un pr faku niversit naska dew b rogam s ultas ek tas muha ah publi

advertisement
PENG
GARUH ST
TRUKTUR A
AKTIVA, UKURAN
U
P
PERUSAHA
AAN,
T
TINGKAT
PERTUMBU
P
UHAN, PRO
OFITABIL
LITAS DAN
N
KE
EBIJAKAN DIVIDEN TERHADA
AP
ODAL
STRUKTUR MO
(Sttudi Empiriss Pada Peru
usahaan Perrbankan yang Terdafta
ar
di Burrsa Efek Ind
donesia Perriode 2008-22011)
NASKA
AH PUBLIIKASI
D
Diajukan
U
Untuk
Memeenuhi Tugass dan Syaraat-Syarat Gu
una Mempeeroleh Gelarr
Sarjana Ekonomi Progam
P
Stud
di Akuntanssi Fakultas Ekonomi
E
da
an Bisnis
Un
niversitas Muhammadiy
M
yah Surakaarta
Diisusun oleh:
DEW
WI IRAWA
ATI
B 200100079
PR
ROGAM S
STUDI AK
KUNTANS
SI
FAKU
ULTAS EK
KONOMII DAN BIS
SNIS
UN
NIVERSIT
TAS MUHA
AMMADIIYAH SURAKART
TA
2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. A. A.Yani Tromol Pos-l Pabelan Kartasura, Telp (0271)
(0271) 715448 Surakarta 57102
7l74l7,Fax
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing Skripsi/Tugas Akhir :
Pembimbing : Dr. Triyono, M.Si
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan Skripsi dari mahasiswa:
Nama
NIM
Program Studi
Judul Skripsi
DEWI IRAWATI
B 200 100 079
EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN
PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN,
PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP STRUKTUR MODAL
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
2014
SURAT PERI{YATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
B i smillahirrahmanirohim
Yang bertanda tangan di bawah ini
:
DEWI IRAWATI
B 200 100 079
EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN
PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN,
PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP STRUKTUR MODAL
Nama
NiM
Fakultas/Jurusan
Judul Skripsi
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Mernberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan
ini saya buat dengan sesungguhnya
di gunakan sebagaimana
dan semoga dapat
mestinya.
Surakarta, Maret2074
":A::,
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur aktiva, ukuran
perusahaan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap
struktur modal (leverage).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011. Metode Purposive
sampling digunakan untuk memilih sampel dan diperoleh 112 sampel perusahaan.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage, ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap leverage, sedangkan tingkat pertumbuhan
dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap leverage. Hasil penelitian ini
memberikan kontribusi kepada perusahaan perbankan bahwa keputusan struktur
modal perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan struktur aktiva dan
profitabilitas, sedangkan untuk memaksimalkan nilai leverage perlu
memperhatikan ukuran perusahaan yang terbukti berpengaruh signifikan positif.
Kata kunci: leverage, struktur aktiva, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan, profitabilitas, kebijakan dividen.
iv PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat pesat mulai tahun
1980-an membawa perekonomian Indonesia ke suatu tahapan baru dalam
perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana
masyarakat untuk berbagai tujuan telah mengalami peningkatan yang sangat
besar. Sektor perbankan, yang sebelumnya tidak lebih hanya sebagai fasilitator
kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar, telah berubah menjadi sektor
yang sangat berpengaruh bagi perekonomian.
Menurut Wild, et al (2005: 211) struktur modal (capital structure)
merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan. Sering kali
dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan. Stabilitas
keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi utang tergantung pada sumber
pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aktiva yang dimiliki perusahaan.
Dalam studi empiris leverage didefinisikan sebagai sebuah ukuran yang
menunjukkan seberapa besar tingkat penggunaan utang dalam membiayai aktiva
perusahaan. Ada tiga ukuran leverage yang sering digunakan sebagai proxy dari
struktur modal, yaitu rasio total debt to total asset, rasio log-term debt to total
asset dan short-term debt to total asset (Mas’ud, 2009).
Menurut Sambharakreshna (2010) struktur modal mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam operasional perusahaan. Perubahan struktur modal akan
membawa perubahan terhadap perolehan laba dimasa yang akan datang. Adanya
modal pinjaman dalam struktur modal perusahaan akan memberikan benefit bagi
perusahaan dengan rendahnya liabilitas pajak perusahaan. Namun demikian,
tingginya modal pinjaman akan membuat perusahaan harus menanggung biayabiaya agensi utang terutama dalam bentuk intensif untuk mengalihkan risiko.
Penggunaan modal pinjaman dalam stuktur modal yang bisa disebut
leverage, atau trading on the equity yang dimaksud untuk meningkatkan kekayaan
pemilik. Di satu sisi penggunaan sumber dana seperti utang atau penerbitan
obligasi untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menigkatkan risiko yang
ditanggung oleh pemegang saham, namun di sisi lain, penggunaan lebih banyak
1 utang juga akan memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan oleh
pemegang saham. Risiko yang tinggi akan cenderung menurunkan harga saham,
tetapi juga dapat meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan sehingga
akan menaikkan harga saham. Hal ini dikarenakan, penggunaan leverage
mempunyai implikasi penting dalam memberikan manfaat, yaitu (1) Pembayaran
bunga adalah tax deductible, yang menurunkan biaya efektif utang, (2)
Debtholder memperoleh return yang pasti, (3) Melalui financial leverage
dimungkinkan laba per lembar saham/EPS akan meningkat, (4) Kendali terhadap
operasi perusahaan oleh pemegang saham yang ada tidak berubah (Brigham dan
Joel, 1998) dalam Mas’ud (2009). Dilain pihak ada kerugian yang timbul dari
penggunaan leverage, (1) Semakin tinggi debt ratio, semakin berisiko perusahaan
karena semakin tinggi beban tetap, (2) Jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan
keuangan dan operating income tidak cukup menutup beban bunga, maka akan
menyebabkan kebangkrutan (Brigham dan Joel, 1998) dalam Mas’ud (2009), (3)
Munculnya agency problem (Van Horne, 2002) dalam Mas’ud (2009).
Menurut Indrajaya, et al (2011) secara matematis, struktur modal yang
optimal adalah proporsi utang dan ekuitas yang menyebabkan biaya modal
perusahaan/WACC (Weighted Average Cost of Capital) berada pada tingkat
minimal. Dimana WACC yang minimum akan memaksimalkan harga saham.
Namun menurut Brigham dan Houston (1998:27), dalam analisis ini terdapat
sejumlah kesulitan praktis, diantaranya suatu manajer perusahaan mungkin dapat
bersikap lebih konservatif dalam melakukan pendanaan terkait tanggung jawab
perusahaan pada kegiatan usaha yang bersifat memberikan pelayanan vital kepada
publik sehingga mereka akan membatasi penggunaan utang yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, meski
tindakan ini akan bertentangan dengan usaha memaksimumkan harga saham.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menitik beratkan
pada pengujian hipotesis, mengukur variabel yang sedang diteliti, dan akan
menghasilkan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode purposive
2 sampling dengan kriteria tertentu untuk mendapatkan populasi dan sampel sesuai
dengan kriteria penelitian.
Populasi yang akan diteliti adalah seluruh perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI periode 2008-2011. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling, dengan kriteria :
1. Perusahaan perbankan yang mempublikasikan laporan keuangan selama
periode penelitian.
2. Memiliki kelengkapan data-data yang dibutuhkan untuk pengukuran variabel
dalam penelitian ini.
Pengambilan data dan sampel penelitian ini dilakukan dengan metode
penggabungan atau polling data. Polling
data dilakukan dengan cara
menjumlahkan perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria selama periode
pengamatan untuk memungkinkan diperolehnya jumlah sampel yang lebih besar
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian
ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah
Analisis Kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik analisis berupa Analisis
Regresi Linear Berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk
mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel
independennya.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Setelah semua data terkumpul dari berbagai sumber, maka berdasarkan
teori yang ada penulis akan menganalisa data tersebut sesuai dengan pokok
permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi variabel leverage (LEV), struktur aktiva
(TANGB), ukuran perusahaan (FSIZE), tingkat pertumbuhan (GROW),
profitabilitas (PROF), dan kebijakan dividen (DPR).
3 Berikut analisis deskriptif terhadap variabel penelitian, yaitu tentang
deskriptif dari rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, minimum masingmasing variabel dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif
N
Minimum Maximum
Mean
Std.Deviation
LEV
112
0.792
0.940
0.8965
0.03107
TANGB
112
0.003
0.047
0.0159
0.00954
FSIZE
112
14.123
20.129 17.0035
1.67427
GROW
112
-0.099
1.162
0.1943
0.17979
PROF
112
-0.011
0.035
0.013
0.00826
DPR
112
0.000
13.386
1.3671
2.52066
Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dari hasil
perhitungan statistik deskriptif menunjukkan bahwa 112 perusahaan perbankan
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai rata-rata
profitabilitas yang diukur dengan ROA sebesar 0.0130, hasil ini menunjukkan
bahwa laba bersih yang dilaporkan oleh perusahaan rata-rata mencapai 0.0130
dari total aset yang dimiliki perusahaan. Sementara nilai ROA terendah sebesar
-0.011 dan nilai ROA tertinggi sebesar 0.035. Dengan standar deviasi sebesar
0.0826.
Kebijakan dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio. Dari hasil
perhitungan statistik deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata kebijakan dividen
dari 112 perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sebesar 1.3671, dengan nilai tertinggi dari kebijakan dividen sebesar
13.386 dan nilai terendah sebesar 0.000, dengan standar deviasi 2.52066.
B. Analisis Regresi Berganda
Tujuan utama analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap struktur modal.
Dalam penelitian ini terdapat satu model penelitian. Hasil analisis regresi linear
berganda dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawahini.
4 Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
LEV = α0 + β1TANGB + β2FSIZE + β3GROW + β4PROF + β5DPR + ε
Cons
tant
TANGB
FSIZE
GROW
PROF
DPR
R2
F
Adjus
ted R2
β
0.821
-0.642
0.006
0.013
-1.840
0.000
0.241
6.742
0.205
Sig.
(0.000)
(0.035)*
(0.001)*
(0.395)
(0.000)*
(0.706)
t
26.469
-2.14
3.348
0.854
-5.047
0.379
(0.000)
Penjelasan hasil regresi adalah sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 0.821 menunjukkan bahwa jika variabel TANGB,
FSIZE, GROW, PROF dan DPR diasumsikan konstan atau sama dengan nol
maka besarnya leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total
asset akan meningkat.
b. Dari hasil uji hipotesis menunjukan besarnya koefisien regresi variabel
TANGB bernilai negatif sebesar -0.642. Hasil ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi struktur aktiva (TANGB) perusahaan maka akan
menurunkan leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total
asset.
c. Koefisien regresi variabel FSIZE bernilai positif sebesar 0.006. Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat ukuran perusahaan (FSIZE)
maka akan meningkatkan leverage yang diukur dengan 1 minus equity all
over total asset.
d. Hasil uji hipotesis untuk variabel GROW menunjukan koefisien regresi
sebesar 0.013. Dari hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa semakin
tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan (GROW) maka akan meningkatkan
leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
e. Nilai koefisien regresi variabel PROF bernilai negatif sebesar -1.840. Dari
hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi profitabilitas
perusahaan (PROF) yang diukur dengan ROA maka akan menurunkan
leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
f. Koefisien regresi variabel DPR bernilai positif sebesar 0.000. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh kebijakan dividen yang diukur
dengan Dividend Payout Ratio (DPR) dengan naik turunnya leverage yang
5 diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Hal ini disebabkan karena
banyaknya perusahaan perbankan yang tidak membagikan kebijakan
dividennya.
C. Uji Ketepatan Model
1. Uji statistik F
Uji F digunakan untuk menguji apakah struktur aktiva (TANGB),
ukuran perusahaan (FSIZE), tingkat pertumbuhan (GROW), profitabilitas
(PROF) dan kebijakan dividen (DPR), secara bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap leverage (LEV). Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh data sebagai berikut:
Untuk variabel leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over
total asset didapatkan hasil bahwa nilai Fhitung (6.742) dengan nilai p-value =
0.000. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva (TANGB),
ukuran perusahaan (FSIZE), tingkat pertumbuhan (GROW), profitabilitas
(PROF) dan kebijakan dividen (DPR), secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap leverage. Dari hasil tersebut juga dapat
dijelaskan bahwa model goodness of fit.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2 dengan bantuan program
spss, dalam analisis regresi berganda, diperoleh angka adjusted R2 sebesar
0.205. Hal ini berarti bahwa 20.5% variasi leverage yang diukur dengan 1
minus equity all over total asset dijelaskan oleh variasi struktur aktiva,
ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, profitabilitas dan kebijakan
dividen. Sementara sisanya sebesar 79.5% diterangkan oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam observasi.
D. Uji Hipotesis (Uji statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individu. Pengujian regresi menggunakan
pengujian dua sisi (two tailed test) dengan α = 5% yang berarti bahwa tingkat
keyakinan sebesar 95%. Berdasarkan hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa:
6 a. Nilai thitung untuk variabel struktur aktiva (TANGB) pada model sebesar
(-2.140 < -1.981), dan nilai sig sebesar 0.035 <5%, sehingga H1 diterima
yang artinya struktur aktiva (TANGB) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
b. Hasil thitung untuk variabel ukuran perusahaan (FSIZE) pada model sebesar
(3.438 > 1.981), dan nilai sig sebesar 0.001< 5%, sehingga H2 diterima
yang artinya ukuran perusahaan (FSIZE) berpengaruh signifikan terhadap
leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
c. Hasil thitung untuk variabel tingkat pertumbuhan perusahaan (GROW) pada
model sebesar (0.854 < 1.981), dan nilai sig sebesar 0.395> 5%, sehingga
H3 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan
(GROW) tidak berpengaruh terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus
equity all over total asset.
d. Nilai thitung untuk variabel profitabilitas (PROF) pada model sebesar
(-5.047 < -1.981), dan nilai sig sebesar 0.000<5%, sehingga H4 diterima
yang artinya profitabilitas
(PROF)
berpengaruh signifikan terhadap
leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
e. Hasil thitung untuk variabel kebijakan dividen (DPR) pada model sebesar
(0.379 < 1.981), dan nilai sig sebesar 0.706> 5%, sehingga H5 ditolak, dapat
disimpulkan bahwa kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh terhadap
leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
E. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji One Kolmogorov-Smirnov
dalam melakukan uji normalitas data.
7 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
Unstandardized Residual
Keterangan
Sumber: Hasil olah data, 2014
Asymp. Sig. (2KolmogorovSmirnov Z
tailed)
1.05
0.221
Normal
Dari data di atas diketahui bahwa nilai signifikan atau probability dari
model nilai signifikan sebesar 0.221>0.05 maka data terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi adanya hubungan
linear antara variabel independen di dalam regresi berganda. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi berganda
dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation factor (VIF ). Jika
nilai tolerance di atas 0.1 dan VIF di bawah 10 maka model tersebut bebas
dari multikolinearitas (Ghozali, 2011:106 ). Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Variabel
Tolerance
VIF
TANGB
0.843 1.186
FSIZE
0.747 1.339
GROW
0.924 1.082
PROF
0.761 1.313
DPR
0.890 1.124
Sumber: Hasil olah data, 2014
Keterangan
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Bebas Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian di atas menunjukkan
bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0.1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
8 lain dalam model regresi, jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda maka disebut dengan heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139 ).
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
dalam model, dengan menggunakan uji Rank-Spearman. Apabila hasil uji
Rank Spearman menunjukkan nilai signifikan > 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa model regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model
Variabel
Signifikan
0.603
TANGB
0.308
FSIZE
0.835
GROW
0.852
PROF
0.692
DPR
Sumber: Hasil olah data, 2014
α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Keterangan
BebasHeteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Bebas Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa
tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikan
>0.05,
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas pada model.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ada korelasi antara variabel gangguan satu observasi dengan variabel
gangguan observasi lain (Ghozali, 2011:120). Dalam penelitian ini untuk
mendeteksi adanya autokorelasi peneliti menggunakan Uji Durbin-Watson
(DW test).
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi
Model Regresi
Model
Du
D
4 – du
Keterangan
1.786
1.811
2.214
BebasAutokorelasi
9 Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson pada model nilai du < d < 4-du
yaitu 1.786 < 1.811 < 2.214, maka tidak terjadi autokorelasi.
G. Pembahasan
1. Pengaruh struktur aktiva terhadap leverage.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan
hasil bahwa struktur aktiva (TANGB) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap leverage. Hasil uji t memperoleh nilai thitung < ttabel (-2.140 < 1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.035<0.05, besar nilai koefisien
regresi untuk variabel
struktur aktiva (TANGB) adalah -0.642 dengan
parameter negatif maka H1 diterima. Artinya besar kecilnya struktur aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh terhadap leverage yang diukur
dengan 1 minus equity all over total asset. Berdasarkan parameter dari
koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika struktur aktiva perusahaan
naik maka akan berdampak terhadap rendahnya leverage.
Aset tetap pada perusahaan perbankan pada tahun 2008-2011 relatif
rendah, sehingga fixed asset perusahaan dibiayai oleh equity-nya daripada
dengan leverage-nya. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Ayanda, et al
(2013) dan Amidu (2007) yang menyatakan bahwa struktur aktiva
berpengaruh signifikan negatif terhadap leverage.
2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap leverage.
Dalam pengujian hipotesis yang kedua, yang menguji ukuran
perusahaan (FSIZE) terhadap leverage, mendapatkan hasil bahwa variabel
ukuran perusahaan (FSIZE) diperoleh nilai thitung > ttabel (3.438 > 1.981)
dengan nilai signifikan sebesar 0.001 < 0.05, dan nilai koefisien regresi
0.006 dengan parameter positif, sehingga H2 diterima. Artinya besar
kecilnya ukuran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan berpengaruh
terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Berdasarkan parameter dari koefisien regresi dapat dijelaskan bahwa jika
ukuran perusahaan naik maka akan berdampak terhadap meningkatnya
leverage.
10 Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Sambharakreshna (2010)
dan Ayanda, et al (2013) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan tehadap leverage. Semakin besar suatu
perusahaan maka cenderung kebutuhan modal juga semakin besar, salah
satu alternatif pemenuhan kebutuhan dana yang tersedia menggunakan
pendanaan eksternal yang bersumber dari hutang (Sambharakreshna, 2010).
3. Pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap leverage.
Dalam pengujian hipotesis yang ketiga, yang menguji pengaruh
tingkat pertumbuhan terhadap leverage mendapatkan hasil bahwa nilai thitung
< ttabel (0.854 < 1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.395> 0.05, sehingga
H3 ditolak. Besarnya koefisien regresi 0.013. Artinya besar kecilnya tingkat
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap leverage yang diukur
dengan 1 minus equity all over total asset.
Hasil tersebut berkebalikan dengan hasil penelitian Joni dan Lina
(2010) yang menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan berpengaruh
signifikan terhadap leverage. Namun berdasarkan parameter koefisien
regresi penelitian Indrajaya, et al (2011) menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh tehadap leverage.
4. Pengaruh profitabilitas terhadap leverage.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan
hasil bahwa profitabilitas (PROF) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap leverage yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Hasil uji t memperoleh nilai thitung < ttabel (-5.047 < -1.981) dengan nilai
signifikan sebesar 0.000< 0.05, besar nilai koefisien regresi untuk variabel
profitabilitas (PROF) adalah -1.840 dengan parameter negatif maka H4
diterima. Berdasarkan parameter dari koefisien regresi dapat dijelaskan
bahwa jika profitabilitas perusahaan naik maka akan berdampak terhadap
rendahnya leverage.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Indrajaya, et al (2011) dan Joni dan
Lina (2010) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap leverage. Semakin besar profitable perusahaan,
11 maka perusahaan cenderung mengurangi proporsi utangnya. Perusahaan
cenderung mendahulukan pendanaan internal.
5. Pengaruh kebijakan dividen terhadap leverage.
Hasil pengujian hipotesis kelima, yang menguji pengaruh kebijakan
dividen (DPR) terhadap leverage, mendapatkan bukti bahwa variabel
kebijakan dividen (DPR) tidak mempunyai pengaruh terhadap leverage
yang diukur dengan 1 minus equity all over total asset. Besarnya nilai thitung
< ttabel (0.379 < 1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.706 > 0.05,
sehingga H5 ditolak. Besarnya koefisien regresi sebesar 0.000. Artinya
besar kecilnya kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap leverage yang
diukur dengan 1 minus equity all over total asset.
Hasil tersebut berkebalikan dengan hasil penelitian Ayanda, et al
(2013) yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh signifikan
terhadap leverage. Namun berdasarkan parameter koefisien regresi dalam
penelitian Joni dan Lina (2010) yang menunjukkan bahwa kebijakan dividen
tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Kesimpulan
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan terhadap 112 unit
sampel pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode 2008-2011, yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
leverage yang dibuktikan dengan hasil uji t menunjukkan nilai thitung < ttabel
(-2.140 < -1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.035 < 0.05.
2. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage
yang dibuktikan dengan hasil uji t menunjukkan nilai thitung > ttabel (3.438 >
1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.001 < 0.05.
3. Tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap leverage yang dibuktikan
dengan hasil uji t menunjukkan nilai thitung < ttabel (0.854 < 1.981) dengan
nilai signifikan sebesar 0.395 > 0.05.
12 4. Profitabilitas suatu perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
terhadap leverage yang dibuktikan dengan hasil uji t menunjukkan nilai
thitung < ttabel (-5.047 < -1.981) dengan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05.
5. Kebijakan dividen diperoleh nilai nilai thitung < ttabel (0.379 < 1.981) dengan
nilai signifikan sebesar 0.706 > 0.05, artinya kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap leverage.
13 DAFTAR PUSTAKA
Amidu, Mohammed. 2007. Determinants of Capital Structure of Banks in Ghana:
an Empirical Approach. Baltic Journal of Management. Vol. 2 No. 1.
Ayanda,
Aremu Mukaila.,Ekpo Imoh Christopher.,Mustapha Adeniyi
Mudashiru.,Adedoyin Salami Isaac. 2013. Determinants of Capital
Structur in Nigerian Banking Sector. International Journal of Academic
Research in Economic and Management Sciences July 2013. Vol. 2. No.
4.
Brigham, Eugene. F. dan Houston, Joel. F. 2001. Manajemen Keuangan Buku
Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene. F. dan Houston, Joel. F. 2001. Manajemen Keuangan Buku
Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, H. Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Indahningrum, Riska Putri dan Ratih Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan
Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas terhadap kebijakan Hutang
Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11. No. 3. Desember. Hal.
189-207.
Indrajaya, Glenn.,Herlina.,Rini Setiadi. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran
Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis
tehadap Struktur Modal: Studi Empiris pada Perusahaan Sektor
Pertambangan dan Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007.
Jurnal Ilmiah Akuntansi. No. 06.
Institute For Economic And Financial Research. 2012. Indonesian Capital Market
Directory 2012 v.2. Jakarta: ECFIN.
14 
Download