pengaruh persepsi dan perilaku konsumen terhadap minat pegawai

advertisement
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH
PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ZAINAL ARIFIN
NIM. 12.22.3.1.165
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH
PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh:
ZAINAL ARIFIN
NIM. 12.22.3.1.165
Surakarta, 3 Juli 2017
Disetujui dan disahkan oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D
NIP :19670208 200003 1 001
ii
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH
PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh:
ZAINAL ARIFIN
NIM. 12.22.3.1.165
Surakarta, 28 Agustus 2017
Disetujui dan disahkan oleh :
Biro Skripsi
Rais Sani Muharrami, SEI.,MEI
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
iii
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA
: ZAINAL ARIFIN
NIM
: 12.22.3.1.165
JURUSAN
: PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH PERSEPSI DAN
PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR
URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI
SRAGEN”
Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti
sebelumnya. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan
plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta, 3 Juli 2017
Zainal Arifin
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D
iv
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
NOTA DINAS
Hal
: Skripsi
Sdr
: Zainal Arifin
Kepada Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta
di Surakarta
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah
dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara
Zainal Arifin NIM : 12.22.3.1.165 yang berjudul :
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT
PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH
PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN.
Sudah dapat dimunaqosahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (SE.) dalam bidang ilmu Perbankan Syariah.
Oleh karena itu kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosahkan
dalam waktu dekat.
Demikian, atas dikabulkannya permohonan ini disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 3 Juli 2017
Dosen Pembimbing Skripsi
H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D
NIP :19670208 200003 1 001
PENGESAHAN
v
PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH
PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN
Oleh :
ZAINAL ARIFIN
NIM. 12.22.3.1.165
Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah
pada hari senin, tanggal 17 juli 2017/ 23 Syawal 1438 H dan dinyatakan telah
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Dewan Penguji :
Penguji I (Merangkap Ketua Sidang)
Indah Piliyanti, S.Ag., M.S.I.
NIP. 19780318 200912 2 001
Penguji II
Taufiq Wijaya, S.H.I., M.Si.
NIP. 19791218 200901 1 010
Penguji III
Septi Kurnia Prastiwi, SE., MM
NIP. 19830924 201403 2 002
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Surakarta
Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D
NIP : 19561011 198303 1 002
vi
MOTTO
“man jadda wajada”
Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil
“man shabara zhafira”
Siapa yang bersabar pasti beruntung
“man sara ala darbi whasala”
Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan sedikit karya skripsiku ini untuk:
Ayahku Sardi dan Ibuku Suratmi yang sangat aku cintai yang telah bekerja keras
berkorban tenaga dan fikiran demi masa depanku serta tiada henti mendoakan,
serta keluarga yang saya sayangi, yang bisa membuat aku lebih semangat dalam
melakukan semua hal.
Teman seperjuangan ketika masuk kuliah Elly, Tron, Ainul, Den, Sugeng, Cenip
Dkk
Teman-teman PBS D TA 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga
sukses selalu.
Teman-teman Futsal ChamenBee Gawok, Ambon, Lingga, Gendut, Gembul,
Moel Dkk.
Dan buat sedulur-sedulur komunitas CBISU (CB IAIN Surakarta) Bang Ipul,
Ochid, Daus, Indra, Ilham, Syaif, Ropek, Gendut Dkk. Yang salalu menemani saat
touring di kala suka maupun duka.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi, yang
berjudul “Pengaruh Presepsi dan Perilaku Konsumen Terhadap Minat Pegawai
KUA Menjadi Nasabah Perbankan Syariah di Sragen. Skripsi ini disusun untuk
menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,
waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. H. Mudhofir, S.Ag,M.Pd, Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Budi Sukardi, S.E.I, M.S.I., Ketua Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik Jurusan
Perbankan Syariah.
4. H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses
pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai.
5. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi
ix
6. Bapak/ibu seluruh Pegawai KUA Sragen yang telah memberi waktu untuk
penelitian.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Ibu dan Bapakku, terima kasih atas do’a, cinta dan pengorbanan yang tak
pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan.
9. Sahabat-sahabatku dan teman-teman angkatan 2012 yang telah memberikan
keceriaan dan motivasi kepada penulis selama penulis menempuh studi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta.
Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a
serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan
kepada semuanya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Surakarta, 3 Juli 2017
Penulis
x
ABSTRACT
Purpose this research was understanding to influence perception and
behavior toward interest of Religious Affairs Office employees become as
customer banking syariah. Population of research is Religious Affairs Office
employee in Sragen. Technique participate sample benefit cluster sample and
sample is many 86 respondence.
Variable dependent from this reseach was interest become as customer
banking syariah. Variable independent comprise : preception, consumer
behavior.
Result of research that indicated of method parsial variable perception
with significance value 0,45 and consumer behavior with significance value 0,44
is influence positive and significant interest of customer become as customer
banking syariah.
Keywords: preception, consumer behavior and interest
xi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan
perilaku konsumen terhadap minat pegawai Kantor Urusan Agama menjadi
nasabah perbankan syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor
urusan agama di Kota Sragen. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster
sampling dan diperoleh sampel sebanyak 86 responden.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah minat menjadi nasabah
perbankan syariah . variabel independen meliputi presepsi, perilaku konsumen.
Metode analisis data menggunakan mode regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel presepsi
dengan nilai signifikansi 0,45 dan perilaku konsumen dengan nilai signifikansi
0,44 berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pegawai Kantor Urusan
Agama menjadi nasabah perbankan syariah.
Kata kunci: Presepsi, Perilaku Konsumen dan Minat
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ........................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ..................................
iv
HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH ..........................................
vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
viii
KATA PENGANTAR ................................................................................
ix
ABSTRACT ..................................................................................................
xi
ABSTRAK ..................................................................................................
xii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xviii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
1.2. Identifikasi Masalah ...............................................................
7
1.3. Batasan Masalah ....................................................................
8
1.4. Rumusan Masalah ..................................................................
8
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................
8
1.6. Manfaat Penelitian .................................................................
8
xiii
1.7. Jadwal Penelitian ...................................................................
9
1.8. Sistematika Penulisan ............................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Teori ..........................................................................
11
2.1.1. Minat ...........................................................................
11
2.1.2. Persepsi .......................................................................
15
2.1.3. Perilaku Konsumen .....................................................
18
2.1.4. Bank Syariah ..............................................................
25
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................
32
2.3. Kerangka Berfikir ..................................................................
35
2.4. Hipotesis Penelitian ...............................................................
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian .............................................
38
3.2. Jenis Penelitian .....................................................................
38
3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Data ..................
39
3.3.1. Populasi ........................................................................
39
3.3.2. Sampel .........................................................................
39
3.3.3. Tehnik Pengambilan Sampel .......................................
40
3.4. Data dan Sumber Data ..........................................................
41
3.4.1. Data Primer .................................................................
41
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
41
3.5.1.Dokumentasi ................................................................
41
3.5.2. Kuisioner .....................................................................
41
xiv
3.5.3. Studi Pustaka ...............................................................
42
3.6. Variabel Penelitian .................................................................
42
3.6.1. Variabel Independen ....................................................
43
3.6.2. Variabel Dependen .....................................................
43
3.7. Definisi Operasional Variabel ...............................................
43
3.7.1. Minat menjadi nasabah ...............................................
43
3.7.2. Persepsi tentang bank syariah ......................................
44
3.7.3. Perilaku Konsumen ......................................................
44
3.8. Alat Analisis Data ..................................................................
44
3.8.1. Uji Instrumen ...............................................................
45
1. Validitas. ......................................................................
45
2. Reabilitas ......................................................................
45
3.8.2.Uji Asumsi Klasik .........................................................
46
1. Uji Normalitas..............................................................
46
2. Uji Multikolinieritas ....................................................
46
3. Uji Heteroskedastisitas ................................................
47
4. Uji Autokorelasi ...........................................................
48
3.8.3. Teknik Analisia Data ...................................................
48
1. Analisis Linier Berganda ............................................
48
2. Uji Ketetapan Model ...................................................
49
a. Koefesien Determinasi (R2)……………………….
49
b. Signifikansi Simultan (uji statistik F)……………..
49
c. Uji Parameter Individual (atatistik t)……………… 50
xv
BAB IV ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Penelitian .................................................
51
4.1.1. Profil Bank Syariah Sragen .........................................
51
4.1.2. Visi dan Misi Bank Syariah Sragen .............................
52
4.1.3. Profil Kemenag Kota Sragen .......................................
53
4.1.4 Visi dan Misi Kemenag kota Sragen ...........................
56
4.2. Karakteristik Responden .......................................................
57
4.3. Pengujian dan Hasil Analisis Data…………………………..
58
4.3.1. Uji Instrumen .............................................................
58
1. Uji Validitas ...............................................................
58
2. Uji Reabilitas...............................................................
60
4.3.2.Uji Asumsi Klasik .......................................................
61
1. Uji Normalitas .............................................................
61
2. Uji Multikolonearitas ..................................................
62
3. Uji Autokorelasi .........................................................
63
4. Uji Heterokedastisitas ................................................
64
4.3.3.Analisis Regresi Berganda...........................................
65
4.3.4.Uji Ketetapan Model ...................................................
66
1. Koefesien Determinasi (R2)………………………. ...
66
2. Uji F…………….. ......................................................
68
3. Uji t……………… .....................................................
69
4.4. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................
70
4.4.1. Pengaruh Persepsi Terhadap Minat…………………..
xvi
70
4.4.2. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Minat………………… .........................................................
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................
73
5.2. Keterbatasan Penelitian..........................................................
73
5.3. Saran-sran ..............................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
75
LAMPIRAN ................................................................................................
79
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian………….. .....................................................
9
Tabel 2.1 : Penelitian yang Relevan………………………………………
32
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden ...........................................................
57
Tabel 4.2 : Hasil Uji Variabel Persepsi .......................................................
58
Tabel 4.3 : Hasil Uji Variabel Perilaku .......................................................
59
Tabel 4.4 : Hasil Uji Variabel Minat ...........................................................
59
Tabel 4.5 : Hasil Uji Reliabilitas .................................................................
60
Tabel 4.6 : Hasil Uji Normalitas..................................................................
61
Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................
62
Tabel 4.8 : Hasil Uji Autokorelasi ..............................................................
63
Tabel 4.9 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................
64
Tabel 4.10: Hasil Uji Regresi Berganda ......................................................
66
Tabel 4.11: Hasil Uji R2 ...............................................................................
67
Tabel 4.12: Hasil Uji F .................................................................................
68
Tabel 4.13: Hasil Uji t ..................................................................................
69
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. : Model Perilaku Konsumen ................................................
22
Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir ..............................................................
36
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian dan Data Mentah Penelitian
Lampiran 3. Output Karakteristik Responden
Lampiran 4. Output Uji Instrumen
Lampiran 5. Output Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6. Output Uji Ketetapan Model
Lampiran 7. Output Uji Regresi Berganda
Lampiran 8. Output Uji t (hipotesis)
Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan sistem
perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah (Islamic ekonomic
system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan
transaksi umat. Keinginan ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan
Islam secara utuh dan total (Antonio, 2001).
Gagasan untuk mendirikan bank syariah di Indonesia sebenarnya sudah
muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Hal ini dibicarakan pada seminar
nasional hubungan Indonesia-Timur tengah pada tahun 1974 dan pada tahun 1976
dalam seminar inernasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-ilmu
Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika (Sudarsono, 2003).
Keinginan ini telah banyak terwujud, saat ini seiring dengan terpuruknya
ekonomi Indonesia karena banyaknya lembaga-lembaga keuangan non-syariah
yang dilikuidasi. Di saat perbankan non-syariah hancur terhantam krisis,
perbankan syariah muncul sebagai alternatif bagi ekonomi sosial. Pada saat itulah
gencar didirikannya bank-bank dengan konsep dan operasional sistem lembaga
alternatif, yaitu perbankan syariah (Sudarsono, 2003).
Perbankan syariah dikenal sebagai bank yang tidak menerapkan sistem
bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan “bagi hasil“. Bukan hanya
berdimensi
materi
yaitu
juga imateriil
karena akan berdampak
pada
pertanggungjawaban seseorang di dunia dan di akhirat kelak. Oleh karena itu,
2
dalam pengelolaan ekonomi syariah ini kita mengenal beberapa sifat atau karakter
yang harus dimiliki oleh seorang yang diberi amanah, yaitu; shiddiq, tabligh,
amanah, istiqomah, dan fathanah (Ghufron, 2005).
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur
keberhasilan
eksistensi
ekonomi
syariah.
Terbukti,
krisis
1988
telah
menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak dilikuidasi karena
kegagalan sistem bunganya. Berbanding terbalik dengan bank muamalat yang
justru mampu bertahan dari badai krisis tersebut dan menunjukkan kinerja yang
meningkat (Ghufron, 2005).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini, total nasabah perbankan
syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa. Sementara itu, nasabah perbankan
konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang. Dibandingkan dengan bank
konvensional, total nasabah bank syariah baru mencapai 18,75 persen.
Kalau dibanding dengan perbankan konvensional, total nasabah perbankan
syariah memang masih lebih kecil. Namun, sejauh ini pertumbuhan nasabah di
industri bank syariah rata-rata mencapai kisaran 15-20 persen,” ujar Direktur
Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah OJK
Dhani Gunawan Idat kepada Investor Daily di Jakarta, belum lama ini.
Dhani Gunawan Idat mengatakan, pangsa pasar (market share) bank syariah
menurun dari 4,8 persen pada akhir 2014 menjadi sekitar 4,6 persen pada semester
I-2015. Kendati, industri ini tetap meraih pertumbuhan dari sisi dana pihak ketiga
(DPK) maupun total nasabah.
3
Kalangan perbankan syariah menyadari bahwa untuk pengembangan
perbankan syariah dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak guna
bersama-sama memajukan perbankan syariah. Kalangan perbankan syariah juga
menyadari masih ada berbagai kelemahan dan tantangan yang masih harus
dihadapi oleh perbankan syariah.
Di antara kelemahan tersebut adalah masih terbatas dan kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah.
Masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang
optimal, terutama segmen masyarakat yang dinilai berada di lingkungan yang
berpotensi dalam menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai syariah (Zulkarnain,
2015).
Di Indonesia pada tahun 2009, bank syariah baru menyumbang 2,7% dari
total pasar perbankan nasional. Jauh dibawah permintaan Bank Indonesia yang
menargetkan bank syariah harus menguasai sedikitnya 5% pasar bank. Terlepas
dari banyaknya faktor yang menghambat pertumbuhan bank syariah, hal tersebut
menunjukkan bahwa respon masyarakat dari segala jenis lapisan masyarakat yang
sebenarnya mayoritas adalah muslim, masih kuramg terhadap bank syariah (Reza,
2009).
Dalam konteks ini, pangsa pasar (market share) bank syariah dapat dibagi ke
dalam tiga segmen, yaitu: pertama masyarakat yang secara absolute menolak
bunga bank sehingga tidak memeanfaatkan jasa bank konvensional atau disebut
syariah loyalist. Kedua, masyarakat yang memanfaatkan jasa bank syariah dan
bank konvensional (floating market). Sedangkan ketiga adalah masyarakat yang
4
hanya menggunakan jasa bank konvensional disebut juga sebagai conventional
loyalist. Dari ketiga segmen pasar ini, yang memiliki potensi terbesar justru yang
berasal dari pasar mengambang (floating market), yaitu diperkirakan sebesar Rp
720 triliun, dibandingkan dengan pasar conventional loyalist yang hanya sebesar
Rp 240 triliun dan pasar syariah loyalist yang berpotensi sebesar Rp 10 triliun
(Mizan, 2006).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anisa Pulungan (2009), tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakan produk
BNI Syariah, faktor yang mempengaruhi minat nasabah adalah faktor syariah,
faktor pelayanan, faktor produk, dan faktor promosi. Penelitian yang dilakukan
oleh Zia Muhammad (2011), faktor yang paling mempengaruhi minat menabung
di Bank Syariah Lhokseumawe adalah faktor keyakinan (agama) dan bagi hasil,
diikuti variabel pelayanan dan lokasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Estri Juanita (2015), Menunjukkan
bahwa persepsi nasabah mengenai tingkat suku bunga simpanan mempengaruhi
minat menabung. Dilihat dari review studi terdahulu, telah banyak penelitian
tentang minat menabung di Bank Syariah dari berbagai kalangan dan lapisan
masyarakat. Peneliti juga ingin melakukan penelitian tentang minat menabung di
Bank Syariah pada pegawai KUA. Karena pegawai KUA adalah kalangan yang
berpotensi untuk dijadikan pangsa pasar dari Bank Syariah.
Pegawai Negeri Sipil merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif dalam
bidang keagamaan, dan tentunya mereka mengerti perbankan syariah atau bahkan
menggunakan jasa lembaga keuangan syariah khususnya bank syariah maupun
5
nonsyariah untuk kepentingan pribadi, karena hal ini mempermudah melakukan
transaksi atau untuk menjaga amannya keuangan (Zulkarnain, 2015).
Kabupaten Sragen sendiri memiliki bank syariah yang berdiri pada tahun
2008 yaitu PT. BPRS Sukowati Sragen dan merupakan bank syariah pertama di
kota tersebut dengan saham 83,47% dimiliki oleh pemda dan 16,53% dimiliki
oleh masyarakat berdasarkan laporan keuangan per 31 maret 2015 memiliki aset
88,11 Milyar dan tercatat sebagai BPR Syariah terbesar se- Jateng & DIY (Bank
Syariah Sragen.indonetwork.co.id).
Direktur utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sragen Sunaryo,
mengatakan disbanding akhir 2014, pembiayaan dan asset mengalami penurunan.
“Aset per Juli 2015 sebesar Rp 85,5 miliar, outstanding pembiayaan Rp 71,3
miliar. Ini menurun dari akhir 2014 dimana pembiayaan mencapai Rp 87 miliar”.
Penurunan asset dan pembiayaan tersebut tak terlepas dari kondisi penarikan dana
nasabah untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan tahun ajaran baru sekolah
beberapa waktu lalu dan belum adanya linkage progam dengan lembaga keuangan
bermasalah (non performing finance/NPF) pun naik. Disisi lain, meski asset dan
pembiayaan menurun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPRS Sragen
mencatat kinerja yang positif. Per Juli 2015 DPK BPRS Sragen mencapai Rp 58
miliar, atau naik sekitr lima persen dari akhir 2014 yang sebesar Rp 55,7 miliar
(keuangansyariah.mysharing.co: 2015).
Hasil wawancara dari beberapa pegawai KUA disekitar bank syariah Sragen
menunjukkan hasil yang mengejutkan, yaitu pemahaman masyarakat Sragen akan
keunggulan bank syariah masih bisa dikategorikan rendah, yaitu dengan kurang
6
ada dukungan masyarakat sekitar lokasi kantor cabang perbankan syariah untuk
memanfaatkan layanan perbankan syariah. Beberapa alasannya adalah bank
secara umum (konvensional) sudah ada lebih dulu dan tidak merugikan
masyarakat, serta viturnya lebih lengkap (Rohmad, 2017).
Hal diatas menjadi bukti tumbuh dan berkembanganya Perbankan syariah di
kabupaten Sragen. Namun, perilaku masyarakat terutama pegawai KUA terhadap
bank syariah terhitung masih sangat minim.
Menurut Triyoga Laksito, kepala Otoritas Jasa Keuangan Solo, pertumbuhan
positif dari perbankan syariah dapat dilihat dari jumalah asset dan peningkatan
total pembiayaan. Lebih jauh Triyoga menyebutkan, secara keseluruhan, jumlah
asset perbankan syariah mengalami peningkatan 9,01 persen secara year to date
(ytd). Tercatat total asset perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar Rp 474
triliun, meningkat menjadi Rp 5,17 triliun pada September 2015. Pertumbuhan
juga terjadi pada realisasi pembiayaan yang tumbuh sekitar 13,41 persen secara
year on year (yoy). Tercatat total pembiayaan pada September 2014 sebesar Rp
3,95 triliun, meningkat menjadi Rp 4,48 triliun di September 2015
(joglosemar.co: 2015)
Hal tersebut juga diikuti oleh pemahaman masyarakat Sragen tentang
perbedaan bank syariah dan bank konvensional hanya didasarkan pada persepsi
yang ada saat ini, bahwa menabung di bank syariah dan bank konvensional tidak
ada bedannya.
7
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Presepsi dan Perilaku Konsumen terhadap
Minat Pegawai Kantor Urusan Agama menjadi Nasabah Perbankan Syariah
di Sragen”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Bank Syariah merupakan bentuk real dari sistem ek onomi Islam yang
memberikan jaminan sistem yang lebih mudah dan barokah, namun
pemahaman masyarakat Sragen akan keunggulan bank syariah masih
dikategorikan rendah, yaitu dengan kurangnya dukungan masyarakat untuk
bisa beralih ke bank syariah, dengan dalih bank konvensional sudah ada lebih
dulu dan tidak merugikan masyarakat, serta viturnya lebih lengkap.
2. Masyarakat Sragen terutama pegawai KUA hampir semuannya memiliki
tabungan di bank, namun cukup sedikit yang memiliki tabungan di bank
syariah.
3. Pemahaman pegawai KUA tentang perbedaan bank syariah dan bank
konvensional hanya didasarkan pada persepsi yang ada saat ini, bahwa
menabung di bank syariah dan bank konvensional tidak ada bedannya.
4. Perbankan syariah di kabupaten Sragen mulai tumbuh dari tahun 2008 dengan
adanya kantor-kantor cabang layanan syariah. Namun, perilaku masyarakat
terutama pegawai KUA terhadap bank syariah terhitung masih sangat minim.
8
1.3 Batasan Masalah
Dari berbagai masalah tersebut diatas, maka penulis membatasi masalah
penelitian hanya fokus pada variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
yakni pada pengaruh presepsi dan perilaku pegawai KUA
terhadap minat
pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dan untuk
memperjelas arah penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah persepsi mempengaruhi minat pegawai KUA menjadi nasabah
perbankan syariah di Sragen?
2. Apakah perilaku konsumen mempengaruhi minat pegawai KUA menjadi
nasabah perbankan syariah di Sragen?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh presepsi terhadap minat pegawai KUA menjadi
nasabah perbankan syariah di Sragen.
2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap minat pegawai KUA
menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk memenuhi tugas akhir akademik dan memperdalam wawasan
keilmuwan, terutama yang berkaitan dengan studi yang sedang dijalani.
9
2. Kegunaan Akademik
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya, dan dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan yang
berguna dalam memperkaya koleksi dari ruang lingkup karya-karya penelitian
lapangan.
3. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bank Syariah dan hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan strategi promosi kedepannya
untuk menarik minat pegawai kantor urusan agama terhadap penggunaan bank
syariah.
1.7. Jadwal Penelitian
Terlampir
1.8. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, hasil penelitian yang relevan, metode penelitian, jadwal penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini akan diterangkan tentang teori persepsi, dan perilaku
konsumen, dan uraian mengenai bank syariah yang meliputi pengertian bank
10
syariah, sejarah dan perkembangan bank syariah, landasan hukum syariah dan
hukum positif tentang syariah serta produk-produk bank syariah.
BAB III : Metedologi Penelitian
Menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan wilayah penelitian, jenis
penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, Definisi Operasional Variabel, dan teknik
analisis data.
BAB IV : Analisis Data Dan Pembahasan
Pembahasan tentang gambaran umum sekolah dan Bank Syariah di Kota
Sragen yang meliputi jumlah pegawai KUA, jumlah bank syariah, dan wilayah
Kota Sragen. Serta menjabarkan
hasil penelitian yang berupa karakteristik
responden, karakteristik varabel, deskripsi variabel, serta hubungan antar variabel.
BAB V : Kesimpulan Dan Saran
Memberikan kesimpulan dari hasil analisis, menjelaskan keterbatasan
penelitian, dan memberikan saran.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Minat
1. Pengertian Minat
Menurut Djaali (2007: 121), minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minatnya.
Sedangkan menurut Mappiare (1982) minat merupakan seperangkat
mental yang terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau
kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini
berarti bahwa selain perasaan senang, seseorang yang mempunyai minat terhadap
objek, aktivitas dan situasi tertentu, mereka juga mempunyai harapan-harapan
yang ingin diperoleh dengan objek minat tersebut. Sehingga jika suatu objek
diyakini mampu memenuhi harapan seseorang, maka ia akan cenderung memilih
obyek tersebut.
Gunarso (1985), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi
dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek
akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah
laku untuk mendekati atau mendapatkan obyek tersebut.
12
Woodworth dan Marquis (2001) berpendapat, minat merupakan suatu
motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang
menarik baginya. Oleh karena itu, minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk
berhubungan
dengan
lingkungannya,
kecenderungan
untuk
memeriksa,
menyelidiki atau mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila
individu menaruh minat terhadap suatu hal ini disebabkan obyek itu berguna
untuk memenuhi kebetuhannya.
Crow dalam (Gie, 1995), menyatakan bahwa minat adalah dasar bagi tugas
hidup untuk mencpai tujuan yang diharapkan. Seseorang yang mempunyai minat
terhadap sesuatu maka akan menampilkan suatu perhatian, perasaan dan sikap
positif terhadap sesuatu hal tersebut.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan
suatu rasa suka atau senang, dorongan atau ketertarikan dari dalam diri seseorang
yang mengarahkan pada objek yang diminatinya.
2. Macam-Macam Minat
Menurut Schiffman dan Keslie (2004: 89), minat dapat digolongkan
menjadi beberapa macam, ini sangat tergantung pada sudut pandang dan cara
penggolongan, misalnya berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arah minat
dan berdasarkan cara mendapatkannya atau mengungkapkan minat itu sendiri.
a. Berdasarkan timbulnya, dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat
kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis
atau jaringan-jaringan tubuh. Sedangkan minat kultural atau minat sosial
13
adalah minat yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara
langsung berhubungan dengan diri kita.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik.
Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu
sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli. Sedangkan
minat ektrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatan tersebut. Apabila tujuannya sudah mencapai ada kemungkinan minat
tersebut akan hilang.
c. Berdasarkan cara mengungkapkan, dibedakan menjadi empat yaitu :
1) Exspressed interest, yaitu minat yang dingkapkan dengan cara meminta
kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik
yang berupa tugas maupun bukan tugas disenangi.
2) Manifest interest, adalah minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap
aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui
hobinya.
3) Tasted
interest
adalah
minat
yang
diungkapkan
dengan
cara
menyimpulkan dari hasil jawaban tes obyektif yang, nilai-nilai yang tinggi
pada suatu objek atau masalah biasanya menunjikkan minat yang tinngi
pula terhadap hal tersebut.
4) Inventoried interest minat yang diungkapkan dengan menggunakan
menggunakan alat-alat yang sudah distandarisasikan, dimana biasanya
berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada subyek apakah ia
14
senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitas atau suatu obyek
yang ditanyakan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Kotler (2009: 217), faktor-faktor yang mempengaruhi minat
adalah:
1) Faktor Pribadi
Sekumpulan karateristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat
permanen disebut kepribadian. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh
ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaan kondisi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
2) Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial itu seperti kelompok referensi, keluarga, status dan
peran sosial. Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok.
Kelompok primer terdapat interaksi yang saling berkesinambungan. Seperti
keluarga, tetangga, dan rekan kerja. Kelompok primer ini cenderung bersifat
informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, yang cenderung lebih
resmi dan kurang terjadi interaksi yang berkesinambungan. Kelompok ini
termasuk kelompok organisasi keagamaan dan serikat buruh.
3) Faktor Psikologi
Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologi
utama yaitu motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan perilaku. Motivasi yaitu
keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
15
2.1.2. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses pengaturan dan penerjemahan informasi
sensorik
oleh otak. Persepsi merupakan aspek psikologis yang penting bagi
manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.
Persepsi mengandung pengertian yang luas, menyangkut internal dan eksternal.
Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi walaupun
pada dasarnya mengandung makna yang sama. (Wade dan Tarvis, 2007: 194).
Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia
terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan
pencium.
Menurut Robbins (2003: 97), persepsi merupakan kesan yang diperoleh
oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi
dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.
Seperti teori yang dikemukakan oeh Rahmawaty (2014), dengan
menggunakan metode analisis regresi berganda (Ordinary Least Square). Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, persepsi tentang bunga bank
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk
bank syariah. Kedua, persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Ketiga, persepsi
16
tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan
produk bank syariah.
2. Macam-Macam Persepsi
Menurut Sunaryo (2004: 94), terdapat dua macam persepsi yaitu:
a. External Perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan
yang datang dari luar diri individu.
b. Self Perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang
berasal dari dalam diri individu.
Suharman (2005: 23), menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu
proses menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui
sistem alat indera manusia. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang
dianggap relevan dengan kognisi manusia yaitu pencatatan indera, pengenalan
pola, dan perhatian. Menurut Kotler (1995), persepsi adalah proses bagaimana
seorang individu memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukanmasukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3. Faktor-Faktor yang menentukan Persepsi
Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin
Rakhmad (2004: 51) menyatakan empat faktor yang mempengaruhi persepsi
dilihat dari sisi fungsional yaitu:
a. Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong
manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan, keinginan,
tuntutan dan cita-cita
17
b.
Kesiapan mental, merupakan kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian
sosial atau keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial
yang berhasil.
c.
Suasana emosional, merupakan kondisi perasaan yang berkesinambungan,
dicirikan dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak
senang latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang.
d. Budaya, latar belakang budaya merupakan disiplin tersendiri dalam psikologi
antar budaya
Adapun dari sisi faktor struktural, faktor struktural semata-mata berasal
dari sifat struktur fisik dan efek-efek saraf, yang di timbulkan dalam sistem saraf
individu yang meliputi:
1) Kemampuan berfikir.
2) Daya tangkap indra manusia.
3) Kemampuan daya tangkap yang terdapat dalam diri manusia.
Menurut Nugroho (2003) Sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu:
(a) Sikap Yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan
diberikan seseorang.
(b) Motivasi. Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap
tindakan yang dilakukannya.
(c) Minat merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap
suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan
terhadap objek tersebut.
18
(d) Pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi persepsi
seseorang karena kita biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan
apa yang pernah dilihat dan didengar.
(e) Harapan. Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita
akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai
dengan apa yang kita harapkan.
(f) Sasaran. Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnya akan
mempengaruhi persepsi.
(g) Situasi. Situasi atau keadaan disekitar kita atau disekitar sasaran yang kita
lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang
kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang
berbeda pula.
2.1.3. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Angel et al, 1994:
3).
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk dalam
Suhartono (2004:107) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior
that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and
disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy theyneeds”.
Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,
19
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide
yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Merujuk pada pendapat Shiffman dan Kanuk, area dari perilaku konsumen
dimulai dari aktivitas mencari informasi tentang sebuah produk, lalu bagaimana
konsumen mengkonsumsinya, dan akhirnya konsumen terpuaskan atau tidak
setelah mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut. Lebih luas lagi,
Hawkins et al (dalam Suryani, 2008: 6) menjelaskan bahwa konsep perilaku
konsumen mencakup bidang yang lebih luas, karena termasuk didalamnya juga
mempelajari dampak dari proses dan aktivitas yang dilakukan konsumen ke
konsumen lainnya atau masyarakat.
Seperti teori yang dikemukakan Pariyah (2015), dengan menggunakan
metode penelitian analisis deskriptif vertifikatif data dianalisis dengan analisis
rentang skala dan analisis jalur. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: pertama,
konsumen merespon bahwa perilaku konsumen berpengaruh dalam pembelian air
mineral isi ulang gallon di wilayah yang di teliti dengan dominasi jawaban
berpengaruh sebesar (77,78%). Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsumen di wilayah yang diteliti memiliki minat beli yang tinggi (90%) dalam
pembelian air mineral isi ulang gallon. Ketiga, besarnya pengaruh langsung dan
tidak langsung dari perilaku konsumen terhadap minat beli adalah sebesar
50,64%. Terdiri dari faktor sosial (X1) berpengaruh sebesar 18,70%, faktor
personal (X2) sebesar 15,20%, faktor budaya (X4) berpengaruh sebesar 10,73%,
dan yang paling kecil peranannya dalam mempengaruhi pembelian adalah dari
20
faktor psikologis (X3) yakni sebesar 6%. Dalam penelitian ini terdapat peran
factor lain yang tidak diteliti sebesar 49,36%.
2. Konsep Perilaku Konsumen
Hasan (2008: 131) menjelaskan pentingnya konsep perilaku dalam
kegiatan pemasaran atau pun riset pemasaran, khususnya ketika marketer ingin
mengetahui :
a. Seberapa besar harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu
produk atau seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh pelanggan:
digunakan untuk rancangan kualitas.
b. Pengaruh karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen:
digunakan untuk menyusun strategi segmentasi.
c. Sikap konsumen terhadap atribut produk: digunakan menyusun strategi
posisioning dan pengembangan produk.
d. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk : digunakan
menyusun pengembangan produk.
e. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor dapat digunakan untuk
pengembangan distribusi.
f. Tanggapan terhadap iklan dapat digunakan untuk pengembangan strategi
periklanan.
g. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value : digunakan untuk
strategi mempertahankan pelanggan.
21
h. Persepsi pelanggan terhadap nilai: dapat digunakan untuk memperbaiki
posisi harga dan pengembalian atas investasi.
Kotler juga menjelaskan mengapa perlu mempelajari perilaku konsumen.
Kotler (1997:154) memberikan kerangka kerja 7 O, yaitu:
a) Occupants (penghuni) : Siapa yang membentuk pasar?
b) Objects (obyek) : Apa yang dibeli pasar?
c) Objectives (tujuan) : Mengapa pasar membeli?
d) Organizations (organisasi) : Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian
e) Operations (operasi) : Bagaimana pasar membeli
f) Occasions (peristiwa) : Kapan pasar membeli?
g) Outlets (kios) : Dimana pasar membeli?
3. Model Perilaku Konsumen
Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli barang atau
jasa. Faktor-faktor tersebut sangat bervariasi, tergantung dari sudat pandang
peneliti. Ada beberapa model perilaku konsumen, antara lain:
1) Model Perilaku konsumen dari Assael
Menurut Assael ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
membuat keputusan pembelian yaitu konsumen individu, lingkungan dan
penerapan strategi pemasaran. Lihat gambar dibawah ini:
22
Konsumen
individu
Pengaruh
lingkungan
Penerapan
strategi
pemasaran
Pembuatan
keputusan
konsumen
Tanggapan
konsumen
Umpan balik bagi pemasar
Gambar 2.1 : Model Perilaku Konsumen menurut Assael
Sumber: Assael, 1992
Pada gambar 1 di atas dijelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen dalam membeli barang atau jasa:
a. Konsumen individu
Artinya bahwa pilihan untuk membeli baik barang atau jasa dipengaruhi
oleh hal-hal dari dalam diri konsumen, seperti kebutuhan, persepsi, sikap, kondisi
gegrafis, gaya hidup dan karakter kepribadian individu.
b. Lingkungan
Pilihan konsumen akan produk atau jasa sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Contohnya, konsumen membeli barang karena ingin meniru
tetangganya yang membeli barang.
c. Penerapan strategi
Penerapan strategi pemasaran ini merupakan stimuli pemasaran yang
dikendalikan oleh pemasar/ pelaku bisnis. Dalam hal ini, pemasarlah yang
23
mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk dan jasa
pemasar. Strategi pemasaran ini biasanya disebut dengan bauran pemasaran
(marketing mix). Marketing mix adalah elemen pengendalian organisasi yang
dapat memberikan kepuasan atau sebagai sarana komunikasi dengan konsumen
(Sudarmiatin, 2009: 4).
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen, yaitu :
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap
perilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya
yang merupakan karakter paling penting dari suatu social yang membedakannya
dari kelompok budaya lain yang menjadi penentu dan keinginan dan perilaku yang
paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi. Sub budaya adalah suatu
kelompok homogenynya atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa
bagian dari keseluruhan suatu budaya.
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan
lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah lingkungan
sosial memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor sosial terdiridari
3 bagian yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah
semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap / perilaku
24
seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen
dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian
konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap
keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.Sedangkan peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk
dapat menggambarkan peran dan status pemakaiannya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu
membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis
dipengaruhi olehkeadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup
adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan
pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup
mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yangberkualitas.
Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk.
Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan dirimereka sendiri,
yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis
utama,yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi
merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan
belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatuproduk yang secara
otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Para konsumen
25
mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan
selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Menurut Khotler dan Armsrong (2008) factor persepsi dalam perilaku
konsumen
adalah
suatu
proses
yang
mana
seseorang
menyeleksi,
mengorganisasikan, dan mengartikan informasi untuk memperoleh gambaran
dunia yang berarti. Dalam hal ini yang dimaksud adalah seseorang yang
termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh
persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan
tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan
persepsi mereka terhadap situasi itu. Persepsi sebagai proses dimana individu
memilih, merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
2.1.4. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Menurut UU No.21 Tahun 2008, perbankan syariah yaitu segala sesuatu
yang berkaitan bank syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya.Bank syariah
merupakan bank yang menjalankan aktivitas usahanya dengan menggunakan
landasan prinsip-prinsip syariah yang terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah),
BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), dan UUS (unit Usaha Syariah).
Menurut Susilo et al. (1992), Bank Syariah adalah bank yang dalam
kegiatannya, baik dalam menghimpun dana maupun dalam rangka menyalurkan
dananya menggunakan imbalan berdasarkan prinsip syariah (bagi hasil bank
26
syariah). Sedangkan menurut Martono (2002), Bank Syariah merupakan bank
yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Di dalam operasinya bank
syariah mengikuti aturan Qur’an Hadist dan regulasi dari pemerintah.
Menurut Muhammad (2002), Bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya
meninggalkan masalah
riba atau bank
yang beroperasi
dengan
tidak
mengandalkan pada bunga. Dijelaskan pula bahwa Bank Syariah merupakan suatu
lembaga keuangan dimana usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasajasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
2. Prinsip-Prinsip Bank Syariah
Menurut zainal Arifin (2000: 11), pada dasarnya prinsip-prinsip perbankan
syariah paling tidak ada dua prinsip berdasarkan Al-Quran, yaitu:
a. Prinsip At-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama di
antara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagai mana dalam Al-Quran
Surat Al-Maidah ayat 2:
               
              
               
           
27
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
binatang,(bonatangqalaa’id), dan jangan pula mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhoan dari
Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah Haji maka boleh
berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum karena
mereka menghalang-halangi kaum dari masjidilharam, mendorongmu berbuat
aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah maha
berat Siksa-Nya”.
3. Karakteristik Bank Syariah
Menurut Andri Soemitra (2009: 21), karakteristik bank syariah bukan
sekedar bank bebs bunga, tetapi juga memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan.
Secara fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah yaitu:
a. Penghapusan riba
b. Pelayanan kepentingan publik dan merealisasikan sosio-ekonomi Islam
c. Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank
komersial dan bank investasi
d. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap
permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan modal,
28
karena bank komersil syariah menerapkan profit and loss sharing dalam
konsistensinya, ventura, bisnis atau industry
e. Bagi hasil cendurung mempererat hubungan anar bank syariah dan
pengusaha
f. Kerangka yang dibangun dalam membantu bak mengatasi kesulitan
likuiditasnya dengan bermanfaat.
4. Produk-produk Bank Syariah
Bank dalam memenuhi kebutuhan modal dan pembiayaan bank syariah
memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan bank konvensional. Secara
umum produk-produk yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Produk Penghimpun Dana (Funding)
Bank syariah akan mengarahkan dana masyarakat dalam berbagai
bentukseperti manerima simpanan wadiah, menyediakan fasilitas tabungan dan
deposito berjangka. Fasilitas ini dapat dipergunakan untuk menitip ingaq,
shodaqoh dan zakat, mempersiapkan dana naik haji, merencanakan Qurban,
mempersiapkan pendidikan, kepemilikan rumah, kendaraan serta dapat juga
digunakan untuk menitipkan dana yayasan, masjid, sekolah, pesantren, organisasi
badan usaha dan lain-lain (Perwataatmaja dan Syafi’i Antonio, 1992: 104).
b. Prinsip wadiah
Al-Wadiah merupakan suatu titipan murni dari suatu pihak ke pihak lain,
baik secara individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja kepada orang yang menitipkan sesuai kehendaknya.
29
Prinsip wadiah digolongkan dalam dua macam yaitu pertama wadiah yad
Amanah adalah prinsip wadiah dengan akad sesuai dengan permintaan nasabah,
kedua wadiah yad Dhamanah adalah prinsip wadiah dimana pengelolaan
dilimpahkan kepada bank syariah (Muhammas, 2005:88)
c. Prinsip Mudharabah
Aplikasi dalam produk Mudharabah yaitu penyimpan atau deposit bertindak
sebagai pemilik modal dan bank sebagai pengelola berdasarkan kewenangan yang
diberikan kepada mudharib, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi dua yaitu:
1) Mudharabah mutlaqah (Investasi tidak terikat) Penerapan mudharabah
mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito berdasarkan prinsip ini
tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang
dihimpun.
2) Mudharabah muqayyadah (investasi terikat) Jenis mudharabah ini
merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan
syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Aplikasi BPRS
adalah produk wadiah, atau mudharabah diamana bank menerima dana
masyarakat berjangka 1, 3, 6, 12 bulan dan seterusnya, sebagai
penyertaan sementara pada bank. Deposan yang akad depositnya wadiah
mendapat nisbah bagi hasil keuntungan yang lebih kecil daripada
mudharabah dan bagi hasil yang diterima bnk dalam pembiayaan,
dibayar setiap bulan (Sumitro, 2004:132)
d. Produk penyaluran dana (financing)
30
Setelah penghimpunan dana dilakukan, bank syariah melakukan penyaluran
dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dengan menggunakan akad-akad
sebagai berikut:
a. Jual beli
Akad yang termasuk dalam jual beli antara lain:
i. Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank
membeli barang yang diperlukan nasabah dan menjual kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang
disepakati (Ascarya, 2008: 257).
ii. Salam
Adalah akad jual beli barang pesenan antara pembeli dan penjual.
Spesifikasi dan harga barang pesenan disepakati pada awal akad dan
pembayaran dilakukan di muka penuh.
Aplikasi dalam perbankan dilakukan pada pembiayaan pertanian
dengan jangka waktu yang pendek antara dua hingga enam bulan. Karena yang
akan dibeli oleh bank adalah bahan-bahan pertanian maka bank tidak akan
menjadikan barang-barang trsebut sebagai simpanan. Biasanya dalam
perbankan dilakukan adanya akad salam paralel dimana dilakukan akad pada
pembelu kedua, misalnya Bulog (Antonio, 2001: 111).
iii. Istishna
Istishna merupakan akad jual beli barang antara pemesan barang
dengan penerima pesanan. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati
31
pada awal akad dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai
kesepakatan.
iv. Ijarah
Transaksi ijarah dilandasi adanya pemidahan manfaat. Jadi pada
dasarnya sama dengan akad jual beli namun perbedaannya terletak pada obyek
transaksinya. Jika pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada
ijarah obyek transaksinya jasa (Suwignyo, 2010: 19).
Dalam perbankan syariah terdapat jasa yang nantinya akan mendapatkan
fee based bagi perbankan itu sendiri. Jasa-jasa tersebut anatar lain:
(a) Al Wakalah, adalah pendelegasian, penyerahan atau pemberian mandat.
Aplikasi dalam perbankan misalnya dengan adanya marketing yang salah
satunya bertugas untuk memperkenalkan masyarakat akan bank syariah. Disini
pihak marketing diberi mandat oleh direksi bank tersebut.
(b) Al Kafalah, merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung.
(c) Al Hawalah, merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah ulama, hal ini
merupakan pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang)
menjadi tanggungan muhal ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar
utang. Aplikasinya dalam perbankan diterapkan pada hal factoring atau anjak
piutang tersebut kepada bank. Bank lalu membayar piutang dan bank
menagihnya dari pihak ketiga tersebut.
32
(d) Ar Rahn berarti menahan sesuatu dengan baik. Barang yang ditahan itu
memiliki nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan
untuk dapat megambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Aplikasinya
dalam perbankan biasanya digunakan sebagi produk pelengkap, artinya
sebagai jaminan dalam pegadaian.
(e) Al Qard adalah akad pinjaman dari bank kepada pihak tertentu yang wajib
dikembalikan denga jumlah yang ama sesuai dengan pinjaman. Dalam aplikasi
perbankan digunakan sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah
terbukti loyal dan bonafi yang membutuhkan dana talangan segera untuk
jangka waktu yang pendek, sehingga nasabah tersebut segera mengembalikan
pinjamannya (Antonio, 2001:120).
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan penulis mengacu pada penelitian yang pernah
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
No
Peneliti dan
Judul
Variabel
1
Anita
Rahmawaty
(2014)
Pengaruh
Persepsi
Tentang Bank
Syariah
Terhadap Minat
Bebas:
Persepsi
tentang
bunga bank,
sistem bagi
hasil, produk
bank syariah
Metode
dan
Sampel
Metode
kuantitatif,
dengan
sampel 200
nasabah
BNI syariah
Semarang
Hasil dan Saran
Hasil : persepsi
tentang bunga bank
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap
minatmenggunakan
produk bank syariah,
persepsi tentang
33
No
2
3
Peneliti dan
Judul
Variabel
Menggunakan
Produk di BNI
Syariah
Semarang
Terikat:
Minat
menggunaka
n produk
bank syariah
Junaidi (2015)
Persepsi
Masyarakat
Untuk Memilih
Dan Tidak
Memilih Bank
Syariah (Studi
Kota Palopo)
Bebas:
Religiusitas,
pemahaman,
bagi hasil dan
lokasi
Terikat:
persepsi
masyarakat
dan nasabah
terhadap
bank syariah
di kota
palopo
Bebas:
persepsi
Wiwin
Khasanah
(2015)
Pengaruh
Terikat:
Persepsi
minat
Mahasiswa UIN menabung
Sunan Kalijaga
tentang
Perbankan
Syariah terhadap
Minat
Menabung di
Bank Syariah
Mandiri (Studi
Pada Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi dan
Metode
dan
Sampel
Metode
kuantitatif,
analaisis
deskriptif
Metode
kuantitatif,
sampel
Mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
dan Bisnis
Islam UIN
Sunan
Kalijaga
Hasil dan Saran
bagihasil
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap minat
menngunakan
produk bank syariah
Hasil analisis
deskriptif yang
dilakukan, dapat
diambil kesimpulan
bahwa faktor
penentu masyarakat
muslim untuk
memilih bank
syariah adalah
religiusitas dan
pemahaman.
Hasil:Persepsi
Mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat
menabung di Bank
Syariah Mandiri
Saran: Menambah
faktor-faktor minat
menabung yang
lainnya.
34
No
Peneliti dan
Judul
Variabel
Metode
dan
Sampel
Hasil dan Saran
Bebas: Faktor
Fasilitas,
Faktor
produk,
Faktor
pelayanan,
faktor
kebutuhan
dan norma
agama,
Faktor
kelompok
referensi,
Faktor
promosi
Metode
survey,
sampel
nasabah
BMT
Amratani
Utama
Yogyakarta
Hasil: Keenam
faktor
mempengaruhi minat
nasabah dalam
memanfaatkan
fasilitas pembiayaan
pada BMT Amratani
Yogyakarta
Bisnis Islam
4.
5
Imam Hanafi
(2007)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Minat Nasabah
Dalam
Memanfaatkan
Fasilitas
Pembiayaan
pada BMT
Amratani Utama
Yogyakarta
Lina Nurul
Yama (2010)
Respon Guru
MAN 4 Jakarta
terhadap Bank
Syariah
Terikat:
Minat
Nasabah
dalam
memanfaatka
n fasilitas
pembiayaan
Bebas:
Respon
dilihat
melalui aspek
kognitif dan
aspek afektif
Saran yang diberikan
peneliti hanya untuk
BMT Amratani
Utama Yogyakarta
Metode
kuantitatif,
dengan
sampel guru
MAN 4
Jakarta
Hasil: Aspek
kognitif dan aspek
afektif berpengaruh
terhadap penggunaan
produk di perbankan
syariah.
35
No
Peneliti dan
Judul
Variabel
Metode
dan
Sampel
Terikat:
Penggunaan
produk di
perbankan
syariah
Hasil dan Saran
Saran: Ruang
lingkup penelitian
lebih besar.
Sumber: Data diolah (2016)
2.3. Kerangka Berfikir
Pengaruh Persepsi dan Perilaku Konsumen Terhadap Minat Pegawai
KUA Menjadi Nasabah Perbankan Syariah di Sragen.
Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia
terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan
pencium.
Menurut Robbins (2003: 97), persepsi merupakan kesan yang diperoleh
oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi
dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna.
Perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk dalam Suhartono
(2004:107) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that
customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of
products, services, and ideas they expect will satisfy theyneeds”.
36
Dari hal-hal yang telah di uraikan di atas, seperti Persepsi dan Perilaku
konsumen, maka kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini secara
skematis dapat dirumuskan sebagai beikut:
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
PERSEPSI (X1)
MINAT (Y)
PERILAKU (X2)
Dari model kerangka berfikir diatas, dapat diketahui Presepsi. Dan
Perilaku sebagai variabel independen dan Minat Pegawai KUA menjadi Nasabah
Perbankan Syariah sebagai variabel dependen.
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban yang empirik dengan data. ( Sugiyono, 2011 : 96). Hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan Wiwin Khasanah (2015), menyatakan bahwa
variabel presepsi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
37
menabung dari hasil penelitian Wiwin Khasanah (2015), maka disusun hipotesis
sebagai berikut :
H01
: Tidak ada pengaruh Persepsi pegawai KUA terhadap minat pegawai
KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen.
Ha1
: Ada pengaruh Persepsi pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA
menjadi nasabah bank syariah di Sragen.
Penelitian yang dilakukan oleh Indriyati Rima Prasetyani (2012) dengan
judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Netizen
Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Galaxy Series (Studi pada
netizen di kota Semarang) . Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel perilaku
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk smartphone
samsung galaxy series.
Maka disusun hipotesis sebagai berikut :
H02
: Tidak ada pengaruh Perilaku pegawai KUA terhadap minat pegawai
KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen.
Ha2
: Ada pengaruh Perilaku pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA
menjadi nasabah bank syariah di Sragen.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara
terencana dan sistematis, yaitu sejak dari tahap persiapan, selama di lapangan
sampai pengolahan data seperti pengelompokan data, tabulasi dan analisis data
serta penyelesaian laporan penelitian (Muhammad, 2008: 13).
3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian
Adapun waktu penelitian yaitu pada bulan Mei 2017, dengan wilayah
penelitian yaitu di Kota Sragen
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Wilayah kuantitatif adalah
dimana perilaku sosial memiliki gejala yang tampak sehingga dapat diamati, dapat
dikonsepkan dan dapat diukur sebagai variabel yang muncul di masyarakat
(Bungin, 2008: 34).
Sedangkan menurut Arikunto (2006: 12) metode dengan menggunakan jenis
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka,
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya. Maka dengan menggunakan jenis penelitian ini diharapkan dapat
membantu peneliti untuk mengetahui minat pegawai KUA untuk menjadi nasabah
Perbankan Syariah.
39
3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi
Dalam metode penelitian, kata populasi sangat populer digunakan untuk
menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi saran penelitian.
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian sehingga objekobjek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2008: 99).
Maka populasi bisa diartikan oleh Sutrisno Hadi (1998: 203) Sebagai
sekumpulan individu yang telah memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan
masalah penelitian. Sedangkan menurut Muhammad (2005) Populasi merujuk
pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau
beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian.
Sedangkan menurut Sugiyono (1999: 55) wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sehingga dalam penelitian ini diambil populasi sebagian pegawai Kantor Urusan
Agama di kota Sragen, alasan ini diambil karena banyak Bank Syariah yang
terdapat di kota Sragen. Dan rata-rata pegawai Kantor Urusan Agama sangat erat
hubungannya dengan bidang keagamaan.
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi untuk mewakili seluruh
anggota populasi yang ada (Supardi, 2005: 102). Menurut Radianty (2004: 109)
sampel memiliki ciri tak terhingga maka dilakukan perhitungan secara pasti
40
jumlah besaran sampel untuk populasi tertentu maka diperlukan rumus
perhitungan besaran sampel sebagai berikut:
Keterangan :
n
: Jumlah sampel yang dicari
N
: Jumlah Populasi
D
: Nilai presisi (ditentukan dalam contoh ini sebesar 90%
atau a = 0,1
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai KUA di kabupaten
Sragen yang berjumlah 650 orang, yang terdiri dari 20 kantor KUA kecamatan
yang tersebar di kota sragen. Dengan menggunakan rumus diatas yang
menggunakan nilai presisi 0,1 sehingga dapat diperoleh sample sebanyak 86
orang, dengan perhitungan yang dihasilkan sebagai berikut:
650
n=
650 (0,1)2+1
650
n=
= 86
7,5
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah cluster sampling
yaitu Pengambilan sampel dari populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi
secara bergerombol (cluster) dari sub populasi yang lebih kecil. Anggota dari sub
41
populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian (random
sampling). Untuk penelitian ini sampel yang diambil sebagai bahan penelitian
adalah sebagian pegawai Kantor Urusan Agama se-Kota Sragen.
3.4. Data dan Sumber Data
3.4.1. Data Primer
Menurut Indiantoro dan Supomo (1999: 146) data primer adalah data yang
diperoleh melalui penelitian langsung dari sumber yang asli. Data primer untuk
penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian jawaban kuesioner.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Dokumentasi
Data atau informasi tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian,
dengan jalan melihat kembali sumber tertulis yang lalu baik berupa angka atau
keterangan
3.5.2. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Metode pengumpulan data yang
digunakan peneliti dengan cara membuat dan menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden dengan penetapan skor nilai-nilai pada tiap-tiap pertanyaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 86. Kuesioner yang diberikan
dalam bentuk pernyataan terstruktur dimana di dalam
kuesioner tersebut
42
menyajikan sebuah pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden, dengan
menggunakan skala likert yang merupakan jenis skala yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2001: 108) Skala likert yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert 1-5 dengan keterangan sebagai
berikut:
1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)
3. Skor 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (RR)
4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
3.5.3. Studi Pustaka
Dari pengumpulan data-data yang bersumber dari literatur atau referensi lain
yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga peneliti menggunakan sebagai
acuan analisa untuk memecahkan masalah yang dihadapi terkait hubungan dengan
objek penelitian.
3.6. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2006: 118). dari teori pengertian variabel penelitian ini yang
menjadi dasar variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
43
3.6.1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Persepsi pegawai
KUA dan Perilaku pegawai KUA.
3.6.2. Variabel terikat (dependen)
Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independen. Adapun variabel terikat dari penelitian ini adalah Minat
pegawai KUA manjadi nasabah bank syariah di Sragen.
3.7. Definisi Oprasional Variabel
Beberapa variable yang digunakan untuk mengukur minat pegawai KUA
menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen adalah:
3.7.1. Minat Menjadi Nasabah (Y)
Merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas,
tanpa ada yang menyuruh. Variabel ini diukur dengan indikator (Swasta dan
Irawan, 2001) :
1. Pengetahuan .
2. Perasaan senang dan keterkaitan atau kemauan.
44
3.7.2. Persepsi Terhadap Perbankan Syariah (X1)
Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera
kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga
individu tersebut memperoleh makna. Variabel ini diukur dengan indikator (Anita
Rahmawaty, 2014) :
1. Bunga Bank
2. Sistem bagi hasil
3. Produk bank syariah
3.7.3. Perilaku(X2)
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Variabel ini
diukur dengan indikator (Sangaji, et.al, 2013):
1. Produk
2. Tempat
3. Promosi
3.8. Analisis Data
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan
untuk memperoleh data primer dari masyarakat yang akan dijadikan sampel.
Instrumen penelitian harus berkualitas dan sesuai dengan kriteria teknik pengujian
validitas dan reliabilitas. Pengujian terhadap hasil kuesioner digunakan analisisanalisis sebagai berikut:
45
3.8.1. Uji Instrumen
1. Validitas
Validitas berkaitan dengan keakuratan sebuah kuesioner (sugiyono: 2008)
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Perhitungan validitas menggunakan SPSS
Versi 16.00, dengan correlation pada pearson correlation, keputusannya apabila
rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid. Uji validitas ini menggunakan level
signifikan 5%
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Perhitungan reliabilitas menggunakan
SPSS 21 dengan melihat reliability coefficients pada alpha.
Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan
menggunakan rumus alpha cronbach, bila Cronbach Alpha < 0,6 maka dinyatakan
tidak reliabel dan sebaliknya dikatakan reliabel (Suliyanto, 2011: 231).
46
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat
grafik histogram. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal.
Pengujian
normalitas
dengan
melihat
uji
statistik
Kolmogrof-Smirnov,
denganmembandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi
(α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya (Ghozali,
2013: 160).
2. Uji Multikolinieritas
Memurut Ghozali (2013: 105), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut:
a. Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi diantara sepasang
variabel penjelas. Tingginya koefisien korelasi merupakan syarat yang cukup
untuk terjadinya multikolinieritas. Akan tetapi koefisien yang rendah pun
belum dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas sehingga koefisien
korelasi parsial maupun korelasi serentak diantara semua variabel penjelas
perlu dilihat lagi.
47
b. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance
inflation factor (VIP). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0,10
(10%) atau sama dengan nilai VIF < 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedaktisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pegamatan lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heterokedastisitas.
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya Heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan uji Park. Dalam uji park, dengan cara meregresikan logaritma
natural kuadrat unstandar residual terhadap setiap variabel independen. Jika
probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi tidak
mengandung adanya Heterokedastisitas (Ghozali, 2013 : 141).
48
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi menggunkan uji Durbin Watson (DW test), uji Durbin Watson hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2013: 111).
3.8.3. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel
dependen dan lebih dari satu variabel independen. Regresi berganda dalam
penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku
konsumen terhadap minat pegawai kantor urusan agama menjadi nasabah
perbankan syariah di Sragen. Secara umum model regresi berganda dirumuskan
sebagai berikut:
Y = a + β1x1 + β2x2 + + e
Keterangan:
Y
: Minat
a
: Konstanta
X1
: Persepsi
X2
: Perilaku
49
β1
: Koefisien regresi faktor persepsi
β2
: Koefisien regresi faktor perilaku
e
: Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi
ikut mempengaruhi.
2. Uji Ketepatan Model
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013: 97).
b. Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2013: 98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan
keputusan:
a. Apabila nilai F hitung > 4 maka HO ditolak dengan derajat 5%, menyatakan
bahwa
semua
variabel
independen
mempengaruhi variabel dependen.
secara
serentak
dan
signifikan
50
b. Membandingkan dengan F hitung dengan F tabel, bila F hitung > F tabel maka
HO ditolak dan menerima HA.
c. Uji Parameter Individual (Statistik t)
Menurut Ghozali (2013: 98-99) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen.Cara melakukan uji t adalah
sebagai beriku:
a. Apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5% maka HO yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak
apabila nilai t lebih besar dari 2, dengan kata lain kita menerima HA yang
menyatakan bahwa suatu variabel indipenden secara individu mempengaruhi
variabel dependen.
b. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka HA diterima yang menyatakan bahwa
suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Profil Bank Syariah Sragen
Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 juni 2008 dengan bentuk badan
hukum perusahaan daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS) Kabupaten Sragen tanggal 15
Agustus
2007
dan
keputusan
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor:
10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang pemberian ijin usaha PD. BPRS Sragen
tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2 November 2009 bentuk badan hokum dan
nama berubh menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PT.
BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan:
a. UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah tanggal 16 Juli 2008.
b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang perubahan nama dan bentuk badan
hokum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen tanggal 16
Mei 2009.
c. Akte No. 15 Notaris Sunastitiningsih, S.H. tanggal 9 Juni 2009.
d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor: AHU-41113.A.H.01.01. tahun
2009 tentang pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24 Agustus
2009.
e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang persetujuan
ijin usaha perubahan bentuk badan hokum tanggal 28 Oktober 2009.
Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam bermuamalah
yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus mengembangkan produk
52
dan pelayanan kepada masyarakat serta mengembangkan produk dan
pelayanan kepada masyarakat serta membangun kemitraan dengan
pemerintah, swasta dan non pemerintah dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dengan semboyan AMANAH dan BAROKAH,
sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen mampu memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat bumi Sukowati dan sekitarnya, dengan harapan
dalam 7 tahun mampu membuka kantor cabang di eks keresidenan
Surakarta (Subosuka Wonosraten).
4.1.2
Visi dan Misi Bank Syariah Sragen
Visi Bank Syariah Sragen:
Terwujudnya Lembaga Keuangan yang sehat, kuat dan istiqomah dengan
prinsip syariah untuk kemaslahatan masyarakat.
Misi Bank Syariah Sragen:
1. Terciptanya tata kelola dan sistem perbankan berdasarkan prinsip
syariah yang sehat, kuat dan efisien.
2. Terwujudnya kesadaran umat Islam di Kabupaten Sragen dalam
menjalankan muamalah berdasarkan prinsip syariah.
3. Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
yang
berkeadilan
berdasarankan prinsip syariah.
4. Terjadinya kerjasama yang harmonis antara pemerintah, masyarakat
dan
lembaga
non
pembangunan daerah.
pemerintah
dalam
rangka
memepercepat
53
4.1.3
Profil Kemenag Kota Sragen
Sej arah berdirinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen
berdasarkan catatan pribadi KH. Fahrur Fathoni (Mantan Ketua MUI/Ulama di
Sragen dan pensiunan PNS Departemen Agama) secara kronologis dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Kantor Urusan Agama Kabupaten Sragen mulai ada/berdiri sejak tahun
1946. Awalnya bernama Jawatan Agama, kemudian mengalami perubahan dan
peralihan sehingga akhirnya menjadi Kementerian Agama RI. Bapak Raden Imam
Dipuro adalah Kepala Jawatan Kepenghuluan pertama yang saat itu merangkap
sebagai penghulu Pengadilan Agama. Bapak Abdussalam sebagai Ajung
Penghulu, menjadi Wakil Kepala Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen.
Bapak Raden Iman Dipuro tinggal di daerah pendudukan Belanda (Kota
Sragen). Pada tanggal 22 Desember 1948 Bapak Abdussalam sebagai Wakil
Kepala Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen mengajak keluar dari kota
Sragen, mengikuti Pemerintah Kabupaten Sragen yang berkedudukan di Desa
Jagan Kecamatan Karangmalang. Alat-alat kantor saat itu dibawa mengungsi,
antara lain berupa pesawat telepon, mesin tulis merk Remington, buku-buku dan
alat administrasi kantor yang dianggap penting.
Pada tanggal 25 Desember 1948 Jawatan Kepenghuluan Kabupaten
Sragen pindah ke Desa Karangtalun Kecamatan Karangmalang. Pada tanggal 16
Januari 1949 pindah ke Desa Plasan Kecamatan Sidoarjo. Pada bulan Januari
1949 di Kecamatan Tanon diadakan Konferensi Pamong Projo dengan
mengundang Jawatan-jawatan yang dihadiri Bapak Residen Surakarta (Bapak
54
Sudiro). Pegawai Jawatan Kepenghuluan Sragen Bapak Somdani hadir pada acara
tersebut. Adapun hasil konferensi memerintahkan supaya Jawatan-jawatan
kembali aktif untuk mewujudkan defacto pemerintah.
Pada tanggal 14 Pebruari 1949 Bapak Abdussalam pindah ke Desa Suwatu
Kecamatan Tanon, mengikuti saran Bapak Somdani karena Desa Suwatu
merupakan daerah umat Islam yang dianggap aman. Pada tanggal 20 Pebruari
1949 Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen digabungkan kepada Pemerintah
Militer Kabupaten (PMKB) Sragen dan supaya membuat Program kerja.
Pada tanggal 13 Maret 1949 Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen
mengadakan konferensi termasuk penghulu Naib seluruh Kabupaten Sragen
bertempat di Rumah Bapak Kyai Ngambar, Modin Desa Suwatu Kecamatan
Tanon. Di dalam situasi yang sangat mengerikan dan mencemaskan, konferensi
dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan program kerja, diantaranya :
Jawatan kepenghuluan disesuaikan dengan Pemerintah Militer Kabupaten Sragen
dan dibagi menjadi 2 yaitu Utara Bengawan dan Selatan Bengawan, dengan
rincian sebagai berikut :
1. Jawatan
Kepenghuluan
Utara
Bengawan
dipimpin
oleh
Bapak
Abdussalam dibantu oleh Bapak Somdani Kepala Imam sebagai Wakil
Jawatan Kepenghuluan.
2. Jawatan Kepenghuluan
Selatan Bengawan dipimpin oleh Bapak
Diryomulyono Penghulu Naib Kecamatan Karangmalang, di bawah
pengawasan Jawatan KepenghuluanUtaraBengawan.
55
3. Pengadilan Agama dijalankan oleh Bapak Abdussalam dengan mendapat
pengesahan dari PMKB Sragen.
Pada tanggal 1 September 1949 Bapak Abdussalam menerima besluit
darurat dari Jawatan Agama Surakarta untuk tetap menjadi Kepala Jawatan
Kepenghuluan Kabupaten Sragen. Setelah gencatan senjata Bapak Abdussalam
tetap sebagai Kepala Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen sedang Bapak
Diryomulyono sebagai Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sragen. Bapak
Somdani sebagai Wakil Jawatan Kepenghuluan (Ajung Penghulu).
Pada Tanggal 6 Desember 1949 diadakan konferensi dan silaturahmi yang
dihadiri oleh Kepala Jawatan Agama Surakarta (Bapak Kyai Hadi Siswoyo),
Bupati Sragen (Bapak Mangun Negoro), jawatan-jawatan, penghulu naib dan
bong supit seluruh Kabupaten Sragen.
Adapun urutan Kepala Jawatan Kepenghuluan, Kepala KUA Kabupaten
(KUADU), Kepala Perwakilan, Kepala Kantor Departemen Agama dan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen (Tahun 1946-Sekarang) adalah :
1. KH. Abdussalam (1946 - 1953) dengan nama Jawatan Kepenghuluan
Sragen.
2. Kyai Machalli (1953 - 1955) dengan nama Jawatan Kepenghuluan Sragen.
3. Slamet Djalal Suyuti (1955 - 1969) dengan nama Perwakilan Kantor
Urusan Agama.
4. H. Ismi Dirjo Miharjo (1969 -1972) dengan nama Kantor Perwakilan
Departemen Agama.Drs.H. Suhaimi (tahun 1972/hanya beberapa bulan)
56
5. H. Asmuni Fattach (1972 - 1982), dengan nama Kepala Kantor
Departemen Agama
6. Drs. H. Kamil (1982 -1992)
7. Drs. H. MA. Djamil (1993 - 1998)
8. Drs. H. Daldiri (Plt. tahun 1998)
9. Drs. H. Mulyono (1998 - 2001)
10. Drs. H. Daldiri (Plt. Tahun 2001 - 2003)
11. Drs. H. Busyroni (2003 - 2004)
12. Drs. H. Hasan Kamal (Plt. Tahun 2004 - 2005)
13. Drs. H. Soeparyo, M.Ag (10 Juni 2005 – 30 Juni 2008)
14. Drs. H. Muslim Umar, M.Ag (27 Agustus 2008- 8 Agustus 2010)
15. Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag (9 Agustus 2010-9 Desember 2014) dengan
sebutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sragen.
16. Drs. H. Ahmad Nasirin, M.Ag (9 Desember 2014-Sekarang)
4.1.4 Visi dan Misi Kemenag Kota Sragen
Visi :
“Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sragen yang taat beragama, maju, mandiri,
cerdas dan saling menghormati, serta bertanggungjawab atas terselenggaranya
kehidupan beragama yang harmonis”.
Misi :
1. Meningkatkan
kualitas
bimbingan,
pemahaman,
penghayatan
pengamalan kehidupan beragama.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan.
dan
57
3. Memperkuat legitimasi dan eksistensi kelembagaan zakat, wakaf dan hisab
rukyat.
4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
5. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
6. Mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan dengan wawasan
kebangsaan.
7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
4.2
Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Karakteristik Responden
No
1
2
3
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Frekuensi
Presentase
55
31
55.0
31.0
Usia :
17-20
21-24
24-28
>28
2
21
26
37
2.0
21.0
26.0
37.0
Jabatan :
Kepala
Penghulu
Bendahara
Staff Adminstrasi
11
36
22
17
11.0
36.0
22.0
17.0
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan Tabel, hasil penelitian mengenai karakteristik responden
dilihat dari jenis kelamin disimpulkan bahwa jumlah Responden pada penelitian
55 responden atau 55.0% adalah laki-laki dan 31 responden atau 31.0% adalah
58
perempuan. Umur respoden dalam penelitian berkisar antara 17-20 tahun
sebanyak 2 responden atau 2.0%. Umur 21-24 tahun sebanyak 21 responden atau
21.0%. Umur 24-28 tahun sebanyak 26 respoden atau 26.0%, umur di atas 28
tahun sebanyak 38 responden atau 38.0%.
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden yang jabatan sebagai
kepala mencapai 11.0%, penghulu sebesar 36.0%, bendahara mencapai 22.0%,
dan staff administrasi sebesar 17.0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden didominasi yang jabatannya sebagai penghulu.
4.3
Pengujian Dan Hasil Analisis Data
4.3.1
Uji Instrumen
1.
Uji Validitas
Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah korelasi antar skor
butir pertanyaan dengan total skor konstruk. Kriteria hasil analisis dilakukan
dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel.
Apabila rhitung > rtabel maka item tersebut valid dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel
maka item angket dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian dengan SPSS 21 dapat
dilihat pada tabel berikut:
a. Variabel Persepsi (Ps)
Tabel 4.2
Hasil Uji Variabel Persepsi
Item
Rhitung
Rtabel
Ps1
0,638
0,209
Keterangan
Valid
59
Ps2
0,620
0,209
Valid
Ps3
0,694
0,209
Valid
Ps4
0,625
0,209
Valid
Sumber: data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung >
rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam
variabel persepsi adalah valid.
b. Variabel Perilaku (Pk)
Tabel 4.3
Hasil Uji Variabel Perilaku
Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
Pk1
0,608
0,209
Valid
Pk2
0,718
0,209
Valid
Pk3
0,764
0,209
Valid
Pk4
0,814
0,209
Valid
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung >
rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam
variabel perilaku adalah valid.
c. Variabel Minat (M)
Tabel 4.4
Hasil Uji Variabel Minat
Item
Rhitung
Rtabel
Keterangan
M1
0,726
0,209
Valid
M2
0,647
0,209
Valid
M3
0,782
0,209
Valid
60
M4
0,716
0,209
Valid
M5
0,639
0,209
Valid
M6
0,787
0,209
Valid
Sumber: data diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung >
rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam
variabel minat adalah valid.
2.
Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas menggunakan cara One Shot atau pengukuran
sekali saja dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan alat statistik SPSS untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a) dari masing-masing
instrumen dalam variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Berdasarkan pengujian dengan SPSS
21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Item Cronbach alpha Critical value
Ps
0,745
0.6
Pk
0,785
0.6
M
0,780
0.6
Sumber: data diolah, 2017
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.5 maka dapat dilihat nilai
Cronbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari critical value 0.60. Karena nilai
Cronbach’s Alpha > critical value ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
61
4.3.2
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini untuk melihat normalitas residual dengan membandingkan
probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila nilai p
> α maka terdistribusi normal atau sebaliknya. Berdasarkan pengujian dengan
SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
86
Mean
Normal Parametersa,b Std.
Deviation
Most Extreme
Differences
0E-7
2.50041729
Absolute
.055
Positive
.037
Negative
-.055
Kolmogorov-Smirnov Z
.512
Asymp. Sig. (2-tailed)
.956
Sumber: data diolah 2017
Hasil uji normalitas terhadap nilai residual dari persamaan regresi,
menunjukkan nilai Kolmogrof-Smirnov sebesar 0,512 dengan probabilitas sebesar
62
0,867. Nilai probabilitas sebesar 0,867 > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal.
2. Uji Multikolinieritas
Penguji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya, variance inflation factor (VIF). Model regresi bebas multikolinieritas
adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka
tolerance kurang dari 0.10. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh
hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
1
Collinearity Statistics
Std. Error
Tolerance
VIF
13.670
3.068
persepsi
.426
.210
.811
1.233
perilaku
.303
.148
.811
1.233
Sumber: data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF
Persepsi sebesar 0,811 dan VIF 1,233 dan Perilaku sebesar 0,811 dan VIF 1,233.
Hasil tersebut menunjukkan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF
kurang dari 10, maka variabel penelitian dianggap bebas dari gejala
multikolinieritas. Sebagaimana hasil analisis di atas, dapat dinyatakan bahwa
63
variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan tidak mengalami gangguan
multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunkan uji Durbin Watson (DW
test), uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first
order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R
1
.388a
R Square
.151
Adjusted R
Square
.130
Std. Error of
the Estimate
2.530
DurbinWatson
1.850
Sumber: Data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat dilihat nilai Durbin Watson diperoleh =
1,850, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai statistik Durbin Watson (tabel)
menggunakan nilai signifikansi 5%. Jumlah sampel 86 (n) dan jumlah variabel
independen 2 (k=2). Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan signifikan 5%
diperoleh nilai dl= 1,6021 dan du= 1,6971. Hipotesis nol jika du < d < 4 - du.
Berdasarkan hipotesis tersebut batas atas (du) yaitu 1,6971 kurang dari d (1,864)
kurang dari 4 - du = 4 – 1,6971 = 2,3029, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
64
ada autokorelasi positif dan negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat
autokorelasi.
4. Uji Heteroskedasitas
Pengujian gejala heteroskedastis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji
Park test. Kriteria pengujiannya dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi
antar variabel independen dengan residual memberikan signifikansi lebih dari
0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
pengujian heteroskedastisitas dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
1
Standardized
Coefficients
Std. Error
-.867
2.768
persepsi
.183
.189
perilaku
-.095
.133
t
Sig.
Beta
-.313
.755
.117
.968
.336
-.087
-.715
.476
Sumber: data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.9 pada uji ini terlihat dari probability signifikansinya di
atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
65
4.3.3
Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
Pengaruh Persepsi dan Perilaku terhadap Minat Pegawai KUA Menjadi Nasabah
Perbankan Syariah. Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai
berikut:
Y = a + β1x1 + β2x2 + e
Keterangan:
Y
: Minat
a
: Konstanta
X1
: Persepsi
X2
: Perilaku
β1
: Koefisien regresi faktor Persepsi
β2
: Koefisien regresi faktor Perilaku
e
: Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi
ikut mempengaruhi.
Berdasarkan hasil uji regresi bergana dengan menggunakan SPSS 21
diperoleh hasil analisis sebagai berikut:
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
1
Standardized
Coefficients
Std. Error
13.670
3.068
persepsi
.426
.210
perilaku
.303
.148
T
Sig.
Beta
4.456
.000
.228
2.031
.045
.230
2.049
.044
Sumber: data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh persamaan regrasi sebagai berikut:
Y = 13,670 + 0,426X1 + 0,303X2 + ԑ
1
Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 13,670, artinya jika variabel independen dianggap dalam
kondisi stabil dan konstan, maka keputusan nasabah sebesar 13,670.
2) Koefisien regresi Persepsi (X1) sebesar 0,426, artinya jika persepsi naik 1
satuan maka akan mempengaruh peningkatan minat 0,426 satuan.
3) Koefisien Perilaku konsumen (X2) sebesar 0,303, artinya jika perilaku naik 1
satuan maka akan mempengaruh peningkatan minat 0,303 satuan.
4.3.4
Uji Ketepatan Model (Goodness Of Fit Test)
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada penelitin ini nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
67
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Namun Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi dengan SPSS 21 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji R²
Model Summary
Mode
l
R
1
.388a
R Square
Adjusted R
Square
.151
.130
Std. Error of
the Estimate
2.530
Sumber: data diolah 2017
Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel terikat, juga akan diamati seberapa jauh nilai Adjusted R2. Karena apabila
hanya menggunakan koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yang
mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukan kedalam model, setiap tambahan variabel independen maka Adjusted
R pasti meningkat tanpa memperdulikan signifikansi pengaruh variabel
independen tersebut terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R 0,130. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Persepsi dan Perilaku dapat menjelaskan minat
pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah sebesar 13%. Sisanya yaitu
87% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel independen
Persepsi (X1) dan Perilaku (X2) terhadap variabel Minat (Y) adalah sebesar 13%.
68
2. Uji F (Pengujian Simultan)
Uji statistik F untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/terikat. Untuk uji statistik F dalam penelitian ini
dengan kriteria: derajat signifikan 5%, menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Berdasarkan pengujian uji F dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares
Regression
1
Df
Mean
Square
94.305
2
47.153
Residual
531.427
83
6.403
Total
625.733
85
F
7.364
Sig.
.001b
Sumber: data diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat dilihat hasil F hitung menunjukkan nilai
sebesar 7,364 dan nilai signifikansi sebesar 0,001, artinya ada pengaruh secara
simultan Persepsi dan Perilaku terhadap Minat secara signifikan. Uji ketepatan
model dengan uji F dalam kondisi goodnes of fit, karena secara simultan antara
variabel Persepsi dan Perilaku terhadap Minat.
69
Hasil F hitung menunjukkan nilai sebesar 7,364 dan nilai signifikansi sebesar
0,001, hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi dan Perilaku sudah tepat dan
dapat menjelaskan variasi variabel Minat.
3. Uji t (Pengujian Parsial)
Uji statistik t menunjukkan terhadap pengaruh satu variable penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen.
Karakteristik uji t dalam penelitian ini adalah: derajat kepercayaan atau
sebesar 5% dengan membandingkan nilai signifikansi thitung < α (0.05) dan
membandingkan nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen. Hasil pengujian uji t dengan SPSS 21 dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
T
Sig.
B
(Constant)
1
13.670
4.456
.000
Persepsi
.426
2.031
.045
Perilaku
.303
2.049
.044
Sumber: data diolah 2017
Pengaruh variabel independen persepsi dan perilaku terhadap variabel
dependen minat diuji keberartian dengan uji t sebagai berikut:
70
a. Hasil thitung Persepsi (X1) sebesar 2,031 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai
thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Persepsi (X1)
sebesar 0,045 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil
tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti persepsi berpengaruh
secara signifikan terhadap minat (Y).
b. Hasil thitung Perilaku (X2) sebesar 2,049 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai
thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Perilaku (X2) sebesar
0,044 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti perilaku berpengaruh secara
signifikan terhadap minat (Y).
4.4
Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah melakukan beberapa pengujuian secara umum hasil analisis
penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabelvariabel penelitian ini sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan
kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing
variabel penelitian.
4.4.1. Pengaruh persepsi terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah
perbankan syariah di sragen
Hasil thitung Persepsi (X1) sebesar 2,031 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai
thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Persepsi (X1) sebesar
0,041 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti persepsi berpengaruh secara signifikan
terhadap minat (Y).
71
Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan
syariah di sragen. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi
nasabah perbankan syariah.
Berdasakan hasil kuesioner yang disebar, rata-rata responden setuju bahwa
bunga bank bertentangan dengan ajaran agama islam dan sistem bagi hasil lebih
sesuai dengan syariah agama islam.
Hasil penelitian ini mendukung Rahmawaty (2014) yang menyatakan,
persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk
bank syariah. Selain itu hasil penelitian ini mendukung Estri Juanita (2015)
menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung.
4.4.2. Pengaruh perilaku terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah
perbankan syariah di sragen
Hasil thitung Perilaku (X2) sebesar 2,049 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai
thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Perilaku (X2) sebesar
0,043 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang berarti perilaku berpengaruh secara signifikan
terhadap minat (Y).
Pada hasil penelitian bahwa perilaku konsumen berpengaruh terhadap
minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di sragen. Hasil
penelitian sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa perilaku berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah perbankan syariah.
72
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar, rata-rata responden mengatakan
setuju bahwa produk yang ditawarkan bank syariah menarik dan akses untuk
menabung di bank syariah mudah di dapatkan.
Hasil penelitian ini mendukung Pariyah (2015), yang menyatakan perilaku
konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian. Karena
perilaku merupakan serangkaian kegiatan konsumen dalam mencari, membeli,
mengevaluasi dan menggunakan produk atau jasa. Setelah kegiatan perilaku, akan
muncul minat konsumen untuk menggunakan
memuaskan kebutuhannya.
suatu produk atau jasa guna
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Dengan nilai
koefisien untuk variabel persepsi sebesar 0,219, berdasarkan uji t
diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,080 > 1,987. Sementara nilai
signifikan sebesar 0,041 < 0,05.
2.
Perilaku konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.
Dengan nilai koefisien untuk variabel perilaku konsumen sebesar 0,152,
berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,054 > 1,987.
Sementara nilai signifikan sebesar 0,043 < 0,05.
5.2
Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dirancang dan dilaksanakan sebaik-baiknya,
namun masih terdapat beberapa keterbatasan-keterbatasan, yaitu:
1. Penggunaan variabel persepsi dan perilaku dimungkinkan masih ada faktor
lain yang dapat mempengaruhi variabel minat.
2. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei dengan alat instrumen berupa
kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data
yang terkumpul melalui instrumen kuesioner tersebut.
74
5.3
Saran-Saran
Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Dalam penelitian skripsi ini penulis hanya membahas variabel persepsi dan
perilaku konsumen yang dijadikan faktor yang berpengaruh terhadap minat
menjadi nasabah perbankan syariah. Sehingga untuk penelitian selanjutnya
diharapkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi nasabah
perbankan syariah untuk dikembangkan lebih baik lagi
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk
mengoreksi dan melakukan perbaikan seperlunya.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2002. Prosedur Suatu Penelitian . Jakarta : Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi Kelima. Rieneka Cipta.
Antonio Syafii. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani
Press.
Arifin Zainul. 1999. Memahami bank syariah: lingkup peluang, tantangan dan
prospek. Jakarta: Alvabet.
Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendidikan praktik. Jakarta: Rineka
cipta.
Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
BI.go.id. 2008 diakses tanggal 22-09-2016
Crow. dalam Gie . (1995 : 134)
Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Djarwanto, dan Subagyo. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: Edisi Keempat.
BPPE.
Ghozali, 2011. Aplikasi analisis multivariabel dengan IBM edisi 2. Semarang:
UNDIP.
Ghozali. 2005. Aplikasi analisis multivariabel dengan SPSS edisi 5. Semarang:
UNDIP.
Gunarso, 1985. Psikologi Remaja. Jakarta: Andi offset.
Hadi Sutrisno. 1998. Analisis regresi. Yogyakarta: Gadjah mada.
Hamid Arifin. 2007. Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia. Jakarta:
eLSAS.
Hasan. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media pressindo
Indiantoro dan Supomo, 1999. Metode penelitian bisnis edisi 1. yogyakarta.
BPPE. .
Irianto, 2004. Statistik konsep dasar dan aplikasi. Jakarta: Kencana.
Joglosemar.co. 2015 diakses tanggal 03-08-2017
76
Juanita Estri. 2015. Indikator Menabung Nasabah pada Bank Syariah. Skripsi:
UST Yogyakarta
Junaidi. 2015. Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilih Bank
Syariah (Studi Kota Palopo). Skripsi: STIE Muhamadiyah Palopo
Kartajaya dan Syakir. 2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan.
Keuangansyariah.mysharing.co. 2015 diakses tanggal 03-08-2017
Kotler Philip. 1995. Marketing management analysis, planning, implementation
and control. Prntice Hall int
Kotler, 2009. Manajemen pemasaran jilid 1 edisi ke 13. Jakarta: Erlangga.
Kusmayadi. 2007. Pengaruh relationship quality terhadap loyalitas nasabah
tabungan STEI STAN indonesia mandiri jepara. Skripsi. IAIN
Walisongo.
Lupiyoyadi. 2009. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Salemba empat.
Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha nasional.
Martono. 2002. Bank dan lembaga keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Mizan. 2006. Syariah Marketing. Bandung.
Muhammah. 2002. Bank syariah dan teori kepaktrikanya. Jakarta: Gema insani
press takzia institue.
Pariyah. 2015. Pengaruh perilaku konsumen terhadap minat beli air minum
mineral isi ulang. Skripsi: UNSIKA.
Purwanto Heri. 1992. Bank Islam. Yogayakarta: Dana Bhakti Wakaf
Rahmawaty Anita. 2014. Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap
Minat Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang. Skripsi: STAIN
Kudus
Rakhmat Jallaludin. 2004. Persepsi dalam pembelajara. Jakarta: Rajawali press.
Robbins,S.P. 2003. Perilaku organisasi jilid 1. Jakarta: PT. Indeks kelompok
garmedia.
Rohmad. 2017. Hasil
Sambungmacan.
wawancara
dengan
pegawai
KAU
Kecamatan
77
Sangaji, et.al. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
CV.Pindi Offset.
Schiffman dan leslie. 2004. Perilaku konsumen. Jakarta: Indeks gramedia.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka
Cipta.
Soemitra Andi. 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta : Kencana.
Sragen Dalam Angka, 2009.
Sudarsono Heri. 2003. Bank Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.
Yogyakarta: Ekonisia.
Sugiyono, 1999. Metode penelitian bisnis. Cetakan ke enam. Bandung: Alfa beta.
Sugiyono, 2008. Metode penelitian kuantitatif kualitatif. R & D. Bandung: Alfa
beta.
Suharman, 2005. Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.
Suhartono. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik. Yogyakarta: Amus
Sumitro. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
Sunarto. 2003. Perilaku konsumen. Yogyakarta: AMUS yogyakarta dan CV.
Ngeksigondo utama.
Supardi. 2005. Metode penelitian ekonomi dan bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Suryani. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Susilo,et.al, 2000. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Salemba empat.
Swasta dan Irawan. 2001. Perilaku Konsumen. Bandung
Undang-undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.
Woodwoth and Marquis. 2001. Psycology. New york. Holt.
www.sragenkab.go.id. 2009 diakses tanggal 22-09-2016
Zia Muhammad. 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat
menabung di bank syariah kota lhoksumawe, Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
78
Zulkarnain. 2015. Hubungan Perilaku dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan
Gebang Kabupaten Purworejo. Skripsi: Universitas Muhmadiyah
Purworejo.
Download