BAB II TINJAUAN DATA II.1 Tinjauan Data Umum II.1.1 Tinjauan

advertisement
BAB II
TINJAUAN DATA
II.1 Tinjauan Data Umum
II.1.1 Tinjauan Terhadap Hotel
II.1.1.1 Pengertian Hotel
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM
(bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata
hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk
membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar)
yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut
dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada
masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu,
yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan
semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada
peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai
dengan
perkembangan
dan
tuntutan
orang-orang
yang
ingin
mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang
terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun
mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang
atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi
Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Berikut ini dikutif beberapa pengertian hotel :
a. Hotel adalah bangunan yang bersifat bisnis untuk penginapan atau
diam beberapa waktu dengan tarif tertentu ; penginapan yang terdiri
dari beberapa kamar.3
b. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah:
“Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang
3
W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan
kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA)
sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be
defined as an establishment whose primary business is providing
lodging facilities for the general public and which furnishes one or
more of the following services: food and beverage service, room
attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use
of furniture and fixtures.
Yang dapat diartikan sebagai berikut:
Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola
secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk
umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan
dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan,
pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan
menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya. 4
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:

Menggunakan bangunan fisik.

Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa
lainnya

Diperuntukkan bagi umum

Dikelola secara komersial
II.1.1.2 Sejarah Perkembangan Perhotelan
Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya
usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel
sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat
diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang
lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang
disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama.
4
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1 , 2008:44
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya
menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan,
karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya.
Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan
dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang
kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun
masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi,
mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha
penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa
Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 .
Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan
ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesinmesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan.
Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlombalomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih
banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya.
Walaupun pada jaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib
saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan
penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk
beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman
kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan
perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota
Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun
pada tahun 1607.
Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang
diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar.
Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City
tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada
gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya
disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829
dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh
sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar
Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masingmasing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta
memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun
menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat
ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri
penjualan jasa.
Gambar 2.1 The Tremont House
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1
2008:44)
The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan
pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu
dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya.
Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin
atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah
menjadi suatu keharusan. Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian
ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the
Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling
bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya maupun fasilitas
fasilitasnya.
Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti
pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas
menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi para pengusaha atau
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih
mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya.
Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam
menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar,
dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik
Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di
Amerika Serikat maupun diseluruh dunia. Industri perhotelan pernah
mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II),
dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu
serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat
tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan
lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan.
Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana
hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel
yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan
usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan
yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan
pulau, danau dan lain-lain. Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan
Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang
dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos
operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus
meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya
penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel. Perusahaanperusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang
perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan
dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan
dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai
dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang
terbaik untuk industri hotel.
Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan Belanda dan pada masa
sebelum kemerdekaan di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berskala internasional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali,
Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Yogyakarta,
dan lain-lainnya.
Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan Hotel Savoy Homann di Bandung,
Hotel Bali Beach di Bali sering digunakan untuk menerima tamu-tamu
negara.
Gambar 2.2 Hotel Des Indes di Jakarta
(Sumber: http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/333/Des-IndesHotel)
Perkembangan hotel-hotel bersejarah di Indonesia dapat di catat
setelah Indonesia Merdeka tahun 1945, Presiden pertama Indonesia Ir.
Sukarno yang lebih akrab dipanggil bung Karno mulai membangun
beberapa Hotel atas kepemilikan Pemerintah yang belakangan menjadi
Hotel dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN ). Hotel tersebut antara
lain: Hotel Indonesia di Jakarta, Bali Beach di Bali, dan Samudra Beach
Hotel, di Yogyakarta.
Gambar 2.3 Hotel Bali Beach
(Sumber: http://www.grandinnabalibeach.com/gallery.php)
Saat ini di Indonesia ada kecenderungan terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta, pada saat banjir sebagian masyarakat pindah ke Hotel.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Begitu juga saat-saat libur seperti liburan lebaran, pembantu pulang
kampung maka ada sebagian anggota masyarakat memilih tinggal di Hotel.
Dewasa ini telah banyak bermunculan berbagai tipe hotel dari yang
berbintang lima, diamond, apertemen sampai hotel melati atau losmen, yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat 5
II.1.1.3 Fungsi dan Peranan Hotel
Hotel berfungsi sebagai suatu prasarana untuk memenuhi kebutuhan tamu
(wisatawan atau pelancong) dan sebagai tempat persinggahan sementara selama
berada jauh dari tempat asalnya.
Hotel memiliki peran dalam pembangunan negara yaitu :
1. Menciptakan lapagan kerja
2. Mendapatkan pendapatan daerah dan negara
3. Meningkatkan devisa negara dan hubungan antar bangsa
4. Membantu usaha pendidikan dan latihan6
II.1.1.4 Tipe – Tipe Hotel
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tipe/kategori.
No.
1.
2.
5
6
Dasar Klasifikasi
Berdasarkan Kelas
Berdasarkan Plan
Penjelasan

Hotel Melati

Hotel Bintang Satu (*)

Hotel Bintang Dua (**)

Hotel Bintang Tiga (***)

Hotel Bintang Empat (****)

Hotel Bintang Lima (*****)

Full American Plan

Modified American Plan

Continental Plan

European Plan
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:46-51
General Hotel Knowladge, International Management Hotel School
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
4.
5.

Hotel Kecil/Small hotel

Hotel Sedang/Medium Hotel

Hotel Besar/Large Hotel
Berdasarkan

City Hotel
Lokasi

Resort Hotel

Downtown Hotel

Suburb Hotel

Country Hotel

Airport Hotel

Motel

Inn

Business Hotel

Tourism Hotel

Sport Hotel

Pilgrim hotel

Cure Hotel

Casino Hote

Transit Hotel

Semi residential hotel

Residential hotel
Berdasarkan
Ukuran
Berdasarkan Area
Berdasarkan
6.
maksud kunjungan
tamu
7.
Lamanya Tamu
menginap
Tabel 2.1 Tipe-Tipe Hotel
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1,
2008:52)
A.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas
Tingkatan atau kelas hotel dibedakan atas tanda bintang (*).
Semakin banyak jumlah bintang, maka persyaratan fasilitas,dan pelayanan
yang dituntut semakin banyak dan baik. Kriteria klasifikasi hotel
berdasarkan bintang adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Hotel
Bintang
*
Persyaratan
 Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 20 m²
 Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
 Kamar suite minimum 1 kamar
**
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 22 m²
 Luas kamar suite, minimum 44 m²
 Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
 Kamar suite minimum 2 kamar
***
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 24 m²
 Luas kamar suite, minimum 48 m²
 Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar
 Kamar suite minimum 3 kamar
****
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 24 m²
 Luas kamar suite, minimum 48 m²
 Jumlah kamar standar, minimum100 kamar
 Kamar suite minimum 4 kamar
*****
 Kamar mandi di dalam
 Luas kamar standar, minimum 26 m²
 Luas kamar suite, minimum 52 m²
Tabel 2.2 Klasifikasi Hotel Berdasarkan Bintang
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:53)
B.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Plan
Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain:
a. American Plan
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan sudah
termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga makan (meals).
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

Full American Plan (FAP)
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan
malam)

Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan, dimana
salah satu diantaranya harus makan pagi (breakfast), seperti:

Kamar + makan pagi + makan siang

Kamar + makan pagi + makan malam
b. Continental Plan/ Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut sudah
termasuk dengan continental breakfast.
c. European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar saja.
Keistimewaanya:
C.

Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel

Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)7
Klasifikasi Hotel berdasarkan Ukuran
Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan
jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian,
yaitu:
a. Small hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
b. Medium hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini
dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
7

Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.

Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 kamar.
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:56-57
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar dengan
jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar8
D.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Jenis Kamar
Jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya dibedakan atas :
a. Single room
Kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
berukuran single untuk satu orang.
b. Twin room
Kamar untuk dua orang yang di lengkapi dengan satu buah tempat tidur
masing-masing berukuran single.
c. Double bed room
Kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran double
(untuk dua orang).
d. Double-double
Kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua kamar tamu dan
dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua orang).9
Terdapat pula jenis-jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas yang
tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut dikarenakan
harga kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin lengkap
kamarnya, makin mahal pula harganya. Contoh jenis kamar menurut
fasilitas adalah standart room, superior room, moderate, suite room,
executive suite room, dan pent house.
8
9
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:57
Arif Abd. R. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Standart room/Reguler room
Kamar yang terdapat di dalam sebuah hotel yang mana segala
perlengkapan dan fasilitasnya sesuai dengan standart yang ditetapkan
oleh hotel-hotel yang bersangkutan.
f. Deluxe/superior room
Jenis penamaan kamar di dalam hotel yang man kondisi kamar ini
setingkat lebih baik dari standart room , dengan fasilitas yang sama
seperti standart room.
-
Letak kamar strategis
-
Arah kamar lebih baik pemandangannya
-
Mutu bahan dari mebel dan perabotan lebih baik dari standar.
-
Ukuran kamar lebih luas dari standar room
-
Apabila hotel sudah lama berdiri dan di renovasi, kamar yang
standar dijadikan deluxe room.
g. Suite room
Salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar
tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar,
yaitu kamar tamu dan kamar tidur.
h. Studio room
adalah kamar yang di lengkapi dengan studio bed
i. Junior suite
adalah kamar yang berukuran besar yang dilengkapi dengan standart bed
dan hide away (sofa-bed)
j. Connecting room
Dua kamar yang bersebelahan dimana dihubungkan dengan connecting
door (pintu tembus/pintu penghubung) yang terleta di dinding pemisah
antara dua kamar yang bersangkutan.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.4. Berbagai Tipikal Bentuk dan besaran kamar tamu hotel
(Sumber : The Architect Hand Book)
E.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi
Klasifikasi hotel berdasarkan factor lokasi dapat dibagi menjadi:
a. City hotel
Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar tamunya
yang menginap adalah memiliki kegiatan berbisnis.
b. Resort Hotel
Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar
tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis, tetapi lebih banyak rekreasi.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Macam-macam resort berdasarkan lokasi:
F.

Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan)

Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai)

Lake Hotel (hotel yang berada dipinggir danau)

Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit)

Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung).10
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Area
a. Suburb Hotel
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit
yaitu pertemuan antara dua kota madya.
b. Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area
pelabuhan udara atau sekitar Bandar udara.
c. Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar atau
hotel yang terletak di daerah perkotaan yang baru, yang tadinya masih
berupa desa.11
G.
Klasifikasi Berdasarkan Maksud Kunjungan
Klasifikasi
hotel
berdasarkan
maksud
kunjungan
selama
menginap,adalah sebagai berikut :
a. Business hotel
Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini biasanya
menyediakan ruang-ruang meeting dan convensi.
b. Resort/Tourism Hotel
Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para wisatawan, baik
domestik maupun manca negara.
c. Casino hotel
10
11
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid , 2008:57-60
Ibid, Hal. 60
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai tempat
untuk kegiatan berjudi.
d. Pilgrim hotel
Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai fasilitas
beribadah. Seperti hotel-hotel di arab (pada saat musim haji) dan
Lourdes di perancis.
e. Cure Hotel
Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang sedang dalam
proses pengobatan atau penyembuhan dari suatu penyakit. 12
H.
Klasifikasi
Hotel
berdasarkan
Faktor
Lamanya
Tamu
Menginap:
a. Transit hotel
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang
singkat, rata-rata satu malam
b. Semi residential hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu malam,
tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar antara 1
minggu sd. 1 bulan.
c. Residential hotel
Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu
bulan. 13
I.
Klasifikasi Hotel Berdasarkan Sistem Operasi
a. Chain Hotel Operation yaitu hotel yang beroperasi secara berantai
pada beberapa kota besar di beberapa Negara dengan tetap memakai
satu nama.
b. Federal Operation System yaitu beberapa perhotelan yang bersatu
dengan tujuan agar dapat saling memberi informasi dengan bantuan
kepada orang lain.
12
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1 , 2008:60-61
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:61
13
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Frainchised Operating System yaitu beberapa perhotelan secara
bersama menunjuk suatu badan yang menjadi induk dan bertindak
sebagai wakil mereka.
II.1.1.5 Jenis-Jenis Tamu Hotel
1. Walk-in guest adalah tamu yang dating ke hotel untuk menginap tanpa
reservasi terlebih dahulu.
2. Regular guest adalah tamu hotel biasa, bukan tamu penting dan tidak
menginap berulang-ulang.
3. VIP (Very Important Person) adalah tamu yang dianggap penting karena
jabatannya dalam pemerintahan atau perusahaan atau organisasi hotel atau
anggota organisasi tertentu.
4. Customer Guest adalah tamu langganan yang bukan baru sekali saja dating
dan menginap ke hotel tetapi sudah berkali-kali atau berulang kali
menggunakan fasilitas serta pelayanan hotel.
5. Long staing guest adalah tamu yang menginap atau tinggal di hotel dalam
waktu relative lama.
6. Group guest adalah tamu yang datang menginap di hotel secara rombongan,
biasanya dikoordinasi oleh travel agent atau biro perjalanan tertentu.
7. Individual guest adalah tamu yang dating meginap di hotel bukan dalam
suatu kelompok.14
II.1.1.6 Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan
a. Produk nyata (tangible)
1. Lokasi
Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi yang strategis
dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi , seperti lokasi yang dekat
dengan bandar udara, stasiun kereta api, pelabuhan, pusat bisnis, atraksi
wisata sehingga memberikan kemudahan tamu untuk mengakses aktivitas
lain diluar hotel.
2. Fasilitas
14
General Hotel Knowledge, International Management Hotel School
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan phisik yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat mempermudah tamu
melaksanakan aktivitas selama tinggal di hotel. Fasilitas itu dapat berupa:

Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning, Colour
TV with in house movie and international chanel, Safe Deposit
Box, Hot and Cold water, Minibar, International Direct Dialing
telephone, Private bathroom with bathtub and shower, Tea &
Coffee making facility, Hair dryer.

Kamar untuk orang cacat/disable room

Kamar bebas asap rokok dengan kelengkapannya

Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan dan
minuman

Pelayanan makan dan minuman di dalam kamar

Pusat bisnis dan sekretaris

Pusat kebugaran

Kolam renang

Ballroom/aula

Safe Deposit Box/brankas

Laundry dan dry cleaning/binatu

Fasilitas hiburan , seperti musik, karaoke

Fasilitas taman bermain untuk anak-anak/Children play ground

Baby sitting/layanan pengasuhan anak

Hotel transportation/kendaraan antar jemput

Valet parking service/pelayanan memarkirkan kendaraan

Area parkir yang luas

Foreign exchange facilities/fasilitas penukaran mata uang asing

Beauty salon/ salon

Drug store/toko yang menjual kebutuan sehari-hari

House clinic/klinik kesehatan
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Produk tidak nyata(intangible)
Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan pelayanan
dan pembentukan citra suatu produk dan hotel. Di dalam bisnis perhotelan
intangible diberikan bersamaan dengan penjualan produk tangible.
Rasa
bersahabat, sopan santun, keramahtamahan dan rasa hormat dari seluruh
karyawan merupakan salah satu contoh produk intangible yang sederhana
tetapi sangat berdampak pada pembentukan citra hotel.
Agar fasilitas yang disediakan oleh hotel dapat berfungsi, mak
adisertai
dengan
pelayanan,
adapun
pelayanan
tersebut
dapat
berupa:corak/gaya pelayanan yang diberikan oleh para karyawan,
pelayanan dapat juga berupa waktu buka restoran, pelayanan kebersihan
kamar,pelayanan dan penyajian makanan dan minuman di restoran. Pada
era ini persaingan bisnis perhotelan yang paling ketat adalah kemampuan
hotel untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Beberapa hal yang
menyebabkan
pelayanan
dkk.(1990:4)
yaitu:
dikatakan
berkualitas,
menurut
“Suatu
aktivitas
ekonomi
Murdick
yang
memproduksi/menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan atau
keperluan psikologis. Pelayanan juga dapat”.15
II.1.1.7 Struktur Organisasi Perhotelan
Struktur
Organisasi
adalah
gambaran
tentang jenjang dan
alur
kepemimpinan serta menunjukkan hubungan wewenang dan tanggung jawab dari
setiap unit kerja dalam suatu organisasi. Perencanaan suatu model organisasi
sebuah hotel dapat ditempuh melalui beberapa pendekatan antara lain :

Pendekatan organisasi berdasarkan jabatan/posisi

Pendekatan organisasi berdasarkan area pelayanan

Pendekatan organiasi berdasarkan area pendapatan dan
pengeluaran.
Adapun model pendekatan organisasi yang biasa digunakan adalah
pendekatan jabatan/posisi. Model ini disebut juga model tradisional. Penentuannya
15
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:62-66
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilakukan berdasarkan hierarki dari tugas dan tanggung jawab masing-masing
posisi.
Bagan 2.1 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Kecil
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1,
2008:70)
Bagan 2.2 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Sedang
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1,
2008:71)
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bagan 2.3 Contoh Struktur Ogranisasi Hotel Besar
(Sumber : Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1,
2008:73)
Adapun penyelenggaraan operasional hotel dibgi menjadi beberapa bagian
(departemen) yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing yaitu :
a. Bagian kantor depan (front office department)
Ini merupakan bagian terdepan yang bertugas menerima pesanan,
memberikan informasi, menerima dan mengakomodasi tamu, termasuk
melaksanakan pembayaran dan menerima pembayaran dari tamu.
Adapun pegawai yang bekerja dibagian tersebut adalah : bellboy, room
clerk, chasier, information cleark, guest relation officer.
Fornt office department dibagi menjadi beberapa seksi yaitu :
-
Information : bagian yang bertugas memberikan informasi
-
Reception/registration : bagian penerima tamu dan juga
menangani administrasinya.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Courierge : bagian servis depan yang mengurus koper, taksi dan
keperluan lain.
-
Reservation : bagian yang menerima pesanan kamar dari tamu
secara perorangan maupun kelompok.
-
FO chashier : petuas akunting yang bertugas di FO
-
Operator : petugas telepon, telex, dan compute di FO.
b. Bagian Tata Graha (Housekeeping Departement)
Bagian tata graha yaitu bagian yang bertugas memelihara kebersihan,
kerapihan, dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan
tempat-tempat di dalam hotel kecuali tempat cv yang menjadi tanggung
jawab steward, seperti dapur, daerah pencucian alat-alat, tempat
sampah. Adapun seksi-seksi yang bertugas dibagian tata graha yaitu :
-
Room Section/floor section : bagian yang mengurusi kamarkamar tamu.
-
Houseman : bagian yang membersihkan ruang-ruang publik
-
Yardman : bagian yang membersihkan kebun-kebun
-
Pool section : bagian yang menangani kolam renang
-
Incinerator section : bagian pengelola pembakaran sampah
-
Upholster section : bagian reparasi mebel dan karpet.
c. Bagian makanan dan Minuman (food and beverage.)
Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang
terdapat di hotel,yang mempunyai fungsi menjalankan penjualan
makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan
dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat
komplek.
Adapun seksi-seksi yang bertugas dibagian makanan dan minuman
yaitu :
a. Food & Beverage Director
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan,
mengarahkan pelaksanaan serta menilai keberhasilan
-
Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service
dan Stewarding
-
Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan
langsung
-
Mengusulkan kepada atasan, tentang penyesuaian prosedur
dan kebijakan di lingkungan food & beverage department
jika diperlukan.
b. Assistant Food & Beverage Manager
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
-
Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antar kitchen,
F& B service dan stewarding • Menyusun rencana kerja dan
menilai pelaksanaanya
-
Memonitor hasil inventaris fisik di bagian kitchen, F&B
service dan stewarding
-
Memonitor pelaksanaan store room requisition
c. Restaurant & Bar Manager
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
-
Mengkoordinasi kegiatan operasi di outlet food & beverage
service
-
Mengkoordinasi persiapan dan mengawasi kelancaran
penyelenggaraan function/event
d. Head Waiter
Uraian tugas dan tangungjawabnya:
-
Mengawasi penyimpangan penggunaan par stock
-
Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari “mise en place”
-
Memeriksa personel hygiene, grooming dan Menangani
langsung pelayanan tamu VIP (Very important Person)
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Assistant (Head Waiter Captain)
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
-
Membantu head waiter melaksanakan
-
Mengawasi
dan
membantu
kelancaran
ketepatan
pelaksanaan pelayanan penjualan dan penyajian makanan
dan minuman • Membuat repair dan maintanance order
f. Waiter/ Waitress
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
-
Mempersiapkan kelengkapan tehnis pelayanan
-
Mengambil
pesanan/order
tamu
dari
captain
untuk
diteruskan kepada kitchen
-
Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu.
g. Chief Bartender
Uraian tugas dan tanggungjawabnya:
-
Mengawasi penyimpanan, penggunaan bar stock
-
Mengawasi kelancaran, ketepatan pelaksanaan mixing
drinks, penyajian, penjualan dan pelayanan
h.
Room Service Order Taker
Uraian tugas adan tanggungjawabnya:
-
Menangani penerimaan, pencatatan room service order dan
menyampaikan kepada room service captain
-
Menyarankan dan membantu tamu dalam pemilihan menu
-
Menerima keluhan tamu dan melaporkan kepada head
waiter.16
16
Ni Wayan Suwithi & Cecil Erwin Jr. Boham, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, 2008:385
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.2 Tinjauan Data Khusus
II.2.1 Tinjauan Terhadap Hotel Resort
II.2.1.1 Pengertian Hotel Resort
Berikut ini dikutif beberapa pengertian resort:
a. Hotel Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara
bagi seorang diluar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk
mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui
sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan
dengan kegiatan olahraga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta
keperluan usaha lainnya.17
b. Hotel Resort berasal dari bahasa Inggris , dalam bahasa Indonesia
berarti “tempat yang sering dikunjungi ; tempat peristirahatan18
c. Hotel Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai
fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti
tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge
berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu
yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam
sekitar resort ini.19
Sesuai dengan definisi diatas Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang
umunya terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang
menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari
pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas
untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan
perubahan dari kegiatan sehari-hari.
Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah Air Indonesia, hal. 13, November, 1988
W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976
19
Nyoman.S. Pendidikan. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999
17
18
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sehingga, pada umumnya yang dijual oleh hotel resort berupa :
a. Scene (potensi alam) yaitu potensi – potensi fisik kawasan resort, seperti
kondisi alam yang berupa perbukitan, pegunungan, dataran tinggi, sungai,
pantai dan laut, flora dan fauna, iklim daerah yang dapat dimanfaatkan
untuk view, rekreasi dan olahraga. Potensi ini berguna untuk menciptakan
suasana yang baru dan berbeda dengan suasana kota.
b. Budaya yang merupakan ciri khas daerah setempat, seperti kehidupan
tradisional sehari-hari, agraris, adat istiadat dan lain sebagainya dapat
mendukung terciptanya kekhasan suasana lokasi hotel resort berada.
c. Event atau adanya penyelenggara upaca adat dari daerah setempat,
diadakannya turnamen olahraga, atau pertunjukan lain yang terjadi pada
saat tertentu/penyelenggaraan paket khusus yang dapat menarik
pengunjung/wisatawan.
II.2.1.2 Karakteristik Hotel Resort
Ada beberapa karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut
jenis hotel lainnya, yaitu :
a. Lokasi
Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah,
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh
keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, “Hutan Beton”
dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan dengan atraksi
utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan
tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya. 20
b. Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas
rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur
20
Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam
renang, lapangan tennis dan penataan landscape.21
c. Arsitektur dan Suasana/kesan Image
Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari
akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda
dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort
cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang
mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra
yang bernuansa etnik.
d. Segmen Pasar
Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang
ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam,
pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama
yang indah.
e. Pelayanan
System pelayanan yang diberikan kepada tamu/pengunjung seperti
kualitas dan kauntitas, dimana unsur pelayanan erat hubungannya
dengan kesan yang timbul dari tamu hotel resort.
f. Tarif
Kepuasan pengunjung/tamu hotel resort terhadap keempat unsur
tadi diimbangi dengan harga/biaya yang harus dibayar. Agar
kepuasan itu terlengkapi, pengusaha, dalam menentukan tarif, harus
sudah memperhitungkan biaya-biaya yang ditanamkan/modal agar
dapat kembali dengan keuntungan wajar.
II.2.1.3 Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain
untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu
timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur
Ltd, London, 1977
21
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Berkurangnya waktu untuk beristirahat
Bagi masyarakat kota khususnya kota Jakarta kesibukan mereka
akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat
beristirahat dengan tenang dan nyaman.
b. Kebutuhan Manusia akan rekreasi
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk
dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan
oleh aktivitas mereka.
c. Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk
dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula
membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di
tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai
dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.
d. Keinginan Menikmati Potensi Alam
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit
didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara.
Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati
potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort
menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga
dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut
II.2.1.4 Klasifikasi Hotel Resort
Jenis – jenis resort berdasarkan kelengkapan atraksi wisata antara lain :
1. Resort Gabungan ( Integrated Resort )
Resort gabungan berorientasi khusus pada keistimewaan alam
seperti pantai , laut , lereng ski , pemandangan gunung , atau
keistimewaan lain seperti sejarah , lapangan golf , dan fasilitas
olahraga lainnya , termasuk di dalamnya perkampungan pedesaan
untuk berlibur Resort gabungan dapat memiliki variasi menurut
ukuran dari satu hotel dengan hotel lainnya , menurut keseluruhan
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
jumlah kamar , menurut fasilitas pelayanan seperti olahraga ,
rekreasi , atau konferensi. Beberapa resort gabungan juga dibedakan
menurut tingkat pelayanan akomodasi , misalnya tipe hotel dan
cottage dengan pelayanan pribadi , apartemen , town house dan villa.
Contoh resort di kepulauan Hawai.
2. Resort Perkotaan ( Town Resort )
Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktivitas
pada komunitas perkotaan , tetapi secara ekonomi difokuskan pada
aktivitas resort yang memiliki akomodasi seperti hotel dan
pelayanan wisata. Contoh resort di kota – kota Eropa , Amerika
Utara , pantai australia , dan Jepang.
3. Resort Retreat ( Retreat Resort ) Skala resort retreat lebih kecil , kira
– kira 20 – 25 kamar , tetapi direncanakan dengan analisa dan
kelayakan yang hati – hati. Karena karakter khusus resort ini yang
akses pencapaiannya terbatas , melayani tamu yang menginginkan
ketenangan , lingkungan yang menyendiri , tetapi diikuti oleh
aktivitas rekreasi , seperti berburu , menyelam , memancing. Contoh
resort – resort di karibia dan pulau – pulau Pasifik.
Beberapa resort yang termasuk dalam jenis resort berdasarkan lokasi dan
kelengkapan atraksi wisata :
1. The Beach , Golf and Tennis Resort
Resort di sepanjang pantai yang selain menyediakan unit hunian
yang baik , juga menyediakan fasilitas tenis dan golf serta variasi
fasilitas olahraga dan kebugaran ( fitness ) yang diharmonisasikan
dengan suasana pantai atau pegunungan.
2. The Vacation Village ( Dusun Wisata )
Bentuk bangunan dusun wisata meniru bentuk bangunan setempat
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan sebuah
kompleks bangunan besar dan modern yang meniru konsep dusun.
3. The Health Spa Resort
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Resort yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan
penyembuhan penyakit tertentu dengan air mineral.
4. The time sharing and condominium resort
5. The ski lodge
6. The Marina Hotel
Biasa disebut juga Floating Hotel , yakni bentuk penginapan yang
terdapat di tepi sungai atau laut yang membutuhkan akses
pencapaian yang mandiri dan memiliki jumlah tamu tertentu selama
perjalanan.22
II.2.1.5 Unsur-Unsur Spasial Hotel Resort
Setiap jenis hotel memiliki kelebihan atau kekhususan masing-masing.
Perbedaannya terletak pada besarnya ruang-ruang tertentu di hotel tersebut.
Hotel resort menekan pada site, public, dan guest room. Akan tetapi, secara
umum setiap jenis hotel memiliki standarisasi pembagian ruang yang sama
pada program perencanaan desain. Standart ketentuan pembagian ruang ini
cukup beragam. Secara umum, pembagian program ruang hotel resort ini
John C hill dalam bukunya Hospitalicity Fascilities dirangkum menjadi 4
katagori yaitu :
a. Guest rooms dan area pendukungnya.
Tiap-tiap guest room pada resort hotel didukung oleh area sirkulasi,
area servis dan area utilitas.
b. Public space
Public space pada hotel resort melingkupi area guest arrival and
registration, area circulation to guest room, area lobby lounge, area
food and beverages, dan area function and meeting. Ketersediaan areaarea ini dapat sangat bervariasi pada resort otel, dan keinginan dari
pengelola. Pada kasus tertentu, pengelola menghindari adanya area food
and beverages dengan menyewa dapur dan area restoran di luar area
hotel resort.
22
Walter. A.Rutes, Richard H.Penner, 1985
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Back of the house space
Fasilitas yang tersedia pada back of the house sulit untuk
diklarifikasikan. Fasilitas-fasilitas ini sangat tergantung dari selera
pengelola. Namun, pada umumnya area ini meliputi area kerja dari
pengelola, seperti kantor pengelola, baik front office maupun back
office.
d. Covered nonconditioned areas
Area ini meliputi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel
resort bagi para tamunya, seperti balkon, porte cocheres, kolam renang,
lapangan. Tenis, gym, dan masih banyak lagi.
II.2.1.6 Karakteristik Tamu Hotel Resort
Selain karakteristik desain, hotel resort juga memiliki karakteristik tamu
sebagai pasarnya. Tamu/wisatawan hotel resort pada umumnya dapat dibagi
sebagai berikut :
a. Wisatawan/tamu-tau dengan paket liburan (leisure tourist) biasanya
rombongan yaitu mereka yang berpergian tidak untuk suatu tugas
tertentu melainkan untuk berlibur mencari ketenangan dan rekreasi.
Paket liburan ini biasanya waktu libur musim panas, liburan sekolah,
dan lain-lain (tinggal di hotel untuk jangka waktu yang relative lama)
dan tarif dibawah normal
b. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket week end biasanya mereka
keluarga (famliy) akan tinggal di hotel pada hari sabtu mulai jam 12.00
sampai dengan minggu jam 12.00 dan biasanya paket ini mempunyai
tarif lebih mahal dari pada paket-paket lainnya.
c. Wisatawan/tamu-tamu dengan paket weekday biasanya perorangan
yang ingin tinggal di hotel pada hari minggu jam 12.00 sampai dengan
sabtu pukul 12.00 dan pada umumnya tariff yang dikenakan adalah tariff
normal.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Wisatawan/tamu-tamu
dengan
paket
khusus
biasanya
mereka
melakukan kegiatan/acara-acara khusus seperti honeymoon, tournament
olahraga, festival panggung, acara adat dan rekreasi.
e. Wisatawan/tamu-tamu hotel yang akan melakukan kegiatan rekreasi di
hotel resort termasuk kegiatan olahraga sebelumnya akan mendapat
pengarahan/bimbinan/kursus-kursus singkat.23
II.2.1.7 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 5
Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 5 harus
memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut :
1. Lokasi dan Lingkungan

Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat
langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata.

Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan
gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak,
debu, asap, serangga dan binatang mengerat.
2. Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan.
3. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel.
4. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi

Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dan anakanak.

Tersedianya area permainan anak.

Tersedianya Diskotik atau Night Club.

Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air.

Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga gunung
seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu.

Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan rekreasi
lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf, fitness
center, sauna, billiard, jogging.
Coriesta D Sulistiani, “Citra Arsitekture Tradisional pada Hotel Resort di Bali”, Data Skripsi
Arsitektur UI
23
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku.

Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus
barang/produksi hotel.

6.
Unsur dekorasi khusus harus tercermin dalam :
-
Ruang Lobby
-
Restoran
-
Kamar Tidur
-
Function Room
Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4 kamar
suite (sekarang ketentuan jumlah kamar sudah tidak berlaku, maka
dalam perencanaan dan perancangan skripsi ini jumlah kamar tidak
harus sebanyak 100 kamar).

Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

Luas Minimal :
-
Kamar Standar = 26 m2
-
Kamar Suite = 52 m2

Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 m

Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double
lock.


Untuk Hotel Pantai :
-
Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu.
-
Lantai tidak licin, kualitas tinggi.
Untuk Hotel Gunung :
-
Seluruh lantai dilapisi karpet
-
Komposisi vynil 20 %, wool atau jenis bahan lain yang tidak
mudah terbakar 80 %.

Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di
kamar mandi

Interior kamar mencerminkan suasana khusus
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

Tersedia instalasi air panas dan air dingin

Perlengkapan Kamar Tidur :
-
Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu)
orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar
standar :


Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m x 1, 00 m

Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 m
Perlengkapan Kamar Mandi :
-
Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan tempat
sabun
-
Wastafel - dan lain-lain
7. Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yang berbeda
jenisnya, salah satunya Coffee Shop.

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran dengan
ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.

Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu (2, 60
m).
8. Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran.

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan
ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk.

Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.

Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan dan
perlengkapan yang terdiri dari atas :
-
Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air dingin.
-
Mesin pencuci gelas.
-
Saluran pembuangan air.
9. Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acara tertentu
(ruang serba guna).
10. Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2.
11. Hotel harus menyediakan Lounge.
12. Hotel menyediakan telepon umum di lobby.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13. Hotel menyediakan toilet umum di lobby.


Toilet Pria :
-
Urinoir 4 (empat) buah
-
WC 2 (dua) buah
-
Wastafel
Toilet Wanita :
-
WC 3 (tiga) buah
-
Wastafel
-
Ruang Rias dengan kaca rias
14. Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk keperluan lain di
luar kegiatan usaha hotel minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang
berbeda.
15. Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik.
16. Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 % dari luas
restoran.

Ruang dapur terdiri dari :
-
Ruang Persiapan
-
Ruang Pengolahan
-
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan
-
Ruang administrasi (Chef)
-
Ruang
Pencucian
dan
penyimpanan
peralatan/perlengkapan
-
Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untuk dapur

Lantai dapur tidak licin.

Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi langitlangit.

Penerangan dapur minimal 200 lux.
17. Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor Depan
(Front Office) dan Kantor Pengelola Hotel
18. Tersedianya area Tata Graha.

Ruang Seragam (Uniform Room)

Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/

Ruang Jahit Menjahit

Room boy
19. Tersedianya area dan ruang Operator


Tersedianya Gudang yang terdiri dari :
-
Gudang bahan makanan dan minuman
-
Gudang peralatan dan perlengkapan
-
Gudang untuk engineering
-
Gudang Botol Kosong
-
Gudang barang-barang bekas
Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat menampung
minimal 1 (satu) truk..

Ruang Karyawan
-
Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah untuk
pria dan wanita.
-
Ruang Makan Karyawan.
-
Dapur Karyawan.
-
Ruang Ibadah Karyawan.
II.2.2 Tinjauan Tentang Kebudayaan Bali
II.2.2.1 Pariwisata di Bali
Bali merupakan salah satu provinsi dan salah satu pulau di Indonesia
yang terletak diantara pulau Jawad an Pulau Lombok. Bali memiliki total
luas area sebesar 5636,66 km². Bali secara geografis terletak pada 8⁰25’23’’
lintang selatan (LS) dan 115⁰14’55’’ lintang (LT) yang membuatnya
beriklim tropis. Keadaan geografis dan relief yang berupa pegunungan
membentang dari barat ke timur di tengah pulau Bali. Pada jajaran
pegunungan ini terdapat gugusan gunung berapi Gunung Batur dan gunung
agung serta gugusan gunung yang tidak berapi yaitu gunung merbuk,
gunung patas, dan gunung seraya, dimana gunung agung sebagai gunung
tertinggi dengan ketinggian mencapai 3.148 m. keadaan pegunungan
ditengah pulau ini, menyebabkan bali terbagi menjadi dua kawasan, bali
utara dengan dataran yang lebih kecil areanya serta bali selatan dengan
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dataran dataran yang lebih kecil areanya serta bali selatan dengan dataran
yang lebih luas areanya dan lebih landai. Keadaan fisik alam bali khas pulau
tropis ini menjadi potensi alam yang dapat dimanfaatkan guna menunjang
perkembangan pariwisata di Bali.
Dalam hal pariwisata, reputasi pulau bali sudah tidak diragukan lagi
dimata duna. Bali tercatat sebagai tujuan wisata yang paling popular di
dunia. Berbagai majalah travel international telah memberikan award
kepada bali sebagai plau terindah di dunia. Kehidupan dan budaya
masyarakat bali yang unik dan berjalan secara harmonis dengan alam Bali
yang eksotis menjadi daya Tarik yang besar bagi pariwisata di Bali.
II.2.2.2 Arsitektur Tradisional Bali
Terwujudnya pola ruang pada arsitektur trasional bali sebagai
lingkungan buatan sangat terkait dengan sikap dan pandangan hidup
masyarakat Bali. Masyarakat bali menerapkan sendi-sendi agama adat
istiadat kepercayaan, dan regili dalam segala aspek kehidupan sehari-hari,
termasuk juga dalam budaya arsitektur mereka. Agama hindu bali
mengajarkan umatnya harmonis dengan alam semesta dan segala isinya
yang tersirat dalam konsep manik ring cucupu.
Di dalam konsep ini, seluruh kehidupan dan keadaan alam semesta yang
terdiri dari lima unsur pembentuk (Panca Mahabhuta), yaitu cairan, sinar,
angina, udara, tanah, dan zat padat, masing-masing memiliki nilai yang
berlawanan (Rwa Bineda). Masyarakat bali dikenal memiliki keharmonisan
3 hubungan yaitu, hubungan pada Tuhan, hubungan dengan alam semesta,
dan hubungan pada manusia. Keyakinan ini dirangkum dalam sebuah
konsep Tri Hita Karana, yang di manifestasikan dalam konsep Tri angga
dan tri loka.
Penerapan sendi-sendi agama, adat istiadat, kepercayaan, dan religi
masyarakat tradisional Bali pada arsitektur mereka, terangkum dalam
kaidah dasar arsitektur tradisional Bali atau yang biasa dikenal dengan Asta
Kosala Kosali. Kaidah ini merupakanbentuk rangkuman dari segala cara
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masyarakat tradisonal Bali menghadapi keadaan fisik alam mereka dan
mengemban nilai falsafah yang dianut. Oleh Budihardjo (1985) kaidah ini
dikonsepsikan menjadi tujuh kaidah dasar arsitektur tradisional Bali
(Budihardjo, 1991, hal.39-51) yaitu :
1. Hirarki ruang
2. Orientasi kosmologi
3. Keseimbangan kosmologi
4. Ukuran tubuh manusia
5. Konsep ‘open air’24
Wujud Fisik Arsitektur Bali
Konsep Rancangan
Manifestasi Arsitektural
1. Hirarki Ruang/Tri Loka atau
Tri Angga
Falsafah tri hita karana atau “tiga
sumber kebaikan”. Yang membentuk
setiap elemen
di alam semesta
menjadi atma, prana, angga (jiwa,
Tampilan
Terdiri dari kepala, tangan, dan
kaki
Masa bangunan
Atap = kepala
dinding = badan
tenaga, jasad) menjadi sumber dari
Lantai = kaki
konsep tri loka, yang membagi
Tata letak
menjadi 3 tingkatan bhur loka,
-
kegiatan
bhuwah loka, shuah loka, dan tri
yang
suci/berhuungan
angga yang membagi menjadi 3
dengan
sang hyang widhi
bagian utama angga, madya angga,
-
dan nista angga.
Area utama diperuntukan
Area madya diperuntukan
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
manusia
-
Area nista diperuntukan
kegiatan yang berubungan
dengan
kegiatan
bersifat kotor
24
Budihardjo, E (1991). Architectural Conservation In Bali
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
2. Orientasi kosmologi
Tata letak
Pembagian ruang menjadi 9 orientasi
Pembagian ruang menjadi pola
yang terdiri dari 8 arah mata angina
9 petak yang diurutkan
dan satu pusat (puseh). Pembagian
menurut hierarki, dimulai dari
orientasi ditentukan oleh axis gunung-
yang paling kotor (nista ning
laut dan matahari terbit-tenggelam,
nista) smapai yang paling suci
yang juga menentukan tata letak
(utama ning utama)
bangunan pada tapaknya.
3. Keseimbangan kosmologi atau
Tata letak
manik ring cucupu
Ruang luar dan ruang dalam
Hubungan antara manusia dengan
terintegrasi
alam
harmonis
dengan pusat (puseh) dibiarkan
tergambarkan secara arsitektural
terbuk tak ternaungi sebagai
sebagai
jalan
yang
wujud
penghormatan
terhadap Sang Pencipta.
dan
satuan
langsung
selaras,
hubungan
kepada Tuhan.
4. Proporsi dan skala manusia
Ukuran
secara
Ukuran dan satuan
pada
bangunan dihitung berdasarkan
Ukuran
pada
bangunan
proporsi badan pemiliknya. Dasar
arsitektur tradisional bervariasi
pengukuran ini disebut depa asta
mengikuti
musti, kombinasi jarak dari ujung
pemiliknya.
proporsi
jari tengah antara kedua tangan
ketika direntangkan (depa), dan
jarakantara ujung jari tengah
sampai siku (asta)
Serta lebat kepalan tangan dengan
jempol menunjuk (musti). Selain
itu juga ada lengkat (buku-buku
jari) dan tampak (telapak kaki)
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tubuh
5. Konsep “open air”
Masa bangunan
Masa bangunan cenderung terdiri
Masa
bangunan
memiliki
dari unit-unit bangunan terpisah
kecenerungan menyatu dengan
dengan lahan terbuka sebagai
ruang luar dengan membiarkan
elemen penghubung.
dinding-dinding terbuka.
Tata letak
Tata letak tiap unit bangunan
diatur
dalam
jarak-jarak
tertentu yang dihubungkan oleh
ruang-ruang terbuka.
6. Kejujuran material
Tampilan
Menampilkan bangunan dengan
Karakteristik material menjadi
semua karakter tekstur, pola, dan
estetika
warna, secara gambling.
arsitektur
tersendiri
bagi
bali
yang
menampilkan kesederhanaan,
apa adanya, dan keharmonisan
terhadap alam.
Tabel 2.3 Wujud Fisik Arsitektur Bali
(sumber: diolah kembali dari Budihardjo, E. (1991). Architectural Conservation In Bali.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. : Davidson, Julian. (2003). Introduction to
Balinese Architecture. Singapur:periplus)
II.2.2.3 Hotel Resort di Bali
Hotel resort di Bali memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki Bali untuk
bersaing dibisnis hotel, terutama keindahaan budayanya. Sebagai bagian dari citra
kebudayaan di mata dunia, bali terkenal memiliki budaya arsitektur tradional yang
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
unik. Masyarakat bali memiliki konsep arsitektur tradisional yang terkandung
dalam asta kosala kosali yang merupakan kaidah dasar menjadi pedoman ketika
membangun arsitektur mereka. Adanya pedoman ini dapat membantu hotel resort
dalam menciptakan citra arsitektur tradisional Bali pada desain bangunan hotel.
Hotel resort memiliki standart kebutuhan spasial sendiri yang dimiliki oleh
hotel-hotel pada umumnya. Menurut John C Hill dalam bukunya Hospitaliciy
Fascilities, kebutuhan spasial pada hotel resort dapat di rangkum menjadi 4 kategori
yaitu :
a. Guest rooms dan area pendukungnya
b.
public space
c. Back of the house space
d. Covered nonconditioned area
Wujud fisik Kebutuhan Spasial
Kebutuhan spasial
Manifestasi arsitektural
1. Guest room
Tampilan
Merupakan
satuan
unit
hunian
yang Guestroom memiliki tampilan yang
disewakan kepada tamu hotel resort. Pada disesuaikan dengan tema konsep desain
satuan unit ini dilengkapi area sirkulasi, area bangunan
servis, dan area utilitas.
hotel
resort
secara
keseluruhan dan dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas pendukung
Perletakan
Secara
umum,
area
guest
room
diarahkan untuk diletakkan di daerah
yang menghadap view bagus
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tampilan
2. Public Space
Public space pada resort hotel melingkupi Public space merupakan area yang
area guest arrival and registration, area paling banyak dikunjungi para tamu,
circulation to guest room, area lobby sehingga menjadi area yang paling
lounge, area food and beverages, and area potensian untuk menyampaikan dan
funcition and meeting.
pemaksimalan tema desain
yang
diusung bangunan hotel resort, mulai
dari perabot sampai ornament interior
yang digunakan.
Peletakan
Ruang-ruang
bersifat
publc
space
biasanya ditempatkan di sekitar lobby
hotel resort agar memudahkan tamu
untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa
yang disediakan oleh hotel resort.
3. Back of the house
Tampilan
Pada umumnya area ini meliputi area kerja Cenderung mengikuti kepraktisan dan
dari pengelola, seperti kantor pengelola, kenyamanan yang disesuaikan dengan
baik front office maupun back office.
fungsi dan kebutuhan. Tidak terlalu
terikat dengan tema desain. Diupayakan
untuk tidak terlihat begitu mencolok di
area-area rawan tamu.
Peletakan
Mendekatkan area penerima servis
dengan area masuk petugas servis untuk
menciptakan
system
kerja
yang
ekonomis dan efisien.
4. Covered Nonconditioned area
Tampilan
Area ini meliputi fasilitas-fasilitas yang Mengikuti tema konsep desain yang
disediakan hotel resort bagi para tamunya, diusung bangunan hotel resort.
seperti balkon, porte cocheres, kolam
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
renang, lapangan teinis, gym, dan masih
banyak lagi.
Tabel 2.4 Wujud fisik Kebutuhan Spasial
(sumber : diolah kembali McDonough, B. (2001). Perspective. Dalam S.A.
Kliment, Building type basic for hospitality facilities (hal.1).
II.2.2.4 Kain Poleng Khas Bali
A. Makna Kain Poleng
Poleng merupakan perpaduan warna hitam dan putih, warna ini merupakan
makna sacral di Bali yang sampai saat ini tetap digunakan dalam symbol-simbol
kehidupan budaya orang Bali.
Dalam kehidupan orang bali sebenarnya di kenal ada tiga macam warna poleng
yaitu :
1. Warna Poleng Hitam dan Putih
Gambar 2.5 Kain Poleng Rwa Bhineda
(Sumber : www.google.com)
Warna poleng papan catur ini disebut dengan poleng “Rwa Bhineda”.
Warna poleng ini terdiri dari warna hitam dan putih yang merupakan
simbolik dari Dharma dan Adharma, atau unsur positif dan negative.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Warna Poleng Hitam, Abu-abu dan Putih
Gambar 2.6 Kain Poleng Sudhamala
(Sumber : www.google.com)
Warna poleng ini disebut dengan “Poleng Sudhamala”. Makna yang
terkandung di dalamnya yaitu warna hitam merupakan symbol
Adharma/unsur
negative,
warna
putih
merupakan
symbol
dari
Dharma/unsur positif. Sedangkan warna abu-abu ini merupakan warna
penyelaras dari makna warna hitam dan putih.
3. Warna Poleng Merah, Hitam dan Putih
Gambar 2.7 Kain Poleng Tridatu
(Sumber : www.google.com)
Kain poleng kombinasi 3 warna ini disebut “poleng tridatu” . warna hitam
melambangkan Tamas atau sifat malas, Putih symbol Satwam atau
kebaikan, Merah melambangkan symbol Rajas sifat energik.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Adapula yang memakai warna tridatu ini sebagai perlambang penyatuan
dari Tri Murti Warna Merah simbolik dari Dewa Brahma, Warna Hitam
simbolik dewa wisnu, dan putih simbolik dewa siwa.
B. Fungsi dan peranan kain poleng
-
Kain Poleng pada Arca
Pemakaian saput poleng pada arca di catuspata / perempatan (persimpangan
jalan) merupakan syombol pertemuan antara akasa dan pertiwi yaitu perteuan
antara langit dan bumi yang keduanya adalah refleksi dan rwebhineda.
Menyiratkan fungsi penjagaan, yaitu untuk menjaga dua hal yang
bertentangan yaitu menjaga kesucian dari kekotoran, menjaga kebaikan dari
keburukan, termasuk menjaga kesakralan dari keburukan.
Gambar 2.8 Kain Poleng pada Arca
(Sumber : www.google.com)
-
Kain poleng pada Interior
Dalam kehidupan sehari-hari, kain poleng berperan sebagai penyeimbang
alam dan penyeimbang kehidupan. Pada interior, kain poleng banyak
digunakan untuk membalur taing penyangga, membalut arca, dan juga sebagai
kain penutup khas bali.
II.2.2.5 Bunga Kamboja di Bali
Di bali bunga kamboja lebih dikenal dengan sebutan bunga jepun. Beberapa
jenis dari bunga kamboja yang terkenal di Bali yaitu : bunga kamboja putih (jepun
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bali), bunga kamboja kuning (jepun cenana/cendana), dan bunga kamboja
berwarna-warni (jepun sudamala). Biasanya pohon kambojaditanam diareal pura,
perkarangan rumah maupun ditanam perindang di kiri dan kanan jalan serta
penghias villa-villa maupun hotel.
Gambar 2.9 Bunga Kamboja
(Sumber : www.google.com)
Selain itu bunga kamboja sebagai makanan roh, maka dari itu banyak terdapat
dikuburan. Menurut kepercayaan di Bali, pura selain tempat memuja Tuhan juga
sebagai tempat memuja roh leluhur yang sudah disucikan lewat prosesi upacara
pembakaran mayat dan prosesi pembakaran badan halus.
Bunga kamboja pada interior sering di aplikasikan sebagai bentuk karya
seni berupa lukisan atau akesories lain atau juga digunakan sebagai motif pada
wood carving dan stone carving pada dinding ataupun tiang penyangga sebuah
bangunan.
II.2.2.6 Ragam Hias Tradisional Bali
Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu
dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias
tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan, simbol-simbol dan
penyampaian komunikasi (Davison, Enu, Granquist, 2003). Namun saat ini ragam
hias Bali sudah mulai beradaptasi dengan perkembangan zaman yang pengaruh
modernisasi serta pabrikasi telah mengutamakan kepraktisan dan fungsi.
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keaslian ragam hias Bali sudah mulai jarang digunakan terutama pada
bangunan publik, namun prinsip dari ragam hias ini masih perlu dilestarikan, agar
para desainer interior ataupun arsitek Indonesia tetap memiliki pengetahuan dasar
akan ragam hias Bali sebelum dapat mengaplikasikannya pada desain sebuah
ruangan bernuansa Bali. Pada dasarnya motif ragam hias Bali terdiri atas ornamen
konstruktif dan ornament estetis. Masing-masing ornamen tersebut memiliki
karakter yang sama, namun pembahasan pada penelitian ini akan dibatasi pada
ornamen estetis saja. Menurut Drs. I Ketut Murdana, MSn, (Bali Post: 2007),
ornamen estetis Bali ini terbagi atas empat karakter yaitu: (1) Geometris. (2)
Floralistik. (3) Antrophomorfis / submorphosis (pola manusia atau hewan). (4)
Perimbuhan (mengkombinasikan semua unsur alam benda).
Selain pengelompokan dari jenis karakter, ragam hias Bali juga memiliki
beberapa fungsi yang berbeda yaitu (Balika Ika: 2007):
1. Ragam hias untuk keindahan: ragam hias yang dimaksudkan untuk
memperindah penampilan suatu bangunan yang dihias. Ketepatan dan
keindahan hiasan dapat mempertinggi nilai suatu bangunan. Dengan
mengaplikasikan hiasan penampilan suatu bangunan akan lebih indah dan
menyegarkan pandangan.
2. Ragam hias sebagai alat komunikasi: dilihat dari bentuk hiasan yang
digunakan pada upacara atau bangunan-bangunan tertentu.
II.2.2.6.1 Ornamen Pepatraan
Ornamen pepatran adalah ornamen yang ide/konsep di ambil dari tamanan
yang merambat, seperti: tanaman labu, pare, timun, dan tanaman merambat liar,
yang biasanya numpang pada pohon-pohon besar sebagai pagar rumah.
Tanaman ini oleh senimannya dirubah/dideformasi/distilir menjadi sebuah karya
seni berupa pengulangan, baik secara melingkar/lurus dikenal dengan nama
pepatran.
-
Tujuan pepatran ini adalah untuk menghias rumah pribadi/adat/tempat suci
yang khusus berkembang di Bali. Pepatran ini menghiasi bagian-bagian
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang lebar dan memanjang, baik berupa segi empat, segi empat panjang,
baik tempatnya ditengah, dipinggir/bidang bidang yang lebar, juga sebagai
pelengkap dari ornament kekarangan.
-
Makna yang terkandung pada pepatran adalah memberikan perlindungan
kepada kehidupan manusia dari rasa takut, panas, haus dan yang lainnya.
Sehingga
memberikan
kenyamanan
bagi
manusia
yang
tinggal
dilingkungan bangunan yang dihiasi oleh pepatran.
Berikut ini akan ditampilkan pepatra yang diterapkan pada bangunan rumah
pribadi/adat dan tempat suci.25
No.
1.
Nama
Motif Patra
Makna Filosofi
Ornamen
ide/konsep dari tanaman
Patra
merambat seperti pohon
Samblung
samblung, yang mana
terdiri dari daun, bunga
dan buah, yang distilir
menjadi
motif
samblung.
adalah
patra
Cirinya
banyak
pola
daun, pola bunga buah
pada ujung sulurnya.
2.
Ornamen
berasal
dari
Eropa
Patra Ulanda
(Belanda dengan bentuk
ornamen
yang
naturalis),
kemudian
distilir menjadi bentuk
ornamen patra ulanda,
dengan
ciri
lebar,
berdaun
berbunga
mekar,bunga
kuncup,
buah dan tangan-tangan
rambat
25
sebagai
http://blog.isi-dps.ac.id/agungjayack/ornamen-pepatran diakses pada tanggal 24 Maret 2017
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
alat
untuk berpegangan pada
dahan pohon yang lain.
Cirinya adalah beberapa
daun besar, beberapa
daun kecil, ada bunga,
buah dan sulur-sulur.
3.
Ornamen
gabungan dari beberapa
Patra Punggel
keketusan yang terdiri
dari batu poh, jengger
siap,
kuping
guling,
patra
wayah,
ampas
nangka/tunas muda, dan
distilir menjadi motif
patra punggel.
4.
Ornamen
ide/konsep dari tanaman
Patra Cina
bunga
mawar
berduri,
ornamen
bentuknya
yang
yang
ini
naturalis
dibawa
bangsa
oleh
Cina
dalam
pengembaraannya
ke
Bali
5.
Ornamen
ide/konsep dari patra
Patra Sari
punggel yang terdiri dari
punggel yang kecil dan
besar
dikombinasikan
menjadi bentuk bunga,
kemudian
menjadi
distilir
motif
patra
Sari.
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Ornament
ornamen yang berasal
Patra Prancis
dari
prancis
yang
menampilkan
bentuk
natural
dengan
geometris,
kemudian
distilir menjadi bentuk
ornamen patra prancis,
dengan ciri banyaknya
bentuk-bentuk giometris
pada setiap bentuk patra
yang
akan
di
pranciskan.
Tabel 2.5 Ragam Hias Ornamen Pepatraan
II.2.2.6.2 Ornamen Keketusan
Ornamen Keketusan adalah sebuah hasil karya seni yang ide/konsep
dasarnya diambil dari benda-benda alam, tumbuh-tumbuhan, dan juga binatang.
Bentuk alam ini kemudian distilir/dideformasi/dirubah dalam bentuk ornamen.
-
Tujuan ornamen keketusan diciptakan untuk mengisi bagian-bagian
pepalihan (bagian-bagian yang berbentuk segi-empat panjang, seperti
pundan berundak-undak), dari bangunan arsitektur tradisional Bali.
Ornamen keketusan banyak ragamnya yang telah diterapkan pada bangunan
tradisional Bali. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan ditampilkan bentuk-bentuk
ornamen keketusan.26
26
http://blog.isi-dps.ac.id/agungjayack/ornamen-pepatran diakses pada tanggal 24 Maret 2017
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No.
1.
Nama
Motif Keketusan
Makna Filosofi
Ornamen
Keketusan
keketusan
kakulan
kakul-kakulan
stiliran dari rumah siput
yang
kakulmerupakan
disusun
berbaris
suatu
secara
membentuk
pola
ornamen
yang teratur.
2.
Ornamen
stiliran dari tanaman air
keketusan
yaitu
genggong
menjadi
sebuah
ornamen
yang
kapu-kapu
secara
berbaris
menampilkan
bentuk
ornamen genggong.
3.
Ornament
stiliran
dari
keketusan
mentimun yang disusun
batun timun
secara teratur yang
membentuk
biji
ornamen
batun timun.
4.
Ornamen
stiliran
dari
bentuk
keketusan
swatika lambang agama
kuta mesir
Hindu,
yang
membentuk irama yang
dinamis.
5.
ornamen
stiliran dari daun waru
keketusan
yang
mas-masan
simetris menghasilkan
disusun
secara
bentuk ornamen masmasan
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Ornamen
stiliran dari huruf L
keketusan
yang dususun bulak-
huruf L
balik.
Tabel 2.6 Ragam Hias Ornamen Keketusan
(Sumber : www.google.com)
II.2.2.7 Kain Prada Bali
Gambar 2.10 Kain Prada
(Sumber : www.google.com)
Banyak sekali elemen dari kebudaayaan bali, salah satunya tekstil dari kain
prada. Tekstil kain prada memiliki makna persembahan kepada para dewa.
Penggunaan tekstil pada tradisi budaya bali terus berubah seiring berkembangan
zaman. Bali tidak hanya dikenal dengan sesuatu karya seni dan kerjaninan tangan,
namun bali juga dikenal dengan mencampuran adat jawa, dimana bangsawan jawa
melarikan diri kebali setelah kekalahan majapahit dan membawa hasil-hasil tekstil
dari jawa. Maka dari situlah kain prada muncul perpaduan antara adat jawa dan bali.
Namun motif nya berbeda.
Kain Batik Prada adalah batik yang telah melalui proses modifikasi
sedemikan rupa, sehingga mempunyai kesan glamor atau mewah. Dan pada
umumnya batik prada menggunakan warna emas. Maka kata prada di dunia batik
identik dengan warna emas. Prada biasanya disebut ” PRODO ” dalam
pengucapannya dengan menggunakan lidah jawa.
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II.2.2.8 Batu Bata Merah Bali
Gambar 2.11 Batu Bata Merah Bali
(Sumber : www.google.com)
Gaya dalam arsitektur bali lebih menekankan pada ciri khas dari arsitektur
bali, yang merupakan sebuah identitas dari arsitektur bali. Bangunan tradisional bali
pada umumnya sebagian besar mengambil bahan dari alam, pembangunan rumah
masyarakat Bali lebih memilih menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya
sehingga terkesan sangat natural dan bernilai seni tinggi.
Salah satu ciri utama dari bangunan tradisional bali adalah penggunaan batu
bata pada dinding, yang disusun secara rapat tanpa menggunakan perekat dari
adonan semen dan pasir. Hal ini lebih sering terjadi pada bangunan pura yang
digunakan untuk melakukan sembahyang atau upacara adat dan tradisional.
Dalam pembuatan tembok jaman dulu masyarakat bali juga lebih memilih
bahan yang ada disekitar, seperti batu kali, batu padas maupun tanah liat. Sehingga
dengan menggunakan sesuatu yang dekat membuat apapun seakan menyatu dengan
penggunanya. batu bata gosok Bali yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan
candi pura maupun tembok istana raja-raja Bali jaman dahulu.
Bata merah memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan bata merah
pada kebanyakan daerah lain di indonesia. Tanah liat di bali cenderung padat dan
berwarna lebih merah sehingga warnanya solid dan halus. Selain itu, penyusunan
bata bali biasanya menggnukanan siar ( jarak antarbatu) yang sangat kecil. Ciri khas
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dari dinding juga bisa dilihat dari perpaduan antar warna merah ( batu bata) dan
abu-abu (paras) yang sangat dominan.
Batu bata bali ini memiliki proses pembuatan yang lebih rumit dari bata
biasanya, karena sebelum dicetak tanah liat harus disaring terlebih dahulu dan
didiamkan selama sehari. Untuk memasang atau menempelkannya ke dinding tidak
menggunakan semen. Cukup digosok-gosokkan ke sesamanya dengan sedikit air,
tanah liat pembentuknya akan merekatkannya. Cara ini telah berlangsung selama
ratusan tahun dan menjadi salah satu ciri khas bangunan tradisional Bali. Dan
keunggulan jenis batu bata ini adalah setelah dipasang, dapat diukir sesuai
keinginan karena memiliki serat dan agregat yang lebih halus.
III.3 Gaya Modern Etnik
III.3.1 Definisi Gaya Modern
Kata modern dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sikap
dan cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman.
Kata modern berasal dari Bahasa latin “Modo” yang berarti baru saja.
Sejaah penggunaan kata modern dapat di tarik dalam sejarah sejak tahun
1127. Seorang kepala biarawan, sugger, merekonstruksikan Bassilica
St.Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah dengan “Opus Modernum”
yang berarti sebuah karya yang baru.27
III.3.2 Ciri-ciri desain Modern
a. Formalisme, menampilkan bentuk sederhana mungkin
b. Pragmatis, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan,
warna dan fungsi.
c. Fungsionalisme, menampilkan bentuk dimana harus mempunyai
fungsi (form follow function)
27
Adityawan, Arif, Tinjauan Desain : 1999, hal.49
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Universalisme,
menampilkan
suatu
ukuran
kebenaran
dan
keindahan ukuran-ukuran yang ada di masyarakat modern barat
(international style.
III.3.3 Definisi Etnik
Etnik adalah Antara bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem
sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu
karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya; etnis.28
Gaya modern etnik berarti gaya rumah dengan desain modern, tapi
tetap mengandung unsur tradisional. Unsur tradisional yang dimaksud
hanya sebatas desainnya.
Desain
interior etnik Indonesia adalah gaya yang mengadopsi
kebudayaan lokal Indonesia. Gaya etnik ini sarat dengan makna dan simbol
adat masyarakat suku tertentu di Indonesia. desain etnik tidak harus muncul
secara utuh dalam rumah tinggal. Hanya dengan memajang aksesori dan
ornamen hiasan rumah bertema etnik tertentu, sudah mendukung hadirnya
sebuah desain etnik dalam hunian.29
Etnik Bali yang dikenal dengan adat istiadatnya memberi nilai
tersendiri sebagai ragam hias dan sebagai sumber inspirasi bagi banyak
orang yang mengenalnya. Lewat citra rasa tradisional yang orisinal gaya
modern etnik Bali mampu menarik perhatian dan menginspirasi banyak
orang dengan keindahan dan keunikannya baik dari bahasanya, adat
istiadatnya, masakannya dan interiornya.
Interior Bali banyak menggunakan material alam seperti kayu, batu
alam, dan ukiran-ukiran yang khas. Oleh sebab itu gaya hotel resort ini akan
dihadirkan melalu citra rasa tradisional yang dikolaborasikan dengan
sentuhan modern pada berapa ruang dalam dengan perpaduan etnik Bali.
28
29
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
http://www.imaniadesain.com/gaya-etnik di akses pada Tanggal 21 April 2017
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
II. DATA HASIL STUDI LAPANGAN
NO.
1.
ASPEK
LOKASI
LINGKUNGAN
PRAMA SANUR BEACH BALI
ASTON BEACH ANYER
& Jalan Cemara, Sanur, Denpasar Selatan, Bali 80228
HOTEL RESORT MAMBRUK ANYER
Jl. Karang Bolong KM 139, Kp Kosambi, Desa Karang Jalan Raya Karang Bolong Desa Cikoneng, Anyer Kidul,
Suraga, Kec Cinangka, Kab Serang
Banten
Klasifikasi Bintang : 5 (Lima)
Klasifikasi Bintang : 3 (Tiga)
Klasifikasi Bintang : 3 (Tiga)
di tempat pariwisata yang terkenal yaitu pantai sanur, dekat
+ Anyer beach ini terletak di pinggir pantai anyer, untuk
+ berada di jalan utama anyer sehingga mudah diakses
dengan bandara ngurah rai bali.
+ Berada di jalan utama sehingga mudah di akses.
menuju kesana dibutuhkan waktu 2 jam dari kota jakarta. + berada di pinggir pantai anyer yang menjadi nilai plus karena
+ berada di jalan utama sehingga mudah diakses.
memanfaatkan potensi pantai untuk dijadikan fasilitas
+ Lokasinya selalu ramai
+ lokasinya selalu ramai karena berdekatan dengan objek
+ Hotel Resort Ini Letaknya Sangat Strategis Karena Berada
+ Dekat dengan pusat wisata di bali
+ Dekat dengan pusat perbelanjaan
wisata pantai.
-
penunjang hotel
+ lokasinya selalu ramai oleh pengunjung.
Fasilitas area parkir pisah dari bangunan sehingga pengunjung sulit untuk mengakses langsung kedalam
Jauh dari pusat perbelanjaan
hotel.
-
Bising karena berada di jalan utama
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Prama Sanur beach ini memiliki 4 Lantai. Semua kamar
2.
BANGUNAN
didesain bergaya arsitektur indonesia dan menampilkan Prama Sanur beach ini memiliki 5 Lantai. Bangunan ini
Hotel mambruk memiliki bagian-bagian dari wilayah nya yang
keindahan budaya local dengan sentuhan kecil seperti terletak di pinggir jalan karang bolong, area parker berada
luasnya 14 hektar. Keseluruhannya memiliki 97 unit.
penerapan elemen estetis pada interior. Prama sanur beach ini di sebrang jalan terpisah dari bangunan. Semua kamar
penginapan diantaranya :
memiliki 428 kamar dan luas lahan sebesar 7 hektar dengan didesain bergaya modern dan aston anyer beach ini
- 11 lanais room
pemandangan laut dan taman tropis yang rimbun.
memiliki 141 kamar
-
18 duplex rooms
-
36 deluxe room
-
19 villa units
-
12 residence unite
1 mambruk suite
Warna pada huruf aston ini menggunakan warna biru tua.
3.
SIGNAGE
Kata Prama berarti unggul, bermahkota bentuk yang Yang memiliki arti profesiaonlitas dan tenang, Seperti sifat
mencerminkan karakteristik merek kelas atas ini. Mahkotanya air yang selalu tenang, warna biru juga menyimbolkan rasa Arti pada logo hotel mambruk sendiri yaitu sudh terlihat dari
logo dengan bentuk kepala burung. Burung tersebut yakni
terdiri dari lima elemen yang membentuk pasangan-pasangan ketenangan dan keseimbangan dalam berbisnis.
tangan yang tertangkup memberi salam yang ramah, sensitif, Sedangkan pada tulisan anyer beach hotel menggunakan burung mambruk, mirip burung dara, burulunya berwarna biru,
dan lembut, menampilkan kesan keramahtamahan Indonesia warna Keabu-abuan yang memiliki Arti : Serius, bisa kepalanya berhiaskan mahkota berbentuk jambul pipih
berwarna biru. Yang kita ketahui burung mambruk memiliki
yang unik dan melingkupi panca indera. Warna keemasannya diandalkan dan stabil.
keindahan warna serta bentuknya, hotel mambruk mengambil
memancarkan kemewahan sementara warna coklat
melambangkan pesona lingkungan alami.
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Simbol dari pasangan-pasangan tangan tersebut yaitu Warna abu-abu adalah warna alam. Di luar sana warna abu- nama dari mambruk karena berharap wisatawan juga dapat
Signature 5 Senses: Sight, Sound, Scent, Taste, Touch
abu merupakan warna yang permanen, misalnya batu atau melihat keindahan dari lokasi yang ada di hotel mambruk.
karang.
Hotel aston dirancang dan dijalankan sebagai sebuah
destinasi user friendly yang ditujukan bagi para wisatawan
yang ingin menghabiskan waktu santai berkualitas di
lingkungan yang menggairahkan

4.
RUANG
LOBBY

LOBBY

LOBBY/RESEPSIONIS
Area Lobby dan reseptionist berada di kiri pintu masuk. Pada Resepsionis di lobby hotel aston berada di kiri pintu masuk, Area resepsionis berada di kiri dari pintu masuk, dengan dijaga
area ini di jaga oleh 4 orang yang bertugas. Receptionist ini Area Reception dan Lobby banyak menggunakan unsur oleh 2 orang pettugas, suasana yang ditampilkan adalah hotel
terbagi menjadi 2 bagian kiri dan kanan dimana tengahnya kayu dengan pola vertikal. Untuk tiang-tiang kayu diarea mambruk ini menggunakan konsep desain adat jawa, dimana
terdapat tangga yang menghubungkan kelantai 2. Di area lobby receptionis ini, digunakan material kayu solid kamper, terlihat dari penggunaan motif-motif batik pada kolom dinding
ini terdapat beberapa kursi untuk tamu. Dan lift pada lobby ini sedangkan untuk partisi pembatas, dan furniture digunakan kayu, furniture dengan ukiran batik tumbuhan, dan material
berhadap langsung dengan pintu masuk lobby. Suasana yang material multipleks, dilapis megateak. Dengan finishing yang digunakan yaitu berbahan dasar kayu.
di dapatkan dari lobby ini kesan modern, namun tetap melamic. Terdapat sofa di samping kanan resepsionis.
menghadirkan suasan bali didalam nya karena adanya elemen
estetis.

LOUNGE

LOUNGE

AREA TUNGGU
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lounge pada hotel ini terdapt di sebrang resepsionis,
Pada area lounge tengah ini terdapat kursi 4 buah beserta 2 furniture yang gunakan berbeda-beda warna serta Area tunggu ini berdekatan dengan main entrence tempat
turunnya wisatawan dari mobil, ruang tunggu ini terbagi dari 2
buah meja, dan di area belakang lounge ini terdapat banyak bentuk.
kanan dan kiri, masing-masing ruang tunggu ini menggunakan
sofa dan lukisan bali.
kursi dan meja kayu.

SUPERIOR ROOM

SUPERIOR MOUNTAIN VIEW

JUNIOR SUITE
Ukuran Kamar : 25 m²
Ukuran kamar : 56 m2
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
View : pantai
View : Taman Tropis dan Kolam Renang
Tipe junior suite ini lokasinya berada di lantai 1 dan lantai 3.
Bisa untuk 2 orang dewasa dan 2 anak-anak. Dilengkapi jenis
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fasilitas Kamar :
tempat
tidur
Queen Size, pantry modern
dilengkapi
Private bathroom with tub/shower combination, Private
microwave, kulkas, alat untuk pembuat coffe dan dispenser.
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Area living dan dining pada junior suite ini sangat cocok untuk
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
keluarga karena luas nya sangat besar.
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD
Area ini juga dilengkapi dengan sofa, lcd tv.
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection,
Fasilitas kamar :
Individual air conditioning, Non smoking room on request,
Complimentary bottled water, full air conditioning, TV
Connecting rooms on request
satellite, refrigerator, water dispenser, microwave and
Tipe superior mountain view ini memiliki desain yang coffee maker, pantry, living and dining area, 24-hour
clean, tidak banyak menggunakan warna, denga konsep room service, sofa and working desk, hot and cold
amenities and slipper,
private
desain modern . tersedia queen bed atau single bed. Bisa shower, bath
juga menggunakan 2 twin bed free of charge. Tipe ini terdiri balcony/terrace, private internet access (Wi-Fi), nondari 48 ruangan yang tersedia.
smoking rooms, safe deposit box, IDD telephone, smoke
Fasilitas :
detector, alarm motion detector and 24-hour security.
Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access,
Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed,
Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television,
Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk, Mini Bar,
Mini Fridge, Room Safe, dll

DELUXE GARDEN VIEW

DELUXE OCEAN VIEW WITH BALCONY

SUPERIOR ROOM
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tipe deluxe ocaean view ini memiliki desain yang clean,
Ukuran Kamar : 32 m²
tidak banyak menggunakan warna, denga konsep desain
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
modern . tersedia queen bed atau single bed. Tipe ini terdiri
View : Taman Tropis dan Kolam Renang
dari 43 ruangan yang tersedia.
Fasilitas Kamar :
Private bathroom with tub/shower combination, Private
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection,
Individual air conditioning, Non smoking room on request,
Fasilitas :
Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access,
View : Taman
Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed, Tipe superior room ini hanya satu lantai, pada ruangan ini area
Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television, tempat tidur dan area living and dining bersebalahan disekat
Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk, Mini Bar, dengan tembok pembatas. Area ini dilengkapi dengan pantry
Mini Fridge, Room Safe, dll
Connecting rooms on request
modern, sofa, meja, lcd tv. Ukuran tempat tidur ini queen size.
Fasilitas Kamar :
Private bathroom with shower c, Private balcony with garden,
Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making,
facilities Minibar ,IDD telephone , Satellite TV channels , LAN
internet connection, Individual air conditioning, Connecting
rooms on request
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/

DELUXE SEA VIEW

OCEAN VIEW SUITE

DELUXE ROOM
Ukuran Kamar : 32 m²
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
View : Kolam Renang Utama
Fasilitas Kamar :
Ukuran kamar : 30 m2
Private bathroom with tub/shower combination, Private
View : pantai
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Jenis tempat tidur : queen size atau twin bed
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
Lokasi delixe room ini berada di lantai 1 dan lantai 2.
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD Tipe ini memiliki ukuran 45 m2. View dari tipe ini sangat
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, bagus karena bisa langsung berhadap dengan bacony yang
Mengakomodasi untuk 2 orang dewasa dan 2 anak-anak.
Individual air conditioning, Non smoking room on request, berhadapan ocean/pantai, tipe ini dilengkapi dengan
Connecting rooms on request, writing table with international adanya double vanity, shower and bath tub, area living juga
Complimentary bottled water, air conditioning, TV
multi plugs and mini-bar.
sangat besar dlengkapi dengan kasur, coffe table, dan LED
bath amenities and slipper, electric kettle, 24-hour room
tv 55 inch dengan meja tulis. Kamar tipe ini hanya memiliki
service, private balcony/terrace, internet access (Wi-Fi).
Fasilitas kamar :
satellite, refrigerator, working desk, hot and cold shower,
jumlah 7 ruangan yang tersedia.
Fasilitas :
Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access,
Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed,
Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television,
Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk,veranadah,
Mini Bar, Mini Fridge, Room Safe, dll
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/

CLUB ROOM


FAMILY ROOM MOUNTAIN
VILLA
tipe ini sangat cocok untuk liburan keluarga , karena
Ukuran Kamar : 32 m²
ruangannya sangat luas.dengan adanya kamar tidur queen
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
size
View : Taman Tropis
Bisa
menggunakan
extrabed.
Suasana
yang
ditampilkan sama dengan tipe-tipe kamar lain yaitu clean
Fasilitas Kamar :
Private bathroom with tub/shower combination, Private
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection,
Individual air conditioning, Non smoking room on request,
Connecting rooms on request, writing table with international
tidak menggnakan banyak warna.
Fasilitas :
Air conditioned, Bath, Hairdryer, Lift/Elevator Access,
Linen and Towels Provided, Non-Smoking, Queen bed,
Room Service, Single Bed, Smoking, Telephone, Television,
Tea/Coffee Making, Wireless Internet, Desk,veranadah,
Mini Bar, Mini Fridge, Room Safe, dll
Ukuran : 89 m2
View : taman
Villa mambruk ini mengakomodadi untuk 4 orang dewasa dan
2 orang anak-anak, dalam satu ruangan dan twin single bed di
kamar lain.tipe ini dilengkapi dengan shower dan bathtub,
pantry, living room, dining room. Karena ruangan ini luas
sangat cocok untuk keluarga.
Fasilitas :
multi plugs and mini-bar, along with fresh tropical fruits upon
Complimentary bottled water, air conditioning, TV satellite,
check-in. Bedding is either Double bed or twin beds with
refrigerator, hot and cold shower, bath amenitiesand slipper,
interconnecting rooms for a family vacation.
electric kettle, living and dining area, pantry, 24-hour room
service, private balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi).
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/

SUITE ROOM

MEETING ROOM

MAMBRUK
SUITE
View : taman
Ukuran Kamar : 70 m²
Aston hotel ini hanya mempunyai 1 ruangan besar. Namun Mambruk suite ini diperuntukan untuk keluarga, karena area
bisa di sekat jika hanya menggunakan ruangannya ini sangat luas, terdapat 1 tempat tidur king size dan extra bed.
Jenis Tempat Tidur : King Size atau Twin Bed
View : Taman Tropis, Kolam Renang, Beach
sebagian. Kapasitas untuk meeting room ini ±300 orang
Fasilitas Kamar :
Private bathroom with tub/shower combination, Private
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection,
Individual air conditioning, Non smoking room on request,
Connecting rooms on request, writing table with international,
living room sofas
Tipe ini sangat kental sekali dengan adat jawa, dengan adanya
ranjang dengan ukiran-ukiran kayu, dan area living pun juga
kursinya menggunakan kayu tidak ada sofa.
tipe ini dilengkapi dengan shower dan bathtub, pantry, living
room, dining room. Karena ruangan ini luas sangat cocok untuk
keluarga.
Fasilitas :
Complimentary bottled water, air conditioning, TV
satellite, refrigerator, hot and cold shower, bath
amenitiesand slipper, electric kettle, living and dining
area,
pantry,
24-hour
room
service,
balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi).
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
private

CLUB SUITE

SUNSET CAFÉ

RESIDENCE
Ukuran Kamar : 70 m²
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
View : Taman Tropis
Fasilitas Kamar :
Private bathroom with tub/shower combination, Private
balcony with garden and pool view, Bathroom amenities plus
Hair dryer, In room safety deposit box , Daily complimentary
Ukuran kamar : 87 m2
mineral water , Coffee/tea making, facilities Minibar IDD
View : pantai
telephone , Satellite TV channels , LAN internet connection, Restoran/cafe ini berada di dekat pantai, suasana yang di Tipe ini mengakomodasi untuk keluarga dengan 4 orang
Individual air conditioning, Non smoking room on request, hadirkan sangat bagus dan nyaman. Restoran ini dewasa dan 2 anak-anak dengan adanya kamar tidur queen size
Connecting rooms on request, writing table with international, menggunakan gaya modern namun tetap menampilkan dalam satu ruangan dan twin single bed di kamar lain.tipe ini
living room sofas.
penggunaan kayu pada plafon. Bagian lantai menggunakan dilengkapi dengan shower dan bathtub, pantry, living room,
granite tile abu-abu.
dining room. Karena ruangan ini luas sangat cocok untuk
keluarga.
Fasilitas :
Complimentary bottled water, air conditioning, TV satellite,
refrigerator, hot and cold shower, bath amenitiesand slipper,
electric kettle, living and dining area, pantry, 24-hour room
service, private balcony/terrace, Internet access (Wi-Fi).

Pool Villa Klub

SUNSET BAR

INFINITY RESTAURANT
71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Restaurant ini terletak di dekat pinggir pantai dan
disekelilingnya terdapat area-area untuk keluarga seperti
kolam renang, tempat bermain anak-anak. Restoran ini banyak
menggunakan bahan kayu untuk furniture, plafon, dll kesana
Sunset bar ini dekat dengan sunset café satu lokasi. adat jawa namun yang ditampilkan modern
Banyaknya penggunaan warna coklat yang dihadirkan pada
bar ini. Menonjolkan penggunaan kayu pada meja bar dan
penggunaan plafon kayu.
Ukuran Kamar : 150 m²
Jenis Tempat Tidur : Double Bed atau Twin Bed
View : Taman Tropis, Kolam Renang dan Pantai
Fasilitas Kamar :
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Accessed from a private drive way through its exclusive villa
area, Private Pool, Private bathroom with tub/shower
combination, Private balcony with garden and pool view,
Bathroom amenities plus Hair dryer, In room safety deposit
box , Daily complimentary mineral water , Coffee/tea making,
facilities Minibar IDD telephone , Satellite TV channels , LAN
internet connection,
Individual air conditioning,
Non
smoking room on request, Connecting rooms on request,
writing table with international, living room sofas, with
elegant bathrooms complete with Jacuzzi, walk-in wardrobe
and luxurious facilities, the gracious 150 sqm living area, open
kitchen, dining area, and Balinese gazebo.

TIRTA RESTORAN (Makanan Asia dan Internasional)

SUNSET CAFÉ TERRACE

LIGHT HOUSE BAR
Sunset terrace ini berada di dekat sunset café dan bar,
penggunaan warna abu-abu pada sofa dengan bentuk
Letaknya di antara kolam renang utama dan bisa melihat pantai
melingkar, sangat cocok untuk tamu untuk bersantai-
mertasari. Restaurant ini menyajikan khusus masakan
santai menikmati pemandangan pantai.
internasional.
Jam Operasional :
Bar ini lokasinya dekat pantai dan area hiburan. Bar ini di
Breakfast : 06.30 – 10.30
desain dengan nuansa kayu dan bamboo. Terdapat meja bar
Lunch : 12.00 – 17.00
dan lounge di dalamnya,
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dinner : 18.00 - 22.00

LADA RESTORAN ( Masakan Khas Indonesia)

PENDOPO
Lokasi pendopo ini dekat dengan pantai, bisa digunakan
untuk acara multifungsi seperti keluarga, gathering,
ataupun pernikahan. Kapasitas pendopo ini bisa mencapai
1000 orang.
Resoran ini menghidangkan khas Indonesia dan menawarkan
berbagai favorite menu asia lainnya, terletak di jalan menuju
pantai. Makna lada itu sendiri memiliki arti bahwa indonesia
adalah penghasil dan pengeskspor rempah-rempah terkenal.
Jam Operasional :
Buka setiap hari dari jam 18.00 – 23.00

BASILICO ITALIAN PAVILION (Masakan Italia)

MEETING & FUNCTION ROOM
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Restoran ini terletak di pavilion, menghidangkan berbagai
Terdapat beberapa ruang meeting yang ada di hotel
hidangan ala carte, dan menyediakan masakan khas itali.
mambruk. Kapasitasnya bias digunakan untuk 300 orang.
Jam Operasional
Buka setiap hari dari jam 11.00 – 23.00

BAMBOO BAR & LOUNGE
Bamboo bar ini adalah bar pantai terbaik di sanur, letaknya
700 m dari pasir putih pantai mertasari, bamboo bar ini
memiliki desain yang unik dan stylish. Banyak wisatawan
menikmati bar ini dengan view langsung ke pantai
dilengkapi dengan kursi-kursi pantai untuk wisatawan
berjemur
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jam Operasional
Buka setiap hari dari jam 11.00 – 24.00

PRAMA BAR
Prama sanur ini desain yang ditampilkan modern, dengan
furniture sofa bewarna oren, dan kuning.

JAUK ROOM
Jauk room adalah ruang meeting terkecil dan persentasi yang
ada di prama sanur beach ini, ruangan ini berukuran 90 m2.
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kapasitas ruangan ini hanya Bisa digunakan untuk sekitar ±30
orang

BIMA STAGE
Terletak di taman dekat kolam renang, area ini gunakan
sebagai untuk acara pertunjukan, gala dinner dengan latar
belakang Bali.
Kapasitas untuk area ini bisa digunakan untuk sekitar ±300
orang. Dengan ukuran area 400 m²
Fasilitas yang dihadirkan di hotel resort ini yaitu
-
Rip Curl School of surf
Karena
5.
Fasilitas yang dihadirkan di hotel resort ini yaitu :
letaknya
di
pinggir
pantai,
hotel
memanfaatkan potensi alam untuk membuat fasilitas
PENDUKUNG
sekolah surfing bagi para perselancar.
-

CHILDREN PLAYGROUND
ini
FASILITAS
HOTEL RESORT
SWIMMING POOL
Fasilitas yang dihadirkan di mambruk ini yaitu :
Splash Zone
77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Aston anyer ini memiliki 2 kolam renang yang cukup Playground ini terdapat di dekat restaurant, pinngir pantai dan
besar, yang satu dikhususkan untuk anak-anak, dan infinity pool.
untuk dewasa, letaknya persis dipinggir pantai.

INFINITY POOL BAR

Flying Fox

Cycling

Paint Ball

Archery

Shooting Target
Area ini berada di tengah hotel resort diperuntukan
untuk keluarga yang sedang berlibur.
-
Kids club
-
TENNIS MEJA
Selain kolam renang splash zone, hotel ini juga
menyediakan fasilitas untuk anak-anak.
-
Fitness Center / Gym
Area tenis meja ini berdekatan dengan sunset café, dan
swimming pool.
-
-
Shopping arcade
-
Aroma spa retreat
BILLIAR
78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Area billiar ini dekat dengan sunset café satu lokasi, dan 
Outbound Activities
juga dekat dengn swimming pool.

dll
LANTAI

LANTAI
Salah satu fasilitas hotel resort dibali yaitu adanya
tempat spa. Spa di prama ini terletak di dekat pantai

LANTAI

Pada area resepsionis prama sanur menggunakan lantai Pada
area
resepsionis
aston
menggunakan
marmer dengan adanya motif di tengah lobby berwarna kream homogenus tiles berwarna abu-abu.
dan coklat
DINDING
tiles berwarna abu-abu.
Pada area kamar menggunakan homogenus tiles warna Pada area kamar menggunakan homogenus tiles warna putih
Pada area ruang kamar menggunakan parket, homogenus tiles. putih gading.

lantai Pada area resepsionis aston menggunakan lantai homogenus
Pada area meeting room menggunakan karpet.
Pada area lobby, tipe semua jenis kamar dinding prama sanur 
DINDING
gading.
Pada area meeting room menggunakan karpet.

DINDING
menggunakan cat warna putih gading dengan diambah Pada area lobby, banyak menggunakan unsur kayu dengan Pada area lobby, cafe banyak menggunakan unsur kayu dan
ornamen bali.
6.
ELEMEN
INTERIOR
pola vertikal. Untuk tiang-tiang kayu diarea receptionis ini, bergaya adat jawa dengan ada nya motif batik.
Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang menggunakna digunakan material kayu solid kamper
homogens tiles.

PLAFON
Pada semua jenis area kamar menggunakan cat berwarna putih
Pada semua jenis area kamar menggunakan cat berwarna Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang menggunakna
putih
homogens tiles berwarna putih dan kream.
Pada ruang meeting ada yang menggunakan rangka kayu pada Pada kamar mandi tipe hotel ada beberapa yang 
plafonnya.
menggunakna homogens tiles berwarna putih.
PLAFON
Pada area lobby, restoran menggunakan kisi-kisi kayu dengan
Pada bamboo bar material yang digunakan semua terbuat dari Pada area café. Restoran dan bar menggunakan homogenus pola horizontal.
kayu.

FURNITURE
tile dengan motif corak batik.

PLAFON
Pada beberapa ruangan menggunaka gypsum seperti ruang
meeting, semua jenis tipe kamar.
Furniture pada prama sanur mendominsi penggunaan sofa Pada area lobby menggunakan kisi-kisi kayu dengan pola 
bergaya modern dengan meja yang bermaterial kayu bergaya horizontal.
modern dengan sedikit ukiran bali
FURNITURE
Furniture pada mendominsi material kayu yang setiap bagian
Pada beberapa ruangan menggunaka gypsum seperti ruang furniturenya memiliki bentuk ukiran khas jawa. bentuk tempat
meeting, semua jenis tipe kamar.
tidurnya juga dihiasi dengan batik.
79
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bentuk tempat tidurnya dihiasi dengan motif-motif flora 
fauna.dan seprei didominasi dengan warna putih.
FURNITURE
Furniture pada mendominsi penggunaan sofa bergaya
modern dengan meja dan menggunakan furniture kayu.
Pencahayaan pada prama sanur ini menggunakan pencahayaan Pencahayaan pada aston ini menggunakan pencahayaan Pencahayaan pada hotel mambruk ini banyak menggunakan
alami dan buatan, pada pencahayaan alami menggunakan alami dan buatan, pada pencahayaan alami menggunakan pencahayaan alami, pada pencahayaan alami menggunakan
jendela, agar cahaya matahari yang masuk dapat merata, dan jendela, agar cahaya matahari yang masuk dapat merata, jendela dan agar cahaya matahari yang masuk dapat merata,
7.
PENCAHAYAAN
karena area ini dekat pantai maka banyak area yang dan karena area ini dekat pantai maka banyak area yang dan karena area ini dekat pantai maka banyak area yang
menggunakan pencahayaan alami.
menggunakan pencahayaan alami.
menggunakan pencahayaan alami.
Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung khas bali Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung lampu Pencahayaan buatan menggunakan lampu gantung dan lampu
dan lampu downlight
Penghawaan
pada
downlight
prama
sanur
menggunakan
sistem Penghawaan
downlight
pada
hotel
ini
menggunakan
sistem Penghawaan pada hotel ini banyak menggunakan sistem
penghawaan alami dan buatan. Arena area nya dekat pantai penghawaan alami dan buatan. Arena area nya dekat pantai penghawaan alami dan buatan. area nya dekat pantai banyak
8.
PENGHAWAAN
banyak area yang menggunakan penghawaan alami, dan banyak area yang menggunakan penghawaan alami, dan area
yang
menggunakan
penghawaan
alami,
memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang.
memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang.
memanfaatkan jendela dan ventilasi pada tiap ruang.
Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang tertentu.
Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang Pada penghawaan buatan menggunakan AC di ruang tertentu.
tertentu.
9.
dan
ELEMEN
ESTETIS
80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
KESIMPULAN
ASPEK LOKASI & LINGKUNGAN :
Ketiga lokasi hotel resort berada di pinggir pantai, letaknya sangat strategis karena menjadi tujuan utama pariwisata. Sehingga tamu atau pengunjung hotel sangat mudah untuk menjangkaunya, dan Itu menjadi
nilai plus karena menjadi nilai jual hotel resort.
ASPEK BANGUNAN :
-
Prama Sanur Beach Bali : memiliki fasad bangunan yang modern namun tetap menampilkan kesan tradisional pada desain interiornya.
-
Aston Beach Anyer : memiliki fasad bangunan modern
-
Mambruk Hotel Resort : memiliki desain bangunan dengan konsep tradisonal jawa.
ASPEK RUANG :
-
Prama Sanur Beach Bali : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, prama sanur beach ini memiliki 4 jenis restaurant, ruang meeting, spa, bar, lounge dan fasilitas lainya
-
Aston Beach Anyer : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, ruang meeting, bar, restoran dan fasilitas lainya
-
Mambruk Hotel Resort : terdiri dari lobby, resepsionis.beberapa tipe kamar, ruang meeting, bar, restoran, infinity pool, playground dan fasilitas lainya. Namun hotel mambruk ini jarak antar ruang terpusah
seperti cottage
Kesimpulan : ketiga hotel resort ini memiliki kesamaan ruang, hanya saja perbedaan pada fasilitas dan kelengkapan hotel resort karena berbeda kelas (bintang). Pada hotel resort prama bintang 5 memiliki fasilitas
yang sangat lengkap, sedangkan hotel resort mambruk dan aston memiliki fasilitas kurang lengkap karena keduanya bintang 3.
ASPEK SIGNAGE :
Signage hotel resort menyesuaikan citra dan karakter masing-masing hotel resort, signage ini akan diterapkan pada dinding sebelum pintu masuk dan pada area resepsionis.
ELEMEN INTERIOR :
Ketiganya memiliki kesamaan pada penggunaan bahan material seperti parket, bebatuan, homogenus tile, keramik, kayu dan cat polos. Elemen interior merupakan elemen penting dalam sebuah mendesain, pada
elemen tersebut harus kita sesuaikan bentuk dengan gaya dan tema yang dipergunakan pada Hotel tersebut.
PENCAHAYAAN :
Ketiga hotel resort memiliki kesamaan yaitu menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan merupakan factor utama yang menghidupkan ruang interior. Tanpa pencahayaan tidak akan ada bentuk,
warna atau tekstur yang ditampilkan.
PENGHAWAAN :
Ketiganya memiki penghawaan yang sama yakni menggunakan penghawaan alami dan buatan. Alami menggunakan jendela di setiap ruang, dan buatan menggunakan AC di ruang tertentu. Penghawaan sangat
penting untuk menciptakan suhu yang nyaman, mengatur temperature udara dan kelembaban yang relative.
ELEMEN ESTETIS :
Ketiganya memiliki elemen estetis berupa pajangan, patung, hiasan dinding, maupun tanaman. Namun konsep yang ditampilkan masing-masing hotel berbeda menyesuaikan dengan gaya dan tema hotel resort
itu sendiri.
81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download