BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara sederhana komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Melalui media yang digunakan, tak jarang proses komunikasi ini terkendala oleh noise. Sehingga diperlukan efek yang cukup untuk dapat meminimalisasikan gangguan yang timbul dari proses komunikasi ini. Pada awalnya komunikasi dikonsepkan sebagai sebuah proses pengoperan lambang bermakna dari seseorang kepada orang lain. Hovland mengungkapkan bahwa “komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (stimulus) untuk mengubah perilaku orang lain”.1 Menurut Laswell2, ada lima unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu : 1. Sumber atau komunikator, adalah pengirim pesan yang terdiri dari orang perorang, kelompok, organisasi, massa, dan Negara. 2. Pesan, dalam komunikasi dapat berupa lambang-lambang, simbol, gambar, perilaku yang verbal maupun non verbal. 3. Penerima atau Komunikan, adalah orang yang menerima pesan dari komunikator atau sumber. 4. Saluran, adalah dengan media apa sebuah proses komunikasi tersebut berlangsung. 5. Efek, adalah akibat dari pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selain memiliki efek, komunikasi juga terbagi dalam dua bagian, yaitu ke luar (eksternal) dan ke dalam (internal). Komunikasi eksternal adalah antara lembaga dengan khalayak di luar organisasi atau perusahaan, karena luasnya ruang lingkup komunikasi maka kegiatan ini dilakukan 1 2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal 62 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek I, Bina Cipta, Jakarta, 1974, hal 6 16 17 oleh bagian Public Relationss. Komunikasi eksternal dilakukan menurut kelompok sasaran berdasarkan hubungan yang harus dibina, yakni pada3 : 1. Hubungan dengan lingkungan (Community Relationss) 2. Hubungan dengan pemerintah (Government Relationss) 3. Hubungan dengan pers (Press Relationss) 4. Hubungan dengan konsumen (Customer Relationss) 5. Hubungan dengan pesaing (Competitor Relationss) Hal ini merujuk pada budaya organisasi yang mana di dalamnya berisi opini publik. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan kepercayaan bersama yang dianut oleh segenap unsur dari suatu perusahaan dan membentuk perilaku mereka. Biasanya, budaya perusahaan ini dituangkan ke dalam “pernyataan misi”4. Dari budaya organisasi terbentuklah opini publik, merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat5. Terbentuknya opini publik dalam hal ini adalah karyawan yang mengarah pada pencitraan manajemen. Citra perusahaan itu sendiri terbentuk dari banyak hal seperti6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2.1.2 Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang Keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan Hubungan industri yang baik Reputasi sebagai pencipta lapangan kerja Kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, dan Komitmen menggadakan riset. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa fungsi komunikasi adalah7 : 1. Menginformasikan (to inform) Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain. 3 Rachmadi, Public Relationss dalam Teori dan Praktek, Gramedia, Jakarta, 1994, hal 75. Frank jefkins. Public Relationss Edisi 5. Jakarta:Erlangga.2004.Hal 400 5 Rousseau,Vollaire,Milson,Mill. Opini Publik. Hal 61 6 Ibid.2004.22 7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya. 2003, hal 55 4 18 2. Mendidik (to educate) Komunikasi merupakan sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide atau pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapat informasi dan ilmu pengetahuan. 3. Menghibur (to entertain) Selain berfungsi untuk menyampaikan, pendidikan, dan mempengaruhi, komunikasi berfungsi juga untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain. 4. Mempengaruhi (to influence) Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi tentunya berusaha saling jalan pikiran komunikan dan jauh lebihnya berusaha merubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan harapan. Pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, diantaranya 8 : a. Agar apa yang kita sampaikan dapat dimengerti. Sebagai komunikator seharusnya dapat menjelaskan kepada komunikan dengan sebaikbaiknya dan tuntas sehingga dapat mengikuti apa yang diarahkan. b. Memahami orang lain c. Agar gagasan dapat diterima oleh orang lain. Yaitu dengan menggunakan pendekatan persuasive tanpa kehendak. d. Menggerakkan orang lain melakukan sesuatu. 2.2 Public Relationss 2.2.1 Pengertian Public Relationss Menurut Elvinaro Ardianto9, Public Relationss adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi, kendati secara praktis komunikasi adalah backbone (tulang punggung) kegiatan PR. Konsep lainnya dari PR adalah sebagai jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, terutama tercapainya mutual understanding (saling pengertian) antara perusahaan dengan publiknya. Menurut Frank Jefkins, bahwa PR (Public Relationss) adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun 8 9 Widjaja, H.A.W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat , Bumi Aksara, 2008, hal. 9-11 Elvinaro Ardianto, Public Relationss Praktis, Widya Padjadjaran, Jakarta, 2009, hal 2. 19 keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.10 Selain itu, orientasi kegiatan PR diwujudkan dalam suatu hubungan baik dengan eksternal sehingga akan timbul opini public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup baik lembaga maupun perusahaan 2.2.2 Fungsi, dan Peran Public Relationss Fungsi PR menurut pakar humas Internasional Cutlip & Centre, and Canfield (1982) fungs Public Relationss dapat dirumuskan sebagai berikut11 : 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan dan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Peran PR bersifat dua arah (two-way communication) yang berorientasi ke dalam ( inward looking) dan keluar (outward looking). Peran PR dalam suatu organisasi menurut Rosady Ruslan pada bukunya Manajemen Public Relationss & Media Komunikasi tahun 2003, peranan Public Relationss dibagi dalam empat kategori, yakni12 : 1. Teknisi Komunikasi (Communication technician) yakni Public Relationss yang melakukan peranannya sebagai ahli komunikasi dan memiliki keterampilan jurnalistik. 10 11 12 Frank Jefkins, Public Relationss Revisi Daniel Yadin.Jakarta:Remaja Rosdakarya. 2002. Hal : 10 Cutlip & Centre, and Canfield. Effeyive Public Relationss (Edisi Sembilan), Prenada Media Group, Jakarta, 2006 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relationss & Media Komunikasi, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2003 20 2. Penasihat Ahli (Expert Presciber) yakni seorang Public Relationss yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationsship). 3. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator) yakni praktisis Public Relationss bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Public Relationss juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada publiknya. Dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 4. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) yakni Public Relationss yang berperan dalam proses pemecahan merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan dalam kategorisasi permasalahan. 2.3 Public Relationss Dan Media Media dapat diartikan sebagai: a. Saluran b. Sarana penghubung c. Alat-alat komunikasi Dalam kaitannya dengan Public Relations, media adalah berbagai macam sarana penghubung yang dipergunakan seorang PR (mewakili organisasi) dengan publiknya, yaitu publik internal maupun publik eksternal untuk membantu pencapaian tujuan. Penggunaan media dalam PR yang pertama adalah untuk membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Melalui media pemasaran suatu produk akan lebih mudah karena publik akan lebih cepat mengenal suatu produk. Tujuan yang kedua adalah menjalin komunikasi berkesinambungan; media membantu suatu organisasi atau perusahaan untuk mempermudah berkomunikasi secara terus menerus kepada publik. Yang ketiga adalah menigkatkan kepercayaan publik ; demi tercapainya 21 fungsi Publik Relations media sangat diperlukan untuk memperoleh itikad baik dan kepercayaan dari publik dan masyarakat pada umumnya. Tujuan media yang terakhir adalah meningkatkan citra baik perusahaan / organisasi; media merupakan sarana untuk meningkatkan citra perusahaan karena melalui media public akan dapat menilai suatu perusahaan/ organisasi. Apa artinya media menguasai kekuatan publik? Setiap muncul media komunikasi baru, orang pasti tertarik untuk mengetahui, bahkan mungkin ada keinginan untuk menguasainya. Bisa terjadi dalam arti positif, misalnya untuk suatu produk baru yang mengalami perbaikan karena kemajuan teknologi yang bisa menguntungkan publik, bisa jadi berarti negatif, misalnya karena dengan munculnya informasi lewat media tersebut kekuatan publik tak mampu mengelaknya. 2.3.1 Definisi E-PR Menurut Suryadi13 E-PR adalah aktivitas PR yang sesungguhnya menggunakan internet, E yaitu electronic (elektronik). Sejalan dengan perkembangan revolusi online, demikian juga dengan perkembangan huruf keempat tersebut. Huruf „e‟ dalam e-PR sama artinya dengan „e‟ sebelum mail dan commerce yang merujuk pada medium elektronik dunia internet. E-PR mencakup seluruh aspek internet, meliputi sitem email termasuk juga world wide web. P untuk Public (publik). Ide untuk memakai kata tunggal public saat ini telah banyak dipakai. Ada baiknya mempertimbangkan publik atau audien. Terutama ketika pokok pembicaraan seputar dunia internet yang mengakomodasi berbagai 13 Suryadi.Dinamika Komunikasi.Jakarta : Remaja Rosdakarya. 2007. hal 49 22 pasar dan komunitas mikro. R untuk Relation (hubungan). Membangun hubungan antara bisnis anda dengan audien merupakan kunci keberhasilan dalam dunia internet. Ribuan hubungan satu-satu dapat dibangun secara terus menerusdalam dunia internet mengingat sifatnya yang interaktif. Oleh karena itu internet sarana pembangun hubungan yang kuat dalam dunia bisnis. 2.3.2 Public Relations Online Public Relations saat ini sudah mulai berkembang penggunaannya. Penggunaan media demi tercapainya tujuan public relations untuk membentuk opini publik telah berkembang sesuai jaman. Media berkembang tidak hanya dapat digunakan secara searah namun juga media dapat melakukan komunikasi dua arah. PR memanfaatkan internet untuk menghubungkan bisnis atau individu dengan publik untuk meningkatkan keingintahuan mereka terhadap hal-hal up to date, mengembangkan image dan kepercayaan, demi menghindari krisis komunikasi. Manajemen krisis merupakan suatu aktifitas dalam suatu organisasi/ perusahaan yang sering diabaikan. Internet telah membuat penanganan krisis menjadi semakin buruk. Berkat era informasi dan begitu banyaknya model komunikasi, krisis dapat mengubah keadaan semula yang tidak tahu apa-apa menjadi memanfaatkan berbagai faktor dengan mengambil berbagai keputusan atau tindakan yang sangat cepat. Selama krisis, perusahaan dan para eksekutif dihadapkan pada posisi pengambilan keputusan kritis di bawah keadaan: tekanan yang begitu intens, tingkat stress yang tinggi, ketelitian dan kecermatan terhadap 23 faktor lingkungan eksternal, tekanan waktu cukup dramatik, ketidak jelasan informasi. Terdapat beberapa krisis yang berawal dari net dan kemudian menjadi subjek diskusi dan publikasi secara online. Hal yang paling penting adalah merencanakan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi krisis. Dunia internet telah menjadi tempat bagi orang-orang untuk memperoleh informasi terbaru tentang krisis atau hal-hal yang tidak terduga. Bahkan, saat ini internet telah menjadi suatu sarana yang tidak dapat dilepaskan untuk mengekspresikan perasaan, pendapat dan sikap tentang berbagai berita yang penting untuk kita. Biasanya orang mengandalkan internet untuk mendapatkan informasi terkini, dengan membuka home page untuk mencari berita Internet yang mulai populer pada tahun 1980 yang ditandai dengan munculnya komputer satelit memang telah mencuri perhatian sampai pada saat ini. Internet merupakan jaringan dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Pada awalnya internet diciptakan sebagai sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah computer. Namun sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tidak dapat kita abaikan14. Seperti yang diungkapkan LaQuey, kini penggunaan internet sudah semakin meluas dan mencakup berbagai kalangan. Pemberitaan sudah tidak hanya 14 Laquey, Tracy. 1997. Sahabat Internet: Pedoman Bagi Pemula Untuk Memasuki Jaringan Global. Penerjemah: Hans J. Wospakrik. Bandung: Penerbit ITB.hal1 24 dapat diakses melalui surat kabar, radio taupun televisi saja,namun internet telah menjelma menjadi alat penyampaian berita ter up to date. Dalam perkembangannya, internet merupakan hal yang tidak terpisahkan bagi banyak kalangan. kalangan siswa misalnya, sudah tidak perlu lagi berlama-lama di perpustakaan untuk mencari informasi, karena internet dapat menjawab keingin tahuan yang dahulunya hanya didapat melalui buku. Menurut LaQuey, nilai yang ditawarkan internet dapat dikiaskan sebagai sitem jalan raya dengan transportasi berkecapatn tinggi yang memperpendek waktu perjalanan Anda. Atau dapat juga diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat anda kunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku, sumber informasi, dan kemungkunan penelusuran informasi yang tak terbatas. Ketidak terbatasan inilah yang lambat laun menjadi sesuatu hal yang kadangkala menggangggu. Bagaimana internet dapat menjadi suatu hal yang luar biasa bebas sehingga tidak hanya postif yang didapat, namun sisi negatif juga tidak dapat dihindari. Untuk itulah kenapa kedewasaan dalam menggunakan internet sangat diperlukan agar para pengguna internet yang terdiri dari berbagai kalangan tersebut tidak dirugikan. Dunia PR pada saat ini bisa dibilang memasuki masa keemasan, karena teknologi internet pada saat ini telah membawa prkatisi mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak-pihak lain, seperti redaksi atau wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai penjaga gawang pesan komunikasi dan melakukan penyensoran terhadap pesan informasi PR bagi khalayak (publik). 25 Beberapa hal yang yang dapat dilakukan oleh praktisi PR melalui PR online adalah : 1. PR harus menyadari bahwa public dapat mengakses semua Press Release atau News Release yang dikirimkan melalui internet atau server, dengan menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami publik. 2. Publik dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di Home Page perusahaan. 3. PR dapat membuat mailing list dari publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan Press Release kepada publiknya melaluui kotak e-mail. Semua aktivitas PR di atas, yang melalui internet tersebut memungkinkan PR menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan public internal dan eksternal. Publik akan sangat tergantung pada PR sebagai sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media massa lainnya. Melalui internet PR dapat menghemat biaya dibanding harus mengirim Press Release melalui pos atau faks. Keuntungan dalam PR online adalah sebagai berikut : 1. Dapat berkomunikasi secara langsung dengan public terutama dengan segmen pasar, dan hal ini tidak akan dapat dilakukan melalui media cetak. 2. Pesan akan lebih cepat tersampaikan sehingga jika dihadapkan pada suatu krisis dapat diselesaikan secara langsung dengan menyampaikan suatu klarifikasi. 3. Internet mempermudah PR mendapatkan feedback, atau timbal balik dari publik melalui interaksi langsung, yang tentu saja dapat merupakan metode yang sangat efisien. 4. Public relation online dapat memberikan kesempatan bersaing yang sama besarnya kepada bisnis-bisnis online maupun bisnis berskala kecil dengan bisnis yang berskala besar. 5. Bagi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi. 6. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu. 7. Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara lngsung. 26 2.3.3 Media Digital Definisi New Media yang dikutip dari jurnal Reuters15, 2012 adalah “New Media & Society is a top-ranked, peer-reviewed, international journal that publishes key research from communication, media and cultural studies, as well as sociology, geography, anthropology, economics, the political and information sciences and the humanities. It is committed to high-quality research that explores the relationship between theory, policy and practice”. Jika di terjemahkan dapat di simpulkan bahwa New Media adalah peringkat teratas dari gabungangan antara komunikasi, media dan kebudayaan, dan juga merupakan gabungan antara aspek dari sosiologi, geografi, antropolgi, dan ilmu – ilmu lainnya yang saling berhubungan satu sama lain. Menurut Folkerts Media Digital atau yang sering disebut New Media adalah bentuk – bentuk dari media dan isi media yang diciptakan dan dibentuk oleh perubahan teknologi. Internet adalah salah satu dari New Media di abad 21. Sebagai teknologi baru yang canggih, bentuk media dan teknologi muncul secara bersamaan dan di sebut Media Convergence. Media Convergence adalah suatu kombinasi antara dua atau lebih dari media – media sebelumnya (Old Media) yang menjadi suatu proses dimana dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi pengguna nya (2011:20). 2.4 Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran. Seperti dinyatakan oleh Burleigh Gardner dalam buku A Conceptual Framework for 15 Reuters. 27 Advertising,”Iklan adalah proses komunikasi, tujuannya membentuk kesan dalam benak khalayak karena benak adalah target komunikasi”.16 Ada banyak definisi mengenai komunikasi, salah satu definisi komunikasi menurut Berelson & Steiner adalah tindakan atau proses penyampaian informasi, ide-ide emosi, keterampilan atau sebagainya.17 Sebuah survey Universitas Michigan melaporkan bahwa faktor-faktor yang menentukan sukses sebuah organisasi antara lain : 18 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterampilan dan komunikasi lisan dan tertulis. Kepemimpinan. Kemampuan analitis. Bekerja dalam tim. Kemampuan mengenai perubahan. Rasa sosial, professional. Manajemen keuangan. Menurut Simon Jennings, publikasi adalah industri yang mendukung desain. Arti kata publikasi adalah untuk menyatakan ide-ide atau gagasan-gagasan di depan umum, secara terbuka dan membuat ide-ide atau gagasan-gagasan itu diketahui secara umum.19 Publikasi itu sendiri adalah penyebaran informasi melalui media yang secara khusus dibuat oleh organisasi untuk kalangan internal dan eksternal dengan tujuan pokok untuk memancing reaksi pasar, kemudian menggerakkan calon konsumen agar mencari produk yang ditawarkan. Di dalam publikasi dapat dilihat adanya tiga tahapan pokok, yaitu : 16 Burleigh Gardner. A Conceptual Framework for Advertising, Chicago : Cram Communication Inc., 1984, hal 4 17 Onong Uchjana M. A., Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2004, hal 21 18 Deddy Mulyana, M. A. Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa Depan, Jakarta : Prenada Media group, 2011, hal 11 19 Jennings, Simon. The Complete Guide to Advance Illustration & Design. Hal 134 28 1. Penyebaran informasi 2. Penanaman kepercayaan dan keyakinan 3. Penjualan Iklan atau Advertising berasal dari kata adverte yang berarti mengarahkan.20 Ada pula yang mendefinisikan periklanan sebagai segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non personal untuk suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Monle Lee, iklan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.21 Dilihat maksud dan tujuannya yaitu untuk membujuk atau mempengaruhi khalayak, menurut Defleur dan Dennis :” Tugas utama iklan adalah memberikan informasi tentang suatu produk kepada khalayak luas dan mempengaruhi seseorang untuk mempercayai suatu hal”.22` 2.5 Publikasi Menurut Onong Uchyana Effendy dalam Kamus Komunikasi, pengertian publikasi yaitu, Publikasi merupakan suatu kegiatan menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa mengenai seseorang atau lembaga yang 20 Frank jefkins, Periklanan, Jakarta: Erlangga,1996, hal 4 Monle Lee. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global 22 Melvin L. Defleur and Everett E. Dennis, Understanding Mass Communication, 2 nd Edition, Boston : Houghton Mifflin Company, 1985, hal 56 21 29 dilakukan secara sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan informasi.23 Publikasi merupakan pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain, sebuah publikasi harus memiliki sifat persuasi. Sejak awal dikenalnya, publikasi telah mempunyai kaitan yang kompleks dengan berbagai perkembangan di bidang lain. Utamanya, antara bidang-bidang industri dan komunikasi, atau antara perdagangan dan informasi. Hal ini perlu diketahui, untuk memahami perubahanperubahan tujuan, pengelolaan dan metode publikasi pada masing-masing jamannya. 2.6. Marketing Public Relationss 2.6.1 Pengertian Marketing PR Menurut Harris yang dikutip dari Kriyantono 24 Marketing PR didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, eksekusi, dan evaluasi programprogram yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen. 2.6.2. Penerapan Public Relations ke dalam Marketing Menurut Soemirat dan Elvinaro25, idealnya bahwa antara PR dan marketing itu secara struktural sama-sama memiliki department (divisi) sendirisendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai 23 24 Onong Uchyana Effendy. Kamus Komunikasi. Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1989. Hal 293 Kriyantono, Rachmat. Pengantar Ilmu Komunikasi.2008. hal 58 25 Soemirat dan Elvinaro. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik. 2008 hal 99 30 tujuan perusahaan. Menurut meskipun antara public Relationss dan marketing secara filosofis berbeda. Public Relationss bertujuan untuk membangun citra (kepada target public) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (selling product) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “ Marketing Public Relationss” 26 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2.6.3 Ardianto berpendapat bahwa27 masuknya bidang public relationss ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi, dan banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan memasukkan public relationss ke dalamnya disebabkan oleh : Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan dari pemerintah. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa. Adanya kesan negative dari konsumen terhadap setiap produk yang ditawarkan. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencermikan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara dan ditingkatkan Tujuan Marketing Public Relationss Kotler dan Keller menyatakan bahwa Marketing Pub lic Relations (MPR) dapat membangun kesadaran dan menempatkan berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk, jasa, orang, organisasi, atau gagasan. MPR dapat membangun kredibilitas dalam menyampaikan pesan dalam konteks editorial. MPR dapat membantu untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur dengan cerita-cerita mengenai produk baru sebelum diluncurkan. Marketing Public Relationss dapat menurunkan biaya promosi karena Marketing 26 27 Ibid. 2008. hal 57 Ardianto. Crisis Public Relations. Jakarta:PT. Grasindo. 2009. hal 120-121 31 Public Relationss menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan iklan media. 2.6.4 Peran Marketing Public Relationss Menurut Ardianto28, Marketing Public Relations ini adalah konsep Public Relations yang berorientasi pemasaran. Sebelum dan sesudah marketing dijalankan, maka perlu diakses dahulu atau dipelihara oleh Public Relationss dengan melakukan pembentukan citra (image building) suatu produk atau jasa yang positif. Bila citra perusahaan, produk atau jasa sudah positif di mata konsumen, maka mempermudah upaya pemasaran publik untuk menjadi pelanggan. Marketing Public Relations pada prinsipnya adalah suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Marketing public relations (MPR) penekanannya bukan pada selling (seperti pada kegiatan periklanan), namun peran pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa29. 28 Ibid. 2009. hal 21 29 (Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol.4, No.1, April 2009 : 41). 32 Menurut Kotler dan Keller30, Marketing Public Relationss jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan sederhana dan memegang peran penting dalam tugas-tugas berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 2.6.5 Membantu peluncuran produk-produk baru Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang Membangun minat terhadap kategori produk Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu Membela produk yang telah menghadapi masalah publik Membangun citra korporat yang tercermin baik dalam produkproduknya Strategi Marketing Public Relationss Menurut Anggoro31, ada tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua, kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga, orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan konsumen dan dimanfaatkan guna membentuk long term customer relationsship. Menurut Ketler dan Keller32, Alat-alat utama Marketing Public Relationss antara lain: a. Terbitan Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan bahan-bahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Bahan- bahan ini mencakup : brosur, artikel, berita berkala dan majalah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan-bahan audio visual. 30 Ibid.2008 page 277 31 32 Anggoro, M. Linggar. Manajemen Public Relationss. Jakarta:PT. Pustaka Utama Grafiti. 2005.hal 243 Ibid. 2008.279 33 b. Acara-acara Perusahaan–perusahaan dapat menarik perhatian pada produkproduk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dagang, pemajangan produk, kontes dan kompetisi. c. Pemberian dana sponsor Perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai. d. Berita Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya, dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers. e. Ceramah Makin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau member ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat-rapat penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut. f. Kegiatan Layanan Masyarakat Perusahaan-perusahaan dapat membangun kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan waktu untuk tujuan- tujuan yang baik. g. Media Identitas h. Perusahaan-perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. Identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan berpakaian. 2.6.6 Strategi Komunikasi dalam Marketing Public Relationss Menurut Hallahan (1988) yang dikutip dari Iriantara (2004, p.110) bahwa strategi komunikasi ini akan berkaitan dengan bagaimana mewujudkan gagasan sehingga bisa mencapai objektif yang ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan. Dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. a. Khalayak. Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan objektif yang sudah 34 ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan publik organisasi. Namun, dengan tidak melupakan publik intermediary (berpengaruh) yang akan membantu mengkomunikasikan pesan. b. Tema. Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, aktual, dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat, tema itu tidak sama dengan slogan. c. Event dan Media. Di sini mempertimbangkan bagaimana pesan itu disampaikan. Apakah media publik, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan atau membuat kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi tersebut. 2.6.7 Evaluasi Kinerja Marketing Public Relationss Menurut Harrison33, measurement of marketing communication :multitudinous, including sales revenue directly attributable to marketing communication activity, aided and unaided brand awareness, brand images and attributes, recall of media coverage, extent of media coverage, customer attitudes, attendance at trade shows and events, readership of publications and the consequent impact on buying behavior, customer questions and complaints to call centres. Mengacu pada pendapat Harrison bahwa pengukuran komunikasi pemasaran: beraneka ragam, termasuk hasil penjualan langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan komunikasi pemasaran, dibantu dengan kesadaran merek, brand image dan atribut, liputan media, luasnya liputan media, sikap pelanggan, kehadiran pada pameran dagang dan acara, pembaca dari publikasi 33 Harrison 2008 page 418 35 dan pengaruh dari perilaku pembelian, pertanyaan pelanggan dan keluhan kepada pusat layanan. 2.7 Brand 2.7.1 Pengertian Branding Menurut The American Marketing Association yang dikutip dari Ketler dan Keller34 defines a brand as “a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate.” Definisi tentang merek di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut : “Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan merek adalah untuk mengidentifikasikan produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.” 2.7.2 Pengertian Brand awareness Menurut Durianto dan Sugiarto35 Brand awareness menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity. Peran brand awareness dalam keseluruhan ekuitas merek tergantung pada sejauh mana tingkatan awareness yang dicapai oleh suatu merek. 34 35 Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran.Jakarta: PT.Indeks.2006.Hal 46 Durianto dan Sugiarto. Strategi Menaklukan Pasar. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.2004.Hal 6 36 Menurut Keller, K.L36 yang dikutip dari Journal of Business Strategy and Execution, Vol.1, No.1, November 2008: 24, berdasarkan Customer Based Brand Equity, proses membangun brand yang kuat terdiri dari empat tahap :Proses mengidentifikasikan suatu brand tertentu dalam pikiran konsumen guna membedakan dengan produk lainnya (brand identity). 1. Perlahan membangun arti dari brand tersebut yang berhubungan dengan hal tangible dan intangible dari brand tersebut (brand meaning). 2. Mengetahui bagaimana reaksi seseorang terhadap identifikasi brand tersebut (brand responses). 3. Proses membangun hubungan yang baik atau loyalitas terhadap brand tersebut atas dasar reaksi/respons seseorang (brand relationsship). 2.7.3 Strategi Peningkatan Brand awareness Menurut Durianto dan Sugiarto37 mengatakan bahwa “a brand is a complex symbol that can convey up to six level of meaning” yaitu meliputi: 1. Atribut Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu yang menempel pada produk tertentu. 2. Manfaat Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, merek membeli manfaat yang diterjemahkan dalam fungsional dan emosional. 3. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang terbaik, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. 4. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu. 36 37 Keller. Strategic Brand Manajemen. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.2003.Hal 75 Ibid.2004.Hal 2 37 5. Kepribadian Merek juga dapat memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin bersama dengan merek yang ia gunakan. 6. Pemakai Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya. 2.7.4 Tahapan Dalam Brand Awareness Menurut Durianto38, tingkatan dalam brand awareness adalah: 1. Top Of Mind Top of mind menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu kategori produk. 2. Brand Recall Brand recall mencerminkan merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut. 3. Brand Recognition Brand recognition merupakan pengukuran brand awareness responden dimana kesadarannya diukur dengan diberi bantuan. 4. Unaware of Brand Unaware of Brand adalah tingkatan paling rendah dalam brand awareness, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek. 5. Brand awareness merupakan dasar dari tahapan merek menuju ekuitas merek, sehingga usaha peningkatan kesadaran merek menjadi suatu tantangan bagi sebuah perusahaan baru. 2.8 Nilai-nilai Hasanah yang dikembangkan bank BNI Syariah Penerapan nilai islami dalam BNI Syariah berdasarkan budaya kerja yang selama ini diusung. Kemudian dalam menghadapi globalisasi setiap tahunnya yang mana memiliki tantangan yang harus dihadapi, BNI 38 Durianto. Inovasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama.2004.Hal 6-7 38 Syariah senantiasa menerapkan nilai baik berdasarkan visi misi dan budaya kerja juga menyesuaikan keadaan. Misalnya pada tiga tahun belakangan ini, penerapan nilai islami ditunjukkan oleh “All Out Performance 2013”, “Riding the Wave 2014”, dan “ Strive Quality in 2015”. Artinya bahwa semakin bertambahnya usia BNI Syariah dalam bisnis perbankan islami, menginginkan semua insan yang berada di bawah naungannya untuk senantiasa menerapkannya agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan. Ketiganya sesuai dengan nilai Hasanah dengan bersumber pada Alquran dan Hadist seperti : 1. Kompetisi (Lomba) Kompetisi disini melibatkan calon-calon yang akan dinilai secara selektif oleh dewan juri. Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surah Al – Baqarah “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”(QS Al - Baqarah [2]:148“ 2. Uji Loyalitas (Amanah). Berkaitan dengan uji loyalitas ini Allah berfirman dalam Al-Qur‟an Surah Al-Ma‟idah : 33 39 “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji.” (QS AlMa’idah [5]:1) 3. Kerja Sama Dalam Tim. Dalam organisasi diperlukannya suatu kerja sama tim yang kokoh dan kuat sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surah Al-Ma‟idah : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”(QS Al-Ma’idah [5]:2)