perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham jakarta islamic

advertisement
PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN
2010-2014
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Monawaroh
NIM : 1111084000054
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN
2010-2014
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Monawaroh
NIM : 1111084000054
Di Bawah Bimbingan,
Pembimbing I
Pembimbing II
Roikhan Mochamad A, H,Ir, MM,Dr
NIDP. 0325067004
Arief Fitrijanto, M.Si
NIP. 197111182005011003
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Jumat, 13 Februari 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa :
1. Nama
:
Monawaroh
2. NIM
:
1111084000054
3. Jurusan
:
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – Ekonomi Islam
4. Judul Skripsi :
Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Tahun 20102014
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Februari 2015
1. Roikhan Mochamad Aziz, H, Ir, MM, Dr
NIDP. 0325067004
(
)
Ketua
2. Rizqon Halal Syah Aji, M. Si
NIP. 19790405 201101 005
(
3. Ali Rama, SE., M.Ec
NIDP. 2028068401
(
)
Sekretaris
)
Penguji Ahli
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Monawaroh
NIM
: 1111084000054
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan – Ekonomi Islam
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya :
1. tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa ijin pemilik karya
4. tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 26 Juni 2015
Monawaroh
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
DATA PRIBADI
1.
Nama Lengkap
: Monawaroh
2.
Tempat, Tanggal Lahir
: Palembang, 10 Juli 1993
3.
Alamat
: Jl. Wadas Ujung Rt. 007 Rw. 003 Kec.
Jaticempaka Kel. Pondokgede Kota
Bekasi
II.
4.
Telepon
: 081929346502/082184748611
5.
Email
: [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1. Tk Noor Islam Palembang Lulus tahun 1999
2. SDN 152 Palembang Lulus tahun 2005
3. SMPN 19 Palembang Lulus Tahun 2008
4. SMAN 1 Palembang Lulus Tahun 2011
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta S1 Ekonomi 2015
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Sanggar Tari Tradisional Putri Pinang Masak Palembang, Tahun 2004 2008
2. Lembaga Bahasa Inggris LIA Palembang dan Jakarta, Tahun 2009
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Peserta Seminar Nasional dengan tema : “Korupsi Mengorupsi Indonesia”,
diselenggarakan
oleh
Program
Studi
Ilmu
Ekonomi
dan
Studi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 3 Desember 2014
i
2. Peserta Dialog jurusan dan seminar konsentrasi “Mengenal Lebih Dekat
Dengan Jurusan Sendiri”, diselenggarakan oleh HMJ IESP Fakultas
Ekonomi dan Bisnis” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 3 Oktober 2013.
3. Peserta dalam Seminar Nasional IAEI dengan tema “Penyiapan SDM
Berbasis Kompetensi Syariah Dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Era MEA 2015”, yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia bekerjasama dengan universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),
11 Oktober 2014.
4. Peserta dalam Latihan Kepemimpinan dan Organisasi Ikatan Mahasiswa
Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) Regional Jawa Bagian Barat
dengan tema “Solidarity Like an Economics Growth, Moving Faster Make
it Better” Tahun 2013.
5. Peserta dan anggota dalam Musyawarah Wilayah Ikatan Mahasiswa
Ekonomi Pembangunan Indonesia (IMEPI) Jawa bagian Barat ke – VII
Tahun 2013.
6. Peserta dalam Seminar Ekonomi Bandung Economics Experience 2013
dengan tema “Blue Economy in Indonesia” oleh Himpunan Mahasiswa
Program
Studi
Ekonomi
Pembangunan
(HMPSEP)
Universitas
Parahyangan Bandung, Tahun 2013.
7. Peserta dalam Workshop Kepemudaan “Integrity Goes to You” UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2013.
V.
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah
: Hatta, S.Sos
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Bukit Tinggi, 15 September 1962
3. Ibu
: Khoiroh
4. Tempat, Tanggal Lahir
: Campang Tiga, 22 April 1964
5. Alamat
: Jl. Kol. H. Burlian Komp. Bougenvile Blok.
S No. 14-15 Rt.20 Rw.06 Kel. Karya Baru
ii
Kec.
Alang-Alang
Palembang
6. Anak ke
: 3 dari 4 Bersaudara
iii
Lebar
Km.7
COMPARISON OF AN OPTIMAL PORTFOLIO PERFORMANCE ON
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) STOCK AND LQ45 INDEX
YEAR 2010-2014
ABSTRACT
This study is aimed to analyze the formation of optimal portfolios and to
know the performance of a Islamic stocks portfolio Jakarta Islamic Index (JII)
compared with conventional stocks LQ45 Index. The sampling method used in this
study is purposive sampling, consistent stock JII and LQ45 2010-2014.
Methodology which is used in order to form the optimal portfolio is Single Index
Model, with performance measurements using three index,which is Sharpe index,
Treynor index and Jensen index.
Results of the study here found that the combination of optimal portfolio of
JII’s shares which was resulted consist of 7 shares of 14 stocks were sampled,
while the combination of LQ45’s optimal portfolio also consist of 7 shares from
10 stocks as a sample. Portfolio stocks on the JII’s shares a superior performance
with a Traynor Index value is 0.01502 and Jensen Index value is 0.011287
compared to the LQ45’s stock index stock portfolio with Traynor Index value is
0.01416 and Jensen Index 0.008198, but in the Sharpe index 2.21574 of JII stock
value was lower than 3.062977 of LQ45 as seen in any index which has greater
value. This is because of the influence of beta and total risk borne by JII’s
portfolio was better than the LQ45’s stock. Thus the portfolio risk borne by JII
was lower compared to the portfolio risk by LQ45’s index.
Keywords: Jakarta Islamic Index (JII), LQ45, Optimal Portfolio, Single Index
Model, Sharpe Index, Treynor Index, Jensen Index
iv
PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DAN INDEKS LQ45 PERIODE TAHUN
2010-2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio yang
optimal serta mengetahui kinerja portofolio saham syariah Jakarta Islamic Index
(JII) yang dibandingkan dengan saham konvensional Indeks LQ45. Metode
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling,
saham konsisten JII dan LQ45 periode 2010-2014. Metodelogi yang digunakan
dalam pembentukan portofolio optimal adalah Single Index Model, dengan
pengukuran kinerja menggunakan tiga indeks, yaitu indeks Sharpe, indeks
Traynor, dan indeks Jensen.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kombinasi portofolio optimal
saham JII yang dihasilkan terdiri dari 7 saham dari 14 saham yang dijadikan
sampel, sedangkan kombinasi portofolio optimal saham LQ45 juga terdiri dari 7
saham tetapi dari 10 saham yang dijadikan sampel. Pada portofolio saham JII
memiliki kinerja lebih unggul dengan nilai dengan nilai indeks Traynor 0,01502
dan indeks Jensen 0,011287 dibandingkan dengan portofolio saham Indeks LQ45
dengan nilai indeks Traynor 0,01416 dan indeks Jensen 0,008198 tetapi, pada
indeks Sharpe saham JII sebesar 2,21574 lebih rendah dari pada saham LQ45
3,062977 tetap yang dilihat adalah indeks mana saja yang nilainya lebih besar.
Hal ini dikarenakan pengaruh beta dan total risiko yang ditanggung oleh
portofolio JII lebih baik dibandingkan dengan saham indeks LQ45. Dengan
demikian risiko portofolio yang ditanggung JII lebih rendah jika dibandingkan
dengan risiko porotofolio indeks LQ45.
Kata Kunci: Jakarta Islamic index (JII), LQ45, Portofolio Optimal, Single Index
Model, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan
kita kesempatan hidup di dunia ini dan memberikan nafas gratis yang dengannya
kita dapat merasakan keindahan untuk bisa menyembah-Mu. Sungguh tidak ada
satupun kejadian yang terjadi secara kebetulan, semua sudah terencana, semua
telah ditentukan oleh qadha dan qodar-Nya. Salawat serta Salam tidak lupa kita
curahkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW semoga kelak
kita mendapat syafa’atnya dihari akhir yang pasti terjadi.
Ilmu yang kita miliki pada haikatnya adalah titipan dari Allah, yang sama
sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita. Semoga kita
dimudahkan oleh Allah untuk meraih ilmu yang bisa menjadi penerang dalam
kegelapan dan dapat menjaga ilmu tersebut dengan penuh kerendahan hati.
Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita mau berdoa dan berusaha,
seperti hadits Rasulullah “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang
bersunguh-sungguh akan mendapatkannya.. Urusan kita dalam kehidupan ini
bukanlah untuk mendahului orang lain, tapi untuk melampaui diri kita sendiri,
untuk memecahkan rekor diri sendiri dan untuk melampaui hari kemarin dengan
hari yang lebih baik. Itulah sepenggal kalimat yang menjadi penggugah demi
terselesaikannya skripsi yang sederhana ini, yang berjudul “Perbandingan
Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) dan
Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014”.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya rezeki untuk
dapat kuliah di Universitas ini dan apapun nikmat yang telah Allah berikan
yang harus patut disyukuri dan dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tanpa ridho dan berkah-Mu semua ini sulit untuk terjadi.
vi
2. Kedua orang tuaku untuk kasih sayangnya yang tulus tiada henti, Ibuku
tersayang Khoiroh dan Bapakku tersayang Hatta yang telah membesarkan,
mendidik, dan mengajarkan serta doa Ibu dan Ayah dalam berbagai hal
hingga sampai saat ini. Terimakasih banyak atas dukungan nonmateri
maupun materi untuk melancarkan studi ini yang tidak bisa terbalaskan oleh
apapun atas apa yang Ibu dan Ayah lakukan. Doa yang tebaik segalanya
untuk Ibu dan Ayah semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan
ridho-Nya. Tiada patut diucapkan oleh seorang anak, kecuali doa untuk kedua
orang tuanya “Rabbigfirlii Waliwalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayani
Shogiiraa”.
3. Terimakasih untuk kedua kakaku tersayang yaitu Mulkan Rais & Ahmad
Hidayat yang telah menjadi kakak terhebat selalu menjadi pelindung
dimanapun kapanpun dan bagaimanapun. Dan tak terlupakan juga adiku yang
hebat yaitu Ahmad Aqil serta kedua sepupu Sizty Putri Tama dan Desta
Aryani menjadi
luapan emosi penulis berbagi suka dan duka selama
mengerjakan skrispi ini semoga kita menjadi anak yang selalu berbakti
kepada orang tua dan selalu dalam ridho Allah SWT.
4. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta
yang
baru
semoga
dapat
memajukan
dan
mengembangkan FEB lebih baik lagi.
5. Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebelumnya, yang telah berusaha keras
memajukan FEB.
6. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan selaku pembimbing I dan penggagas sinlammim
319913616, hahslm 472319, berfikir menyeluruh 396 yang telah memberikan
ilmu, bimbingan, tuntunan, motivasi, dan pengarahan yang luar biasa kepada
penulis. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah
SWT membalas segala kebaikannya dengan sebaik-baiknya balasan.
7. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku pembimbing II dan selaku ketua jurusan
IESP yang baru semoga dapat menjadi ketua jurusan yang lebih baik lagi
vii
dalam memajukan IESP yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis. Sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan cepat dan baik, semoga Allah SWT mencatat segala
amal kebaikannya sebagai ibadah.
8. Bapak Zuhairan Y. Yunan, S.E, M.Sc dan Bapak Zainal Muttaqin M.Pp
selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jakarta sebelumnya yang telah
meluangkan waktu dan arahan-arahan yang baik selama saya berkonsultasi.
9. Terimakasih kepada Dosen-dosen IESP yang pernah mengajari saya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Bantuan kalian dalam menyampaikan
materi yang sangat membantu saya dalam memahami materi perkuliahan.
Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan semoga Allah SWT membalas
semua jasamu.
10. Sahabat-sahabat kesayanganku selama masa kuliah, Asmah Wulandari, Risna
Maulida H, Indana Mutiara, Rika Pratiwi, Ratri Nurjanah, dan Gita Syardiani,
Terima kasih banyak penulis ucapkan kepada kalian yang telah menjadi
sahabat terbaik dari masa awal kuliah hingga sekarang telah berbagi canda
tawa, suka duka, saling support, saling mendoakan dan selalu ada untuk
sahabatnya satu sama lain dikala membutuhkan serta berjuang bersama-sama
dalam mengerjakan tugas akhir ini. Semoga apapun yang kita kerjakan selalu
dalam Ridho Allah SWT.
11. Terimakasih banyak untuk “Rekan” Perjuangan saya Adam Dwicita Laksana
yang telah membantu dan mendo’akan semua perjalanan selama masa
perkuliahan.
12. Serta Temen-temen seperjuangan IESP angkatan 2011, yang tidak bisa saya
sebutkan satu-persatu. Terima kasih Azhar Ramadhan, Ziko Medri Saputra,
Risdiansyah, Alam Fajar Muhammad, Annisa, Tami, Amel, Vina, Ella, Feris,
Rahma, Dwika, dan Geo atas waktu, tawa, senyum, pengalaman baru selama
ini.
viii
13. Teman-teman masa kuliah Vicky Amalia, Muhammad Ilham Abrar, Rifqi
Alifka, Caesar Noval, Rizky Badillah, Reza Yusuf, Try, Ibnoe Nugraha,
Dimas Yushard, Mentari farahdiba, Febrina Riska, Ajeng Trisna serta semua
rekan di HMJ IESP, DEMA FEB, SEISdance terimakasih untuk waktu luang
segala canda tawanya, bantuan, masukan pengalam dan do’anya semoga
Allah SWT membalah semua jasa-jasa dan kita selalu sukses.
14. Terima kasih untuk teman-teman KKN Angsa, Rizka Zahara, Aprilia Dwi
Permatasari, Dewinta Karmila, Nissa Arifiani, Rahmawati, Muhammad Fauzi,
Handi Raitiardi, Putra Hardianto, Muhammad Iskandar, Muhammad lutfi,
Reno Renaldi, Mujibburahman, dan Anam yang telah berbagi bersama
selama sebulan kkn di desa Sukamulih semoga kita dapat sukses kedepannya.
15. Sahabat-sahabat terbaikku dari dulu sampai sekarang, DiPR, Skakmat, Nadya,
Citra, dan Sherly yang telah memberikan doa semangat serta menjadi
penghibur penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Selalu doa yang terbaik
untuk kalian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 26 Juni 2015
Monawaroh
ix
DAFTAR ISI
Cover
Lembar Pengesahan Pembimbing
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... i
Abstract .............................................................................................................. iv
Abstrak .............................................................................................................. v
Kata Pengantar ................................................................................................ vi
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ……………………………………………………………. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 8
x
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A. Investasi ............................................................................................. 11
1. Pengertian Investasi ................................................................... 11
2. Proses Investasi .......................................................................... 13
B. Saham ................................................................................................ 15
1. Pengertian Saham ........................................................................ 15
2. Indeks Harga Saham .................................................................... 18
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ..................................... 19
4. Jakarta Islamic Index (JII) .......................................................... 20
5. Indeks LQ45 ................................................................................ 22
C. Return Saham .................................................................................... 23
1. Pengertian Return Saham ............................................................ 23
2. Return Market .............................................................................. 23
D. Risiko Investasi ................................................................................. 24
1. Pengertian Risiko ......................................................................... 25
2. Jenis-Jenis Risiko ........................................................................ 25
E. Portofolio ........................................................................................... 29
1. Pengertian Portofolio ................................................................... 29
2. Pemilihan Portofolio .................................................................... 30
xi
3. Return dan Risk Portofolio .......................................................... 31
F. Single Index Model (SIM) ................................................................. 33
G. Kinerja Portofolio .............................................................................. 37
1. Indeks Sharpe .............................................................................. 38
2. Indeks Treynor ............................................................................. 40
3. Indeks Jensen ............................................................................... 41
H. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 43
I. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 48
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 48
B. Model Penentuan Sample .................................................................. 49
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 49
D. Motode Analisis Data ........................................................................ 50
1. Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single
Index Model ................................................................................. 51
2. Pengukuran Kinerja Portofolio Saham dengan Risk Adjusted
Performance ................................................................................ 60
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 66
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 66
1. Jakarta Islamic Index (JII) ......................................................... 66
xii
2. Indeks LQ45 ............................................................................... 68
B. Analisis Data Deskriptif .................................................................... 70
1. Deskriptif data Sampel ............................................................... 70
2. Analisis Deskriptif Variable Penelitian ...................................... 70
C. Proses Analisis ................................................................................... 73
1. Saham-saham Kandidat Portofolio ............................................ 73
2. Analisis
Tingkat
Pengembalian
Pasar
(Rm)
dan
Tingkat
Pengembalian Bebas Risiko (Rf) ............................................... 75
3. Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Jakarta Islamic Index
(JII) dan Indeks LQ45 ................................................................ 77
4. Analisis Kinerja Portofolio masing-masing Saham ................... 94
5. Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan
LQ45 .......................................................................................... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 99
A. Kesimpulan ........................................................................................ 99
B. Saran .................................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102
LAMPIRAN ...................................................................................................... 105
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu
43
3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
62
4.1
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta Islamic
73
Index (JII) Tahun 2010-2014
4.2
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Indeks LQ45
74
Tahun 2010-2014
4.3
Output Expected Return Pasar JII
76
4.4
Output Expected Return Pasar LQ45
77
4.5
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Jakarta Islamic Index
78
(JII) Tahun 2010-2014
4.6
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Indeks LQ45 Tahun
80
2010-2014
4.7
Alpha, Beta, dan Variance Error Saham Sampel Jakarta Islamic
81
Index (JII) Tahun 2010-2014
4.8
Alpha, Beta, dan Variance Error Saham Sampel Indeks LQ45
82
Tahun 2010-2014
4.9
Komposisi Expected Return, Beta, dan Excess Return to Beta 8
84
Saham Kandidat Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) tahun 20102014
4.10
Komposisi Expected Return, Beta, dan Excess Return to Beta 7
85
Saham Kandidat Portofolio Indeks LQ45 tahun 2010-2014
4.11
Cut off point (C*) Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
86
4.12
Perbandingan ERB C* pada Saham Jakarta Islamic Index (JII)
87
Tahun 2010-2014
4.13
Cut off point (C*) Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
xiv
88
4.14
Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Indeks LQ45 Tahun
88
2010- 2014
4.15
Perhitungan Return Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
91
2010 -2014
4.16
Perhitungan Risiko Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
92
2010-2014
4.17
Perhitungan Return Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
93
4.18
Perhitungan Risiko Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
94
4.19
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks
95
Jensen Portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 20102014
4.20
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks
96
Jensen Portofolio saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
4.21
Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan
LQ45 Tahun 2010-2014
xv
97
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Risiko Sistematis, Risiko tidak Sistematis dan Risiko Total
26
2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
47
4.1
Grafik Data Return Pasar Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-
75
2014
4.2
Grafik Data Return Pasar LQ45 Tahun 2010-2014
76
4.3
Proporsi Dana pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun
89
2010-2014
4.4
Proporsi Dana pada Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
xvi
90
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1
Keterangan
Halaman
Daftar Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2010-
105
2014
2
Daftar saham di Indeks LQ45 Periode tahun 2010-2014
108
3
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Porotofolio Jakarta
113
Islamic Index (JII)
4
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Indeks
126
LQ45
5
Tabel Return Pasar (Rm) Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks
133
LQ45
6
Output SPSS Saham Jakarta Islamic Index (JII)
135
7
Output SPSS Saham Indeks LQ45
141
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari perkembangan
pasar modal, semakin besar peran pasar modal yang diikuti dengan semakin
mengecilnya peran perbankan komersial dalam mobilisasi dana mereka ke sektor
yang produktif. Fenomena ini disebut disintermediasi pasar keuangan, dimana
pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi menarik bagi investor. Hal
ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang lebih besar kepada
investor dibandingkan perbankan. Pasar modal memberikan kebebasan kepada
investor
untuk
dapat
memilih
secara
bebas
sekuritas-sekuritas
yang
diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko, ketersediaan dana
dan jangka waktu investasi.
Secara sederhana, investasi adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan
seseorang untuk mengembangkan harta. Dengan kata lain investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat
ini memiliki tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang
(Tendelilin, 2010:2). Dalam investasi, tentunya yang diharapkan adalah imbalan
atas komitmen yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari definisi mengenai investasi, dapat ditarik tiga unsur yang terkait
dengan investasi. Pertama, investasi merupakan pengeluaran atau pengorbanan
sesuatu (sumber daya) pada saat sekarang dan bersifat pasti. Kedua, terdapat
ketidakpastian mengenai hasil hal ini terkait dengan resiko. Ketiga, ketidakpastian
1
akan hasil atau pengembalian dimasa datang. Pengeluaran atau pengorbanan
dalam investasi diartikan sebagai pengorbanan sumber daya yang bersifat
Tangible Asset misalnya dana atau properti, maupun Intangible Asset seperti
tenaga dan pikiran (M. Nafik, 2009:68).
Berbicara tentang investasi tidak terlepas dari peran seorang investor.
Investor mengharapkan keuntungan (return) dari pasar modal baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Para investor bebas memilih bermacam-macam
instrumen keuangan yang ada di pasar modal. Salah satu instrument investasi
adalah saham yang di perdagangkan di bursa efek. Dalam melakukan investasi
saham, seorang investor dapat memperoleh dua pendapatan dari kepemilikan
saham di suatu perusahaan, yaitu capital gain dan deviden (M. Nafik, 2009:244).
Untuk memperoleh tingkat keuntungan investasi yang maksimal dengan
tingkat risiko tertentu, sebaiknya investor memegang beberapa saham dengan
membentuk portofolio dari perusahaan (emiten) yang berbeda sektor industrinya.
Hal ini sesuai dengan teori portofolio Markowitz yaitu don’t put your eggs into
one basket yang artinya “jangan taruh telur dalam satu ranjang” pendapat ini
memiliki arti bahwa dengan memegang beberapa saham maka akan terjadi proses
diversevikasi (penyebaran risiko). Artinya apabila salah satu saham investor
mengalami penurunan harganya maka investor tidak akan mengalami kerugian,
karena kerugian saham yang mengalami penurunan harga masih bisa di-cover
oleh saham-saham lain yang harganya tidak menurun. Bila diibaratkan sahamsaham itu “eggs” maka portofolio adalah “basket” (Suherman, 2006).
2
Oleh karena itu dalam membentuk portofolio investasi yang baik, seorang
manajer investasi perlu melakukan pengelolaan secara baik agar menghasilkan
return yang maksimal. Pengelolaan portofolio yang dasarnya merupakan bentuk
manajemen dimana bagian yang terpenting adalah pemilihan dan pembentukan
portofolio optimal (Saud Husnan, 2011:54).
Banyak pakar keuangan merumuskan bahwa tujuan pembentukan
portofolio secara umum ada dua. Dimana keduanya bertujuan untuk memberikan
kepuasan yang maksimal kepada para pemegang saham. Para pemegang saham
akan menuntut secara maksimal kepada pihak manajemen perusahaan untuk
bekerja dan mampu meningkatkan keuntungan setiap tahunnya. Adapun tujuan
pembentukan portofolio adalah untuk memberikan keuntungan yang maksimal
sesuai dengan yang diharapkan (expected return), menciptakan risiko yang
menciptakan continuity dalam bisnis (Irham, 2009:3).
Masalah yang sering terjadi adalah investor selalu dihadapkan dengan
ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi
portofolio pilihannya. Hal ini tergantung dari preferensi risiko para investor itu
sendiri. Seorang investor yang rasional tentu akan memilih portofolio yang
optimal.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang dibuktikan
dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Oleh karena itu
kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat
mengenai perkembangan bursa juga semakin meningkat. Hal ini terlihat dari
IHSG yang merupakan gambaran dari pergerakan harga-harga saham yang
3
tercatat. Perkembangan IHSG mencetak rekor baru tertinggi sepanjang masa di
bulan April 2015 telah menembus angka 5.521,692 poin sejak bursa ini berdiri
sejak April 1983. IHSG naik 22,29 poin (0,4%) ke level 5.502,32. Salah satu
informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan
dari pergerakan harga saham sekarang ini, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
memiliki tiga belas macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman bagi
investor untuk berinvestasi di pasar modal. Di antara nya yaitu IHSG, indeks
harga saham sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic index (JII), indeks
kompas100, indeks bisnis 27, indeks Perindo 25, indeks Sri Kehati, indeks papan
utama, indeks pengembangan, indeks individual, indeks saham syariah Indonesia
(ISSI) dan indeks infobank15. Seluruh indeks saham yang ada di BEI
menggunakan metode perhitungan yang sama, yaitu rata-rata tertimbang
berdasarkan jumlah saham tercatat (Buku Panduan Bursa Efek Indonesia, 2009:2).
Pada tahun 2000, fenomena sistem ekonomi syariah pun turut mewarnai
Bursa Efek Jakarta. Hal ini ditandai dengan di bentuknya Jakarta Islamic Index
(JII), yang berjumlah 30 saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menjadi
jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Selain itu,
JII menjadi tolak ukur dalam memilih portofolio saham yang halal. Hal ini
membawa dampak baik pada tingkat pertumbuhan investasi di pasar modal
(Abdul Gani, 2009:7). Karena sebelumnya ada anggapan berinvestasi di pasar
modal merupakan sebuah kegiatan yang diasumsikan sebagai judi secara langsung
diharamkan oleh islam.
4
Terdapat perbedaan-perbedaan dalam penentuan syarat-syarat saham
sesuai syariah. Saham yang masuk kategori saham syariah merupakan sahamsaham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang dalam menjalankan
perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah (Tim IDX, 2012:5). Investasi di
Bursa efek Indonesia dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli
saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah.
Dimana investasi syariah merupakan investasi yang bersifat profit/loss sharing
karena islam melarang praktek bunga (riba) yang selalu menuntut imbal hasil
tanpa memandang debitor untung atau rugi. Meskipun konsep syariah menganut
prinsip profit/loss sharing bukan berarti investor muslim tidak harus melakukan
perhitungan dan analisis dalam memilih suatu investasi karena kegiatan analisis
investasi dimaksudkan agar dalam berinvestasi memperoleh imbal hasil (return)
maksimal pada tingkat risiko tertentu atau meminimalkan risiko untuk
memperoleh return tertentu.
Saat ini Bapepam-LK berkerjasama dengan DSN-MUI dan Bursa Efek
Indonesia (BEI) telah secara reguler menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES) yang
didalamnya terdaftar saham yang telah diseleksi berdasarkan prinsip syariah. Dari
seluruh saham yang tercatat pada bursa dengan jumlah 230 saham berbasis
syariah. Dengan demikian sarana investasi pasar modal yang sesuai dengan
prinsip syariah melalui saham dapat menjadi alternative bagi investor muslim
maupun investor pada umumnya (Berita Yahoo, 2012).
Salah satu objek penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar
dalam Jakarta Islamic index (JII), yaitu saham-saham terpilih yang telah terdaftar
5
dalam Daftar Efek syariah (DES) yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas
yang tinggi. Dengan demikian, apabila investor melakukan investasi dengan
membentuk portofolio yang terdiri dari saham Jakarta Islamic Indeks (JII), maka
kemungkinan besar return yang akan diterima dapat lebih besar dan risiko yang
muncul juga dapat diperkecil karena saham-saham yang terdapat dalam Jakarta
Islamic index (JII) merupakan saham terpilih dan berkinerja baik (Jakarta Islamic
Index, 2012).
Dari ketiga belas indeks yang tercatat di BEI, yang mendapat perhatian
lebih besar dari fund manager maupun investor adalah Indeks LQ45 dan Jakarta
Islamic index (JII) dikarenakan kedua indeks ini memiliki kinerja pengembalian
atas investasi saham indeks yang cukup baik dan memiliki daya tahan yang kuat.
Selain itu, saham-saham yang terdapat di kedua indeks ini dipilih berdasarkan
kriteria tertentu sehingga memiliki kualitas yang baik. Saham-saham dikedua
indeks ini merupakan saham-saham teraktif dalam transaksi di pasar modal
sehingga memiliki kapitalisasi pasar lebih besar dibandingan dengan sahamsaham lain yang tergabung di IHSG. Sehingga JII maupun LQ45 memiliki nilai
fundamental yang unggul serta tingkat risiko yang lebih rendah.
Atas dasar inilah, kemudian peneliti memilih obyek penelitian saham
Jakarta Islamic index (JII) dan Indeks LQ45
untuk memberikan informasi
mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari saham masing-masing indeks.
Diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran kepada manajer investasi
maupun investor dalam menentukan keputusan investasi berdasarkan portofolio
yang sudah dibentuk dipasar dan pembentukan portofolio individual dengan judul
6
“Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta Islamic
Index (JII) dan Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pembentukan portofolio pada
instrument saham digunakan untuk meminimalisir risiko yang akan muncul dalam
berinvestasi serta memaksimalkan return yang akan didapat sebagai implikasi dari
investasi yang dilakukan investor. Pembentukan portofolio memerlukan
pemahaman khusus bagi investor dalam mengkombinasikan berbagai asset yang
terdaftar dalam Jakarta Islamic index (JII) dan Indeks LQ45. Karena masalah
yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan ketidakpastian ketika harus
memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi potofolio pilihannya. Hal ini
tergantung dari preferensi risiko para investor itu sendiri. Para investor
dihadapkan dengan banyak kombinasi saham dalam portofolio mana yang
seharusnya dipilih oleh seorang investor. Seorang investor yang rasional tentu
akan memilih portofolio yang optimal.
Masalah yang dapat diidentifikasi peneliti sebagai berikut:
a. Bagaimana membentuk portofolio optimal dari saham-saham yang
terpilih di Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 dengan
menggunakan single index model?
b. Saham apa sajakah yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio
yang optimal dari saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII)
dan Indeks LQ45?
7
c. Bagaimana kinerja portofolio optimal dari masing-masing saham
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan menjadi beberapa hal sebagai berikut:
a. Periode waktu penelitian dari Januari tahun 2010 hingga Desember
2014.
b. Saham syariah yang menjadi bahan penelitian hanya saham syariah
yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) selama periode
penelitian.
c. Saham konvensional yang menjadi pembanding adalah saham
konvensional yang konsisten pada Indeks LQ45 selama periode
penelitian.
d. Analisis kinerja portofolio saham menggunakan metode Risk Adjusted
Performance (Indeks Sharpe, Indeks Jensen, Indeks Traynor).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan sebelumnya,
maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Saham apa saja yang dapat dibentuk menjadi sebuah portofolio yang
optimal dari saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) dan
Indeks LQ45 berdasarkan metode Single Index Model?
8
2. Berdasarkan metode Risk Adjusted Performance, portofolio optimal
manakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik antara Jakarta
Islamic index (JII) dan Indeks LQ45?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk
portofolio saham optimal dari Jakarta Islamic Indeks (JII) dan
Indeks LQ45 berdasarkan metode Single Index model.
b. Untuk menentukan portofolio optimal terbaik dari proses
perbandingan kinerja kedua portofolio optimal berdasarkan metode
Risk Adjusted Performance.
2. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai kalangan:
a. Bagi kalangan akademisi atau peneliti
Untuk menambah bahan kajian dan pustaka tentang pasar
modal khususnya pada instumen saham. Serta diharapkan dengan
adanya hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk melakukan
penelitian studi mengenai perbandingan kinerja pembentukan
portofolio saham optimal diperiode berikutnya.
9
b. Bagi perusahaan
Dapat dijadikan referensi saham-saham yang dapat dijadikan
portofolio saham, sehingga bisa melakukan evaluasi terhadap
kinerja portofolio optimal saham.
c. Bagi calon investor
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
bahan
petimbangan ketika akan memutuskan untuk berinvestasi dalam
instrument keuangan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Bodie et.al. (2007:3) Investasi adalah: “An Investment is the
current commitment of money or other Resources in the expectation of reaping
future benerfits.” Jika diterjemahkan, investasi adalah komitmen saat ini akan
uang atau sumber-sumber lain dengan ekspektasi memperoleh keuntungan di
masa datang. Dapat di simpulkan bahwa investasi adalah pengorbanan dana yang
dilakukan saat ini dengan ekspektasi untuk memperoleh tambahan dana berupa
keuntungan dari return yang tidak pasti dimasa yang akan datang untuk
meningkatkan kesejahteraan investor. Tambahan dana merupakan kompensasi
dari dana yang telah dikorbankan yang diharapkan memiliki nilai yang lebih
tinggi dimasa yang akan datang. Return yang tidak pasti merupakan risiko yaitu
penyimpangan dari apa yang diharapkan.
Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (2005:144) investasi
dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa
depan, dengan dua atribut yang melekat yaitu risiko dan waktu. Pengertian lain
mengenai investasi adalah komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa
obyek investasi dengan tujuan memperoleh tingkat pengembalian tertentu dimasa
mendatang. Dapat dikatakan pula bahwa investasi merupakan salah satu cara yeng
digunakan untuk mengembangkan harta kekayaan yang dimiliki secara produktif
baik di real asset maupun di financial Asset (Taufik Hidayat, 2011:23).
11
Menurut Jogiyanto (2010), investasi dapat dibagi dalam dua macam antara
lain:
a. Investasi langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian
langsung aktiva keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan.
Aktiva keuangan bisa berupa tabungan dengan deposito. Serta
investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga
pendapatan tetap dan saham (Jogiyanto, 2010:7).
b. Investasi tidak langsung: investasi yang dilakukan dengan pembelian
aktiva keuangan suatu perusahan melalui perusahaan investasi dimana
perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola dana
investasi dan memiliki aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain
(Jogiyanto, 2010:10).
Berbicara mengenai investasi, islam memandang investasi dari dua
dimensi, yaitu dimensi dunia dan akhirat. Islam mengajarkan bahwa semua
perbuatan manusia, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal merupakan
investasi yang akan dinikmati di dunia dan akhirat. Perbuatan manusia dianggap
sebagai investasi maka hasilnya akan ada yang beruntung, maupun ada yang
merugi, itulah yang disebut risiko. Oleh karenanya, islam memandang semua
perbuatan
manusia
dalam
kehidupan
sehari-harinya
termasuk
aktivitas
ekonominya sebagai investasi yang akan mendapatkan hasil (return). Investasi
yang melanggar syariah akan mendapatkan balasan yang setimpal, begitu pula
investasi yang sesuai syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi dalam
islam adalah pengorbananan sumber daya pada masa sekarang untuk
12
mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih besar
di masa yang akan datang, baik langsung maupun tidak langsung seraya tetap
berpijak pada prinsip-prinsip syariah secara menyeluruh (Nafik HR, 2009:70).
Ada dua dasar keputusan seseorang melakukan investasi:
1. Return, merupakan tingkat keuntungan investasi yang berupa:
a. Expected Return (return yang diharapkan) yaitu return
yang
diharapkan akan didapatkan investor di masa depan.
b. Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya
terjadi atau didapatkan oleh investror.
2. Risiko, merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return
yang diharapkan yang terdiri dari:
Dengan demikian dari pemaparan pengertian investasi diatas dapat
disimpulkan bahwa investasi merupakan kegiatan menunda konsumsi saat ini
untuk dialokasikan dananya ke instrumen investasi yang banyak ditawarkan
dengan berbagai keuntungan dan risiko yang akan diterima dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
2. Proses Investasi
“Proses investasi menjelaskan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi sekuritas yang bisa dipasarkan, seberapa ekstensif
dan kapan sebaiknya dilakukan” (Sharpe et.al, 2005:1).
“Proses
keputusan
investasi
merupakan
proses
keputusan
yang
berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima
tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi
13
yang terbaik” (Tandelilin, 2010:12). Tahap-tahap keputusan investasi meliputi
lima tahap keputusan, yaitu:
a. Penentuan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu di pertimbangkan dalam tahap ini, yaitu
tingkat pengembalian yang diharapkan, tingkat risiko, ketersediaan
dana yang akan diinvestasikan.
b. Penentuan kebijakan investasi
Tahan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (Asset
allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana
yang dimiliki pada berbagai kelas asset yang tersedia. Investor juga
harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan
investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi
pendistribusian dan tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang
harus ditanggung.
c. Pemilihan strategi portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu
strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio
aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknikteknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio
yang lebih baik. Strategi pasif meliputi aktivitas investasi pada
portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
14
d. Pemilihan asset
Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin
dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari
kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan
return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan risiko
terendah.
e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran
kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan
kinerja portofolio lainnya melalui proses banchmarking. Proses
banchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar,
untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah
dintentukan
dibandingkan
dengan
kinerja
portofolio
lainnya
(portofolio pasar).
B. Saham
1. Pengertian saham
“Secara sederhana, saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau pemilikan sesorang atau badan suatu perusahaan” (Sundjaja dkk, 2010:447).
Salah satu jenis sekuritas yang diminati oleh para investor adalah saham.
Saham adalah sertifikat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan (Husnan,
2010:54). Saham banyak diminati oleh investor dikarenakan memiliki return yang
tinggi akan tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi akan
15
tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Return yang tinggi dari investasi
terkait dengan rumus dari investasi yakni high risk high return. Oleh karena itu
dalam berinvestasi sebaiknya sesorang tidak hanya memperhatikan tingkat return
yang ditawarkan, perhatikan pula risiko yang mungkin muncul dari investasi.
Saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek,
saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut (IDX, 2012).
Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang
dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain:
a. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan
kepada investor dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh
perusahaan dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang
saham dalam RUPS, biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan
dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam
kembali.
16
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual
saham, capital gain ini terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
saham dipasar sekunder.
Saham dapat dibagi 2, yaitu:
a. Saham preferen
Saham preferen merupakan produk hybrid atau campuran antara saham
biasa dengan efek pendapatan tetap karena pemilik saham ini akan
mendapatkan pendapatan tetap yang dibagikan secara rutin dalam bentuk
dividen (Hidayat, 2010:94).
Bagi investor, saham preferen memiliki kelebihan antara lain:
a. Memberikan dividen secara rutun.
b. Mendapat keuntungan dari capital gain.
c. Jika perusahaan likuidasi, pemilik saham akan didahulukan dalam
menerima pembayaran.
d. Memiliki hak memberikan suara.
b. Saham biasa
Surat berharga yang paling banyak dan luas perdagangannya.
Pemegang surat berharga ini memiliki hak suara dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS) dan di samping memperoleh pembagian
keuntungan (dividen) dari perusahaan juga kemungkinan adanya
keuntungan atas kenaikan modal (nilai) surat berharga tersebut (capital
gain). Dengan demikian, saham biasa merupakan dimana pemegang
17
saham yang memilikinya mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar
modal yang ditanamkan. Hal ini berarti jika investor merupakan
pemilik perusahaan sebesar dan yang ditempatkan pada perusahaan
tersebut (Ahmad, 2010).
2. Indeks Harga Saham
“Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan
indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif
atau lesu” (Sundjaja dkk, 2010:464)
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin (2006:167)
Beberapa fungsi indeks yang diharapkan dalam pasar modal yaitu:
ï‚·
Sebagai indikator tren pasar.
ï‚·
Sebagai indikator tingkat keuntungan.
ï‚·
Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio.
ï‚·
Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan stategi pasif.
ï‚·
Memfasilitasi berkembangnya produk derivative.
Beberpa jenis indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia sebagai
berikut:
a. Indeks Individual
b. Indeks Harga Saham Sektoral
c. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
d. Indeks LQ-45
18
e. Jakarta Islamic Index (JII)
f. Indeks Papan Utama
g. Papan Pengembangan
h. Indeks Kompas 100
i. Indeks Bisnis 27
j. Indeks Pefindo 25
k. Indeks Sri Kehati
l. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
m. Indeks Infobank15
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi investor untuk
menggambarkan pergerakan harga-harga saham sehingga investor dapat
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli satu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan
menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang
cepat pula.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Composite Stock Price Index
pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator
pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham biasa maupun saham
preferen. Hari dasar perhitungan indeks adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan
nilai 100, sedangkan jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak
13 saham. IHSG biasa digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar
19
dalam model analisis harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan
harga saham harian seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(Gumanti, 2011:72)
4. Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index tediri dari 30 jenis saham yang dipilih dari sahamsaham yang sesuai dengan syariat islam dan termasuk saham yang liquid
(Tandellin, 2010:89). Jakarta Islamic index dimaksudkan sebagai saham-saham
unggulan yang aktif diperdagangkan dan memiliki kapitalisasi terbesar dalam
perdagangan sekuritas. Selain itu saham JII sebagai tolak ukur untuk mengukur
kinerja investasi pada saham dengan basis dan diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor untuk berinvestasi secara syariah yang dapat dipastikan
kehalalannya dalam perdagangan di bursa.
Saham syariah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang
jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah (dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa) (Hidayat, 2010: 78). Saham yang masuk dalam
saham syariah harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Fatwa Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IX/2000 mengenai
pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah (Nafik HR, 260).
Menurut Majelis Ulama Indonesia yang bekerja sama dengan Bank Indonesia
(2003) jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syari’ah Islam, antara lain:
20
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang;
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan
dan asuransi konvensional;
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram;
d. Usaha yang memproduksi, memdistribusi, dan/atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Menurut Nafik HR, saham dengan prinsip syariah yang masuk dalam
perhitungan daftar saham JII harus memiliki kriteria:
a. Kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali
termasuk dalam 10 kapitalisasi besar);
b. Saham yang berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun
memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%;
c. 60 saham dari susunan saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi
pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir;
d. 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai
perdagangan regular selama satu tahun terakhir.
Saham-saham yang masuk dalam indeks JII akan dievaluasi secara rutin
selama 6 bulan. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi kesyariahan saham
yang telah masuk ke dalam indeks JII. Apabila terdapat perusahaan yang
melanggar prinsip syariah dalam menjalankan kegiatannya, maka saham
21
perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari daftar JII dan digantikan dengan saham
perusahaan lain yang memenuhi kriteria saham Indeks JII. Saham yang telah
keluar tadi, dapat masuk kembali dalam Indeks JII jika telah memenuhi kriteria
yang telah ditentukan.
5. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham di BEI yang likuiditas yang tinggi dan
kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria
pemilihan. Kriteria-kriteria berikut digunakan untuk memilih ke-45 saham yang
masuk dalam LQ45 sebagai berikut (Tandellin, 2010:87):
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar
regular (rata-rata nilai ransaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah hari transaksi di pasar reguler.
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 februari 1997. Hari
dasar untuk perhitungannya adalah 13 juli 1994 dengan nilai dasar 100.
Selanjutnya Bursa Efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masingmasing ke-45 saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. Pergantian
saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan
Agustus. Apabila terdapat saham tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham
22
tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks dan digantikan dengan saham lain
yang memenuhi kriteria.
C. Return Saham
1. Pengertian Return Saham
“Return saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh
pemegang saham sabagai hasil investasinya” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:71).
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return
harapan (expected return) dan return aktual (realized return). Return harapan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan
return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa
lalu. Perbedaan antara return harapan dan return aktual merupakan risiko yang
harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi sehingga dalam berinvestasi
di
samping
memperhatikan
tingkat
return
investor
harus
selalu
mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi (Tendelilin, 2010:10).
2. Return Market
Return Market merupakan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari data
semua saham yang ada di Bursa Efek Indonesia yang disebut dengan indeks pasar
saham. Indeks pasar saham merupakan indikator yang mencerminkan kinerja
saham-saham di pasar.
23
Dimana:
Rm
= Return pasar
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t
IHSGt-1
= indeks harga Saham Gabungan pada periode sebelumnya
t-1
D. Risiko investasi
Dalam mempelajari investasi salah satu bagian terpenting yaitu mengukur
risiko dan return. Seorang manajer finansial harus mampu memahami konsep
return dan risiko guna mengestimasi pergerakan harga saham.
1. Pengertian Risiko
“Risiko (risk) didefinisikan dalam kamus Webster sebagai suatu halangan,
gangguan, eksposur terhadap kerugian atau kecelakaan. Jadi, risiko diartikan
sebagai peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan” (Brigham
dan Houston, 2009:216).
Sedangkan menurut Sharpe et.al. (2005:5) risiko adalah kerugian yang
dihadapi para investor. Risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang
tidak menguntungkan. Risiko diartikan sebagai kemungkinan mengalami kerugian
yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan (probability) bahwa beberapa
hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat baik (misalnya asetnya
berlipat ganda) ke sangat buruk (misalnya, asetnya menjadi tidak bernilai sama
sekali). Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian
24
yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di
masa mendatang (Gumanti, 2011:50).
2. Jenis-jenis Risiko
Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu:
a.
Risiko sistematis (systematic risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan
melakukan
diversifikasi,
karena
fluktuasi
risiko
ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor
makro
yang
dapat
mepengaruhi
pasar
secara
keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing,
kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
b.
Risiko tidak sistematis (unsistematic risk)
Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam
satu perusahaan atau industri tertentu, misalnya faktor struktur modal,
struktur Asset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan sebagainya
(Husnan, 2006).
25
Gambar 2. 1
Risiko Sistematis, Risiko tidak Sistematis dan Risiko Total
Sumber: Husnan, 2006
Pada gambar di atas tampak bahwa semakin banyak jumlah saham
dalam portofolio, maka semakin kecil risiko yang tidak sistematis.
Karena risiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan cara
diversifikasi, maka risiko ini menjadi tidak relevan dalam portofolio,
sehingga yang relevan bagi investor adalah risiko pasar atau risiko
sistematis yang diukur dengan beta (β) (Husnan, 2006).
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko
suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain (Tandelilin, 2010:103).
a.
Risiko suku bunga
Perusahaan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi. Perubahan suku bungan akan mempengaruhi harga saham
secara terbalik, cateris Paribas. Artinya, jika suku bunga meningkat,
maka harga saham akan menurun, cateris paribus. Demikian pula
sebaliknya, jika suku bungan turun, harga saham naik. Jika suku
26
bunga misalnya naik, maka return investasi yang terkait dengan suku
bunga (misalnya deposito) juga akan naik. Kondisi seperti ini bisa
menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk
memindahkan dananya dari saham ke dalam deposito. Berdasarkan
hukum permintaan-penawaran jika, banyak pihak menjual saham
cateris paribus maka harga saham akan turun.
b.
Risiko pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas
return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar
biasanya
ditunjukkan
oleh
berubahnya
indeks
pasar
secara
keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.
c.
Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah
yang telah diinvestasikan. Oleh karenannya, risiko inflasi juga bisa
disebut sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan
investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk
mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.
d.
Risiko bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut
sebagai risiko bisnis. Misalnya, perusahaan pakaian jadi yang
bergerak pada industri tekstil akan sangat dipengaruhi oleh
karakteristik tekstil itu sendiri.
27
e.
Risiko finansial
Risiko
ini
berkaitan
dengan
keputusan
perusahaan
untuk
menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar
proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko
finansial yang dihadapi perusahaan.
f.
Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan
perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat
suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut
demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin
besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
g.
Risiko nilai tukar mata uang
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik
(negara perusahaan tersebut) dengan nilai mata uang negara lainnya.
Risiko ini dikenal juga sebagai risiko mata uang (currency risk),
Risiko nilai tukar (exchange risk).
h.
Risiko negara (country risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan
dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang
beroperasi diluar negeri, stabilitas politik dan ekonomi suatu negara
bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko
negara yang terlalu tinggi.
28
E. Portofolio
1. Pengertian Portofolio
“Portofolio merupakan sekumpulan instrumen investasi yang dibentuk
untuk memenuhi sasaran umum investasi. Portofolio juga dapat diartikan
gabungan dari berbagai aktiva / surat-surat berharga / saham / kesempatan
investasi” (Rodoni dan Herni Ali, 2010:73).
Portofolio merupakan susunan asset finansial dalam investasi yang
dilakukan oleh seorang investor melalui pasar modal atau melalui pasar uang.
Penyusutan keputusan investasi ke dalam berbagai instrument investasi
melahirkan portofolio investasi. Sedangkan yang dimaksud dengan diversifikasi
instrument dalam portofolio adalah instrument tidak berasal dari industri yang
sama (Murdifin Harming, 2010:376). Sedangkan menurut Sabar Warsini
(2009:117) portofolio adalah penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa
peluang investasi yang dilakukan investor perorangan atau lembaga.
Dalam
konteks
investasi
saham,
diversivikasi
dilakukan
dengan
mengalokasikan dana pada beberapa saham dari perusahaan yang berbeda.
Kombinasi saham ini disebut dengan portofolio saham (Fardiansyah, 2002:39).
Menurut Sadono Sukirno (2006:231), investasi portofolio adalah investasi dalam
bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi
pemerintah. Sedangkan menurut Eko P. Pratomo (2010), portofolio investasi
adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan
komposisi tertentu untuk mencapai target imbal hasil yang diharapkan.
29
Dalam pembentukan sebuah portofolio sebaiknya terdiri dari beberapa
sektor saham yang berbeda. Hal ini dikarenakan akan menjadi terlalu besar risiko
yang akan diterima investor apabila portofolio yang dibentuknya hanya terdiri dari
sektor yang sama. Ketika kondisi pasar sedang turun (bearish), maka dapat
dipastikan seluruh saham tersebut akan terkoreksi turun pula (Benni Sinaga,
2011:71). Dengan disimpulkan bahwa portofolio adalah sekumpulan aset investasi
dalam pasar modal yang dibentuk oleh seorang investor yang terdiri dari berbagai
jenis saham dalam rangka memaksimalkan return dan meminimalkan risk yang
mungkin muncul dari investasi yang dilakukan.
2. Pemilihan Portofolio
Ada tiga konsep dasar yang diketahui sebagai dasar untuk memahami
pembentukan portofolio oprtimal (Tandelilin, 2010:156) yaitu:
a.
Portofolio optimal
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan
return
harapan
dengan
tingkat
risiko
tertentu
yang
bersedia
ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah
dengan tingkat return tertentu. Portofolio optimal merupakan portofolio
yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada
kumpulan portofolio efisien, tentunya portofolio yang dipilih investor
adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan
terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya.
b.
Fungsi utilitas dan kurva indiferen
30
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang
menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi
nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut.
Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan
preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan
masing-masing risiko dan tingkat return harapan.
Seorang investor akan mempunyai preferensi yang sama terhadap
setiap titik dalam suatu kurva indiferen, karena titik-titik dalam kurva
indiferen tersebut menunjukkan seberapa besar tingkat risk averse seorang
investor. Kemiringan (slope) positif kurva indiferen menggambarkan
bahwa investor selalu menginginkan return yang lebih besar sebagai
kompensasi atas risiko yang lebih tinggi yang harus ditanggungnya.
c.
Asset berisiko dan Asset bebas risiko
Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya
pada berbagai Asset, baik Asset yang berisiko maupun Asset yang bebas
risiko.
3. Return dan risk portofolio
“Return dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return
yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut”
(Rodoni dan Herni Ali, 2010:73). Hal ini sesuai dengan pernyataan sharpe at. Al
(2005:170), “Tingkat pengembalian aktual portofolio adalah bobot rata-rata
31
tingkat pengembalian dari sekuritas pembentuknya, yang menggunakan porsi
investasi sebagai pembobot”.
Rumus:
Dimana:
= return portofolio
= proporsi atau bobot sekuritas i
= return realisasi sekuritas i
Return portofolio saham merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh
investor dari setiap alternatif investasi dan berasal dari:
1.
Deviden adalah return yang merupakan komponen dasar dari sebuah
investasi, berupa cash flow yang diterima secara periodik dan biasanya
disebut dividen. Besarnya Yield bisa positif, nol atau negatif.
2.
Capital gain atau capital loss adalah return yang diperoleh investor
yang berasal dari perubahan harga asset-asset yang dipegangnya.
Apabila perubahan harga tersebut positif maka disebut capital gain,
sedangkan bila perubahan harga tersebut negatif disebut capital loss
(Sharpe et.al., 2005:171).
Setelah portofolio terbentuk, maka akan terdapat return dan risk seperti
halnya dalam saham. Return yang akan muncul dalam portofolio dapat
dimaksimalkan karena adanya penyebaran dalam berinvestasi. Sebaliknya risk
dapat diminimalisir dengan diterapkannya konsep diversifikasi dalam portofolio
32
yang dibentuk. Namun tanpa mengetahui ukuran risiko, investor akan kesulitan
dalam menentukan tingkat keuntungan yang seharusnya ada pada investasi atau
portofolio (required rate of return on Investment or portofolio) (Sukardi dkk,
2010:259).
Risiko portofolio tidak bisa dihitung dengan menjumlahkan risiko masingmasing sekuritas yang ada dalam portofolio. “risiko portofolio menggambarkan
gabungan penyimpangan antara sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
Risiko portofolio diukur dengan standar deviasi portofolio” (Rodoni dan Herni
Ali, 2010:74)
Risiko adalah kerugian yang dihadapi oleh para investor. Risiko
merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko
juga dapat didefinisikan sebagai the possibility of suffering harm or loss (The
American Heritage Dictionary). Dalam konteks investasi, kondisi harm and loss
dapat berupa kondisi dimana investor menerima keuntungan yang lebih kecil dari
yang disyaratkan (Sukardi dkk, 2010:255).
Dengan demikian risiko dapat dikatakan sebagai penyimpangan yang
dilambangkan sebagai standar deviasi (σ). Pada risiko portofolio, nilai risiko
didapat dari varian return saham-saham pembentuk portofolio tersebut. Dimana,
varians merupakan jumlah keseluruhan dari masing-masing kuadrat suatu
expected return setiap saham yang dikurangi terhadap expected return portofolio,
sedangkan standar deviasi portofolio adalah hasil akar kuadrat varians tersebut.
F. Single Index Model (SIM)
33
Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an
yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan
beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana
portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun
portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan
unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat
diminimalisir melalui diversifikasi dan mengombinasikan berbagai instrumen
investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut di publikasi secara
luas pada Journal of Finance.
Selain itu Model Indeks Tunggal dapat digunakan juga untuk menghitung
keuntungan yang diharapkan dan risiko portofolio (HM Jogiyanto, 1998:161).
Model Portofolio Markowitz, sebagai berikut:
a.
Dua ciri relevan untuk sesuatu portofolio investasi adalah keuntungan
yang diharapkan dan risiko.
b.
Investor yang rasional akan memilih untuk memegang portofolio yang
efisien.
c.
Secara teorinya ada kemungkinan untuk mendapatkan portofolio yang
menguntungkan.
d.
Program komputer tententu dapat menggunakan informasi dalam
setiap sekuritas untuk menunjukkan satu kedudukan portofolio yang
efisien yang disebut sebagai “Efficient Frontier”.
Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari
Mean-Varian model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan
34
dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapat begitu banyak kombinasi aktiva
berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian
banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti akan memilih
porotofolio optimal (efficient set). Untuk menentukan penyusunan portofolio
optimal dengan menggunakan Single Index Model, yang terutama dibutuhkan
adalah penentuan portofolio yang efisien sebab pada dasarnya semua portofolio
yang efisien adalah portofolio yang optimal.
Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1963 William F. Sharpe
mengembangkan Single Index Model (Model Indeks Tunggal) yang merupakan
penyederhanaan Index Model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh
Markowitz. Model Indeks Tunggal menjelaskan hubungan antara return dari
setiap sekuritas individual dengan return indeks pasar. Model ini memberikan
metode alternatif untuk menghitung varian dari suatu portofolio, yang lebih
sederhana dan lebih mudah dihitung jika dibandingkan dengam metode
perhitungan Markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan untuk dasar
menyelesaikan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh
Markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio maka dalam
Model Indeks Tunggal ini membutuhkan yang lebih sedikit.
Menurut Eduardus Tandellin Model Indeks Tunggal membagi return dari
suatu sekuritas menjadi dua komponen, yaitu:
1. Komponen imbal yang unik diwakili oleh αi yang independen
terhadap imbal hasil pasar.
35
2. Komponen return yang berhubungan dengan imbal hasil pasar
yang diwakili oleh βi x Rm.
Bagian imbal hasil yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa
mikro (micro event) yang mempengaruhi semua perusahaan tertentu saja, tetapi
tidak mempengaruhi semua perusahaan secara umum. Bagian imbal hasil yang
berhubungan dengan imbal hasil pasar ditunjukkan oleh beta (βi) yang merupakan
sensitivitas imbal hasil suatu sekuritas terhadap imbal hasil pasar.
Model Indeks Tunggal menggunakan beta untuk menghitung return
ekspektasi, varian, dan kovarian return sekuritas tunggal, serta menghitung return
dan varian portofolio. Beta pada suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik
estimasi yang menggunakan data historis. Beta yang digunakan dihitung
berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi
beta masa datang.
Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung
pembentukan portofolio adalah (Hartono, 2010:207):
1. Menghitung tingkat return saham dan expected return
2. Menghitung indeks return pasar, alpha dan beta
3. Menghitung risiko saham (Ri) dan risiko pasar (Rm)
4. Varian residual atau risiko tidak sistematis
5. Menghitung exess return to beta
6. Menghitung cut off-point (C*) atau titik pembatas
7. Menghitung porsi masing-masing saham
8. Menghitung Expected Return Portofolio
36
9. Menghitung risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan
besarnya varians dari portofolio.
Pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model
ditentukan dari nilai Expected Return to Beta (ERB) dari sekuritas yang positif
dan kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point (C*). Sekuritas yang
memiliki ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut off point maka akan
dimasukkan dalam kandidat portofolio optimal.
G. Kinerja Portofolio
Dalam investasi pada sekuritas yang perlu diperhatikan adalah kinerja
sekuritas. Hal ini penting karena investasi biasanya dilakukan dalam bentuk
portofolio. Agar investasi tersebut benar-benar tepat maka investor harus
memperhatikan kinerja dan penilaian terhadap portofolio. Tujuan dari penilaian
kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisi apakah portofolio
yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan
investasi sehingga dapat dikethaui portofolio memang memiliki kinerja yang lebih
baik jika ditinjau dari tingkat hasil dan risiko nya masing-masing. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kinerja berbagai portofolio yang
di bentuk sendiri. Sedangkan portofolio yang dibandingkan dapat merupakan
antar portofolio yang di bentuk sendiri, atau antara portofolio yang di bentuk
sendiri dengan portofolio perbandingan yang dibentuk oleh perusahaan pengelola
dana, (misalnya PT. Danareksa) (Halim, 2005:68).
37
Dalam teori capital market yang di teliti Willian Sharpe, Jack Treynor, dan
Micheal Jensen perlu dilakukan penelitian terhadap return dengan risiko secara
bersamaan dengan mengembangkan parameter pengukur kinerja portofolio.
Parameter dikenal dengan penilaian kinerja komposit (risk adjusted), yang berarti
bahwa investor mempertimbangkan realized return dan risk pada saat melakukan
evaluasi portofolionya.
Menurut Bodie et.al. (2008:854), ada empat metode pengukuran kinerja
portofolio dengan memasukkan unsur risiko ke dalam return, yaitu Reward to
Variability Ratio (Sharpe Index), Reward to Volatility Ratio (Traynor Index),
Jensen Index dan Appraisal Index. Dalam penelitian
ini hanya akan
menggunakan 3 metode antara lain Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks
Jensen.
1. Indeks Sharpe
Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe (1966) dan sering
juga disebut dengan Reward to variability ratio. Indeks Sharpe
mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital
market line) sebagai patokan (benchmark), yaitu dengan cara membagi
premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Dengan demikian
Indeks Sharpe akan bisa dipakai mengukur premi risiko untuk setiap unit
risiko pada portofolio tersebut.
Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja
yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi yang
bebas risiko (risk free asset). Standar deviasi merupakan risiko fluktuasi
38
portofolio yang dihasilkan dari sub periode ke sub periode lainya selama
seluruh periode. Dalam teori portofolio, standar deviasi merupakan risiko
total yang merupakan penjumlahan dari risiko pasar (systematic/market
risk) dan unsysytematic risk (Bodie et.al., 2008:854).
Indeks Sharpe dapat digunakan untuk mengukur premi risiko untuk
setiap unit risiko pada portofolio tersebut. Investasi pada SBI tidak
mengandung risiko dengan kinerja investasi tertentu. Investasi pada
portofolio mengandung risiko sehingga diharapkan memberikan hasil
investasi lebih besar dari pada kinerja investasi bebas risiko. Indeks Sharpe
mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi yang diperoleh
untuk setiap unit risiko yang diambil. Peningkatan kinerja portofolio dapat
dilakukan dengan menggunakan indeks Sharpe ini.
Dengan demikian, indeks Sharpe merupakan rasio kompemsasi
terhadap total risiko. Indeks sharpe digunakan untuk membuat peningkatan
dari beberapa portofolio berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi Indeks
Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lainya, maka semakin
baik kinerja portofolio tersebut (Bodie et.al., 2008:855).
Jika portofolio sangat diversifikasi maka total risiko hampir sama
dengan risiko sistematik dikarenakan risiko unsistematik mendekati no (0).
Jika nilai risiko unsistematik sama dengan no (0), maka portofolio sama
dengan portofolio pasar dan total risiko sama dengan risiko sistematis atau
risiko pasar.
39
2. Indeks Treynor
Indeks
Treynor
merupakan
ukuran
kinerja
portofolio
yang
dikembangkan oleh Jack Treynor (1965) dan indeks ini sering disebut juga
dengan reward to volatility ratio. Seperti halnya pada Indeks Sharpe,
kinerja
portofolio
pada
indeks
Treynor
dilihat
dengan
cara
menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari
portofolio tersebut. Perbedaan nya dengan Indeks Sharpe adalah
penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patokan
hipotesis, dan bukan garis pasar modal (capital market line) seperti Indeks
Sharpe. Asumsi yang yang digunakan oleh Treynor adalah bahwah
portofolio sudah terdiversivikasi dengan baik sehingga risiko yang
dianggap relevan adalah risiko sistematis (risko pasar) diukur dengan beta
(Bodie et.al., 2008:854).
Cara mengukur Indeks Treynor pada dasarnya sama dengan
menghitung Indeks Sharpe, hanya saja risiko yang diukur dengan standar
deviasi pada Indeks Sharpe diganti dengan beta portofolio. Beta portofolio
diperoleh dengan metode regresi linier. Semakin tinggi Indeks Treynor
yang dimiliki sebuah portofolio, berarti kinerja portofolio tersebut akan
menjadi relatif lebih baik dibandingkan dengan portofolio yang memiliki
Indeks Treynor yang lebih rendah. Pengukuran kinerja dengan
menggunakan Indeks Sharpe dan Indeks Treynor bersifat komplementer
karena memberikan informasi yang berbeda. Pilihan indeks mana yang
akan digunakan tergantung pada persepsi investor terhadap tingkat
40
diversifikasi dari portofolio tersebut. Dalam Indeks Sharpe risiko yang
dianggap relevan adalah risiko total (penjumlahan risiko sistematis dan
risiko tidak sistematis), sedangkan pada
Indeks Treynor hanya
menggunakan risiko sistematis (beta). Penggunaan beta sebagai urukan
risiko portofolio secara implicit memcerminkan bahwa portofolio yang ada
merupakan portofolio yang telah diversifikasikan dengan baik (Bodie
et.al., 2008:858).
Oleh karena itu, jika suatu portofolio dianggap diversifikasi dengan
baik berarti return portofolio hampir semuanya dipengaruhi oleh return
pasar dalam hal ini tentu saja pengukuran kinerja portofolio lebih tepat
menggunakan Indeks Treynor. Sebaliknya, jika return suatu portofolio
hanya sebagian kecil dipengaruhi return pasar, lebih tepat menggunakan
Indeks Sharpe.
3. Indeks Jensen
Indeks Jensen merupakan
indeks yang menunjukkan
perbedaan
antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat
return harapan jika portofolio tersebut berada pada garis pasar sekuritas.
Indeks Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah garis pada
sekuritas (security market line). Indeks Jensen secara mudahnya dapat
diinterpretasikan
sebagai
pengukur
berapa
banyak
portofolio
“mengalahkan pasar”. Indeks yang bernilai positif berarti portofolio
memberikan return lebih besar dari return harapannya (berada di atas
41
garis pasar sekuritas) sehingga merupakan hal yang bagus karena
portofolio mempunyai return yang relative tinggi untuk tingkat
sistematisnya. Demikian juga sebaliknya, indeks yang bernilai negative
menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang relative lebih
rendah untuk tingkat risiko sistematisnya.
Persamaan Indeks Jensen dengan Indeks Treynor adalah kedua indeks
tersebut menggunakan garis pasar sekuritas sebagai dasar untuk membuat
persamaan. Perbedaannya adalah slope garis pada Indeks Treynor
menghubungkan posisi portofolio dengan return bebas risiko dan return
pasar, sedangkan Indeks Jensen merupakan selisih antara return portofolio
dengan return portofolio yang tidak dikelola secara khusus (hanya
mengikuti return pasar) (Bodie et.aal., 2008:854).
Dalam penelitian ini metode pembentukan portofolio yang digunakan
adalah Single Index Model karena perhitungan Single Index Model lebih
sederhana karena jumlah parameter yang digunakan lebih sedikit sehingga
investor dapat mengambil keputusan investasi lebih cepat (Hendrawati Vivin Dwi,
2007:1). Sedangkan metode penilaian kinerja portofolio optimal menggunakan
metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jensen sebagai perwakilan dari
Adjusted Risk karena dalam penelitiannya menggunakan beta portofolio sehingga
dapat dibandingkan dengan metode Single Index Model
yang dalam
pembentukannya menggunakan beta individu saham.
42
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian-Penelitian Terdahulu
43
No
Nama
Peneliti &
Tahun
Penelitian
Alat
Analisis
1.
Mokhamad
Sukarno, SE
(2007)
Analisis
Pembentukan
Portofolio Optimal
Saham
Menggunakan
Metode Single
Indeks di Bursa
Efek Jakarta
Metode
Single
index
Model
Hasil penelitian menjunjukkan terdapat 14 saham yang menjadi
kandidat portofolio dari 33 saham yang diteliti dengan nilai cut-offpoint sebesar 0,0165
2.
Boooy S.
Effendy,
(2009)
Analisis Portofolio
Optimal dengan
Menggunakan
Model Indeks
Tunggal Sebagai
Salah Satu Alat
Pengambil
Keputusan
Investasi Saham di
Pasar Modal
Model
Indeks
Tunggal
Dari hasil perhitungan berdasarkan model indeks tunggal dihasilkan
31 saham terpilih dari 45 saham LQ45 dan kemudian di saring
menjadi 27 saham dengan kapitalisasi terbesar, dan setelah
melewati tahap perhitungan terpilih 3 saham kandidat portofolio
optimal.
Hasil Penelitian
44
3.
Sulistyorini
(2009)
Analisis Kinerja
Portofolio Saham
Dengan Metode
Sharpe, Treynor
dan Jensen (Saham
LQ45 di Bursa
Efek Indonesia
Tahun 2003 sampai
2007)
Metode
Sharpe,
Treynor,
Jensen dan
Uji
Kruskal
Wallish
Hasil menunjukkan bahwa tidak ada nya perbedaan yang signifikan
antara pengujian dengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
Dengan demikian hipotesis nihil (H0) dalam penelitian ini diterima.
Pengujian lain dengan membandingkan antar treatment yaitu
dengan melihat selisih ketiga mean rank, hasilnya tidak adanya
perbedaan yang bermakna antara masing-masing treatment.
4.
Sari Yuniarti
(2010)
Pembentukan
Portofolio Optimal
Saham-Saham
Perbankan dengan
menggunakan
Model Indeks
Tunggal
Model
Indeks
Tunggal
Dari hasil perhitungan berdasarkan model indeks tunggal dihasilkan
7 saham yang dijadikan sampel ada 3 saham yang terbentuk dalam
kandidat portofolio optimal.
5.
Sari
Ardiyanti
Rahayu
(2011)
Pembentukkan
Portofolio Optimal
Saham Syariah
menggunakan
Metode Single
Index Model di
Jakarta Islamic
Index
Single
Index
Model
Dari hasil perhitungan model single index model dihasilkan 8
saham yang dijadikan sampel ada 4 saham yang terbentuk dalam
kandidat portofolio optimal.
6.
Susanti dan
Syahyunan
Analisis
Pembentukan
Model
Indeks
Hasil dari penelitian terdapat 6 saham perusahaan yang memenuhi
kriteria pembentukan portofolio saham dan proporsinya yaitu
45
(2012)
Portofolio Optimal
Saham Dengan
Menggunakan
Model Indeks
Tunggal (Studi
Pada Saham LQ45
di Bursa Efek
Indonesia Peridode
Agustus 2009-Juli
2012)
Tunggal
UNVR (36,473%), GGRM (16,12%), KLBF (21,046%), JSMR
(0,412%), SMGR (0,212%).
7.
Prayogo dan
Ariyani
(2013)
Pembentukan
Portofolio Optimal
pada Perusahaan
Keuangan di BEI
Model
Indeks
Tunggal
Hasil penelitian menunjukan investor dapat memilih pembentukan
kombinasi portofolio saham ASDM, BABP, NISP, ABDA.
8.
Rosdiana dan
Syaichu
(2013)
Analisisi
Optimalisasi
Portofolio Saham
Syariah (Pada
Jakarta Islamic
Index Tahun 20062010)
Single
Index
Model dan
Constant
Correlation
Model
Portofolio optimal yang dibentuk dengan metode SIM
menghasilkan return sebesar 0,1437 dengan risiko sebesar 0,3716.
Sedangkan menggunakan Constant Correlation Model
menghasilkan return sebesar 0,1170 dan risiko sebesar 0,005712.
Berdasarkan (t test) tidak ada perbedaan yang signifikan diantara
keduanya.
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir disebut juga kerangka konseptual merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Suatu kerangka berfikir akan
memberikan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah
penelitian (Prabawanti, 2010:38). Portofolio sekuritas yang dibentuk pada
penelitian ini merupakan portofolio saham-saham yang terdapat di BEI
berdasarkan nilai perusahaan, tingkat kapitasilasi pasar dan volume perdagangan.
Saham-saham yang akan diteliti adalah saham-saham perusahaan yang tergabung
dalam konstituen Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45.
Dari uraian tinjauan rewiew studi di atas, dijelaskan bahwa masalah belum
ada penelitian yang membahas mengenai Perbandingan Kinerja Portofolio
Optimal Saham pada Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45. Perbedaan
penelitian peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
menggunakan metode Single Index Model untuk pembentukan portofolio optimal,
objek yang dipakai menggunakan Closing Price bulanan dari saham Jakarta
Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 yang konsisten pada periode 2010-2014 serta
mengukur kinerja dari saham tersebut dengan menggunakan alat ukur Risk
Adjusted Performance. Hasil ini digunakan untuk memilih portofolio yang
menghasilkan kinerja yang terbaik antara saham yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Indeks (JII) atau LQ45.
46
Gambar 2. 2
Kerangka Pemikiran Teoritis
Sample Saham Jakarta Islamic Indeks
(JII) dan LQ45 periode 2010 - 2014
Input Data Saham
Data JII
Harga Data
Saham Bulanan
Data Indeks
LQ45
5
Menghitung Excess
Return to Beta (ERB)
Menentukan Cut Off
Point (C*)
Membanddingkan nilai ERB dengan (C*)
Memilih kandidat portofolio optimal menggunakan
metode Single Index Model
Portofolio Optimal
Indeks Sharpe
Indeks Traynor
Indeks Jensen
Kesimpulan dan saran
47
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmial untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Suguyono, 2007).
Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian meliputi ruang
lingkup penelitian, populasi, sampel, metode pengumpulan data, definisi
operasional variabel dan teknik analisis data.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitianan ini adalah menganalisis perbandingan kinerja portofolio
saham menggunakan metode Risk Adjusted Performance (RAP), dengan
menggunakan data yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks
LQ45. Pengelolaan data menggunakan alat bantu program komputer (software)
SPSS dan Microsoft Excel.
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data-data harga saham
perusahaan, tingkat harga pasar dan suku bunga yang berlaku dalam tahun
penelitian. Tujuannya untuk mengetahui nilai Excess Return to Beta (ERB) serta
nilai cut off point (C*) agar dapat menentukan kombinasi portofolio optimal dan
proporsinya dari saham yang akan dibentuk.
48
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sahamsaham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 antara
tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive
Sampling, dimana teknik sampel yang digunakan oleh peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel. Pertimbanganpertimbangan dalam menentukan sampel menggunakan kriteria-kriteria sebagai
berikut:
1. Saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) dan
Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014.
2. Memilih saham yang konsisten terdaftar dalam Jakarta Islamic Indeks
(JII) dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014 berturut-turut.
3. Saham-saham yang telah terdaftar dan konsisten di Jakarta Islamic
Indeks (JII) tidak di masukkan lagi ke sampel Indeks LQ45.
C. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, dalam pengumpulan data
penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI), webside yahoo Finance, dan laporan keuangan masing-masing
perusahaan. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain).
49
Data dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang hanya berfokus pada saham-saham yang konsisten ke dalam
Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 periode tahun 2010-2014. Data
Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 digunakan sebagai indeks pasar
yang akan digunakan sebagai nilai realized return dalam penelitian ini. Selain itu
data SBI diambil dari data bulanan yang dikeluarkan oleh BI selama kurun waktu
2010-2014.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data transaksi bulanan meliputi pembukaan, harga penutupan yang telah
disesuaikan (closing Price)
2. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Jakarta
Islamic Indeks (JII).
3. Data laporan keuangan perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks LQ45.
4. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Jakarta Islamic Indeks (JII).
5. Daftar emiten yang termasuk ke dalam Indeks LQ45.
6. Data pendukung lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis untuk mengetahui return portofolio
optimal menggunakan Single Indeks Model. Single Indeks Model didasarkan pada
pengamatan bahwa harga dari sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga
saham serta metode ini repsentatif dalam kombinasi pembentukan portofolio
dibandingkan metode lainnya. Sedangkan metode yang digunakan untuk melihat
50
kinerja portofolio optimal masing-masing saham dengan Risk Adjusted
Performance.
1. Pengukuran Pembentukan Portofolio Saham dengan Metode Single
Index Model
a. Relized Return (Ri) adalah selisih antara harga pembukaan dengan
harga penutupan saham, dihitung dengan rumus (Ross et.al, 2002:238
dalam jurnal Sukarno 2007:41)
Dimana:
= return realisasi saham ke-i,
= harga saham periode t
= harga saham periode sebelumnya
b. Expected return (tingkat keuntungan yang diharapkan) tiap saham
individual merupakan presentase rata-rata realized return saham i
dibagi jumlah realized return saham i. Expected Return tiap saham
individual dihitung dengan program Excel menggunakan rumus
Average, yaitu Presentase rata-rata return realisasi saham A dibagi
jumlah return realisasi saham A. Dihitung dengan program Excel
menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus (Hartono
2010:207):
51
Dimana:
E(Ri) = Expected return saham i
= Return realisasi saham i
n
= jumlah realized return saham i
c. Return pasar (Rm) adalah tingkat pengembalian pasar dapat tercermin
dari return composite index atau Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG). Return pasar dapat dihitung dengan rumus (Hartono,
2010:340):
Dimana:
Rm
= Return saham
= Indeks harga saham gabungan periode t
= Indeks harga saham gabungan periode sebelumnya
d. Standar Deviasi (SD) merupakan akar kuadrat dari varians, digunakan
untuk mengukur risiko dari realized return. Jadi, varian dihitung untuk
mengukur risiko. Nilai varian akan selalu positif karena adanya
pengkuadratan.
yang
dapat
dihitung
dengan
program
Excel
menggunakan rumus (Hartono, 2010:228):
52
Dimana:
σ
= standar deviasi (SD)
= return saham i pada hari ke
= expected return saham i
n
= jumlah realized return saham i
Dimana:
σ
= standar deviasi (SD)
= return pasar ke t
= expected return pasar
n
= jumlah realized return saham i
e. Beta (βi) merupakan koefisien yang mengukur pengaruh perubahan
return pasar terhadap perubahan yang terjadi pada return saham
Jakarta Islamic Indeks (JII) serta Indeks LQ45 dalam periode tertentu.
Beta digunakan untuk menghitung nilai Excess Return to Beta (ERB)
dan βi untuk menghitung nialai Cut off Point (C*) beta dapat dihitung
dengan (Hartono, 2010:340):
53
Dimana:
= beta saham i
= kovarians return antara sekuritas ke i dengan return pasar
= varians return pasar
f. Alpha (αi) merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return
pasar. Dengan kata lain, variabel ini merupakan variabel yang
independen berbeda dengan beta yang merupakan variabel yang
dependen karena dipengaruhi oleh return pasar. Alpha dihitung
dengan program SPSS 16 atau menggunakan rumus (Bodie et.al,
2002:295):
αi = E(Ri) – βi * E(Rm)
Dimana:
αi = alpha saham i
βi = beta saham i
E(Rm) = rata-rata return dari indeks pasar
E(Ri) = rata-rata return dari saham
Pembentukan portofolio optimal saham berdasarkan Single Indeks
Model harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
54
a. Saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal
adalah saham yang memiliki Excess Return positif dan terbesar.
b. Saham tersebut harus mempunyai excess return lebih besar
sama dengan suatu nilai yang dujadikan titik pembata (cut-off
point).
g.
Varians dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan
besarnya risiko tidak sistematis yang unik terjadi dalam perusahaan,
dapat dihitung dengan rumusan (Bodie, 2002:295):
Dimana:
= varians dari kesalahan residu
= vaians residu
= beta saham
= varians return saham
h.
Excess Return to Beta (ERB) merupakan selisih antara expected
return dan return pasar yang kemudian dibagi dengan beta. Hal ini
menunjukkan bahwa ERB dapat menghubungkan antara return dan
risiko suatu sekuritas yang merupakan faktor penentu investasi. ERB
dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2010:362):
55
Dimana:
ERBi
= Excess Return to Beta saham i
= expected return saham i
= return aktiva bebas risiko
= beta saham i
i.
Menentukan Cut Off Point (C*) yaitu titik pembatas (Ci) yang
merupakan nilai Ci untuk saham ke-i yang dihitung dari akumulasi
nilai-nilai A1 sampai dengan Ai dan nilai-nilai B1 sampai dengan Bi.
Ci dapat di hitung dengan telebih dahulu menghitung nilai Ai dab Bi
untuk masing-masing sekuritas ke-I sebagai berikut (Hartono,
2010:363):
Dimana:
= expected return berdasarkan model indeks tunggal
untuk sekuritas ke-i
= return aktiva bebas risiko
= beta sekuritas ke-i
= varians dari kesalahan residu
Dimana:
= beta sekuritas ke-i
56
= varians dari kesalahan residu
Dimana:
C*
= Cut Off Point (C*)
Cut Off Point (C*) merupakan nilai terbesar dari nilai-nilai titik
pembatas (Ci) saham yang menjadi kandidat portofolio. Jadi sekuritassekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritassekuritas yang mempunyai nilai excess return to beta (ERB) lebih
besar atau sama dengan nilai C* (ERB > C*). Jika ERB < C* maka
saham-saham tidak termasuk kedalam portofolio optimal (Sukarno,
2007:46).
j. Setelah saham-saham yang membentuk portofolio optimal dapat
ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan proporsi
masing-masing dalam portofolio. Besarnya proporsi untuk saham ke-1
adalah sebesar (Sulistyorini, 2009):
Dengan nilai Zi adalah sebesar:
Dimana:
= proporsi saham ke-i
57
k
= jumlah saham di portofolio optimal
= beta saham ke-i
= variance dari kesalahan residu sekuritas ke-i
= excess return to beta saham ke-i
= cut-off-point
k. Menghitung
Expected
Return
Portofolio
merupakan
rata-rata
tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk
portofolio, dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2010:356):
Dimana:
= expected return portofolio
= rata-rata tertimbang dari alpha tiap sekuritas
= rata-rata tertimbang dari beta tiap sekuritas
= expected return pasar
Jumlah dari perkalian antara proporsi sekuritas i terhadap beta
dan alpha suatu saham (Hartono, 2010:356):
Dimana:
= beta portofolio
58
= proporsi atau bobot sekuritas i
= beta sekuritas i
Dimana:
= alpha portofolio
= proporsi atau bobot sekuritas i
= alpha sekuritas i
l.
Risiko portofolio dapat dihitung dengan menentukan besarnya varians
dari portofolio. Varians portofolio dapat dihitung dengan rumus:
Dimana:
= varians portofolio
= risiko yang beruhubungan dengan pasar
= rata-rata tertimbang dari risiko unik masingmasing perusahaan
Pembentukan portofolio optimal menggunakan Single Indeks Model
ditentukan dari nilai Expected Return to Beta (ERB) dari sekuritas yang positif
59
dan kemudian dibandingkan dengan nilai cut off point (C*). Sekuritas yang
memiliki ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut off point maka akan
dimasukkan dalam kandidat portofolio optimal.
2. Pengukuran Kinerja Portofolio Saham dengan Risk Adjusted
Performance
Cara menghitung kinerja portofolio dengan tiga metode pengukuran
kinerja portofolio utama yaitu: Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks
Jensen.
ï‚·
Indeks Sharpe rumusnya:
Dalam:
= Indeks Sharpe portofolio
= Rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan
= Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan
= Standar deviasi return portofolio p selama periode pengamatan
= Premi risiko portofolio periode pengamatan
60
ï‚·
Indeks Treynor rumusnya:
Dimana:
= Indeks Treynor portofolio i
= rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan
= rata-rata tingkat bunga investasi bebas risiko selama
periode pengamatan
= beta portofolio P
= Premi risiko portofolio selama periode pengamatan
ï‚·
Indeks Jensen rumusnya:
Dalam hal ini adalah
Jp
= Indeks Jensen portofolio
Rp
= rata-rata return portofolio P selama periode pengamatan
Rm
= rata-rata tingkat pengembalian pasar
Rf
= rata-rata bunga investasi bebas risiko selama periode
pengamatan
61
= beta portofolio P
Rm – Rf = Premi risiko pasar
Namun dalam penelitian ini untuk menghitung kinerja masing-masing saham
Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Indeks LQ45 menggunakan ketiga metode yaitu
Indeks Sharp, Indeks Traynor dan Indeks Jensen. Dikarenakan tidak hanya satu
metode sebagai pembanding kinerja saham yang digunakan melainkan tiga
metode untuk menghasilkan satu yang lebih akurat.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan
cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.
Pengertian operasional variabel ini diuraikan menjadi indikator empiris yang
meliputi pengertian lain mengenai variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009:58).
TABEL 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Metode Single Indeks Model
No. Variabel
1.
Ri
2.
Keterangan
Indikator
Menghitung return dari
saham individual (emiten)
Expected Return tiap saham
individual dihitung dengan
62
E(Ri)
3.
Rm
program Excel menggunakan
rumus Average, yaitu ratarata return saham A dibagi
jumlah return saham A.
Return pasar (Rm) adalah
tingkat pengembalian pasar
dapat tercermin dari return
composite index atau Indeks
Harga Saham Gabungan
(IHSG).
4.
Beta digunakan untuk
mengukur Excess Return to
Beta (ERB) dan Bj yang
diperlukan untuk menghitung
Cut-Off Point (Ci).
5.
Alpha (αi) merupakan
variabel yang tidak
dipengaruhi oleh return
pasar. Dengan kata lain,
variabel ini merupakan
variabel yang independen
berbeda dengan beta yang
merupakan variabel yang
dependen karena dipengaruhi
oleh return pasar.
αi
6.
SD(σ)
Standar Deviasi (SD)
merupakan akar kuadrat dari
varians, digunakan untuk
mengukur risiko dari realized
return. Jadi, varian dihitung
untuk mengukur risiko.
Varians dari kesalahan residu
merupakan variabel yang
menunjukkan besarnya risiko
tidak sistematis yang unik
terjadi dalam perusahaan.
7.
8.
αi = E(Ri) – βi * E(Rm)
Rf
Tingkat Suku bunga bebas
risiko pada periode
Diproksi dengan suku bunga
SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
63
9.
ERB
10.
C*
Excess Return to Beta (ERB)
digunakan untuk mengukur
kelebihan return relative
terhadap satu unit risiko yang
tidak dapat didiversifikasikan
yang diukur dengan Beta.
Titik pembatas (Ci)
merupakan nilai C untuk
saham ke-i yang dihitung dari
akumulasi nilai-nilai A1
sampai dengan Ai dan nilainilai B1 sampai dengan Bi.
Risk Adjusted Performance
No.
Variabel
Keterangan
11.
Expected Return Portofolio
merupakan rata-rata
tertimbang dari return
individual masing-masing
saham pembentuk
portofolio.
12.
Jumlah dari perkalian
antara proporsi sekuritas i
terhadap beta suatu saham.
13.
Jumlah dari perkalian
antara proporsi sekuritas I
terhadap alpha suatu
saham.
14.
Risiko portofolio dapat
dihitung dengan
menentukan besarnya
varians dari portofolio.
13.
Mengukur kinerja
portofolio menggunakan
metode Sharpe. Semakin
tinggi indeks Sharpe suatu
portofolio dibandingkan
dengan portofolio lain,
semakin baik kinerja
portofolio.
Sp
Indikator
64
14.
Tp
15.
Jp
Mengukur kinerja
portofolio menggunakan
metode Treynor.
Menggunakan uji Kruskal
wallish, terhadap Z-score.
Mengukur kinerja
portofolio menggunakan
metode Jensen. Memiliki
kesamaan dengan metode
Treynor perbedaannya
adalah slop garis yang
merupakan selisih antara
return portofolio dengan
return portofolio yang
tidak dikelola secara
khusus.
65
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gamabaran Umum Objek Penelitian
1. Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks saham syariah adalah indikator yang menunjukkan kinerja atau
pergerakan indeks harga saham syariah yang ada di Bursa Efek Indonesia. Jakarta
Islamic Index (JII) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada satat itu masih
bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT. Danareksa Invesment
Management pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun demikian, agar dapat
menghasilkan data historical yang lebih panjang, hari dasar yang digunakan untuk
menghitung JII adalah tanggal 2 Januari 1995 dengan angka indeks dasar sebesar
100 (IDX, 2013).
Saham syariah yang menjadi konsisten Jakarta Islamic Index (JII) terdiri
dari 30 saham yang merupakan saham-saham syariah paling likuid dan memiliki
kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review Jakarta Islamic Index (JII)
setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES (Daftar Efek
Syariah) oleh Bapepam & LK. Setelah dilakukan penyeleksian saham syariah oleh
Bapepam & LK yang di tuangkan ke dalam DES, BEI melakukan proses seleksi
lanjutan yang didasarkan kepada kinerja perdagangannya.
66
Adapun proses seleksi Jakarta Islamic Index (JII) berdasarkan kinerja
perdagangan saham syariah yang dilakukan oleh BEI adalah sebagai berikut:
1. Saham-saham yang dipilih adalah saham-saham syariah yang termasuk ke
dalam DES yang diterbitkan oleh Bapepam & LK.
2. Dari saham-saham syariah tersebut kemudian dipilih 60 saham
berdasarkan urutan kapitalisasi terbesar selama 1 tahun terakhir.
3. Dari 60 saham yang mempunyai kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian
dipilih 30 saham berdasarkan tingkat liquiditas yaitu urutan nilai transaksi
terbesar dipasar regular selama 1 tahun terakhir.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan saham yang secara konsisten
terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2010-2014, selama
periode tersebut hanya terdapat 14 saham yang menjadi sampel dalam penelitian
ini. Table terlampir menggambarkan daftar saham yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) periode 2010-2014. (Dapat dilihat pada lampiran 1)
Berdasarkan table tersebut terdapat 14 saham yang menjadi sampel dalam
penelitian ini. Dapat dilihat bahwa saham yang digunakan merupakan sahamsaham syariah yang merupakan saham-saham syariah yeng secara konsisten
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama sembilan periode sepanjang tahun
2010-2014. Saham-saham syariah tersebut adalah saham Astra Agro Lestari Tbk
(AALI),
Astra Internasional Tbk (ASII), Alam Sutera Reality Tbk (ASRI),
Chareon Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Indocement Tunggal Prakasa Tbk
(INTP), Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), Kalbe Farma Tbk (KLBF),
67
Lippo Karawaci Tbk (LPKR), London Sumatera Plantation Tbk (LSIP), Tambang
Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Semen Indonesia (Persero) Tbk
(SMGR), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), United Tractors Tbk
(UNTR), Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
2. Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling
likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator
likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan
likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal
bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks
tersebut akan selalu berubah.
Indeks LQ45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui
berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada Indeks LQ45
harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut:
1. Masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar
regular (rata-rata transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.
68
4. Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, akan dilihat
juga kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan (Buku
Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2010:11).
Saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 terus dipantau dan
setiap enam bulan akan diadakan review (awal Februari dan Agustus). Apabila
ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain
yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ45 harus wajar, oleh karena
itu BEI mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM,
Universitas, dan Profesional dibidang pasar modal. Berdasarkan kriteria tersebut,
saham yang secara konsisten terdaftar dalam Indeks LQ45 selama periode 20102014 terdapat 10 saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Saham-saham
tersebut adalah Adaro Energy Tbk (ADRO), Bank Central Asia Tbk (BBCA),
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk (BBRI), Bank Danamon Tbk (BDMN), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI),
Gudang Garam Tbk (GGRM), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Jasamarga
(Persero) Tbk (JSMR), dan Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS). Tabel
terlampir nmenggambarkan daftar saham yang terdaftar di Indeks LQ45 periode
tahun 2010-2014. (Dapat dilihat pada lampiran 2)
69
B. Analisis Data Deskriptif
1. Deskriptif Data Sampel
Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai objek adalah perusahaan yang
go public yang telah listing di BEI. Data yang digunakan yaitu data sekunder
saham-saham konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 yang
dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia melalui website http://www.idx.co.id,
http://www.finance-yahoo.co.id dan http://www.sahamok.co.id selama periode
tahun 2010-2014. Saham-saham yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII)
merupakan benchmark bagi investor dalam berinvestasi sesuai ketentuan syariah
dan Indeks LQ45 sebagai tolak ukur saran berinvestasi yang tidak sesuai dengan
ketentuan syariah. Kedua indeks ini merupakan indikator yang memcerminkan
kinerja saham liquid di pasar, sehingga kinerja portofolio dari kedua saham ini
dapat dibandingkan.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
a. Variabel return saham individual
Deskripsi variabel utama dalam penelitian ini adalah return saham
individual. Return saham individual diperoleh dari perubahan nilai closing
price bulanan masing-masing saham pada periode tahun 2010-2014.
Return saham positif mengindikasikan. Bahwah tingkat pengembalan dari
saham individual baik dan layak untuk dijadikan obyek investasi.
Sebaliknya jika return saham bernilai negative maka dapat dikatakan
bahwah tingkat pengembalian dari saham individual tersebut tidak sesuai
70
dengan yang diharapkan atau bahkan tingkat risiko yang akan dihasilkan.
Dapat dilihat dari lampiran nilai return setiap perusahaan yang ada di
Jakarta Islamic Index (JII) tidak banyak perusahaan yang mengalami
kenaikan hanya perusahaan UNVR yang mengalami meningkatan
signifikan yang terlihat dari nilai closing pricenya terhitung dari tahun
2010 hingga 2014. Sedangkan perusahaan lain nilai closing pricenya
fluktuatif sebab tidak setiap bulan nya mengalami peningkatan. Terlihat
dari nilai rata-rata return perusahan yang positif hanya AALI, ASRI,
CPIN, INTP, KLBF, LPKR, SMGR, UNTR dan UNVR, sedangkan
perusahaan yang rata-rata return bernilai negative adalah ASII, ITMG,
LSIP, PTBA, dan TLKM. Pada Indeks LQ45 perusahaan yang memiliki
nilai return positif antara lain BBCA, BBNI, BBRI, BMR, GGRM, INDF,
JSMR, PGAS dan yang memiliki nilai return negative ialah ADRO dan
BDMN. Jika dilihat nilai return yang tertinggi terdapat pada saham CPIN
dan nilai return terendah pada saham PTBA. Berbeda dengan Jakarta
Islamic Index (JII) pada Indeks LQ45 setiap perusahaan nya mengalami
peningkatan yang signifikan setiap bulannya ini terlihat dari nilai closing
price setiap perusahaan yang terus meningkat. Pada Indeks LQ45 nilai
return yang tertinggi terdapat pada saham JSMR sedangkan nilai return
yang terendah pada saham BDMN. Pada penelitian ini return saham
bernilai positif dan negative merupakan langkah awal dalam penyeleksian
saham yang dapat masuk kandidat portofolio. (Dapat dilihat pada lampiran
3 dan lampiran 4)
71
b. Variabel return pasar
Pada penelitian ini return pasar diperoleh dari investasi pada
indeks pasar saham yang tercatat di bursa saham yang mencerminkan
perubahan Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 pada periode
2010-2014. Nilai return pasar diperoleh dari nilai closing price bulanan
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45. Nilai return pasar pada
Jakarta Islamic Index (JII) sejak tahun 2010 hingga 2014 terus mengalami
peningkatan walaupun penikatannya tidak terlalu signifikat tapi setiap
bulannya mengalami perubahan yang positif dan negative ini terlihat dari
nilai closing pricenya, sehingga menghasilkan nilai Rm yang positif.
Sedangkan pada Indeks LQ45 Rm nya bernilai positif juga meskipun tidak
mengalami peningkatan terus menurus setiap bulannya yang terlihat dari
closing pricenya return pada LQ45 lebih fluktuatif. Tetapi pada Indeks
LQ45 meskipun nilai return sahamnya mengalami penurunan, nilainya
tidak terlalu drastis sehingga tidak terlalu berpengaruh.
Penggunaan
return pasar dalam pembentukan portofolio berhubungan dengan return
saham individual untuk periode yang sama. Hal tersebut bahwa jika return
pasar naik maka besar kemungkinan besar return saham akan naik.
Sebaliknya jika return pasar turun maka kemunginan besar return saham
akan turun. (Dapat dilihat pada lampiran 5)
72
C. Proses Analisis
1. Saham-saham kandidat portofolio
a. Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45
Penentuan kandidat portofolio yang telah di seleksi dengan,
langkah pertama mengumpulkan data konsisten yang termasuk dalam
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 pada periode tahun 20102014, dari proses tersebut terjaring 14 perusahaan dari Jakarta Islamic
Index (JII) dan sepuluh perusahaan dari Indeks LQ45. Sebagaimana yang
terlihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kode
AALI
ASII
ASRI
CPIN
INTP
ITMG
KLBF
LPKR
LSIP
PTBA
SMGR
TLKM
UNTR
UNVR
Nama Perusahaan
Asra Agro Lestari Tbk
Astra Internasional Tbk
Alam Sutera Reality Tbk
Chareon Pokphan Indonesia Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Indo Tambang Raya Megah Tbk
Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci Tbk
London Sumatera Plantation Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
Semen Indonesia (Persero) Tbk
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
United Tractors Tbk
Unilever Indonesia Tbk
73
Tabel 4.2
Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Indeks LQ45
Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kode
ADRO
BBCA
BBNI
BBRI
BDMN
BMRI
GGRM
INDF
JSMR
PGAS
Nama Perusahaan
Adaro Energy Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Gudang Garam Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Jasamarga (Persero) Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
2. Analisis Tingkat Pengembalian Pasar (Rm) dan Tingkat
Pengembalian Bebas Risiko (Rf)
Harga saham adalah sejumlah dana yang harus dikeluarkan investor untuk
mendapatkan saham. Harga saham dalam penelitian ini adalah harga penutupan
(closing price) dari harga masing-masing saham kandidat yang diperdagangkan
selama 2010-2014.
Indeks pasar digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian pasar
(Rm) dan tingkat risiko pasar (σ2m). untuk menghitung return pasar (Rm)
diperoleh dari harga penutupan Jakarta Islamic Index (JII) bulan ini dikurang
harga penutupan Jakarta Islamic Index (JII) bulan sebelumnya dibagi harga
penutupan JII bulan sebelumnya. Gambar 4.1 berikut merupakan hasil
74
perhitungan tingkat pengembalian pasar (Rm) dari data Indeks Jakarta Islamic
Index (JII) sepanjang tahun 2010-2014.
Gambar 4.1
Grafik Data Return Pasar Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2014
Sumber: Hasil olahan data
Dari grafik data return pasar Jakarta Islamic Index (JII) diatas dapat
dilihat bahwa nilai terendah atau minimum adalah –0,10394 pada bulan Januari
tahun 2011. Sedangkan nilai tertinggi atau maksimum adalah 0,111294 dari nilai
tersebut dapat dilihat nilai tertinggi untuk return JII (Rm) pada bulan September
tahun 2010. Setelah diperoleh nilai return JII sepanjang tahun 2010-2014, langkah
selanjutnya adalah mencari nilai expected return Indeks JII (E(Rm)). Nilai
expected return Indeks JII digunakan untuk melihat tingkat pengembalian pasar
(return) yang diharapkan bagi investor. Berdasarkan hasil perhitungan tabel
75
return JII diatas dan telah dilakukan pengolahan data melalui SPSS 22 antara
tingkat pengembalian pasar (Rm) dengan tingkat pengembalian saham sampel JII
maka dihasilkan nilai expected return pasar JII (E(Rm)) sebesar 0,0089778
(0,89%). Hasil pengolahan data dapat dilihat dalam output berikut:
Tabel 4.3
Output expected return pasar JII
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
AALI
.0070750
.09304338
55
rm_jii
.0089778
.04327850
55
Sumber: Hasil olahan data
Gambar 4.2
Grafik Data Return Pasar LQ45 Tahun 2010-2014
Sumber: Hasil olahan data
Dari gambar 4.2 return pasar Indeks LQ45 menunjukkan bahwah nilai
terendah atau minimum adalah -0,09606 pada bulan September tahun 2011.
76
Sedangkan nilai tertinggi (maksimum) adalah 0,12148, dari nilai tersebut dapat
dilihat nilai tertinggi untuk return Indeks LQ45 (Rm) pada bulan Mei tahun 2010.
Dan nilai expected return pasar LQ45 (E(Rm)) sebesar 0,01092 (1,09%). Hasil
pengolahan data dapat dilihar dalam output berikut:
Tabel 4.4
Output expected return pasar LQ45
Descriptive Statistics
Mean
Std. Deviation
N
ADRO
-.0009929
.11207247
55
rm_lq45
.0109201
.04922673
55
Sumber: Hasil olahan data
Pada table 4.3 dan 4.4 diatas terlihat bahwa nilai expected return pasar
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 menurut hasil pengolahan data ditas
menunjukkan nilai positif. Pasar modal dalam Jakarta Islamic Index (JII) dapat
memberikan tingkat pengembalian (return) bagi investor sebesar 0,89%
sedangkan Indeks LQ45 sebesar 1,09%. Sebaliknya apabila expected return pasar
bernilai negative maka pasar modal akan memberikan tingkat risiko bagi para
investor. Tingkat pengembalian bebas risiko dalam pembentukan portofolio dapat
menggunakan nilai SBI untuk konvensional atau nilai SBIS untuk investasi
berbasis syariah.
3. Analisis Tingkat Return dan Risiko Saham Jakarta Islamic Index (JII)
dan Indeks LQ45
a. Menghitung realized return, expected return, standar deviasi dan
varian dari masing-masing saham individual.
77
Realized return diperoleh dari presentase perubahan harga saham i
pada bulan t dikurangi harga penutupan saham I pada bulan ke t-1
kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham I pada bulan ke
t-1. Expected return, Standar deviasi dan varian dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang telah dilakukan pengolahan data melalui SPSS 22.
Berikut hasil pengolahan tingkat pengembalian (expected return), risiko
(standar deviasi) dan varian masing-masing saham individual pada saham
Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 data dapat dilihat dalam
output tabel 4.5 dan tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.5
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2014
Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Variance
AALI
55
.0070750
.09304338
.009
ASII
55
-.0054941
.13962681
.019
ASRI
55
.0295460
.13045115
.017
CPIN
55
.0312890
.18554675
.034
INTP
55
.0124803
.08280392
.007
ITMG
55
-.0100849
.10138910
.010
KLBF
55
.0171972
.13768998
.019
LPKR
55
.0229044
.11721559
.014
LSIP
55
-.0028183
.16998093
.029
PTBA
55
-.0011870
.09654202
.009
SMGR
55
.0149164
.08022625
.006
TLKM
55
-.0004552
.12781042
.016
UNTR
55
.0029393
.08275634
.007
UNVR
55
.0151624
.06808738
.005
Valid N (listwise)
55
Sumber: Hasil olahan data
78
Saham yang memiliki tingkat pengembalian E(Ri) yang positif
pada Jakarta Islamic Index (JII) terdapata 9 saham diantaranya AALI
(0,00708), ASRI (0,02955), CPIN (0,03129), INTP (0,01248), KLBF
(0,01720), LPKR (0,02290), SMGR (0,01492), UNTR (0,00294), dan
UNVR (0,01516). Sedangkan saham yang bernilai negative terdapat 5
saham diantara nya ASII (-0,00549), ITMG (-0,01008), LSIP (-0,00282),
PTBA (-0,00119), dan TLKM (-0,00046). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa saham yang memiliki Expected return E(Ri) positif menunjukkan
saham tersebut layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi.
Sebaliknya saham yang memiliki nilai expected return
negatif dapat
dikatan tidak layak untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi, maka
saham yang memiliki expected return yang negative tereliminasi dari
daftar kandidat portofolio. Sehingga melalui langkah ini terseleksilah 9
saham yang menjadi anggota portofolio.
Standar deviasi (σ) digunakan untuk mengukur resiko dari realized
return saham sampel individual. Standar deviasi yang paling tinggi
terdapat pada perusahaan CPIN (0, 1855). Sedangkan Varian (σ2)
digunakan untuk mengukur risiko dari nilai expected return saham sampel
individual. Nilai varian terbesar terdapat pada saham CPIN (0,034). Hal ini
menunjukkan bahwa saham CPIN adalah saham sampel paling berisiko
karena memiliki nilai standar deviasi dan varian terbesar diantara sahamsaham sampel lainnya.
79
Tabel 4. 6
E(Ri), Standar deviasi dan Varian Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
Descriptive Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Variance
ADRO
55
-.0009929
.11207247
.013
BBCA
55
.0178673
.06582721
.004
BBNI
55
.0234605
.09001446
.008
BBRI
55
.0149460
.11605334
.013
BDMN
55
-.0007704
.08312586
.007
BMRI
55
.0187512
.08704329
.008
GGRM
55
.0190399
.09537135
.009
INDF
55
.0146006
.07114702
.005
JSMR
55
.0256424
.07515305
.006
PGAS
55
.0116198
.08125091
.007
Valid N (listwise)
55
Sumber: Hasil olahan data
Saham yang akan menjadi kandidat portofolio optimal hanya
terdiri atas saham-saham yang memilki tingkat pengembalian E(Ri) positif
yaitu ada 8 saham Indeks LQ45 diantaranya BBCA (0,01786), BBNI
(0,02346), BBRI (0,01494), BMRI (0,01875), GGRM (0,01904), INDF
(0,01460), JSMR (0,02564), dan PGAS (0,01162). Sehingga layak untuk
dijadikan alternatif dalam berinvestasi dikarenakan memberikan expected
return yang positif.
Sedangkan saham yang memiliki tingkat
pengembalian E(Ri) negatif dan tidak termasuk dalam kandidat portofolio
ada 2 yaitu ADRO (-0,00099) dan BDMN (-0,00077). Sedangkan standar
deviasi dan varian yang tertinggi terdapat pada saham BBRI (0,1160) dan
(0,013).
80
b. Menghitung alpha, beta dan variance error masing-masing saham
Untuk menghitung alpha, beta dan variance error menggunakan
program SPSS 22. Hasil perhitungan alpha, beta dan variance error
digambarkan dalam tabel dibawah ini. Sedangkan output dari hasil SPSS
akan diberikan terlampir. (dapat dilihat pada lampiran 3)
Tabel 4.7
Alpha, Beta, dan Variance error Saham Sampel Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kode Perusahaan
AALI
ASRI
CPIN
INTP
KLBF
LPKR
SMGR
UNTR
UNVR
Beta
alpha
0.518
0.002
1.765
0.014
1.552
0.017
1.034
0.003
0.528
0.012
1.105
0.013
1.455
0.002
1.107
-0.007
0.402
0.012
σ2ei
0.00769
0.01371
0.03152
0.00492
0.01797
0.01167
0.00371
0.00478
0.00388
Sumber: Hasil olahan data
Table
4.7
diatas
menunjukkan
bahwa
regresi
tersebut
menghasilkan nilai alpha (αi) yang merupakan ukuran return sekuritas i
yang tidak dipengaruhi oleh kinerja pasar. Atau nilai yang menunjukkan
pengharapan dari bagian tingkat saham i yang tidak dipengaruhi oleh
perubahan pasar. Nilai alpha positif pada saham AALI (0,002), ASRI
(0,014), CPIN (0,017), INTP (0,003), KLBF (0,012), LPKR (0,013),
SMGR (0,002), dan UNVR (0,012). Sedangkan terdapat satu perusahaan
yang memiliki nilai alpha negatif yaitu UNTR (-0,007) maka saham ini
81
menggambarkan bahwah kinerja investasi tidak lebih baik dari hasil
investasi yang diharapkan. Secara otomatis tereliminasi dari kandidat
portofolio optimal saham Jakarta Islamic Index (JII).
Tabel 4.8
Alpha, Beta, dan Variance error Saham Sampel Jakarta Indeks LQ45
Tahun 2010-2014
No
Kode Perusahaan
1
BBCA
2
BBNI
3
BBRI
4
BMRI
5
GGRM
6
INDF
7
JSMR
8
PGAS
Sumber: Hasil olahan data
Beta
1.045
1.317
1.870
1.527
0.520
0.911
0.718
0.616
Alpha
0.006
0.009
-0.005
0.002
0.013
0.005
0.018
0.005
σ2ei
0.0018
0.00491
0.00894
0.00388
0.00784
0.00286
0.00391
0.00511
Sedangkan saham-saham yang tergabung dalam Indeks
LQ45
pada table 4.8 menunjukkan bahwa semua saham yang memiliki alpha
positif terdapat 7 saham diantaranya BBCA (0,006), BBNI (0,009), BMRI
(0,002), GGRM (0,013), INDF (0,005), JSMR (0,018), dan PGAS (0,005).
Namun satu perusahaan yang memiliki nilai alpha negatif yaitu saham
BBRI (-0,005). Secara otomatis maka saham BBRI tereliminasi dari
kandidat portofolio optimal saham Indeks LQ45.
Nilai beta menunjukkan besarnya slope yang mengindikasikan
peningkatan return harapan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return
pasar sebesar 1% atau alat pengukur sistematik dari sekuritas portofolio
relatif terhadap risiko pasar. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
82
nilai beta dari hasil penelitian ini menunjukkan ukuran kepekaan return
suatu saham dengan return pasar pada periode penelitian (Tendelilin,
2010:132).
Berdasarkan hasil perhitungan table 4.7 pada saham Jakarta
Islamic Indeks (JII) seluruh saham memiliki nilai positif yang berarti
bahwa jika terjadi kenaikan return pasar dalam hal ini return Jakarta
Islamic Index (JII) maka akan mengakibatkan kenaikan return pada
kedelapan sampel saham tersebut. Sedangkan pada perhitungan table 4.8
pada saham Indeks LQ45 juga memiliki nilai beta positif pada semua
saham.
Besarnya koefisien beta normal adalah jika beta = 1. Jika nilai β <
1 maka saham tersebut termasuk saham lemah, artinya jika ada kenaikan
return pasar sebesar n% maka return saham akan naik kurang dari n%.
sebaliknya jika nilai β > 1 maka saham tersebut termasuk saham agresif,
artinya jika return pasar naik sebesar n% maka return saham akan naik
lebih dari n%. Menurut perhitungan table 4.7 diatas, saham-saham sampel
Jakarta Islamic Index (JII) yang diteliti terdapat 3 saham yang termasuk
saham lemah yaitu saham AALI (0,518), KLBF (0,528), dan UNVR
(0,402). Sedangkan 6 saham JII lainya yaitu ASRI (1,765), CPIN (1,552),
INTP (1,034), LPKR (1,105), SMGR (1,455), dan UNTR (1,107),
termasuk saham agresif karena memiliki nilai koefisien beta > 1. Pada
table 4.8 saham-saham sampel Indeks LQ45 yang diteliti terdapat 4 saham
yang termasuk saham lemah yaitu saham GGRM (0,520), INDF (0,911),
83
JSMR (0,718) dan PGAS (0,616). Sedangkan 4 saham Indeks LQ45
lainnya yang termasuk saham agresif karena memiliki nilai koefisien beta
> 1 yaitu BBCA (1,045), BBNI (1,317), BBRI (1,870) dan BMRI (1,527).
Nilai variance error merupakan varian dari kesalahan residu
sekuritas ke-i. nilai variance error ini digunakan untuk memperoleh nilai
cut off point untuk menentukan kandidat saham pembentukan portofolio.
c. Menghitung nilai excess return to beta (ERB) dan nilai cut off point
masing-masing saham sampel portofolio
Berikut adalah nilai expected return, beta dan ERB 8 saham
kandidat anggota portofolio Jakarta Islamic Index (JII). Nilai excess
return to beta digunakan untuk mendapatkan saham-saham yang masuk ke
dalam kombinasi portofolio optimal yang nantinya akan dibandingkan
dengan nilai cut off point. Hasil perhitungan nilai excess return to beta
disajikan dalam table berikut:
Tabel 4.9
Komposisi Expected return, Beta, dan Excess return to Beta 8 Saham
Kandidat Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
No Kode Perusahaan
1
AALI
2
ASRI
3
CPIN
4
INTP
5
KLBF
6
LPKR
7
SMGR
8
UNVR
E(Ri)
Beta
0.00708
0.518
0.02955
1.765
0.03129
1.552
0.01248
1.034
0.01720
0.528
0.02290
1.105
0.01492
1.455
0.01516
0.402
Rf
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
ERB
0.00385
0.01386
0.01689
0.00716
0.02295
0.01613
0.00676
0.02507
Sumber: hasil olahan data
84
Dilihat dari perhitungan pada table 4.9 setelah didapat hasil
perhitungan excess return to beta (ERB). Nilai ERB ini menentukan
kedelapan saham kandidat anggota portofolio masuk dalam portofolio atau
tidak. Nilai ERB yang dipilih untuk masuk ke dalam portofolio opimal
adalah saham-saham yang memiliki ERB positif. Saham-saham yang
memiliki ERB negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio
optimal. Pada table 4.9 bahwa kedelapan kandidat portofolio memenuhi
syarat masuk dalam portofolio optimal dikarenakan memiliki ERB positif.
Tabel 4.10
Komposisi Expected return, Beta, dan Excess return to Beta 7 Saham
Kandidat Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
No
Kode Perusahaan
1
BBCA
2
BBNI
3
BMRI
4
GGRM
5
INDF
6
JSMR
7
PGAS
Sumber: Hasil olahan data
E(Ri)
0.017867
0.023461
0.018751
0.019040
0.014601
0.025642
0.011620
beta
1.045
1.317
1.527
0.520
0.911
0.718
0.616
Rf
ERB
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.005082
0.01224
0.013958
0.008953
0.026854
0.010453
0.028645
0.010617
Dilihat dari perhitungan table 4.10 diatas, setelah didapat hasil
perhitungan excess return to beta (ERB). Dari ketujuh saham yang ada di
Indeks LQ45 semuanya memiliki nilai ERB positif sehingga memenuhi
syarat untuk masuk kedalam kandidat portofolio. Hal ini dilakukan karena
excess return to beta merupakan kelebihan pengembalian dari suatu
sekuritas. Jika nilai excess return to beta suatu sekuritas negatif maka
85
dapat diartikan bahwa tidak ada kelebihan pengembalian dari sekuritas
tersebut.
Saham yang memiliki nilai ERB positif berpeluang untuk menjadi
bagian dari porotofolio optimal. Untuk menentukan saham-saham mana
dari saham yang akan menjadi bagian portofolio optimal, harus terlebih
dahulu dibandingkan antara ERB dengan cut-off point (C*) dari kedua
saham tersebut yaitu saham yang ada Jakarta Islamic Index (JII) dan
saham Indeks LQ45.
d. Menentukan nilai Cut-off Point (C*)
Nilai cut off point adalah nilai Ci maksimum dari sederetan nilai C
saham. Nilai cut off point (C*) digunakan sebagai titik pembatas untuk
menentukan saham yang masuk atau tidak menjadi kandidat portofolio.
Tabel 4.11
Cut off point (C*) Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kode Perusahaan
AALI
ASRI
CPIN
INTP
KLBF
LPKR
SMGR
UNVR
E(Ri)
beta
0.00708
0.518
0.02955
1.765
0.03129
1.552
0.01248
1.034
0.01720
0.528
0.02290
1.105
0.01492
1.455
0.01516
0.402
σ2ei
0.00769
0.01371
0.03152
0.00492
0.01797
0.01167
0.00371
0.00388
Aj
0.13432
3.14993
1.29009
1.55421
0.35589
1.68732
3.85507
1.04365
Bj
34.91641
227.3078
76.38523
217.1503
15.50678
104.6014
570.2979
41.62195
Ci
0.000236
0.003208
0.00434
0.00488
0.003745
0.00472
0.004326
0.003733
Sumber: Hasil olahan data
Dari perhitungan table 4.11, bahwa nilai C* didapat dari nilai
terbesar Ci yaitu pada saham INTP (0,00488). Nilai cut off point
86
menunjukkan bata pemisah antara penerimaan dan penolakan saham untuk
pembentukan portofolio efisien. Setelah menentukan nilai Cut off point,
maka nilai ERB yang positif dibandingkan dengan nilai Cut off point.
Maka saham tersebut memenuhi kriteria masuk dalam portofolio optimal.
Dan jika nilai ERB lebih kecil daripada C*, maka saham tersebut tidak
memenuhi kriteria portofolio optimal. Berikut table yang menggambarkan
perbandingan nilai ERB dengan C*:
Tabel 4.12
Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Jakarta Islamic Index (JII)
Tahun 2010-2014
No
Kode
Perusahaan
1
2
3
4
5
6
7
8
AALI
ASRI
CPIN
INTP
KLBF
LPKR
SMGR
UNVR
ERB
0.00385
0.01386
0.01689
0.00716
0.02295
0.01613
0.00676
0.02507
<
>
>
>
>
>
>
>
C*
0.00488
0.00488
0.00488
0.00488
0.00488
0.00488
0.00488
0.00488
Dari table 4.12 dapat diketahui dari sampel saham Jakarta Islamic
Index (JII) bahwa ada 7 saham yang memiliki ERB > C*, di antaranya
saham ASRI, CPIN, INTP, KLBF, LPKR, SMGR, dan UNVR. Sehingga
saham tersebut telah memenuhi syarat untuk masuk kedalam portofolio
optimal.
Sedangkan satu saham memiliki ERB < C*, yaitu AALI maka
saham tersebut tidak lolos untuk masuk ke dalam portofolio optimal.
87
Tabel 4.13
Cut off point (C*) Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
Kode
E(Ri)
No Perusahaan
0.017867
1
BBCA
0.023461
2
BBNI
0.018751
3
BMRI
0.019040
4
GGRM
0.014601
5
INDF
0.025642
6
JSMR
0.011620
7
PGAS
Sumber: Hasil olahan data
Beta
σ2ei
Aj
Bj
Ci
1.045
1.317
1.527
0.520
0.911
0.718
0.616
0.0018
0.00491
0.00388
0.00784
0.00286
0.00391
0.00511
7.41132
4.9264
5.38354
0.92581
3.03552
3.77555
0.7879
605.5131
352.9365
601.3281
34.4759
290.3878
131.8042
74.21183
0.006615
0.008446
0.007236
0.007499
0.007798
0.008713
0.008759
Dari table 4.13, bahwa nilai C* didapatkan dari nilai terbesar Ci
yaitu pada saham PGAS (0,008759). Kemudian nilai ERB masing-masing
saham kandidat portofolio kemudian dibandingkan dengan nilai cut off
point untuk mendapatkan kombinasi saham yang akan dibentuk menjadi
portofolio optimal. Table berikut menggambarkan perbandingan nilai ERB
dengan nilai C*:
Tabel 4.14
Perbandingan ERB dengan C* pada Saham Indeks LQ45
Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
Kode Perusahaan
BBCA
BBNI
BMRI
GGRM
INDF
JSMR
PGAS
ERB
0.01224
0.013958
0.008953
0.026854
0.010453
0.028645
0.010617
>
>
>
>
>
>
>
C*
0.008759
0.008759
0.008759
0.008759
0.008759
0.008759
0.008759
Table 4.14 menjelaskan bahwa seluruh sampel saham LQ45
memiliki nilai ERB > C*. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
88
ketujuh saham sampel yaitu BBCA, BBNI, BMRI, GGRM, INDF, JSMR
dan PGAS telah memenuhi syarat untuk masuk kedalam portofolio
optimal.
e. Menentukan Portofolio Optimal dan Proporsi Dana Masingmasing Saham Pembentukan Portofolio
Setelah mengetahui ke dua saham dari Jakarta Islamic Indeks (JII)
dan Indeks LQ45 yang terpilih untuk masuk ke dalam pembentukan
portofolio optimal, maka akan dihitung besarnya porsi yang layak
diinvestasikan pada saham-saham terpilih tersebut. Gambar berikut
besarnya proporsi dana yang akan dikombinasikan dan dibentuk menjadi
portofolio optimal.
Gambar 4.3
Proporsi Dana pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
Pada gambar 4.3, dapat terlihat bahwa portofolio optimal terdiri
dari 7 saham dengan proporsi masing-masing saham ASRI (17,38%),
89
CPIN (8,89%), INTP (7,20%), KLBF (7,98%), LPKR (16,02%), SMGR
(11,10%), dan UNVR (31,43%). Proporsi dana terbesar dalam
pembentukkan portofolio adalah saham UNVR (31,43%) disebabkan
karena dari data closing price mengalami peningkatan yang drastis dari
tahun 2010-2014. Sehingga menjadi pertimbangan seorang investor
mengalokasikan proporsi dana terbesar pada saham UNVR.
Gambar 4.4
Proporsi Dana pada Saham Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
Pada gambar 4.4 dapat terlihat bahwa portofolio optimal Indeks
LQ45 terdiri dari tujuh saham dengan proporsi masing-masing saham
BBCA (17,62%), BBNI (32,67%), BMRI (0,67%), GGRM (10,48%),
INDF (4,72), JSMR (31,89%) dan PGAS (1,96%). Proporsi dana terbesar
dalam pembentukkan portofolio adalah saham BBNI (32,67%) disebabkan
karena dari data closing price mengalami peningkatan yang drastis dari
90
tahun 2010-2014. Sehingga menjadi pertimbangan seorang investor
megalokasikan proporsi dana terbesar pada saham BBNI.
f. Menghitung tingkat pengembalian dari risiko portofolio
Return harapan dari suatu portofolio dapat estimasi dengan
menghitung jumlah expected return masing-masing saham pembentuk
portofolio dengan proporsi dana masing-masing saham pembentuk. Table
dibawah ini menunjukkan perhitungan return dari portofolio yang
dibentuk.
Tabel 4. 15
Perhitungan Return Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
Kode
Perusahaan
ASRI
CPIN
INTP
KLBF
LPKR
SMGR
UNVR
E(Rp)
E(Ri)
Wi
0.029546
0.031289
0.01248
0.017197
0.022904
0.014916
0.015162
0.173821
0.088888
0.072021
0.079808
0.16016
0.110966
0.314335
0.020499
Sumber: Hasil olahan data
Dapat dilihat dari perhitungan table 4.15 di atas menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian (expected return) portofolio yang dihasilkan
dari kelima saham yang dibentuk menjadi portofolio yang dihasilkan dari
kelima saham yang dibentuk menjadi portofolio adalah 0,02049 (2,04%).
Return tersebut merupakan return yang cukup menjanjikan, karena return
portofolio tersebut diatas tingkat pengembalian pasar (E(Rm)) JII yang
91
hanya sebesar 0,00898 (0,889%). Sedangkan untuk mencari resiko dari
portofolio yang telah dibentuk, nilai risiko dari portofolio dapat dihitung
dengan mencari terlebih dahulu nilai beta portofolio yang dikuadratkan.
Setelah itu mencari varian dari portofolio dan mengakarkan varian tersebut
sehingga didapatkan nilai dari risiko portofolio. Tabel dibawah ini
menunjukkan perhitungan risiko dari portofolio yang dibentuk.
Table 4.16
Perhitungan Risiko Portofolio Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
Risiko Portofolio
No Kode Perusahaan
w2i
0.03021
1
ASRI
0.0079
2
CPIN
0.00519
3
INTP
0.00637
4
KLBF
0.02565
5
LPKR
0.01231
6
SMGR
0.09881
7
UNVR
Jumlah
β2p
σ2m
σ2p (risiko portofolio)
σ2ei
(w2i*σ2ei)
0.01371
0.00041
0.03152
0.00025
0.00492
2.6E-05
0.01797
0.00011
0.01167
0.0003
0.00371
4.6E-05
0.00388
0.00038
0.00153
1.05292
0.00187
0.0035
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai risiko dari prtofolio yang
terbentuk adalah 0,0035 (0,35%). Nilai risiko portofolio ini menunjukkan
bahwa nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat risiko dari
saham individual seperti risiko saham ASRI (1,7%), saham CPIN (3,4%),
saham INTP (0,7%), saham KLBF (1,9%), saham LPKR (1,4%), saham
SMGR (0,6%), dan saham UNVR (0,5%). Hal ini menunjukkan bahwa
pembentukkan portofolio atau melakukan diversifikasi dapat mengurangi
92
risiko, jika dibandingkan apabila investor memilih menanamkan modalnya
pada saham secara individual.
Tabel 4.17
Perhitungan Return Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
Kode Perusahaan
BBCA
BBNI
BMRI
GGRM
INDF
JSMR
PGAS
E(Rp)
E(Ri)
0.017867
0.023461
0.018751
0.01904
0.014601
0.025642
0.01162
Wi
0.176197
0.326713
0.00667
0.104804
0.047187
0.318874
0.019554
0.018712
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel 4.17 bahwa return portofolio yang dibentuk dari saham
Indeks LQ45 sebesar 0,01871 (1,871%). Return tersebut merupakan return
yang menjanjikan karena return portofolio tersebut berada diatas garis
tingkat pengembalian return pasar E(Rm) Indeks LQ45 yang besarnya
adalah 0,01092 atau 1,092%. Setelah mengetahui tingkat pengembalian,
kemudian menghitung risiko dari portofolio LQ45 yang telah dibentuk.
Berikut tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan risiko dari portofolio
yang dibentuk.
93
Tabel 4.18
Perhitungan Risiko Portofolio Indeks LQ45 Tahun 2010-2014
Risiko Portofolio
No
1
2
3
4
5
6
7
w2i
Kode Perusahaan
0.031045
BBCA
0.106741
BBNI
4.45E-05
BMRI
0.010984
GGRM
0.002227
INDF
0.10168
JSMR
0.000382
PGAS
Jumlah
β2p
σ2m
σ2p (risiko portofolio)
σ2ei
(w2i*σ2ei)
0.001802
5.59E-05
0.004912
0.000524
0.003877
1.72E-07
0.007836
8.61E-05
0.002855
6.36E-06
0.003909
0.000397
0.00511
1,95E-06
0,001072
0,926912
0,002423
0,00332
Sumber: hasil olahan data
Pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai risiko dari portofolio yang
terbentuk pada saham LQ45 adalah 0,00332 atau 0,33%. Nilai risiko
portofolio ini menunjukkan bahwa nilai yang lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat risiko dari saham individual seperti risiko saham BBCA
(0,4%), saham BBNI (0,8%), saham BMRI (0,8%), saham GGRM (0,9%),
saham INDF (0,5%), saham JSMR (0,6%), dan saham PGAS (0,7%).
Pada risiko saham Jakarta Islamic Index (JII) dan saham LQ45
lebih kecil dari tingkat risiko saham individual. Hal ini berarti risiko
investasi dapat diperkecil dengan adanya pembentukkan portofolio.
4. Analisis Kinerja Portofolio masing-masing Saham
Dalam melihat kinerja sebuah portofolio tidak hanya melihat tigkat return
yang dihasilkan, tetapi juga memperhatikan tingkat risiko portofolio tersebut.
94
Dengan berdasarkan pada teori pasar modal, ada beberapa perhitungan untuk
mengukur kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor risiko dalah Indeks
Sharpe, Indeks Traynor, dan Indeks Jensen.
Indeks Sharpe diperoleh dari premi risiko portofolio dibagi dengan standar
deviasinya. Sedangkan Indeks Traynor dibagi dengan beta portofolio yang telah
terbentuk, dan terakhirn Indeks Jensen diperoleh dari selisih return abnormal
portofolio selama periode penelitian dengan premi risiko portofolio yang
seharusnya diterima dengan menggunakan tingkat risiko sistematis tertentu.
Berikut tabel dibawah ini menunjukkan perhitungan kinerja portofolio yang
dibentuk.
Tabel 4.19
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen
Portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2010-2014
Kinerja Portofolio
Alpha
Portofolio
Beta
Portofolio
Expected
return
Portofolio
Risiko
Portofolio
Indeks
Sharpe
Indeks
Traynor
Indeks
Jensen
0,01107
1,026121104
0,0205
0,0035
2,2157
0,01502
0,01129
Sumber: Hasil olahan data
Pada tabel 4.19 dapat dilihat bahwa berdasarkan data historical price
selama lima tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model
memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham Jakarta
Islamic Index (JII) yang telah masuk portofolio optimal akan memberikan return
2,05%, dengan risiko portofolio 0,35%. Dengan penelitian kinerja portofolio
95
dengan menggunakan Indeks Sharpe yang dihasilkan sebesar 2, 2157, Indeks
Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar 0,01129.
Tabel 4.20
Alpha, Beta, Return, Stdev, Indeks Sharpe, Indeks Traynor, Indeks Jensen
Portofolio saham LQ45 Tahun 2010-2014
Kinerja Portofolio
Alpha
Portofolio
Beta
Portofolio
Expected
return
Portofolio
0.011513
0.962762478
0.018712
Risiko
Portofolio
0.003318
Indeks
Sharpe
Indeks
Traynor
3.062977 0.014157
Indeks
Jensen
0.008198
Sumber: Hasil olahan data
Pada tabel 4.20 bahwa berdasarkan data historical price selama lima
tahun, dengan menggunakan metode Single Index Model memperkirakakn bahwa
suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham LQ45 yang telah masuk portofolio
optimal akan memberikan return 1,871%, dengan risiko portofolio 0,33%.
Sedangkan untuk kinerja portofolio dengan menggunakan Indeks Sharpe yang
dihasilkan sebesar 3,062977, Indeks Traynor sebesar 0,014157, dan Indeks Jensen
sebesar 0,008198.
96
5. Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan
LQ45 Tahun 2010-2014
Tabel 4.21
Perbandingan Portofolio Optimal Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45
Tahun 2010-2014
JII
LQ45
Expected Return Portofolio
2,05%
1,87%
Risiko Portofolio
0,35%
0,33%
Indeks Sharpe
2,2157
3,0629
Indeks Traynor
0,01502
0,01415
Indeks Jensen
0,01129
0,00819
Dari tabel 4.21 menunjukkan bahwa expected return portofolio JII sebesar
2,05% lebih besar dibandingkan dengan expected return LQ45 sebesar 1,87%.
Sedangkan dari segi risiko, dapat diketahui bahwa LQ45 memiliki risiko lebih
rendah sebesar 0,33% dibandingkan dengan JII sebesar 0,35%.
Dari pemaparan diatas bahwa expected return portofolio JII mengungguli
expected return LQ45. Sedangkan dari segi risiko, perbandingan LQ45 lebih
disukai daripada portofolio JII karena memiliki risiko yang lebih kecil meskipun
perbandingan nilainya tidak terlalu signifikan. Sehingga belum dapat disimpulkan
kinerja portofolio mana yang lebih baik atau unggul dari yang lain. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari
nilai Reward to variability ratio (Indeks Sharpe), Indeks Traynor dan Indeks
Jensen dari kedua portofolio tersebut. Dalam penelitian ini, portofolio JII
memiliki Reward to variability Ratio lebih tinggi dibandingkan dengan LQ24
97
terlihat dari dua Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen sebesar
0,01129 tetapi satu Indeks Sharpe sebesar 2,2157 yang nilainya dibawah dari
Indeks Sharpe milik LQ45 sebesar 3,0629. Sedangkan portofolio dari sahamsaham LQ45 memiliki Reward to variability Ratio Indeks Traynor sebesar
0,01415 dan Indeks Jensen sebesar 0,00819. Dapat disimpulkan bahwa dengan
metode Single Index Model menggunakan data historical price bulanan selama
lima tahun, kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih unggul
dibandingkan dengan portofolio LQ45 terlihat dari ketiga Indeks yang di ujikan
pada penelitian ini dua indeks memiliki nilai yang lebih tinggi di saham Jakarta
Islamic Index (JII) dari pada Indeks LQ45, dikarenakan pada kombinasi portofolio
optimal pada Indeks LQ45
didominasi oleh saham-saham perbankan seperti
BBCA, BBNI, dan BMRI dimana saham perbankan tersebut memiliki risiko yang
lebih tinggi seperti tingkat inflasi, suku bunga, mata uang serta tingkat likuiditas.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
yang mengenai Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Pada Saham Jakarta
Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014 sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembentukan portofolio optimal
dengan menggunakan metode Single Index Model pada kombinasi
portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) yang dihasilkan terdiri dari
7 saham dari 14 saham yang dijadikan sampel. Ketujuh saham tersebut
dengan proporsi dananya adalah saham ASRI (17,38%), CPIN (8,89%),
INTP (7,20%), KLBF (7,98%), LPKR (16,02%), SMGR (11,10%), dan
UNVR (31,43%). Sedangkan kombinasi optimal saham LQ45 yang
dihasilkan terdiri dari 7 saham dari 10 saham yang dijadikan sampel.
Ketujuh saham tersebut adalah BBCA (17,62%), BBNI (32,67%), BMRI
(0,67%), GGRM (10,48%), INDF (4,72), JSMR (31,89%) dan PGAS
(1,96%).
2. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja portofolio menggunakan metode
Risk Adjusted Performance (Indeks Sharpe, Indeks Traynor dan Indeks
Jensen) bahwa kinerja portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih
unggul dengan dua Indeks Traynor sebesar 0,01502 dan Indeks Jensen
99
sebesar 0,01129 tetapi satu Indeks Sharpe sebesar 2,2157 yang nilainya
dibawah dari Indeks Sharpe milik LQ45 sebesar 3,0629. Sedangkan
portofolio dari saham-saham LQ45 memiliki Indeks Traynor sebesar
0,01415 dan Indeks Jensen sebesar 0,00819. Dapat disimpulkan bahwa
dengan metode Single Index Model menggunakan data historical price
bulanan selama lima tahun, kinerja portofolio saham Jakarta Islamic
Index (JII) lebih unggul dibandingkan dengan portofolio LQ45 terlihat
dari ketiga Indeks yang di ujikan pada penelitian ini dua indeks memiliki
nilai yang lebih tinggi di saham Jakarta Islamic Index (JII) dari pada
Indeks LQ45, dikarenakan pada kombinasi portofolio optimal pada
Indeks LQ45 didominasi oleh saham-saham perbankan seperti BBCA,
BBNI, dan BMRI dimana saham perbankan tersebut memiliki risiko
yang lebih tinggi seperti tingkat inflasi, suku bunga, mata uang serta
tingkat likuiditas. Dengan demikian risiko yang ditanggung oleh
portofolio saham Jakarta Islamic Index (JII) lebih kecil jika
dibandingkan dengan Indeks LQ45.
B. Saran
1. Sampel saham. Mengingat dengan terbitnya Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) yang memuat seluruh saham syariah yang tercatat
dibursa, hendaknya dapat dijadikan sampel penelitian selanjutnya dapat
diperluas tidak hanya saham konsisten yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII) namun dapat digunakan seluruh saham-saham yang masuk
kriteria syariah.
100
2. Untuk Bursa Efek Indonesia, dalam melakukan publikasi data lebih
terbuka terhadap mahasiswa yang sedang meneliti terkait pasar modal
3. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini menggunakan data closing
price bulanan selama 5 tahun. Sehingga demi keakuratan kinerja
portofolio untuk penelitian jenis ini lebih disarankan untuk menggunakan
data closing price harian yang lebih mencerminkan kondisi riil yang
terjadi dan sebaiknya menggunakan periode penelitian yang lebih panjang.
4. Penelitian ini hanya menggunakan 3 metode pengukuran yaitu Indeks
Sharpe, Indeks Traynor, dan Indeks Jensen dalam menilai kinerja
portofolio optimal. Disarankan untuk penelitian selanjutnya, menggunakan
metode pengukuran kinerja portofolio yang lebih bervariasi untuk melihat
keunggulan dari kinerja portofolio.
5. Hasil penelitian ini pada masa yang akan datang diharapkan dapat
dijadikan rujukan oleh manajer investasi untuk membantu dalam proses
pembentukkan portofolio optimal serta para investor akan lebih berhatihati dalam mengambil keputusan menanamkan modalnya pada bursa efek
syariah.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. 2009.
Bailey, Jeffery V dan William F. Sharpe, Gordon J. Alexander. Investasi Jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks. 2005.
Basalamah, Salaim dan Murdifin Harming. Studi Kelayakan Investasi : Proyek dan
Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.
Brigham, E.F dan Joel F. Houston. “Fundamentals of Finance Management, DasarDasar Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Bursa Efek Indonesia. Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Jakarta.
2010.
Fakruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
2008.
Fardiansyah, Tedy. Kiat dan Strategi Menjadi Investor Piawai. Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo. 2002.
Frank J. Fabozi, Franco Modigliani, Micheal G Ferri. Pasar dan Lembaga Keuangan
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 1999.
Gumanti, Tatang Ari. “Manajemen Investasi Teori dan Aplikasi”. Mitra Wacana
Media, Jakarta, 2011.
102
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta, 2012.
HR, M.Nafik. Bursa efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Pt. Serambi Ilmu. 2009.
Husnan, Suad. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN.
2006.
Ida. “Analisis Perbandingan Portofolio Optimal dengan Metode Single Index Model
dan Adjusted Risk terhadap Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)” Skripsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Jogiyanto, HM. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2008.
Majelis Ulama Indonesia. Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syari’ah Nasional.
Jakarta: DSN MUI bekerjasama dengan Bank Indonesia. 2003.
Pasaribu, Rowland Bismark, “Model Fama dan French sebagai Pembentukan
Portofolio saham di Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 9, No.1,
hal. 1-12. Februari 2009.
Pratomo, Eko P. Mari Merancang Portofolio. Artikel dimuat dalam Konten Edisi
mingguan. 2010.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2010.
103
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2006.
Sulistyorini, Agustin. “Aanalisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe,
Treynor dan Jensen (Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003
sampai 2007)”, Tesis Universitas Diponogoro, Semarang. 2009.
Sinaga, MM Benni. Kitab Suci Pemain Saham. Jakarta: Duajari Terangkat. 2011.
Tandellin, Eduardus. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Kanisius. 2010.
Tim IDX, “Pengantar Investasi di Pasar Modal Indonesia” Makalah Seminar SPMS
di Fakultas Syariah dan Hukum (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah, 2012).
http://www.idx.co.id
http://id.yahoo.com
http://www.google.com
http://www.sahamok.com
http://yahoofinance.com
104
Lampiran 1
Daftar Saham di Jakarta Islamic Index (JII) Periode Tahun 2010-2014
Periode
No
Kode
Nama Perusahaan
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ADRO
3
2010
JunNov
T
2011
DesJunMei
Nov
T
2012
Des- JunMei
Nov
2013
Des- JunMei
Nov
2014
DesMei
JunNov
T
T
T
T
T
T
T
Adaro Energy Tbk
T
T
T
T
T
T
T
AKRA
AKR Corporindo Tbk
T
T
T
T
T
T
T
4
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
T
T
T
T
T
T
T
5
ASII
Astra Internasional Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
6
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
7
BKSL
Sentul City Tbk
T
T
T
T
T
8
BMTR
T
T
T
T
T
9
BORN
Global Mediacom Tbk
Borneo Lumbung Energy & Mental
Tbk
10
BRPT
Barito Pasific Tbk
T
T
11
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
T
T
T
T
T
12
BTEL
Bakrie Telecom Tbk
13
BWPT
BW Plantation Tbk
14
CMNP
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
15
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
16
CPRO
Central Proteinaprima Tbk
17
CTRA
Ciputra Development Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
105
18
DEWA
Darma Henwa Tbk
T
T
19
ELSA
Elnusa Tbk
T
T
20
ELTY
Bakrieland Development Tbk
T
21
ENRG
Energy Mega Persada Tbk
22
EXCL
XL Axiata Tbk
23
HRUM
Harum Energy Tbk
T
24
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
25
INCO
Internasional Nickel Indonesia Tbk
26
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
27
INDY
Indika Energy Tbk
28
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
T
T
T
T
T
29
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk
T
T
T
T
30
JPFA
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
31
JSMR
Jasa Marga (Persero) Tbk
32
KLBF
Kalbe Farma Tbk
33
KRAS
Karkatau Steel Tbk
34
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
T
35
LSIP
PP London Sumatera Tbk
T
36
MAPI
Mitra adiperkasa Tbk
37
MNCN
Media Nusantara Citra Tbk
38
MPPA
Matahari Putra Prima Tbk
39
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
40
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
41
PWON
Pakuwon Jati Tbk
42
SILO
Siloam Internasional Hostitals Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
106
43
SGRO
Sampoerna Agro Tbk
T
T
44
SIMP
Salim ivmas Tbk
45
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
T
T
T
T
46
SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk
T
T
T
T
47
SMRA
Summarecon Agung Tbk
48
TINS
Timah (Persero) Tbk
T
T
T
T
T
49
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
50
TRAM
Trada Maritime Tbk
T
T
T
T
51
TURI
Tunas Ridean Tbk
T
52
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
T
53
UNTR
United Tractors Tbk
T
T
T
T
54
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
T
T
T
T
55
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
= Daftar perusahan yang konsisten selama periode penelitian
107
Lampiran 2
Daftar Saham di Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014
Periode
2010
Feb- AgusJul
Jan
2011
FebAgusJul
Jan
No
Kode
Nama Perusahaan
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk
3
ADRO
Adaro Energy Tbk
4
AKRA
AKR Corporindo Tbk
5
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
T
T
T
6
ASII
Astra Internasional Tbk
T
T
T
7
ASRI
Alam Sutera Realty Tbk
T
T
8
BBCA
Bank Central Asia Tbk
T
T
9
BBKP
Bank Bukopin Tbk
10
BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk
T
T
11
BBRI
Bank Rakyat Indonesia Tbk
T
12
BBTN
Bank Tabungan Negara Tbk
13
BDMN
14
BJBR
Bank Danamon Tbk
Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk
15
BIPI
Benekat Petroleum Energy Tbk
16
BISI
Bisi Internasional Tbk
T
T
T
T
2012
FebAgusJul
Jan
T
T
2013
Feb- AgusJul
Jan
T
T
T
T
T
T
T
T
2014
FebJul
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
108
17
BHIT
Bhakti Investarna Tbk
T
18
BJBR
BPD Jawa Barat dan Banten Tbk
T
19
BKSL
Sentul City Tbk
T
20
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
T
21
BMRI
Bank Mandiri Tbk
T
22
BMTR
23
BORN
Global Mediacom Tbk
Borneo Lumbung Energy & Mental
Tbk
24
BNBR
Bakrie & Brothers Tbk
25
BRAU
Berau Coal Energy Tbk
26
BRPT
Barito Pasific Tbk
27
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
28
BTEL
Bakrie Telecom Tbk
29
BUMI
Bumi Resources Tbk
30
BYAN
Bayan Resources Tbk
31
BWPT
BW Plantation Tbk
32
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
33
CPRO
Central Proteinaprima Tbk
34
CTRA
Ciputra Development Tbk
35
DEWA
Darma Henwa Tbk
36
DOID
Delta Dunia Makmur Tbk
37
ELSA
Elnusa Tbk
38
ELTY
39
40
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Bakrieland Development Tbk
T
T
T
T
T
T
ENRG
Energy Mega Persada Tbk
T
T
T
T
T
T
EXCL
XL Axiata Tbk
T
T
T
T
T
T
109
41
FREN
Mobile-8 Telecom Tbk
42
GGRM
Gudang Garama Tbk
43
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
44
GJTL
Gajah Tunggal Tbk
45
HEXA
Hexindo Adipekasa Tbk
46
HRUM
Harum Energy Tbk
47
HITS
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
48
ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
49
IIKP
Inti Agri Resources Tbk
50
IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk
51
INCO
Internasional Nickel Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
52
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
T
T
T
T
53
INDY
Indika Energy Tbk
T
T
T
T
54
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
T
55
INTA
Intraco Penta Tbk
56
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
T
T
T
T
57
ISAT
Indosat Tbk
T
T
T
T
58
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk
T
T
T
59
JSMR
Jasa Marga Tbk
T
T
T
60
KIJA
Kawasan Mandiri Jakabeka Tbk
61
KLBF
Kalbe Farma Tbk
62
KRAS
Karkatau Steel Tbk
63
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
64
LPPF
Matahari Departement Store Tbk
65
LSIP
PP London Sumatera Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
110
66
MAIN
Malindo Feedmill Tbk
T
T
67
MAPI
T
T
68
MEDC
Mitra Adiperkasa Tbk
Medco Energi International Resources
Tbk
T
69
MIRA
Media Nusantara Citra Tbk
T
70
MLPL
Multipolar Tbk
71
MNCN
Media Nusantara Citra Tbk
72
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk
T
T
T
T
73
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
T
T
T
T
74
PTPP
PP (Persero) Tbk
75
PWON
Pakuwon Jati Tbk
76
SCMA
Surya Citra Media Tbk
77
SGRO
Sampoerna Agro Tbk
78
SIMP
Salim Ivomas Pratam Tbk
79
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
T
T
T
T
80
SMGR
Semen indonesia (Persero) Tbk
T
T
T
T
81
SMRA
Summarecon Agung Tbk
82
SSIA
Surya Semesta Intersurya Tbk
83
TAXI
Express Transindo Utama Tbk
T
84
TBIG
Tower Bersama Infrastructure Tbk
T
85
TBLA
Tunas Baru Lampung Tbk
T
86
TINS
Timah (Persero) Tbk
T
87
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
88
TRAM
89
TRUB
Trada Maritim Tbk
Truba Alam Manunggal Engineering
Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
111
90
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
T
T
T
T
T
91
UNTR
United Tractors Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
92
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
T
T
T
T
T
T
T
T
T
93
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk
T
T
94
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
T
= Daftar perusahaan yang konsisten selama periode penelitian
112
Lampiran 3
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Jakarta Islamic Index
(JII)
Tanggal
AALI
Closing
Price
Ri
ASII
ASRI
Closing
Price
Ri
Closing
Price
Ri
7,325.00
0.0280702
540
0.0357143
560
0.2068966
464
7,575.00
0.0516605
0.0390071
0.0693069
0.0194175
510
0.0197802
0.1078431
0.0285714
1-Dec-14
23,300.00
0.0291667
3-Nov-14
24,000.00
0.0212766
7,125.00
1-Oct-14
23,500.00
6,775.00
1-Sep-14
23,000.00
1-Aug-14
25,500.00
1-Jul-14
26,700.00
0.0217391
0.0980392
0.0449438
0.0523514
7,725.00
0.0618557
525
0.1877828
2-Jun-14
28,175.00
7,275.00
0.0282686
442
1-May-14
27,325.00
0.031107
0.0705782
7,075.00
-0.047138
500
1-Apr-14
29,400.00
0.1307692
7,425.00
0.0067797
530
-0.116
0.0566038
0.1092437
3-Mar-14
26,000.00
0.0196078
7,375.00
0.0611511
595
0.0347826
3-Feb-14
25,500.00
6,950.00
0.127451
21,475.00
0.0817121
0.0551471
575
1-Jan-14
0.1874272
0.1444223
510
2-Dec-13
25,100.00
0.1280899
6,800.00
430
1-Nov-13
22,250.00
6,250.00
475
1-Oct-13
18,600.00
6,650.00
0.0310078
610
0.0166667
2-Sep-13
19,500.00
0.1962366
0.0461538
0.0126582
0.088
0.0601504
0.1860465
0.0947368
0.2213115
6,450.00
600
1-Aug-13
19,750.00
6,050.00
1-Jul-13
15,550.00
0.2700965
0.2106599
3-Jun-13
19,700.00
0.0102564
7,000.00
0.0909091
0.2142857
0.0666667
0.2924528
1-May-13
19,500.00
0.1016949
7,050.00
0.0661157
0.0692308
0.0714286
0.0070922
0.0408163
7,050.00
6,425.00
6,500.00
455
550
700
750
1,060.0
0
0.0095238
113
1-Apr-13
17,700.00
1-Mar-13
18,500.00
1-Feb-13
0.0432432
0.0696203
0.0062893
1,050.0
0
1,070.0
0
0.0186916
0.0816327
0.0264901
930
0.2077922
770
600
7,250.00
0.0413793
0.0993789
0.2833333
0.0163934
610
0.0517241
8,050.00
0.0878378
580
0.1717172
7,400.00
0.0962963
0.0357143
495
0.0218978
0.8934681
0.0943662
0.0398918
460
0.125
0.0434783
0.0612245
0.0925926
600
-0.1
0.0322581
0.0437544
0.1020279
620
0.0877193
570
0.1752577
0.0662162
485
0.0543478
0.0437236
460
0.0275362
425
0.0823529
0.0229885
0.0840534
0.0377929
0.0617021
435
7,350.00
7,900.00
18,450.00
0.00271
0.0212202
1-Jan-13
18,850.00
-0.013089
7,350.00
3-Dec-12
19,100.00
7,550.00
1-Nov-12
18,000.00
1-Oct-12
20,950.00
3-Sep-12
21,950.00
1-Aug-12
22,300.00
0.0611111
0.1408115
0.0455581
0.0156951
0.0304348
2-Jul-12
23,000.00
7,000.00
1-Jun-12
20,050.00
1-May-12
20,450.00
2-Apr-12
21,400.00
0.1471322
0.0195599
0.0443925
0.0835118
1-Mar-12
23,350.00
0.0470852
1-Feb-12
22,300.00
2-Jan-12
20,600.00
0.0825243
0.0506912
1-Dec-11
21,700.00
-0.03125
1-Nov-11
22,400.00
0.044289
3-Oct-11
21,450.00
5-Sep-11
19,300.00
1-Aug-11
21,500.00
0.111399
0.1023256
0.0851064
1-Jul-11
23,500.00
1-Jun-11
23,500.00
0
0.0042373
2-May-11
23,600.00
0.0194384
7,950.00
6,750.00
6,850.00
64,300.0
0
71,000.0
0
73,950.0
0
70,850.0
0
78,900.0
0
74,000.0
0
70,900.0
0
69,000.0
0
63,650.0
0
66,150.0
0
70,500.0
0
63,550.0
0
58,750.0
0
440
490
540
0.1505376
385
0.1298701
0.0833333
420
0
0.1093627
420
0.2923077
0.0817021
325
0.0483871
0.0463045
310
0.0508475
114
1-Apr-11
23,150.00
0.0198238
1-Mar-11
22,700.00
0.0389016
1-Feb-11
21,850.00
3-Jan-11
21,700.00
0.0069124
0.1717557
1-Dec-10
26,200.00
1-Nov-10
24,150.00
0.0848861
0.0301205
1-Oct-10
24,900.00
0.2028986
1-Sep-10
20,700.00
0.0534351
2-Aug-10
19,650.00
0.0076923
1-Jul-10
19,500.00
1-Jun-10
14-May10
19,350.00
0.0077519
0.0251889
19,850.00
CPIN
Tanggal
Closing
Price
Ri
1-Dec-14
3,795.00
-0.0766423
3-Nov-14
4,110.00
-0.0214286
1-Oct-14
4,200.00
-0.009434
1-Sep-14
4,240.00
0.1027308
1-Aug-14
3,845.00
-0.0265823
1-Jul-14
3,950.00
0.0477454
2-Jun-14
3,770.00
-0.0013245
1-May-14
3,775.00
0.0013263
1-Apr-14
3,770.00
-0.0563204
56,150.0
0
57,000.0
0
52,050.0
0
48,900.0
0
54,550.0
0
51,900.0
0
57,000.0
0
56,700.0
0
47,600.0
0
50,700.0
0
48,300.0
0
43,150.0
0
0.0149123
295
0.0350877
0.0951009
285
0.1632653
0.0644172
0.1035747
245
245
0
0.1694915
0.0510597
0.0894737
295
0.0535714
280
0.0566038
0.005291
265
0.2926829
0.1911765
205
-0.061144
178
0.1516854
0.1317073
0.0496894
205
0.1202186
0.1193511
183
0.0764706
INTP
Closing
Price
Ri
24,800.0
0 0.0050659
24,675.0
0
0.028125
24,000.0
0 0.1136891
21,550.0
0 0.1113402
24,250.0
0 0.0280561
24,950.0
0 0.1064302
22,550.0
0 -0.004415
22,650.0
0 0.0318907
21,950.0
0 0.0609626
170
ITMG
Closing
Price
Ri
15,600.
00 0.1800263
19,025.
00 0.1015348
21,175.
00 0.1847931
25,975.
00 0.0780834
28,175.
00 0.0774379
26,150.
00 0.0314815
27,000.
00 0.0575916
28,650.
00
0.124632
25,475.
00 0.0462012
115
3-Mar-14
3,995.00
-0.0566706
3-Feb-14
4,235.00
0.0241838
1-Jan-14
4,135.00
0.2251852
2-Dec-13
3,375.00
-0.0073529
1-Nov-13
3,400.00
-0.1282051
1-Oct-13
3,900.00
0.1470588
2-Sep-13
3,400.00
0.0074074
1-Aug-13
3,375.00
-0.2151163
1-Jul-13
4,300.00
-0.1650485
3-Jun-13
5,150.00
0.040404
1-May-13
4,950.00
-0.019802
1-Apr-13
5,050.00
0
1-Mar-13
5,050.00
0.1477273
1-Feb-13
4,400.00
0.1354839
1-Jan-13
3,875.00
0.1071429
3-Dec-12
3,500.00
0.0218978
1-Nov-12
3,425.00
0.096
1-Oct-12
3,125.00
0.0330579
3-Sep-12
3,025.00
0.1203704
1-Aug-12
2,700.00
-0.15625
2-Jul-12
3,200.00
-0.0656934
1-Jun-12
3,425.00
0.3047619
1-May-12
2,625.00
-0.0454545
2-Apr-12
2,750.00
0
23,375.0
0
22,450.0
0
22,400.0
0
20,000.0
0
18,850.0
0
20,900.0
0
18,000.0
0
19,700.0
0
20,850.0
0
24,450.0
0
23,750.0
0
26,400.0
0
23,300.0
0
21,950.0
0
21,750.0
0
22,650.0
0
23,250.0
0
21,400.0
0
20,350.0
0
20,250.0
0
21,500.0
0
17,350.0
0
17,800.0
0
18,050.0
0
0.0412027
0.0022321
0.12
0.061008
0.0980861
0.1611111
0.0862944
0.0551559
0.1472393
0.0294737
0.1003788
0.1330472
0.0615034
0.0091954
0.0397351
0.0258065
0.0864486
0.0515971
0.0049383
0.0581395
0.2391931
0.0252809
0.0138504
0.0216802
24,350.
00
26,000.
00
26,800.
00
28,500.
00
28,700.
00
29,900.
00
26,300.
00
32,050.
00
24,200.
00
28,150.
00
30,000.
00
36,750.
00
35,500.
00
40,250.
00
41,450.
00
41,350.
00
39,250.
00
40,650.
00
42,150.
00
38,200.
00
35,550.
00
35,950.
00
33,800.
00
39,750.
00
0.0634615
0.0298507
0.0596491
0.0069686
0.0401338
0.1368821
0.1794072
0.3243802
0.1403197
0.0616667
0.1836735
0.0352113
0.1180124
0.0289505
0.0024184
0.0535032
0.0344403
0.0355872
0.1034031
0.0745429
0.0111266
0.0636095
0.1496855
0.0851554
116
1-Mar-12
2,750.00
0.0280374
1-Feb-12
2,675.00
0.07
2-Jan-12
2,500.00
0.1627907
1-Dec-11
2,150.00
-0.0652174
1-Nov-11
2,300.00
-0.1401869
3-Oct-11
2,675.00
0.1145833
5-Sep-11
2,400.00
-0.1272727
1-Aug-11
2,750.00
0.0091743
1-Jul-11
2,725.00
0.3693467
1-Jun-11
1,990.00
0.0310881
2-May-11
1,930.00
0
1-Apr-11
1,930.00
-0.0469136
1-Mar-11
2,025.00
0.3322368
1-Feb-11
1,520.00
0.0201342
3-Jan-11
1,490.00
-0.1902174
1-Dec-10
1,840.00
-0.8083333
1-Nov-10
9,600.00
0.122807
1-Oct-10
8,550.00
-0.0172414
1-Sep-10
8,700.00
0.3488372
2-Aug-10
6,450.00
0.2403846
1-Jul-10
5,200.00
0.4647887
1-Jun-10
14-May10
3,550.00
0.2909091
2,750.00
18,450.0
0
17,450.0
0
16,950.0
0
17,050.0
0
15,000.0
0
16,350.0
0
14,000.0
0
15,200.0
0
15,450.0
0
17,050.0
0
16,900.0
0
17,000.0
0
16,350.0
0
14,400.0
0
13,550.0
0
15,950.0
0
16,600.0
0
18,300.0
0
18,400.0
0
17,650.0
0
16,900.0
0
15,800.0
0
15,000.0
0
0.0573066
0.0294985
0.0058651
0.1366667
0.0825688
0.1678571
0.0789474
0.0161812
0.0938416
0.0088757
0.0058824
0.0397554
0.1354167
0.0627306
0.1504702
0.0391566
0.0928962
0.0054348
0.0424929
0.0443787
0.0696203
0.0533333
43,450.
00
43,350.
00
36,700.
00
38,650.
00
38,150.
00
44,650.
00
39,250.
00
43,150.
00
50,500.
00
44,750.
00
47,000.
00
46,800.
00
46,200.
00
45,700.
00
46,300.
00
50,750.
00
49,050.
00
45,200.
00
41,600.
00
39,200.
00
37,500.
00
37,150.
00
36,000.
00
0.0023068
0.1811989
0.0504528
0.0131062
0.1455767
0.1375796
0.0903824
0.1455446
0.1284916
0.0478723
0.0042735
0.012987
0.0109409
-0.012959
0.0876847
0.0346585
0.085177
0.0865385
0.0612245
0.0453333
0.0094213
0.0319444
117
Tanggal
KLBF
Closing
Price
Ri
LPKR
Closing
Price
Ri
LSIP
Closing
Price
Ri
1-Dec-14
1,830.00
0.0457143
990
0.1502146
1,875.00
0.0554156
3-Nov-14
1,750.00
0.026393
1,165.00
0.088785
1,985.00
0.0205656
1-Oct-14
1,705.00
0.0029412
1,070.00
1,945.00
0.0236842
1-Sep-14
1,700.00
940
1,900.00
1-Aug-14
1,660.00
0.0240964
0.0404624
1,070.00
0.1382979
0.1214953
0.0272727
1-Jul-14
1,730.00
0.0421687
1,100.00
2,100.00
2-Jun-14
1,660.00
960
1-May-14
1,540.00
0.0779221
0.0032362
1,035.00
1-Apr-14
1,545.00
0.0546075
1,070.00
0.1458333
0.0724638
0.0327103
0.0138249
0.0160428
0.1095238
0.0928726
3-Mar-14
1,465.00
0.0103448
1,085.00
3-Feb-14
1,450.00
0.0320285
1-Jan-14
1,405.00
2-Dec-13
1,250.00
1-Nov-13
1,220.00
1-Oct-13
1,300.00
2-Sep-13
1,180.00
1-Aug-13
1,350.00
1-Jul-13
1,430.00
3-Jun-13
1,870.00
2,310.00
0.0021645
0.0571429
2,450.00
0.1085973
2,210.00
0.0676329
940
0.1542553
0.0105263
2,070.00
0.2507553
0.124
950
0.043956
1,655.00
-0.142487
0.0245902
0.0615385
910
0
0.1946903
1,930.00
0.048913
1,840.00
0.15
1,130.00
1,600.00
0.2598425
1,270.00
-0.147651
1,490.00
1,280.00
0.0366972
0.0521739
0.1015625
0.1578947
1,440.00
0.1016949
0.1259259
0.0559441
0.0069444
0.0068966
1,520.00
-0.173913
1,720.00
0.3303571
0.3488372
0.1041667
1-May-13
1,450.00
0.0431655
1,840.00
1,920.00
1-Apr-13
1,390.00
1,350.00
1-Mar-13
1,240.00
0.1209677
0.0387597
0.362963
0.0145985
1,370.00
0.2123894
1,930.00
1-Feb-13
1,290.00
0.1834862
1,130.00
0.0970874
2,075.00
1-Jan-13
1,090.00
0.0582524
1,030.00
0.03
2,200.00
0.2631579
0.2124352
0.0698795
0.0568182
0.0222222
3-Dec-12
1,030.00
0
1,000.00
-
2,250.00
0.2032086
910
1,090.00
1,150.00
2,315.00
1,120.00
1,520.00
118
0.0654206
1-Nov-12
1,030.00
0.0618557
1,070.00
1-Oct-12
970
-0.793617
930
3-Sep-12
4,700.00
0.2129032
990
1-Aug-12
3,875.00
0.0130719
2-Jul-12
3,825.00
1-Jun-12
3,775.00
1-May-12
3,875.00
0.013245
0.0258065
0.0372671
2-Apr-12
4,025.00
1-Mar-12
3,550.00
1-Feb-12
0.1956989
0.0510204
0.1505376
0.0606061
1,870.00
2,450.00
870
0.137931
0.0224719
2,400.00
0.0208333
0.1272727
890
0.1125
2,750.00
0.0280374
800
2,675.00
790
0.0126582
0.0481928
2,400.00
0.1145833
0.1794872
0.1338028
830
0.0375
2,925.00
0.0173913
800
0.1428571
2,875.00
0.0849057
3,500.00
0.0142857
0.0070922
700
0.0447761
2,650.00
0.0927835
2-Jan-12
3,525.00
0.0367647
670
0.0151515
2,425.00
2,325.00
1-Dec-11
3,400.00
-0.035461
660
0.047619
2,250.00
0.0777778
0.0526316
1-Nov-11
3,525.00
0.0143885
630
2,375.00
0.0795455
3-Oct-11
3,475.00
640
2,200.00
5-Sep-11
3,250.00
0.0692308
0.0647482
2,050.00
0.0731707
0.1458333
1-Aug-11
3,475.00
0
740
-0.015625
0.0588235
0.0810811
0.0512821
2,400.00
0.0212766
1-Jul-11
3,475.00
780
3,375.00
2-May-11
3,575.00
0
680
0.2
0.0441176
0.1282051
2,350.00
1-Jun-11
0.0296296
0.0559441
2,425.00
0.0107527
0.0412371
0.0102041
680
650
2,325.00
1-Apr-11
3,575.00
0.0514706
780
0.2786885
2,450.00
0.0769231
1-Mar-11
3,400.00
0.1623932
610
2,275.00
1-Feb-11
2,925.00
540
3-Jan-11
2,825.00
570
3,250.00
680
0.0518663
1-Nov-10
3,500.00
0.3084112
646.47
0.0967715
1-Oct-10
2,675.00
0.0490196
589.43
0.1071395
2,150.00
11,800.0
0
12,850.0
0
11,350.0
0
11,700.0
0
0.0581395
0.8177966
0.0817121
1-Dec-10
0.0353982
0.1307692
0.0714286
0.1296296
0.0526316
0.1617647
1-Sep-10
2,550.00
0.0967742
532.39
0.1200194
9,850.00
0.1321586
0.0299145
0.1878173
0.0534759
119
2-Aug-10
2,325.00
0.0510204
475.34
1-Jul-10
2,450.00
0.1666667
1-Jun-10
14-May10
2,100.00
0.1170213
Tanggal
1-Dec14
3-Nov14
1,880.00
9,350.00
0.0564972
461.08
0.0309274
0.0299996
8,850.00
0.0662651
475.34
0.1764677
8,300.00
0
404.04
PTBA
Closing
Price
Ri
8,300.00
SMGR
Closing
Price
Ri
TLKM
Closing
Price
Ri
12,625.00
-0.039924
16,100.00
0.00625
2,845.00
0.0070796
13,150.00
16,000.00
0.007874
2,825.00
15,875.00
2,750.00
0.0272727
0.0566038
2,915.00
0.0938086
2,665.00
0.0056604
1-Oct-14
12,950.00
0.015444
0.0189394
1-Sep-14
1-Aug14
13,200.00
-0.011236
15,425.00
13,350.00
0.1459227
16,225.00
0.0291734
0.0493066
0.0211161
1-Jul-14
11,650.00
0.0862471
16,575.00
0.0995025
2,650.00
2-Jun-14
1-May14
1-Apr14
3-Mar14
10,725.00
0.0023364
15,075.00
2,465.00
10,700.00
0.0835443
14,725.00
2,575.00
0.1368653
9,875.00
0.0589812
0.0261097
14,850.00
0.0237691
0.0084175
0.0601266
0.0750507
0.0427184
2,265.00
15,800.00
0.0533333
2,215.00
0.0225734
0.0473118
3-Feb-14
9,575.00
15,000.00
0.056338
2,325.00
0.021978
1-Jan-14
2-Dec13
1-Nov13
9,250.00
0.0351351
0.0931373
14,200.00
0.0035336
2,275.00
10,200.00
14,150.00
2,150.00
12,800.00
0.1054688
0.1080139
1-Oct-13
12,150.00
-0.15
0.0123457
0.0470588
0.0581395
0.0114943
0.0744681
14,350.00
0.1038462
2,350.00
2-Sep-13
1-Aug13
12,750.00
0.053719
13,000.00
2,100.00
12,100.00
12,600.00
1-Jul-13
9,950.00
0.2160804
0.2518797
0.031746
0.1710526
0.1111111
9,325.00
12,000.00
15,200.00
2,175.00
2,200.00
0.1190476
0.0454545
0.8151261
11,900.00
0.0577778
120
3-Jun-13
1-May13
1-Apr13
1-Mar13
13,300.00
0.0901639
17,100.00
11,250.00
18,000.00
-0.05
0.0217391
11,050.00
0.0180995
0.0555556
12,200.00
-0.2
15,250.00
18,400.00
0.039548
11,700.00
0.0636364
17,700.00
0.0201729
11,000.00
0.0232558
15,100.00
0.0590278
0.0463576
0.0258065
1-Feb-13
1-Jan-13
3-Dec12
1-Nov12
17,350.00
0.1015873
10,750.00
0.1082474
15,500.00
0.0333333
15,750.00
0.0031847
9,700.00
15,000.00
0.0714286
15,700.00
8,950.00
14,000.00
14,800.00
9,000.00
16,000.00
-0.125
0.0123457
0.0608108
0.0067114
0.0837989
0.0055556
0.0769231
1-Oct-12
14,900.00
0.0311419
9,750.00
0.031746
3-Sep-12
1-Aug12
16,200.00
0.109589
14,450.00
0.1653226
9,450.00
0.016129
14,600.00
-0.081761
12,400.00
-0.042471
9,300.00
0.021978
2-Jul-12
15,900.00
12,950.00
0.1460177
9,100.00
0.1165644
1-Jun-12
1-May12
2-Apr12
1-Mar12
14,650.00
0.0853242
0.0233333
0.1869919
11,300.00
8,150.00
0.0448718
0.0823529
12,150.00
20,500.00
-0.1
0.0120482
0.0319635
0.0987654
0.0081633
7,000.00
1-Feb-12
20,750.00
0.0297767
11,250.00
2-Jan-12
1-Dec11
1-Nov11
20,150.00
0.1613833
11,300.00
0.0888889
0.0044248
0.0131004
17,350.00
0.0205882
0.0735695
11,450.00
0.2378378
0.0263158
7,050.00
3-Oct-11
18,350.00
9,500.00
16,800.00
8,300.00
0.1445783
0.0879121
7,400.00
5-Sep-11
1-Aug11
0.0922619
0.1181102
0.1056338
9,100.00
-0.037037
7,250.00
1-Jul-11
21,300.00
9,450.00
20,800.00
9,600.00
-0.015625
0.0103093
7,350.00
1-Jun-11
0.0240385
0.0211765
7,350.00
0
0.0454545
2-May-
21,250.00
-
9,700.00
0.0210526
7,700.00
0
14,400.00
15,000.00
18,450.00
17,000.00
19,050.00
10,950.00
12,250.00
9,250.00
7,800.00
8,500.00
7,050.00
6,850.00
7,350.00
7,600.00
0.2142857
0.0070922
0.0291971
0.0283688
0.0408163
0.0067568
0.0263158
0.0482759
0.0136054
121
11
1-Apr11
1-Mar11
0.0470852
22,300.00
0.0619048
9,500.00
0.043956
7,700.00
21,000.00
0.0473815
9,100.00
0.0520231
7,350.00
1-Feb-11
20,050.00
8,650.00
19,750.00
0.116129
0.1798942
7,450.00
3-Jan-11
1-Dec10
1-Nov10
0.0151899
0.1394336
9,450.00
9,200.00
0.0271739
0.0612245
7,950.00
18,700.00
0.2272727
0.0483461
1-Oct-10
19,650.00
0.0102828
9,800.00
-0.010101
9,100.00
0
0.1263736
0.0108696
1-Sep-10
2-Aug10
19,450.00
0.1114286
9,900.00
9,200.00
0.0635838
17,500.00
8,700.00
8,650.00
0.0236686
1-Jul-10
16,700.00
9,250.00
0.0571429
8,450.00
1-Jun-10
14-May10
17,250.00
0.0479042
0.0318841
0.0114613
0.137931
0.0594595
8,750.00
0.035503
7,700.00
0.0974026
0.0064516
22,950.00
17,450.00
Tanggal
8,450.00
UNTR
Closing
Price
Ri
1-Dec-14
17,150.00
3-Nov-14
18,325.00
1-Oct-14
18,375.00
1-Sep-14
19,900.00
1-Aug-14
22,150.00
1-Jul-14
22,900.00
2-Jun-14
23,100.00
7,750.00
0.064120
1
0.002721
1
0.076633
2
0.101580
1
0.032751
1
0.008658
0.065743
9
7,550.00
7,950.00
0.047619
0.0134228
-0.013245
0.0503145
7,750.00
UNVR
Closing
Price
Ri
31,525.0
0
-0.0086478
31,800.0
0
0.0460526
30,400.0
0
-0.0440252
31,800.0
0
0.0249799
31,025.0
0
30,750.0
0
29,275.0
0
0.0089431
0.0503843
0.0051502
122
1-May-14
21,675.00
1-Apr-14
21,700.00
3-Mar-14
20,750.00
3-Feb-14
18,975.00
1-Jan-14
19,300.00
2-Dec-13
19,000.00
1-Nov-13
18,250.00
1-Oct-13
17,500.00
2-Sep-13
16,300.00
1-Aug-13
15,800.00
1-Jul-13
16,800.00
3-Jun-13
18,200.00
1-May-13
16,300.00
1-Apr-13
17,750.00
1-Mar-13
18,200.00
1-Feb-13
19,300.00
1-Jan-13
19,750.00
3-Dec-12
19,600.00
1-Nov-12
17,050.00
0.001152
1
0.045783
1
0.093544
1
0.016839
4
0.015789
5
0.041095
9
0.042857
1
0.073619
6
0.031645
6
0.059523
8
0.076923
1
0.116564
4
0.081690
1
0.024725
3
0.056994
8
0.022784
8
0.007653
1
0.149560
1
0.191943
1
1-Oct-12
21,100.00
0.019323
29,125.0
0
29,250.0
0
29,250.0
0
28,575.0
0
28,550.0
0
26,000.0
0
26,600.0
0
30,000.0
0
30,150.0
0
31,200.0
0
31,800.0
0
30,750.0
0
-0.0042735
0
0.023622
0.0008757
0.0980769
-0.0225564
-0.1133333
-0.0049751
-0.0336538
-0.0188679
0.0341463
0.0081967
30,500.0
0
0.1619048
26,250.0
0
0.1513158
22,800.0
0
-0.0021882
22,850.0
0
22,050.0
0
21,200.0
0
-0.1954459
26,350.0
0
0.0115163
26,050.0
0
0.0362812
0.0400943
123
7
3-Sep-12
20,700.00
0.032419
0.045238
1
0.016393
4
0.075757
6
0.219594
6
0.103030
3
1-Aug-12
20,050.00
2-Jul-12
21,000.00
1-Jun-12
21,350.00
1-May-12
23,100.00
2-Apr-12
29,600.00
1-Mar-12
33,000.00
1-Feb-12
29,000.00
2-Jan-12
28,350.00
1-Dec-11
26,350.00
1-Nov-11
23,350.00
3-Oct-11
24,600.00
5-Sep-11
22,000.00
1-Aug-11
23,600.00
1-Jul-11
27,300.00
1-Jun-11
24,900.00
2-May-11
23,000.00
1-Apr-11
22,353.20
1-Mar-11
20,863.00
0.137931
0.022927
7
0.075901
3
0.128479
7
0.050813
0.118181
8
0.067796
6
0.135531
1
0.096385
5
0.082608
7
0.028935
5
0.071427
9
0.064653
4
1-Feb-11
22,305.10
0.086649
0
26,050.0
0
-0.0387454
27,100.0
0
0.1175258
24,250.0
0
0.058952
22,900.0
0
0.1143552
20,550.0
0
0.0352645
19,850.0
0
20,000.0
0
19,250.0
0
19,600.0
0
18,800.0
0
18,200.0
0
15,650.0
0
16,500.0
0
16,900.0
0
15,600.0
0
14,900.0
0
14,700.0
0
15,300.0
0
-0.0075
0.038961
-0.0178571
0.0425532
0.032967
0.1629393
-0.0515152
-0.0236686
0.0833333
0.0469799
0.0136054
-0.0392157
0
15,300.0
0
-0.0555556
16,200.0
0.076412
124
0
3-Jan-11
20,526.50
1-Dec-10
22,882.00
1-Nov-10
22,112.80
1-Oct-10
21,343.70
1-Sep-10
19,661.20
2-Aug-10
17,690.30
1-Jul-10
19,372.80
0.102941
2
0.034785
3
0.036034
1
0.085574
6
0.111411
3
0.086848
6
0.074666
6
1-Jun-10
18,026.80
0.0218
14-May-10
17,642.20
15,050.0
0
16,500.0
0
15,000.0
0
17,450.0
0
16,850.0
0
16,100.0
0
16,950.0
0
17,000.0
0
15,600.0
0
-0.0878788
0.1
-0.1404011
0.0356083
0.0465839
-0.0501475
-0.0029412
0.0897436
125
Lampiran 4
Tabel Return Saham (Ri) Sampel Pembentuk Portofolio Indeks LQ45
Tanggal
ADRO
Closing
Price
Ri
BBCA
Closing
Price
Ri
BBNI
Closing
Price
Ri
1-Aug-14
1,270.00
0.07173
11,800.00
0.017241
5,325.00
0.044118
1-Jul-14
1,185.00
0.008511
11,600.00
0.054545
5,100.00
0.070304
2-Jun-14
1,175.00
-0.04082
11,000.00
0.020882
4,765.00
-0.00209
1-May-14
1,225.00
0.033755
10,775.00
-0.02045
4,775.00
-0.00831
1-Apr-14
1,185.00
0.209184
11,000.00
0.037736
4,815.00
-0.02923
3-Mar-14
980
-0.01508
10,600.00
0.036675
4,960.00
0.09011
3-Feb-14
995
0.047368
10,225.00
0.030227
4,550.00
0.043578
1-Jan-14
950
-0.12844
9,925.00
0.033854
4,360.00
0.103797
2-Dec-13
1,090.00
-0.0354
9,600.00
-0.00518
3,950.00
-0.03659
1-Nov-13
1,130.00
0.107843
9,650.00
-0.07656
4,100.00
-0.14583
1-Oct-13
1,020.00
0.133333
10,450.00
0.045
4,800.00
0.177914
2-Sep-13
900
-0.03226
10,000.00
0.104972
4,075.00
0.058442
1-Aug-13
930
0.328571
9,050.00
-0.12981
3,850.00
-0.09942
1-Jul-13
700
-0.18605
10,400.00
0.04
4,275.00
-0.00581
3-Jun-13
860
-0.07527
10,000.00
-0.03382
4,300.00
-0.11795
1-May-13
930
-0.2439
10,350.00
-0.03721
4,875.00
-0.09722
1-Apr-13
1,230.00
-0.06107
10,750.00
-0.05702
5,400.00
0.069307
1-Mar-13
1,310.00
-0.16561
11,400.00
0.036364
5,050.00
0.097826
1-Feb-13
1,570.00
-0.04848
11,000.00
0.139896
4,600.00
0.171975
1-Jan-13
1,650.00
0.037736
9,650.00
0.048913
3,925.00
0.046667
3-Dec-12
1,590.00
0.186567
9,200.00
0.045455
3,750.00
0.013514
1-Nov-12
1,340.00
-0.0219
8,800.00
0.073171
3,700.00
-0.03896
1-Oct-12
1,370.00
-0.08667
8,200.00
0.037975
3,850.00
-0.01911
3-Sep-12
1,500.00
0.094891
7,900.00
0.019355
3,925.00
0.053691
1-Aug-12
1,370.00
-0.06164
7,750.00
-0.03125
3,725.00
-0.06289
2-Jul-12
1,460.00
0.006897
8,000.00
0.09589
3,975.00
0.039216
1-Jun-12
1,450.00
-0.01361
7,300.00
0.042857
3,825.00
0.033784
1-May-12
1,470.00
-0.20968
7,000.00
-0.125
3,700.00
-0.08075
126
2-Apr-12
1,860.00
-0.03627
8,000.00
0
4,025.00
0.00625
1-Mar-12
1,930.00
0.005208
8,000.00
0.052632
4,000.00
0.059603
1-Feb-12
1,920.00
0.04918
7,600.00
-0.05
3,775.00
0.041379
2-Jan-12
1,830.00
0.033898
8,000.00
0
3,625.00
-0.04605
1-Dec-11
1,770.00
-0.0733
8,000.00
0.012658
3,800.00
0
1-Nov-11
1,910.00
-0.05679
7,900.00
-0.02469
3,800.00
-0.0559
3-Oct-11
2,025.00
0.177326
8,100.00
0.051948
4,025.00
0.080537
5-Sep-11
1,720.00
-0.15062
7,700.00
-0.0375
3,725.00
-0.09697
1-Aug-11
2,025.00
-0.23585
8,000.00
-0.03614
4,125.00
-0.07303
1-Jul-11
2,650.00
0.081633
8,300.00
0.084967
4,450.00
0.148387
1-Jun-11
2,450.00
0
7,650.00
0.077465
3,875.00
0
2-May-11
2,450.00
0.113636
7,100.00
-0.04054
3,875.00
-0.04321
1-Apr-11
2,200.00
0
7,400.00
0.064748
4,050.00
0.018868
1-Mar-11
2,200.00
-0.10204
6,950.00
0.103175
3,975.00
0.119718
1-Feb-11
2,450.00
0.088889
6,300.00
0.115044
3,550.00
0.100775
3-Jan-11
2,250.00
-0.11765
5,650.00
-0.11719
3,225.00
-0.16774
1-Dec-10
2,550.00
0.096774
6,400.00
0.057851
3,875.00
0.00927
1-Nov-10
2,325.00
0.107143
6,050.00
-0.13571
3,839.41
0.038461
1-Oct-10
2,100.00
0.037037
7,000.00
0.044776
3,697.21
0.061224
1-Sep-10
2,025.00
0.065789
6,700.00
0.155172
3,483.91
0.057554
2-Aug-10
1,900.00
-0.05
5,800.00
-0.02521
3,294.31
0.14876
1-Jul-10
2,000.00
0.005025
5,950.00
0
2,867.71
0.287239
1-Jun-10
1,990.00
-0.005
5,950.00
0.072072
2,227.80
-0.06
3-May-10
2,000.00
-0.09091
5,550.00
0.018349
2,370.01
-0.03846
1-Apr-10
2,200.00
0.122449
5,450.00
-0.00909
2,464.81
0.142862
1-Mar-10
1,960.00
0.071038
5,500.00
0.128205
2,156.70
0.191099
1-Feb-10
1,830.00
-0.03175
4,875.00
-0.025
1,810.68
-0.01036
15-Jan-10
1,890.00
5,000.00
1,829.64
Tanggal
BBRI
Closing
Price
Ri
BDMN
Closing
Price
Ri
BMRI
Closing
Price
Ri
1-Aug-14
11,075.00
-0.01116
3,740.00
-0.02983
10,475.00
0.021951
1-Jul-14
11,200.00
0.084746
3,855.00
-0.06996
10,250.00
0.053985
2-Jun-14
10,325.00
0.012255
4,145.00
-0.00361
9,725.00
-0.04423
1-May-14
10,200.00
0.030303
4,160.00
0.017115
10,175.00
0.035623
127
1-Apr-14
9,900.00
0.033943
4,090.00
-0.05977
9,825.00
0.039683
3-Mar-14
9,575.00
0.032345
4,350.00
0.066176
9,450.00
0.038462
3-Feb-14
9,275.00
0.114114
4,080.00
-0.05991
9,100.00
0.045977
1-Jan-14
8,325.00
0.148276
4,340.00
0.149669
8,700.00
0.10828
2-Dec-13
7,250.00
-0.02685
3,775.00
-0.00658
7,850.00
0.026144
1-Nov-13
7,450.00
-0.05696
3,800.00
-0.11628
7,650.00
-0.11047
1-Oct-13
7,900.00
0.089655
4,300.00
0.081761
8,600.00
0.081761
2-Sep-13
7,250.00
0.098485
3,975.00
-0.01852
7,950.00
0.119718
1-Aug-13
6,600.00
-0.2
4,050.00
-0.22115
7,100.00
-0.20225
1-Jul-13
8,250.00
0.064516
5,200.00
-0.11111
8,900.00
-0.01111
3-Jun-13
7,750.00
-0.12921
5,850.00
0.017391
9,000.00
-0.07216
1-May-13
8,900.00
-0.05319
5,750.00
-0.10853
9,700.00
-0.07619
1-Apr-13
9,400.00
0.074286
6,450.00
0
10,500.00
0.05
1-Mar-13
8,750.00
-0.07407
6,450.00
0.02381
10,000.00
-0.00498
1-Feb-13
9,450.00
0.188679
6,300.00
0.032787
10,050.00
0.110497
1-Jan-13
7,950.00
0.143885
6,100.00
0.089286
9,050.00
0.160256
3-Dec-12
6,950.00
-0.01418
5,600.00
0.037037
7,800.00
-0.05455
1-Nov-12
7,050.00
-0.0473
5,400.00
-0.11475
8,250.00
0
1-Oct-12
7,400.00
-0.00671
6,100.00
-0.024
8,250.00
0.006098
3-Sep-12
7,450.00
0.071942
6,250.00
0.041667
8,200.00
0.051282
1-Aug-12
6,950.00
-0.00714
6,000.00
-0.00826
7,800.00
-0.06024
2-Jul-12
7,000.00
0.102362
6,050.00
0.008333
8,300.00
0.152778
1-Jun-12
6,350.00
0.123894
6,000.00
0.132075
7,200.00
0.043478
1-May-12
5,650.00
-0.15038
5,300.00
-0.05357
6,900.00
-0.06757
2-Apr-12
6,650.00
-0.04317
5,600.00
0.217391
7,400.00
0.080292
1-Mar-12
6,950.00
0.007246
4,600.00
0.027933
6,850.00
0.062016
1-Feb-12
6,900.00
0.007299
4,475.00
-0.01105
6,450.00
-0.03731
2-Jan-12
6,850.00
0.014815
4,525.00
0.103659
6,700.00
-0.00741
1-Dec-11
6,750.00
0.038462
4,100.00
-0.06818
6,750.00
0.054688
1-Nov-11
6,500.00
-0.03704
4,400.00
-0.11558
6,400.00
-0.1049
3-Oct-11
6,750.00
0.153846
4,975.00
0.081522
7,150.00
0.134921
5-Sep-11
5,850.00
-0.10687
4,600.00
-0.08899
6,300.00
-0.08029
1-Aug-11
6,550.00
-0.05072
5,049.33
-0.04587
6,850.00
-0.12739
1-Jul-11
6,900.00
0.061538
5,292.08
-0.09167
7,850.00
0.090278
1-Jun-11
6,500.00
0.023622
5,826.15
-0.03226
7,200.00
0
2-May-11
6,350.00
-0.0155
6,020.35
0
7,200.00
0.006993
128
1-Apr-11
6,450.00
0.121739
6,020.35
-0.05344
7,150.00
0.051471
1-Mar-11
5,750.00
0.223404
6,360.21
0.023437
6,800.00
0.172414
1-Feb-11
4,700.00
-0.03093
6,214.56
0.07563
5,800.00
-0.00866
3-Jan-11
4,850.00
-0.5381
5,777.60
0.04386
5,850.66
-0.08461
1-Dec-10
10,500.00
0
5,534.84
-0.12308
6,391.47
0.015625
1-Nov-10
10,500.00
-0.07895
6,311.66
-0.02985
6,293.14
-0.08571
1-Oct-10
11,400.00
0.14
6,505.86
0.155172
6,883.12
-0.02778
1-Sep-10
10,000.00
0.075269
5,631.94
0.084112
7,079.79
0.22034
2-Aug-10
9,300.00
-0.06061
5,194.98
0
5,801.49
-0.01667
1-Jul-10
9,900.00
0.064516
5,194.98
-0.00926
5,899.82
0
1-Jun-10
9,300.00
0.081395
5,243.53
0.048542
5,899.82
0.121496
3-May-10
8,600.00
-0.03911
5,000.78
-0.11207
5,260.67
-0.07759
1-Apr-10
8,950.00
0.084848
5,631.94
0.115384
5,703.16
0.084113
1-Mar-10
8,250.00
0.153846
5,049.33
0.045226
5,260.67
0.195531
1-Feb-10
7,150.00
-0.06536
4,830.85
0.025774
4,400.28
-0.04278
15-Jan-10
7,650.00
4,709.47
4,596.94
Tanggal
GGRM
Closing
Price
Ri
INDF
Closing
Price
Ri
JSMR
Closing
Price
Ri
1-Aug-14
53,700.00
-0.00923
7,000.00
-0.0106
6,300.00
-0.01946
1-Jul-14
54,200.00
0.013084
7,075.00
0.05597
6,425.00
0.075314
2-Jun-14
53,500.00
0.027858
6,700.00
-0.01832
5,975.00
0.017021
1-May-14
52,050.00
-0.07876
6,825.00
-0.03191
5,875.00
-0.00424
1-Apr-14
56,500.00
0.143725
7,050.00
-0.03425
5,900.00
-0.01667
3-Mar-14
49,400.00
0.035639
7,300.00
0.017422
6,000.00
0.116279
3-Feb-14
47,700.00
0.138425
7,175.00
0.028674
5,375.00
0.038647
1-Jan-14
41,900.00
-0.00238
6,975.00
0.056818
5,175.00
0.095238
2-Dec-13
42,000.00
0.135135
6,600.00
-0.00752
4,725.00
-0.07353
1-Nov-13
37,000.00
0.00271
6,650.00
0
5,100.00
-0.02857
1-Oct-13
36,900.00
0.054286
6,650.00
-0.05674
5,250.00
0.009615
2-Sep-13
35,000.00
-0.07773
7,050.00
0.084615
5,200.00
-0.04587
1-Aug-13
37,950.00
-0.1039
6,500.00
0
5,450.00
0.018692
1-Jul-13
42,350.00
-0.16304
6,500.00
-0.11565
5,350.00
-0.1157
3-Jun-13
50,600.00
-0.05421
7,350.00
0
6,050.00
-0.09701
1-May-13
53,500.00
0.082996
7,350.00
0
6,700.00
0
129
1-Apr-13
49,400.00
0.009193
7,350.00
-0.01342
6,700.00
0.12605
1-Mar-13
48,950.00
0.013458
7,450.00
0.020548
5,950.00
0.072072
1-Feb-13
48,300.00
-0.06847
7,300.00
0.206612
5,550.00
0.009091
1-Jan-13
51,850.00
-0.07411
6,050.00
0.034188
5,500.00
-0.00901
3-Dec-12
56,000.00
0.059603
5,850.00
0
5,550.00
-0.02632
1-Nov-12
52,850.00
0.07528
5,850.00
0.026316
5,700.00
-0.01724
1-Oct-12
49,150.00
0.058127
5,700.00
0.00885
5,800.00
-0.00855
3-Sep-12
46,450.00
-0.07285
5,650.00
0.046296
5,850.00
0.017391
1-Aug-12
50,100.00
-0.11091
5,400.00
0
5,750.00
0.008772
2-Jul-12
56,350.00
-0.08374
5,400.00
0.113402
5,700.00
0.055556
1-Jun-12
61,500.00
0.136784
4,850.00
0.026455
5,400.00
0.048544
1-May-12
54,100.00
-0.08615
4,725.00
-0.02577
5,150.00
-0.03738
2-Apr-12
59,200.00
0.075386
4,850.00
0
5,350.00
0.038835
1-Mar-12
55,050.00
-0.02996
4,850.00
-0.04902
5,150.00
0.095745
1-Feb-12
56,750.00
-0.00439
5,100.00
0.0625
4,700.00
0.074286
2-Jan-12
57,000.00
-0.08139
4,800.00
0.043478
4,375.00
0.041667
1-Dec-11
62,050.00
-0.04538
4,600.00
-0.02128
4,200.00
0.083871
1-Nov-11
65,000.00
0.109215
4,700.00
-0.10476
3,875.00
0.006494
3-Oct-11
58,600.00
0.11619
5,250.00
0.039604
3,850.00
-0.03145
5-Sep-11
52,500.00
-0.04545
5,050.00
-0.17213
3,975.00
-0.00625
1-Aug-11
55,000.00
0.08055
6,100.00
-0.03937
4,000.00
0.006289
1-Jul-11
50,900.00
0.022088
6,350.00
0.104348
3,975.00
0.096552
1-Jun-11
49,800.00
0.143513
5,750.00
0.064815
3,625.00
0.043165
2-May-11
43,550.00
0.07266
5,400.00
-0.02703
3,475.00
0.05303
1-Apr-11
40,600.00
-0.02987
5,550.00
0.027778
3,300.00
-0.02941
1-Mar-11
41,850.00
0.145007
5,400.00
0.136842
3,400.00
0.070866
1-Feb-11
36,550.00
-0.01879
4,750.00
0.010638
3,175.00
0.058333
3-Jan-11
37,250.00
-0.06875
4,700.00
-0.0359
3,000.00
-0.12409
1-Dec-10
40,000.00
-0.0172
4,875.00
0.065574
3,425.00
-0.01439
1-Nov-10
40,700.00
-0.14675
4,575.00
-0.12019
3,475.00
-0.07333
1-Oct-10
47,700.00
-0.07558
5,200.00
-0.04587
3,750.00
0.171875
1-Sep-10
51,600.00
0.309645
5,450.00
0.197802
3,200.00
0.094017
2-Aug-10
39,400.00
0.125714
4,550.00
-0.01622
2,925.00
0.093458
1-Jul-10
35,000.00
0.023392
4,625.00
0.114458
2,675.00
0.320988
1-Jun-10
34,200.00
0.014837
4,150.00
0.136986
2,025.00
0.027919
3-May-10
33,700.00
0.221014
3,650.00
-0.0641
1,970.00
-0.0506
130
1-Apr-10
27,600.00
0.115152
3,900.00
0.033113
2,075.00
0.159218
1-Mar-10
24,750.00
-0.0499
3,775.00
-0.00658
1,790.00
0.005618
1-Feb-10
26,050.00
0.085417
3,800.00
0.055556
1,780.00
-0.01111
15-Jan-10
24,000.00
3,600.00
1,800.00
PGAS
Tanggal
Closing
Price
1-Aug-14
5,950.00
1-Jul-14
5,900.00
2-Jun-14
5,575.00
1-May-14
5,425.00
1-Apr-14
5,325.00
3-Mar-14
5,125.00
3-Feb-14
4,900.00
1-Jan-14
4,770.00
2-Dec-13
4,475.00
1-Nov-13
4,850.00
1-Oct-13
5,100.00
2-Sep-13
5,200.00
1-Aug-13
5,400.00
1-Jul-13
5,900.00
3-Jun-13
5,750.00
1-May-13
5,500.00
1-Apr-13
6,250.00
1-Mar-13
5,950.00
1-Feb-13
4,800.00
1-Jan-13
4,675.00
3-Dec-12
4,475.00
1-Nov-12
4,525.00
1-Oct-12
4,650.00
3-Sep-12
4,125.00
1-Aug-12
3,700.00
2-Jul-12
3,800.00
1-Jun-12
3,525.00
Ri
0.008475
0.058296
0.02765
0.018779
0.039024
0.045918
0.027254
0.065922
-0.07732
-0.04902
-0.01923
-0.03704
-0.08475
0.026087
0.045455
-0.12
0.05042
0.239583
0.026738
0.044693
-0.01105
-0.02688
0.127273
0.114865
-0.02632
0.078014
-0.0473
131
1-May-12
3,700.00
2-Apr-12
3,350.00
1-Mar-12
3,800.00
1-Feb-12
3,750.00
2-Jan-12
3,375.00
1-Dec-11
3,175.00
1-Nov-11
3,075.00
3-Oct-11
2,950.00
5-Sep-11
2,675.00
1-Aug-11
2,950.00
1-Jul-11
3,975.00
1-Jun-11
4,025.00
2-May-11
4,050.00
1-Apr-11
4,000.00
1-Mar-11
3,900.00
1-Feb-11
3,550.00
3-Jan-11
4,225.00
1-Dec-10
4,425.00
1-Nov-10
4,300.00
1-Oct-10
4,050.00
1-Sep-10
3,850.00
2-Aug-10
4,000.00
1-Jul-10
4,050.00
1-Jun-10
3,875.00
3-May-10
3,900.00
1-Apr-10
4,100.00
1-Mar-10
4,250.00
1-Feb-10
3,625.00
15-Jan-10
3,775.00
0.104478
-0.11842
0.013333
0.111111
0.062992
0.03252
0.042373
0.102804
-0.09322
-0.25786
-0.01242
-0.00617
0.0125
0.025641
0.098592
-0.15976
-0.0452
0.02907
0.061728
0.051948
-0.0375
-0.01235
0.045161
-0.00641
-0.04878
-0.03529
0.172414
-0.03974
132
Lampiran 5
Tabel Return Pasar (Rm) Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks LQ45
Tanggal
1-Dec-14
JII
Closing
Price
Rm
691.04 0.011757
Tanggal
1-Aug-14
LQ45
Closing
Price
Rm
869.2
0.001037
868.3
0.055466
1-Nov-14
683.01
0.018749
1-Jul-14
1-Oct-14
670.44
-0.02498
1-Jun-14
822.67
-0.00228
1-Sep-14
687.62
-0.00508
1-May-14
824.55
0.011767
1-Aug-14
691.13
0.001057
1-Apr-14
814.96
0.019324
1-Jul-14
690.4
0.054046
1-Mar-14
799.51
0.029381
1-Jun-14
655
-0.00279
1-Feb-14
776.69
0.047105
1-May-14
656.83
0.014143
1-Jan-14
741.75
0.043058
1-Apr-14
647.67
0.011336
1-Dec-13
711.13
0.008867
1-Mar-14
640.41
0.021616
1-Nov-13
704.88
-0.06615
1-Feb-14
626.86
0.039793
1-Oct-13
754.81
0.058788
1-Jan-14
602.87
0.030353
1-Sep-13
712.9
0.016874
1-Dec-13
585.11
0.009037
1-Aug-13
701.07
-0.09176
1-Nov-13
579.87
-0.05821
1-Jul-13
771.9
-0.03993
1-Oct-13
615.71
0.051435
1-Jun-13
804
-0.04225
1-Sep-13
585.59
-0.01083
1-May-13
839.47
-0.02059
1-Aug-13
592
-0.0509
1-Apr-13
857.12
0.024197
0.014708
1-Jul-13
623.75
-0.05515
1-Mar-13
836.87
1-Jun-13
660.16
-0.02427
1-Feb-13
824.74
0.083388
1-May-13
676.58
-0.00895
1-Jan-13
761.26
0.035672
1-Apr-13
682.69
0.033846
1-Dec-12
735.04
0.011323
1-Mar-13
660.34
0.023434
1-Nov-12
726.81
-0.03237
1-Feb-13
645.22
0.067167
1-Oct-12
751.12
0.026443
1-Jan-13
604.61
0.01651
1-Sep-12
731.77
0.052104
1-Dec-12
594.79
0.010208
1-Aug-12
695.53
-0.02419
1-Nov-12
588.78
-0.04924
1-Jul-12
712.77
0.056284
1-Oct-12
619.27
0.030674
1-Jun-12
674.79
0.045068
133
1-Sep-12
600.84
0.054235
1-May-12
645.69
-0.09234
1-Aug-12
569.93
-0.00662
1-Apr-12
711.38
-0.00164
1-Jul-12
573.73
0.054283
1-Mar-12
712.55
0.028552
1-Jun-12
544.19
0.036454
1-Feb-12
692.77
0.000881
1-May-12
525.05
-0.08701
1-Jan-12
692.16
0.027691
1-Apr-12
575.09
-0.01536
1-Dec-11
673.51
0.026051
1-Mar-12
584.06
0.030543
1-Nov-11
656.41
-0.02836
1-Feb-12
566.75
0.007502
1-Oct-11
675.57
0.085009
1-Jan-12
562.53
0.047483
1-Sep-11
622.64
-0.07928
1-Dec-11
537.03
0.031778
1-Aug-11
676.25
-0.07343
1-Nov-11
520.49
-0.0183
1-Jul-11
729.84
0.056744
1-Oct-11
530.19
0.076965
1-Jun-11
690.65
0.012312
1-Sep-11
492.3
-0.06966
1-May-11
682.25
0.00238
1-Aug-11
529.16
-0.06693
1-Apr-11
680.63
0.032744
1-Jul-11
567.12
0.057981
1-Mar-11
659.05
0.073336
1-Jun-11
536.04
0.00877
1-Feb-11
614.02
0.027047
1-May-11
531.38
0.004955
1-Jan-11
597.85
-0.09606
1-Apr-11
528.76
0.026878
1-Dec-10
661.38
0.036516
1-Mar-11
514.92
0.036327
1-Nov-10
638.08
-0.05248
1-Feb-11
496.87
0.040544
1-Oct-10
673.42
0.032964
1-Jan-11
477.51
-0.10394
1-Sep-10
651.93
0.121484
1-Dec-10
532.9
0.047408
1-Aug-10
581.31
-0.0146
1-Nov-10
508.78
-0.05832
1-Jul-10
589.92
0.042077
1-Oct-10
540.29
0.026153
1-Jun-10
566.1
0.04141
1-Sep-10
526.52
0.111294
1-May-10
543.59
-0.05194
1-Aug-10
473.79
-0.01972
1-Apr-10
573.37
0.06219
1-Jul-10
483.32
0.050102
1-Mar-10
539.8
0.088241
1-Jun-10
460.26
0.035223
1-Feb-10
496.03
-0.02825
1-May-10
444.6
1-Jan-10
510.45
134
Lampiran 6
Output SPSS Saham Jakarta Islamic Index (JII)
1. AALI
Descriptive Statistics
AALI
rm_jii
Model
1
Mean
.0070750
.0089778
Std. Deviation
.09304338
.04327850
N
55
55
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
rm_jii
a. Dependent Variable: AALI
.002
.013
.518
.287
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Beta
t
.241
Sig.
.193
.848
1.808
.076
2. ASII
Descriptive Statistics
ASII
Mean
-.0054941
Std. Deviation
.13962681
rm_jii
.0089778
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
rm_jii
a. Dependent Variable: ASII
-.014
.019
.949
.424
Standardized
Coefficients
Beta
.294
t
Sig.
-.755
.453
2.242
.029
135
3. ASRI
Descriptive Statistics
ASRI
rm_jii
Mean
.0295460
.0089778
Std. Deviation
.13045115
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.014
.015
rm_jii
a. Dependent Variable: ASRI
1.765
.336
Standardized
Coefficients
Beta
.586
t
Sig.
.932
.356
5.261
.000
4. CPIN
Descriptive Statistics
CPIN
rm_jii
Mean
.0312890
.0089778
Std. Deviation
.18554675
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.017
.024
rm_jii
a. Dependent Variable: CPIN
1.552
.549
Standardized
Coefficients
Beta
.362
t
Sig.
.722
.474
2.827
.007
5. INTP
Descriptive Statistics
INTP
rm_jii
Mean
.0124803
.0089778
Std. Deviation
.08280392
.04327850
N
55
55
136
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
rm_jii
a. Dependent Variable: INTP
.003
.010
1.034
.221
Standardized
Coefficients
Beta
t
.540
Sig.
.330
.742
4.674
.000
6. ITMG
Descriptive Statistics
ITMG
rm_jii
Mean
-.0100849
.0089778
Std. Deviation
.10138910
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.017
.013
rm_jii
a. Dependent Variable: ITMG
.776
.304
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
-1.282
.206
2.555
.014
.331
7. KLBF
Descriptive Statistics
KLBF
rm_jii
Mean
.0171972
.0089778
Std. Deviation
.13768998
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.012
.019
rm_jii
a. Dependent Variable: KLBF
.528
.431
Standardized
Coefficients
Beta
.166
t
Sig.
.660
.512
1.225
.226
137
8. LPKR
Descriptive Statistics
LPKR
rm_jii
Mean
.0229044
.0089778
Std. Deviation
.11721559
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
a.
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
rm_jii
Dependent Variable: LPKR
.013
.015
1.105
.340
Standardized
Coefficients
Beta
.408
t
Sig.
.873
.387
3.253
.002
9. LSIP
Descriptive Statistics
LSIP
rm_jii
Mean
-.0028183
.0089778
Std. Deviation
.16998093
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
rm_jii
a. Dependent Variable: LSIP
-.007
.023
.507
.535
Standardized
Coefficients
Beta
t
.129
Sig.
-.315
.754
.948
.347
10. PTBA
Descriptive Statistics
PTBA
rm_jii
Mean
-.0011870
.0089778
Std. Deviation
.09654202
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.011
.012
rm_jii
a. Dependent Variable: PTBA
1.122
.265
Standardized
Coefficients
Beta
.503
t
Sig.
-.970
.336
4.236
.000
138
11. SMGR
Descriptive Statistics
SMGR
rm_jii
Mean
.0149164
.0089778
Std. Deviation
.08022625
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.002
.007
rm_jii
a. Dependent Variable: SMGR
1.455
.158
Standardized
Coefficients
Beta
t
.785
Sig.
.268
.789
9.220
.000
12. TLKM
Descriptive Statistics
TLKM
rm_jii
Mean
-.0004552
.0089778
Std. Deviation
.12781042
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.010
.017
rm_jii
a. Dependent Variable: TLKM
1.028
.380
Standardized
Coefficients
Beta
.348
t
Sig.
-.582
.563
2.705
.009
139
13. UNTR
Descriptive Statistics
UNTR
rm_jii
Mean
.0029393
.0089778
Std. Deviation
.08275634
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.007
.009
rm_jii
a. Dependent Variable: UNTR
1.107
.214
Standardized
Coefficients
Beta
t
.579
Sig.
-.746
.459
5.167
.000
14. UNVR
Descriptive Statistics
UNVR
rm_jii
Mean
.0151624
.0089778
Std. Deviation
.06808738
.04327850
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.012
.009
rm_jii
a. Dependent Variable: UNVR
.402
.209
Standardized
Coefficients
Beta
.256
t
Sig.
1.262
.212
1.924
.060
140
Lampiran 7
Output SPSS Saham Indeks LQ45
1. ADRO
Descriptive Statistics
Mean
-.0009929
.0109201
ADRO
rm_lq45
Std. Deviation
.11207247
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.009
.015
rm_lq45
a. Dependent Variable: ADRO
.691
.298
Standardized
Coefficients
Beta
t
.304
Sig.
-.574
.569
2.320
.024
2. BBCA
Descriptive Statistics
Mean
.0178673
.0109201
BBCA
rm_lq45
Std. Deviation
.06582721
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.006
.006
rm_lq45
a. Dependent Variable: BBCA
1.045
.115
Standardized
Coefficients
Beta
.781
t
Sig.
1.127
.265
9.108
.000
3. BBNI
Descriptive Statistics
BBNI
rm_lq45
Mean
.0234605
.0109201
Std. Deviation
.09001446
.04922673
N
55
55
141
Coefficientsa
Model
1
Standardized
Coefficients
Beta
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.009
.009
rm_lq45
a. Dependent Variable: BBNI
1.317
.174
t
.720
Sig.
1.043
.302
7.554
.000
4. BBRI
Descriptive Statistics
BBRI
rm_lq45
Mean
.0149460
.0109201
Std. Deviation
.11605334
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Standardized
Coefficients
Beta
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.005
.010
rm_lq45
a. Dependent Variable: BBRI
1.870
.197
t
.793
Sig.
-.556
.581
9.484
.000
5. BDMN
Descriptive Statistics
BDMN
rm_lq45
Mean
-.0007704
.0109201
Std. Deviation
.08312586
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
-.010
.010
rm_lq45
a. Dependent Variable: BDMN
.823
.203
Standardized
Coefficients
Beta
.487
t
Sig.
-.964
.340
4.063
.000
142
6. BMRI
Descriptive Statistics
Mean
.0187512
.0109201
BMRI
rm_lq45
Std. Deviation
.08704329
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.002
.006
rm_lq45
a. Dependent Variable: BMRI
1.527
.123
Standardized
Coefficients
Beta
.863
t
Sig.
.339
.736
12.463
.000
7. GGRM
Descriptive Statistics
Mean
.0190399
.0109201
GGRM
rm_lq45
Std. Deviation
.09537135
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.013
.013
rm_lq45
a. Dependent Variable: GGRM
.520
.256
Standardized
Coefficients
Beta
t
.268
Sig.
1.043
.302
2.027
.048
8. INDF
Descriptive Statistics
INDF
rm_lq45
Mean
.0146006
.0109201
Std. Deviation
.07114702
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.005
.008
rm_lq45
a. Dependent Variable: INDF
.911
.154
Standardized
Coefficients
Beta
.630
t
Sig.
.604
.548
5.906
.000
143
9. JSMR
Descriptive Statistics
JSMR
rm_lq45
Mean
.0256424
.0109201
Std. Deviation
.07515305
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.018
.009
rm_lq45
a. Dependent Variable: JSMR
.718
.185
Standardized
Coefficients
Beta
t
.470
Sig.
1.925
.060
3.878
.000
10. PGAS
Descriptive Statistics
PGAS
rm_lq45
Mean
.0116198
.0109201
Std. Deviation
.08125091
.04922673
N
55
55
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.005
.011
rm_lq45
a. Dependent Variable: PGAS
.616
.210
Standardized
Coefficients
Beta
.373
t
Sig.
.466
.643
2.927
.005
144
Download