1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis dibandingkan dekade sebelumnya. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor ini terhadap perekonomian dunia yang kini telah mendominasi sekitar dua pertiganya. Di Eropa, misalnya, sektor ini telah memberi kontribusi sebanyak 60% PDB, sementara di Indonesia mencapai hampir 30%-nya. Kontribusi ini dapat dilihat dari segi laba maupun kemampuannya menyerap sebagian besar pasokan tenaga kerja.1 Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari berbagai perkembangan berbagai industri jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi, ritel, pariwisata, dan perusahaan-perusahaan jasa profesioanal seperti kantor akuntan, konsultan dan pengacara. Selain itu terlihat juga dari maraknya organisasi nirlaba, seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, universitas dan lain-lain yang kini telah makin menyadari perlunya peningkatan orientasi pelayanan pada konsumen/pelanggan. Bahkan perusahaan-perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari perlunya unsur jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan keunggulan kompetitif bisnisnya.2 1 Lupiyoadi Rambat dan Hamdani, A. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. 2006. Hal:2 2 Ibid 2 Salah satunya yaitu perkembangan bisnis dibidang jasa Air Conditioning yang selama beberapa tahun belakangan berkembang pesat dalam pertumbuhannya. Hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai perusahaan di bidang jasa Air Conditioning di pasaran. Dengan bermunculannya berbagai perusahaan di pasaran, berpotensi kecenderungan perilaku pelanggan untuk berpindah perusahaan. Kecenderungan perilaku pelanggan untuk berpindah perusahaan ini dipicu oleh banyaknya perusahaan di bidang jasa Air Conditioning yang menawarkan berbagai fasilitas dengan harga yang lebih murah, jika hal ini terus dibiarkan loyalitas pelanggan akan sulit untuk dicapai oleh perusahaan. Pelanggan merupakan publik eksternal perusahaan yang memiliki kedudukan penting dalam kelangsungan usaha suatu perusahaan. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan perusahaan dalam memberikan kepuasaan terhadap pelanggan dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan. Pemasaran yang konvensional dengan bentuk komunikasi pemasaran yang bersifat satu arah (one way) dan ditunjukan kepada semua orang yang dilakukan oleh pemasar selama ini tidak lagi efektif. Hal ini dikarenakan adanya ekspektasi konsumen yang dari waktu ke waktu semakin tinggi. Konsumen ingin diakui sebagai individu yang unik dalam artian berbeda dengan orang lain. Konsumen juga ingin dilayani secara personal.3 Hal ini membuat perusahaan mulai mulai mengambil pandangan pemasaran yang lebih terfokus pada pelanggan. Banyak 3 Chan Syarifudin, Relationship Marketing:Inovasi Pemasaran yang Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut. Gramedia Pustaka Umum. 2003 3 yang mulai menyadari bahwa mungkin mereka seharusnya memproduksi apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Para ahli berpendapat “loyalty marketing” adalah jika perusahaan bisa memberikan servis yang melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan akan puas.4 Pelanggan yang puas tentu akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Namun dengan ketatnya persaingan saat ini dan bermunculan perusahaan jasa di pasaran membuat pelanggan dengan mudahnya berpindah ke perusahaan lain. Hal ini membuat perusahaan harus jeli melihat apa kebutuhan pelanggan dan bagaimana menjaga kesetiaan dari pelanggan. Perusahaan mulai menyadari bahwa pelanggan yang sudah ada merupakan sasaran penjualan yang lebih mudah dan seringkali menguntungkan dibandingkan mencari pelanggan baru. Kesetiaan pelanggan diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dan aman. Kepuasaan hanya bersifat sementara saja, tetapi kesetiaan atau loyalty bersifat long-term bahkan selamanya, kesetian yang dimaksud tidak hanya pelanggan menggunakan jasa perusahaan secara terus-menerus, tetapi juga pelanggan merefrensikan produk atau jasa ke orang lain. Hal ini tentu tidak mudah, tidak cukup hanya memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan, tetapi perusahaan juga harus memberikan keuntungan lebih atau nilai tambah terhadap produk atau jasa yang dapat mengikat pelanggan. 4 Hermawan Kertajaya, Boosting Loyality Marketing Performance: Menggunakan Teknik Penjualan, Customer Relationship Management dan Servis Untuk Mendongkrak Laba. Jakarta:Mark Plis, Inc. 2007, Hal:25 4 Oleh karena itu, saat ini perusahaan dalam melakukan kegiatan komunikasi harus menjalin hubungan dengan pelanggan. Menjalin hubungan dengan pelanggan dikenal dengan istilah Customer Relationship Management dapat dilakukan dengan cara mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan lewat tahapan siklus hidup pelanggan, yakni perawatan pelanggan (Customer Retention), yang bertujuan untuk mempertahankan proporsi pelanggan dengan mengurangi penyebrangan pelanggan.5 Customer Retention Marketing merupakan strategi bisnis untuk memilih dan mengelola hubungan yang sangat menguntungkan dengan pelanggan. Customer Retention Marketing muncul karena semakin ketatnya persaingan dan semakin tingginya tuntutan pelanggan terhadap produk atau layanan yang mereka inginkan.6 Secara konvensional Ahmad. R & Buttle (2001) mendefinisikan Customer Retention (perawatan pelanggan) adalah jumlah pelanggan yang berbisnis dengan sebuah firma pada akhir tahun buku yang dinyatakan dengan presentase pelanggan yang merupakan pelanggan aktif pada awal tahun buku.7 Customer retention Marketing adalah cara menjalankan bisnis yang rumit dan sulit. Hampir seperti yang diyakini oleh banyak pihak, aplikasi Customer Retention Marketing tidak semudah menginstal perangkat lunak dikomputer dan 5 Franchis Buttle, Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan). Concept and Tools:Bayumedia Publishing. 2007. Hal:369 6 Mercer, Customer Retention Programmers in The Automotive Industry (A Mars & Mc Lnnan Company). 2002. Hal:8 7 Ahmad R dan Buttle F, Customer Retention Management: a reflection on theory and practice. Bayumedia Publishing. 2007. Hal:149 5 menerapkan otomisasi data pelanggan. Customer Retention Marketing mengharuskan kita menata ulang perusahaan sekaligus cara menghadapi dan memperlakukan pelanggan. Pada intinya, Retention Marketing merupakan upaya yang dilakukan tanpa kenal lelah agar perusahaan senantiasa berorientasi pada pelanggan. Cahaya Teknik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dikhususkan untuk Air Conditioning. Cahaya Teknik berdiri sejak tahun 2002 dan bertahan sampai saat ini. Cahaya Teknik memiliki pelanggan tetap yang sampai saat ini masih bertahan menjadi pelanggannya. Pelanggan tersebut adalah PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk sebuah perusahaan retail yang bisa disebut sebagai perusahaan besar dengan perkembangan yang sangat pesat saat ini di Indonesia. Cahaya Teknik dipercaya oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk sebagai salah satu perusahaan yang dapat memberikan jasa perawatan Air Conditioning untuk memenuhi perawatan AC toko-toko Alfamart. Cahaya Teknik tidak memiliki kontrak kerja dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, jika sewaktu-waktu PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk tidak ingin menggunakan jasa dari Cahaya Teknik bisa saja. Banyak kasus yang terjadi antara PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan kontraktor-kontraktor lain mengenai ketidakpuasan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk atas pelayanan yang diberikan, PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk langsung memutuskan hubungan kerjasama dengan kontraktor tersebut. Dari kasus seperti ini Cahaya Teknik seringkali 6 diberikan toko-toko yang tadinya ditangani kontraktor lain lalu di take over menjadi rawatan dari Cahaya Teknik. Selama kurun waktu 13 tahun PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk menjadi pelanggan dari Cahaya Teknik, dalam kurun waktu 13 tahun tersebut cukup banyak pesaing dari Cahaya Teknik dalam kerjasamanya dengan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Ada empat pesaing Cahaya Teknik yaitu Yang Teknik, Mega Elektrik, Mitra Sejuk, dan Cahaya Manunggal. Banyaknya pesaing membuat persaingan dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan semakin ketat. Selain PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, Cahaya Teknik juga memiliki pelanggan lain yaitu PT. Bank Mandiri (persero), Tbk, PT. Bank Mandiri (persero), Tbk sudah menjadi pelanggan Cahaya Teknik sejak tahun 2008, Cahaya Teknik di percaya untuk merawat AC yang berada didalam rumah-rumah ATM yang tersebar di daerah Jakarta. Sama halnya dengan pelanggan lain, Cahaya Teknik tidak memiliki kontrak kerja dengan PT. Bank Mandiri (persero), Tbk. Untuk menjaga agar pelanggan tidak pindah atau pergi ke pesaing lain. Maka kepuasan dari konsumen dan hubungan antara perusahaan dengan konsumen menjadi poin penting. Jadi terdapat hal-hal yang harus dipertahankan serta ditingkatkan dari hasil produksi memperbaiki kualitas perawatan. Tetapi yang banyak terjadi saat ini adalah pelayanan yang diberikan perusahaan jasa khususnya Air Conditioning tidak maksimal dan tidak dapat membedakan bagaimana perlakuan dalam memberikan servis kepada pelanggan yang loyal dan 7 tidak loyal, sehingga banyak pelanggan yang berpindah hanya karena layanan yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan harapan pelanggan. Semakin ketatnya persaingan menjadikan strategi Customer Retention Marketing harus digunakan sebuah perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan mempertahankan pelanggannya. Strategi Customer Retention Marketing sebagai suatu konsep sangatlah dibutuhkan untuk mengidentifikasikan, mendapatkan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dari latar belakang diatas peneliti mengambil judul ”Strategi Customer Retention Marketing Cahaya Teknik Dalam Mempertahankan Pelanggan” adalah karena Cahaya Teknik sebagai perusahaan bergerak di bidang jasa khususnya Air Conditioning yang sudah mempunyai pelanggan tetap, selain itu untuk mengetahui bagaimana kestabilan Cahaya Teknik dalam mengelola pelanggannya agar tidak berpindah ke perusahaan lain ditengah ketatnya persaingan. Peneliti ingin mengkaji bagaimana strategi customer retention yang diterapkan Cahaya Teknik untuk mempertahankan pelanggan. Untuk menjadi sebuah perusahaan jasa yang memiliki pelanggan loyal diperlukan adanya hubungan baik dan strategi perawatan pelanggan yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. 8 1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Customer Retention Marketing Cahaya Teknik dalam mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah: enam strategi CRM yaitu, A Welcome Strategy, Reliability, Responsiviness, Recognition, Personalization, dan Acces Strategy. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Customer Retention Marketing Cahaya Teknik Dalam Mempertahankan Pelanggan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, referensi, dan sumbangan ilmu atas wawasan yang bermanfaat bagi mahasiswa komunikasi pada umumnya, untuk perkembangan ilmu komunikasi pada khususnya mengenai studi analisis strategi CRM (Customer Retention Marketing), dan dapat digunakan untuk menambah referensi kepustakaan Universitas Mercu Buana mengenai penelitian Strategi CRM (Customer Retention Marketing) 9 1.4.2 Manfaat Praktis Memberikan pengetahuan bahwa dalam mempertahan pelanggan yang sudah ada itu tidak mudah, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat untuk mempertahankan pelanggannya, salah satunya perusahaan Marketing). menggunakan strategi CRM (Customer Retention