PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : ZAINAL ARIFIN NIM. 12.22.3.1.165 JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2017 PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syari’ah Oleh: ZAINAL ARIFIN NIM. 12.22.3.1.165 Surakarta, 3 Juli 2017 Disetujui dan disahkan oleh : Dosen Pembimbing Skripsi H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D NIP :19670208 200003 1 001 ii PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dalam Bidang Ilmu Perbankan Syari’ah Oleh: ZAINAL ARIFIN NIM. 12.22.3.1.165 Surakarta, 28 Agustus 2017 Disetujui dan disahkan oleh : Biro Skripsi Rais Sani Muharrami, SEI.,MEI SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI iii Assalamu’alaikum Wr.Wb Yang bertanda tangan di bawah ini: NAMA : ZAINAL ARIFIN NIM : 12.22.3.1.165 JURUSAN : PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN” Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti sebelumnya. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Surakarta, 3 Juli 2017 Zainal Arifin H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D iv Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta NOTA DINAS Hal : Skripsi Sdr : Zainal Arifin Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta di Surakarta Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara Zainal Arifin NIM : 12.22.3.1.165 yang berjudul : PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN. Sudah dapat dimunaqosahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE.) dalam bidang ilmu Perbankan Syariah. Oleh karena itu kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqosahkan dalam waktu dekat. Demikian, atas dikabulkannya permohonan ini disampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Surakarta, 3 Juli 2017 Dosen Pembimbing Skripsi H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D NIP :19670208 200003 1 001 PENGESAHAN v PENGARUH PERSEPSI DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT PEGAWAI KANTOR URUSAN AGAMA MENJADI NASABAH PERBANKAN SYARIAH DI SRAGEN Oleh : ZAINAL ARIFIN NIM. 12.22.3.1.165 Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah pada hari senin, tanggal 17 juli 2017/ 23 Syawal 1438 H dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Dewan Penguji : Penguji I (Merangkap Ketua Sidang) Indah Piliyanti, S.Ag., M.S.I. NIP. 19780318 200912 2 001 Penguji II Taufiq Wijaya, S.H.I., M.Si. NIP. 19791218 200901 1 010 Penguji III Septi Kurnia Prastiwi, SE., MM NIP. 19830924 201403 2 002 Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D NIP : 19561011 198303 1 002 vi MOTTO “man jadda wajada” Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil “man shabara zhafira” Siapa yang bersabar pasti beruntung “man sara ala darbi whasala” Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan vii PERSEMBAHAN Kupersembahkan sedikit karya skripsiku ini untuk: Ayahku Sardi dan Ibuku Suratmi yang sangat aku cintai yang telah bekerja keras berkorban tenaga dan fikiran demi masa depanku serta tiada henti mendoakan, serta keluarga yang saya sayangi, yang bisa membuat aku lebih semangat dalam melakukan semua hal. Teman seperjuangan ketika masuk kuliah Elly, Tron, Ainul, Den, Sugeng, Cenip Dkk Teman-teman PBS D TA 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga sukses selalu. Teman-teman Futsal ChamenBee Gawok, Ambon, Lingga, Gendut, Gembul, Moel Dkk. Dan buat sedulur-sedulur komunitas CBISU (CB IAIN Surakarta) Bang Ipul, Ochid, Daus, Indra, Ilham, Syaif, Ropek, Gendut Dkk. Yang salalu menemani saat touring di kala suka maupun duka. viii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi, yang berjudul “Pengaruh Presepsi dan Perilaku Konsumen Terhadap Minat Pegawai KUA Menjadi Nasabah Perbankan Syariah di Sragen. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran, waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Dr. H. Mudhofir, S.Ag,M.Pd, Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta. 2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Budi Sukardi, S.E.I, M.S.I., Ketua Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Perbankan Syariah. 4. H. Dwi Condro Triono, S.P., M.Ag., Ph.D Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses pengerjaan skripsi dari awal hingga selesai. 5. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam menyelesaikan skripsi ix 6. Bapak/ibu seluruh Pegawai KUA Sragen yang telah memberi waktu untuk penelitian. 7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 8. Ibu dan Bapakku, terima kasih atas do’a, cinta dan pengorbanan yang tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan. 9. Sahabat-sahabatku dan teman-teman angkatan 2012 yang telah memberikan keceriaan dan motivasi kepada penulis selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. Terhadap semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya do’a serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan kepada semuanya. Aamiin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Surakarta, 3 Juli 2017 Penulis x ABSTRACT Purpose this research was understanding to influence perception and behavior toward interest of Religious Affairs Office employees become as customer banking syariah. Population of research is Religious Affairs Office employee in Sragen. Technique participate sample benefit cluster sample and sample is many 86 respondence. Variable dependent from this reseach was interest become as customer banking syariah. Variable independent comprise : preception, consumer behavior. Result of research that indicated of method parsial variable perception with significance value 0,45 and consumer behavior with significance value 0,44 is influence positive and significant interest of customer become as customer banking syariah. Keywords: preception, consumer behavior and interest xi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku konsumen terhadap minat pegawai Kantor Urusan Agama menjadi nasabah perbankan syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor urusan agama di Kota Sragen. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling dan diperoleh sampel sebanyak 86 responden. Variabel dependen dari penelitian ini adalah minat menjadi nasabah perbankan syariah . variabel independen meliputi presepsi, perilaku konsumen. Metode analisis data menggunakan mode regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial variabel presepsi dengan nilai signifikansi 0,45 dan perilaku konsumen dengan nilai signifikansi 0,44 berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pegawai Kantor Urusan Agama menjadi nasabah perbankan syariah. Kata kunci: Presepsi, Perilaku Konsumen dan Minat xii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ........................................ iii HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI .................................. iv HALAMAN NOTA DINAS ....................................................................... v HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .......................................... vi HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................ ix ABSTRACT .................................................................................................. xi ABSTRAK .................................................................................................. xii DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2. Identifikasi Masalah ............................................................... 7 1.3. Batasan Masalah .................................................................... 8 1.4. Rumusan Masalah .................................................................. 8 1.5. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 1.6. Manfaat Penelitian ................................................................. 8 xiii 1.7. Jadwal Penelitian ................................................................... 9 1.8. Sistematika Penulisan ............................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori .......................................................................... 11 2.1.1. Minat ........................................................................... 11 2.1.2. Persepsi ....................................................................... 15 2.1.3. Perilaku Konsumen ..................................................... 18 2.1.4. Bank Syariah .............................................................. 25 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 32 2.3. Kerangka Berfikir .................................................................. 35 2.4. Hipotesis Penelitian ............................................................... 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ............................................. 38 3.2. Jenis Penelitian ..................................................................... 38 3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Data .................. 39 3.3.1. Populasi ........................................................................ 39 3.3.2. Sampel ......................................................................... 39 3.3.3. Tehnik Pengambilan Sampel ....................................... 40 3.4. Data dan Sumber Data .......................................................... 41 3.4.1. Data Primer ................................................................. 41 3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 41 3.5.1.Dokumentasi ................................................................ 41 3.5.2. Kuisioner ..................................................................... 41 xiv 3.5.3. Studi Pustaka ............................................................... 42 3.6. Variabel Penelitian ................................................................. 42 3.6.1. Variabel Independen .................................................... 43 3.6.2. Variabel Dependen ..................................................... 43 3.7. Definisi Operasional Variabel ............................................... 43 3.7.1. Minat menjadi nasabah ............................................... 43 3.7.2. Persepsi tentang bank syariah ...................................... 44 3.7.3. Perilaku Konsumen ...................................................... 44 3.8. Alat Analisis Data .................................................................. 44 3.8.1. Uji Instrumen ............................................................... 45 1. Validitas. ...................................................................... 45 2. Reabilitas ...................................................................... 45 3.8.2.Uji Asumsi Klasik ......................................................... 46 1. Uji Normalitas.............................................................. 46 2. Uji Multikolinieritas .................................................... 46 3. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 47 4. Uji Autokorelasi ........................................................... 48 3.8.3. Teknik Analisia Data ................................................... 48 1. Analisis Linier Berganda ............................................ 48 2. Uji Ketetapan Model ................................................... 49 a. Koefesien Determinasi (R2)………………………. 49 b. Signifikansi Simultan (uji statistik F)…………….. 49 c. Uji Parameter Individual (atatistik t)……………… 50 xv BAB IV ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Penelitian ................................................. 51 4.1.1. Profil Bank Syariah Sragen ......................................... 51 4.1.2. Visi dan Misi Bank Syariah Sragen ............................. 52 4.1.3. Profil Kemenag Kota Sragen ....................................... 53 4.1.4 Visi dan Misi Kemenag kota Sragen ........................... 56 4.2. Karakteristik Responden ....................................................... 57 4.3. Pengujian dan Hasil Analisis Data………………………….. 58 4.3.1. Uji Instrumen ............................................................. 58 1. Uji Validitas ............................................................... 58 2. Uji Reabilitas............................................................... 60 4.3.2.Uji Asumsi Klasik ....................................................... 61 1. Uji Normalitas ............................................................. 61 2. Uji Multikolonearitas .................................................. 62 3. Uji Autokorelasi ......................................................... 63 4. Uji Heterokedastisitas ................................................ 64 4.3.3.Analisis Regresi Berganda........................................... 65 4.3.4.Uji Ketetapan Model ................................................... 66 1. Koefesien Determinasi (R2)………………………. ... 66 2. Uji F…………….. ...................................................... 68 3. Uji t……………… ..................................................... 69 4.4. Pembahasan Hasil Analisis Data ............................................ 70 4.4.1. Pengaruh Persepsi Terhadap Minat………………….. xvi 70 4.4.2. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Minat………………… ......................................................... 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................ 73 5.2. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 73 5.3. Saran-sran .............................................................................. 74 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 75 LAMPIRAN ................................................................................................ 79 xvii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian………….. ..................................................... 9 Tabel 2.1 : Penelitian yang Relevan……………………………………… 32 Tabel 4.1 : Karakteristik Responden ........................................................... 57 Tabel 4.2 : Hasil Uji Variabel Persepsi ....................................................... 58 Tabel 4.3 : Hasil Uji Variabel Perilaku ....................................................... 59 Tabel 4.4 : Hasil Uji Variabel Minat ........................................................... 59 Tabel 4.5 : Hasil Uji Reliabilitas ................................................................. 60 Tabel 4.6 : Hasil Uji Normalitas.................................................................. 61 Tabel 4.7 : Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 62 Tabel 4.8 : Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 63 Tabel 4.9 : Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 64 Tabel 4.10: Hasil Uji Regresi Berganda ...................................................... 66 Tabel 4.11: Hasil Uji R2 ............................................................................... 67 Tabel 4.12: Hasil Uji F ................................................................................. 68 Tabel 4.13: Hasil Uji t .................................................................................. 69 xviii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. : Model Perilaku Konsumen ................................................ 22 Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir .............................................................. 36 xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian dan Data Mentah Penelitian Lampiran 3. Output Karakteristik Responden Lampiran 4. Output Uji Instrumen Lampiran 5. Output Uji Asumsi Klasik Lampiran 6. Output Uji Ketetapan Model Lampiran 7. Output Uji Regresi Berganda Lampiran 8. Output Uji t (hipotesis) Lampiran 9. Daftar Riwayat Hidup xx 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umat Islam di Indonesia sudah cukup lama menginginkan sistem perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah (Islamic ekonomic system) untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari oleh suatu kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total (Antonio, 2001). Gagasan untuk mendirikan bank syariah di Indonesia sebenarnya sudah muncul sejak pertengahan tahun 1970-an. Hal ini dibicarakan pada seminar nasional hubungan Indonesia-Timur tengah pada tahun 1974 dan pada tahun 1976 dalam seminar inernasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika (Sudarsono, 2003). Keinginan ini telah banyak terwujud, saat ini seiring dengan terpuruknya ekonomi Indonesia karena banyaknya lembaga-lembaga keuangan non-syariah yang dilikuidasi. Di saat perbankan non-syariah hancur terhantam krisis, perbankan syariah muncul sebagai alternatif bagi ekonomi sosial. Pada saat itulah gencar didirikannya bank-bank dengan konsep dan operasional sistem lembaga alternatif, yaitu perbankan syariah (Sudarsono, 2003). Perbankan syariah dikenal sebagai bank yang tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan “bagi hasil“. Bukan hanya berdimensi materi yaitu juga imateriil karena akan berdampak pada pertanggungjawaban seseorang di dunia dan di akhirat kelak. Oleh karena itu, 2 dalam pengelolaan ekonomi syariah ini kita mengenal beberapa sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seorang yang diberi amanah, yaitu; shiddiq, tabligh, amanah, istiqomah, dan fathanah (Ghufron, 2005). Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah. Terbukti, krisis 1988 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Berbanding terbalik dengan bank muamalat yang justru mampu bertahan dari badai krisis tersebut dan menunjukkan kinerja yang meningkat (Ghufron, 2005). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan saat ini, total nasabah perbankan syariah mencapai sekitar 15 juta jiwa. Sementara itu, nasabah perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta orang. Dibandingkan dengan bank konvensional, total nasabah bank syariah baru mencapai 18,75 persen. Kalau dibanding dengan perbankan konvensional, total nasabah perbankan syariah memang masih lebih kecil. Namun, sejauh ini pertumbuhan nasabah di industri bank syariah rata-rata mencapai kisaran 15-20 persen,” ujar Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Dhani Gunawan Idat kepada Investor Daily di Jakarta, belum lama ini. Dhani Gunawan Idat mengatakan, pangsa pasar (market share) bank syariah menurun dari 4,8 persen pada akhir 2014 menjadi sekitar 4,6 persen pada semester I-2015. Kendati, industri ini tetap meraih pertumbuhan dari sisi dana pihak ketiga (DPK) maupun total nasabah. 3 Kalangan perbankan syariah menyadari bahwa untuk pengembangan perbankan syariah dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak guna bersama-sama memajukan perbankan syariah. Kalangan perbankan syariah juga menyadari masih ada berbagai kelemahan dan tantangan yang masih harus dihadapi oleh perbankan syariah. Di antara kelemahan tersebut adalah masih terbatas dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah. Masih banyak segmen masyarakat yang harus menjadi sasaran sosialisasi yang optimal, terutama segmen masyarakat yang dinilai berada di lingkungan yang berpotensi dalam menumbuhkan dan menerapkan nilai-nilai syariah (Zulkarnain, 2015). Di Indonesia pada tahun 2009, bank syariah baru menyumbang 2,7% dari total pasar perbankan nasional. Jauh dibawah permintaan Bank Indonesia yang menargetkan bank syariah harus menguasai sedikitnya 5% pasar bank. Terlepas dari banyaknya faktor yang menghambat pertumbuhan bank syariah, hal tersebut menunjukkan bahwa respon masyarakat dari segala jenis lapisan masyarakat yang sebenarnya mayoritas adalah muslim, masih kuramg terhadap bank syariah (Reza, 2009). Dalam konteks ini, pangsa pasar (market share) bank syariah dapat dibagi ke dalam tiga segmen, yaitu: pertama masyarakat yang secara absolute menolak bunga bank sehingga tidak memeanfaatkan jasa bank konvensional atau disebut syariah loyalist. Kedua, masyarakat yang memanfaatkan jasa bank syariah dan bank konvensional (floating market). Sedangkan ketiga adalah masyarakat yang 4 hanya menggunakan jasa bank konvensional disebut juga sebagai conventional loyalist. Dari ketiga segmen pasar ini, yang memiliki potensi terbesar justru yang berasal dari pasar mengambang (floating market), yaitu diperkirakan sebesar Rp 720 triliun, dibandingkan dengan pasar conventional loyalist yang hanya sebesar Rp 240 triliun dan pasar syariah loyalist yang berpotensi sebesar Rp 10 triliun (Mizan, 2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anisa Pulungan (2009), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakan produk BNI Syariah, faktor yang mempengaruhi minat nasabah adalah faktor syariah, faktor pelayanan, faktor produk, dan faktor promosi. Penelitian yang dilakukan oleh Zia Muhammad (2011), faktor yang paling mempengaruhi minat menabung di Bank Syariah Lhokseumawe adalah faktor keyakinan (agama) dan bagi hasil, diikuti variabel pelayanan dan lokasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Estri Juanita (2015), Menunjukkan bahwa persepsi nasabah mengenai tingkat suku bunga simpanan mempengaruhi minat menabung. Dilihat dari review studi terdahulu, telah banyak penelitian tentang minat menabung di Bank Syariah dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Peneliti juga ingin melakukan penelitian tentang minat menabung di Bank Syariah pada pegawai KUA. Karena pegawai KUA adalah kalangan yang berpotensi untuk dijadikan pangsa pasar dari Bank Syariah. Pegawai Negeri Sipil merupakan masyarakat berpendidikan yang aktif dalam bidang keagamaan, dan tentunya mereka mengerti perbankan syariah atau bahkan menggunakan jasa lembaga keuangan syariah khususnya bank syariah maupun 5 nonsyariah untuk kepentingan pribadi, karena hal ini mempermudah melakukan transaksi atau untuk menjaga amannya keuangan (Zulkarnain, 2015). Kabupaten Sragen sendiri memiliki bank syariah yang berdiri pada tahun 2008 yaitu PT. BPRS Sukowati Sragen dan merupakan bank syariah pertama di kota tersebut dengan saham 83,47% dimiliki oleh pemda dan 16,53% dimiliki oleh masyarakat berdasarkan laporan keuangan per 31 maret 2015 memiliki aset 88,11 Milyar dan tercatat sebagai BPR Syariah terbesar se- Jateng & DIY (Bank Syariah Sragen.indonetwork.co.id). Direktur utama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sragen Sunaryo, mengatakan disbanding akhir 2014, pembiayaan dan asset mengalami penurunan. “Aset per Juli 2015 sebesar Rp 85,5 miliar, outstanding pembiayaan Rp 71,3 miliar. Ini menurun dari akhir 2014 dimana pembiayaan mencapai Rp 87 miliar”. Penurunan asset dan pembiayaan tersebut tak terlepas dari kondisi penarikan dana nasabah untuk memenuhi kebutuhan lebaran dan tahun ajaran baru sekolah beberapa waktu lalu dan belum adanya linkage progam dengan lembaga keuangan bermasalah (non performing finance/NPF) pun naik. Disisi lain, meski asset dan pembiayaan menurun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPRS Sragen mencatat kinerja yang positif. Per Juli 2015 DPK BPRS Sragen mencapai Rp 58 miliar, atau naik sekitr lima persen dari akhir 2014 yang sebesar Rp 55,7 miliar (keuangansyariah.mysharing.co: 2015). Hasil wawancara dari beberapa pegawai KUA disekitar bank syariah Sragen menunjukkan hasil yang mengejutkan, yaitu pemahaman masyarakat Sragen akan keunggulan bank syariah masih bisa dikategorikan rendah, yaitu dengan kurang 6 ada dukungan masyarakat sekitar lokasi kantor cabang perbankan syariah untuk memanfaatkan layanan perbankan syariah. Beberapa alasannya adalah bank secara umum (konvensional) sudah ada lebih dulu dan tidak merugikan masyarakat, serta viturnya lebih lengkap (Rohmad, 2017). Hal diatas menjadi bukti tumbuh dan berkembanganya Perbankan syariah di kabupaten Sragen. Namun, perilaku masyarakat terutama pegawai KUA terhadap bank syariah terhitung masih sangat minim. Menurut Triyoga Laksito, kepala Otoritas Jasa Keuangan Solo, pertumbuhan positif dari perbankan syariah dapat dilihat dari jumalah asset dan peningkatan total pembiayaan. Lebih jauh Triyoga menyebutkan, secara keseluruhan, jumlah asset perbankan syariah mengalami peningkatan 9,01 persen secara year to date (ytd). Tercatat total asset perbankan syariah pada Desember 2014 sebesar Rp 474 triliun, meningkat menjadi Rp 5,17 triliun pada September 2015. Pertumbuhan juga terjadi pada realisasi pembiayaan yang tumbuh sekitar 13,41 persen secara year on year (yoy). Tercatat total pembiayaan pada September 2014 sebesar Rp 3,95 triliun, meningkat menjadi Rp 4,48 triliun di September 2015 (joglosemar.co: 2015) Hal tersebut juga diikuti oleh pemahaman masyarakat Sragen tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional hanya didasarkan pada persepsi yang ada saat ini, bahwa menabung di bank syariah dan bank konvensional tidak ada bedannya. 7 Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Presepsi dan Perilaku Konsumen terhadap Minat Pegawai Kantor Urusan Agama menjadi Nasabah Perbankan Syariah di Sragen”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bank Syariah merupakan bentuk real dari sistem ek onomi Islam yang memberikan jaminan sistem yang lebih mudah dan barokah, namun pemahaman masyarakat Sragen akan keunggulan bank syariah masih dikategorikan rendah, yaitu dengan kurangnya dukungan masyarakat untuk bisa beralih ke bank syariah, dengan dalih bank konvensional sudah ada lebih dulu dan tidak merugikan masyarakat, serta viturnya lebih lengkap. 2. Masyarakat Sragen terutama pegawai KUA hampir semuannya memiliki tabungan di bank, namun cukup sedikit yang memiliki tabungan di bank syariah. 3. Pemahaman pegawai KUA tentang perbedaan bank syariah dan bank konvensional hanya didasarkan pada persepsi yang ada saat ini, bahwa menabung di bank syariah dan bank konvensional tidak ada bedannya. 4. Perbankan syariah di kabupaten Sragen mulai tumbuh dari tahun 2008 dengan adanya kantor-kantor cabang layanan syariah. Namun, perilaku masyarakat terutama pegawai KUA terhadap bank syariah terhitung masih sangat minim. 8 1.3 Batasan Masalah Dari berbagai masalah tersebut diatas, maka penulis membatasi masalah penelitian hanya fokus pada variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni pada pengaruh presepsi dan perilaku pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dan untuk memperjelas arah penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah persepsi mempengaruhi minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen? 2. Apakah perilaku konsumen mempengaruhi minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh presepsi terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen. 2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk memenuhi tugas akhir akademik dan memperdalam wawasan keilmuwan, terutama yang berkaitan dengan studi yang sedang dijalani. 9 2. Kegunaan Akademik Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan yang berguna dalam memperkaya koleksi dari ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan. 3. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bank Syariah dan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan strategi promosi kedepannya untuk menarik minat pegawai kantor urusan agama terhadap penggunaan bank syariah. 1.7. Jadwal Penelitian Terlampir 1.8. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hasil penelitian yang relevan, metode penelitian, jadwal penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan diterangkan tentang teori persepsi, dan perilaku konsumen, dan uraian mengenai bank syariah yang meliputi pengertian bank 10 syariah, sejarah dan perkembangan bank syariah, landasan hukum syariah dan hukum positif tentang syariah serta produk-produk bank syariah. BAB III : Metedologi Penelitian Menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan wilayah penelitian, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, Definisi Operasional Variabel, dan teknik analisis data. BAB IV : Analisis Data Dan Pembahasan Pembahasan tentang gambaran umum sekolah dan Bank Syariah di Kota Sragen yang meliputi jumlah pegawai KUA, jumlah bank syariah, dan wilayah Kota Sragen. Serta menjabarkan hasil penelitian yang berupa karakteristik responden, karakteristik varabel, deskripsi variabel, serta hubungan antar variabel. BAB V : Kesimpulan Dan Saran Memberikan kesimpulan dari hasil analisis, menjelaskan keterbatasan penelitian, dan memberikan saran. 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Minat 1. Pengertian Minat Menurut Djaali (2007: 121), minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan menurut Mappiare (1982) minat merupakan seperangkat mental yang terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Hal ini berarti bahwa selain perasaan senang, seseorang yang mempunyai minat terhadap objek, aktivitas dan situasi tertentu, mereka juga mempunyai harapan-harapan yang ingin diperoleh dengan objek minat tersebut. Sehingga jika suatu objek diyakini mampu memenuhi harapan seseorang, maka ia akan cenderung memilih obyek tersebut. Gunarso (1985), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan obyek tersebut. 12 Woodworth dan Marquis (2001) berpendapat, minat merupakan suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan obyek yang menarik baginya. Oleh karena itu, minat dikatakan sebagai suatu dorongan untuk berhubungan dengan lingkungannya, kecenderungan untuk memeriksa, menyelidiki atau mengerjakan suatu aktivitas yang menarik baginya. Apabila individu menaruh minat terhadap suatu hal ini disebabkan obyek itu berguna untuk memenuhi kebetuhannya. Crow dalam (Gie, 1995), menyatakan bahwa minat adalah dasar bagi tugas hidup untuk mencpai tujuan yang diharapkan. Seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu maka akan menampilkan suatu perhatian, perasaan dan sikap positif terhadap sesuatu hal tersebut. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat merupakan suatu rasa suka atau senang, dorongan atau ketertarikan dari dalam diri seseorang yang mengarahkan pada objek yang diminatinya. 2. Macam-Macam Minat Menurut Schiffman dan Keslie (2004: 89), minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, ini sangat tergantung pada sudut pandang dan cara penggolongan, misalnya berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arah minat dan berdasarkan cara mendapatkannya atau mengungkapkan minat itu sendiri. a. Berdasarkan timbulnya, dapat dibedakan menjadi minat primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh. Sedangkan minat kultural atau minat sosial 13 adalah minat yang timbul karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli. Sedangkan minat ektrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut. Apabila tujuannya sudah mencapai ada kemungkinan minat tersebut akan hilang. c. Berdasarkan cara mengungkapkan, dibedakan menjadi empat yaitu : 1) Exspressed interest, yaitu minat yang dingkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik yang berupa tugas maupun bukan tugas disenangi. 2) Manifest interest, adalah minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya. 3) Tasted interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes obyektif yang, nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek atau masalah biasanya menunjikkan minat yang tinngi pula terhadap hal tersebut. 4) Inventoried interest minat yang diungkapkan dengan menggunakan menggunakan alat-alat yang sudah distandarisasikan, dimana biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada subyek apakah ia 14 senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitas atau suatu obyek yang ditanyakan. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menurut Kotler (2009: 217), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah: 1) Faktor Pribadi Sekumpulan karateristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanen disebut kepribadian. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaan kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. 2) Faktor Sosial Faktor-faktor sosial itu seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peran sosial. Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Kelompok primer terdapat interaksi yang saling berkesinambungan. Seperti keluarga, tetangga, dan rekan kerja. Kelompok primer ini cenderung bersifat informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan kurang terjadi interaksi yang berkesinambungan. Kelompok ini termasuk kelompok organisasi keagamaan dan serikat buruh. 3) Faktor Psikologi Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan perilaku. Motivasi yaitu keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 15 2.1.2. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan proses pengaturan dan penerjemahan informasi sensorik oleh otak. Persepsi merupakan aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang luas, menyangkut internal dan eksternal. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi walaupun pada dasarnya mengandung makna yang sama. (Wade dan Tarvis, 2007: 194). Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Menurut Robbins (2003: 97), persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Seperti teori yang dikemukakan oeh Rahmawaty (2014), dengan menggunakan metode analisis regresi berganda (Ordinary Least Square). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Kedua, persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Ketiga, persepsi 16 tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah. 2. Macam-Macam Persepsi Menurut Sunaryo (2004: 94), terdapat dua macam persepsi yaitu: a. External Perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu. b. Self Perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Suharman (2005: 23), menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian. Menurut Kotler (1995), persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukanmasukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. 3. Faktor-Faktor yang menentukan Persepsi Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin Rakhmad (2004: 51) menyatakan empat faktor yang mempengaruhi persepsi dilihat dari sisi fungsional yaitu: a. Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan, keinginan, tuntutan dan cita-cita 17 b. Kesiapan mental, merupakan kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang berhasil. c. Suasana emosional, merupakan kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang. d. Budaya, latar belakang budaya merupakan disiplin tersendiri dalam psikologi antar budaya Adapun dari sisi faktor struktural, faktor struktural semata-mata berasal dari sifat struktur fisik dan efek-efek saraf, yang di timbulkan dalam sistem saraf individu yang meliputi: 1) Kemampuan berfikir. 2) Daya tangkap indra manusia. 3) Kemampuan daya tangkap yang terdapat dalam diri manusia. Menurut Nugroho (2003) Sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu: (a) Sikap Yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang. (b) Motivasi. Motif merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari sikap tindakan yang dilakukannya. (c) Minat merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap objek tersebut. 18 (d) Pengalaman masa lalu. Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan didengar. (e) Harapan. Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. (f) Sasaran. Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnya akan mempengaruhi persepsi. (g) Situasi. Situasi atau keadaan disekitar kita atau disekitar sasaran yang kita lihat akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda pula. 2.1.3. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Angel et al, 1994: 3). Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk dalam Suhartono (2004:107) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy theyneeds”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, 19 membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Merujuk pada pendapat Shiffman dan Kanuk, area dari perilaku konsumen dimulai dari aktivitas mencari informasi tentang sebuah produk, lalu bagaimana konsumen mengkonsumsinya, dan akhirnya konsumen terpuaskan atau tidak setelah mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut. Lebih luas lagi, Hawkins et al (dalam Suryani, 2008: 6) menjelaskan bahwa konsep perilaku konsumen mencakup bidang yang lebih luas, karena termasuk didalamnya juga mempelajari dampak dari proses dan aktivitas yang dilakukan konsumen ke konsumen lainnya atau masyarakat. Seperti teori yang dikemukakan Pariyah (2015), dengan menggunakan metode penelitian analisis deskriptif vertifikatif data dianalisis dengan analisis rentang skala dan analisis jalur. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: pertama, konsumen merespon bahwa perilaku konsumen berpengaruh dalam pembelian air mineral isi ulang gallon di wilayah yang di teliti dengan dominasi jawaban berpengaruh sebesar (77,78%). Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen di wilayah yang diteliti memiliki minat beli yang tinggi (90%) dalam pembelian air mineral isi ulang gallon. Ketiga, besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari perilaku konsumen terhadap minat beli adalah sebesar 50,64%. Terdiri dari faktor sosial (X1) berpengaruh sebesar 18,70%, faktor personal (X2) sebesar 15,20%, faktor budaya (X4) berpengaruh sebesar 10,73%, dan yang paling kecil peranannya dalam mempengaruhi pembelian adalah dari 20 faktor psikologis (X3) yakni sebesar 6%. Dalam penelitian ini terdapat peran factor lain yang tidak diteliti sebesar 49,36%. 2. Konsep Perilaku Konsumen Hasan (2008: 131) menjelaskan pentingnya konsep perilaku dalam kegiatan pemasaran atau pun riset pemasaran, khususnya ketika marketer ingin mengetahui : a. Seberapa besar harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu produk atau seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh pelanggan: digunakan untuk rancangan kualitas. b. Pengaruh karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen: digunakan untuk menyusun strategi segmentasi. c. Sikap konsumen terhadap atribut produk: digunakan menyusun strategi posisioning dan pengembangan produk. d. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk : digunakan menyusun pengembangan produk. e. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor dapat digunakan untuk pengembangan distribusi. f. Tanggapan terhadap iklan dapat digunakan untuk pengembangan strategi periklanan. g. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value : digunakan untuk strategi mempertahankan pelanggan. 21 h. Persepsi pelanggan terhadap nilai: dapat digunakan untuk memperbaiki posisi harga dan pengembalian atas investasi. Kotler juga menjelaskan mengapa perlu mempelajari perilaku konsumen. Kotler (1997:154) memberikan kerangka kerja 7 O, yaitu: a) Occupants (penghuni) : Siapa yang membentuk pasar? b) Objects (obyek) : Apa yang dibeli pasar? c) Objectives (tujuan) : Mengapa pasar membeli? d) Organizations (organisasi) : Siapa yang berpartisipasi dalam pembelian e) Operations (operasi) : Bagaimana pasar membeli f) Occasions (peristiwa) : Kapan pasar membeli? g) Outlets (kios) : Dimana pasar membeli? 3. Model Perilaku Konsumen Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli barang atau jasa. Faktor-faktor tersebut sangat bervariasi, tergantung dari sudat pandang peneliti. Ada beberapa model perilaku konsumen, antara lain: 1) Model Perilaku konsumen dari Assael Menurut Assael ada tiga faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian yaitu konsumen individu, lingkungan dan penerapan strategi pemasaran. Lihat gambar dibawah ini: 22 Konsumen individu Pengaruh lingkungan Penerapan strategi pemasaran Pembuatan keputusan konsumen Tanggapan konsumen Umpan balik bagi pemasar Gambar 2.1 : Model Perilaku Konsumen menurut Assael Sumber: Assael, 1992 Pada gambar 1 di atas dijelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen dalam membeli barang atau jasa: a. Konsumen individu Artinya bahwa pilihan untuk membeli baik barang atau jasa dipengaruhi oleh hal-hal dari dalam diri konsumen, seperti kebutuhan, persepsi, sikap, kondisi gegrafis, gaya hidup dan karakter kepribadian individu. b. Lingkungan Pilihan konsumen akan produk atau jasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Contohnya, konsumen membeli barang karena ingin meniru tetangganya yang membeli barang. c. Penerapan strategi Penerapan strategi pemasaran ini merupakan stimuli pemasaran yang dikendalikan oleh pemasar/ pelaku bisnis. Dalam hal ini, pemasarlah yang 23 mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk dan jasa pemasar. Strategi pemasaran ini biasanya disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix adalah elemen pengendalian organisasi yang dapat memberikan kepuasan atau sebagai sarana komunikasi dengan konsumen (Sudarmiatin, 2009: 4). 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler ( 2002 : 183 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yaitu : a. Faktor Kebudayaan Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas social. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari suatu social yang membedakannya dari kelompok budaya lain yang menjadi penentu dan keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi. Sub budaya adalah suatu kelompok homogenynya atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. b. Faktor Sosial Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang akan dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor sosial terdiridari 3 bagian yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap / perilaku 24 seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.Sedangkan peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pemakaiannya. c. Faktor Pribadi Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi olehkeadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yangberkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempresepsikan dirimereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. d. Faktor Psikologis Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama,yaitu : motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatuproduk yang secara otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Para konsumen 25 mengembangkan beberapa keyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut. Menurut Khotler dan Armsrong (2008) factor persepsi dalam perilaku konsumen adalah suatu proses yang mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan informasi untuk memperoleh gambaran dunia yang berarti. Dalam hal ini yang dimaksud adalah seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi itu. Persepsi sebagai proses dimana individu memilih, merumuskan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. 2.1.4. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Menurut UU No.21 Tahun 2008, perbankan syariah yaitu segala sesuatu yang berkaitan bank syariah dan unit usaha syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya.Bank syariah merupakan bank yang menjalankan aktivitas usahanya dengan menggunakan landasan prinsip-prinsip syariah yang terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah), BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), dan UUS (unit Usaha Syariah). Menurut Susilo et al. (1992), Bank Syariah adalah bank yang dalam kegiatannya, baik dalam menghimpun dana maupun dalam rangka menyalurkan dananya menggunakan imbalan berdasarkan prinsip syariah (bagi hasil bank 26 syariah). Sedangkan menurut Martono (2002), Bank Syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti aturan Qur’an Hadist dan regulasi dari pemerintah. Menurut Muhammad (2002), Bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba atau bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dijelaskan pula bahwa Bank Syariah merupakan suatu lembaga keuangan dimana usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasajasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. 2. Prinsip-Prinsip Bank Syariah Menurut zainal Arifin (2000: 11), pada dasarnya prinsip-prinsip perbankan syariah paling tidak ada dua prinsip berdasarkan Al-Quran, yaitu: a. Prinsip At-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama di antara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagai mana dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 2: 27 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang,(bonatangqalaa’id), dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhoan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah Haji maka boleh berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangi kaum dari masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah maha berat Siksa-Nya”. 3. Karakteristik Bank Syariah Menurut Andri Soemitra (2009: 21), karakteristik bank syariah bukan sekedar bank bebs bunga, tetapi juga memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah yaitu: a. Penghapusan riba b. Pelayanan kepentingan publik dan merealisasikan sosio-ekonomi Islam c. Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank komersial dan bank investasi d. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan modal, 28 karena bank komersil syariah menerapkan profit and loss sharing dalam konsistensinya, ventura, bisnis atau industry e. Bagi hasil cendurung mempererat hubungan anar bank syariah dan pengusaha f. Kerangka yang dibangun dalam membantu bak mengatasi kesulitan likuiditasnya dengan bermanfaat. 4. Produk-produk Bank Syariah Bank dalam memenuhi kebutuhan modal dan pembiayaan bank syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang berbeda dengan bank konvensional. Secara umum produk-produk yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Produk Penghimpun Dana (Funding) Bank syariah akan mengarahkan dana masyarakat dalam berbagai bentukseperti manerima simpanan wadiah, menyediakan fasilitas tabungan dan deposito berjangka. Fasilitas ini dapat dipergunakan untuk menitip ingaq, shodaqoh dan zakat, mempersiapkan dana naik haji, merencanakan Qurban, mempersiapkan pendidikan, kepemilikan rumah, kendaraan serta dapat juga digunakan untuk menitipkan dana yayasan, masjid, sekolah, pesantren, organisasi badan usaha dan lain-lain (Perwataatmaja dan Syafi’i Antonio, 1992: 104). b. Prinsip wadiah Al-Wadiah merupakan suatu titipan murni dari suatu pihak ke pihak lain, baik secara individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja kepada orang yang menitipkan sesuai kehendaknya. 29 Prinsip wadiah digolongkan dalam dua macam yaitu pertama wadiah yad Amanah adalah prinsip wadiah dengan akad sesuai dengan permintaan nasabah, kedua wadiah yad Dhamanah adalah prinsip wadiah dimana pengelolaan dilimpahkan kepada bank syariah (Muhammas, 2005:88) c. Prinsip Mudharabah Aplikasi dalam produk Mudharabah yaitu penyimpan atau deposit bertindak sebagai pemilik modal dan bank sebagai pengelola berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi dua yaitu: 1) Mudharabah mutlaqah (Investasi tidak terikat) Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. 2) Mudharabah muqayyadah (investasi terikat) Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Aplikasi BPRS adalah produk wadiah, atau mudharabah diamana bank menerima dana masyarakat berjangka 1, 3, 6, 12 bulan dan seterusnya, sebagai penyertaan sementara pada bank. Deposan yang akad depositnya wadiah mendapat nisbah bagi hasil keuntungan yang lebih kecil daripada mudharabah dan bagi hasil yang diterima bnk dalam pembiayaan, dibayar setiap bulan (Sumitro, 2004:132) d. Produk penyaluran dana (financing) 30 Setelah penghimpunan dana dilakukan, bank syariah melakukan penyaluran dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dengan menggunakan akad-akad sebagai berikut: a. Jual beli Akad yang termasuk dalam jual beli antara lain: i. Murabahah Murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah dan menjual kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati (Ascarya, 2008: 257). ii. Salam Adalah akad jual beli barang pesenan antara pembeli dan penjual. Spesifikasi dan harga barang pesenan disepakati pada awal akad dan pembayaran dilakukan di muka penuh. Aplikasi dalam perbankan dilakukan pada pembiayaan pertanian dengan jangka waktu yang pendek antara dua hingga enam bulan. Karena yang akan dibeli oleh bank adalah bahan-bahan pertanian maka bank tidak akan menjadikan barang-barang trsebut sebagai simpanan. Biasanya dalam perbankan dilakukan adanya akad salam paralel dimana dilakukan akad pada pembelu kedua, misalnya Bulog (Antonio, 2001: 111). iii. Istishna Istishna merupakan akad jual beli barang antara pemesan barang dengan penerima pesanan. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati 31 pada awal akad dengan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan. iv. Ijarah Transaksi ijarah dilandasi adanya pemidahan manfaat. Jadi pada dasarnya sama dengan akad jual beli namun perbedaannya terletak pada obyek transaksinya. Jika pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah obyek transaksinya jasa (Suwignyo, 2010: 19). Dalam perbankan syariah terdapat jasa yang nantinya akan mendapatkan fee based bagi perbankan itu sendiri. Jasa-jasa tersebut anatar lain: (a) Al Wakalah, adalah pendelegasian, penyerahan atau pemberian mandat. Aplikasi dalam perbankan misalnya dengan adanya marketing yang salah satunya bertugas untuk memperkenalkan masyarakat akan bank syariah. Disini pihak marketing diberi mandat oleh direksi bank tersebut. (b) Al Kafalah, merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. (c) Al Hawalah, merupakan pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah ulama, hal ini merupakan pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan muhal ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar utang. Aplikasinya dalam perbankan diterapkan pada hal factoring atau anjak piutang tersebut kepada bank. Bank lalu membayar piutang dan bank menagihnya dari pihak ketiga tersebut. 32 (d) Ar Rahn berarti menahan sesuatu dengan baik. Barang yang ditahan itu memiliki nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat megambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Aplikasinya dalam perbankan biasanya digunakan sebagi produk pelengkap, artinya sebagai jaminan dalam pegadaian. (e) Al Qard adalah akad pinjaman dari bank kepada pihak tertentu yang wajib dikembalikan denga jumlah yang ama sesuai dengan pinjaman. Dalam aplikasi perbankan digunakan sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loyal dan bonafi yang membutuhkan dana talangan segera untuk jangka waktu yang pendek, sehingga nasabah tersebut segera mengembalikan pinjamannya (Antonio, 2001:120). 2.2. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan penulis mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yaitu sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan No Peneliti dan Judul Variabel 1 Anita Rahmawaty (2014) Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Bebas: Persepsi tentang bunga bank, sistem bagi hasil, produk bank syariah Metode dan Sampel Metode kuantitatif, dengan sampel 200 nasabah BNI syariah Semarang Hasil dan Saran Hasil : persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minatmenggunakan produk bank syariah, persepsi tentang 33 No 2 3 Peneliti dan Judul Variabel Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang Terikat: Minat menggunaka n produk bank syariah Junaidi (2015) Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilih Bank Syariah (Studi Kota Palopo) Bebas: Religiusitas, pemahaman, bagi hasil dan lokasi Terikat: persepsi masyarakat dan nasabah terhadap bank syariah di kota palopo Bebas: persepsi Wiwin Khasanah (2015) Pengaruh Terikat: Persepsi minat Mahasiswa UIN menabung Sunan Kalijaga tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Bank Syariah Mandiri (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Metode dan Sampel Metode kuantitatif, analaisis deskriptif Metode kuantitatif, sampel Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Hasil dan Saran bagihasil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menngunakan produk bank syariah Hasil analisis deskriptif yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor penentu masyarakat muslim untuk memilih bank syariah adalah religiusitas dan pemahaman. Hasil:Persepsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah Mandiri Saran: Menambah faktor-faktor minat menabung yang lainnya. 34 No Peneliti dan Judul Variabel Metode dan Sampel Hasil dan Saran Bebas: Faktor Fasilitas, Faktor produk, Faktor pelayanan, faktor kebutuhan dan norma agama, Faktor kelompok referensi, Faktor promosi Metode survey, sampel nasabah BMT Amratani Utama Yogyakarta Hasil: Keenam faktor mempengaruhi minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada BMT Amratani Yogyakarta Bisnis Islam 4. 5 Imam Hanafi (2007) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan pada BMT Amratani Utama Yogyakarta Lina Nurul Yama (2010) Respon Guru MAN 4 Jakarta terhadap Bank Syariah Terikat: Minat Nasabah dalam memanfaatka n fasilitas pembiayaan Bebas: Respon dilihat melalui aspek kognitif dan aspek afektif Saran yang diberikan peneliti hanya untuk BMT Amratani Utama Yogyakarta Metode kuantitatif, dengan sampel guru MAN 4 Jakarta Hasil: Aspek kognitif dan aspek afektif berpengaruh terhadap penggunaan produk di perbankan syariah. 35 No Peneliti dan Judul Variabel Metode dan Sampel Terikat: Penggunaan produk di perbankan syariah Hasil dan Saran Saran: Ruang lingkup penelitian lebih besar. Sumber: Data diolah (2016) 2.3. Kerangka Berfikir Pengaruh Persepsi dan Perilaku Konsumen Terhadap Minat Pegawai KUA Menjadi Nasabah Perbankan Syariah di Sragen. Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Menurut Robbins (2003: 97), persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk dalam Suhartono (2004:107) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy theyneeds”. 36 Dari hal-hal yang telah di uraikan di atas, seperti Persepsi dan Perilaku konsumen, maka kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini secara skematis dapat dirumuskan sebagai beikut: Gambar 2.2 Kerangka Berfikir PERSEPSI (X1) MINAT (Y) PERILAKU (X2) Dari model kerangka berfikir diatas, dapat diketahui Presepsi. Dan Perilaku sebagai variabel independen dan Minat Pegawai KUA menjadi Nasabah Perbankan Syariah sebagai variabel dependen. 2.4. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban yang empirik dengan data. ( Sugiyono, 2011 : 96). Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan Wiwin Khasanah (2015), menyatakan bahwa variabel presepsi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat 37 menabung dari hasil penelitian Wiwin Khasanah (2015), maka disusun hipotesis sebagai berikut : H01 : Tidak ada pengaruh Persepsi pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen. Ha1 : Ada pengaruh Persepsi pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen. Penelitian yang dilakukan oleh Indriyati Rima Prasetyani (2012) dengan judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Netizen Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung Galaxy Series (Studi pada netizen di kota Semarang) . Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada produk smartphone samsung galaxy series. Maka disusun hipotesis sebagai berikut : H02 : Tidak ada pengaruh Perilaku pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen. Ha2 : Ada pengaruh Perilaku pegawai KUA terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah bank syariah di Sragen. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis, yaitu sejak dari tahap persiapan, selama di lapangan sampai pengolahan data seperti pengelompokan data, tabulasi dan analisis data serta penyelesaian laporan penelitian (Muhammad, 2008: 13). 3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian Adapun waktu penelitian yaitu pada bulan Mei 2017, dengan wilayah penelitian yaitu di Kota Sragen 3.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Wilayah kuantitatif adalah dimana perilaku sosial memiliki gejala yang tampak sehingga dapat diamati, dapat dikonsepkan dan dapat diukur sebagai variabel yang muncul di masyarakat (Bungin, 2008: 34). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 12) metode dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Maka dengan menggunakan jenis penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengetahui minat pegawai KUA untuk menjadi nasabah Perbankan Syariah. 39 3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1. Populasi Dalam metode penelitian, kata populasi sangat populer digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi saran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian sehingga objekobjek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2008: 99). Maka populasi bisa diartikan oleh Sutrisno Hadi (1998: 203) Sebagai sekumpulan individu yang telah memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan menurut Muhammad (2005) Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (1999: 55) wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga dalam penelitian ini diambil populasi sebagian pegawai Kantor Urusan Agama di kota Sragen, alasan ini diambil karena banyak Bank Syariah yang terdapat di kota Sragen. Dan rata-rata pegawai Kantor Urusan Agama sangat erat hubungannya dengan bidang keagamaan. 3.3.2. Sampel Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi untuk mewakili seluruh anggota populasi yang ada (Supardi, 2005: 102). Menurut Radianty (2004: 109) sampel memiliki ciri tak terhingga maka dilakukan perhitungan secara pasti 40 jumlah besaran sampel untuk populasi tertentu maka diperlukan rumus perhitungan besaran sampel sebagai berikut: Keterangan : n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah Populasi D : Nilai presisi (ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a = 0,1 Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai KUA di kabupaten Sragen yang berjumlah 650 orang, yang terdiri dari 20 kantor KUA kecamatan yang tersebar di kota sragen. Dengan menggunakan rumus diatas yang menggunakan nilai presisi 0,1 sehingga dapat diperoleh sample sebanyak 86 orang, dengan perhitungan yang dihasilkan sebagai berikut: 650 n= 650 (0,1)2+1 650 n= = 86 7,5 3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah cluster sampling yaitu Pengambilan sampel dari populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergerombol (cluster) dari sub populasi yang lebih kecil. Anggota dari sub 41 populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian (random sampling). Untuk penelitian ini sampel yang diambil sebagai bahan penelitian adalah sebagian pegawai Kantor Urusan Agama se-Kota Sragen. 3.4. Data dan Sumber Data 3.4.1. Data Primer Menurut Indiantoro dan Supomo (1999: 146) data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dari sumber yang asli. Data primer untuk penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian jawaban kuesioner. 3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Dokumentasi Data atau informasi tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian, dengan jalan melihat kembali sumber tertulis yang lalu baik berupa angka atau keterangan 3.5.2. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dengan cara membuat dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan penetapan skor nilai-nilai pada tiap-tiap pertanyaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 86. Kuesioner yang diberikan dalam bentuk pernyataan terstruktur dimana di dalam kuesioner tersebut 42 menyajikan sebuah pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden, dengan menggunakan skala likert yang merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2001: 108) Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert 1-5 dengan keterangan sebagai berikut: 1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS) 2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S) 3. Skor 3 untuk jawaban Ragu-Ragu (RR) 4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) 5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) 3.5.3. Studi Pustaka Dari pengumpulan data-data yang bersumber dari literatur atau referensi lain yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga peneliti menggunakan sebagai acuan analisa untuk memecahkan masalah yang dihadapi terkait hubungan dengan objek penelitian. 3.6. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). dari teori pengertian variabel penelitian ini yang menjadi dasar variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut: 43 3.6.1. Variabel bebas (independen) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Persepsi pegawai KUA dan Perilaku pegawai KUA. 3.6.2. Variabel terikat (dependen) Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Adapun variabel terikat dari penelitian ini adalah Minat pegawai KUA manjadi nasabah bank syariah di Sragen. 3.7. Definisi Oprasional Variabel Beberapa variable yang digunakan untuk mengukur minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen adalah: 3.7.1. Minat Menjadi Nasabah (Y) Merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Variabel ini diukur dengan indikator (Swasta dan Irawan, 2001) : 1. Pengetahuan . 2. Perasaan senang dan keterkaitan atau kemauan. 44 3.7.2. Persepsi Terhadap Perbankan Syariah (X1) Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian di analisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Variabel ini diukur dengan indikator (Anita Rahmawaty, 2014) : 1. Bunga Bank 2. Sistem bagi hasil 3. Produk bank syariah 3.7.3. Perilaku(X2) Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Variabel ini diukur dengan indikator (Sangaji, et.al, 2013): 1. Produk 2. Tempat 3. Promosi 3.8. Analisis Data Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data primer dari masyarakat yang akan dijadikan sampel. Instrumen penelitian harus berkualitas dan sesuai dengan kriteria teknik pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian terhadap hasil kuesioner digunakan analisisanalisis sebagai berikut: 45 3.8.1. Uji Instrumen 1. Validitas Validitas berkaitan dengan keakuratan sebuah kuesioner (sugiyono: 2008) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Perhitungan validitas menggunakan SPSS Versi 16.00, dengan correlation pada pearson correlation, keputusannya apabila rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid. Uji validitas ini menggunakan level signifikan 5% 2. Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 21 dengan melihat reliability coefficients pada alpha. Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan menggunakan rumus alpha cronbach, bila Cronbach Alpha < 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dikatakan reliabel (Suliyanto, 2011: 231). 46 3.8.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Pengujian normalitas dengan melihat uji statistik Kolmogrof-Smirnov, denganmembandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya (Ghozali, 2013: 160). 2. Uji Multikolinieritas Memurut Ghozali (2013: 105), Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: a. Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi diantara sepasang variabel penjelas. Tingginya koefisien korelasi merupakan syarat yang cukup untuk terjadinya multikolinieritas. Akan tetapi koefisien yang rendah pun belum dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas sehingga koefisien korelasi parsial maupun korelasi serentak diantara semua variabel penjelas perlu dilihat lagi. 47 b. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIP). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0,10 (10%) atau sama dengan nilai VIF < 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedaktisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pegamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya Heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Park. Dalam uji park, dengan cara meregresikan logaritma natural kuadrat unstandar residual terhadap setiap variabel independen. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas (Ghozali, 2013 : 141). 48 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi menggunkan uji Durbin Watson (DW test), uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2013: 111). 3.8.3. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku konsumen terhadap minat pegawai kantor urusan agama menjadi nasabah perbankan syariah di Sragen. Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + β1x1 + β2x2 + + e Keterangan: Y : Minat a : Konstanta X1 : Persepsi X2 : Perilaku 49 β1 : Koefisien regresi faktor persepsi β2 : Koefisien regresi faktor perilaku e : Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi ikut mempengaruhi. 2. Uji Ketepatan Model a. Koefisien Determinasi (R2) Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97). b. Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013: 98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan: a. Apabila nilai F hitung > 4 maka HO ditolak dengan derajat 5%, menyatakan bahwa semua variabel independen mempengaruhi variabel dependen. secara serentak dan signifikan 50 b. Membandingkan dengan F hitung dengan F tabel, bila F hitung > F tabel maka HO ditolak dan menerima HA. c. Uji Parameter Individual (Statistik t) Menurut Ghozali (2013: 98-99) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Cara melakukan uji t adalah sebagai beriku: a. Apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka HO yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak apabila nilai t lebih besar dari 2, dengan kata lain kita menerima HA yang menyatakan bahwa suatu variabel indipenden secara individu mempengaruhi variabel dependen. b. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka HA diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Profil Bank Syariah Sragen Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 juni 2008 dengan bentuk badan hukum perusahaan daerah (Perda No. 7 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD. BPRS) Kabupaten Sragen tanggal 15 Agustus 2007 dan keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang pemberian ijin usaha PD. BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2 November 2009 bentuk badan hokum dan nama berubh menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (PT. BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan: a. UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah tanggal 16 Juli 2008. b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang perubahan nama dan bentuk badan hokum PD. BPRS Sragen menjadi PT. BPRS Sukowati Sragen tanggal 16 Mei 2009. c. Akte No. 15 Notaris Sunastitiningsih, S.H. tanggal 9 Juni 2009. d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor: AHU-41113.A.H.01.01. tahun 2009 tentang pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24 Agustus 2009. e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang persetujuan ijin usaha perubahan bentuk badan hokum tanggal 28 Oktober 2009. Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus mengembangkan produk 52 dan pelayanan kepada masyarakat serta mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta membangun kemitraan dengan pemerintah, swasta dan non pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan AMANAH dan BAROKAH, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat bumi Sukowati dan sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor cabang di eks keresidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten). 4.1.2 Visi dan Misi Bank Syariah Sragen Visi Bank Syariah Sragen: Terwujudnya Lembaga Keuangan yang sehat, kuat dan istiqomah dengan prinsip syariah untuk kemaslahatan masyarakat. Misi Bank Syariah Sragen: 1. Terciptanya tata kelola dan sistem perbankan berdasarkan prinsip syariah yang sehat, kuat dan efisien. 2. Terwujudnya kesadaran umat Islam di Kabupaten Sragen dalam menjalankan muamalah berdasarkan prinsip syariah. 3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan berdasarankan prinsip syariah. 4. Terjadinya kerjasama yang harmonis antara pemerintah, masyarakat dan lembaga non pembangunan daerah. pemerintah dalam rangka memepercepat 53 4.1.3 Profil Kemenag Kota Sragen Sej arah berdirinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen berdasarkan catatan pribadi KH. Fahrur Fathoni (Mantan Ketua MUI/Ulama di Sragen dan pensiunan PNS Departemen Agama) secara kronologis dapat dijelaskan sebagai berikut : Kantor Urusan Agama Kabupaten Sragen mulai ada/berdiri sejak tahun 1946. Awalnya bernama Jawatan Agama, kemudian mengalami perubahan dan peralihan sehingga akhirnya menjadi Kementerian Agama RI. Bapak Raden Imam Dipuro adalah Kepala Jawatan Kepenghuluan pertama yang saat itu merangkap sebagai penghulu Pengadilan Agama. Bapak Abdussalam sebagai Ajung Penghulu, menjadi Wakil Kepala Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen. Bapak Raden Iman Dipuro tinggal di daerah pendudukan Belanda (Kota Sragen). Pada tanggal 22 Desember 1948 Bapak Abdussalam sebagai Wakil Kepala Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen mengajak keluar dari kota Sragen, mengikuti Pemerintah Kabupaten Sragen yang berkedudukan di Desa Jagan Kecamatan Karangmalang. Alat-alat kantor saat itu dibawa mengungsi, antara lain berupa pesawat telepon, mesin tulis merk Remington, buku-buku dan alat administrasi kantor yang dianggap penting. Pada tanggal 25 Desember 1948 Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen pindah ke Desa Karangtalun Kecamatan Karangmalang. Pada tanggal 16 Januari 1949 pindah ke Desa Plasan Kecamatan Sidoarjo. Pada bulan Januari 1949 di Kecamatan Tanon diadakan Konferensi Pamong Projo dengan mengundang Jawatan-jawatan yang dihadiri Bapak Residen Surakarta (Bapak 54 Sudiro). Pegawai Jawatan Kepenghuluan Sragen Bapak Somdani hadir pada acara tersebut. Adapun hasil konferensi memerintahkan supaya Jawatan-jawatan kembali aktif untuk mewujudkan defacto pemerintah. Pada tanggal 14 Pebruari 1949 Bapak Abdussalam pindah ke Desa Suwatu Kecamatan Tanon, mengikuti saran Bapak Somdani karena Desa Suwatu merupakan daerah umat Islam yang dianggap aman. Pada tanggal 20 Pebruari 1949 Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen digabungkan kepada Pemerintah Militer Kabupaten (PMKB) Sragen dan supaya membuat Program kerja. Pada tanggal 13 Maret 1949 Jawatan kepenghuluan Kabupaten Sragen mengadakan konferensi termasuk penghulu Naib seluruh Kabupaten Sragen bertempat di Rumah Bapak Kyai Ngambar, Modin Desa Suwatu Kecamatan Tanon. Di dalam situasi yang sangat mengerikan dan mencemaskan, konferensi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan program kerja, diantaranya : Jawatan kepenghuluan disesuaikan dengan Pemerintah Militer Kabupaten Sragen dan dibagi menjadi 2 yaitu Utara Bengawan dan Selatan Bengawan, dengan rincian sebagai berikut : 1. Jawatan Kepenghuluan Utara Bengawan dipimpin oleh Bapak Abdussalam dibantu oleh Bapak Somdani Kepala Imam sebagai Wakil Jawatan Kepenghuluan. 2. Jawatan Kepenghuluan Selatan Bengawan dipimpin oleh Bapak Diryomulyono Penghulu Naib Kecamatan Karangmalang, di bawah pengawasan Jawatan KepenghuluanUtaraBengawan. 55 3. Pengadilan Agama dijalankan oleh Bapak Abdussalam dengan mendapat pengesahan dari PMKB Sragen. Pada tanggal 1 September 1949 Bapak Abdussalam menerima besluit darurat dari Jawatan Agama Surakarta untuk tetap menjadi Kepala Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen. Setelah gencatan senjata Bapak Abdussalam tetap sebagai Kepala Jawatan Kepenghuluan Kabupaten Sragen sedang Bapak Diryomulyono sebagai Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sragen. Bapak Somdani sebagai Wakil Jawatan Kepenghuluan (Ajung Penghulu). Pada Tanggal 6 Desember 1949 diadakan konferensi dan silaturahmi yang dihadiri oleh Kepala Jawatan Agama Surakarta (Bapak Kyai Hadi Siswoyo), Bupati Sragen (Bapak Mangun Negoro), jawatan-jawatan, penghulu naib dan bong supit seluruh Kabupaten Sragen. Adapun urutan Kepala Jawatan Kepenghuluan, Kepala KUA Kabupaten (KUADU), Kepala Perwakilan, Kepala Kantor Departemen Agama dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen (Tahun 1946-Sekarang) adalah : 1. KH. Abdussalam (1946 - 1953) dengan nama Jawatan Kepenghuluan Sragen. 2. Kyai Machalli (1953 - 1955) dengan nama Jawatan Kepenghuluan Sragen. 3. Slamet Djalal Suyuti (1955 - 1969) dengan nama Perwakilan Kantor Urusan Agama. 4. H. Ismi Dirjo Miharjo (1969 -1972) dengan nama Kantor Perwakilan Departemen Agama.Drs.H. Suhaimi (tahun 1972/hanya beberapa bulan) 56 5. H. Asmuni Fattach (1972 - 1982), dengan nama Kepala Kantor Departemen Agama 6. Drs. H. Kamil (1982 -1992) 7. Drs. H. MA. Djamil (1993 - 1998) 8. Drs. H. Daldiri (Plt. tahun 1998) 9. Drs. H. Mulyono (1998 - 2001) 10. Drs. H. Daldiri (Plt. Tahun 2001 - 2003) 11. Drs. H. Busyroni (2003 - 2004) 12. Drs. H. Hasan Kamal (Plt. Tahun 2004 - 2005) 13. Drs. H. Soeparyo, M.Ag (10 Juni 2005 – 30 Juni 2008) 14. Drs. H. Muslim Umar, M.Ag (27 Agustus 2008- 8 Agustus 2010) 15. Drs. H. Muh. Saidun, M.Ag (9 Agustus 2010-9 Desember 2014) dengan sebutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sragen. 16. Drs. H. Ahmad Nasirin, M.Ag (9 Desember 2014-Sekarang) 4.1.4 Visi dan Misi Kemenag Kota Sragen Visi : “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sragen yang taat beragama, maju, mandiri, cerdas dan saling menghormati, serta bertanggungjawab atas terselenggaranya kehidupan beragama yang harmonis”. Misi : 1. Meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, penghayatan pengamalan kehidupan beragama. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. dan 57 3. Memperkuat legitimasi dan eksistensi kelembagaan zakat, wakaf dan hisab rukyat. 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. 5. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. 6. Mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan dengan wawasan kebangsaan. 7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. 4.2 Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden No 1 2 3 Karakteristik Responden Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Frekuensi Presentase 55 31 55.0 31.0 Usia : 17-20 21-24 24-28 >28 2 21 26 37 2.0 21.0 26.0 37.0 Jabatan : Kepala Penghulu Bendahara Staff Adminstrasi 11 36 22 17 11.0 36.0 22.0 17.0 Sumber: data diolah, 2017 Berdasarkan Tabel, hasil penelitian mengenai karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin disimpulkan bahwa jumlah Responden pada penelitian 55 responden atau 55.0% adalah laki-laki dan 31 responden atau 31.0% adalah 58 perempuan. Umur respoden dalam penelitian berkisar antara 17-20 tahun sebanyak 2 responden atau 2.0%. Umur 21-24 tahun sebanyak 21 responden atau 21.0%. Umur 24-28 tahun sebanyak 26 respoden atau 26.0%, umur di atas 28 tahun sebanyak 38 responden atau 38.0%. Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden yang jabatan sebagai kepala mencapai 11.0%, penghulu sebesar 36.0%, bendahara mencapai 22.0%, dan staff administrasi sebesar 17.0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden didominasi yang jabatannya sebagai penghulu. 4.3 Pengujian Dan Hasil Analisis Data 4.3.1 Uji Instrumen 1. Uji Validitas Pada penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk. Kriteria hasil analisis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Apabila rhitung > rtabel maka item tersebut valid dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item angket dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian dengan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel berikut: a. Variabel Persepsi (Ps) Tabel 4.2 Hasil Uji Variabel Persepsi Item Rhitung Rtabel Ps1 0,638 0,209 Keterangan Valid 59 Ps2 0,620 0,209 Valid Ps3 0,694 0,209 Valid Ps4 0,625 0,209 Valid Sumber: data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung > rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel persepsi adalah valid. b. Variabel Perilaku (Pk) Tabel 4.3 Hasil Uji Variabel Perilaku Item Rhitung Rtabel Keterangan Pk1 0,608 0,209 Valid Pk2 0,718 0,209 Valid Pk3 0,764 0,209 Valid Pk4 0,814 0,209 Valid Sumber: data diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung > rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel perilaku adalah valid. c. Variabel Minat (M) Tabel 4.4 Hasil Uji Variabel Minat Item Rhitung Rtabel Keterangan M1 0,726 0,209 Valid M2 0,647 0,209 Valid M3 0,782 0,209 Valid 60 M4 0,716 0,209 Valid M5 0,639 0,209 Valid M6 0,787 0,209 Valid Sumber: data diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat dilihat semua item memiliki nilai rhitung > rtabel. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam variabel minat adalah valid. 2. Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas menggunakan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dengan alat statistik SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a) dari masing-masing instrumen dalam variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Cronbach alpha Critical value Ps 0,745 0.6 Pk 0,785 0.6 M 0,780 0.6 Sumber: data diolah, 2017 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.5 maka dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari critical value 0.60. Karena nilai Cronbach’s Alpha > critical value ini dapat dinyatakan bahwa semua kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. 61 4.3.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini untuk melihat normalitas residual dengan membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 86 Mean Normal Parametersa,b Std. Deviation Most Extreme Differences 0E-7 2.50041729 Absolute .055 Positive .037 Negative -.055 Kolmogorov-Smirnov Z .512 Asymp. Sig. (2-tailed) .956 Sumber: data diolah 2017 Hasil uji normalitas terhadap nilai residual dari persamaan regresi, menunjukkan nilai Kolmogrof-Smirnov sebesar 0,512 dengan probabilitas sebesar 62 0,867. Nilai probabilitas sebesar 0,867 > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Penguji multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF). Model regresi bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance kurang dari 0.10. Berdasarkan pengujian dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B (Constant) 1 Collinearity Statistics Std. Error Tolerance VIF 13.670 3.068 persepsi .426 .210 .811 1.233 perilaku .303 .148 .811 1.233 Sumber: data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan VIF Persepsi sebesar 0,811 dan VIF 1,233 dan Perilaku sebesar 0,811 dan VIF 1,233. Hasil tersebut menunjukkan nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka variabel penelitian dianggap bebas dari gejala multikolinieritas. Sebagaimana hasil analisis di atas, dapat dinyatakan bahwa 63 variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan tidak mengalami gangguan multikolinieritas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunkan uji Durbin Watson (DW test), uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode l R 1 .388a R Square .151 Adjusted R Square .130 Std. Error of the Estimate 2.530 DurbinWatson 1.850 Sumber: Data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat dilihat nilai Durbin Watson diperoleh = 1,850, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai statistik Durbin Watson (tabel) menggunakan nilai signifikansi 5%. Jumlah sampel 86 (n) dan jumlah variabel independen 2 (k=2). Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan signifikan 5% diperoleh nilai dl= 1,6021 dan du= 1,6971. Hipotesis nol jika du < d < 4 - du. Berdasarkan hipotesis tersebut batas atas (du) yaitu 1,6971 kurang dari d (1,864) kurang dari 4 - du = 4 – 1,6971 = 2,3029, maka dapat disimpulkan bahwa tidak 64 ada autokorelasi positif dan negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 4. Uji Heteroskedasitas Pengujian gejala heteroskedastis dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Park test. Kriteria pengujiannya dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi antar variabel independen dengan residual memberikan signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B (Constant) 1 Standardized Coefficients Std. Error -.867 2.768 persepsi .183 .189 perilaku -.095 .133 t Sig. Beta -.313 .755 .117 .968 .336 -.087 -.715 .476 Sumber: data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.9 pada uji ini terlihat dari probability signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 65 4.3.3 Analisis Regresi Berganda Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Persepsi dan Perilaku terhadap Minat Pegawai KUA Menjadi Nasabah Perbankan Syariah. Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + β1x1 + β2x2 + e Keterangan: Y : Minat a : Konstanta X1 : Persepsi X2 : Perilaku β1 : Koefisien regresi faktor Persepsi β2 : Koefisien regresi faktor Perilaku e : Error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model, tetapi ikut mempengaruhi. Berdasarkan hasil uji regresi bergana dengan menggunakan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: 66 Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B (Constant) 1 Standardized Coefficients Std. Error 13.670 3.068 persepsi .426 .210 perilaku .303 .148 T Sig. Beta 4.456 .000 .228 2.031 .045 .230 2.049 .044 Sumber: data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh persamaan regrasi sebagai berikut: Y = 13,670 + 0,426X1 + 0,303X2 + ԑ 1 Dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) Konstanta sebesar 13,670, artinya jika variabel independen dianggap dalam kondisi stabil dan konstan, maka keputusan nasabah sebesar 13,670. 2) Koefisien regresi Persepsi (X1) sebesar 0,426, artinya jika persepsi naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan minat 0,426 satuan. 3) Koefisien Perilaku konsumen (X2) sebesar 0,303, artinya jika perilaku naik 1 satuan maka akan mempengaruh peningkatan minat 0,303 satuan. 4.3.4 Uji Ketepatan Model (Goodness Of Fit Test) 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada penelitin ini nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- 67 variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Namun Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi dengan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji R² Model Summary Mode l R 1 .388a R Square Adjusted R Square .151 .130 Std. Error of the Estimate 2.530 Sumber: data diolah 2017 Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat, juga akan diamati seberapa jauh nilai Adjusted R2. Karena apabila hanya menggunakan koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan yang mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model, setiap tambahan variabel independen maka Adjusted R pasti meningkat tanpa memperdulikan signifikansi pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 97). Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R 0,130. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi dan Perilaku dapat menjelaskan minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah sebesar 13%. Sisanya yaitu 87% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel independen Persepsi (X1) dan Perilaku (X2) terhadap variabel Minat (Y) adalah sebesar 13%. 68 2. Uji F (Pengujian Simultan) Uji statistik F untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk uji statistik F dalam penelitian ini dengan kriteria: derajat signifikan 5%, menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan pengujian uji F dengan SPSS 21 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji F ANOVAa Model Sum of Squares Regression 1 Df Mean Square 94.305 2 47.153 Residual 531.427 83 6.403 Total 625.733 85 F 7.364 Sig. .001b Sumber: data diolah 2017 Berdasarkan tabel 4.12 maka dapat dilihat hasil F hitung menunjukkan nilai sebesar 7,364 dan nilai signifikansi sebesar 0,001, artinya ada pengaruh secara simultan Persepsi dan Perilaku terhadap Minat secara signifikan. Uji ketepatan model dengan uji F dalam kondisi goodnes of fit, karena secara simultan antara variabel Persepsi dan Perilaku terhadap Minat. 69 Hasil F hitung menunjukkan nilai sebesar 7,364 dan nilai signifikansi sebesar 0,001, hal ini menunjukkan bahwa variabel Persepsi dan Perilaku sudah tepat dan dapat menjelaskan variasi variabel Minat. 3. Uji t (Pengujian Parsial) Uji statistik t menunjukkan terhadap pengaruh satu variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen. Karakteristik uji t dalam penelitian ini adalah: derajat kepercayaan atau sebesar 5% dengan membandingkan nilai signifikansi thitung < α (0.05) dan membandingkan nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Hasil pengujian uji t dengan SPSS 21 dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients T Sig. B (Constant) 1 13.670 4.456 .000 Persepsi .426 2.031 .045 Perilaku .303 2.049 .044 Sumber: data diolah 2017 Pengaruh variabel independen persepsi dan perilaku terhadap variabel dependen minat diuji keberartian dengan uji t sebagai berikut: 70 a. Hasil thitung Persepsi (X1) sebesar 2,031 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Persepsi (X1) sebesar 0,045 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap minat (Y). b. Hasil thitung Perilaku (X2) sebesar 2,049 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Perilaku (X2) sebesar 0,044 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat (Y). 4.4 Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah melakukan beberapa pengujuian secara umum hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian responden terhadap variabelvariabel penelitian ini sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian. 4.4.1. Pengaruh persepsi terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di sragen Hasil thitung Persepsi (X1) sebesar 2,031 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Persepsi (X1) sebesar 0,041 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap minat (Y). 71 Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di sragen. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah perbankan syariah. Berdasakan hasil kuesioner yang disebar, rata-rata responden setuju bahwa bunga bank bertentangan dengan ajaran agama islam dan sistem bagi hasil lebih sesuai dengan syariah agama islam. Hasil penelitian ini mendukung Rahmawaty (2014) yang menyatakan, persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Selain itu hasil penelitian ini mendukung Estri Juanita (2015) menunjukkan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. 4.4.2. Pengaruh perilaku terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di sragen Hasil thitung Perilaku (X2) sebesar 2,049 sedangkan ttabel = 1,987, maka nilai thitung > ttabel. Sementara nilai signifikansi thitung variabel Perilaku (X2) sebesar 0,043 maka nilai signifikansi thitung < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat (Y). Pada hasil penelitian bahwa perilaku konsumen berpengaruh terhadap minat pegawai KUA menjadi nasabah perbankan syariah di sragen. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah perbankan syariah. 72 Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar, rata-rata responden mengatakan setuju bahwa produk yang ditawarkan bank syariah menarik dan akses untuk menabung di bank syariah mudah di dapatkan. Hasil penelitian ini mendukung Pariyah (2015), yang menyatakan perilaku konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian. Karena perilaku merupakan serangkaian kegiatan konsumen dalam mencari, membeli, mengevaluasi dan menggunakan produk atau jasa. Setelah kegiatan perilaku, akan muncul minat konsumen untuk menggunakan memuaskan kebutuhannya. suatu produk atau jasa guna BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Dengan nilai koefisien untuk variabel persepsi sebesar 0,219, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,080 > 1,987. Sementara nilai signifikan sebesar 0,041 < 0,05. 2. Perilaku konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Dengan nilai koefisien untuk variabel perilaku konsumen sebesar 0,152, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yaitu 2,054 > 1,987. Sementara nilai signifikan sebesar 0,043 < 0,05. 5.2 Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini telah dirancang dan dilaksanakan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan-keterbatasan, yaitu: 1. Penggunaan variabel persepsi dan perilaku dimungkinkan masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel minat. 2. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei dengan alat instrumen berupa kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui instrumen kuesioner tersebut. 74 5.3 Saran-Saran Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dalam penelitian skripsi ini penulis hanya membahas variabel persepsi dan perilaku konsumen yang dijadikan faktor yang berpengaruh terhadap minat menjadi nasabah perbankan syariah. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diharapkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat menjadi nasabah perbankan syariah untuk dikembangkan lebih baik lagi 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain untuk mengoreksi dan melakukan perbaikan seperlunya. 75 DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2002. Prosedur Suatu Penelitian . Jakarta : Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Rieneka Cipta. Antonio Syafii. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press. Arifin Zainul. 1999. Memahami bank syariah: lingkup peluang, tantangan dan prospek. Jakarta: Alvabet. Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendidikan praktik. Jakarta: Rineka cipta. Ascarya. 2008. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. BI.go.id. 2008 diakses tanggal 22-09-2016 Crow. dalam Gie . (1995 : 134) Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Djarwanto, dan Subagyo. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: Edisi Keempat. BPPE. Ghozali, 2011. Aplikasi analisis multivariabel dengan IBM edisi 2. Semarang: UNDIP. Ghozali. 2005. Aplikasi analisis multivariabel dengan SPSS edisi 5. Semarang: UNDIP. Gunarso, 1985. Psikologi Remaja. Jakarta: Andi offset. Hadi Sutrisno. 1998. Analisis regresi. Yogyakarta: Gadjah mada. Hamid Arifin. 2007. Membumikan Ekonomi Syariah di Indonesia. Jakarta: eLSAS. Hasan. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media pressindo Indiantoro dan Supomo, 1999. Metode penelitian bisnis edisi 1. yogyakarta. BPPE. . Irianto, 2004. Statistik konsep dasar dan aplikasi. Jakarta: Kencana. Joglosemar.co. 2015 diakses tanggal 03-08-2017 76 Juanita Estri. 2015. Indikator Menabung Nasabah pada Bank Syariah. Skripsi: UST Yogyakarta Junaidi. 2015. Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilih Bank Syariah (Studi Kota Palopo). Skripsi: STIE Muhamadiyah Palopo Kartajaya dan Syakir. 2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan. Keuangansyariah.mysharing.co. 2015 diakses tanggal 03-08-2017 Kotler Philip. 1995. Marketing management analysis, planning, implementation and control. Prntice Hall int Kotler, 2009. Manajemen pemasaran jilid 1 edisi ke 13. Jakarta: Erlangga. Kusmayadi. 2007. Pengaruh relationship quality terhadap loyalitas nasabah tabungan STEI STAN indonesia mandiri jepara. Skripsi. IAIN Walisongo. Lupiyoyadi. 2009. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Salemba empat. Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha nasional. Martono. 2002. Bank dan lembaga keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mizan. 2006. Syariah Marketing. Bandung. Muhammah. 2002. Bank syariah dan teori kepaktrikanya. Jakarta: Gema insani press takzia institue. Pariyah. 2015. Pengaruh perilaku konsumen terhadap minat beli air minum mineral isi ulang. Skripsi: UNSIKA. Purwanto Heri. 1992. Bank Islam. Yogayakarta: Dana Bhakti Wakaf Rahmawaty Anita. 2014. Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang. Skripsi: STAIN Kudus Rakhmat Jallaludin. 2004. Persepsi dalam pembelajara. Jakarta: Rajawali press. Robbins,S.P. 2003. Perilaku organisasi jilid 1. Jakarta: PT. Indeks kelompok garmedia. Rohmad. 2017. Hasil Sambungmacan. wawancara dengan pegawai KAU Kecamatan 77 Sangaji, et.al. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. Yogyakarta: CV.Pindi Offset. Schiffman dan leslie. 2004. Perilaku konsumen. Jakarta: Indeks gramedia. Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Soemitra Andi. 2009. Bank dan lembaga keuangan syariah. Jakarta : Kencana. Sragen Dalam Angka, 2009. Sudarsono Heri. 2003. Bank Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia. Sugiyono, 1999. Metode penelitian bisnis. Cetakan ke enam. Bandung: Alfa beta. Sugiyono, 2008. Metode penelitian kuantitatif kualitatif. R & D. Bandung: Alfa beta. Suharman, 2005. Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi. Suhartono. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik. Yogyakarta: Amus Sumitro. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada. Sunarto. 2003. Perilaku konsumen. Yogyakarta: AMUS yogyakarta dan CV. Ngeksigondo utama. Supardi. 2005. Metode penelitian ekonomi dan bisnis. Yogyakarta: UII Press. Suryani. 2008. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susilo,et.al, 2000. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: Salemba empat. Swasta dan Irawan. 2001. Perilaku Konsumen. Bandung Undang-undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Woodwoth and Marquis. 2001. Psycology. New york. Holt. www.sragenkab.go.id. 2009 diakses tanggal 22-09-2016 Zia Muhammad. 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat menabung di bank syariah kota lhoksumawe, Skripsi. Universitas Sumatera Utara. 78 Zulkarnain. 2015. Hubungan Perilaku dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Skripsi: Universitas Muhmadiyah Purworejo.