PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANTRI PADMAWATI 11500010 Dr. Hera Heru SS, S.Pd, M.Pd Progdi BK FKIP UNISRI ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adatidaknya pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa SMP Negeri 2 Karangmalang tahun pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang yang berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang efikasi diri siswa, observasi dipergunakan untuk mengamati perkembangan responden, wawancara dipergunakan untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data mengunakan rumus t-tes. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan t-tes menunjukkan bahwa nilai rata-efikasi diri pre-test sebesar 99,78; sedangkan rata-rata efikasi diri posttestsebesar 109,78. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata post-testefikasi diri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pre-test. Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji paired t test sebesar 5,078 yang lebih besar dari t tabel (2,042). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Nilai siswa di post-test yang mayoritas termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 29 siswa (90,6%), kategori tinggi ada 3 siswa (21,9%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri siswa, hal ini dibuktikan dengan peningkatan rerata dari pretest ke post-test dan nilai signifikansi uji paired t test sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “ Ada pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Kata Kunci : Layanan Informasi, Efikasi Diri, Siswa SMP. 1 2 PENDAHULUAN Efikasi diri membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha mereka untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukkan dalam menghadapi kesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami saat mereka mempertahankan tugas-tugas yang mencakupi kehidupan mereka. Orang-orang yang percaya bahwa dirinya memiliki potensi untuk merubah hal-hal yang ada di lingkungannya akan bertindak aktif serta lebih sukses dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki efikasi diri yang rendah. Remaja yang memiliki efikasi diri yang positif ialah remaja yakin bahwa dirinya mampu menjalankan tugas perkembangan sebagai seorang remaja dan cenderung mampu melewati masa remaja ini dengan baik. Sebaliknya remaja yang memiliki efikasi diri yang negatif akan cenderung mengalami kebingungan dan bermasalah dalam hidupnya. Efikasi diri sangat mempengaruhi mekanisme perilaku manusia. Jika orang yakin mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan maka individu akan berusaha untuk mencapainya. Akan tetapi jika individu tidak mempunyai keyakinan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan maka ia tidak akan berusaha untuk mencapainya. Efikasi diri penting dimiliki oleh kalangan remaja agar mampu terus menghadapi segala perubahan yang terjadi. Dengan memiliki efikasi diri yang tinggi, maka remaja juga memiliki keyakinan yang kuat untuk selalu dapat menghadapi segala perubahan dalam hidupnya. Winkel & Sri Hastuti ( 2006 : 316 – 317 ) mengungkapkan bahwa layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang berkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Menurut Tohirin (2007 : 147) tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian informasi adalah sebagai berikut: Agar individu (siswa) mengetahui menguasai informasi yang selanjutnya di manfaatkan untuk keperluan kehidupannya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Agar individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk beluknya. 3 Bandura (Feist, 2011 : 212) mengungkapkan“efikasi diri adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan sesuatu bentuk control terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan”. Baron dan Byrne (Suseno, 2012 : 115)menjelaskanbahwa “efikasi diri sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan”. Sementara Cervone (Friedman, 2006 : 284) menjelaskan “efikasi diri juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang muncul dari interaksi struktur pengetahuan (apa yang diketahui orang tentang dirinyadan dunia) dan proses penilaian dimana seseorang terus menerus mengevaluasi situasinya”. Menurut Alwisol, (2004 : 361) Sumber efikasi diri ada empat sumber yakni : Pengalaman menguasai suatu persepsi adalah prestasi yang pernah dicapai pada masa yang lalu menjadi pengubah efikasi diri yang peling kuat pengaruhnya. Prestasi (masalal lalu) yang bagus meningkatkan ekspektasi efikasi, sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi. Pengalaman vikarius diperoleh melalui model sosial. Efikasi akan meningkat ketika mengamati keberhasilan orang lain, sebaliknya efikasi akan menurun jika mengamati orang yang kemampuannya kira-kira sama dengan dirinya ternyata gagal. Kalau figur yang diamati berbeda dengan diri si pengamat, pengaruh vikarius tidak besar. Sebaliknya ketika mengamati kegagalan figur yang setara dengan dirinya, bisa jadi orang tidak mau mengerjakan apa yang pernah gagal dikerjakan figur yang diamatinya itu dalam jangka waktu yang lama. Melalui persuasi sosial efikasi diri dapat dikuatkan dan dilemahkan. Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi yang tepat persuasi dari orang lain dapat mempengaruhi efikasi diri. Kondisi itu adalah rasa percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat realistik dari apa yang dipersuasikan. Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi efikasi dibidang kegiatan itu. Emosi yang kuat, takut, cemas, stress, dapat mengurangi efikasi diri. 4 Menurut laporan guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 2 Karangmalang terdapat 40% siswa yang belum yakin dengan kemampuan dirinya dilihat dari siswa yang sebenarnya mampu mengerjakan tugas sekolah namun karena ragu-ragu siswa memilih mencontek temannya karena takut salah, terdapat 30% siswa yang tidak mau belajar ketika ujian semester karena tidak ada keyakinan bahwa dirinya mampu mengerjakannnya. Dan 20% siswa yang menyerah ketika menghadapi tugas-tugas yang sulit. Laporan tersebut dilihat dari sosiometri yang disebarkan pada siswa untuk diisi. Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang Hubungan Efikasi Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa RSBI Kelas VIII SMP Negeri 3 Pati (Trijoko Lestyanto, 2012) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara variabel efikasi diri dengan motivasi belajar siswa. Hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi dengan r = 0,640 dan p = 0,000 hal tersebut menunjukkan bahwa hasil signifikan karena p <0,05 Sumbangan efikasi diri terhadap motivasi belajar sebesar 41%. Jadi dalam penelitian terdahulu menunjukkan ada hubungan efikasi diri dan motivasi belajar. Melihat kenyataan tersebut maka sudah barang tentu perlu adanya layanan informasi untuk meningkatkan efikasi diri siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka perlu diteliti tantang “Pengaruh Layanan Informasi Terhadap Peningkatan Efikasi Diri Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015”. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Karangmalang Kabupaten Sragen kelas VII D berjumlah 32 siswa.Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Januari 2015. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : Angket yaitu daftar pertanyaan yang di distribusikan melalui pos untuk diisi dan di kembalikan atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti”. (Nasution, 2012:128). Angket digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh layanan 5 informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015. Observasi menurut Bimo Walgito (2005 : 64) observasi merupakan suatu penelitian yang dijalankan secara sistimatis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) atas kejadian-kejadian yang langsung dapat ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Observasi digunakan untuk mengamati perkembangan responden Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan dan jumlah respondennya kecil/sedikit. (Sugiyono, 2013: 134). Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 274) “Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dsb”. Dokumentasi dalam penelitian ini untuk mengetahui data-data siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015. Uji Coba Instrumen Menurut Gibson & Mitchell (2011 : 356) Validitas didefinisikan secara tradisional sebagai derajat dimana sebuah instrument mengukur apa yang di klaimnya dapat diukur, atu caranya mengukur. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 213) : rxy NXYXY NX X NY Y 2 2 2 2 Hasil mengkorelasikan belahan gasal dan belahan genap kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman-Brown sebagai berikut : (Suharsimi Arikunto, 2010: 223) 6 Teknik analisis yang digunakan adalah t-test yang mana untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap efikasi diri siswa. Adapun rumus t-test yang menggunakan one group pre-test and post-testdesign (desain 2) menurut Suharsimi Arikunto (2010: 349-350) sebagai berikut: t Md N x 2d N 1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data penelitian sebelum pemberianlayanan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa efikasi diri siswa sebelum adanya perlakuan memiliki nilai tertinggi sebesar 118,00 dan nilai terendahnya sebesar 83,00. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai mean sebesar 99,75 dengan median sebesar 101,70 dan modus sebesar 105,60 dengan standar deviasi sebesar 10,47. Deskripsi data penelitian sesudah pemberian layanan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa efikasi diri siswa sesudah adanya perlakuan memiliki nilai tertinggi sebesar 118,00 dan nilai terendahnya sebesar 96,00. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai mean sebesar 109,13 dengan median sebesar 110,05 dan modus sebesar 111,92 dengan standar deviasi sebesar 4,91. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang menunjukkan adanya pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa kelas VII D Siswa SMP Negeri 2 Karangmalang tahun pelajaran 2014/2015dianalisis menggunakan uji paired t test. Rangkuman hasil uji t adalah sebagai berikut: 7 Hasil Uji T Variabel Efikasi Diri Pretest Rata-rata N t hitung Ket 32 5,078 Signifikan 99,78 Efikasi Diri 109,09 Posttest Sumber: Data primer yang telah diolah . Berdasarkan di atas menunjukkan bahwa nilai rata-efikasi diri pre-test sebesar 99,78; sedangkan rata-rata efikasi diri post-test sebesar 109,78. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata post-test efikasi diri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pre-test. Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji paired t test sebesar 5,078 yang lebih besar dari t tabel (2,042). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “ Ada pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa efikasi diri siswa kelas VII D setelah diberikan layanan informasi menunjukkan hasil yang sedang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan nilai siswa di post-test yang mayoritas termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 29 siswa (90,6%), kategori tinggi ada 3 siswa (21,9%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri siswa, hal ini dibuktikan dengan peningkatan rerata dari pretest ke post-test dan nilai signifikansi uji paired t test sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-efikasi diri pre-test sebesar 99,78; sedangkan rata-rata efikasi diri post-test sebesar 109,78. Hasil ini menunjukkan nilai rata-rata post-test efikasi diri lebih tinggi dibandingkan dengan 8 rata-rata pre-test. Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil uji paired t test sebesar 5,078 yang lebih besar dari t tabel (2,042). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. nilai siswa di post-test yang mayoritas termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 29 siswa (90,6%), kategori tinggi ada 3 siswa (21,9%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan informasi berpengaruh terhadap peningkatan efikasi diri siswa, hal ini dibuktikan dengan peningkatan rerata dari pret-est ke post-test dan nilai signifikansi uji paired t test sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “ Ada pengaruh layanan informasi terhadap peningkatan efikasi diri siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Karangmalang Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Saran Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi para siswa dengan adanya penelitian ini disarankan dapat menjaga hubungan baik dengan guru konseling dengan cara selalu berkomunikasi agar mendapatkan bimbingan dan perhatian sehingga mampu membantu dalam pembentukan efikasi diri. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mempertinggii proses pembelajaran dengan cara yang lebih bervariasi agar siswa tidak bosan dalam pembelajaran, sehingga lebih dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Bagi orang tua harus mampu terlibat dalam mengasuh anaknya. Peran orang tua dalam perkembangan anak sangat penting, Mengingat bahwa anak SMP termasuk remaja yang sudah mampu berpikir mandiri tanpa bantuan orang tua. Namun bukan berarti peran orang tua dianggap tidak perlu lagi dalam mengasuh anak remaja. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan efikasi diri anak. 9 Bagi peneliti selanjutnya setingginya menambah jumlah sampel penelitian agar dapat digeneralisasikan tidak hanya terbatas pada sekolah tertentu.Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah efikasi diri disarankan melihat faktor lain yang termasuk dalam persuasi sosial. Selain itu disarankan untuk peneliti selanjutnya agar memperluas kajiannya dengan melihat efikasi diri. 10 DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Bimo Walgito. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: CV Andi Offset. Feist J. & Feist G. J. 2010. Teori Kepribadian. Edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika. Friedman Howard S, Schustack Miriam W. 2008. Kepribadian. : PT Gelora Aksara Pratama. Gibson Robert L & Mitchell Marianne H. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lestyanto, T. 2012. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa RSBI Kelas VIII SMP Negeri 3 Pati. Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Nasution. 2012. Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara. Prayitno & Amti, Erman. 2013. Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta. Suseno, M. N. 2012. Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Efikasi Diri Sebagai Pelatih Pada Mahasiswa. Yogyakarta: Ash-Shaf. Tohirin. 2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Maderasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Winkel, Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.