SENYAWA ANTI GIZI Ir. Priyanto triwitono, MP. Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Komposisi Pangan • Ada 5 kategori komponen pangan, yaitu : 1. Nutrien / Zat Gizi Makro & Mikronutrien (KH, Prot, Lemak, Vit, Mineral) 2. Toksin alami termasuk Micotoxyn 3. Zat Anti Gizi Antinutritive 4. Kontaminan 5. Zat Additif Zat Anti Gizi • Golongan senyawa ini dimasukkan dlm golongan “Zat Toksik Alami” , hanya saja effeknya secara tdk langsung yaitu menyebabkan deffisiensi zat gizi atau dg cara berinteraksi dg Zat Gizi lainnya. • Seny. Anti Gizi dapat berinteraksi dg komponen bhn pangan pada saat SEBELUM dikonsumsi, SELAMA PENCERNAAN dlm GI tract, atau SESUDAH ABSORBSI dlm tubuh. • SAG terutama tdpt pada Bahan Tanaman. Meskipun senyawa Obat2an, Antibiotika dan Pestisida dilaporkan mampu berperan sbg Anti Gizi, akan tetapi tdk masuk dlm konteks ini. Yg dibicarakan hanya SAG dari alami. Klasifikasi Seny. Anti Gizi • SAG diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : 1. SAG type A = Anti-Protein senyawa yg berinterferensi dg hasil pencernaan protein, hasil absorbsi dan metabolisme asam amino. 2. SAG type B = Anti-Mineral senyawa yg berinterferensi dg hasil pencernaan, absorbsi, dan metabolisme Mineral. 3. SAG type C = Anti-Vitamin senyawa yg menon-aktifkan atau merusak vitamin, atau senyawa yg meningkatkan/memboroskan kebutuhan vitamin. SAG Type A = Anti-Protein • SAG ini banyak tdpt pada bahan Nabati (kacang2an). • Karena nya keberadaan SAG type A ini cukup membahayakan bagi orang2 yg sumber proteinnya menggantungkan sepenuhnya pada protein nabati (kaum Vegetarian) • Asupan protein Hewani relatif tdk masalah. • Macam SAG Type A = A. PROTEASE INHIBITOR protein yg menghambat kerja enzim proteolitik dg cara mengikat sisi aktif dari enzim tsb. • Enzim Proteolitik Inhibitor / Protease Inhibitor banyak terdapat pada : 1. Pada putih telur Ovomucoid, ovoinhibitor menghambat kerja enzim Trypsin 2. Pada Putih telur Chymotrypsin inhibitor menghambat kerja Chymotripsin 3. Pada Legume / kacang2an (kedele) ; pada sayuran Alfalfa ; susu, gandum, dan kentang Trypsin & Chymotrypsin inhibitor. 4. Pada kedele, kacang kapri, dan kentang juga terdapat protease inhibitor yg menghambat kerja elastase, yaitu enzim pankreatik yang bekerja pada elastin atau protein insoluble pada daging. Inaktivasi Protease Inhibitor • Harap diingat bahwa Protease inhibitor adalah protein, maka berlaku sifat2 protein Labil terhadap Panas. • Protease inhibitor sangat sensitive thdp Panas Lembab (moist heat) dibandingkan Panas Kering (dry heat). • Proses Autoclaving kedele pada suhu 115oC selama 20 menit ; ATAU 107-108oC selama 40 menit mampu mendestruksi sempurna protease inhibitor. • Perendaman dalam air selama 12-24 jam membuat proses pemanasan menjadi lebih effektive. • Perebusan pada suhu 100oC selama 15-30 menit mampu memperbaiki nilai gizi kedelai rendam. • Beberapa protease inhibitor relatif tahan thdap panas 1). trypsin inhibitor pd Susu. • Keberadaan trypsin inhibitor pada susu segar mampu menurunkan aktivitas trypsin sebesar 7599 %. • Trypsin Inhibitor tidak terpengaruh pada perlakuan suhu 70oC. Pasteurisasi pada suhu 72oC selama 40 detik hanya mampu menurunkan 3-4 %saja, sedangkan suhu 85oC selama 3 detik menurunkan 44-55 % ; dan pemanasan pada 95oC selama 1 jam merusak 73 %. • Inhibitor yg resisitant thdp panas lainnya adalah 2). trypsin inhibitor pd Alfalfa; Chymotripsin pd kentang dan lima beans. B. LECTINS • Lectin istilah umum untuk protein nabati yg terikat kuat dg karbohidrat. • Mayoritas dari Lectin adalah Glycopprotein. • Lectin mampu menggumpalkan sel darah merah disebut pula Hemaglutinin. • Cara kerjanya kemungkinan berhubungan dg kemampuannya mengikat sel reseptor dari antibodi. • Lectin pd tanaman, umumnya tdpt pada legume/kacang2an seperti kacang tanah, kedele, kapri, kecipir, castor, dll. Selain itu jg tdpt pada kentang, pisang, mangga, dan kecambah gandum. • Studi secara in vitro, Lectin pd kacang2an diketahui dapat mengganggu absorbsi nutrien dan substansi penting lainnya di dalam sel mukosa usus halus tikus. • Pemberian pakan diet kedele mentah, diketahui mampu menurunkan absorbsi asam amino, thyroksin, dan lipid, serta kebutuhan Vitamin A dan D meningkat secara signifikan hal ini membuktikan bahwa Lectin mempengaruhi absorbsi Protein, Mineral dan sekaligus Vitamin termasuk dlm SAG type A, B, C. • Interferensi Lectin dg absorbsi Thyroksin menjelaskan kita bahwa Lectin pd kedele mempunyai kemampuan Goitrogenic effect. Namun kemungkinan effect ini juga disebabkan karena interferensi dg Absorbsi Iodine. • Diantara kacang2an yg dpt dimakan seperti kacang merah (kidney bean) dan Hyacinth bean mempunyai SAG yg tinggi. • Namun SAG pd tanaman yg paling toksik Castor bean (biji jarak) toksin Ricin menyebabkan Nekrosis pd sel usus. CARA INAKTIVASI SAG LECTIN = • Lectin adalah protein 1) tdk aktif dg panas lembab (panas kering kurang effektif). • Selain itu, 2) perkecambahan diketahui mampu menurunkan sampai 92 % aktivitas Lectin pada hari-1 perkecambahan. SAG Type B = Anti-Mineral • SAG type B ini banyak tdpt pd buah, sayuran, dan biji-bijian. • Effek dari SAG type B ini tdk sampai menyebabkan pengaruh yg serius asalkan kondisi diet dlm keadaan seimbang. MACAM SAG Type B = A. Asam Phytat merupakan asam kuat, hasil dari Esterifikasi Hexaphosphoric dengan Myo-Inositol , yg membentuk Garam tidak Larut dg banyak ion logam bi-valent dan Tri-valent. • Struktur yg demikian itu menyebabkan Asam Phytat mampu menurunkan availabilitas banyak mineral penting. • Asam Phytat diketahui mempunyai efek negatif thdp Absorbsi Fe pd manusia membentuk Ferric Phytate. • Ferric Phytate bersifat sedikit larut asam (tdk larut pada lambung), sedangkan pada pH usus bersifat larut dalam bentuk Ferri Hydroksida. • Asam Phytat dpt mencegah kompleksasi antara Fe dg GastroFerium yaitu Fe yg sudah terikat pd protein yg disekresikan di lambung tdk terbentuk komplek lagi. • Hasil penelitian menunjukkan adanya interferensi asam phytat dg absorbsi Mg, Zn, Cu dan Mn. • Faktor penting pd presipitasi phytat yaitu adanya efek sinergi 2 atau lebih kation yg berbeda, yg mampu meningkatkan jumlah phytat yg tergumpalkan. • Sbg contoh, presipitasi Zinc-Calsium-phytate maksimum terjadi pada pH 6 yaitu pH usus halus dan pH absorbsi Ca dan trace element lain defisiensi mineral akibat terikat Phytat sangat besar. Kandungan Phytat pd Bahan ? • Kandungan tertinggi pd Biji2an dan sebagian Legume. • Pada umumnya biji2an merupakan diet utama di negara berkembang dan umumnya masih berupa biji2an utuh / ukuran besar merupakan penyebab defisiensi mineral. • Kandungan phytat pada biji2an terutama terdapat pada kulit (bran) dan lembaga (germ). Oleh karena itu Bran and Wholemeal Bread mengandung lebih banyak Phytat daripada White Bread. • Studi pada manusia menunjukkan bahwa diet dg brown bread yg mengandung phytat 214 mg/100 g selama 3-4 minggu menyebabkan penurunan absorbsi Ca sebesar 33-62% dibandingkan diet White Bread. • Penambahan Bran pd tepung juga menyebabkan perilaku serupa. • Wholemeal Bread Kontroversi ??? sudut pandang beda !!! • Kadar Phytat pd Beberapa bahan Pangan Lanjutan.. Mengatasi Phytate ??? • Dengan enzim Phytase mampu mengurangi kadar asam phytat. • Ensim Phytase akan men-dephosphorilasi asam phytat tidak terbentuk phytate komplek. • Kedele diketahui aktivitas enzim Phytase –nya rendah. • Rye (gandum hitam) diketahui paling tinggi aktivitas phytasenya diantara biji2an serealia. • Aktivitas phytase secara drastis akan menyebabkan penurunan asam phytat selama pembuatan adonan. • Dephosphorilasi asam phytat akan menyebabkan peningkatan keasaman adonan roti. • Phytase biasa ditambahkan pada pakan ternak untuk mencegah kebutuhan ekstra phosphat , sehingga nantinya akan lebih sedikit phosphat yg dibuang dan mencemari lingkungan. B. Asam Oksalat • Asam oksalat dpt menyebabkan efek toksik dan juga efek antigizi. • Pada manusia bisa menimbulkan efek toksik akut, tetapi perlu dosis yg cukup besar yaitu 4-5 g. • Seperti pada Asam Phytat , Asam Oksalat (HOOCCOOH) merupakan asam kuat dan dapat bereaksi ion logam dan kation bivalent essensial membentuk garam yang sukar larut air, sehingga mengurangi availabilitasnya. • Contoh Garam Oksalat Calsium Oksalat yg tidak larut air, pH netral maupun Alkali, TETAPI dpt larut pd pH Asam. • Sayuran tertentu seperti Rhubarb, Bayam, Seledri, dan Cocoa diketahui kaya asam oksalat dan dapat mengganggu keseimbangan mineral Kalsium. • Sejauh mana Efek negatif dari asam Oksalat terhadap absorbsi Kalsium dapat dilihat dari rasio Oksalat terhadap Calsium dalam bahan. • Bahan dengan rasio Oksalat/Calsium >1 , akan mengurangi availabilitas Calsium. Sebaliknya bila rasio < 1 atau kurang, tidak berpengaruh terhadap availabilitas mineral Ca. • Meskipun bahan tersebut kaya akan Kalsium, bahan tsb tidak baik sbg sumber kalsium, sebab Availabilitasnya rendah karena adanya Oksalat. • TIPS. 1) Bila mengonsumsi bahan yg kaya asam oksalat, disarankan untuk diimbangi dg mengonsumsi bahan pangan kaya Kalsium seperti produk susu dan hasil laut, serta bhn yg kaya vitamin D. • 2) Pengolahan bahan yg kaya Oksalat dapat ditambahkan Kapur, sehingga Oksalat akan mengikat Ca-kapur dan tdk mengganggu ketersediaan Ca dlm bahan pangan lainnya. C. Glucosinolat • Glucosinolat adalah senyawa golongan ThioGlukosida yg mempunyai struktur sbb: • Banyak seny Glucosinolat bersifat Goitrogenic (penyebab Goiter). • Ada 3 jenis Goiter yg dikenal, yaitu Cabbage Goiter, Brassica Seed Goiter, dan Legume Goiter 1. Cabbage Goiter karena konsumsi kobis yg berlebihan. • konsumsi kobis yg berlebihan menghambat absorbsi Iodine dan berpengaruh pd Kelenjar Thyroid. 2. Brassica Seed Goiter konsumsi biji tanaman Brassica, misal Rutabaga, Turnip, Cabbage, Rape, dan mustard yg mengandung senyawa pencegah sintesis Thyroksin. • Penderita ini hanya dpt diterapi dg pemberian / injeksi hormon Thyroid. 3. Legume Goiter goiter karena goitrogen dalam legume , misal pd kedele dan kacang tanah. • Pada Goiter ini tdk berpengaruh pd kel Thyroid secara langsung. Goiter ini dpt diterapi dg Iodine. • Ada 50 jenis Glucosinolat yg telah diidentifikasi (tabel 3.3) • Rutabaga, Turnip, Cabbage, peaches, strawberries, Spinach, dan Carrots diketahui dapat menyebabkan penurunan absorbsi Iodine kel Thyroid secara signifikan, dan yg paling aktif adalah Rutabaga. D. Gossypol • SAG pd biji kapas (paling banyak) , warna kuning • Gossypol tdpt dalam 3 bentuk : 1. Phenolic Quinoid Tautomer 2. Aldehyde 3. Hemiacetal • Gossypol merupakan anti Mineral dan sekaligus Anti Protein. • Gossypol ini mampu mengikat ion logam essensial termasuk asam amino Lysine membentuk senyawa tdk larut. • Processing minyak mampu menghilangkan 8090% gossypol refining, bleaching. • Gossypol yg tertinggal biasanya sekitar 0.5 – 1,2 %. • Penambahan FeSO4 dan Ca(OH)2 diketahui mampu mencegah reaksi Gossypol dg Lysine. E. Dietary Fiber • • • • Akan dibahas secara detil di Karbohidrat Intinya ….. Serat Larut & Tidak larut Mekanisme berbeda Efek fisiologisnya beda pula SAG Type C = Anti-Vitamin • Senyawa yg dapat mendekomposisi Vitamin, membentuk kompleks yg tdk dapat diabsorbsi • Yg dibicarakan hanya Ascorbic acid Oxidase, Anthithiamin factor dan antipyridoxine factor. A. Ascorbic acid Oxidase • AA Oxidase adalah enzim yg mengandung Cu yg memediasi terjadinya oksidasi Asam Askorbat menjadi Dehydro-Asam Askorbat , selanjutnya menjadi Diketogulonic acid, Oksalat, dan hasil oksidasi lainnya. • Akibat reaksi tsb aktivitas vitaminnya hilang, • Tetapi dampak lain menyebabkan pencoklatan non-ensimatis (nonenzymatic browning) pada beberapa produk makanan. Sumber Asam Askorbat Oksidase • AA Oksidase banyak tdpt pada buah dan sayuran, seperti ketimun (cucumbers), labu (pumpkins), selada(lettuce), buah persik (peaches), pisang, tomat, kentang, wortel, dan kacang hijau. • Aktivitasnya bervariasi sangat tergantung pada jenis buah atau sayurannya. • Aktivitas ensim ini pada pH 4 - 7 ; suhu optimum 38 oC (suhu 40 oC) dan hampir inaktif seluruhnya pada suhu 65 oC . • Pada bahan pangan segar bila sel rusak, misal karena dipotong atau luka fisik , maka kompartemen sel ensim dan substrat asam askorbat tdk ada lagi sehingga kedua bhn tsb bercampur dan terjadi reaksi. • Pada juice segar, 50% vitamin C hilang dalam waktu kurang dari 1 jam. • Ensim ini dapat dinonaktifkan dg pemanasan 65 oC (blanching). • Asam askorbat sebetulnya dpt dicegah atau dihambat dg seny flavonoid yg ada pd buah atau sayur itu sendiri, yaitu flavonol Quercetin dan Kempferol. B. Anti-Thiamine Factor • SAG ini berinteraksi dg Vitamin B1 (Thiamin) • Yg termasuk antithiamine factor ini adalah Thiaminase, Tannin, dan Catechol. • Interaksi SAG ini dengan Thiamin (vit B1) menyebabkan efek Neurotoksik yg serius seperti pada deffisiensi Vitamin B1. • Secara normal antithiamine factor hanya terjadi pada orang yg asupan Thiamine-nya rendah. b-1. Thiaminase banyak dijumpai pada ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut, terutama pada kepiting dan sejenisnya. • SAG Antithiamine ini merupakan enzim yg memecah Thiamine pada ikatan Methylene. • Thiaminase mengandung koenzim nonprotein, yg strukturnya seperti Hemin yg merupakan pigmen warna merah dari Hemoglobin. Koenzim inilah yg sesungguhnya merupakan Antithiamine Factor. • Thiaminase = protein Proses Cooking / pemanasan mampu merusakkan Thiaminase pd Ikan dan bahan lain. b-2. Tannin • Tannin Antithiamine yg berasal dari tanaman, banyak tdpt pada daun Teh. • Tannin dipercaya mampu menghambat pertumbuhan hewan dan enzim pencernaan. • Study thdp Volunter mengenai pengaruh Tannin daun teh diketahui menyebabkan kerusakan Thiamin. • Tannin merupakan senyawa ester komplek dan ether dari berbagai Karbohidrat. • Komponen Tannin adalah Asam Gallat. • Asam Gallat berasal dari hasil hidrolisis Tannin. • Interaksi senyawa ini dengan Thiamine dipengaruhi oleh Oksigen, Suhu, dan pH. • B.3 - Anthithiamine factor lainnya = Derivat Ortho-Catechol Caffeic Acid. • Caffeic Acid bisa berasal dari hasil hydrolisis Chlorogenic acid oleh bakteri dlm usus halus. • Chlorogenic Acid banyak terdapat pada Kopi biji hijau dan Apel hijau. C. Antipyridoxine Factor • Beberapa tanaman dan jamur mengandung Senyawa Pyridoxin (Vit B6) Antagonist. • Antipyridoxin factor tsb telah diidentifikasi sebagai Derivat Hydrazine. • Linseed mengandung antipyridoxine faktor Linatine yg bersifat Larut Air & labil terhadap panas, dan mudah terhydrolisis menjadi derivat Hydrazine. • Antipyridoxine factor juga bnyak tdpt pada Jamur liar, edible jamur, maupun jamur Jepang Shitake. • Pada jamur Komersial (edibel jamur) dan jamur Shitake, mengandung Argaritine, yang bila dihydrolisis dlm jamur oleh enzim Glutamil transferase akan menghasilkan bentuk aktif Hydroxy-methyl-Phenyl-Hydrazine. • Proses hydrolisis ini dapat dipercepat apabila sel jamur rusak. Oleh karenanya diperlukan penanganan yang hati-hati dan segera diblanching sesudah dibersihkan dan dipotong akan dapat mencegah hydrolisis. • Mekanisme perubahan aktivitas Antipyridoxine dipercaya berasal dari hasil kondensasi Hydrazine dengan gugus karbonil pyridoxal dan pyridoxal phosphat (vit B6 aktif) menjadi derivat Hydrazone yg tidak aktif.