ABSTRAK Alam adalah sebuah anugrah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Alam menyediakan semua kebutuhan mahluk hidup baik manusia, tumbuhan maupun hewan. Salah satu hal yang diberikan alam kepada kita adalah sumber daya sebagai bahan pangan yakni tersedianya berbagai jenis hewan yang dapat kita konsumi sebagai sumber makanan dalam kehidupan sehari-hari. Di Desa Jetis, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta selain mengkonsumsi sumber hewani seperti olahan ternak, ada beberapa jenis hewan yang tidak lazim untuk dikonsumsi. Hewan tersebut adalah ulat jati, ungkrung (Kepompong Jati), belalang, bekicot, laron, dan puthul. Di Indonesia hewan tersebut merupakan jenis hewan yang tidak biasa dijadikan konsumsi makanan karena hewan tersebut identik dengan hama, hewan melata, hewan menjijikan maupun serangga yang seyogyanya tidak untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat fenomena menarik mengenai konsumsi hewan-hewan tersebut sebagai konsumsi makanan masyarakat Jetis yang dijadikan sebuah kajian antropologi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, dan observasi partisipatif. Selama penelitian berlangsung diperoleh data bahwa, masyarakat Jetis pada umumnya tidak mengetahui secara pasti kapan mereka mulai mengkonsumsi hewan-hewan ini. Fenomena ini telah berlangsung cukup lama dan dipercaya sebagai warisan tradisi lokal nenek moyang dan diteruskan hingga saat ini sehingga menjadi sebuah kebiasaan makan masyarakat. Kehadiran hewan-hewan ini juga dipengaruhi oleh faktor musim seperti musim hujan dan musim kemarau. Masyarakat Jetis memiliki pengetahuan tersendiri mengenai musim, strategi, cara mengolah dan waktu yang tepat dalam mencari hewan-hewan tersebut. Kata Kunci: Hama, Hewan tidak Lazim, Kuliner Gunung Kidul, Puthul, Belalang, Laron, Ulat Jati, Ungkrung dan Bekicot xi ABSTRACT Nature is a gift given by God to human. Nature provides all the necessities of life both human beings, plants and animals. One of the things that nature gave us is a food resource as the availability of various types of animals that can be sources of food consumption in daily life. In Jetis, Gunung Kidul, Yogyakarta addition to consuming animal sources such as the dairy, there are some unusual animal species for consumption. That animals are teak caterpillars, ungkrung (Pupa Jati), grasshoppers, snails, moths, and puthul. In Indonesia, that animal is a kind of unusual animals used as food for animal consumption is identical with pest, disgusting animals and insect that should not to be consumed by the general public. This paper aims to raise an interesting phenomenon regarding the consumption of these animals as food consumption society which used as an anthropological study. This research was located in Jetis, District Saptosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Data collection techniques used were in-depth interviews and participant observation. society do not know exactly when they begin to consume these animals. This phenomenon has been long and believed to be the ancestors of local heritage and continued until now that it becomes a people's eating habits nowdays. The presence of these animals are also affected by seasonal factors such as the rainy season and dry season. Jetis society has its own knowledge of the seasons, strategies, how to process and the right time in searching for these animals. Keywords: Pets, Unusual Human Food, Gunung Kidul Culinary, Puthul, Grasshoppers, Moths, Teak Caterpillars, Ungkrung and Snail xii