Strategi Pengoptimalan Unit Penangkapan Bagan

advertisement
52
6 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap keragaan bagan
perahu di PPN Karangantu pada aspek teknis, biologi, ekonomi dan sosial tampak
bahwa unit penangkapan bagan perahu di PPN Karangantu masih terdapat
kekurangan di tiap aspek yang diteliti tersebut. Keragaan aspek teknis, kondisi
internal bagan perahu dapat mengatasi permasalah yang ada tetapi hal tersebut
tidak cukup karena mereka tidak dapat merespon peluang maupun ancaman
terkait masalah teknis bagan perahu. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak dapat
bersaing dengan nelayan bagan perahu dari daerah lain maupun dengan nelayan
lainnya terutama nelayan dogol. Peluang yang ada seperti program minapolitan
dan peningkatan target produksi di PPN Karangantu tidak dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh nelayan-nelayan bagan perahu di PPN Karangantu karena
menurut mereka hal-hal tersebut tidak berpengaruh terhadap usaha mereka. Oleh
karena itu strategi yang diberikan untuk aspek teknis adalah pemberian pinjaman
modal untuk pengembangan unit penangkapan bagan perahu agar dapat
meningkatkan produktivitas bagan perahu dan peningkatan teknologi agar dapat
bersaing baik dengan nelayan lokal maupun nelayan luar daerah.
Aspek biologi pada keragaan unit penangkapan bagan perahu di PPN
Karangantu cukup parah.
Kondisi internalnya tidak dapat mengatasi
permasalahan terkait aspek biologi serta mereka tidak dapat merespon peluang
dan ancaman yang ada dengan baik.
Tingkat selektivitas yang rendah serta
tingginya hasil tangkapan sampingan membuat alat tangkap ini tidak selektif
tetapi hal tersebut ditutupi dengan kearifan nelayan bagan perahu yang
melepaskan hasil tangkapan yang masih kecil dan tidak layak jual, sehingga
strategi yang diberikan pada aspek biologi adalah mengembangkan unit
penangkapan bagan perahu agar dapat melaut lebih jauh karena potensi perikanan
Banten di laut lepas masih tinggi, kemudian mensosialisasikan kepada nelayan
bagan perahu untuk lebih selektif dalam sortasi hasil tangkapan untuk mengurangi
tingkat overfishing di Teluk Banten dan mengadakan penelitian untuk
mengembangkan alat tangkap bagan perahu dengan tingkat selektivitas yang lebih
53
baik untuk menghindari bertambah parahnya kondisi overfishing di pesisir Teluk
Banten.
Aspek ekonomi pada keragaan unit penangkapan bagan perahu di PPN
Karangantu juga perlu dioptimalkan.
Hal tersebut dikarenakan kondisi
internalnya dapat merespon permasalahan yang ada terkait ekonomi pada unit
penangkapan bagan perahu tetapi tidak dapat merespon peluang dan ancaman
yang ada dengan baik. Isu kenaikan harga bahan bakar minyak meresahkan bagi
nelayan bagan perahu karena bahan bakar minyak merupakan komponen biaya
utama dalam usaha penangkapan bagan perahu.
Kemudahan mendapatkan
pinjaman untuk kebutuhan melaut tidak dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Oleh karena itu strategi yang diberikan untuk aspek ekonomi adalah
pengembangan PPN Karangantu menjadi pusat kegiatan perekonomian berbasis
perikanan dengan mengoptimalkan masyarakat sekitar terutama masyarakat
nelayan, mengoptimalkan kinerja TPI sehingga nelayan mendapatkan harga jual
ikan yang lebih baik, pemberdayaan masyarakat nelayan bagan perahu dengan
pelatihan ketrampilan untuk dapat menambah pendapatan keluarga dan pelatihan
nelayan dan wanita nelayan untuk mengolah hasil tangkapan agar bernilai tambah.
Aspek sosial pada keragaan unit penangkapan bagan perahu cukup
memperihatinkan. Kondisi internal nelayan bagan perahu tidak dapat mengatasi
permasalahan yang ada serta mereka tidak dapat merespon peluang dan ancaman
yang ada dengan baik. Oleh karena itu strategi yang diberikan lebih ke arah
pemberdayaan nelayan bagan perahu seperti: pemberdayaan kelompok nelayan
dan wanita nelayan bagan perahu dengan program seperti PNPM Mandiri dan
RFLP (Regional Fisheries Livelihoods Programme), membuat sentra kuliner laut
dengan memaksimalkan nelayan lokal sebagai pemasok ikan segar, memberikan
pelatihan ketrampilan kepada nelayan bagan perahu agar mereka dapat memiliki
ketrampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
memiliki kesempatan kerja lainnya, pemberdayaan kelompok nelayan untuk
mengatasi tingginya persaingan dengan pendatang baik nelayan pendatang
maupun dengan pedagang pendatang, memberdayakan nelayan dan masyarakat
lokal agar dapat mengurangi kesenjangan sosial antara nelayan lokal dengan
nelayan pendatang.
54
Berdasarkan strategi-strategi yang didapatkan pada setiap aspek keragaan
bagan perahu tersebut selanjutnya dibuat susunan prioritas strategi dengan
menggunakan analisis QSPM. Hal tersebut ditujukan untuk memudahkan para
stakeholder
dalam
menentukan
strategi
mengoptimalkan nelayan bagan perahu.
mana
yang
diambil
untuk
Berdasarkan analisis QSPM maka
disarankan untuk mengambil strategi pemberdayaan kelompok nelayan dan
wanita nelayan dengan program seperti PNPM Mandiri dan RFLP (Regional
Fisheries Livelihoods Programme), mengembangkan unit penangkapan bagan
perahu agar dapat melaut lebih jauh karena potensi perikanan Banten di laut lepas
masih tinggi dan pemberian pinjaman modal untuk pengembangan unit
penangkapan bagan perahu agar dapat meningkatkan produktivitas bagan perahu.
Strategi-strategi tersebut memiliki total nilai kedekatan terhadap setiap kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada paling besar sehingga diharapkan jika
dilaksanakan dapat mengoptimalkan unit penangkapan bagan perahu di PPN
Karangantu.
Download