BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan. Laporan keuangan mempunyai peran penting dalam penilaian kinerja perusahaan karena W D menggambarkan informasi kegiatan keuangan perusahaan di setiap periodenya. Laporan keuangan juga merupakan media komunikasi antara manajemen (internal perusahaan) dengan investor atau publik (eksternal perusahaan) yang memiliki K U kepentingan. Investor cenderung berinvestasi pada perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lebih tepat waktu karena lebih dapat dipercaya. Oleh karena itu laporan keuangan sangat penting disajikan tepat waktu. Laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu atau sesegera mungkin untuk menghindari berkurangnya @ relevansi informasi dalam laporan keuangan tersebut. Ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan juga telah disampaikan oleh Bapepam. Berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No : Kep346/BL/2011 Tanggal 5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik, laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Pentingnya laporan keuangan yang diterbitkan tepat waktu menyebabkan adanya penerbitan sanksi pada perusahaan yang 1 tidak patuh terhadap peraturan, yaitu dengan diterbitkannya keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 Tanggal 19 Juli 2004 Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam perusahaan, yaitu profitabilitas dan debt to total assets ratio yang sejalan dengan hasil penelitian Wirakusuma dan Cindrawati (2011) serta Hilmi W D dan Ali (2008). Bagi investor (pemegang saham) atau calon investor, profitabilitas dan debt to total assets ratio merupakan informasi yang penting karena dua faktor keuangan ini menjadi perhatian utama investor, karena semakin tinggi laba maka K U tujuan investor terpenuhi yaitu berinvestasi untuk mendapatkan laba. Hal ini sangat penting bagi para pemegang dan calon pemegang saham karena tingkat keuntungan akan mempengaruhi harga saham yang mereka miliki. Menurut Sartono (2001) bagi investor, profitabilitas sangat penting karena pemegang saham akan melihat @ keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Debt to total assets ratio merupakan informasi yang menunjukkan seberapa besar jumlah aset perusahaan untuk membiayai atau menutup utang perusahaan, sehingga dapat menujukkan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat bila rasio rendah. Bila kondisi keuangan sehat, perusahaan akan lebih dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangannya karena tidak ada konflik atau perbedaan pendapat antara auditor dan manajemen. Oleh sebab itu laporan keuangan tidak mengalami keterlambatan dalam mempublikasikan laporan keuangan ke publik. Apabila ada keterlambatan pelaporan 2 keuangan, investor akan meragukan kinerja perusahaan tersebut. Debt to total assets ratio yang tinggi akan meningkatkan perhatian auditor bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya yang menyebabkan auditor memerlukan waktu yang semakin lama mengakibatkan pelaporan keuangan mengalami keterlambatan. Suatu perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dan debt to W D total assets ratio yang rendah, bila didukung dengan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan besar maka perusahaan akan lebih dapat tepat waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan. Apabila semakin besar perusahaan maka K U perusahaan tersebut akan semakin dianggap memiliki sistem yang bagus dan lebih siap mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu, sebab perusahaan memiliki sistem informasi dan manajemen yang bagus. Jika perusahaan tidak memiliki sistem informasi dan manajemen yang bagus maka tidaklah mungkin perusahaan dapat @ menjadi perusahaan besar. Definisi dari Ukuran Perusahaan itu sendiri adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari besarnya total aset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Febrianty (2011) ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka akan melaporkan semakin cepat karena perusahaan memiliki lebih banyak sumber informasi. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar biasanya memiliki sistem pengendalian internal yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat 3 kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Selain faktor- faktor keuangan, faktor non keuangan juga dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan. Seperti yang diungkapkan oleh Almalia dan Setiady (2006) bahwa keterlambatan dalam penyelesaian penyajian laporan keuangan dapat memberikan indikasi yang positif maupun negatif mengenai informasi yang W D terkandung dalam laporan keuangan. Faktor non keuangan yaitu ukuran KAP (Kantor Akuntan Publik) juga dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan jika perusahaan menggunakan K U KAP Big Four. Hal ini dapat berpengaruh karena KAP Big Four merupakan KAP bertaraf internasional yang memiliki banyak cabang di banyak Negara serta memiliki banyak tenaga kerja yang akan semakin menjamin kinerjanya dalam mengaudit suatu perusahaan. KAP Big Four juga dianggap lebih berkompeten dan memiliki lebih @ banyak pengalaman dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Faktor lain yang dapat berpengaruh dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan ialah latar belakang pendidikan dewan direksi. Laporan keuangan perusahaan yang dibuat manajemen sangat dipengaruhi oleh dewan direksi yang merupakan pemimpin dari manajemen tersebut. Dewan direksi yang memberi perintah kepada manajemen akan lebih mengerti laporan keuangan apabila direksi tersebut memiliki latar 4 belakang bidang akuntansi baik dalam pengalaman atau juga kemampuan membuat laporan keuangan. Jika laporan keuangan dibuat dengan baik, maka akan memudahkan auditor untuk memeriksa laporan keuangan tersebut, sehingga laporan keuangan dapat dipublikasikan secara tepat waktu. Seperti yang terdapat pada Kusumastuti, Supatmi, dan Sastra (2007) bahwa anggota dewan yang memiliki latar pendidikan ekonomi dan bisnis memiliki kemampuan yang lebih baik dalam W D mengambil keputusan bisnis (tidak semua spesifik membedakan antara akuntansi dengan manajemen). Hal ini menunjukan bahwa pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik juga dapat berpengaruh pada publikasi laporan keuangan secara tepat waktu. Latar belakang pendidikan bidang akuntansi setidaknya memiliki pengalaman K U / kemampuan untuk membaca dan memahami alur dan sistem laporan keuangan perusahaan. Selain itu, dewan direksi yang memiliki latar belakang pendidikan bisnis akan lebih baik dalam mengelola bisnis dan mengambil keputusan, menurut Bray, Howard, dan Golan (1995) dalam Suhardjanto dan Novita (2010). @ Penelitian dengan variabel-variabel di atas memiliki hubungan yang saling berpengaruh. Penelitian ini dilakukan karena adanya ketidakkonsistenan antara penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang diambil dari beberapa penelitian. Perbedaan hasil penelitian yang tidak konsisten yaitu ukuran KAP, dalam penelitian Iskandar dan Trisnawati (2010) dan Laksono (2014) menyatakan bahwa variabel ukuran KAP berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan, namun hasil itu 5 tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianty (2011) dan Juanita dan Satwiko (2012) yang menyatakan variabel ukuran KAP tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian dari Ifada (2009), Febrianty (2011) dan Laksono (2014) menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian Iskandar dan Trisnawati (2010) W D serta Juanita dan Satwiko (2012) menyatakan sebaliknya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Laksono (2014) dinyatakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan, namun tidak K U sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ifada (2009) dan Juanita dan Satwiko (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Febrianty (2011) dan Laksono (2014) menyatakan bahwa variabel debt to total assets ratio berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan penelitian Iskandar dan Trisnawati @ (2010) dan Juanita dan Satwiko (2012) menyatakan sebaliknya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada penelitian ini penulis menguji latar belakang dewan direksi jurusan akuntansi dengan jurusan manajemen. Meski penelitian sebelumnya banyak meneliti latar belakang pendidikan dewan direksi, namun penelitian sebelumnya mengaitkan latar belakang pendidikan dewan direksi ini terhadap variabel dependen yang lain. 6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah profitabilitas, ukuran KAP, latar belakang pendidikan dewan direksi, ukuran perusahaan, dan Debt to Total Assets Ratio berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan? W D 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa faktor ukuran KAP, debt to total assets ratio, latar belakang K U pendidikan dewan direksi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Kontribusi Penelitian @ Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak terutama pada pihak manajemen. Bagi manajemen untuk dapat mengupayakan banyak investor datang untuk berinvestasi didalam perusahaannya dibutuhkan kepercayaan dari investor dengan cara mempublikasikan laporan keuangan secara tepat waktu. Sehingga penelitian mengenai faktor ukuran KAP, debt to total assets ratio, latar belakang pendidikan dewan direksi , ukuran perusahaan, dan profitabilitas merupakan hal-hal yang harus diperhatikan karena dapat menurunkan potensi keterlambatan pada pelaporan keuangan bagi manajemen terutama pada perusahaan. 7 1.5 Sistematika Penelitian Penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi, W D dan sistematika penelitian. Bab II Landasan Teori. Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan serta penelitian- K U penelitian sebelumnya sebagai pendukung penelitian ini. Dalam bab ini juga membahas tentang kerangka pemikiran dan juga hipotesis. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini menjelaskan mengenai cara atau metode yang akan digunakan @ dalam penelitian ini, seperti: jenis penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, dan definisi masing- masing variabel. Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini terdapat analisis data statistik dan pengujian hipotesis yang diteliti dan analisis pembahasan hasil dari penelitian ini. Bab V Penutup 8 Merupakan bab terakhir dalam penulisan penelitian yang membahas kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya. W D @ K U 9