Etika dalam Berbisnis

advertisement
Etika dalam Berbisnis
Dunia bisnis saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ditambah lagi dengan bisnis online
yang semakin menjamur dewasa ini. Hal ini tentu membuat persaingan bisnis semakin ketat dan jangkauannya
menjadi sangat luas. Saat berbisnis tentu kita akan berinteraksi dengan berbagai karakter orang. Bersamaan
dengan itu peluang kita terjerumus ke dalam hal-hal yang menyimpang bahkan mungkin diharamkan terbuka
lebar. Oleh karena itu, sebagai muslim kita wajib untuk mengetahui dan memahami rambu-rambu yang
ditetapkan Islam dalam berbisnis.
Bisnis hanyalah salah satu cara kita untuk beribadah kepada Allah SWT dan mencari keridhaan-Nya. Kegiatan
bisnis bukanlah kegiatan yang dilakukan sembarangan dan sesuka hati. Bagi seorang mukmin, bisnis tidak
sekedar memiliki tujuan jangka pendek yang hanya mengharapkan materi semata, melainkan juga bertujuan
jangka panjang untuk mengharapkan rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang
komprehensif telah memberikan tata cara atau etika dalam berbisnis. Secara garis besar, berikut ini akan
dijelaskan mengenai etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap muslim:
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal yang sangat prinsip dalam berbisnis. Sebagaimana yang dicontohkan dan disukai
Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan
yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya.” (HR Al Quzwani).
2. Ta'awun (Tolong-menolong)
Berdagang atau menjadi pedagang bukan hanya sekedar mencari keuntungan sebesar-besarnya. Namun, ada
hal yang lebih mulia, yakni kesadaran sosial dengan sikap saling tolong-menolong (ta'awun) memberi
kemudahan bagi orang lain, dengan menjual barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Memberikan Tenggat Waktu kepada Pengutang (Kreditor)
Apabila ada pelanggan yang tidak mampu membayar tunai, berikanlah tenggat waktu untuk melunasinya. Jika
ia telah berusaha dan tidak mampu juga, maka ikhlaskanlah, “Dan jika (orang yang berutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang)
itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS Al Baqarah 2:280).
4. Tidak Melakukan Sumpah Palsu
Hindari sumpah palsu untuk mengelabui pembeli. Praktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering
dilakukan, karena dapat meyakinkan pembeli, sehingga meningkatkan daya beli atau pemasaran. Namun, harus
disadari meskipun keuntungan yang diperoleh berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
5. Tidak Monopoli
Jika dalam ekonomi kapitalis kita sering menyaksikan suatu bisnis dikuasai oleh pihak-pihak tertentu saja, hal
ini dilarang dalam Islam. Kita juga harus memberikan kesempatan pihak lain untuk berbisnis juga.
6. Tidak Menjelekkan Bisnis Orang Lain
Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain dengan maksud agar orang membeli kepadanya. Rasulullah SAW
bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual
oleh orang lain.” (HR Muttafaq 'Alayh).
7. Ramah
Seorang pelaku bisnis harus bersikap ramah. Rasulullah SAW bersabda, “Allah merahmati seseorang yang
ramah dan toleran dalam berbisnis.” (HR Bukhari dan Tirmidzi).
Printed @ 3-11-2017 07:11 From https://www.shadnetwork.com/web/
Page 1 Of 2
Diposting oleh admin
Rabu, 15 Juni 2016 01:06:49
Rubrik : Motivasi - dibaca : 208 Kali
Printed @ 3-11-2017 07:11 From https://www.shadnetwork.com/web/
Page 2 Of 2
Download