Laporan Studi Pustaka (KPM 403) HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN RIZA RYANDA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 i PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN" merupakan hasil karya ilmiah saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada suatu perguruan tinggi ataupun lembaga, serta tidak mengandung bahanbahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain, kecuali sebagai rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian, pernyataan ini saya tulis dengan sesungguhsungguhnya dan saya bersedia bertanggung jawab atas pernyataan ini. Bogor, Desember 2015 RIZA RYANDA NIM. I34120164 ii ABSTRAK RIZA RYANDA. Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan. Di bawah bimbingan MAHMUDI SIWI Perusahaan sebagai organisasi yang berada di lingkungan masyarakat memiliki peranan penting dalam membantu mengatasi permasalahan sosial yang terjadi. Tetapi munculnya perusahaan-perusahaan tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru dalam suatu masyarakat salah satunya adalah masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial. Peranan Corporate Social Responsibility dari perusahaan sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya strategis yang dapat dilakukan pihak perusahaan atas tanggung jawabnya terhadap lingkungan dalam tujuan mencapai kesejahteraan hidup sosial masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa bantuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan pada masyarakat. Kegiatan CSR tersebut dilakukan pihak perusahaan berdasarkan kriteria tertentu. Fenomena tersebut memunculkan suatu pertanyaan tentang hubungan tipe program CSR terhadap penurunan tingkat kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Laporan studi pustaka ini adalah metode studi literatur kemudian menyimpulkan konsep-konsep yang menjadi fokus pembahasan dalam laporan studi pustaka ini. Kata Kunci: CSR, kemiskinan, pemberdayaan. RIZA RYANDA. Relationship between Corporate Social Responsibility (CSR) toward Poverty Leve in Rural Area. Supervised by MAHMUDI SIWI A company ,as an organization which usually appear in society, have an important role to overcome the social problem that occured. But the existing of a company could rise new problems in society such as poverty and social inequality. Therefore a company has to make a program called Corporate Sosial Responsibility. (CSR). The role of CSR is very important to overcome the problems that rise due to . existing company. CSR is an strategic effort which could be done by company as its responsibility to environment in the aim of achieving a social welfare surround. The activities of CSR can be on economic, education or health fields and based on specific criterion. This phenomenon will arise a question about the relationship of CSR program type toward poverty level in society. This report is a literature study method that will give a conclusion to topic of discussion. Keywords: CSR, poverty, empowerment. iii HUBUNGAN TIPE PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI PEDESAAN Oleh: RIZA RYANDA I34120164 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 iv LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Riza Ryanda Nomor Pokok : I34120164 Judul : Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan dapat diterima dengan syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Mahmudi Siwi, SP, M.Si Dosen Pembimbing Diketahui Dr. Ir. Siti Amanah, MSc Ketua Departemen Tanggal Pengesahan: v PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Hubungan Tipe Program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengebangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Mahmudi Siwi, SP, M.Si sebagai pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan Studi Pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta, Bapak Dadang Sudjana dan Ibu Aryani Sismin Satyaningtijas, serta Rizki Rachmasaputra dan Regi Ryanda, kakakku tersayang yang selalu berdoa dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya untuk penulis. Tidak lupa terimakasih juga penulis sampaikan kepada segenap teman-teman satu perjuangan di Departemen SKPM 49 terutama Meliani Rosalina, Nadya Apriella, Inez Kania, Hana Hilaly, Tazkiyah Syakira, Andi Putri, Almira Devina, Wulan Mustika, dan Yudhiansyah E. Saputra dan semua pihak yang turut membantu dan memberikan semangat serta doa kepada penulis dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan Studi Pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Desember 2015 Riza Ryanda NIM. I34120164 vi DAFTAR ISI PENDAHULUAN .................................................................................................... Latar Belakang ..................................................................................................... Tujuan Penulisan .................................................................................................. Metode Penulisan ................................................................................................. RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ............................................................ Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat ........................... Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) ........ Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan ............................................................................................................ Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat .................................................................................... Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan ........................................................ Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan .......................................................................................................... Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat ........................................... Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat ................................................................... Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) .................................................................................................... Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) ................................................................ Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia ........................... RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN .................................................................. Definisi dan Karakteristik Corporate Social Responsibility ................................ Community Development dalam CSR .................................................................. Definisi dan Bentuk Kemiskinan ......................................................................... Ukuran dan Penyebab Kemiskinan ...................................................................... Indikator Kemiskinan ........................................................................................... HASIL RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi ...................................... Usulan Kerangka Analisis Baru ........................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. 1 1 2 2 3 3 4 6 9 11 12 14 16 19 21 23 25 25 27 28 28 29 35 37 37 38 40 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Berpikir Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat ................................................................................................................ Gambar 2. Kerangka Berpikir Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayaan Kabupaten Pasuruan) ................................................................................ Gambar 3. Kerangka Berpikir Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan ..................................................................................... Gambar 4. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat ............................................ Gambar 5. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan ......................... Gambar 6. Kerangka Berpikir Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan .................................................................. Gambar 7. Kerangka Berpikir Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat ...... Gambar 8. Kerangka Berpikir Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan: Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat ............................... Gambar 9. Kerangka Berpikir Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) ................................................... Gambar 10. Kerangka Berpikir Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercata di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) ................................. Gambar 11. Kerangka Berpikir Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia ............................................................................................................... Gambar 12. Kerangka Analisis Keseluruhan ............................................................ Gambar 13. Kerangka Analisis Baru ........................................................................ 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 36 37 DAFTAR TABEL Tabel 1. Karakteristik Tahap-Tahap Kedermawanan Sosial .................................... Tabel2. Tabel Analisis .............................................................................................. 26 31 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan di Indonesia tidak terlepas dengan berbagai bidang yang ada, salah satunya adalah bidang perekonomian. Sistem ekonomi kerakyatan yang dianut oleh perekonomian di Indonesia membutuhkan peran dari berbagai pihak. Pihak swasta pun turut memiliki andil dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Salah satu bentuk kegiatan perekonomian adalah adanya kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan maupun perindustrian. Pada dasarnya perusahaan dan industri yang didirikan untuk kegiatan usaha yang dilakukan tersebut memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Selain sebagai penggerak perekonomian, perusaahan juga memiliki kontribusi yang besar pada masyarakat yaitu dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha tersebut seringkali perusahaan juga memiliki dampak yang negatif terhadap para pemangku kepetingan yang terlibat seperti kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan. Pihak perusahaan dalam menanggapi dampak negatif tersebut diwajibkan untuk membuat sebuah komitmen yang telah disepakati bersama yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (selanjutnya akan ditulis dengan CSR). Tanggung jawab sosial perusahaan telah dijelaskan dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (PT) ayat 1 yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dilanjutkan dengan ayat 2 yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. CSR merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk dapat menciptakan keseimbangan kepada masyarakat dan lingkungan tempat pelaksanaan kegiatan usahanya. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan harus dapat bersikap adil tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi para pemangku kepentingan lainnya seperti pekerja, konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Merujuk pada pendapat Sukada et al. (2007) CSR didefinisikan sebagai segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom lines) dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif di setiap pilar. Penerapan CSR juga dapat berfungsi sebagai jembatan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan lingkungannya. Para stakeholder terkait, dalam hal ini komunitas lokal, juga memiliki hubungan yang erat dengan pengimplementasian program CSR dari suatu perusahaan karena hal tersebut berkaitan dengan keberlangsungan kehidupan komunitas lokal setempat. Kesejahteraan dan taraf hidup para stakeholder juga menjadi bagian penting dalam pengimplementasian program CSR suatu perusahaan. Perkembangan CSR di Indonesia masih membutuhkan perhatian lebih karena menurut 2 Mapisangka (2009) di antara ribuan perusahaan yang ada diindikasikan belum semua perusahaan benar-benar menerapkan konsep CSR dalam kegiatan perusahaannya. Mapisangka (2009) juga menjelaskan bahwa dalam lingkungan bisnis perusahaan, masyarakat di sekitar perusahaan pada dasarnya merupakan pihak yang perlu mendapatkan apresiasi yang dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan hidup mereka melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh pihak CSR perusahaan. Menurut Saidi et al. (2003) sumbangan sosial perusahaan memiliki dua dimensi yaitu karitas (charity) dan filantropi, dimana karitas adalah bantuan yang sifatnya sesaat, sedangkan filantropi adalah sumbangan yang ditujukan untuk kegiatan investasi sosial atau kegiatan yang diarahkan pada penguatan kemandirian masyarakat. Keberhasilan suatu program CSR yang dijalankan suatu perusahaan tidak hanya dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan saja, tetapi juga pada komunitas lokal setempat yang dapat dicirikan dengan penurunan tingkat kemiskinan pada masyarakat. Kemiskinan telah menjadi sebuah permasalahan yang banyak terjadi di Indonesia. Menurut data BPS, pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta orang atau sebesar 11,22 persen, bertambah sebesar 0,86 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2014 yang sebelumnya sebesar 27,73 juta orang atau 10,96 persen. Berdasarkan hal tersebut, pertanyaan yang akan dibahas pada penulisan studi pustaka ini adalah bagaimana pengaruh bentuk implementasi program CSR perusahaan terhadap penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan studi pustaka ini adalah: 1. Mengetahui bentuk-bentuk implementasi program CSR suatu perusahaan. 2. Mengetahui dampak program CSR perusahaan terhadap penurunan tingkat kemiskinan masyarakat. Metode Penulisan Penulisan laporan studi pustaka ini dilakukan melalui pengkajian beberapa literatur kepustakaan seperti jurnal ilmiah dan laporan hasil penelitian. Pengkajian kepustakaan dilakukan melalui proses membaca, meringkas, dan menganalisis beberapa judul literatur kepustakaan yang memiliki keterkaitan topik bahasan penulisan studi pustaka dengan menambahkan teori-teori yang bersangkutan. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat : 2009 : Jurnal : Elektronik : Andi Mapisangka : : : : JESP : Volume 01, Nomor 1 (2012) : 8 halaman : http://fe.um.ac.id/wpcontent/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf : 29 September 2015 Ringkasan Penelitian yang dilakukan oleh Andi Mapisangka ini membahas mengenai pengukuran implementasi program CSR yang dilakukan oleh PT. Batamindo Investment Cakrawala dalam bentuk layanan publik terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di bidang kesehatan, keagamaan, dan pendidikan. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pada dasarnya perkembangan CSR di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian bagi semua pihak dari pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. Belum semua perusahaan sudah menerapkan konsep CSR dalam kegiatan perusahaannya. Padahal sesuai dengan UU yang ada, keberadaan CSR melekat secara inherent dengan manajemen perusahaan. Dalam lingkungan bisnis perusahaan, masyarakat di sekitar perusahaan merupakan pihak yang perlu mendapatkan apresiasi. Hal ini karena perusahaan dan masyarakat pada dasarnya merupakan kesatuan elemen yang dapat menjaga keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang dampak implementasi program CSR terhadap kesejahteraan masyarakat. Hasil pembahasannya menunjukan bahwa sejak awal berdiri, komitmen PT. BIC Batam dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan hubungan dengan masyarakat sangat kuat. Implementasi program CSR PT. BIC dilakukan secara sistematis, terstruktur dan periodik yang mengedepankan persoalan vital masyarakat dalam peningkatan kesejahteraannya. Dalam proses pengimplementasian kegiatan CSR perusahaannya, PT. BIC menghubungkan tiga variabel yaitu Corporate Social Responsibility Goal, Corporate Social Issue, dan Corporate Relation Porgram. Ketiga variabel tersebut terbukti memiliki pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat sekitar PT. BIC yang dibagi kedalam tiga bagian wilayah. Diantara ketiga variabel diatas, variabel Corporate Relation Program memiliki pengaruh paling besar terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Hal ini karena strategi dan implementasi CSR perusahaan merupakan respon atas kebutuhan riil masyarakat atas pemenuhan 4 kebutuhan hidupnya yang telah disesuaikan berdasarkan karakteristik persoalan yang berbeda dari masing-masing wilayah bagiannya. Analisis Artikel ini mengemukakan tentang implementasi kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan PT. BIC Batam dengan menghubungkan tiga variabel. Kegiatan CSR yang dilakukan dianggap telah berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan. Kekurangan yang terdapat pada artikel ini adalah indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan setiap variabel dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat tidak dijelaskan. Seharusnya indikator-indikator yang digunakan tersebut dapat dicantumkan dalam artikel sehingga lebih memudahkan untuk dimengerti pembaca cara pengukuran dari setiap masing-masing variabelnya. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam melaksanakan CSR juga tidak dijelaskan. Penulis hanya menerangkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam aktivitas dalam bidang pendidikan, kesehatan, kemiskinan, sosial, agama, infrastruktur, dan lingkungan hidup. Dalam artikel ini juga tidak dijelaskan mengenai peningkatan kesejahteraan yang terjadi akibat dari adanya kegiatan CSR perusahaan yang dianggap telah berhasil. Tingkat Corporate Social Responsibility Goal (X1) Tingkat Corporate Social Issue (X2) Tingkat Corporate Relation Program (X3) Tingkat Kesejahteraan Hidup Masyarakat (Y) Gambar 1. Kerangka Berpikir Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat 2 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka : Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) : 2014 : Jurnal : Elektronik 5 Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Yuniarti Wahyuningrum, Irwan Noor, Abdul Wachid : : : Malang, Universitas Brawijaya : Jurnal Administrasi Publik : Volume 01, Nomor 5 : 6 halaman : http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/ind ex.php/jap/article/view/340/194 : 2 Oktober 2015 Ringkasan Pada saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya atau biasa disebut dengan Triple Bottom Line. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang telah melaksanakan kegiatan CSR nya sejak tahun 2010. Program yang dilakukan melalui kegiatan “Satu Hati Cerdaskan Bangsa” dan “Satu Hati Peduli Lingkungan” bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam bidang pendidikan, lingkungan hidup serta kesehatan di Desa Pacarkeling. Desa Pacarkeling sebagai wilayah yang berada dekat dengan PT. Amerta Indah Otsuka merupakan salah satu wilayah pedesaan dengan pendidikan masyarakat yang masih rendah, kondisi lingkungan yang kurang kondusif, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ditunjang dengan tidak adanya sarana dan prasarana kesehatan menjadi fokus utama program CSR perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur signifikansi pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social Responsibility terhadap pemberdayaan masyarakat. Artikel ini menghubungkan tiga variabel bebas dari CSR yaitu variabel sosial, variabel ekonomi, dan variabel lingkungan dalam pengaruhnya dalam pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner penelitian dapat diketahui bahwa konsep Corporate Social Responsibility yang terdiri dari variabel sosial (x1), variabel ekonomi (x2) dan variabel lingkungan (x3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat dilihat dari tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel sosial pada artikel ini terdiri dari lima indikator, yaitu rumah belajar, bimbingan belajar, pavingisasi jalan, pembangunan jembatan, dan pengadaan training kesehatan. Selanjutnya indikator untuk mengukur variabel ekonomi terdiri dari dua indikator, yaitu pemberian beasiswa kepada siswa siswi berprestasi yang tidak mampu dan bantuan penyediaan air bersih. Kemudian indikator yang digunakan bagi variabel lingkungan adalah penghijauan sungai dan pengelolaan limbah PT. Amerta Indah Otsuka. Sedangkan indikator bagi variabel 6 perubahan perilaku masyarakat sebagai variabel yang terpengaruh dibagi menjadi dua yaitu tingkat pendidikan masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat. Analisis Artikel ini telah menjelaskan mengenai konsep CSR dengan lengkap dan jelas serta disertai dengan contoh kasus pengeimplementasiannya dari suatu perusahaan. Pemilihan lokasi pengimplementasian CSR juga telah dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan masyarakat. Artikel ini juga tidak hanya membahas mengenai konsep CSR saja tetapi didalamnya juga terdapat penjelasan mengenai administrasi pembangunan dan Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik dalam hubungannya dengan CSR. Indikator yang digunakan untuk mengukur setiap variabel juga telah dijelaskan secara rinci. Hanya saja pada bagian jawaban responden, tidak semua variabel diberi pilihan jawaban ‘Kurang Setuju’ beberapa diantaranya hanya diberi pilihan jawaban hingga ‘Cukup Setuju’. Selain itu, berdasarkan hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Pacarkeling mayoritas menjawab dengan jawaban ‘Cukup Setuju’ sehingga kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Amerta Indah Otsuka kurang memberikan pengaruh terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat. X1 Kegiatan sosial CSR: 1. rumah belajar 2. bimbingan belajar 3. pavingisasi jalan 4. pembangunan jembatan 5. pengadaan training kesehatan X2 Kegiatan ekonomi CSR: 1.pemberian beasiswa 2. bantuan penyediaan air bersih X3 Kegiatan lingkungan CSR: 1. penghijauan sungai 2. pengelolaan limbah Y Perubahan perilaku masyarakat 1. Tingkat pendidikan masyarakat 2. Tingkat kesehatan masyarakat Gambar 2. Kerangka Berpikir Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayaan Kabupaten Pasuruan) 3 Judul Pustaka Tahun : Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan : 2009 7 Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : : : : : : : : : : Jurnal Elektronik Primsa Bangun Jakarta, Universitas Kristen Krida Wacana Jurnal Akuntansi Volume 09 , Nomor 2 (Mei 2009) 15 halaman http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Akun/artic le/viewFile/699/679 : 2 Oktober 2015 Ringkasan Sampai saat ini belum ada suatu definisi yang tunggal dari Corporate Social Responsibility yang diterima secara global. Salah satu definisi dari CSR adalah komitmen bisnis untuk secara terus menerus berperilaku etis dan berkomitmen dalam pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal, serta masyarakat luas pada umumnya. Sebuah perusahaan pada dasarnya tidak berfungsi secara terpisah dari masyarakat sekitarnya. Faktanya, kemampuan perusahaan untuk bersaing sangat tergantung pada keadaan lokasi dimana perusahaan itu beroperasi sehingga CSR yang dikembangkan harus dipahami sebagai satu kesatuan, sebab CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah “The Triple Bottom Lines” yaitu profit, people,dan planet. Triple Bottom Line Reporting adalah suatu pendekatan menyeluruh untuk pelaporan publik tentang kinerja perusahaan terhadap dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang mengacu pada standar pembanding yang telah ditetapkan. Berdirinya sebuah perusahaan ditengah-tengah masyarakat pasti akan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat tersebut. Kehadiran perusahaan diharapkan sedikit banyak akan mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat sekitarnya baik melalui pengrekrutan tenaga kerja maupun sumbangsih perusahaan secara langsung terhadap masyarakat tersebut. Walaupun sudah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya untuk menjalankan CSR, namun masih ada juga yang berkeberatan untuk menjalankannya. Bahkan diantara yang setuju agar perusahaan menjalankan CSR, masih terdapat perbedaan dalam memaknai tingkat keterlibatan perusahaan dalam menjalankan program CSR. Pada akhirnya, keberhasilan CSR dan cakupan program CSR yang dijalankan akan ditentukan oleh tingkat kesadaran para pelaku bisnis dan para stakeholders terkait lainnya. Terdapat tiga alasan mengapa suatu perusahaan harus mengembangkan isu tanggung jawab sejalan dengan operasi usahanya. Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karena itu wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme sehingga wajar apabila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Alasan ketiga yaitu kegiatan 8 tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial yang dapat berasal dari dampak operasional perusahaan. Sedangkan motivasi atau alasan perusahaan menerapkan CSR diklasifikasikan ke dalam tiga kategori. Pertama, CSR dipraktekkan lebih karena adanya faktor eksternal atau keterpaksaan akibat tuntutan ketimbang kesukarelaan yang dibagi kedalam social driven dan environmental driven. Kedua, sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) atas regulasi yang berlaku. Ketiga, CSR diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam (internal driven). Perusahaan menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Analisis Artikel jurnal ini hanya mengemukakan berbagai teori yang berkaitan dengan konsep CSR dengan lengkap. Dalam penulisan artikel ini, penulis tidak melakukan penelitian tetapi hanya memindahkan beberapa teori-teori mengenai CSR sehingga tidak terdapat variabel dan metode penelitiannya. Kelemahan yang terdapat dalam artikel jurnal ini adalah belum menjelaskan secara rinci mengenai contoh kasus yang diberikan dalam menjelaskan teori-teori CSR. Hanya terdapat satu contoh kasus dalam jurnal yaitu dalam menjelaskan salah satu alasan atau motivasi pelaksanaan CSR berdasarkan keterpaksaan. Sebaiknya dalam penulisan artikel ini lebih banyak memberikan contoh kasus sebagai bukti konkrit dari pengimplementasian program CSR suatu perusahaan. Sehingga bila dikaitkan dengan judulnya yaitu CSR dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan perusahaan, korelasi antara penerapan CSR dengan peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan perusahaan dapat lebih terlihat apabila disertai dengan contoh kasus. Selain contoh kasus, lebih baik juga apabila dalam penulisan artikel ini disertakan dengan variabelvariabel yang digunakan guna mengukur peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan perusahaan yang mejalankan CSR. Efektivitas pelaksanaan CSR perusahaan (X) 1. kegiatan sosial 2. kegiatan ekonomi 3. kegiatan lingkungan Pembangunan ekonomi berkelanjutan (Y) 1. tingkat pendapatan 2. tingkat kemiskinan Gambar 3. Kerangka Berpikir Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan 9 4 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat : 2006 : Jurnal : Elektronik : Maman Suherman : : : Bandung, Universitas Islam Bandung : Jurnal Mimbar : Volume XXII , Nomor 3 (Juli-September 2006) : 15 halaman : http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/articl e/download/217/160 : 1 Oktober 2015 Ringkasan Penelitian yang dilakukan oleh Maman Suherman ini bertujuan untuk melihat peranan CSR dalam penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Saat ini kemiskinan yang terjadi di wilayah Jawa Barat semakin meningkat karena beberapa faktor. Faktor tersebut juga yang menjadi penyebab tidak tercapainya Indeks Pembangunan Manusia Jawa Barat. Untuk dapat meningkatkan IPM Jawa Barat peran yang dibutuhkan tidak hanya dari pemerintah melainkan juga perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Pembangunan manusia adalah upaya yang dilakukan untuk memperluas peluang penduduk untuk mencapai hidup layak, yang dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dasar dan daya beli. Peningkatan kapasitas dasar adalah upaya meningkatkan produktivitas penduduk melalui peningkatan pengetahuan dan derajat kesehatan. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa aspek yang diukur dalam menentukan IPM adalah pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Pilar dasar dari definisi CSR yang disebutkan dari World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mencakup (a) mendorong kesejahteraan ekonomi, (b) perbaikan lingkungan, dan (c) tangung jawab sosial. Pilar pertama menunjukan bahwa kegiatan CSR hendaknya mengarah pada perbaikan tingkat ekonomi (termasuk daya beli) komunitas. Contohnya dengan memberikan kesempatan kerja pada angkatan kerja lokal secara lebih besar. Selain itu juga dapat dengan pemberian pelatihan sesuai kebutuhan komunitas untuk dapat membuka usaha baru di lingkungannya. Terdapat tiga perspektif tentang corporate social responsibility yaitu: reputation capital perspective, eco-social perspective, dan rights-based perspective. Tampak CSR dipandang sebagai nilai karena kenyataannya bahwa bisnis dan pasar ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat (well-being society). CSR juga dipandang sebagai strategi karena dapat membantu mengurangi tekanan sosial dan memfasilitasi pasar. Berdasarkan artikel terlihat bahwa terdapat enam program perusahaan untuk melakukan aktivitas berkaitan dengan masalah sosial dan tanggung jawab sosial 10 korporat yaitu; cause promotions, berupa sumbangan atau penggalangan dana bagi masalah sosial seperti penyuluhan narkoba; cause-related marketing, dalam bentuk penyisihan dana yang diperoleh korporat untuk kegiatan tertentu misalnya memberikan pelatihan bagi pengrajin; corporate social marketing, yaitu membantu pengembangan dan implementasi kampanye untuk mengubah perilaku tertentu contoh kampanye tentang dampak negatif tawuran; corporate philantrophy, yaitu memberikan bantuan langsung bagi suatu kegiatan misalnya dalam rangka sponsorship; community volunteering, korporat memberikan bantuan guna mendorong karyawan dan para mitra bisnisnya untuk secara sukarela membantu masyarakat sekitar misalnya pembuatan irigasi; socially responsible business practices, korporat mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu dan investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan lingkungan. Berdasarkan hasil pembahasan artikel jurnal ini, salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan CSR adalah PT. Telkom yaitu dengan memberikan dana bantuan modal bergulir kepada perajin di Kabupaten Sumedang, bahkan salah satunya berhasil ekspor ke Korea dan Amerika. Selain itu PT. Telkom juga menyediakan fasilitas internet, dan faksimili meskipun fasilitas itu tidak disimpan di rumah perajin. Binaan lain dari PT Telkom adalah pembuat (home industry) minuman segar asem gula merah (minuman khas Cirebon) di kota Cirebon yang cukup berkembang. Berkembangnya usaha kecil di daerah akan mampu menyerap tenaga kerja di sekitarnya. Ini dikarenakan kebutuhan tenaga untuk meningkatkan produktivitas barang atau jasa yang dihasilkan. Selain itu, akan membuka peluang bagi para pengusaha kecil sejenis untuk bergabung dalam rangka memenuhi pasar. Analisis Apabila dilihat berdasarkan judulnya, penulisan artikel jurnal ini telah menjelaskan peranan CSR yang diamati oleh penulis dengan ringkas, meskipun tidak merincikan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan dalam upayanya untuk penurunan angka kemiskinan di Jawa Barat. Penulis lebih menekankan pada peranan kolaborasi Tripartit khususnya pada peranan pemerintah sebagai pemegang tanggung jawab utama dalam menangani permasalahan kemiskinan di Jawa Barat. Selain itu pada artikel ini juga terdapat salah satu contoh kasus yang dikutip dari sumber yang kurang akurat. Contoh penerapan kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Telkom kurang dibahas secara mendetail sehingga sulit untuk dipahami. X Peranan Corporate Social Responsibility: 1. pembinaan UKM 2. pemberian modal usaha Y Tingkat Kemiskinan: 1. Tingkat pendapatan 2. Tingkat pemberian fasilitas Gambar 4. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat 11 5 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan : 2012 : Jurnal : Elektronik : Deasy Wulandari : : : Jember, Universitas Jember : Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen : Volume XI , Nomor 2 : 9 halaman : http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEAM/article/dow nload/1187/950 : 18 Oktober 2015 Ringkasan Latar belakang penulisan artikel ini adalah karena tingginya tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Perusahaan sebagai sebuah organisasi yang berada di lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu mengurangi masalah kemiskinan tersebut. Salah satu program yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang pada saat ini sangat gencar dilakukan adalah program Corporate Social Responsibility (CSR). Program Corporate Social Responsibility ini merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memberdayakan dan meningkatkan lingkungan sosialnya. Manfaat adanya program CSR ini secara kongkrit dalam jangka pendek adalah adanya peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui usaha (bisnis) baru maupun untuk membantu meningkatkan taraf kehidupan dan kesehatan masyarakat secara luas. Artikel yang ditulis oleh Deasy Wulandari ini bertujuan untuk menganalisis relevansi peranan program Corporate Social Responsibility dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dimana pada tahap awal dijelaskan mengenai gambaran tingkat kemiskinan penduduk di Indonesia, lalu program Corporate Social Responsibility yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan di Indonesia, serta manfaat program-program CSR. Data yang digunakan adalah data sekunder dari peneliti yang telah dilakukan terdahulu. Berdasarkan hasil pembahasan dapat dilihat bahwa dari penyebab kemiskinan yang ada di Indonesia dan manfaat program CSR bagi lingkungan sosialnya (yang merupakan bagian dari konsep pemasaran bertanggung jawab sosial) maka perlu dilakukan usaha-usaha kongkrit melalui CSR untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Usaha-usaha kongkrit yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam program CSR untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah mendirikan sekolah gratis untuk masyarakat di sekitar perusahaan maupun di masyarakat di pedalaman, pemeriksaan kesehatan rutin dan bantuan tindak lanjut operasi bilamana diperlukan, pengadaan air bersih untuk mandi dan memasak, kebersihan lingkungan meliputi : pendirian tempat buang air besar dan tempat sampah, pemanfaatan limbah untuk didaur ulang, pelatihan 12 usaha mandiri seperti kewirausahaan, bantuan kesempatan untuk pendirian usaha dan pembukaan akses pasar, perumahan yang layak dengan harga dan cara pembayaran terjangkau, serta bantuan penyaluran listrik. Bilamana CSR ini dilaksanakan secara terfokus dan terintegrasi antara pihak yang terkait maka tingkat kemiskinan di Indonesia akan dapat terkurangi. Pemahaman bahwa CSR hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja adalah suatu hal yang keliru karena perusahaan mikro juga dapat melakukan program CSR ini dengan tepat asalkan ada niat yang baik dan sunguh-sungguh sehingga dapat melaksanakan kegiatan CSR yang berkelanjutan. Analisis Tulisan ini merupakan suatu penelitian yang bersifat kualitatif-deskriptif. Dalam tulisan ini dapat ditemukan mengenai penyebab terjadinya kemiskinan dan contoh upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility dalam menangani permasalahan kemiskinan tersebut. Selain itu dalam tulisan ini juga telah dijelaskan secara lengkap dan jelas mengenai kriteriakriteria yang digunakan dalam menetapkan kondisi kemiskinan yang termasuk ke dalam golongan masyarakat miskin di Indonesia. Jurnal ini telahh menjelaskan secara lengkap mengenai kemiskinan yang terjadi termasuk daftar komoditi yang memberi pengaruh besar pada kenaikan garis kemiskinan. (X) Peranan Corporate Social Responsibility: 1. kegiatan sosial 2. kegiatan ekonomi 3. kegiatan lingkungan (Y) Pemberdayaan Masyarakat: 1. sekolah gratis 2. pemeriksaan kesehatan 3. pengadaan air bersih 4. kebersihan lingkungan 5. pemanfaatan limbah 6. pelatihan usaha 7. pembukaan akses pasar 8. perumahan layak huni 9. bantuan penyaluran listrik Tingkat Kemiskinan Gambar 5. Kerangka Berpikir Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan 6 Judul Pustaka Tahun : Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan : 2009 13 Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : : : : : : : : : : Jurnal Elektronik P. Eko Prasetyo dan Siti Maisaroh Semarang, Universitas Negeri Semarang Jurnal Trikonomika Volume 8 , Nomor 2 14 halaman http://www.jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/index.php/triko nomika/article/viewFile/78/77 : 2 Desember 2015 Ringkasan Latar belakang penulisan penelitian yang dilakukan oleh Eko Prasetio dan Siti Maisaroh ini adalah bahwa masalah pemberdayaan ekonomi rakyat dan kemiskinan merupakan masalah pokok dan isu sentral pembangunan ekonomi dan sosial yang pada saat ini hingga beberapa tahun mendatang masih tetap relevan untuk terus dikaji di Indonesia. Berbagai kajian menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rendah dan tidak berkualitas, sehingga tidak banyak manfaatnya untuk mengurangi berbagai masalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sepenuhnya bertumpu pada kekuatan dan potensi domestik (ekonomi rakyat), sehingga rentan terhadap gejolak eksternal. Pokok masalah dalam artikel ini adalah bagaimana model strategi pemberdayaan ekonomi rakyat dapat digunakan sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Tujuan umum kajian penelitian ini adalah untuk membantu memberdayakan warga miskin agar mempunyai kemampuan yang kuat (tinggi) dalam melakukan usaha-usaha produktif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, dan mencegah terjadinya kemiskinan baru di daerah sampel penelitian, sehingga mereka dapat lebih berperan serta aktif dalam kegiatan pembangunan. Caranya adalah membantu memberdayakan warga miskin agar lebih mampu meningkatkan pendapatan dan sekaligus mengurangi beban kehidupannya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebab-sebab mengapa mereka miskin dan sekaligus mengkaji tindaki upaya-upaya strategis pemberdayaannya. Penelitian ini merupakan studi kasus di daerah lereng pegunungan, dengan khalayak sasaran adalah warga miskin di wilayah kecamatan Dlingo Bantul Yogyakarta, yang lebih terpusat pada tiga desa kategori tertinggal (miskin) sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu di Desa Muntuk, Jatimulyo dan Temuwuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator permasalahan dapat dilihat dari aspek penentu yaitu; aspek pangan, sandang, dan papan. Jumlah penghasilan yang diterima seluruh anggota keluarga yang berusia 16 tahun ke atas (termasuk kepala keluarga) rata-rata per bulan tidak lebih dari Rp. 484.740,00. Selanjutnya, aspek pendukung dilihat dari aspek kesehatan, pendidikan, kekayaan, akses air bersih, akses listrik, dan jumlah jiwa dalam keluarga. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemberdayaan potensi ekonomi lokal yang produktif dan kreatif merupakan model strategi dasar kebijakan pemberdayaan yang dapat dilakukan dalam jangka pendek. Namun, hasilnya jika dikembangkan secara 14 berkelanjutan dampaknya akan lebih luas dalam jangka panjang, dan bermanfaat untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagai salah satu contoh model strategi pemberdayaan yang baik adalah melalui pemberdayaan ekonomi industri kerajinan rakyat sebagai pilar utama peningkatan kesejahteraan perajin yang berarti pula pengurangan kemiskinan masyarakat yang bersangkutan. Analisis Dalam tulisan artikel jurnal ini telah dijelaskan secara lengkap dan jelas mengenai definisi kemiskinan, jenis-jenis kemiskinan, penyebab kemiskinan, cara mengukur kemiskinan, dan langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai solusi mengatasi permasalahan kemiskinan yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan pokok di masyarakat. penulisan artikel jurnal ini juga telah memuat mengenai aspek utama dan aspek pendukung dalam melihat kemiskinan yang terjadi pada suatu masyarakat khususnya di daerah Bantul. X Pemberdayaan Ekonomi: 1. penciptaan kesempatan 2. pemberdayaan masyarakat 3. peningkatan kemampuan 4. perlindungan sosial Y Pengentasan kemiskinan: 1. akses pangan 2. akses sandang 3. akses papan 4. kesehatan 5. pendidikan 6. kekayaan 7. akses air bersih 8. akses listrik 9. jumlah jiwa dalam keluarga Gambar 6. Kerangka Berpikir Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan 7 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) : Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat : 2015 : Jurnal : Elektronik : Lutfi Ariefianto : : : Jember, Universitas Jember : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran : Volume 4 , Nomor 2 (Mei 2015) 15 Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : 20 halaman : http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/vi ewFile/1556/1272 : 5 November 2015 Ringkasan Latar belakang penulisan artikel ini adalah kepercayaan bahwa pendekatan pemberdayaan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pengentasan kemiskinan. Dalam melakukan suatu pemberdayaan dibutuhkan pendamping yang partisipatif. Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki beberapa peran penting untuk turut mensukseskan program Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Salah satu peran tersebut adalah dengan menjalankan program-program CSR (Suharto, 2006:6). Penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Ariefianto ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik program CSR PT Semen Gresik dalam pemberdayaan masyarakat serta untuk mengetahui dampak belajar pada warga binaan melalui program CSR PT Semen Gresik. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan pertimbangan bahwa peneliti ingin memperoleh gambaran tentang program CSR PT Semen Gresik. Jenis penelitian dalam artikel ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan infoman menggunakan teknik bola salu (snowballing sampling technique) informan sebagai sumber data dalam penelitian yakni kepala dan staf PKBL dan warga binaan PT SG (persero) Tbk. Berdasarkan hasil pembahasan dapat dilihat bahwa program CSR PT Semen Gresik (persero) Tbk telah melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang lingkungan yang meliputi kegiatan penghijauan; bidang sosial yang bersifat charity berupa pengobatan gratis, bakti sosial, jaminan kesehatan, pemberian beasiswa, pembangunan gedung sekolah dan bantuan peralatan sekolah, serta sarana umum (pembangunan tempat ibadah, jembatan, dan MCK); dan bidang ekonomi seperti pembinaan usaha kecil (pelatihan dan pijaman modal). Selain itu hasil penelitian menunjukan bahwa dampak yang ditimbulkan dari program CSR PT Semen Gresik (persero) Tbk meliputi (a) Di Bidang Lingkungan, dampak pembelajarannya terbukti tidak banyak terlihat secara jelas karena belum merasa memiliki tanggungjawab, kurang memiliki partisipasi dari masyarakat. (b) Di bidang Sosial yakni: (1) kesadaran warga sasaran binaan akan pendidikan meningkat dan pendidikan vokasional kepada masyarakat yakni dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan serta kesadaran akan sikap baru jadi daya tawar masyarakat semakin meningkat dan berkelanjutan, (2) kesehatan yakni ada dampak belajar melalui penyuluhan, meskipun demikian ada pernyataan bahwa ada dampak belajar namun nyatanya masih banyak kenyataan seperti sampah yang berserakan, genangan air dalam drainase, jadi diragukan hasil belajarnya meskipun ada barang kali masih pada tataran pembelajaran laten yang belum terwujud dalam tindakan, (3) dalam pembangunan sarana umum yang bersifat fisik ada beberapa bantuan yang sangat kurang partisipasi masyarakat namun demikian ada juga yang memiliki tingkat partisipasi yang tinggi serta menempatkan warga sasaran sebagai subjek bukan objek. (c) di bidang ekonomi yakni: (1) program tersebut telah 16 membelajarkan sebagian anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam artian telah meningkatkan pengetahuan (wirausaha, jaringan usaha, membaca peluang, memanagemen usaha), keterampilannya (pemimpin, berkomunikasi, bernegosiasi) dan sikap/kesadarannya (disiplin, percaya diri, motivasi), (2) salah satu warga binaan memberikan hasil belajar yang ganda kepada klien lain, yakni memberikan pengetahuan baru tentang wirausaha, keterampilan melihat peluang pasar serta memiliki kesadaran tentang sikap berwirausaha, (3) pembinaan usaha melalui pelatihan menjawab kebutuhan sebagian orang saja dan kurang menyeluruh, (4) namun dapat dikatakan tidak semuanya berhasil mandiri terbukti masih ada warga yang masih tergantung dengan pinjaman modal. Analisis Penulisan artikel ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang karakteristik program CSR PT Semen Gresik (persero) Tbk serta menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari program tersebut pada pemberdayaan masyarakat. Penulisan artikel juga telah didasarkan pada teori-teori mengenai praktek CSR. Pada hasil pembahasan artikel ini sudah menjelaskan secara jelas dan terperinci mengenai karakteristik dan dampak apa saja yang telah ditimbulkan dari program CSR yang dijalankan. Selain itu penulis juga sudah menyebutkan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pihak CSR perusahaan secara lengkap dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Kelemahan yang terdapat pada penulisan artikel ini adalah indikator yang digunakan dalam menyatakan keefektifan program CSR tersebut kurang dijelaskan secara jelas sehingga hanya berdasar pada pendapat penulis sendiri. X Keberhasilan program CSR: 1. ekonomi 2. kesehatan 3. pendidikan 4. pembangunan sarana umum Y Pemberdayaan masyarakat: 1. pemberian modal usaha 2. pendampingan usaha 3. pembinaan Gambar 7. Kerangka Berpikir Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat 8 Judul Pustaka Tahun : Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat : 2012 17 Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : : : : : : : : : : Jurnal Elektronik Dody Prayogo dan Yosef Hilarius Jakarta, Universitas Indonesia Jurnal Sosiologi Masyarakat Volume 17, Nomor 1 (Januari 2012) 22 halaman http://labsosio.org/data/documents/vol_17_no_1_ja nuari_2012.pdf : 6 November 2015 Ringkasan Latar belakang dari penelitian yang dilakukan oleh Dody Prayogo dan Yosef Hilarius ini adalah bahwa dalam hal upaya pengentasan kemiskinan yang banyak dibebankan kepada pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat belum menunjukan hasil yang cukup luas dan signifikan, melainkan terbatas pada cakupan wilayah secara mikro pada lokasi dan masyarakat tertentu saja. Kemudian setelah itu muncul gagasan baru bahwa peran sektor bisnis ditekan untuk berpartisipasi secara langsung untuk turut menyejahterakan masyarakat khususnya komunitas di sekitar wilayah operasinya. Korporasi memiliki tanggung jawab sosial selain tanggung jawab bisnis dan legal. Kajian-kajian tentang CSR dan CD korporasi tambang, migas, dan geotermal mungkin sudah sangat banyak dilakukan secara manajemen dan ekonomi, seperti oleh BP Migas (2005, 2008). Namun, dalam kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan kiranya masih sangat langka kajian dilakukan oleh disiplin ilmu sosial, khususnya Sosiologi. Penulisan artikel ini memfokuskan kajiannya dalam melihat peran serta sektor bisnis, khususnya industri tambang, migas, dan geotermal dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Tulisan ini secara umum bertujuan melihat bahwa selain untuk kepentingan bisnis (citra) dan mendapatkan legitimasi sosial (penerimaan) dari masyarakat sekitarnya, program CSR/CD juga memiliki relevansi, efektivitas, dan manfaat dalam mengatasi problem kemiskinan di masyarakat. Metode kuantitatif dengan teknik survei digunakan untuk mengukur efektivitas atau sejauh mana program CSR/CD dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri tambang dan khususnya migas, melalui program CSR dan CD melakukan program pengembangan komunitas pada setidaknya enam bidang, yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, serta bantuan (donasi) sosial. Sejumlah hasil kajian menunjukan bahwa konflik dan permasalahan dalam hubungan antara korporasi dengan masyarakat lokal salah satunya merupakan wujud dari adanya kemiskinan masyarakat/komunitas di sekitar kegiatan tambang serta adanya ketimpangan kesejahteraan antara warga masyarakat dengan warga korporasi (Prayogo 2008b). Variabel proses yang digunakan dalam studi ini adalah: (1) effectivity (manfaat), (2) relevance (kesesuaian), (3) sustainability (keberlanjutan), (4) impact (dampak), dan (5) empowerment (pemberdayaan). Kelima variabel ini digunakan sebagai model peran 18 korporasi dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui program CSR/CD. Hasil pembahasan dapat dilihat bahwa aspek manfaat mendapatkan skor tertinggi menunjukan bahwa program-program yang dilakukan sudah dirasakan memberikan manfaat pada dimensi-dimensi kemiskinan masyarakat sekitar korporasi. Aspek kesesuaian mendapatkan skor tertinggi kedua setelah aspek manfaat. Di sisi lain, program CSR perusahaan geotermal dalam penelitian ini memiliki aspek keberlanjutan yang rendah. Dampak dari seluruh program bagi masyarakat juga tergolong cukup dan merata di berbagai bidang. Namun, aspek partisipasi masyarakat dalam pengelolaan program cenderung rendah karena perencanaan dan implementasi program yang masih terlalu melibatkan tokoh formal (birokrasi) dan informal, namun kurang melibatkan warga. Serta aspek pemberdayaan yang juga cenderung rendah. Analisis Dalam tulisan artikel ini telah menjelaskan secara jelas dan rinci mengenai efektivitas peranan program CSR/CD dalam upaya pengentasan kemiskinan pada perusahaan geotermal di Jawa Barat. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai topik yang akan dibahas, penulis terlebih dahulu memberikan penjelasan megenai definisi CSR dan kemiskinan yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami pembahasan tulisan mengenai kemiskinan. Tulisan ini juga sudah memuat variabel-variabel yang digunakan dalam mengukur keberhasilan program CSR/CD perusahaan secara lengkap. Dalam melakakukan studinya, penulis melakukan penelitian ini dalam skala mikro sehingga dapat lebih melihat efektivitas program CSR/CD secara lebih detail pada masyarakat sekitar perusahaan. Kelemahan yang terdapat dalam penulisan artikel ini adalah penulis tidak menjelaskan mengenai kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan oleh pihak CSR/CD perusahaan geotermal tersebut dalam upayanya mengentas masalah kemiskinan yang terjadi. X Keberhasilan program CSR : 1. manfaat 2. kesesuaian 3. keberlanjutan 4. partisipasi 5. dampak 6. pemberdayaan Y Tingkat kemiskinan: 1. ekonomi 2. kesehatan 3. infrastruktur 4. pendidikan Gambar 8. Kerangka Berpikir Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan: Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat 19 9 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) : 2008 : Jurnal : Elektronik : Rulfah M. Daud dan Abrar Amri : : : Universitas Syiah Kuala : Jurnal Telaah & Riset Akuntansi : Volume 1, Nomor 2 (Juli 2008) : 18 halaman : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/downl oad/304/289 : 24 November 2015 Ringkasan Hal yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh Rulfah M. Daud dan Abrar Amri ini adalah bahwa globalisasi telah menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal, inovasi teknologi yang makin mempercepat melakukan berbagai aktifitas dengan segala keterbatasan dan kelebihannya menjadikan persaingan di dunia bisnis semakin kompetitif. Hal tersebut membuat perusahaan-perusahaan mengubah strategi bisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. Seiring dengan perubahan ini, kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono, 2003). Dalam era manajemen berdasarkan pengetahuan sekarang ini pihak manajemen tidak hanya melakukan usaha untuk memperoleh profit dalam meningkatkan nilai perusahaannya, tetapi sampai kepada tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tersebut. Karena keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan penelitian pengujian hipotesis dengan metode sensus dimana populasinya adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2007 `berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh modal intelektual dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja perusahaan dimana keduanya secara bersamaan dan parsial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Instrument pengukuran CSRI yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrument yang digunakan oleh Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori: Lingkungan, Energi, Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat dan Umum. Ini disebabkan karena masih sedikitnya perusahaan di Indonesia yang melaporkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam format sustainability reporting, maka dalam penelitian ini pun terbatas hanya pada data-data yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini 20 bertujuan agar tidak terjadi kesenjangan antara perusahaan yang sudah membuat sustainability reporting dengan perusahaan yang belum membuatnya. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Disclosure, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Intellectual Capital berpengaruh negatif terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan Corporate Social Responsibility Disclosure berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis Dalam penulisan artikel ini telah dimuat teori-teori dan konsep mengenai Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility secara lengkap dan jelas. Indikator yang digunakan dalam mengukur setiap variabel dalam penulisan juga sudah disebutkan secara rinci. Hanya saja kelemahan yang terdapat pada penulisan artikel jurnal karya Rulfah M. Daud dan Abrar Amri ini adalah data yang digunakan untuk mengukur corporate social responsibility disclosure dalam penelitian ini adalah data laporan tahunan perusahaan, sehingga tidak semua item di dalam daftar pengungkapan sosial diungkapkan secara jelas sebagaimana di dalam laporan keberlanjutan (sustainability reporting). Selain itu, untuk lebih menguatkan hasil dari penelitian seharusnya penulis menyebutkan perusahaan apa saja yang menjadi populasi dari penelitian ini. Pada penulisan artikel ini, instrumen pengukuran CSRI dilakukan dengan menggubakan pendekatan dikotomi, yaitu setiap item CSR akan diberikan nilai 1 apabila diungkapkan dan 0 apabila tidak diungkapkan. Hal tersebut akan lebih baik apabila dalam pengukuran corporate social responsibility disclosure dilakukan dengan pemberian bobot angka dalam skala 1-5 (skala likert), agar memberikan kerincian informasi atas kualitas ungkapan yang disajikan masing-masing perusahaan. (X1) Intellectual Capital: 1. value added 2. physical capital 3. human capital 4. structural capital (X2) Corporate Social Responsibility: 1. lingkungan 2. energi 3. tenaga kerja 4. produk 5. keterlibatan masyarakat dan umum (Y) Kinerja Keuangan Perusahaan: 1. Return on Equity 21 Gambar 9. Kerangka Berpikir Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) 10 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) : 2014 : Jurnal : Elektronik : Helen Octavia dan Hermi : : : Jakarta, Universitas Trisakti : Jurnal Akuntansi : Volume 1, Nomor 1 (Februari 2014) : 19 halaman : http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/akuntans i/Vol1No1Februari2014/3.%20Helen%20dan%20H ermi.pdf : 24 November 2015 Ringkasan Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah karena Corporate Social Responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi sebuah perusahaan bila itu dilaksanakan secara berkelanjutan. Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya yang pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, image perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen semakin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga akan meningkat (Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009). Sehingga CSR berperan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat secara empiris apakah ada pengaruh corporate social responsibility disclosure terhadap ROA dan abnormal return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan tahun 2011. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional, yaitu berusaha mengungkap hubungan korelatif antara variabel dependen dan independen dengan menggunakan analisa regresi berganda yang dinyatakan dalam suatu hubungan matematis. Hasil pembahasan menunjukan bahwa pengungkapan aktivitas CSR (CSR Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh positif dan memiliki dampak produktif 22 yang signifikan terhadap variabel ROA, sedangkan pengungkapan aktivitas CSR (CSR Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh negatif terhadap variabel CAR (sebagai proksi untuk kinerja pasar Perusahaan). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa apabila perusahaan melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya maka dalam jangka panjang akan membawa dampak positif yang tercermin pada keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan. Beberapa dampak positif yang dapat terlihat adalah seperti meningkatnya akuntabilitas perusahaan, membuat image perusahaan menjadi lebih baik di depan mata masyarakat umum, meminimalkan resiko, dan sebagai alat analisis bagi investor dan kreditor. Kebanyakan para investor berorientasi pada kinerja jangka pendek saja, sedangkan CSR dianggap berpengaruh terhadap kinerja jangka menengah dan kinerja jangka panjang. Pengungkapan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Asset dan CAR. Analisis Penulisan artikel jurnal telah memuat mengenai konsep-konsep CSR dan juga rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Penelitian ini juga memasukkan beberapa variabel yang pada penelitian sebelumnya ditemukan yang berpengaruh pada CSR. Variabel tersebut meliputi : struktur permodalan Perusahaan, growth opportunities, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Kelemahan yang terdapat dalam penulisan artikel ini adalah keterbatasan dalam penilaian indeks Corporate Social Responsibility yang hanya berkisar antara 0 dan 1, sehingga penelitian ini tidak memberikan informasi secara terperinci atas kualitas pengungkapan yang disajikan oleh masing-masing perusahaan. Hal tersebut lebih baik apabila dalam penilaiann indeks CSR diberikan dengan menggunakan bobot angka skala 1-5 sehingga informasi yang didapatkan dapat lebih terperinci dan efektif. Selain itu indikator yang digunakan dalam mengukur variabel ROA dan abnornal return kurang dijelaskan secara jelas. (X) Corporate Social Responsibility Disclosure: 1. lingkungan 2. energi 3. tenaga kerja 4. produk 5. keterlibatan masyarakat dan umum (Y1) Return On Asset (ROA): 1. Laba bersih 2. Total aset (Y2) Abnormal Return (CAR) Gambar 10. Kerangka Berpikir Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercata di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) 23 11 Judul Pustaka Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Jumlah Halaman Alamat URL/doi Tanggal Diunduh : Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia : 2012 : Jurnal : Elektronik : Arius Jonaidi : : : Padang, Universitas Negeri Padang : Jurnal Kajian Ekonomi : Volume 1, Nomor 1 (April 2012) : 25 halaman : http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/ viewFile/742/611 : 24 November 2015 Ringkasan Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan berusaha keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan menurunkan angka kemiskinan. Hal tersebut menjadi latar belakang penulisan penelitian yang dilakukan oleh Arius Jonaidi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia. (1) pengaruh pengangguran, kemiskinan, investasi dan pertumbuhan ekonomi, (2) pengaruh investasi, harapan hidup, melek huruf, dan panjang pendidikan, dan pertumbuhan ekonomi pada studi kemiskinan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan nalisis ekonometrika dalam penelitian ini menggunakan Model Persamaan Simultan (simultaneous Equations Models) oleh karena variabel-variabel yang diteliti saling berkaitan satu sama lain. Hasil penelitian pada persamaan pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa tingkat pengangguran berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat tingkat pengangguran, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menurun. Selain itu, investasi PMDN dan PMA berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat nilai investasi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat. Setelah itu terdapat tingkat kemiskinan yang berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berarti bahwa semakin menurun tingkat kemiskinan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat. Sementara hasil untuk persamaan kemiskinan yaitu investasi PMDN dan PMA,variabel harapan hidup, angka melek huruf, lama pendidikan dan pertumbuhan ekonomi berkorelasi negatif terhadap tingkat kemiskinan Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat nilai investasi, harapan hidup, angka melek huruf, lama pendidikan dan pertumbuhan ekonomi maka tingkat kemiskinan Indonesia semakin menurun. 24 Analisis Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang sama pada dua persamaan yang berbeda yaitu pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Dalam hasil pembahasan, terlihat penulis menjabarkan secara rinci pengujian tiap variabel yang digunakan dan menyesuaikan hasil yang diperoleh pada suatu teori tertentu pada akhir bagiannya. X Pertumbuhan ekonomi: 1. tingkat pengangguran 2. investasi 3. tingkat kemiskinan Y Kemiskinan: 1. investasi 2. harapan hidup 3. angka melek huruf 4. lama pendidikan 5. pertumbuhan ekonomi Gambar 11. Kerangka Brpikir Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia 25 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Definisi dan Karakteristik Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah kesepakatan dari World Summit on Sustainable Development (WSSD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 yang ditujukan untuk mendorong seluruh perusahaan di dunia dalam rangka terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development)1. Konsep CSR sebetulnya bukan merupakan konsep baru dalam dunia bisnis, di tingkat internasional Philip Kotler telah mengungkapkan bahwa CSR hendaknya bukan merupakan aktivitas yang hanya merupakan kewajiban perusahaan secara formalitas kepada lingkungan sosialnya, namun CSR seharusnya merupakan sentuhan moralitas perusahaan terhadap lingkungan sosialnya sehingga CSR merupakan denyut nadi perusahaan (Ambadar, 2008). Definisi CSR menurut pendapat Jalal (2010) dalam Nasdian (2014) bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan upaya manajemen yang dijalankan oleh perusahaan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial dan lingkungan dengan meminimumkan dan mengkompensasi dampak negatif serta memaksimalkan dampak positif setiap pilar. Sementara menurut Ambadar (2008) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people) (Nasdian, 2014). Moratis dan Cochius (2011) dalam Nasdian (2014) menjelaskan bahwa secara umum tuntutan dan harapan terhadap CSR bersifat multidimensional: (1) turut menyumbang pembangunan ekonomi (dimensi ekonomi); (2) melebihi kewajiban hukum/regulasi (dimensi kesukarelaan); (3) kepedulian terhadap lingkungan dalam pengelolaan operasi bisnis (dimensi lingkungan); (4) mengintegrasikan kepentingan sosial dalam operasi bisnis (dimensi sosial); dan (5) interaksi dengan pemangku kepentingan perusahaan (dimensi pemangku kepentingan). Sementara menurut Wibisono (2007) manfaat penerapan tanggung jawab sosial bagi perusahaan dapat diidentifikasi diantaranya mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan, mendapatkan lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan untuk terus dapat beroperasi, mereduksi resiko bisnis perusahaan melalui adanya hubungan yang harmonis dengan para stakeholders perusahaan, melebarkan akses terhadap sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan dan peluang mendapatkan penghargaan. 1 Mapisangka, A. 2009. Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. [Internet]. [diunduh 13 September 2015]. Malang (ID): Universitas Negeri Malang. Vol. 1, No.1. Dapat diunduh dari: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf 26 Menurut Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008) terdapat tiga karakteristik tahaptahap kedermawanan sosial, yaitu charity, philanthropy, dan Good Corporate Citizenship (GCC). Tabel 1. Karakteristik Tahap-Tahap Kedermawanan Sosial Good Corporate Paradigma Charity Philanthropy Citizenship (GCC) Agama, tradisi, Norma, etika dan Pencerahan diri & Motivasi adaptasi hukum universal rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Mengatasi masalah Mencari dan Memberikan Misi setempat mengatasi akar kontribusi kepada masalah masyarakat Jangka pendek, Terencana, Terinternalisasi Pengelolaan mengatasi masalah terorganisir dan dalam kebijakan sesaat terprogram perusahaan Kepanitiaan Yayasan/dana Keterlibatan baik Pengorganisasian abadi/ dana maupun profesionalitas sumber daya lain Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas Penerima manfaat dan perusahaan Hibah sosial Hibah Hibah ( sosial & Kontribusi pembangunan pembangunan serta keterlibatan sosial) Insipirasi Kewajiban Kepentingan bersama Kotler dan Lee dalam Ambadar (2008) mengajukan enam prakarsa sebagai pesan utama CSR, untuk melakukan tindak kebajikan sebagai bagian dari kegiatan perusahaan, dalam rangka pencapaian bisnis, yaitu: 1. Cause promotions, inisiatif perusahaan untuk mengalokasikan dana atau bantuan dalam bentuk barang dan sumber daya lain, untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial tertentu, atau dalam rangka rekruitmen sukarelawan. 2. Cause-related marketing, komitmen perusahaan untuk mendonasikan sejumlah presentase tertetu dari pendapatan tertentu untuk hal yang berkaitan dengan penjualan produk. 3. Corporate social marketing, upaya perusahaan memberi dukungan pada pembangunan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam rangka memperbaiki kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan dan lainnya. 4. Corporate philanthropy, pemberian sumbangan sebagai kegiatan amal (charity), yang sering kali dalam bentuk hibah tunai, donasi dan/atau dalam bentuk barang. 5. Community volunteering, perwujudan dukungan dan dorongan perusahaan kepada karyawan, mitra pemasaran dan/atau anggota franchise untuk 27 menyediakan dan mengabdikan waktu dan tenaga mereka untuk membantu kegiatan sosial tertentu. 6. Socially responsible business practics, adopsi praktek-praktek bisnis yang bersifat diskresi serta berbagai investasi yang mendukung pemecahan masalah sosial tertentu. Hamann dan Acutt dalam artikel How Should Civil Society (and Government) Respond to Corporate Social Responsibility? (2003) dalam Ambadar (2008) menelaah motivasi yang mendasari kalangan bisnis menerima konsep CSR tanpa memahami fungsi yang sebenarnya. Pertama bersifat akomodatif, kebijakan bisnis yang hanya bersifat kosmetik, seadanya (superficial), dan tidak lengkap (partial). CSR dilakukan untuk memberi citra sebagai perusahaan yang tanggap terhadap kepentingan sosial. Kedua, bersifat legitimatif dengan tujuan untuk memengaruhi wacana. Namun program CSR yang bersifat wacana sudah bermanfaat sebagai langkah awal dalam proses “metamorfosa” menjadi program CSR yang benar. Menurut Widiyanto (2007) dalam Ardianto dan Machfudz (2011) terdapat dua bentuk praktek CSR di Indonesia. Pertama, tanggung jawab institusional perusahaan yang terikat dengan peraturan perundangundangan, seperti BUMN, yang disyaratkan memberikan sumbangan keuntungan dari tahun ke tahun atau pengusaha hak pengawasan hutan (HPH) diwajibkan melaksanakan program pembinaan masyarakat desa yang berada di sekitar kawasan hutan. Kedua, adalah tanggung jawab sukarela yang tidak terikat dengan peraturan perundangundangan, tetapi tetap dilaksanakan karena dianggap penting oleh perusahaan. Community Development (Comdev) dalam CSR Dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, Corporate Social Responsibility sering dikaitkan dengan masalah pemberdayaan masyarakat atau comdev. Menurut Ambadar (2008) comdev diyakini merupakan sebuah aktualisasi dari CSR yang lebih bermakna daripada hanya sekedar aktivitas charity ataupun tujuh dimensi CSR lainnya, antara lain: community relation. Hal tersebut juga disebabkan karena dalam pelaksanaan Comdev, terdapat kolaborasi kepentingan bersama antara perusahaan dengan komunitas, adanya partisipasi, produktivitas dan keberlanjutan. Merujuk pada pendapat Shardlow (1998) dalam Ambadar (2008) pemberdayaan masyarakat (Comdev) intinya adalah bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai keinginan mereka. Comdev sering kali diimplementasikan dalam bentuk (a) proyekproyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhannya atau melalui (b) kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak lain yang bertanggung jawab (Payne, 2008) dalam (Ambadar, 2008). Comdev merupakan ruh pelaksanaan aktivitas CSR perusahaan. Menurut Ambadar (2008) diharapkan dengan aktivitas CSR yang bernapaskan Comdev dapat mencapai tujuan strategis perusahaan disamping untuk mencapai profit optimum, juga dapat bermanfaat bagi komunitas. 28 Kemiskinan Definisi dan Bentuk Kemiskinan Saat ini kemiskinan menjadi salah satu permasalahan besar yang dialami di Indonesia. Menurut BPS 2015, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 8,16 persen, naik menjadi 8,29 persen pada Maret 2015. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 13,76 persen pada September 2014 menjadi 14,21 persen pada Maret 2015. Selama periode September 2014–Maret 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 0,29 juta orang (dari 10,36 juta orang pada September 2014 menjadi 10,65 juta orang pada Maret 2015), sementara di daerah perdesaan naik sebanyak 0,57 juta orang (dari 17,37 juta orang pada September 2014 menjadi 17,94 juta orang pada Maret 2015). Menurut Bappenas (2004) kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Sumodiningrat (1996) dalam Jamasy (2004) memilah kemiskinan ke dalam empat bentuk, yaitu: 1. Kemiskinan absolut yaitu apabila tingkat pendapatannya dibawah “garis kemiskinan” atau sejumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum, antara lain kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. 2. Kemiskinan relatif adalah kondisi dimana pendapatannya berada pada posisi di atas garis kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatan masyarakat sekitarnya. 3. Kemiskinan struktural adalah kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan pada pendapatan 4. Kemiskinan kultural karena mengacu kepada persoalan sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif; meskipun ada usaha dari pihak luar untuk membantunya. Perkembangan terakhir, menurut Jarnasy (2004) dalam Khomsan et.al (2015) kemiskinan struktural lebih banyak menjadi sorotan sebagai penyebab tumbuh dan berkembangnya ketiga kemiskinan yang lain. Sedangkan bila merujuk pada Suparlan (1995) dalam Khomsan et.al (2015) kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. 29 Ukuran dan Penyebab Kemiskinan Merujuk pada Biro Pusat Statistik dalam Jamsy (2004), garis kemiskinan dinyatakan sebagai besarnya rupiah yang dikeluarkan atau dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi setara dengan 2.100 kalori perkapita perhari ditambah dengan kebutuhan pokok minimum lainnya seperti sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, angkutan dan bahan bakar. Dalam “Handbook on Poverty and Inequality” (Haughton and Khandker 2009) dalam (Prayogo dan Hilarius 2012) dijelaskan bahwa kemiskinan bisa dilihat dalam tiga cara pandang. Pertama, cara paling konvensional dalam mengukur kemiskinan dengan membandingkan tingkat pemasukan dan konsumsi setiap individu. Kedua, cara paling tradisional dalam mengukur kemiskinan adalah dengan membaginya ke dalam setiap ranah, misalnya kemiskinan dalam kesehatan berkaitan dengan berapa banyak orang yang telah menerima pelayanan kesehatan, atau kemiskinan dalam pendidikan dapat dilihat dari berapa angka buta huruf atau rata-rata lulusan pendidikan formal. Ketiga, menurut Amartya Sen (1981) dalam Prayogo dan Hilarius (2012), kemiskinan didefinisikan lebih luas sebagai ketidakmampuan individu ataupun kelompok untuk berfungsi dalam masyarakat karena kurangnya pemasukan atau pendidikan, kesehatan yang buruk, ketidakamanan, serta tidak adanya kebebasan untuk berpendapat. Beberapa faktor penyebab kemiskinan di Indonesia telah dijelaskan oleh Dawam Raharjo dalam Jamasy (2004), yaitu terdapat tujuh faktor penyebab kemiskinan yang saling terkait satu sama lain, yaitu: (1) kemiskinan disebabkan oleh kesempatan kerja (miskin karena menganggur atau tidak mempunyai pekerjaan); (2) upah gaji dibawah standar minimum. Alternatif aksi pemberdayaan melalui peningkatan tingkat upah; (3) produktivitas kerja rendah. Solusinya yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja; (4) ketiadaan aset (kemiskinan terjadi karena tidak memiliki aet, misalnya pada bidang pertanian petani tidak memiliki lahan atau tidak mempunyai kesempatan untuk mengolah lahan pertanian); (5) diskriminasi, misalnya jenis kelamin dan kelas sosial masyarakat; (6) tekanan harga (bisanya berlangsung pada petani kecil atau pengrajin dalam industri rumah tangga; dan (7) penjualan tanah (tanah yang potensi untuk masa depan kehidupan keluarga telah habis dijual). Selain itu, menurut Prasetio dan Maisaroh (2009) kemiskinan itu sendiri dapat dilihat dari berbagai dimensi. Kemiskinan yang disebabkan berkaitan dengan pembangunan dapat dibedakan pula menjadi kemiskinan subsisten (kemiskinan sebagai akibat dari rendahnya pembangunan), kemiskinan pedesaan (kemiskinan sebagai akibat peminggiran pedesaan dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan percepatan pertumbuhan perkotaan), kemiskinan sosial (kemiskinan yang dialami oleh para perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas, serta kemiskinan konsekuensial), yaitu kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan dan tingginya laju jumlah penduduk melebihi laju jumlah pendapatan nasional. Sementara Lubis (2006) dalam Khomsan et.al (2015) 30 menyebutkan penyebab kemiskian dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu (1) faktor alamiah: kondisi lingkungan yang miskin, ilmu pengetahuan yang tidak memadai, adanya bencana alam dan lain-lain, (2) faktor nonalamiah: akibat kesalahan kebijakan ekonomi, korupsi, kondisi politik yang tidak stabil, kesalahan pengelolaan sumbe daya alam. Indikator Kemiskinan Indikator kemiskinan yang digunakan adalah menurut Khomsan et.al (2015) yaitu berdasarkan: konsumsi pangan, sandang, papan, dan fungsi diskriminan. Pangan sumber protein adalah pangan yang digunakan sebagai lauk-pauk sehari-hari (melengkapi makanan pokok) dan menjadi zat gizi pengatur metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menjamin pertumbuhan optimal. Pemilihan protein hewani seperti daging sapi dan ikan asin dilakukan karena kedua jenis lauk tersebut mewakili jenis protein yang memiliki nilai ekonomis yang berbeda. Konsumsi daging sapi pada rumah tangga tidak miskin lebih besar sepuluh kali lipat dibandingkan dengan rumah tangga miskin yang hanya menyajikan daging sapi 0,1 kali/minggu atau sebanding dengan 1 kali dalam 10 minggu. Sedangkan menu ikan asin lebih sering disajikan baik pada rumah tangga miskin maupun tidak miskin. Rumah tangga tidak miskin rata-rata menyajikan menu ikan asin 5 hari dalam satu minggu, sedangkan pada rumah tangga miskin, menu ikan asin disajikan setiap hari. Kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sandang dapat dilihat dari banyaknya anggota rumah tangga yang mampu mengakses baju baru dalam kurun waktu setahun terakhir. Sebaran sebagian rumah tangga baik kategori rumah tangga miskin maupun tidak miskin memiliki kemampuan untuk membeli sedikitnya satu stel pakaian dalam setahun dengan persentase masing-masing sebesar 85,7% dan 95%. Apabila dilihat berdasarkan tempat tinggal, terjadi perbedaan yang signifikan antara keluarga miskin dan tidak miskin yang dapat terlihat dari luas ventilasi udara, total pengeluaran listrik rumah tangga per bulan, jumlah kamar mandi yang dimiliki, luas total kamar mandi, rasio luas total kamar mandi dengan luas rumah, serta pengeluaran bahan bakar satu bulan terakhir. Indikator yang terakhir adalah fungsi diskriminan yang dibangun berdasarkan variabel-variabel tertentu yaitu tingkat pendidikan suami, luas rumah, dan jumlah tempat tidur. Jika fungsi pendidikan suami dalam tahun, luas rumah, dan jumlah tempat tidur kurang dari 0 maka rumah tangga tersebut miskin. Tetapi apabila fungsi tersebut melebihi 0 maka rumah tangga tersebut tidak miskin. 31 Tabel 2. Tabel Analisis No 1. Judul Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat Penulis Andi Mapisangka Tahun 2009 Metode Deskriptif analitik Hipotesis Penerapan program CSR berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. 2. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan) Yuniarti Wahyuningru m, Irwan Noor, Abdul Wachid 2014 Kuantitatif 3. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan Primsa Bangun 2009 Deskriptif Program CSR memiliki pengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya pada masyarakat Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. - 4. Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) Maman Suherman 2006 Kualitatif CSR dalam berperan upaya Variabel X X1 tingkat Corporate Social Responsibility X2 tingkat Corporate Social Issue X3 tingkat Corporate Relation Program X1 Kegiatan sosial CSR X2 kegiatan ekonomi CSR X3 kegiatan ligkungan CSR Variabel Y Y Tigkat Kesejahteraan Hidup Masyarakat Hasil Variabel-variabel seperti corporate social responsibility goal, corporate social issue dan corporate relation program secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Y Perubahan perilaku masyarakat Program CSR memiliki pengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap Pemberdayaan Masyarakat. (X) Peranan Corporate Social Responsibility: 1. kegiatan sosial 2. kegiatan ekonomi 3. kegiatan lingkungan X. Peranan CSR 1. pembinaan Pembangunan ekonomi berkelanjutan (Y) 1. tingkat pendapatan 2. tingkat kemiskinan Perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih, memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (profit), masyarakat (people), serta lingkungan hidup (planet). Y. Tingkat Kemiskinan CSR memiliki peranan positif dalam upaya penurunan angka 32 No Judul dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat 5. Peranan Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan Deasy Wulandari 2012 6. Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan P. Eko Prasetyo dan Siti Maisaroh 7. Program Social Lutfi Ariefianto Corporate Responsibility Penulis Tahun Metode Hipotesis menurunkan angka kemiskinan Variabel X UKM 2. pemberian modal usaha Deskriptif - (X) Peranan Corporate Social Responsibility: 1. kegiatan sosial 2. kegiatan ekonomi 3. kegiatan lingkungan 2009 Studi kasus Strategi pemberdayaan dapat menjadi solusi mengatasi kemiskinan. 2015 Kualitatif Program dapat X. pemberdayaan ekonomi: 1. penciptaan kesempatan 2. pemberdayaan masyarakat 3. peningkatan kemampuan 4. perlindungan sosial X. keberhasilan program CSR: CSR Variabel Y 1. tingkat pendapatan 2. tingkat pemberian fasilitas (Y) Pemberdayaan Masyarakat: 1. sekolah gratis 2. pemeriksaan kesehatan 3. pengadaan air bersih 4. kebersihan lingkungan 5. pemanfaatan limbah 6. pelatihan usaha 7. pembukaan akses pasar 8. perumahan layak huni 9. bantuan penyaluran listrik Y. pengentasan Kemiskinan: 1. akses pangan 2. akses sandang 3. akses papan 4. kesehatan 5. pendidikan 6. kekayaan 7. akses air bersih 8. akses listrik 9. jumlah jiwa dalam keluarga Y. Pemberdayaan masyarakat: Hasil kemiskinan di Jawa Barat. manfaat program CSR bagi lingkungan sosialnya (yang merupakan bagian dari konsep pemasaran bertanggung jawab sosial) maka perlu dilakukan usaha-usaha kongkrit melalui CSR untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Salah satu contoh model strategi pemberdayaan yang baik adalah melalui pemberdayaan ekonomi industri kerajinan rakyat sebagai pilar utama peningkatan kesejahteraan perajin yang berarti pula pengurangan kemiskinan masyarakat yang bersangkutan. Program CSR yang dilaksanakan PT Semen Indonesia Tbk telah 33 No Judul (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Keberdayaan Masyarakat Penulis Tahun Metode Hipotesis meningkatkan keberdayaan masyarakat. 8. Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat Dody Prayogo dan Yosef Hilarius 2012 Kuantitatif Program CSR/CD berpengaruh dalam pengentasan kemiskinan 9. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) Rulfah M. Daud dan Abrar Amri 2008 Sensus H1 : Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Disclosure berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. H2 : Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan. H3 : Corporate Social Responsibility Disclosure Variabel X 1. bidang ekonomi 2. bidang kesehatan 3. bidang pendidikan 4. pembangunan sarana umum X. Keberhasilan program CSR: 1. manfaat 2. kesesuaian 3. keberlanjutan 4. partisipasi 5. dampak 6. pemberdayaan Variabel Y 1. pemberian modal usaha 2. pendampingan usaha 3.pembinaan Hasil mampu menelurkan pengusahapengusaha baru sehingga mampu menolong diri sendiri dan orang lain. Y. tingkat kemiskinan: 1.ekonomi 2. kesehatan 3. infrastruktur 4. pendidikan (X1) Intellectual Capital: 1. value added 2. physical capital 3. human capital 4. structural capital (Y) Kinerja Keuangan Perusahaan: 1. Return on Equity aspek manfaat mendapatkan skor tertinggi berarti program yang dilakukan sudah dirasakan bermanfaat pada dimensi kemiskinan masyarakat. Aspek kesesuaian mendapatkan skor tertinggi kedua. aspek keberlanjutan yang rendah. Dampak dari seluruh program bagi masyarakat juga tergolong cukup dan merata. Namun, aspek partisipasi masyarakat cenderung rendah. Intellectual Capital berpengaruh negatif terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan Corporate Social Responsibility Disclosure berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (X2) Corporate Social Responsibility: 1. lingkungan 2. energi 3. tenaga kerja 34 No Judul Penulis 10. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011) Helen Octavia dan Hermi Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia Arius Jonaidi 11. Tahun 2014 2012 Metode deskriptif korelasional Deskriptif Hipotesis berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan. Ha1 : Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positifterhadap ROA Perusahaan satu tahun ke depan(ROAt+1). Ha2 : Pengungkapan aktivitas CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif terhadap abnormal return. Terdapat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia. Variabel X 4. produk 5. keterlibatan masyarakat dan umum (X) Corporate Social Responsibility Disclosure: 1. lingkungan 2. energi 3. tenaga kerja 4. produk 5. keterlibatan masyarakat dan umum X Pertumbuhan ekonomi: 1. tingkat pengangguran 2. investasi 3. tingkat kemiskinan Variabel Y Hasil (Y1) Return On Asset (ROA): 1. Laba bersih 2. Total aset pengungkapan aktivitas CSR (CSR Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh positif dan memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap variabel ROA, sedangkan pengungkapan aktivitas CSR (CSR Disclosure) di dalam penelitian ini berpengaruh negatif terhadap variabel CAR (sebagai proksi untuk kinerja pasar Perusahaan). (Y2) Abnormal Return (CAR) Y Kemiskinan: 1. investasi 2. harapan hidup 3. angka melek huruf 4. lama pendidikan 5. pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan, terutama di daerah perdesaan yang banyak terdapat kantong-kantong kemiskinan. Sebaliknya kemiskinan juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 35 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Dalam era globalisasi dimana masyarakat berusaha untuk mengembangkan upaya pembangunan yang berkelanjutan, Corporate Social Responsibility memiliki peranan yang penting. Namun pelaksanaan program CSR di Indonesia masih membutuhkan perhatian dari seluruh kalangan masyarakat khususnya pemerintah, sebab belum semua perusahaan mau melakukan kegiatan CSR padahal pelaksanaan kegiatan CSR di Indonesia telah diatur dalam perundang-undangan yang ada. Perusahaan yang hadir dalam lingkungan masyarakat tersebut juga dapat menimbulkan permasalahan baru seperti ketimpangan sosial dan kemiskinan. Kegiatan Corporate Social Responsibility memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam pembangunan yang berkelanjutan termasuk dalam upaya pengentasan kemiskinan pada masyarakat tersebut. Peranan CSR dapat dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan good corporate governance, good corporate citizenship dan good business ethics dari sebuah entitas bisnis. Sehingga perusahaan tidak cukup hanya memikirkan kepentingan shareholder (pemilik modal), tetapi juga mempunyai orientasi untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholders. Program CSR harus dilihat sebagai sebuah proses dalam pengertian bagaimana korporasi berpartisipasi dalam pembangunan lokal khususnya dalam hal penguatan ekonomi masyarakat setempat. Perusahaan yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility khususnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang menyangkut sumber daya alam harus dapat menjamin kesejahteraan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan perusahaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung terutama mengenai masalah penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan. Oleh karena itu, perusahaan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat baik berupa kegiatan pemberdayaan dalam bentuk bantuan sosial pada bidang pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi, serta lingkungan sehingga dapat mengarahkan pada pengurangan masalah kemiskinan yang terjadi di masyarakat sekitar perusahaan. 36 Masuknya perusahaan tambang Intellectual Capital (X1) CSR Disclosure (X2) Return on Asset (Y1) Efektivitas Pelaksanaan CSR (X) Kinerja Keuangan Perusahaan (Y) Abnormal Return (Y2) Tingkat CSR Goal (X1) Tingkat Corporate Social Issue (X2) Tingkat kesejahteraan masyarakat (Y) Pemberdayaan Masyarakat (Y) Tingkat Corporate Relation Program (X3) Keberhasilan program CSR (X) Kegiatan sosial CSR (X1) Peranan CSR Kegiatan ekonomi CSR (X2) Pembangunan ekonomi berkelanjutan (Y) Perubahan perilaku masyarakat (Y) Kegiatan lingkungan CSR (X3) Pemberdayaan ekonomi (X) Gambar 12. Kerangka Analisis Keseluruhan Pertumbuhan ekonomi (X) Penurunan tingkat kemiskinan (Y) 37 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Keberadaan sebuah perusahaan terutama yang bergerak di bidang pertambangan seharusnya memiliki dampak yang baik bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut beroperasi khususnya terhadap kesejahteraan kehidupan masyarakatnya. Namun tidak jarang pula perusahaan tersebut justru memberikan dampak yang merugikan bagi masyarakatnya. Kegiatan perusahaan yang dilaksanakan oleh pihak CSR memiliki tujuan untuk menjembatani hubungan antara perusahaan dengan masyarakat. Keadaan ini melahirkan pertanyaan, bagaimanakah karakteristik program CSR yang dilakukan perusahaan? Setelah mengetahui bagaimana karakteristik program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan, maka muncullah pertanyaan kedua mengenai, bagaimana tipe program CSR yang dilakukan perusahaan? Setelah mengetahui bagaimana bentuk karakteristik dan tipe program CSR yang dilaksanakan, maka pertanyaan ketiga adalah mengenai, bagaimana hubungan tipe program CSR dalam penurunan tingkat kemiskinan di masyarakat? Usulan Kerangka Analisis Baru Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak dari pelaksanaan program CSR pada upaya penuruan tingkat kemiskinan maka diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai karakteristik program CSR tersebut berdasarkan motivasi, misi, pengelolaan, pengorganisasian, penerima manfaat, kontribusi dan inspirasi. Setelah mengetahui karakteristik program CSR maka akan memberikan gambaran mengenai tipe program CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Setelah itu akan dilihat pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Dalam kerangka pemikiran di bawah ini indikator yang digunakan dalam mengukur tingkat kemiskinan adalah indikator yang sama yang digunakan oleh Khomsan et. al (2015) yaitu meliputi: konsumsi pangan, sandang, papan, dan fungsi diskriminan. Karakteristik Program CSR: 1. Motivasi 2. Misi 3. Pengelolaan 4. Pengorganisasian 5. Penerima manfaat 6. Kontribusi 7. Inspirasi Tipe Program CSR: 1. Charity 2. Philanthropy 3. Good Corporate Citizenship (GCC) Gambar 13. Kerangka Analisis Penelitian Tingkat Kemiskinan: 1. Konsumsi pangan 2. Sandang 3. Papan 4. Fungsi diskriminan 38 DAFTAR PUSTAKA Ambadar J. 2008. CSR DALAM PRAKTIK DI INDONESIA WUJUD KEPEDULIAN DUNIA USAHA. Jakarta [ID]: Alex Media Komputindo Ardianto E, Machfudz D. 2011. EFEK KEDERMAWANAN PEBISNIS dan CSR. Jakarta: Alex Media Komputindo. Ariefianto L. 2015. Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia Tbk dan Dampaknya terhadap Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pancaran. [internet]. [diunduh pada 5 November 2015]. 4 (2), 115-134. Dapat diunduh pada: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/viewFile/1556/1272 Bangun P. 2009. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan dan Lingkungan Perusahaan. Jurnal Akuntansi. [Internet]. [diunduh 2 Oktober 2015]. 9 (2), 95110. Diunduh dari: http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Akun/article/viewFile/699/679 [BAPPENAS]. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. 2004 [BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia. [Internet]. [diakses pada tanggal 26 September 2015]. Dapat diakses di http://bps.go.id/Brs/view/id/1158 Daud RM, Amri A. 2008. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. [internet]. [diunduh pada 24 November 2015]. 1 (2), 213-231. Dapat diunduh pada: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/download/304/289 Helen O, Hermi. 2014. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010 dan 2011). Jurnal Akuntansi. [internet]. [diunduh pada 24 November 2015]. 1 (1), 41-59 . Dapat diunduh dari http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/akuntansi/Vol1No1Februari2014/3. %20Helen%20dan%20Hermi.pdf Jamasy O. 2004. Keadilan, Pemberdayaan, & Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta [ID]: BELANTIKA Jonaidi A. 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi. 1(1), 140-164. Dapat diunduh dari: http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/viewFile/742/611 Khomsan A, Dharmawan AH, Saharuddin, Alfiasari, Syarief H, Sukandar D. 2015. Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin. Jakarta [ID]: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Mapisangka A. 2009. Implementasi CSR terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. JESP. [Internet]. [diunduh 13 September 2015]. 1 (1), 39-47. Diunduh dari: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/ANDI_M-CSR.pdf Nasdian FT. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta [ID]: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 39 Prasetyo PE, Maisaroh S. 2009. Model Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Trikonomika. 8 (2), 103-116. Dapat diunduh dari: http://www.jurnal.fe.unpas.ac.id/ojs/index.php/trikonomika/article/viewFile/78/7 7 Prayogo D, Hilarius Y. 2012. Efektivitas Program CSR/CD Dalam Pengentasan Kemiskinan Studi Peran Perusahaan Geotermal Di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi Masyarakat. 1(17), 1-22. Siregar CN. 2007. Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility pada Masyarakat Indonesia. Jurnal Sosioteknologi. [internet]. [diunduh pada 18 Oktober 2015]. 6 (12), 285-288. Diunduh dari: http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/download/984/594 Suherman M. 2006. Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Menurunkan Angka Kemiskinan di Jawa Barat. MIMBAR. [internet]. [diunduh pada 1 Oktober 2015]. 22 (3), 317-332. Diunduh pada: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/download/217/160 Sukada S, Wibowo P, Ginano K, Jalal, Kadir I, Rahman T. 2007. Membumikan bisnis berkelanjutan memahami konsep &praktik tanggung jawab sosial perusahaan. Jakarta [ID]: Indonesia Business Links. [UU] Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Wahyuningrum Y, Noor I, Wachid A. 2011. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi pada Implementasi CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa Pacarkeling Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan). Jurnal Administrasi Publik. [internet]. [diunduh pada 2 Oktober 2015]. 1(5), 109-115. Dapat diunduh dari: http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/340/ 194 Wibisono Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility. Gresik: FASCHO PUBLISHING Wulandari D. 2012. Peranan Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Kemiskinan. JEAM. [internet]. [diunduh pada 18 Oktober 2015]. 11 (2), 1-9. Dapat diunduh pada: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEAM/article/download/1187/950 40 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 29 Desember 1994. Penulis merupakan anak ke dua dari pasangan Dadang Sudjana dan Aryani Sismin Satyaningtijas. Penulis memiliki satu kakak kandung yang bernama Regi Ryanda. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2006 di SD Polisi 1 Bogor, sekolah menengah pertama pada tahun 2009 di SMPN 2 Bogor, dan sekolah menengah atas pada tahun 2012 di SMAN 7 Bogor. Setelah lulus sekolah menengah atas, penulis melakukan bimbingan kursus di Bimbingan Belajar Ganesha Operation. Penulis melanjutkan studi di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012.