bab ii tinjauan pustaka - Universitas Sumatera Utara

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang baik selalu berhubungan dengan penelitian yang sudah
dilakukan. Terdapat penelitian – penelitian terdahulu yang ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang dapat dijadikan sebagai
pembanding. Adapun penelitian yang menjadi pembanding, yaitu :
Penelitian yang dilakukan oleh Rendra Vidian Prakoso tahun 2011. Judul
penelitian yaitu “Bentuk kegiatan komunikasi pemasaran PT. Djarum dalam
menciptakan Brand produk ‘Djarum Black’.Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk – bentuk kegiatan komunikasi pemasaran dalam
menciptakan ‘brand’ produk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Teori yang digunakan adalah komunikasi pemasaran dengan unit
analisis terdiri dari periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), humas (public relation), dan penjualan
langsung (direct marketing). Hasil penelitian menyatakan bahwa kegiatankegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Djarum dalam
menciptakan brand produk ‘Djarum Black’ meliputi kegiatan advertising (media
lini atas dan lini bawah), public relations, direct marketing, personal selling dan
juga sales promotion.
Penelitian Rendra jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti memiliki beberapa perbedaan terutama pada pendekatan yang digunakan.
Peneliti tidak hanya meneliti pengaruh promosi tetapi juga menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
strategi promosi. Peneliti menggunakan dua pendekatan sekaligus yaitu
pendekatan kualitatif untuk menggambarkan strategi promosi dan pendekatan
kualitatif untuk mengetahui pengaruh strategi komunikasi terhadap positioning.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Akbarsyah S. Anwar 2013,yaitu :
“Analisis Pengaruh Strategi Positioning terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pada ‘Coffee Toffe Urip Sumoharjo’ di Makassar”. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
koreasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi
positioning terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada
‘Coffee Toffe Urip Sumoharjo’ di Makassar. Variabel strategi positioning terdiri
dari atribut produk, manfaat produk, pemakai produk, dan harga. Teori yang
digunakan adalah strategi positioning dan keputusan membeli. Hasil penelitian
seluruh variabel Strategi positioning berpengaruh terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian dan yang paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah variabel Pesaing
Produk. Penelitian Akbarsyah sedikit berbeda dengan penelitian yang dilakukan
peneliti. Pada penelitian ini peneliti tidak lagi meneliti minat membeli produk
melainkan meneliti strategi promosi terhadap positioning produk clavo.
Penelitian yang dilakukan Ni Wayan Sri Ariyani, I Putu Gde Sukaatmadja,
dan Nym Dayuh Rimbawan 2009, yaitu “Analysis positioning of notebook
produced by Hewlett Packard (HP) in Bali Province”. Metode penelitian yang
digunakan metode deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui implikasi strategi yang relevan dalam memperkuat positioning
notebook Hewlett Packard (HP). Teori yang digunakan dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
adalah bauran pemasaran dengan variabel penelitian produk (product), tempat
(place), harga (price) dan promosi (promotion). Hasil dari penelitian ini adalah
Implikasi strategi yang relevan dalam memperkuat positioning notebook Hewlett
Packard (HP) dengan melakukan diferensiasi produk secara terus menerus,
mempertahankan variabel yang menjadi keunggulan notebookHewlett Packard
(HP) yaitu dengan membuat varian produk baru, meningkatkan secara
berkesinambungan pelayanan purna jual pada setiap pelanggan, menambah
saluran distribusi sampai ke kabupaten, dan meningkatkan promosi secara terus
menerus. Penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan yang telah dilakukan
Ni Wayan Sri Ariyani, dkk. Pada penelitian ini, peneliti tidak hanya mengetahui
pengaruh strategi promosi melainkan juga menggambarkan bagaimana strategi
promosi yang dilakukan produk clavo.
Penelitian yang dilakukan oleh Edi Suswardji, SE, MM., Budi Rismayadi,
SE, MM., Ahmad Nurasa, SE 2013, yaitu : “Analisis positioning pada Rumah
Makan ‘Kampoeng Abah’ di Karawng”. Metode penelitian penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Unit analisis dalam penelitian ini
adalah strategi positioning yaitu atribut, harga dan kualitas, aspek penggunaan,
pemakaian produk, kelas produk, pesaing dan manfaat. Hasil penelitian adalah
positioning produk pada rumah makan ‘Waroeng Abah’ berhasil dilakukan.
Perbedaan antara penelitian Edi Suswardji, SE, dkk dibandingkan dengan
penelitian ini adalah peneliti secara mendalam bertujuan mengetahui strategi
promosi produk clavo dan pengaruh strategi promosi terhadap positioning produk
clavo.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Eileen Fisher dan A. Rebecca Reuber tahun 2010 berjudul
“Social interaction via new media : (how) can interactions on Twitter affect
effectual thinking an behaviour?”. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk membangun / mengadakan teori tentang
efektifitas. Penelitian ini meneliti dua konstruksi yang mungkin terlibat dalam
interaksi sosial pengusaha untuk memajukan usaha melalui proses komunikasi
yang efektif. Moderator pertama yang digunakan adalah ‘orientasi masyarakat’
yang mengacu pada sejauh mana individu terbuka untuk memperluas
keikutsertaan jaringan sosial mereka dan memperluasnya. Moderator yang lain
adalah ‘kepatuhan norma komunitas’ yang mengacu pada individu mematuhi
norma-norma yang telah berevolusi dalam media yang digunakannya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang mematuhi norma masyarakat
lebih cenderung untuk maju dalam proses komunikasi. Dalam penelitian ini
norma yang dimaksud adalah norma yang berlaku pada jejaring sosial Twitter dan
proses komunikasi juga adalah proses komunikasi dalam medium Twitter.
Terdapat kesamaan dan perbedaan dengan kelima penelitian di atas.
Sebagai perbandingan berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh pendahulu tersebut yang dapat dilihat
pada matriks berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Matriks Review Penelitian Terdahulu
Nama
Item
Judul
Metode
Teori
Hasil
Rendra Vidian Prakoso
Akbarsyah S. Anwar
Bentuk
kegiatan
komunikasi pemasaran PT.
Djarum dalam menciptakan
Brand produk ‘Djarum
Black’
Analisis
Pengaruh
Strategi
Positioning
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
melakukan
pembelian
pada ‘Coffee Toffe Urip
Sumoharjo’ di Makassar
Korelasional
Strategi Positioning
Strategi
Positioning
berpengaruh
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
melakukan
pembelian dan yang
paling
dominan
berpengaruh
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
melakukan
pembelian
adalah
variabel Pesaing Produk
Deskriptif kualitatif
Komunikasi pemasaran
Kegiatan-kegiatan
komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Djarum
dalam menciptakan brand
produk ‘Djarum Black’
meliputi
kegiatan
advertising (media lini atas
dan lini bawah), public
relations, direct marketing,
personal selling dan juga
sales promotion.
Persamaan penelitian ini
dengan peneliti adalah
Persamaan
sama-sama menggunakan
metode deskriptif kualitatif
Persamaan penelitian ini
dengan peneliti adalah
sama-sama meneliti
bagian dari strategi
Fisher dan A. Rebecca
Reuber
Analysis positioning of Analisis positioning Social interaction via
notebook
produced
by pada Rumah Makan new media : (how) can
Hewlett Packard (HP) in ‘Kampoeng Abah’ di interactions on Twitter
Bali Province
Karawng
affect effectual thinking
an behaviour?
Ni Wayan Sri Ariyani, dkk
Edi Suwardji, dkk
Deskriptif kualitatif
Bauran Pemasaran
Implikasi strategi yang
relevan dalam memperkuat
positioning
notebook
Hewlett
Packard
(HP)
dengan
melakukan
diferensiasi produk secara
terus
menerus,
mempertahankan variabel
yang menjadi keunggulan
notebook Hewlett Packard
(HP) yaitu dengan membuat
varian produk baru
Persamaan penelitian ini
dengan peneliti adalah
sama-sama menggunakan
metode deskriptif dan teori
Deskriptif kualitatif
Strategi positioning
Hasil
penelitian
adalah positioning
produk pada rumah
makan
‘Waroeng
Abah’
berhasil
dilakukan.
Kualitatif
Efektifitas Twitter
Penelitian ini berjutuan
untuk menggambarkan
bagaimana twitter
berpengaruh terhadap
tingkah laku. Dan hasil
penelitian adalah
individu yang mengikuti
norma sosial yang ada
cenderung maju dalam
proses komunikasi
Persamaan penelitian
ini dengan peneliti
adalah sama-sama
menggunakan
Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang
dilakukan penulis adalah
thema yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan
dan teori strategi pemasaran
yang kemudian diturunkan
dalam unit analisis brand
image.
Perbedaan penelitian ini
dengan peneliti ada pada
teorinya. Peneliti dalam
penelitian ini menetapkan
strategi positioning pada
unit
analisis
utama.
Sedangkan dalam penelitian
terdahulu,
peneliti
meletakkan
strategi
positioning sebagai sub unit
analisis.
positioning.
strategi positioning
metode deskriptif
dan teori strategi
positioning
dalam kedua penelitian
sama – sama berkaitan
dengan twitter
Perbedaan penelitian ini
dengan peneliti adalah
metode penelitian yang
digunakan.
Peneliti
menggunakan
metode
desktiptif
kualitatif
dalam penelitian ini,
sedangkan
penelitian
terdahulu menggunakan
metode korelasional.
Perbedaan penelitian ini
dengan
peneliti
adalah
metode penelitian yang
digunakan.
Peneliti
menggunakan
metode
desktiptif kualitatif dalam
penelitian ini, sedangkan
penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
deskriptif kuantitatif.
Peneliti
menggunakan
metode
desktiptif
kualitatif
dalam
penelitian
ini,
sedangkan penelitian
terdahulu
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif
Perbedaan penelitian ini
dengan peneliti pada
tujuan penelitian dan
teori yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan
tingkah
laku
twitter
sedangkan
peneliti
meneliti proses promosi
pada twitter
Universitas Sumatera Utara
2.2
Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan perspektif penelitian yang digunakan peneliti yang
berisi bagaimana peneliti melihat realita (world views), bagaimana mempelajari
fenomena, cara‐cara yang digunakan dalam penelitian dan cara‐cara yang
digunakan dalam menginterpretasikan temuan. Dalam konteks desain penelitian,
pemilihan paradigma penelitian menggambarkan pilihan suatu kepercayaan yang
akan mendasari dan memberi pedoman seluruh proses penelitian (Guba, 1990).
Paradigma penelitian menentukan masalah apa yang dituju dan tipe
penjelasan apa yang dapat diterimanya (Kuhn, 1970). Pada penelitian ini peneliti
menggunakan paradigma positivis. Secara ringkas, positivisme adalah pendekatan
yang diadopsi dari ilmualam yang menekankan pada kombinasi antara angka dan
logika deduktif dan penggunaan alat‐alat kuantitatif dalam menginterpretasikan
suatu fenomena secara “objektif”. Pendekatan ini berangkat dari keyakinan bahwa
legitimasi sebuah ilmu dan penelitian berasal dari penggunaan data‐data yang
terukur secara tepat, yang diperoleh melalui survai / kuisioner dan
dikombinasikan dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai /
objektif. Suatu fenomena dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di
antara variabel‐variabel yang terlibat di dalamnya. Hubungan tersebut adalah
hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat.
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan metode
korelasional.
Metode korelasional adalah metode yang menggambarkan
hubungan antar variabel, namun tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat dari
variabel-variabel itu (Nasution,2006:89). Peneliti akan mencari hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
strategi promosi terhadap positioning produk ‘Clavo’ pada jejaring sosial twitter
dan website.
Pendekatan kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk melengkapi
penelitian. Metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Maleong, 2010). Sementara cara peneliti mendekati masalah
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif
hanya memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Peneliti
bertindak hanya sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati
gejala dan mencatat dalam buku observasinya (Rakhmat, 2004: 4).
2.3
Komunikasi Pemasaran
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan
yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang
diartikan sama antar individu kepada individu, individu kepada kelompok dan
kelompok kepada massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat
kompleks, artinya tidak sesederhana seperti kita berbincang-bincang dengan rekan
sekantor, atau dengan keluarga di rumah. Bentuk komunikasi yang lebih rumit
mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan
melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati proses
perencanaan yang matang. Penggabungan dari dua kajian : pemasaran dan
komunikasi menghasilkan kajian “baru” yang diberi nama komunikasi pemasaran
(marketing communication).
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan menurut William G.Nickles
sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual, dan merupakan
kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran
serta mengarakan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan
semua pihak untuk berbuat lebih baik (Swastha, 1999: 345). Komunikasi
pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan
untuk
menyampaikan
pesan
kepada
konsumen
dan
pelanggan
dengan
menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan
dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu perubahan pengetahuan,
perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Soemanagara, 2006:
4).
Definisi lainjuga dapat diberikan untuk komunikasi pemasaran adalah
kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang
ditujukan untuk memberikan informasi kepada orang banyak dengan harapan agar
tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan (laba)
sebagai hasil penambahan penggunaan jasa atau pembelian produk yang
ditawarkan. Tujuan setiap komunikasi pemasaran adalah untuk menyampaikan
pesan tertentu kepada kelompok sasaran tertentu dengan cara yang jelas dan
efektif, untuk melaksanakan komunikasi bagi sebuah lembaga atau perusahaan,
orang harus memahami hierarki komunikasi (Brannan, 1998: 2)
Komunikasi pemasaran juga bertujuan untuk mencapai tiga tahap
perubahan yang ditujukan kepada konsumen. Tahap pertama adalah tahap
perubahan knowledge (pengetahuan). Perubahan konsumen mengetahui adanya
keberadaan sebuah produk. Tahap kedua adalah tahap perubahan sikap; suatu
Universitas Sumatera Utara
tahap perubahan yang mengarah kepada keinginan konsumen utnuk mencoba
(trial) produk. Tahap terakhir adalah perubahan perilaku, yang ditujukan agar
konsumen tidak beralih kepada produk lain dan terbiasa menggunakannya.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan
tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
pernah membelinya. Komunikasi pemasaran sering pula dikatakan juga sebagai
upaya promosi. Maksudnya adalah baik komunikasi pemasaran ataupun promosi
adalah merupakan cara-cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan atau
lembaga untuk mengkomunikasikan dan memasarkan produk atau jasa yang
dimilikinya sehingga calon konsumen menjadi tertarik. Promosi merupakan salah
satu perangkat dari bauran pemasaran (marketing mix).
Promosi juga menjadi elemen yang penting bagi perusahaan sebagai
penentu keberhasilan dalam persaingan. Promosi adalah kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan suatu produk atau jasa kepada sasaran
dengan memberikan input tentang keberadaan dan keistimewaan produk untuk
mendorong aktivitas pembeli. Selain itu menurut Martin L. Bell, promosi adalah
semua jenis kegiatan pemasaran yang ditunjukkan untuk mendorong permintaan
(Winardi, 1998: hal 5-6).
Richard E. Stanley dalam bukunya yang berjudul ‘Promotion’ menyatakan
bahwa :
“Promotion is any activity whose purpose is to moveforward a product,
service or idea in a channel distribution. It is an effort by aseller to
persuade buyers to accept, resell, recommend, or use the product,service
or idea being promoted. In short, it times to affect the knowledge,attitudes,
Universitas Sumatera Utara
and behavior or recipients and to persuade them to accept, serviceor
things.”(Winardi, 1992: 148).
Secara garis besar proses komunikasi pemasaran dapat dijelaskan dalam
gambar di bawah ini:
Gambar 2.3.1
Model Komunikasi Pemasaran
Gagasan
Pengirima
n
Pemahaman
Media
Encode
Pesan
Decode
Encode
Penerima
Decode
Feed back
Pemahaman
Response
Gangguan
-
Gangguan fisik
Gangguan semantik
Perbedaan budaya
Ketiadaan feedbak
Sumber :Tjiptono, 2008: 219
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran
sebagaimana yang tergambar pada gambar 2.3.1, yaitu :
1. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan
pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini,
komunikatornya adalah produsen / perusahaan, sedangkan komunikannya adalah
khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang
berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser,dan user).
Universitas Sumatera Utara
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu :
a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim.
b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau nonverbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui
suatu media.
c. Media, yaitu pembawa (transpoter) pesan komunikasi.Pilihan media
komunikasi pemasaran bisa bersifat personal maupun non-personal.
Media personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur
(misalnya konsultan), tenaga ahli professional, atau dari masyarakat
umum.Media non-personal meliputi media massa (radio, TV,internet,
radio, majalah, tabloid), kondisi lingkungan (ruangan, gedung) ataupun
peristiwa tertentu (hari-hari besar atau spesial).
d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh
penerima.
e. Feed-back,
yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan
respon yang dikirim kembali oleh penerima.
f. Gangguan (noise), yaitu segala yang dapat menghambat kelancaran proses
komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya
menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, masalah
semantic/bahasa, perubahan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan
balik.
Universitas Sumatera Utara
3.
Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim pada penerima) maupun
pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan
dua kegiatan yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi penerima).
a. Encoding adalah proses merancang, atau mengubah gagasan secara
simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.
b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga
pesan yang diterima dapat di pahami.
2.4
Promosi Penjualan
Koetler (2001) menyatakan bahwa promosi merupakan kegiatan yang
mengkomunikasikan jasa produk dan menganjurkan pelanggan sasaran untuk
membelinya. Jadi penyelenggaraan promosi adalah berusaha untuk bergerak,
berkomunikasi dengan apapun bentuknya untuk menyampaikan pesan kepada
sebagian khalayak. Jelas tujuan promosi adalah membujuk, mengajak masyarakat
untuk berubah image terhadap suatu produk atau jasa. Adapun dasar – dasar
tujuan promosi menurut adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
To convince (untuk meyakinkan). Para pemasar tidak hanya menerapkan
ide –ide mereka akan tetapi harus diperkenalkan kepada khalayak dengan
cara meyakinkan agar dapat menjadi petunjuk bagi seseorang dalam
melakukan tindakan.
To compare (untuk bersaing). Usaha – usaha yang berkaitan dengan
kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan secara keseluruhan
dapat mengurangi persaingan, karena dalam hal ini perusahaan dapat
melakukan kegiatan promosi dengan mencari peluang pasar. Dengan
promosi perusahaan akan mampu menarik segmen pasar tertentu
sebagaimana mendefenisikan produk maupun menciptakan tingkat
loyalitas konsumen.
To Communicatte (untuk berkomunikasi). Penyampaian ide – ide melalui
periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas adalah
aktifitas utama dari promosi. Hal ini adalah sebagian dari prinsip yang
mendasari komunikasi dan sebagian besar komunikasi pemasaran adalah
kegiatan yang berkaitan dengan promosi. Dalam hal ini mencakup tujuan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi sebagai tujuan sasaran kegiatan yang berkaitan dengan
promosi (Kasali, 1999, 98).
Promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan produk atau jasa. Dalam promosi penjualan, ada
beberapa bagian atau alat dalam mempromosikan penjualan yaitu:
a.
b.
c.
d.
Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu
produk untuk percobaan.
Diskon (discount) adalah pengurangan langsung terhadap harga atas
pembelian selama satu periode tertentu.
Imbalan kesetiaan (patronage award) adalah hadiah dalam bentuk
uang tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan besarnya
kesetiaan pembeli kepada penjual atau kelompok penjual tertentu.
Hadiah pelanggan (prize) adalah uang tunai atau hadiah lain atas
penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan(Kotler,
2001:660).
Contoh produk (sample) biasanya digunakan pada produk-produk baru.
Konsumen belum secara jelas mengetahui manfaat setelah menggunakan produk /
jasa. Produsen mobil saat ini sering menggunakan teknik ini, mereka
menyediakan di gerai – gerai penjualan mobil contoh. Bahkan, konsumen secara
langsung bisa mengendarai mobil yang ditawarkan dalam waktu tertentu. Hal ini
diharapkan bisa memberikan pengalaman langusung bagi konsumen. Diskon juga
merupakan salah satu jenis promosi yang cukup efektif. Promo diskon tiket
pesawat Air Asia misalnya, sangat diminati konsumen. Secara signifikan promo
diskon ini menarik konsumen. Ada beberapa contoh diskon misalnya Singapura
Great Sale, Jakarta Great Sale, Pameran Buku,dll. Setiap acara seperti itu selalu
menawarkan diskon yang besar dan menarik banyak konsumen.
Imbalan kesetiaan banyak dilakukan pada perusahaan asuransi. Setiap tahun
perusahaan asuransi memberikan bonus bagi agen asuransi berprestasi untuk
berangkat jalan – jalan ke luar negeri. Promosi penjualan ini juga bisa kita lihat
Universitas Sumatera Utara
pada perusahaan lainnya seperti otomotif, perbankan dan property. Rata – rata
perusahaan ini memberikan hadiah khusus bagi konsumen, nasabah maupun
debitur. Bisa berupa bentuk barang atau voucher berbelanja. Hadiah yang
diberikan produsen pada konsumen bisa berupa hadiah langsung maupun undian.
Hadiah langsung beli satu geratis satu sedangkan undian melalui kuis atau
semacamnya.
Promosi penjualan juga memiliki pandangan yang lain. Promosi penjualan
secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a.
b.
Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen (consumeroriented sales promotion). Promosi ini ditujukan kepada pengguna atau
pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon,
pemberian sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes dan
sebagainya. Instrumen promosi semacam ini dapat menarik minat
konsumen untuk membeli sehingga meningkatkan nilai penjualan
perusahaan dalam jangka pendek.
Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan
kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran (marketing
intermediaries), yaitu: para pedagang eceran (retailer), pedagang besar
dan distributor. Bentuk-bentuk promosi jenis ini antara lain berupa
pemberian bantuan dana promosi, pengaturan, atau penyesuaian harga jual
produk (price deal), kontes/ kompetisi penjualan, pameran dagang dan
sebagainya yang semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk
mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan
(Morissan, 2010:25-26).
Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen berdampak pada
peningkatan penjualan dalam jangka pendek. Promosi ini tidak bisa dilaksanakan
dalam waktu yang lama karena akan menggerus biaya produksi. Promosi ini
meningkatkan penjualan namun berdampak pada jumlah laba yang diterima
menjadi sedikit. Sementara promosi yang beriorentasi pada penjual mendorong
penjual untuk menjual produk kita secara maksimal. Penjual akan mendapatkan
keuntungan apabila berhasil menjual produk kita dengan kuantitas yang besar.
Semakin besar penjualan maka semakin besar keuntungan yang diterima penjual.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1
Tujuan Promosi Penjualan
Adapun tujuan promosi penjualan tersebut ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
Menyebarkan informasi produk yang akan dijual yang dalam hal ini adalah
pakaian wanita kepada target pasar penjualan. Kegiatan tersebut dilakukan
untuk mendapatkan calon pembeli melalui promosi yang telah dilakukan.
Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit dengan melakukan
promosi, maka respon diharapkan adalah peningkatan pembelian terhadap
produk yang dipasarkan sehingga meningkatkan keuntungan yang profit.
Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
Promosi yang dilakukan juga diharapkan untuk meningkatkan jumlah dari
pelanggan yang melakukan pembelian dan juga tetap menjalin hubungan
dengan pelanggan yang telah setia membeli produk dagangan tersebut.
Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar. Promosi
juga bertujuan untuk tetap menjaga kestabilan penjualan ketika pasar
penjualan sedang mengalami penurunan minat pembeli.
Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
Memberikan kesadaran kepada pembeli tentang perbedaan dan kelebihan
produk yang dijual dibandingkan produk lain yang dimiliki oleh pesaing.
Hal ini biasa juga disebut dengan persaingan pasar. Akan tetapi penjual
harus tetap menjaga sportivitas promosi penjualan, tanpa harus menjelekjelekkan produk pesaing.
Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan. Menjaga citra positif atau nama baik dengan cara
meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan kepada konsumen
(Morissan,2010:31-32).
Promosi penjualan memang tidak terlepas dari penjualan produk barang /
jasa. Namun ada beberapa keuntungan lain bagi produsen saat melakukan
promosi. Promosi penjualan yang baik akan memberi informasi tambahan
mengenai produk pada konsumen. Konsumen yang awalnya hanya mengetahui
sedikit mengenai produk, bisa mendapatkan informasi baru pada produk.
Saat – saat tertentu, promosi juga berguna untuk menstimulus konsumen
untuk membeli produk. Waktu pasar mengalami kelesuan akibat kenaikan listrik
maupun bahan bakar minyak, promosi penjualan yang baik akan mendorong
konsumen untuk menggunakan uangnya secara bijak. Promosi juga membantu
produk kita bersaing dengan memberikan perbedaan terhadap produk pesaing.
Universitas Sumatera Utara
Promosi juga dapat membentuk citra dan memberikan nilai tambah bagi produk
kita.
2.4.2
Bauran Promosi
Bauran promosi terdiri dari: advertising, personal selling, sales
promotion,dan public relations
a. Advertising (periklanan)
Advertising merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang
menggunakan media massa dalam proses penyampaian pesannya. Griffin dan
Ebert menyebutkan bahwa “Advertising is paidnonpersonal communication used
by an identified sponsor to uniforman audience about product”. Adapun media
yang digunakan dalam periklanan dapat di bagi menjadi dua jenis. Above the line
advertising(ATL) mencakup media cetak, televise, radio, film, poster, dan papan
merek, juga iklan-iklan online di internet. Sedangkan Below the line advertising
(BTL) mencakup surat langsung, pameran, demonstrasi dan leaflet.
b. Personal selling (penjualan personal)
Personal selling adalah improvisasi dari penjualan dengan menggunakan
komunikasi a person to person communication. Personal Selling adalah
komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand
untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan
masalah dan penciptaan nilai bagi konsumen (lebih dikenal sebagai partnership)
c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales promotion (promosi penjualan) adalah semua kegiatan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai
pada penjualan akhirnya. Sales promotion mengembangkan kegiatannya dalam
bentuk event dan exhibition.Komunikasi yang digunakan dalam kegiatan sales
promotion membutuhkan media promosi seperti flyer, banner, poster, folder dan
catalogue atau corporate profile.
d. Public Relations atau publicity
Public relations atau publicity adalah berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya. Publisitas juga merupakan cara yang biasa dugunakan oleh
pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen
agar mereka menyenangi produk yang dipasarkannya. Dalam sebuah perusahaan
barang, public relations mempunyai fungsi untuk membentuk, mengubah atau
memelihara sikap perilaku publik terhadap perusahaan barang tersebut
(Lupiyoadi, 2001: 109).
Universitas Sumatera Utara
Bauran promosi merupakan bagian penting dari strategi pemasaran.
Bauran promosi yang baik akan berdampak keberhasilan penjualan produk. Iklan
(advertising) masih menjadi fenomena dalam bauran promosi. Produsen sering
menggunakan bauran ini karena ketersediaan media massa yang lengkap. Iklan
bertujuan persuasif mendorong konsumen untuk membeli produk.
2.5
Merek
Suksesnya suatu bisnis atau produk konsumen tergantung kepada
kemampuan target pasar dalam membedakan suatu produk dengan produk yang
lainnya. Merek adalah alat utama yang digunakan oleh pemasar untuk
membedakan produk mereka dengan produk pesaing.
Salah satu contoh mengenai merek terjadi pada perusahaan sepatu
Amerika ‘Nike’. Nike murni memasarkan merek. Perusahaan ini tidak memiliki
pabrik sepatu, tetapi ia memiliki sepatu. Pabrik – pabrik yang menghasilkan
sepatu Nike, hanya bertindak seperti tukang jahit. Mereka membuat sepatu, lalu
Nike menempelkan mereknya. Jadilah itu sepatu Nike, dan konsumen mau
membayar harga relatif mahal untuk memilikinya.
Sepatu adalah sepatu. Mereknya bisa apa saja. Sepatu sebagai produk bisa
ditiru. Katakanlah ada sepatu yang karakteristiknya sama persis dengan Nike.
Mereknya tidak ada.Karakteristik produk itu tidak mengantarkan pikiran orang
pada merek Nike.Sebaliknya bisa merek Nike menempel pada sepatu itu tanpa
memeriksa fisik sepatunya, merek itu sudah mengantarkan orang pada
karakteristik fisik bahwa sepatu itu berkualitas dan sportif.Jadi, untuk kasus ini,
pengaruh merek lebih kuat daripada produk.
Universitas Sumatera Utara
Merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan
keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya
dari produk pesaing. Sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat
disebutkan, diucapkan termasuk huruf – huruf, kata – kata dan angka – angka
(Lamb, 2001 : 421).Dari pengertian di atas menunjukkan perbedaan merek dan
produk. Produk bukan merek. Produk dimanufaktur sedangkan merek diciptakan.
Produk dapat berubah dari waktu ke waktu, tetapi merek tetap. Ada beberapa ciri
merek yang efektif, yaitu :
1. Mudah diucapkan
2. Mudah dikenali
3. Mudah diingat
4. Pendek
5. Berbeda atau unik
6. Menggambarkan produk
7. Menggambarkan manfaat
8. Mempunyai koneksi yang positif
9. Memperkuat citra produk (Lamb, 2001 423).
Fungsi utama merek adalah mengidentifikasikan keluaran dari pemilik
sebuah merek, sebuah perusahaan pemasaran, agen / pengecer sehingga pembeli
dapat membedakannya dari barang dagang lain yang dapat diperbandingkan.
Merek mengindikasikan asal muasal sebuah produk ; merek membawa jaminan
mutu, merek itu sendiri berfungsi sebagai jaminan; merek memungkinkan para
konsumen membeli produk yang memuaskan. Hal ini sejalan dengan apa yang
Universitas Sumatera Utara
disampaikan Temporal (2002 :44) mengenai ada beberapa alasan mengapa merek
penting bagi konsumen, yakni :
1. Merek memberikan pilihan
Manusia menyenangi pilihan dan merek memberikan mereka kebebasan
untuk memilih. Sejalan dengan semakin terbagi-baginya pasar, perusahaan
melihat pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada segmen konsumen
yang berbeda. Merek dapat memberikan pilihan, memungkinkan konsumen untuk
membedakan berbagai macam keputusan.
2. Merek memudahkan mengambil keputusan
Merek membuat keputusan untuk membeli semakin mudah. Manusia
dapat membuat keputusan lebih cepat jika mereka mengetahui merek, membuat
hidup mereka lebih mudah. Kesadaran akan merek akan semakin besar ketika
konsumen harus mengidentifikasikan produk – produk teknologi, dengan semakin
meningkatnya kesamaan produk, merek memudahkan orang untuk memutuskan
produk yang akan dibeli. Merek yang terkenal lebih menarik perhatian
dibandingkan dengan yang tidak.
3. Merek memberikan jaminan berkualitas
Konsumen akan memilih produk yang berkualitas dimanapun dan kapan
pun mereka mampu. Sekali mereka mencoba suatu merek, secara otomatis mereka
akan menyamakan pengalaman ini dengan tingkat kualitas tertentu, pengalaman
terhadap merek yang berbeda membantu konsumen untuk membedakan standar
kualitas dan untuk mengetahui berapa nilai uang yang akan mereka peroleh.
4. Merek memberikan pencegahan resiko
Universitas Sumatera Utara
Sebagian konsumen menolak resko, mereka tidak akan membeli suatu
produk jika ragu terhadap hasilnya. Kepercayaan merupakan salah satu faktor
paling penting mengapa seseorang membeli suatu produk. Merek membangun
kepercayaan dan merek yang besar benar – benar bisa dipercaya.
5. Merek memberikan alat untuk mengekspersikan diri.
Merek menghasilkan kesempatan manusia untuk mengekspresikan diri
dalam berbagai cara. Merek dapat membantu manusia untuk mengekspresikan
kebutuhan sosial – psikologis, yaitu
a. Status sosial
b. Keberhasilan
c. Aspirasi
d. Cinta dan persahabatan
e. Sifat
2.6
Positioning
Pengertian Positioning adalah tindakan merancang penawarandan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yangberarti dan berbeda
dalam benak sasarannya. Menurut Sutisna, Positioning adalah usaha untuk
mencoba menempatkan produk dibenak konsumen dengan ciri-ciri yang untuk
bisa dibedakan dengan produk lainnya (Kotler, 2001 : 408). Sementara menurut
Rhenald, positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen agar produk atau merek nama kita mengandung arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan, terhadap produk atau merek
nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif (Khasali, 1999 : 527).
Universitas Sumatera Utara
Positioning bukan menciptakan produk dengan menempatkan pada
segmen tertentu, tetapi merupakan penempatan produk dalam benak konsumen
pada segmen tertentu dengan cara komunikasi. Komunikasi yang dibangun
dengan pemasar seharusnya menciptakan hubungan asosiatif antara produk
dengan arti-arti tertentu yang positif sehingga mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan produk lain. Sehingga keberhasilan sebuah komunikasi
pemasaran dari suatu produk tertentu sangat tergantung dari bagaimana kita
melakukan positioning tersebut dengan baik. Intinya positioning adalah
menanamkan citra ke benak atau pikiran konsumen.
Manfaat dari positioning yaitu untuk menanamkan citra ke benak atau
pikiran konsumen agar terbangunnya persepsi yang positif. Persepsi memegang
peranan penting dalam konsep positioning karena manusia menafsirkan suatu
produk melalui persepsi, yaitu hubungan – hubungan asosiatif yang disimpan
dengan melalui proses sensasi (Khasali, 1992 : 522).
Positioning menjadi sangat penting, karena beberapa alasan:
1. Produk atau perusahaan yang baru tidak dapat bersaing langsung dengan
perusahaan yang sudah memiliki posisi yang terbentuk kuat, mereka
memiliki tempat tertinggi, posisi paling atas dalam pikiran calon
pelanggan.
2. Dalam penempatan, nama perusahaan atau produk adalah sesuatu yang
penting, apabila nama perusahaan kurang sesuai bagi produk baru yang
ingin dijual, ciptakan nama perusahaan baru dan posisi yang baru.
Keterpaduan Positioning komunikasi pemasaran memasuki tingkat
intelektual adalah dengan memeriksa rencana penyampaian (dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
komunikasi pemasaran apa saja yang ingin dilakukan) agar tampak dan terasa
seperti mereknya. Komunikasi menjadi terpadu ketika pesan yang didefinisikan
dengan jelas, secara tepat mencerminkan karakteristik merek pada kelompok
sasaran. Positioning terhadap sebuah produk perlu dilakukan agar konsumen
mampu mengingat produk merek, dan nama tertentu dalam benaknya, sehingga
menjadikan produk itu mempunyai citra yang kuat dimata konsumen.
Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 110), paling tidak ada tujuh pendekatan
yang dapat digunakanuntuk melakukan positioning, yaitu:
1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan
(attribute positioning) yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk
dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau manfaat bagi pelanggan.
Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan
pada 6 kriteria berikut:
- Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat
bernilai di mata sebagian besar pelanggan.
- Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan
perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh
perusahaan dibandingkan pesaingnya.
- Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul daripada cara-cara
lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.
- Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut
dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga
pelanggan dapat memahaminya.
- Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para
pesaing.
- Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan
bersedia membayar perbedaan / keunikan atribut tersebut. Setiap
tambahan biaya ataskarakteristik khusus dipandang sepadan nilai
tambahnya.
- Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh
tambahan laba dengan menunjukan perbedaan tersebut.
2. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality
positioning), yaitu positioning yang berusaha mencitakan kesan / citra
berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga
murah sebagai indikator nilai.
3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi
(use/application positioning).
4. Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu
mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai.
5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning).
Universitas Sumatera Utara
6. Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu
dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
7. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning).
Pendekatan positioning yang diuraikan diatas, telah banyak diaplikasikan
baik perusahaan besar maupun kecil. Positioning berdasarkan tipe pemakai dan
kepribadian misalnya telah dilakukan pada merk – merk kosmetik. Merk kosmetik
Wardah misalnya, memberikan kesan wanita muslimah modern pada setiap
wanita yang memakainya. Axe Deodorant sangat mengesankan laki-laki sejati
pada setiap iklannya. Laki – laki sejati yang ditampilkan adalah yang selalu
dikelilingi wanita, tergambar jelas pada iklan yang selalu ditampilkan produk ini,
dsb.
Positioning aspek penggunaan berbeda dengan manfaat. Positioning aspek
penggunaan lebih pada penggunaan produk sedangkan positioning manfaat
memberikan manfaat lain bagi konsumen setelah menggunakan produk tersebut.
Contoh positioning manfaat adalah sabun Lifebuoy pada kampanye air bersih di
Nusa Tenggara. Iklan sabun ini menginformasikan membeli sabun Lifebouy
berarti konsumen mendapat manfaat bisa membantu krisis air di Nusa Tenggara.
Sedangkan Positioning aspek penggunaan bisa dilihat dari pasta gigi Sensodyne.
Merek ini bukan pasta gigi biasa namun pasta gigi khusus gigi sensitif.
Pendekatan yang diuraikan Rhenald Kasali sedikit berbeda dari
pendekatan yang digunakan Fandy Tjiptono. Rhenald menjelaskan ada 7 cara
dalam melakukan positioning sebagai berikut:
1. Positioning berdasar perbedaan produk Marketer.
Posisi ini dapat menunjukan kepada pasarnya dimana letak perbedaan
produknya terhadap pesaing (unique product feature).
2. Positioning berdasar pada manfaat produk.
Positioning manfaat produk dapat pula ditonjolkan sebagai positioning
sepanjang dianggap penting oleh konsumen. Manfaat dapat bersifat ekonomis
Universitas Sumatera Utara
(murah, wajar sesuai dengan produknya), fisik (tahan lama, bagus, enak dilihat)
atau emosional (berhubungan dengan self image). Bila dikaitkan dengan kontek
pemasaran, positioning adalah cara produk, merek dan nama dipersepsikan secara
relatif dibanding dengan para pesaing oleh konsumen saat ini maupun oleh calon
konsumen.
3. Positioning berdasar pemakaian.
Posisi ini dapat menunjukan dengan mengharapkan konsumen mau
menggunakan produk yang ditawarkan.
4. Positioning Berdasar kategori produk.
Positioning jenis ini biasanya dilakukan oleh produk-produk baru yang
muncul dalam satu kategori produk.
5. Positioning kepada pesaing.
Posisi ini identik dengan ‘competitive positioning’ yaitu berhubungan
dengan masalah bagaimana merek diposisikan relatif kepada pesaing.
6. Positioning melalui imajinasi.
Mengembangkan positioning produk dengan mengunakan imajinasiimajinasi seperti tempat, orang, benda-benda, situasi dan lain sebagainya.
7. Positioning berdasarkan masalah.
Positioning ini diutamakan untuk produk-produk baru yang belum
terkenal. Produk, merek. Nama baru biasanya diciptakan untukmemberi solusi
kepada konsumennya. Masalah yang dirasakan khalayak diangkat kepermukaan
dan produk, merek dan nama baru yang ditawarkan diposisikan untuk
memecahkan masalah tersebut (Khasali, 1992 : 539).
Pendekatan positioning juga diuraikan oleh Titik dan Mahmud(2005: 113),
sebagai berikut:
1. Ciri produk : Strategi penetapan posisi yang paling banyak digunakan
adalah menghubungkan produk dengan ciri yang mudah dikenali
seperti warna, potensi, kelincahan.
2. Harga dan kualitas : Meskipun harga dan kualitas dianggap sebagai
ciri, keduanya demikian penting sehingga perlu diperlakukan secara
terpisah. Dalam kategori produk, merek - merek tertentu yang
menawarkan ciri keunggulan, pelayanan atau kinerja yang lebih baik
menggunakan harga lebih mahal sebagai sugesti kepada konsumen
agar mereka dipandang sebagai warga masyarakat berkelas.
Universitas Sumatera Utara
3. Penggunaan : Dalam penetapan posisi berdasarkan penggunaan,
perusahaan atau pemasar berupaya memposisikan merek - merek
sebagai produk yang berhubungan dengan pengguna atau kesempatan
tertentu.
4. Pengguna produk : Dalam penetapan posisi berdasarkan pengguna
produk, merek dihubungkan dengan pengguna khusus atau kelas
pengguna dalam masyarakat.
Pendekatan yang dijelaskan Titik dan Mahmud ini sangat mirip dengan
apa yang diruaikan oleh Rhenald Kasali. Kedua pendekatan ini sama – sama
menonjolkan elemen yang sama yakni ciri produk, harga dan kualitas,
penggunaan dan pengguna produk.
Pendekatan positioning diatas
berpengaruh pada strategi positioning.
Strategi Positioning sebagai berikut:
1. Penetapan posisi berdasarkan ciri khas produk.
2. Penetapan posisi berdasarkan manfaat produk.
3. Penetapan posisi berdasarkan penggunaan sesuai dengan event.
4. Penetapan posisi berdasarkan tingkat pengguna tertentu.
5. Penetapan posisi berdasarkan perbandingan langsung dengan produk
pesaing.
6. Penetapan posisi berdasarkan perbedaan kategori produk (Mahmud,
2005: 114)
Bila positioning merupakan cara seluruh produk dipersepsikan,maka
istilah positioning memiliki makna “tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan untuk mendapatkan tempat khusus dan unik dalam benak pasar
Universitas Sumatera Utara
sasaran sedemikian rupa sehingga dipersepsikan lebih unggul dibandingkan
pesaing”.
Dari beberapa pengertian positioning di atas, bisa didapatkan
pengertian bahwa sebuah proses positioning memerlukan strategi yang tepat untuk
dapat menerapkan penonjolan karakteristik produk, mutu dan penggunaannya.
Tindakan merancang penawaran dan citra penawaran untuk mendapatkan
tempat khusus dalam benak konsumen membutuhkan strategi positioning.
Hasan(2008:204), strategi positioning merupakan strategi yang berusaha
menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga
terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek
/ produk pesaing. Oleh karena strategi positioning harus:
1. Dapat menunjukkan bagaimana product mix (bauran produk) yang
akan ditempatkan di pasar sasaran.
2. Strategi positioning berisi kombinasi kegiatan marketing mix yang
digunakan untuk mewujudkan konsep positioning di benak pembeli,
yang komponennya terdiri atas:
-
Strategi produk, bagaimana produk akan diposisikan terhadap
pesaing dalam produk-pasar.
-
Strategi distribusi, harga, promosi, wiraniaga.
3. Pengembangan positioning harus sejalan dengan keputusan inti
program pemasaran yang menyangkut penetapan alokasi sumber daya
pada aspek marketing mix, serta efektivitas penggunaan sumber daya
pada masing-masing aspek.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6
Pengembangan Positioning
Sumber : (Hasan, 2008 : 205)
Strategi positioning yang dilakukan harus selalu mengacu pada aspek
marketing mix yaitu promosi, produk, distribusi dan harga. Empat elemen tersebut
merupakan landasan berfikir bagi produsen dalam menentukan strategi
positioning kepada target pasar. Target pasar merupakan konsumen potensial yang
sesuai dengan marketing mix produk kita. Perusahaan tidak mungkin melakukan
positioning alat kontrasepsi pada anak-anak, karena anak-anak bukan merupakan
pasar potensial produk alat kontrasepsi. Berbeda jika produk baju sekolah
melakukan strategi positioning pada anak-anak, karena mereka merupakan pasar
potensial produk ini.
Menurut Hiam dan Schewe (1994)prosedur untuk melakukan penempatan
posisi yang tepat meliputi delapan langkahpokok, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Menentukan produk / pasar yang relevan. Suatu produk umumnya
dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan.
2. Pendataan kebutuhan pelanggan. Untuk melakukan positioning dengan
tepat, maka marketer perlu mendata semua kebutuhan dan keinginan yang
mungkin dapat dipenuhi oleh semua produk.
3. Mengidentifikasi pesaing. Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder.
Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi
kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak
langsung, yakni mereka yang tidak langsung muncul di pikiran bilamana
seseorang sedang berpikir mengenai keinginan atau kebutuhan konsumen.
4. Menentukan Standar Evaluasi. Menentukan cara dan standar yang
digunakan konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan mengevaluasi berbagai
alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan
berdasarkan standar-standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu
melakukan riset pemasaran agar dapat memahami cara dan standar yang
digunakan konsumen dalam evaluasi keputusan pembelian.
5. Membuat perceptual map. Mengetahui bagaimana persepsi konsumen
terhadap posisi pesaing (dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu
mengidentifikasi posisi yang ditempati pesaing dengan menggunakan
perceptual map yang didasarkan pada atribut produk, situasi pemakai, atau
kelompok pemakai.
6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi. Mengidentifikasi senjang atau gap
pada posisi yang ditempati. Melalui analisis terhadap posisi berbagai
produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan daerah-daerah atau
aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah digarap banyak
pesaing.
7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning. Setelah pasar
sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar
harus merancang program pemasaran yang dapat memastikan bahwa
semua informasi mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada
pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen.
Jantung dari strategi positioning ini adalah kampanye promosi.
8. Memantau posisi Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau
setiap saat guna melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan
perubahan lingkungan (Hasan, 2008:202).
Langkah – langkah menentukan positioning produk ini termasuk rangkaian
pemasaran. Pemasaran yang baik akan sangat memperhatikan posisi produk di
benak konsumen. Banyaknya jumlah produk yang ditawarkan menjadikan posisi
produk penting bagi konsumen. Posisi produk memudahkan konsumen
mengidentifikasi barang / jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Universitas Sumatera Utara
2.7
Komunikasi Bermedia
Menurut Onong Uchjana Effendy (2000: 12-13) komunikasi bermedia
adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan
suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya.
Menurut pengertian tersebut, komunikasi menggunakan media atau sarana apabila
komunikannya berada ditempat yang jauh atau banyak.
Komunikasi bermedia ini diklasifikasikan menjadi media massa dan media
nirmassa, yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi bermedia massa
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah
banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film
bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi atau dalam
istilah lain: penerangan, pendidikan dan hiburan.
2. Komunikasi bermedia nirmassa
Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orangorang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat, telepon dan telepon
selular, telegram, telex, papan pengumumman, poster, spanduk, pamflet, brosur,
folder, radio CB atau radio amatir, CCTV, film documenter, kaset video, kaset
audio dan lain-lain adalah media nirmassa karena tidak memiliki daya
keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.
Sementara fokus penelitian dalam penelitian ini adalah komunikasi
melalui media internet. Dalam bukunya ‘komunikasi antar budaya : di era dunia
Universitas Sumatera Utara
siber’ Rulli Nasrullah menyebut proses komunikasi ini sebagai ‘Computer
Mediated Communication’. Perspektif CMC menekankan bagaimana komputer
memediasi proses komunikasi. Holmes (2005) menegaskan bahwa ada empat poin
penting mengenai perspektif CMC, yaitu : (1) Memfokuskan pada keunikan
komunikasi yang terjadi di cyberspace ; (2) Lebih mengkhususkan diri pada term
‘interaksi’
dibandingkan
‘integrasi’;
(3)
Beberapa
pembahasan
CMC
mengungkapkan faktor-faktor eksternal mempengaruhi kegiatan komunikasi ; dan
(4) Perspektif ini memfokuskan pada integrasi informasi dimana komunikasi yang
terjadi melalui medium komputer berdasar pada proses informasi yang dapat
dijumpai dalam beragam bentuk (Nasrullah, 2012 : 94-95).
Berkaitan dengan virtual interaksi yang membentuk perilaku komunikasi,
Marc Smith (1995) memberikan empat aspek penting :
1. Virtual interactions is aspatial. Bahwa jarak tidak mempengaruhi proses
komunikasi dan interaksi.
2. Virtual
interaction
via
system
is
predominatly
asynchronous.
Pengecualian dalam memakai chat bahwa komunikasi melalui komputer
seperti konferensi sistem dan email dapat dioperasikan berdasarkan waktu
atau jadwal yang diinginkan.
3. CMC is acorporeal because it is primarily a text-only medium. Interaksi
melalui jaringan komputer pada dasarnya diwakili dengan teks dan
mampu melakukan komunikasi dengan melibatkan jumlah individu yang
besar.
4. CMC is astigmatic. Bahwa interaksi yang terjadi cenderung mengabaikan
stigma terhadap individu tertentu, sebab komunikasi berdasarkan teks ini
Universitas Sumatera Utara
sangat sedikit menampilkan gambaran visual tentang status seorang
dibandingkan apabila bertatap muka (Nasrullah, 2012 : 96).
2.8
New Media
Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis,
ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih.Media baru relatif lebih
murah dalam menyampaikan isi pesan komunikasi. Penggunaan media baru juga
ramah
lingkungan,
karena
menggunakan
sumber
daya
yang
sedikit
mengeksploitasi sumber daya alam.
Dalam Jurnal Komunikasi Internasional Mass Society, Mass Culture, and
Mass Communication: The Meaning of Mass, oleh Kurt Lang dan Gladys Engel
Lang (2009), menyebutkan :
”The new media have also affected culture. There has been a far-reaching
transformation of the general way of life, particularly in how people spend
their leisure hours and how they take part in celebratory occasions.
Traditional folk art and customary recreational activities have been partly
replaced by an unprecedented flood of symbolic goods produced for the
market or sold to media organizations for dissemination to their
audiences. The viability of artistic creations today is less dependent on
aristocratic or state patronage than so-called “high” culture had been in
the past. Without momentous advances in communication technology, such
a
transformation
would
have
been
inconceivable
(http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/407).
Maksudnya dengan adanya media baru, seperti halnya media online akan
bisa merubah kebiasaan orang dalam cara hidup, menghabiskan waktu luang
mereka dengan adanya kemajuan tenologi komunikasi. Terdapat lima perbedaan
utama antara media massa online dan media massa tradisional yang sekaligus
menjadi karakteristik media massa online yaitu:
1. Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah media.
Universitas Sumatera Utara
2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.
3. Tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak.
4. Internet
dapat
membuat
proses
komunikasi
berlangsung
sinambung.
5. Interaktifitas web.
6. Kecepatannya
secara keseluruhan, yang menarik sekaligus
menakutkan (Santana, 2005:137).
Berdasarkan pendapat dari Wilbur Schramm bahwa situasi atau
perkembangan media di Dunia sangatbergantung kepada evolusi dari kebutuhan
antar generasi. Peneliti mencoba merekonstruksi kembali pendapat evolusi media
tersebut berdasarkan empat generasi media, sebagai berikut;
1.
2.
3.
4.
Media generasi pertama; sebagai acuan media di era ini ditandai dengan
adanya tulisan seperti petaharta karun, gambar di gua dengan huruf
kuno (hieroglyph di Mesir dan Piktograph di Cina), prasasti,acta diurna
dan senatus di Yunani Kuno.
Media generasi kedua, ditandai dengan adanya penemuan mesin cetak
oleh Johannes Gutenberg; padagenerasi inilah muncul surat kabar
tercetak, buku-buku teks, media cetak terbitan. Selama lebih dari
300tahun media ini hadir dan menghadirkan kebudayaan baru di
masyarakat.
Media generasi ketiga; ditandai dengan penemuan tabung-tabung
elektronik yang dapat ditangkap olehindra pendengar (radio),
penglihatan (slide film atau foto), kombinasi pendengaran dan
penglihatan(film, televisi, rekaman video). Media tertua dalam generasi
ini berumur 100 tahun, sedangkan yang termuda 35 tahun. Bahkan, di
negara dunia ketiga; media generasi ini masih mendominasi
pengelolaaninformasi.
Media generasi keempat; ditandai dengan ditemukannya komputer dan
jaringan internet. Media padagenerasi ini pun berevolusi menjadi new
media(istilah sebagian orang sebagai media baru), tetapikeberadaan
media ini sangat berbeda dengan media generasi sebelumnya. Pada
awalnya media hanyaperpanjangan indra (dalam istilah McLuhan
disebut sebagai the extension of man), new mediamenjadikan pola
komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa menjadi terpangkas;
simplifikasinyaadalah terjadi apa yang disebut Communications
Mediating Computer (komunikasi termediasi oleh komputer)
(Schramm, 1964).
Universitas Sumatera Utara
Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video,
Cassette Display, ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new media).
New Media yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi
ini termasuk e-mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD,
pesan instan, (instan messaging- IM) dan telepon genggam (West dan Turner,
2009:41).
Internet merupakan alat yang banyak dipakai masyarakat pada saat
ini.Teknologi komunikasi ini banyak dipakai karena dapat digunakan di mana
saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan tentunya mudah digunakan.Media internet
sangat melekat di masyarakat, karena dapat berkomunikasi dari dalam negeri
hingga ke luar negeri dan mengetahui informasi di belahan dunia, serta menjalin
kerjasama untuk mempromosikan suatu produk ataupun jasa.
Internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat
(information superhigway), dan memungkinkan transfer informasi secara
elektronik.Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling
terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari
ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan. Tanpa
tergantung dari sistem operasi jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet
menawarkan beberapa mode pertukaran informasi :
a.
Electronic Mail (E-mail), merupakan sumber dominan lalu lintas dan
sarana penyampaian yang mudah disesuaikan.
b.
World Wide Web (WWW), merupakan anjungan multimedia pertama.
Pada umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website.
(Misalnya: www.facebook.com, www.yahoo.com, dan sebagainya).
Universitas Sumatera Utara
c.
IRC (Internet Relay Chat), merupakan percakapan berbasis teks
secara langsung (Lee M, 2007:382-383).
2.8.1
Twitter
Gambar 2.8.1
Logo Twitter
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter
Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets
adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil
pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi
pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat
tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.
Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks
hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter
didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring sosialnya
diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter telah menjadi salah satu
dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet, dan dijuluki dengan
"pesan singkat dari Internet." Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa
membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memposting kicauan
Universitas Sumatera Utara
melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi
untuk perangkat seluler.
Twitter berawal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota
dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey
memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS layanan
untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil.Proyek ini dimulai pada
tanggal 21 secara terbuka pada tanggal 15 Juli 2006.Twitter menjadi perusahaan
sendiri pada bulan April 2007. Jack Dorsey adalah orang yang pertama memiliki
akun Twitter karena tentu saja dialah pembuat dan pendiri Twitter. Jack juga
orang pertama yang melakukan tweet di Twitter.
Popularitas Twitter mulai meningkat pada tahun 2007 ketika terdapat
festival South by Southwest (SXSW). Selama acara tersebut berlangsung,
penggunaan Twitter meningkat dari 20.000 tweets per hari menjadi 60.000. Reaksi
di festival itu sangat positif.Pada tanggal 14 September 2010, Twitter mengganti
logo dan meluncurkan desain baru.Twitter didirikan tahun 2006 dan telah menjadi
raksasa dalam jejaring sosial. Mungkin kita akan mengira pendapatannya akan
sama / minimal mendekati Facebook yang mencapai millyaran dollar, tapi
sesungguhnya dalam 3 tahun pertama semenjak didirikan Twitter tidak pernah
mendapatkan keuntungan satu sen pun. Adapun konten-konten yang terdapat di
dalam situs jejaring / media sosial Twitteradalah:
-
Home : Pada halaman utama kita bisa melihat tweets yang dikirimkan oleh
orang-orang yang menjadi teman kita.
Profile : Pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh orang mengenai
profil atau data diri serta tweetyang sudah pernah di-posting.
Follower :Pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita
sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka
tweets seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman
utama.
Universitas Sumatera Utara
-
-
-
Following :Kebalikan dari follower, following adalah akun seseorang yang
mengikuti akun pengguna lain agar tweets yang dikirim oleh orang yang
diikuti tersebut masuk ke dalam halaman utama.
Mentions :Biasanya konten ini merupakan balasan dari percakapan agar
sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.
Favorite : Tweets ditandai sebagai favorit agar tidak hilang oleh halaman
sebelumnya.
Direct Message :Fungsi direct message lebih bisa disebut SMS karena
pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain
yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.
Trending Topic :Topik yang paling banyak dibicarakan banyak pengguna
dalam waktu yang
bersamaan(http://bungaimuthz.wordpress.com/2011/05/04/apa-ituTwitter/).
Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih
popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500
juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif.
Lonjakan penggunaan Twitter umumnya berlangsung saat terjadinya peristiwaperistiwa populer. Pada awal 2013, pengguna Twitter mengirimkan lebih dari 340
juta kicauan per hari, dan Twitter menangani lebih dari 1,6 miliar permintaan
pencarian per hari. Hal ini menyebabkan posisi Twitter naik ke peringkat kedua
sebagai situs jejaring sosial yang paling sering dikunjungi di dunia, dari yang
sebelumnya menempati peringkat dua puluh dua.
Tingginya
popularitas
Twitter
menyebabkan
layanan
ini
telah
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam berbagai aspek, misalnya sebagai
sarana protes, kampanye politik, sarana pembelajaran, dan sebagai media
komunikasi darurat. Twitter juga dihadapkan pada berbagai masalah dan
kontroversi seperti masalah keamanan dan privasi pengguna, gugatan hukum, dan
penyensoran.
Berapa banyak
tweet yang melayang di Internet dalam sedetik ?
Jumlahnya sebanyak 750 tweet dalam sedetik. Tema dari tweet yang paling
Universitas Sumatera Utara
banyak
digunakan
adalah
kejadian
sehari-hari
dan
cenderung
tidak
penting.Contohnya; “Sedang Makan siang di xyz”, atau “Nonton bareng pacar”
dan jumlahnya cukup besar sekitar 40%. Nama Twitter yang dipakai saat ini
bukanlah nama aslinya, tapi tetap berkaitan dengan nama yang dipakai sekarang.
Nama awal Twitter adalah “TWTTR”. Nama itu dipilih dari fakta bahwa di
Amerika penggunaan kode singkatan adalah sebanyak 5 karakter.Lai-laki lebih
mudah bersosialisasi dibandingkan perempuan namun perempuan cenderung
berbicara lebih banyak (cerewet) dari kebanyakan pria. Oleh karena itu pengguna
Twitter dengan jenis kelamin perempuan menyumbang lebih dari 55%
pembicaraan di Twitter sementara pengguna Twitter pria hanya menyumbang
sekitar 45% (www.kaskus.us).
2.8.2
Website
Website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yang terangkum
dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World
Wide Web ( WWW ) di dalam Internet. Sebuah halaman web biasanya berupa
dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang
selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu sebuah protokol yang menyampaikan
informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web
browser(techscape.com).
Adapun unsur-unsur dalam website, antara lain : Content/konten
-
-
Home adalah halaman utama sebagai tampilan pertama sebelum masuk ke
tampilan website secara menyeluruh seperti kolom (berita, Kegiatan,
Sekilas Info ).
About : halaman ini merupakan informasi tentang profil perusahaan.
Getinvolved : Halaman ini akan memuat semua yang terlibat dalam
kegiatan dari perusahaan.
Multimedia : Halaman ini merupakan halaman galery foto dan video.
Contact: Informasi tentang perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
-
Headline News : Modul halaman utama berupa berita bergambar
slideshow.
Banner : Modul berupa gambar seperti iklan, iklan kegiatan, link partner
dll
News Feed: Modul Berupa berita terbaru dari website lain.
Gambar 2.8.2
Contoh Website
2.9
Model Teoritik
Adapun model teoritik penelitian adalah :
Gambar 2.9
Model Teoritis
Strategi Promosi
Penjualan twitter (X1)
-
Contoh Produk
Diskon
Hadiah
Strategi Promosi
Penjualan website(X2)
-
Positioning produk ‘Clavo’ (Y)
-
Atribusi (Y1)
Harga dan Kualitas (Y2)
Aspek Penggunaan (Y3)
Pemakai Produk (Y4)
Kelas Produk (Y5)
Pesaing (Y6)
Manfaat (Y7)
Contoh Produk
Diskon
Hadiah
Universitas Sumatera Utara
2.10
Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel
Adapun defenisi operasional penelitian ditunjukkan tabel berikut:
Tabel 2.10
Defenisi Operasional Variabel
Unit Analisis
Strategi
promosi melalui
Twitter (X 1 )
Strategi
Promosi melalui
Website (X 2 )
Kategori
- Contoh
produk
(sample)
- Diskon
(discount)
-
Hadiah
pelanggan
(prize)
-
Contoh
produk
(sample)
Diskon
(discount)
-
-
PositioningProd
uk Clavo (Y)
Hadiah
pelanggan
(prize)
Atribusi (Y 1 )
Harga dan Kualitas
(Y 2 )
Aspek Penggunaan
(Y 3 )
Pemakai Produk
(Y 4 )
Kelas Produk (Y 5 )
Pesaing (Y 6 )
Manfaat (Y 7 )
Defenisi Kategori
Tawaran tertentu produk
percobaan.
untuk
Pengurangan langsung terhadap harga
atas pembelian selama satu periode
tertentu.
Uang tunai atau hadiah lain atas
penggunaan regular produk atau jasa
tertentu perusahaan
Tawaran tertentu
percobaan.
produk
untuk
Pengurangan langsung terhadap harga
atas pembelian selama satu periode
tertentu.
Uang tunai atau hadiah lain atas
penggunaan regular produk atau jasa
tertentu perusahaan
Jalan mengasosiasikan suatu produk
dengan atribut tertentu, karakteristik
khusus, atau manfaat bagi pelanggan
Berusaha mencitakan kesan/citra
berkualitas tinggi lewat harga tinggi
atau sebaliknyamenekankan harga
murah sebagai indikator nilai.
Dilandasi aspek penggunaan atau
aplikasi (use/application positioning).
Mengaitkan produk dengan
kepribadian atau tipe pemakai.
Berdasarkan kelas produk tertentu
(product class positioning).
Dikaitkan dengan posisi persaingan
terhadap pesaing utama
Berdasarkan manfaat (benefit
positioning).
Universitas Sumatera Utara
2.11
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai
hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis
merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris (Kriyantono, 2009 :14).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho 1
: Tidak terdapat pengaruh strategi promosi terhadap positioning
produk Clavo pada jejaring sosial twitter.
Ha 1
: Terdapat pengaruh strategi promosi terhadap positioning
produk Clavo pada jejaring sosial twitter.
Ho 2
: Tidak terdapat pengaruh strategi promosi terhadap positioning
produk Clavo pada website.
Ha 2
:
Terdapat pengaruh strategi promosi terhadap positioning
produk Clavo pada website.
Universitas Sumatera Utara
Download