PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 Daftar Isi Laporan Auditor Independen Neraca Financial Statements December 31, 2010 and 2009 Halaman Page i 1-2 Contents Independent Auditor's Report Balance Sheets Laporan Laba Rugi 3 Statements Of Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements Of Chages In Equity Laporan Arus Kas 5 Statements Of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 6 - 54 Notes To The Financial Statements PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Neraca 31 Desember 2010 dan 2009 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Balance Sheets As at December 31, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ ASET Investasi Deposito wajib Deposito berjangka Surat Berharga Efek : Saham untuk diperdagangkan Saham tersedia untuk dijual Surat Berharga Obligasi : Obligasi untuk diperdagangkan Obligasi tersedia untuk dijual Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo Reksadana Investasi pada saham Investasi Lainnya Jumlah Investasi Bukan Investasi Kas dan Bank Piutang Premi 2010 Notes 2009 4.100.000.000 35.669.325.000 5. a 5. b 5.000.000.000 26.362.500.000 1.783.750.000 1.607.637.500 5. c.1 5. d.1 1.491.750.000 970.200.000 1.045.000.000 25.015.900.000 5.076.239.416 1.087.187.252 - 5. c.2 5. d.2 5. d.3 5. e 5. f 5. g 3.955.320.000 5.222.000.000 15.000.000.000 5.190.184.528 1.087.187.252 487.599.391 Investment Statutory deposit Time deposits Securities available equity Equity securities for trading Equity securities available-for-sale Securities available bond Bonds for trading Bonds available-for-sale Bonds helds-to-maturity Mutual fund Investment in equity securities Other investment 64.766.741.171 Total investments 4.571.220.227 44.155.976.569 Non Investment Cash on hand and in banks Premiums receivable 75.385.039.168 5.530.337.468 41.039.425.109 6. 7. Setelah dikurangi penyisihan net of allowance for doubtful piutang ragu-ragu sebesar Rp. 2.601.179.634,- (2010) accounts of Rp. 2.601.179.634,- (2010) dan Rp. 2.398.084.627 (2009) Piutang Reasuransi and Rp. 2.398.084.627 (2009) 32.818.987.240 8. 31.680.839.034 Setelah dikurangi penyisihan Reinsurance receivable net of allowance for doubtful piutang ragu-ragu sebesar Rp. 2.761.960.424,- (2010) accounts of Rp. 2.761.960.424,- (2010) dan Rp. 2.424.861.776 (2009) Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Uang Muka dan biaya dibayar dimuka Aset Tetap ASETS and Rp. 2.424.861.776 (2009) 472.540.765 3.008.500.177 5.260.800.990 15.269.660.718 9. 10. 11. 12. 423.135.823 4.157.866.114 7.056.896.897 15.195.116.470 Investment income receivable Other account receivable Advance and prepaid expenses Fixed Asset - net of accumulated depreciation of Rp. 15.449.375.406,- and Rp. 14.271.571.949,- in 2010 and 2009 13. 2.961.323.895 3.367.898.492 Deferred tax assets Other assets Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 15.449.375.406,- dan Rp. 14.271.571.949,untuk tahun 2010 dan 2009 Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain Jumlah bukan Investasi 107.185.976.287 113.570.273.520 Total non investment JUMLAH A S E T 182.571.015.455 178.337.014.691 TOTAL ASETS Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Halaman 1 848.140.094 2.937.583.726 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Page 1 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Neraca 31 Desember 2010 dan 2009 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Balance Sheets As at December 31, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Hutang Reasuransi Hutang Komisi Hutang Pajak Hutang Lain-lain Biaya Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Kewajiban 2010 8.625.375.874 20.221.036.203 37.037.296.037 1.346.219.813 4.195.446.317 373.844.470 2.421.298.035 936.138.229 1.732.737.786 Notes 14. 15. 16. 17. 18. 19. 21. 20. 36. 76.889.392.764 2009 8.894.738.220 24.918.820.478 29.948.266.636 8.487.077.624 2.123.659.425 170.436.381 1.797.417.245 449.563.872 1.539.748.088 Liabilities Claims liabilities Estimated own retention claims Unearned premiums Reinsurance payable Commission payable Taxes payable Other payable Accrued expenses Post-employment benefits liabilities 78.329.727.969 Total liabilities Ekuitas Modal Saham Nilai nominal - Rp. 200 per saham Modal Dasar - 1.000.000.000 saham untuk untuk tahun 2010 dan 2009 Telah Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 saham Tambahan modal disetor Laba (rugi) belum direalisasikan Saldo Laba Cadangan Umum Cadangan Khusus Belum Ditentukan Penggunaannya Laba (Rugi) Tahun Lalu Laba (Rugi) Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Halaman 2 LIABILITIES AND EQUITY EQUITY 22. 60.000.000.000 2.770.781.054 1.020.752.021 60.000.000.000 32. 2.770.781.054 1.316.144.875 33.897.989.355 1.954.526.624 30.728.782.386 1.954.526.624 (5.969.042.811) 12.006.616.448 (5.969.042.811) 9.206.094.594 105.681.622.691 182.571.015.455 100.007.286.722 178.337.014.691 Capital stock Nominal Value - Rp 200 per value per share Authorized - 1.000.000.000 shares issued and paid-up capital 300.000.000 shares Additional paid in capital Unrealized gain (loss) Retained earnings General reserve Special reserve Unappropriated profit Net Income (Loss) last period Net Income (Loss) current period Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Page 2 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Laporan Laba Rugi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Income Statement For the Periods ended December 31, 2010 and 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Pendapatan Underwriting Pendapatan Premi Premi Bruto Premi Reasuransi (Kenaikan) penurunan Premi Yang Belum Merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan underwriting - neto Beban Underwriting Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah Beban Klaim Beban Komisi bersih Jumlah Beban Underwriting Hasil Underwriting Hasil Investasi Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Penghasilan (beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Tangguhan Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Bersih per saham Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Halaman 3 Notes 179.551.851.263 (62.577.757.761) 23. 24. (7.089.029.401) 2009 150.506.569.738 (53.261.970.043) (6.796.724.884) 109.885.064.101 90.447.874.811 Underwriting Income Premiums income Gross premiums Reinsurance premiums (Increase) decrease in unearned premiums Total underwriting income - net 4.697.784.275 1.424.868.494 Underwriting Expenses Claims expense Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated own retention claims (31.394.938.401) (30.186.408.600) Total claims expens (74.925.720.442) 38.832.997.766 (20.974.562.966) 25. 26. 27. (59.092.223.902) 27.480.946.809 (17.814.149.986) (52.369.501.367) (48.000.558.586) 57.515.562.734 42.447.316.225 5.848.878.557 (47.757.940.222) 28. 29. 15.606.501.069 305.620.181 10.849.584.230 30. 15.912.121.250 (1.792.321.000) (2.113.183.801) (982.052.697) 9.867.531.533 19. 19. 12.006.616.448 40 6.835.881.696 (38.433.613.691) 31. (661.436.940) Commissions - net Total underwriting expenses Underwriting Results Net investment income Operating expenses Operating income Other income (expense), net Profit before income tax Tax expenses Current tax Deferred tax 9.206.094.594 Net income 31 Net earnings per share - in Rupiah The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Page 3 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Statement of Changes In Equity For the Periods ended December 31, 2010 and 2009 Saldo Laba / Retained Earnings Catatan / Notes Saldo 31 Desember 2008 Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum Laba (rugi) belum direalisasikan Laba (rugi) bersih 60.000.000.000 (1.182.615.000) Belum ditentukan penggunaannya / Unappropriated (2.134.479.079) Cadangan umum / General reserve Cadangan khusus / Special reserve 29.155.460.831 1.954.526.624 31. 1.573.321.555 9.206.094.594 60.000.000.000 2.770.781.054 1.316.144.875 33. 33. 33. 33.,34. (4.879.230.135) (460.304.730) (184.121.892) (3.682.437.837) 3.d 31. catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 3.237.051.783 30.728.782.386 1.954.526.624 1.230.135 3.682.437.837 (514.461.003) 12.006.616.448 2.770.781.054 1.020.752.021 6.037.573.637 33.897.989.355 90.563.674.430 100.007.286.722 (4.878.000.000) (460.304.730) (184.121.892) (514.461.003) (295.392.854) 12.006.616.448 (295.392.854) 60.000.000.000 Jumlah ekuitas / Total equity (2.031.000.000) (153.494.786) (76.747.392) 2.498.759.875 9.206.094.594 2.498.759.875 Saldo 31 Desember 2010 Halaman 4 2.770.781.054 Laba (rugi) belum direalisasikan / Unrealized gain (loss) (2.031.000.000) (153.494.786) (76.747.392) (1.573.321.555) Saldo 31 Desember 2009 Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum Bonus Karyawan Laba (rugi) belum direalisasikan Laba (rugi) bersih Modal disetor / Paid - up capital stock Tambahan modal disetor / Additional Paid in capital 1.954.526.624 105.681.622.691 Balance as of December 31, 2008 Dividend Tantiem Social Fund Approriated for general reserve Unrealized gain (loss) Net Income for the current period Balance as of December 31, 2009 Dividend Tantiem Social Fund Approriated for general reserve Employee Bonus Unrealized gain (loss) Net Loss for the current period Balance as of December 31, 2010 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Page 4 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan reasuransi Penerimaan lain-lain Pembayaran premi reasuransi Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak Pembayaran beban lain-lain Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito Hasil penjualan saham Hasil penjualan aset tetap Penjualan Saham Penjualan Obligasi Penjualan Investasi Lain Penempatan deposito Pembelian Obligasi Pembelian Saham Pembelian reksadana Pembelian aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 141.873.793.022 31.362.633.709 4.761.577.447 (26.325.007.067) (67.618.471.868) (25.357.200.845) (41.197.932.627) (1.809.340.140) (3.850.494.839) 11.839.556.792 4.178.412.508 228.588.316.975 2.195.306.635 62.459.424 6.154.030.540 4.863.000.000 509.460.333 (236.995.141.975) (7.057.500.000) (6.562.765.851) (963.252.407) (5.027.673.818) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Statement of Cash Flows For the Periods ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2009 117.700.207.866 25.193.128.774 3.496.099.835 (23.554.488.929) (58.331.415.296) (22.543.401.834) (34.883.806.625) (1.751.358.782) (2.595.590.554) 2.729.374.455 4.283.855.344 173.834.800.000 1.180.360.540 3.703.638.157 8.004.000.000 (161.709.050.000) (18.685.000.000) (2.840.918.884) (5.000.000.000) (1.901.883.193) 869.801.963 Cash Flows From Operating Activities Premiums receipts Reinsurance receipts Other receipts Payment for reinsurer Payment for claims Payment for commissions Payment for operating expenses Payment for tax Payment for others Cash provided by (used in) operating activities Cash Flows From Investing Activities Net investment income Time deposit withdrawals Proceeds from equity securities Proceeds from disposal of fixed assets Equity securities Bond Sale Other investment Time deposit investment Purchases of bonds Purchases of Equity securities Purchases of Mutual fund Purchases of fixed assets Cash Provide by (Used In) Investing Activities Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran dividen Pembayaran tantiem Lain-lain (4.878.000.000) (460.304.730) (514.461.003) (2.031.000.000) (153.494.786) - Cash Flows From Financing Activities Payment for dividend Payment for tantiem Others Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (5.852.765.733) (2.184.494.786) Cash Provide by (Used In) Financing Activities Net Increase (Decrease) in Cash on hand and Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank Saldo awal kas dan bank 959.117.241 4.571.220.227 1.414.681.632 3.156.538.595 Cash on hand and in Banks at Beginning of Year Saldo akhir kas dan bank 5.530.337.468 4.571.220.227 Cash on hand and in Banks at end of Year Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Halaman 5 in Banks The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Page 5 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. Halaman 6 Informasi Umum PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. General Information PT Asuransi Jasa Tania Tbk didirikan berdasarkan akta No. 133 tanggal 25 Juni 1979 dari Kartini Mulyadi, SH Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/328/11 tanggal 13 Agustus 1979 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 1979. Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan akta No. 121 tanggal 25 Agustus 2003 dari Anita Meiza, SH, Notaris pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25805 HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 Oktober 2003 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 tanggal 19 November 2003. PT Asuransi Jasa Tania Tbk was established based on Notarial Deed No. 133 dated June 25, 1979 of Kartini Mulyadi, SH, notary public in Jakarta. The Deed of establishment had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/328/11 dated August 13, 1979 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia, Supplement No. 87 dated October 31, 1979. The Company's Article of incorporation had been amended several times, which is by Notarial Deed No 121 dated August 25, 2003 of Anita Meiza, SH, the successor of Sutjipto, SH, notary public in Jakarta. This deed had been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C25805 HT.01.04.TH.2003 dated October 29, 2003 and was registered in Company List at Registered Office in Central Jakarta No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 dated November 19, 2003. Perubahan akta pendirian ini sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp.100.000.000.000 menjadi Rp.200.000.000.000, menurunkan nilai nominal saham (stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 200, penjualan saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan pengangkatan direksi Perusahaan. This change of the Article of incorporation the increase of the Company authorized capital from Rp. 100.000.000.000 to Rp. 200.000.000.000, the change in par value per share (stock split) from Rp. 500 to Rp. 200, sale of share to public in the Capital Market and the change in structure of the Board of Directors of the Company. Pada tahun 2003 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 50 juta Saham Biasa Atas Nama atau 16,67 % dari 300 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp. 200 setiap saham, dengan harga penawaran sebesar Rp. 300 setiap saham. Penawaran Umum Saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 4 Nopember 2003 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tanggal 15 Desember 2003. Penawaran Umum Saham ini telah memperoleh izin dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Nomor S-3079/PM/2003 tanggal 18 Desember 2003. In 2003, The Company offered its shares by Initial Public Offering of 50 millions common shares or 16,67% of 300 millions shares issued and fully paid up with the nominal value of Rp. 300 per share. Initial Public Offering was registered in the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on November 4, 2003 and listed in the Jakarta Stock Exchange (BEJ) on December 15, 2003. Initial Public Offering was approved by Director of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-3079/PM/2003 dated December 18, 2003. Berdasarkan akta No 272 tanggal 29 Mei 2008 oleh Sutjipto, SH.M.Kn notaris di Jakarta tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyatakan bahwa Rapat telah mengesahkan Anggaran Dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diaktakan berdasarkan akta No. 33 tanggal 27 Juni 2008 oleh Wahyu Nurani, SH notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU52208.A.H.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008. Based on Notarial deed No.272 dated may 29, 2008 of Sutjipto, SH. M.Kn notary in Jakarta regarding Extra Ordinary Sharholders General Meeting stated that meeting has already approved the amendments of the articles of incorporation in complying with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Those amendments of the articles of incorporation were legalized based on notarial deed No 33 dated June 27, 2008 of Wahyu Nurani, SH. notary in Jakarta and were approved by The Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-52208.A.H.01.02 Year 2008, dated August 19, 2008. Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 dan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjalankan usaha bidang asuransi kerugian, satu dan lain dalam segala bentuk menurut serta tunduk kepada Undang-undang dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Kegiatan komersial Perusahaan dimulai pada bulan Juni 1979. In accordance with operational license of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 and article 3 of the Company's scope of activities are in general insurance service, according to Government Law and Regulation of the Republic of Indonesia. The Company started commercial operation on June, 1979. Page 6 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Informasi Umum (Lanjutan) 1. PT Asuransi Jasa Tania Tbk berkantor pusat di Wisma Jasa Tania Jalan Teuku Cik Ditiro No. 14. PT Asuransi Jasa Tania Tbk's head office is located at Wisma Jasa Tania, Teuku Cik Ditiro Street No. 14. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sesuai dengan Akta No. 144 tanggal 27 September 2010 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 27 September 2010 adalah sebagai berikut : The structure of the Company's Directors and the Board of Commissioners as of December 31, 2010, based on the deed No. 144 dated September 27, 2010 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, commencing at September 27, 2010 are as follows : Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Ir. H. Adi Prasongko Stanislaus Say, MBA Komisaris Utama Komisaris Independen Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Dewan Komisaris tersebut diatas belum dilakukan uji kepatutan dan kelayakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Plt. Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Plt. Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Until the end of conducted audit, the Board of Commisioners are not fit and proper test yet by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Direksi/ Directors H. Haryanto, SE, AAAI-K H. Basran Damanik, SE, MM Buyung Sembiring, SH Ade Zulfikar, SE. Dipl.Ins.,ACII 2010 2.743.828.542 774.140.000 3.517.968.542 Provisional President Director Director Director Director The structure of the Company's Directors and the Board of Commissioners, based on the deed No. 91 dated May 19, 2009 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, for the period May 19, 2009 up to Sep 26 2010 are as follows : Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Drs. H. Soetidja Prawiradinata, Ak Drs. H. Soetidja Prawiradinata, Ak Drs. H. Erdam Warganegara Berikut ini jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris berupa gaji, tunjangan dan tantiem, dengan rincian sebagai berikut : Direksi Dewan Komisaris President Commissioner Independent Commissioner Direksi/ Directors H. Basran Damanik, SE, MM H. Basran Damanik, SE, MM Buyung Sembiring, SH Ade Zulfikar, SE. Dipl.Ins.,ACII Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan sesuai dengan Akta No. 91 tanggal 19 Mei 2009 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 19 Mei 2009 sampai dengan 26 September 2010 adalah sebagai berikut : Halaman 7 General Information (Continued) Provisional President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Director Director Director The compensation for the Board of Commissioners and Directors in the form of salary, allowance and tantiem are as follows : 2009 2.048.288.459 306.845.000 2.355.133.459 Directors Board of Commissioners Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 212 dan 210 orang per 31 Desember 2010 dan 2009. The number of employees are 212 and 210 people, in December 31, 2010 and 2009 respectively. Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sesuai dengan Akta No.260 tanggal 29 Mei 2007 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta dan Surat Keputusan Nomor: 002/KEPDK/IX/2006 dari Komisaris PT Asuransi Jasa Tania, Tbk adalah sebagai berikut : The members of the Company's Audit Committee as of December 31, 2010, based on the deed No. 260 dated May 29, 2007 of Sutjipto, SH, Notary Public in Jakarta and the Decision Letter Number 002/KEP-DK/IX/2006 of Commissioner PT Asuransi Jasa Tania Tbk are as follows : Page 7 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Informasi Umum (Lanjutan) Ketua (Komisaris Independen) Anggota Anggota 1. Audit Committee Drs. H. Erdam Warganegara M. Raymond Buisson, SE Ramelan Supriady, BSc Direksi Perusahaan bertanggung jawab menyusun laporan keuangan dan menyelesaikan pada tanggal 15 Maret 2011. 2. Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Chairman (Independent Commissioner) Member Member The Company's directors are responsible for the preparation of the financial statements and completed on March 15, 2011. 2. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini : Halaman 8 General Information (Continued) Accounting Policies The principle accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below: a. Basis of Preparation Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, khusus untuk hak dan kewajiban transaksi asuransi menggunakan PSAK No.28 (revisi 1996) "Akuntansi Asuransi Kerugian" serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP06/PM/2000 sebagaimana telah dirubah dengan Surat Keputusan Bapepam dan LK No. KEP.5541/BL/2010. The financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, consisting among others the Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) established by the Indonesian Institute of Accountants, especially for rights and obligation of insurance transactions were use SFAS No.28 (Revised 1996) "the Accounting for General Insurance" and also the regulation of the Capital Market Supervisory Agency-Financial Institution (BAPEPAM-LK) of No. Kep-06/PM/2000 as changed with Decision Letter of the Bapepam and LK No KEP.5541/BL/2010. Dasar pengukuran dan penyajian laporan keuangan adalah biaya historis (harga perolehan), kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disajikan dengan menggunakan metode akrual. The basis of measurement in the preparation of these financial statement is by using the hictorical cost concept, except for certain account which are measured on the other basis described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis accounting. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung, dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas tidak mencakup, investasi likuid jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. The Statements of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of the cash flow statement, cash and cash equivalents is not included short term higly liquid investments with original maturities of three months or less. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects: - nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements. - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. - the reported amounts of the revenues and expenses during the reporting period. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam mata uang Rupiah penuh. Figures in the financial statements are expressed in Rupiah unless otherwise stated. Page 8 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) b. Transaksi Dalam Mata Uang Asing b. Foreign currency transaction (1) Mata uang pelaporan (1) Reporting currency Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perusahaan. The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company. (2) Transaksi dan Saldo (2) Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rate prevailing at that date. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan laba rugi. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies, and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the income statements. c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan Halaman 9 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) c. Financial Assets and Financial Liabilities Perseroan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2010. The Company adopted SFAS No. 50 (2006 Revision) “Financial Instruments: Presentation and isclosures” and SFAS No. 55 (2006 Revision) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” effective on 1 January 2010. Aset keuangan Perseroan terdiri dari investasi, kas dan setara kas, piutang hasil investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain. Kewajiban keuangan Perseroan berupa utang lain-lain. Aset dan kewajiban keuangan sebagai hak dan kewajiban dari transaksi asuransi belum diperlakukan sebagai aset keuangan dan kewajiban keuangan menurut PSAK tersebut diatas. The Company’s financial assets consist of investment, cash and cash equivalents, investment income receivables, other receivables, and other asset. The Company’s financial liabilities consist of other payables. Financial Asset and liabilities as rights and liabilities of insurance transactions are not treated as financial assets and financial liabilities according SFAS above. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 38. The effect of first adoption of SFAS No. 50 (2006 Revision) and SFAS No. 55 (2006 Revision) is discussed in Note 38. c.1. Klasifikasi c.1. Classification Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali investasi dalam surat berharga) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Starting 1 January 2010, at initial recognition, the Company classifies all of its financial assets (except investment in markeables securities) as loans and receivables.Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Aset keuangan Perseroan berupa investasi dalam bentuk surat berharga dikelompokkan sebagai aset keuangan untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai kelompok tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. The Company’s financial asset in the form of investment in merketables securities is classified as for trading, held to maturity and available-for-sale financial assets. Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified as loans and receivables, for trading, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss. Page 9 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Halaman 10 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. c. Accounting Policies (Continued) Financial Assets and Financial Liabilities (Continued) Seluruh kewajiban keuangan Perseroan dikelompokkan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. All of the Company’s financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost. c.2. Pengakuan c.2. Recognition Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan kewajiban keuangan pada tanggal perolehan. The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. At initial recognition, the Company’s financial assets or financial liabilities are measured at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan. Subsequent to initial recognition, loans and receivables, and available-for-sale of unquoted financial assets are measured at cost. Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. c.3. Penghentian pengakuan c.3. Derecognition Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability. Perseroan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. Page 10 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Halaman 11 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. c. Accounting Policies (Continued) Financial Assets and Financial Liabilities (Continued) c.3. Penghentian pengakuan (Lanjutan) c.3. Derecognition (Continued) Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer. In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. Perseroan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain. The Company writes off a receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been charged-off is recorded as other income. c.4. Saling hapus c.4. Offsetting Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Financial assets and liabilities shall be offset and the net amount is presented in the balance sheet when and only when, the Company has a legal enforceable right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. c.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi c.5. Amortized cost measurement Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. c.6. Pengukuran nilai wajar c.6. Fair value measurement Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the measurement date. Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm's length basis. Page 11 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. c. Accounting Policies (Continued) Financial Assets and Financial Liabilities (Continued) c.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) c.6. Fair value measurement (Continued) Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrument keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data. harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrument yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Halaman 12 Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evindence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction. Page 12 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. c. Financial Assets and Financial Liabilities (Continued) c.7. Reklasifikasi c.7. Reclassification Aset keuangan selain pinjaman dan piutang dimungkinkan untuk direklasifikasi diluar kategori untuk diperdagangkan hanya dalam situasi yang jarang terjadi yang timbul dari satu peristiwa yang tidak biasa dan sangat jarang terulang lagi dalam jangka pendek. sebagai tambahan, Perseroan bisa memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang selain dari kategori untuk diperdagangkan atau tersedia untuk dijual jika Perusahaan mempunyai intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan untuk jangka waktu yang lama atau sampai jatuh tempo pada tanggal reklasifikasi. Financial assets other than loans and receivables are permitted to be reclassified out of the held-for trading category only in rare circumstances arising from a single event that is unusual and highly unlikely to recur in the near-term. In addition, the Company may choose to reclassify financial assets that would meet the definition of loans and receivables out of the held-fortrading or available-for-sale categories if the Company has the intention and ability to hold these financial assets for the foreseeable future or until maturity at the date of reclassification. Reklasifikasi dilakukan pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Nilai wajar menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi, mana yang dapat diterapkan, dan tidak ada pencatatan kembali laba atau rugi yang dicatat sebelum tanggal reklasifikasi yang sebelumnya dibuat. Tingkat bunga efektif aset keuangan yang direklasifikasi ke kelompok pinjaman dan piutang, dan dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan pada tanggal reklasifikasi. Selanjutnya, kenaikan estimasi arus kas disesuaikan dengan tingkat bunga efektif secara prospektif. Reclassifications are made at fair value as of the reclassification date. Fair value becomes the new cost or amortised cost as applicable, and no reversals of fair value gains or losses recorded before reclassification date are subsequently made. Effective interest rates for financial assets reclassified to loans and receivables and held-to-maturity categories are determined at the reclassification date. Further increases in estimates of cash flows adjust effective interest rates prospectively. Dalam tahun 2010, Perseroan mereklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo kedalam tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut tidak lagi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan penurunan nilai tetapi diukur pada nilai wajar. In 2010, the Company has reclassified several financial assets out of the held to maturity into the available-for-sale category. Those financial assets are no longer amortised cost less impairent valued but measured at fair value. Lihat catatan no 5.d.3 atas laporan keuangan untuk informasi lebih lanjut mengenai reklasifikasi aset keuangan. See Note 5.d.3 for more information regarding the financial assets reclassified. d. Piutang Premi dan Penyisihan Piutang ragu-ragu d. Piutang premi diakui pada saat polis diterbitkan sebesar nilai nominal. Umur piutang premi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari. Penyisihan piutang ragu-ragu, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan (write-off) , diakui dalam laporan laba rugi. e. Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan asset dengan pembelian atau cara lain. Halaman 13 Accounting Policies (Continued) Premium Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts Premium receivables are recognized when the insurance policies are issued at par value. The aging of preimum receivables are classified : up to 60 days and over 60 days. The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of receivables collectibility at end of year. Premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from premium receivables which it already written off, is recognized in the Income Statements. e. Property, Plant and Equipment Initially, an item of property plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located. The cost of self-constructed asset/s is determined using the same principles as for an acquired asset. Page 13 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) e. Aset Tetap (Lanjutan) e. Property, Plant and Equipment (Continued) Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda kecuali bangunan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat. Depreciation is computed using the double declining balance method, except for the buildings using straight line method over their usefull lives.. Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca . Land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the (straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the balance sheet. Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: The estimated useful lives of the assets are as follows: Kelompok Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor Perabot dan perlengkapan mess Halaman 14 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tarif penyusutan per tahun / Depreciation rates per annum 5% atau 20 tahun / 5% or 20 years 50% atau 4 tahun / 50% or 4 years 25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years 25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years Class Buildings Motor vehicles Office equipment and furniture Mess furniture and fixtures Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi. When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the (consolidated) profit and loss. Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada. The Company chose to adopt the cost model; accordingly, the Company’s property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. Page 14 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) f. Piutang Reasuransi dan Penyisihan Piutang Reasuransi ragu-ragu f. Reinsurance Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts Piutang reasuransi diakui pada saat timbulnya tagihan kepada perusahaan reasuradur sebesar nilai nominal. Untuk mengurangi Risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian Risiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuransi dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Reinsurance receivable are recognized at nominal value when debit note are issued to reinsurer company. To reduce its underwriting risk, the company reinsures some of policy risk to reinsurer / insurance company for which the company is not liable. Jika Perusahaan asuransi lain dan Perusahaan reasuransi tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif. Dalam proses reasuransi, Perusahaan dapat melakukan melalui treaty baik secara proporsional maupun non proporsional (excess of loss) serta perjanjian reasuransi fakultatif. Umur piutang reasuransi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari. To the extent that the reinsures are unable to meet their obligations under the reinsurance agreements, the Company is contingently liable for all such losses. The Company has proportional and non proportional treaty reinsuranse, and faculative reinsurance agreement. In reinsurance process, the Company may enter into otomatic reinsuranse agreement treaty type both proportional and non proportional (excess of loss) or facultative reinsurance agreement. The aging of reinsurance receivables are classified up to 60 days, and above 60 days. Penyisihan piutang reasuransi ditentukan berdasarkan hasil penelahaan atas kolektibilitas piutang reasuransi pada setiap akhir tahun. Piutang reasuransi dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang reasuransi yang telah dihapuskan (write off), diakui dalam laporan laba rugi. The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of reinsurance receivables collectibility at end of year. Reinsurance premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from reinsurance receivables which it already written off is recognized in the Income Statements. g. Pengakuan Pendapatan Premi dan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Halaman 15 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) g. Premium Income Recognition and Unearned Premium Reserves g.1. Pendapatan Premi g.1. Premium Revenue Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis penutupan bersama (ko asuransi) diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Premium earned from insurance and reinsurance contracts are recognized as revenue for periode covered by the policy base on the portion of protection covered. Premium from closed joint policies (co insurance) is recognized for share of premium received by the Company. Reinsurer's right on premium regocnized as reinsurance premium during contract period proportionally to protection covered. g.2. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan g.2. Unearned premium Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurangkurangnya 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan kurang dari 1 (satu) bulan dan 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Unearned premium is determined not less than 10% of net premium for policy with covered period of one month or less and 40% of net premium for policy with coverage period of more than one month based on the Decree of the Minister of Finance No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003. Page 15 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) h. Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri h. Claims Expense Recognition and Estimated Own Retention Claims h.1. Beban Klaim h.1. Claims Expense Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims) , klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Claim expense consist of settled claims, claims in progress to settle include claims already incurred but not yet reported, and settlement claims expense. Claims expenses is recognized when the claims become payable to the Company. The portion of claims expense received from a reinsurance company is recognized and recorder as a deduction to claims expense in the same period of claim expense recognization. Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Presentation of claims expense in income statement shows total gross claims, reinsurance claims, and increase (decrease) in estimated own retention claims. Reinsurance claims is presented as deduction of gross claims expense. h.2. Estimasi Klaim Retensi Sendiri h.2. Estimated Own Retention Claims Estimasi klaim retensi sendiri dihitung atas dasar estimasi kewajiban retensi sendiri dari klaim pada tanggal neraca yang masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not yet reported) . Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Estimated own retention claims are detemined based on estimated liabilities on claims in progress of settlement as at balance sheet date, including estimated claims already incurred but not yet reported. Movements in estimated own retention claims are recognized in income statements in the period its occurred. Changes in estimated own retention claims are the difference between own retention claims for current period with those of prior period. i. Beban Komisi dan Beban Usaha i. Commisions and Operating Expenses i.1. Beban Komisi i.1. Commisions Expense Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diterima dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi dibayar. Commisions paid to reinsurance broker, agent and other insurance companies are recorded as commission expense. Commissions received from reinsurance transaction are recorded as deduction of commission expense. i.2. Beban Usaha i.2. Operating Expense Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya beban yang bersangkutan (accrual basis) . Operating and other expense are recognized at the period in which the transactions are incurred (accrual basis). j. Perpajakan Halaman 16 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) j. Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deffered tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deffered tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deffered tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductable temporary differences can be utilized. Page 16 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. Halaman 17 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) k. Imbalan Pasca Kerja k. Post-employment benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employees’ benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employees’ benefits are recognized whenthey are owed to the employees based on an accrual method. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja Long-term and post-employment benefits Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan “Peraturan Perseroan” yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Long-term and post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits, are calculated in accordance with “Company Regulation” which is in line with Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”). Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui di neraca dihitung berdasarkan nilai kini dari estimasi kewajiban imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit . The obligation for post-employment benefits recognized in the balance sheet is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior years, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method. Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested ). Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi. When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past services by employees is charged or credited to the statement of income on a straight-line method over the average remaining service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statement of income. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasca-kerja pada tanggal tersebut. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja rata-rata karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized. Perseroan telah memiliki program iuran pasti yang mana Perseroan membayar iuran ke dana pension lembaga keuangan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penghasilan tetap yang diterima karyawan yang sudah memenuhi criteria yang ditetapkan Perseroan. Iuran dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terhutang. The Company has a defined contribution program where the Company pays contributions to a financial institution pension plan which is calculated at a certain percentage of fixed income of employees who meet the Company’s criteria. The contributions are charged to the statement of income as they become payable. Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employment benefits Perseroan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa tunjangan cuti besar yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan. Perkiraan beban imbalan ini dihitung dan diakui sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja. Kewajiban ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen. The Company provides other long-term employment benefits in the form of long service leave award which is determined in compliance with the Company’s Regulation. The expected costs of these benefits are calculated and recognized over the year of employment, using a method which is applied in calculating obligation for post-employment benefits. These obligations are calculated annually by an independent actuary. Page 17 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 2. Accounting Policies (Continued) k. Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) k. Post-employment benefits (Continued) Pesangon pemutusan kontrak kerja Termination benefits Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini. Termination benefits are payable when the employment of an employee is terminated before the normal retirement age. The Company recognizes termination benefits when it demonstrates its commitment toterminate the employment of employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is remote. Benefits falling due more than 12 months after the balance sheet date are discounted to reflect its present value. l. Pihak - pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa l. Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi No.7, pengungkapan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa. The Company has entered transactions with related parties.In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 7, Related Partie Disclosure. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements. m. Laba Bersih per Saham m. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor sebanyak 300.000.000 saham. n. Informasi Segmen Halaman 18 Related parties Net Earnings per Share Net earning per share are calculated by dividing net income by the weighted average number of outstanding shares for the year. The weighted average number of outstanding shares were 300.000.000. n. Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer informasi segmen adalah segmen usaha, sedangkan informasi segmen sekunder adalah adalah segmen geografis. Segment information prepare in accordance with accounting policies adopted for preparing and presenting in financial statements. The primary segment information is business segment and while secondary segmen information is geographical segment. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dengan dan imbalan segmen lain. A business segment is distinguishable component of a company that is enganged in providing products or services (both individual product or service, or a group of related products or services) and that is subject to risk and returns that are different from those of other business segments. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu, dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Geographical segment is a distinguishable component of a company that is enganged in providing products or services within a particular economic environment, and that is subject to risk and return that are different from those of components operating in other economic environment. Page 18 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. Halaman 19 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Akan Berlaku PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. The Statements of Financial Accounting Standards revised will be effectivelly Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Perusahaan, yang belum berlaku efektif pada periode laporan keuangan: Below the summaries of Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) which its issued by the Financial Accounting Standards Boards and those standards have not yet effectived at the financial statement periode but relevant for the Company: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. a SFAS No 1 (Revised), "The Presentation of Financial Statements" . stated basics of the presentation of financial statements for general purpose in order to comparable both of previously period of the financial statements and the financial statements of other entity. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode. b SFAS No 2. (Revised 2009). " Statements of Cash Flow", provide a . set of rules concerning historical movement in cash and cash equivalent throught cash flow which classified cash flow based on operational, investment and financing activities in one period. c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. c. SFAS No 4. (Revised 2009), "Consolidated Financial Statement and Owned Financial Statement", will be adopted in composing and presenting consolidated financial statement for group of entities under one control of a parent entities and in investment accounting in subsidiaries entities, and associated entities when own financial statement was oresented as an informations. d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. d. SFAS No 5 (Revised 2009), Segment Operation". Informations are disclosure for enable user of financial to evaluated nature and effects of financial from activities where the entities involved and the environment. e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. e. SFAS No.7 (Revised 2010), "Disclosure Related Parties", is require a disclosure of relation, transactions and accounts balance of related parties, include commitment, in consolidated financial statements and parent financial statements, and also adopted to individual financial statetment. it is allowed to early adopted. f. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. f. SFAS No 19 (Revised 2010), "Intangible Assets", is determines accounting treatment for intangible assets that it is not specially ruled in other SFAS. Its require to recoqnise intangible assets, if and only if, its fullfil certain criteria, and put in order how to measure the recorded amount of intangible assets and related disclosure. g, PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. g. SFAS No. 22 (Revised 2010), " Business Combination", implemented for transactions or other events that satisfy a definition of business combination to encourage relevance, reliable and comparable of informations is delivered by reporting entity in its financial statements concerning business combination and effect. Segment statement business economic Page 19 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. Halaman 20 PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Akan Berlaku (Lanjutan) 3. The Statements of Financial Accounting Standards revised will be effectivelly (Continued) h. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. h. SFAS No.23 (Revised 2010), "Revenue" its identify a situation of the moment of criteria concerning revenue recognition will be satisfied, and then revenues are recoqnised. Its ruling accounting treatment of revenue from transactions and certain events. Giving practical guidance in implementing critera of revenue recognition. i. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. i. SFAS No 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets Value", setting implemented procedures in order to record over recovery amounts and if that asset has a decreasing value, then loss of decreasing value has to be recoqnised. j. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. j. SFAS No 57 (Revised 2009), "Provision, Contingent Liability and Contingent Assets, purposing to put in order recoqnition and measurement of provision, contingent liability and contingent asset and to certainty that all relevant informations disclosured in the note to financial statements to enable users understand nature, time and amount of that related information. k. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 14, “Aset Tidak Berwujud – Biaya Situs”. Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010). k. Financial Accounting Standard Intepretation No 14, "Intangible Asset - Website Expenses", Website comes from development and used to internal or external access are intangible assets from internal activities, and any internal expenditure of development and website operations will be recorded in conformity with SFAS No. 19 (Revised 2010). Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari Standar yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. The Company is evaluating an effect of those revised standards and has not yet determined an effects to the financial statements. Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan 4. Management of Insurance and Financial Risk Perseroan menerbitkan polis untuk mentransfer risiko asuransi atau risiko keuangan atau kedua-duanya. Berikut ini adalah ikhtisar risikorisiko tersebut dan bagaimana cara Perseroan mengelola risiko tersebut. The Company issues contracts that transfer insurance risk or financial risk or both. This section summarises these risks and the way the Company manages them. 4.1. Risiko Asuransi 4.1. Insurance Risk Risiko dalam kontrak asuransi adalah probabilitas terjadinya peristiwa yang dipertanggungkan dan ketidakpastian jumlah klaim yang harus dibayar. Berdasarkan sifat dari kontrak asuransi, risiko bersifat random dan karena itu tidak dapat diprediksi. The risk under any one insurance contract is the possibility that the insured event occurs and the uncertainty of the amount of the resulting claim. By the very nature of an insurance contract, this risk is random and therefore unpredictable. Dalam sebuah portofolio kontrak asuransi, teori probabilitas diterapkan untuk menentukan harga dan provisi, risiko utama yang dihadapi Perseroan dalam kontrak asuransi adalah jumlah klaim aktual dan pembayaran manfaat yang melebihi nilai tercatat kewajiban. Hal ini terjadi karena frekuensi dan kompleksitas klaim dan manfaat lebih besar dari yang diestimasi. Peristiwa-peristiwa asuransi bersifat random, jumlah dan besarnya klaim aktual serta manfaat akan bervariasi dari tahun ke tahun pada tingkat yang telah ditetapkan dengan menggunakan tehnik statistic. For a portfolio of insurance contracts where the theory of probability is applied to pricing and provisioning, the principal risk that the Company faces under its insurance contracts is that the actual claims and benefit payments exceed the carrying amount of the insurance liabilities. This could occur because the frequency or severity of claims and benefits are greater than estimated. Insurance events are random, and the actual number and amount of claims and benefits will vary from year to year from the level established using statistical techniques. Page 20 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 21 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) Pengalaman menunjukkan bahwa lebih besar portofolio kontrak asuransi yang sejenis, lebih kecil variasinya secara relatif terhadap hasil yang diharapkan yang akan terjadi. Sebagai tambahan, lebih terdiversifikasi portofolio lebih kecil kemungkinan terpengaruh oleh perubahan sub-bagian portofolio. Perseroan mengembangkan strategi underwriting asuransi kepada diversifikasi jenis risiko asuransi yang diterima dan dalam setiap kategori ini untuk mencapai suatu populasi risiko yang cukup besar untuk mengurangi variasi dari hasil yang diharapkan. Experience shows that the larger the portfolio of similar insurance contracts, the smaller the relative variability about the expected outcome will be. In addition, a more diversified portfolio is less likely to be affected by a change in any subset of the portfolio. The Company has developed its insurance underwriting strategy to diversify the type of insurance risks accepted and within each of these categories to achieve a sufficiently large population of risks to reduce the variability of the expected outcome. Faktor-faktor risiko asuransi secara kumulatif meliputi kurang adanya diversifikasi risiko dalam bentuk jenis dan besarnya risiko, lokasi geografis dan jenis industry yang ditutup. Factors that aggravate insurance risk include lack of risk diversification in terms of type and amount of risk, geographical location and type of industry covered. 4.1.1 Risiko-risiko Asuransi Umum 4.1.1 General insurance risks (a) Frekuensi dan kompleksitas klaim (a) Frequency and severity of claims Frekuensi dan kompleksitas klaim dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang sangat signifikan adalah meningkatnya tingkat perhatian atas kerusakan yang diderita sebagai akibat dari exposure risiko, dan meningkatnya jumlah kasus di pengadilan yang tidur atau tidak diproses dalam waktu yang sudah lama. Estimasi inflasi juga merupakan faktor yang signifikan karena pada umumnya, proses penyelesaian klaim memerlukan waktu yang cukup lama. The frequency and severity of claims can be affected by several factors. The most significant are the increasing level of awards for the damage suffered as a result of exposure to risks, and the increase in the number of cases coming to court that have been inactive or latent for a long period of time. Estimated inflation is also a significant factor due to the long period typically required to settle these cases. Perseroan mengelola risiko melalui strategi underwriting, kapasitas dukungan reasuransi mencukupi dan penangganan klaim yang proaktif. The Company manages these risks through its underwriting strategy, adequate reinsurance arrangements and proactive claims handling. Strategi underwriting mencoba memastikan risiko yang ditutup terdiversifikasi secara baik dalam bentuk jenis dan besarnya risiko, industry dan geographi. The underwriting strategy attempts to ensure that the underwritten risks are well diversified in terms of type and amount of risk, industry and geography. Limit underwriting diterapkan untuk mendorong kriteria seleksi risiko yang sesuai. Contohnya, Perseroan mempunyai hak untuk tidak memperpanjang kembali polis individu, kebijakan ini dapat menentukan retensi sendiri tertanggung dan hak menolak membayaran atas kecurangan klaim. Kontrak asuransi juga memberikan hak kepada Perseroan untuk meminta ganti rugi kepada pihak ketiga sebagian atau semua biaya klaim (sebagai contoh, subrogasi). Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk selection criteria. For example, the Company has the right not to renew individual policies, it can impose deductibles and it has the right to reject the payment of a fraudulent claim. Insurance contracts also entitle the Company to pursue third parties for payment of some or all costs (for example, subrogation). Perjanjian reasuransi meliputi program excess of loss , stop loss, proportional treaty dan catastrophe . Dampak dari perjanjian reasuransi adalah Perseroan tidak menderita seluruh kerugian klaim yang terjadi dalam satu tahun. Sebagai tambahan terhadap keseluruhan program reasuransi Perseroan, unit bisnis individu dimungkinkan untuk membeli tambahan proteksi reasuransi. The reinsurance arrangements include excess, stop-loss and catastrophe coverage. The effect of such reinsurance arrangements is that Company should not suffer total net insurance losses in any one year. In addition to the overall the Company reinsurance programs, individual business units are permitted to purchase additional reinsurance protection. Page 21 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 22 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) 4.1.1 Risiko-risiko Asuransi Umum (Lanjutan) 4.1.1 General insurance risks (Continued) (b) Sumber ketidakpastian dalam menaksir pembayaran klaim masa depan (b) Sources of uncertainty in the estimation of future claim payments Klaim dalam kontrak asuransi umum terutang dasarkan terjadinya klaim. Perseroan berkewajiban terhadap semua peristiwa yang dipertanggungkan yang terjadi selama periode polis, bahkan jika kerugian diketahui setelah akhir periode polis. Sebagai hasilnya kewajiban klaim diselesaikan dalam jangka waktu yang lama dan merupakan elemen terbesar dari provisi klaim yang berhubungan dengan klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR). Ada beberapa variable yang mempengaruhi jumlah dan saat arus kas dari kontrak ini. Terutama berhubungan dengan risiko inherent aktivitas bisnis yang dilakukan pemegang polis dan prosedur manajemen risiko yang mereka terapkan. Claims on general contracts are payable on a claims-occurrence basis. The Company is liable for all insured events that occurred during the term of the contract, even if the loss is discovered after the end of the contract term. As a result, liability claims are settled over a long period of time, and a larger element of the claims provision relates to incurred but not reported claims (IBNR). There are several variables that affect the amount and timing of cash flows from these contracts. These mainly relate to the inherent risks of the business activities carried out by individual contract holders and the risk management procedures they adopted. Estimasi beban klaim meliputi biaya langsung yang terjadi dalam penyelesaian klaim, dikurangi dengan nilai subrogasi dan recoveri lainnya. Perseroan melakukan semua tahapan yang relevan untuk memperoleh informasi yang relevan berkenaan dengan eksposure klaimnya. Namun demikian adanya ketidakpastian dalam menetapkan provisi klaim, maka hasil akhir yang akan membuktikan adanya perbedaan dengan jumlah kewajiban yang sebenarnya. Kewajiban asuransi ini meliputi provisi untuk IBNR, klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui dan risiko yang belum berakhir periode polisnya pada akhir periode laporan. The estimated cost of claims includes direct expenses to be incurred in settling claims, net of the expected subrogation value and other recoveries. The Company takes all reasonable steps to ensure that it has appropriate information regarding its claims exposures. However, given the uncertainty in establishing claims provisions, it is likely that the final outcome will prove to be different from the original liability established. The liability for these contracts comprises a provision for IBNR, a provision for reported claims not yet paid and a provision for unexpired risks at the end of the reporting period. Dalam menghitung estimasi beban klaim yang belum dibayar (baik yang sudah dilaporkan maupun belum), Perseroan menggunakan teknik penaksiran baik berupa loss ratio (loss ratio didefinisikan sebagai rasio antara beban klaim asuransi dan pendapatan premi asuransi dalam satu periode tertentu yang berhubungan dengan suatu klaim) dan estimasi berdasarkan pengalaman klaim aktual dengan menggunakan formula yang ditentukan sebelumnya dimana beban lebih besar adalah ditetapkan pada pengalaman klaim aktual. In calculating the estimated cost of unpaid claims (both reported and not), the Company estimation techniques are a combination of loss-ratio-based estimates (where the loss ratio is defined as the ratio between the ultimate cost of insurance claims and insurance premiums earned in a particular financial year in relation to such claims) and an estimate based upon actual claims experience using predetermined formulae where greater weight is given to actual claims experience as time passes. Estimasi loss rasio awal adalah asumsi penting dalam tehnik penaksiran dan berdasarkan pengalaman klaim sebelumnya, disesuaikan dengan faktor-faktor seperti perubahan tarif premi, antisipasi pasar dan histori inflasi klaim. Estimasi loss rasio awal yang digunakan pada periode berjalan (sebelum reasuransi) dianalisa menurut territorial, jenis asuransi dan industry tempat tertanggung beroperasi dalam periode berjalan dan periode sebelumnya. The initial loss-ratio estimate is an important assumption in the estimation technique and is based on previous years’ experience, adjusted for factors such as premium rate changes, anticipated market experience and historical claims inflation. The initial estimate of the loss ratios used for the current year (before reinsurance) are analysed below by territory, type of risk and industry where the insured operates for current- and prior-year premiums earned. Pada umumnya estimasi IBNR lebih besar tergantung pada tingkat ketidakpastian daripada estimasi biaya penyelesaian klaim yang sudah dilaporkan kepada Perseroan, karena informasi tentang kejadian klaim sudah tersedia. Klaim IBNR mungkin tidak diketahui siapa tertanggungnya sampai beberapa tahun setelah peristiwa yang menyebabkan klaim tersebut. Untuk kontrak asuransi umum, porsi IBNR dari total kewajiban adalah besar dan umumnya perbedaaanya lebih besar antara estimasi awal dan hasil akhir karena lebih besar tingkat kesulitan dalam menaksir kewajiban ini. The estimation of IBNR is generally subject to a greater degree of uncertainty than the estimation of the cost of settling claims already notified to the Company, where information about the claim event is available. IBNR claims may not be apparent to the insured until many years after the event that gave rise to the claims. For general contracts, the IBNR proportion of the total liability is high and will typically display greater variations between initial estimates and final outcomes because of the greater degree of difficulty of estimating these liabilities. Page 22 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 23 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) 4.1.1 Risiko-risiko Asuransi Umum (Lanjutan) 4.1.1 General insurance risks (Continued) (b) Sumber ketidakpastian dalam menaksir pembayaran klaim masa depan (Lanjutan) (b) Sources of uncertainty in the estimation of future claim payments (Continued) Dalam melakukan estimasi kewajiban beban klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui, Perseroan mempertimbangkan setiap informasi yang ada dari adjuster dan informasi biaya penyelesaian klaim dengan karakteristik yang sama. Klaim-klaim besar diestimasi kasus per kasus atau diperkirakan secara terpisah dengan tujuan adanya kemungkinan dampak penyimpangan pada perkembangannya dan luasnya akibat dari portofolio yang ada. In estimating the liability for the cost of reported claims not yet paid, the Company considers any information available from loss adjusters and information on the cost of settling claims with similar characteristics in previous periods. Large claims are assessed on a case-by-case basis or projected separately in order to allow for the possible distortive effect of their development and incidence on the rest of the portfolio. (c) Proses Yang Digunakan untuk Menentukan Asumsi-asumsi (c) Process used to decide on assumptions Risiko-risiko yang berhubungan dengan kontrak asuransi adalah kompleks dan tergantung pada sejumlah variable dalam analisa sensitivitas kuantitatif yang rumit. Perseroan menggunakan asumsi berdasarkan pada kombiasi data internal dan pasar untuk mengukur kewajiban klaim. Data internal terutama diperoleh dari laporan klaim kuartalan Perseroan dan penyaringan kontrak asuransi aktual yang terjadi tahun 2009, untuk memperoleh data kontrak yang ada. Perseroan mereview kontrak individu dan khususnya industri tempat beroperasinya dan eksposur klaim aktual tahun-tahun lalu. Informasi ini digunakan untuk mengembangkan scenario yang berhubungan dengan lamanya klaim yang digunakan memproyeksi maksimum jumlah klaim. The risks associated with these insurance contracts are complex and subject to a number of variables that complicate quantitative sensitivity analysis. The Company uses assumptions based on a mixture of internal and market data to measure its claims liabilities. Internal data is derived mostly from the Company’s quarterly claims reports and screening of the actual insurance contracts carried out at year-end 2009 to derive data for the contracts held. The Company has reviewed the individual contracts and in particular the industries in which the insured companies operate and the actual exposure years of claims. This information is used to develop scenarios related to the latency of claims that are used for the projections of the ultimate number of claims. (c) Proses Yang Digunakan untuk Menentukan Asumsi-asumsi (Lanjutan) (c) Process used to decide on assumptions (Continued) Metode segitiga bisa diterapkan pada premi, klaim dibayar atau beban klaim (sebagai contoh, klaim dibayar plus estimasi). Dasar tehnik ini meliputi analisa histori faktor-faktor perkembangan klaim dan pemilihan faktor-faktor perkembangan estimasian berdasarkan pola historinya. Pemilihan faktor-faktor perkembangan ini kemudian digunakan untuk data klaim kumulatip masing-masing tahun yang belum terisi sehingga menghasilkan biaya klaim akhir estimasian setiap tahunnya. Three-Angle methods may be applied to premiums, paid claims or incurred claims (for example, paid claims plus case estimates). The basic technique involves the analysis of historical claims development factors and the selection of estimated development factors based on this historical pattern. The selected development factors are then applied to cumulative claims data for each accident year that is not yet fully developed to produce an estimated ultimate claims cost for each accident year. Metode segitiga sangat tepat untuk tahun-tahun kejadian dan kelompok bisnis yang pola perkembangannya relatip stabil. Tehnik segitiga kurang sesuai dalam hal perusahaan asuransi tidak mempunyai histori perkembangkan klaim (statistic klaim) setiap kelompok bisnis. Three-Angle methods are most appropriate for those accident years and classes of business that have reached a relatively stable development pattern. Chain-ladder techniques are less suitable in cases in which the insurer does not have a developed claims history for a particular class of business. Metode loss rasio menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman klaim. Metode ini berdasarkan klaim dibayar atau klaim yang terjadi per tanggal laporan. Tehnik ini telah digunakan dalam situasi perkembangan pengalaman klaim tidak tersedia untuk membuat proyeksi (tahun-tahun kejadian atau kelompok bisnis baru saat ini). The loss ratio method uses an estimate based on claims experience. This is based on the paid or incurred claims to date. This technique has been used in situations in which developed claims experience was not available for the projection (recent accident years or new classes of business). Page 23 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 24 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) 4.2. Risiko Keuangan 4.2. Financial risk Perseroan menampilkan rentang risiko keuangan melalui aset keuangan, kewajiban keuangan (investasi dan pinjaman), aset reasuransi dan kewajiban asuransi. Khususnya Risiko keuangan kunci yang dalam jangka panjang hasil investasinya tidak menutupi junmlah kewajibannya yang timbul dari kontrak asuransi dan investasi. Komponen yang paling penting risiko keuangan adalah Risiko tingkat bunga, Risiko harga saham dan resko mata uang dan Risiko kredit. The Company is exposed to a range of financial risks through its financial assets, financial liabilities (investment contracts and borrowings), reinsurance assets and insurance liabilities. In particular, the key financial risk is that the in the long-term its investment proceeds are not sufficient to fund the obligations arising from its insurance and investment contracts. The most important components of this financial risk are interest rate risk, equity price risk, foreign currency risk and credit risk. Risiko ini muncul dari tingkat bunga terbuka, produk ekuitas dan mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam pergerakan pasar umum dan khusus. Risiko utama yang dihadapi Perseroan berkaitan dengan investasi dan kewajibannya adalah Risiko tingkat bunga dan Risiko harga ekuitas. These risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to general and specific market movements. The risks that the Company primarily faces due to the nature of its investments and liabilities are interest rate risk and equity price risk. 4.2.1. Kontrak asuransi jangka pendek 4.2.1 Short-term insurance contracts Untuk kontrak asuransi jangka pendek, Perseroan mendanai kewajiban asuransinya dengan portofolio surat berharga ekuitas dan utang yang terkena Risiko pasar. For short-term insurance contracts, the Company funds the insurance liabilities with a portfolio of equity and debt securities exposed to market risk. Selama periode berjalan, Perseroan porsi aset keuangan yang diinvestasikan kedalam surat utang telah meningkat untuk mengurangi pengaruh volatilitas harga saham yang dialami akhir-akhir ini. During the current year, the Company has increased the portion of financial assets invested in debt securities to mitigate the impact of the volatility of equity prices experienced in recent periods. Kewajiban asuransi jangka pendek tidak secara langsung sensitive terhadap tingkat bunga pasar, karena kewajiban asuransi tidak didiskontokan dan kontrak tanpa ada bunga. Namun demikian karena nilai waktu uang dan pengaruh tingkat bunga pada klaim yang terjadi atas kecelakaan dan property (dimana pengurangan tingkat bunga normalnya akan menghasilkan kewajiban asuransi yang lebih tinggi), Perseroan menyeimbangkan arus kas aset dan kewajiban dalam portofolio ini dengan mengestimasi rata-rata jangka waktunya. Short-term insurance liabilities are not directly sensitive to the level of market interest rates, as they are undiscounted and contractually non-interest bearing. However, due to the time value of money and the impact of interest rates on the level of bodily injury and property claims incurred by the Company’s insurance contract holders (where are reduction of interest rates would normally produce a higher insurance liability), the Company matches the cash flows of assets and liabilities in this portfolio by estimating their mean duration. Rata-rata jangka waktu kewajiban dihitung menggunakan data klaim historis untuk menentukan pola penyelesaian klaim yang timbul dari kontrak asuransi yang masih aktif diakhir periode laporan (baik klaim terjadi dan klaim masa akan dating dari Risiko yang tidak diharapkan pada akhir periode pelaporan). The mean duration of liabilities is calculated using historical claims data to determine the expected settlement pattern for claims arising from insurance contracts in force at the end of the reporting period (both incurred claims and future claims arising from the unexpired risks at the end of the reporting period). Analisa sensitivitas berikut berdasarkan pada perubahan satu asumsi sementera itu asumsi lainnya konstan. Dalam praktek kondisi ini tidak mungkin terjadi, dn perubahan beberapa asumsi bisa berkorelasi – sebagai contoh, perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai pasar. The sensitivity analyses below are based on a change in one assumption while holding all other assumptions constant. In practice this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated – for example, change in interest rate and change in market values. Page 24 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 25 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) (a) Analisa Sensitivitas – Risiko tingkat bunga (a) Sensitivity analysis – interest-rate risk Analisa sensitivitas risiko tingkat bunga mengilustrasikan bagamana perubahan dalam nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrument keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat bung pasar pada tanggal laporan. Instrument keuangan dan kontrak asuransi yang diuraikan dicatatan ini, sensitivitas hanya berhubungan dengan yang pertama karena nilai tercatat dari yang kedua tidak secara langsung dipengaruhi perubahan risiko pasar. The sensitivity analysis for interest rate risk illustrates how changes in the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates at the reporting date. For financial instruments and insurance contracts described in this note, the sensitivity is solely associated with the former, as the carrying amounts of the latter are not directly affected by changes in market risks. Manajeman Perseroan memonitor sensitivitas perubahan tingkat bunga secara bulanan dengan menilai perubahan yang diharapkan dalam portofolio yang berbeda. The Company’s management monitors the sensitivity of reported interest rate movements on a monthly basis by assessing the expected changes in the different portfolios. (b) Analisa Sensitivitas – Risiko ekuitas (b) Sensitivity analysis – equity risk Analisa sensitivitas pada risiko ekuitas mengambarkan bagaimana perubahan nilai wajar saham akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar, apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor khusus berkaitan dengan penerbit saham atau faktor yang mempengaruhi semua saham sejenis yang diperdagangkan di bursa. The sensitivity analysis for equity risk illustrates how changes in the fair value of equity securities will fluctuate because of changes in market prices, whether those changes are caused by factors specific to the individual equity issuer, or factors affecting all similar equity securities traded in the market. Manajemen memonitor perubahan aset keuangan dan perubahan Risiko harga saham secara bulanan dengan menaksir perubahan yan diharapkan dalam portofolio yang berbeda parallel dengan perubahan dari 15% peningkatan atau penurunan dalam beberapa index dibursa saham (sebagai contoh BEI, NYSE dan lain-lain) dengan semua variable konstan dan semua instrument ekuitas Perseroan dalam pergerakan index khusus secara proporsional. Management monitors movements of financial assets and equity price risk movements on a monthly basis by assessing the expected changes in the different portfolios due to parallel movements of a 15% increase or decrease in the various stock exchange indexes (for example, IDX, NYSE and other) with all other variables held constant and all the Company’s equity instruments in that particular index moving proportionally. (c) Analisa Sensitivitas – Risiko mata uang (c) Sensitivity analysis – currency risk Perseroan melakukan underwriting kontrak asuransi jangka pendek dalam mata uang lokal dan asing. Portofolio asuransi jangka pendek Perseroan diinvestasikan dalam aset dengan denominasi mata uang yang sama seperti kewajibannya, untuk mengeliminasi Risiko kurs mata uang. Risiko kurs mata uang timbul dari pengakuan aset dan kewajiban dengan denominasi mata uang selain Rupiah. The Company underwrites short-term insurance contracts in local and foreign currencies. The Company’s short-term insurance portfolios invest in assets denominated in the same currencies as their insurance liabilities, which eliminates the foreign currency exchange rate risk for these operations. Foreign exchange risk arises from recognised assets and liabilities that are denominated in currencies other than the rupiah. 4.2.2 Risiko Kredit 4.2.2 Credit risk Perseroan mempunyai eksposure risiko kredit, yaitu risiko ketidakmampuan debitur membayar hutangnya pada saat jatuh tempo. Area kunci dimana Perseroan memiliki risiko kredit adalah: The Company has exposure to credit risk, which is the risk that a counterparty will be unable to pay amounts in full when due. Key areas where the Company is exposed to credit risk are: · Bagian reasuradur atas kewajiban asuransinya; · Jumlah yang menjadi kewajiban reasuradur dalam hal klaim yang sudah dibayar; · Reinsurers’ share of insurance liabilities; · Amounts due from reinsurers in respect of claims already paid; · · · · · · · · Piutang kepada pemegang polis; Piutang kepada pialang asuransi; Jumlah pinjaman dan piutang; dan Tagihan atas surat berharga hutang. Amounts due from insurance contract holders; Amounts due from insurance intermediaries; Amounts due from loans and receivables; and Amounts due from debt securities; Page 25 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Halaman 26 Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan) PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. Management of Insurance and Financial Risk (Continued) 4.2.2 Risiko Kredit (Lanjutan) 4.2.2 Credit risk (Continued) Perseroan menyusun struktur tingkat risiko kredit yang dapat diterima dengan menentukan limit atas eksposurnya masing-masing debitur, atau Perusahaan debitur, dan terhadap segmen geografis dan industry. Suatu risiko tergantung pada review tahunan atau lebih. The Company structures the levels of credit risk it accepts by placing limits on its exposure to a single counterparty, or the Company’s of counterparties, and to geographical and industry segments. Such risks are subject to an annual or more frequent review. Reasuransi digunakan untuk mengelola risiko asuransi. Namun demiian bukan untuk membebaskan kewajiban Perseroan sebagai penanggung utama. Jika reasuradur gagal untuk membayar klaim karena suatu alas an, Perseroan tetap berkewajiban untuk membayar kepada pemegang polis. Kesehatan reasuradur dipertimbangkan atas dasar tahunan dengan mereview kesehatan keuangan sebelum meminta dukungan reasuransi. Reinsurance is used to manage insurance risk. This does not, however, discharge the Company’s liability as primary insurer. If a reinsurer fails to pay a claim for any reason, the Company remains liable for the payment to the policyholder. The creditworthiness of reinsurers is considered on an annual basis by reviewing their financial strength prior to finalisation of any contract. 4.2.3 Risiko Likuiditas 4.2.3 Liquidity risk Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perseroan tidak dapat memenuhi semua kewajibannya pada saat jatuh tempo seperti pembayaran klaim, dana komitmen kontraktual, atau arus kas keluar lainnya. Suatu arus keluar mengurangi sumber kas untuk aktivitas operasional, perdagangan dan investasi. Keadaan yang ekstrem, kekurangan likuidaitas dapat mengakibatkan penurunan neraca dan penjualan aset atau potensi ketidakmampuan dalam memenuhi komitmen dengan pemegang polis. risiko Perseroan tidak akan dapat melaksanakan kewajibannya adalah inheren dalam semua operasional asuransi dan dapat dipengaruhi oleh skala khusus institusi dan kejadian di industry meliputi, tetapi tidak terbatas pada, peristiwa kredit, kegiatan merger dan akuisisi, kejutan sistemik dan bencana alam. Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due as a result of policyholder benefit payments, cash requirements from contractual commitments, or other cash outflows. Such outflows would deplete available cash resources for operational, trading and investments activities. In extreme circumstances, lack of liquidity could result in reductions in the balance sheet and sales of assets, or potentially an inability to fulfill policyholder commitments. The risk that the Company will be unable to do so is inherent in all insurance operations and can be affected by a range of institution-specific and market-wide events including, but not limited to, credit events, merger and acquisition activity, systemic shocks and natural disasters. Monitoring dan pelaporan yang dilakukan dalam bentuk pengukuran dan proyeksi arus kas untuk beberapa hari, minggu dan bulan kedepan, karena ini periode penting dalam mengelola likuiditas. Titik awal untuk proyeksi ini adalah analisa jatuh tempo kontrak dari kewajiban keuangan dan tanggal penerimaan aset keuangan yang diharapkan. Monitoring and reporting take the form of cash flow measurement and projections for the next day, week and month respectively, as these are key periods for liquidity management. The starting point for those projections is an analysis of the contractual maturity of the financial liabilities and the expected collection date of the financial assets. Page 26 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. Investasi 5. 2010 a. Deposito Wajib Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk Jumlah Investasi Deposito Wajib 600.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 4.100.000.000 Investment 2009 3.500.000.000 1.500.000.000 5.000.000.000 Tingkat bunga per tahun 6,50% - 7,00% 6,50%-7,50% Interest rate per annum Rupiah Berdasarkan PMK No.158/PMK.010/2008, Deposito wajib merupakan salah satu bentuk dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka pada bank umum yang bukan afiliasi yang harus ditatausahakan pada bank kustodian yang mendapat persetujuan dari Bapepam dan LK. Jumlah dana Jaminan sekurang-kurangnya adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Based on PMK No. 158/PMK.010/2008, Statutory deposits are one types of guarantee deposit in the form of time deposit which it should be administered by not affiliated custodian general bank who are allowed by Bapepam and LK. The amount of guarantee deposits at the minimum are 20% of required net equities or sum of 1% of net premium and 0,25% of reinsurance premium whichever is higher. Dana Jaminan yang dimiliki Perusahaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 5.100.000.000,- yang terdiri dari Deposito Wajib sebesar Rp. 4.100.000.000,- dan Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (catatan: 3.d2) sedangkan per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 5.000.000.000,- atas Deposito Wajib. Company's Guarantee Fund as of December 31, 2010 was Rp. 5.100.000.000,- which consisted of Statutory Deposit was Rp. 4.100.000.000,- and Indonesian Goverment Bond (ORI) 005 was Rp. 1.000.000.000,- (note: 3.d2), as of December 31, 2009 while the amount Rp. 5.000.000.000,- on Compulsory Deposits. b. Deposito Berjangka Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Syariah Bukopin PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Yudha Bhakti PT. Bank Perkreditan Rakyat PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Kesejahteraan US Dolar : PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Investasi Deposito Biasa Total Investasi Deposito 2010 2009 12.145.000.000 3.414.000.000 1.250.000.000 3.185.000.000 2.755.500.000 2.700.000.000 2.000.000.000 50.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 3.595.000.000 5.207.000.000 1.500.000.000 2.525.000.000 2.475.000.000 2.355.500.000 2.250.000.000 1.000.000.000 50.000.000 - 30.499.500.000 20.957.500.000 Rupiah US Dolar Jangka waktu penempatan adalah 1 sampai dengan 12 bulan. b. Time Deposits Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Syariah Bukopin PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Yudha Bhakti PT. Bank Perkreditan Rakyat PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Kesejahteraan US Dollar : PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.169.825.000 5.405.000.000 5.169.825.000 5.405.000.000 35.669.325.000 26.362.500.000 Total voluntary time deposit 39.769.325.000 31.362.500.000 Total Deposits Investments Tingkat bunga per tahun Halaman 27 a. Statutory deposits Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk Total Statutory Deposits Interest per annum 6,00% - 9,50% 0,25% - 0,50% 5,50%-10,25% 1,50%-2,25% Rupiah US Dollar The maturity of time deposits is ranging from 1 up to 12 months. Page 27 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. Investasi (Lanjutan) 5. Investment (Continued) c. Surat Berharga-untuk diperdagangkan c.1.Saham-untuk diperdagangkan c. Equity securities-for trading c.1 Equity-for trading 2009 Lembar / Shares Harga Pasar PT. Jasa Marga, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Timah, Tbk PT. International Nickel Indonesia, Tbk PT. BW Plantation, Tbk PT. Bank BNI, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Rp 50.000 50.000 25.000 25.000 50.000 12.500 500.000 62.500 62.500 837.500 90.500.000 235.000.000 97.500.000 61.250.000 100.000.000 45.625.000 260.000.000 123.750.000 478.125.000 1.491.750.000 Market price PT. Jasa Marga, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Timah, Tbk PT. International Nickel Indonesia, Tbk PT. BW Plantation, Tbk PT. Bank BNI, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 2010 Lembar / Shares Rp Harga Pasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Aneka Tambang PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Timah, Tbk c.2.Obligasi-untuk diperdagangkan Market price 75.000 100.000 100.000 50.000 100.000 100.000 487.500.000 120.000.000 245.000.000 168.750.000 487.500.000 275.000.000 525.000 1.783.750.000 2010 2009 Nilai Tercatat Obligasi Indosat V tahun 2007 seri A Obligasi Indosat V tahun 2007 seri B Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I - 2010 c.2 Bond-for trading Carrying Value 1.045.000.000 1.998.240.000 1.957.080.000 - 1.045.000.000 3.955.320.000 Obligasi Indosat V tahun 2007 seri A Obligasi Indosat V tahun 2007 seri B Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I - 2010 Obligasi Indosat V tahun 2007 seri A, tingkat bunga 10,20% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2014, bunga dibayar pada tanggal 28 setiap triwulan. Dan Obligasi Indosat V tahun 2007 seri B, tingkat bunga 10,65% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2017, bunga dibayar pada tanggal 28 setiap triwulan. Indosat Bond V 2007 year seri A, bearing interest rate 10,20% per annum, maturity date at May 29, 2014 and interest income paid at 28 date for quaterly. And Indosat Bond V 2007 year seri B, bearing interest rate 10,65% per annum, maturity date at May 29, 2017 and interest income paid at 28 date for quaterly. Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I - 2010, tingkat bunga 12% per tahun, jatuh tempo pada 25 Februari 2012 atau berjangka waktu 3 tahun. Bunga dibayar setiap bulan tanggal 25. Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I - 2010, bearing interenst rate 12% per annum, maturity date at February 25, 2012 or 3 years periodes, interest paid at 25 days each months. d. Surat Berharga yang Tersedia Untuk Dijual d.1.Saham Yang Tersedia Untuk Dijual Harga Pasar PT. Multi Polar, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Alam Sutera Realty, Tbk PT. Sentul City, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Delta Dunia Makmur, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk Kawasan Industri Jababeka, Tbk d. Equity securities d.1 Equity available for sale 2010 Lembar / Shares Halaman 28 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Aneka Tambang PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Timah, Tbk 600.000 200.000 500.000 3.000.000 24.500 102.500 2.000.000 1.000.000 7.427.000 Rp 180.000.000 346.000.000 147.500.000 327.000.000 74.112.500 165.025.000 248.000.000 120.000.000 1.607.637.500 Market Price PT. Multi Polar, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Alam Sutera Realty, Tbk PT. Sentul City, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Delta Dunia Makmur, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk Kawasan Industri Jababeka, Tbk Page 28 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. Investasi (Lanjutan) 5. Investment (Continued) d. Surat Berharga yang Tersedia Untuk Dijual d.1.Saham Yang Tersedia Untuk Dijual d. Equity securities available for sale d.1 Equity available for sale 2009 Lembar / Shares Harga Pasar PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk d.2.Obligasi yang tersedia untuk dijual Harga Pasar Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Th 2009 Seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Bank Panin III Tahun 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009 Jasa Marga XIV seri JM-10 tahun 2010 Adira Dinamika Multi Finance IV Th 2010 Seri E Summit Oto Finance IV Th 2010 Seri D BW Plantation tahun 2010 Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 PLN X Tahun 2009 Seri A PTP. Nusantara V Seri A Tahun 2003 Jumlah Obligasi yang tersedia untuk dijual Halaman 29 Rp 490.000 970.200.000 490.000 970.200.000 2010 2009 Market Price PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk d.2 Bond available for sale 3.210.300.000 1.044.800.000 2.047.800.000 3.300.000.000 2.060.000.000 2.000.000.000 1.080.000.000 1.063.000.000 1.020.000.000 2.008.000.000 2.022.000.000 1.010.000.000 1.060.000.000 2.090.000.000 - 1.047.500.000 3.160.000.000 1.014.500.000 Market Price Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Th 2009 Seri A Medco Energi Int. II Year 2009 seri A Medco Energi Int. II Year 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Bank Panin III Year 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I Year 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Year 2009 Jasa Marga XIV seri JM-10 Year 2010 Adira Dinamika Multi Finance IV - 2010 Seri E Summit Oto Finance IV Year 2010 Seri D BW Plantation Year 2010 Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 PLN X Year 2009 Seri A PTP. Nusantara V Seri A Year 2003 25.015.900.000 5.222.000.000 Total Bond available for sale Sukuk Ritel SR001, tingkat bunga 12% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 25 Februari 2012 dan Obligasi Bank Tabungan Negara XIII Seri A tahun 2009, tingkat bunga 11,75% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 29 Mei 2012. Sedangkan Obligasi Medco Energi Int.II Seri A tahun 2009, tingkat bunga 13,375% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 17 Juni 2012 dan Obligasi Medco Energi Int.II Seri B tahun 2009, tingkat bunga 14,25% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 17 Juni 2014. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 006 tingkat bunga 9,35 % berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 15 Agustus 2012. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 005, tingkat bunga 11,45% per tahun, jatuh tempo pada 15 September 2013 atau berjangka waktu 5 tahun. Bunga dibayar setiap bulan tanggal 15. Sukuk Ritel SR001, interest rate 12,00% per annum, maturity date 3 years at February 25, 2012 and Bank Tabungan Negara XIII Seri A year 2009, interest rate 11,75% per annum. maturity date 3 years at May 29, 2012. While Medco Energy Int.II Seri A year 2009, interest rate 13,375% per annum, maturity date 3 years at June 17, 2012 and Medco Energy Int.II Seri B year 2009, interest rate 14,25% per annum, maturity date 5 years at June 17, 2014. Indonesian Government Bond (ORI) 006, bearing interenst rate 9,35% per annum, maturity date at August 15, 2012 or 3 years periodes.Indonesian Government Bond (ORI) 005, bearing interenst rate 11,45% per annum, maturity date at September 15, 2013 or 5 years periodes, interest paid at 15 days each months. Obligasi Bank Panin III tahun 2009, tingkat bunga 11,50% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 06 Oktober 2014 dan Obligasi PT. Salim Ivomas Pratama tahun 2009, tingkat bunga 11,65% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 01 Desember 2014, sedangkan Obligasi Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009, tingkat bunga 10,75 % berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 04 Desember 2014. Bank Panin III year 2009, interest rate 11,50% per annum. maturity date 5 years at October 06, 2014 and PT. Salim Ivomas Pratama year 2009, interest rate 11,65% per annum, maturity date 5 years at December 01, 2014. Pupuk Kalimantan Timur II year 2009, interest rate 10,75% per annum. maturity date 5 years at December 04, 2014. Jasa Marga XIV seri JM-10 Tahun 2010, tingkat bunga 9,35% per tahun, berjangka waktu 10 tahun pada tanggal 12 Oktober 2020, Obligasi PT. Adira Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E, tingkat bunga 9,25% per tahun, berjangka waktu 4 tahun pada tanggal 29 Oktober 2014 dan Obligasi Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri D, tingkat bunga 9,75 % berjangka waktu 2 tahun pada tanggal 28 Januari 2011, sedangkan Obligasi BW Plantation Tahun 2010, tingkat bunga 10,675% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 29 Mei 2015. Jasa Marga XIV-JM 2010, interest rate 9,35% per annum. maturity date 10 years at October 12, 2020 and PT. Adir Multi Finance IV 2010, interest rate 9,25% per annum, maturity date 4 years at October 29, 2014. Summit Oto Finance IV 2010 - D, interest rate 9,75% per annum. maturity date 2 years at January 28, 2011, BW Plantation 2010, interest rate 10,675% per anum. maturity date 5 years at May 29, 2015. Page 29 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. Investasi (Lanjutan) d.3.Obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo 5. 2010 Nilai Nominal Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Th 2009 Seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Bank Panin III Tahun 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009 Jumlah Obligasi 2009 - 3.000.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 - 15.000.000.000 26.060.900.000 24.177.320.000 d.2 Bond held to maturity Par Value Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Year 2009 Seri A Medco Energi Int. II Year 2009 seri A Medco Energi Int. II Year 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Bank Panin III Year 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I Year 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Year 2009 Total Bonds Berdasarkan sifat investasi dari Perseroan dimana investasi digunakan sebagai cadangan dana klaim yang sewaktu-waktu harus dapat segera dicairkan pada saat memerlukan likuiditas, Oleh karena itu manajemen telah mereklasifikasi obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo menjadi obligasi yang tersedia untuk dijual pada tanggal neraca. Sebelumnya obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur menggunakan metode biaya yang diamortisasi, selanjutnya pada saat tanggal reklasifikasi menjadi kategori obligasi tersedia untuk dijual pengukuran berdasarkan harga pasar. Selisih pengukuran diakui di laporan perubahan ekuitas. Based on the nature of the Company's investment which in investment are used as a reserve fund at any time claims should be immediately withdrawn when need liquidity, therefore the management has reclassified the bonds held to maturity into bonds available for sale at that date. Previous bonds held to maturity are measured using the amortized cost method, then on the date of reclassification into categories of bonds available for sale measurement based on market prices. The differences in measurement are recognized in the statement of changes in equity. Berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat PT Pefindo, untuk periode peringkat dari tanggal 05 Agustus 2010 sampai dengan 01 November 2011 obligasi yang dimiliki Perusahaan mempunyai rating dari A hingga AA-. Based on the result of valuation from rating institution PT Pefindo, for the period from August 05, 2010 to November 01, 2011 The Company's bonds have its rating from A to AA-. e. Reksadana Reksadana Si Dana Batavia Terbatas Maxima f. Investasi pada saham PT. Jasa Tania Medika Harga perolehan Bagian laba dari anak perusahaan Nilai Tercatat PT. Asuransi MAIPARK Indonesia Jumlah 2010 5.076.239.416 2010 2009 5.190.184.528 2009 e. Mutual Fund Reksadana Si Dana Batavia Terbatas Maxima 600.000.000 342.987.252 600.000.000 342.987.252 f. Investment in equity securities PT Jasa Tania Medika Acquisition Cost Profit shares from associated company 942.987.252 144.200.000 1.087.187.252 942.987.252 144.200.000 1.087.187.252 Carrying Value PT Asuransi Maipark Indonesia Total PT Jasa Tania Medika ("JTM") adalah perusahaan yang bergerak dibidang program jaminan kesehatan masyarakat. Modal disetor JTM adalah sebesar Rp 3.000.000.000 yang dimiliki oleh Perusahaan (20%), PT Dapenbum Nusantara (40%) dan PT Kaeres Jasa International (40%). PT Jasa Tania Medika ("JTM") is an entity engage in area of guarantee program of social health. The JTM's paid up capital is amounting Rp 3.000.000.000 which is owned by PT Dapenbum Nusantara (40%), The Company (20%) and PT Kaeres Jasa International (40%). Penyertaan kepada PT Asuransi Maipark Indonesia dilakukan sehubungan dengan Surat Edaran Departemen Keuangan - Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE-60471/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003, yang menyatakan bahwa semua perusahaan asuransi umum dan reasuransi menjadi pemegang saham PT Asuransi Maipark Indonesia minimal 0,5% dari total nilai investasi per 31 Desember 2002. Kepemilikan Perusahaan pada PT Asuransi Maipark Indonesia adalah sebesar 0,5%. Direct placement in PT Asuransi Maipark Indonesia was taken in relation with Circular Letter of the Department of Finance Directorate General of Financial Instituion No.SE-6047/LK/2003 dated November 11, 2003, which stated general insurances companies and reinsurance companies should be come shareholder of PT Asuransi Maipark Indonesia with minimum 0,5 % of total investment as of December 31, 2002. Percentage of ownership of shares of PT Asuransi Maipark Indonesia is 0,5%. g. Investasi Lainnya Akun ini merupakan investasi pengelolaan dana pada manajer investasi di PT Makinta Securities sesuai dengan kontrak pengelolaan Asset No 074/MSVMW/I/04 tanggal 10 Mei 2004. Manajer Investasi mentargetkan hasil investasi sebesar 14% per tahun. Pemilik dana wajib membayar biaya investasi dana sebesar 1% per tahun dihitung dari rata-rata Nilai aset Bersih pada setiap akhir bulan dan dibayarkan secara periodik. Pengelolaan dana ini akan berlangsung untuk jangka waktu minimal 1 tahun. Saldo dana tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp. 487.599.391 Halaman 30 Investment (Continued) g. Other Investment This account represents investment in fund manager of PT Makinta Securities based on fund management contract No 074/MSVMW/I/04 dated May 10, 2004. The fund manager forecasted return on investment of 14% p.a. the fund owner should pay annual investment expense of 1% p.a. of average Net Asset Value, and should be paid periodically. The period of fund management is not less than one year. The fund balances as of December 31, 2009 were Rp. 487.599.391 Page 30 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. Investasi (Lanjutan) 5. Investment (Continued) g. Investasi Lainnya (Lanjutan) g. Other Investment (Continued) Berdasarkan surat No. 050/DAK/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 dari PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk, PT. Makinta Securitas telah menyetujui untuk mengakhiri pengelolaan dana tersebut dengan nilai investasi sebesar Rp. 509.460.334,-. Selanjutnya pada tanggal 02 Maret 2010 PT. Makinta Securitas telah merealisasikan pencairan investasi tersebut. 6. Kas dan Bank 6. 2010 Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Jumlah Kas Bank Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank CIMB Niaga, Tbk PT. BPR Cinta Manis PT. Bank Mega Citibank NA PT. BPR Bunga Mayang PT. BPR Lokadana Sentosa PT. BPR Centradana Kapuas PT. Bank Central Asia PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Negara Indonesia Dollar Amerika Serikat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank NA PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank Tingkat bunga per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Halaman 31 Based on the letter No. 050/DAK/II/2010 at February 25, 2010 from PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk, PT. Makinta Securitas has agreed to terminate the management contract investment of Rp. 509.460.334,. After date on March 02, 2010 PT. Makinta Securitas realized of funds investment. 116.639.048 13.727.207 10.567.347 140.933.602 701.883.325 1.909.059.832 351.189.222 232.898.040 165.635.189 4.387.153 79.472.723 79.650.990 21.656.068 4.743.937 5.980.929 2.781.298 58.160.003 9.300.213 3.626.798.923 1.652.340.363 68.970.815 41.293.766 1.762.604.943 5.389.403.866 5.530.337.468 2,00% - 2,50% 1,00% - 1,50% Cash and Banks 2009 102.245.199 23.460.257 125.705.456 441.484.735 1.319.380.989 329.305.280 239.165.084 179.031.536 8.261.705 17.948.713 31.308.998 12.429.713 4.462.741 5.210.319 3.084.338 12.769.918 326.335.856 2.930.179.925 1.007.826.130 493.226.742 14.281.975 1.515.334.846 4.445.514.770 4.571.220.227 2,00% - 2,50% 1,00% - 1,50% Cash on hand Rupiah US Dollar Others Total Cash Cash in banks Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank CIMB Niaga, Tbk PT. BPR Cinta Manis PT. Bank Mega Citibank NA PT. BPR Bunga Mayang PT. BPR Lokadana Sentosa PT. BPR Centradana Kapuas PT. Bank Central Asia PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Negara Indonesia US Dollar : PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank NA PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Total Banks Total cash on hand and in bank Interest rate per annum Rupiah US Dollar Page 31 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. Piutang Premi 7. Akun ini merupakan tagihan premi baik langsung kepada tertanggung atau melalui pihak perantara (broker/ agen asuransi) dengan rincian sebagai berikut : 2010 Premium Receivables This account represent premium receivables from insureds and insurance brokers/ agent, which is the details as follows : 2009 Pihak Istimewa Pihak Ketiga 4.268.306.843 39.372.297.900 43.640.604.743 5.291.520.059 41.262.541.137 46.554.061.196 Related parties Third parties Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu 2.601.179.634 41.039.425.109 2.398.084.627 44.155.976.569 Less : Provision for doubtful accounts Total premium receivables - net Berdasarkan klasifikasi umur : Dibawah 60 hari Diatas 60 hari 10.702.458.087 32.938.146.656 43.640.604.743 12.727.621.739 33.826.439.457 46.554.061.196 Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu 2.601.179.634 41.039.425.109 2.398.084.627 44.155.976.569 Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Rincian Piutang Premi : Pihak Istimewa PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Lain-lain Pihak Ketiga PT. Saseka Gelora Finance PT. Gelora Karya Jasatama PT. Asuransi Jasa Raharja Putera PT. Beringin Sejahtera Makmur PT. Krida Upaya Tunggal PT. Mitra Dhana Athmaraksha PT. Adhi Karya PT. Asuransi Ramayana PT. Bank Rakyat Indonesia Atrindo International PT. Jasa Dwiantara Konsultan PT. Bank Mandiri PT. Bank Niaga Java Insurance Brokers PT. Asuransi Central Asia Istpro Inti Nusa PT. Bank Bukopin Brocade qq PT. Wahana Inovasi Nusantara PT. Andika Permata Sawit Lestari Saldo dipindahkan Halaman 32 39.472.544.345 4.052.961.466 115.098.932 43.640.604.743 41.536.577.686 5.017.483.510 46.554.061.196 3.055.904.876 865.036.947 18.802.147 84.721.739 243.841.135 4.755.250.320 452.328.243 8.518.712 19.728.874 55.693.910 4.268.306.843 5.291.520.059 8.936.951.275 1.891.262.077 1.618.673.832 1.389.030.026 1.060.356.198 707.156.978 694.327.482 429.565.475 269.800.604 251.353.308 214.731.869 196.023.666 195.511.087 187.527.959 174.208.170 129.285.626 124.945.190 119.655.946 108.271.000 18.698.637.769 6.978.213.616 1.321.370.059 456.375.167 537.627.638 696.927.402 159.180.808 3.440.772.130 178.821.642 10.960.174 178.781.573 51.646.221 39.898.438 248.586.262 49.422.389 35.367.100 40.044.568 14.423.995.186 Details of premium receivables based on age category: Up to 60 Days Over 60 Days Allowance for doubtful accounts Details of premium receivables based on currency: In Rupiah In foreign currency US$ Others Detail of premium receivables : Related parties PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Others Third parties PT. Saseka Gelora Finance PT. Gelora Karya Jasatama PT. Asuransi Jasa Raharja Putera PT. Beringin Sejahtera Makmur PT. Krida Upaya Tunggal PT. Mitra Dhana Athmaraksha PT. Adhi Karya PT. Asuransi Ramayana PT. Bank Rakyat Indonesia Atrindo International PT. Jasa Dwiantara Konsultan PT. Bank Mandiri PT. Bank Niaga Java Insurance Brokers PT. Asuransi Central Asia Istpro Inti Nusa PT. Bank Bukopin Brocade qq PT. Wahana Inovasi Nusantara PT. Andika Permata Sawit Lestari Balance forward Page 32 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. Piutang Premi (Lanjutan) 7. 2010 Pihak Ketiga Saldo pindahan PT. Hutama Karya PT. Asuransi Jasa Indonesia PT. Menara Global Mandiri PT. Bank Central Asia PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Perusahaan Listrik Negara PT. Sinar Galuh Pratama PT. Asuransi Andika Raharja Putera PT. Truba Jurong Engineering Lain-lain Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Premi Premium Receivables (Continued) 2009 Third parties 18.698.637.769 103.281.165 97.804.738 97.330.388 79.173.614 53.844.716 52.472.160 20.189.753.350 39.372.297.900 43.640.604.744 14.423.995.186 71.933.877 45.817.306 39.762.929 268.274.570 102.548.157 246.305.350 217.798.317 168.600.068 25.677.505.376 41.262.541.137 46.554.061.196 2.601.179.634 41.039.425.110 2.398.084.627 44.155.976.569 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Penambahan Pengurangan Halaman 33 Carrying forward PT. Hutama Karya PT. Asuransi Jasa Indonesia PT. Menara Global Mandiri PT. Bank Central Asia PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Perusahaan Listrik Negara PT. Sinar Galuh Pratama PT. Asuransi Andika Raharja Putera PT. Truba Jurong Engineering Others less : Allowance for doubful accounts Total Premium Receivable Change in the allowance for doubtful accounts 2.398.084.627 203.095.007 2.601.179.634 2.328.237.502 516.581.294 (446.734.169) 2.398.084.627 Balance as at beginning of year Additions Deduction Balance as at end of year Berdasarkan analisa kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang raguragu cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang premi kepada pihak ketiga. Sedangkan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu, karena manajemen berpendapat piutang tersebut dapat tertagih. Based on the review of collectability of individual receivable accounts as at December 31, 2010 and 2009, management believes that the allowance for doubtful receiveble is edequate to cover possible losses on uncollectible premium receivables to third parties. No allowance for doubtful account to related parties was provided as management believes that all such receivables are collectible. Berdasarkan KMK No 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur sampai dengan 60 hari. Based on the Ministry of Finance Degree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, premium receivables are recognized as admitted asset in calculating solvency margin is premium receivables less than 60 days from due. Page 33 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. Piutang Reasuransi 8. Akun ini merupakan saldo tagihan kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim yang menjadi bagian reasuradur, dengan rincian sebagai berikut : 2010 Reinsurance Receivables This account represent the balance due from reinsurers for premium, commission, and claims to which the right of reinsurers have been vested. The details are as follows : 2009 Pihak Ketiga 35.580.947.663 34.105.700.810 Third parties Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu 2.761.960.423 32.818.987.240 2.424.861.776 31.680.839.034 Less : Provision for doubtful Accounts Berdasarkan klasifikasi umur : Dibawah 60 hari Diatas 60 hari Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Rincian Piutang Reasuransi : PT. Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Surya Sejahtera Makmur Perdana IBU Reinsurance Broker Utama PT. Jasa Cipta Rembaka Asia Reinsurance Brokers PT. Asrinda Arthasangga PT. Asuransi Central Asia Java Raya Reinsurance Broker PT. Asuransi Puri Asih PT. Asuransi Bosowa Periscope PT. Asuransi Dharma Bangsa PT. Asuransi Ramayana Lain-lain Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu 4.700.835.933 30.880.111.730 35.580.947.663 6.709.812.088 27.395.888.722 34.105.700.810 2.761.960.423 32.818.987.240 2.424.861.776 31.680.839.034 35.186.821.941 394.125.722 35.580.947.663 Details of insurance receivables based on currency: 31.665.904.866 In Rupiah 2.439.795.944 In foreign currency US$ 34.105.700.810 2.260.720.593 1.110.131.679 1.137.212.968 848.831.126 489.678.530 292.590.919 286.719.007 168.076.105 17.481.750 22.457.550 20.406.333 28.926.641.103 35.580.947.663 744.834.463 1.110.131.679 658.425.176 1.060.557.822 1.638.182.483 271.379.153 2.070.165 271.038.874 322.835.445 132.088.417 117.203.527 70.555.930 27.706.397.675 34.105.700.810 2.761.960.423 32.818.987.240 2.424.861.776 31.680.839.034 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Penambahan Pengurangan Halaman 34 Details of reinsurance receivables based on age category Up to 60 Days Over 60 Days Allowance for doubtful accounts Detail of reinsurance receivable PT. Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Surya Sejahtera Makmur Perdana IBU Reinsurance Broker Utama PT. Jasa Cipta Rembaka Asia Reinsurance Brokers PT. Asrinda Arthasangga PT. Asuransi Central Asia Java Raya Reinsurance Broker PT. Asuransi Puri Asih PT. Asuransi Bosowa Periscope PT. Asuransi Dharma Bangsa PT. Asuransi Ramayana Others less : Allowance for doubful accounts Change in the allowance for doubtful accounts 2.424.861.776 337.098.647 2.761.960.423 2.158.155.613 685.876.394 (419.170.231) 2.424.861.776 Balance as at beginning of year Additions Deduction Balance as at end of year Berdasarkan analisa kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang raguragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang reasuransi kepada pihak ketiga. Based on the review of collectability of individual receivable accounts as at December 31, 2010 and 2009, management believes that the allowance for doubtful receivable is edequate to cover possible losses on uncollectible reinsurance receivables to third parties. Berdasarkan KMK No 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur sampai dengan 60 hari. Based on KMK No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, admitted reinsurance receivables in calculation of solvability are reinsurance receivables outstanding not large than 60 days. Page 34 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. Piutang Hasil Investasi 9. Pendapatan yang masih harus diterima atas bunga deposito dan bunga obligasi yang belum jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Piutang hasil investasi Deposito berjangka wajib Deposito berjangka - sukarela Obligasi tersedia untuk dijual Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi yang diperdagangkan Saldo Investasi Deposito berjangka wajib Deposito berjangka - sukarela Obligasi tersedia untuk dijual Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi yang diperdagangkan 890.411 263.057.367 18.179.958 175.535.908 14.877.121 472.540.765 4.100.000.000 35.669.325.000 25.015.900.000 1.045.000.000 65.830.225.000 10. Piutang Lain-lain Pihak ketiga : Piutang Klaim Koasuransi Lainnya Jumlah 1.124.242.200 523.884.718 1.648.126.918 7.517.808 246.340.193 32.771.625 96.146.926 40.359.271 423.135.823 Investment income receivables : Statutory time deposits Voluntary time deposits Bond available for sale Bond held-to-maturity Bond held-for trading Investment balance : Statutory time deposits Voluntary time deposits Bond available for sale Bond held-to-maturity Bond held-for trading 5.000.000.000 26.362.500.000 5.222.000.000 15.000.000.000 3.955.320.000 55.539.820.000 2009 Related parties : PT Jasa Tania Medika Employees 1.094.242.200 524.183.006 1.618.425.206 2.539.440.908 2.539.440.908 3.008.500.177 4.157.866.114 Third parties : Coinsurance Claim Others Total 11. Down Payment And Prepaid Expenses 2010 Halaman 35 2009 1.219.745.129 140.628.130 1.360.373.259 11. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Uang muka pajak penghasilan badan Uang muka premi asuransi Uang muka sewa Uang muka beban umum Uang muka perjalanan dinas Uang muka pemasaran Uang muka klaim Uang muka lain-lain Jumlah Accrued interest income from time deposit interest and bonds interest income are as below: 10. Other Accounts Receivables 2010 Pihak hubungan istimewa : Piutang PT Jasa Tania Medika Piutang Pegawai Investment Income Receivables 19.554.475 315.449.180 12.224.530 112.420.600 158.424.060 1.883.380.000 2.759.348.145 5.260.800.990 2009 2.856.243.041 14.434.648 267.713.072 14.007.450 162.851.025 24.186.000 2.252.220.319 1.465.241.341 7.056.896.897 Prepaid corporate income taxes Prepaid insurance premium Prepaid rent Prepaid general expenses Prepaid travelling on duty Prepaid Marketing Prepaid Claims Prepaid others Total Page 35 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. Aset Tetap 12. Fixed Assets Saldo 01-Jan-10 / Balance 01/01/2010 Biaya Perolehan Tanah dan Bangunan : Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan Perlengkapan Mess Penambahan / Additions Acquisition cost 5.354.463.000 10.037.290.680 2.145.930.350 3.423.037.960 8.084.069.969 47.384.860 119.790.000 815.273.904 410.284.191 144.000.000 19.800.000 5.354.463.000 10.084.675.540 2.121.720.350 4.238.311.864 8.474.554.160 421.896.460 29.466.688.419 23.414.750 1.416.147.705 163.800.000 445.311.210 30.719.036.124 Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan Perlengkapan Mess Jumlah 3.077.247.529 1.867.097.863 2.185.699.871 6.806.273.408 458.589.060 164.619.473 352.016.253 344.186.302 144.000.000 12.940.576 335.253.279 14.271.571.949 15.332.944 1.334.744.033 156.940.576 Nilai Buku 15.195.116.470 2010 163.800.000 (156.940.576) Harga Perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku Harga jual Laba (Rugi) penjualan/penghapusan aset tetap Saldo 01-Jan-09 / Balance 01/01/2009 Biaya Perolehan Tanah dan Bangunan : Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan Nilai Buku Landright Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and fixture Total Accumulated depreciation 3.535.836.589 Buildings 1.887.717.336 Motor vehicles 2.537.716.124 Office furniture 7.137.519.134 Office equipment Mess furniture and 350.586.223 fixture 15.449.375.406 Total 15.269.660.718 Rekonsiliasi penjualan/penghapusan aset adalah sebagai berikut : Book value The reconciliation of assets sold (disposal) are as follow: 2009 599.635.000 Cost (501.465.981) Accumulated depreciation 6.859.424 62.459.424 98.169.019 - Book value Sold price 55.600.000 (98.169.019) Gain on assets disposal Penambahan / Additions Pengurangan / Deductions Saldo 31-Des-09 / Balance 12/31/2009 Acquisition cost 5.280.687.000 8.848.787.622 2.018.587.500 3.723.713.475 7.878.268.169 73.776.000 1.188.503.058 127.342.850 298.959.485 205.801.800 599.635.000 - 5.354.463.000 10.037.290.680 2.145.930.350 3.423.037.960 8.084.069.969 414.396.460 28.164.440.226 7.500.000 1.901.883.193 599.635.000 421.896.460 29.466.688.419 2.388.749.327 1.638.447.398 2.274.052.631 6.265.958.155 688.498.202 228.650.464 413.113.219 540.315.253 501.465.980 - 314.099.103 12.881.306.614 21.154.176 1.891.731.315 501.465.980 15.283.133.612 Beban penyusutan sebesar Rp 1.334.744.033 dan Rp 1.891.731.315 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban usaha. Halaman 36 Pengurangan / Deductions Saldo 31-Des-10 / Balance 12/31/2010 Landright Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and fixture Accumulated depreciation 3.077.247.529 Buildings 1.867.097.863 Motor vehicles 2.185.699.871 Office furniture 6.806.273.408 Office equipment Mess furniture and 335.253.279 fixture 14.271.571.949 Total 15.195.116.470 Book value Depreciation expenses of Rp 1.334.744.033 and Rp 1.891.731.315 respectively for 2010 and 2009 were alocated to operating expenses. Page 36 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. Aset Lain-lain 13. Other Assets 2010 Biaya Tangguhan-bersih Hak Cipta dan Paten Keanggotaan Golf Uang Jaminan Persediaan Meterai Dewan Asuransi Indonesia Persediaan Kupon BBM Perangkat Lunak 451.946.000 165.000.000 200.009.320 50.837.406 58.476.000 1.000.000 9.315.000 2.001.000.000 2.937.583.726 2010 Biaya Tangguhan : Jasa konsultan restrukturisasi Jasa konsultan pengembangan SDM Akumulasi amortisasi 854.700.000 275.165.000 1.129.865.000 (677.919.000) 451.946.000 14. Hutang Klaim Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous Rincian hutang klaim : Pihak Istimewa PT Perkebunan Nusantara lain-lain Halaman 37 564.932.500 Deferred charges - net 220.000.000 Right and patent - net 200.009.320 Golf Membership 113.551.510 Cash guarantee 62.760.162 Stamp duty inventory 1.000.000 Indonesia Federation of Insurance Association 4.545.000 Oil and gas cuopon 2.201.100.000 Software 3.367.898.492 2009 854.700.000 275.165.000 1.129.865.000 (564.932.500) 564.932.500 Deferred expenses: Restructuring consultants Human resources development consultant Accumulated amortization 14. Claims Payable 2010 Pihak Istimewa Pihak Ketiga 2009 3.847.407.657 4.777.968.217 8.625.375.874 7.918.844.932 706.530.942 8.625.375.874 2.991.243.982 2.479.776.276 176.568.147 331.500 1.517.031.838 49.066.860 1.395.157.271 16.200.000 8.625.375.874 3.473.837.623 373.570.034 3.847.407.657 2009 3.960.357.340 4.934.380.880 8.894.738.220 7.847.477.828 1.047.260.392 8.894.738.220 2.884.589.688 1.350.660.261 113.966.186 1.833.774.588 33.601.367 1.653.750.359 192.836.661 831.559.109 8.894.738.220 3.543.544.815 416.812.525 3.960.357.340 Related Parties Third parties By currencies Rupiah US Dollar By business classification Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous Related Parties PT Perkebunan Nusantara Others Page 37 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. Hutang Klaim (Lanjutan) 14. Claims Payable (Continued) 2010 Pihak ketiga PT. Dharma Nilaitama Autoblits Bengkel Karya Prima Bengkel Mitra Jaya Karya Sapta Pirsa Mandiri Loss Adjuster Bank Niaga Mulia Auto Body Repair PT. Asuransi Jasa Indonesia CV. Hartana PT. Tokyo Jaya Santoso PT. Multi Manao Indonesia PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Sapta Mitra Sumatera Prima Fibreboard Lain-lain Jumlah 217.412.552 210.331.580 174.705.458 169.595.241 136.389.220 134.600.000 123.568.440 3.611.365.727 59.551.645 106.393.080 980.996.556 317.016.000 197.830.322 139.287.118 126.355.968 120.000.000 117.029.570 2.769.920.621 Third parties PT. Dharma Nilaitama Autoblits Bengkel Karya Prima Bengkel Mitra Jaya Karya Sapta Pirsa Mandiri Loss Adjuster Bank Niaga Mulia Auto Body Repair PT. Asuransi Jasa Indonesia CV. Hartana PT. Tokyo Jaya Santoso PT. Multi Manao Indonesia PT. Bank Rakyat Indonesia PT. Sapta Mitra Sumatera Prima Fibreboard Others 4.777.968.218 8.625.375.875 4.934.380.880 8.894.738.220 Total 15. Estimasi Klaim Retensi Sendiri 15. Estimated Own Retention Claims Akun ini merupakan jumlah estimasi klaim retensi sendiri atas klaim yang sudah terjadi tapi masih dalam proses penyelesaian, dan klaim yang sudah terjadi tapi belum dilaporkan (Incurred But Not Yet Reported / IBNR ). 2010 Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Berdasarkan klasifikasi bisnis : Outstanding klaim Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous IBNR Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous Halaman 38 2009 14.129.668.326 6.091.367.877 20.221.036.203 12.729.160.795 2.037.609.675 165.033.830 159.135.000 57.095.562 3.995.149.343 94.945.511 20.000.000 19.258.129.716 636.458.040 101.880.484 8.251.692 7.956.750 2.854.778 199.757.467 4.747.276 1.000.000 962.906.487 This account represent estimated own retention on claims already incurred but still in progress of settlement , and on claims already incurred but not yet reported (IBNR). 2009 20.391.868.672 4.526.951.806 24.918.820.478 13.539.263.612 2.325.157.224 564.845.603 20.000.000 596.937.051 6.614.776.224 55.330.265 15.900.000 23.732.209.979 676.963.181 116.257.861 28.242.280 1.000.000 29.846.853 330.738.811 2.766.513 795.000 1.186.610.499 By currency Rupiah UD Dollar By business classification : Outstanding claims Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous IBNR Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous Page 38 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. Estimasi Klaim Retensi Sendiri (Lanjutan) 15. Estimated Own Retention Claims (Continued) 2010 Estimasi Klaim Retensi Sendiri Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous 13.365.618.835 2.139.490.159 173.285.522 167.091.750 59.950.341 4.194.906.810 99.692.786 21.000.000 20.221.036.203 Perusahaan tidak dapat menyajikan estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga, hal ini disebabkan oleh program treaty yang dimiliki adalah kombinasi treaty proporsional dan non proportional (excess of loss ). Berdasarkan program reasuransi non proportional ini, besarnya klaim recovery tidak bisa dialokasikan per polis secara tepat. 16. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 7.525.480.906 22.101.053.592 454.172.059 70.478.612 12.206.250 2.224.503.668 425.594.027 1.668.911.676 1.643.565.191 911.330.056 37.037.296.037 Perusahaan tidak dapat menyajikan premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga, hal ini disebabkan oleh program treaty yang dimiliki adalah kombinasi treaty proporsional dan non proportional (excess of loss) . Berdasarkan program reasuransi non proportional ini, besarnya premi reasuransi tidak bisa dialokasikan per polis secara tepat. 17. Hutang Reasuransi Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Pihak Ketiga PT. Asuransi Kredit Indonesia PT. Jasa Cipta Rembaka Mega Jasa Reinsurance Brokers Reasuransi Internasional Indonesia Lain-lain Halaman 39 The Company can not presents the estimated own retention claims account based on related party and third parties, it is caused by Company's treaty programs are treaty proportional combination and non-proportioned (excess of loss). Based on this reinsurance programs - non proportioned, the amounts of recovery claims are not able to alocated in each police accurately. 2009 7.285.591.113 11.861.054.444 607.971.083 (16.928.950) 7.666.875 (156.620.518) 4.395.297.835 178.760.190 3.156.552.359 2.065.771.779 563.150.429 29.948.266.636 By business classification : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous The Company can not presents the unearned premium account based on related party and third parties, it is caused by Company's treaty programs are treaty proportional combination and nonproportioned (excess of loss). Based on this reinsurance programs non proportioned, the amounts of reinsurance premium is not able to allocated in each police accurately. 17. Reinsurance Payables 2010 Pihak Ketiga 14.216.226.792 2.441.415.085 593.087.883 21.000.000 626.783.904 6.945.515.035 58.096.778 16.695.000 24.918.820.478 Estimated claims for own retention Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Miscellaneous 16. Unearned Premiums 2010 Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 2009 1.346.219.813 810.711.477 535.508.336 1.346.219.813 77.294.186 437.054.473 362.404.423 90.053.238 379.413.493 1.346.219.813 2009 8.487.077.624 7.879.559.572 607.518.052 8.487.077.624 877.768.146 58.762.327 66.951.455 427.718.213 7.055.877.483 8.487.077.624 Third parties By currency Rupiah US Dollar Third parties PT. Asuransi Kredit Indonesia PT. Jasa Cipta Rembaka Mega Jasa Reinsurance Brokers Reasuransi Internasional Indonesia Others Page 39 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. Hutang Komisi 18. Commission Payable 2010 Pihak Ketiga Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat 4.195.446.317 2.123.659.425 3.231.031.161 964.415.156 4.195.446.317 1.183.902.190 939.757.235 2.123.659.425 19. Perpajakan b. Hutang pajak Taksiran pajak penghasilan badan Dikurangi : Uang Muka PPh Pasal 25 Jumlah hutang pajak PPh Pasal 29 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak Pasal 4 ayat 2 Jumlah Hutang pajak 1.792.321.000 2.113.183.801 3.905.504.801 661.436.940 661.436.940 (1.731.531.460) 60.789.540 278.586.784 28.508.146 5.960.000 373.844.470 a. Income tax income (expenses) Current Deferred (2.856.243.041) b. Prepaid taxes Estimated income taxes Less : Prepaid taxes - Income tax article 25: (2.856.243.041) Total Prepaid taxes- Income tax article 29 1.792.321.000 - 107.086.349 61.220.032 2.130.000 170.436.381 Income tax article 21 Income tax article 23 Tax article 4 sub article 2 Total Prepaid taxes Current tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba (rugi) menurut pajak adalah sebagai berikut: 2010 15.912.121.250 555.172.606 675.228.022 52.954.668 190.175.718 962.906.486 (802.768.120) (5.848.878.557) (182.608.489) 141.677.656 192.989.698 11.848.970.938 (4.679.686.863) The reconsiliation between profit (loss) before tax per income statement and company's taxable income (loss) are as follows: 2009 9.867.531.533 Profit (loss) before tax per income statement Fiscal adjustments consists of: Permanent differences: 506.686.500 Employee benefit 2.092.822.070 Marketing expenses 415.522.635 General expenses 193.552.713 Administrative expenses 1.186.610.499 IBNR (6.357.029.551) Premium reserve (6.835.881.696) Investment (147.933.267) Interest income Timing defferences: 751.928.944 Diferrences between comercial and fiscal depreciation 138.202.107 Post emplyoements benefits 1.812.012.487 Taxable income (1.812.012.487) Laba Kena Pajak Dibulatkan 7.169.284.000 - Rounded Tarif PPh Pasal 17 sebagai berikut: 1.792.321.000 1.792.321.000 - Income tax Article 17 tariffts are as follow: Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Halaman 40 By currency Rupiah US Dollar 2009 Pajak Penghasilan Kini Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan fiskal terdiri : Perbedaan tetap Beban pegawai Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi IBNR (cadangan klaim) Cadangan Premi Hasil investasi Jasa giro Perbedaan sementara Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Laba kena pajak Kompensasi Kerugian Fiskal Third parties 19. Taxation 2010 a. Penghasilan (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan 2009 Deffered Tax Deferred tax is calculated based on the tax effect of temporary differences between the tax bases for assets and liabilities and their carrying amount for financial reporting purpose. Page 40 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. Hutang Pajak (Lanjutan) 19. Taxes Payable (Continued) Pajak Tangguhan (Lanjutan) Deffered Tax (Continued) aset pajak tangguhan / Diferred tax assets 2009 Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Rugi fiskal Pemulihan Rugi Fiskal 311.229.223 453.244.031 2.740.454.387 (543.603.746) 2.961.323.895 aset pajak tangguhan / Diferred tax assets 2008 Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Rugi fiskal Pemulihan Rugi Fiskal 123.246.987 418.693.504 3.080.820.343 3.622.760.835 Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan laba rugi/ Credited to (change to) income statement aset pajak tangguhan / Diferred tax assets 2010 35.419.414 346.648.637 48.247.425 (2.196.850.640) (2.113.183.801) Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan laba rugi/ Credited to (change to) income statement aset pajak tangguhan / Diferred tax assets 2009 187.982.236 311.229.223 34.550.527 (340.365.956) (543.603.746) (661.436.940) 453.244.031 2.740.454.387 (543.603.746) 2.961.323.895 20. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 712.974.956 223.163.273 936.138.229 21. Hutang Lain-lain Halaman 41 2009 323.162.785 126.401.086 449.563.872 Administrative expenses General expenses 21. Other Liabilities 2010 Cadangan Dana Sosial Hutang Asuransi Hutang Bonus Karyawan Lain-lain Fixed assets Postemployment benefit Fiscal loss Recovery of Fiscal loss 20. Accrued Expense 2010 Biaya administrasi Biaya umum 501.491.456 2.740.454.387 (2.740.454.386) 848.140.094 Fixed assets Postemployment benefit Fiscal loss Recovery of Fiscal loss 635.317.941 1.575.731.097 210.248.997 2.421.298.035 2009 571.596.049 13.679.711 876.579.692 335.561.793 1.797.417.245 Social fund Insurance premium payable Employee Bonus Others Page 41 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. Modal Saham 22. Capital Stocks Modal ditempatkan dan disetor PT. Asuransi Jasa Tania Tbk adalah sebagai berikut : Pemegang Saham/ Stockholders Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) / Public (less then 5% each) 23. Premi Bruto Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 69.857.357.029 109.694.494.233 179.551.851.263 68.208.689.185 59.020.090.812 9.198.727.918 407.729.869 39.375.000 18.739.794.340 1.241.350.839 12.018.110.563 7.334.958.025 3.343.024.711 179.551.851.263 Tidak ada pendapatan dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah premi bruto untuk periode tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009. 24. Premi Reasuransi Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Accident Bond Miscellaneous Halaman 42 294.303.500 5.696.500 300.000.000 98,10% 1,90% 100,00% Jumlah/ Total Paid up Capital 58.860.700.000 1.139.300.000 60.000.000.000 2009 65.756.429.927 84.750.139.811 150.506.569.738 60.693.167.202 33.724.924.257 10.522.675.976 307.201.826 39.375.000 21.434.665.895 566.335.140 12.865.352.714 8.447.446.932 1.905.424.796 150.506.569.738 By parties Related party Third party By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous There are no incomes from the third parties more than 10% of gross premium income for the years ended December 31, 2010 and 2009. 24. Reinsurance Premiums 2010 Pihak Ketiga Jumlah Saham/ Number of Share 2010 dan/ and 2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 23. Gross Premiums 2010 Berdasarkan pihak Pihak Istimewa Pihak Ketiga The composition of the Company's shareholders are as follows : 62.577.757.761 62.577.757.761 39.553.950.281 889.761.055 2.223.678.797 255.644.288 10.357.575.824 5.731.997.213 2.970.859.531 594.290.771 62.577.757.761 2009 53.261.970.043 53.261.970.043 36.295.121.065 1.279.858.438 1.887.294.388 353.683.999 13.500.000 391.551.296 7.126.280.361 3.192.540.944 2.561.411.323 160.728.230 53.261.970.043 Third party By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Accident Bond Miscellaneous Page 42 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. Klaim Bruto 25. Gross Claims Expense 2010 Berdasarkan pihak Pihak Istimewa Pihak Ketiga Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 25.641.303.598 49.284.416.844 74.925.720.442 42.681.087.506 13.356.522.057 1.306.634.285 331.500 6.715.224.168 138.507.740 9.886.458.438 12.000.000 828.954.747 74.925.720.442 26. Klaim Reasuransi Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous Halaman 43 By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 2009 27.480.946.809 27.480.946.809 32.606.334.342 235.526.226 339.637.438 265.200 3.231.662.136 2.277.552.424 9.000.000 133.020.000 38.832.997.766 23.481.383.163 993.195.056 461.617.418 1.374.979.306 1.169.771.867 27.480.946.809 Third party By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous 27. Commission - Net 2010 Berdasarkan klasifikasi bisnis : Beban Komisi Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 33.824.907.729 10.560.123.137 3.253.590.076 4.500.000 7.984.115.978 97.841.589 3.358.145.394 9.000.000 59.092.223.902 38.832.997.766 38.832.997.766 27. Beban Komisi Bersih Pihak Ketiga 20.133.172.547 38.959.051.356 59.092.223.902 By parties Related party Third party 26. Reinsurance Claims Expense 2010 Pihak Ketiga 2009 20.974.562.966 20.974.562.966 16.807.406.463 2.920.850.230 2.812.553.910 22.734.393 8.859.375 4.734.046.956 177.365.771 3.511.300.610 1.174.224.155 633.973.853 32.803.315.716 2009 17.814.149.986 17.814.149.986 13.181.484.788 2.882.947.815 2.876.195.454 37.291.406 9.745.313 4.729.568.269 119.434.666 2.520.656.121 1.481.421.232 345.430.423 28.184.175.486 Third party By classification of bussiness : Commission expense Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Page 43 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. Beban Komisi Bersih (Lanjutan) 27. Commission - Net (Continued) 2010 Pendapatan Komisi Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous Komisi Bersih Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 6.966.369.825 43.154.452 379.225.375 46.845.345 1.913.087.611 1.397.466.451 919.038.637 163.565.054 11.828.752.750 9.841.036.638 2.877.695.778 2.433.328.535 (24.110.952) 8.859.375 2.820.959.345 177.365.771 2.113.834.159 255.185.518 470.408.800 20.974.562.966 28. Hasil Investasi 160.412.603 1.611.440.962 348.145.833 1.625.613.282 62.053.056 1.139.207.649 969.743.670 (113.945.112) 24.345.691 21.860.923 5.848.878.557 29. Beban Usaha Halaman 44 6.184.068.355 2.792.429.710 2.555.670.763 (4.159.797) 6.707.813 3.320.140.947 119.434.666 1.781.430.873 721.606.163 336.820.494 17.814.149.986 Commission - net Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 2009 346.492.636 2.516.689.562 587.534.097 753.287.540 745.387.900 1.623.955.626 14.690.375 190.184.528 59.372.024 (1.712.592) 6.835.881.696 Statutory deposit interest Time deposit interest Bond available-for-sale Bond held-to-maturity Bond for trading Equity securities for trading Equity securities available for sale Mutual fund Dividen Other investments 29. Operating Expenses 2010 Pegawai Administrasi Pemasaran Penyusutan Pendidikan dan latihan Jasa Professional Beban penyisihan piutang ragu-ragu Umum lainnya 6.997.416.433 90.518.106 320.524.691 41.451.203 3.037.500 1.409.427.323 739.225.247 759.815.069 8.609.929 10.370.025.500 Commission income Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous 28. Net Investments Income 2010 Bunga deposito wajib Bunga deposito berjangka Obligasi tersedia untuk dijual Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi untuk diperdagangkan Saham untuk diperdagangkan Saham tersedia untuk dijual Reksadana Dividen Investasi Lainnya 2009 19.125.966.107 11.320.921.402 11.788.988.401 1.334.744.033 274.253.385 584.109.333 540.193.654 2.788.763.907 47.757.940.222 2009 15.134.212.278 9.966.480.446 6.902.359.725 1.891.731.315 842.364.560 453.954.315 1.202.457.688 2.040.053.364 38.433.613.691 Employees Administrative Marketing Depreciation Training and education Professional fee Allowance for doubtful accounts Others Page 44 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. Penghasilan (Beban) Lain-lain 30. Other Income (Expense) 2010 Selisih kurs Laba (Rugi) penjualan/penghapusan aset tetap Penggantian biaya polis Jasa giro Lainnya - bersih (204.147.849) 55.600.000 729.351.598 182.608.489 (457.792.057) 305.620.181 31. Laba (Rugi) Bersih per Saham 2010 12.006.616.448 300.000.000 40 32. Tambahan Modal Disetor Net earnings per share are derived from net income dividen by average total of outstanding share for the year. The following is the data that is used to count net income per share. 2009 9.206.094.594 300.000.000 31 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 Biaya emisi saham (2.229.218.946) (2.229.218.946) 2.770.781.054 2.770.781.054 33. Penggunaan Laba Issue price Nominal value Additional paid in capital Share issuance costs Total 33. Net Income Distribution Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan masing-masing tanggal 24 Mei 2010 dan 19 Mei 2009 yang diaktakan No. 156 dan No. 91 oleh Sutjipto SH Notaris di Jakarta, masing-masing untuk tahun 2009 dan 2010 telah diputuskan bahwa laba setelah pajak untuk tahun 2008 dan 2009 dibagikan sebagai berikut : 2010 Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum Net income Outstanding shares Net earnings per share 2009 Harga Emisi Nilai Nominal Jumlah Exchange rate difference Gain (loses) on fixed assets disposal Policies administration income Bank accounts interest Others - net 32. Additional Paid In Capital 2010 4.879.230.135 460.304.730 184.121.892 3.682.437.837 9.206.094.594 Pembagian dividen atas laba tahun 2008 dibayarkan sebesar Rp 2.031.000.000 dalam tahun 2009, dengan demikian terdapat selisih dengan yang telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tersebut diatas sebesar Rp 2.805.913 yang dimasukkan sebagai saldo laba yang belum dipergunakan. Sedangkan Pembagian dividen atas laba tahun 2009 dibayarkan sebesar Rp 4.878.000.000 dalam tahun 2010, dengan demikian terdapat selisih dengan yang telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tersebut diatas sebesar Rp 1.230.135 yang dimasukkan dalam Cadangan Umum Perseroan. Halaman 45 (1.603.600.105) (98.169.020) 542.963.701 147.933.267 28.819.460 (982.052.697) 31. Net Earning Per Share Laba bersih per saham dengan membagi masing-masing laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Berikut data yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham . Laba (Rugi) Bersih Jumlah saham yang beredar Laba (Rugi) Bersih per Saham 2009 Based on the Minutes of General Stockholders' Meeting held on May, 24 2010 and May,19 2009 which be confirmed by Notarial deed No. 156 and No. 91 of Sutjipto SH, Public Notary in Jakarta, for the year ended 2009 and 2010 respectively which the company stockholders agreed to devide the Company's income after tax in 2008 and 2009 as follow : 2009 2.031.000.000 153.494.786 76.747.392 1.573.321.555 3.834.563.732 Devidend Tantiem Social fund General reserve The devidend payment of profit for the year end 2008 is an amount to Rp. 2.031.000.000 which its to be paid in 2009, thus there was descrepancies with that declaration in shareholders general meeting above in the amounting Rp.2.805.913 that it is recorded as unappropriate retained earnings. The devidend payment of profit for the year end 2009 is an amount to Rp. 4.878.000.000 which its to be paid in 2010, thus there was descrepancies with that declaration in shareholders general meeting above in the amounting Rp.1.230.135 that it is recorded as General Reserve. Page 45 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. Cadangan Umum 34. General Reserve Perusahaan telah menyisihkan sebagian dari laba tahun 2009 sejumlah Rp 3.682.437.837 sesuai Undang-undang Nomor 1 tahun 1995, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Saldo cadangan umum untuk tahun 2010 sebesar Rp 33.897.989.355 dan untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp 30.728.782.386. The Company have reserved from profit in the year 2009 was Rp 3.682.437.837 accourding to Indonesia Law No. 1 year 1995, the company should make 20% for general reserve of outhorized and paid capital. General reserve balance for year 2010 was Rp 33.897.989.355 and 2009 was Rp 30.728.782.386. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan tanggal 24 Mei 2010 juga telah diputuskan bahwa pemberian bonus karyawan sebesar 4 (empat) bulan gaji, yang mana 3 (tiga) bulan gaji merupakan akrual bonus tahun 2009 dan 1 (satu) bulan gaji atas beban Cadangan Umum. Based on the Minutes of General Stockholders' Meeting held on May, 24 2010 has also been decided that giving employees bonus equal to 4 (four) montly salary : 3 (three) monthly salary represented bonus accrual for 2009 and 1 (one) monthly salary which was taken from General Reserve. 35. Cadangan Khusus 35. Special Reserve Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2010 dan 2009 telah diputuskan tidak membuat cadangan khusus. Saldo cadangan khusus per 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 1.954.526.624. 36. Imbalan Pasca Kerja The shareholders general meeting in 2010 and 2009 year had not decided to make additional the special reserve. The special reserve balances for the year 2010 and 2009 were Rp 1.954.526.624. 36. Post-Employment Benefits Pada tanggal 25 Maret 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk mengganti Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000. Perusahaan telah membuat cadangan pensiun karyawan sesuai dengan Undang-Undang tersebut, yang dihitung oleh aktuaris independen PT. Bina Putra Hikmah dengan laporannya No.088/PSAK-BJH/III-2011. metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini adalah "Projected Unit Credit" dengan asumsi dasar sebagai berikut : Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri Umur Pensiun Metode On March 25, 2003, Govermment was signed labour act No.13/2003 to changed Minister of Labour Decision Letters No. Kep150/Men/2000. Company was appraised Employment Pension Reserve according to the act, that is calculated by Independent Actuary PT. Bina Putra Jaga Hikmah on its report No.088/PSAKBJH/III-2011. actuarial calculation method that used to determine present value of post-employment benefits liabilities and present service expense are " Projected Unit Credit", in assumption basis, consist of : 10% pertahun/per annum Discount rate 10% pertahun/per annum Future salary increment rate Indonesia II 99 table of mortality Mortality table 10% dari tingkat mortalitas/of mortality rate Disability decrement 10% usia 20-29 tahun, 5% usia 30-39, 3% usia 40-43 tahun Resignation rate 2% usia 45-49 tahun, 1% usia 50-54 tahun 10% age 20 up to 29, 5% age 30 up to 39, 3% age 40 up to 43 2% age 45 up to 49, 1% age 50 up to 54 55 tahun/years Retirement age Projected Unit Credit Actuarial Cost Method Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui dalam laporan laba rugi adalah : 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi koreksi aktuarita 131.059.430 102.655.670 15.348.592 249.063.692 Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja pada neraca adalah sebagai berikut : 2010 Kewajiban imbalan pasca kerja awal tahun Pembayaran manfaat pensiun selama tahun berjalan Beban imbalan pasca kerja yang diakui selama tahun berjalan Halaman 46 (1.539.748.088) Amount recognized in the statement of income in respect of the other post-employment benefits are as follows : 2009 118.020.090 168.185.518 (74.503.834) 211.701.774 Current service cost Interest cost Amortization of actuarial correction Movements of post-employment benefits liabilities in the balance sheet are as follows : 2009 (1.401.545.980) 56.073.994 73.499.666 (249.063.692) (211.701.774) (1.732.737.786) (1.539.748.088) Post-employment benefits liabilities at the beginning of Pension benefits paymentsyear in the current year Post employment benefits in the current year Page 46 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. Sifat dan Transaksi Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 37. Nature and Transaction of Related Parties Berikut ini pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa : The details of related parties are as follows : 1. Dana Pensiun Perkebunan merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan, 1. (98,10 %). PT. Perkebunan Nusantara merupakan pendiri Dana Pensiun Perkebunan. 2. Dana Pensiun Perkebunan is majority the stockholders of the Company (98,10%). PT Perkebunan Nusantara (founder of Dana Pensiun Perkebunan). Koperasi Milik Perkebunan (dimilik oleh karyawan PT. Perkebunan 3. Nusantara) Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara merupakan unit dari 4. usaha PT. Perkebunan Nusantara. Koperasi Karyawan Jasa Tania, Tbk. dimiliki oleh karyawan PT. Asuransi 5. Jasa Tania, Tbk. Koperasi Perkebunan (owned by employees of PT Perkebunan Nusantara). Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusanatara (unit of PT Perkebunan Nusantara). Koperasi Karyawan Jasa Tania (owned by employees of PT Asuransi Jasa Tania Tbk). Lembaga Pendidikan Perkebunan. PT Jasa Tania Medika, perusahaan asosiasi dengan kepemilikan 20% Lembaga Pendidikan Perkebunan. PT Jasa Tania Medika, which is associate company with 20% owned 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. In the course of its business, the Company entered into certain transactions with related parties. Rincian jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, pendapatan underwriting dan beban underwriting yang berkaitan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, total kewajiban, total pendapatan underwriting dan total beban underwriting sebagai berikut : The amount details of each asset, liability, underwriting income, and underwriting expense in the course of transactions with related parties and the its percentage to total asset, total liability, total underwriting expense are as follows : 2010 Aset Investasi Piutang premi Piutang Lain Persentase terhadap total aset Kewajiban Hutang klaim Persentase terhadap total kewajiban Pendapatan Underwriting Pendapatan premi Persentase terhadap total pendapatan underwriting Beban Underwriting Beban klaim Persentase terhadap total beban underwriting Halaman 47 6. 7. 12.145.000.000 4.268.306.843 1.124.242.200 17.537.549.043 9,61% 2009 3.595.000.000 5.291.520.059 1.094.242.200 9.980.762.259 5,84% Assets Investment Premium receivables Other receivables Percentage to total assets Liabilities Claims payable 3.847.407.657 3.847.407.657 5,00% 3.960.357.340 3.960.357.340 5,06% Percentage to total liabilities 69.857.357.029 38,91% 65.756.429.927 43,69% Underwriting income Premium income Percentage to total underwriting income 20.133.172.547 34,07% Underwriting expense Claims expense Percentage to total underwriting expense 25.641.303.598 34,22% Page 47 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. Sifat dan Transaksi Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Lanjutan) 37. Nature and Transaction of Related Parties (Continued) 2010 Aset Piutang premi PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Lain-lain Piutang lain-lain PT. Jasa Tania Medika Kewajiban Hutang klaim PT Perkebunan Nusantara Lain-lain Pendapatan premi PT. Perkebunan Nusantara Lain-lain Beban klaim PT Perkebunan Nusantara Lain-lain 2009 3.055.904.876 865.036.947 18.802.147 84.721.739 243.841.135 4.268.306.843 4.755.250.320 452.328.243 8.518.712 19.728.874 55.693.910 5.291.520.059 1.124.242.200 1.094.242.200 5.392.549.043 6.385.762.259 3.473.837.623 373.570.034 3.847.407.657 3.543.544.815 416.812.525 3.960.357.340 67.174.192.082 2.683.164.947 69.857.357.029 64.020.287.606 1.736.142.321 65.756.429.927 25.318.716.536 322.587.062 25.641.303.598 38. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Assets Premium receivables PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Others Other Receivables PT. Jasa Tania Medika Liabilities Claim payable PT Perkebunan Nusantara Others Premium income PT. Perkebunan Nusantara Others Claims expenses PT Perkebunan Nusantara Others 19.405.276.045 727.896.502 20.133.172.547 38. Fair Value of Financial Statements Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya, karena pada umumnya bersifat jangka pendek. Management consider that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded in the financial statements approximate their fair values because generally of their short terms maturities. The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company's financial instrument that are carried in the financial statements. Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuagan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2010 Aset Keuangan a. Investasi Deposito wajib Deposito berjangka Saham untuk diperdagangkan Saham tersedia untuk dijual Obligasi untuk diperdagangkan Obligasi tersedia untuk dijual Reksadana Investasi pada saham Halaman 48 Nilai Tercatat/ Carrying Amount 4.100.000.000 35.669.325.000 1.783.750.000 1.607.637.500 1.045.000.000 25.015.900.000 5.076.239.416 1.087.187.252 Nilai Wajar/ Fair Value 4.100.000.000 35.669.325.000 1.783.750.000 1.607.637.500 1.045.000.000 25.015.900.000 5.076.239.416 1.087.187.252 Financial Assets a.Investment Statutory deposit Time deposits Equity securities for trading Equity securities available-for-sale Bonds for trading Bonds available-for-sale Mutual fund Investment in equity securities Page 48 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. c. d. e. Kas dan Bank Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Aset Lain-lain PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. Fair Value of Financial Statements (Continued) 2010 Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Amount Fair Value 5.530.337.468 472.540.765 3.008.500.177 2.937.583.726 5.530.337.468 472.540.765 3.008.500.177 2.937.583.726 Kewajiban Keuangan a. Hutang Lain-lain Financial Liabilities 2.421.298.035 Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar : 2.421.298.035 a. Investasi - Deposito wajib dan berjangka dinilai sesuai dengan nilai nominalnya - Saham yang diperdagangkan, saham tersedian untuk dijual, obligasi untuk diperdagangkan dan obligasi yang tersedia untuk dijual, nilai wajarnya tersedia di pasar Reksadana, nilai wajar sesuai dengan nilai aset bersih yang tersedia di pasar Investasi pada saham, menggunakan nilai nominal, dikarenakan tidak ada nilai kuotasi pasar dan teknik penilaian yang andal yang dapat digunakan. b. Kas dan bank, dinilai menggunakan nilai nominal c. Piutang hasil investasi, dinilai menggunakan nilai nominal d. Aset lain-lain, dinilai menggunakan nilai nominal Kewajiban Keuangan a. Hutang lain-lain, dinilai menggunakan nilai nominal Halaman 49 a. Other payable The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: Aset Keuangan - b. Cash on hand and in banks c. Investment income receivable d. Other account receivable e. Other assets Financial Assets a. Investments - Statutory and Time Deposits are measured by par value - Equity securities for trading, Equity securities available for sale, Bonds for trading and Bonds available for sale, fair value available at market. - Mutual fund, are measured with net value assets at market - Invesment in equity securities, are measured by par value, because the value are not available in capital market and no methods are rely on. b. Cash and equvalents are measured by par value c. Invesment income receivables, are measured by par value d. Other Assets, are measured by par value Financial Liabilities a. Other payables, are measured by par value Page 49 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 39. Informasi Segmen 39. 2010 a. Segmen Geografis : Pendapatan underwriting Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Beban undewriting Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Hasil underwriting - bersih Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Hasil investasi Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Beban usaha Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Laba usaha Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Halaman 50 42.344.295.961 39.030.026.061 5.401.723.473 4.940.674.108 18.168.344.498 109.885.064.101 21.451.435.856 17.811.770.093 2.271.440.169 1.270.888.654 9.563.966.595 52.369.501.367 20.892.860.105 21.218.255.968 3.130.283.304 3.669.785.454 8.604.377.903 57.515.562.734 2.128.989.193 2.156.622.184 317.666.013 372.415.529 873.185.638 5.848.878.557 17.311.210.290 16.973.426.025 2.476.917.412 3.160.039.873 7.836.346.622 47.757.940.222 5.710.639.008 6.401.452.127 971.031.905 882.161.110 1.641.216.919 15.606.501.069 Segment Information 2009 34.172.951.080 32.613.949.030 4.578.206.511 3.365.857.842 15.716.910.348 90.447.874.811 15.495.099.648 15.902.496.624 1.667.901.781 2.004.126.331 12.930.934.203 48.000.558.586 18.677.851.432 16.711.452.406 2.910.304.731 1.361.731.512 2.785.976.145 42.447.316.225 3.020.127.099 2.683.860.615 466.725.790 218.380.986 446.787.205 6.835.881.696 15.755.768.994 14.311.762.039 2.369.886.763 1.734.719.165 4.261.476.729 38.433.613.691 5.942.209.537 5.083.550.982 1.007.143.758 (154.606.668) (1.028.713.379) 10.849.584.230 a. Geographical Segmen Underwriting income Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Underwriting expenses Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Underwriting income - net Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Investment Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Operating expenses Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Income from operations Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Page 50 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 39. Informasi Segmen (Lanjutan) 39. 2010 Pendapatan (beban) lain-lain Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Laba sebelum pajak Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Penghasilan (Beban) pajak penghasilan Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Laba (rugi) bersih Sumatera Jawa (diluar Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek b. Segmen Usaha : Pendapatan underwriting Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous (10.691.647) (14.886.371) (8.828.746) 2.466.932 337.560.013 305.620.181 5.699.947.361 6.386.565.756 962.203.159 884.628.042 1.978.776.932 15.912.121.250 (1.399.007.175) (1.567.532.250) (236.165.185) (217.124.984) (485.675.208) (3.905.504.802) 4.300.940.186 4.819.033.506 726.037.974 667.503.058 1.493.101.724 12.006.616.448 28.414.849.110 47.890.330.609 7.128.848.145 64.678.017 34.835.625 (156.620.518) 10.553.012.683 994.517.001 7.773.754.032 4.786.305.085 2.400.554.312 109.885.064.101 Halaman 51 Segment Information (Continued) 2009 (422.097.542) (137.638.834) (68.738.405) (20.167.237) (333.410.679) (982.052.697) 5.520.111.995 4.945.912.148 938.405.353 (174.773.905) (1.362.124.057) 9.867.531.533 (370.022.226) (331.532.662) (62.902.861) 11.715.384 91.305.426 (661.436.940) 5.150.089.769 4.614.379.486 875.502.492 (163.058.521) (1.270.818.632) 9.206.094.594 23.913.106.514 27.556.022.553 8.891.591.736 (40.226.551) 26.496.000 5.697.526 14.621.783.495 630.311.911 9.382.243.978 3.918.328.416 1.542.519.233 Other income (expense) Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Income before tax Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Income tax expense Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek Net income Sumatera Java (excludes Jabodetabek) Kalimantan Sulawesi Jabodetabek b. Business Segmen: Underwriting income Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous 90.447.874.811 Page 51 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 39. Informasi Segmen (Lanjutan) 39. 2010 Beban undewriting Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Hasil underwriting - bersih Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Halaman 52 Segment Information (Continued) 2009 19.065.181.843 15.696.766.683 2.980.523.021 122.047.098 (557.974.188) 3.553.913.152 315.873.511 9.764.336.181 258.185.520 1.170.648.546 15.632.684.739 12.735.578.126 5.358.871.127 (12.150.991) 633.491.717 8.367.331.027 217.276.255 3.983.354.929 721.606.163 362.515.494 52.369.501.367 48.000.558.586 9.349.667.267 32.193.563.926 4.148.325.124 (57.369.081) 592.809.813 (156.620.518) 6.999.099.531 678.643.490 (1.990.582.149) 4.528.119.565 1.229.905.766 8.280.421.775 14.820.444.427 3.532.720.609 (28.075.561) (606.995.717) 5.697.526 6.254.452.468 413.035.656 5.398.889.049 3.196.722.253 1.180.003.739 57.515.562.734 42.447.316.225 Underwriting expenses Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Underwriting income - net Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Energy Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Page 52 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. Analisis Kekayaan dan Solvabilitas 40. Analysis Of Asset and Solvability Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, the Company is required to maintain a certain solvability margin which be determined by Risk Based Capital (RBC) approach. The minimum level of solvability which should be maintains is 120% of potensial loss from deviation on in assets and liabilities management. Solvency margin is calculated by deducted all liabilities (except for subordinated loan) from admitted assets. Batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidak mampuan reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim. The required minimum limit of solvency margin is determined by considering the risk of assets default, mismatch currencies of assets and liabilities on every currency, deviation of estimated claims expense and actual claims expense, default of claims payment by reinsurer. Pada tanggal per 31 Desember 2010 dan 2009, rasio pencapian solvabilitas yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424/KMK.06/2003 adalah sebesar 179, 90% dan 146,72%. As of December 31, 2010 dan 2009, solvability ratios which are calculated in accordance with the Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 are 179,90% and 146,72%. I. Analisis Kekayaan I. Assets Analysis 2010 Aset yang Diperkenankan Investasi Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Piutang Hasil Investasi Aset Tetap setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan 2009 75.335.039.168 5.530.337.468 10.702.458.087 4.700.835.933 472.540.766 64.282.141.780 4.571.220.227 12.727.621.739 6.709.812.088 423.135.823 17.803.354.735 114.544.566.158 17.873.833.918 106.587.765.575 II. Tingkat Solvabilitas II. Solvency Margin 2010 2009 A. Tingkat Solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) Jumlah Tingkat Solvabilitas A. Solvency Margin 114.544.566.158 76.889.392.768 106.587.765.575 78.329.727.972 Admitted Asset Liabilities (except for subordinated loan) 37.655.173.390 28.258.037.603 Total solvency margin B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) B. Minimum Solvency Margin 1) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan 2) Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis 2.465.568.748 2.429.694.152 Assets default Mata Uang 3) Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan Risiko Reasuradur 163.738.427 184.540.380 16.468.047.561 1.833.430.097 14.944.462.975 1.701.331.737 Mismatch Currencies Actual claims expense and estimated claims expense Reinsurer risk Jumlah BTSM 20.930.784.833 19.260.029.242 Total Minimum Solvency Margin 16.724.388.558 8.998.008.361 C. Excess (less) solvency margin C. Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %) Halaman 53 Admitted Asset Investment Cash on hand and in banks Premiums receivable Reinsurance receivables Interest receivable Fixed assets net of accumulated depreciation 179,90 % 146,72 % D. Solvency ratios Page 53 PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 41. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing Dollar Amerika Serikat Investasi Deposito Berjangka Kas Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Hutang Reasuransi Hutang Komisi Ekuivalen (Rupiah) Investasi Deposito Berjangka Kas Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Hutang Reasuransi Hutang Komisi 41. Monetary Assets and Liability in Foreign Currencies 2010 575.000 1.527 196.041 450.780 43.836 78.582 677.496 59.560 107.265 2.190.086 2010 5.169.825.000 13.727.207 1.762.604.943 4.052.961.466 394.125.722 706.530.942 6.091.367.877 535.508.336 964.415.156 19.691.066.648 Kurs konversi yang digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 1US$ =Rp 8.991,- dan Rp 9.400,- Halaman 54 2009 575.000 2.496 161.206 533.775 259.553 111.411 481.591 64.630 99.974 2.289.634 2009 5.405.000.000 23.460.257 1.515.334.846 5.017.483.510 2.439.795.944 1.047.260.392 4.526.951.806 607.518.052 939.757.235 21.522.562.041 Investment Time Deposito Cash Banks Premiums receivable Reinsurance receivable Claims payable Estimated own retention claims Reinsurance payable Commissions payable Rupiahs Investment Time Deposito Cash Banks Premiums receivable Reinsurance receivable Claims payable Estimated own retention claims Reinsurance payable Commissions payable The exchange rate as at December 31, 2010 and 2009 are 1US$ =Rp 8.991,- and Rp 9.400,- respectively Page 54