ﻳَٰٓﺄَﻫۡﻞَ ٱﻟۡﻜِﺘَٰﺐِ ﻻَ ﺗَﻐۡﻠُﻮاْ ﻓِﻲ دِﻳﻨِﻜُﻢۡ وَﻻَ ﺗَ

advertisement
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
BAHAYA KHAWARIJ TERHADAP UMAT
Di antara tema penting yang perlu dibahas adalah sikap ghuluw/berlebih-lebihan yang tidak
sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di sisi lain ada sikap
bermudah-mudahan, tamyi’ (menganggap mudah, remeh, tidak kokoh di atas kebenaran).
Dua hal ini menjadi musibah bagi agama dan umat ini, khususnya bagi Ahlus Sunnah. Dalam
kesempatan ini, saya akan menjelaskan sisi pertama, sikap keras dan sikap berlebihan dalam
urusan agama.
Ghuluw adalah salah satu sebab kesyirikan di tengah-tengah Bani Adam, sebagaimana kisah
kaum Nabi Nuh radhiallahu ‘anhum. Kesyirikan pertama kali yang ada pada umat Nuh adalah
sikap melampaui batasan agama dalam hal menyanjung dan menghormati orang-orang
saleh.
Kemudian lihatlah, bagaimana sikap berlebih-lebihan mengantarkan umat kepada hal lain.
Oleh karena itu, dahulu ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani) dilarang dari sikap tersebut. Allah
‘azza wa jalla berfirman,
َ ‫ﻳﺄ‬
ُ َ ‫و َﻻ ﺗ‬
َ
ۚ‫ﻖ‬
ِ ْ ‫ﺐ َﻻ ﺗَﻐۡﻠُﻮا‬
ِ  ‫ﻘﻮﻟُﻮا ْ ﻋَﻠَﻰ ٱﻟﻠ‬
َ ۡ‫ﻻ ٱﻟ‬ ِ ‫ﻪ إ‬
َٰٓ
 ‫ﺤ‬
ِ َٰ ‫ﻫۡﻞ ٱﻟۡﻜِﺘ‬
َ ۡ‫ﻓﻲ ِدﻳﻨِﻜُﻢ‬
“Wahai ahlul kitab, jangan kalian bersikap melampaui batas dalam agama kalian. Dan jangan
kalian berucap sesuatu kecuali kebenaran.” (an-Nisa’: 171)
Agama ini melarang sikap tersebut dan memerintahkan bersikap adil serta pertengahan
(tidak berlebih-lebihan dan tidak meremehkan). Allah ‘azza wa jalla berfirman,
َ ِ ‫وﻛَﺬَٰﻟ‬
‫ﺳﻄٗﺎ‬
ٗ ‫ﻣ‬ ُ ‫ﺟ َﻌﻠۡﻨَٰﻜُﻢۡ أ‬
َ ‫ﻚ‬
َ ‫و‬
َ ‫ﺔ‬
َ
“Demikianlah umat ini Kami jadikan sebagai umat pertengahan.” (al-Baqarah: 143)
Demikian pula ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat sahabat radhiallahu ‘anhum
melempar jumrah ketika haji. Sebagian mereka melampaui batas dengan melempar
bebatuan besar (bukan dengan kerikil kecil). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memperingatkan kepada para sahabat radhiallahu ‘anhum, “Hati-hatilah kalian terhadap
ghuluw, karena sesungguhnya yang menghancurkan umat sebelum kalian adalah sikap
melampaui batas dalam urusan agama.”
Dalil tentang hal ini sangatlah banyak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
memperingatkan umat ini dari suatu kaum yang melampaui batas dan memberatkan diri
dalam urusan agama padahal tidak ada perintah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada
pula suatu kelompok yang tidak ridha dengan hukum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
manusia yang paling adil; tidak ridha terhadap para sahabat radhiallahu ‘anhum sehingga
memerangi dan mengafirkan mereka. Tentu saja, kelompok ini lebih tidak ridha dengan
hukum kaum muslimin dan pemerintahnya.
Mereka (orang yang melampaui batas) ada di tengah-tengah umat ini. Kelompok tersebut
disebut Khawarij. Inilah nama yang sesuai dengan syariat bagi kelompok tersebut yang
semestinya kita sematkan. Mereka memiliki nama yang banyak sepanjang sejarah, di
antaranya al-Azariqah, ash-Shufariyah, an-Najdat. Ini adalah kelompok pecahan khawarij.
Mereka memiliki pemikiran dan pengikut yang masih muncul pada masa kini dengan
nama/sebutan yang lain, seperti, Quthbiyyun (pengikut Sayyid Quthb yang memiliki paham
takfir), al-Qaedah/Daulah Islamiyah/ISIS—yang bersikap ghuluw, keras, dan melakukan
kekerasan di tengah-tengah umat; Islam berlepas diri dari tindakan semacam itu)—dan
Jabhatun Nushrah. Semua itu adalah bagian kelompok sesat dan politik yang tidak sesuai
dengan ajaran agama Islam.
Cikal bakal mereka ketika muncul pada masa Rasulullah adalah orang yang bernama Dzul
Khuwaishirah, seorang munafik. Dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat
membagi harta rampasan perang Hunain. Yang dikatakannya kepada Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Wahai Muhammad, berbuatlah adil! Aku melihatmu tidak berbuat adil.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Celaka engkau! Siapa yang bisa
berbuat adil jika aku tidak bisa berbuat adil.”
Orang ini tidak ridha dengan pembagian Rasulullah, tidak ridha dengan ketentuan beliau;
bagaimana bisa orang ini ridha terhadap kita dan para pimpinan kita?
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata dan menunjuk orang ini, “Suatu
kaum akan keluar dari orang ini (keturunan dan para pengikutnya) yang kalian merasa shalat
kalian lebih sedikit dibandingkan dengan shalat mereka, puasa kalian lebih sedikit
dibandingan dengan puasa mereka. Mereka akan banyak membaca al-Qur’an.”
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
Maknanya, para sahabat radhiallahu ‘anhum yang ahli ibadah akan merasa bahwa ibadahnya
masih sedikit dibandingkan ibadah mereka. Sebab, orang Khawarij gemar beribadah, shalat,
dan membaca al-Qur’an. Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa
bacaan mereka tidak melampaui tenggorokan mereka; yakni hanya sampai lisan mereka,
tidak sampai kepada kalbu mereka. Mereka tidak memahami dan mengamalkannya dengan
benar. Karena itu, walaupun ibadah mereka seperti itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan bahwa mereka keluar dari agama ini seperti anak panah yang melesat cepat
dari sasarannya. Perbuatan mereka ini bukan dari Islam dan tidak boleh disandarkan pada
Islam.
Di antara sifat lain yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
mereka (Khawarij) dari kalangan anak-anak muda. Inilah mayoritas yang ada pada Khawarij
pada masa ini. Mereka merekrut anak-anak muda, lalu mereka gunakan untuk melakukan
operasi bom bunuh diri, membunuh muslimin yang tidak berdosa, dan semacamnya.
Sifat berikutnya adalah orang yang bodoh akalnya. Mereka tidak punya hikmah dan ilmu,
yang ada hanya kebodohan.
Sifat berikutnya, mereka membunuh orang-orang Islam dan membiarkan para penyembah
berhala (nonmuslim). Oleh karena itu, jika diperhatikan tempat perkumpulan dan aksi
mereka, baik pada masa lampau maupun masa kini, mereka melakukannya di tengah-tengah
kaum muslimin, di negeri Islam. Mereka melakukan pengeboman dan pembunuhan,
termasuk terhadap wanita dan anak-anak. Fokus mereka adalah terhadap Ahlus Sunnah wal
Jamaah.
Perhatikanlah, kelompok sempalan ISIS mengancam akan masuk dan menyerang negara
Saudi Arabia dengan pasukannya. Lihatlah apa yang mereka lakukan. Sementara itu, Yahudi
dan Masjidil Aqsa yang demikian keadaannya, yang berada di sebelah mereka, tidak pernah
mereka lemparkan satu peluru pun terhadapnya.
Oleh karena itu, saya peringatkan kalian dengan sebenar-benarnya, siapa pun yang berbaik
sangka terhadap mereka dan Khawarij secara umum, baik ISIS atau selainnya. Saya
peringatkan umat ini agar tidak bergabung dengan mereka dan kekhalifahan mereka yang
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
menyelisihi syariat.
Mereka yang bergabung dengan Khawarij, apakah kalian kira akan berjihad? Mereka justru
menggunakan anak muda yang bergabung dengan mereka sebagai pelaku bom bunuh diri.
Ketika seorang anak muda datang, mereka beri beberapa latihan. Setelah itu, bahan peledak
dipasangkan pada tubuh mereka dan diperintahkan untuk melakukan bom bunuh diri ke
tempat tertentu. Yang pasti, anak muda tersebut akan mati. Dengan perbuatan itu, bukankah
dia memasukkan dirinya pada hal yang haram, yaitu bunuh diri?
Lebih jauh lagi, perbuatan yang dilakukannya bisa jadi membahayakan orang lain, bisa jadi
pula tidak. Terbunuhnya pelaku adalah hal yang pasti. Sangat disayangkan, kebanyakan aksi
bom bunuh diri mereka dilakukan di dalam komunitas kaum muslimin. Oleh karena itu,
berhati-hatilah dari mereka dengan sebenar-benarnya.
Lihatlah sejarah mereka dahulu bagaimana Khawarij membunuh Utsman radhiallahu ‘anhu.
Mereka memberontak terhadap Utsman radhiallahu ‘anhu, mengepung, dan membunuh
beliau di rumahnya. Utsman radhiallahu ‘anhu terbunuh sebagai syahid. Mereka juga
membunuh Ali radhiallahu ‘anhu. Beliau radhiallahu ‘anhu pernah meriwayatkan hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Khawarij, di antaranya, “Kalau sempat menjumpai
mereka, aku akan memerangi mereka dan menghancurkan mereka seperti dihancurkannya
kaum ‘Ad.”
Nabi juga mengatakan bahwa orang yang terbunuh oleh kaum Khawarij adalah orang yang
mati syahid dan orang yang berhasil membunuh mereka akan mendapatkan surga. Oleh
karena itu, Ali radhiallahu ‘anhu menyambut seruan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
memerangi Khawarij. Namun, perlu diketahui bahwa peperangan melawan Khawarij tidak
dilakukan oleh perorangan, tetapi oleh pemerintah kaum muslimin.
Pada peristiwa perang Nahrawan, orang Khawarij berlomba menyeberangi jembatan sungai
Nahrawan untuk membunuh para sahabat radhiallahu ‘anhum. Bahkan, sebagian mereka
perbuatan Khawarij terhadap para sahabat. Mereka berusaha melakukan makar pembunuhan
terhadap Utsman, Muawiyah, dan Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhum. Mereka juga
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
jatuh dari jembatan itu karena berlomba-lomba membunuh kaum muslimin. Lihatlah
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
mereka dari bimbingan para ulama. Mereka tidak mengikuti fatwa dan arahan para ulama.
Mereka menyebut ulama Ahlus Sunnah sebagai munafik, budak penguasa, dan julukan jelek
lain yang mereka sematkan.
Oleh karena itu, ketika para pemuda bergabung dengan mereka, yang pertama kali mereka
lakukan adalah menanamkan syubhat ini sehingga menjauhi dan tidak merasa terikat oleh
para ulama. Jika pemuda merasa tidak terikat kepada ulama Ahlus Sunnah, dia akan
menyimpang. Ketahuilah, ulama Ahlus Sunnah masa kini di antaranya asy-Syaikh Abdul Aziz
bin Baz, asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, asy-Syaikh al-Albani, asy-Syaikh
Muqbil bin Hadi al-Wadi’i, asy-Syaikh Shalih al-Fauzan, guru kami asy-Syaikh Rabi’ alMadkhali, asy-Syaikh Ubaid al-Jabiri, dan selain mereka yang banyak jumlahnya. Kita semua
wajib senantiasa terikat dengan mereka dan mengambil ilmu darinya.
Saya akhiri dengan suatu wasiat, hendaknya kita benar-benar mementingkan urusan ilmu
dan mempelajarinya. Setiap muslim wajib mementingkan urusan ilmu, mempelajarinya di
ma’had salafiyin, mempelajari al-Qur’an dan tafsirnya, fikih, dan lebih penting lagi
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Bahaya Khawarij Terhadap Umat
(Dipetik dari ceramah Asy-Syaikh Dr. Khalid bin Dhahwi bin azh-Zhafiri pada hari Sabtu, 20
Syawwal 1435 H/16 Agustus 2014 M, di Masjid Shirathal Mustaqim, Komplek Jasa Marga
Tangerang)
Sumber: Majalah Asy Syariah Online
Related Posts
Pelajaran dari Sejarah Munculnya Khawarij
PELAJARAN DARI SEJARAH MUNCULNYA KHAWARIJ Sungguh, dengan mengenali sejarah
generasi awal Khawarij akan menumbuhkan sikap waspada terhadap mereka. Sebab, mereka
akan senantiasa muncul, hingga Dajjal…
Ketika Ghuluw Melanda Kehidupan
KETIKA GHULUW MELANDA KEHIDUPAN Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc. Apa
Itu Ghuluw? Ghuluw, dalam bahasa Arab bermakna: berlebih, naik, dan melampaui batas. (Al-
ForumSalafy.net - Menjalin Ukhuwwah Diatas Minhaj Nubuwwah
Download