BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR NOMOR : 145 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR, Menimbang : a. b. c. Mengingat : bahwa dalam RPJMN Tahun 2010-2014 yang dijabarkan dalam RKP Tahun 2013 mencantumkan pengelolaan sanitasi permukiman di daerah merupakan prioritas nasional yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013, bahwa untuk meningkatkan kualitas kawasan perkotaan, pemerintah daerah memprioritaskan kebijakan percepatan pembangunan sanitasi permukiman. bahwa untuk menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 660/4919/SJ tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di daerah perlu membentuk Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkannya dengan Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Timur. 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara RI Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur di Provinsi Sulawesi Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4875); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2007 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP); 15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pemukiman (KSNP-SPALP); 16. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Repulik Indonesia Nomor 660/4919/SJ Tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman di Daerah; 17. Peraturan Daerah Bolaang Mongondow Timur Nomor 05 Tahun 2011 tentang Organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Litbang dan Penanaman Modal Daerah; 18. Peraturan Daerah Bolaang Mongondow Timur Nomor 17 Tahun 2012 tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Timur Nomor 35 Tahun 19. 2012 tentang Penjabaran Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR KESATU : Membentuk Kelompok Sanitasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan susunan sebagai berikut : a. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur b. Sekretaris : Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur c. Bidang – Bidang : 1) Bidang Perencanaan Ketua : Kepala Bappelitbangdal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Fisik dan Prasana Bappelitbangdal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Anggota : - Kasubid Kimpraswil Fisik dan Prasarana Bappelitbangdal. - Kasubid Tata Ruang, Tata Guna Tanah dan Lingkungan Hidup Bappelitbangdal. 2) Bidang Pendanaan Ketua : Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kab. Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Anggaran DPPKAD Kab. Bolaang Mongondow Timur. Anggota : - Kasie Perencanaan dan Penyusunan APBD DPPKAD Kab. Bolaang Mongondow Timur. - Kasubag Program dan Pelaporan Bappelitbangdal. 3) Bidang Teknis Ketua : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Wakil Ketua : Kabid Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Anggota : - Kasie Penataan Sarana dan Prasarana Dinas PU. - Kasie Kebersihan dan Persampahan Dinas PU. - Kasie Perumahan dan Permukiman Dinas PU. 4) Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan masyarakat Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Wakil Ketua : Kabid Promosi Kesehatan dan Penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan. Anggota : - Kabid P2P dan Wabah Dinas Kesehatan - Kasie Penyehatan Lingkungan. - Kasie Promosi Kesehatan dan Pengembangan Media Dinas Kesehatan. 5) Bidang Monitoring dan Evaluasi Ketua : Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan Badan Lingkungan Hidup. Anggota : - Kasubid Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup. - Kasubid Pemulihan Kualitas. 6) Sekretariat : - Kabag Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Bolaang Mongondow Timur. - Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah Kab. Bolaang Mongondow Timur - Kasubag Pelaporan Bagian Pembangunan Setda. - Kasubag Pengendalian Bagian Pembangunan Setda. KEDUA : Pokja Sanitasi sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU berfungsi sebagai berikut : 1. Koordinasi, yaitu mengoordinasikan pelaksanaan program PPSP di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. 2. Advokasi, yaitu meningkatkan kesadaran, kepedulian, komitmen dan kemampuan berbagai pemangku kepentingan sanitasi di seluruh wilayah kabupaten/kota untuk turut serta dalam pembangunan Sanitasi 3. Advisori, yaitu memberikan input strategis bagi pengembangan kebijakan, program, kegiatan yang dibutuhkan pemerintah provinsi dan pokja sanitasi kab/kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan sanitasi KETIGA : Pokja SANITASI Kabupaten/Kota mempunyai Tugas : a. Ketua : 1) Mengendalikan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan peran, fungsi, dan tugas pokja sanitasi kabupaten/kota. 2) Mengendalikan pengelolaan kerja pokja sanitasi kabupaten/kota agar tetap sesuai dengan misi kabupaten/kota. 3) Memberikan arahan kebijakan terkait pelaksanaan fungsi pokja sanitasikabupaten/kota. 4) Memastikan optimalisasi dukungan seluruh sumber daya bagi pokja sanitasi kabupaten/kota. b. Sekretaris: 1) Mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan teknis program kerja pokja sanitasi kabupaten/kota. 2) Merumuskan kebijakan penguatan kelembagaan pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota dalam pelaksanaan program PPSP dan sejenisnya. 3) Memberikan masukan strategis terkait aspek kelembagaan dalam penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek kelembagaan dalam BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi sanitasi provinsi. 4) Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kerja antar bidang. 5) Menghimpun laporan bidang-bidang kerja pokja sanitasi kabupaten/kota. 6) Fasilitasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi PPSP oleh pokja sanitasi kabupaten/kota serta konsultasi ke provinsi dan pusat. 7) Menyiapkan pembentukan Kelompok Kerja Sanitasi kabupaten/kota. 8) Menyiapkan bahan masukan kepada pokja sanitasi provinsi dalam penyusunan roadmap Sanitasi Provinsi. 9) Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupaten/kota menghadiri pertemuan tahunan Kabupaten/Kota peserta program PPSP dan penguatan kapasitas kelembagaan PPSP. 10) Fasilitasi tim pokja sanitasi kabupaten/kota dalam melakukan penyusunan BPS dan SSK. 11) Melaksanakan tugas lain terkait dengan pelaksanaan program PPSP yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 12) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas terhadap ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. c. Bidang Perencanaan : 1) Mengoordinasikan pelaksanaan penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. (sesuaikan dengan masing-masing tahap) 2) Memastikan bahwa BPS dan SSK menjadi bahan masukan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah program PPSP yang dirumuskan kedalam dokumen RPJMD. 3) Memastikan kesesuaian prioritas program dan kegiatan PPSP yang dituangkan dalam SSK telah selaras dengan RPJMD. 4) Menyusun program dan kegiatan prioritas PPSP bersama-sama dengan bidang lain untuk bahan masukan penyusunan RKPD sebagai bahan penyusunan RKA-SKPD dalam rangka penganggaran dalam APBD. 5) Menyiapkan draft MPS yang berisikan program, kegiatan prioritas sanitasi yang berskala komunal, kawasan dan kota untuk disampaikan kepada pokja sanitasi provinsi. (untuk kabupaten/kota tahap MPS) 6) Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 7) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang perencanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. d. Bidang Pendanaan: 1) Mempersiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan MPS. (sesuaikan dengan tahapan program) 2) Memberikan masukan terhadap kebijakan dan peraturan daerah dalam upaya optimalisasi pengelolaan sanitasi, terutama terkait dengan pendanaan sanitasi di kabupaten/kota. 3) Memberikan masukan strategis terkait aspek pendanaan dalam penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek pendanaan dalam BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi provinsi. 4) Menyiapkan bahan masukan bidang pendanaan kepada pokja sanitasi dalam pelaksanaan/implementasi program PPSP. 5) Meneliti RKA-SKPD kabupaten/kota untuk memastikan pendanaan pada setiap tahapan program PPSP dialokasikan kedalam APBD. 6) Membuat laporan kerja terkait bidang pendanaan secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 7) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang pendanaan yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. e. Bidang Teknis : 1) Menyampaikan bahan masukan aspek teknis dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. (sesuaikan dengan tahapan program) 2) Memberikan masukan strategis terkait aspek teknis penyusunan SSK dan penyempurnaan terkait aspek teknis BPS dan SSK dari hasil review pokja sanitasi provinsi. 3) Menyiapkan bahan masukan bidang teknis kepada pokja sanitasi dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik program PPSP agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. 4) Membuat laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 5) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang teknis yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. f. Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat: 1) Mempersiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. (sesuaikan dengan tahapan program) 2) Menyiapkan bahan sosialisasi, advokasi dalam rangka pelaksanaan program PPSP. 3) Menyiapkan bahan untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif untuk menjadi pelaku individu dan masyarakat yang menjaga dan mengembangkan sanitasi sehat di kabupaten/kota. 9) Menyiapkan bahan masukan untuk penyusunan BPS, serta memberikan input strategis aspek PMJK dan komunikasi terhadap penyusunan SSK. (untuk kabupaten/kota tahap BPS dan SSK) 4) Membuat bahan laporan kerja terkait bidang tugas secara berkala kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 5) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang komunikasi, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. g. Bidang Pemantauan dan Evaluasi : 1) Menyiapkan bahan masukan dalam rangka penyusunan BPS, SSK, dan draft MPS. (sesuaikan dengan tahapan program) 2) Menyiapkan bahan untuk kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan pelaksanaan Program PPSP pada setiap SKPD terkait. 3) Menyusun rekomendasi tindak lanjut hasil temuan pelaksanaan program PPSP di kabupaten/kota untuk dilakukan perbaikan oleh SKPD terkait. 4) Membuat laporan kerja bidang secara berkala kepada ketua pokja sanitasi sanitasi kabupaten/kota. 5) Melaksanakan tugas lain terkait dengan bidang tugas yang ditugaskan oleh ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. 6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada ketua pokja sanitasi kabupaten/kota. h. Sekretariat Pokja Sanitasi, mempunyai tugas: 1) Menyiapkan pelaksanaan rapat-rapat internal pokja sanitasi, lokakarya, dan pelatihan. 2) Melakukan pengolahan dan menganalisa data kemajuan pelaksanaan PPSP kabupaten/kota melalui web: ppsp.nawasis.info. LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR NOMOR : TAHUN 2013 TANGGAL : 2013 TENTANG : PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR STRUKTUR POKJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR (Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 660/4919/SJ) KETUA Sekretaris Daerah Kab.Bolaang Mongondow Timur SEKRETARIS Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan SEKRETARIAT -Kabag Pembangunan Sekretariat Daerah. -Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah. -Kasubag Pelaporan Bagian Pembangunan Setda. -Kasubag Pengendalian Bag.Pembangunan Setda BIDANG PERENCANAAN Ketua : Kepala Bappelitbangdal Mongondow Timur. Kab. BIDANG PENDANAAN Bolaang Wakil Ketua : Kabid Fisik dan Prasana Bappelitbangdal. Anggota : -Kasubid Kimpraswil Fisik dan Prasarana Bappelitbangdal. -Kasubid Tata Ruang, Tata Guna Tanah dan Lingkungan Hidup Bappelitbangdal. Ketua : Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kab. Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Anggaran DPPKAD Mongondow Timur. Kab. Bolaang Anggota : -Kasie Perencanaan dan Penyusunan APBD . -Kasubag Program dan Pelaporan Bappelitbangdal. BIDANG KESEHATAN, KOMUNIKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG TEKNIS Ketua : Kepala Dinas Pekejaan Umum Kab. Bolaang Mongondow Timur. Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Cipta Karya Dinas PU Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan. Kab. Bolaang Anggota : -Kasie Penataan Sarana dan Prasarana Dinas PU. -Kasie Kebersihan dan Persampahan Dinas PU. -Kasie Perumahan dan Permukiman Dinas PU Anggota : -Kabid P2P dan Wabah. -Kasie Penyehatan Lingkungan. -Kasie Promosi Kesehatan Pengembangan Media dan BIDANG MONITORING DAN EVALUASI Ketua : Kepala Badan Lingkungan Bolaang Mongondow Timur. Wakil Ketua : Kabid Pengawasan, Pemulihan BLH. Hidup Kab. Pengendalian dan Anggota : -Kasubid Pengawasan dan Pengendalian BLH. -Kasubid Pemulihan Kualitas BLH.