Metode Produksi Grafika - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
05
Metode
Produksi
Grafika
FILM & PRINTING PLATE
Fakultas
FDSK
Program Studi
Desain Produk
Sudarman SA, ST. AMd graf
Hapiz Islamsyah
Film grafika disebut juga bahan peka cahaya adalah bahan
utama untuk keperluan dalam pemotretan (pembuatan film)
Dalam pengerjaan pada kamera reproduksi adalah untuk
mendapatkan film negatif dari dengan proses pengembangan
sebagai hasil reproduksi sebuah original/model
Untuk mendapatkan positif film diproses melalui
pengontakan dan pengembangan guna membuat acuan
cetak tinggi (leterpress), cetak datar (offset), cetak dalam
(rotogravur) dan cetak saring (silk screen)
MEMPERSIAPKAN FILM & PRINTING PLATE
Printing Plate
B
C
M
Y
Original Copy
Camera
Film
Hasil cetak
CMYK
Plate Making Frame
Scanner
LAPISAN EMULSI YANG PEKA TERHADAP CAHAYA
1
Lapisan pelindung
2
Lapisan emulsi
3
Lapisan perekat
4
Lapisan dasar
5
Lapisan anti halo
Lapisan pelindung dan stress
Emuisi peka cahaya
Lapisan perekat
Bagian landasan bawah plastik
Lapisan perekat
Lapisan anti halo dan anti kesut
Lapisan tipis ini berfunsi untuk melindungi emulsi
dari kerusakan mekanis ( gesekan / goresan ).
Fungsi lain untuk mencegah timbulnya newtone
ring akibat kelmbaban relatif yang terlampau
tinggi ditempat penyimpanan atau dalam kamar
gelap sehingga film tertekan dan menimbulkan
hampa udara.
Lapisan substansi peka terhadap cahaya dan terbuat dari
perak halogenida.
Butir-butir perak halogenida dalam gelatin membentuk
campuran yang dikenal sebagai emulsi.
Susunan peraknya bervariasi dan tergantung dengan besar
kecilnya butir-butir yang dikandungnya, makin besar butir
perak, makin peka emulsinya.
Perak ini bila kena cahaya, maka susunan kimianya
mengalami perubahan yang disebabkan efek foto kimia.
Fungsinya untuk merekatkan emulsi
dengan lapisan dasar dan lapisan
dasar dengan lapisan punggung
(anti halo).
Umumnya terbuat dari bahan Triasetat atau Polyester.
Bahan triasetat sangat terbatas terhadap ukuran dan
stabilitas pemuaian, tapi sangat baik untuk pengerjaan
hitam putih.
Berbeda dengan Polyester yang mempunyai stabilitas
dan kemantapan ukuran pemuaian.
Oleh karena itu sangat disukai pemakai khususnya
bagi pekerjaan reproduksi warna dengan mesin prosessor.
PUNGSI LAPISAN ANTI HALO
Adalah bahan warna tertentu yang mempunyai sifat
spektrum pilihan.
Hal ini membuat sinar yang menembus emulsi dapat
diserap dengan baik dan tidak dipantulkan lagi guna
mencegah terbentuknya bayangan rangkap ( halo ).
Tapi bahan ini dapat larut, dan hilang seluruhnya pada
saat pencucian.
Film beremulsi ini peka terhadap cahaya. kepakaan terhadap cahaya ini
mempunyai distribusi energi spektrum yang berbeda-beda bagi masingmasing film.
Perbedaan terhadap berbagai warna spektrum inilah yang menentukan
pilihan bagi pemakai yang didasari oleh kebutuhan yang digunakan
pengerjaan foto reproduksi.
1. Film peka terhadap biru (Blue sensitive)
Meskipun peka terhadap biru, tetapi juga peka terhadap ultra ungu dimana lintasan
spektrum berada pada panjang gelombang antara 370 s/d 490 nm
VIOLET
BLUE
GREEN
YELLOW
RED
2. Film Orthochromatic
Film ini peka terhadap ultra ungu, ungu, biru, hijau dan sedikit kuning dimana
lintasan spektrum berada pada panjang gelombang antara 380 s/d 600 nm
3. Film Panchromatic
Film ini peka terhadap semua warna cahaya. Penggunaan warna ini dikhususkan pada
pengerjaan pemisahan warna konvensional yang dilakukan kodisi lampu gelap total.
380 nm
490 nm
600 nm
700 nm
1. Developer (cairan pengembangan)
Dever biasanya terdiri dari concentrates A + B yang dikeluarkan langsung dari
pabriknya. Penggunaannya A & B masing-masing dicampur air 1 : 2 diaduk dengan
rata. Dicampur bila saat menggunakannya
2. Stopbath (air penghenti)
Menghentikan reaksi kimia saat pengembangan. Selain itu menetralkan
development agent, agar tidak terjadi hitam keruh mengkabut pada fixer
3. Fixer (cairan pelarut)
Melarutkan semua perak halogenida yang tidak terkena sinar. Bagian ini
sesungguhnya masih peka terhadap cahaya dan apabila tidak kena fixer akan
terjadi pengkabutan
4. Air (pembersih)
Digunakan air yang bersih dalam keadaan mengalir.
DEVELOPER
Developer adalah cairan untuk pengembangan suatu
film yang telah dipotret, atau minimbulkan image
setelah direndam dengan cairan developer.
FIXER
Fixer mempunyai tujuan untuk melarutkan
semua perak Halogenida yang tidak
memantulkan sinar pada saat pemotretan.
Development process
1
2
3
4
Mencuci bersih film
yang telah melalui developer dan fixer
dianjurkan mencuci pada air yang mengalir.
Agar tidak terjadi contaminasi dengan sisa
chemical developer dan fixer.
A. Developing
Developing adalah melakukan pengembangan
terhadap film yang telah dipotret.
Pada film ini belum kelihatan wujud gambarnya dan masih
merupakan gambar bayangan tersembunyi
( Latin Image ).
Developer adalah bahan kimia untuk foto reproduksi yang
disebut juga developer lith.
Biasanya untuk pengerjaan reproduksi terdiri dari
concentrates A + B ( liquid and powder ) dalam
kemasan galon plastik. Concentrates A dan B dicampur
pada saat akan digunakan.
External Drum Imagesetter
Laser
Beam
Doctor
Rollers
Laser Head
Unloading
Rollers
Media
Supply
Media
Collection
Loading
Rollers
Film Guides
Film
Supply
Cassette
Drive Rollers
Dev.
Section
Fix.
Section
Wash
Section
Dryer
Section
Internal Drum Imagesetter
Media Film
Supply
Media
Collection
Transport
Rollers
Transport
Rollers
Punch
Laser Beam
Film Guides
Drive Rollers
Film
Supply
Cassette
Dev.
Section
Fix.
Section
Wash
Section
Dryer
Section
LARUTAN
A DAN B
Natrium sulfit
( bebas air )
Asam borat
Hidrosenon
Kalium bromid
Air
A
B
Kalium metabisulfit
Natrium sulfit
Paraformaldehida
Air
PENG G UNAAN
LARUTAN
A & B
Larutan A dan B masing-masing dicamput dengan air dalam perbandingan
1:2.
Kemudian setelah diaduk dengan rata dapat disatukan kedalam baki atau
Tray untuk pengerjaaan secara manual.
Pencampuran ini dilakukan pengadukan atau diaduk kembali dengan rata
dan didiamkan sesaat sebelum digunakan.
Menghentikan reaksi kimia pada film yang sedang
didevelop. Selama pengembangan sebaiknya
melakukan stopbath guna pengontrolan lebih lanjut
Menetralkan developing agent yang aktif pada film
agar tidak terjadi hitam keruh
mengkabut/dechroicfoq pada fixer.
Fixing mempunyai tujuan disaat melarutkan
perak halogenida yang tidak terrefleksi waktu
pemotretan.
Bagian-bagian ini sebenarnya masih peka
terhadap sinar dan apabila tidak difixer akan
terjadi pengkabutan bahkan akan hitam
menutup gambar (dichroic fog)
Fixer
Fixer ini terdiri dari larutan natrium tiosulfat atau
disebut juga natruim hiposulfit yang biasa disingkat
dengan “ hipo ” saja.
Concentrates liquid fixer terdiri dari satu bagian
saja/tidak ada campuran lain kecuali hardner.
Pencampuran dengan air 1 : 4 ditambah cairan
hardner (pengeras) kurang lebih 1%.
Pembentukan garam-garam komplek dari perak
natrium selama di fixer dapat dihilangkan dengan
merendamnya dalam air mengalir.
1
2
Process penyinaran adalah pemindahan image dari film ke prnting plate
dengan menggunakan alat plate maker.
Penyinaran menggunakan lampu
1. Metal Halide Mercury 417 nm
2. Broad Spectrum 360 – 420 nm
Penyinaran Printing Plate Video
VIDEO
Penyinaran ini untuk merekam
image dari Film ke Printing plate.
1.
Plate di develop dengan developer
2.
Plate dibersihka dengan air
3.
Plate dilapisi dengan gum pelindung
4..
Gum dikeringkan – plate siap dicetak
C a ra M e n d e ve l o p
P r i n t i n g p l a te
Hand
developing
Mashine
developing
Tank
developing
Menimbulkan Image pada plate
VIDEO Hand Process
14 Hand Process.mpg
VIDEO MACHENE DEPELOPING TIDAK DAPAT DIMUAT
KETERBATASAN CUATA
Pemasangan plate kemesin
Pemasangan blanket
Perisapan tinta cetak C,M,Y,K.
Persiapan air pembasah
Persiapan kertas
Penyetelan mesin
Pencetakan
ClicadTitle
Animasi Cetak 4 warna
Judul Sub Bahasan
Template Modul
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul
yang digunakan dalam perkuliahan
Terima Kasih
Mochamad Heriyanto Permana, S.Sn.
Download