BAB II TINJAUAN DATA II.1 Tinjauan Data Umum II.1.1 Tinjauan Terhadap Hotel II.1.1.1 Pengertian Hotel Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Berikut ini dikutif beberapa pengertian hotel : a. Hotel adalah bangunan yang bersifat bisnis untuk penginapan atau diam beberapa waktu dengan tarif tertentu ; penginapan yang terdiri dari beberapa kamar.3 b. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang 3 W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu. c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures. Yang dapat diartikan sebagai berikut: Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya. 4 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah: Menggunakan bangunan fisik. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya Diperuntukkan bagi umum Dikelola secara komersial II.1.1.2 Sejarah Perkembangan Perhotelan Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama. 4 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1 , 2008:44 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 . Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesinmesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan. Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlombalomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada jaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607. Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masingmasing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan jasa. Gambar 2.1 The Tremont House (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1 2008:44) The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya maupun fasilitas fasilitasnya. Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi para pengusaha atau 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya. Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia. Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan. Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel. Perusahaanperusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum kemerdekaan di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ berskala internasional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya. Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan Hotel Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di Bali sering digunakan untuk menerima tamu-tamu negara. Gambar 2.2 Hotel Des Indes di Jakarta (Sumber: http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/333/Des-IndesHotel) Perkembangan hotel-hotel bersejarah di Indonesia dapat di catat setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno yang lebih akrab dipanggil bung Karno mulai membangun beberapa Hotel atas kepemilikan Pemerintah yang belakangan menjadi Hotel dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN ). Hotel tersebut antara lain: Hotel Indonesia di Jakarta, Bali Beach di Bali, dan Samudra Beach Hotel, di Yogyakarta. Gambar 2.3 Hotel Bali Beach (Sumber: http://www.grandinnabalibeach.com/gallery.php) Saat ini di Indonesia ada kecenderungan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, pada saat banjir sebagian masyarakat pindah ke Hotel. 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Begitu juga saat-saat libur seperti liburan lebaran, pembantu pulang kampung maka ada sebagian anggota masyarakat memilih tinggal di Hotel. Dewasa ini telah banyak bermunculan berbagai tipe hotel dari yang berbintang lima, diamond, apertemen sampai hotel melati atau losmen, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 5 II.1.1.3 Fungsi dan Peranan Hotel Hotel berfungsi sebagai suatu prasarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) dan sebagai tempat persinggahan sementara selama berada jauh dari tempat asalnya. Hotel memiliki peran dalam pembangunan negara yaitu : 1. Menciptakan lapagan kerja 2. Mendapatkan pendapatan daerah dan negara 3. Meningkatkan devisa negara dan hubungan antar bangsa 4. Membantu usaha pendidikan dan latihan6 II.1.1.4 Tipe – Tipe Hotel Hotel dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe/kategori. No. 1. 2. 5 6 Dasar Klasifikasi Berdasarkan Kelas Berdasarkan Plan Penjelasan Hotel Melati Hotel Bintang Satu (*) Hotel Bintang Dua (**) Hotel Bintang Tiga (***) Hotel Bintang Empat (****) Hotel Bintang Lima (*****) Full American Plan Modified American Plan Continental Plan European Plan Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:46-51 General Hotel Knowladge, International Management Hotel School 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3. 4. 5. Hotel Kecil/Small hotel Hotel Sedang/Medium Hotel Hotel Besar/Large Hotel Berdasarkan City Hotel Lokasi Resort Hotel Downtown Hotel Suburb Hotel Country Hotel Airport Hotel Motel Inn Business Hotel Tourism Hotel Sport Hotel Pilgrim hotel Cure Hotel Casino Hote Transit Hotel Semi residential hotel Residential hotel Berdasarkan Ukuran Berdasarkan Area Berdasarkan 6. maksud kunjungan tamu 7. Lamanya Tamu menginap Tabel 2.1 Tipe-Tipe Hotel (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:52) A. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*). Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Kriteria klasifikasi hotel berdasarkan bintang adalah sebagai berikut: Klasifikasi Hotel Bintang * Persyaratan Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 20 m² Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar Kamar suite minimum 1 kamar ** Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 22 m² Luas kamar suite, minimum 44 m² Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar Kamar suite minimum 2 kamar *** Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 24 m² Luas kamar suite, minimum 48 m² Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar Kamar suite minimum 3 kamar **** Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 24 m² Luas kamar suite, minimum 48 m² Jumlah kamar standar, minimum100 kamar Kamar suite minimum 4 kamar ***** Kamar mandi di dalam Luas kamar standar, minimum 26 m² Luas kamar suite, minimum 52 m² Tabel 2.2 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Bintang (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:53) B. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Plan Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain: a. American Plan Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan (meals). 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Full American Plan (FAP) Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan malam) Modified American Plan (MAP) Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana salah satu diantaranya harus makan pagi (breakfast), seperti: Kamar + makan pagi + makan siang Kamar + makan pagi + makan malam b. Continental Plan/ Bermuda Plan Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah termasuk dengan continental breakfast. c. European Plan Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar saja. Keistimewaanya: C. Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)7 Klasifikasi Hotel berdasarkan Ukuran Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Small hotel Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar b. Medium hotel Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: 7 Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar. Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar. Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:56-57 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Large Hotel Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar8 D. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Jenis Kamar Jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya dibedakan atas : a. Single room Kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang. b. Twin room Kamar untuk dua orang yang di lengkapi dengan satu buah tempat tidur masing-masing berukuran single. c. Double bed room Kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran double (untuk dua orang). d. Double-double Kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua orang).9 Terdapat pula jenis-jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas yang tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut dikarenakan harga kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin lengkap kamarnya, makin mahal pula harganya. Contoh jenis kamar menurut fasilitas adalah standart room, superior room, moderate, suite room, executive suite room, dan pent house. 8 9 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:57 Arif Abd. R. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu. 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ e. Standart room/Reguler room Kamar yang terdapat di dalam sebuah hotel yang mana segala perlengkapan dan fasilitasnya sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh hotel-hotel yang bersangkutan. f. Deluxe/superior room Jenis penamaan kamar di dalam hotel yang man kondisi kamar ini setingkat lebih baik dari standart room , dengan fasilitas yang sama seperti standart room. - Letak kamar strategis - Arah kamar lebih baik pemandangannya - Mutu bahan dari mebel dan perabotan lebih baik dari standar. - Ukuran kamar lebih luas dari standar room - Apabila hotel sudah lama berdiri dan di renovasi, kamar yang standar dijadikan deluxe room. g. Suite room Salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu dan kamar tidur. h. Studio room adalah kamar yang di lengkapi dengan studio bed i. Junior suite adalah kamar yang berukuran besar yang dilengkapi dengan standart bed dan hide away (sofa-bed) j. Connecting room Dua kamar yang bersebelahan dimana dihubungkan dengan connecting door (pintu tembus/pintu penghubung) yang terleta di dinding pemisah antara dua kamar yang bersangkutan. 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.4. Berbagai Tipikal Bentuk dan besaran kamar tamu hotel (Sumber : The Architect Hand Book) E. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi Klasifikasi hotel berdasarkan factor lokasi dapat dibagi menjadi: a. City hotel Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar tamunya yang menginap adalah memiliki kegiatan berbisnis. b. Resort Hotel Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak rekreasi. 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Macam-macam resort berdasarkan lokasi: F. Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan) Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai) Lake Hotel (hotel yang berada dipinggir danau) Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit) Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung).10 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Area a. Suburb Hotel Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit yaitu pertemuan antara dua kota madya. b. Airport Hotel Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara. c. Urban Hotel Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih berupa desa.11 G. Klasifikasi Berdasarkan Maksud Kunjungan Klasifikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan selama menginap,adalah sebagai berikut : a. Business hotel Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi. b. Resort/Tourism Hotel Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik domestik maupun manca negara. c. Casino hotel 10 11 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid , 2008:57-60 Ibid, Hal. 60 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berjudi. d. Pilgrim hotel Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas beribadah. Seperti hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan Lourdes di perancis. e. Cure Hotel Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit. 12 H. Klasifikasi Hotel berdasarkan Faktor Lamanya Tamu Menginap: a. Transit hotel Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang singkat, rata-rata satu malam b. Semi residential hotel Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1 minggu sd. 1 bulan. c. Residential hotel Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu bulan. 13 I. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Sistem Operasi a. Chain Hotel Operation yaitu hotel yang beroperasi secara berantai pada beberapa kota besar di beberapa Negara dengan tetap memakai satu nama. b. Federal Operation System yaitu beberapa perhotelan yang bersatu dengan tujuan agar dapat saling memberi informasi dengan bantuan kepada orang lain. 12 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1 , 2008:60-61 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:61 13 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Frainchised Operating System yaitu beberapa perhotelan secara bersama menunjuk suatu badan yang menjadi induk dan bertindak sebagai wakil mereka. II.1.1.5 Jenis-Jenis Tamu Hotel 1. Walk-in guest adalah tamu yang dating ke hotel untuk menginap tanpa reservasi terlebih dahulu. 2. Regular guest adalah tamu hotel biasa, bukan tamu penting dan tidak menginap berulang-ulang. 3. VIP (Very Important Person) adalah tamu yang dianggap penting karena jabatannya dalam pemerintahan atau perusahaan atau organisasi hotel atau anggota organisasi tertentu. 4. Customer Guest adalah tamu langganan yang bukan baru sekali saja dating dan menginap ke hotel tetapi sudah berkali-kali atau berulang kali menggunakan fasilitas serta pelayanan hotel. 5. Long staing guest adalah tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam waktu relative lama. 6. Group guest adalah tamu yang datang menginap di hotel secara rombongan, biasanya dikoordinasi oleh travel agent atau biro perjalanan tertentu. 7. Individual guest adalah tamu yang dating meginap di hotel bukan dalam suatu kelompok.14 II.1.1.6 Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan a. Produk nyata (tangible) 1. Lokasi Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi , seperti lokasi yang dekat dengan bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan, pusat bisnis, atraksi wisata sehingga memberikan kemudahan tamu untuk mengakses aktivitas lain diluar hotel. 2. Fasilitas 14 General Hotel Knowledge, International Management Hotel School 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan phisik yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat mempermudah tamu melaksanakan aktivitas selama tinggal di hotel. Fasilitas itu dapat berupa: Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning, Colour TV with in house movie and international chanel, Safe Deposit Box, Hot and Cold water, Minibar, International Direct Dialing telephone, Private bathroom with bathtub and shower, Tea & Coffee making facility, Hair dryer. Kamar untuk orang cacat/disable room Kamar bebas asap rokok dengan kelengkapannya Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan dan minuman Pelayanan makan dan minuman di dalam kamar Pusat bisnis dan sekretaris Pusat kebugaran Kolam renang Ballroom/aula Safe Deposit Box/brankas Laundry dan dry cleaning/binatu Fasilitas hiburan , seperti musik, karaoke Fasilitas taman bermain untuk anak-anak/Children play ground Baby sitting/layanan pengasuhan anak Hotel transportation/kendaraan antar jemput Valet parking service/pelayanan memarkirkan kendaraan Area parkir yang luas Foreign exchange facilities/fasilitas penukaran mata uang asing Beauty salon/ salon Drug store/toko yang menjual kebutuan sehari-hari House clinic/klinik kesehatan 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/ b. Produk tidak nyata(intangible) Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel. Di dalam bisnis perhotelan intangible diberikan bersamaan dengan penjualan produk tangible. Rasa bersahabat, sopan santun, keramahtamahan dan rasa hormat dari seluruh karyawan merupakan salah satu contoh produk intangible yang sederhana tetapi sangat berdampak pada pembentukan citra hotel. Agar fasilitas yang disediakan oleh hotel dapat berfungsi, mak adisertai dengan pelayanan, adapun pelayanan tersebut dapat berupa:corak/gaya pelayanan yang diberikan oleh para karyawan, pelayanan dapat juga berupa waktu buka restoran, pelayanan kebersihan kamar,pelayanan dan penyajian makanan dan minuman di restoran. Pada era ini persaingan bisnis perhotelan yang paling ketat adalah kemampuan hotel untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Beberapa hal yang menyebabkan pelayanan dkk.(1990:4) yaitu: dikatakan berkualitas, menurut “Suatu aktivitas ekonomi Murdick yang memproduksi/menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan atau keperluan psikologis. Pelayanan juga dapat”.15 II.1.1.7 Struktur Organisasi Perhotelan Struktur Organisasi adalah gambaran tentang jenjang dan alur kepemimpinan serta menunjukkan hubungan wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit kerja dalam suatu organisasi. Perencanaan suatu model organisasi sebuah hotel dapat ditempuh melalui beberapa pendekatan antara lain : Pendekatan organisasi berdasarkan jabatan/posisi Pendekatan organisasi berdasarkan area pelayanan Pendekatan organiasi berdasarkan area pendapatan dan pengeluaran. Adapun model pendekatan organisasi yang biasa digunakan adalah pendekatan jabatan/posisi. Model ini disebut juga model tradisional. Penentuannya 15 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:62-66 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dilakukan berdasarkan hierarki dari tugas dan tanggung jawab masing-masing posisi. Bagan 2.1 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Kecil (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:70) Bagan 2.2 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Sedang (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:71) 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bagan 2.3 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Besar (Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:73) Adapun penyelenggaraan operasional hotel dibgi menjadi beberapa bagian (departemen) yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing yaitu : a. Bagian kantor depan (front office department) Ini merupakan bagian terdepan yang bertugas menerima pesanan, memberikan informasi, menerima dan mengakomodasi tamu, termasuk melaksanakan pembayaran dan menerima pembayaran dari tamu. Adapun pegawai yang bekerja dibagian tersebut adalah : bellboy, room clerk, chasier, information cleark, guest relation officer. Fornt office department dibagi menjadi beberapa seksi yaitu : - Information : bagian yang bertugas memberikan informasi - Reception/registration : bagian penerima tamu dan juga menangani administrasinya. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Courierge : bagian servis depan yang mengurus koper, taksi dan keperluan lain. - Reservation : bagian yang menerima pesanan kamar dari tamu secara perorangan maupun kelompok. - FO chashier : petuas akunting yang bertugas di FO - Operator : petugas telepon, telex, dan compute di FO. b. Bagian Tata Graha (Housekeeping Departement) Bagian tata graha yaitu bagian yang bertugas memelihara kebersihan, kerapihan, dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan tempat-tempat di dalam hotel kecuali tempat cv yang menjadi tanggung jawab steward, seperti dapur, daerah pencucian alat-alat, tempat sampah. Adapun seksi-seksi yang bertugas dibagian tata graha yaitu : - Room Section/floor section : bagian yang mengurusi kamarkamar tamu. - Houseman : bagian yang membersihkan ruang-ruang publik - Yardman : bagian yang membersihkan kebun-kebun - Pool section : bagian yang menangani kolam renang - Incinerator section : bagian pengelola pembakaran sampah - Upholster section : bagian reparasi mebel dan karpet. c. Bagian makanan dan Minuman (food and beverage.) Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat di hotel,yang mempunyai fungsi menjalankan penjualan makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat komplek. Adapun seksi-seksi yang bertugas dibagian makanan dan minuman yaitu : a. Food & Beverage Director Uraian tugas dan tanggungjawabnya: 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan, mengarahkan pelaksanaan serta menilai keberhasilan - Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding - Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung - Mengusulkan kepada atasan, tentang penyesuaian prosedur dan kebijakan di lingkungan food & beverage department jika diperlukan. b. Assistant Food & Beverage Manager Uraian tugas dan tanggungjawabnya: - Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antar kitchen, F& B service dan stewarding • Menyusun rencana kerja dan menilai pelaksanaanya - Memonitor hasil inventaris fisik di bagian kitchen, F&B service dan stewarding - Memonitor pelaksanaan store room requisition c. Restaurant & Bar Manager Uraian tugas dan tanggungjawabnya: - Mengkoordinasi kegiatan operasi di outlet food & beverage service - Mengkoordinasi persiapan dan mengawasi kelancaran penyelenggaraan function/event d. Head Waiter Uraian tugas dan tangungjawabnya: - Mengawasi penyimpangan penggunaan par stock - Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari “mise en place” - Memeriksa personel hygiene, grooming dan Menangani langsung pelayanan tamu VIP (Very important Person) 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/ e. Assistant (Head Waiter Captain) Uraian tugas dan tanggungjawabnya: - Membantu head waiter melaksanakan - Mengawasi dan membantu kelancaran ketepatan pelaksanaan pelayanan penjualan dan penyajian makanan dan minuman • Membuat repair dan maintanance order f. Waiter/ Waitress Uraian tugas dan tanggungjawabnya: - Mempersiapkan kelengkapan tehnis pelayanan - Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen - Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu. g. Chief Bartender Uraian tugas dan tanggungjawabnya: - Mengawasi penyimpanan, penggunaan bar stock - Mengawasi kelancaran, ketepatan pelaksanaan mixing drinks, penyajian, penjualan dan pelayanan h. Room Service Order Taker Uraian tugas adan tanggungjawabnya: - Menangani penerimaan, pencatatan room service order dan menyampaikan kepada room service captain - Menyarankan dan membantu tamu dalam pemilihan menu - Menerima keluhan tamu dan melaporkan kepada head waiter.16 16 Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:385 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/ II.2 Tinjauan Data Khusus II.2.1 Tinjauan Terhadap Hotel Resort II.2.1.1 Pengertian Hotel Resort Berikut ini dikutif beberapa pengertian resort: a. Hotel Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seorang diluar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya.17 b. Hotel Resort berasal dari bahasa Inggris , dalam bahasa Indonesia berarti “tempat yang sering dikunjungi ; tempat peristirahatan18 c. Hotel Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini.19 Sesuai dengan definisi diatas Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang umunya terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari. Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah Air Indonesia, hal. 13, November, 1988 W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976 19 Nyoman.S. Pendidikan. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 17 18 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sehingga, pada umumnya yang dijual oleh hotel resort berupa : a. Scene (potensi alam) yaitu potensi – potensi fisik kawasan resort, seperti kondisi alam yang berupa perbukitan, pegunungan, dataran tinggi, sungai, pantai dan laut, flora dan fauna, iklim daerah yang dapat dimanfaatkan untuk view, rekreasi dan olahraga. Potensi ini berguna untuk menciptakan suasana yang baru dan berbeda dengan suasana kota. b. Budaya yang merupakan ciri khas daerah setempat, seperti kehidupan tradisional sehari-hari, agraris, adat istiadat dan lain sebagainya dapat mendukung terciptanya kekhasan suasana lokasi hotel resort berada. c. Event atau adanya penyelenggara upaca adat dari daerah setempat, diadakannya turnamen olahraga, atau pertunjukan lain yang terjadi pada saat tertentu/penyelenggaraan paket khusus yang dapat menarik pengunjung/wisatawan. II.2.1.2 Karakteristik Hotel Resort Ada beberapa karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu : a. Lokasi Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, “Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya. 20 b. Fasilitas Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur 20 Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.21 c. Arsitektur dan Suasana/kesan Image Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik. d. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah. e. Pelayanan System pelayanan yang diberikan kepada tamu/pengunjung seperti kualitas dan kauntitas, dimana unsur pelayanan erat hubungannya dengan kesan yang timbul dari tamu hotel resort. f. Tarif Kepuasan pengunjung/tamu hotel resort terhadap keempat unsur tadi diimbangi dengan harga/biaya yang harus dibayar. Agar kepuasan itu terlengkapi, pengusaha, dalam menentukan tarif, harus sudah memperhitungkan biaya-biaya yang ditanamkan/modal agar dapat kembali dengan keuntungan wajar. II.2.1.3 Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut : Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur Ltd, London, 1977 21 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/ a. Berkurangnya waktu untuk beristirahat Bagi masyarakat kota khususnya kota Jakarta kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. b. Kebutuhan Manusia akan rekreasi Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka. c. Kesehatan Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan. d. Keinginan Menikmati Potensi Alam Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut II.2.1.4 Klasifikasi Hotel Resort Jenis – jenis resort berdasarkan kelengkapan atraksi wisata antara lain : 1. Resort Gabungan ( Integrated Resort ) Resort gabungan berorientasi khusus pada keistimewaan alam seperti pantai , laut , lereng ski , pemandangan gunung , atau keistimewaan lain seperti sejarah , lapangan golf , dan fasilitas olahraga lainnya , termasuk di dalamnya perkampungan pedesaan untuk berlibur Resort gabungan dapat memiliki variasi menurut ukuran dari satu hotel dengan hotel lainnya , menurut keseluruhan 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/ jumlah kamar , menurut fasilitas pelayanan seperti olahraga , rekreasi , atau konferensi. Beberapa resort gabungan juga dibedakan menurut tingkat pelayanan akomodasi , misalnya tipe hotel dan cottage dengan pelayanan pribadi , apartemen , town house dan villa. Contoh resort di kepulauan Hawai. 2. Resort Perkotaan ( Town Resort ) Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktivitas pada komunitas perkotaan , tetapi secara ekonomi difokuskan pada aktivitas resort yang memiliki akomodasi seperti hotel dan pelayanan wisata. Contoh resort di kota – kota Eropa , Amerika Utara , pantai australia , dan Jepang. 3. Resort Retreat ( Retreat Resort ) Skala resort retreat lebih kecil , kira – kira 20 – 25 kamar , tetapi direncanakan dengan analisa dan kelayakan yang hati – hati. Karena karakter khusus resort ini yang akses pencapaiannya terbatas , melayani tamu yang menginginkan ketenangan , lingkungan yang menyendiri , tetapi diikuti oleh aktivitas rekreasi , seperti berburu , menyelam , memancing. Contoh resort – resort di karibia dan pulau – pulau Pasifik. Beberapa resort yang termasuk dalam jenis resort berdasarkan lokasi dan kelengkapan atraksi wisata : 1. The Beach , Golf and Tennis Resort Resort di sepanjang pantai yang selain menyediakan unit hunian yang baik , juga menyediakan fasilitas tenis dan golf serta variasi fasilitas olahraga dan kebugaran ( fitness ) yang diharmonisasikan dengan suasana pantai atau pegunungan. 2. The Vacation Village ( Dusun Wisata ) Bentuk bangunan dusun wisata meniru bentuk bangunan setempat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan sebuah kompleks bangunan besar dan modern yang meniru konsep dusun. 3. The Health Spa Resort 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Resort yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu dengan air mineral. 4. The time sharing and condominium resort 5. The ski lodge 6. The Marina Hotel Biasa disebut juga Floating Hotel , yakni bentuk penginapan yang terdapat di tepi sungai atau laut yang membutuhkan akses pencapaian yang mandiri dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan.22 II.2.1.5 Unsur-Unsur Spasial Hotel Resort Setiap jenis hotel memiliki kelebihan atau kekhususan masing-masing. Perbedaannya terletak pada besarnya ruang-ruang tertentu di hotel tersebut. Hotel resort menekan pada site, public, dan guest room. Akan tetapi, secara umum setiap jenis hotel memiliki standarisasi pembagian ruang yang sama pada program perencanaan desain. Standart ketentuan pembagian ruang ini cukup beragam. Secara umum, pembagian program ruang hotel resort ini John C hill dalam bukunya Hospitalicity Fascilities dirangkum menjadi 4 katagori yaitu : a. Guest rooms dan area pendukungnya. Tiap-tiap guest room pada resort hotel didukung oleh area sirkulasi, area servis dan area utilitas. b. Public space Public space pada hotel resort melingkupi area guest arrival and registration, area circulation to guest room, area lobby lounge, area food and beverages, dan area function and meeting. Ketersediaan areaarea ini dapat sangat bervariasi pada resort otel, dan keinginan dari pengelola. Pada kasus tertentu, pengelola menghindari adanya area food and beverages dengan menyewa dapur dan area restoran di luar area hotel resort. 22 Walter. A.Rutes, Richard H.Penner, 1985 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/ c. Back of the house space Fasilitas yang tersedia pada back of the house sulit untuk diklarifikasikan. Fasilitas-fasilitas ini sangat tergantung dari selera pengelola. Namun, pada umumnya area ini meliputi area kerja dari pengelola, seperti kantor pengelola, baik front office maupun back office. d. Covered nonconditioned areas Area ini meliputi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel resort bagi para tamunya, seperti balkon, porte cocheres, kolam renang, lapangan. Tenis, gym, dan masih banyak lagi. II.2.1.6 Karakteristik Tamu Hotel Resort Selain karakteristik desain, hotel resort juga memiliki karakteristik tamu sebagai pasarnya. Tamu/wisatawan hotel resort pada umumnya dapat dibagi sebagai berikut : a. Wisatawan/tamu-tau dengan paket liburan (leisure tourist) biasanya rombongan yaitu mereka yang berpergian tidak untuk suatu tugas tertentu melainkan untuk berlibur mencari ketenangan dan rekreasi. Paket liburan ini biasanya waktu libur musim panas, liburan sekolah, dan lain-lain (tinggal di hotel untuk jangka waktu yang relative lama) dan tarif dibawah normal b. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket week end biasanya mereka keluarga (famliy) akan tinggal di hotel pada hari sabtu mulai jam 12.00 sampai dengan minggu jam 12.00 dan biasanya paket ini mempunyai tarif lebih mahal dari pada paket-paket lainnya. c. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket weekday biasanya perorangan yang ingin tinggal di hotel pada hari minggu jam 12.00 sampai dengan sabtu pukul 12.00 dan pada umumnya tariff yang dikenakan adalah tariff normal. 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ d. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket khusus biasanya mereka melakukan kegiatan/acara-acara khusus seperti honeymoon, tournament olahraga, festival panggung, acara adat dan rekreasi. e. Wisatawan/tamu-tamu hotel yang akan melakukan kegiatan rekreasi di hotel resort termasuk kegiatan olahraga sebelumnya akan mendapat pengarahan/bimbinan/kursus-kursus singkat.23 II.2.1.7 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 5 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 5 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan Lingkungan Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata. Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat. 2. Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan. 3. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel. 4. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dan anakanak. Tersedianya area permainan anak. Tersedianya Diskotik atau Night Club. Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air. Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga gunung seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu. Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan rekreasi lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf, fitness center, sauna, billiard, jogging. Coriesta D Sulistiani, “Citra Arsitekture Tradisional pada Hotel Resort di Bali”, Data Skripsi Arsitektur UI 23 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus barang/produksi hotel. 6. Unsur dekorasi khusus harus tercermin dalam : - Ruang Lobby - Restoran - Kamar Tidur - Function Room Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4 kamar suite (sekarang ketentuan jumlah kamar sudah tidak berlaku, maka dalam perencanaan dan perancangan skripsi ini jumlah kamar tidak harus sebanyak 100 kamar). Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam. Luas Minimal : - Kamar Standar = 26 m2 - Kamar Suite = 52 m2 Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 m Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB) Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock. Untuk Hotel Pantai : - Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu. - Lantai tidak licin, kualitas tinggi. Untuk Hotel Gunung : - Seluruh lantai dilapisi karpet - Komposisi vynil 20 %, wool atau jenis bahan lain yang tidak mudah terbakar 80 %. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar. Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di kamar mandi Interior kamar mencerminkan suasana khusus 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air. Tersedia instalasi air panas dan air dingin Perlengkapan Kamar Tidur : - Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m x 1, 00 m Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 m Perlengkapan Kamar Mandi : - Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan tempat sabun - Wastafel - dan lain-lain 7. Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yang berbeda jenisnya, salah satunya Coffee Shop. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk. Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu (2, 60 m). 8. Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk. Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m. Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan dan perlengkapan yang terdiri dari atas : - Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air dingin. - Mesin pencuci gelas. - Saluran pembuangan air. 9. Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acara tertentu (ruang serba guna). 10. Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2. 11. Hotel harus menyediakan Lounge. 12. Hotel menyediakan telepon umum di lobby. 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13. Hotel menyediakan toilet umum di lobby. Toilet Pria : - Urinoir 4 (empat) buah - WC 2 (dua) buah - Wastafel Toilet Wanita : - WC 3 (tiga) buah - Wastafel - Ruang Rias dengan kaca rias 14. Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda. 15. Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik. 16. Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 % dari luas restoran. Ruang dapur terdiri dari : - Ruang Persiapan - Ruang Pengolahan - Ruang Penyimpanan Bahan Makanan - Ruang administrasi (Chef) - Ruang Pencucian dan penyimpanan peralatan/perlengkapan - Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untuk dapur Lantai dapur tidak licin. Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi langitlangit. Penerangan dapur minimal 200 lux. 17. Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor Depan (Front Office) dan Kantor Pengelola Hotel 18. Tersedianya area Tata Graha. Ruang Seragam (Uniform Room) Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak. 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Ruang Jahit Menjahit Room boy 19. Tersedianya area dan ruang Operator Tersedianya Gudang yang terdiri dari : - Gudang bahan makanan dan minuman - Gudang peralatan dan perlengkapan - Gudang untuk engineering - Gudang Botol Kosong - Gudang barang-barang bekas Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat menampung minimal 1 (satu) truk.. Ruang Karyawan - Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah untuk pria dan wanita. - Ruang Makan Karyawan. - Dapur Karyawan. - Ruang Ibadah Karyawan. II.2.2 Tinjauan Tentang Kebudayaan Bali II.2.2.1 Pariwisata di Bali Bali merupakan salah satu provinsi dan salah satu pulau di Indonesia yang terletak diantara pulau Jawad an Pulau Lombok. Bali memiliki total luas area sebesar 5636,66 km². Bali secara geografis terletak pada 8⁰25’23’’ lintang selatan (LS) dan 115⁰14’55’’ lintang (LT) yang membuatnya beriklim tropis. Keadaan geografis dan relief yang berupa pegunungan membentang dari barat ke timur di tengah pulau Bali. Pada jajaran pegunungan ini terdapat gugusan gunung berapi Gunung Batur dan gunung agung serta gugusan gunung yang tidak berapi yaitu gunung merbuk, gunung patas, dan gunung seraya, dimana gunung agung sebagai gunung tertinggi dengan ketinggian mencapai 3.148 m. keadaan pegunungan ditengah pulau ini, menyebabkan bali terbagi menjadi dua kawasan, bali utara dengan dataran yang lebih kecil areanya serta bali selatan dengan 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dataran dataran yang lebih kecil areanya serta bali selatan dengan dataran yang lebih luas areanya dan lebih landai. Keadaan fisik alam bali khas pulau tropis ini menjadi potensi alam yang dapat dimanfaatkan guna menunjang perkembangan pariwisata di Bali. Dalam hal pariwisata, reputasi pulau bali sudah tidak diragukan lagi dimata duna. Bali tercatat sebagai tujuan wisata yang paling popular di dunia. Berbagai majalah travel international telah memberikan award kepada bali sebagai plau terindah di dunia. Kehidupan dan budaya masyarakat bali yang unik dan berjalan secara harmonis dengan alam Bali yang eksotis menjadi daya Tarik yang besar bagi pariwisata di Bali. II.2.2.2 Arsitektur Tradisional Bali Terwujudnya pola ruang pada arsitektur trasional bali sebagai lingkungan buatan sangat terkait dengan sikap dan pandangan hidup masyarakat Bali. Masyarakat bali menerapkan sendi-sendi agama adat istiadat kepercayaan, dan regili dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, termasuk juga dalam budaya arsitektur mereka. Agama hindu bali mengajarkan umatnya harmonis dengan alam semesta dan segala isinya yang tersirat dalam konsep manik ring cucupu. Di dalam konsep ini, seluruh kehidupan dan keadaan alam semesta yang terdiri dari lima unsur pembentuk (Panca Mahabhuta), yaitu cairan, sinar, angina, udara, tanah, dan zat padat, masing-masing memiliki nilai yang berlawanan (Rwa Bineda). Masyarakat bali dikenal memiliki keharmonisan 3 hubungan yaitu, hubungan pada Tuhan, hubungan dengan alam semesta, dan hubungan pada manusia. Keyakinan ini dirangkum dalam sebuah konsep Tri Hita Karana, yang di manifestasikan dalam konsep Tri angga dan tri loka. Penerapan sendi-sendi agama, adat istiadat, kepercayaan, dan religi masyarakat tradisional Bali pada arsitektur mereka, terangkum dalam kaidah dasar arsitektur tradisional Bali atau yang biasa dikenal dengan Asta Kosala Kosali. Kaidah ini merupakanbentuk rangkuman dari segala cara 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/ masyarakat tradisonal Bali menghadapi keadaan fisik alam mereka dan mengemban nilai falsafah yang dianut. Oleh Budihardjo (1985) kaidah ini dikonsepsikan menjadi tujuh kaidah dasar arsitektur tradisional Bali (Budihardjo, 1991, hal.39-51) yaitu : 1. Hirarki ruang 2. Orientasi kosmologi 3. Keseimbangan kosmologi 4. Ukuran tubuh manusia 5. Konsep ‘open air’24 Wujud Fisik Arsitektur Bali Konsep Rancangan Manifestasi Arsitektural 1. Hirarki Ruang/Tri Loka atau Tri Angga Falsafah tri hita karana atau “tiga sumber kebaikan”. Yang membentuk setiap elemen di alam semesta menjadi atma, prana, angga (jiwa, Tampilan Terdiri dari kepala, tangan, dan kaki Masa bangunan Atap = kepala dinding = badan tenaga, jasad) menjadi sumber dari Lantai = kaki konsep tri loka, yang membagi Tata letak menjadi 3 tingkatan bhur loka, - kegiatan bhuwah loka, shuah loka, dan tri yang suci/berhuungan angga yang membagi menjadi 3 dengan sang hyang widhi bagian utama angga, madya angga, - dan nista angga. Area utama diperuntukan Area madya diperuntukan kegiatan yang berhubungan dengan manusia - Area nista diperuntukan kegiatan yang berubungan dengan kegiatan bersifat kotor 24 Budihardjo, E (1991). Architectural Conservation In Bali 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang 2. Orientasi kosmologi Tata letak Pembagian ruang menjadi 9 orientasi Pembagian ruang menjadi pola yang terdiri dari 8 arah mata angina 9 petak yang diurutkan dan satu pusat (puseh). Pembagian menurut hierarki, dimulai dari orientasi ditentukan oleh axis gunung- yang paling kotor (nista ning laut dan matahari terbit-tenggelam, nista) smapai yang paling suci yang juga menentukan tata letak (utama ning utama) bangunan pada tapaknya. 3. Keseimbangan kosmologi atau Tata letak manik ring cucupu Ruang luar dan ruang dalam Hubungan antara manusia dengan terintegrasi alam harmonis dengan pusat (puseh) dibiarkan tergambarkan secara arsitektural terbuk tak ternaungi sebagai sebagai jalan yang wujud penghormatan terhadap Sang Pencipta. dan satuan langsung selaras, hubungan kepada Tuhan. 4. Proporsi dan skala manusia Ukuran secara Ukuran dan satuan pada bangunan dihitung berdasarkan Ukuran pada bangunan proporsi badan pemiliknya. Dasar arsitektur tradisional bervariasi pengukuran ini disebut depa asta mengikuti musti, kombinasi jarak dari ujung pemiliknya. proporsi jari tengah antara kedua tangan ketika direntangkan (depa), dan jarakantara ujung jari tengah sampai siku (asta) Serta lebat kepalan tangan dengan jempol menunjuk (musti). Selain itu juga ada lengkat (buku-buku jari) dan tampak (telapak kaki) 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ tubuh 5. Konsep “open air” Masa bangunan Masa bangunan cenderung terdiri Masa bangunan memiliki dari unit-unit bangunan terpisah kecenerungan menyatu dengan dengan lahan terbuka sebagai ruang luar dengan membiarkan elemen penghubung. dinding-dinding terbuka. Tata letak Tata letak tiap unit bangunan diatur dalam jarak-jarak tertentu yang dihubungkan oleh ruang-ruang terbuka. 6. Kejujuran material Tampilan Menampilkan bangunan dengan Karakteristik material menjadi semua karakter tekstur, pola, dan estetika warna, secara gambling. arsitektur tersendiri bagi bali yang menampilkan kesederhanaan, apa adanya, dan keharmonisan terhadap alam. Tabel 2.3 Wujud Fisik Arsitektur Bali (sumber: diolah kembali dari Budihardjo, E. (1991). Architectural Conservation In Bali. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. : Davidson, Julian. (2003). Introduction to Balinese Architecture. Singapur:periplus) II.2.2.3 Hotel Resort di Bali Hotel resort di Bali memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki Bali untuk bersaing dibisnis hotel, terutama keindahaan budayanya. Sebagai bagian dari citra kebudayaan di mata dunia, bali terkenal memiliki budaya arsitektur tradional yang 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ unik. Masyarakat bali memiliki konsep arsitektur tradisional yang terkandung dalam asta kosala kosali yang merupakan kaidah dasar menjadi pedoman ketika membangun arsitektur mereka. Adanya pedoman ini dapat membantu hotel resort dalam menciptakan citra arsitektur tradisional Bali pada desain bangunan hotel. Hotel resort memiliki standart kebutuhan spasial sendiri yang dimiliki oleh hotel-hotel pada umumnya. Menurut John C Hill dalam bukunya Hospitaliciy Fascilities, kebutuhan spasial pada hotel resort dapat di rangkum menjadi 4 kategori yaitu : a. Guest rooms dan area pendukungnya b. public space c. Back of the house space d. Covered nonconditioned area Wujud fisik Kebutuhan Spasial Kebutuhan spasial Manifestasi arsitektural 1. Guest room Tampilan Merupakan satuan unit hunian yang Guestroom memiliki tampilan yang disewakan kepada tamu hotel resort. Pada disesuaikan dengan tema konsep desain satuan unit ini dilengkapi area sirkulasi, area bangunan servis, dan area utilitas. hotel resort secara keseluruhan dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung Perletakan Secara umum, area guest room diarahkan untuk diletakkan di daerah yang menghadap view bagus 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tampilan 2. Public Space Public space pada resort hotel melingkupi Public space merupakan area yang area guest arrival and registration, area paling banyak dikunjungi para tamu, circulation to guest room, area lobby sehingga menjadi area yang paling lounge, area food and beverages, and area potensian untuk menyampaikan dan funcition and meeting. pemaksimalan tema desain yang diusung bangunan hotel resort, mulai dari perabot sampai ornament interior yang digunakan. Peletakan Ruang-ruang bersifat publc space biasanya ditempatkan di sekitar lobby hotel resort agar memudahkan tamu untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa yang disediakan oleh hotel resort. 3. Back of the house Tampilan Pada umumnya area ini meliputi area kerja Cenderung mengikuti kepraktisan dan dari pengelola, seperti kantor pengelola, kenyamanan yang disesuaikan dengan baik front office maupun back office. fungsi dan kebutuhan. Tidak terlalu terikat dengan tema desain. Diupayakan untuk tidak terlihat begitu mencolok di area-area rawan tamu. Peletakan Mendekatkan area penerima servis dengan area masuk petugas servis untuk menciptakan system kerja yang ekonomis dan efisien. 4. Covered Nonconditioned area Tampilan Area ini meliputi fasilitas-fasilitas yang Mengikuti tema konsep desain yang disediakan hotel resort bagi para tamunya, diusung bangunan hotel resort. seperti balkon, porte cocheres, kolam 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ renang, lapangan teinis, gym, dan masih banyak lagi. Tabel 2.4 Wujud fisik Kebutuhan Spasial (sumber : diolah kembali McDonough, B. (2001). Perspective. Dalam S.A. Kliment, Building type basic for hospitality facilities (hal.1). II.2.2.4 Kain Poleng Khas Bali A. Makna Kain Poleng Poleng merupakan perpaduan warna hitam dan putih, warna ini merupakan makna sacral di Bali yang sampai saat ini tetap digunakan dalam symbol-simbol kehidupan budaya orang Bali. Dalam kehidupan orang bali sebenarnya di kenal ada tiga macam warna poleng yaitu : 1. Warna Poleng Hitam dan Putih Gambar 2.5 Kain Poleng Rwa Bhineda (Sumber : www.google.com) Warna poleng papan catur ini disebut dengan poleng “Rwa Bhineda”. Warna poleng ini terdiri dari warna hitam dan putih yang merupakan simbolik dari Dharma dan Adharma, atau unsur positif dan negative. 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Warna Poleng Hitam, Abu-abu dan Putih Gambar 2.6 Kain Poleng Sudhamala (Sumber : www.google.com) Warna poleng ini disebut dengan “Poleng Sudhamala”. Makna yang terkandung di dalamnya yaitu warna hitam merupakan symbol Adharma/unsur negative, warna putih merupakan symbol dari Dharma/unsur positif. Sedangkan warna abu-abu ini merupakan warna penyelaras dari makna warna hitam dan putih. 3. Warna Poleng Merah, Hitam dan Putih Gambar 2.7 Kain Poleng Tridatu (Sumber : www.google.com) Kain poleng kombinasi 3 warna ini disebut “poleng tridatu” . warna hitam melambangkan Tamas atau sifat malas, Putih symbol Satwam atau kebaikan, Merah melambangkan symbol Rajas sifat energik. 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Adapula yang memakai warna tridatu ini sebagai perlambang penyatuan dari Tri Murti Warna Merah simbolik dari Dewa Brahma, Warna Hitam simbolik dewa wisnu, dan putih simbolik dewa siwa. B. Fungsi dan peranan kain poleng - Kain Poleng pada Arca Pemakaian saput poleng pada arca di catuspata / perempatan (persimpangan jalan) merupakan syombol pertemuan antara akasa dan pertiwi yaitu perteuan antara langit dan bumi yang keduanya adalah refleksi dan rwebhineda. Menyiratkan fungsi penjagaan, yaitu untuk menjaga dua hal yang bertentangan yaitu menjaga kesucian dari kekotoran, menjaga kebaikan dari keburukan, termasuk menjaga kesakralan dari keburukan. Gambar 2.8 Kain Poleng pada Arca (Sumber : www.google.com) - Kain poleng pada Interior Dalam kehidupan sehari-hari, kain poleng berperan sebagai penyeimbang alam dan penyeimbang kehidupan. Pada interior, kain poleng banyak digunakan untuk membalur taing penyangga, membalut arca, dan juga sebagai kain penutup khas bali. II.2.2.5 Bunga Kamboja di Bali Di bali bunga kamboja lebih dikenal dengan sebutan bunga jepun. Beberapa jenis dari bunga kamboja yang terkenal di Bali yaitu : bunga kamboja putih (jepun 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bali), bunga kamboja kuning (jepun cenana/cendana), dan bunga kamboja berwarna-warni (jepun sudamala). Biasanya pohon kambojaditanam diareal pura, perkarangan rumah maupun ditanam perindang di kiri dan kanan jalan serta penghias villa-villa maupun hotel. Gambar 2.9 Bunga Kamboja (Sumber : www.google.com) Selain itu bunga kamboja sebagai makanan roh, maka dari itu banyak terdapat dikuburan. Menurut kepercayaan di Bali, pura selain tempat memuja Tuhan juga sebagai tempat memuja roh leluhur yang sudah disucikan lewat prosesi upacara pembakaran mayat dan prosesi pembakaran badan halus. Bunga kamboja pada interior sering di aplikasikan sebagai bentuk karya seni berupa lukisan atau akesories lain atau juga digunakan sebagai motif pada wood carving dan stone carving pada dinding ataupun tiang penyangga sebuah bangunan. II.2.2.6 Ragam Hias Tradisional Bali Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan, simbol-simbol dan penyampaian komunikasi (Davison, Enu, Granquist, 2003). Namun saat ini ragam hias Bali sudah mulai beradaptasi dengan perkembangan zaman yang pengaruh modernisasi serta pabrikasi telah mengutamakan kepraktisan dan fungsi. 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Keaslian ragam hias Bali sudah mulai jarang digunakan terutama pada bangunan publik, namun prinsip dari ragam hias ini masih perlu dilestarikan, agar para desainer interior ataupun arsitek Indonesia tetap memiliki pengetahuan dasar akan ragam hias Bali sebelum dapat mengaplikasikannya pada desain sebuah ruangan bernuansa Bali. Pada dasarnya motif ragam hias Bali terdiri atas ornamen konstruktif dan ornament estetis. Masing-masing ornamen tersebut memiliki karakter yang sama, namun pembahasan pada penelitian ini akan dibatasi pada ornamen estetis saja. Menurut Drs. I Ketut Murdana, MSn, (Bali Post: 2007), ornamen estetis Bali ini terbagi atas empat karakter yaitu: (1) Geometris. (2) Floralistik. (3) Antrophomorfis / submorphosis (pola manusia atau hewan). (4) Perimbuhan (mengkombinasikan semua unsur alam benda). Selain pengelompokan dari jenis karakter, ragam hias Bali juga memiliki beberapa fungsi yang berbeda yaitu (Balika Ika: 2007): 1. Ragam hias untuk keindahan: ragam hias yang dimaksudkan untuk memperindah penampilan suatu bangunan yang dihias. Ketepatan dan keindahan hiasan dapat mempertinggi nilai suatu bangunan. Dengan mengaplikasikan hiasan penampilan suatu bangunan akan lebih indah dan menyegarkan pandangan. 2. Ragam hias sebagai alat komunikasi: dilihat dari bentuk hiasan yang digunakan pada upacara atau bangunan-bangunan tertentu. II.2.2.6.1 Ornamen Pepatraan Ornamen pepatran adalah ornamen yang ide/konsep di ambil dari tamanan yang merambat, seperti: tanaman labu, pare, timun, dan tanaman merambat liar, yang biasanya numpang pada pohon-pohon besar sebagai pagar rumah. Tanaman ini oleh senimannya dirubah/dideformasi/distilir menjadi sebuah karya seni berupa pengulangan, baik secara melingkar/lurus dikenal dengan nama pepatran. - Tujuan pepatran ini adalah untuk menghias rumah pribadi/adat/tempat suci yang khusus berkembang di Bali. Pepatran ini menghiasi bagian-bagian 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang lebar dan memanjang, baik berupa segi empat, segi empat panjang, baik tempatnya ditengah, dipinggir/bidang bidang yang lebar, juga sebagai pelengkap dari ornament kekarangan. - Makna yang terkandung pada pepatran adalah memberikan perlindungan kepada kehidupan manusia dari rasa takut, panas, haus dan yang lainnya. Sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia yang tinggal dilingkungan bangunan yang dihiasi oleh pepatran. Berikut ini akan ditampilkan pepatra yang diterapkan pada bangunan rumah pribadi/adat dan tempat suci.25 No. 1. Nama Motif Patra Makna Filosofi Ornamen ide/konsep dari tanaman Patra merambat seperti pohon Samblung samblung, yang mana terdiri dari daun, bunga dan buah, yang distilir menjadi motif samblung. adalah patra Cirinya banyak pola daun, pola bunga buah pada ujung sulurnya. 2. Ornamen berasal dari Eropa Patra Ulanda (Belanda dengan bentuk ornamen yang naturalis), kemudian distilir menjadi bentuk ornamen patra ulanda, dengan ciri lebar, berdaun berbunga mekar,bunga kuncup, buah dan tangan-tangan rambat 25 sebagai http://blog.isi-dps.ac.id/agungjayack/ornamen-pepatran diakses pada tanggal 24 Maret 2017 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ alat untuk berpegangan pada dahan pohon yang lain. Cirinya adalah beberapa daun besar, beberapa daun kecil, ada bunga, buah dan sulur-sulur. 3. Ornamen gabungan dari beberapa Patra Punggel keketusan yang terdiri dari batu poh, jengger siap, kuping guling, patra wayah, ampas nangka/tunas muda, dan distilir menjadi motif patra punggel. 4. Ornamen ide/konsep dari tanaman Patra Cina bunga mawar berduri, ornamen bentuknya yang yang ini naturalis dibawa bangsa oleh Cina dalam pengembaraannya ke Bali 5. Ornamen ide/konsep dari patra Patra Sari punggel yang terdiri dari punggel yang kecil dan besar dikombinasikan menjadi bentuk bunga, kemudian menjadi distilir motif patra Sari. 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6. Ornament ornamen yang berasal Patra Prancis dari prancis yang menampilkan bentuk natural dengan geometris, kemudian distilir menjadi bentuk ornamen patra prancis, dengan ciri banyaknya bentuk-bentuk giometris pada setiap bentuk patra yang akan di pranciskan. Tabel 2.5 Ragam Hias Ornamen Pepatraan II.2.2.6.2 Ornamen Keketusan Ornamen Keketusan adalah sebuah hasil karya seni yang ide/konsep dasarnya diambil dari benda-benda alam, tumbuh-tumbuhan, dan juga binatang. Bentuk alam ini kemudian distilir/dideformasi/dirubah dalam bentuk ornamen. - Tujuan ornamen keketusan diciptakan untuk mengisi bagian-bagian pepalihan (bagian-bagian yang berbentuk segi-empat panjang, seperti pundan berundak-undak), dari bangunan arsitektur tradisional Bali. Ornamen keketusan banyak ragamnya yang telah diterapkan pada bangunan tradisional Bali. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan ditampilkan bentuk-bentuk ornamen keketusan.26 26 http://blog.isi-dps.ac.id/agungjayack/ornamen-pepatran diakses pada tanggal 24 Maret 2017 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/ No. 1. Nama Motif Keketusan Makna Filosofi Ornamen Keketusan keketusan kakulan kakul-kakulan stiliran dari rumah siput yang kakulmerupakan disusun berbaris suatu secara membentuk pola ornamen yang teratur. 2. Ornamen stiliran dari tanaman air keketusan yaitu genggong menjadi sebuah ornamen yang kapu-kapu secara berbaris menampilkan bentuk ornamen genggong. 3. Ornament stiliran dari keketusan mentimun yang disusun batun timun secara teratur yang membentuk biji ornamen batun timun. 4. Ornamen stiliran dari bentuk keketusan swatika lambang agama kuta mesir Hindu, yang membentuk irama yang dinamis. 5. ornamen stiliran dari daun waru keketusan yang mas-masan simetris menghasilkan disusun secara bentuk ornamen masmasan 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6. Ornamen stiliran dari huruf L keketusan yang dususun bulak- huruf L balik. Tabel 2.6 Ragam Hias Ornamen Keketusan (Sumber : www.google.com) II.2.2.7 Kain Prada Bali Gambar 2.10 Kain Prada (Sumber : www.google.com) Banyak sekali elemen dari kebudaayaan bali, salah satunya tekstil dari kain prada. Tekstil kain prada memiliki makna persembahan kepada para dewa. Penggunaan tekstil pada tradisi budaya bali terus berubah seiring berkembangan zaman. Bali tidak hanya dikenal dengan sesuatu karya seni dan kerjaninan tangan, namun bali juga dikenal dengan mencampuran adat jawa, dimana bangsawan jawa melarikan diri kebali setelah kekalahan majapahit dan membawa hasil-hasil tekstil dari jawa. Maka dari situlah kain prada muncul perpaduan antara adat jawa dan bali. Namun motif nya berbeda. Kain Batik Prada adalah batik yang telah melalui proses modifikasi sedemikan rupa, sehingga mempunyai kesan glamor atau mewah. Dan pada umumnya batik prada menggunakan warna emas. Maka kata prada di dunia batik identik dengan warna emas. Prada biasanya disebut ” PRODO ” dalam pengucapannya dengan menggunakan lidah jawa. 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/ II.2.2.8 Batu Bata Merah Bali Gambar 2.11 Batu Bata Merah Bali (Sumber : www.google.com) Gaya dalam arsitektur bali lebih menekankan pada ciri khas dari arsitektur bali, yang merupakan sebuah identitas dari arsitektur bali. Bangunan tradisional bali pada umumnya sebagian besar mengambil bahan dari alam, pembangunan rumah masyarakat Bali lebih memilih menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya sehingga terkesan sangat natural dan bernilai seni tinggi. Salah satu ciri utama dari bangunan tradisional bali adalah penggunaan batu bata pada dinding, yang disusun secara rapat tanpa menggunakan perekat dari adonan semen dan pasir. Hal ini lebih sering terjadi pada bangunan pura yang digunakan untuk melakukan sembahyang atau upacara adat dan tradisional. Dalam pembuatan tembok jaman dulu masyarakat bali juga lebih memilih bahan yang ada disekitar, seperti batu kali, batu padas maupun tanah liat. Sehingga dengan menggunakan sesuatu yang dekat membuat apapun seakan menyatu dengan penggunanya. batu bata gosok Bali yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan candi pura maupun tembok istana raja-raja Bali jaman dahulu. Bata merah memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan bata merah pada kebanyakan daerah lain di indonesia. Tanah liat di bali cenderung padat dan berwarna lebih merah sehingga warnanya solid dan halus. Selain itu, penyusunan bata bali biasanya menggnukanan siar ( jarak antarbatu) yang sangat kecil. Ciri khas 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dari dinding juga bisa dilihat dari perpaduan antar warna merah ( batu bata) dan abu-abu (paras) yang sangat dominan. Batu bata bali ini memiliki proses pembuatan yang lebih rumit dari bata biasanya, karena sebelum dicetak tanah liat harus disaring terlebih dahulu dan didiamkan selama sehari. Untuk memasang atau menempelkannya ke dinding tidak menggunakan semen. Cukup digosok-gosokkan ke sesamanya dengan sedikit air, tanah liat pembentuknya akan merekatkannya. Cara ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi salah satu ciri khas bangunan tradisional Bali. Dan keunggulan jenis batu bata ini adalah setelah dipasang, dapat diukir sesuai keinginan karena memiliki serat dan agregat yang lebih halus. III.3 Gaya Modern Etnik III.3.1 Definisi Gaya Modern Kata modern dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sikap dan cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Kata modern berasal dari Bahasa latin “Modo” yang berarti baru saja. Sejaah penggunaan kata modern dapat di tarik dalam sejarah sejak tahun 1127. Seorang kepala biarawan, sugger, merekonstruksikan Bassilica St.Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru.27 III.3.2 Ciri-ciri desain Modern a. Formalisme, menampilkan bentuk sederhana mungkin b. Pragmatis, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan, warna dan fungsi. c. Fungsionalisme, menampilkan bentuk dimana harus mempunyai fungsi (form follow function) 27 Adityawan, Arif, Tinjauan Desain : 1999, hal.49 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ d. Universalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran-ukuran yang ada di masyarakat modern barat (international style. III.3.3 Definisi Etnik Etnik adalah Antara bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya; etnis.28 Gaya modern etnik berarti gaya rumah dengan desain modern, tapi tetap mengandung unsur tradisional. Unsur tradisional yang dimaksud hanya sebatas desainnya. Desain interior etnik Indonesia adalah gaya yang mengadopsi kebudayaan lokal Indonesia. Gaya etnik ini sarat dengan makna dan simbol adat masyarakat suku tertentu di Indonesia. desain etnik tidak harus muncul secara utuh dalam rumah tinggal. Hanya dengan memajang aksesori dan ornamen hiasan rumah bertema etnik tertentu, sudah mendukung hadirnya sebuah desain etnik dalam hunian.29 Etnik Bali yang dikenal dengan adat istiadatnya memberi nilai tersendiri sebagai ragam hias dan sebagai sumber inspirasi bagi banyak orang yang mengenalnya. Lewat citra rasa tradisional yang orisinal gaya modern etnik Bali mampu menarik perhatian dan menginspirasi banyak orang dengan keindahan dan keunikannya baik dari bahasanya, adat istiadatnya, masakannya dan interiornya. Interior Bali banyak menggunakan material alam seperti kayu, batu alam, dan ukiran-ukiran yang khas. Oleh sebab itu gaya hotel resort ini akan dihadirkan melalu citra rasa tradisional yang dikolaborasikan dengan sentuhan modern pada berapa ruang dalam dengan perpaduan etnik Bali. 28 29 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) http://www.imaniadesain.com/gaya-etnik di akses pada Tanggal 21 April 2017 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/ II. DATA HASIL STUDI LAPANGAN NO. 1. ASPEK LOKASI LINGKUNGAN PRAMA SANUR BEACH BALI ASTON BEACH ANYER & Jalan Cemara, Sanur, Denpasar Selatan, Bali 80228 HOTEL RESORT MAMBRUK ANYER Jl. Karang Bolong KM 139, Kp Kosambi, Desa Karang Jalan Raya Karang Bolong Desa Cikoneng, Anyer Kidul, Suraga, Kec Cinangka, Kab Serang Banten Klasifikasi Bintang : 5 (Lima) Klasifikasi Bintang : 3 (Tiga) Klasifikasi Bintang : 3 (Tiga) di tempat pariwisata yang terkenal yaitu pantai sanur, dekat + Anyer beach ini terletak di pinggir pantai anyer, untuk + berada di jalan utama anyer sehingga mudah diakses dengan bandara ngurah rai bali. + Berada di jalan utama sehingga mudah di akses. menuju kesana dibutuhkan waktu 2 jam dari kota jakarta. + berada di pinggir pantai anyer yang menjadi nilai plus karena + berada di jalan utama sehingga mudah diakses. memanfaatkan potensi pantai untuk dijadikan fasilitas + Lokasinya selalu ramai + lokasinya selalu ramai karena berdekatan dengan objek + Hotel Resort Ini Letaknya Sangat Strategis Karena Berada + Dekat dengan pusat wisata di bali + Dekat dengan pusat perbelanjaan wisata pantai. - penunjang hotel + lokasinya selalu ramai oleh pengunjung. Fasilitas area parkir pisah dari bangunan sehingga pengunjung sulit untuk mengakses langsung kedalam Jauh dari pusat perbelanjaan hotel. - Bising karena berada di jalan utama 62 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Prama Sanur beach ini memiliki 4 Lantai. Semua kamar 2. BANGUNAN didesain bergaya arsitektur indonesia dan menampilkan Prama Sanur beach ini memiliki 5 Lantai. Bangunan ini Hotel mambruk memiliki bagian-bagian dari wilayah nya yang keindahan budaya local dengan sentuhan kecil seperti terletak di pinggir jalan karang bolong, area parker berada luasnya 14 hektar. Keseluruhannya memiliki 97 unit. penerapan elemen estetis pada interior. Prama sanur beach ini di sebrang jalan terpisah dari bangunan. Semua kamar penginapan diantaranya : memiliki 428 kamar dan luas lahan sebesar 7 hektar dengan didesain bergaya modern dan aston anyer beach ini - 11 lanais room pemandangan laut dan taman tropis yang rimbun. memiliki 141 kamar - 18 duplex rooms - 36 deluxe room - 19 villa units - 12 residence unite 1 mambruk suite Warna pada huruf aston ini menggunakan warna biru tua. 3. SIGNAGE Kata Prama berarti unggul, bermahkota bentuk yang Yang memiliki arti profesiaonlitas dan tenang, Seperti sifat mencerminkan karakteristik merek kelas atas ini. Mahkotanya air yang selalu tenang, warna biru juga menyimbolkan rasa Arti pada logo hotel mambruk sendiri yaitu sudh terlihat dari logo dengan bentuk kepala burung. Burung tersebut yakni terdiri dari lima elemen yang membentuk pasangan-pasangan ketenangan dan keseimbangan dalam berbisnis. tangan yang tertangkup memberi salam yang ramah, sensitif, Sedangkan pada tulisan anyer beach hotel menggunakan burung mambruk, mirip burung dara, burulunya berwarna biru, dan lembut, menampilkan kesan keramahtamahan Indonesia warna Keabu-abuan yang memiliki Arti : Serius, bisa kepalanya berhiaskan mahkota berbentuk jambul pipih berwarna biru. Yang kita ketahui burung mambruk memiliki yang unik dan melingkupi panca indera. Warna keemasannya diandalkan dan stabil. keindahan warna serta bentuknya, hotel mambruk mengambil memancarkan kemewahan sementara warna coklat melambangkan pesona lingkungan alami. 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Simbol dari pasangan-pasangan tangan tersebut yaitu Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu- nama dari mambruk karena berharap wisatawan juga dapat Signature 5 Senses: Sight, Sound, Scent, Taste, Touch abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau melihat keindahan dari lokasi yang ada di hotel mambruk. karang. Hotel aston dirancang dan dijalankan sebagai sebuah destinasi user friendly yang ditujukan bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan waktu santai berkualitas di lingkungan yang menggairahkan 4. RUANG LOBBY LOBBY LOBBY/RESEPSIONIS Area Lobby dan reseptionist berada di kiri pintu masuk. Pada Resepsionis di lobby hotel aston berada di kiri pintu masuk, Area resepsionis berada di kiri dari pintu masuk, dengan dijaga area ini di jaga oleh 4 orang yang bertugas. Receptionist ini Area Reception dan Lobby banyak menggunakan unsur oleh 2 orang pettugas, suasana yang ditampilkan adalah hotel terbagi menjadi 2 bagian kiri dan kanan dimana tengahnya kayu dengan pola vertikal. Untuk tiang-tiang kayu diarea mambruk ini menggunakan konsep desain adat jawa, dimana terdapat tangga yang menghubungkan kelantai 2. Di area lobby receptionis ini, digunakan material kayu solid kamper, terlihat dari penggunaan motif-motif batik pada kolom dinding ini terdapat beberapa kursi untuk tamu. Dan lift pada lobby ini sedangkan untuk partisi pembatas, dan furniture digunakan kayu, furniture dengan ukiran batik tumbuhan, dan material berhadap langsung dengan pintu masuk lobby. Suasana yang material multipleks, dilapis megateak. Dengan finishing yang digunakan yaitu berbahan dasar kayu. di dapatkan dari lobby ini kesan modern, namun tetap melamic. Terdapat sofa di samping kanan resepsionis. menghadirkan suasan bali didalam nya karena adanya elemen estetis. LOUNGE LOUNGE AREA TUNGGU 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Lounge pada hotel ini terdapt di sebrang resepsionis, Pada area lounge tengah ini terdapat kursi 4 buah beserta 2 furniture yang gunakan berbeda-beda warna serta Area tunggu ini berdekatan dengan main entrence tempat turunnya wisatawan dari mobil, ruang tunggu ini terbagi dari 2 buah meja, dan di area belakang lounge ini terdapat banyak bentuk. kanan dan kiri, masing-masing ruang tunggu ini menggunakan sofa dan lukisan bali. kursi dan meja kayu. SUPERIOR ROOM SUPERIOR MOUNTAIN VIEW JUNIOR SUITE Ukuran Kamar : 25 m² Ukuran kamar : 56 m2 Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed View : pantai View : Taman Tropis dan Kolam Renang Tipe junior suite ini lokasinya berada di lantai 1 dan lantai 3. Bisa untuk 2 orang dewasa dan 2 anak-anak. Dilengkapi jenis 65 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fasilitas Kamar : tempat tidur Queen Size, pantry modern dilengkapi Private bathroom with tub/shower combination, Private microwave, kulkas, alat untuk pembuat coffe dan dispenser. balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Area living dan dining pada junior suite ini sangat cocok untuk Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary keluarga karena luas nya sangat besar. mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD Area ini juga dilengkapi dengan sofa, lcd tv. telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Fasilitas kamar : Individual air conditioning, Non smoking room on request, Complimentary bottled water, full air conditioning, TV Connecting rooms on request satellite, refrigerator, water dispenser, microwave and Tipe superior mountain view ini memiliki desain yang coffee maker, pantry, living and dining area, 24-hour clean, tidak banyak menggunakan warna, denga konsep room service, sofa and working desk, hot and cold amenities and slipper, private desain modern . tersedia queen bed atau single bed. Bisa shower, bath juga menggunakan 2 twin bed free of charge. Tipe ini terdiri balcony/terrace, private internet access (Wi-Fi), nondari 48 ruangan yang tersedia. smoking rooms, safe deposit box, IDD telephone, smoke Fasilitas : detector, alarm motion detector and 24-hour security. Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access, Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed, Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television, Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk, Mini Bar, Mini Fridge, Room Safe, dll DELUXE GARDEN VIEW DELUXE OCEAN VIEW WITH BALCONY SUPERIOR ROOM 66 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tipe deluxe ocaean view ini memiliki desain yang clean, Ukuran Kamar : 32 m² tidak banyak menggunakan warna, denga konsep desain Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed modern . tersedia queen bed atau single bed. Tipe ini terdiri View : Taman Tropis dan Kolam Renang dari 43 ruangan yang tersedia. Fasilitas Kamar : Private bathroom with tub/shower combination, Private balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Individual air conditioning, Non smoking room on request, Fasilitas : Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access, View : Taman Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed, Tipe superior room ini hanya satu lantai, pada ruangan ini area Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television, tempat tidur dan area living and dining bersebalahan disekat Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk, Mini Bar, dengan tembok pembatas. Area ini dilengkapi dengan pantry Mini Fridge, Room Safe, dll Connecting rooms on request modern, sofa, meja, lcd tv. Ukuran tempat tidur ini queen size. Fasilitas Kamar : Private bathroom with shower c, Private balcony with garden, Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar ,IDD telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Individual air conditioning, Connecting rooms on request 67 http://digilib.mercubuana.ac.id/ DELUXE SEA VIEW OCEAN VIEW SUITE DELUXE ROOM Ukuran Kamar : 32 m² Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed View : Kolam Renang Utama Fasilitas Kamar : Ukuran kamar : 30 m2 Private bathroom with tub/shower combination, Private View : pantai balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Jenis tempat tidur : queen size atau twin bed Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary Lokasi delixe room ini berada di lantai 1 dan lantai 2. mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD Tipe ini memiliki ukuran 45 m2. View dari tipe ini sangat telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, bagus karena bisa langsung berhadap dengan bacony yang Mengakomodasi untuk 2 orang dewasa dan 2 anak-anak. Individual air conditioning, Non smoking room on request, berhadapan ocean/pantai, tipe ini dilengkapi dengan Connecting rooms on request, writing table with international adanya double vanity, shower and bath tub, area living juga Complimentary bottled water, air conditioning, TV multi plugs and mini-bar. sangat besar dlengkapi dengan kasur, coffe table, dan LED bath amenities and slipper, electric kettle, 24-hour room tv 55 inch dengan meja tulis. Kamar tipe ini hanya memiliki service, private balcony/terrace, internet access (Wi-Fi). Fasilitas kamar : satellite, refrigerator, working desk, hot and cold shower, jumlah 7 ruangan yang tersedia. Fasilitas : Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access, Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed, Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television, Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk,veranadah, Mini Bar, Mini Fridge, Room Safe, dll 68 http://digilib.mercubuana.ac.id/ CLUB ROOM FAMILY ROOM MOUNTAIN VILLA tipe ini sangat cocok untuk liburan keluarga , karena Ukuran Kamar : 32 m² ruangannya sangat luas.dengan adanya kamar tidur queen Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed size View : Taman Tropis Bisa menggunakan extrabed. Suasana yang ditampilkan sama dengan tipe-tipe kamar lain yaitu clean Fasilitas Kamar : Private bathroom with tub/shower combination, Private balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Individual air conditioning, Non smoking room on request, Connecting rooms on request, writing table with international tidak menggnakan banyak warna. Fasilitas : Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access, Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed, Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television, Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk,veranadah, Mini Bar, Mini Fridge, Room Safe, dll Ukuran : 89 m2 View : taman Villa mambruk ini mengakomodadi untuk 4 orang dewasa dan 2 orang anak-anak, dalam satu ruangan dan twin single bed di kamar lain.tipe ini dilengkapi dengan shower dan bathtub, pantry, living room, dining room. Karena ruangan ini luas sangat cocok untuk keluarga. Fasilitas : multi plugs and mini-bar, along with fresh tropical fruits upon Complimentary bottled water, air conditioning, TV satellite, check-in. Bedding is either Double bed or twin beds with refrigerator, hot and cold shower, bath amenitiesand slipper, interconnecting rooms for a family vacation. electric kettle, living and dining area, pantry, 24-hour room service, private balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi). 69 http://digilib.mercubuana.ac.id/ SUITE ROOM MEETING ROOM MAMBRUK SUITE View : taman Ukuran Kamar : 70 m² Aston hotel ini hanya mempunyai 1 ruangan besar. Namun Mambruk suite ini diperuntukan untuk keluarga, karena area bisa di sekat jika hanya menggunakan ruangannya ini sangat luas, terdapat 1 tempat tidur king size dan extra bed. Jenis Tempat Tidur : King Size atau Twin Bed View : Taman Tropis, Kolam Renang, Beach sebagian. Kapasitas untuk meeting room ini ±300 orang Fasilitas Kamar : Private bathroom with tub/shower combination, Private balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Individual air conditioning, Non smoking room on request, Connecting rooms on request, writing table with international, living room sofas Tipe ini sangat kental sekali dengan adat jawa, dengan adanya ranjang dengan ukiran-ukiran kayu, dan area living pun juga kursinya menggunakan kayu tidak ada sofa. tipe ini dilengkapi dengan shower dan bathtub, pantry, living room, dining room. Karena ruangan ini luas sangat cocok untuk keluarga. Fasilitas : Complimentary bottled water, air conditioning, TV satellite, refrigerator, hot and cold shower, bath amenitiesand slipper, electric kettle, living and dining area, pantry, 24-hour room service, balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi). 70 http://digilib.mercubuana.ac.id/ private CLUB SUITE SUNSET CAFÉ RESIDENCE Ukuran Kamar : 70 m² Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed View : Taman Tropis Fasilitas Kamar : Private bathroom with tub/shower combination, Private balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary Ukuran kamar : 87 m2 mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD View : pantai telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Restoran/cafe ini berada di dekat pantai, suasana yang di Tipe ini mengakomodasi untuk keluarga dengan 4 orang Individual air conditioning, Non smoking room on request, hadirkan sangat bagus dan nyaman. Restoran ini dewasa dan 2 anak-anak dengan adanya kamar tidur queen size Connecting rooms on request, writing table with international, menggunakan gaya modern namun tetap menampilkan dalam satu ruangan dan twin single bed di kamar lain.tipe ini living room sofas. penggunaan kayu pada plafon. Bagian lantai menggunakan dilengkapi dengan shower dan bathtub, pantry, living room, granite tile abu-abu. dining room. Karena ruangan ini luas sangat cocok untuk keluarga. Fasilitas : Complimentary bottled water, air conditioning, TV satellite, refrigerator, hot and cold shower, bath amenitiesand slipper, electric kettle, living and dining area, pantry, 24-hour room service, private balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi). Pool Villa Klub SUNSET BAR INFINITY RESTAURANT 71 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Restaurant ini terletak di dekat pinggir pantai dan disekelilingnya terdapat area-area untuk keluarga seperti kolam renang, tempat bermain anak-anak. Restoran ini banyak menggunakan bahan kayu untuk furniture, plafon, dll kesana Sunset bar ini dekat dengan sunset café satu lokasi. adat jawa namun yang ditampilkan modern Banyaknya penggunaan warna coklat yang dihadirkan pada bar ini. Menonjolkan penggunaan kayu pada meja bar dan penggunaan plafon kayu. Ukuran Kamar : 150 m² Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed View : Taman Tropis, Kolam Renang dan Pantai Fasilitas Kamar : 72 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Accessed from a private drive way through its exclusive villa area, Private Pool, Private bathroom with tub/shower combination, Private balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Individual air conditioning, Non smoking room on request, Connecting rooms on request, writing table with international, living room sofas, with elegant bathrooms complete with Jacuzzi, walk-in wardrobe and luxurious facilities, the gracious 150 sqm living area, open kitchen, dining area, and Balinese gazebo. TIRTA RESTORAN (Makanan Asia dan Internasional) SUNSET CAFÉ TERRACE LIGHT HOUSE BAR Sunset terrace ini berada di dekat sunset café dan bar, penggunaan warna abu-abu pada sofa dengan bentuk Letaknya di antara kolam renang utama dan bisa melihat pantai melingkar, sangat cocok untuk tamu untuk bersantai- mertasari. Restaurant ini menyajikan khusus masakan santai menikmati pemandangan pantai. internasional. Jam Operasional : Bar ini lokasinya dekat pantai dan area hiburan. Bar ini di Breakfast : 06.30 – 10.30 desain dengan nuansa kayu dan bamboo. Terdapat meja bar Lunch : 12.00 – 17.00 dan lounge di dalamnya, 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dinner : 18.00 - 22.00 LADA RESTORAN ( Masakan Khas Indonesia) PENDOPO Lokasi pendopo ini dekat dengan pantai, bisa digunakan untuk acara multifungsi seperti keluarga, gathering, ataupun pernikahan. Kapasitas pendopo ini bisa mencapai 1000 orang. Resoran ini menghidangkan khas Indonesia dan menawarkan berbagai favorite menu asia lainnya, terletak di jalan menuju pantai. Makna lada itu sendiri memiliki arti bahwa indonesia adalah penghasil dan pengeskspor rempah-rempah terkenal. Jam Operasional : Buka setiap hari dari jam 18.00 – 23.00 BASILICO ITALIAN PAVILION (Masakan Italia) MEETING & FUNCTION ROOM 74 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Restoran ini terletak di pavilion, menghidangkan berbagai Terdapat beberapa ruang meeting yang ada di hotel hidangan ala carte, dan menyediakan masakan khas itali. mambruk. Kapasitasnya bias digunakan untuk 300 orang. Jam Operasional Buka setiap hari dari jam 11.00 – 23.00 BAMBOO BAR & LOUNGE Bamboo bar ini adalah bar pantai terbaik di sanur, letaknya 700 m dari pasir putih pantai mertasari, bamboo bar ini memiliki desain yang unik dan stylish. Banyak wisatawan menikmati bar ini dengan view langsung ke pantai dilengkapi dengan kursi-kursi pantai untuk wisatawan berjemur 75 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jam Operasional Buka setiap hari dari jam 11.00 – 24.00 PRAMA BAR Prama sanur ini desain yang ditampilkan modern, dengan furniture sofa bewarna oren, dan kuning. JAUK ROOM Jauk room adalah ruang meeting terkecil dan persentasi yang ada di prama sanur beach ini, ruangan ini berukuran 90 m2. 76 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Kapasitas ruangan ini hanya Bisa digunakan untuk sekitar ±30 orang BIMA STAGE Terletak di taman dekat kolam renang, area ini gunakan sebagai untuk acara pertunjukan, gala dinner dengan latar belakang Bali. Kapasitas untuk area ini bisa digunakan untuk sekitar ±300 orang. Dengan ukuran area 400 m² Fasilitas yang dihadirkan di hotel resort ini yaitu - Rip Curl School of surf Karena 5. Fasilitas yang dihadirkan di hotel resort ini yaitu : letaknya di pinggir pantai, hotel memanfaatkan potensi alam untuk membuat fasilitas PENDUKUNG sekolah surfing bagi para perselancar. - CHILDREN PLAYGROUND ini FASILITAS HOTEL RESORT SWIMMING POOL Fasilitas yang dihadirkan di mambruk ini yaitu : Splash Zone 77 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Aston anyer ini memiliki 2 kolam renang yang cukup Playground ini terdapat di dekat restaurant, pinngir pantai dan besar, yang satu dikhususkan untuk anak-anak, dan infinity pool. untuk dewasa, letaknya persis dipinggir pantai. INFINITY POOL BAR Flying Fox Cycling Paint Ball Archery Shooting Target Area ini berada di tengah hotel resort diperuntukan untuk keluarga yang sedang berlibur. - Kids club - TENNIS MEJA Selain kolam renang splash zone, hotel ini juga menyediakan fasilitas untuk anak-anak. - Fitness Center / Gym Area tenis meja ini berdekatan dengan sunset café, dan swimming pool. - - Shopping arcade - Aroma spa retreat BILLIAR 78 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Area billiar ini dekat dengan sunset café satu lokasi, dan Outbound Activities juga dekat dengn swimming pool. dll LANTAI LANTAI Salah satu fasilitas hotel resort dibali yaitu adanya tempat spa. Spa di prama ini terletak di dekat pantai LANTAI Pada area resepsionis prama sanur menggunakan lantai Pada area resepsionis aston menggunakan marmer dengan adanya motif di tengah lobby berwarna kream homogenus tiles berwarna abu-abu. dan coklat DINDING tiles berwarna abu-abu. Pada area kamar menggunakan homogenus tiles warna Pada area kamar menggunakan homogenus tiles warna putih Pada area ruang kamar menggunakan parket, homogenus tiles. putih gading. lantai Pada area resepsionis aston menggunakan lantai homogenus Pada area meeting room menggunakan karpet. Pada area lobby, tipe semua jenis kamar dinding prama sanur DINDING gading. Pada area meeting room menggunakan karpet. DINDING menggunakan cat warna putih gading dengan diambah Pada area lobby, banyak menggunakan unsur kayu dengan Pada area lobby, cafe banyak menggunakan unsur kayu dan ornamen bali. 6. ELEMEN INTERIOR pola vertikal. Untuk tiang-tiang kayu diarea receptionis ini, bergaya adat jawa dengan ada nya motif batik. Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang menggunakna digunakan material kayu solid kamper homogens tiles. PLAFON Pada semua jenis area kamar menggunakan cat berwarna putih Pada semua jenis area kamar menggunakan cat berwarna Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang menggunakna putih homogens tiles berwarna putih dan kream. Pada ruang meeting ada yang menggunakan rangka kayu pada Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang plafonnya. menggunakna homogens tiles berwarna putih. PLAFON Pada area lobby, restoran menggunakan kisi-kisi kayu dengan Pada bamboo bar material yang digunakan semua terbuat dari Pada area café. Restoran dan bar menggunakan homogenus pola horizontal. kayu. FURNITURE tile dengan motif corak batik. PLAFON Pada beberapa ruangan menggunaka gypsum seperti ruang meeting, semua jenis tipe kamar. Furniture pada prama sanur mendominsi penggunaan sofa Pada area lobby menggunakan kisi-kisi kayu dengan pola bergaya modern dengan meja yang bermaterial kayu bergaya horizontal. modern dengan sedikit ukiran bali FURNITURE Furniture pada mendominsi material kayu yang setiap bagian Pada beberapa ruangan menggunaka gypsum seperti ruang furniturenya memiliki bentuk ukiran khas jawa. bentuk tempat meeting, semua jenis tipe kamar. tidurnya juga dihiasi dengan batik. 79 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Bentuk tempat tidurnya dihiasi dengan motif-motif flora fauna.dan seprei didominasi dengan warna putih. FURNITURE Furniture pada mendominsi penggunaan sofa bergaya modern dengan meja dan menggunakan furniture kayu. Pencahayaan pada prama sanur ini menggunakan pencahayaan Pencahayaan pada aston ini menggunakan pencahayaan Pencahayaan pada hotel mambruk ini banyak menggunakan alami dan buatan, pada pencahayaan alami menggunakan alami dan buatan, pada pencahayaan alami menggunakan pencahayaan alami, pada pencahayaan alami menggunakan jendela, agar cahaya matahari yang masuk dapat merata, dan jendela, agar cahaya matahari yang masuk dapat merata, jendela dan agar cahaya matahari yang masuk dapat merata, 7. PENCAHAYAAN karena area ini dekat pantai maka banyak area yang dan karena area ini dekat pantai maka banyak area yang dan karena area ini dekat pantai maka banyak area yang menggunakan pencahayaan alami. menggunakan pencahayaan alami. menggunakan pencahayaan alami. Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung khas bali Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung lampu Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung dan lampu dan lampu downlight Penghawaan pada downlight prama sanur menggunakan sistem Penghawaan downlight pada hotel ini menggunakan sistem Penghawaan pada hotel ini banyak menggunakan sistem penghawaan alami dan buatan. Arena area nya dekat pantai penghawaan alami dan buatan. Arena area nya dekat pantai penghawaan alami dan buatan. area nya dekat pantai banyak 8. PENGHAWAAN banyak area yang menggunakan penghawaan alami, dan banyak area yang menggunakan penghawaan alami, dan area yang menggunakan penghawaan alami, memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang. memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang. memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang. Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang tertentu. Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang tertentu. tertentu. 9. dan ELEMEN ESTETIS 80 http://digilib.mercubuana.ac.id/ KESIMPULAN ASPEK LOKASI & LINGKUNGAN : Ketiga lokasi hotel resort berada di pinggir pantai, letaknya sangat strategis karena menjadi tujuan utama pariwisata. Sehingga tamu atau pengunjung hotel sangat mudah untuk menjangkaunya, dan Itu menjadi nilai plus karena menjadi nilai jual hotel resort. ASPEK BANGUNAN : - Prama Sanur Beach Bali : memiliki fasad bangunan yang modern namun tetap menampilkan kesan tradisional pada desain interiornya. - Aston Beach Anyer : memiliki fasad bangunan modern - Mambruk Hotel Resort : memiliki desain bangunan dengan konsep tradisonal jawa. ASPEK RUANG : - Prama Sanur Beach Bali : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, prama sanur beach ini memiliki 4 jenis restaurant, ruang meeting, spa, bar, lounge dan fasilitas lainya - Aston Beach Anyer : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, ruang meeting, bar, restoran dan fasilitas lainya - Mambruk Hotel Resort : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, ruang meeting, bar, restoran, infinity pool, playground dan fasilitas lainya. Namun hotel mambruk ini jarak antar ruang terpusah seperti cottage Kesimpulan : ketiga hotel resort ini memiliki kesamaan ruang, hanya saja perbedaan pada fasilitas dan kelengkapan hotel resort karena berbeda kelas (bintang). Pada hotel resort prama bintang 5 memiliki fasilitas yang sangat lengkap, sedangkan hotel resort mambruk dan aston memiliki fasilitas kurang lengkap karena keduanya bintang 3. ASPEK SIGNAGE : Signage hotel resort menyesuaikan citra dan karakter masing-masing hotel resort, signage ini akan diterapkan pada dinding sebelum pintu masuk dan pada area resepsionis. ELEMEN INTERIOR : Ketiganya memiliki kesamaan pada penggunaan bahan material seperti parket, bebatuan, homogenus tile, keramik, kayu dan cat polos. Elemen interior merupakan elemen penting dalam sebuah mendesain, pada elemen tersebut harus kita sesuaikan bentuk dengan gaya dan tema yang dipergunakan pada Hotel tersebut. PENCAHAYAAN : Ketiga hotel resort memiliki kesamaan yaitu menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan merupakan factor utama yang menghidupkan ruang interior. Tanpa pencahayaan tidak akan ada bentuk, warna atau tekstur yang ditampilkan. PENGHAWAAN : Ketiganya memiki penghawaan yang sama yakni menggunakan penghawaan alami dan buatan. Alami menggunakan jendela di setiap ruang, dan buatan menggunakan AC di ruang tertentu. Penghawaan sangat penting untuk menciptakan suhu yang nyaman, mengatur temperature udara dan kelembaban yang relative. ELEMEN ESTETIS : Ketiganya memiliki elemen estetis berupa pajangan, patung, hiasan dinding, maupun tanaman. Namun konsep yang ditampilkan masing-masing hotel berbeda menyesuaikan dengan gaya dan tema hotel resort itu sendiri. 81 http://digilib.mercubuana.ac.id/ http://digilib.mercubuana.ac.id/