perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan secara umum dibedakan menjadi lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Salah satu dari lembaga keuangan non bank yaitu perusahaan asuransi, yang memiliki peranan penting bagi pembangunan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang dalam upaya pengembangan pasar modal. Dalam berita infobank pada Mei 2013, tren pembeliaan asuransi tumbuh setiap tahunnya. Diperkirakan hal ini berkaitan dengan konsistensi fondasi ekonomi yang kokoh di Indonesia yang mempengaruhi peningkatan jumlah masyarakat tingkat menengah. Dengan adanya peningkatan pendapatan dan kelas sosial, masyarakat Indonesia mulai sadar akan risiko pada setiap aspek, baik kesehatan, jiwa, maupun kehilangan aset yang dimiliki. Tidak hanya untuk masyarakat rumah tangga, dunia usahapun semakin sadar akan pentingnya peran asuransi untuk menghadapi risiko, seperti risiko kebakaran gedung atau pabrik, hilangnya barang yang dikirim, kerugian, dan sebagainya yang sangat mengganggu kelangsungan perusahaannya. Dengan adanya risiko-risiko tersebut, perusahaan banyak yang melakukan reasuransi untuk pembagian risiko. Reasuransi digunakan saat satu perusahaan asuransi melindungi dirinya terhadap resiko asuransi dengan memanfaatkan jasa dari perusahaan asuransi lain. Industri asuransi yang telah berkembang memberi manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan langsung dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan asuransi (pemegang polis, perusahaan asuransi dan mereka yang terlibat di dalamnya), tetapi juga dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat. Hal ini diutarakan oleh Djojosoedarso (1999), Industri asuransi di samping memberikan ganti rugi kepada para pemegang polisnya, dalam usahanya untuk memperoleh penghasilan guna membiayai aktivitasnya akan menginvestasikan sebagian dana yang terkumpul dari pemegang polis (berupa premi asuransi) ke dalam berbagai sektor ekonomi. Dengan jumlah yang sangat besar, ini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan sosial seluruh masyarakat. Menurut Magee (1960) dalam Djojosoedarso (1999), pentingnya kedudukan asuransi sebagai suatu lembaga dan kontribusinya terhadap perkembangan sosial-ekonomi dewasa ini tidak ternilai harganya. Dengan melihat pentingnya peranan industri asuransi pada sektor ekonomi dan sosial, perusahaan asuransi seharusnya memiliki kinerja yang baik. Menurut Sawir (2005) kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari perusahaan tersebut. Christiani (2010) menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek penilaian fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan, yaitu raiso leverage, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Industri jasa keuangan seperti perusahaan asuransi memperoleh dana dari klien yang meningkatkan leverage perusahaan selain yang berasal dari hutang-hutang lainnya. Dana asuransi yang terdiri dari premi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembayaran awal dari klien sering membentuk sebagian besar dari kewajiban perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi yang lebih besar cenderung memiliki dana yang lebih besar, di mana leverage juga lebih tinggi (risiko lebih besar) dibandingkan dengan perusahaan asuransi berskala kecil (Cummins dan Sommer, 1996). Sebab, perusahaan dengan skala besar akan lebih banyak memiliki klien yang mengasuransikan dirinya, sehingga dana premi akan masuk ke dalam kewajiban perusahaan. Meskipun dana dari klien dapat diivestasikan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, leverage dari dana klien dengan jumlah besar dapat berdampak negatif pada return on equity (ROE) (Roy dan Witt, 1976). Meningkatnya perkembangan industri asuransi dan persaingan di era globalisasi ini, mendorong perusahaan untuk melakukan strategi baru agar mempertahankan daya saing mereka. Banyak perusahaan telah menggunakan strategi diversifikasi produk untuk mencari dan mengembangkan produk atau pasar yan baru dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas (Tjiptono, 2001). Selain itu, perusahaan melakukan strategi diversifikasi dengan tujuan untuk mengurangi risiko bisnis perusahaan dan meningkatkan kinerja. Meskipun penelitian tentang diversifikasi produk dan kinerja perusahaan telah dilakukan sejak tahun 1990-an, bukti empiris manfaat diversifikasi belum jelas (Goddard et al, 2008) dan nilai dari strategi diversifikasi belum dieksplorasi sepenuhnya (Elango et al, 2008). Elango et al (2008) melakukan penelitian tentang diversifikasi produk pada industri asuransi menunjukkan hasil yang agak campur dan manfaat dari perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diversifikasi adalah kompleks dan cenderung kontingen pada strategi lain yang digunakan oleh perusahaan. Meskipun demikian, Foong dan Idris (2012) telah melakukan penelitian mengenai leverage, diversifikasi produk dan kinerja pada perusahaan asuransi. Penelitian ini menemukan bahwa leverage memiliki hubungan negatif pada kinerja perusahaan. Sedangkan, diversifikasi produk dapat memoderasi pengaruh hubungan leverage dengan kinerja perusahaan. Dengan terbatasnya penelitian tentang leverage dan diversivikasi produk terhadap kinerja perusahaan, penelitian ini bermaksud untuk melakukan studi lebih lanjut dengan melakukan replika pada artikel utama penelitian yang dilakukan Foong dan Idris (2012). Alasan untuk melakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan sampel dan periode yang berbeda, hasil penelitian ini akan konsisten dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN LEVERAGE DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK SEBAGAI VARIABEL MODERATOR (Studi Pada Perusahaan Asuransi Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082012) B. Rumusan Masalah 1. Apakah leverage berpengaruh pada kinerja perusahaan asuransi di Indonesia? perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Apakah diversifikasi produk yang berfungsi sebagai variabel moderator berpengaruh pada hubungan antara leverage dan kinerja perusahaan asuransi di Indonesia? C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh leverage pada kinerja perusahaan asuransi di Indonesia. 2. Menganalisis peran diversifikasi produk sebagai variabel moderator dalam hubungan antara leverage dan kinerja perusahaan asuransi di Indonesia. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai leverage dan diversifikasi produk yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi serta mampu memberikan pertimbangan untuk menentukan keputusan manajemen leverage perusahaan dan strategi diversifikasi produk. 2. Bagi akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh leverage dan diversifikasi produk terhadap kinerja perusahaan asuransi di Indonesia dan digunakan sebagai bahan referensi tambahan bagi penelitian selanjutnya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Bagi Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif pengelolaan manajemen risiko terkait dengan leverage pada industri asuransi di masa yang akan datang.