Rumpun Ilmu 571/Manajemen Laporan Penelitian Skim Penelitian Internal DOSEN PEMBINA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA MASA DEPAN (Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia) Tim Pengusul : Ketua : Elis Listiana Mulyani.,SE.,MM NIDN : 0420076302 Anggota : Usman Mulja Kusumah .,SE.Ak NIDN : 0419105501 H Asep Budiman.,Se.,MP NIDN : 0416036001 UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2017 2 . 3 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alaikum wr. wb. Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas Rahmatnya akhirnya penulisan Usulan Penelitian yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba Masa Depan (Pada Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia)” dapat diselesaikan. Banyak pihak yang telah membantu penyusunan Usulan penelitian ini. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa Usulan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran guna perbaikan Usulan penelitian ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu’alaikum wr. wb. Tasikmalaya, 10 Februari 2017 Penulis 4 RINGKASAN Kontribusi perusahaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari peningkatan daya beli dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan yaitu terjaminnya keberlanjutan (suistainable) kehidupan perusahaan dimasa yang akan datang. Demi menjaga keberlanjutan usahanya, maka diperlukan pengawasan yang kontinyu melalui berbagai aspek, terutama aspek keuangan. Pengawasan melalui aspek kinerja keuangan lebih mudah dilakukan karena jelas indikator dan parameternya. Manufaktur merupakan sektor industri yang mempunyai potensi sangat besar dalam menopang tonggak perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhannya yang pesat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya. Salah satu dampak perkembangan ini bisa dilihat dari daya serap perusahaan-perusahaan khususnya industri manufaktur terhadap tenaga kerja cukup tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pengawasan yang intensif agar keberlangsungan perusahaan khususnya industri manufaktur tetap terjaga. Salah satu bentuk pengawasan dan pengendalian yang dilakukan perusahaan adalah melalui laporan keuangan. Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan maka dapat diketahui kinerja perusahaan yang sebenarnya. Melalui laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan setiap tahun dapat dilihat perkembangannya secara kontinyu. Salah satu indikator yang menjadi penilaian kinerja perusahaan adalah laba (profit). Selama perusahaan mendapatkan laba/profit maka dianggap kinerjanya baik. Namun perlu juga diketahui bagaimana prediksi laba yang akan datang, apakah laba perusahaan mengalami peningkatan atau cenderung menurun. Untuk memperoleh laba yang optimal maka perusahaan perlu melakukan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi laba yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba masa depan diantaranya adalah pertumbuhan modal, aliran/ arus kas, dan laba ditahan. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi laba masa depan” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan faktor-faktor dalam meningkatkan laba masa depan bagi perusahaan. Penelitian dilakukan terhadap industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun alat analisis yang digunakan dalam Penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis), Koefisien Determinasi dan Pengujian Hipotesis. Kata Kunci : Pertumbuhan Perusahaan, Cash Flows, Laba Ditahan, Laba Masa Depan 5 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………… KATA PENGANTAR……………………………………………………………… RINGKASAN ............................................................................................................. DAFTAR ISI................................................................................................................ DAFTAR TABEL........................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ i ii iii iv v vi vii BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1.2 Identifikasi Masalah................................................................................ 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 1.4 Manfaat hasil penelitian .......................................................................... 1 3 3 3 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4 2.1.1 Pertumbuhan Modal …………………………………..……........ 4 2.1.1.1.Jenis Modal ....................................................................... 4 2.1.1.2.Sumber Modal ................................................................... 5 2.1.1.3.Perthitungan Pertumbuhan Modal ..................................... 7 2.1.2.Arus kas ...... …..........….………………………………............... 7 2.1.2.1.Kegunaan Informasi Arus kas ........................................... 8 2.1.2.2.Klasifikasi Arus Kas ........................................................... 8 2.1.2.3.Arus Kas Dalam Investasi .................................................. 9 2.1.3 Laba Ditahan ........................ …………………………………… 10 2.1.3.1.Pengertian Laba Ditahan ..................................................... 10 2.1.4. Laba (Profit) ....... ......................................................................... 11 2.1.4.1.Pengertian laba .................................................................. 11 2.1.4.2.Karakteristik Laba .............................................................. 11 2.1.5.Penelitian Terdahulu .......... ……………………………………… 12 2.2 Kerangka Pemikiran................................................................................ 12 2.3. Hipotesis ................................................................................................. 14 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...................................................................................... 3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 3.2.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................. 3.2.2 Jenis Data...................................................................................... 3.2.3 Model Penelitian .......................................................................... 3.2.4 Populasi & Sampel........................................................................ 3.2.5 Data yang diperlukan ................................................................... 3.2.6 .Alat Analisis ................................................................................. 3.2.7 Uji Hipotesis ................................................................................. 3.2.8. Penetapan tingkat signifikansi ....................................................... 3.2.9. Kesimpulan .................................................................................... 15 15 15 15 17 17 17 18 19 20 20 6 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Anggaran Biaya Penelitian ....................................................................... 21 4.2. jadwal Penelitian ....................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA 7 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ..........................................................................12 Tabel 3.1 Operasional Variabel ........................................................................16 Tabel 3.2 Pengaruh Langsung & Tidal langsung ............................................18 Tabel 4.2 Anggaran Biaya Penelitian ...................................................... Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .....................................................................14 Model Penelitian .................................................................17 9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Justifikasi Anggaran Penelitian Susunan Organisasi Peneliti Biodata Ketua & Anggota Surat Pernyataan Ketua Peneliti 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manufaktur merupakan sektor industri yang mempunyai potensi sangat besar dalam menopang tonggak perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhannya yang pesat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya. Demi menjaga keberlanjutan usahanya, maka diperlukan pengawasan yang kontinyu melalui berbagai aspek, terutama aspek keuangan. Pengawasan melalui aspek kinerja keuangan lebih mudah dilakukan karena jelas indikator dan parameternya. Salah satu media yang bisa dijadikan ukuran kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan Keuangan yang disampaikan pihak perusahaan dapat memberikan informasi bagi seluruh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. . Investor sebagai pihak eksternal perusahaan menggunakan informasiinformasi dalam laporan keuangan untuk menentukan keputusan investasi atas penanaman modal yang dilakukannya. Informasi tersebut diantaranya adalah informasi mengenai kebijakan deviden bagi pemegang saham, kandungan informasi perubahan deviden, laporan perubahan Modal dan laporan perubahan pendapatan/laba. . Menurut Baridwan (2003:31) laba merupakan “ kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik”. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan (revenue) yang tercermin dalam laporan keuangan mencerminkan kinerja yang dijadikan indikator dalam pengambilan keputusan oleh investor. Untuk itu diperlukan strategi bagaimana caranya perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya semaksimal mungkin melalui perolehan labanya. Faktor-faktor yang dapat memprediksi peningkatan laba diantaranya adalah adanya Modal yang optimal, arus kas, dan laba yang ditahan untuk meningkatkan kebutuhan modal perusahaan. Modal merupakan . barang-barang 11 konkrit yang ada dalam perusahaan, terdapat pada neraca sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar yang terdapat pada neraca sebelah kredit (Bambang, 2008, 110). Penggunaan modal yang optimal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan laba dimasa yang akan datang. Faktor lain yang dapat meningkatkan laba adalah arus kas (cash flows). Arus kas menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007: 22) merupakan arus masuk dan arus keluar dari kas dan setara kas. Adanya arus kas yang cukup mencerminkan likuiditasnya tinggi, sehingga perusahaan dianggap mampu memenuhi kewajiban keuangannya, baik kewajiban finansial (hutang) maupun kewajiban perusahaan (operasional). Kegiatan operasional perusahaan yang tinggi akan memberikan kontribusi pendapatan yang tinggi pula, sehingga diperlukan strategi bagaimana manajer dalam perusahaan mengelola sumber dananya. Sumber dana yang optimal dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang tercermin dari peningkatan laba perusahaan. Peningkatan laba perusahaan juga dapat diperoleh bila perusahaan melakukan penambahan modal perusahaan. Salah satu sumber modal yang mudah dan murah biaya modalnya diperoleh dari laba ditahan. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indri Yuliafitri (2011) yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laba dan Arus Kas masa depan pada perusahaan yang Go Publik. Dalam penelitiannya Indri mengukur seberapa besar laba periode sebelumnya dapat digunakan sebagai sumber dana yang dapat meningkatkan laba dan arus kas perusahaan pada periode berikutnya (masa depan). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh D Ratnasari (2012) yang berjudul “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba masa depan”. Penelitian Dias Ratnasari dilakukan dengan yang mengukur bagaimana pengaruh laba, arus kas dan deviden terhadap laba masa depan. Laba yang diperoleh perusahaan ditentukan oleh besarnya modal yang digunakan, Arus Kas Perusahaan dan Laba yang ditahan, dimana laba ini merupakan sumber dana murah yang dapat dikelola perusahaan. Semakin besar tambahan modal yang dimiliki perusahaan, semakin besar arus kas dan semakin 12 besar laba ditahan , maka laba masa depan perusahaan juga semakin besar. Masalahnya, bagaimana kenaikan modal, arus kas dan laba ditahan mempengaruhi Laba masa depan. Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laba Masa Depan (Penelitian pada Industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang Penelitian, maka Identifikasi masalahnya adalah : 1.Bagaimana Analisis faktor-faktor yang terdiri dari Pertumbuhan Modal, Arus Kas (Cashflows) dan Laba ditahan (Retained Earning) mempengaruhi Laba Masa Depan secara parsial dan simultan pada industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1.Faktor-faktor yang terdiri dari Pertumbuhan Modal, Arus Kas (Cashflows) dan Laba ditahan (Retained Earning) mempengaruhi Laba Masa Depan secara parsial dan simultan pada industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.4. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1).Kegunaan ilmu a.Bagi peneliti sebagai bahan referensi dan pembanding antara teori dengan fakta lapangan. b.Bagi investor yaitu sebagai informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. 2).Kegunaan aplikasi (terapan ilmu) Bagi masyarakat hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi di BEI 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1.Pertumbuhan Modal Modal merupakan sesuatu yang harus ada dalam perusahaan. Berikut ini pengertian modal menurut beberapa ahli : Menurut Ikatan Akumtan I ndonesia (IAI, 2007) “Modal merupakan bagian dari hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara asset dan hutang sehingga bukan merupakan nilai jual. “ Menurut Alam S (2013) “Modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama, yang dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses produksi berikutntya.” Menurut (Bambang, 2008, 110), “ Modal merupakan . barang-barang konkrit yang ada dalam perusahaan, terdapat pada neraca sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar yang terdapat pada neraca sebelah kredit.” 2.1.1.1. Jenis Modal Me nurut Bambang Riyanto (2008,111) modal terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1).Modal Asing (Hutang) Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada saat jatuh tempo harus dikembalikan beserta bunganya. 2).Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu lamanya. 14 Modal Sendiri terdiri dari : a.Modal Disetor b.Laba ditahan (Retained earning) c.Cadangan (penyisihan kerugian, penyusutan aktiva dan lain-lain) 2.1.1.2.Sumber Modal Sumber Modal sendiri terdiri dari Modal Internal dan Eksternal. Sumber modal internal berasal dari dalam perusahaan berupa hasil aktivitasnya berupa pendapatan/keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan sumber modal sendiri yang berasal dari eksternal dalam seluruh dana yang disetor oleh pemiliknya yang bentuknya tergantung dari bentuk hukum perusahaan tersebut. Sumber Modal menurut Bambang Riyanto (2008) terdiri dari Sumber Internal dan Eksternal 1).Sumber Internal. Modal yang berasal dari sumber intern perusahaan adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri berasal dari hasil aktivitas perusahaan yang bersangkutan selama periode tertentu. Contoh modal dari sumber inter adalah keuntungan yang ditahan (retained earning) dan akumulasi penyusutan. a.Laba Ditahan (Retained Earning ) Laba ditahan merupakan laba/keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai poenggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan (Retained Earning). Besarnya Retained Earning dipengaruhi besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu. Selain itu laba ditahan juga dipengaruhi oleh kebijakan deviden (devidend policy) dan kebijakan penanaman kembali yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan. Meskipun laba yang diperoleh perusahaan besar, namun bila perusahaan 15 mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden maka bagian laba yang ditahan menjadi kecil. Tujuan perusahaan melakukan kebijakan penanaman kembali (plowing back policy) adalah : -Dapat meningkatkan tingkat pengembalian (Rate of Return) yang lebih besar dari biaya modalnya (Cost of Capital). -Dapat menstabilkan deviden -Dapat digunakan sebagai dana cadangan dalam keadaan darurat atau untuk kebutuhan ekspansi. b.Depresiasi (Penyusutan Asset) Sumber intern selain berasal dari laba dan cadangan juga berasal dari akumulasi penyusutan/depresiasi. Besarnya akumulasi depresiasi yang terbentuk dari depresiasi setiap tahunnya adalah tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan. Semakin besar jumlah akumulasi depresiasi maka semakin besar sumber dana intern yang dapat digunakan untuk mendanai kegiatan usahanya, sehingga semakin besar pula peluang perusahaan untuk meningkatkan keuntungannya. c.Cadangan Cadangan merupakan bagian dari pendapatan yang disisihkan dalam beberapa waktu yang lampau atau tahun yang berjalan. Yang termasuk dalam cadangan adalah cadangan eksspansi, cadangan modal kerja,cadangan selisih kurs dan cadangan untu menampung hal-hal atau kejadian yang tidak diduga sebelumnya 2).Sumber Eksternal Sumber Ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber dana yang berasal dari luar perusahaan diperoleh dari Pinjaman/Kreditur dan Pemilik atau penanam modal dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur tersebut biasanya disebut modal asing. 16 Modal sendiri dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terdiri dari : (Weston JF 2008) a.Modal saham Saham merupakan tanda bukti penyertaan modal dalam perusahaan (PT) tersebut dimana pemilik bukti penyertaan tersebut dapat menjualnya kepada investor lain di luar perusahaan. Jenis-jenis Saham adalah : 1).Saham Biasa ( Common stock) 2)Saham Preferen ( Preferred Astock) 3)Saham kumulatif Preferent ( Cummulative Prefered Stocks) 2.1.1.3.Perhitungan Pertumbuhan Modal Cara menentukan perhitungan pertumbuhan perusahaan dilakukan dengan menghitung selisih modal periode sekarang dengan modal perode tahun lalu. Pertumbuhan Modal = )ݐ݁ݏܣ(݈ܽ݀ ܯ ௧ − )ݐ݁ݏܣ(݈ܽ݀ ܯ.௧ିଵ Semakin besar pertumbuhan modal, maka semakin besar pula peluang perusahaan untuk meningkatkan laba masa depannya. Dari uraian diatas maka dapat ditarik Hipotesis berikut : ܪଵ = Terdapat pengaruh pertumbuhan modal terhadap laba masa depan 2.1.2.Arus Kas (Cash Flows) Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas (cash flows) tersebut. Menurut Baridwan (2004) Laporan Arus kas (cashflows) adalah laporan yang menunjukkan aliran arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi (operating), investasi (investing) dan pendanaan (financing) suatu badan usaha selama satu periode. 17 2.1.2.1.Kegunaan Informasi Arus Kas (cashflows) Kas merupakan aktiva yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan, yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru. Kegunaan informasi arus kas (cashflows) bagi Investor, Kreditur dan pihak lain menurut Koieso ( 2010) adalah : 1.Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan kewajibannya 2.Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa mendatang 3.Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari kegiatan operasi 4.Transasksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas selama suatu periode. 2.1.2.2.Klasifikasi Arus kas (cash flows) Laporan arus kas (cashflows) melaporkan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan yang merupakan aktivitas utama dalam bisnis perusahaan. Menurut Subramanyam (2004:5) Klasifikasi arus kas (cash flows) menurut aktivitas antara lain : 1).Aktivitas Operasi (Operating Activities) Aktivitas Operasi merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas (cash flows) masuk dan arus kas (cash flows) keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok. 2).Aktivitas Investasi ( Investing Activities) Aktivitas Investasi merupakan cara untuk memperoleh dan menghentikan aktiva non kas (dan aktiva setara non kas). Aktivitas ini meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. 3).Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) 18 Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis.Aktivitas ini meliputi perolehan pinjaman dari kreditor dan pembayaran pokok pinjaman. Aktivitas ini juga meliputi kontribusi dan penarikan oleh pemilik, serta pengembalian atas investasi mereka (deviden). 2.1.2.3.Arus kas (cashflows) dalam Investasi Menurut Agus Hardjito (2011,145) terdapat 3 aliran cash (cash flow) yang terjadi dalam investasi, yaitu : 1).Initial Cashflow (Capital Outlays) Initial Cashflow (Capital Outlays) merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi. Cashflow ini misalnya harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan investasi aktiva tetap lainnya. 2).Operational Cashflow Operational Cashflow merupakan arus kas yang terjadi selama umur investasi. Operational Cashflow berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Operational Cash Flow (cash inflow) ini biasanya diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa arus kas masuk bersih (Proceeds). Besarnya Proceeds terdiri dari Laba setelah Pajak (Earning After Tax) ditambah depresiasi. Perhitungan Proceed dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut.( Agus Hardjito, 2014:146) : Bila menggunakan Modal Sendiri, Proceed (cashinflow) Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) + Depresiasi Bila menggunakan ModalAsing, Proceed (cash inflow) Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) + Bunga (1-Pajak) + Depresiasi Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (1-Pajak) + Depresiasi 3).Terminal Cashflow Terminal cashflow merupakan arus kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu investasi. Terminal cashflow ini dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan 19 modal kerja yang digunakan untuk investasi. Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan. Perhitungan arus kas (cashflow) ini akan menentukan besarnya pendapatan/laba yang akan dihasilkan perusahaan. Semakin besar arus kas maka semakin besar dana yang dapat digunakan untuk investasi sehingga semakin besar laba yang akan diperoleh (laba masa depan). Dari uraian diatas dapat ditarik Hipotesis : H2 : terdapat pengaruh Arus Kas (Cashflow) terhadap laba masa depan perusahaan 2.1.3. Laba Ditahan (Retained Earning) Laba ditahan merupakan modal yang dihasilkan perusahaan yang bersumber dari kinerja usaha, berupa laba operasi, pendapatan dari kegiatan lainnya serta hasil dari pos-pos luar biasa lainnya. 2.1.3.1.Pengertian Laba Ditahan (Retained Earning) Berikut pengertian Laba ditahan (Retained Earning) menurut para ahli Menurut Ridwan Sunjaya (2004 :380) “ Laba ditahan (Retained earning) merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai deviden, karenanya merupakan bentuk pembayaran intern “ Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2001:267) “Laba ditahan merupakan laba tidak dibagi atau ditahan dibatasi agar para pemegang saham tidak dapat meminta pembagian seluruh saldo laba tidak dibagi sebagai deviden, dimaksudkan agar tidak mengganggu jalannya usaha perusahaan “ Dengan adanya laba ditahan perusahaan memiliki sumber dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, baik sebagai cadangan maupun untuk kegiatan operasional. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa laba yang ditahan (Retained earning) tidak ada biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan, 20 sehingga dapat memberi peluang yang menguntungkan apabila digunakan sebagai salah satu sumber dana yang menguntungkan di masa depan (laba masa depan). Dari pernyataan diatas dapat ditarik Hipotesis : H3: Terdapat pengaruh Laba ditahan (Retained earning) terhadap Laba masa Depan Perusahaan. 2.1.4.Laba (Profit) Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. 2.1.4.1.Pengertian Laba (Profit) Berikut ini pengertian laba menurut beberapa ahli : Menurut Baridwan (2003:31) “Laba yaitu kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha pada suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik.” Menurut Subramanyam (2004:408) “ Laba (income juga disebut earning atau Profit) merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian.” 2.1.4.2.Karakteristik Laba Karakteristik laba dapat diidentifikasi dengan cara memahami batasan pengertian laba. Karakteristik Laba menurut Chariri dan Ghozali (2007:214) adalah : 1).Laba didasarkan pada transaksi aktual yang benar-benar terjadi (terutama pendapatan yang timbul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai penjualan tersebut). . 2).Laba merupakan prestasi perusahaan pada periode waktu tertentu. 21 3).Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. 4).Laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya Historis bagi perusahaan, yang melahirkan kepatuhan yang ketat pada prinsip biaya. 5).Laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasikan pada periode yang dikaitkan pada biaya relevan yang tepat atau sepadan. 2.1.5.Penelitian Terdahulu Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No 1 2 3 4 Peneliti (tahun) Amelia Wulandari (2010) Judul Variabel Hasil Analisis faktor yg Laba,Arus Kas, Secara parsial dan mempengaruhi Pihutang, Persediaan, simultan Laba, arus Kas, prediksi Laba Masa Laba Kotor Pihutang dan Persediaan Depan berpengaruh signifikan terhadap Laba Kotor. Cristian P Analisis Faktor Investor opportunity Set Secara simultan semua (2012) yang Kepemilikan variabel berpengaruh mempengaruhi institusional signifikan, secara parsial Kualitas Laba Komisaris Independen hanya kepemilikan Kepemilikan institusiolan yg Manajerial signifikan Dias Analisis faktor Profitabilitas, Firm Laba,dan firm size Ratnasari yang Size, Leverage. berpengaruh signifikan, (2012) mempengaruhi sedangkan Leverage Perataan Laba berpengaruh tdk signifikan Julia Fitri Analisis Faktor ROA, Arus Kas, cash Secara simultan dan (2010) yang Deviden parsial ROA, Arus Kas mempengaruhi dan Deviden Laba dan Arus Kas berpengaruh signifikan masa depan terhadap Laba 22 2.2. Kerangka Pemikiran Evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba serta kepastian mengenai risiko atas investasi yang akan atau telah dilakukan, diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Adanya evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba saat ini juga akan berdampak pada kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Faktor-faktor yang dapat memprediksi peningkatan laba diantaranya adalah adanya Modal yang optimal, arus kas, dan laba yang ditahan untuk meningkatkan kebutuhan modal perusahaan. Modal merupakan . barangbarang konkrit yang ada dalam perusahaan, terdapat pada neraca sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar yang terdapat pada neraca sebelah kredit (Bambang, 2008, 110). Jadi modal merupakan sumber dan alokasi dana yang dapat dikelola sehingga menghasilkan pendapatan. Penggunaan modal yang optimal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan laba dimasa yang akan datang. Faktor lain yang dapat meningkatkan laba adalah arus kas (cash flows). Arus kas menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007: 22) merupakan arus masuk dan arus keluar dari kas dan setara kas. Adanya arus kas yang cukup mencerminkan likuiditasnya tinggi, sehingga perusahaan dianggap mampu memenuhi kewajiban keuangannya, baik kewajiban finansial (hutang) maupun kewajiban perusahaan (operasional). Kegiatan operasional perusahaan yang tinggi akan memberikan kontribusi pendapatan yang tinggi pula, sehingga diperlukan strategi bagaimana manajer dalam perusahaan mengelola sumber dananya. Sumber dana yang optimal dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang tercermin dari peningkatan laba perusahaan. Peningkatan laba perusahaan juga dapat diperoleh bila perusahaan melakukan penambahan modal perusahaan. Salah satu sumber modal yang mudah dan murah biaya modalnya diperoleh dari laba ditahan. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indri Yuliafitri (2011) yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laba dan Arus Kas masa depan pada perusahaan yang Go Publik. Hal ini 23 juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh D Ratnasari (2012) yang berjudul “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba masa depan”. Penelitian Dias Ratnasari dilakukan dengan yang mengukur bagaimana pengaruh laba, arus kas dan deviden terhadap laba masa depan. Selain itu Amelia Wulandari (2010) juga melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Faktor yang mempengaruhi Prediksi Laba Masa Depan Perusahaan” dengan variabel prediktor adalah Laba Kotor , Pihutang, Persediaan dan Arus Kas. Berikut ini kerangka Penelitian yang berkaitan dengan Pertumbuhan Modal, Arus kas , Laba Ditahan dan Laba masa Depan : Gambar 2.2 Kerangka Penelitian Pertumbuhan Modal Arus Kas (Cashflow) Laba Masa Depan Laba Ditahan 2.3. Hipotesis Berdasarkan kerangka Pemikiran diatas maka dapat disimpulkan hipotesis berikut : 1.Terdapat pengaruh secara parsial Pertumbuhan Modal, Arus Kas (Cashflow) dan Laba Ditahan (Retained Earning) terhadap Laba masa Depan 2. Terdapat pengaruh secara simultan Pertumbuhan Modal, Arus Kas (Cashflow) dan Laba Ditahan (Retained Earning) terhadap laba masa Depan 24 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian . Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai Pertumbuhan Modal, Arus Kas (Cashflow) , Laba Ditahan dan Laba pada industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3.2 . Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Gima (2008:37) mengemukakan bahwa metode deskriptif adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan mengumpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang. 3.2.1.Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yaitu : 1).Variabel Independen (X) Yang dimaksud dengan variabel independen yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel yang berdiri sendiri yang tidak bergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah : .X1 = Pertumbuhan Modal .X2 = Arus Kas (Cash Flow) .X3 = Laba Ditahan (Retained Earning) 2).Variabel Dependen (Y) Yang dimaksud dengan variabel dependen yaitu variabel terikat (atau tidak bebas) atau variabel yang dipengaruhi variabel lain atau variabel independen. Adapun yang berfungsi sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah Laba masa depan. 25 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi operasional Indikator (X1) Pertumbuhan Modal Merupakan selisih Modal antara dua waktu yaitu tahun (t-1) terhadap modal tahun ke t Total Asset th( t-1) Total Asset th t (X2) Arus Kas (Cash Flow) Merupakan aliran arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi (X3) Laba Ditahan Selisih Laba bersih setelah pajak dengan Deviden yang dibagikan Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari asset yang digunakan . (Y) Laba (Profit) Satuan Skala Rp Rasio Rp Rasio EAT Deviden Rp Rasio Earning After Tax Rp Rasio EBIT Pajak Depresiasi 3.2.2 Jenis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.Berdasarkan sumbernya, data sekunder dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis data, yaitu : 1.Data Internal Dokumen-dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan , dicatat dan disimpan di dalam suatu organisasi merupakan tipe data internal. 2.Data Eksternal Data sekunder /eksternal pada umumnya disusun oleh entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. Misalnya buku, jurnal, terbitan yang dikeluarkan media massa, dan lain-lain. 26 3.2.3.Model Penelitian Pertumbuhan Modal (X1) Arus Kas (Cashflow) (X2) Laba (Profit) (Y) Laba Ditahan (X4) Gambar 3.1 Model Penelitian 3.2.4. Populasi & sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016 yaitu 164 perusahaan . Sampel yang berdasarkan cluster sampling, yaitu sektor aneka industri untuk periode tahun 2016. 3.2.5.Data yang diperlukan Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1.Pertumbuhan Modal = Total Modal (Total Asset) tahun t – Total Modal (Total Asset) tahun t-1 2.Arus Kas (Cashflow) = EBIT (1-t) + depresiasi 3.Laba Ditahan = ( EAT – Deviden) 4.Laba ( Earning Before Interest tax = EBIT) (Bambang Riyanto, 2008:60) Berdasarkan paradigma Penelitian, maka alat analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur (Path analysis). 27 3.2.6.Alat Analisis Analisis jalur (Path Analysis) menggunakan korelasi dan regresi dimana dalam gambar struktural path analysis dijelaskan bahwa ada hubungan antara Pertumbuhan Modal (X1), Arus Kas (X2) dan Laba Ditahan (X3) terhadap Laba Masa depan( Y). Untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung berdasarkan model penelitian diatas, maka tahapan penyelesaiannya disajikan dalam tabel berikut Tabel 3.2. Pengaruh langsung & Tidak langsung Pertumbuhan Modal, Arus Kas, Laba ditahan terhadap laba masa depan No 1 Uraian (ߩݔݕଵ )ଶ . Y (ߩݔݕଵ ) (rݔଵݔଶ) (ߩݔݕଶ ) Pengaruh Tidak langsung ܺଵ ܺଶ Y Pengaruh Tidak langsung ܺଵ ܺଷ Y TOTAL (ߩݔݕଵ ) (rݔଵݔଷ) (ߩݔݕଷ ) A B C D X2 terhadap Y Pengaruh Langsung ܺଶ 3 Total X1 terhadap Y Pengaruh Langsung ܺଵ 2 Pengaruh Y (ߩݔݕଶ ) Pengaruh Tidak langsung ܺଶ ܺଵ Y Pengaruh Tidak langsung ܺଶ ܺଷ Y TOTAL (ߩݔݕଶ ) (ߩݔݕଶ )ଶ (rݔଵݔଶ) (ߩݔݕଵ ) (rݔଶݔଷ) (ߩݔݕଷ ) E F G H X3 terhadap Y Pengaruh Langsung ܺଷ Pengaruh Tidak langsung ܺଷ ܺଵ Y Pengaruh Tidak langsung ܺଷ ܺଶ Y TOTAL TOTAL Pengaruh Pengaruh faktor lain Y (ߩݔݕଷ ) (ߩݔݕଷ ) (ߩݔݕଷ )ଶ (rݔଵݔଷ) (ߩݔݕଵ ) (rݔଷݔଶ) (ߩݔݕଷ ) X1, X2, X3 Terhadap Y I J K L D+H+L 28 3.2.7.Uji Hipotesis 1).Penetapan Hipotesis Operasional Penulis menetapkan hipotesis operasional sebagai berikut a).Hipotesis Secara Simultan H0:ρYX1X2=0 Secara simultan terdapat pengaruh tidak signifikan Pertumbuhan Modal, Arus Kas, dan Laba ditahan terhadap Laba Masa Depan pada industri manufaktur di BEI Ha ρYX1X2 ≠ 0 Secara simultan terdapat pengaruh signifikan Pertumbuhan Modal, Arus Kas, dan Laba ditahan terhadap Laba Masa Depan pada industri manufaktur di BEI b).Hipotesis Secara Parsial H0 : ρ YX1 = 0 Secara simultan terdapat pengaruh tidak signifikan Pertumbuhan Modal, terhadap Laba Masa Depan pada industri manufaktur di BEI Ha : ρ X1 ≠ 0 Secara simultan terdapat pengaruh signifikan Pertumbuhan Modal terhadap Laba Masa Depan pada industri manufaktur di BEI H0 : ρYX2 = 0 Secara parsial Arus kas (cashflow) berpengaruh tidak Signifikan terhadap Laba masa depan pada industri manufaktur yang tercatat di BEI Ha : ρYX2 ≠ Secara parsial Arus kas (cashflow) berpengaruh Signifikan terhadap Laba masa depan pada industri manufaktur yang tercatat di BEI 3.H0 : ρYX3 = 0 Secara parsial Laba Ditaha (Retained Earning) berpengaruh tidak Signifikan terhadap Laba masa depan pada industri manufaktur yang tercatat di BEI Ha : ρYX3 ≠ 0 Secara parsial Laba Ditaha (Retained Earning) berpengaruh Signifikan terhadap Laba masa depan pada industri manufaktur yang tercatat di BEI 29 3.2.8..Penetapan Tingkat Signifikansi Tingkat signifikansi yang dipilih dalam penelitian ini adalah α = 0,05.. Kriteria Uji Secara parsial : Significance t < α = 0,05 H0 ditolak. Ha diterima Significance t > α = 0,05 H0 diterima,Ha ditolak. Secara Simultan Significance F < α = 0,05 H0 ditolak.Ha diterima Significance F > α = 0,05 H0 diterima.Ha ditolak Atau,Jika p-value pada kolom sig < level of significant (α = 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika p-value pada kolom sig > level of significant (α = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak. 3.2.9.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian, akan dilakukan analisa secara kuantitatif. Dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah di tetapkan itu diterima atau ditolak. Dan dalam pengolahan data dibantu oleh program SPSS 21. 30 BAB IV BIAYA & JADWAL KEGIATAN 4.1.BIAYA Berikut ini daftar rincian biaya Penelitian Dosen Pembina Tabel 4.2 Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran 1 Gaji dan Upah ( max 30%) Biaya yang diusulkan Rp 5.000.000 2 Bahan habis pakai & Peralatan (max 50) Rp 8.675.000 3 Perjalanan ( maks 15%) Rp 2.500.000 4 Lain-lain Publikasi, seminar,laporan dll(10-15%) Rp 1.175.000 Jumlah Rp 17.350.000 Terbilang : Tujuh belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah 4.2.JADWAL KEGIATAN Tabel 4.3 Jadwal Penelitian Kegiatan Pembuatan Proposal PPM Pengajuan Proposal Penelitian Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Laporan Akhir Jadwal Penelitian Mei s/d April September Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 31 DAFTAR PUSTAKA Agus Hardjito, 2011,Manajemen Keuangan, Yogyakarta,: Ekonisia Alam S, 2013, Ekonomi, Jakarta , Penerbit Erlangga. Anis Chariri & imam Ghozali, 2007, Teori Akuntansi, Semarang BP Undip Bambang Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : Rineka Cipta. Belkoui & Ahmad Riahi, 2006, Teopri Akuntansi, Edisi 5, Jakarta, salemba Empat Brigham, Eugene F dan Houston Joel F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta Selatan : Salemba Empat. Gima Sugiama. 2008. Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung : Guardaya Intimarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2007, Standar Akuntansi Keuangan, jakarta, Salema Empat. Kasmir. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kesebelas. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Keiso, 2010, Akuntansi Intermediate, Jakarta, Penerbit Erlangga Subramanyam, 2004, Analisa laporan Keuangan, Edisi 8, Jakarta, Salemba Empat. Zaki baridwan, 2001, Intermediate Akuntansi, Yogyakarta, BPFE Gadjah Mada Amelia wulandari, 2010, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi prediksi Laba Masa Depan Perusahaan , Unika Sugijopranoto Cristian paulus, 2012, Analisis faktor yang mempengaruhi kualitas Laba Dhias Ratnasari, 2012, Analisis faktor yang mempengaruhi Perataan laba pada Perusahaan Manufaktur,Semarang, Diponegoro Jurnal of Management Julia Fitri,2010,Analisis faktor yang mempunyai Laba dan Arus Kas masa depan, Trunojoyo Jurnal Investasi vol 1 32 LAMPIRAN 1 Format Justifikasi Anggaran 1. Honor Honor Ketua Anggota 1 Honor/Jam Waktu Minggu (Rp) (jam/minggu) 30.000 5 20. 20.000 5 20 SUB TOTAL (Rp) Honor per Tahun (Rp) 3.000.000 2.000.000 5.000.000 2. Peralatan Penunjang dan Bahan Habis Pakai Material Kertas A4 Pembelian pulsa Pembelian hard disk external Pembelian Data Tinta printer Cetak laporan Cetak proposal Pengolahan data Justifikasi Harga Kuantitas Pemakaian Satuan (Rp) Administrasi komunikasi Penyimpan data Lap Keuangan Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi 5 4 1 Harga Peralatan Penunjang (Rp) 50.000 100.000 1.225.000 250.000 400.000 1.225.000 40 100.000 4 75.000 5 100.000 5. 100.000 1 1.500.000 SUB TOTAL (Rp) 4.000.000 300.000 5.00.000 5.00.000 1.500.000 8.675.000 3. Perjalanan Material Justifikasi Perjalanan Perjalanan ke Pusat Mengambil Informasi Pasar Modal data Kuantitas Harga Satuan (Rp) Biaya per Tahun (Rp) 2 1.250.000- 2.500.000- SUB TOTAL (Rp) 2.500.000- 4.Lain-lain Material Publikasi, laporan, Seminar dll Justifikasi Publikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Biaya per Tahun (Rp) 1 1.000.000 1.175.000 SUB TOTAL (Rp) 1.175.000 TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) 17.350.000 33 LAMPIRAN 2 Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas No Nama / NIDN 1 Elis Listiana Mulyani.,SE.,MM/ 0420076302 Instansi Asal UNSIL Bidang Ilmu Manajemen Keuangan Alokasi Waktu (jam/minggu) 5 2 Usman Mulja Kusumah.,SE.,Ak UNSIL Akuntansi/ Keuangan 5 3 H Asep Budiman SE.,MP Unsil M Operasional 5 Uraian Tugas Mengkoordinir kegiatan penelitian. Membuat proposal penelitian. Membuat laporan akhir. Mempersiapkan bahan penelitian Mengumpulkan Data Analisis hasil pengolahan data. Mengolah data. Mempersiapkan bahan penelitian Mengumpulkan Data Analisis hasil pengolahan data. Mengolah data 34 LAMPIRAN 3 BIODATA 35 36 37 LAMPIRAN 4. SURAT PERNYATAAN