Definisi dan Karakteristik Corporate Social

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENGENTASAN
KEMISKINAN DI PEDESAAN
RIZA RYANDA
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul
“HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN"
merupakan hasil karya ilmiah saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai karya
ilmiah pada suatu perguruan tinggi ataupun lembaga, serta tidak mengandung bahanbahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain, kecuali sebagai rujukan yang
dinyatakan dalam naskah. Demikian, pernyataan ini saya tulis dengan sesungguhsungguhnya dan saya bersedia bertanggung jawab atas pernyataan ini.
Bogor, Desember 2015
RIZA RYANDA
NIM. I34120164
ii
ABSTRAK
RIZA RYANDA. Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan. Di bawah bimbingan MAHMUDI
SIWI
Perusahaan sebagai organisasi yang berada di lingkungan masyarakat memiliki
peranan penting dalam membantu mengatasi permasalahan sosial yang terjadi. Tetapi
munculnya perusahaan-perusahaan tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru
dalam suatu masyarakat salah satunya adalah masalah kemiskinan dan ketimpangan
sosial. Peranan Corporate Social Responsibility dari perusahaan sangat dibutuhkan
untuk mengatasi hal tersebut. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya
strategis yang dapat dilakukan pihak perusahaan atas tanggung jawabnya terhadap
lingkungan dalam tujuan mencapai kesejahteraan hidup sosial masyarakat. Kegiatan
yang dilakukan dapat berupa bantuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan
kesehatan pada masyarakat. Kegiatan CSR tersebut dilakukan pihak perusahaan
berdasarkan kriteria tertentu. Fenomena tersebut memunculkan suatu pertanyaan
tentang hubungan tipe program CSR terhadap penurunan tingkat kemiskinan yang
terjadi di masyarakat. Laporan studi pustaka ini adalah metode studi literatur kemudian
menyimpulkan konsep-konsep yang menjadi fokus pembahasan dalam laporan studi
pustaka ini.
Kata Kunci: CSR, kemiskinan, pemberdayaan.
RIZA RYANDA. Relationship between Corporate Social Responsibility (CSR) toward
Poverty Leve in Rural Area. Supervised by MAHMUDI SIWI
A company ,as an organization which usually appear in society, have an
important role to overcome the social problem that occured. But the existing of a
company could rise new problems in society such as poverty and social inequality.
Therefore a company has to make a program called Corporate Sosial Responsibility.
(CSR). The role of CSR is very important to overcome the problems that rise due to .
existing company. CSR is an strategic effort which could be done by company as its
responsibility to environment in the aim of achieving a social welfare surround. The
activities of CSR can be on economic, education or health fields and based on specific
criterion. This phenomenon will arise a question about the relationship of CSR
program type toward poverty level in society. This report is a literature study method
that will give a conclusion to topic of discussion.
Keywords: CSR, poverty, empowerment.
iii
HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENGENTASAN
KEMISKINAN DI PEDESAAN
Oleh:
RIZA RYANDA
I34120164
Laporan Studi Pustaka
sebagai syarat kelulusan KPM 403
pada
Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
: Riza Ryanda
Nomor Pokok
: I34120164
Judul
: Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan
dapat diterima dengan syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Mahmudi Siwi, SP, M.Si
Dosen Pembimbing
Diketahui
Dr. Ir. Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Pengesahan:
v
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul
“Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Pengentasan
Kemiskinan di Pedesaan” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk
memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains
Komunikasi dan Pengebangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Mahmudi Siwi, SP, M.Si
sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses
penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan
hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta, Bapak Dadang Sudjana dan Ibu
Aryani Sismin Satyaningtijas, serta Rizki Rachmasaputra dan Regi Ryanda, kakakku
tersayang yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk
penulis. Tidak lupa terimakasih juga penulis sampaikan kepada segenap teman-teman
satu perjuangan di Departemen SKPM 49 terutama Meliani Rosalina, Nadya Apriella,
Inez Kania, Hana Hilaly, Tazkiyah Syakira, Andi Putri, Almira Devina, Wulan Mustika,
dan Yudhiansyah E. Saputra dan semua pihak yang turut membantu dan memberikan
semangat serta doa kepada penulis dalam penulisan laporan ini.
Semoga laporan Studi Pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Desember 2015
Riza Ryanda
NIM. I34120164
vi
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ....................................................................................................
Latar Belakang .....................................................................................................
Tujuan Penulisan ..................................................................................................
Metode Penulisan .................................................................................................
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ............................................................
Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat ...........................
Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan
Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta
Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) ........
Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan
Perusahaan ............................................................................................................
Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka
Kemiskinan di Jawa Barat ....................................................................................
Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan
Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan ........................................................
Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan
Kemiskinan ..........................................................................................................
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk
dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat ...........................................
Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran
Perusahaan Geotermal di Jawa Barat ...................................................................
Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia) ....................................................................................................
Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) ................................................................
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia ...........................
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ..................................................................
Definisi dan Karakteristik Corporate Social Responsibility ................................
Community Development dalam CSR ..................................................................
Definisi dan Bentuk Kemiskinan .........................................................................
Ukuran dan Penyebab Kemiskinan ......................................................................
Indikator Kemiskinan ...........................................................................................
HASIL RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .....................................................
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ......................................
Usulan Kerangka Analisis Baru ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................
1
1
2
2
3
3
4
6
9
11
12
14
16
19
21
23
25
25
27
28
28
29
35
37
37
38
40
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat ................................................................................................................
Gambar 2. Kerangka Berpikir Pengaruh Program Corporate Social
Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada
Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan
Kejayaan Kabupaten Pasuruan) ................................................................................
Gambar 3. Kerangka Berpikir Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan
dan Lingkungan Perusahaan .....................................................................................
Gambar 4. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat ............................................
Gambar 5. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan .........................
Gambar 6. Kerangka Berpikir Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan ..................................................................
Gambar 7. Kerangka Berpikir Program Corporate Social Responsibility (CSR)
PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat ......
Gambar 8. Kerangka Berpikir Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan
Kemiskinan: Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat ...............................
Gambar 9. Kerangka Berpikir Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate
Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) ...................................................
Gambar 10. Kerangka Berpikir Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Tercata di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) .................................
Gambar 11. Kerangka Berpikir Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
di Indonesia ...............................................................................................................
Gambar 12. Kerangka Analisis Keseluruhan ............................................................
Gambar 13. Kerangka Analisis Baru ........................................................................
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
36
37
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Tahap-Tahap Kedermawanan Sosial ....................................
Tabel2. Tabel Analisis ..............................................................................................
26
31
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan berkelanjutan di Indonesia tidak terlepas dengan berbagai bidang
yang ada, salah satunya adalah bidang perekonomian. Sistem ekonomi kerakyatan yang
dianut oleh perekonomian di Indonesia membutuhkan peran dari berbagai pihak. Pihak
swasta pun turut memiliki andil dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Salah
satu bentuk kegiatan perekonomian adalah adanya kegiatan usaha yang dilakukan oleh
suatu perusahaan maupun perindustrian. Pada dasarnya perusahaan dan industri yang
didirikan untuk kegiatan usaha yang dilakukan tersebut memiliki tujuan untuk
mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Selain sebagai penggerak perekonomian,
perusaahan juga memiliki kontribusi yang besar pada masyarakat yaitu dalam hal
penciptaan lapangan pekerjaan. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha tersebut seringkali
perusahaan juga memiliki dampak yang negatif terhadap para pemangku kepetingan
yang terlibat seperti kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan. Pihak perusahaan
dalam menanggapi dampak negatif tersebut diwajibkan untuk membuat sebuah
komitmen yang telah disepakati bersama yang dikenal dengan Corporate Social
Responsibility (selanjutnya akan ditulis dengan CSR).
Tanggung jawab sosial perusahaan telah dijelaskan dalam UU No.40 tahun 2007
pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (PT) ayat 1 yang menyatakan bahwa perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dilanjutkan dengan
ayat 2 yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. CSR merupakan salah satu bentuk upaya
yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk dapat menciptakan keseimbangan kepada
masyarakat dan lingkungan tempat pelaksanaan kegiatan usahanya. Hal tersebut berarti
bahwa perusahaan harus dapat bersikap adil tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi
juga bagi para pemangku kepentingan lainnya seperti pekerja, konsumen, masyarakat,
dan lingkungan. Merujuk pada pendapat Sukada et al. (2007) CSR didefinisikan sebagai
segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan berdasar keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan
lingkungan (triple bottom lines) dengan meminimumkan dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif di setiap pilar.
Penerapan CSR juga dapat berfungsi sebagai jembatan hubungan yang harmonis
antara perusahaan dan lingkungannya. Para stakeholder terkait, dalam hal ini komunitas
lokal, juga memiliki hubungan yang erat dengan pengimplementasian program CSR
dari suatu perusahaan karena hal tersebut berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan
komunitas lokal setempat. Kesejahteraan dan taraf hidup para stakeholder juga menjadi
bagian penting dalam pengimplementasian program CSR suatu perusahaan.
Perkembangan CSR di Indonesia masih membutuhkan perhatian lebih karena menurut
2
Mapisangka (2009) di antara ribuan perusahaan yang ada diindikasikan belum semua
perusahaan benar-benar menerapkan konsep CSR dalam kegiatan perusahaannya.
Mapisangka (2009) juga menjelaskan bahwa dalam lingkungan bisnis perusahaan,
masyarakat di sekitar perusahaan pada dasarnya merupakan pihak yang perlu
mendapatkan apresiasi yang dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan
hidup mereka melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh pihak CSR perusahaan.
Menurut Saidi et al. (2003) sumbangan sosial perusahaan memiliki dua dimensi yaitu
karitas (charity) dan filantropi, dimana karitas adalah bantuan yang sifatnya sesaat,
sedangkan filantropi adalah sumbangan yang ditujukan untuk kegiatan investasi sosial
atau kegiatan yang diarahkan pada penguatan kemandirian masyarakat.
Keberhasilan suatu program CSR yang dijalankan suatu perusahaan tidak hanya
dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan saja, tetapi juga pada
komunitas lokal setempat yang dapat dicirikan dengan penurunan tingkat kemiskinan
pada masyarakat. Kemiskinan telah menjadi sebuah permasalahan yang banyak terjadi
di Indonesia. Menurut data BPS, pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di
Indonesia mencapai 28,59 juta orang atau sebesar 11,22 persen, bertambah sebesar 0,86
juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebelumnya sebesar
27,73 juta orang atau 10,96 persen. Berdasarkan hal tersebut, pertanyaan yang akan
dibahas pada penulisan studi pustaka ini adalah bagaimana pengaruh bentuk
implementasi program CSR perusahaan terhadap penurunan tingkat kemiskinan di
pedesaan.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan studi pustaka ini adalah:
1. Mengetahui bentuk-bentuk implementasi program CSR suatu perusahaan.
2. Mengetahui dampak program CSR perusahaan terhadap penurunan tingkat
kemiskinan masyarakat.
Metode Penulisan
Penulisan laporan studi pustaka ini dilakukan melalui pengkajian beberapa
literatur kepustakaan seperti jurnal ilmiah dan laporan hasil penelitian. Pengkajian
kepustakaan dilakukan melalui proses membaca, meringkas, dan menganalisis beberapa
judul literatur kepustakaan yang memiliki keterkaitan topik bahasan penulisan studi
pustaka dengan menambahkan teori-teori yang bersangkutan.
3
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA
1. Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat
: 2009
: Jurnal
: Elektronik
: Andi Mapisangka
: : : : JESP
: Volume 01, Nomor 1 (2012)
: 8 halaman
: http://fe.um.ac.id/wpcontent/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf
: 29 September 2015
Ringkasan
Penelitian yang dilakukan oleh Andi Mapisangka ini membahas mengenai
pengukuran implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT. Batamindo
Investment Cakrawala dalam bentuk layanan publik terhadap kesejahteraan hidup
masyarakat di bidang kesehatan, keagamaan, dan pendidikan. Hal yang
melatarbelakangi penelitian ini adalah pada dasarnya perkembangan CSR di Indonesia
masih membutuhkan banyak perhatian bagi semua pihak dari pemerintah, masyarakat,
dan perusahaan. Belum semua perusahaan sudah menerapkan konsep CSR dalam
kegiatan perusahaannya. Padahal sesuai dengan UU yang ada, keberadaan CSR melekat
secara inherent dengan manajemen perusahaan. Dalam lingkungan bisnis perusahaan,
masyarakat di sekitar perusahaan merupakan pihak yang perlu mendapatkan apresiasi.
Hal ini karena perusahaan dan masyarakat pada dasarnya merupakan kesatuan elemen
yang dapat menjaga keberlangsungan perusahaan itu sendiri.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analitik dengan
pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang
dampak implementasi program CSR terhadap kesejahteraan masyarakat. Hasil
pembahasannya menunjukan bahwa sejak awal berdiri, komitmen PT. BIC Batam
dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan hubungan dengan masyarakat sangat
kuat. Implementasi program CSR PT. BIC dilakukan secara sistematis, terstruktur dan
periodik yang mengedepankan persoalan vital masyarakat dalam peningkatan
kesejahteraannya. Dalam proses pengimplementasian kegiatan CSR perusahaannya, PT.
BIC menghubungkan tiga variabel yaitu Corporate Social Responsibility Goal,
Corporate Social Issue, dan Corporate Relation Porgram. Ketiga variabel tersebut
terbukti memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat
sekitar PT. BIC yang dibagi kedalam tiga bagian wilayah. Diantara ketiga variabel
diatas, variabel Corporate Relation Program memiliki pengaruh paling besar terhadap
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Hal ini karena strategi dan implementasi
CSR perusahaan merupakan respon atas kebutuhan riil masyarakat atas pemenuhan
4
kebutuhan hidupnya yang telah disesuaikan berdasarkan karakteristik persoalan yang
berbeda dari masing-masing wilayah bagiannya.
Analisis
Artikel ini mengemukakan tentang implementasi kegiatan CSR yang dilakukan
oleh perusahaan PT. BIC Batam dengan menghubungkan tiga variabel. Kegiatan CSR
yang dilakukan dianggap telah berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan. Kekurangan yang terdapat pada artikel
ini adalah indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan setiap variabel
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat tidak dijelaskan.
Seharusnya indikator-indikator yang digunakan tersebut dapat dicantumkan dalam
artikel sehingga lebih memudahkan untuk dimengerti pembaca cara pengukuran dari
setiap masing-masing variabelnya. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pihak perusahaan dalam melaksanakan CSR juga tidak dijelaskan. Penulis hanya
menerangkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam aktivitas dalam bidang
pendidikan, kesehatan, kemiskinan, sosial, agama, infrastruktur, dan lingkungan hidup.
Dalam artikel ini juga tidak dijelaskan mengenai peningkatan kesejahteraan yang terjadi
akibat dari adanya kegiatan CSR perusahaan yang dianggap telah berhasil.
Tingkat Corporate
Social Responsibility
Goal (X1)
Tingkat Corporate
Social Issue (X2)
Tingkat Corporate
Relation Program
(X3)
Tingkat Kesejahteraan Hidup
Masyarakat (Y)
Gambar 1. Kerangka Berpikir Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat
2
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
: Pengaruh Program Corporate Social Responsibility
terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
(Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah
Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan
Kabupaten Pasuruan)
: 2014
: Jurnal
: Elektronik
5
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Yuniarti Wahyuningrum, Irwan Noor, Abdul
Wachid
: : : Malang, Universitas Brawijaya
: Jurnal Administrasi Publik
: Volume 01, Nomor 5
: 6 halaman
: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/ind
ex.php/jap/article/view/340/194
: 2 Oktober 2015
Ringkasan
Pada saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang
berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang
direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial
dan lingkungannya atau biasa disebut dengan Triple Bottom Line. PT. Amerta Indah
Otsuka merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang telah
melaksanakan kegiatan CSR nya sejak tahun 2010. Program yang dilakukan melalui
kegiatan “Satu Hati Cerdaskan Bangsa” dan “Satu Hati Peduli Lingkungan” bertujuan
untuk mengedukasi masyarakat dalam bidang pendidikan, lingkungan hidup serta
kesehatan di Desa Pacarkeling. Desa Pacarkeling sebagai wilayah yang berada dekat
dengan PT. Amerta Indah Otsuka merupakan salah satu wilayah pedesaan dengan
pendidikan masyarakat yang masih rendah, kondisi lingkungan yang kurang kondusif,
serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ditunjang dengan
tidak adanya sarana dan prasarana kesehatan menjadi fokus utama program CSR
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur signifikansi pengaruh Corporate
Social Responsibility (CSR) terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social
Responsibility terhadap pemberdayaan masyarakat. Artikel ini menghubungkan tiga
variabel bebas dari CSR yaitu variabel sosial, variabel ekonomi, dan variabel
lingkungan dalam pengaruhnya dalam pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hasil
penyebaran kuesioner penelitian dapat diketahui bahwa konsep Corporate Social
Responsibility yang terdiri dari variabel sosial (x1), variabel ekonomi (x2) dan variabel
lingkungan (x3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat
dilihat dari tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat.
Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel sosial pada artikel ini
terdiri dari lima indikator, yaitu rumah belajar, bimbingan belajar, pavingisasi jalan,
pembangunan jembatan, dan pengadaan training kesehatan. Selanjutnya indikator untuk
mengukur variabel ekonomi terdiri dari dua indikator, yaitu pemberian beasiswa kepada
siswa siswi berprestasi yang tidak mampu dan bantuan penyediaan air bersih. Kemudian
indikator yang digunakan bagi variabel lingkungan adalah penghijauan sungai dan
pengelolaan limbah PT. Amerta Indah Otsuka. Sedangkan indikator bagi variabel
6
perubahan perilaku masyarakat sebagai variabel yang terpengaruh dibagi menjadi dua
yaitu tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat.
Analisis
Artikel ini telah menjelaskan mengenai konsep CSR dengan lengkap dan jelas
serta disertai dengan contoh kasus pengeimplementasiannya dari suatu perusahaan.
Pemilihan lokasi pengimplementasian CSR juga telah dipertimbangkan berdasarkan
kebutuhan yang sesuai dengan masyarakat. Artikel ini juga tidak hanya membahas
mengenai konsep CSR saja tetapi didalamnya juga terdapat penjelasan mengenai
administrasi pembangunan dan Good Corporate Governance atau tata kelola
perusahaan yang baik dalam hubungannya dengan CSR. Indikator yang digunakan
untuk mengukur setiap variabel juga telah dijelaskan secara rinci. Hanya saja pada
bagian jawaban responden, tidak semua variabel diberi pilihan jawaban ‘Kurang Setuju’
beberapa diantaranya hanya diberi pilihan jawaban hingga ‘Cukup Setuju’. Selain itu,
berdasarkan hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Pacarkeling
mayoritas menjawab dengan jawaban ‘Cukup Setuju’ sehingga kegiatan CSR yang
dilaksanakan oleh PT. Amerta Indah Otsuka kurang memberikan pengaruh terhadap
peningkatan pemberdayaan masyarakat.
X1
Kegiatan sosial CSR:
1. rumah belajar
2. bimbingan belajar
3. pavingisasi jalan
4. pembangunan
jembatan
5. pengadaan training
kesehatan
X2
Kegiatan ekonomi
CSR:
1.pemberian beasiswa
2. bantuan penyediaan air
bersih
X3
Kegiatan lingkungan
CSR:
1. penghijauan sungai
2. pengelolaan limbah
Y
Perubahan perilaku masyarakat
1. Tingkat pendidikan masyarakat
2. Tingkat kesehatan masyarakat
Gambar 2. Kerangka Berpikir Pengaruh Program Corporate Social Responsibility
terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT.
Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayaan Kabupaten Pasuruan)
3
Judul Pustaka
Tahun
: Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna
Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan
Perusahaan
: 2009
7
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Jurnal
Elektronik
Primsa Bangun
Jakarta, Universitas Kristen Krida Wacana
Jurnal Akuntansi
Volume 09 , Nomor 2 (Mei 2009)
15 halaman
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Akun/artic
le/viewFile/699/679
: 2 Oktober 2015
Ringkasan
Sampai saat ini belum ada suatu definisi yang tunggal dari Corporate Social
Responsibility yang diterima secara global. Salah satu definisi dari CSR adalah
komitmen bisnis untuk secara terus menerus berperilaku etis dan berkomitmen dalam
pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
masyarakat lokal, serta masyarakat luas pada umumnya. Sebuah perusahaan pada
dasarnya tidak berfungsi secara terpisah dari masyarakat sekitarnya. Faktanya,
kemampuan perusahaan untuk bersaing sangat tergantung pada keadaan lokasi dimana
perusahaan itu beroperasi sehingga CSR yang dikembangkan harus dipahami sebagai
satu kesatuan, sebab CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip
dasar yang dikenal dengan istilah “The Triple Bottom Lines” yaitu profit, people,dan
planet. Triple Bottom Line Reporting adalah suatu pendekatan menyeluruh untuk
pelaporan publik tentang kinerja perusahaan terhadap dampak ekonomi, lingkungan,
dan sosial yang mengacu pada standar pembanding yang telah ditetapkan. Berdirinya
sebuah perusahaan ditengah-tengah masyarakat pasti akan menimbulkan dampak sosial
bagi masyarakat tersebut. Kehadiran perusahaan diharapkan sedikit banyak akan
mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat sekitarnya baik melalui pengrekrutan
tenaga kerja maupun sumbangsih perusahaan secara langsung terhadap masyarakat
tersebut. Walaupun sudah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya untuk
menjalankan CSR, namun masih ada juga yang berkeberatan untuk menjalankannya.
Bahkan diantara yang setuju agar perusahaan menjalankan CSR, masih terdapat
perbedaan dalam memaknai tingkat keterlibatan perusahaan dalam menjalankan
program CSR. Pada akhirnya, keberhasilan CSR dan cakupan program CSR yang
dijalankan akan ditentukan oleh tingkat kesadaran para pelaku bisnis dan para
stakeholders terkait lainnya.
Terdapat tiga alasan mengapa suatu perusahaan harus mengembangkan isu
tanggung jawab sejalan dengan operasi usahanya. Pertama, perusahaan adalah bagian
dari masyarakat dan oleh karena itu wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan
masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang
bersifat simbiosis mutualisme sehingga wajar apabila perusahaan juga dituntut untuk
memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Alasan ketiga yaitu kegiatan
8
tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan
menghindari konflik sosial yang dapat berasal dari dampak operasional perusahaan.
Sedangkan motivasi atau alasan perusahaan menerapkan CSR diklasifikasikan
ke dalam tiga kategori. Pertama, CSR dipraktekkan lebih karena adanya faktor eksternal
atau keterpaksaan akibat tuntutan ketimbang kesukarelaan yang dibagi kedalam social
driven dan environmental driven. Kedua, sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban
(compliance) atas regulasi yang berlaku. Ketiga, CSR diimplementasikan karena
memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan menyadari
bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan
profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
Analisis
Artikel jurnal ini hanya mengemukakan berbagai teori yang berkaitan dengan
konsep CSR dengan lengkap. Dalam penulisan artikel ini, penulis tidak melakukan
penelitian tetapi hanya memindahkan beberapa teori-teori mengenai CSR sehingga tidak
terdapat variabel dan metode penelitiannya. Kelemahan yang terdapat dalam artikel
jurnal ini adalah belum menjelaskan secara rinci mengenai contoh kasus yang diberikan
dalam menjelaskan teori-teori CSR. Hanya terdapat satu contoh kasus dalam jurnal
yaitu dalam menjelaskan salah satu alasan atau motivasi pelaksanaan CSR berdasarkan
keterpaksaan. Sebaiknya dalam penulisan artikel ini lebih banyak memberikan contoh
kasus sebagai bukti konkrit dari pengimplementasian program CSR suatu perusahaan.
Sehingga bila dikaitkan dengan judulnya yaitu CSR dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan perusahaan,
korelasi antara penerapan CSR dengan peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan
perusahaan dapat lebih terlihat apabila disertai dengan contoh kasus. Selain contoh
kasus, lebih baik juga apabila dalam penulisan artikel ini disertakan dengan variabelvariabel yang digunakan guna mengukur peningkatan kualitas kehidupan dan
lingkungan perusahaan yang mejalankan CSR.
Efektivitas pelaksanaan
CSR perusahaan (X)
1. kegiatan sosial
2. kegiatan ekonomi
3. kegiatan lingkungan
Pembangunan ekonomi
berkelanjutan (Y)
1. tingkat pendapatan
2. tingkat kemiskinan
Gambar 3. Kerangka Berpikir Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan
Lingkungan Perusahaan
9
4
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Peranan Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa
Barat
: 2006
: Jurnal
: Elektronik
: Maman Suherman
: : : Bandung, Universitas Islam Bandung
: Jurnal Mimbar
: Volume XXII , Nomor 3 (Juli-September 2006)
: 15 halaman
: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/articl
e/download/217/160
: 1 Oktober 2015
Ringkasan
Penelitian yang dilakukan oleh Maman Suherman ini bertujuan untuk melihat
peranan CSR dalam penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Saat ini kemiskinan yang terjadi di wilayah Jawa Barat
semakin meningkat karena beberapa faktor. Faktor tersebut juga yang menjadi
penyebab tidak tercapainya Indeks Pembangunan Manusia Jawa Barat. Untuk dapat
meningkatkan IPM Jawa Barat peran yang dibutuhkan tidak hanya dari pemerintah
melainkan juga perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Pembangunan manusia adalah upaya yang dilakukan
untuk memperluas peluang penduduk untuk mencapai hidup layak, yang dapat
dilakukan melalui peningkatan kapasitas dasar dan daya beli. Peningkatan kapasitas
dasar adalah upaya meningkatkan produktivitas penduduk melalui peningkatan
pengetahuan dan derajat kesehatan. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan
bahwa aspek yang diukur dalam menentukan IPM adalah pendidikan, kesehatan, dan
daya beli.
Pilar dasar dari definisi CSR yang disebutkan dari World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD) mencakup (a) mendorong kesejahteraan ekonomi,
(b) perbaikan lingkungan, dan (c) tangung jawab sosial. Pilar pertama menunjukan
bahwa kegiatan CSR hendaknya mengarah pada perbaikan tingkat ekonomi (termasuk
daya beli) komunitas. Contohnya dengan memberikan kesempatan kerja pada angkatan
kerja lokal secara lebih besar. Selain itu juga dapat dengan pemberian pelatihan sesuai
kebutuhan komunitas untuk dapat membuka usaha baru di lingkungannya. Terdapat tiga
perspektif tentang corporate social responsibility yaitu: reputation capital perspective,
eco-social perspective, dan rights-based perspective. Tampak CSR dipandang sebagai
nilai karena kenyataannya bahwa bisnis dan pasar ditujukan untuk kesejahteraan
masyarakat (well-being society). CSR juga dipandang sebagai strategi karena dapat
membantu mengurangi tekanan sosial dan memfasilitasi pasar.
Berdasarkan artikel terlihat bahwa terdapat enam program perusahaan untuk
melakukan aktivitas berkaitan dengan masalah sosial dan tanggung jawab sosial
10
korporat yaitu; cause promotions, berupa sumbangan atau penggalangan dana bagi
masalah sosial seperti penyuluhan narkoba; cause-related marketing, dalam bentuk
penyisihan dana yang diperoleh korporat untuk kegiatan tertentu misalnya memberikan
pelatihan bagi pengrajin; corporate social marketing, yaitu membantu pengembangan
dan implementasi kampanye untuk mengubah perilaku tertentu contoh kampanye
tentang dampak negatif tawuran; corporate philantrophy, yaitu memberikan bantuan
langsung bagi suatu kegiatan misalnya dalam rangka sponsorship; community
volunteering, korporat memberikan bantuan guna mendorong karyawan dan para mitra
bisnisnya untuk secara sukarela membantu masyarakat sekitar misalnya pembuatan
irigasi; socially responsible business practices, korporat mengadopsi dan melakukan
praktik bisnis tertentu dan investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
komunitas dan lingkungan.
Berdasarkan hasil pembahasan artikel jurnal ini, salah satu perusahaan yang
melakukan kegiatan CSR adalah PT. Telkom yaitu dengan memberikan dana bantuan
modal bergulir kepada perajin di Kabupaten Sumedang, bahkan salah satunya berhasil
ekspor ke Korea dan Amerika. Selain itu PT. Telkom juga menyediakan fasilitas
internet, dan faksimili meskipun fasilitas itu tidak disimpan di rumah perajin. Binaan
lain dari PT Telkom adalah pembuat (home industry) minuman segar asem gula merah
(minuman khas Cirebon) di kota Cirebon yang cukup berkembang. Berkembangnya
usaha kecil di daerah akan mampu menyerap tenaga kerja di sekitarnya. Ini dikarenakan
kebutuhan tenaga untuk meningkatkan produktivitas barang atau jasa yang dihasilkan.
Selain itu, akan membuka peluang bagi para pengusaha kecil sejenis untuk bergabung
dalam rangka memenuhi pasar.
Analisis
Apabila dilihat berdasarkan judulnya, penulisan artikel jurnal ini telah
menjelaskan peranan CSR yang diamati oleh penulis dengan ringkas, meskipun tidak
merincikan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan dalam upayanya untuk penurunan
angka kemiskinan di Jawa Barat. Penulis lebih menekankan pada peranan kolaborasi
Tripartit khususnya pada peranan pemerintah sebagai pemegang tanggung jawab utama
dalam menangani permasalahan kemiskinan di Jawa Barat. Selain itu pada artikel ini
juga terdapat salah satu contoh kasus yang dikutip dari sumber yang kurang akurat.
Contoh penerapan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Telkom kurang dibahas
secara mendetail sehingga sulit untuk dipahami.
X
Peranan Corporate Social
Responsibility:
1. pembinaan UKM
2. pemberian modal usaha
Y
Tingkat Kemiskinan:
1. Tingkat pendapatan
2. Tingkat pemberian
fasilitas
Gambar 4. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat
11
5
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Peranan Corporate Social Responsibility sebagai
Upaya
Pemberdayaan
Masyarakat
untuk
Mengurangi Kemiskinan
: 2012
: Jurnal
: Elektronik
: Deasy Wulandari
: : : Jember, Universitas Jember
: Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen
: Volume XI , Nomor 2
: 9 halaman
: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEAM/article/dow
nload/1187/950
: 18 Oktober 2015
Ringkasan
Latar belakang penulisan artikel ini adalah karena tingginya tingkat kemiskinan
yang terjadi di Indonesia. Perusahaan sebagai sebuah organisasi yang berada di
lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu
mengurangi masalah kemiskinan tersebut. Salah satu program yang dapat dilakukan
oleh perusahaan yang pada saat ini sangat gencar dilakukan adalah program Corporate
Social Responsibility (CSR). Program Corporate Social Responsibility ini merupakan
usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan
untuk memberdayakan dan meningkatkan lingkungan sosialnya. Manfaat adanya
program CSR ini secara kongkrit dalam jangka pendek adalah adanya peningkatan
pemberdayaan masyarakat melalui usaha (bisnis) baru maupun untuk membantu
meningkatkan taraf kehidupan dan kesehatan masyarakat secara luas.
Artikel yang ditulis oleh Deasy Wulandari ini bertujuan untuk menganalisis
relevansi peranan program Corporate Social Responsibility dalam menanggulangi
masalah kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dimana pada tahap awal dijelaskan mengenai gambaran tingkat kemiskinan
penduduk di Indonesia, lalu program Corporate Social Responsibility yang telah
dilakukan oleh beberapa perusahaan di Indonesia, serta manfaat program-program CSR.
Data yang digunakan adalah data sekunder dari peneliti yang telah dilakukan terdahulu.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat dilihat bahwa dari penyebab kemiskinan
yang ada di Indonesia dan manfaat program CSR bagi lingkungan sosialnya (yang
merupakan bagian dari konsep pemasaran bertanggung jawab sosial) maka perlu
dilakukan usaha-usaha kongkrit melalui CSR untuk mengurangi kemiskinan di
Indonesia. Usaha-usaha kongkrit yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam program
CSR untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah mendirikan sekolah gratis untuk
masyarakat di sekitar perusahaan maupun di masyarakat di pedalaman, pemeriksaan
kesehatan rutin dan bantuan tindak lanjut operasi bilamana diperlukan, pengadaan air
bersih untuk mandi dan memasak, kebersihan lingkungan meliputi : pendirian tempat
buang air besar dan tempat sampah, pemanfaatan limbah untuk didaur ulang, pelatihan
12
usaha mandiri seperti kewirausahaan, bantuan kesempatan untuk pendirian usaha dan
pembukaan akses pasar, perumahan yang layak dengan harga dan cara pembayaran
terjangkau, serta bantuan penyaluran listrik. Bilamana CSR ini dilaksanakan secara
terfokus dan terintegrasi antara pihak yang terkait maka tingkat kemiskinan di Indonesia
akan dapat terkurangi. Pemahaman bahwa CSR hanya dilakukan oleh perusahaan besar
saja adalah suatu hal yang keliru karena perusahaan mikro juga dapat melakukan
program CSR ini dengan tepat asalkan ada niat yang baik dan sunguh-sungguh sehingga
dapat melaksanakan kegiatan CSR yang berkelanjutan.
Analisis
Tulisan ini merupakan suatu penelitian yang bersifat kualitatif-deskriptif. Dalam
tulisan ini dapat ditemukan mengenai penyebab terjadinya kemiskinan dan contoh
upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan melalui program Corporate
Social Responsibility dalam menangani permasalahan kemiskinan tersebut. Selain itu
dalam tulisan ini juga telah dijelaskan secara lengkap dan jelas mengenai kriteriakriteria yang digunakan dalam menetapkan kondisi kemiskinan yang termasuk ke dalam
golongan masyarakat miskin di Indonesia. Jurnal ini telahh menjelaskan secara lengkap
mengenai kemiskinan yang terjadi termasuk daftar komoditi yang memberi pengaruh
besar pada kenaikan garis kemiskinan.
(X)
Peranan Corporate Social
Responsibility:
1. kegiatan sosial
2. kegiatan ekonomi
3. kegiatan lingkungan
(Y)
Pemberdayaan Masyarakat:
1. sekolah gratis
2. pemeriksaan kesehatan
3. pengadaan air bersih
4. kebersihan lingkungan
5. pemanfaatan limbah
6. pelatihan usaha
7. pembukaan akses pasar
8. perumahan layak huni
9. bantuan penyaluran listrik
Tingkat Kemiskinan
Gambar 5. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan
6
Judul Pustaka
Tahun
: Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan
: 2009
13
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Jurnal
Elektronik
P. Eko Prasetyo dan Siti Maisaroh
Semarang, Universitas Negeri Semarang
Jurnal Trikonomika
Volume 8 , Nomor 2
14 halaman
http://www.jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/index.php/triko
nomika/article/viewFile/78/77
: 2 Desember 2015
Ringkasan
Latar belakang penulisan penelitian yang dilakukan oleh Eko Prasetio dan Siti
Maisaroh ini adalah bahwa masalah pemberdayaan ekonomi rakyat dan kemiskinan
merupakan masalah pokok dan isu sentral pembangunan ekonomi dan sosial yang pada
saat ini hingga beberapa tahun mendatang masih tetap relevan untuk terus dikaji di
Indonesia. Berbagai kajian menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih
rendah dan tidak berkualitas, sehingga tidak banyak manfaatnya untuk mengurangi
berbagai masalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sepenuhnya bertumpu pada kekuatan
dan potensi domestik (ekonomi rakyat), sehingga rentan terhadap gejolak eksternal.
Pokok masalah dalam artikel ini adalah bagaimana model strategi pemberdayaan
ekonomi rakyat dapat digunakan sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Tujuan umum
kajian penelitian ini adalah untuk membantu memberdayakan warga miskin agar
mempunyai kemampuan yang kuat (tinggi) dalam melakukan usaha-usaha produktif
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, dan mencegah terjadinya kemiskinan baru
di daerah sampel penelitian, sehingga mereka dapat lebih berperan serta aktif dalam
kegiatan pembangunan. Caranya adalah membantu memberdayakan warga miskin agar
lebih mampu meningkatkan pendapatan dan sekaligus mengurangi beban kehidupannya.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebab-sebab mengapa
mereka miskin dan sekaligus mengkaji tindaki upaya-upaya strategis pemberdayaannya.
Penelitian ini merupakan studi kasus di daerah lereng pegunungan, dengan
khalayak sasaran adalah warga miskin di wilayah kecamatan Dlingo Bantul Yogyakarta,
yang lebih terpusat pada tiga desa kategori tertinggal (miskin) sebagai subjek dalam
penelitian ini yaitu di Desa Muntuk, Jatimulyo dan Temuwuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa indikator permasalahan dapat dilihat dari aspek penentu yaitu;
aspek pangan, sandang, dan papan. Jumlah penghasilan yang diterima seluruh anggota
keluarga yang berusia 16 tahun ke atas (termasuk kepala keluarga) rata-rata per bulan
tidak lebih dari Rp. 484.740,00. Selanjutnya, aspek pendukung dilihat dari aspek
kesehatan, pendidikan, kekayaan, akses air bersih, akses listrik, dan jumlah jiwa dalam
keluarga. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemberdayaan potensi ekonomi lokal
yang produktif dan kreatif merupakan model strategi dasar kebijakan pemberdayaan
yang dapat dilakukan dalam jangka pendek. Namun, hasilnya jika dikembangkan secara
14
berkelanjutan dampaknya akan lebih luas dalam jangka panjang, dan bermanfaat untuk
pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa sebagai salah satu contoh model strategi pemberdayaan yang baik
adalah melalui pemberdayaan ekonomi industri kerajinan rakyat sebagai pilar utama
peningkatan kesejahteraan perajin yang berarti pula pengurangan kemiskinan
masyarakat yang bersangkutan.
Analisis
Dalam tulisan artikel jurnal ini telah dijelaskan secara lengkap dan jelas
mengenai definisi kemiskinan, jenis-jenis kemiskinan, penyebab kemiskinan, cara
mengukur kemiskinan, dan langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai solusi
mengatasi permasalahan kemiskinan yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan
pokok di masyarakat. penulisan artikel jurnal ini juga telah memuat mengenai aspek
utama dan aspek pendukung dalam melihat kemiskinan yang terjadi pada suatu
masyarakat khususnya di daerah Bantul.
X
Pemberdayaan Ekonomi:
1. penciptaan kesempatan
2. pemberdayaan
masyarakat
3. peningkatan kemampuan
4. perlindungan sosial
Y
Pengentasan kemiskinan:
1. akses pangan
2. akses sandang
3. akses papan
4. kesehatan
5. pendidikan
6. kekayaan
7. akses air bersih
8. akses listrik
9. jumlah jiwa dalam keluarga
Gambar 6. Kerangka Berpikir Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai
Upaya Pengentasan Kemiskinan
7
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
: Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT
Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap
Keberdayaan Masyarakat
: 2015
: Jurnal
: Elektronik
: Lutfi Ariefianto
: : : Jember, Universitas Jember
: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
: Volume 4 , Nomor 2 (Mei 2015)
15
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: 20 halaman
: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/vi
ewFile/1556/1272
: 5 November 2015
Ringkasan
Latar belakang penulisan artikel ini adalah kepercayaan bahwa pendekatan
pemberdayaan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengentasan
kemiskinan. Dalam melakukan suatu pemberdayaan dibutuhkan pendamping yang
partisipatif. Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki beberapa peran penting untuk
turut mensukseskan program Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Salah satu peran tersebut adalah
dengan menjalankan program-program CSR (Suharto, 2006:6). Penelitian yang
dilakukan oleh Lutfi Ariefianto ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
karakteristik program CSR PT Semen Gresik dalam pemberdayaan masyarakat serta
untuk mengetahui dampak belajar pada warga binaan melalui program CSR PT Semen
Gresik. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif
dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin memperoleh gambaran tentang program
CSR PT Semen Gresik. Jenis penelitian dalam artikel ini adalah studi kasus. Teknik
pengambilan infoman menggunakan teknik bola salu (snowballing sampling technique)
informan sebagai sumber data dalam penelitian yakni kepala dan staf PKBL dan warga
binaan PT SG (persero) Tbk.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat dilihat bahwa program CSR PT Semen
Gresik (persero) Tbk telah melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
lingkungan yang meliputi kegiatan penghijauan; bidang sosial yang bersifat charity
berupa pengobatan gratis, bakti sosial, jaminan kesehatan, pemberian beasiswa,
pembangunan gedung sekolah dan bantuan peralatan sekolah, serta sarana umum
(pembangunan tempat ibadah, jembatan, dan MCK); dan bidang ekonomi seperti
pembinaan usaha kecil (pelatihan dan pijaman modal). Selain itu hasil penelitian
menunjukan bahwa dampak yang ditimbulkan dari program CSR PT Semen Gresik
(persero) Tbk meliputi (a) Di Bidang Lingkungan, dampak pembelajarannya terbukti
tidak banyak terlihat secara jelas karena belum merasa memiliki tanggungjawab, kurang
memiliki partisipasi dari masyarakat. (b) Di bidang Sosial yakni: (1) kesadaran warga
sasaran binaan akan pendidikan meningkat dan pendidikan vokasional kepada
masyarakat yakni dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan serta kesadaran akan
sikap baru jadi daya tawar masyarakat semakin meningkat dan berkelanjutan, (2)
kesehatan yakni ada dampak belajar melalui penyuluhan, meskipun demikian ada
pernyataan bahwa ada dampak belajar namun nyatanya masih banyak kenyataan seperti
sampah yang berserakan, genangan air dalam drainase, jadi diragukan hasil belajarnya
meskipun ada barang kali masih pada tataran pembelajaran laten yang belum terwujud
dalam tindakan, (3) dalam pembangunan sarana umum yang bersifat fisik ada beberapa
bantuan yang sangat kurang partisipasi masyarakat namun demikian ada juga yang
memiliki tingkat partisipasi yang tinggi serta menempatkan warga sasaran sebagai
subjek bukan objek. (c) di bidang ekonomi yakni: (1) program tersebut telah
16
membelajarkan sebagian anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
dalam artian telah meningkatkan pengetahuan (wirausaha, jaringan usaha, membaca
peluang, memanagemen usaha), keterampilannya (pemimpin, berkomunikasi,
bernegosiasi) dan sikap/kesadarannya (disiplin, percaya diri, motivasi), (2) salah satu
warga binaan memberikan hasil belajar yang ganda kepada klien lain, yakni
memberikan pengetahuan baru tentang wirausaha, keterampilan melihat peluang pasar
serta memiliki kesadaran tentang sikap berwirausaha, (3) pembinaan usaha melalui
pelatihan menjawab kebutuhan sebagian orang saja dan kurang menyeluruh, (4) namun
dapat dikatakan tidak semuanya berhasil mandiri terbukti masih ada warga yang masih
tergantung dengan pinjaman modal.
Analisis
Penulisan artikel ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Tulisan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tentang karakteristik program CSR PT Semen Gresik
(persero) Tbk serta menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari program tersebut pada
pemberdayaan masyarakat. Penulisan artikel juga telah didasarkan pada teori-teori
mengenai praktek CSR. Pada hasil pembahasan artikel ini sudah menjelaskan secara
jelas dan terperinci mengenai karakteristik dan dampak apa saja yang telah ditimbulkan
dari program CSR yang dijalankan. Selain itu penulis juga sudah menyebutkan kegiatan
apa saja yang dilakukan oleh pihak CSR perusahaan secara lengkap dalam upaya
memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Kelemahan yang terdapat pada penulisan
artikel ini adalah indikator yang digunakan dalam menyatakan keefektifan program
CSR tersebut kurang dijelaskan secara jelas sehingga hanya berdasar pada pendapat
penulis sendiri.
X
Keberhasilan program
CSR:
1. ekonomi
2. kesehatan
3. pendidikan
4. pembangunan sarana
umum
Y
Pemberdayaan
masyarakat:
1. pemberian modal usaha
2. pendampingan usaha
3. pembinaan
Gambar 7. Kerangka Berpikir Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT
Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat
8
Judul Pustaka
Tahun
: Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan
Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di
Jawa Barat
: 2012
17
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Jurnal
Elektronik
Dody Prayogo dan Yosef Hilarius
Jakarta, Universitas Indonesia
Jurnal Sosiologi Masyarakat
Volume 17, Nomor 1 (Januari 2012)
22 halaman
http://labsosio.org/data/documents/vol_17_no_1_ja
nuari_2012.pdf
: 6 November 2015
Ringkasan
Latar belakang dari penelitian yang dilakukan oleh Dody Prayogo dan Yosef
Hilarius ini adalah bahwa dalam hal upaya pengentasan kemiskinan yang banyak
dibebankan kepada pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat belum menunjukan
hasil yang cukup luas dan signifikan, melainkan terbatas pada cakupan wilayah secara
mikro pada lokasi dan masyarakat tertentu saja. Kemudian setelah itu muncul gagasan
baru bahwa peran sektor bisnis ditekan untuk berpartisipasi secara langsung untuk turut
menyejahterakan masyarakat khususnya komunitas di sekitar wilayah operasinya.
Korporasi memiliki tanggung jawab sosial selain tanggung jawab bisnis dan legal.
Kajian-kajian tentang CSR dan CD korporasi tambang, migas, dan geotermal mungkin
sudah sangat banyak dilakukan secara manajemen dan ekonomi, seperti oleh BP Migas
(2005, 2008). Namun, dalam kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan kiranya
masih sangat langka kajian dilakukan oleh disiplin ilmu sosial, khususnya Sosiologi.
Penulisan artikel ini memfokuskan kajiannya dalam melihat peran serta sektor
bisnis, khususnya industri tambang, migas, dan geotermal dalam upaya pengentasan
kemiskinan di Indonesia. Tulisan ini secara umum bertujuan melihat bahwa selain untuk
kepentingan bisnis (citra) dan mendapatkan legitimasi sosial (penerimaan) dari
masyarakat sekitarnya, program CSR/CD juga memiliki relevansi, efektivitas, dan
manfaat dalam mengatasi problem kemiskinan di masyarakat. Metode kuantitatif
dengan teknik survei digunakan untuk mengukur efektivitas atau sejauh mana program
CSR/CD dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Industri tambang dan khususnya migas, melalui program CSR dan CD
melakukan program pengembangan komunitas pada setidaknya enam bidang, yakni
ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, serta bantuan (donasi)
sosial. Sejumlah hasil kajian menunjukan bahwa konflik dan permasalahan dalam
hubungan antara korporasi dengan masyarakat lokal salah satunya merupakan wujud
dari adanya kemiskinan masyarakat/komunitas di sekitar kegiatan tambang serta adanya
ketimpangan kesejahteraan antara warga masyarakat dengan warga korporasi (Prayogo
2008b).
Variabel proses yang digunakan dalam studi ini adalah: (1) effectivity (manfaat),
(2) relevance (kesesuaian), (3) sustainability (keberlanjutan), (4) impact (dampak), dan
(5) empowerment (pemberdayaan). Kelima variabel ini digunakan sebagai model peran
18
korporasi dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui program CSR/CD. Hasil
pembahasan dapat dilihat bahwa aspek manfaat mendapatkan skor tertinggi menunjukan
bahwa program-program yang dilakukan sudah dirasakan memberikan manfaat pada
dimensi-dimensi kemiskinan masyarakat sekitar korporasi. Aspek kesesuaian
mendapatkan skor tertinggi kedua setelah aspek manfaat. Di sisi lain, program CSR
perusahaan geotermal dalam penelitian ini memiliki aspek keberlanjutan yang rendah.
Dampak dari seluruh program bagi masyarakat juga tergolong cukup dan merata di
berbagai bidang. Namun, aspek partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program
cenderung rendah karena perencanaan dan implementasi program yang masih terlalu
melibatkan tokoh formal (birokrasi) dan informal, namun kurang melibatkan warga.
Serta aspek pemberdayaan yang juga cenderung rendah.
Analisis
Dalam tulisan artikel ini telah menjelaskan secara jelas dan rinci mengenai
efektivitas peranan program CSR/CD dalam upaya pengentasan kemiskinan pada
perusahaan geotermal di Jawa Barat. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai topik
yang akan dibahas, penulis terlebih dahulu memberikan penjelasan megenai definisi
CSR dan kemiskinan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini sehingga
dapat memudahkan pembaca dalam memahami pembahasan tulisan mengenai
kemiskinan. Tulisan ini juga sudah memuat variabel-variabel yang digunakan dalam
mengukur keberhasilan program CSR/CD perusahaan secara lengkap. Dalam
melakakukan studinya, penulis melakukan penelitian ini dalam skala mikro sehingga
dapat lebih melihat efektivitas program CSR/CD secara lebih detail pada masyarakat
sekitar perusahaan. Kelemahan yang terdapat dalam penulisan artikel ini adalah penulis
tidak menjelaskan mengenai kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan oleh pihak
CSR/CD perusahaan geotermal tersebut dalam upayanya mengentas masalah
kemiskinan yang terjadi.
X
Keberhasilan program CSR :
1. manfaat
2. kesesuaian
3. keberlanjutan
4. partisipasi
5. dampak
6. pemberdayaan
Y
Tingkat kemiskinan:
1. ekonomi
2. kesehatan
3. infrastruktur
4. pendidikan
Gambar 8. Kerangka Berpikir Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan
Kemiskinan: Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat
19
9
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social
Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia)
: 2008
: Jurnal
: Elektronik
: Rulfah M. Daud dan Abrar Amri
: : : Universitas Syiah Kuala
: Jurnal Telaah & Riset Akuntansi
: Volume 1, Nomor 2 (Juli 2008)
: 18 halaman
: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/downl
oad/304/289
: 24 November 2015
Ringkasan
Hal yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh Rulfah M. Daud dan
Abrar Amri ini adalah bahwa globalisasi telah menuntun perusahaan untuk melakukan
pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal, inovasi teknologi
yang makin mempercepat melakukan berbagai aktifitas dengan segala keterbatasan dan
kelebihannya menjadikan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Hal tersebut
membuat perusahaan-perusahaan mengubah strategi bisnisnya yang berdasarkan tenaga
kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. Seiring dengan perubahan ini,
kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan
kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono, 2003). Dalam era manajemen
berdasarkan pengetahuan sekarang ini pihak manajemen tidak hanya melakukan usaha
untuk memperoleh profit dalam meningkatkan nilai perusahaannya, tetapi sampai
kepada tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tersebut. Karena
keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan
dimensi sosial dan lingkungan hidup.
Penelitian ini menggunakan penelitian pengujian hipotesis dengan metode
sensus dimana populasinya adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 `berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh modal intelektual dan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja perusahaan dimana
keduanya secara bersamaan dan parsial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia. Instrument pengukuran CSRI yang akan digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada instrument yang digunakan oleh Sembiring (2005), yang
mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori: Lingkungan, Energi, Tenaga
Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat dan Umum. Ini disebabkan karena masih
sedikitnya perusahaan di Indonesia yang melaporkan kinerja ekonomi, sosial, dan
lingkungannya dalam format sustainability reporting, maka dalam penelitian ini pun
terbatas hanya pada data-data yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini
20
bertujuan agar tidak terjadi kesenjangan antara perusahaan yang sudah membuat
sustainability reporting dengan perusahaan yang belum membuatnya.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji regresi
linear berganda dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital dan
Corporate Social Responsibility Disclosure, secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Intellectual Capital berpengaruh negatif terhadap Kinerja
Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
sedangkan Corporate Social Responsibility Disclosure berpengaruh positif terhadap
Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Analisis
Dalam penulisan artikel ini telah dimuat teori-teori dan konsep mengenai
Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility secara lengkap dan jelas.
Indikator yang digunakan dalam mengukur setiap variabel dalam penulisan juga sudah
disebutkan secara rinci. Hanya saja kelemahan yang terdapat pada penulisan artikel
jurnal karya Rulfah M. Daud dan Abrar Amri ini adalah data yang digunakan untuk
mengukur corporate social responsibility disclosure dalam penelitian ini adalah data
laporan tahunan perusahaan, sehingga tidak semua item di dalam daftar pengungkapan
sosial diungkapkan secara jelas sebagaimana di dalam laporan keberlanjutan
(sustainability reporting). Selain itu, untuk lebih menguatkan hasil dari penelitian
seharusnya penulis menyebutkan perusahaan apa saja yang menjadi populasi dari
penelitian ini. Pada penulisan artikel ini, instrumen pengukuran CSRI dilakukan dengan
menggubakan pendekatan dikotomi, yaitu setiap item CSR akan diberikan nilai 1
apabila diungkapkan dan 0 apabila tidak diungkapkan. Hal tersebut akan lebih baik
apabila dalam pengukuran corporate social responsibility disclosure dilakukan dengan
pemberian bobot angka dalam skala 1-5 (skala likert), agar memberikan kerincian
informasi atas kualitas ungkapan yang disajikan masing-masing perusahaan.
(X1)
Intellectual Capital:
1. value added
2. physical capital
3. human capital
4. structural capital
(X2)
Corporate Social Responsibility:
1. lingkungan
2. energi
3. tenaga kerja
4. produk
5. keterlibatan masyarakat dan umum
(Y)
Kinerja Keuangan
Perusahaan:
1. Return on Equity
21
Gambar 9. Kerangka Berpikir Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social
Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
10
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011)
: 2014
: Jurnal
: Elektronik
: Helen Octavia dan Hermi
: : : Jakarta, Universitas Trisakti
: Jurnal Akuntansi
: Volume 1, Nomor 1 (Februari 2014)
: 19 halaman
: http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/akuntans
i/Vol1No1Februari2014/3.%20Helen%20dan%20H
ermi.pdf
: 24 November 2015
Ringkasan
Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena Corporate Social
Responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi sebuah perusahaan bila
itu dilaksanakan secara berkelanjutan. Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan
akan mengeluarkan sejumlah biaya yang pada akhirnya akan menjadi beban yang
mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi
dengan melaksanakan CSR, image perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas
konsumen semakin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang
lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan
pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga akan meningkat
(Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009). Sehingga CSR berperan dalam meningkatkan
profitabilitas perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan perusahaan dengan
cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat secara empiris apakah ada pengaruh corporate social
responsibility disclosure terhadap ROA dan abnormal return pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan tahun 2011.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional, yaitu berusaha
mengungkap hubungan korelatif antara variabel dependen dan independen dengan
menggunakan analisa regresi berganda yang dinyatakan dalam suatu hubungan
matematis. Hasil pembahasan menunjukan bahwa pengungkapan aktivitas CSR (CSR
Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh positif dan memiliki dampak produktif
22
yang signifikan terhadap variabel ROA, sedangkan pengungkapan aktivitas CSR (CSR
Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh negatif terhadap variabel CAR (sebagai
proksi untuk kinerja pasar Perusahaan). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
apabila perusahaan melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya
maka dalam jangka panjang akan membawa dampak positif yang tercermin pada
keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan. Beberapa dampak positif
yang dapat terlihat adalah seperti meningkatnya akuntabilitas perusahaan, membuat
image perusahaan menjadi lebih baik di depan mata masyarakat umum, meminimalkan
resiko, dan sebagai alat analisis bagi investor dan kreditor. Kebanyakan para investor
berorientasi pada kinerja jangka pendek saja, sedangkan CSR dianggap berpengaruh
terhadap kinerja jangka menengah dan kinerja jangka panjang. Pengungkapan aktivitas
Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure) secara simultan memiliki pengaruh
signifikan terhadap Return On Asset dan CAR.
Analisis
Penulisan artikel jurnal telah memuat mengenai konsep-konsep CSR dan juga
rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Penelitian
ini juga memasukkan beberapa variabel yang pada penelitian sebelumnya ditemukan
yang berpengaruh pada CSR. Variabel tersebut meliputi : struktur permodalan
Perusahaan, growth opportunities, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Kelemahan
yang terdapat dalam penulisan artikel ini adalah keterbatasan dalam penilaian indeks
Corporate Social Responsibility yang hanya berkisar antara 0 dan 1, sehingga penelitian
ini tidak memberikan informasi secara terperinci atas kualitas pengungkapan yang
disajikan oleh masing-masing perusahaan. Hal tersebut lebih baik apabila dalam
penilaiann indeks CSR diberikan dengan menggunakan bobot angka skala 1-5 sehingga
informasi yang didapatkan dapat lebih terperinci dan efektif. Selain itu indikator yang
digunakan dalam mengukur variabel ROA dan abnornal return kurang dijelaskan
secara jelas.
(X)
Corporate Social
Responsibility Disclosure:
1. lingkungan
2. energi
3. tenaga kerja
4. produk
5. keterlibatan masyarakat
dan umum
(Y1)
Return On Asset (ROA):
1. Laba bersih
2. Total aset
(Y2)
Abnormal Return (CAR)
Gambar 10. Kerangka Berpikir Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercata di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011)
23
11
Judul Pustaka
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Judul Buku
Kota dan Nama Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Jumlah Halaman
Alamat URL/doi
Tanggal Diunduh
: Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di
Indonesia
: 2012
: Jurnal
: Elektronik
: Arius Jonaidi
: : : Padang, Universitas Negeri Padang
: Jurnal Kajian Ekonomi
: Volume 1, Nomor 1 (April 2012)
: 25 halaman
: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/
viewFile/742/611
: 24 November 2015
Ringkasan
Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk
melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan berusaha keras
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan menurunkan angka
kemiskinan. Hal tersebut menjadi latar belakang penulisan penelitian yang dilakukan
oleh Arius Jonaidi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia. (1)
pengaruh pengangguran, kemiskinan, investasi dan pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh
investasi, harapan hidup, melek huruf, dan panjang pendidikan, dan pertumbuhan
ekonomi pada studi kemiskinan.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dan nalisis ekonometrika dalam
penelitian ini menggunakan Model Persamaan Simultan (simultaneous Equations
Models) oleh karena variabel-variabel yang diteliti saling berkaitan satu sama lain. Hasil
penelitian pada persamaan pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa tingkat
pengangguran berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini
berarti bahwa semakin meningkat tingkat pengangguran, maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia semakin menurun. Selain itu, investasi PMDN dan PMA berkorelasi positif
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat
nilai investasi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat. Setelah itu
terdapat tingkat kemiskinan yang berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang berarti bahwa semakin menurun tingkat kemiskinan, maka pertumbuhan
ekonomi Indonesia semakin meningkat.
Sementara hasil untuk persamaan kemiskinan yaitu investasi PMDN dan
PMA,variabel harapan hidup, angka melek huruf, lama pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan Indonesia. Hal ini berarti
bahwa semakin meningkat nilai investasi, harapan hidup, angka melek huruf, lama
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi maka tingkat kemiskinan Indonesia semakin
menurun.
24
Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang sama pada
dua persamaan yang berbeda yaitu pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Dalam hasil
pembahasan, terlihat penulis menjabarkan secara rinci pengujian tiap variabel yang
digunakan dan menyesuaikan hasil yang diperoleh pada suatu teori tertentu pada akhir
bagiannya.
X
Pertumbuhan ekonomi:
1. tingkat pengangguran
2. investasi
3. tingkat kemiskinan
Y
Kemiskinan:
1. investasi
2. harapan hidup
3. angka melek huruf
4. lama pendidikan
5. pertumbuhan ekonomi
Gambar 11. Kerangka Brpikir Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di
Indonesia
25
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Definisi dan Karakteristik Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan sebuah kesepakatan dari World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 yang ditujukan untuk mendorong seluruh
perusahaan di dunia dalam rangka terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development)1. Konsep CSR sebetulnya bukan merupakan konsep baru
dalam dunia bisnis, di tingkat internasional Philip Kotler telah mengungkapkan bahwa
CSR hendaknya bukan merupakan aktivitas yang hanya merupakan kewajiban
perusahaan secara formalitas kepada lingkungan sosialnya, namun CSR seharusnya
merupakan sentuhan moralitas perusahaan terhadap lingkungan sosialnya sehingga CSR
merupakan denyut nadi perusahaan (Ambadar, 2008). Definisi CSR menurut pendapat
Jalal (2010) dalam Nasdian (2014) bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
upaya manajemen yang dijalankan oleh perusahaan berdasarkan keseimbangan pilar
ekonomi, sosial dan lingkungan dengan meminimumkan dan mengkompensasi dampak
negatif serta memaksimalkan dampak positif setiap pilar. Sementara menurut Ambadar
(2008) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan
antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup
(triple bottom line). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi
belaka (profit) melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan
(planet) dan kesejahteraan masyarakat (people) (Nasdian, 2014).
Moratis dan Cochius (2011) dalam Nasdian (2014) menjelaskan bahwa secara
umum tuntutan dan harapan terhadap CSR bersifat multidimensional: (1) turut
menyumbang pembangunan ekonomi (dimensi ekonomi); (2) melebihi kewajiban
hukum/regulasi (dimensi kesukarelaan); (3) kepedulian terhadap lingkungan dalam
pengelolaan operasi bisnis (dimensi lingkungan); (4) mengintegrasikan kepentingan
sosial dalam operasi bisnis (dimensi sosial); dan (5) interaksi dengan pemangku
kepentingan perusahaan (dimensi pemangku kepentingan). Sementara menurut
Wibisono (2007) manfaat penerapan tanggung jawab sosial bagi perusahaan dapat
diidentifikasi diantaranya mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra
perusahaan, mendapatkan lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan untuk terus
dapat beroperasi, mereduksi resiko bisnis perusahaan melalui adanya hubungan yang
harmonis dengan para stakeholders perusahaan, melebarkan akses terhadap
sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki
hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan regulator,
meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan dan peluang mendapatkan
penghargaan.
1
Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. [Internet].
[diunduh 13 September 2015]. Malang (ID): Universitas Negeri Malang. Vol. 1, No.1. Dapat diunduh
dari: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf
26
Menurut Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008) terdapat tiga karakteristik tahaptahap kedermawanan sosial, yaitu charity, philanthropy, dan Good Corporate
Citizenship (GCC).
Tabel 1. Karakteristik Tahap-Tahap Kedermawanan Sosial
Good Corporate
Paradigma
Charity
Philanthropy
Citizenship (GCC)
Agama, tradisi,
Norma, etika dan
Pencerahan diri &
Motivasi
adaptasi
hukum universal
rekonsiliasi dengan
ketertiban sosial
Mengatasi masalah Mencari dan
Memberikan
Misi
setempat
mengatasi akar
kontribusi kepada
masalah
masyarakat
Jangka pendek,
Terencana,
Terinternalisasi
Pengelolaan
mengatasi masalah
terorganisir dan
dalam kebijakan
sesaat
terprogram
perusahaan
Kepanitiaan
Yayasan/dana
Keterlibatan baik
Pengorganisasian
abadi/
dana maupun
profesionalitas
sumber daya lain
Orang miskin
Masyarakat luas
Masyarakat luas
Penerima manfaat
dan perusahaan
Hibah sosial
Hibah
Hibah ( sosial &
Kontribusi
pembangunan
pembangunan serta
keterlibatan sosial)
Insipirasi
Kewajiban
Kepentingan bersama
Kotler dan Lee dalam Ambadar (2008) mengajukan enam prakarsa sebagai
pesan utama CSR, untuk melakukan tindak kebajikan sebagai bagian dari kegiatan
perusahaan, dalam rangka pencapaian bisnis, yaitu:
1. Cause promotions, inisiatif perusahaan untuk mengalokasikan dana atau
bantuan dalam bentuk barang dan sumber daya lain, untuk meningkatkan
kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial tertentu, atau dalam rangka
rekruitmen sukarelawan.
2. Cause-related marketing, komitmen perusahaan untuk mendonasikan sejumlah
presentase tertetu dari pendapatan tertentu untuk hal yang berkaitan dengan
penjualan produk.
3. Corporate social marketing, upaya perusahaan memberi dukungan pada
pembangunan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mengubah
sikap dan perilaku masyarakat dalam rangka memperbaiki kesehatan
masyarakat, pelestarian lingkungan dan lainnya.
4. Corporate philanthropy, pemberian sumbangan sebagai kegiatan amal (charity),
yang sering kali dalam bentuk hibah tunai, donasi dan/atau dalam bentuk barang.
5. Community volunteering, perwujudan dukungan dan dorongan perusahaan
kepada karyawan, mitra pemasaran dan/atau anggota franchise untuk
27
menyediakan dan mengabdikan waktu dan tenaga mereka untuk membantu
kegiatan sosial tertentu.
6. Socially responsible business practics, adopsi praktek-praktek bisnis yang
bersifat diskresi serta berbagai investasi yang mendukung pemecahan masalah
sosial tertentu.
Hamann dan Acutt dalam artikel How Should Civil Society (and Government)
Respond to Corporate Social Responsibility? (2003) dalam Ambadar (2008) menelaah
motivasi yang mendasari kalangan bisnis menerima konsep CSR tanpa memahami
fungsi yang sebenarnya. Pertama bersifat akomodatif, kebijakan bisnis yang hanya
bersifat kosmetik, seadanya (superficial), dan tidak lengkap (partial). CSR dilakukan
untuk memberi citra sebagai perusahaan yang tanggap terhadap kepentingan sosial.
Kedua, bersifat legitimatif dengan tujuan untuk memengaruhi wacana. Namun program
CSR yang bersifat wacana sudah bermanfaat sebagai langkah awal dalam proses
“metamorfosa” menjadi program CSR yang benar. Menurut Widiyanto (2007) dalam
Ardianto dan Machfudz (2011) terdapat dua bentuk praktek CSR di Indonesia. Pertama,
tanggung jawab institusional perusahaan yang terikat dengan peraturan perundangundangan, seperti BUMN, yang disyaratkan memberikan sumbangan keuntungan dari
tahun ke tahun atau pengusaha hak pengawasan hutan (HPH) diwajibkan melaksanakan
program pembinaan masyarakat desa yang berada di sekitar kawasan hutan. Kedua,
adalah tanggung jawab sukarela yang tidak terikat dengan peraturan perundangundangan, tetapi tetap dilaksanakan karena dianggap penting oleh perusahaan.
Community Development (Comdev) dalam CSR
Dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, Corporate Social
Responsibility sering dikaitkan dengan masalah pemberdayaan masyarakat atau comdev.
Menurut Ambadar (2008) comdev diyakini merupakan sebuah aktualisasi dari CSR
yang lebih bermakna daripada hanya sekedar aktivitas charity ataupun tujuh dimensi
CSR lainnya, antara lain: community relation. Hal tersebut juga disebabkan karena
dalam pelaksanaan Comdev, terdapat kolaborasi kepentingan bersama antara perusahaan
dengan komunitas, adanya partisipasi, produktivitas dan keberlanjutan. Merujuk pada
pendapat Shardlow (1998) dalam Ambadar (2008) pemberdayaan masyarakat (Comdev)
intinya adalah bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol
kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai
keinginan mereka. Comdev sering kali diimplementasikan dalam bentuk (a) proyekproyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan
dalam memenuhi kebutuhannya atau melalui (b) kampanye dan aksi sosial yang
memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak lain
yang bertanggung jawab (Payne, 2008) dalam (Ambadar, 2008). Comdev merupakan
ruh pelaksanaan aktivitas CSR perusahaan. Menurut Ambadar (2008) diharapkan
dengan aktivitas CSR yang bernapaskan Comdev dapat mencapai tujuan strategis
perusahaan disamping untuk mencapai profit optimum, juga dapat bermanfaat bagi
komunitas.
28
Kemiskinan
Definisi dan Bentuk Kemiskinan
Saat ini kemiskinan menjadi salah satu permasalahan besar yang dialami di
Indonesia. Menurut BPS 2015, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada
September 2014 sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada
September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015. Selama periode September
2014–Maret 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,29 juta
orang (dari 10,36 juta orang pada September 2014 menjadi 10,65 juta orang pada Maret
2015), sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 0,57 juta orang (dari 17,37 juta
orang pada September 2014 menjadi 17,94 juta orang pada Maret 2015). Menurut
Bappenas (2004) kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau
sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Sumodiningrat (1996) dalam Jamasy (2004) memilah kemiskinan ke dalam
empat bentuk, yaitu:
1. Kemiskinan absolut yaitu apabila tingkat pendapatannya dibawah “garis
kemiskinan” atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan minimum, antara lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan,
perumahan, dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja.
2. Kemiskinan relatif adalah kondisi dimana pendapatannya berada pada posisi di
atas garis kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatan
masyarakat sekitarnya.
3. Kemiskinan struktural adalah kondisi atau situasi miskin karena pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga
menyebabkan ketimpangan pada pendapatan
4. Kemiskinan kultural karena mengacu kepada persoalan sikap seseorang atau
masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha
untuk memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif; meskipun
ada usaha dari pihak luar untuk membantunya.
Perkembangan terakhir, menurut Jarnasy (2004) dalam Khomsan et.al (2015)
kemiskinan struktural lebih banyak menjadi sorotan sebagai penyebab tumbuh dan
berkembangnya ketiga kemiskinan yang lain. Sedangkan bila merujuk pada Suparlan
(1995) dalam Khomsan et.al (2015) kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu
standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum
berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
29
Ukuran dan Penyebab Kemiskinan
Merujuk pada Biro Pusat Statistik dalam Jamsy (2004), garis kemiskinan
dinyatakan sebagai besarnya rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi setara dengan 2.100 kalori perkapita perhari ditambah
dengan kebutuhan pokok minimum lainnya seperti sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan, angkutan dan bahan bakar.
Dalam “Handbook on Poverty and Inequality” (Haughton and Khandker 2009)
dalam (Prayogo dan Hilarius 2012) dijelaskan bahwa kemiskinan bisa dilihat dalam tiga
cara pandang. Pertama, cara paling konvensional dalam mengukur kemiskinan dengan
membandingkan tingkat pemasukan dan konsumsi setiap individu. Kedua, cara paling
tradisional dalam mengukur kemiskinan adalah dengan membaginya ke dalam setiap
ranah, misalnya kemiskinan dalam kesehatan berkaitan dengan berapa banyak orang
yang telah menerima pelayanan kesehatan, atau kemiskinan dalam pendidikan dapat
dilihat dari berapa angka buta huruf atau rata-rata lulusan pendidikan formal. Ketiga,
menurut Amartya Sen (1981) dalam Prayogo dan Hilarius (2012), kemiskinan
didefinisikan lebih luas sebagai ketidakmampuan individu ataupun kelompok untuk
berfungsi dalam masyarakat karena kurangnya pemasukan atau pendidikan, kesehatan
yang buruk, ketidakamanan, serta tidak adanya kebebasan untuk berpendapat.
Beberapa faktor penyebab kemiskinan di Indonesia telah dijelaskan oleh Dawam
Raharjo dalam Jamasy (2004), yaitu terdapat tujuh faktor penyebab kemiskinan yang
saling terkait satu sama lain, yaitu: (1) kemiskinan disebabkan oleh kesempatan kerja
(miskin karena menganggur atau tidak mempunyai pekerjaan); (2) upah gaji dibawah
standar minimum. Alternatif aksi pemberdayaan melalui peningkatan tingkat upah; (3)
produktivitas kerja rendah. Solusinya yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja;
(4) ketiadaan aset (kemiskinan terjadi karena tidak memiliki aet, misalnya pada bidang
pertanian petani tidak memiliki lahan atau tidak mempunyai kesempatan untuk
mengolah lahan pertanian); (5) diskriminasi, misalnya jenis kelamin dan kelas sosial
masyarakat; (6) tekanan harga (bisanya berlangsung pada petani kecil atau pengrajin
dalam industri rumah tangga; dan (7) penjualan tanah (tanah yang potensi untuk masa
depan kehidupan keluarga telah habis dijual).
Selain itu, menurut Prasetio dan Maisaroh (2009) kemiskinan itu sendiri dapat
dilihat dari berbagai dimensi. Kemiskinan yang disebabkan berkaitan dengan
pembangunan dapat dibedakan pula menjadi kemiskinan subsisten (kemiskinan sebagai
akibat dari rendahnya pembangunan), kemiskinan pedesaan (kemiskinan sebagai akibat
peminggiran pedesaan dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan
yang disebabkan oleh hakekat dan percepatan pertumbuhan perkotaan), kemiskinan
sosial (kemiskinan yang dialami oleh para perempuan, anak-anak, dan kelompok
minoritas, serta kemiskinan konsekuensial), yaitu kemiskinan yang terjadi akibat
kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik,
bencana alam, kerusakan lingkungan dan tingginya laju jumlah penduduk melebihi laju
jumlah pendapatan nasional. Sementara Lubis (2006) dalam Khomsan et.al (2015)
30
menyebutkan penyebab kemiskian dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu (1) faktor
alamiah: kondisi lingkungan yang miskin, ilmu pengetahuan yang tidak memadai,
adanya bencana alam dan lain-lain, (2) faktor nonalamiah: akibat kesalahan kebijakan
ekonomi, korupsi, kondisi politik yang tidak stabil, kesalahan pengelolaan sumbe daya
alam.
Indikator Kemiskinan
Indikator kemiskinan yang digunakan adalah menurut Khomsan et.al (2015)
yaitu berdasarkan: konsumsi pangan, sandang, papan, dan fungsi diskriminan. Pangan
sumber protein adalah pangan yang digunakan sebagai lauk-pauk sehari-hari
(melengkapi makanan pokok) dan menjadi zat gizi pengatur metabolisme dalam tubuh
sehingga dapat menjamin pertumbuhan optimal. Pemilihan protein hewani seperti
daging sapi dan ikan asin dilakukan karena kedua jenis lauk tersebut mewakili jenis
protein yang memiliki nilai ekonomis yang berbeda. Konsumsi daging sapi pada rumah
tangga tidak miskin lebih besar sepuluh kali lipat dibandingkan dengan rumah tangga
miskin yang hanya menyajikan daging sapi 0,1 kali/minggu atau sebanding dengan 1
kali dalam 10 minggu. Sedangkan menu ikan asin lebih sering disajikan baik pada
rumah tangga miskin maupun tidak miskin. Rumah tangga tidak miskin rata-rata
menyajikan menu ikan asin 5 hari dalam satu minggu, sedangkan pada rumah tangga
miskin, menu ikan asin disajikan setiap hari.
Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sandang dapat dilihat dari
banyaknya anggota rumah tangga yang mampu mengakses baju baru dalam kurun
waktu setahun terakhir. Sebaran sebagian rumah tangga baik kategori rumah tangga
miskin maupun tidak miskin memiliki kemampuan untuk membeli sedikitnya satu stel
pakaian dalam setahun dengan persentase masing-masing sebesar 85,7% dan 95%.
Apabila dilihat berdasarkan tempat tinggal, terjadi perbedaan yang signifikan antara
keluarga miskin dan tidak miskin yang dapat terlihat dari luas ventilasi udara, total
pengeluaran listrik rumah tangga per bulan, jumlah kamar mandi yang dimiliki, luas
total kamar mandi, rasio luas total kamar mandi dengan luas rumah, serta pengeluaran
bahan bakar satu bulan terakhir.
Indikator yang terakhir adalah fungsi diskriminan yang dibangun berdasarkan
variabel-variabel tertentu yaitu tingkat pendidikan suami, luas rumah, dan jumlah
tempat tidur. Jika fungsi pendidikan suami dalam tahun, luas rumah, dan jumlah tempat
tidur kurang dari 0 maka rumah tangga tersebut miskin. Tetapi apabila fungsi tersebut
melebihi 0 maka rumah tangga tersebut tidak miskin.
31
Tabel 2. Tabel Analisis
No
1.
Judul
Implementasi
CSR
terhadap Kesejahteraan
Hidup Masyarakat
Penulis
Andi
Mapisangka
Tahun
2009
Metode
Deskriptif
analitik
Hipotesis
Penerapan
program
CSR
berpengaruh
terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
2.
Pengaruh
Program
Corporate
Social
Responsibility terhadap
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat (Studi pada
Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayan
Kabupaten Pasuruan)
Yuniarti
Wahyuningru
m,
Irwan
Noor, Abdul
Wachid
2014
Kuantitatif
3.
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
dalam
Pembangunan
Ekonomi Berkelanjutan
Guna
Meningkatkan
Kualitas Kehidupan dan
Lingkungan Perusahaan
Primsa
Bangun
2009
Deskriptif
Program
CSR
memiliki
pengaruh terhadap
pemberdayaan
masyarakat,
khususnya pada
masyarakat Desa
Pacarkeling
Kecamatan
Kejayan
Kabupaten
Pasuruan.
-
4.
Peranan Corporate Social
Responsibility
(CSR)
Maman
Suherman
2006
Kualitatif
CSR
dalam
berperan
upaya
Variabel X
X1
tingkat
Corporate
Social
Responsibility
X2
tingkat
Corporate
Social Issue
X3
tingkat
Corporate
Relation
Program
X1
Kegiatan
sosial CSR
X2
kegiatan
ekonomi CSR
X3
kegiatan
ligkungan CSR
Variabel Y
Y
Tigkat
Kesejahteraan
Hidup Masyarakat
Hasil
Variabel-variabel
seperti
corporate social responsibility
goal, corporate social issue dan
corporate relation program
secara
signifikan
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakat.
Y
Perubahan
perilaku
masyarakat
Program
CSR
memiliki
pengaruh baik secara simultan
maupun
parsial
terhadap
Pemberdayaan Masyarakat.
(X)
Peranan
Corporate
Social
Responsibility:
1.
kegiatan
sosial
2.
kegiatan
ekonomi
3.
kegiatan
lingkungan
X. Peranan CSR
1.
pembinaan
Pembangunan
ekonomi
berkelanjutan (Y)
1.
tingkat
pendapatan
2.
tingkat
kemiskinan
Perusahaan secara sukarela
memberikan
kontribusi bagi terbentuknya
masyarakat yang lebih baik dan
lingkungan yang
lebih
bersih,
memberikan
perhatian kepada peningkatan
kualitas perusahaan
(profit), masyarakat (people),
serta lingkungan hidup (planet).
Y.
Tingkat
Kemiskinan
CSR memiliki peranan positif
dalam upaya penurunan angka
32
No
Judul
dalam
Menurunkan
Angka Kemiskinan di
Jawa Barat
5.
Peranan Corporate Social
Responsibility sebagai
Upaya
Pemberdayaan
Masyarakat
untuk
Mengurangi Kemiskinan
Deasy
Wulandari
2012
6.
Model
Strategi
Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat sebagai Upaya
Pengentasan Kemiskinan
P.
Eko
Prasetyo dan
Siti Maisaroh
7.
Program
Social
Lutfi
Ariefianto
Corporate
Responsibility
Penulis
Tahun
Metode
Hipotesis
menurunkan
angka kemiskinan
Variabel X
UKM
2.
pemberian
modal usaha
Deskriptif
-
(X)
Peranan
Corporate
Social
Responsibility:
1.
kegiatan
sosial
2.
kegiatan
ekonomi
3.
kegiatan
lingkungan
2009
Studi kasus
Strategi
pemberdayaan
dapat
menjadi
solusi mengatasi
kemiskinan.
2015
Kualitatif
Program
dapat
X.
pemberdayaan
ekonomi:
1.
penciptaan
kesempatan
2.
pemberdayaan
masyarakat
3. peningkatan
kemampuan
4. perlindungan
sosial
X. keberhasilan
program CSR:
CSR
Variabel Y
1.
tingkat
pendapatan
2.
tingkat
pemberian
fasilitas
(Y)
Pemberdayaan
Masyarakat:
1. sekolah gratis
2.
pemeriksaan
kesehatan
3. pengadaan air
bersih
4.
kebersihan
lingkungan
5.
pemanfaatan
limbah
6. pelatihan usaha
7.
pembukaan
akses pasar
8.
perumahan
layak huni
9.
bantuan
penyaluran listrik
Y.
pengentasan
Kemiskinan:
1. akses pangan
2. akses sandang
3. akses papan
4. kesehatan
5. pendidikan
6. kekayaan
7. akses air bersih
8. akses listrik
9. jumlah jiwa
dalam keluarga
Y. Pemberdayaan
masyarakat:
Hasil
kemiskinan di Jawa Barat.
manfaat program CSR bagi
lingkungan sosialnya (yang
merupakan bagian dari konsep
pemasaran bertanggung jawab
sosial) maka perlu dilakukan
usaha-usaha kongkrit melalui
CSR
untuk
mengurangi
kemiskinan di Indonesia.
Salah satu contoh model strategi
pemberdayaan yang baik adalah
melalui pemberdayaan ekonomi
industri kerajinan rakyat sebagai
pilar
utama
peningkatan
kesejahteraan
perajin
yang
berarti
pula
pengurangan
kemiskinan masyarakat yang
bersangkutan.
Program CSR yang dilaksanakan
PT Semen Indonesia Tbk telah
33
No
Judul
(CSR)
PT
Semen
Indonesia
Tbk
dan
Dampaknya
terhadap
Keberdayaan Masyarakat
Penulis
Tahun
Metode
Hipotesis
meningkatkan
keberdayaan
masyarakat.
8.
Efektivitas
Program
CSR/CD
dalam
Pengentasan
Kemiskinan; Studi Peran
Perusahaan Geotermal di
Jawa Barat
Dody Prayogo
dan
Yosef
Hilarius
2012
Kuantitatif
Program CSR/CD
berpengaruh
dalam
pengentasan
kemiskinan
9.
Pengaruh
Intellectual
Capital dan Corporate
Social
Responsibility
terhadap
Kinerja
Perusahaan
(Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia)
Rulfah
M.
Daud
dan
Abrar Amri
2008
Sensus
H1 : Intellectual
Capital
dan
Corporate Social
Responsibility
Disclosure
berpengaruh
terhadap Kinerja
Perusahaan. H2 :
Intellectual
Capital
berpengaruh
positif terhadap
Kinerja
Perusahaan. H3 :
Corporate Social
Responsibility
Disclosure
Variabel X
1.
bidang
ekonomi
2.
bidang
kesehatan
3.
bidang
pendidikan
4. pembangunan
sarana umum
X. Keberhasilan
program CSR:
1. manfaat
2. kesesuaian
3. keberlanjutan
4. partisipasi
5. dampak
6.
pemberdayaan
Variabel Y
1.
pemberian
modal usaha
2. pendampingan
usaha
3.pembinaan
Hasil
mampu menelurkan pengusahapengusaha
baru
sehingga
mampu menolong diri sendiri
dan orang lain.
Y.
tingkat
kemiskinan:
1.ekonomi
2. kesehatan
3. infrastruktur
4. pendidikan
(X1)
Intellectual
Capital:
1. value added
2.
physical
capital
3. human capital
4.
structural
capital
(Y)
Kinerja Keuangan
Perusahaan:
1. Return on
Equity
aspek manfaat mendapatkan
skor tertinggi berarti program
yang dilakukan sudah dirasakan
bermanfaat
pada
dimensi
kemiskinan masyarakat. Aspek
kesesuaian mendapatkan skor
tertinggi
kedua.
aspek
keberlanjutan yang rendah.
Dampak dari seluruh program
bagi masyarakat juga tergolong
cukup dan merata. Namun,
aspek partisipasi masyarakat
cenderung rendah.
Intellectual Capital berpengaruh
negatif
terhadap
Kinerja
Perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia,
sedangkan Corporate Social
Responsibility
Disclosure
berpengaruh positif terhadap
Kinerja
Perusahaan
pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.
(X2)
Corporate
Social
Responsibility:
1. lingkungan
2. energi
3. tenaga kerja
34
No
Judul
Penulis
10.
Pengaruh
Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
terhadap
Kinerja
Perusahaan
(Studi
Empiris pada Perusahaan
Manufaktur
yang
Tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada Tahun
2010 dan 2011)
Helen Octavia
dan Hermi
Analisis
Pertumbuhan
Ekonomi
dan
Kemiskinan di Indonesia
Arius Jonaidi
11.
Tahun
2014
2012
Metode
deskriptif
korelasional
Deskriptif
Hipotesis
berpengaruh
positif terhadap
Kinerja
Perusahaan.
Ha1
:
Pengungkapan
aktivitas
CSR
(CSR disclosure)
berpengaruh
positifterhadap
ROA Perusahaan
satu tahun ke
depan(ROAt+1).
Ha2
:
Pengungkapan
aktivitas
CSR
(CSR disclosure)
berpengaruh
positif terhadap
abnormal return.
Terdapat
hubungan antara
pertumbuhan
ekonomi
dan
kemiskinan
di
Indonesia.
Variabel X
4. produk
5. keterlibatan
masyarakat dan
umum
(X)
Corporate
Social
Responsibility
Disclosure:
1. lingkungan
2. energi
3. tenaga kerja
4. produk
5. keterlibatan
masyarakat dan
umum
X
Pertumbuhan
ekonomi:
1.
tingkat
pengangguran
2. investasi
3.
tingkat
kemiskinan
Variabel Y
Hasil
(Y1)
Return On Asset
(ROA):
1. Laba bersih
2. Total aset
pengungkapan aktivitas CSR
(CSR Disclosure) di dalam
penelitian
ini
berpengaruh
positif dan memiliki dampak
produktif
yang
signifikan
terhadap
variabel
ROA,
sedangkan
pengungkapan
aktivitas CSR (CSR Disclosure)
di
dalam
penelitian
ini
berpengaruh negatif terhadap
variabel CAR (sebagai proksi
untuk kinerja pasar Perusahaan).
(Y2)
Abnormal Return
(CAR)
Y Kemiskinan:
1. investasi
2. harapan hidup
3. angka melek
huruf
4.
lama
pendidikan
5. pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
berpengaruh signifikan terhadap
pengurangan angka kemiskinan,
terutama di daerah perdesaan
yang banyak
terdapat
kantong-kantong
kemiskinan.
Sebaliknya
kemiskinan juga berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
35
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Dalam era globalisasi dimana masyarakat berusaha untuk mengembangkan upaya
pembangunan yang berkelanjutan, Corporate Social Responsibility memiliki peranan yang
penting. Namun pelaksanaan program CSR di Indonesia masih membutuhkan perhatian dari
seluruh kalangan masyarakat khususnya pemerintah, sebab belum semua perusahaan mau
melakukan kegiatan CSR padahal pelaksanaan kegiatan CSR di Indonesia telah diatur dalam
perundang-undangan yang ada. Perusahaan yang hadir dalam lingkungan masyarakat tersebut
juga dapat menimbulkan permasalahan baru seperti ketimpangan sosial dan kemiskinan.
Kegiatan Corporate Social Responsibility memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam
pembangunan yang berkelanjutan termasuk dalam upaya pengentasan kemiskinan pada
masyarakat tersebut. Peranan CSR dapat dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan good
corporate governance, good corporate citizenship dan good business ethics dari sebuah
entitas bisnis. Sehingga perusahaan tidak cukup hanya memikirkan kepentingan shareholder
(pemilik modal), tetapi juga mempunyai orientasi untuk memenuhi kepentingan seluruh
stakeholders. Program CSR harus dilihat sebagai sebuah proses dalam pengertian bagaimana
korporasi berpartisipasi dalam pembangunan lokal khususnya dalam hal penguatan ekonomi
masyarakat setempat. Perusahaan yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility
khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang menyangkut sumber
daya alam harus dapat menjamin kesejahteraan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat
yang terkena dampak dari kegiatan perusahaan tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung terutama mengenai masalah penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan. Oleh karena
itu, perusahaan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility dapat memberikan
kontribusi bagi masyarakat baik berupa kegiatan pemberdayaan dalam bentuk bantuan sosial
pada bidang pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi, serta lingkungan sehingga dapat
mengarahkan pada pengurangan masalah kemiskinan yang terjadi di masyarakat sekitar
perusahaan.
36
Masuknya
perusahaan
tambang
Intellectual Capital (X1)
CSR Disclosure (X2)
Return on Asset (Y1)
Efektivitas
Pelaksanaan CSR
(X)
Kinerja
Keuangan
Perusahaan (Y)
Abnormal Return (Y2)
Tingkat CSR Goal (X1)
Tingkat Corporate Social Issue (X2)
Tingkat
kesejahteraan
masyarakat (Y)
Pemberdayaan
Masyarakat (Y)
Tingkat Corporate Relation Program (X3)
Keberhasilan program CSR (X)
Kegiatan sosial CSR (X1)
Peranan CSR
Kegiatan ekonomi CSR (X2)
Pembangunan
ekonomi
berkelanjutan (Y)
Perubahan
perilaku
masyarakat (Y)
Kegiatan lingkungan CSR (X3)
Pemberdayaan
ekonomi (X)
Gambar 12. Kerangka Analisis Keseluruhan
Pertumbuhan ekonomi (X)
Penurunan tingkat kemiskinan
(Y)
37
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Keberadaan sebuah perusahaan terutama yang bergerak di bidang pertambangan
seharusnya memiliki dampak yang baik bagi masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut beroperasi khususnya terhadap kesejahteraan kehidupan
masyarakatnya. Namun tidak jarang pula perusahaan tersebut justru memberikan
dampak yang merugikan bagi masyarakatnya. Kegiatan perusahaan yang dilaksanakan
oleh pihak CSR memiliki tujuan untuk menjembatani hubungan antara perusahaan
dengan masyarakat. Keadaan ini melahirkan pertanyaan, bagaimanakah karakteristik
program CSR yang dilakukan perusahaan?
Setelah mengetahui bagaimana karakteristik program CSR yang dilaksanakan
oleh perusahaan, maka muncullah pertanyaan kedua mengenai, bagaimana tipe
program CSR yang dilakukan perusahaan?
Setelah mengetahui bagaimana bentuk karakteristik dan tipe program CSR yang
dilaksanakan, maka pertanyaan ketiga adalah mengenai, bagaimana hubungan tipe
program CSR dalam penurunan tingkat kemiskinan di masyarakat?
Usulan Kerangka Analisis Baru
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak dari pelaksanaan program
CSR pada upaya penuruan tingkat kemiskinan maka diperlukan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai karakteristik program CSR tersebut berdasarkan motivasi, misi,
pengelolaan, pengorganisasian, penerima manfaat, kontribusi dan inspirasi.
Setelah mengetahui karakteristik program CSR maka akan memberikan
gambaran mengenai tipe program CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Setelah
itu akan dilihat pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Dalam kerangka
pemikiran di bawah ini indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat kemiskinan
adalah indikator yang sama yang digunakan oleh Khomsan et. al (2015) yaitu meliputi:
konsumsi pangan, sandang, papan, dan fungsi diskriminan.
Karakteristik
Program CSR:
1. Motivasi
2. Misi
3. Pengelolaan
4. Pengorganisasian
5. Penerima manfaat
6. Kontribusi
7. Inspirasi
Tipe Program CSR:
1. Charity
2. Philanthropy
3. Good Corporate
Citizenship (GCC)
Gambar 13. Kerangka Analisis Penelitian
Tingkat Kemiskinan:
1. Konsumsi pangan
2. Sandang
3. Papan
4. Fungsi diskriminan
38
DAFTAR PUSTAKA
Ambadar J. 2008. CSR DALAM PRAKTIK DI INDONESIA WUJUD KEPEDULIAN
DUNIA USAHA. Jakarta [ID]: Alex Media Komputindo
Ardianto E, Machfudz D. 2011. EFEK KEDERMAWANAN PEBISNIS dan CSR.
Jakarta: Alex Media Komputindo.
Ariefianto L. 2015. Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen
Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Pancaran. [internet]. [diunduh pada 5 November 2015]. 4 (2), 115-134. Dapat
diunduh
pada:
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/viewFile/1556/1272
Bangun P. 2009. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan
Perusahaan. Jurnal Akuntansi. [Internet]. [diunduh 2 Oktober 2015]. 9 (2), 95110.
Diunduh
dari:
http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Akun/article/viewFile/699/679
[BAPPENAS]. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. 2004
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah dan persentase penduduk miskin di
Indonesia. [Internet]. [diakses pada tanggal 26 September 2015]. Dapat diakses
di http://bps.go.id/Brs/view/id/1158
Daud RM, Amri A. 2008. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi.
[internet]. [diunduh pada 24 November 2015]. 1 (2), 213-231. Dapat diunduh
pada: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/download/304/289
Helen O, Hermi. 2014. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011). Jurnal Akuntansi. [internet].
[diunduh pada 24 November 2015]. 1 (1), 41-59 . Dapat diunduh dari
http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/akuntansi/Vol1No1Februari2014/3.
%20Helen%20dan%20Hermi.pdf
Jamasy O. 2004. Keadilan, Pemberdayaan, & Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta
[ID]: BELANTIKA
Jonaidi A. 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal
Kajian
Ekonomi.
1(1),
140-164.
Dapat
diunduh
dari:
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/viewFile/742/611
Khomsan A, Dharmawan AH, Saharuddin, Alfiasari, Syarief H, Sukandar D. 2015.
Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin. Jakarta [ID]: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia
Mapisangka A. 2009. Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat.
JESP. [Internet]. [diunduh 13 September 2015]. 1 (1), 39-47. Diunduh dari:
http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf
Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta [ID]: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
39
Prasetyo PE, Maisaroh S. 2009. Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai
Upaya Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Trikonomika. 8 (2), 103-116. Dapat
diunduh dari:
http://www.jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/index.php/trikonomika/article/viewFile/78/7
7
Prayogo D, Hilarius Y. 2012. Efektivitas Program CSR/CD Dalam Pengentasan
Kemiskinan Studi Peran Perusahaan Geotermal Di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi
Masyarakat. 1(17), 1-22.
Siregar CN. 2007. Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social
Responsibility pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Sosioteknologi. [internet].
[diunduh pada 18 Oktober 2015]. 6 (12), 285-288. Diunduh dari:
http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/download/984/594
Suherman M. 2006. Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan
Angka Kemiskinan di Jawa Barat. MIMBAR. [internet]. [diunduh pada 1
Oktober
2015].
22
(3),
317-332.
Diunduh
pada:
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/download/217/160
Sukada S, Wibowo P, Ginano K, Jalal, Kadir I, Rahman T. 2007. Membumikan bisnis
berkelanjutan memahami konsep &praktik tanggung jawab sosial perusahaan.
Jakarta [ID]: Indonesia Business Links.
[UU] Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
Wahyuningrum Y, Noor I, Wachid A. 2011. Pengaruh Program Corporate Social
Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada
Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan
Kejayan Kabupaten Pasuruan). Jurnal Administrasi Publik. [internet]. [diunduh
pada 2 Oktober 2015]. 1(5), 109-115. Dapat diunduh dari:
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/340/
194
Wibisono Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR Corporate Social
Responsibility. Gresik: FASCHO PUBLISHING
Wulandari D. 2012. Peranan Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan. JEAM. [internet].
[diunduh pada 18 Oktober 2015]. 11 (2), 1-9. Dapat diunduh pada:
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEAM/article/download/1187/950
40
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 29 Desember 1994. Penulis merupakan anak ke
dua dari pasangan Dadang Sudjana dan Aryani Sismin Satyaningtijas. Penulis memiliki
satu kakak kandung yang bernama Regi Ryanda. Penulis menamatkan pendidikan
sekolah dasar pada tahun 2006 di SD Polisi 1 Bogor, sekolah menengah pertama pada
tahun 2009 di SMPN 2 Bogor, dan sekolah menengah atas pada tahun 2012 di SMAN 7
Bogor. Setelah lulus sekolah menengah atas, penulis melakukan bimbingan kursus di
Bimbingan Belajar Ganesha Operation. Penulis melanjutkan studi di Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2012.
Download