Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan laporan dari Rumah Sakit, kasus Penyakit Jantung Koroner adalah sebesar 2.850 kasus (9,8%) (Delima dkk, 2009) Aktivitas fisik episodik salah satunya aktivitas seksual telah terbukti menjadi salah satu pemicu terjadinya infark miokard Suatu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinis nyeri dada yang khas atau perasaan tidak nyaman di dada atau gejala – gejala lain sebagai akibat iskemia miokard. SKA : STEMI, NSTEMI, UAP IMA : STEMI dan NSTEMI Arteri Koroner Kiri : “Rasa sakit pada dada yang khas yg disebabkan oleh kurangnya supply oksigen kepada jantung karena sumbatan atau spasme arteri koroner” Definisi Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung), aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen angina pektoris tidak stabil apabila plak ateroma yg ada di A.coronaria tidak stabil (ruptur, perdarahan dll), serangan terjadi tidak teratur Sering terjadi saat istirahat, ketika tidur di malam hari, atau dengan aktivitas ringan atau sejumlah aktivitas berat dan emosi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Tidak bisa diperkirakan datangnya. Gejala lebih parah dan lebih lama (sekitar 30 menit) disbanding angina stable. Biasanya tidak hilang dengan istirahat atau obat angina. Gejala dapat semakin memburuk. Merupakan tanda bahwa serangan jantung (MCI) akan segera terjadi (angina pra-infark). Terapi angina : vasodilator (nitrogliserin sub lingual), beta bloker, aspirin (memperbaiki aliran darah arteri/anti platelet). Perawatan mandiri : edukasi pasien Manajemen hipertensi Program olahraga Berhenti merokok //baiki gaya hidup Diit rendah lemak STEMI NSTEMI Angka kejadian NSTEMI lebih sering dibanding dengan STEMI Mortalitas selama STEMI > NSTEMI Mortalitas 6 bulan STEMI hampir sama dengan NSTEMI Mortalitas jangka panjang NSTEMI > STEMI Yang tidak bisa dimodifikasi : usia, jenis kelamin, riwayat keluarga (genetik) Yang bisa dimodifikasi : DM, hipertensi, merokok, obesitas, gaya hidup, kolesterol. Perubahan kondisi plak di arteri koroner – aktivitas platelet – pembentukan trombus – iskemik jaringann diwilayah yang dipasok oleh arteri tersebut – suplai darah koroner berkurang – kematian sel miokard. Kematian sel miokard menyebabkan : 1. gangguan repolarisasi miokardium (ST elevasi dan Q patologis) 2. Pelepasan enzim lisosom (elevasi CPK – MB, troponin T, troponin I) 3. Glikolisis anaerob – produksi asam laktat agregat – angina / nyeri dada khas infark 4. Iritabilitas miokard – disritmia 5. Penurunan kontraktilitas – a. simulasi sistem saraf simpatis – peningkatan denyut jantung, peningkatan kebutuhan oksigen, peningkatan afterload. B. penurunan fungsi ventrikel kiri – peningkatan preload, penurunan curah jantung Nyeri dada perut – punggung – lambung yang tidak khas Mual / pusing Sesak nafas dan kesulitan bernafas Kecemasan, kelelahan, kelemahan yang tidak dapat dijelaskan Palpitasi, keringat dingin, pucat Wanita : sering asimtomatis, terasa pegal, seperti masuk angin. Lead I, aVL, V5, V6 : lateral – LCX Lead II, III, aVF : inferior – RCA Lead V1, V2, V3, V4 : anterior -- LAD Triage : < 10 menit datang ke IGD tanda kecurigaan MCI – oksigen – cek EKG 12 lead – cek enzim jantung 12 lead. Diagnosisnditegakkan bila ada 2 dari 3 indikatir (Kriteria WHO): keluhan klinis nyeri dada khas infark, gambaran khas EKG, peningkatan kadar enzim jantung (CK, CKMB, troponin). Morfin dosis 2 – 4 mg IV Oksigenasi 2 – 3 l/mnt dengan kanul Nitrogliserin 5 mg, dapat diulang 3 kali jika sakit dada masih berlanjut. Penyekat beta / beta bloker : metaprolol, bisoprolol, atenolol ACE inhibitor : captopril, ramipril, lisinopril Statin : atorvastatin, pravastatin, simvastatin Antiplatelet : aspirin, clopidogrel, prasugrel, ticagrelor Antikoagulan : UFH (unfresoner heparin), enoxaparin, bivalirudin, fondaparinux STEMI : PCI primer, fibrinolitik NSTEMI : urgent < 120 menit bisa PCI Early < 24 jam Gagal ginjal kronik DM Anemia Trombositopenia Terdapat perdarahan Gender Usia lanjut Gagal jantung Syok kardiogenik Atrial fibrilasi Ventrikel takikardi Ventrikel fibrilasi Reinfarction Nyeri akut Penurunan curah jantung Gangguan pertukaran gas Intoleransi aktivitas Kelebihan colume cairan Sayangi jantung Anda mulai dari sekarang….