KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com DISUSUN OLEH —AMALDO FIRJARAHADI TANE— PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 1 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 1. MATERI: STOIKIOMETRI Persen massa adalah persentase massa zat terlarut dalam 100 gram massa larutan (massa pelarut + massa larutan). Artinya, persen massa 92% metanol berarti 92 gram massa metanol dalam 100 gram campuran. Nah, jika suatu zat dibakar sempurna pasti menghasilkan gas CO2 dan sejumlah air. Maka, reaksi pembakaran sempurna metanol adalah: CH3OH + 3/2 O2 CO2 + 2H2O Berdasarkan reaksi di atas, massa H2O didapatkan dari perbandingan koefisien antara air dan 92 gram metanol sebagai berikut. n CH3OH 92% = 92 gram/32 = 2,875 mol n H2O = koefisien H2O x mol CH3OH koefisien CH3OH = 2 x 2,875 mol 1 = 5,75 mol Dalam 5,75 mol H2O (Mr = 18) terdapat 103,5 gram senyawanya. Gak ada jawabannya, ya, mungkin pembuat soal salah ketik di persentase metanol 92% seharusnya 96% agar tepat jawabannya 108 gram. Bisa jadi pembuat soal salah ketik pada obsein jawaban. JAWABAN: - PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 2 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 2. MATERI: TERMOKIMIA DAN KIMIA ORGANIK Mencari nilai entalpi berdasarkan energi ikatan didasarkan pada selisih energi reaktan dan produk. Data di soal memperlihatkan besar energi ikatan terhadap letak atom C, yaitu C primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Masih ingat, kan? Atom C primer = atom C yang hanya mengikat 1 atom C lainnya dan biasanya terletak di ujung-ujung rantai hidrokarbon Atom C sekunder = atom C yang mengikat 2 atom C lainnya (tidak termasuk dirinya sendiri) atau terapit oleh 2 atom C lainnya Atom C tersier = atom C yang mengikat 3 atom C lainnya Atom C kuartener = atom C yang mengikat 4 atom C lainnya Gambar struktur reaksi bagian reaktan di soal di bawah ini memperlihatkan mana yang atom C primer dan tersier: Cari nilai energinya, dengan catatan bahwa energi ikatan C dan H pada produk di reaksi soal masing-masing bernilai 0 kJ karena hanya berupa unsur! Jumlah Cpri – H = 9 buah Jumlah Cter – H = 1 buah PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 3 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com Jumlah Cpri – Cter = 3 buah Energi = Σ(energi reaktan) – Σ(energi produk) = [9(Cpri – H) + (Cter – H) + 3(Cpri – Cter)] – 0 = 9(400) + 450 + 3(300) = 4950 kJ JAWABAN: B 3. MATERI: STOIKIOMETRI Reaksi kondensasi berkaitan dengan reaksi pembentukan polimer, di samping ada juga yang mengalami reaksi adisi. Polimer yang dimaksud dalam reaksi kondensasi di soal adalah biopolimer karbohidrat dengan hasil samping 100 molekul air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa reaksi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari sebuah monomernya yang kehilangan sebuah gugus H2O berdasarkan reaksi di bawah ini (n = jumlah molekul): n (monomer) polimer + (n-1) H2O Nah, karena ada 100 molekul glukosa bergabung dan mengalami reaksi kondensasi menghasilkan sebuah biopolimer karbohidrat dan sejumlah molekul air dapat dipastikan ada 99 molekul air yang dilepaskan berdasarkan reaksi berikut. n (glukosa) biopolimer + (n-1) H2O 100 (glukosa) biopolimer + 99H2O [100 x Mr glukosa] = [1 x Mr biopolimer] + [99 x Mr H2O] [100 x 180] = Mr biopolimer + [99 x 18] Mr biopolimer = 16.218 JAWABAN: D PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 4 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 4. MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA Di soal diketahui dan ditanya: m (NH2)2CO = 12.000 ton/tahun (pabrik) m N2 = … ton/tahun ? Untuk menjawab soal ini, kita memerlukan dasar-dasar stoikiometri, yaitu hukumhukum dasar kimia. Hukum yang paling mendasari soal ini adalah hukum Proust, yang mengatakan bahwa perbandingan tiap-tiap unsur adalah bernilai tetap. Gas N2 sebenarnya terdapat pada penguraian urea menjadi unsur-unsurnya. Dan, unsur N ini pasti terdapat di molekul urea sebab rumus molekul urea mengandung unsur N, yaitu (NH2)2CO. Berdasarkan hukum Proust, massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa dapat diketahui melalui persamaan (misalkan senyawa ZCl): m unsur Z = Ar Z x jumlah atom Z di ZCl x massa ZCl Mr ZCl Nah, dengan kesimpulan massa nitrogen dalam urea adalah: m unsur N = Ar N x jumlah atom N di (NH2)2CO x massa (NH2)2CO Mr (NH2)2CO = 14 x 2 x 3 juta 60 = 1,4 juta JAWABAN: A PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 5 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 5. MATERI: STOIKIOMETRI DAN LARUTAN PENYANGGA Nilai pH larutan antara pencampuran HCl dan NH3 dapat dicari menggunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa) dengan memasukkan mol masing-masing senyawa ke dalam reaksi. Nah, untuk mendapatkan jumlah molnya, perhatikan yang diketahui di soal: V HCl = 12 mL = 0,012 L V NH3 = 18 mL = 0,018 L V H2O = 250 mL = 0,25 L P0 = 76 cmHg = 1 atm T = 27°C R = 0,08 L.atm/mol.K Kb NH4OH = 1 x 10-5 Ada volume masing-masing gas, tekanan awal gas, suhu, dan tetapan gas ideal. Dari sini dapat disimpulkan HCl dan NH3 yang direaksikan adalah sebuah gas ideal, artinya molnya didapatkan dari persamaan gas ideal: PV = nRT Mol HCl PV = nRT 1 atm x 0,012 L = n x 0,08 L.atm/mol.K x 300 K n HCl = 0,0005 mol Mol NH3 PV = nRT 1 atm x 0,018 L = n x 0,08 L.atm/mol.K x 300 K n HCl = 0,00075 mol PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 6 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com Reaksikan kedua senyawa! HCl (g) + NH3 (g) NH4Cl (aq) M 0,0005 mol 0,00075 mol B -0,0005 mol -0,0005 mol +0,0005 mol S 0,00025 mol 0,0005 mol Terlihat yang bersisa hanya gas NH3 dan larutan NH4Cl sehingga terdapat sistem larutan penyangga atau buffer yang bersifat basa. Artinya, nanti pH buffer ini pasti lebih besar dari 7 (pH > 7). Otomatis obsein A, B, dan C bisa dieliminasi. Cari pH buffer basanya! [OH-] = Kb x [basa] . [basa konjugasi] = Kb x [NH3] [NH4+] = 1 x 10-5 x [0,00025 mol/(0,012 L + 0,018 L + 0,25 L)] [0,0005 mol/(0,012 L + 0,018 L + 0,25 L)] -5 = 0,5 x 10 pOH = –log[OH-] = –log[0,5 x 10-5] = –log[0,5 x 10-5] = –log[5 x 10-1] + (–log[10-5]) = –(log 5 + log 10-1) + 5 . log 10 = –log 5 – log 10-1 + 5 = -0,70 + 1 + 5 = 5,30 pH = 14 – 5,30 = 8,7 JAWABAN: E 6. MATERI: TERMOKIMIA PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 7 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com Soal ini membicarakan besarnya entalpi pembakaran isopropil alkohol berdasarkan entalpi pembentukan masing-masing zat dalam reaksi. Ingat, perhitungan entalpi sistem berdasarkan ΔHf adalah selisih ΔHf produk dan reaktan. ΔHc isopropil alkohol = ΔHf produk - ΔHf reaktan -4000 kJ = [6(ΔHf CO2) + 8(H2O)] – [2(ΔHf (CH3)2CHO) + 9(ΔHf O2)] -4000 = [6(-400) + 8(-300)] – [2(ΔHf (CH3)2CHO) + 9(0)] -4000 = -4800 – 2(ΔHf (CH3)2CHO) ΔHf (CH3)2CHO) = -400 kJ/mol JAWABAN: B 7. MATERI: STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR Di soal diketahui bahwa ion X2+ mempunyai 20 neutron dan 18 elektron. Ingat, bahwa jumlah neutron suatu unsur dan ionnya bernilai sama, yang membedakannya hanyalah nomor atom (Z) atau jumlah proton atau jumlah elektron. Ion X2+ punya 18 elektron dalam bentuk anion (ion negatif), artinya dalam bentuk unsur X telah melepaskan 2 buah elektron untuk membentuk ion X2+. Berarti unsur X yang dimaksud mempunyai 20 buah elektron, sehingga notasinya adalah 20X40. Unsur X dapat kita tentukan letaknya di sistem periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya: 20X = 2 8 8 2 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, unsur X terletak pada periode keempat dan golongan IIA (alkali tanah). JAWABAN: A PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 8 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 8. MATERI: ELEKTROLISIS Di soal diketahui dan ditanya: Volume KCl = 2 L [KCl] = 0,1 M pH = 12 Volume Cl2 (STP) = … L ? Ingat, dalam elektrolisis jumlah kuantitas yang sama adalah mol elektron di katode dan anode karena arus listrik yang digunakan selama proses dirangkai secara seri sehingga muatan yang dibawa (e) sama besar di kedua kutub. Pertama tulis reaksi-reaksi apa saja yang terjadi di katode dan anode: Reaksi ionisasi: KCl (aq) K+ (aq) + Cl- (aq) Reaksi katode = 2H2O + 2e H2 + 2OH Reaksi anode = 2Cl- Cl2 + e Reaksi elektrolisis = 2H2O + 4Cl- 2Cl2 + H2 + 2OH Nah, untuk mendapatkan volume Cl2, kita bisa mencari terlebih dahulu nilai mol elektron dengan membandingkan koefisiennya dengan data pH. Cari jumlah mol ion protonnya: pH = 12 [OH-] = 1 x 10-2 [OH-] = n OHV -2 1 x 10 = n OH2L n OH = 2 x 10-2 mol Berdasarkan keempat reaksi di atas, reaksi yang mengandung anion OH- adalah reaksi katode. Nah, karena perbandingan koefisien OH- banding elektron (e) adalah 2 : 2 atau 1 : 1, maka jumlah mol elektron (e) juga 0,02 mol: 2H2O + 2e H2 + 2OH0,02 0,02 PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 9 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 0,02 mol elektron pada katode bernilai sama pada anode, sehingga didapatkan jumlah mol Cl2 sebesar 0,01 mol karena perbandingan Cl2 dan elektron (e) pada reaksi anode sebesar 1 : 2 sebagai berikut. 2Cl- Cl2 + 2e 0,01 0,02 Terbentuk gas Cl2 sebesar 0,01 mol sehingga pada keadaan STP (22,4), volume yang dihasilkan adalah 0,224 L. JAWABAN: B 9. MATERI: TERMOKIMIA Diketahui dan ditanya: ΔHf CO2 = a kJ/mol ΔHf H2O = b kJ/mol ΔHc C2H5OH = c kJ/mol ΔHf C2H5OH = … kJ ? Ingat, bahwa ΔHf dan ΔHc adalah energi yang dibutuhkan utnuk membentuk dan/atau membakar 1 mol zat yang direaksikan. Misal, pembentukan C6H6 artinya banyaknya energi yang dibutuhkan untuk membentuk 1 mol benzena. Dengan pengertian tersebut, dapat kita selesaikan nilai ΔHf etanol untuk 1 mol pada reaksi (d) dengan memainkan reaksi (a), (b), dan (c): a) C + O2 CO2 ΔHf = a b) H2 + ½ O2 H2O ΔHf = b c) C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O ΔHc = c d) 2C + 3H2 + ½ O2 C2H5OH ΔHf = … kJ ΔHf reaksi (d) didapatkan dengan mengkalikan reaksi (a) dengan faktor 2, mengkalikan reaksi (b) dengan faktor 3, dan reaksi (c) dibalik sehingga ada zat yang dihilangkan (ditandai dengan warna merah) sebagai berikut. a) 2C + 2O2 2CO2 ΔHf = 2a b) 3H2 + 3/2 O2 3H2O ΔHf = 3b c) 2CO2 + 3H2O C2H5OH + 3O2 ΔHc = -c d) 2C + 3H2 + ½ O2 C2H5OH ΔHf = 2a + 3b – c JAWABAN: B PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 10 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 10. MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA Pada soal diketahui dan ditanya: n SO3 = 3 mol (awal) α = 2/3 Ptot = 1 atm Pparisal O2 (setimbang) = … atm ? Derajat disosiasi melambangkan banyaknya zat terurai dibanding zat yang mulamula, bisa dalam bentuk persentase maupun bukan. Jadi, derajat disosiasi ini bisa sebagai penentu berapa banyak sih gas SO3 yang terurai, sebagai berikut. α = mol terurai mol awal 2/3 = mol terurai 3 mol mol terurai = 2 mol SO3 Ada 2 mol gas belerang trioksida yang bereaksi, sehingga kita bisa mendapatkan jumlah mol oksigen yang terbentuk sesuai konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa) pada reaksi di bawah ini: SO3 (g) ⇌ SO2 (g) + ½ O2 M 3 mol B -2 mol +2 mol +1 mol S 1 mol 2 mol 1 mol Besarnya tekanan parsial oksigen dapat dicari dengan membandingkan mol oksigen saat setimbang banding mol total gas dalam reaksi dikalikan tekanan total gas sebagai berikut. Pparsial O2 = n O2 x Ptotal gas . (n SO3 + n SO2 + n O2) = 1 mol x 1 atm = 0,25 atm (1 + 2 + 1) mol JAWABAN: B PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 11 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 11. MATERI: LAJU DAN ORDE REAKSI Persamaan laju reaksi biasanya dinyatakan dengan: r = k [A]x[B]y ……. (persamaan 1) atau 1/t = k [A]x[B]y ……. (persamaan 2); dengan r adalah laju reaksi, k adalah konstanta laju reaksi, A dan B adalah zat pada reaktan, t adalah waktu, dan x dan y adalah orde reaksi. Untuk mendapatkan nilai x dan y pada soal, bisa didapatkan dengan perbandingan laju reaksi dari data-data di tabel percobaan atau yang diketahui di soal, dengan pemisalan x adalah orde N2O5 sehingga nanti rumus laju reaksinya: r = k [N2O5]x. Nah, dari sini kita bisa eliminasi jawaban C, D, dan E. Untuk mendapatkan orde N2O5, terserah bandingkan percobaan yang mana. Di sini saya ambil perbandingan antara percobaan 1 dan 3: r3 = k [N2O5]3x r1 k [N2O5]1x 1,8 x 10-5 = [1,8]x 9 x 10-6 [0,9]x 2 = [2]x x=1 Jadi, hukum laju reaksinya adalah r = k [N2O5] JAWABAN: A PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 12 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 12. MATERI: RADIOAKTIF Di soal diketahui dan ditanya (misalkan zat radioaktifnya X): n X (awal)1 = 6 mol n X (akhir)1 = 1,5 mol t (percobaan 1) = 6 tahun n X (akhir)2 = 0,75 mol t (percobaan 2) = … tahun ? Baca baik-baik soalnya, ya. Pada percobaan pertama ada 6 mol X dan tinggal 1,5 mol setelah meluruh selama 6 tahun. Nah, pada percobaan kedua 6 mol X tadi menjadi 0,75 mol selama berapa tahun sih. Begitu maksud konteks soal. Untuk mendapatkan waktu percobaan kedua, kita harus membutuhkan waktu paruh percobaan pertama (t1/2) karena waktu paruh ini sama dengan waktu paruh percobaan kedua sebab menggunakan zat X dengan komposisi yang sama besar, yaitu 6 mol zat X. Jadi, cari waktu paruh percobaan 1! (Nt/No)1 = (1/2)t/t1/2 (1,5 mol/6 mol) = (1/2)6/t1/2 (1/4) = (1/2)6/t1/2 t1/2 = 3 tahun Kemudian, cari waktu paruh percobaan 2! (Nt/No)2 = (1/2)t/t1/2 (0,75 mol/6 mol) = (1/2)t/3 (1/8) = (1/2)t/3 t1/2 = 9 tahun Jadi, butuh 9 tahun agar 6 mol X tersebut menjadi ¾ -nya. JAWABAN: C PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 13 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 13. MATERI: STOIKIOMETRI Di soal diketahui dan ditanya: Volume air = 500 mL pH = 13 Volume H2 (STP) = … L ? Pada soal diketahui sejumlah logam Na direaksikan dengan air menghasilkan produk berupa NaOH (basa kuat) dan gas H2. pH yang didapatkan adalah 13. Nah, nilai pH ini didapatkan dari basa kuat NaOH dalam 500 mL air. Cari besarnya mol OH- dan NaOH dalam 500 mL air! pH = 13 [OH-] = 1 x 10-1 [OH-] = n OHV -1 1 x 10 = n OH0,5 L n OH = 5 x 10-2 mol Besarnya mol NaOH bisa didapatkan dari perbandingan koefisien NaOH dan OH- berdasarkan reaksi ionisasi NaOH: NaOH Na+ + OH5 x 10-2 5 x 10-2 Banyaknya NaOH yang terbentuk adalah 0,05 mol. Dari sini kita bisa mendapatkan jumlah mol gas H2 dari reaksi Na dengan H2O sebagai berikut. Na + H2O NaOH + H2 0,05 mol 0,05 mol Terbentuk 0,05 mol gas hidrogen sehingga pada keadaan STP terdapat 1,12 L senyawanya. JAWABAN: B PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 14 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 14. MATERI: STOIKIOMETRI Persentase (%) ionisasi CH3COOH yang dimaksud soal adalah nilai persentase derajat ionisasinya, yaitu perbandingan antara jumlah mol CH3COOH yang terurai banding jumlah mol CH3COOH yang digunakan. Nah, di soal diketahui ada 0,5 M CH3COOH yang digunakan. Ada nilai pH 3 – log 3, dan ingat bahwa nilai pH berhubungan dengan [H+] dan [OH-]. Pada CH3COOH ada [H+] jika ditinjau dari reaksi ionisasinya: pH = 3 – log 3 [H+] = 3 x 10-3 Reaksi ionisiasi CH3COOH CH3COOH CH3COO- + H+ Untuk menentukan persentasenya, kita gunakan konsep MBS (Mula-mula, Bereaksi, Sisa). Pada reaksi ionisasi CH3COOH di bawah ini pada label “B”, ada 3 x 10-3 molar ion H+ yang terbentuk, sehingga banyaknya CH3COOH yang bereaksi juga 3 x 10-3 molar karena perbandingan koefisien CH3COOH dengan H+ adalah 1 : 1 sebagai berikut. CH3COOH CH3COO- + H+ M 0,5 B -0,003 +0,003 +0,003 S 0,497 0,003 0,003 Dari reaksi di atas, dapat dihitung nilai persentase derajat ionisasinya: α = molar CH3COOH bereaksi x 100% molar CH3COOH awal = 0,003 molar x 100% 0,5 molar = 0,6% JAWABAN: E PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 15 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 15. MATERI: TERMOKIMIA Sebenarnya saya bingung mau masukkan ke materi apa soal ini karena secara keseluruhan konteksnya mendekati mata pelajaran fisika bab kalor dan termodinamika. Namun, karena sediki membicarakan kalor atau panas, lebih tepatnya materi ini masuk pada bagian termokimia. Hehehe. Efisiensi frezer akan bagus jika usaha (W) yang dilakukan seminimal mungkin. Usaha ini dilakukan terhadap isi keseluruhan frezer, maka dari itu agar efisiensinya tinggi suhu frezer tidak terlalu tinggi agar usaha yang dilakukan frezer tepat. Artinya, massa total atau massa makanan di dalam frezer haruslah besar. (BENAR) Rumus kalor (Q) dalam fisika dinyatakan sebagai: Q = m . c . ΔT … (1) Q = C . ΔT … (2) C = m . c … (3) Dengan m adalah massa frezer, c adalah kalor jenis, C adalah kapasitas kalor, dan ΔT adalah perubahan suhu frezer. Alasan di soal menyatakan bahwa frezer yang lebih banyak makanan mempunyai massa yang lebih besar dan kapasitas panas yang kecil. Pernyataan ini adalah salah karena rumus kapasitas kalor ada pada persamaan (3), di mana C berbanding lurus terhadap m sehingga jika kapasitas kalor besar maka massa total frezer haruslah besar juga. (SALAH) JAWABAN: C 16. MATERI: KIMIA UNSUR Pernyataan di soal membicarakan kelarutan perak halida (AgX; X = halida). Ingat, kelarutan perak halida dari atas ke bawah semakin kecil sehingga AgF merupakan perak halida mudah larut sementara AgI adalah perak halida sukar larut, artinya nilai Ksp AgF > Ksp AgI . Agar reaksi terjadi, maka perak halida yang digunakan sebagai reaktan harus memiliki kelarutan yang lebih besar agar mudah larut yang PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 16 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com nantinya membentuk sebuah produk perak halida lainnya dengan kelarutan yang lebih kecil. Jadi, AgI pada reaksi nilai Ksp harus lebih kecil dibandingkan Ksp AgCl, nyatanya di soal nilai Ksp AgI > Ksp AgCl karena Cl terletak lebih atas dibanding I. (SALAH) Sudah jelas bahwa Ksp AgCl > Ksp AgI. (SALAH) JAWABAN: E 17. MATERI: KIMIA ORGANIK Molekul 2,2-dimetilpropana; 2-metilbutana; dan pentana adalah jenis hidrokarbon alkana. Untuk menjawab soal ini, kita memerlukan struktur ketiga senyawa alkana tersebut seperti gambar di bawah ini: Ketiga senyawa pada gambar di atas memang memiliki rumus yang sama, yaitu C5H12. Nah, titik didih ketiga senyawa tersebut ditentukan dari banyaknya cabang yang ada dalam strukturnya. Semakin banyak cabang, semakin rendah titik didihnya sehingga jika dipanaskan mudah memutuskan ikatan-ikatan karbonnya. Jadi, urutan titik didih tertinggi adalah pentana > 2-metilbutana > 2,2-dimetilbutana. (BENAR) PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 17 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com Luas singgung yang dimaksud adalah luas struktur molekulnya. Semakin kecil strukturnya, maka semakin banyak cabang yang dikandung. Jadi, pentana memiliki luas singgung terbesar, diikuti 2-metilbutana, dan 2,2-dimetilpropana. (BENAR) JAWABAN: B 18. MATERI: KIMIA UNSUR Udara terdiri atas 78% nitrogen; 20% oksigen; 0,93% argon; dan sisanya gas-gas lain. Magnesium hanya bereaksi di udara membentuk senyawa MgO dan Mg3N2 karena masing-masing Mg hanya bereaksi terhadap komponen utama dalam % udara yang telah disebutkan tadi. JAWABAN: C 19. MATERI: KIMIA ORGANIK Garis-garis yang saling menyambung pada struktur di soal sebenarnya adalah atom karbon (C) dan hidrogen (H). Agar memudahkan untuk menjawabnya gambar di samping menunjukkan struktur molekul organik yang dimaksud di soal: PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 18 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com Lambang 1°, 2°, 3°, dan tanda bintang (*) berturut-turut menunjukkan atom karbon C primer, sekunder, tersier, dan kiral (asimetris). Atom C kiral adalah atom C asimetris yang keempat lengannya terikat oleh gugus yang berbeda. Pada atom C bertanda bintang pada gambar di atas, terikat oleh gugus CH, H, Cl, dan CH2. Nah, identikasi masing-masing jumlahnya: Atom C primer = 3 Atom C sekunder = 4 Aotm C tersier = 1 Atom C asimetris = 4 JAWABAN: E 20. MATERI: ELEKTROKIMIA Di soal diketahui notasi sel volta dan ingat bahwa notasi sel volta dituliskan sebagai berikut. Oksidasi || Reduksi Anoda || Katoda Nah, agar E°sel bernilai positif dan reaksi spontan, maka pada bagian anode atau oksidasi, nilai E° bernilai lebih negatif dibandingkan E° pada reduksi atau katoda. Sebaliknya jika reaksi tidak spontan (E°sel negatif) maka E°oksidasi bernilai lebih positif dibandingkan E°reduksi. Dari data soal bisa dipastikan urutan E° dari yang terkecil adalah E°Zn, E°Cr, dan E°Cd. Analisis jawaban! 1) Berdasarkan urutan E° tadi, logam Zn terletak lebih kiri dan logam Cd terletak lebih kanan. Artinya, dalam deret volta Zn mudah mengalami oksidasi (reduktor) sementara Cd mudah mengalami reduksi (oksidator). (BENAR) 2) Jika logam Cd dan Cr dihubungkan dalam sel volta (galvani), maka yang bertindak sebagai katode (reduksi) adalah E° yang lebih besar, yaitu logam Cd. (BENAR) PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 19 KODE: 632 www.amaldoft.wordpress.com 3) Jika logam Zn dan Cr dihubungkan dalam sel volta (galvani), maka yang akan teroksidasi adalah pada bagian anode (oksidasi), yaitu logam Zn menjadi ion Zn2+. (BENAR) 4) Cd bukanlah logam yang paling mudah teroksidasi karena berdasarkan urutan E° tadi, Cd terletak paling kanan sehingga paling mudah tereduksi. (BENAR) JAWABAN: E #UTULUGM2015 PEMBAHASAN UTUL UGM KIMIA 2015 Page 20