46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau dalam kalender masehi yaitu 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pemberian saham perseroan senilai Rp 84 milyar pada saat penanda tanganan akta pendirian perseroan. Selanjutnya, pada acara silahturahmi peringatan pendirian Istana Bogor, diproleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Baratyang turut menanam modal senilai Rp 106 Milyar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jenis jasa maupun produk yang terus dikembangkan. 46 47 Pada akhir tahun 1990an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporak porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kridit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 Milyar. Ekuitas mencapai titik rendah, yaitu Rp 39,3 Milyar, kurang dari sepertiga modal disetor awal. Dalam memperkuat permodalnya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Banking (IDB) yang berkedudukan di jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat Indonesia. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh gejolak tantangan sekaligus tolak keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun wktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi tiap kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Melelui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukkan. Diawali dari pengangkatan pengurus baru dimana seluruh anggota direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (a) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, 48 (b) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insane yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikit pun, (c) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas utama ditahun kepengurusan direksi baru, (d) peletakan landasan usaha baru dengan penegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (e) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank Muamalat, dengan rahmat ALLAH SWT, ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya. Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat tetap merupakan Bank Syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 2,5 juta triliun, modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 milyar serta perolehan laba bersih sebesar Rp 48,8 milyar pada tahun 2004. Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerja sama dijalankan dengan jaringan Malaysia Elektronik Payment Sistem (MEPS) sehingga layanan BMI dapat di akses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. 49 Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, Bank Muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media masa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagi Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hongkong). 2. Visi dan Misi a. Visi Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di padar rasional. b. Misi Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Bank Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi memaksimalkan nilai kepada stakeholder. yang inovatif untuk 50 3. Tujuan Berdiri Bank Muamalat Indonesia Adapun tujuan berdiri Bank Muamalat Indonesia yaitu : 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui: a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha b. Meningkatkan kesempatan kerja c. Meningkatkan penghasilan masyarakt banyak 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba. 3. Mengembangkan lembaga bank dan system Perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat antara lain memperluas jaringan lembaga Perbankan ke daerah-daerah terpencil. 4. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka. 51 B. Desain Penelitian Dalam penelitian yang dipergunakan pada skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari objek peneliti agar dapat menghasilkan data objektif mengenai perusahaan tersebut. Alasan dari pemilihan desain ini adalah agar lebih dapat mengerti tentang analisis bagi hasil mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia. C. Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi hasil Adalah perhitungan bagi hasil yang didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 2. Penerapan pembiayaan mudharabah Adalah penerapan dari pembiayaan mudharabah yang terdapat di bank syariah yang telah sesuai secara teori dan perbankan syariah 3. Penerapan pembiayaan musyarakah Adalah penerapan dari pembiayaan musyarakah yang terdapat di bank syariah yang telah sesuai secara teori dan perbankan syariah. 52 4. Profitabilitas diukur dengan ROA Adalah untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, dalam hubunganya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, baik yang bersal dari kegiatan operasional maupun non operasional. D. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini dipergunakan metode instrumen penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan (field reseach) Penelitian lapangan yang penulis lakukan yaitu dengan cara mendatangi langsung ke PT. Bank Muamalat Indonesia untuk memperoleh data primer maupun sekunder. Data primer berupa pengamatan (observasi), wawancara langsung (interview) dengan analisis pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia dan data sekunder berupa literature buku – buku dan bahan yang berkaitan dengan pemasalahan. 2. Penelitian kepustakan (library reseach) Penelitian kepustakaan yang penulis lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data dari berbagai data yang ada, seperti buku – buku, dokumen, modul, internet, makalah, serta tulisan lain yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini sehingga dapat menghasilkan data yang bersifat teoritis. 53 E. Jenis Data Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat data dan fakta untuk suatu hasil pembahasan dan penulisan yang ilmiah, sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Data tersebut adalah : 1. Data Primer Data primer yaitu sumber data yang diambil secara langsung dari sumber asli. Seperti wawancara dengan divisi pemasaran mengenai pokok pembahasan dari peneliatian ini. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang disediakan oleh perusahaan dimana data tersebut tidak memelukan pengelolaan lebih lanjut, data tersebut berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, produk-produk, catatan atau laporan keuangan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan yaitu berupa berupa laporan pembiayaan tentang mudharabah dan musyarakah yang terdapat pada PT. Bank Muamalat Indonesia. F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis adalah deskriptif kuantitatif yaitu proses analisa data dengan berdasarkan angka – angka dan perhitungan. Selain itu digunakan juga metode analisa deskriptif kuanlitatif yaitu proses analisis data yang bersifat non angka yang berisi mengenai 54 penjelasan – penjelasan hasil penelitian. Penulis juga mengunakan berbagai rumus perhitungan bagi hasil mudharabah, musyarakah dan profitabilitas pada bank syariah yang diteliti.