A Chronological Summary of Korean History 2333 B.C. 1122 B.C. 108 B.C. 313 A.D. 4th-7th centuries 668 936 1231 Legendary founding of Korea by Tan’gun Legendary arrival of Kija from China to establish Ancient Joseon Fall of ancient Joseon to Chinese; establishment of Chinese commanderies in Korea Fall of Nangnang (Chinese Commandery) to Korean Kingdom of Goguryeo Three Kingdoms Period (Goguryeo, Paekche, Silla) Unification of Korea by Silla Establishment of Koryeo Dynasty by Wang kon Mongol Invasion, leading to Mongol domination 1392 1446 1592-1598 1627-1637 1783 1876 1882 1884 1894 Establishment of Joseon Dynasty by Gen. Yi Songgye Korean alphabet (Hangeul) devised by King Sejong Japanese invasion of Korea Manchu invasions First Christian convert; philosophical reform movement (Sirhak) at it height First Western-style treaty signed with Japan Treaty of Friendship and Commerce with United States Failure of modernizers’ attempt to size power Tonghak Rebellion, starting Sino-Japanese War 1905 Protectorate over Korea after Russo-Japanese War 1910 Annexation of Korea by Japan 1919 Korean independence uprising 1945 Occupation by United States and USSR; division at 38th paralled 1948 North and south Korea become independence states 1950-53 Korean War 1960 1961 1963 1965 1971 Ousting of south Korean President Rhee by “student revolution”; establishment of Second Republic Coup d’etat led by south Korean Gen. Park Chung Hee Civilian government reestablished as Third Republic Normalization of relations with Japan Kim Dae-jung narrowly defeated in south Korean presidential election 1972 1979 1980 1983 1988 North-south Joint Declaration of peaceful unification; establishment of autocratic Fourth (yusin) Republic in south Korea; north Korean constitution revised South Korean President Park assassinated Seizure of political control in south Korea by Gen. Chun Doo-hwan; Kwangju uprising; Fifth Republic Attempted assassination of south Korean President by north Korean agents in Rangoon, 17 Korean killed Sixth Republic established in South Korea; Roh Tae-woo inaugurated as president 1991-1992 North and south Korea hold government-togovernment negotiations leading to a nonaggression pact. Both countries join the United Nations 1992-193 North Korea’s nuclear program becomes an international problem amid suspicions that it is developing atomic weapons 1993 Longtime opposition leader Kim Young-sam is elected president of the Republic of Korea 1994 Kim Il-Sung, Leader of Democratic People’s Republic of Korea, dies in Pyongyang at the age of 82 1995 Former Presidents Chun Doo-hwan and Roh Taewoo are arrested and charged with corruption and military insurrection in connection with Chun’s rise to power in 1979-1980 Periode Akhir Dinasti Joseon Kebijakan Pintu Terbuka Korea Pertarungan antara Faksi Progresif dan Konservatif Pengaruh Awal AS di Korea Kontak Pertama dengan Rusia Pemberontakan Tonghak 1894-1895 Pertarungan Cina-Jepang atas S. Korea Pembunuhan Ratu Min oleh Jepang Perang Rusia Jepang, 1904-1905 Upaya Internasiional untuk Kemerdekaan Korea Aneksasi Jepang terhadap Korea: 1910 Kebijakan Pintu Terbuka Korea Perjanjian Kanghwa (18760): akhir kebijakan pintu tertutup Taewon-gun Pertukaran misi asing dan pembukaan pelabuhan untuk perdagangan dgn Jepang Perjanjian dengan AS (1872), Inggris dan Jerman (1883), Rusia dan Italia (1884), Perancis (1885) untuk mengimbangi pengaruh Jepang atas Korea. Kontrol dilakukan oleh Ratu Min dan kerabatnya, serta kekecewaan Taewon-gun. Pengambilan kembali kekuasaan oleh Taewon-gun dan intervensi Cina atas Korea. Protes Jepang atas penyerangan konsulatnya dan 1882 menandatangani Perjanjian Chemulp’o dgn Korea. Permintaan maaf Korea atas insiden penyerangan dgn membayar 500.000 yen, Pengiriman delegasi ke Jepang dipimpin Pak Yong-ho dan Kim Ok-kyun. Keduanya kemudian menjadi pemimpin progresif pro-Jepang, yg melaksanakan reformasi progresif di Korea. Pertarungan antara Faksi Progresif dan Konservatif Pembentukan Tongnip Tang (Partai Kemerdekaan) oleh delegasi dan para mahasiswa di Jepang. Beroposisi dgn Sadae Tang, yg ingin tetap berkuasa dgn bantuan Cina. Pada masa Dinasti Ch’ing Cina tdk pernah intervensi masalah internal Korea. Intervensi atas permintaan Ratu Min Faksi politik Tongnip Tang ingin reformasi yg cepat dgn cara melengserkan klan Min dari pemerintahan. Tahun 1884 terjadi pembunuhan thp 6 anggota Partai Konservatif dan membentuk pemerintahan baru. Anggota Partai Kemerdekaan membawa Raja Kojong ke Istana Kyongju di bawah perlindungan pasukan Jepang. Anggota Partai Konservatif yg selamat, meminta bantuan tentara Cina, yg sudah berada di Seoul. Pasukan Cina pimpinan Yuan Shi-k’ai dengan cepat menyerang pasukan Jepang, dan mengembalikan ke kuasaan ke tangan Konservatif. Terjadi unjuk kekuatan pasukan Jepan dan Cina di Seoul. April 1885, Pemerintah Jepang mengutus Ito Hirobumi sebagai dubes di T’ien-chin, Cina dan membuat perjanjiandgn Li Huang Chang. Cina dan Jepang setuju tarik pasukan dari Korea, kedua belah pihak akan memberitahukan apabila mengirim pasukan ke Korea. Yuan Shih-k’ai tetap bertahan sbg perwakilan dagang Cina di Korea, kemudian mengintervensi politik Korea. Pengaruh Awal AS di Korea AS sebagai negara Barat pertama yg mendapat kepercayaan Raja Kojong sbg mitra dagangnya. AS diberi konsesi untuk bidang pertambangan dan pembangunan rel KA dan infrastruktur jalan. Mejelang 1897, terdapt 250 orang AS di Korea. Para misionaris AS disambut hangat di Korea, di antaranya Horace N. Allen, yang kemudian menjadi diplomat AS di Korea. Kebijakan AS thd Korea berlanjut hingga 24 November 1905. AS negara pertama yg mengakui Protektorat Jepang atas Korea. Raja Kojong menginginkan keterlibatan AS lebih jauh, namun AS mengabaikan permintaannya. Sikap AS ini akhirnya menjadi bumerang; Jepang menjadikan Korea sbg pangkalan militer, menduduki Manchuria dan bagian utara Cina, kemudian menyerang Amerika. Kontak Pertama dengan Rusia Berdasarkan Perjanjian Peking 1860, wilayah Rusia mencapai Sungai Tumen. Kota Vladivostok merupakan wilayah terdekat dgn Korea Setelah perjanjian dagang Korea-Rusia ditandatangai tahun 1884, wakil Rusia Woeber ditempatkan di Seoul Pejabat pemerintah Korea sering mengundang Woeber ke Istana untk mengurangi pengaruh Cina. Pengaruh Rusia meningkat hingga tahun 1905 pada akhir perang Rusia-Jepang. Menjelang tahun 1890-an, Korea menjadi pusat perhatian tiga kekuatan besar, Cina, Jepang, dan Rusia. Dinasti Jeoson mengalami kemerosan. Pemberontakan Tonghak 1894-1895 Menjelang 1890-an, para pejabat pemerintah Korea sdh begitu korup. Pajak untuk pemerintah pusat dialihkan ke para pejabat lokal. Pemerintah pusat mengalami kesulitan dana. Keadaan ini menyebabkan kemiskinan di kelangan petani gurem. Keadaan ini memicu pemberontakan perani. Pada periode ini kelompok aliran keagamaan baru, Tong-hak menjadi pupuler di kalangan petani dan intelektual. Tonghak berarti “Eastern Learning” didirikan oleh Ch’oe Che-u tahun 1860. Tonghak mempraktekkan ajaran Shamanisme, para pengikutnya dijanjikan dunia baru yg sejahtera dan egaliter bersamaan dengan kekuatan magic. Kelompok Tonghak anti orang asing, khususnya Jepang Tahun 1894 pemerintah Korea mengerahkan pasukan untuk menumpas pengikut Tonghak. Korea juga meminta Cina untuk membantu menumpas kelompok ini. Perang Cina-Jepang Memperebutkan Semenanjung Korea Tahun 1885, Cina dan Jepang menandatangani Perjanian T’ienChin (Dian-jin), kedua belah pihak dilarang menempatkan pasukan di Korea. Pemerintah Jepang menyatakan perang dengan Cina pada 1 Agustus 1894. Inti dari perang tsb, Jepang ingin menguasasi Korea. Jepang menduduki Seoul dan Incheon serta wilayah tengah Korea. Ketika pasukan Jepang berada di wilayah tengah, pasukan Cina mendarat di Asan, menduduki Pyongyang dan menyerang pasukan Jepang dari utara dan selatan. Namun pasukan Cina dikalahkan, dan armadanya yang terkenal Peiyang berhasil dihancurakan Jepang. Jepang memperoleh kemenangan di darat dan laut serta masuk ke selatan Manchuria, mengancam Shanhaikuan dan Peking. Jepang menduduki semenanjung Liaotung (Liaodong). Ketika itu, dunia menganggap Jepang negara kecil dan bangsa terkebelakang. Kekalahan Cina, membuat dunia tercegang. Jepang menunjukkan kekuatan yg sedang muncul, Cina raksasa tua yg sakit. Ketika Peking terancam, Cina segera mengajukan perdamaian dengan Jepang. 1. 2. 3. 4. 5. 17 April 1895, Perjanjian Shimonoseki ditandatangani. Perjanjian ini meminta Cina: Mengakui secara penuh kemerdekaan Korea, Menyerahkan Semenanjung Liaotung, Menyerahkan Taiwan dan Kep. Pescador, Membayar kerugian perang, Membuka pelabuhan-pelabuhan untuk perdagangan dan perlakuan baik terhadap bangsa Jepang. Setelah perang Cina-Jepang, posisi Jepang di Korea sangat kuat. Di sisi lain, Rusia merasa kepentingannya di Asia Timur terancam dan mulai mengerahkan pasukan ke wilayah ini. Rusia membujuk Jerman dan Perancis bersekutu menghadapi Jepang untuk melepaskan klaimnya atas Semenjanjung Liaotung. Menghadapi tekanan tiga negara ini, Jepang menyerah. Rusia menyewa semenanjung Liaotung dari Cina, serta hak-hak untuk membangun jalur KA Manchuria selatan. Rusia kemudian terlibat dalam politik, dan mempengaruhi pemerintahan Korea. Kejadian ini, Rusia menggantikan dominasi Jepang di Manchuria dan semenanjung Korea, membuat marah Jepang Juni 1895, politisi pro-Jepang, Pak Yong-ho kehilangan kekuasaan dan pemerintahan di oleh faksi pro-Rusia, Ratu Min dan kerabatnya. Kemenangan Jepang dalam Perang Cina-Jepang dimentahkan dengan berbagai upaya Rusia di Korea. Pembunuhan Ratu Min oleh Jepang Raja Kojong (raja ke-26 Dinasti Joseon) mengalami krisis kepemimpinan, istrinya, Ratu Min mengambil alih bersama kerabatnya. Min bersama Cina menekan pengaruh Jepang di Korea. Jepang menunjuk menteri baru untuk Korea, Miura Goro. Miura bersama gengster menyerbu Istana Kyongbok, kemudian menikam Ratu Min hingga tewas, kemudian dibakar. Miura diajukan ke pengadilan, namun akhirnya bebas. Rakyat Korea marah, dan memobilisasai tentara sukarela (Uibyong) membunuh tentara pro-Jepang yang dipimpin Kim hong-jip. Kemudian kabinet pro-Jepang terbentuk dan mengendalikan urusan politi Korea. Raja Kojong dipindahkan dari perwakilan Rusia kembali ke Istana Kyong-bok, kemudia menganti nama Korea menjadi Taehan Che-guk.