PENGARUH CAFE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA POS SHOP COFFEE TOFFEE SIMPANG Esti Wulansari dan Tri Sudarwanto Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya e-mail : [email protected] ABSTRACT The food service businesses began to look at coffee shop business. Coffee shop owners must have strong competitiveness in order to survive. A coffee shop should be able to create a cozy cafe atmosphere with a concept that is unique and different from the other coffee shop. That is because in order for consumers to interested and comfortable when they are in the coffee shop. Bervarian and competitive prices also influence purchasing decisions coffee shop so that they can compete with other coffee shop. From this it can be concluded that the cafe atmosphere and the price can influence consumer purchasing decisions Cafe atmosphere (X1) and price (X2) on the Post Shop Coffee Toffee Intersection of F obtained by 75.100 and 3.779 tcount for cafe atmosphere; 2.502 for the price; 2.791 with a significance level of less than 0.05, we conclude the influence simultaneously and partially between the cafe atmosphere and price on purchase decisions in Simpang Pos ToffeeCoffeeShop. Keywords: Cafe atmosphere, price ABSTRAK Para pelaku bisnis food service mulai melirik usaha coffee shop. Pemilik coffee shop harus memiliki daya saing yang tangguh untuk dapat bertahan hidup. Sebuah coffee shop harus dapat menciptakan cafe atmosphere yang nyaman dengan konsep yang unik dan berbeda dengan coffee shop yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan agar konsumen dapat tertarik dan betah ketika mereka berada didalam coffee shop tersebut. Harga yang bervarian dan kompetitif juga mempengaruhi keputusan pembelian sehingga coffee shop tersebut dapat bersaing dengan coffee shop yang lainnya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa cafe atmosphere dan harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Cafe atmosphere (X1) dan harga (X2) pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang diperoleh Fhitung sebesar 75,100 dan thitung sebesar 3,779 untuk cafe atmosphere ; 2,502 untuk harga; 2,791 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara cafe atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang Kata Kunci : Cafe atmosphere, harga menarik minat para pelaku bisnis untuk Pendahuluan Seiring dengan peradaban, manusia semakin kehidupan serta globalisasi majunya dan budaya berkembangnya Dalam upaya pelanggan mendatangkan dan mempertahankan adanya pelanggan yaitu menumbuhkan minat pergeseran nilai budaya dari masyarakat beli dan akhirnya melakukan keputusan sosial lebih membeli tidak mudah. Banyak faktor individual. Kesibukan yang padat dan yang mempengaruhi hal itu. Baik dari mobilitas faktor internal/dari dalam diri konsumen menjadi cenderung yang masyarakat suatu menimbulkan arus merambah bisnis coffee shop. tinggi perkotaan tempat membuat membutuhkan untuk melepaskan ataupun pengaruh eksternal yaitu rangsangan luar yang dilakukan oleh kepenatan setelah melakukan rutinitas pelaku sehari-hari. Aktivitas yang dilakukan dalam hal ini perusahaan atau pelaku untuk itu usaha harus mampu mengidentifikasi makan, perilaku konsumen dalam hubunganya minum, mendengarkan musik ataupun melakukan suatu keputusan pembelian. sekedar berkumpul dan berbincang- Menurut Henry Assael dalam Sutisna bincang dengan kerabat atau teman- (2002:7) dimana teman berusaha mempengaruhi melepaskan biasanya dengan kepenatan bersantai komunitasnya. (http://kofisyop.co.cc). Menangkap dengan usaha (perusahaan), seorang menggunakan dimana pemasar pengunjung stimuli-stimuli peluang ini dan pergeseran gaya hidup pemasaran agar pengunjung bersedia masyarakat yang menjadikan kegiatan memilih atau membeli produk yang tersebut sebagai bagian dari kebutuhan ditawarkan. hidup, membuat para pelaku bisnis food services melirik usaha coffee shop. Hasil penelitian dari Turley dan Ronald (2000) membuktikan bahwa Dewasa ini cafe dalam hal ini coffee suasana dapat mempengaruhi ketika shop, tidak hanya tempat untuk bersantai konsumen berada didalam ruangan dan melepas lelah, tempat bersosialisasi, mempengaruhi melainkan juga dijadikan sarana untuk pembelian. Mowen (2002:139) suasana seperti menjelaskan bahwa Atmosphere bertemu rekan bisnis ataupun melakukan berhubungan pekerjaan, bagi melalui rancangan desain bangunan, mahasiswa dan pelajar. Hal ini semakin ruang interior, tata ruang, lorong-lorong, yang lebih tugas-tugas serius kuliah mereka dengan melakukan para manajer tekstur karpet dan dinding, bau, warna, bentuk dan suara yang dapat memperbaiki keadaan. Dibukanya gerai – gerai dengan gayadine in coffee shop. mempengaruhi persepsi konsumen. Disamping atmosphere merupakan Kegunaan lain dari coffee shop menurut salah satu faktor yang mempengaruhi Ghozali (2008:21) adalah tempat untuk keputusan pembelian konsumen, faktor reksreasi harga juga mempengaruhi keputusan menghilangkan pembelian konsumen. Suatu hal yang aktifitas lazim konsumen meeting dengan rekan bisnis, tempat menginginkan produk yang berkualitas berkumpul dengan teman dikarenakan dengan harga yang terjangkau, dan masyarakat inilah mengapa faktor harga menjadi bersosialisasi. bahwa seorang penting. Hal Pada hakekatnya harga ditentukan oleh biaya penetapan produk, harga namun nilai, inilah baban tempat untuk yang senang menyebabkan mengapa kedai seperti coffee shop tidak hanya menyediakan kopi atau kudapan juga saja, akan tetapi juga menampilkan nilai manfaat, lebih yang lain yang disajikan kepada kompetitif penataan mampu coffee ruangan shop, misalnya (interior design), (2005:91) hiasan ruangan dan penataan lampu pengorbanan (lighting). Ada pula yang menampilkan ekonomis yang dilakukan pelanggan hibura seperti live music ataupun acara untuk memperoleh produk atau jasa. nonton bareng pertandingan sepak bola Selain itu harga merupakan salah satu untuk menarik minat konsumen untuk faktor mengunjungi coffee shop. harga Monroe tempat akibat Indonesia pengunjung bersaing.Menurut stress sehari-hari, kualitas produk, dan juga harga yang yang bersantai, dalam perusahaan mempertimbangkan atau merupakan penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Post Shop Coffee Toffe Simpang merupakan salah satu cabang dari PT. Coffee toffee, perusahaan jasa yang Coffee Toffee yang ada di Kota bergerak di bisnis coffee retail ini pada Surabaya. Post Shop Coffe Toffee awal berdirinya sekitar tahun 2006 Simpang berdiri sejak bulan November memposisikan dirinya sebagai take away 2013. Post Shop Coffee Toffee Simpang yang diusung oleh manajemen Coffee berada di daerah yang sangat strategis Toffee ini tidak berjalan sesuai harapan. yakni berada di tengah jantung kota Sehingga pada tahun 2008 manajemen Surabaya tepatnya di jalan Simpang, Coffee Toffee mulai berbenah diri berhadapan persis dengan kantor Gurbernur Jawa Timur. Pos Shop Coffee layanan kantor pos juga menjadi lebih Toffe Simpang memiliki nilai unggul panjang baik secara segmentasi maupun dibandingkan dengan gerai coffee toffee waktu operasional. Beberapa layanan lainnya yang ada diSurabaya. Di Kota Kantor Pos yang bisa dimanfaatkan Surabaya banyak berdiri coffee shop dan diluar jam operasional kantor pos masing-masing mempunyai konsep yang diantaranya paket baik berbeda-beda. Mereka mengusung tema reguler maupun kilat, pembelian benda – yang berbeda-beda dan hal tersebut benda pos seperti perangko kantor pos interior. dan materai. Selain itu juga bisa Interior dalam cafe mewakilkan tema melayani jasa keuangan seperti tagihan apa yang mereka usung. Pos Shop listrik, air, telepon, cicilan motor, cicilan Coffee Toffee Simpang memiliki tema mobil, pembayaran kartu kredit dan jasa yang unik dan berbeda dengan coffee keuangan lainnya (www.newsdetik,com) ditunjukan melalui design pengiriman shop lainnya yakni kantor pos dalam Sistem kerjasama dalam hal pembagian hasil cafe. Di Kota Surabaya belum ada coffee keuangan shop yang pertemakan kantor pos dalam antara Kantor Pos Indonesia dengan cafe. Coffee Sehingga para pengunjung dapat didalam Toffee yakni pembagian menikmati layanan kantor pos dan juga keuntungan 60% untuk Coffee Toffee menikmati menu dengan suasana seperti dan 40% untuk Kantor Pos Indonesia berada di dalam gedung kantor pos. (www.newsdetik.com) Interior design ruangan yang unik, Disamping itu, keunggulan yang peletakan kursi sofa dan kursi kayu dan dimiliki oleh Pos Shop Coffee Toffee meja yang tepat serta sorotan lampu Simpang adalah harga yang terjangkau. kuning yang dapat membuat kesan Harga produk Coffee Toffee hampir hangat menambah kenikmatan pada saat 50% lebih murah dari cafe lain dengan menikmati makanan dan minuman yang produk dan kualitas yang sama. Kenapa disediakan oleh Post Shop Coffee Toffee bisa murah sementara kualitasnya sama? Simpang. Karena semua produk Coffee Toffee Kerjasama kantor pos dengan menggunakan bahan lokal alias buatan coffee shop merupakan kerjasama antara Indonesia, kecuali mesin coffee yang Kantor Pos Indonesia dengan lifestyle masih import dari Italia karena di untuk pertama kali. Dikatakan lifestyle Indonesia sendiri belum ada yang buat karena coffee shop saat ini merupakan (http://finance.detik.com) . lifestyle. Kerjasama dengan coffee toffee Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan sesuatu penelitian guna menganalisis mengenai faktor cafe atmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini mengambil judul : PENGARUH CAFE ATMOSPHERE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA POS SHOP COFFEE TOFFEE merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian”. Menurut Gilbert (2003), “bahwa atmosfer toko merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah SIMPANG. direncanakan, atmosfer toko dapat Kajian Pustaka digambarkan Elemen-elemen dari cafe terhadap sebagai perubahan perencanaan lingkungan atmosphere merupakan penjabaran pembelian yang menghasilkan efek operasionalisasi store atmosphere. emosional Seiring dengan semakin tingginya menyebabkan konsumen melakukan persaingan di dunia bisnis, maka tindakan pembelian”. diperlukan senjata yang ampuh untuk khusus Store yang atmosphere dapat menurut memenangi permainan. Jika kita Utami (2010) adalah kombinasi dari dapat mengelola dengan baik, maka karakteristik store atmosphere dapat dijadikan arsitektur, tata letak, pencahayaan, senjata ampuh tersebut. Menurut pemajangan, Mowen Achirul music serta aroma yang secara elemen-elemen menyeluruh akan menciptakan citra (2002) Oktaviani dalam (2011), store dalam atmosphere dapat dioperasionalkan pada coffe shop sebagai objek penelitian ini. mengemukakan “bahwa suasana toko toko seperti temperature, warna, dalam benak konsumen. Menurut Berman dan evans (2001) bahwa Store atmosphere adalah Menurut Levy and Weitz (2001) fisik “Store’s characteristic that develop an image physical are used and to draw customers”. Berdasarkan definisi tersebut, maka atmosfer toko adalah karakteristik yang dan menarik para konsumen. pendapat dari Rusdan (1999) menyatakan bahwa strategi store atmosphere adalah “Suatu strategi dengan melibatkan berbagai atribut store untuk menarik keputusan Dengan pembelian demikian atmosphere konsumen”. store strategi dilakukan dengan melakukan pengaturan pada aspek instore maupun outstore atmosphere pada restoran sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen atas berbagai produk yang ditawarkan oleh restoran dan kemudian akan memunculkan suatu kepuasan. Berikut pengelompokan elemen store Atmosphere biasanya digunakan untuk membangun kesan Berdasarkan Pengelompokan Elemen Store atmosphere disajikan dalam Tabel 2.1 yang Elemen Store Keterangan Atmosphere 1) Exterior a) Papan nama dan logo c) Pintu masuk d) Luas gedung e) Tingkat strategis lokasi toko f) Fasilitas parkir 2) Store Layout a) Alokasi tempat b) Alur lalulintas toko 3) Interior a) Pemilihan (Point-Offtema Purchase) b) Poster dan tanda informasi bagi konsumen 4) General a) Pewarnaan Interior b) Pencahayaan c) Aroma e) Perabot i) Toilet Sumber: Barry Berman, Joel R. Evans “Retail Management” eight edition(2001). Harga suatu barang atau jasa merupakan salah satu faktor penentu bagi konsumen dalam menentukan produk yang akan digunakannya Menurut Urbany E Joel (2009) harga adalah beberapa satuan nilai Table 2.1 yang diberikan oleh salah satu pihak sebagai imbalan atas sesuatu dari yang tergolong murah sampai harga pihak lain. Sedangkan Kerin (2009) yang mahal serta harga yang dapat harga adalah uang atau pertimbangan dijangkau lain (termasuk barang dan jasa masyarakat, lainnya) ditukar dengan kepemilikan menengah maupun bawah. Adapun atau penggunaan suatu barang atau dimensi jasa. varian harga. Sedangkan menurut Dwyner and semua baik yang kalangan kalangan digunakan atas, adalah 2) Kekompetitifan harga Tanner (2009) harga adalah jumlah Penetapan harga atas oleh dasar uang yang dibayarkan oleh pembeli ditetapkan kompetitor. kepada penjual untuk produk atau Perusahaan jasa tertentu. menetapkan harga yang sama, lebih mungkin akan Dalam jurnal yang ditulis oleh murah atau lebih mahal daripada Tri Wibowo dan Sri Purwantini perusahaan pesaing. Dimensi yang (2012) menyebutkan bahwa harga digunakan menjadi pertimbangan harga didalam keputusan penting pembelian. adalah perbandingan 3) Kesesuaian harga Dalam penelitian ini juga disebutkan Penetapan harga yang bahwa harga dapat diukur dengan disesuaikan dengan kelebihan atau menggunakan nilai indikator sebagai yang ditawarkan, sehingga berikut: perusahaan harus memberikan nilai 1) Tingkat Harga barang atau jasa yang dijanjikan, dan Harga yang ditetapkan suatu perusahaan strategi disesuaikan dengan perusahaan keseluruhan dalam secara situasi atau kondisi tertentu. Tingkatan harga yang berbeda–beda konsumen harus menerima nilai tersebut. Dimensi yang digunakan adalah : a) Nilai yang diperoleh b) Daya beli konsumen berdasarkan kualitas atau nilai produk. Tingkat Banyak definisi atau pengertian harga yang meliputi harga dengan dari coffee shop atau biasa yang variasi yang berbeda-beda dari harga sering disebut dengan kedai kopi. Yuliana (2010) pengertian dari coffee Pengambilan keputusan shop adalah suatu tempat yang merupakan suatu kegiatan individu menyediakan makanan dan minuman yang secara langsung terlibat dalam ringan disertai dengan hiburan – mendapatkan dan mempergunakan hiburan seperti live music, ataupun barang yang ditawarkan. Stanton pertunjukan-pertunjukan (1997) mengemukakan lainnya serta dilengkapi dengan fasilitas- membeli fasilitas yang memadai. pembelian nyata setelah melalui Menurut Philip Kotler (2009) menjelaskan konsumen bahwa adalah “Perilaku studi tentang tahap-tahap sebagai keputusan proses dalam sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen dapat bagaimana individu, kelompok dan memutuskan apakah suatu produk organisasi akan dibeli atau diputuskan untuk memilih, menggunakan membeli, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman tidak dibeli sama sekali. Awater (dalam setiadi, 2003) untuk memuaskan kebutuhan dan mendefinisikan keinginan mereka”. Kebutuhan dan keputusan keinginan konsumen selalu menjadi mengumpulkan perhatian utama bagi pemilik usaha, alternatif yang relevan dan membuat yaitu dengan selalu meperhatikan pilihan yang sesuai. Menurut Setiadi perilaku konsumennya. Oleh sebab (2003), keputusan yang diambil oleh itu suatu perusahaan dituntut untuk seseorang selalu sebuah pemecahan masalah. memperhatikan konsumen dan pengenalan produknya konsumen terhadap menyesuaikan dengan penyempurnaan perilaku kepada mengadakan dan kebutuhan masa depan. dapat informasi disebut kegiatan tentang sebagai Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: serta menyesuaikan kembali kebutuhan saat sebagai perbaikan produknya mereka untuk pengambilan ini maupun 1) Faktor Budaya Budaya, sub budaya, dan kelas social sangat penting bagi perilaku dasar dari Schiffman dan Kanuk Kelompok dalam Kotler dan Keller (2007). semua kelompok Menurut Sumarwan (2004) budaya pengaruh langsung (tatap muka) atau adalah tidak langsung terhadap sikap atau segala symbol nilai, yang pemikiran, mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Sub budaya mencakup acuan terdiri dari yang memiliki perilaku orang tersebut. b. Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling kebangsaan, agama, kelompok ras penting dalam dan wilayah geografis (Kotler dan anggota para Keller, 2007). Sedangkan kelaas kelompok acuan primer yang paling social berpengaruh. adalah bentuk pengelompokan lain dari masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas social akan masyarakat keluarga Peran kegiatan dan yang status jasa dan merek yang dikonsumsi menghasilkan status. mempengaruhi social pemilihan tempat pendidikan berlibur dari dan seorang juga toko, tempat konsumen (Sumarwan, 2004). Menurut meliputi diharapkan seseorang.Masing-masing Kelas menjadi c. Peran dan status mempengaruhi jenis produk, jenis konsumen. dan oleh peran 3) Faktor Pribadi Keputusan dipengaruhi pribadi, pembeli oleh karakteristik juga karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus Kotler dan Keller hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, (2007) kelas Faktor Sosial social kepribadian dan konsep diri, nilai menunjukkan preferensi atas produk dan gaya hidup. dan merek yang berbeda-beda di sejumlah bidang yang mencakup pakaian, perabot rumah tangga, a. Usia dan tahap siklus hidup Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang kegiatan waktu luang dan mobil. hidupnya. Selara orang terhadap 2) Faktor Sosial pakaian, perabot dan rekreasi juga a. Kelompok acuan berhubungan dengan usia. Orang dewasa mengalami perjalanan dan pola perubahan dari menikah, kelahiran menggunakan uang serta waktunya. bayi, Sedangkan sakit, bercerai, kerja.Peristiwa beralih tersebut memunculkan kebutuhan baru. b. Pekerjaan dan orang menurut hidup Kotler dan dan Keller (2007) gaya hidup adalah pola hidup seseorang meliputi aktivitas, lingkungan ekonomi Pekerjaan dimana minat, dan opini. menggambarkan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Gaya hidup keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkung Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang misalnya pendapatan yang dapat Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah dibelanjakan, tabungan dan aktiva, penelitian klausal. Penelitian klausal utang, kemampuan untuk meminjam merupakan penelitian yang memiliki dan tujuan sikap terhadap kegiatan utama membuktikan berbelanja atau menabung. hubungan sebab akibat atau c. Kepribadian dan konsep diri hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari Kepribadian adalah ciri bawaan variabel yang psikologis manusia yang khas, yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi menghasilkan disebut tanggapan yang variabel independent, relative konsisten dan bertahan lama sedangkan variabel yang terpengaruh terhadap lingkungan. oleh variabel independent disebut digambarkan variabel dependent (Isjianto,2009) dengan menggunakan cirri bawaan dan data yang diperoleh dianalisis seperti kepercayaan diri, dominasi, secara kuantitatif. rangsangan Kepribadian dapat kehormatan, sosialisasi adaptasi. Penelitian ini menggunakan dua d. Gaya hidup dan nilai Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Sumarwan (2004) gaya hidup didefinisikan sebagai macam independent variabel, (bebas) variabel yaitu cafe atmosphere dan harga. Sedangkan untuk variabel dependent (terikat) unsur atau anggota populasi untuk yaitu keputusan pembelian. dipilih menjadi sampel (Margono, Lokasi penelitian ini adalah lokasi 2003). Untuk menentukan jumlah yang sampel dalam penelitian ini, peneliti digunakan penyebaran peneliti angket dalam kepada menggunakan teori Krejcie dan responden. Dan lokasi penelitian ini Morgan (1970) dalam Uma Sekaran dilakukan di Pos Shop Coffee Toffee (1992). Simpang. Jalan Simpang No 1 menurut Krejcie dan Morgan (1970) Surabaya dapat Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen peristiwa, hal yang atau berbentuk orang yang memiliki karakteristik yang serupa Berdasarkan diketahui dari jika tabel rata-rata pupulasi sebesar 1506 maka besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 306 responden. Metode pengumpulan data yang menjadi pusat perhatian peneliti dengan cara menyebarkan kusioner karena dipandang sebagai sebuah kepada responden. Dalam hal ini semesta sebagai responden yakni orang – penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi dalam penelitian ini orang adalah konsumen Pos Shop Coffee melakukan pembelian pada Pos Shop Toffee Simpang. Rata-rata konsumen Coffee dalam satu bulan pada Pos Shop kuesioner yang akan dibagikan pada Coffee Toffee Simpang ini adalah responden memuat daftar pertanyaan 1506 konsumen. atau pernyataan antara lain : Sampel menurut Sugiyono yang Toffee berkunjung Simpang. Dalam 1)Pengisian demografi responden , (2010:116) adalah bagian dari jumlah seperti dan karakteristik yang dimiliki oleh kelamin, dan sebagainya. populasi tersebut. Prosedur yang dan Nama, 2) Pertanyaan umur, yang jenis mengenai digunakan untuk pengumpulan data tentang cafe atmosphere , harga nonprobability dan keputusan pembelian pada adalah teknik sampling adalah teknik sampling Pos yang Simpang. memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap Shop Coffee Toffee Uji validitas adalah digunakan Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan terstruktur, angket dengan untuk mengukur valid tidaknya suatu yang kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan menggunakan valid jika pertanyaan pada kuesioner skala likert. Skala likert digunakan mampu untuk mengukur item – item dalam sesuatu kuisioner penelitian dimana angket kuesioner tersebut (Ghozali,2005). dalam Metode penelitian langsung ini kepada diberikan untuk mengungkapkan yang akan diukur oleh person correlation responden, digunakan untuk uji validitas ini , sedangkan pernyataan tertutup dan yaitu melihat nilai keofisien korelasi pertanyaan hitungnya (rhitung) pada corrected terbuka. Untuk pernyataan tertutup, responden hanya item-total correlation menjawab dengan cara memilih salah membandingkannya dengan nilai r satu jawaban yang telah disediakan. tabel. Skala likert dapat diukur dengan b. Uji Reliabilitas dan diberi bobot 1 untuk intensitas paling Uji reliabilitas ini dilakukan rendah dan bobot 4 untuk intensitas untuk menunjukkan bahwa angket paling tinggi (Maholtra, 2009). yang digunakan telah reliabel, yaitu No 1 2 3 4 Tabel 3.1 apabila Instrumen Skala Likert berulang kepada kelompok yang Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Skor 1 2 3 4 Sumber : Maholtra (2009:299) diuji secara berulang- sama akan menghasilkan data yang sama (Prameswari,2010). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha. Menurut Maholtra (dalam Prameswari, 2010), apabila Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas koefisien cronbach alpha berniali 0,6 atau kurang secara mengindikasikan konsisten memuaskan. internal Dapat umum keandalan yang tidak disimpulkan dimana suatu variabel dikatakan regresi ditemukan adalah korelasi reliabel jika nilai cronbach alpha > antar variabel independen (bebas). 0,6. Model regresi yang baik adalah tidak 2. terjadi Uji Asumsi Klasik antar variabel independen (bebas). Pedoman suatu a. Uji Normalitas Bertujuan korelasi untuk menguji model regresi yang bebas apakah dalam sebuah model regresi, multikolinieritas menurut Ghozali variabel variabel 2005, adalah mempunyai nilai VIF keduanya dibawah angka 10, dan mempunyai dependen, independen, atau mempunyai distribusi normal atau angka tolerance value diatas 0,1. tidak. Model regresi yang baik c. adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu dikatakan mengikuti Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan data untuk menguji apakah dalam sebuah distribusi model regresi terjadi ketidaksamaan normal dilihat dari penyebaran data varians pada sumbu diagonal dari grafik pengamatan ke pengamatan lain. (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah tidak Dasar pengambilan keputusan dari residual suatu terjadi heterokedastisitas. Pengujian adalah sebagai berikut : ini dilakukan dengan uji Glejser, 1. Jika data menyebar disekitar dengan dasar pengambilan keputusan garis diagonal dan mengikuti jika nilai signifikansi dibawah 0,05 arah garis diagonal, maka model maka regresi memenuhi normalitas. (Ghozali,2005) 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak terjadi 3. Analisis heterokedastisidas. Regresi Linier Berganda mengikuti arah garis diagonal, Analisis regresi linier berganda untuk maka mengetahui pengaruh antara variabel model regresi tidak memenuhi normalitas. bebas dengan variabel terikat yaitu b. Uji Multikolonieritas antara promosi dan harga terhadap Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah pada model minat beli. Data yang dianalisis menggunakan program komputer yaitu program SPSS versi 16. Model Dasar pengambilan keputusan adalah hubungan nilai konsumen dengan dengan variabel-variabel probabilitas tersebut dapat menggunakan signifikansi, disusun dalam fungsi atau persamaan (Ghozali,2005) regresi 1) Apabika berganda yaitu angka angka yaitu : probabilitas (Ghozali,2005) : signifikansi > 0.05 , maka Y = a + b1 X1+ b2 X2 Hipotesis ditolak Dimana : 2) Apabila angka probabilitas Y = Keputusan pembelian signifikansi < 0.05 , maka b1 = Koefisien regresi variabel X1 Hipotesis diterima. (cafe atmosphere) 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji b2 = Koefisien regresi variabel X2 F) (harga) Dalam penelitian ini, uji F X1 = Cafe atmophere digunakan untuk mengetahui tingkat X2 = Harga signifikansi 4. Uji Hipotesis variabel independen secara bersama- 1. Uji Signifikansi Pengaruh pengaruh variabel- sama (simultan) terhadap variabel Parsial (Uji t) dependen (Ghozali, 2005). Dalam Uji t digunakan untuk menguji penelitian hubungan antara variabel X dan Y, ini, hipotesis yang digunakan adalah : apakah variabel X1 dan X2, (cafe atmosphere dan harga ) berpengaruh Ho : Variabel-variabel bebas yaitu terhadap cafe atmosfer variabel pembelian) secara Y (keputusan terpisah atau mempunyai dan harga pengaruh yang parsial. (Ghozali, 2005). signifikan Hipotesis yang digunakan dalam terhadap variabel terikatnya yaitu pengujian ini adalah : keputusan pembelian. Ho : Cafe atmosphere dan harga mempunyai signifikan pembelian pengaruh terhadap Ha : secara tidak bersama-sama Varibel-variabel bebas yaitu yang cafe atmosfer dan harga mempunyai keputusan pengaruh signifikan secara bersama- sama terhadap variabel terikatnya bebas (Y) yang disebabkan oleh yaitu keputusan pembelian. variabel bebas (X). Menurut Ghozali (2005) alam pengambilan keputusannya menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu : 1) Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila probabilitas signifikansi < 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi karakteristik responden yang dapat diidentifikasi melalui beberapa faktor antara lain usia, pekerjaan, pendapatan yang diperoleh dalam satu bulan dan pembelian dalam satu bulan. Berdasarkan hasil uji analisis regresi 0.05, maka Ho ditolak dan Ha linier diterima. persamaan sebagai berikut : Koefisien Determinasi ( ) Koefisien ( dimaksudkan determinasi untuk ) mengetahui analisis regresi dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien model Berdasarkan bentuk berganda atas di regresi dapat linier dijelaskan sebagai berikut : 1) Konstanta sebesar 4,142 hal ini berarti besarnya keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee dan 1. Toffee Simpang ) nol (tidak berubah). Maknanya, jika variabel independen sama sekali tidak ada cafe atmosphere dan Koefisien ) antara 0 didapatkan Y = 4,142 + 0,141 X1 + 0,263 X2 tingkat ketepatan paling baik dalam determinasi ( berganda, determinasi ( tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determiansi semakin mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen variabel berpengaruh dependen, koefisien terhadap selain pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang akan turun sebesar 4,142. 2) Variabel cafe mempunyai terhadap atmosphere pengaruh keputusan (X1) positif pembelian sebesar 0,141. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel cafe mengetahui atmosphere yang dilakukan oleh Pos prosentase perubahan variabel tidak Shop Coffee Toffee Simpang akan untuk ( harga, maka keputusan pembelian ) dipergunakan determinasi itu adalah 4,142 mengakibatkan perubahan terhadap keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang sebesar Berdasarkan hasil penelitian malalui uji t, dihasilkan nilai thitung 0,141 dengan arah yang sama atau sebesar searah apabila variabel bebas lainnya signifikansi 0,013. Nilai signifikansi dalam keadaan konstan. tersebut 3) Variabel harga (X2) mempunyai 2,502 lebih signifikansi dengan kecil 0,05. nilai dari taraf Hal ini pengaruh positif terhadap keputusan menunjukkan bahwa variabel cafe pembelian sebesar 0,263. Hal ini atmosphere menunjukkan yang sama dan searah dengan perubahan bahwa variabel setiap harga yang dilakukan ole Pos Shop Coffee memiliki hubungan keputusan pembelian. b. Pengaruh Harga Terhadap Toffee Simpang akan mengakibatkan Keputusan Pembelian Pada Pos perubahan Shop Coffee Toffee Simpang terhadap keputusan pembelian di Pos Shop Coffee Toffee Dari hasil uji t nilai signifikasi Simpang sebesar 0,263 dengan arah sebesar 2,791 lebih kecil dari taraf yang signifikasi 0,006. Nilai siginifikansi sama variabel atau bebas searah apabila lainnya dalam tersebut lebih signifikansi keadaan konstan. 4) Koefisien determinasi Adjusted R kecil 0,05. dari taraf Hal ini menunjukan bahwa variabel harga berarti memiliki hubungan yang sama dan pengaruh searah dengan keputusan pembelian. variabel cafe atmosphere (X1), dan c. Pengaruh Cafe Atmosphere dan Square sebesar besarnya 0,327 kontribusi harga (X2) secara bersama-sama Harga terhadap variabel terikat keputusan Pembelian Pada Pos Shop Coffee pembelian di Pos Shop Coffee Toffee Toffee Simpang Simpang adalah sebesar 0,327 atau Hasil 32,7 %. Sedangkan sisanya 67,3 % bahwa hubungan variabel bebas dipengaruhi oleh variabel lain di luar yaitu model penelitian ini. harga (X2), dan variabel terikat yaitu Terhadap penelitian Keputusan menunjukkan cafe atmosphere (X1), dan keputusan pembelian (Y) Atmosphere adalah positif. Hal ini dibuktikan Terhadap Keputusan Pembelian dari nilai R square 32,7 % dan Pada Pos Shop Coffee Toffee sisanya 67,3 % dipengaruhi oleh a. Pengaruh Simpang Cafe variabel-variabel lain di luar penelitian ini. atmosphere yang diberikan rendah, maka keputusan pembelian juga Berdasarkan hasil pengujian akan semakin rendah. Penelitian hipotesis yang telah dilakukan dari selanjutnya yang sejalan dengan uji F menunjukkan bahwa Fhitung penelitian sebesar Widha Emil Luthfia (2012) yang 75,100 dengan nilai yang dilakukan signifikiansi sebesar 0,000 dimana menyatakan lebih kecil dari taraf signifikansi α = pengaruh 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara harga terhadap keputusan variabel cafe atmosphere (X1), dan pembelian. Penemuan – penemuan harga tersebut menunjukkan bahwa cafe (X2), secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif bahwa oleh positif atmosphere terdapat dan signifikan dan harga merupakan terhadap keputusan pembelian pada faktor Pos Shop Coffee Toffee Simpang. mempengaruhi Berdasarkan uji F tersebut dapat pembelian. Maka hendaknya cafe disimpulkan bahwa pada penelitian atmosphere yang sudah ada harus ini hipotesis diterima yang berarti tetap bahwa cafe atmosphere dan harga terjangkau dan akan lebih baiknya berpengaruh jika positif terhadap yang dijaga secara signifikan keputusan serta harga perusahaan yang terus keputusan pembelian pada Pos Shop mengembangkan cafe atmosphere Coffee yang Toffee Simpang. sudah ada dan harga yang Berdasarkan hasil pengujian hiptesis memepertahankan dengan uji F tersebut, penelitian ini terjangkau sehingga perusahaan sejalan mampu menciptakan atmosphere dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofia Taufik dan yang lebih baik lagi, dengan cara Achirul membangun hubungan komunikasi Oktaviani menyatakan pengaruh (2011) bahwa dan terdapat yang lebih baik lagi dengan signifikan konsumen melalui mendengarkan antara store atmosphere terhadap saran dan masukan dari konsumen keputusan pembelian. hal ini berarti sehingga konsumen akan merasa store diperhatikan dan Pos Shop Coffee bahwa positif yang semakin baik atmosphere pada restoran maka Toffee akan pilihan pertama semakin tinggi keputusan pembelian, sebaliknya bila store Simpang akan menjadi dalam memilih coffee shop dan pada akhirnya dengan cafe atmosphere yang baik 1. Diharapkan Pos Shop Coffee serta harga yang terjangkau akan Toffee menjaga meningkatkan dan mendorong citra perusahaan. Simpang pengaturan Simpang dan pembahasan hasil penelitian merasa yang sudah dilakukan oleh peneliti, nyaman. maka kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah : 1. Cafe atmosphere berpengaruh parsial terhadap keputusan pembelian pada Coffee Toffee berpengaruh secara Simpang. parsial terhadap keputusan pembelian pada Pos Shop Coffee Toffee Simpang. 3. Cafe atmosphere dan harga berpengaruh secara simultan terhadap agar lebih 2. Mengavaluasi dengan Shop lampu konsumen betah harga dan yang ditawarkan kepada konsumen A. Kesimpulan secara cahaya pada Pos Shop Coffee Toffee Berdasarkan hasil analisis data 2. Harga dan memperhatikan peletakan dan KESIMPULAN DAN SARAN Pos lebih cara memberikan dskon atau promo agar harga lebih murah. DAFTAR PUSTAKA Amanah, Dita. 2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Majestyk Bakery dan Coffeshop Cabang H.M Yamin Medan. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Volume 2 Nomor 1. keputusan pembelian pada Pos Shop Amir, Muhammad Taufiq. 2005. Coffee Toffee Simpang Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. Jakarta : PT. Raja B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, adapun saran yang dapat diberikan adalah : Grafindo Persada. Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Malang : Banyumedia Publishing. Arikunto, F.X. Budijanto. 1995. Jakarta: Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Alma. Manajemen Pemasaran 2004. dan Pemasaran Jasa . Bandung : CV. Alfabeta. Store Atmosphere dan Peer Pressure Terhadap Purchase Intentio Comedy Kopi Sutos di Jurnal Mahasiswa Ilmiah Universitas Surabaya. Volume 2 Nomor 2. Desyana, Cindy J. 2011. Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputuasn Pembelian Konsumen Di Texas Chicken Multimart II Manado.Jurnal. Engel, James F, dkk. 1992. Konsumen. Edisi keenam.Jilid 1.Terjemahan oleh F.X. Budijanto. 1995. Jakarta: Binarupa Aksara Hans. 2011. Persepsi Terhadap Store Atmosphere Dengan Keputusan pembelian Konsumen Ritel Indomaret Di Medan. Konsumen. Fikri, Muhammad. 2013. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Zenith Fixie Surabaya. di Jurnal Pendidikan Tata Niaga. Volume 1 Nomor 1. Foster, Bob. 2008. Manajemen Ritel. Bandung.: ALFABETA. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Engel, James F, dkk. 1993. Perilaku Erawan, Jurnal. Cahyo, Endra. 2013. Pengaruh Perilaku Binarupa Aksara Hubungan Buchari, Surabaya. keenam.Jilid 2.Terjemahan oleh Edisi Guiltinan, Joseph P. dan Gordon W. Paul. 2000. Strategi dan Program Pemasaran. Sidharta. Terjemaha Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Amstrong. 2005. Prinsipprinsip Pemasaran. 2.Edisi Jilid ke delapan.Terjemahan oleh Gunawan, Goldio Fauzian. Damos Sihombing.Jakarta : 2012. Pengararuh Kualitas Erlangga. Produk dan Suasana Toko Terhadap Loyalitas Kotler, Philip dan Kelvin Distro Lane Keller (diterjemahkan Black ID. Skripsi. Fakultas oleh Bob Sabrana). 2009. Ekonomi. Manajemen Pelanggan Pada Universitas Pasundan Bandung. Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1, Jakarta: Erlangga http://www.kamusbesar.com /pengertianrestoran. Kotler, http://www.wikipedia.com/p engertianrestoran. Philip. Manajemen Edisi 2000. Pemasaran Milenium Terjemahan.Jakarta 2. : http://www.repository.librar Pearson Education Asia dan y.uksw.edu Prenhalindo. http://www.wikipediathefre eencyclopedia.com/pengerti an- Manajemen 2005. Pemasaran Terjemahan.Jakarta m09.20). : Pearson Education Asia dan Isjianto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran : Praktis Konsumen Edisi Philip. Jilid 1. Edisi Kesebelas. restoran.html#(2/10/2014ja Cara Kotler, dan Revisi. Meneliti Pesaing. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. : Prenhalindo. Kotler, Philip. Manajemen Edisi Pemasaran. Kesebelas. 2.Terjemahan 2004. Jilid oleh Benyamin Molan.Jakarta : PT. Indeks Kelompok Keputusan pembelian Gramedia. Konsumen.Jurnal. Maholtra, Naresh K. 2004. Schiffman, Riset Kanuk, Pemasaran Leon dan Leslie L. Pendekatan Terapan. Edisi (2004).Perilaku Konsumen. Keempat. Edisi 7.Indeks Puri Media Jilid 1.Terjemahan oleh Soleh Rusyadi Maryam. Kembangan. 2005. Jakarta : PT Indeks. Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Bisnis.Alfa Beta, Maholtra, Naresh K. 2010. Riset Bandung. Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi Sugiyono.(2009). Keempat. Penelitian Bisnis.Alfa Beta, Jilid 1.Terjemahan oleh Soleh Rusyadi Maryam. Metode Bandung. 2005. Jakarta : PT Indeks. Trimawadha, Asimawardhatu. 2011. Mowen, Jhon C. dan Minor, Pengaruh Resto Atmosphere Michael. dan Gaya Hidup Terhadap 2002. Perilaku Konsumen. Jilid Pertama. Emosi Alihbahasa: Gerai J. Co & Donuts Lina Salim. Konsumen Surabaya Jakarta: Erlangga. Pada Town Square.Skripsi Oktaviani, Achirul. diterbitkan.Surabaya: Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Manajemen Pembelian Konsumen Negeri Surabaya Coffee Toffee Jatim Expo Utami, Surabaya.Jurnal. 2010. Edisi Paramita, Niken Y. Analisis Pengaruh Atmosfer Warung Joglo “Bu Rini” Terhadap Empat. Universitas ChristinaWidya. Manajemen 2. Ritel. Jakarta:Salemba