PERANCANGAN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PARU- PARU MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Skripsi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : FIRMANSYAH PUTRA 206091004049 FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011/1432 KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum Wr.Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, nikmat dan ridho-Nya lah penulis mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan pendidikan sarjana program strata 1 (S1) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahap demi tahap telah dilalui dalam penyusunan laporan ini, dan memerlukan perjuangan yang keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, penulis menyadari bahwa dalam laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, pengarahan dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, MSIS selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 2. Bapak Ir. Bakri La Katjong, M.Kom, MT selaku ketua jurusan Teknik Informatika. 3. Ibu Viva Arifin,MM.Si selaku pembimbing I atas bimbingan, saran dan arahan yang diberikan kepada penulis. 4. Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom selaku pembimbing II atas bimbingan dan saran yang diberikan kepada penulis 5. Seluruh staf pengajar dan karyawan dilingkungan Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Informatika. i 6. Kedua orang tuaku, mamaku Nurdiani Lukman dan papaku Lukman SE yang telah memberikan doa,dukungan, kasih sayang dan bantuannya baik berupa moril maupun materiil kepada penulis 7. Kakakku (Ludiani Lukman)dan Adikku (Fatriani Lukman,Yuliani Lukman,Alfarizi) dan keponakanku faisal berkat kalian aku mempunyai semangat buat menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Buat kekasihku tercinta, Ika Malgi Ulfa terimah kasih atas doanya,saran, dan dukungan dalam penyusunan tugas akhir ini. 9. Temanku Jamrudin terimah kasih untuk photo copy dan print murahnya serta dukungan dan sarannya dalam penyusunan tugas akhir ini. 10. Teman-teman dari The Tamfan (Dadang,Raihan,Arif,Jodi,Jajang,Jamrudin,Qori,Ruslan Tarno) yang sudah mau menemani hari-hari di counter. 11. Teman-teman facility apartement Belleeza Harlan,Budi, dan Nando yang sudah mau maklumi penulis karena sering telat kerja. 12. Semua teman-teman TI-B dan TI-A angkatan 2006 dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sesungguhnya kalian semua adalah merupakan investasi yang tak ternilai dengan apapun. I Love You For All. Semoga Allah SWT membalas segala budi baik yang telah dilakukan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, terutama bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf ii atas segala kekurangannya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua. Amin. Jakarta, Agustus 2011 Penulis iii ABSTRAK Firmansyah Putra, Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru dan Pernafasan Menggunakan Metode Forward Chaining (Dibawah bimbingan Ibu Viva Arifin dan Bapak Hendra Bayu Suseno) Salah satu perkembangan komputer adalah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yang merupakan bagian dari ilmu komputer. Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberikan pengetahuan, dan mempunyai kemampuan untuk menalar. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Akan tetapi harus diketahui bahwa sistem pakar ini bukanlah untuk menggantikan fungsi dari seorang pakar dalam hal ini seorang dokter spesialis paru dan pernafasan, dan akan tetapi hanya diperuntukkan sebagai perlengkapan dan alat bantu yang terbatas, karena sistem pakar ini hanya bersifat konsulatatif dan tidak seperti halnya seorang dokter spesialis yang dapat mengidentifikasi penyakit tertentu dengan suatu pemikirannya. Permasalahan yang ada adalah, bagaimana merancang dan membuat suatu alat bantu untuk dapat mempelajari dan mengetahui penyakit paru dan pernafasan beserta gejalanya dengan menggunakan teknologi informasi agar masyarakat umum dapat mengetahui gejalagejala penyakit paru dan pernafasan sehingga ditemukan cara penanganannya, yakni software komputer. Pada perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan ini berisikan antara lain konsultasi, knowledge base, dan daftar istilah. Aplikasi sistem pakar ini menggunakan pemograman PHP MySql Version 2.5 dan Macromedia Dreamwaver MX 2004. Kata Kunci : Sistem Pakar, Expert System, AI (Artificial Intelligence), Kecerdasan Buatan, Penyakit Paru Dan Pernafasan iv Daftar Isi Kata Pengantar Abstrak i iv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1 3 3 4 6 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI 8 2.1. Aplikasi 2.2. Kecerdasan Buatan 2.3. Sistem Pakar 2.3.1. Ciri,Karakteristik,Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar 2.3.2. Komponen Sistem Pakar 2.3.3. Teknik Representasi Pengetahuan 2.3.4. Metode Forward Chaining 2.4. Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan 2.4.1. Jenis Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan 2.4.2. Influenza 2.4.3. Tuberkulosis (TBC) 2.4.4. Bronkitis 2.5. Alat Bantu Pengembangan Sistem 2.5.1. Data 2.5.2. Sistem 2.5.3. Data Flow Diagram (DFD) 2.5.4. Bagan Alir (Flowchart) 2.6. Pemograman PHP dan Database MySqL 2.6.1. Sekilas Tentang PHP 2.6.2. Sejarah Singkat MySqL 2.7. Metodologi Pengembangan Sistem 2.8. Studi Literature Sistem 8 9 10 13 15 17 18 20 20 21 22 23 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 3.1. Metode Pengumpulan Data 41 25 25 27 28 28 30 32 37 3.1.1. Studi Pustaka 3.1.2. Wawancara 3.1.3. Observasi 3.2. Metode Pengembangan Sistem 3.2.1. Inisialisasi Kasus 3.2.2. Analisa dan Desain 3.2.3. Prototype Dasar Kasus 3.2.4. Pengembangan Sistem 3.2.5. Implementasi Sistem 3.2.6. Implementasi Tahap Lanjut 41 42 42 42 43 44 44 46 46 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 4.1. Inisialisasi Kasus 4.1.1. Defenisi Masalah 4.1.2. Evaluasi Solusi Alternatif 4.2. Analisa dan Konseptual 4.2.1. Konseptual 4.3. Prototype Dasar Kasus 4.3.1. Formulasi 4.3.2. Teknik Penalaran 4.3.3. Teknik Penelusuran 4.4. Mesin Inferensi 4.5. Pengembangan Sistem 4.5.1. Data Flow Diagram (DFD) 4.5.1.1. Context Diagram 4.5.1.2. Diagram Level Nol 4.5.2. Rancangan Data Base 4.5.3. Bagan Alir (Flowchart) 4.5.3.1. Flowchart Menu Utama 4.5.3.2. Flowchart Konsultasi 4.5.3.3. Flowchart Login Pakar 4.5.3.4. Flowchart Menu Pakar 4.5.3.5. Flowchart Input 4.6. Implementasi 4.7. Pengujian 4.2.7.1. Pengujian Akses Web 4.2.7.2. Pengujian Konsultasi 4.2.7.3. Pengujian Login 4.2.7.4. Pengujian Menu Ubah Password 48 48 49 50 50 52 52 52 53 56 65 65 66 67 67 71 72 73 74 75 76 86 98 99 100 101 102 4.2.7.5. Pengujian Menu Data Penyakit 4.2.7.6. Pengujian Data Relasi 4.8. Analisa Hasil Program 106 109 111 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran 115 115 116 117 Daftar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar 2.1. Struktur Skematis Sistem Pakar 2.2. Model Water Fall 3.1. Siklus Pengembangan Sistem Pakar 4.1. Penalaran Maju 4.2. Pohon Keputusan/Tree 4.3. Contex Diagram 4.4. Diagram Level 0 4.5. Flowchart Menu Utama 4.6. Flowchart Konsultasi 4.7. Flowchart Login Pakar 4.8. Flowchart Menu Pakar 4.9. Flowchart Input Gejala Penyakit 4.10. Flowchart Input Data Penyakit 4.11. Flowchart Input Relasi 4.12. Rancangan Menu Utama 4.13. Rancangan Menu Konsultasi 4.14. Rancangan Menu Informasi 4.15. Rancangan Menu Profil 4.16. Rancangan Menu Pakar 4.17. Rancangan Menu Input Data User 4.18. Rancangan Input Ubah Password 4.19. Rancangan Input Gejala 4.20. Rancangan Input Data Penyakit 4.21. Rangcangan Input Relasi 4.22. Rancangan Output Hasil Konsultasi 4.23. Implementasi Database 4.24. Implementasi Tabel Gejala 4.25. Implementasi Tabel Penyakit 4.26. Implementasi Tabel User 4.27. Implementasi Tabel Hasil Analisa 4.28. Implementasi Tabel Pakar 4.29. Implementasi Tabel Relasi 4.30. Halaman Home 4.31. Tampilan Menu Konsultasi 4.32. Tampilan Menu Informasi 4.33. Tampilan Menu Profile 4.34. Tampilan Menu Pakar 4.35. Tampilan Input Data User 4.36. Tampilan Menu Ubah Password 15 18 43 53 54 66 67 72 73 74 75 76 77 78 80 81 81 82 82 83 84 84 85 85 86 87 88 88 89 89 90 90 91 92 92 93 94 94 95 Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar 4.37. Form Input Gejala 4.38. Form Input Data Penyakit 4.39. Form Input Relasi 4.40. Tampilan Output Hasil Konsultasi 4.41. Hasil Keluaran Halaman Utama 4.42. Halaman Tidak Ditemukan 96 97 97 98 99 100 Daftar Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 2.1. Perbandingan Kemampuan Pakar Dengan Sistem Pakar 2.2. Simbol DFD 2.3. Simbol-Simbol Flowchart 2.4. Penjadwalan Pengembangan Sistem 2.5. Skripsi Sebelumnya “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Demam” 2.6. Skripsi Sebelumnya “Identifikasi Kacang Menngunakan Forward Chaining 2.7. Skripsi Sebelumnya “Rancang Bangun Sistem Pakar Modifikasi Motor 4.1. Gejala Penyakit 4.2. Jenis Penyakit 4.3. Data Pengobatan 4.4. Daftar Hubungan Gejala dan Penyakit 4.5. Basis Pengetahuan Gejala dan Penyakit 4.6. Basis Pengetahuan Penyakit dan Cara Pengobatannya 4.7. Gejala Penyakit 4.8. Penyakit 4.9. User 4.10. Hasil Analisa 4.11. Pakar 4.12. Relasi 4.13. Pengujian Konsultasi 4.14. Pengujian Login 4.15. Pengujian Menu Ubah Password 4.16. Pengujian Gejala 4.17. Pengujian Data Penyakit 4.18. Pengujian Relasi 12 26 27 34 38 39 40 49 50 51 57 58 65 68 68 69 70 70 71 100 102 103 104 107 110 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sistem pakar atau Expert System merupakan salah satu bidang yang menggunakan kecerdasan buatan. Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Sistem pakar menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran untuk menyelesaikan masalah yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar memiliki beberapa kategori pengembangan dan pengembangan terbesar dari sistem pakar adalah di bidang diagnosis, contohnya adalah diagnosis pada penyakit paru-paru dan pernafasan. Studi global pertama yang meneliti efek perokok pasif menemukan bahwa merokok pasif menyebabkan 600.000 kematian setiap tahun. Kelompok yang paling berisiko adalah anak-anak. Mereka adalah korban perokok pasif di rumah mereka sendiri (Armando Peruga, Tahun 2004). Armando Peruga, Pencetus Bebas Rokok WHO mengungkapkan, Diperkirakan pada tahun 2004 di seluruh dunia, sebanyak 40% anak-anak, 33% pria tak-merokok dan 35% perempuan tak-merokok terkena atau menjadi korban merokok pasif. Hal ini telah menyebabkan sekurang-kurangnya 379.000 kematian 1 2 akibat penyakit jantung, 165.000 dari infeksi saluran pernapasan bawah, 36.900 karena asma dan 21.400 karena kanker paru-paru. Armando Peruga juga mengungkapkan bahwa merokok pasif memiliki dampak yang lebih besar pada perempuan, dapat menewaskan sekitar 281.000 orang perempuan di seluruh dunia. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa di banyak belahan dunia, penelitian menunjukkan, bahwa setidaknya sekitar 50% atau lebih perempuan yang menjadi perokok pasif dibandingkan pria. Di Indonesia sendiri Berdasarkan data Riskesdas 2007, prevalensi merokok di Indonesia naik dari tahun ke tahun. Persentase pada penduduk berumur >15 tahun adalah 35,4 persen aktif merokok (65,3 persen laki-laki dan 5,6 persen wanita), artinya 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok aktif. Menurut Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, kecenderungan peningkatan jumlah perokok tersebut membawa konsekuensi jangka panjang, karena rokok berdampak terhadap kesehatan. Dampak kesehatan dari konsumsi rokok telah diketahui sejak dahulu. Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH mengatakan, lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap rokok atau sebagai perokok pasif. Menurut data The Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2006, 6 dari 10 pelajar di Indonesia terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Sebesar 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok, dan 3 3 diantara 10 pelajar pertama kali merokok pada usia dibawah 10 tahun ( Depkes,2011, lindungi generasi muda dari bahaya merokok ) Hal ini dikarenakan, anak-anak dan kaum muda semakin dijejali dengan ajakan merokok oleh iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar. Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mencoba memberikan solusi kepada masyarakat agar dapat lebih mengetahui gejala-gejala penyakit paru-paru dan pernafasan yang paling utama disebabkan oleh perokok aktif,dengan melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining”. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana menerapkan sistem pakar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyakit paru-paru dan pernafasan. 2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi yang dapat mengetahui jenis penyakit paru-paru dan pernafasan berdasarkan gejala yang dialami pasien. 1.3 PEMBATASAN MASALAH Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak keluar dari tema skripsi dan judul skripsi, maka penulis memberikan batasan masalah adalah sebagai berikut : 4 1. Pembuatan aplikasi sistem pakar menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL version 2.5. 2. Metode yang digunakan dalam aplikasi sistem pakar ini adalah metode forward chaining. 3. Penyakit yang dibahas adalah penyakit Influenza (flu), TBC, dan Bronkitis. 4. Input program berupa pemilihan mengenai gejala – gejala penyakit paruparu dan pernafasan yang dialami pasien dan output yang dihasilkan berupa jenis penyakit, gejala, pengobatan dan pencegahannya. 5. Pengembangan metode sistem dalam pembuatan laporan penulisan menggunakan model air terjun ( waterfall ). Peneliti menggunakan model ini karena semua kebutuhan system dapat didefenisikan secara utuh dan benar diawal project, maka software dapat berjalan baik dan tanpa masalah. 6. Objek dari penelitian ini adalah penyakit paru-paru dan pernafasan pada manusia. 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam skripsi ini adalah : 1. Menganalisa dan mempelajari jenis – jenis penyakit paru-paru dan pernafasan berdasarkan gejala – gejalanya dan disesuaikan dengan design aplikasi yang akan dibuat. 5 2. Merancang suatu aplikasi sistem pakar dalam bentuk sebuah website yang membahas tentang penyakit paru-paru dan pernafasan. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian skripsi ini adalah: a. Bagi penulis i. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama dibangku perkuliahan ii. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat akhir Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. iii. Merancang dan menghasilkan software system pakar, untuk membantu mempelajari penyakit paru dan pernafasan b. Bagi Umum i. Masyarakat umum untuk mengetahui secara dini tentang penyakit pernafasan. ii. Dapat dijadikan dokumentasi bagi seorang pakar “ dokter ahli pernafasan “ . iii. Dapat mengaplikasikan program aplikasi system pakar dalam mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan pemeriksaan fisik pasien penyakit jantung. berdasarkan 6 c. Bagi Universitas i. Memberikan gambaran tentang persiapan kepada mahasiswa dalam menghadapi dunia luar, sehingga menjadi evaluasi dapat mudah dilakukan ii. Untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa kedokteran dan para dokter yang ingin mempelajari tentang penyakit paru dan pernafasan berdasarkan pemeriksaan fisik. iii. Didalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada mahasiswa untuk mendalami dan melnjutkan penelitian ini. Dan untuk mengetahui sejauh mana pengusaan materi yang diiberikan, sehingga dapat dijadikan sebagai pilot project untuk angkatan-angkatan yang akan datang 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan ini memberikan gambaran umum tentang apa yang penulis bahas dalam setiap bab dari laporan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bagian ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. 7 BAB II : LANDASAN TEORI Pada bagian ini dibahas mengenai landasan teoritis dari penulisan laporan ini yaitu perancangan, aplikasi, kecerdasan buatan, sistem pakar, data flow diagram (DFD), flowchart, penyakit paru-paru dan pernafasan, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini dibahas mengenai tahapan pengumpulan data yang dilakukan, metode analisa data yang digunakan dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan sistem pakar, pembahasan struktur data yang digunakan dan hasil layout/tampilan aplikasi sistem pakar. BAB V : PENUTUP Pada bagian diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang didapat dari pembahasan dan aplikasi yang telah dibuat. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang mendukung untuk pelaksanaan penelitian seperti kecerdasan buatan (artificial intellegence), system pakar, alat pembangun sistem pakar. Serta juga akan dibahas tentang PHP dan Macromedia Dreamwaver 8.0 yang akan digunakan dalam pengembang sistem pakar penyakit paru dan pernafasan yang berdasarkan pemeriksaan guna mendapatkan informasi penyakit paru dan pernafasan. 2.1 APLIKASI Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Melalui aplikasi, kita dapat berinteraksi dengan berbagai macam informasi. ( Kadir, A. ,2003 : 2004 ) Aplikasi disimpulkan sebagai : “Program – program yang berfungsi untuk menyelesaikan tugas tertentu, seperti pengolah kata, pengolah angka, pengolah data, desktop publishing, software telekomunikasi, grafis, dan multimedia”. ( Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom, MM 2002 : 97 ) Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah 8 9 teknologi informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan. 2.2 KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. Artifical Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang konsern dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas. (Anita Desiani dan Muhammad Arhami 2005 : 1). Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. (Minsky dalam Kusrini 2006 : 3) Dari kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa AI adalah bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. 10 Adapun Artificial Intelegence memiliki beberapa karakteristik tersendiri anatar lain : peneleaah simbolik (symbolic processing), pelacakan (heuristik), teknik inferernsi dan pencocokan pola (pattern matching). 2.3 SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM) Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. (Martin dan Oxman dalam Kusrini 2006 : 11) Sistem Pakar atau Expert System adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. ( Darkin dalam Muhammad Arhami 2003 : 109) Dari kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa Sistem Pakar (Expert System) adalah suatu sistem komputer yang dirancang dengan menggunakan 11 pengetahuan, fakta dan teknik penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang pakar. Ada beberapa keunggulan sistem pakar, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar. 2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu. 3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat serta tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi. Sistem pakar mempunyai beberapa kemampuan dalam menyelesaikan masalah, diantaranya : 1. Menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang keahliannya. 2. Bila diperlukan, dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki. 3. Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam otaknya. Darkin dalam Muhammad Arhami (2005 : 229) mengungkapkan perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar seperti pada Tabel 2.1. 12 Tabel 2.1 Perbandingan Kemampuan Pakar dengan Sistem Pakar Factor Human Expert Expert System Time availibility Hari Kerja Setiap saat Geografis Lokal/tertentu Dimana saja Keamanan Tidak tergantikan Dapat digantikan Perishable/dapat habis Ya Tidak Performansi Variabel Konsisten Kecepatan Variabel Konsisten Biaya Tinggi Terjangkau Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain : 1. Masyarakat biasa non-pakar dapat langsung memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar. 2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. 3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks. 4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang. 5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu. 6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan. 13 2.3.1 Ciri, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik. 2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subjektif, tidak konsisten, subjek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah dengan pertimbangan- pertimbangan khusus. 3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan. 4. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan 14 kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi. 5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, yang oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbanganpertimbangan berdasarkan faktor subjektif. 6. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan. Secara garis besar, banyak manfaat/keuntungan yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar yaitu : 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar. 5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 6. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 7. Meningkatkan kapabilitas system computer. 8. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. 9. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan. Disamping memiliki keuntungan, sistem pakar juga memiliki kelemahan, antara lain : 15 1. Diperlukan biaya mahal untuk membuat dan memeliharanya. 2. Sulit dikembangkan, hal itu erat kaitannya dengan ketersediaan pakar bidangnya. 3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar, hal ini berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan pakar. 2.3.2. Komponen Sistem Pakar Sistem pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang masingmasing berhubungan seperti terlihat pada Gambar 2.1.(Kadir, A. , 2003: 2004) Gambar 2.1. Struktur Skematis Sistem Pakar Basis pengetahuan, berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2 elemen dasar: 1. Fakta, misalnya : situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta teori dalam bidang itu 16 2. Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus Mesin inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari sistem pakar. Juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Kerja mesin inferensi meliputi : 1. Menentukan aturan mana akan dipakai 2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan. 3. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar. 4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan 5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori. Papan Tulis (Blackboard/Workplace) adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data antarmuka pemakai (User Interface). Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer. Subsistem Penjelasan (Explanation Facility). Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan harus dapat menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaan pengguna, misalnya : 1. Mengapa pertanyaan tersebut anda tanyakan? 2. Seberapa yakin kesimpulan tersebut diambil? 3. Mengapa alternatif tersebut ditolak? 4. Apa yang akan dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan? 17 5. Fakta apalagi yang diperlukan untuk mengambil kesimpulan akhir? Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System). Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. 2.3.3. Teknik Representasi Pengetahuan Teknik representasi pengetahuan digunakan untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu : 1. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premis dan kesimpulan. 2. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame. 3. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari objek-objek. Objek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses). 4. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases). 18 2.3.4. Metode Forward Chaining Metode Forward chaining dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Metode ini digunakan untuk mendapatkan solusi dari problem berdasarkan kondisi yang ada, atau suatu proses yang memulai pencarian dari premis atau data menuju konklusi (data-driven). Cara kerjanya adalah inference engine menyalakan atau memilih rule-rule dimana bagian premisnya cocok dengan informasi yang ada pada bagian working memory. Sebagai contoh, asumsikan listing berikut ini valid, masing-masing variable dari setiap rule menginginkan nilai benar (true) dan tujuannya adalah variabel G : R1 : JIKA A DAN C MAKA E; R2 : JIKA D DAN C MAKA H; R3 : JIKA B DAN E MAKA F; R4 : JIKA B MAKA C; R5 : JIKA F MAKA G; Langkah-langkah dari komputer adalah sebagai berikut : 1. Komputer mengambil rule yang pertama (R1). Terdapat A pada posisi JIKA karena nilai A belum ada pada memori dan tidak ada rule yang 19 memuat konklusi A, maka komputer akan menanyakan jawaban dari A kepada user (diasumsikan benar). 2. Setelah A terpenuhi maka giliran C yang akan diperiksa nilainya, tetapi tidak ada nilai C pada memori. Meski demikian C merupakan konklusi dari rule R4. Sistem akan beralih ke rule R4. 3. Terdapat B pada posisi JIKA dari rule R4. Karena tidak terdapat pada memori dan bukan merupakan konklusi dari rule, maka komputer akan menanyakan jawaban untuk B (diasumsikan dijawab benar). Dengan demikian konklusi C diinputkan ke memori. 4. Dengan diinputkannya konklusi C pada memori, maka syarat untuk konklusi E pada rule R4 terpenuhi juga. Konklusi E diinputkan ke memori, kemudian komputer akan mencari rule dengan E pada posisi JIKA dan akan mendapatkan rule R3. 5. Pada rule R3 nilai B dan E terdapat pada memori dengan nilai benar, maka konklusi F terpenuhi dan akan diinputkan ke memori. Komputer kemudian mencari lagi rule dengan F pada posisi JIKA dan akan mendapatkan rule R5. 6. Konklusi G pada rule R5 terpenuhi, karena F bernilai benar dan sistem pakar akan menghasilkan kesimpulan G. 20 2.4. PENYAKIT PARU-PARU DAN PERNAFASAN Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan hemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh. Hanya vertebrata atau makhluk bertulang belakang yang memiliki paruparu sebagai alat pernapasan. Tekstur paru-paru berongga dan memiliki banyak sekat. Terletak di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang selangka dan diseliputi oleh kantung dinding ganda (pleura) yang melekat pada permukaan luar paru-paru. Manusia memiliki dua Paru-paru. Sebelah kiri terbagi oleh 2 bagian dan sebelah kanan terbagi menjadi 3 bagian. Setiap satu bagian mengandung sekitar 1500 butir udara dan 300 juta alveolus dengan luas permukaannya sekitar 140 m2 bagi orang dewasa atau sepadan dengan lapangan tenis. 2.4.1. Jenis Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan Penyakit paru-paru dan pernafasan memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah : 1. Influenza (flu). 2. Tuberkulosis (TBC). 3. Bronkitis. 21 Untuk lebih jelasnya mengenai gejala dan pengobatan jenis penyakit diatas akan dibahas pada sub bab dibawah ini. 2.4.2. Influenza Influenza adalah penyakit menular tergolong dalam kategori penyakit yang self limiting. Artinya jika tidak disertai komplikasi penyakit lain, penyakit masih dapat disembuhkan, asalkan tubuh diberi kesempatan meningkatkan daya tahan terhadap pengaruh dari luar. Influenza disebabkan oleh virus Influenza. Virus ini ditularkan oleh orang lain melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk atau bersin; atau melalui kontak langsung dengan sekresi (liur dan lendir) penderita. 1. Gejala Penyakit Gejala influenza akan nampak 24 - 48 jam setelah terinfeksi. Adapun gejala – gejala dari influenza, yaitu : a. Batuk berdahak b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan dahak yang berada di saluran pernafasan. c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada. d. Hidung mampet, meler, dan bersin – bersin. e. Banyak penderita yang merasakan tubuh sakit, hingga harus berbaring di tempat tidur; terutama di punggung dan tungkai. 2. Pengobatan Penyakit 22 Sistem pengobatan yang utama untuk mengatasi influenza adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya adalah : a. Istirahat cukup. b. Hentikan kegiatan olahraga untuk sementara waktu. c. Banyak minum air putih. d. Hisap tablet antiseptik atau antibiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 2.4.3. Tuberkulosis (TBC) Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk. 1. Gejala Penyakit Adapun gejala dari penyakit TBC adalah : a. Batuk berdahak b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan dahak yang berada di saluran pernafasan.. c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada. d. Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari. e. Dahak (lendir) yang keluar berwarna putih bercampur darah. 2. Pengobatan Penyakit 23 Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Cara Pengobatannya : a. Selama 2 bulan intensif minum obat-obatan yang mengandung Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10 mg/kgbb/hari, Rifampisin dengan dosis 10-20 mg/kgbb/hari, Pirazinamid dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari, Emtambutol dengan dosis 15-25 mg/kgbb/hari. b. Apabila sakit berlanjut, 4 bulan selanjutnya minum obat INH (dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari) dan Rifampisin (dengan dosis 15-20 mg/kgbb/hari) 3x seminggu. c. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya. 2.4.4. Bronkitis Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara. 1. Gejala Penyakit Gejala penyakit brokitis adalah : a. Batuk berdahak. b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan dahak yang berada di saluran pernafasan. c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada. 24 d. Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir bewarna kemerahan. e. Dahak (lendir) yang keluar berwarna kuning atau hijau. 2. Pengobatan Penyakit Pengobatan pada penyakit bronkitis dapat dilakukan dengan cara : a. Minum obat penekan batuk dan pengencer dahak seperti Gliseril Guikolat (GG) dan epexol. b. Gunakan obat-obatan herbal seperti propolis dicampur madu, teripang, dan daun meniran. 2.5. ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM Untuk membantu dalam proses analisis sistem dan perancangan sistem, maka diperlukan alat pengembangan sistem. Adapun alat pengembangan sistem yang dimaksud, yaitu : a. Data Flow Diagram (DFD) b. Bagan Alir (Flowchart) Untuk penjelasan dan keterangan masing-masing alat pengembangan sistem ini akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya. 2.5.1. Data Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Misalnya, anda menjumpai deretan angka seperti berikut : 6.30 27 6.32 28 6.34, 27, itulah contoh data karena itu tidak bermakna. ( Kadir, A. ,2003:29) 25 2.5.2. Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan ( Kadir,A., 2003:54) 2.5.3. Data Flow Diagram (DFD) DFD atau Data Flow Diagram adalah Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. (Andri Kristanto 2008 : 48) DFD terdiri dari beberapa simbol yang mewakili komponen-komponen dalam sistem. DFD adalah suatu alat yang cukup populer karena dapat menggambarkan arus data kedalam sistem yang terstruktur. Pada umumnya ada 4 macam simbol. Adapun simbol – simbol Data Flow Diagram (DFD) dapat dilihat pada Tabel 2.1. 26 Tabel 2.2 Simbol DFD SIMBOL KETERANGAN Atau Proses Atau Arus Data Atau Kesatuan Luar atau Simpanan Data (Data store) Keterangan simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: a. Proses Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang/manusia, mesin (komputer) atau gabungan dari manusia dan mesin. b. Arus Data (Data Flow) Simbol arus data berupa anak panah yang merupakan penghubung antara kesatuan luar dan proses, dari proses kesimpanan data, dan dari simpanan data ke kesatuan luar/sebaliknya. c. Kesatuan Luar (Eksternal Entity) Merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang dan organisasi. d. Simpanan Data (data store) Merupakan data dari data yang dapat berupa suatu file atau database, sistem komputer, atau suatu arsip/catatan manual. 27 2.5.4. Bagan Alir (FLOWCHART) Flowchart adalah untaian simbol gambar ( chart ) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data, simbol-simbol unutk flowchart dapat diklasifikasikan menjadi simbol untuk program dan simbol untuk sistem (peralatan hardware). (Suarga, 2006:6). Flowchart digunakan untuk menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil, sehingga dapat menolong dalam menganalisis alternative-alternatif lain dalam pengoperasian. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam membuat flowchart terlihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart No Bentuk Flow Chart Keterangan 1 Pemberian nilai awal 2 Input 3 Proses 4 Pengujian 5 Awal atau akhir program 28 6 Konektor pada satu halaman 7 Arah urutan proses 8 Keterangan 9 Konektor pada halaman lain Dalam hal ini simbol-simbol yang diterapkan oleh peneliti adalah nomor 2 sebagai simbol input data, nomor 4 sebagai simbol pengujian, nomor lima sebagai simbol awal atau akhir program, nomor 7 sebagai simbol arah urutan proses, nomor 8 sebagai simbol keterangan. 2.6. PEMROGRAMAN PHP DAN DATABASE MYSQL PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web. Bahasa ini mempunyai kelebihan yaitu kompabilitasnya dengan berbagai macam jenis database, dukungan dengan berbagai macam jenis sistem operasi. Namun PHP lebih cocok dan umum digunakan jika digabungkan dengan database MySQL. 2.6.1. Sekilas tentang PHP PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP dapat digunakan untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. 29 PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi, misalnya Windows, LINUX, dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa web server lain, misalnya Microsoft IIS dan Caudium, PWS. PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, Akan tetapi PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle, Microsoft Access, Interbase, dan dBase. ( Winpec Hengky Solution, 2010) Untuk menjalankan sistem PHP dibutuhkan 3 komponen 1. Web server, karena PHP termasuk bahasa pemograman server side. 2. Program PHP, program yang memproses script PHP. 3. Database server, yang berfungsi untuk mengelola database. Kelebihan PHP dari bahasa pemograman lain adalah : 1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunanya. 2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai ISS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah 3. Dalam isi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan devoleper yang siap membantu dalam pengembangan. 30 4. Dalam isi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensinya banyak. 2.6.2. Sejarah Singkat MySQL MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database yang bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. Saat itu perusahaan tersebut masih TeX Data Konsult AB, dan tujuan awal dikembangkan MySQL adalah mengembangkan aplikasi web pada client. Awalnya Michael Windenicus “Monty”, pengembang satu-satunya di TeX mempunyai sebuah aplikasi UNIREG dan ruti ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty menggunakan miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun mSQL dirasa kurang sesuai karena terlalu lambat dalam pemrosesan query. Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang mempunyai antar muka mirip dengan SQL tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai dan akhirnya lahirlah MySQL. Tentang pengambilan nama MySQL sampai saat ini masih belum jelas asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang kebetulan bernama My. 31 Beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL sebagai backend dalam mengolah database adalah : 1. Mudah digunakan Perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relatif mudah diingat dan diimplementasikan, karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa standar database. 2. Open source MySQL sudah menggunakan konsep open source artinya siapapun dapat berkecimpung dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya dipublikasikan kepada para pemakai. 3. Biaya murah Pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal selama mengikuti konsep open source/GNU Public Licences. 4. Keamanan MySQL menerapkan sistem keamanan dan hak akses secara bertingkat, termasuk dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data. Adanya tingkatan user dan jenis akses yang beragam. Terdapat sistem pengacakan password (encrypted password) 5. Listas platform 32 MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi seperti Linux, Windows, FreeBSD, Novell Netware, SUN Solaris, SCO OpenUnix, dan IBM’sAIX. 6. Kapabilitas MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta record, 60.000 tabel, dan 5.000.000.000 jumlah baris. Mampu memproses sebanyak 32 indek per tabel. 2.7. METODOLOGI PENGEMBANGAN SYSTEM Segala sesuatu yang akan kita kembangkan seharusnya memiliki kerangka kerja penelitian, demikian pula dengan langkah – langkah pengembangan sistem / perangkat lunak. Adapun metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam pembuatan laporan penulisan ilmiah ini adalah model air terjun (Waterfall) yang mengacu pada bidang ilmu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Waterfall adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekunsial dan terdiri dari 5 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi. Keterkaitan dan pengaruh antar tahap, ada karena output sebuah tahap dalam Waterfall Model merupakan input bagi tahap berikutnya, dengan demikian ketidaksempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal ketidaksempurnaan tahap berikutnya. Memperhatikan karakteristik ini, sangat penting bagi peneliti untuk melakukan analisa kebutuhan dan desain sistem sesempurna mungkin sebelum masuk ke dalam tahap penulisan kode program. Berikut Gambar 3.1 model waterfall beserta uraian masing – masing tahapan 33 System /Information Engineering and Modeling Software Requiremts Analysis Design Coding Testing / Verifacation Gambar 3.1 Model Waterfall (Roger S. Pressman : 2009) Penulis menggunakan model Waterfall dikarenakan pengaplikasiannya mudah dan kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, dan benar di awal project, maka Software Engineering dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan, tetapi problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya. Pada sub bab ini akan diuraikan langkah langkah model air terjun (waterfall) berdasarkan gambar 3.1 , yaitu sebagai berikut : 1. System / Information Engineering and Modeling 34 Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Penjadwalan pengembangan suatu sistem atau perangkat lunak ini dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 2.4 Penjadwalan Pengembangan Sistem Februari Maret April Mei Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Perencanaan Analisa Perancangan Implementasi Testing 2. Analisa Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap gejala penyakit, jenis penyakit dan data pengobatan dengan melakukan tahapan wawancara terhadap dokter dan pasien serta mensurvey setiap pasien penderita penyakit paru dan pernafasan untuk memperoleh informasi tentang ilmu di dunia kesehatan. penelusuran data-data yang didapat dengan menggunakan metode forward chaining agar aplikasi yang dibangun terarah, sehingga dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang berfungsi maksimal. Data yang ditelusuri meliputi : 1. Gejala Penyakit Pasien yang terdiri dari : - Batuk Berdahak 35 - Kesulitan Pernafasan - Sesak di Dada - Hidung mampet,meler, dan bersin 2. Jenis Penyakit Pasien yang terdiri dari - Influenza - Tuberkulosis - Bronkitis 3. Perancangan Tahap ini membahas tentang perancangan dari model sistem dengan menggunakan dua alat bantu yaitu untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika menggunakan dua data flow diagram ( DFD ) yaitu diagram context dan diagram level 0. Data Flow Diagram adalah diagram yang menunjukan aliran data di antara pengguna, proses dan database yang terkait dengan software., kemudian untuk mengetahui arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem menggunakan flowchart. Dalam melakukan perancangan, penulis juga menentukan rancangan input dan output yang digunakan. 1. Perancangan Input yang terdiri dari : G01 = Batuk Berdahak. G02 = Kesulitan Pernafasan. G03 = Sesak di dada. G04 = Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin. 36 G05 = Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai G06 = Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari G07 = Dahak berwarna putih bercampur darah G08 = Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir berwarna kemerahan M09 = Dahak berwarna kuning atau hijau 2. Perancangan Output yang terdiri dari : P01 = Influenza P02 = Tuberkulosis P03 = Bronkitis 4. Implementasi Pada tahap ini akan dibahas tentang urutan proses dari pembuatan dari sistem ini sendiri. Tahap ini dimulai dari pembuatan database menggunakan MySQL version 2.5 kemudian dibuat desain tampilan menu dan form-form input sesuai dengan kebutuhan sistem dilanjutkan dengan memasukkan coding program sesuai dengan form yang telah dibuat. Pada tahap ini penulis menggunakan aplikasi Macromedia Dreamweaver 8.0 untuk merancang sistem pakar ini. Hasil dapat dilihat di bab IV 5. Pengujian Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat 37 dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. Pengujian software biasanya dilakukan dalam 2 atau 3 tahap yang saling independen, yaitu : pengujian oleh internal yaitu peneliti, pengujian oleh divisi Quality Assurance dan pengujian oleh pengguna di rumah sakit atau klinik. Dalam tahap ini, rumah sakit atau klinik harus memastikan bahwa kerangka / skenario pengujian software dibuat dengan lengkap meliputi semua proses, kebutuhan dan pengendalian yang ada di dalam dokumen analisa kebutuhan dan desain sistem. 2.8. STUDI LITERATURE SISTEM Sebagai acuan dalam menyusun skripsi ini, peneliti tidak hanya terpaku dari sumber yang ada pada buku maupun media elektronik lain. Skripsi lain tentang aplikasi pembelajaran yang sebelumnya sudah pernah dibuat menjadi pertimbangan dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik lagi. Dari beberapa skripsi yang menjadi acuan penulis, semuanya dibandingkan untuk mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi sistem pakar yang telah dibuat. Berpedoman dari aplikasi-aplikasi tersebut penulis dapat melihat kekurangan dan fitur apa saja yang masih perlu ditambahkan dengan berpatok kepada kebutuhan user. 38 Judul : Pengembangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Penyebab Demam Pada Anak Pengarang : Syahida Arfiani (2006) UIN JAKARTA Tabel 2.5 Skripsi sebelumnya tentang Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Penyebab Demam Pada Anak Pengguna dapat langsung berinteraksi dengan aplikasi dengan Keunggulan cara menggerakkan tombol-tombol yang terdapat dihalaman yang tersedia sehingga dapat memudahkan pengguna untuk mendiagnosa penyakit yang diderita. Tidak adanya menu cetak atau print pada aplikasi sehingga Kelemahan aplikasi ini dianggap kurang oleh peneliti. Perangkat lunak Borland Delphi 7.0, Microsoft Access2003 yang digunakan 39 Judul : Identifikasi Tumbuhan Kacang-Kacangan (Papilionaceae) Menggunakan Sistem Pakar Dengan Pendekatan Forward Chaining Pengarang : Taufiq (2006) UIN Syarif Hidayatullah Tabel 2.6 Skripsi sebelumnya tentang Identifikasi Kacang-Kacangan Menggunakan Sistem Pakar dengan Pendekatan Forward Chaining Memeliki keakuratan dalam identifikasi Jenis tumbuhan Keunggulan papilionace dengan menggunakan forward chaining. Tampilan home yang kurang memuaskan sehingga kurang Kelemahan menarik pengguna untuk melakukan identifikasi dengan aplikasi ini, dan identifikasi hanya dibatasi pada jenis kacangkacangan. MATLAB (Matrix Laboratory), GUIDE Perangkat lunak yang digunakan 40 Judul : Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R Pengarang : Muhammad Febriansyah (2005) UIN Syarif Hidayatullah Tabel 2.6 Skripsi sebelumnya tentang Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Motor Suzuki Satria 120R Dengan tampilan user friendly memudahkan user dalam Keunggulan mengakses system tersebut tanpa harus mendaftar hak akses dan tanpa adanyakehadiran seorang pakar. Ruang lingkup yang masih kecil dan penelusuran penelusuran Kelemahan data yang tidak bersifat dinamik. PHP, MySQL Perangkat lunak yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Pembahasan metodologi yang digunakan dalam proses penyelesaian skripsi ini pada dasarnya adalah merupakan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan caracara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan dengan lancar. Peneliti melakukan beberapa langkah pengumpulan data seperti studi pustaka, wawancara dan observasi. 3.1.1 Studi Pustaka Sumber referensi yang penulis pergunakan adalah buku, majalah atau Koran, dan internet. Adapun referensi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metodologi Kesehatan. b. Kapita selekta Kedokteran. c. Kamus Kedokteran. d. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan. e. Majalah bulletin of the world Health Organization. Buku-buku tersebut merupakan buku yang dianjurkan pakar dalam penelitian ini untuk digunakan sebagai bahan pengumpulan data. Data lengkap dari daftar buku-buku tersebut dapat dilihat pada daftar pustaka. Selain itu penulis juga 41 42 menggunakan website www.medieastore.com, www.infomedika.com, dan biomed.ee.itb.ac.id sebagai media informasi di internet. 3.1.2 Wawancara Pada tahap ini penulis melakukan wawancara terstruktur dengan manajemen klinik Makmur Jaya yaitu Hj. Elizar Bahar M.kes. dari beberapa wawancara yang telah peneliti lakukan dengan pakar mengenai masalah kesehatan dan pelayanan penyakit paru dan pernafasan, peneliti mendapatkan beberapa data jenis penyakit, gejala dan penanganannya. Beberapa hasil wawancara yang telah penulis lakukan dapat dilihat pada lampiran 2. 3.1.3 Observasi Pada metode ini data diperoleh dengan melakukan peninjauan kelapangan guna mendapat fakta pendukung dalam penelitian. Observasi peneliti laksanakan pada bulan Juli 2011 di Klinik Makmur Jaya, Ciputat. Dari observasi tersebut peneliti mendapatkan beberapa data sekunder berupa jenis masalah kesehatan yang umumnya diderita perokok aktif dan upaya yang dilakukakn oleh dokter umum dalam menanggulanginya. 3.2 METODE PENGEMBANG SISTEM Dalam pengembang sistem pakar ini terdapat siklus pengembangan untuk mengembangkan system seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Siklus pengembangan sistem pakar ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan Expert System Development Life Cycle, Turban Efraim (1995). 43 Pada pengembangan sistem pakar, ada enam tahap yang meliputi identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi, pengujian dan pengembangan sistem. Inisialisasi Kasus Analisis dan Desain Sistem Prototype Dasar Kasus Pengembangan Sistem Implementasi Sistem Implementasi Tahap Lanjut Gambar 3.1 Siklus Pengembangan sistem Pakar 3.2.1 Inisialisasi Kasus Inisialisasi kasus adalah langkah pertama dalam pengembangan sistem pakar. Tahap ini merupakan tahap pentuan hal-hal penting sebagai dasar dari 44 permasalahan yang akan dibahas, tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan kedalam sistem. Tujuan pokoknya adalah mengidentifikasi masalah dan setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi dari tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembang tersebut. 3.2.2 Analisa dan Desain Sistem Pada tahap ini knowledge engineer dan pakar menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar. Hasil inisialisasi kasus akan dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Pada tahap ini juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersama dengan pakar dibidang permasalahan, sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai. 3.2.3 Prototype Dasar Kasus Dalam tahap ini hubungan antar unsur akan digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan oleh sistem pakar seperti mekanisme inferensi yang meliputi : teknik penalaran menggunakan forward chaining, teknik best first search, dan representasi pengetahuan yang meliputi ; diagram pohon dan kaidah produksi. 45 3.2.3.1. Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari system pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Secara umum komponen yang ada dalam mekanisme inferensi adalah : 3.2.3.1.1. Teknik Penalaran Teknik penalaran (inferensi) yang digunakan untuk mencapai kesimpulan yang sesuai dengan kebutuhan dan mekanisme inferensi menggunakan teknik untuk masalah forward pendiagnosaan chaining yang yaitu memulai penelusurannya dari sekumpulan data menuju kesimpulan 3.2.3.1.2. Teknik Penelusuran Teknik penelusuran yang digunakan adalah teknik penelusuran best first search yang melakukan penelusuran dengan mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai dari mana. 3.2.3.2. Representasi Pengetahuan Teknik representasi pengetahuan pada sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan dengan masalah menggunakan metode kaidah produksi. Representasi pengetahuan 46 dengan kaidah produksi pada dasarnya berupa aplikasi aturan (rule) yang berupa : a. Antecedent, yaitu bagian awal yang mengekspresikan situasi atau premis (pernyataan berawalan F). b. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diharapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN). 3.2.4 Pengembangan Sistem Setelah tahap prototype dasar kasus selesai, kemudian diimplementasikan dengan membuat perancangan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem ini terdiri dari perancangan basis data, perancangan antar muka pemakai dan saranasarana pendukung sistem. Pada sistem pakar ini menggunakan bahasa Pemograman PHP MySQL dan Macromedia Dreamwaver sebagai alat bantu implementasi program serta sebagai alat bantu pembangunan system pakar. 3.2.5 Implementasi Sistem Sistem pakar yang telah dibangun perlu adanya implementasi sistem, yaitu tahap yang meliputi proses inputan pemakai ; instalasi, demosntrasi, dan penerapan sistem ; dokumentasi; dan keamanan. Selain itu, perlu adanya evaluasi untuk menguji dan menentukan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya. 47 Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk menyamakan permasalahan dan tujuan akhir pembuatan sistem. 3.2.6 Implementasi Tahap Lanjut Dalam tahap ini aktivis yang akan dilakukan adalah operasi, pemeliharaan, upgrade dan perluasan, serta evaluasi sistem. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab hasil dan pembahasan dalam pembangunan sistem pakar identifikasi penyakit paru dan pernafasan menggunakan metode forward chaining. Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembang sistem pakar. Dan berikut ini pembahasan secara terperinci mengenai pengembangan sistem pakar pakar penyakit paru dan pernafasan. 4.1. INISIALISASI KASUS Dalam tahap ini, seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya merupakan pengidentifikasian terhadap masalah yang akan dianalisa pengkajian dan pembahasan masalah yang akan diimplementasikan kedalam sistem, dan fasilitas pendukung pembangunan sistem pakar penyakit paru dan pernafasan. 4.1.1 Difinisi Masalah Sebagai salah satu organ tubuh manusia yang terpenting adalah paru-paru yang mempunyai peran dalam peredaran pernafasan didalam susunan anatomi manusia. Paru-paru seperti halnya organ tubuh lainnya dapat mengalami gangguan fungsinya maupun juga dapat terinfeksi penyakit. Jika hal ini terjadi maka harus segera ditangani dan diperiksakan kepada yang ahli dibidangnya, yaitu dokter spesialis paru dan pernafasan. Jika hal ini tidak ditangani dengan serius dapat mengakibatkan kematian. 48 49 Namun sering kali kita jumpai para pasien tidak mengetahui dengan benar gejala-gejala penyakit jantung dan pemekrisaan-pemeriksaan jika terjadi serangan. Hal ini dikarenakan kurangnya media informasi tentang penyakit paru dan pernafasan masyarakat umum. Aplikasi sistem pakar yang akan dikembangkan dapat dipergunakan sebagai alat pembelajaran bagi masyarakat umum dan mahasiswa kedokteran yang ingin tahu tentang penyakit paru dan pernafasan. 4.1.2 Evaluasi Solusi Alternatif Dengan melihat uraian diatas, maka perlunya dikembangkan suatu sistem yang dapat membantu dalam penyebaran informasi penyakit paru dan pernafasan dan solusinya kepada masyarakat, agar dapat mengetahui gejala-gejala penyakit jantung dan pemeriksaannya pada saat diderita atau tidak Sistem yang akan dibuat adalah aplikasi sistem pakar untuk memberikan solusi terhadap penyakit paru-paru. Sistem ini akan memberikan pengetahuan berdasarkan pemeriksaan fisik penderita penyakit paru dan pernafasan, yang dimulai dari pemeriksaan dan dilanjutkan untuk mencari solusinya dari hasil pemeriksaan untuk mengetahui penyakit paru dan pernafasan yang diderita seseorang. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat dan para penderita paru dan pernafasan khususnya dapat mengetahui informasi tentang penyakit paru dan pernafasan secara menyeluruh yang berdasarkan pemeriksaan fisik penyakit paru dan pernafasan. 50 4.2. ANALISA DAN KONSEPTUAL 4.2.1. Konseptual Dalam tahap ini knowledge engineer dan pakar akan menentukan konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan berdasarkan pemeriksaan fisik pasin penyakit paru dan pernafasan Hasil dari pembuatan konsep ini antara knowledge engineer dan pakar adalah dengan terkumpulnya data-data mengenai pengeleompokkan pemeriksaan penyakit paru dan pernafasan. Berdasarkan analisa pemeriksaan fisik pasien penyakit paru dan pernafasan yang terdiri dari : 1. Gejala Penyakit Basis pengetahuan dari gejala penyakit paru-paru dan pernafasan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Gejala Penyakit Kode Gejala Penyakit G01 Batuk Berdahak G02 Kesulitan Pernafasan G03 Sesak di dada G04 Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin. G05 Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai G06 Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari G07 Dahak berwarna putih bercampur darah G08 Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir berwarna kemerahan G09 Dahak berwarna kuning atau hijau 51 2. Jenis Penyakit Basis pengetahuan dari Jenis Penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jenis Penyakit Kode Penyakit P01 Influenza P02 Tuberkulosis P03 Bronkitis 3. Cara Pengobatan Penyakit Basis pengetahuan dari Cara Pengobatan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Pengobatan Kode Pengobatan CP01 Istirahat yang cukup CP02 Hentikan Kegiatan olahraga untuk sementara waktu CP03 Banyak Minum Air Putih CP04 Hisap tablet antiseptik atau antibiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh CP05 Selama 2 bulan intensif minum obat-obatan yang mengandung Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10 mg/kgbb/hari, Rifampisin dengan dosis 10-20 mg/kgbb/hari, Pirazinamid dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari, Emtambutol dengan dosis 15-25 mg/kgbb/hari. 52 CP06 Apabila sakit berlanjut, 4 bulan selanjutnya minum obat INH (dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari) dan Rifampisin (dengan dosis 15-20 mg/kgbb/hari) 3x seminggu. CP07 Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya. CP08 Minum obat penekan batuk dan pengencer dahak seperti Gliseril Guikolat (GG) dan epexol. CP09 Gunakan obat-obatan herbal seperti propolis dicampur madu, teripang, dan daun meniran. 4.3 PROTOTYPE DASAR KASUS 4.3.1 Formulasi Format yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar adalah mekanisme inferensi yang meliputi teknik penalaran, dan teknis penelusuran dan representasi pengetahuan yang meliputi kaidah produksi. 4.3.2. Teknik Penalaran Teknik penalaran yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar untuk informasi penyakit paru dan pernafasan ini dengan menggunakan teknik forward chaining (penalaran maju) yang dimulai penelusurannya dari sekumpulan dan menuju kesimpulan yang diinginkan. Artinya data-data atau gejala-gejala dari pemeriksaan akan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian akan direkam/disimpan selanjutnya dianalisa untuk mencari solusinya. 53 Observasi 1 Kaidah A Fakta a Kaidah A Kesimpulan 1 Fakta b Kaidah B Kesimpulan 2 Kesimpulan 3 Observasi 2 Kaidah fakata c kaidah Kesimpulan 4 Gambar 4.1 Penalaran Maju 4.3.3 Teknik Penelusuran Selain teknik penalaran, diperlukan juga teknik penelusuran data dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri dari nodes berbentuk tree atau pohon. Ada tiga teknik penelusuran yang dipergunakan dalam pembangunan sistem pakar yaitu ; depth first search, bread first search dan best first search. Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar penyakit paru dan pernafasan ini menggunakan teknik penelusuran berbentuk tree atau pohon yang melakukan penelusuran data-data pada node-node secara mendalam simpul sistem pakar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Atau proses pencariannya akan dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang selevel. Untuk gambar rancangan rule dapat dilihat di Gambar 4.2. 54 Atr1 N1 N2 H5 Atr2 N4 Atr5 N5 N6 H4 Atr3 N9 N3 H6 N7 N8 H7 H8 N10 H1 Atr4 N11 H2 N12 H3 Gambar 4.2 Pohon Keputusan atau Tree Lambang bulat pada pohon keputusan melambangkan sebagai node akar atau cabang (bukan daun) sedangkan kotak melambangkan node daun. Jika pengetahuan yang terbentuk berupa kaidah produksi dengan format: Jika Premis Maka Konklusi Node-node akar akan menjadi Premis dari aturan sedangkan node daun akan menjadi bagian konklusinya. Dari 55 gambar pohon keputusan pada gambar 4.2, dapat dibentuk aturan sebagai berikut : 1.jika Atr_1 = N_1 Dan Atr_2 = N_4 Dan Atr_3 = N_9 Maka H_1 2. Jika Atr_1 = N_1 Dan Atr_2 = N_4 Dan Atr_3 = N_10 Dan Atr_4 = N_11 Maka H_2 3jika Atr_1 = N_1 Dan Atr_2 = N_4 Dan Atr_3 = N_10 Dan Atr_4 = N_12 Maka H_2 4. Jika Atr_1 = N_1 Dan Atr_2 = N_5 Maka H_4 5. Jika Atr_1 = N_2 Maka H_5 6. Jika Atr_1 = N_3 56 Dan Atr_5 = N_6 Maka H_6 7. Jika Atr_1 = N_3 Dan Atr_5 = N_7 Maka H_7 8. Jika Atr_1 = N_3 Dan Atr_5 = N_8 Maka H_8 Model case based reasoning dapat digunakan sebagai metode akuisi si pengetahuan dalam aplikasi system pakar diagnosis penyakit. Aturan yang dihasilkan sistem ini mampu digunakan untuk mendiagnosis penyakit didasarkan pada data-data pasien. Dalam penentuan diagnosis penyakit belum diimplementasikan derajat kepercayaan terhadap hasil diagnosis tersebut. 4.4. MESIN INFERENSI Dalam tahap ini, penulis melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Mekanisme inferensi untuk pengujian aturan yang penulis gunakan adalah metode forward chaining. Penelusuran dilakukan dengan memilih gejala terlebih dahulu dan kemudian dicocokan dengan aturan – aturan yang ada. 57 Dibawah ini merupakan tabel mesin inferensi yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar penyakit paru – paru dan pernafasan. Mesin inferensi untuk hubungan antara gejala dan penyakit dapat dilihat pada tabel 4.4. Mesin inferensi untuk basis pengetahuan gejala dan penyakit dapat dilihat pada tabel 4.5. Mesin Inferensi untuk basis pengetahuan penyakit dan cara pengobatan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Daftar Hubungan Gejala dan Penyakit Penyakit No Gejala Kode Gejala Influenza TBC (P01 (P02) Bronkitis (P03) 1. Batuk Berdahak G01 x x x 2. Kesulitan Pernafasan G02 x x x 3. Sesak di dada G03 x x x 4. Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin. Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai G04 x G05 x G06 x 6. Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari 7. Dahak berwarna putih bercampur darah G07 x G08 x 8. Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir berwarna kemerahan 9. Dahak berwarna kuning atau hijau G09 x 5. 58 Tanda silang (x) pada jenis penyakit didalam Tabel 4.4 menunjukkan pasien mengalami penyakit tersebut diatas Tabel 4.5 Basis Pengetahuan Gejala dan Penyakit No. Aturan 1 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 THEN P01 2 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 THEN P01 3 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 THEN P01 4 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01 5 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01 6 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01 7 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01 8 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01 9 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01 10 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01 11 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01 12 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01 13 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01 14 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01 15 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01 16 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01 17 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01 18 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01 19 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01 20 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01 21 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01 22 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01 23 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01 59 24 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01 25 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01 26 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01 27 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01 28 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01 29 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01 30 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01 31 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 THEN P02 32 IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 THEN P02 33 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 THEN P02 34 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02 35 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02 36 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02 37 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02 38 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02 39 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 40 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 41 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02 42 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02 43 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 44 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 45 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02 46 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02 47 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 48 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 49 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 50 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 51 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 60 52 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 53 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 54 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 55 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 56 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 57 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 58 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 59 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 60 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 61 IF G01 AND G02 AND G03 AND G08 THEN P03 62 IF G01 AND G02 AND G03 AND G09 THEN P03 63 IF G01 AND G02 AND G08 AND G09 THEN P03 64 IF G01 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03 65 IF G02 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03 66 IF G01 AND G02 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03 67 IF G01 AND G02 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03 68 IF G01 AND G02 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03 69 IF G01 AND G02 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 70 IF G01 AND G02 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 71 IF G01 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03 72 IF G01 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03 73 IF G01 AND G03 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 74 IF G01 AND G03 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 75 IF G02 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03 76 IF G02 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03 77 IF G02 AND G03 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 78 IF G02 AND G03 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 79 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 61 80 IF G01 AND G02 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 81 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 82 IF G01 AND G02 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 83 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 84 IF G01 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 85 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 86 IF G01 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 87 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 88 IF G02 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 89 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03 90 IF G02 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03 91 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 THEN P01 AND P02 92 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G07 THEN P01 AND P02 93 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 THEN P01 AND P02 94 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G07 THEN P01 AND P02 95 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 96 97 98 99 100 101 102 103 104 62 105 109 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G08 THEN P01 AND P03 110 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G09 THEN P01 AND P03 111 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G08 THEN P01 AND P03 112 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G09 THEN P01 AND P03 113 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 106 107 108 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P03 127 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G08 THEN P02 AND P03 63 128 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G09 THEN P02 AND P03 129 IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 AND G08 THEN P02 AND P03 130 IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 AND G09 THEN P02 AND P03 131 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02 AND P03 132 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 64 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 65 173 174 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01 AND P02 AND P03 Tabel 4.6 Basis Pengetahuan Penyakit dan Cara Pengobatan No. Aturan 1 IF P01 THEN CP01 AND CP02 AND CP03 AND CP04 2 IF P02 THEN CP05 AND CP06 AND CP07 3 IF P03 THEN CP08 AND CP09 4.5. PENGEMBANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya setelah prototype dasar kasus secara lengkap kemudian pengembangan sistem dilanjutkan dengan membuat rancangan system yang akan dibangun. Dalam tahap ini meliputi perancangan database, perancangan antarmuka pemakai (user interface), dan sarana-saran pendukung system. 4.5.1 Data Flow Diagram (DFD) Pada perancangan sistem ini, penulis menggunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat bantu untuk menggambarkan sistem yang akan dirancang untuk aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru dan pernafasan. Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran informasi dari suatu sistem secara logika dengan mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Untuk lebih jelasnya, penulis telah membuat data flow diagram untuk merancang aplikasi sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru dan pernafasan dengan menggunakan metode forward chaining. 66 4.5.1.1 Context Diagram Context Diagram dibawah ini menggambarkan aliran data secara umum yang menampilkan proses dan lingkungan luar yang berhubungan dengan proses pengolahan data dalam memberikan informasi mengenai aplikasi sistem pakar ini. Adapun context diagram pada sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4.3. Pakar Kebutuhan User Gejala,jenis penyakit pengobatan 0 User Jenis Penyakit, Cara Pencegahan Sistem Pakar Penyakit Paru-paru dan Pernafasan Gambar 4.3 Context Diagram Pada gambar 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa penginputan data penyakit paru-paru dan pernafasan dilakukan oleh seorang pakar (programmer) yang kemudian data tersebut akan dijadikan jawaban dari data gejala yang dberikan oleh user. Setelah mendapatkan data gejala dari user kemudian data akan dianalisa oleh sistem dan hasil analisa akan diberikan kepada user. 67 4.5.1.2 Diagram Level 0 (nol) Diagram level 0 (nol) disebut dengan overview diagram yaitu uraian kegiatan (urutan pertama) setelah diagram konteks. Diagram level 0 (nol) ini, menggambarkan proses pengolahan data aplikasi sistem pakar ini. Diagram level 0 pada sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. gejala, 1.0 penyakit Pakar Jenis Penyakit Cara Pengobatan gejala Pengolahan penyakit penyakit D1 gejala D2 penyakit 2.0 data user data user User J.penyakit Daftar jawaban gejala D3 user D4 hasil_analisa hasil analisa hasil analisa jawaban gejala analisa kebutuhan 3.0 penyakit Konsultasi User gejala Gambar 4.4 Diagram Level 0 (nol) 4.5.2 Rancangan Database Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar penyakit paru-paru dan pernafasan ini memiliki database dengan nama pakar. Adapun rancangan tabel pada sistem pakar penyakit paru-paru dan pernafasan seperti dibawah ini : 68 1. Tabel Gejala Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data tentang gejala-gejala penyakit paru-paru dan pernafasan. Adapun tabel gejala penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Tabel Gejala No Field Type Size Keterangan 1 id_gejala varchar 5 Id Gejala 2 gejala longtext - Gejala Penyakit 2. Tabel Penyakit Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data tentang jenis-jenis penyakit paru-paru dan pernafasan serta pengobatannya. Adapun tabel penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Tabel Penyakit No Field Type Size Keterangan 1 id_penyakit varchar 5 Id Penyakit 2 nm_penyakit varchar 30 Nama Penyakit 3 penjelasan longtext - Penjelasan 4 pengobatan longtext - Cara Pengobatan 69 3. Tabel User Pada tabel user ini digunakan untuk menyimpan data user yang telah mendaftar di web ini untuk melakukan konsultasi. Tabel user dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Tabel User No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 kd_user integer 5 Kode User 2 nm_user varchar 30 Nama User 3 alamat longtext - Alamat User 4 pekerjaan varchar 30 Pekerjaan User 5 noip varchar 20 Nomor ip 6 tgl datetime - Tanggal Pendaftaran 4. Tabel Hasil_Analisa Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data tentang hasil analisa dari jawaban gejala user. Adapun tabel hasil_analisa dapat dilihat pada Tabel 4.10. 70 Tabel 4.10 Tabel Hasil_Analisa No Field Type Size Keterangan 1 kd_user integer 5 Kode User 2 nm_user varchar 30 Nama User 3 id_penyakit varchar 5 Id Penyakit 4 noip varchar 20 Nomor ip 5 tanggal datetime - Tanggal Analisa 5. Tabel Pakar Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data tentang jenis-jenis penyakit paru-paru dan pernafasan. Adapun tabel jenis penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Tabel Pakar No Field Type Size Keterangan 1 username varchar 30 Username Pakar 2 password varchar 30 Password Pakar 6. Tabel Relasi Tabel ini digunakan untuk menyimpan semua data tentang relasi antara data gejala dan data penyakit. Adapun rancangan tabel relasi dapat dilihat pada Tabel 4.12. 71 Tabel 4.12 Tabel Relasi No 4.5.3 Field Type Size Keterangan 1 id_penyakit varchar 5 Id Penyakit 2 id_gejala varchar 5 Id Gejala Bagan Alir (Flowchart) Bagan alir (flowchart) digunakan penulis untuk menggambarkan proses di dalam aplikasi sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit paru-paru dan pernafasan dengan menggunakan metode forward chaining. Bagan alir (flowchart) merupakan suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari data yang akan diproses dalam suatu program awal sampai akhir. Terdapat 7 bagan alir (flowchart) yang dibuat, yaitu : 1. Flowchart menu utama 2. Flowchart konsultasi 3. Flowchart login pakar 4. Flowchart menu pakar 5. Flowchart input gejala penyakit 6. Flowchart input data penyakit 7. Flowchart input relasi Gambar-gambar flowchart rancangan menu diatas adalah sebagai berikut : 72 4.5.3.1 Flowchart Menu Utama Adapun alur program (flowchart) menu utama pada aplikasi sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 Start Tampilan halaman awal Pilih Home Y Tampilkan Halaman Home T Pilih Konsultasi Y Tampilkan Halaman Konsultasi T Pilih Informasi Y Tampilkan Halaman Informasi T Pilih Profil Y Tampilkan Halaman Profil Pembuat T Pilih Pakar Y Tampilkan Halaman Login pakar T End Gambar 4.5 Flowchart Menu Utama 73 Flowchart menu utama ini menjelaskan tentang jalannya menu utama yang dapat digunakan user dan pakar, mulai dari tampilan awal sampai pilihan-pilihan menu yang ada pada aplikasi sistem pakar penyakit paru-paru dan pernafasan. 4.5.3.2 Flowchart Konsultasi Flowchart konsultasi user dapat dilihat pada Gambar 4.6. Start Tampilkan Halaman Konsultasi Input data user T Klik Daftar Y Input jawaban gejala Cek T Rule / Aturan Y Tampilkan Halaman Hasil Analisa End Gambar 4.6 Flowchart Konsultasi Flowchart konsultasi penyakit ini menjelaskan tentang alur user yang ingin melakukan konsultasi. 74 4.5.3.3 Flowchart Login Pakar Alur program (flowchart) login pada aplikasi sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4.7. Start Tampilkan Halaman Login Pakar Input username dan password Proses Login Username = = benar dan Password = = benar Login gagal T Y Tampilkan Halaman Home Pakar End Gambar 4.7 Flowchart Login Pakar Flowchart login pakar ini dimulai dari tampilan halaman login pakar, kemudian input username dan password untuk diproses kebenarannya. Apabila username dan password salah, maka akan kembali ke halaman login. Apabila username dan password benar, maka login berhasil dan masuk ke halaman Home pakar. 75 4.5.3.4 Flowchart Menu Pakar Adapun alur program (flowchart) menu utama pada aplikasi sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4.8. Start Tampilkan Halaman Home Pakar Pilih Home Y Tampilkan Halaman Home Pakar T Pilih Ubah Password Y Tampilkan Halaman Konsultasi T Pilih Gejala Y Tampilkan Halaman Input Gejala T Pilih Data Penyakit Y Tampilkan Halaman Input Data Penyakit T Pilih Menu Relasi Y Tampilkan Halaman Relasi T Pilih Log Out Y Tampilkan Halaman Home Utama T End Gambar 4.8 Flowchart Menu Pakar Flowchart menu pakar ini menjelaskan tentang jalannya menu pakar yang dapat digunakan pakar untuk mengolah data – data yang berhubungan dengan 76 aplikasi sistem pakar ini, seperti mengolah data gejala, data penyakit, dan hubungan data-data tersebut. 4.5.3.5 Flowchart Input Alur program (flowchart) input pada aplikasi sistem pakar ini adalah sebagai berikut : 1. Flowchart Input Gejala Penyakit Flowchart input data gejala penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.9. Start Tampilkan Halaman Input Gejala Input id_gejala dan gejala Pilih T Simpan Y Proses Simpan Id_gejala = = Ada Data Gagal disimpan T Y Data Berhasil disimpan End Gambar 4.9 Flowchart Input Gejala Penyakit 77 Flowchart input penyakit ini menjelaskan tentang pengiputan data gejala penyakit paru-paru dan pernafasan yang dibahas pada sistem pakar ini. 2. Flowchart Input Data Penyakit Flowchart input data penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.10. Start Tampilkan Halaman Input data Penyakit Input id_penyakit, nm_penyakit, penjelasan, dan pengobatan Pilih T Simpan Y Proses Simpan Id_penyakit == Ada Data Gagal disimpan T Y Data Berhasil disimpan End Gambar 4.10 Flowchart Input Data Penyakit Flowchart input jenis penyakit ini menjelaskan tentang pengiputan data jenis - jenis penyakit paru – paru dan pernafasan yang dibahas pada sistem pakar ini. 3. Flowchart Input Relasi 78 Flowchart input data relasi dapat dilihat pada Gambar 4.11. Start Tampilkan Halaman Relasi Input id_peyakit, dan id_gejala Pilih T Simpan Y Proses Simpan Data Berhasil disimpan End Gambar 4.11 Flowchart Input Relasi Flowchart input relasi ini menjelaskan tentang pengiputan data relasi gejala dan penyakit paru-paru dan pernafasan yang dibahas pada sistem pakar ini. 4.2.4. Sarana Pendukung Sistem Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan ini dapat digunakan pada satu unit komputer dengan konfigurasi minimum hardware dan sistem operasi. 1. Perangkat keras/Hardware a. Processor setara Pentium II 450 Mhz keatas b. Memory minimal 64 MB 79 c. Monitor dengan resolusi 800 X 600 d. Keyboard dan Mouse e. VGA 16 MB f. Hardisk Drive 64 MB 2. Perangkat Lunak / Software. a. Windows 2000/NT/XP b. Macromedia Dreamwaver MX 2004 c. Php Mysql version 2.5 80 4.2.5 Rancangan Arsitektur Program 4.2.5.1 Rancangan Menu 1. Rancangan Menu Home Rancangan antarmuka menu pemakai merupakan tampilan bagi pemakai untuk melakukan penelurusan penyakit untuk mendapatkan informasi yang dicari. Rancangan menu Home dapat dilihat pada Gambar 4.12. Sistem Pakar Penyakit Paru – Paru dan Pernafasan (Gambar Header) MENU Home Home Konsultasi Informasi Paru – Paru dan Pernafasan Profil (Gambar) Pakar Salah satu kebutuhan pokok hidup manusia adalah bernafas dimana paru – paru adalah organ vital manusia yang digunakan untuk bernafas. Oleh karena itu ………………….. Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.12 Rancangan Menu Utama 81 2. Rancangan Menu Konsultasi Rancangan antarmuka menu konsultasi merupakan tampilan dimana pemakai (user) menjawab pertanyaan berdasarkan gejala yang dia alami. Rancangan menu konsultasi dapat dilihat pada Gambar 4.13. Sistem Pakar Penyakit Paru – Paru dan Pernafasan (Gambar Header) MENU Home Konsultasi Konsultasi Jawablah Pertanyaan Dibawah ini : Informasi 1. Pertanyaan 1 Profil YA TIDAK Pakar Diagnosa Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.13 Rancangan Menu Konsultasi 3. Rancangan Menu Informasi Rancangan antarmuka menu informasi berisi tentang informasi dari penyakit paru-paru dan pernafasan. Rancangan menu konsultasi dapat dilihat pada Gambar 4.14. Sistem Pakar UIN JAKARTA (Gambar Header) MENU Home Informasi Konsultasi Tips Pencegahan penyakit paru-paru dan pernafasan Informasi • Influenza Profil • TBC Pakar • Bronkitis Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.14 Rancangan Menu Informasi 82 4. Rancangan Menu Profil Rancangan antarmuka menu profil berisi tentang profil pembuat web ini. Rancangan menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.15. Sistem Pakar UIN Jakarta (Gambar Header) MENU Home Profil Pembuat Website Konsultasi Nama : Informasi TTL : Foto Profil Alamat : Pakar ……………. Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.15 Rancangan Menu Profil 5. Rancangan Menu Pakar Rancangan antarmuka menu pakar merupakan tampilan yang berupa form login untuk pakar (programmer) masuk ke dalam bagian pengolahan data penyakit. Rancangan menu pakar dapat dilihat pada Gambar 4.16. Sistem Pakar UIN Jakarta (Gambar Header) MENU Home Login Pakar Konsultasi Informasi Username : Profil Password : Pakar Login Gambar Cancel Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.16 Rancangan Menu Pakar 83 4.2.5.2 Rancangan Input 1. Rancangan Input Data User Rancangan input data user digunakan user untuk melakukan pendaftaran agar mendapatkan hak akses untuk melakukan konsultasi pada website sistem pakar ini. Rancangan input data user dapat dilihat pada Gambar 4.17. Sistem Pakar UIN Jakarta (Gambar Header) MENU Home Konsultasi Informasi Profil Masukkan Data Anda : Nama : Alamat : Pekerjaan : Pakar Daftar Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.17 Rancangan Input Data User 2. Rancangan Input Ubah Password Rancangan input ubah password merupakan form yang digunakan oleh pakar untuk mengubah password login pakar. Rancangan menu ubah password dapat dilihat pada Gambar 4.18. 84 Sistem Pakar UIN Jakarta (Gambar Header) MENU Home Ubah Password Ubah Password Gejala Password Lama : Relasi Password Baru : Log Out Confirm Password Baru : Data Penyakit Submit Cancel Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.18 Rancangan Input Ubah Password 3. Rancangan Input Gejala Rancangan input gejala merupakan form input gejala yang digunakan oleh pakar untuk mengolah data gejala. Rancangannya pada Gambar 4.19. Sistem Pakar Penyakit Paru – Paru dan Pernafasan (Gambar Header) MENU Home Gejala Penyakit Ubah Password ID Gejala : Gejala Data Penyakit Gejala : Relasi Log Out Gambar Simpan Batal Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.19 Rancangan Input Gejala 85 4. Rancangan Input Data Penyakit Rancangan ini merupakan form input yang digunakan oleh pakar untuk mengolah data penyakit. Rancangan ini dapat dilihat pada Gambar 4.20. Sistem Pakar Penyakit Paru –(Gambar Paru dan Header) Pernafasan MENU Home Data Penyakit Ubah Password Gejala Data Penyakit Relasi Log Out ID Penyakit : Nama Penyakit : Penjelasan : Pengobatan : Simpan Gambar Batal Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.20 Rancangan Input Data Penyakit 5. Rancangan Input Relasi Rancangan ini merupakan form input yang digunakan oleh pakar untuk mengolah data relasi antara gejala dan penyakit. Rancangan input data relasi dapat dilihat pada Gambar 4.21. Sistem Pakar Penyakit Paru – Paru dan Pernafasan (Gambar Header) MENU Relasi Gejala dan Penyakit Home Ubah Password Gejala Nama Penyakit : Daftar Gejala : Data Penyakit Relasi Simpan Batal Log Out Gambar Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.21 Rancangan Input Relasi 86 4.2.5.3 Rancangan Output 1. Rancangan Output Hasil Konsultasi Rancangan output hasil analisa menampilkan hasil analisa dari jawaban gejala yang diinputkan oleh user. Rancangannya pada Gambar 4.22. Sistem Pakar Penyakit Paru – Paru dan Pernafasan (Gambar Header) MENU Home Data User : Konsultasi Hasil Analisa Terakhir : Informasi Penyakit Gejala Keterangan Pengobatan Profil Pakar Gambar : : : : Copyright Firmansyah Putra 2011 Gambar 4.22 Rancangan Output Hasil Konsultasi 4.6. IMPLEMENTASI Untuk tahap selanjutnya yaitu implementasi sistem. Telah dijelaskan pada bab sebelumnya sistem pakar yang telah dibuat akan diimplementasikan. 1.5.1. Proses Inputan Pemakai Proses input dalam sistem dilakukan oleh pemakai dan suatu sistem yang baik adalah kemudahan dalam input data kedalam sistem. Dalam implementasi, sistem dapat dikatakan layak pakai, hal ini ditunjukkan dengan dapat diimplementasikan sistem ini dengan spesifikasi komputer yang tidak terlalu kompleks, proses input data yang dilakukan oleh pemakai dapat dilaksanakan dengan mudah, dan kemudahan proses update data untuk pakar. 87 1.5.2 Implementasi Database Sistem Informasi yang dirancang dengan menggunakan pemrograman PHP dan MySQL yaitu sebuah bahasa pemrograman berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan proses di server. Pada sistem ini menggunakan database dengan nama pakar yang terdiri dari 6 tabel yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Semua tabel yang digunakan tersimpan dalam sistem database server. implementasi database pada website ini dapat dilihat pada Gambar 4.23. Gambar 4.23 Implementasi Database Berikut ini adalah implementasi dari masing-masing tabel pada database pakar ini. 88 1. Implementasi Tabel Gejala Implementasi tabel gejala dapat dilihat pada Gambar 4.24. Gambar 4.24 Implementasi Tabel Gejala 2. Implementasi Tabel Penyakit Implementasi tabel penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.25. Gambar 4.25 Implementasi Tabel Penyakit 3. Implementasi Tabel User Implementasi tabel user dapat dilihat pada Gambar 4.26. 89 Gambar 4.26 Implementasi Tabel User 4. Implementasi Tabel Hasil_Analisa Implementasi tabel hasil_analisa dapat dilihat pada Gambar 4.27. Gambar 4.27 Implementasi Tabel Hasil_Analisa 90 5. Implementasi Tabel Pakar Implementasi tabel pakar dapat dilihat pada Gambar 4.28. Gambar 4.28 Implementasi Tabel Pakar 6. Implementasi Tabel Relasi Implementasi tabel relasi dapat dilihat pada Gambar 4.29. Gambar 4.29 Implementasi Tabel Relasi 91 4.1.1. Tampilan Halaman Home Tampilan halaman home ini merupakan implementasi dari rancangan home. Pada gambar ini untuk menjelaskan menu apa saja yang ada pada website sistem pakar ini, halaman home berisi menu utama user yang meliputi menu home, menu konsultasi, menu informasi, menu profil, dan menu pakar. Bentuk halaman home ini dapat dilihat pada Gambar 4.30. Gambar 4.30 Halaman Home 4.1.2. Tampilan Menu Konsultasi Tampilan menu konsultasi ini merupakan implementasi dari rancangan menu konsultasi. Halaman ini berisi tentang form pertanyaan tentang gejala yang dialami user untuk mendapatkan hasil analisanya. Bentuk tampilan menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.31. 92 Gambar 4.31 Tampilan Menu Konsultasi 4.1.3 Tampilan Menu Informasi Tampilan menu Informasi ini merupakan implementasi dari rancangan menu informasi. Halaman ini berisi tentang tips pencegahan penyakit paru-paru dan pernafasan. Bentuk tampilan menu informasi dapat dilihat pada Gambar 4.32. Gambar 4.32 Tampilan Menu Informasi 93 4.1.4 Tampilan Menu Profil Tampilan ini merupakan implementasi dari rancangan menu profil. Halaman ini berisi tentang data diri dari pembuat website ini. Bentuk tampilan menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.33. Gambar 4.33 Tampilan Menu Profil 4.1.5 Tampilan Menu Pakar Tampilan menu pakar ini merupakan implementasi dari rancangan menu pakar. Halaman ini berisi form login administrator. Menu pakar berguna untuk membatasi penggunaan sistem. Bentuk menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.34. 94 Gambar 4.34 Tampilan Menu Pakar 4.1.6. Tampilan Input Data User Tampilan input data user merupakan implementasi dari rancangan input data user. Bentuk tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.35. Gambar 4.35 Tampilan Input Data User 95 4.1.7 Tampilan Ubah Password Tampilan ubah password ini merupakan implementasi dari rancangan input ubah password yang dapat dilakukan oleh admin. Halaman ini berisi form untuk mengubah password login admin. Bentuk tampilan ubah password ini dapat dilihat pada Gambar 4.36. Gambar 4.36 Tampilan Menu Ubah Password 4.1.8. Tampilan Input Gejala Tampilan input gejala ini merupakan implementasi dari rancangan input gejala. Halaman ini merupakan form yang digunakan admin untuk menginput data baru atau mengedit data yang telah ada. Bentuk tampilan form input ini dapat dilihat pada Gambar 4.37. 96 Gambar 4.37 Form Input Gejala 4.1.9. Tampilan Input Data Penyakit Tampilan input penyakit ini merupakan implementasi dari rancangan input penyakit. Halaman ini merupakan form yang digunakan admin untuk menginput data baru atau mengedit data yang telah ada. Bentuk tampilan form input ini dapat dilihat pada Gambar 4.38. Gambar 4.38 Form Input Data Penyakit 97 4.1.10 Tampilan Input Relasi Tampilan input relasi ini merupakan implementasi dari rancangan input relasi. Halaman ini merupakan form yang digunakan admin untuk menginput data baru atau mengedit data yang telah ada. Bentuk tampilan form input ini dapat dilihat pada Gambar 4.39. Gambar 4.39 Form Input Relasi 4.1.11 Tampilan Output Hasil Konsultasi Tampilan ini merupakan implementasi dari rancangan output hasil konsultasi. Bentuk tampilan menu ini dapat dilihat pada Gambar 4.40. 98 Gambar 4.40 Tampilan Output Hasil Konsultasi 4.7. PENGUJIAN Proses pengujian terhadap aplikasi sistem pakar penyakit paru dan pernafasan dilakukan oleh knowlegde engineer dan pakar dalam hal ini dokter spesialis penyakit paru dan pernafasan, untuk menguji kebenaran dari sistem pakar yang telah dibangun. Telah dilakukan test pengujian dengan beberapa kreteria sebagai berikut ; 1. Kemudahan dalam menjalankan sistem Pemakai dapat menjalankan aplikasi dengan mudah, kemudian pemakai dapat berkonsultasi tentang penyakit paru dan pernafasan dengan cara mengaktifkan menu penelusuran pemeriksaan. Sehingga akan tampil form penelusuran pemeriksaan, setelah memilih pilihan yang tersedia pada tiap-tiap form penelusuran pemeriksaan 1-10. selanjutnya data yang telah dipilih akan direkam pada form rekaman data. Pemakai mengklik ”diagnosa” untuk mengetahui solusi yang dicari 2. Penyajian informasi yang cukup lengkap 99 3. dokumentasi sistem yang baik 4.2.7.1 Pengujian Akses Web User memulai transaksi halaman web antara lain dengan cara melakukan koneksi ke server berbasis HTTP pada port yang telah ditentukan dan mengirim permintaan dengan menspesifikasikan perintah HTTP yaitu metode permintaan yang digunakan, diikuti alamat dokumen. Sintaks permintaan adalah contohnya sebagai berikut :http://localhost/pakar/php Maka dari sisi admin (web server) mendapat permintaan halaman utama http://localhost/pakar/php dari user, maka secara otomatis permintaan tersebut akan dicari di komputer admin yang tersimpan dalam server localhost: C:\AppServ\www\pakar\php. Jika ditemukan, maka halaman yang diminta akan dikirimkan ke user (si peminta). Seperti yang terlihat pada Gambar 4.41 yang merupakan tampilan awal atau halaman index aplikasi website sistem pakar ini. Gambar 4.41 Hasil Keluaran Halaman Utama 100 Namun jika tidak ditemukan atau salah dalam pengetikan alamat maka server akan memberi pesan “404. Object Not Found”. Yang artinya halaman ini tidak ditemukan, seperti yang terlihat pada Gambar 4.42. Gambar 4.42 Halaman Tidak Ditemukan 4.2.7.2 Pengujian Konsultasi Menu konsultasi merupakan menu dimana user dapat melakukan penginputan gejala-gejala yang dialami untuk mendapatkan hasil analisa dari gejala tersebut. Pengujian konsultasi dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Pengujian Konsultasi Modul Prosedur yang diuji Pengujian Konsultasi - akses ke Masukan Keluaran Hasil yang Kesimpulan didapat Hasil Baik Gejala, yang Hasil diharapkan website klik diagnosa diagnosa - pilih menu tombol dari dari konsultasi diagnosa jawaban jawaban gejala yang gejala - isi data user 101 - input jawaban diinput gejala yang yang diinput dialami - klik tombol diagnosa 4.2.7.3. Pengujian Login Untuk melakukan akses ke sistem setiap admin harus mempunyai username dan password yang terdapat pada sistem. Admin ini berhak menjalankan sistem untuk melakukan kegiatannya sebagai tenaga administrasi mulai dari perubahan password login, penginputan dan pengeditan data kategori, pahlawan, dan bukutamu. Proses pengujian login dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Pengujian Login Modul yang diuji Login Prosedur Pengujian Masukan Keluaran Hasil yang yang didapat - Akses ke diharapkan Username, User masuk User website password, ke dalam masuk ke - Pilih menu klik sistem dan dalam Pakar tombol dapat sistem dan - Masukan login mengakses dapat sistem mengakses username dan password yang benar sistem Kesimpulan Baik 102 - Klik tombol login Login - Akses ke Username, Tampil Tampil website password, pesan pesan - Pilih menu klik “Username “Username Pakar tombol atau atau - Masukan login Password Password Salah” Salah” username atau Baik password yang salah - Klik tombol login 4.2.7.4.Pengujian Menu Ubah Password Menu Ubah Password digunakan untuk mengubah password login admin. Pada pengubahan password admin yang harus diisi adalah password lama, password baru, dan confirm password baru. Proses pengujian ubah password dapat dilihat pada Tabel 4.15. 103 Tabel 4.15 Pengujian Menu Ubah Password Modul yang diuji Ubah Prosedur Pengujian Masukan Keluaran Hasil yang Kesimpu yang didapat lan diharapkan Tampil Tampil passwor - masuk ke bagian lama, pesan pesan d - akses ke website Password admin password “Password “Password - pilih menu ubah baru, berhasil berhasil password confirm diubah” diubah” - input password password lama, password baru, klik baru, dan confirm tombol password baru submit Tampil Tampil passwor - masuk ke bagian lama, pesan pesan d Baik yang benar - klik tombol submit Ubah - akses ke website Password admin password “Password “Password - pilih menu ubah baru, gagal gagal password confirm diubah” diubah” - input password password lama salah atau baru, klik Baik 104 password baru tombol tidak sama submit dengan confirm password baru - klik tombol submit Pengujian Menu Gejala Pada pengujian data gejala digunakan untuk memasukkan data baru, mengedit atau menghapus data yang telah ada. Pengolahan data gejala meliputi data – data seperti id_gejala dan gejala. Pengujian pengolahan data gejala dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Pengujian Gejala Modul yang diuji Prosedur Pengujian Keluaran Masukan yang diharapkan Hasil yang didapat Input - akses ke Id_gejala, Tampil Tampil Data website gejala, pesan “Data pesan “Data gejala - masuk ke klik berhasil berhasil bagian admin tombol disimpan” disimpan” - pilih menu simpan gejala - pilih add Kesimpulan Baik 105 - input id_gejala dan gejala yang benar - klik tombol simpan Input - akses ke Id_gejala, Tampil Tampil Data website gejala, pesan “id pesan “id Gejala - masuk ke klik atau gejala atau gejala bagian admin tombol belum diisi” belum - pilih menu simpan Baik diisi” gejala - pilih add - id_gejala atau gejala tidak diinput - klik tombol simpan Edit - akses ke Id_gejala, Tampil Tampil Data website gejala, pesan “data pesan “data Gejala - masuk ke klik berhasil di berhasil di bagian admin tombol edit” edit” - pilih menu edit gejala Baik 106 - pilih edit - edit id_gejala dan gejala dengan benar - klik tombol edit Delete - akses ke Id_gejala, Tampil Tampil Data website gejala, pesan “data pesan “data Gejala - masuk ke klik berhasil di berhasil di bagian admin tombol delete” delete” - pilih menu delete Baik gejala - pilih delete - masuk ke form delete - klik tombol delete 4.2.7.5 Pengujian Menu Data Penyakit Pada pengujian data jenis penyakit digunakan untuk memasukkan data baru, mengedit atau menghapus data yang telah ada. Pengolahan data jenis penyakit meliputi data – data seperti id_penyakit, nm_penyakit, penjelasan, dan 107 pengobatan. Pengujian pengolahan data jenis penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Pengujian Data Penyakit Modul yang diuji Prosedur Pengujian Masukan Keluaran Hasil yang yang diharapkan didapat Input - akses ke Id_penyakit, Data website nm_penyakit, pesan pesan penyakit - masuk ke penjelasan, “Data “Data bagian admin pengobatan, berhasil berhasil - pilih menu data klik tombol disimpan” disimpan” penyakit simpan - pilih add - input id_penyakit, nm_penyakit, penjelasan, dan pengobatan yang benar - klik tombol simpan Tampil Tampil Kesimpulan Baik 108 Input - akses ke Id_penyakit, Data website nm_penyakit, pesan “ada pesan klik tombol data yang “ada data simpan masih yang kosong” masih Penyakit - masuk ke bagian admin - pilih menu data Tampil penyakit Tampil Baik kosong” - pilih add - id_penyakit atau nm_penyakit tidak diinput - klik tombol simpan Edit - akses ke Id_penyakit, Tampil Tampil Data website nm_penyakit, pesan “data pesan penjelasan, berhasil di “data bagian admin pengobatan, edit” berhasil di - pilih menu data klik tombol penyakit edit Penyakit - masuk ke - pilih edit - edit id_penyakit, nm_penyakit, edit” Baik 109 penjelasan, dan pengobatan dengan benar - klik tombol edit Delete - akses ke Id_penyakit, Tampil Data website penyakit, pesan “data pesan klik tombol berhasil di “data delete delete” berhasil di Penyakit - masuk ke bagian admin - pilih menu data Tampil Baik delete” penyakit - pilih delete - masuk ke form delete - klik tombol delete 4.2.7.6 Pengujian Data Relasi Pada pengujian data relasi digunakan untuk memasukkan data baru, mengedit atau menghapus data yang telah ada. Pengujian pengolahan data pencegahan dapat dilihat pada Tabel 4.18. . 110 Tabel 4.18 Pengujian Relasi Modul Prosedur yang diuji Pengujian Masukan Keluaran Hasil yang yang diharapkan didapat Input Data - akses ke Id_penyakit, Tampil Tampil relasi website id_gejala, pesan pesan - masuk ke klik tombol “Data “Data bagian admin simpan berhasil berhasil - pilih menu disimpan” disimpan” Kesimpulan Baik relasi - input id_penyakit dan id_gejala yang benar - klik tombol simpan Input Data - akses ke Id_penyakit, Tampil Tampil id_gejala, pesan “ada pesan klik tombol data yang “ada data bagian admin simpan belum yang - pilih menu diisi” belum Pencegahan website - masuk ke relasi - input diisi” Baik 111 id_penyakit dan id_gejala yang salah - klik tombol simpan 4.8. ANALISA HASIL PROGRAM Penulis memberikan beberapa contoh hasil analisa program yang telah diuji adalah sebagai berikut : 1. Pengujian pertama untuk rule pertama (1) : Komponen-komponen pada form konsultasi sampai dengan form hasil analisa data dijawab seperti berikut : a. Input jawaban gejala yang anda alami : - Batuk berdahak (ya) - Kesulitan pernafasan (ya) - Sesak di dada (ya) - Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin (ya) - Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai (tidak) - Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari (tidak) - Dahak berwarna putih bercampur darah (tidak) 112 - Wajah, telapak tangan, atau selaput lending berwarna kemerahan (tidak) - Dahak berwarna kuning atau hijau (tidak) b. Cek aturan / basis pengetahuan yang berdasarkan jawaban gejalagejala tersebut. c. Tampilkan hasil analisa gejala. Dari gejala diatas akan di analisa dan disimpulkan bahwa penyakit yang diderita adalah Influenza. Cara mengobati penyakit Influenza adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. caranya adalah : - Istirahat yang cukup - Hentikan olahraga untuk sementara waktu. - Banyak minum air putih - Minum obat-obatan yang mengandung antiseptik atau antibiotik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 2. Pengujian kedua untuk rule ketiga puluh satu (31) : Komponen-komponen pada form konsultasi sampai dengan form hasil analisa data dijawab seperti berikut : a. Input gejala yang anda alami : - Batuk berdahak (ya) - Kesulitan pernafasan (ya) - Sesak di dada (ya) - Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin (tidak) 113 - Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai (tidak) - Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari (ya) - Dahak berwarna putih bercampur darah (tidak) - Wajah, telapak tangan, atau selaput lending berwarna kemerahan (tidak) - Dahak berwarna kuning atau hijau (tidak) b. Cek aturan / basis pengetahuan yang berdasarkan jawaban gejalagejala tersebut. c. Tampilkan hasil analisa gejala. Dari gejala diatas akan di analisa dan disimpulkan bahwa penyakit yang diderita adalah TBC (Tuberkulosis). Cara mengobati penyakit TBC adalah : - Selama 2 bulan intensif minum obat-obatan yang mengandung Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10 mg/kgbb/hari, Rifampisin dengan dosis 10-20 mg/kgbb/hari, Pirazinamid dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari, Emtambutol dengan dosis 15-25 mg/kgbb/hari. - Apabila sakit berlanjut, 4 bulan selanjutnya minum obat INH (dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari) dan Rifampisin (dengan dosis 15-20 mg/kgbb/hari) 3x seminggu. - Jika diperlukan, penderita menularkan penyakitnya. sebaiknya dikarantina agar tidak 114 Dari beberapa contoh hasil analisa program diatas telah dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar penyakit paru-paru dan pernafasan ini telah berhasil dan dapat mengatasi permasalahan latar belakang skripsi ini. BAB V PENUTUP Sistem pakar ini yang telah dikembangkan masih jauh dari kata sempurna. Sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut, agar bisa lebih bermanfaat. Dan dari uraian bab-bab sebelumnya, maka pembahasan dari skripsi ini dapat diambil beberapa kesimpulan 5.1. KESIMPULAN Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa : 1. Aplikasi sistem penyakit paru-paru dan pernafasan dapat membantu masyarakat umum dalam mendeteksi dini, mencegah dan mengobati penyakit paru-paru dan pernafasan. 2. Aplikasi sistem pakar dapat dijadikan sebagai media penerapan intelegensi seorang ahli atau pakar dalam menganalisis dan mendeteksi suatu penyakit. 3. Sistem pakar penyakit paru dan pernafasan ini dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk pembelajaran tentang penyakit paru dan pernafasan berdasarkan pemeriksaan fisik. 4. Sistem pakar ini dirancang beserta keluarannya berupa solusi tentang penyakit paru dan pernafasan sekaligus memberikan penjelesan tentang penyakit paru dan pernafasan yang sering dialami. 115 116 5.2. SARAN Penulis berharap agar aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga dapat menjadi lebih sempurna lagi. Saran-saran penulis terhadap pengembangan aplikasi sistem pakar ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan cakupannya, sehingga topik yang dibahas tidak terbatas pada satu penyakit saja didalam saluran pernafasan, tetapi akan mencangkup semua jenis penyakit yang ada pada saluran pernafasan. 2. Agar sistem pakar ini lebih berguna maka diperlukannya sosialisasi pemanfaatan sistem pakar bagi dunia kedokteran, khususnya penyakit paru dan pernafasan. 3. Untuk pengembangan selanjutnya sistem pakar yang akan dibangun nantinya bisa dibuat dengan tingkatan level yang lebih baik, supaya proses analisa penyakit bisa lebih mendalam. 4. Semua kekurangan yang tidak disadari oleh penulis, dapat disempurnakan lagi. DAFTAR PUSTAKA _ _ _ _ _., 2006, “Aplikasi Sisitem Pakar”. Yogyakarta : Andi. Andri Kristanto., 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media. Anita Desiani., dan Muhammad Arhami., 2006, Konsep Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi. Budi Sutedjo Dharma Oetomo., 2002, Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Dinas Kesehatan Jambi., 2009, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jambi : Dinas Kesehatan. Jogiyanto Hartono., 2005, Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. Kusrini., 2006, Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi. Muhammad Arhami., 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi. Tata Sutabri., 2004, Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. Tata Sutabri., 2004, Pemrograman Terstruktur. Yogyakarta : Andi. Ward, Jeremy P.T,. et. al., 2008, At a Glance Sistem Respirasi. Jakarta : Erlangga. Sasongko Rahadyan., 2009, ”Petunjuk Modern Kesehatan”. Yogyakarta : Panji Pustaka. _ _ _ _ _., 2011, Kenali Penyakit Paru-Paru. http://kumpulan.info/sehat/artikelkesehatan/48-artikel-kesehatan/222-kenali-penyakit-paru-parupernafasan.html, Januari 2011. Wikipedia., 2011, Influensa, http://id.wikipedia.org/wiki/Influensa, Januari 2011. Wikipedia., 2011, Tuberkulosis, http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis, Januari 2011. Wikipedia., 2011, Bronkitis, http://id.wikipedia.org/wiki/Bronkitis, Januari 2011. 117 Coding connectdb.php <?php mysql_connect(“localhost”,”root”,”12345”); mysql_select_db(“pakar”); ?> index.php <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" /> <title>Sistem Pakar Paru - Paru dan Pernafasan</title> <style> #bg{background:url(gambar/3.bmp) repeat-x;} #head{ height:50px; font-family:"Comic Sans MS", Courier, monospace; font-size:28px;} #back{background:url(gambar/2.bmp) repeat-x;} #table2{background:url(gambar/1f.bmp) repeat-y;} #atur{ width:570px; padding-top:80px; padding-left:15px; padding-bottom: 30px; vertical-align:top;} #atur2{ background:url(gambar/4.bmp) repeat-y; padding-top:20px; padding-left:20px;} #atur2 ul li{margin-bottom:5px;} #atur3{ background:url(gambar/4.bmp) repeat-y; padding-top:5px; 88 padding-left:10px; padding-bottom:5px;} .p0{ padding-left:40px; padding-right:50px; text-align:justify; color:#FFFFFF; font-family:"Times New Roman", Times, serif; font-size:16px;} .p1{ padding-left:40px; padding-right:50px; text-align:justify; color: #33FF66; font-family:"Times New Roman", Times, serif; font-size:24px; } #bum{ text-align:center; background:url(gambar/tes.bmp) repeat; width:400px; height:30px; color:#FFFFFF; font-family:"Comic Sans MS"; } </style> </head> <body id="bg"> <table width="800" border="0" align="center"> <tr> <td id="head">sistem pakar paru - paru dan pernafasan</td> </tr> <tr> <td><img src="gambar/jarum.png" width="800" /></td> </tr> <tr> <td height="401"> <table border="0" width="800" cellpadding="0" id="table2"> 89 cellspacing="0" <tr> <td valign="top"><img src="gambar/c.png" align="right" height="20" width="40" /></td> </tr> <tr> <td width="220" valign="top"> <table width="220" cellpadding="0" cellspacing="0" border="0"> <tr> <td id="atur2"> <img src="gambar/5.bmp" /><br /> <ul type="disc"> <li>Beranda</li> <li>Konsultasi</li> <li>Informasi</li> <li>Profil</li> <li>Pakar</li> </ul> </td> </tr> <tr> <td><img src="gambar/c.png" align="right" height="20" width="40" /></td> </tr> <tr> <td id="atur3"> <img src="gambar/stop_merokok.gif" width="200" /><br /><br /> <img src="gambar/global.gif" width="200" /> </td> </tr> </table> </td> <td id="atur"> <img src="gambar/a.bmp" /><br /> <p class="p1">Paru - Paru dan Pernafasan</p> <img src="gambar/paru.jpg" style="margin-left:100px;" /> <p class="p0">Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan hemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru. 90 Salah satu kebutuhan pokok hidup manusia adalah bernafas dimana paru – paru adalah organ vital manusia yang digunakan untuk bernafas. Oleh karena itu kita harus merawat dan menjaga kesehatan paru-paru kita.<br /><br /> </p> </td> </tr> <tr> <td height="19">&nbsp;</td> <td align="center" headers="20"> <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <td id="bum">Copyright &copy; Reza 2011</td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </body> </html> informasi.php <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" /> <title>Sistem Pakar Paru - Paru dan Pernafasan</title> <style> #bg{ background:url(gambar/3.bmp) repeat-x; } #head{ height:50px; font-family:"Comic Sans MS", Courier, monospace; font-size:28px; } 91 #back{ background:url(gambar/2.bmp) repeat-x; } #table2{ background:url(gambar/1f.bmp) repeat-y; } #atur{ width:570px; padding-top:80px; padding-left:15px; padding-bottom: 30px; vertical-align:top; } #atur2{ background:url(gambar/4.bmp) repeat-y; padding-top:20px; padding-left:20px; } #atur2 ul li{ margin-bottom:5px; } #atur3{ background:url(gambar/4.bmp) repeat-y; padding-top:5px; padding-left:10px; padding-bottom:5px; } .p0{ padding-left:40px; padding-right:50px; text-align:justify; color:#FFFFFF; font-family:"Times New Roman", Times, serif; font-size:16px; } .p1{ padding-left:40px; padding-right:50px; 92 text-align:justify; color: #33FF66; font-family:"Times New Roman", Times, serif; font-size:24px; } #form{ margin-left:40px; color:#FFFFFF; } #bum{ text-align:center; background:url(gambar/tes.bmp) repeat; width:400px; height:30px; color:#FFFFFF; font-family:"Comic Sans MS"; } </style> </head> <body id="bg"> <table width="800" border="0" align="center"> <tr> <td id="head">sistem pakar paru - paru dan pernafasan</td> </tr> <tr> <td><img src="gambar/jarum.png" width="800" /></td> </tr> <tr> <td height="401"> <table border="0" width="800" cellpadding="0" cellspacing="0" id="table2"> <tr> <td valign="top"><img src="gambar/c.png" align="right" height="20" width="40" /></td> </tr> <tr> <td width="220" valign="top"> <table width="220" cellpadding="0" cellspacing="0" border="0"> <tr> <td id="atur2"> 93 <img src="gambar/5.bmp" /><br /> <ul type="disc"> <li>Beranda</li> <li>Konsultasi</li> <li>Informasi</li> <li>Profil</li> <li>Pakar</li> </ul> </td> </tr> <tr> <td><img src="gambar/c.png" align="right" height="20" width="40" /></td> </tr> <tr> <td id="atur3"> <img src="gambar/stop_merokok.gif" width="200" /><br /><br /> <img src="gambar/global.gif" width="200" /> </td> </tr> </table> </td> <td id="atur"> <br /> <p class="p1">Informasi</p> <p class="p0">Tips Mencegah Penyakit Influenza :</p> <ul type="disc" class="p0"> <li>Makan Makanan yang bergizi.</li> <li>Hirup udara segar secara teratur terutama ketika cuaca sejuk.</li> <li>konsumsi 200ml yogurt rendah lemak setiap hari.</li> <li>Banyak minum air putih.</li> </ul> <br /> <p class="p0">Tips Mencegah Penyakit TBC (Tuberkulosis) :</p> <ul type="disc" class="p0"> <li>Makan Makanan yang bergizi.</li> <li>Banyak minum air putih.</li> <li>Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin.</li> <li>Usahakan udara segar dan sinar matahari masuk secukupnya ke tempat tidur.</li> 94 <li>Imunisasi BCG pada bayi yang berumur 3-14 bulan.</li> <li>Hindari menggunakan barang-barang yang digunakan oleh penderita TBC lainnya.</li> </ul> <br /> <p class="p0">Tips Mencegah Penyakit Bronkitis :</p> <ul type="disc" class="p0"> <li>Makan Makanan yang bergizi.</li> <li>Hirup udara segar secara teratur terutama ketika cuaca sejuk.</li> <li>Berhenti merokok atau hindari asap rokok bagi perokok pasif.</li> <li>Hindari terkena polusi udara yang terlalu lama.</li> <li>Patuhi peraturan keamanan di tempat kerja misalnya dengan menggunakan masker, jika bekerja di tempat yang berisiko polusi udara.</li> </ul> </td> </tr> <tr> <td height="19">&nbsp;</td> <td align="center" headers="20"> <table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <td id="bum">Copyright &copy; firmansyah2011</td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </body> </html> 95