analisis keputusan pembelian konsumen di rm.bumi aki kota bogor

advertisement
ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
DI RM.BUMI AKI KOTA BOGOR
MANTO MP PASARIBU
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
DI RM.BUMI AKI KOTA BOGOR
MANTO MP PASARIBU
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Analisis Keputusan Pembelian Konsumen di RM. Bumi Aki Kota
Bogor
Nama
: Manto MP Pasaribu
NIM
: H34114064
Disetujui oleh
Ir. Joko Purwono, MS
Dosen Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Ir.Dwi Rachmina, MSi
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
i
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA 1
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Keputusan
Pembelian Konsumen di RM. Bumi Aki Kota Bogor adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Manto MP Pasaribu
H34114064
1
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus berdasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
ii
ABSTRAK
MANTO MP PASARIBU.Analisis Keputusan Pembelian Konsumen di RM.
Bumi Aki Kota Bogor.Dibimbing oleh Joko Purwono.
Kota Bogor merupakan kota yang dikenal sebagai tempat wisata kuliner di
wilayah JABODETABEK. Kehadiran RM. Bumi Aki di Kota Bogor sebagai
rumah makan etnik sunda menyebabkan persaingan dibidang kuliner menjadi
semakin ketat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalis proses keputusan
pembelian dan kepuasan konsumen di RM. Bumi Aki. Proses keputusan
pembelian dianalisis secara deskriptif, sedangkan tingkat kepuasan konsumen
dianalisis menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer
Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan IPA terdapat tiga atribut yang berada pada
kuadran I yang kinerjanya merupakan prioritas utama dalam perbaikan yaitu harga
makanan dan minuman, kecepatan penyajian pesanan, kesigapan dalam
menangani keluhan.Atribut yang berada pada kuadran II yang kinerjanya perlu
dipertahankan adalah rasa makanan dan minuman, lokasi restoran, kebersihan
restoran, ketersediaan lahan parkir, kenyamanan restoran, keramahan dan
kesopanan pramusaji.Hasil perhitungan CSI menunjukkan bahwa konsumen RM.
Bumi Aki puas.
Kata kunci: keputusan pembelian, kepuasan, IPA, CSI
ABSTRACT
Manto MP PASARIBU.Purchasing Decision Analysis in Bumi Aki Restaurant in
Bogor.Supervised by Joko Purwono.
Bogor is a well known city for culinary recreation in JABODETABEK.
The emerging of Bumi Aki restaurant in Bogor has made the competition in
culinary sector more competitive. The purpose of this research was to analyze the
process of purchasing decision and consumer satisfaction of Bumi Aki restaurant.
The purchasing decision process was analyzed in a descriptive way, and the
consumer satisfaction level was analyzed using Importance Performance Analysis
(IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI). Based on IPA, there were three
attributes located in quadrant I wich they performance were the main priority to be
fixed, they were foods and beverages prices, order service speed, and
responsiveness of complain handling. Attributes that located in quadrant II, wich
they performance were need to be maintained, were foods and beverages taste,
restaurant location, restaurant cleanliness, parking lot capacity, restaurant
comfortness, and waitress hospitality and politeness. The result of CSI showed
that consumers of Bumi Aki restaurant were satisfied.
Keywords:purchasing decision, satisfaction, IPA, CSI
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema
yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Maret 2014 ini adalah
perilaku konsumen, dengan judul Analisis Keputusan Pembelian Konsumen di
RM. Bumi Aki Kota Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir Joko Purwono, MS selaku
dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dan arahan selama penyelesaian
skripsi. Tidak lupa juga terima kasih kepada Ibu Tintin Sarianti, SP, MM selaku
dosen penguji utama dan Bapak Dr Ir Burhanudin, MM selaku dosen penguji dari
komisi pendidikan atas saran dan kritiknya untuk perbaikan skripsi ini. Disamping
itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Iben selaku menejer dan
seluruh karyawan RM. Bumi Aki Kota Bogor atas waktu, tempat, informasi dan
kesempatan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ungkapan terima kasih yang sangat luar biasa juga disampaikan kepada Ayah
(Drs Alman Juntri Pasaribu, MPd) dan Ibu (Henni Sinaga, SPd) serta adik-adik
saya (Nency, Lora, Riska dan Donald) atas doa dan semagat serta kasih sayang
yang diberikan kepada penulis. Penulis juga sampaikan kepada seluruh temanteman kosan di Babakan Fakultas dan rekan-rekan Alih Jenis Agribisnis yang
terus memberikan semangat dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bogor,
Juli 2014
Manto M.P Pasaribu
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Konsumen
Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian
Metode Analisis Keputusan Pembelian
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
Definisi Konsumen
Keputusan Pembelian
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Perilaku Konsumen
Kepuasan Konsumen
Bauran Pemasaran
Atribut Produk
Kerangka Berpikir
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian
Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Keputusan Pembelian
Kerangka Pemikiran Operasional
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel
Pengujian Atribut Kuesioner
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Deskriptif
Importance Performance Analysis (IPA)
Customer Satisfaction Index (CSI)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Restoran
Sejarah RM. Bumi Aki
Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi RM. Bumi Aki
v
vi
vi
1
1
4
6
6
7
7
7
9
10
10
10
10
10
13
16
16
16
18
18
18
19
20
20
21
21
21
23
24
24
25
26
26
26
28
29
29
29
29
30
v
Karakteristik Umum Konsumen
Jenis Kelamin
Usia
Domisili
Status Pernikahan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Tingkat Pendapatan
Tingkat Pengeluaran di RM. Bumi Aki
Proses Pengambilan Keputusan
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Pasca Pembelian
Consumen Satisfaction Index (CSI)
Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Konsumen
Implikasi Bauran Pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Proses
Lingkungan Fisik
Orang
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
31
31
32
32
33
33
33
34
34
35
35
35
37
38
39
41
42
46
47
47
47
47
47
48
48
48
49
50
52
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor tahun 2007-2012
1
Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2006-2012
2
Jumlah tamu di RM. Bumi Aki Kota Bogor Agustus 2013-Februari 2014
5
Rincian kuesioner penelitian
22
Atribut-atribut untuk uji validitas
24
Kriteria tingkat kepuasan pelanggan
28
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin
32
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan usia
32
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan domisili
32
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan status pernikahan
33
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan pendidikan terakhir
33
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan jenis pekerjaan
33
Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan rata-ratapendapatan setiap
bulan
34
vi
14 Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan rata-ratapengeluaran setiap
berkunjung ke RM. Bumi Aki
34
15 Sebaran data berdasarkan kebutuhan konsumen
35
16 Sebaran data berdasarkan sumber informasi
36
17 Sebaran data berdasarkan informasi yang paling ingin diketahui
36
18 Sebaran data berdasarkan alat promosi RM. Bumi Aki yang paling
mempengaruhi
36
19 Sebaran data berdasarkan alasan berkunjung ke RM. Bumi Aki
37
20 Restoran sunda yang menjadi pesaing RM. Bumi Aki
37
21 Jenis restoran etnik yang menjadi pertimbangan konsumen
38
22 Proses keputusan pembelian konsumen di RM. Bumi Aki
38
23 Pihak yang mempengaruhi pembelian konsumen di RM. Bumi AKi
39
24 Waktu pembelian konsumen di RM. Bumi Aki
39
25 Rata-rata jumlah kunjungan konsumen ke RM. Bumi Aki
39
26 Penilaian konsumen pascapembelian
39
27 Sebaran data berdasarkan minat untuk berkunjung kembali ke RM. Bumi
Aki
40
40
28 Sebaran data berdasarkan pengaruh kenaikan harga di RM. Bumi Aki
29 Sebaran data kesedian konsumen untuk merekomendasikan RM. Bumi Aki 40
30 Perhitungan Customer Satisfaction Index di RM. Bumi Aki Kota Bogor
41
31 Nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja atribut di RM. Bumi Aki
42
DAFTAR GAMBAR
32
33
34
35
36
Tahapdalamproses pengambilan keputusan
Kerangka pemikiran operasional
Diagram kartesius (Supranto, 2006)
Struktur organisasiRM. Bumi Aki Kota Bogor
Diagram kartesius atribut RM. Bumi Aki Kota Bogor
10
21
27
30
43
DAFTAR LAMPIRAN
37
38
39
40
41
Data kuesioner uji validitas atribut
Hasil uji validitas atribut kuesioner
Hasil uji reabilitas atribut kuesioner
Kuesioner penelitian
Dokumentasi RM. Bumi Aki Kota Bogor
53
54
56
58
64
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bogor merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat.
Luas wilayah dari kota Bogor tercatat 11.850 ha atau 0,27 persen luas provinsi
Jawa Barat yang terdiri dari enam kecamatan. Sebagai salah satu kota di Jawa
Barat, Bogor memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu 6.662
jiwa/ Km2. Jumlah penduduk kota Bogor sebanyak 820.707 jiwa.
Kota Bogor memiliki beberapa tempat wisata/ rekreasi yang dapat
dikunjungi oleh wisatawan seperti Kebun Raya, Istana Bogor, Jungle, Museum
PETA, Museum Zoologi, Museum Etnobotani. Selain itu terdapat beberapa objek
wisata yang dapat dikembangkan seperti wisata kampung tour di Kelurahan
Cikaret Pancasan Bogor, kebun penelitian tanaman obat industri Cimanggu,
Kawasan pedesaan Situ Gede dan pusat-pusat penelitian lainnya. Potensi pariwista
kota Bogor juga terlihat pada aktivitas kunjungan wisata ke pusat-pusat dagangan
makanan jajanan dan buah-buahan serta factory outlet pakaian dan tas seperti di
Jalan Suryakencana, Siliwangi, Pajajaran, dan Tajur. Dari uraian tersebut dapat
dilihat bahwa Kota Bogor memiliki potensi pariwista yang cukup baik dalam
menarik minat para wisatawan.Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke
Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1Perkembangan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor tahun 2007-2012
Wisatawan
Pertumbuhan
Tahun
Jumlah
Nusantara
Mancanegara
(%)
2007
1.267.839
13.732
1.281.571
2008
1.370.119
18.174
1.388.293
7,69
2009
1.163.110
42.377
1.205.487
-15,2
2010
1.524.044
42.812
1.566.856
23,1
2011
1.630.687
43.837
1.674.524
6,43
2012
1.775.580
110.975
1.886.555
11,24
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2013)
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa trend wisatawan yang datang ke kota
Bogor terus meningkat sejak tahun 2007 yang berjumlah 1.281.571 orang. pada
tahun berikutnya terjadi peningkatan jumlah pengunjung sebesar 7,69 persen
menjadi 1.388.293 orang. Namun pada tahun 2009 terjadi penurun pengunjung
sebesar 15,2 persen menjadi 1.205.487 orang. Penurunan ini dapat terjadi
dikarenakan adanya krisis dunia yang terjadi pada saat itu yang dapat berpengaruh
terhadap pendapatan masyarakat. Akan tetapi pada tahun 2010 jumlah pengunjung
yang datang kembali meningkat dengan cukup tinggi sebesar 23,1 persen menjadi
1.566.856 orang hal ini disebabkan mulai dikenalnya daerah wisata baru yang
baru dibangun yaitu The Jungle. Pada tahun 2011 terjadi juga peningkatan
pengunjung walaupun tidak sebesar yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar
6,43 persen menjadi 1.674.524 persen dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan
lagi hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,24 persen
menjadi 1.886.555 orang.
2
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke kota Bogoryang ditunjukkan pada
Tabel1memberikan dampak yang baik bagi sektor lain seperti sektor perdagangan,
hotel dan restoran. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah restoran dikota Bogor
yang adapada Tabel 2. Selain itu peningkatan sektor perhotelan terlihat dari data
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), dimana pada tahun 2009 BPPT
hanya mengeluarkan izin pembangunan 2 hotel, yang kemudian menjadi 4 pada
tahun 2010 dan bertambah 3 lagi pada tahun 2011. Pada tahun 2012 terjadi
peningkatan, karena dikeluarkan 8 izin dan tahun 2013 sudah dikeluarkan 4 izin
hotel baru.
Tabel 2Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor tahun 2006-2012
Tahun
Jumlah
Pertumbuhan (%)
2006
124
2007
136
8,82
2008
136
2009
136
2010
137
0,73
2011
219
37,44
2012
217
-0,91
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2013)
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah restoran di Kota
Bogor dari tahun 2006 hingga 2012 sudah mengalami peningkatan yang cukup
tinggi. Pada awal tahun 2006 jumlah restoran masih berjumlah 124 restoran. Pada
tahun 2007 terjadi peningkatan restoran sebesar 8,82 persen menjadi 136 restoran.
Pada tahun 2008 hingga 2009 tidak terjadi peningkatan jumlah restoran. Pada
tahun berikutnya bertambah jumlah restoran sebesar 0,73 persen menjadi 137
restoran. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar
37,44 persen menjadi 219 restoran hal ini dapat terjadi sebagai dampak
peningkatan kunjungan wisatawan yang terjadi pada tahun 2010 sebesar 23,1
persen. Namun pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah restoran sebesar 0,91
persen menjadi 217 restoran. Penurunan ini dapat terjadi sebagai dampak dari
adanya persaingan usaha dibidang restoran.
Kedudukan topografis Kota Bogor yang berada ditengah-tengah wilayah
kabupaten Bogor dan berjarak 60 Km dengan ibukota negara,
menyebabkanKotaBogor memiliki potensi yang strategis untuk pertumbuhan
ekonomi.Keberadaan kebun raya dan istana Bogor didalamnya, serta
keberadaannya dijalur tujuan wisata puncak-cianjur juga merupakan potensi yang
bagus dalam peningkatan perekonomian dan pendapatan Kota Bogor.2
Secara umum pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan oleh angka
Produk Domestik Ragional Bruto (PDRB), Investasi,Inflasi,pajak dan retribusi,
pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi. Khusus untuk nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai
nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam
periode tertentu. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah
satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan
2
http://www.kotabogor.go.id/investasi/potensi-kota [diakses tanggal 11 Desember 2013]
3
pembangunan suatu daerah, atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi suatu
daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan serta
sektor angkutan dan komunikasi merupakan sektor-sektor yang berkontribusi
terbesar pada PDRB Kota Bogor Tahun 2011. Sektor tersebut berkontribusi
sebesar 36,65% terhadap PDRB Kota Bogor atas dasar harga berlaku Tahun 2011
atau sebesar 28,97% terhadap PDRB Kota Bogor atas dasar harga konstan Tahun
2011. Sampai dengan Tahun 2011, angka PDRB Kota Bogor atas dasar angka
berlaku telah mencapai Rp 15.487.433.930.000.Jumlah tersebut hampir mencapai
dua kali angka PDRB Kota Bogor atas harga berlaku pada Tahun 2007 yang
mencapai Rp 8.558.035.700.000.Peningkatan juga terjadi pada angka PDRB Kota
Bogor atas dasar harga konstan, yang pada Tahun 2011 telah mencapai Rp
5.081.482.690.000.Angka ini meningkat dari PDRB Kota Bogor atas harga
konstan pada tahun 2007 yang baru mencapai Rp 4.012.743.170.000.3
Berdasarkan data tersebut dapat menunujukkan bahwa berkembangnya
restoran di kota Bogor dapat memberikan dampak yang besar bagi perekonomian
daerah. Sehingga akan begitu banyak dampak yang akan terjadi terhadap
perkembangan kota Bogor ketika restoran-restoran mengalami kebangkrutan.
Dampak yang mungkin terjadi diantaranya pengangguran, keterlambatan
pembangunan daerah karena berkurangnya pendapatan daerah dalam membangun
atau meningkatkan fasilitas umum.
Perkembangan restoran ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh
Atmodjo dalam Fitriani (2012) bahwa usaha dibidang boga semakin berkembang
karena beberapa alasan, yaitu potensi pasar yang besar dan selalu betambah
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, alat-alat perhidangan makanan,
sistem kontrol serta pertolongan fisik yang telah berkembang membuat
bisnismenjadi mudah, lancar dan menguntungkan, meningkatnya tempat rekreasi
yang mengakibatkan keadaan tertentu yang menambah alasan untuk makan dan
minum di luar rumah sehingga pasar pelayanan makanan dan minuman semakin
besar pula.Peningkatan industri restoran mampu menyerap tenaga kerja cukup
banyak. Pada Tahun 2011 berdasarkan data BPS (2012) terjadi peningkatan
jumlah tenaga kerja 56,73 persen menjadi 2.676 pekerja di restoran, karena tahun
2010 tenaga kerja yang terserap baru mencapai 1.158 orang. Dengan terjadinya
peningkatan tenaga kerja pada restoran menunjukkan bahwa sektor ini cukup
memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan dan perekonomian Kota Bogor.
Perkembangan sektorrestoran Kota Bogor dikarenakan adanya peluang
yang cukup besar bagi pelaku usaha yang dilihat dari banyak para pengunjung ke
kota Bogor datang bukan hanya ke tempat wisata saja, akan tetapi juga dengan
tujuan wisata kuliner. Hal ini dikarenakan kota Bogor terkenal dengan beberapa
makanan atau kuliner yang memiliki kekhasan rasa dan suasana. Beberapa
produk yang menjadi incaran para pengunjung di Kota Bogor adalah roti unyil,
Brownis Amanda, Asinan Bogor, Macaroni Panggang, Keripik Talas dan
makanan khas sunda.
Faktor lain yang menyebabkan meningkatnya pertumbuhan restoran
adalah disebabkan kesibukan akan rutinitas atau aktifitas pada pekerjaan yang
3
Hasibuan IG. Pariwisata Bogor Menggeliat. Diakses dari http://suaraindonesia-news.com/berita360-pariwaisata-bogor-menggeliat.html, [diakses tanggal 11 Desember 2013]
4
dapat dilihat dari kegiatan masyarakat Kota Bogor yang menghabiskan banyak
waktu diluar rumah, dan terdapat banyak ibu yang bekerja. Hal ini berdampak
pada berubahnya gaya hidup masyarakat perkotaan pada era globalisasi saat
ini.Sehingga dengan kondisi ini menyebabkan masyarakat Kota Bogor banyak
yang memilih untuk membeli makanan di luar rumah dalam memenuhi konsumsi
mereka daripada memasak dirumah.Pemilihan restoran sebagai cara untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dikarenakan dapat memberikan kemudahan bagi
konsumen dengan menyediakan berbagai menu hindangan yang dibutuhkan oleh
konsumen dan memberikan pelayanan jasa.
Selain itu kesibukan masyarakat perkotaan juga menyebabkan
berkurangnya waktu berkumpul keluarga untuk makan bersama. Sehingga peran
restoran juga sudah berubah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
saja, akan tetapi kebutuhan akan tempat nyaman sebagai sarana berkumpul. Oleh
sebab itu, saat ini banyak para pemilik restauran maupun foodcourt merespon
kebutuhan ini dengan menawarkan berbagai keuntungan serta fasilitas yang tidak
hanya sekedar menyajikan keunggulan makanan dari tempat tersebut saja, tetapi
juga menambahkan suasana yang nyaman dan santai yang dapat membuat
pelanggan betah berlama-lama di sana, seperti menambahkan fasilitas internet
gratis, live musik serta berbagai acara hiburan menarik lainnya. 4
Perubahan fungsi dan peran dari restoran menyebabkan pelaku usaha
banyak mendirikan restoran di kota Bogor untuk memenuhi permintaan akan
kebutuhan konsumen akan nilai dari makanan dan pentingnya tempat yang
nyaman untuk berkumpul sertai bersantai. Salah satu restoran yang sudah berdiri
di kota Bogor adalah RM. Bumi Aki,yang mengembangkan suatu kuliner Sunda,
akan tetapi kuliner Sunda yang Nasional dengan membuat suatu konsep kaki lima
dengan penyajian bintang lima. Hal ini yang akan diterapkan di rumah makan
Bumi Aki yang memiliki konsep etnik sunda. Restoran ini menjual berbagai
macam menu seperti nasi liwet, nasi timbel, sate kambing, sop kambing, sop
buntut serta ikan bakar.
Perumusan Masalah
Bogor yang juga terkenal sebagai daerah wisata kuliner juga dapat dilihat
dari banyaknya restoran dan usaha kuliner baik dengan menu asli Indonesia
maupun asing.Salah satu restoran yang ada di Kota Bogor adalah RM. Bumi
Aki.Rumah makan ini sudah berdiri sejak 20 Oktober 1987 yang berada di
Ciloto.Sedangkan untuk yang di Bogor merupakan cabang ke tiga yang baru
didirikan pada 2 Agustus 2013.Rumah makan Bumi Aki merupakan rumah makan
yang memiliki konsep etnik sunda. Berdirinya Bumi Aki membuat persaingan
dalam industri kuliner di Kota Bogor semakin ketat baik untuk rumah makan
dengan konsep etnik sunda maupun dengan konsep lain. Beberapa restoran yang
menjadi pesaing disekitar RM. Bumi Aki dengan konsep etnik sunda adalah Gurih
7, Bumbu Desa, Saung Mirah.
4
Mufidah NL. 2006. Pola Konsumsi Masyarakat Perkotaan: Studi Deskriptif Pemanfaatan
Foodcourt oleh Keluarga. Bio Kultur, Vol. I/No.2/Juli-Desember 2012:157-178.
5
Persaingan restoran di Kota Bogor dapat dilihat dari pertumbuhan restoran
pada Tabel 2. Terjadi peningkatan 42,9 persen sejak tahun 2006 hingga 2011.
Banyaknya restoran baru yang berdiri pada jangka waktu tersebut menyebabkan
beberapa restoran mengalami penutupan akibat terjadinya kebangkrutan seperti
yang terlihat pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah restoran sebesar 0.91
persen.Setiap konsumen memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan terhadap
jenis produk apa dan dimana akan membelinya. Oleh karena diperlukan
keunggulan pada restoran agar dapat bersaing dengan restoran yang lain. Dengan
begitu pihak restoran perlu memperhatikan pelayan dan kualitas produk bagi
kepuasan konsumen.Hal ini sangat penting untuk mempertahankan konsumen
agar tidak pindah ke restoran pesaing dan memberikan kekuatan bagi restoran
dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat.
Pihak pemasar dari restoran perlu mengetahui kebutuhan konsumen
sehingga dapat menyusun strategi dalam mengahadapi persaingan restoran
tersebut bukan hanya untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa saja.
Kebutuhan setiap konsumen terhadap suatu produk atau jasa berbeda-beda
tergantung dari karakteristik konsumen. Sehingga perlu diketahui bagaimana
karakteristik konsumen di RM. Bumi Aki sehingga dapat mengetahui dan
membuat segmentation dan targeting restoran. Selain itu perlu juga diketahui
bagaimana konsumen dalam melakukan pembelian di restoran ini untuk
mengetahui alasan, bagaimana, kapan dan yang mempengaruhi konsumen
berkunjung ke RM. Bumi Aki.
Saat ini telah terjadi pergesaran fungsi restoran bukan hanya sekedar
sebagai tempat untuk tempat makan dan minum saja, akan tetapi sudah menjadi
tempat bersantai dan berkumpul bersama keluarga, teman, rekan kerja.
Keberhasilan atau kesuksesan dari suatu usaha dapat dilihat dari tingkat
keuntungan (profit) yang di dapat dari usaha tersebut. Pada bidang usaha restoran
keuntungan yang di terima akan tinggi jika jumlah konsumen yang melakukan
pembelian tinggi. Sehingga peran konsumen dalam keberlangsungan usaha
restoran sangat besar.Target jumlah pengunjung RM. Bumi Aki Kota Bogor
adalah 8.000 pengunjung setiap bulan.Data jumlah pengunjung di RM. Bumi Aki
Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3Jumlah tamu di RM. Bumi Aki Kota Bogor Agustus 2013-Februari 2014
Tahun 2013-2014
Jumlah (orang)
Agustus
5.625
September
8.661
Oktober
7.706
November
7.653
Desember
9.553
Januari
9.165
Februari
7.385
Sumber: RM. Bumi Aki (2014)
Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi jumlah
pengunjung sejak beroperasi pada Agustus 2013.Selain terjadi penurunan jumlah
pengunjung pada bulan Februari 2014 dibandingkan bulan sebelumnya sertatidak
mencapai target pengunjung per bulan yang telah ditetapkan. Sehingga bagaimana
6
dengan tingkat kepuasan konsumen pasca pembelian di RM. Bumi Aki Kota
Bogor. Ketika konsumen menilai puasakan produk dan pelayanan yang
diterimanya, mereka pada umumnya akan melakukan pembelian ulang kembali.
Selain itu jugaakan menciptakan image yang baik bagi restoran tersebut, yang
secara tidak langsung akan membantu manajemen mempromosikan restoran
memperluas jangkauan pemasaran restoran.Hal ini dikarenakan konsumen yang
puas akan menginformasikan tentang restoran yang memenuhi harapannya kepada
orang lain (teman/ rekan).
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di RM. Bumi Aki
Kota Bogor ?
2. Bagaimana proses keputusan pembelian terhadap produk RM. Bumi Aki kota
Bogor ?
3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen RM. Bumi Aki kota Bogor pasca
pembelian ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan pada perumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan karakteristik konsumen RM. Bumi Aki kota Bogor.
2. Menganalisis proses keputusan pembelian terhadap produk RM. Bumi Aki
kota Bogor.
3. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen RM. Bumi Aki kota Bogor.
Manfaat Penelitian
Hasil penelilitian yang dilakukan diharapkan memberikan mamfaat bagi
berbagai pihak seperti:
1. Bagi RM. Bumi Aki kota Bogor, diharapkan penelitian ini berguna untuk
mengetahui karakteristik dan kebutuhan konsumen, serta dapat membantu
dalam menyusun strategi pemasaran.
2. Bagi Peneliti, diharapkan menambah wawasan, pengetahuan dan melatih
kemampuan analisis mengenai permasalahan tentang perilaku konsumen.
3. Pihak lain yang membaca penelitian ini diharapkan mampu menambah,
informasi dan bahan tambahan di dalam melakukan kegiatan penelitian
berikutnya, seperti penelitian mengenai Strategi Pemasaran.
7
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Konsumen
Penelitian akan perilaku konsumen yang telah banyak dilakukan, pada
umumnya juga menganalisis karakteristik konsumen yang melakukan keputusan
pembelian. Pemahaman akan karakteristik sangat penting, karena didalam suatu
budaya akan terdiri atas beberapa kelompok kecil yang diciptakan oleh adanya
perbedaan perilaku antar kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut
berdasarkan kepada perbedaan karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi dan
ekonomi konsumen (Sumarwan, 2011).
Berdasarkan penelitian seperti yang dilakukan oleh Pasaribu (2012)
mengenai analisis kepuasan konsumen Restoran River Side di Palembang,
diperoleh karakteristik konsumen mayoritas berjenis kelamin laki-laki, rentang
usia 26-35 tahun, berstatus sudah menikah, tingkat pendidikan sarjana, perkerja
swasta, pendapatan 2-3 juta rupiah/ bulan. Berbeda dengan penelitian Fitriani
(2012) mengenai analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap restoran ikan bakar
dalam bumbu karmata di Sentul, Bogor Jawa Barat diperoleh karakteristik
konsumen mayoritas berjenis kelamin laki-laki, jenjang usia 31-40 tahun,
berdomisili di Jakarta, bekerja sebagai karyawan swasta, tingkat pendapatan diatas
Rp 5.000.000/ bulan. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo
(2011) tentang analisis kepuasan dan loyalitas konsumen Prima Fresh Mart
diperoleh karakteristik konsumen mayoritas berjenis kelamin perempuan, rentang
usia 36-45 tahun, tingkat pendidikan sarjana, status sudah menikah, pekerjaan
sebagai pegawai swasta. Selain itu penelitian Zayanti (2008) berjudul analisis
kepuasan pengunjung Met Liefde Café Bogor diperoleh karakteristik konsumen
mayoritas berjenis kelamin perempuan, rentang usia 21-30 tahun, status belum
menikah, tingkat pendidikan sarjana, bekerja sebagai karyawan swasta, tingkat
pendapatan diatas Rp 5.000.000/ bulan, status keanggotaan non member.
Berdasarkan uraian akan beberapa penelitian diatas dapat dilihat bahwa
karakteristik konsumen yang diperoleh berbeda-beda. Perbedaan karakteristik
konsumen yang diperoleh tergantung pada populasi yang akan diteliti atau yang
menjadi tempat penelitian. Perbedaan karakteristik konsumen ini juga dapat
menggambarkan segmentasi dan targeting yang dilakukan dari setiap tempat
berbeda-beda, tergantung dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan segmentasi pada penelitian
Fitriani (2012), Zayanti (2008) adalah konsumen dengan kelas ekonomi tinggi
dan Pasaribu (2012) dengan tingkat ekonomi menengah. Sehingga dalam
penelitian ini perlu dilakukan analisis terhadap karakteristik konsumen yang
minimal mencakup jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, domisilidan usia.
Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian
banyak
Dalam melakukan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh
faktor.Pada penelitian yang dilakukan Siswanti (2002) yang
8
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen adalah pengaruh lingkungan
dan perbedaan individu.Pengaruh lingkungan yang menjadi pertimbangan
konsumen terdiri dari pengaruh budaya, kelas dan status sosial, pribadi, keluarga
dan rumah tangga, situasi.Sedangkan perbedaan individu yang menjadi
pertimbangan konsumen terdiri dari sumber daya konsumen, pengetahuan
konsumen.
Budaya yang menjadi pengaruh lingkungan dalam pertimbangan
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian memiliki pengaruh yang
sangat besar.Hal ini terlihat pada penelitian Siswanti (2002) dimana produk ayam
goreng cepat saji yang pada dasarnya berasal dari budaya barat di adaptasi untuk
menyesuaikan budaya Indonesia dengan menambahkan nasi dalam produknya.
Selanjutnya pada kelas dan status sosial yang dilihat berdasarkan harga yang
ditetapkan pada produk Oktias Fried Chicken, konsumen berpendapat sangat
murah.Dengan pendapat responden ini dapat dilihat bahwa harga sangat
mempengaruhi pembelian konsumen.Kemudian pengaruh pribadi dari penelitian
ini diperoleh bahwa kebanyakan responden yang melakukan pembelian datang
bersama teman, hal ini dikarenakan pengaruh teman yang membujuk untuk
membeli merupakan faktor yang paling besar.Sedangkan pengaruh anggota
keluarga untuk melakukan pembelian tidak terlalu berpengaruh, karena hasil
survey menunjukkan anggota keluarga tidak memberikan komentar terhadap
produk Oktias Fried Chicken. Sedangkan pada pengaruh keluarga dan rumah
tangga diperoleh hasi dari responden bahwa yang melakukan keputusan sendiri
dalam keluarga adalah anak.Pengaruh terakhir adalah pengaruh situasi diperoleh
hasil dari responden bahwa kebanyakan responden melakukan pembelian kurang
dari satu kali dalam seminggu dengan tujuan untuk mencari mamfaat sebagai
makanan selingan. Pengaruh kedua yaitu perbedaan individu berdasarkan sumber
daya konsumen yang dilihat dari tingkat pendapatan dan waktu diperoleh
mayoritas konsumen dengan tingkat pendapatan dibawah Rp 500.000 dan
memiliki sumber daya temporal dengan waktu pembeliannya pada waktu-waktu
tertentu yaitu pada waktu pulang atau libur sekolah.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putrinanda (2010) yang
membagi faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian menjadi
enam bagian.Pertama, faktor komposisi dan tampilan produk di mana variabel
penciri yang memiliki factor loading tertinggi adalah komposisi frozen
yoghurt.Kedua, faktor pengaruh lingkungan dengan nilai factor loading tertinggi
adalah kelas sosial yang secara tidak langsung memberikan dorongan untuk
melakukan pembelian.Ketiga, faktor perbedaan individu dengan nilai faktor
tertinggi adalah jenis kelamin hal ini dapat dilihat dari banyak wanita yang
mengkonsumsi yoghurt sebagai menu dalam program diet. Keempat, faktor jenis
dan sumber informasi yang nilai factor loading tertinggi terdapat pada kesehatan,
hal ini dikarenakan pengetahuan konsumen akan manfaat yoghurt bagi
tubuh.Kelima, faktor karakteristik produk yang nilai factor loading tertinggi
diperoleh pada tekstur yoghurt.Faktor keenam adalah faktor pendapatan yang
menjadi variabelnya hanya pendapatan saja dan diperoleh hasil bahwa pendapatan
sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat
dilihat bahwa faktor lingkungan akan selalu menjadi pertimbangan konsumen
dalam melakukan keputusan pembelian.
9
Metode Analisis Keputusan Pembelian
Menurut sumarwan (2011) perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan,serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.Dalam melakukan
analisis terhadap keputusan pembelian konsumen, dibutuhkan bantuan alat yaitu
kuesioner.Penggunaan kuesioner sangat penting dalam mencari tahu informasi
mengenai konsumen yang melakukan keputusan pembelian. Untuk itu perlu
disusun sebuah lembar kuesioner yang menarik untuk diisi dan mampu menggali
informasi yang akurat dan terpercaya dari responden. Sehingga perlu dilakukan
pengujian kuesioner yang terdiri dari uji validitas dan uji reabilitas.
Pengujian kuesioner penelitian bertujuan untuk melihat atribut-atribut
yang diuji apakah menjadi pertimbangan responden atau tidak dalam melakukan
keputusan pembelian. Penelitian Fitriani (2012) dan Pasaribu (2012)
menggunakan skala guttman pada kuesioner pendahuluan untuk mencari tahu
pendapat atau sikap responden terhadap atribut yang akan diuji. Pada skala
guttman yang digunakan jika responden menjawab ya diberi nilai 1 dan jawaban
tidak diberi nilai 0. Sehingga pada penelitian ini akan digunakan juga skala
guttman pada kuisiner pendahuluan, karena skala ini merupakan skala kumulatif
yang tepat untuk pengukuran sikap yang membutuhkan jawaban yang tegas dari
responden.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2012) dan Pasaribu (2012)
menggunakan metode Cochran Q Test
dalam pengujian validitas dan
menggunakan metode Hoyt dalam pengujian realibilitas kuesioner. Berbeda
dengan Miranti (2011) pada penelitiannya menggunkan metode korelasi pada
pengujian validitas dan menggunakan metode Cronbach Alpha untuk pengujian
realibilitas kuesioner. Selain itu penelitian Meiri (2010) menggunakan metode
korelasi product moment dalam uji validitas dan untuk pengujian realibilitas
menggunakan metode yang sama dengan Miranti (2011). Dari penjabaran
beberapa penelitian tersebut dapat dilihat bahwa terdapat banyak metode yang
dapat digunakan untuk pengujian validitas dan realibilitas kuesioner.Seluruh
pengujian tersebut dilakuakn dengan bantuan software SPSS. Sehingga pada
penelitian ini akan digunakan metode Cochran Q Test dalam uji validitas dan
metode Hoyt untuk uji realibilitas, hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari
skala guttman merupakan data nominal yang sesuai sebagai syarat dalam
penggunaan metode tersebut.
Sedangkan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen dapat
diketahui dengan menggunakan alat analisis yang tepat. Pada penelitian Pasaribu
(2012), Zayanti (2008) dan Fitriani (2012) menggunakan alat analisis deskriptif,
Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI).
Berbeda dengan penelitian Putri (2011) menggunakan alat analisis multialtribut
Fishbein dan Manalu (2010) menggunakan teknik perceptual mapping untuk
melihat persepsi konsumen terhadap atribut produk. Namun dalam penelitian ini
akan digunakan alat analisis Importance Performance Analysis dan Customer
Satisfaction Index (CSI). Hal ini disebabkan hasil dari alat analisis IPA dapat
membantu menjawab tujuan dari penelitian ini dalam menggambarkan atribut
mana yang kinerjanya bagus atau atribut mana yang kurang diperhatikan atau
10
dipertimbangkan oleh konsumen dengan bantuan diagram kartesius. Hasil dari
alat analisis CSI akan dapat menggambarkan seberapa besar tingkat kepuasan
konsumen ketika melakukan pembelian.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
Definisi Konsumen
UU No. 8 Tahun 1999 pasal 1 tentang perlindungan konsumen menyatakan
bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Berbeda dengan Sumarwan
(2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan
konsumen organisasi.Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk
digunakan sendiri. Komsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan,
lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan
tinggi, rumah sakit).Berdasarkan definisi-definisi konsumen yang ada diatas dapat
disimpulkan bahwa konsumen adalah seseorang yang melakukan pembelian
terhadap suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dirinya sendiri atau orang lain.
Keputusan Pembelian
Menurut Peter dan Olson (1999) keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Berbeda dengan
Kotler (2007) yang mengartikan keputusan pembelian sebagai niat yang dibentuk
oleh konsumen untuk membeli merek yang paling disukai berdasarkan prefensi
yang dibentuk atas merek-merek yang ada didalam kumpulan pilihan.
Berdasarkan pengertian atau konsep keputusan pembelian menurut para
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah penetapan
sikap konsumen terhadap suatu barang atau produk dari alternatif-alternatif
pilihan yang diperoleh dari pencarian informasi yang telah dilakukannya.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Engel et.al (1995) terdapat lima tahap dalam proses pengambilan
keputusan secara umum yang dapat diihat pada Gambar 1.
Pengenalan
kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Pembelian
Hasil
Gambar 1Tahap dalamproses pengambilan keputusan
Tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah
pengenalan kebutuhan. Dalam tahap ini pengenalan kebutuhan pada hakikatnya
bergantung pada berapa banyak ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan aktual
11
(situasi konsumen sekarang) dan keadaaan yang diinginkan (situasi yang
konsumen inginkan).Ketika ketidaksesuaian ini melebihi tingkat atau ambang
tertentu, kebutuhan pun dikenali (Engel.Et.al, 1995).Pada tahap ini pembeli mulai
mengenali masalah atau kebutuhan mereka.Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan
oleh ransangan internal dan eksternal. Bagi tim pemasaran pemahaman akan tahap
ini sangat penting untuk dapat membuat strategi yang dapat memberi keinginan
atau motivasi bagi pembeli sebagai pertimbangan yang serius dalam melakukan
pembelian (Kotler dan Keller, 2007).
Tahap kedua adalah pencarian informasi yang diartikan sebagai aktivasi
termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan atau pemerolehan
informasi dari lingkungan. Pencarian konsumen akan informasi dapat bersifat
internal atau eksternal. Pencarian internal melibatkan pemerolehan kembali
pengetahuan dari ingatan, sedangkan pencarian eksternal terdiri atas pengumpulan
informasi dari pasar.Pencarian informasi yang bersifat internal lebih dahulu terjadi
sesudah pengenalan kebutuhan.Sehingga pencarian internal tidak lebih daripada
peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan
yang tersimpan di dalam ingatan jangka panjang.Jika peneropongan
mengungkapkan informasi yang memuaskan, maka pencarian eksternal tidak
diperlukan. Jika pencarian internal tidak memberikan informasi yang memuaskan
maka akan dilakukan pencarian eksternal dengan mengumpulkan informasi
tambahan dari lingkungan. Menurut Kotler dan Keller (2007) sumber informasi
konsumen digolongkan kedalam empat kelompok sebagai berikut;
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan toko.
3. Sumber publik : Media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda-beda,
tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli.Melalui pengumpulan
informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing beserta
fitur merek tersebut.
Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif yang menurut Engel.et.al (1995)
diartikan sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap ini kriteria evaluasi tidak lebih
daripada dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatifalternatif pilihan. Beberapa kriteria evaluasi yang digunakan konsumen dalam
evaluasi alternatif adalah harga, nama merek, negara asal. Dalam tahap evaluasi
terkadang beberapa kriteria akan menimbulkan dampak yang lebih besar
dibandingkan kriteria lain atau yang disebut dengan kensep saliensi
(kemencolokan). Saliensi merujuk pada pengaruh potensial yang mungkin
ditimbulkan oleh tiap dimensi selama proses pembandingan dan sering diukur
berkenaan dengan kepentingan. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
pada tahap evaluasi alternatif adalah pengaruh situasi, kesamaan alternatifalternatif pilihan, motivasi, keterlibatan dan Pengetahuan.
Menurut Kotler dan Keller (2007) evaluasi sering mencerminkan keyakinan
dan sikap.Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap
sehingga mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan orang akan
produk atau merek mempengaruh keputusan pembelian mereka dan yang tak
kalah pentingya adalah sikap. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi dan
12
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.Dalam tahap
evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan.
Tahap keempat adalah pembelian menurut Engel et.al, (1995) tahap iniakan
berlangsung ketika konsumen sudah memutuskan pilihan dari berbagai alternatifalternatif.Faktor yang mempengaruhi pembelian adalah niat pembelian dan
pengaruh lingkungan/perbedaan individu.Niat pembelian dibagi menjadi dua
bagian yaitu pembelian yang terencana sepenuhnya dan pembelian tidak
terencana. Pembelian terencana pada umumnya sudah memiliki pertimbangan
merek atau kelas produk apa yang akan dibeli. Ketika keterlibatan dalam
pembelian tinggi akan dapat menjadi bentuk penting pencarian informasi, dan
ketika keterlibatan rendah keputusan pembelian kerap berupa beli salah satu
merek dari yang sudah dipertimbangkan. Berbeda halnya dengan pembelia tidak
terencana, dimanan niat yang disadari tidak diutarakan sebelum tindakan
membeli.
Menurut Kotler dan Keller (2007) konsumen akan membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen bisa mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu
dan metode pembayaran. Dalam pembelian produk sehari-hari, keputusannya
lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil.Terdapat dua faktor yang berada
diantara niat pembelian dan keputusan pembelian, walaupun konsumen sudah
membentuk evaluasi merek. Faktor pertama adalah sikap orang lain, dalam hal ini
akan terlihat sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai
seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan
semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen akan semakin mengubah niat
pembeliannya, hal ini juga berlaku sebaliknya. Preferensi pembeli terhadap merek
tertentu akan meningkat jika orang yang dia sukai juga sangat menyukai merek
yang sama. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat
muncul dan mengubah niat pembelian.
Tahap terakhir dari proses pengambilan keputusan konsumen adalah hasil
yang menurutEngelEt.al (1995) bahwa perilaku proses keputusan tidak berhenti
pada saat pembelian dilaksanakan. Evaluasi lebih jauh terjadi dalam bentuk
pembandingan kinerja produk atau jasa berdasarkan harapan.Hasil yang mungkin
terjadi adalah kepuasan atau ketidakpuasan.Kotler dan Keller (2007)
menambahkan bahwa tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk telah
dibeli.Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.Jika kinerja produk lebih
rendah daripada harapan maka pelanggan akan kecewa, dan jika sesuai bahkan
melebihi harapan maka pelanggan akan puas hingga sangat puas.
Dampak yang ditimbulkan oleh penilian konsumen ini sangat luas dan
mempengaruhi keberlangsunagn perusahaan, karena kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya (tindakan
pasca pembelian). Jika konsumen merasa puas, maka konsumen akan
menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli produk
yang telah digunakannya dan cenderung akan menceritakan hal-hal yang baik
13
tentang merek tersebut kepada orang lain, sehingga dapat mengurangi biaya
promosi dan memperluas jangkauan promosi. Sebaliknya, jika konsumen tidak
puas dapat menyebabkan mereka untuk membuang atau mengembalikan produk
yang telah dibeli.Selain itu pelanggan dapat melakukan tindakan publik seperti
mengajukan keluhan ke perusahaan tersebut, pergi ke pengacara, atau mengadu ke
kelompok-kelompok lain (lembaga bisnis, swasta, pemerintah).Selain itu
pelanggan dapat juga melakukan tindakan pribadi seperti memutuskan untuk
berhenti membeli produk tersebut (pilihan untuk keluar) atau memperingatkan
teman-teman (pilihan untuk berbicara).
Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2007)keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi
oleh faktor Kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis dari pembeli.Sebagian
besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi
harus benar-benar diperhitungkan.
1. Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri
dari tiga faktor.Pertama adalah budaya yang merupakan penentu keinginan
dan perilaku paling dasar.Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar,
persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota
masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.Setiap kelompok atau
masyarakat mempunyai suatu budaya, dan pengaruh budaya pada tingkah laku
membeli bervariasi amat besar dari negara ke negara.Kedua adalah subbudaya,
dimana setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya.Subbudaya dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok
nasionalisme, keagamaan, ras dan area geografis.Faktor terakhir adalah kelas
sosial yang merupakan kelompok yang relatif homogeni dan bertahan lama
dalam masyarakat, yang tersusun secara hierarkidan yang keanggotaannya
mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan
oleh kombinasi beberapa faktor yang terdiri dari pekerjaan, pendidikan,
kebudayaan, dan variable lain. Kelas sosial menunjukkan preferensi atas
produk dan merek yang berbeda-beda di sejumlah bidang. Semakin tinggi
kelas sosial konsumen berdasarkan variable pendapatan maka akan berdampak
kepada kebutuhan akan produk yang lebih mahal dan bermerek.
2. Faktor-faktor sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari
tiga faktor.Pertama adalah kelompok referensi seseorang yang terdiri dari
seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.Kelompok yang memiliki
pengaruh
langsung
terhadap
seseorang
disebut
kelompok
keanggotaan.Kelompok ini terdiri dari kelompok primer (keluarga, teman,
tetangga, rekan kerja) dan kelompok sekunder (kelompok keagamaan, profesi,
asosiasi perdagangan).Konsumen juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok
diluar kelompok mereka, yang terdiri dari kelompok aspirasi dan kelompok
dissoisasi.Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang,
sedangkan kelompok dissoisasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya
ditolak oleh seseorang.Pentingnya pengaruh kelompok bervariasi untuk
14
produk dan merek. Pengaruh itu cenderung paling kuat kalau produk itu
terlihat oleh orang lain yang dihargai oleh pembelinya. Semakin tinggi
pengaruh yang dapat diberikan oleh kelompok acuan maka akan semakin
dapat mempengaruhi perilaku pembelian dari konsumen.
Kedua adalah keluarga yang merupakan organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Terdapat dua keluarga
dalam kehidupan pembeli yaitu keluarga orientasi (orangtua, saudara
kandung) dan keluargaprokreasi (pasangan hidup, anak-anak seorang
keluarga). Berdasarkan kedua jenis keluarga tersebut keluarga prokreasi
merupakan kelompok dengan pengaruh yang lebih langsung terhadap
pembelian sehari-hari.Semakin tinggi dan banyak peran dari salah satu
anggota keluarga dalam pengambilan keputusan maka pemilihan akan produk
semakin terarah. Terakhir adalah peran dan status, dimana setiap orang akan
selalu berpartisipasi dalam berbagai kelompok seperti keluarga, klub atau
organisasi selama hidupnya. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat
ditentukan dalam bentuk peran dan status. Setiap peran yang ada pada
seseorang akan menentukan statusnya dalam suatu kelompok. Pemilihan suatu
produk oleh seseorang akan dapat menunjukkan atau mencerminkan statusnya
dalam masyarakat. Semakin tinggi status seseorang dalam suatu kelompok
maka semakin tinggi status produk dan merek yang akan dibelinya.
3. Faktor-faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari
lima faktor. Pertama adalah umur dan tahapan dalam siklus hidup, dimana
setiap individu akan membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang
hidupnya. Selain itu konsumsi setiap individu juga dipengaruhi siklus hidup
keluarga dan jumlah, usia dan gender orang dalam rumah tangga pada satu
saat. Kebutuhan baru setiap individu dapat juga muncul dari peristiwaperistiwa penting dalam hidup atau masa peralihan, menikah, kelahiran bayi,
sakit, relokasi, bercerai, beralih bekerja, menduda/menjanda. Semakin tua
umur konsumen maka akan lebih memilih produk yang lebih selektif untuk
kebutuhan kehidupan dibanding untuk mengikuti trend. Kedua adalah
Pekerjaan seseorang yang dapat mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Setiap produk dan jasa memiliki daya tarik yang berbeda untuk
menimbulkan minat pembelian diantara kalangan kelompok pekerja.Semakin
tinggi atau jabatan dalam pekerjaan yang ditekuni konsumen maka semakin
mahal dan bermerek produk yang dibelinya serta berlaku sebaliknya.Ketiga
adalah keadaan ekonomi yang mencakup pendapatan yang dapat dibelanjakan,
tabungan dan harta, utang, kemampuan untuk meminjam dapat memengaruhi
pilihan produk dari seseorang.Ketika kondisi ekonomi menunjukkan resesi,
harga dari suatu produk atau jasa menjadi suatu pertimbangan yang sangat
penting bagi setia calon pembeli.
Keempat adalah gaya hidup yang merupakan pola hidup didunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup juga
menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Setiap orang yang berasal dari subbudaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup
sebagian dapat dibentuk oleh apakah konsumen tersebut dibatasi oleh uang
15
atau dibatasi oleh waktu. Jika konsumen di batasi uang maka konsumen
cenderung mebeli barang atau produk yang relatif murah, dan jika konsumen
dibatasi waktu maka konsumen akan membeli produk yang memiliki fungsi
ganda.Terakhir adalah kepribadian yang merupakan ciri bawaan psikologis
manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relative konsistendan
bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.Setiap orang memiliki
karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku
pembeliannya.Kepribadian merupakan suatu variable yang sangat cocok untuk
mempelajari perilaku konsumen. Setiap merek memiliki kepribadian yang
berbeda-beda, sehingga konsumen akan mencari atau memilih merek yang
kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. Semakin konsisten suatu
merek terhadap konsep diri aktual konsumen maka akan semakin dibutuhkan
oleh konsumen.
4. Faktor-faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri
dari empat faktor yaitu motivasi, dimana setiap orang memiliki kebutuhan
pada waktu tertentu. Terdapat dua jenis kebutuhan yaitu kebutuhan biogenis
(muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman) dan
kebutuhan psikogenis ( muncul dari tekanan psikologis seperti pengakuan,
penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok). Kebetuhan seseorang akan
dapat berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang
mencukupi. Sehingga motif adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari kepuasan.
Kedua adalah persepsi yang merupakan proses yang digunakan oleh
individu untuk memilih, mengorganisasi, menginterpretasi masukan informasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi dapat sangat
beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas dan
mengamati objek yang sama. Perbedaan persepsi yang terjadi ini disebabkan
adanya tiga proses persepsi yaitu perhatian yang selektif (menyaring sebagian
besar informasi yang dihadapi), distorsi selektif (menafsirkan informasi
sehingga sesuai dengan pra konsepsi), ingatan selektif (melupakan hal yang
dipelajari dan mengingat apa yang mendukung keyakinan mereka). Sehingga
dalam pemasaran persepsi lebih penting dibandingkan realita, karena persepsi
itulah yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen.
Ketiga adalah pembelajaran yang meliputi perubahan perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman.Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan
kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan
penguatan.Dorongan merupakan ransangan kuat internal yang menyebabkan
adanya tindakan.Sedangkan isyarat adalah rangsangan kecil yang menentukan
kapan, dimana, dan bagaimana seseorang akan memberikan respon. Apabila
respon tersebut memberikan pengalaman yang menyenangkan, maka respon
tersebut akan dibenarkan dan diperkuat.
Faktor terakhir adalah keyakinan yang merupakan pemikiran deskriptif
yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu.Keyakinan seseorang dapat
menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku
membeli.Sedangkan sikap dapat menguraikan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif
konsisten.
16
Perilaku Konsumen
Menurut Umar (2003) perilaku konsumen adalah suatu tindakan-tindakan
nyata individu atau kumpulan individu, misalnya suatu organisasi yang
dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal yang mengarahkan mereka untuk
memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan.Sumarwan(2005)
juga berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,
serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa.
Peter dan Olson (1999) menyatakan bahwa ada tiga ide penting yang
diperoleh dari defenisi perilaku konsumen yang disampaikan oleh American
Marketing Association. Pertama adalah perilaku konsumen adalah dinamis yang
menandakan bahwa konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu,
dengan implikasi bahwa generallisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk
jangka waktu tertentu, produk, dan individu atau grup tertentu.Kedua adalah
perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian disekitar. Hal ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat harus memahami apa yang mereka
pikirkan, rasakan, yang dilakukan dan apa kejadian disekitar yang mempengaruhi
serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.
Ketiga adalah perilaku konsumen melibatkan pertukaran diantara individu.
Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2007) kepuasan konsumen adalah fungsi dari seberapa
sesuainya harapan pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas
produk tersebut. Para konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan
yang diterima dari para penjual, teman, dan sumber informasi lain. Semakin besar
kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen.
Jika kinerja produk sesua harapan pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan
pembeli akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah
pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan hal-hal yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang
lain. Berbeda dengan Engelet.al (1995), yang menyatakan kepuasan konsumen
adalah sebagai evaluasi pascakonsumsi, bahwa suatu alternatif yang dipilih
setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.Sedangkan ketidakpuasan adalah
hasil dari harapan yang diteguhkan secara negatif.Berdasarkan pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah sebagai bentuk ekspresi
penilaian yang ditunjukkan oleh konsumen setelah mengkonsumsi atau
menggunakan suatu produk atau jasa yang menunjukkan bahwa harapan
konsumen tersebut sesuai dengan kenyataannya.
Bauran Pemasaran
Menurut Lovelock et.al (2012) tugas manajemen pemasaran di sektro jasa
berbeda dengan tugas di sektor manufactur.Secara tradisional marketing mix
tradisional tidak meliputi pengelolaan antarmuka dengan pelanggan.Karena itu
bauran pemasaran pada bidang jasa diperluas dengan menambahkan 3P lagi
menjadi 7P. Secara lebih jelas 7P bauran pemasaran pada produk jasa adalah
sebagai berikut:
17
a. Produk (product)
Produk jasa merupakan jantung strategi pemasaran perusahaan. Jika
produk didesain dengan buruk, maka tidak akan menciptakan nilai yang
berarti bagi para pelanggan meskipun elemen-elemen lain dari 7P
dilaksanakan dengan baik. Produk jasa terdiri dari produk inti dan elemen
tambahan.Produk inti berfungsi untuk menjawab kebutuhan primer para
pelanggan sedangkan elemen tambahan secara bersamaan berfungsi untuk
memperkuat nilai tambah produk yang membantu pelanggan menggunakan
produk inti secara lebih efektif.
b. Harga (Price) dan pengeluaran lain
Nilai yang menjadi bagian melekat dalam pembayaran sangat penting
bagi peran pemasaran dalam memudahkan pertukaran nilai antara perusahaan
dan para pelanggan.Para pelanggan melihat harga sebagai bagian kunci dari
biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan mamfaat yang
diinginkan. Dalam memperhitungkan suatu layanan dirasakan layak atau
bernilai, pelanggan tidak hanya melihat sebatas nilai uang belaka akan tetapi
juga memperhitungkan waktu dan upanya mereka. Sehingga pemasar tidak
hanya harus menetapkan harga yang bisa menyasar pelanggan yang mau dan
mampu membayar, akan tetapi juga perlu mempertimbangkan beban
pengeluaran tambahan yang harus dikeluarkan ketika menggunakan layanan.
c. Tempat (Place) dan waktu
Kecepatan dan kenyamanan dari waktu dan tempat telah menjadi faktor
penentu penting dalam distribusi dan penghantaran jasa yang efektif.Para
pelanggan masa kini sangat sensitif, hal ini dikarenakan merek lebih terburuburu dan memandang waktu yang terbuang sebagai biaya yang harus
dihindari.
d. Promosi (Promotion)
Program pemasaran tidak akan dapat sukses tanpa komunikasi yang
efektif. Komponen ini memiliki tiga peran penting yaitu menyediakan
informasi dan saran yang dibutuhkan, meyakinkan target pelanggan akan
kebaikan dari sebuah merek atau produk, dan mendorong mereka untuk
mengambil tindakan dalam satu waktu tertentu.
e. Proses (Process)
Rancangan dan implementasi proses yang efektif akan menciptakan dan
menghantarkan elemen produk yang baik. Rancangan proses yang buruk akan
mengakibatkan penghantaran jasa yang lambat, birokratis, buang-buang waktu
dan pengalaman yang buruk. Dalam mengurangi variabilitas dan
meningkatkan kualitas layanan perusahan jasa dapat dilakukan dengan
berhati-hati medesain proses pelayanan pelanggan, mengadopsi prosedur yang
telah distandarisasi, menerapkan manajemen yang ketat untuk kualitas
layanan, melatih pegawai agar lebih cermat, membuat beberapa tugas yang
tadinya dilakukan manusia menjadi otomatis.
f. Lingkungan Fisik (Physical Evidence)
Perusahaan jasa harus mengelola servicescpe (lingkungan fisik), karena
hal ini memberi pengaruh mendalam terhadap kepuasan pelanggan dan
produktivitas jasa. Sebagai bukti bahwa kualitas jasa perusahaan,
memfasilitasi pelayanan dan membimbing pelanggan melalui proses
18
pelayanan dapat dilihat dari penampilan bangunan, taman, kendaraan,
perabotan interior, peralatan, seragam pegawai.
g. Orang (People)
Banyak peusahaan jasa yang membutuhkan interaksi langsung antara
pelanggan dan pegawai jasa.Sikap dan keahlian pegawai suatu perusahaan
dapat mebedakan mereka dalam suatu industri jasa.Selain harus memiliki
keahlian teknik yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka, para pegawai juga
harus memiliki keahlian antar pribadi (interpersonal skills) dan sikap yang
positif.
Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2008) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian.Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan, pelayanan dan
sebagainya. Setiap atribut yang ada produk dapat digunakan sebagai positioning
produk. Konsumen menggunakan banyak atribut dalam mengevaluasi produk,
namun secara umum jumlah atribut yang secara aktual mempengaruhi pilihannya
hanya sedikit. Setiap atribut penting dalam sebuah produk belum tentu
berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen apabila semua alternatif
merek dipersepsikan berkinerja sama pada atribut bersangkutan.
Lovelock et.al (2012) menyatakan bahwa individu yang sama akan memiliki
prioritas yang berbeda untuk setiap atribut tergantung kepada tujuan penggunaan,
siapa yang mengambil keputusan, waktu penggunaan, yang menggunakan jasa
(untuk sendiri atau kelompok). Atribut yang membedakan antara satu jasa dengan
jasa lainnya belum tentu merupakan atribut penting yang menjadi penentu pilihan
pelanggan.Seringkali atribut yang dilihat oleh pelanggan sebagai pembeda
diantara berbagai pilihan alternatif (pesaing) adalah atribut yang terdapat diurutan
paling bawah dalam daftar karakteristik yang penting bagi pembeli atau sering
disebut atribut penentu.
Kerangka Berpikir
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Pembelian
Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.Terdapat tiga faktor lingkungan yang umum dalam
mempengaruhi keputusan pembelian.Pertama, pengaruh pribadi yang mana faktor
ini memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan.Pengaruh pribadi
dapat ditunjukkan oleh kelompok acuan atau referensi maupun melalui
komunikasi lisan.Kelompok acuan membuat seseorang memiliki perilaku yang
baru dan mempengaruhi konsep pribadi seseorang. Kelompok acuan menuntut
seseorang akan produk dan merek aktual.
Dalam penelitian Siswati (2002) tentang proses keputusan konsumen dalam
pembelian di oktias fried chickendi Cibinong dan Depok ditemukan kelompok
acuan dan komunikasi lisan yang berpengaruh dalam keputusan pembelian
konsumen yaitu teman, pasangan, anak. Setelah dilakukan wawancara terhadap
responden diperoleh bahwa yang memberi pengaruh paling besar atau signifikan
terhadap konsumen dalam melakukan pembelian adalah teman yaitu sebesar
19
68,46 persen yang menyetakan bahwa teman/kenalan yang mayoritas
pelajar/mahasiswa adalah pihak yang sering membujuk untuk melakukan
pembelian.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siswanti (2002) tersebut
dapat dilihat bahwa perlu dilakukan promosi mengenai produk dan tempat atau
suasana yang menarik perhatian kaum muda. Dengan dapat menarik perhatian
mereka akan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk oktias fried
chicken, karena kaum muda merupakan masyarakat yang masih sangat aktif dalam
pergaulan sosial sehingga perkataan atau referensi dari teman sangat
mempengaruhi perilaku pribadi dalam keputusan pembelian.
Kedua, pengaruh keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam
organisasi pembelian.Masing-masing anggota keluarga memiliki peran dalam
pengambilan keputusan dan dapat memiliki lebih dari satu peran. Terdapat lima
peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan yaitu anggota keluarga
yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli suatu produk (initiator), anggota
keluarga yang selalu diminta pendapatnya mengenai suatu produk untuk dibeli
(influencer), anggota keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk
kedalam keluarga (gate keeper), anggota keluarga yang memiliki wewenang
untuk memutuskan apakah membeli sesuatu produk (decider), anggota keluarga
yang membeli suatu produk atau yang diberi tugas untuk membeli (buyer),
anggota keluarga yang menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa
(user). Peran dalam pengambilan keputasan ini dapat dipegang oleh suami, istri,
anak dan anggota keluarga lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Siswanti (2002) diperoleh bahwa
seluruh peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan yang paling
berpengaruh dalam keluarga adalah anak dengan hasil wawancara diperoleh
jawaban sebesar 74,77 persen anak sebagai initiator,79,27 persen anak sebagai
influencer,72,07 persen anak sebagai decider, 60,36 persen anak sebagai buyer,
90,99 persen anak sebagai user.Sehingga perlu dilakukan promosi yang dapat
menarik minat atau perhatian dari anggota keluarga yang dalam hal ini adalah
anak.Dengan kondisi seperti dapat memudahkan perusahaan dalam menyusun
strategi promosi yang dapat karena peran pembelian keluarga hanya dilakukan
oleh anak saja.Dengan dapat menarik perhatian dari anak terhadap suatu produk
melalui promosi maka akan dapat meningkatkan penjulan yang nantinya akan
dapat berdampak pada peningkatan pendapatan.
Ketiga, pengaruh situasi yang dapat berpengaruh pada perilaku individu
apabila situasi berubah, yang terkadang perubahannya tidak dapat
diramalkan.Sehingga situasi memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam
perilaku konsumen.Perubahan lingkungan fisik (lokasi, tata ruang, warna),
lingkungan sosial, kemudahan akses informasi, waktu, tujuan dan sasaran
pembelian sertakeadaan suasana hati dan kondisi konsumen sangat berpengaruh
terhadap perubahan perilaku konsumen.
Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian
Faktor pribadi yang mempengaruhi pengambilan keputusan pada setiap
individu berbeda-beda.Faktor ini berasal dari internal individu sendiri seperti
pengaruh sumberdaya.Terdapat tiga sumberdaya yang dapat dimiliki oleh
konsumen yaitu uang (ekonomi), waktu, perhatian.Seluruh sumberdaya ini sangat
berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian
20
Siswanti (2002) mengenai proses keputusan konsumen dalam pembelian di oktias
fried chicken di Cibinong dan Depok, bahwa konsumen dengan pendapatan
dibawah Rp 500.000 merupakan yang paling banyak melakukan pembelian.
Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa tingkat pendapatan konsumen tidak
terlalu berpengaruh terhadap pembelian atau permintaan dari produk oktias fried
chicken. Hal ini sesuai dengan kebanyakan pembeli yang di oktias fried chicken
adalah kalangan pelajar dan mahasiswa yang sumber dananya masih berasal dari
orang tua.
Faktor kedua adalah pengetahuan konsumen yang merupakan merupakan
informasi yang disimpan dalam ingatan.Pengetahuan konsumen terdiri dari
pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian.Dengan
pengetahuan yang dimiliki konsumen akan berdampak kepada pemilihan produk
yang akan dibeli. Pengatuhuan yang didapat konsumen dari oktias fried chicken
adalah jenis dan harga produk. Dengan mengetahui informasi ini akan membuat
konsumen dapat membandingkannya dengan produk yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak pengetahuan konsumen akan produk akan
dapat meningkatkan niat untuk membeli akan produk tersebut dibandingakan
produk yang informasinya sama sekali tidak diketahui konsumen.
Pengaruh Tingkat Kepuasan Terhadap Keputusan Pembelian
Kepuasan merupakan harapan dari konsumen akan suatu produk atau jasa
yang dikonsumsi atau digunakan. Penilain terhadap kepuasan konsumen dapat
dilakukan dengan mengukur tingkat kinerja dan kepentingan dari atribut produk.
Kerangka Pemikiran Operasional
Bogor merupakan daerah yang menjadi tujuan wisata kuliner bagi
masyarakat yang berasal dari luar kota. Kondisi ini membuat peluang bisnis di
kota Bogor pada bidang kuliner. Peluang yang terbuka ini membuat pertumbuhan
restoran dan kafe di Kota Bogor juga meningkat. Sehingga perlu memikirkan
kepuasan konsumen RM. Bumi Aki. Kepuasan konsumen akan sangat
berpengaruh terhadap kesetian konsumen terhadap produk yang ditawarkan, yang
secara langsung akan berdampak pada keuntungan usaha tersebut. Dengan
demikian perlu dilakukan analisis terhadap kepuasan konsumen yang dalam
penelitian ini menggunakan alat analisis Important Performance Analysis
(IPA)dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk menilai tingkat kepuasan
konsumen.Pengukuran ini diharapkan dapat memberi rekomendasi bagi pihak
restoran untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Secara lebih jelas kerangka
pemikiran operasional perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.
21
Bogor Sebagai Tempat Wisata
Meningkatnya Persaingan
Fluktuasi Pengunjung di RM. Bumi Aki Bogor
Kepuasan Konsumen
Karakteristik Konsumen dan
Proses Keputusan Pembelian
Produk
Penilaian Konsumen Terhadap RM. Bumi Aki
Pengujian Atribut Kuesioner
Uji
Validitas
Pengujian
Kembali
NO
Uji
Reabilitas
Yes/No
IPA
Tabulasi Deskriptif
Yes
CSI
Tingkat Kepuasan Konsumen
Rekomendasi Bagi RM. Bumi
Gambar 2Kerangka pemikiran operasional Aki
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Bumi Aki cabang Kota Bogor
yang berlokasi di jalan Padjajaran No. 51 kota Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan RM. Bumi
Aki sebagi pendatang baru restoran etnik sunda yang meningkatkan persaingan di
Kota Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014.
Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.Data primer merupakan
22
data yang didapat dari sumber pertama, seperti wawancara dengan konsumen dan
pihak perusahaan serta melalui pengisian kuesioner oleh konsumen.Rincian
kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.Data sekunder merupakan hasil pengolahan
data primer dan lebih informatif. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (data kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, perkembangan
restoran), internet dan buku literatur yang berhubungan dengan penelitian.
No
1
Variabel
Produk
(Product)
Tabel 4.Rincian kuesioner penelitian
Nomor Butir
Jumlah
indikator
Pertanyaan pertanyaan
Nama Besar Bumi
C.1, C.2
2
Aki
Rasa Makanan dan
C.3, C.4
2
Minuman
Variasi Menu
C.5, C.6
2
Porsi makanan
C.7, C.8
2
2
Harga
(Price)
Harga Makanan dan
Minuman
C.9, C.10
2
3
Tempat
(Place)
Lokasi Restoran
C.11, C.12
2
Kecepatan Penyajian
C.13, C.14
2
C.15, C.16
2
C.17, C.18
2
Kebersihan restoran
C.19, C.20
2
Ketersediaan lahan
parkir
C.21, C.22
2
Dekorasi Restoran
C.23, C.24
2
C.25, C.26
2
C.27, C.28
2
C.29, C.30
2
4
5
6
Proses
(Proces)
Lingkungan
fisik
(Physical
Evidence)
Orang
(People)
Kecepatan Transaksi
Pembayaran
Kesigapan dalam
menangani keluhan
Kenyamanan
Restoran
Penampilan
Pramusaji
Keramahan dan
kesopanan pramusaji
JUMLAH
30
Satuan
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
STP, TP. CP, P, SP
dan
STB, TB, CB, B, SB
23
Jumlah dan Teknik Pengambilan Sampel
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling, dimana setiap anggota dalam suatu populasi tidak memiliki
peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah convinience sampling.Dengan teknik ini penentuan sampel
didasarkan pada unsur kemudahaan atau dapat dilakukan secara sengaja
(purposive) memilih sampel yang ditemui oleh peneliti.
Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan instrument kuesioner yang
akan diisi oleh konsumen. Kuesiner yang akan digunakan terdiri dari pertanyaan
terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
jawabannya berdasarkan pendapat responden.Sedangkan pertanyaan tertutup
adalah pertanyaan yang alternatif jawabannya telah disediakan dan responden
hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.
Sebelum pengisian kuesionerakan dilakukan terlebih dahulu screening di
awal kuesioner.Hal ini bertujuan untuk melihat konsumen yang dapat dijadikan
responden dalam mengisi kuesioner. Terdapat beberapa kriteria terhadap
konsumen konsumen yang dapat dijadikan responden dalam penelitian ini yaitu:
1. Konsumen yang sudah pernah mengkonsumsi menu di RM. Bumi Aki
minimal dua kali termasuk pada saat pengisian kuesioner.
2. Konsumen berusia 15 tahun ke atas, karena pada usia ini responden sudah
dianggap dewasa dan mampu melakukan penelitian yang lebih baik.
3. Konsumen yang bersedia untuk di wawancarai dan mengisi kuesioner.
4. Jika terdapat satu keluarga, maka pengisian kuesioner dilakukan salah satu
anggota keluarga tersebut.
Penentuan jumlah sampel untuk penelitian ini menggunakan metode linier
time function.Pengambilan sampel dengan metode ini dapat dilakukan bila jumlah
populasinya tidak diketahui secara pasti (Mustaniroh, 2006). Rumus linier time
functionyang digunakan dalam penentuan jumlah sampel adalah sebagai berikut:
Keterangan:
n= Jumlah sampel terpilih
T= Waktu yang tersedia untuk penelitian(20 hari × 24 jam/hari) = 480 jam)
t0 =Waktu pengambilan sampel (waktu tetap pengambilan sampel tidak tergantung
pada besarnya sampel) (6 jam/hari x 20 hari = 120 jam)
t1= Waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuesioner (0,18 jam/hari x 20
hari = 3,67 jam)
Jumlah sampel yang diambil adalah:
Dari hasil perhitungan linier time function diperoleh sampel sebesar 98,18,
namun dibulatkan menjadi 100 orang yang akan digunakan untuk pengisian
kuesioner. Namun,jumlah sampel atau responden yang digunakan dalam
24
pengujian atribut kuesioner untuk uji validitas dan reabilitas berjumlah 30
responden. Jumlah sampel ini merupakan syarat minimal data akan terdistribusi
lebih mendekati kurva normal (Umar, 2003). Sehingga total jumlah responden
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 130 responden.
Pengujian Atribut Kuesioner
Sebelum dilakukan pengolahan data dalam penelitian ini, terlebih dahlu
dilakukan pengujian terhadap kuesioner yang akan digunakan, berupa uji validitas
dan uji realibilitas. Pengujian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui atributatribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengunjungi dan melakukan
pembelian di RM. Bumi Aki.
Penentuan atribut yang digunakan pada pengujian atribut ini didasarkan
atau mengacu pada bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga tempat
promosi, proses, lingkungan fisik dan orang. Atribut-atribut yang yang digunakan
dalam penelitian diperoleh dari study literature, penelitian terdahulu dan
wawancara dengan pihak restoran. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.Atribut-atribut untuk uji validitas
Penilaian Konsumen
No
Atribut Restoran
Ya
Tidak
1 Nama Besar Bumi Aki
2 Rasa Makanan dan Minuman
3 Variasi Menu
4 Porsi Makanan
5 Harga makanan dan minuman
6 Lokasi Restoran
7 Iklan
8 Kecepatan Penyajian Pesanan
9 Kecepatan Transaksi Pembayaran
10 Kesigapan dalam Menangani Keluhan
11 Kebersihan Restoran
12 Ketersediaan Lahan Parkir
13 Dekorasi Restoran
14 Kenyamanan Restoran
15 Penampilan Pramusaji
16 Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Uji Validitas
Uji Validitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2003). Dengan uji
validitas akan terlihat atribut apa yang melekat pada produk. Pengujian validitas
dilakukan dengan memberikan kuesioner yang berisi atribut-atribut yang akan
digunakan pada penelitian untuk diisi oleh responden dengan menggunakan skala
nominal. Dimana pertanyaan akan dihadapkan pada pilihan tertutup yaitu Ya
25
“bernilai 1” dan Tidak “bernilai 0”.Jawaban Ya diberikan jika konsumen
mempertimbangkan atribut-atribut tersebut dalam melakukan pembelian dan
jawaban Tidak diberikan jika konsumen tidak mempertimbangkan atribut-atribut
tersebut dalam melakukan pembelian.Setelah pengisian kuesioner oleh responden,
hasil yang diperoleh akan diuji menggunakan metode Cochran Q Test dengan
bantuan software SPSS versi 17.
Pada pengujian validitas atribut diperoleh nilai Asymp sig 0,096 lebih
besar dari alpha 5% yang berarti atribut-atribut tersebut dipertimbangkan oleh
konsumen dalam melakukan pembelian.Nilai tersebut diperoleh setelah
melakukan pengujian validitas sebanyak dua kali.Berdasarkan pengujian validitas
terdapat satu atribut tidakvalid yaitu iklan, yang berarti atribut tersebut tidak
dipertimbangkan oleh konsumen.Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Uji Reliabilitas
Setelah atribut yang diuji dinyatakan valid, selanjutnya akan dilakukan uji
reabilitas. Pengujian ini bertujuan untuk melihat konsistensi suatu alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama. Suatu instrument yang reliabel akan dapat
diandalkan (dipercaya) untuk digunakan dalam pengumpulan data. Dengan
menggunakan instrument yang reliabel akan diperoleh data yang sesuai dengan
kenyataannya.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Hoyt, dengan
prosedur pengujian sebagai berikut:
1. Mencari nilai Jumlah Kuadrat Responden (JKr), dengan rumus:
Keterangan:
JKr : Jumlah kuadrat responden
k : Banyaknya atribut restoran
N : Banyaknya responden
Xt : Skor total responden
2. Mencari Jumlah Kuadrat Butir (JKb), dengan rumus:
Keterangan:
JKb : Jumlah kuadrat butir (atribut)
2
ΣB : Jumlah kuadrat jawaban benar (ya) seluruh atribut
2
(ΣXt) : Kuadrat dari jumlah skor
3. Mencari Jumlah Kuadrat Total (JKt), dengan rumus:
Keterangan:
JKt : Jumlah kuadrat total
ΣB : Jumlah jawaban benar (ya) seluruh atribut
ΣS : Jumlah jawaban salah (tidak) seluruh atribut
26
4. Mencari Jumlah Kuadrat Sisa (JKs), dengan rumus:
= −
−
5. Mencari varians responden, varians butir dan varians sisa, dengan rumus:
Keterangan:
: Varians butir Vs
Vr : Varians responden
Vb
6. Memasukkan nilai varians yang diperoleh ke dalam rumus:
: Varians sisa
Hasil uji reabilitas terhadap 15 atribut yang telah valid diperoleh nilai r
hitung 0.444, sedangkan r tabel (α=5%,n=30) adalah 0.361. Dengan demikian r
hitung lebih besar dibandingkan r tabel,sehingga dapat disimpulkan 15 atribut
tersebut reliabel dan dapat diandalkan dalam mengumpulkan data.Perhitungan uji
reabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisi dengan menggunakan
Analisis deskriptif, metode Importance Performance Analysis (IPA), dan metode
Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen.
Pengolahan akan data tersebut dilakukan dengan bantuan software Microsoft
Excel 2007 dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.
Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif dilakukan dengan melakukan tabulasi frekuensi
sederhana (pengelompokan) sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh
responden. Analisis ini bertujuan untuk melihat karakteristik konsumen yang
melakukan proses pembelian di RM. Bumi Aki. Karakteristik konsumen yang
dianalisi dari penelitian ini seperti dari segi usia, pekerjaan, pendapatan, jenis
kelamin, pengeluaran, asal tempat tinggal, pendidikan dan lain-lain. Saat
melakukan tabulasi pada analisis deskriptif menggunakan bantun software
Microsoft excel 2007.
Importance Performance Analysis (IPA)
Importance Performance Analysis merupakan teknik untuk mengukur
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut.Dalam menilai tingkat
kepentingan dan kinerja atribut digunakan skala likert (5 skala) dengan jenjang
kriteria dari prioritas yang rendah hingga yang tinggi. Skor kriteria yang
digunakan pada skala ini untuk tingkat kepentingan adalah (1) sangat
tidakpenting, (2) tidak penting, (3) cukup penting, (4) penting, (5)
sangatpenting.Pada tingkat kinerja skor kriterianya adalah (1) sangat tidak baik,
(2) tidak baik, (3) cukup baik, (4) baik, (5) sangat baik.
27
Penilain tingkat kinerja atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen
diberi simbol (diwakili) huruf X, sedangkan untuk penilaian dari tingkat
kepentingan atribut yang menjadi pertimbangan konsumen diberi simbol
(diwakili) huruf Y. Hasil perhitungan atau penilaian dari masing-masing atribut
akan digambabarkan dalam diagram kartesius, sehingga akan dapat terlihat tingkat
kesesuain dan harapan dari kinerja dan kepentingan atribut. Setiap atribut yang
diplotkan dalam diagram tersebut berdasarkan skor rata-rata, dimana skor rata-rata
penilaian kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan
posisi atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan
(Y). Adapun rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
skor rata-rata tingkat kinerja atribut ke i
skor rata-rata tingkat kepentingan atribut ke i
jumlah responden
Pada diagram kartesius akan terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh
dua garis lurus yang melintang pada satu titik yang sama ( , ). Untuk
memperoleh titik tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
Kepentingan
rataan dari skor rata-rata tingkat kinerja seluruh atribut
rataan dari skor rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut
jumlah atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen
Setelah diperoleh titik dan nilai dari tingkat kinerja dan kepentinga atribut,
selanjunya akan diplotkan atau dijabarkan dalam diagram kartesius seperti pada
Gambar 3.
I
Prioritas Utama
II
Pertahankan Prestasi
III
Prioritas Rendah
IV
Berlebihan
𝐘
Kinerja
Gambar 3Diagramkartesius (Supranto, 2006)
Keempat kuadran yang ada pada diagram diatas memiliki interpretasi
sebagai berikut:
a. Kuadran I (Prioritas utama)
Pada kuadran ini akan menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh
konsumen,namun pada kenyataannya kinerja dari atribut ini belum sesuai
28
dengan yang diharapkan konsumen (kinerja rendah). Sehingga setiap atribut
yang berada pada kuadran ini perlu ditingkatkan kinerjanya, karena atribut
yang berada pada kuadran ini sangat mempengaruhi kepuasan konsumen.
b. Kuadran II (Pertahankan prestasi)
Pada kuadran ini akan menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh
konsumen dan kinerjanya sudah sesuai dengan harapan konsumen. sehingga
setiap atribut yang ada pada kuadran ini harus dipertahankan kinerjanya.
c. Kuadran III (Prioritas rendah)
Pada kuadran ini akan menunjukkan atribut yang dianggap kurang
penting dan tidak terlalu diperhatikan konsumen, dengan kinerja atribut pada
kuadran ini juga tidak memuaskan.
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran ini akan menunjukkan atribut yang dianggap kurang
penting dan tidak terlalu diperhatikan konsumen, akan tetapi kinerja atribut
pada kuadran ini tinggi. Sehingga dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang
berlebihan.
Customer Satisfaction Index (CSI)
Metode CSI digunakan untuk mengukur atau mengetahui tingkat kepuasan
konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atributatribut suatu produk atau jasa.Pengukuran indeks kepuasan konsumen ini penting
untuk melihat tingkat kepuasan konsumen dari waktu ke waktu. Metode dalam
mengukur tingkat kepuasan konsumen adalah seperti berikut:
1 Menghitung weighting factors, yaitu mengubah nilai rata-rata tingkat
kepentingan menjadi angka persentase dari total nilai rata-rata tingkat
kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total
weighting factors sebesar 100%.
2 Menghitung weighted score, yaitu nilai perkalian antar nilai rata-rata
tingkat kinerja atau kepuasan masing-masing atribut dengan weighting
factors masing-masing atribut.
3 Menghitung weighted total, yaitu menjumlahkan weighted score dari
semua atribut kualitas jasa.
4 Menghitung satisfaction index, yaitu perhitungan dari weighted total
dibagi skala maksimal atau highest scale yang digunakan (dalam penelitian
ini skala maksimal adalah lima), kemudian dikali 100%.
Skala yang sering digunakan dalam menginterpretasikan tingkat kepuasan
konsumen adalah skala nol hingga satau seperti yang ada pada Tabel 6.
Tabel 6Kriteria tingkat kepuasan pelanggan
Nilai CSI
Kriteria
0,81-1,00
Sangat Puas
0,66-0,80
Puas
0,51-0,65
Cukup Puas
0,35-0,50
Kurang Puas
0,00-0,34
Tidak Puas
Sumber: Panduan survey kepuasan konsumen PT. SUCOFINDO dalam Oktaviani
(2006).
29
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Restoran
Sejarah RM. Bumi Aki
RM. Bumi Aki merupakan suatu restoran yang menyediakan makanan
dengan konsep sunda.Restoran ini didirikan oleh bapak Dedy Satria Priatna pada
20 oktober 1987 dan terletak di Ciloto.Restoran ini pada awalnya hanya menjual
mie rebus dan jagung bakar.Melihat terus meningkatnya intensitas yang
berkunjung membuat si pemilik berpikir untuk mengembangkan bisnis lebih besar
lagi.Setelah melakukan survei kecil-kecilan terhadap karyawan dan pelanggan,
maka menu yang ditawarkan semakin beragam sejak tahun 2000. Rumah makan
Bumi Aki itulah nama tempat makan tersebut. Rumah kakek, atau tempat milik
kakek adalah arti dari nama yang diambil dari bahasa sunda ini. Diharapkan
dengan merasakan aneka masakan dan suasana alami yang ada di tempat ini, para
pengunjungnya bisa bernostalgia dengan suasana ketika berada di rumah
kakeknya. Selain itu, namanya juga diambil dari nama villa yang hadir ditempat
itu sebelumnya.
RM. Bumi Aki menyediakan tempat untuk makan yang didesain
mengikuti gaya etnis sunda dengan pilihan dengan lesehan atau menggunakan
tempat duduk. Selain itu terdapat juga beberapa fasilitas seperti permainan anak,
dan musola yang disiapkan untuk membuat semakin nyaman para pengunjung.
Rumah makan ini oleh sebagian pengunjung dikenal dengan nasi goreng
kambing yang begitu lezat, tapi ada juga yang mengatakan spesialis sate dan sop
kambing. Kalau diambil benang merahnya ada satu kesamaan yaitu Bumi Aki
spesialis dalam makanan berbahan utama kambing.Selain makanan berbahan
dasar “kambing” gurame goreng dan bakar ternyata ditawarkan oleh Bumi
Aki.Makanan ini juga tidak kalah favoritnya dalam hal pesanan yang dipilih oleh
pengunjung.Rasanya begitu gurih, apalagi dimakan dengan cocolan ke sambal
kecap atau bumbu kacang.Meskipun di daerah puncak mulai bermunculan tempat
makan yang menawarkan makanan yang serupa, akan tetapi Bumi Aki tidak
merasakan kehilangan pelanggannya.
Sehingga dengan pertimbangan tersebut bapak Dedy Satria Priatna selaku
pemilik restoran membuka beberapa cabang baru seperti cabang kedua yang tetap
berada di Ciloto pada tahun 2009, cabang ketiga di Cisarua pada tahun 2011 dan
cabang terbaru berada di Kota Bogor pada tahun 2013 tepatnya di jalan Pajajaran
No. 51.Pembangunan cabang ini bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk
memperoleh dan menikmati menu yang sangat khas dari RM. Bumi Aki.Restoran
ini buka pada hari Senin sampai Minggu mulai pukul 10.00- 21.00 WIB.
Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan kegiatan operasional setiap harinya RM. Bumi Aki
memiliki karyawan sebanyak 54 karyawan dan 12 casual.Casual merupakan
karyawan restoran yang sistem penggajiannya berdasarkan jam kerjanya. Jam
kerja karyawan di bagi menjadi dua shift dalam satu hari yaitu shift 1 pada pukul
08.00 – 16.00 WIB dan shift 2 pada pukul 13.00- 09.00 WIB. Walaupun jam
kerja atau aktifitas restoran dimulai jam 08.00 WIB akan tetapi pihak restoran
30
baru dapat menerima konsumen pada pukul 10.00 WIB. Hal ini dikarenakan pada
rentang jam tersebut digunakan sebagai waktu persiapan untuk malakukan
pemebersihan lokasi restoran, merapikan meja dan kursi, menyiapkan bahan
makanan yang akan diolah. Setiap karyawan juga akan memperoleh libur satu hari
setiap minggunya.
Struktur Organisasi RM. Bumi Aki
Dalam menjalankan kegiatan operasional suatu restoran diperlukan suatu
manajemen yang baik dalam hal pembagian tugas yang jelas untuk memudahkan
kordinasi dalam pengelolan restoran yang baik.Hal inilah yang telah dilakukan
oleh RM. Bumi Aki dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.Struktur
organisasi RM. Bumi Aki dapat dilihat pada Gambar 4.
Owner
Direktur
Operasional
Manager
Bumi Aki
Puncak
Administrasi
Manager
Bumi Nini
Puncak
Direktur
Keuangan
Manager
Bumi Nini
Cisarua
Manager
Bumi Aki
Kota Bogor
Kapten
Marketing
Head Service
Cashier
Waiters
Security
Head Kitchen
cook
Cook helper
cleaner
Butcher
Parkir
Food checker
Diswasher
Gambar 4Struktur organisasiRM. Bumi Aki Kota Bogor
Adapun deskripsi kerja dari karyawan di RM. Bumi Aki Kota Bogor
Adalah sebagai berikut:
1. Manager: bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan kontrol yang ada di
restoran dan meberikan laporan kepada direktur operasional.
2. Administrasi : bertanggung jawab mencatat dan menyusun laporan transaksi.
31
3. Cashier : bertugas melayani kegiatan transaksi pembayaran yang dilakukan
oleh konsumen dan melakukan penyetoran.
4. Marketing: menyusun dan melakukan strategi pemasaran serta melakukan
penawaran kepada konsumen institusi.
5. Kapten : bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional yang ada di
restoran agar sesuai dengan standard operational procedur, mengatasi
masalah yang terjadi dalam kegiatan operasional serta melakukan kontrol dan
pengawasan terhadap kerja karyawan operasional.
6. Head kitchen : bertanggung jawab atas kegiatan di bagian dapur.
7. Cook : bertugas dalam hal menyediakan atau memasak menu pesanan
konsumen. Dalam hal ini karyawan terbagi dalam tiga bagian yaitu barbeque
yang bertugas menangani pesanan yang diolah dengan cara dibakar atau
dipanggang. Kedua bagian pantry bertugas menangani pesanan konsumen
khusu untuk minuman saja dan yang terakhir adalah kitchen bertugas untuk
menangani pesanan yang diolah dengan cara digoreng, direbus.
8. Cook helper : bertugas menyediakan bumbu yang akan digunakan baik dalam
hal mengupas, membersihkan dan memotong bumbu yang akan digunakan.
9. Butcher : bertanggung jawab dalam memotong dan membersihkan ikan dan
daging yang akan digunakan.
10. Food checker : bertugas untuk melakukan pengecekan terhadap makan dan
minuman yang telah dipesan sebelum disajikan kepada konsumen agar tidak
terjadi kesalahan pesanan.
11. Dishwasher : bertugas untuk membersihkan seluruh peralatan makan dan
dapur.
12. Head Service: bertanggung jawab dalam hal pelayanan kepada konsumen.
13. Waiters : bertugas untuk melayani konsumen yang datang baik dalam hal
mencatat pesanan dan mengantar pesanan.
14. Cleaner : bertugas menjaga kebersihan disekitar restoran baik di dalam
maupun diluar restoran.
15. Parkir : bertugas membantu memarkirkan dan menjaga kendaraan konsumen.
16. Security : bertugas menjaga keamanan restoran dan mengawasi pengabsenan
karyawan.
Karakteristik Umum Konsumen
Karakterstik konsumen ini diperoleh dari 100 responden yang melakukan
pengisian kuesioner.Karakteristik konsumen yang ingin diketahui meliputi jenis
kelamin, domisili, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, rata-rata
pendapatan per bulan, rata-rata pengeluaran setiap berkunjung ke RM. Bumi Aki.
Jenis Kelamin
Berdasarkan data survey yang dilakukanpada penelitian ini diperoleh
konsumen berjenis kelamin perempuan lebih besar yaitu 56 persen dibandingkan
konsumen berjenis kelamin laki-laki yang hanya 44 persen. Hal ini dikarenakan
perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini senang untuk berkumpul
dengan teman-teman arisan mereka diluar rumah dan yang sering menjadi tempat
pilihan mereka adalah suatu restoran yang nyaman. Kunjungan perempuan yang
32
melakukan arisan akan sangat banyak pada awal bulan. Data karakteristik
konsumen berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
Jumlah (orang)
Persentasi (%)
Laki-Laki
44
44
Perempuan
56
56
Total
100
100
Usia
Data sebaran konsumen berdasarkan usia pada Tabel 8 menunjukkan
konsumen pada kelompok usia 26-35 tahun yang paling banyak berkunjung
dengan persentase 33 persen, selanjutnya 26 persen pada kelompok usia 36-45
tahun, kemudian 25 persen pada kelompok usia lebih dari 45 tahun dan terakhir
sebanyak 16 persen pada kelompok usia 15-25 persen. Berdasarkan data tersebut
dapat dilihat bahwa konsumen yang memiliki usia dewasa cenderung yang lebih
sering melakukan pembelian di restoran. Hal ini dikarenakan pada rentang usia
dewasa tersebut konsumen sudah memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan yang
cukup dalam melakukan pembelian.
15-25
26-35
36-45
>45
Total
Tabel 8Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan usia
Usia
Jumlah (orang)
Persentase (%)
16
16
33
33
26
26
25
25
100
100
Domisili
Data sebaran responden berdasarkan domisili konsumen pada Tabel 9
menunjukkan bahwa konsumen yang berdomisili di Bogor yang paling banyak
berkunjung dan melakukan pembelian yaitu sebesar 71 persen. Hal ini disebabkan
kedekatan lokasi restoran dengan konsumen dan kemudahan akses menuju lokasi
restoran. Sedangkan konsumen yang berasal dari Jakarta sebesar 23 persen serta
kota lain disekitarnya sebesar 6 persen. Pada umumnya konsumen yang berasal
dari luar Bogor sengaja berkunjung ke RM. Bumi Aki setelahberwisata di Kota
Bogor atau setelah bertemu dengan rekan kerja, teman dan keluarga.
Tabel 9Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan domisili
Domisili
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Bogor
71
71
Jakarta
23
23
Depok
3
3
Bekasi
2
2
Sukabumi
1
1
Total
100
100
33
Status Pernikahan
Berdasarkan data survey penelitian pada Tabel 10menujukkan bahwa
konsumen yang berkunjung memiliki status pernikahan sudah menikah sebesar 74
persen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat menyukai RM. Bumi Aki
sebagai tempat yang nyaman untuk makan dan berkumpul bersama keluarga.
Tabel 10Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan status pernikahan
Status Pernikahan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Menikah
74
74
Belum Menikah
22
22
Duda/Janda
4
4
Total
100
100
Pendidikan Terakhir
Data sebaran konsumen berdasarkan karakteristik tingkat pendidikannya
menunjukkan bahwa konsumen dengan pendidikan sarjana yang paling banyak
berkunjung sebesar 61 persen. Hal ini juga menunjukkan bahwa kulitas dari RM.
Bumi Aki dinilai baik oleh konsumen, karena tingkat pendidikan seseorang akan
mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berfikir, cara pandang, bahkan
persepsinya suatu masalah sehingga konsumen denganpendidikanyang lebih baik
akan sangat responsif terhadap informasi dan memiliki pola pikir yang lebih
matang dalam setiap keputusan pembelian.Data karakteristik konsumen
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan pendidikan terakhir
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
SD
0
0
SMP
0
0
SMA
15
15
Diploma/Akademi
18
18
Sarjana
61
61
Pascasarjana
6
6
Total
100
100
Pekerjaan
Data sebaran responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 12.
Tabel 12Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan jenis pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Pelajar/ Mahasiswa
6
6
Pegawai swasta
32
32
Pegawai Negeri/BUMN
9
9
Wiraswasta/Pengusaha
29
29
Ibu Rumah Tangga
20
20
Pensiunan
3
3
Musisi
1
1
Total
100
100
34
Berdasarkan Tabel 12 tersebut menunjukkan konsumen yang paling
banyak adalah pegawai swasta sebesar 32 persen, selanjutnya wiraswasta sebesar
29 persen, ibu rumah tangga 20 persen, PNS/BUMN/TNI/POLRI sebesar 9
persen, pelajar 6 persen, pensiunan sebesar 3 persen dan pekerjaan lainnya sebesar
1 persen. Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan jenis pekerjaanya
Tingkat Pendapatan
Berdasarkan data pada Tabel 13sebagian besar konsumen dari RM. Bumi
Aki memiliki pendapatan setiap bulan diatas Rp 5.000.000 sebesar 44
persen.Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen yang datang
melakukan pembelian merupakan kelompok dengan kelas menengah atas yang
memiliki daya beli tinggi.Hal ini sesuai dengan segmentasi konsumen dari RM.
Bumi Aki untuk kalangan menengah keatas.
Tabel 13Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan rata-ratapendapatan
setiap bulan
Tingkat Pendapatan/Bulan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Kurang dari Rp 2.000.000
9
9
Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
20
20
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000
16
16
Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000
11
11
Lebih dari Rp 5.000.000
44
44
Total
100
100
Tingkat Pengeluaran di RM. Bumi Aki
Berdasarkan hasil survey pada penelitian ini, menunjukkan bahwa
pengeluaran konsumen pada kisaran Rp 100.001 – Rp 200.000 adalah yang paling
banyak sebesar 43 persen, selanjutnya Rp 200.001 – Rp 300.000 sebesar 31
persen, Rp 300.001 – Rp 400.000 sebesar 14 persen, lebih dari Rp 400.000
sebesar 10 persen dan kurang dari Rp 100.000 sebesar 2 persen.Besarnya
pengeluaran konsumen dipengaruhi pilihan terhadap menu kesukaan
konsumen.Data karakteristik konsumen berdasarkan rata-rata pengeluaran di RM.
Bumi Aki dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14Sebaran data karakteristik konsumen berdasarkan rata-ratapengeluaran
setiap berkunjung ke RM. Bumi Aki
Tingkat Pengeluaran
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Kurang dari Rp 100.000
2
2
Rp 100.001 – Rp 200.000
43
43
Rp 200.001 – Rp 300.000
31
31
Rp 300.001 – Rp 400.000
14
14
Lebih dari Rp 400.000
10
10
Total
100
100
35
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan konsumen merupakan sesuatu hal yang
penting untuk melihat perilaku konsumen dalam setiap pembelian. Terdapat lima
tahap dalam proses pengambilan keputusan yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, pascapembelian.
Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan merupakan tahap awal dalam proses pengambilan
keputusan oleh konsumen. Kebutuhan akan timbul jika keadaan aktual yang
dialami tidak sesuai dengan keadaan yang diharapkan. Berdasarkan penelitian ini
kebutuhan yang paling dicari konsumen dalam mengunjungi RM. Bumi Aki
adalah untuk menghilangkan rasa lapar sebesar 49 persen.Hal ini terjadi karena
manusia merupakan makhluk hidup yang membutuhkan makan untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Hal ini terlihat dimana banyak konsumen yang berkunjung
pada jam istirahat siang untuk makan siang. Akan tetapi kebutuhan untuk
menghilangkan rasa lapar tidak terlalu berbeda jauh dengan kebutuhan untuk
memperoleh suasana santai yaitu sebesar 47 persen.Hal ini dikarenakan konsumen
menilai RM. Bumi Aki merupakan tempat yang tepat dengan lingkungan yang
rindang, luas dan bersih bagi mereka untuk berkumpul dan berbincang santai
dengan keluarga, teman dan rekan bisnis.Sebaran data berdasarkan manfaat yang
dicari konsumen data dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15Sebaran data berdasarkan kebutuhan konsumen
Manfaat
Jumlah (orang)
Responden (%)
Menghilangkan rasa lapar
49
49
Simbol status sosial
0
0
Memperoleh suasana santai
47
47
Tempat bertemu rekan kerja
3
3
Kenikmatan/kepuasan rasa makanan
1
1
Total
100
100
Pencarian Informasi
Setelah konsumen mengetahui kebutuhannya, mereka akan melewati tahap
pencarian informasi yang bertujuan untuk mencari tau produk atau jasa yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan data pada penelitian ini diperoleh bahwa
konsumen banyak mengetahui tentang RM. Bumi Aki karena kebetulan lewat
yaitu sebesar 43 persen.Hal ini dikarenakan lokasi dari restoran yang berada di
pinggir jalan utama di Kota Bogor yang memudahkan konsumen mengetahui
keberadaannya.Sedangkan urutan kedua sebagai sumber informasi konsumen
adalah teman sebesar 25 persen, hal ini dikarenakan banyak konsumen yang
datang ke restoran untuk arisan bersama teman mereka terutama konsumen
wanita.Sebaran data mengenai sumber informasi konsumen dapat dilihat pada
Tabel 16.
36
Tabel 16Sebaran data berdasarkan sumber informasi
Sumber Informasi
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Diri sendiri (ingatan)
22
22
Kebetulan lewat/lihat
43
43
Teman
25
25
Keluarga
9
9
Dekat dari rumah
1
1
Media elektronik
0
0
Media cetak
0
0
Total
100
100
Dalam proses pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen yang
paling ingin diketahui adalah mengenai kenyamanan tempat sebesar 48 persen.
Menurut konsumen tempat sangat mempengaruhi selera makan, dengan tempat
yang nyaman mereka akan lebih santai dan betah dalam mencicipi hidangan yang
dipesan.Selain itu mereka juga datang kerestoran bukan untuk makan saja tetapi
juga untuk bersantai dengan keluarga dan teman.Sebaran data mengenai informasi
yang ingin diketahui konsumen dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17Sebaran data berdasarkan informasi yang paling ingin diketahui
Pertimbangan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Lokasi restoran
14
14
Harga makanan dan minuman
5
5
Variasi menu
26
26
Kenyamanan tempat
48
48
Pelayanan restoran
5
5
Rasa makanannya
2
2
Total
100
100
Dalam tahap ini alat promosi yang paling mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian konsumen adalah spanduk restoran sebesar 55 persen.Hal
ini dikarenakan spanduk restoran yang didesain dan dipampang dengan jelas
didepan restoran yang memberikan informasi jelas tentang konsep restoran. Alat
informasi kedua yang mempengaruhi konsumen adalah papan nama restoran
sebesar 42 persen. Hal ini dikarenakan papan restoran yang menggunakan papan
digital membuat RM. Bumi Aki menjadi lebih menarik.Sebaran data alat promosi
yang paling mempengaruhi konsumen dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18Sebaran data berdasarkan alat promosi RM. Bumi Aki yang paling
mempengaruhi
Alat Promosi
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Papan nama restoran
42
42
Media elektronik (TV/Radio/Internet)
2
2
Media cetak (koran/majalah)
0
0
Spanduk restoran
55
55
Brosur restoran
1
1
Total
100
100
37
Evaluasi Alternatif
Konsumen yang telah mendapat informasi mengenai produk atau jasa yang
dibutuhkannya akan melakukan tahap evaluasi alternatif. Pada tahap ini konsumen
akan melakukan penilaian terhada kriteria-kriteria produk atau jasa yang ada. Pada
Tabel 19 dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen berpendapat bahwa
rasa makanan yang enak menjadi hal yang paling mempengaruhi mereka untuk
melakukan pembelian di RM. Bumi Aki sebesar 41 persen. Konsumen
berpendapat menu yang disajikan di restoran berbeda dengan restoran khas sunda
yang telah ada terutama untuk menu yang berbahan baku dari daging kambing
seperti sop kambing, sate kambing. Hal ini dikarenakan pihak restoran
menggunakan bahan baku kambing betina muda. Faktor kedua yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian adalah suasana atau
kenyamanan tempat sebesar 36 persen, hal ini disebabkan konsumen menilai
restoran sangat asri, bersih, luas dan fasilitas yang cukup lengkap.
Tabel 19Sebaran data berdasarkan alasan berkunjung ke RM. Bumi Aki
Pertimbangan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Rasa makanan enak
41
41
Porsi makan banyak
0
0
Harga terjangkau
3
3
Banyak variasi menu
2
2
Kecepatan pelayanan
1
1
Kemudahan memperoleh lokasi
17
17
Suasana atau kenyamanan tempat
36
36
Promosi yang menarik
0
0
Total
100
100
Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen menilai terdapat beberapa
restoran yang menjadi alternatif pilihan mereka dalam menentukan pilihan dalam
memenuhi kebutuhannya.Alternatif pertama yang menjadi pertimbangan
konsumen adalah Gurih 7 sebesar 41 persen dan yang kedua adalah Bumbu Desa
sebesar 31.Kedua Restoran ini dianggap menjadi pesaing yang paling potensial
terhadap RM. Bumi Aki, sehingga pihak restoran perlu untuk menjaga kualitas
produk dan pelayanannya serta membuat suatu kriteria evaluasi konsumen yang
paling berbeda signifikan dengan pesaing.Sebaran data yang menjadi pesaing dari
restoran RM. Bumi Aki dapat Dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20Restoran sunda yang menjadi pesaing RM. Bumi Aki
Jenis restoran
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Gurih 7
41
41
Bumbu Desa
31
31
Saung Mirah
13
13
Saung Kuring
8
8
Bakul Bakul
3
2
Rumah Air BNR
2
2
Mang Aking
1
1
Gili Gili
1
1
Total
100
100
38
Konsumen yang melakukan evaluasi alternatif dalam memenuhi
kebutuhannya tidak saja pada restoran yang sejenis tetapi dapat juga pada jenis
restoran lainnya.Pada penelitian ini alternatif pilihan konsumen selain restoran
etnik sunda yang paling besar adalah restoran etnik Padang sebesar 46 persen. Hal
ini didasarkan karena rasa dari makanan padang yang cukup dikenal
olehmasyarakat Indonesia dan bahkan salah satu menunya yaitu rendang sudah
menjadi salah satu menu paling enak didunia.Sebaran data mengenai pilihan
konsumen selain restoran etnik sunda dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21Jenis restoran etnik yang menjadi pertimbangan konsumen
Jenis Restoran
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Padang
46
46
Jawa
16
16
Aceh
1
1
Cina
13
13
Timur Tengah
2
2
Jepang
14
14
Eropa
8
8
Total
100
100
Pembelian
Setelah konsumen sudah menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang
ada maka akan dilanjutkan pada tahap keputusan pemebelian. Terdapat dua proses
keputusan pembelian yaitu secara terencana atau mendadak. Berdasarkan data
pada Tabel 22sebanyak 59 persen konsumen melakukan pembelian secara
mendadak dan 41 persen melakukan pembelian secara terencana.Konsumen yang
melakukan pembelian secara terencana karena kebetulan lewat dari depan
restorandan ingin beristirahat. Sedangkan proses keputusan secara terencana
dilakukan setelah mereka mendiskusikan dengan keluarga dan teman dalam
mencari tempat untuk makan.
Tabel 22Proses keputusan pembelian konsumen di RM. Bumi Aki
Keputusan Pembelian
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Terencana
41
41
Mendadak
59
59
Total
100
100
Dalam melakukan pembelian yang paling banyak menentukan dalam
proses pembelian adalah inisiatif sendiri oleh responden sebesar 52 persen. Hal ini
disebabkan responden pada penelitian ini adalah yang mengajak anggota keluarga
atau temannya untuk melakukan pembelian di RM. Bumi Aki. Diurutan kedua
yang mempengaruhi responden dalam melakukan pembelian adalah teman sebesar
27 persen, dimana mereka kebanyakan diajak oleh teman kerja pada saat jam
istirahat kerja. Sebaran data mengenai pihak yang mempengaruhi keputusan
pembelian dapat dilihat pada Tabel 23.
39
Tabel 23Pihak yang mempengaruhi pembelian konsumen di RM. Bumi AKi
Pihak yang Mempengaruhi
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Inisiatif sendiri
52
52
Anggota keluarga
21
21
Teman
27
27
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 24 Konsumen paling sering melakukan pembelian pada
saat hari kerja sebanyak 58 persen dan pada hari libur sebesar 42 persen.
Konsumen yang datang pada hari kerja pada umumnya bersama teman dan rekan
kerja mereka.Sedangkan konsumen yang datang pada hari libur pada umumnya
datang bersama keluarga, karena hari libur tersebut digunakan oleh konsumen
untuk berkumpul bersama keluarga.
Tabel 24Waktu pembelian konsumen di RM. Bumi Aki
Waktu
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Hari kerja
58
58
Hari libur
42
42
Total
100
100
Jumlah kunjungan konsumen ke RM. Bumi Aki paling banyak adalah
lebih dari sebulan sekali yaitu sebesar 46 persen. Selanjutnya jumlah kunjungan
sebulan sekali sebesar 39 persen, jumlah kunjungan dua minggu sekali sebesar 9
persen dan jumlah kunjungan seminggu sekali sebesar 6 persen. Sebaran data
jumlah kunjungan konsumenuntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25Rata-rata jumlah kunjungan konsumen ke RM. Bumi Aki
Jumlah Kunjungan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Seminggu sekali
6
6
2 minggu sekali
9
9
Sebulan sekai
39
39
Lebih dari sebulan sekali
46
46
Total
100
100
Pasca Pembelian
Setelah melakukan pembelian dan menggunakan produk atau jasa yang
telah dibeli maka konsumen dapat melakukan penilaian apakah kebutuhannya
sudah terpenuhi atau tidak.Berdasarkan penilaian konsumen terhadap RM. Bumi
Aki diperoleh sebanyak 93 persen konsumen merasa bahwa restoran ini dapat
memenuhi kebutuhan mereka.Sebaran data penilaian konsumen setelah
melakukan pembelian dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26Penilaian konsumen pascapembelian
Penilaian konsumen
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Puas
93
93
Tidak puas
7
7
Total
100
100
40
Konsumen yang telah mengkonsumsi atau menggunakan produk dan jasa
yang ditawarkan, diharapkan akan melakukan pembelian kembali. Berdasarkan
data pada Tabel 27diperoleh sebanyak 91 persen akan melakukan pembelian
kembali di RM. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan konsumen merasa puas
dengan apa yang diperoleh di RM. Bumi Aki.
Tabel 27Sebaran data berdasarkan minat untuk berkunjung kembali ke RM.
Bumi Aki
Mengunjungi Kembali
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Ya
91
91
Tidak
9
9
Total
100
100
Konsumen yang bersedia melakukan pembelian berulang diharapkan tidak
terlalu terpengaruh terhadap kenaikan harga sewaktu-waktu. Kenaikan harga
merupakan sesuatu yang tidak terelakkan oleh pihak restoran ketika terjadi
kenaikan harga pada bahan baku. Berdasarkan data pada Tabel 28 diperoleh
bahwa konsumen akan tetap melakukan pembelian jika harga naik sebesar 72
persen.
Tabel 28Sebaran data berdasarkan pengaruh kenaikan harga di RM. Bumi Aki
Mengunjungi Kembali
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Ya
72
72
Tidak
28
28
Total
100
100
Konsumen yang merasa puas diharapkan dapat menjadi media informasi
untuk merekomendasikan RM. Bumi Aki bagi calon konsumen lain. Hal ini dapat
berfungsi sebagai media pemasaran dari restoran. Setelah dilakukan survey pada
penelitian ini diperoleh bahwa sebanyak 87 persen konsumen bersedia untuk
merekomendasikan RM. Bumi Aki kepada orang lain dan sebanyak 13 persen
konsumen tidak bersedia menginformasikannya kepada orang lain. Secara lebih
jelas sebaran data dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29Sebaran data kesedian konsumen untuk merekomendasikan RM. Bumi
Aki
Merekomendasikan
Jumlah
Persentase
Ya
87
87
Tidak
13
13
Total
100
100
Berdasarkan analisis proses keputusan pembelian konsumen di RM. Bumi
Aki Kota Bogor pada tahap pasca pembelian, nilai kepuasan konsumen masih
secara overall satifaction (keseluruhan). Dimana nilai kepuasannya tidak
berdasarkan pada penilaian dari setiap atribut yang terdapat pada restoran.
Sehingga nilai atau kriteria kepuasan konsumen terhadap restoran ini belum
diketahui pasti, karena pada penilaian kepuasannya tidak menggunakan rentang
skala. Sehingga penilaian tingkat kepuasan konsumen akan dilanjutkan dengan
41
analisis Consumen Satisfaction Index (CSI). Dengan analisis ini akan dapat
diketahui besaran tingkat kepuasan di RM. Bumi Aki lebih lebih akurat.
Consumen Satisfaction Index (CSI)
Pengukuran Consumen Satisfaction Index (CSI) bertujuan untuk melihat
tingkat kepuasan konsumen terhadap seluruh atribut yang ada di RM. Bumi Aki
berdasarkan rata-rata dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut.Hasil
perhitungan CSI dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30Perhitungan Customer Satisfaction Index di RM. Bumi Aki Kota Bogor
Rata-Rata
Rata-Rata
Weighted Weighted
Atribut
Tingkat
Tingkat
Factors
Score
Kepentingan
Kinerja
Nama Besar Bumi Aki
3.48
3.58
0.06
0.20
Rasa Makanan dan Minuman
4.41
4.07
0.07
0.29
Variasi Menu
3.92
3.98
0.06
0.25
Porsi Makanan
3.73
3.78
0.06
0.23
Harga Makanan dan Minuman
4.18
3.44
0.07
0.23
Lokasi Restoran
4.25
4.24
0.07
0.29
Kecepatan Penyajian Pesanan
4.35
3.92
0.07
0.28
Kecepatan Transaksi Pembayaran
3.87
4.00
0.06
0.25
KesigapanDalam Menangani
4.16
3.89
0.07
0.26
Keluhan
Kebersihan Restoran
4.38
4.09
0.07
0.29
Ketersedian Lahan Parkir
4.25
4.15
0.07
0.29
Dekorasi Restoran
3.95
4.06
0.06
0.26
Kenyamanan Restoran
4.43
4.26
0.07
0.31
Penampilan Pramusaji
3.85
3.88
0.06
0.24
Keramahan dan Kesopanan
4.23
4.03
0.07
0.28
Pramusaji
Total
61.44
59.37
1.00
3.97
79.32%
CSI
Berdasarkan hasil perhitungan CSI menunjukkan bahwa indeks kepuasan
konsumen di RM. Bumi Aki sebesar 79.32 persen (0,7932). Nilai CSI
tersebutberada pada rentang skala 0.66 sampai dengan 0.80 yag dikategorikan
puas. Dengan kriteria puas tersebut menunjukkan bahwa kinerja atribut RM. Bumi
Aki secara keseluruhan memberikan kinerja yang baik dari yang diharapkan
konsumen.Terpenuhinya harapan konsumen akan dapat membuat konsumen
untuk melakukan pembelian kembali dan dapat membantu pihak restoran dalam
menyebarkan informasi yang baik kepada calon pembeli di sekitar mereka. Nilai
CSI RM. Bumi Aki yang berada pada kriteria puas dikarenakan hampir seluruh
atribut yang dianggap penting oleh konsumen mampu diberikan atau dipenuhi
oleh pihak restoran.Kriteria puas pada analisis ini bukan yang paling tinggi,
karena dapat ditingkatkan menjadi kriteria sangat puas. Dalam mencapai kriteria
42
sangat puas ini dapat dilakukan dengan memperbaiki atribut yang dianggap
penting oleh konsumen akan tetapi kinerjanya belum baik menurut konsumen.
Dalam melaksanakan kebijakan tersebut dapat dilakukan dengan melihat penilaian
konsumen terhadap keseluruhan masing-masing atribut dengan menggunakan
Importance Performance Analysis (IPA) pada penelitian ini yang hasilnya akan
digambarkan pada diagram kartesius.
Analisis Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Konsumen
Importance Performance Analysis (IPA) merupakan teknik untuk
mengukur tingkat kepentingan dan kinerja atribut. Pengukuran tingkat
kepentinganbertujuan untuk melihat seberapa besar harapan atau kepentingan dari
konsumen terhadap atribut dari restoran, sedangkan pengukuran tingkat kinerja
bertujuan untuk mengetahui keadaan aktual yang dirasakan oleh konsumen
terhadap atribut restoran.Kepuasan konsumen dapat terjadi ketika nilai tingkat
kepentingan dan kinerja konsumen sama. Denganbantuan IPAakan dapat melihat
keadaan setiap atribut dari RM. Bumi Aki setelahrata-rata tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja dari setiap atribut yang ada pada Tabel 31restoran diplotkan dalam
diagram kartesius. Pada diagram ini akan terdapat empat kuadran yang dibagi oleh
garis vertikal yang merupakan nilai dari rataan rata-rata tingkat kinerja (X) atribut
yaitu sebesar 3.958, sedangkan garis horizontal (Y) berasal dari rataan rata-rata
tingkat kepentingan yaitu sebesar 4.096. Pemetaan setiap atribut dalam diagram
kartesius dapat dilihat pada Gambar 5.
Tabel 31Nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja atribut di RM. Bumi
Aki Kota Bogor.
Tingkat
Tingkat Kinerja
Atribut
Kepentingan
(Performance)
(Importance)
Nama Besar Bumi Aki
3.48
3.58
Rasa Makanan dan Minuman
4.41
4.07
Variasi Menu
3.92
3.98
Porsi Makanan
3.73
3.78
Harga Makanan dan Minuman
4.18
3.44
Lokasi Restoran
4.25
4.24
Kecepatan Penyajian Pesanan
4.35
3.92
Kecepatan Transaksi Pembayaran
3.87
4.00
Kesigapan Dalam Menangani Keluhan
4.16
3.89
Kebersihan Restoran
4.38
4.09
Ketersedian Lahan Parkir
4.25
4.15
Dekorasi Restoran
3.95
4.06
Kenyamanan Restoran
4.43
4.26
Penampilan Pramusaji
3.85
3.88
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
4.23
4.03
Total
61.44
59.37
Rata-Rata
4.096
3.958
43
Kuadran I
Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
Gambar 5Diagram kartesius atribut RM. Bumi Aki Kota Bogor
Keterangan
1= Nama Besar Bumi Aki
2= Rasa Makanan dan Minuman
3= Variasi Menu
4= Porsi Makanan
5= Harga Makanan dan Minuman
6= Lokasi Restoran
7= Kecepatan Penyajian Pesanan
8= Kecepatan Transaksi Pembayaran
9= Kesigapan Dalam Menangani Keluhan
10= Kebersihan Restoran
11= Ketersedian Lahan Parkir
12= Dekorasi Restoran
13= Kenyamanan Restoran
14= Penampilan Pramusaji
15= Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Dengan melakukan pemetaan seluruh atribut RM. Bumi Aki pada diagram
kartesiusakan dapat membantu pihak RM. Bumi Aki melakukan tindakan apa
yang harus dilakukan pada setiap atribut. Hasil dari pengelompokan atribut RM.
Bumi Aki pada diagram kartesius adalah sebagai berikut:
1. Kuadran I
Atribut yang berada pada kuadran ini merupakan atribut yang dianggap
penting oleh konsumen akan tetapi kinerjanya masih rendah dianggap
44
konsumen. Terdapat tiga atribut yang berada pada kuadran ini yang pertama
adalah atribut harga makanan dan minuman dianggap sangat penting oleh
konsumen, namun kinerjanya kurang baik menurut konsumen.Nilai tingkat
kepentingan atribut ini sebesar 4.18 dan nilai tingkat kinerjanya sebesar 3.44.
Konsumen sangat mempertimbangkan harga dalam setiap pembelian, karena
hal ini akan sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen. Harga makanan
dan minuman yang ada pada RM. Bumi Aki saat ini dianggap masih sangat
mahal oleh konsumen.
Atribut kedua yang ada pada kuadran ini adalah kecepatan penyajian
pesanan.Nilai tingkat kepentingan pada atribut ini sebesar 4.35 dan nilai
tingkat kinerjanya sebesar 3.92.Saat ini konsumen menilai penyajian menu
pesanan masih lama, terutama pada saat jam istirahat makan siang.Atribut ini
menjadi penting bagi konsumen karena berdasarkan data pada proses
pengambilan keputusan pembelian sebanyak 49 persen tujuan konsumen yang
datang ke RM. Bumi Aki adalah untuk menghilangkan rasa lapar.
Atribut ketiga yang ada pada kuadran ini adalah kesigapan dalam
menangani keluhan. Nilai tingkat kepentingan dari atribut ini sebesar 4.16 dan
nilai tingkat kinerjanya sebesar 3.89.kesigapan dalam menangani keluhan
dianggap penting oleh konsumen akan tetapi kinerjanya dinilai masih rendah
oleh konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen menilai pelayan pada restoran
masih lama dalam menanggapi keluhan mereka.Atibut ini penting bagi
konnsumen, karena akan dapat mempengaruhi kenyamanan konsumen ketika
berkunjung. Semakin lama keluhan konsumen ditanggapi akan menyebabkan
konsumen merasa tidak nyaman dan betah berada direstoran yang akan
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2. Kuadran II
Atribut yang berada pada kuadran ini merupakan atribut yang dianggap
penting oleh konsumen dan kinerjanya sudah baik.Atribut yang berada pada
kuadran ini harus dipertahankan prestasi dan kinerjanya, karena sangat
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.Terdapat enam atribut yang berada
pada kuadran ini.Atribut pertama adalah rasa makanan dan minuman dengan
nilai tingkat kepentingan sebesar 4.41 dan nilai tingkat kinerja sebesar
4.07.Rasa makanan dan minuman yang ada di RM. Bumi Aki Kota Bogor
dinilai baik oleh konsumen dan sesuai dengan harapan mereka. Hal ini
dikarenakan rasa makanan dan minuman yang mereka konsumesi sama
dengan RM. Bumi Aki Ciloto yang merupakan induk dari outlet yang ada di
Kota Bogor. Hal ini dikarenakan pihak restoran menggunakan bahan baku dan
komposisi bumbu yang sama untuk seluruh outletnya.
Atribut kedua yang ada pada kuadran ini adalah lokasi restoran dengan
nilai tingkat kepentingan sebesar 4.25 dan nilai tingkatkinerja sebesar 4.24.
Atribut ini dinilai kinerjanya baik oleh konsumen, hal ini dikarenakan lokasi
RM. Bumi Aki yang berada dipinggir jalan utama Kota Bogor yang sangat
mudah untuk dijangkau oleh konsumen dan dilalui banyak sarana transportasi
sehingga memudahkan konsumen untuk menjangkaunya.
Atribut ketiga adalah kebersihan restoran yang memiliki nilai tingkat
kepentingan sebesar 4.38 dan nilai tingkat kinerja 4.09.Kebersihan RM. Bumi
Aki dinilai penting oleh konsumen dan kinerjanya dinilai baik oleh
45
konsumen.konsumen menilai disekitar restoran tidak terdapat banyak sampah,
toilet, meja dan peralatan makan yang bersih.
Atribut keempat yang ada pada kuadran ini adalah ketersediaan lahan
parkir dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4.25 dan nilai tingkat kinerja
sebesar 4.15.Ketersediaan lahan parkir dinilai penting oleh konsumen dan
memiliki kinerja yang baik.Hal ini dikarenakan konsumen menilai lahan
parkir di RM. Bumi Aki cukup luas sehingga memudahkan mereka
memarkirkan kendaraannya dan lebih aman dalam meninggalkan
kendaraannya saat makan.
Atribut Kelima yang ada pada kuadran ini adalah kenyamanan restoran
yang dianggap penting oleh konsumen dan memiliki kinerja yang baik.Nilai
tingkat kepentingan atribut ini sebesar 4.43 dan nilai tingkat kinerjanya 4.26.
Konsumen menilai RM. Bumi Aki memiliki tempat yang asri dan bersih,
sehingga cocok untuk santai dan berkumpul dengan keluarga dan teman.Hal
ini dikarenakan disekitar restoranterdapat pohon yang rindan dan teman, serta
terdapat alunan musik khas sunda yang selalu diputar.
Atribut keenampada kuadran ini adalah keramahan dan kesopanan
pramusaji yang memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 4.23 dan nilai
tingkat kinerja sebesar 4.03.Keramahan dan kesopanan pramusaji memiliki
kinerja yang baik, hal ini dikarenakan konsumen melihat bahwa pramusaji
menyambut konsumen yang datang dari kendaraan mereka dan selalu
tersenyum dalam melayani mereka.
3. Kuadran III
Atribut yang berada pada kuadran III dianggap tidak penting oleh
konsumen dan memiliki kinerja yang baik.Atribut yang ada pada kuadran ini
tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Terdapat tiga atribut
yang berada pada kuadran ini, yang pertama adalah nama besar RM. Bumi
Aki. Nilai tingkat kepentingan dari atribut ini sebesar 3.48 dan nilai tingkat
kinerjanya sebesar 3.58.konsumen menilai bahwa mereka memilih sutu
restoran tidak berdasarkan nama atau brand dari restoran akan tetapi
berdasarkan kenyaman tempat, rasa dari makanan dan minuman yang
berdasarkan diagram kartesius atribut itu sudah memiliki kinerja yang baik di
RM. Bumi Aki.
Atribut kedua yang berada pada kuadran ini adalah porsi makanan
yang memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 3.73 dan nilai tingkat kinerja
sebesar 3.78.Porsi makanan tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam
mengunjungi RM. Bumi Aki sehingga dengan kinerja atribut ini yang kecil
tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi
produk-produk restoran. Hal ini dikarenakan alasan mereka sama terhadap
atribut nama besar RM. Bumi Aki yang menginginkan tempat makan yang
nyaman dan rasa makanan yang enak yang kinerjanya sudah dianggap baik
oleh konsumen pada restoran ini.Sehingga porsi makanan yang dinilai
konsumen sedikit tidak mempengaruhi kepuasan mereka ketika
mengkonsumsi makanan yang mereka pesan di RM. Bumi Aki.
Atribut ketiga yang ada pada kuadran ini adalah penampilan pramusaji
yang nilai tingkat kepentingannya sebesar 3.85 dan nilai tingkat kinerjanya
sebesar 3.88.Atribut ini tidak dipertimbangkan konsumen dan memiliki
kinerja yang tidak baik.Penampilan pramusaji dinilai konsumen terlalu umum
46
dan biasa serta kurang menonjolkan khas etnik sunda pada seragam
pelayannnya. Akan tetapi hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen .Hal ini dikarenakan konsumen lebih menginginkan sikap ramah
dan sopan pelayan, yang pada diagram kartesius dinilai sudah baik.
4. Kuadran IV
Atribut yang berada pada kuadran IV dianggap kurang penting oleh
konsumen namun memiliki kinerja yang baik, sehingga perlakuan terhadap
atribut ini dianggap berlebihan. Sumber daya yang digunakan pada atribut ini
dapat dialihkan untuk memperbaiki kinerja dari atribut lain yang ada pada
kuadran I unutk meningkatkan kepuasan konsumen. Terdapat tiga atribut yang
berada pada kuadran ini yang pertama adalah variasi menu yang memiliki nilai
tingkat kepentingan 3.92 dan nilai tingkat kinerjanya 3.98.Kinerja yang baik
pada RM. Bumi Aki dikarenakan banyaknya menu yang ada pada restoran
sehingga terdapat pilihan menu yang dapat dikonsumsi oleh konsumen.
Namun, atribut ini dianggap tidak penting oleh konsumen karena kebanyakan
konsumen datang ingin mengkonsumsi menu tertentu yang dianggap rasanya
sangat enak seperti sate kambing, sop kambing, gurame bakar/goreng.
Atribut kedua yang ada pada kuadran ini adalah kecepatan transaksi
pembayaran.Nilai tingkat kepentingan atribut ini sebesar 3.87 dan nilai tingkat
kinerjanya sebesar 4.0.Atribut ini dianggap tidak penting oleh konsumen,
karena mereka tidak terlalu terburu-buru untuk melaukan transaksi
pembayaran. Hal ini berdasarkan data pada proses pengambilan keputusan
pembelian terdapat 47 persen konsumen yang datang untuk memperoleh
suasana santai. Walaupun atribut tersebut dianggap tidak penting oleh
konsumen, namun atribut ini memiliki kinerja yang baik.
Atribut ketiga yang ada pada kuadran ini adalah dekorasi restoran yang
memiliki nilai tingkat kepuasan konsumen sebesar 3.95 dan nilai tingkat
kinerja sebesar 4.06.Atribut ini dinilai tidak penting, karena kebanyakan
konsumen yang datang tidak memperhatikan dekorasi restoran.Hal ini
disebabkan kebanyakan konsumen yaitu sebesar 41 persen yang datang ke
RM. Bumi Aki dikarenakan mereka menilai rasa makanan enak.Meskipun
atribut ini dianggap tidak penting, konsumen menilai atribut ini memiliki
kinerja yang baik terlihat dari dekorasi restoran tertata dengan rapi.
Implikasi Bauran Pemasaran
Hasil dari analisis kepuasan konsumen dengan Consumen Satisfaction
Index (CSI) diperoleh sebesar 79.32 persen yang termasuk dalam kriteria puas.
Hasil ini perlu untuk ditingkatkan kriteianya menjadi sangat puas untuk menjaga
pelanggan tidak beralih ke pesaing. Sehingga perlu dilakukan implikasi bauran
pemasaran untuk meningkatkan kinerja dari restoran. Implikasi bauran pemasaran
yang akan dilakukan hanya pada bagian produk, harga, tempat, proses, lingkungan
fisik dan orang. Bagian promosi tidak dilakukan karena berdasarkan hasil analisis
sebelumnya atribut yang ada pada bagian ini tidak dipertimbangkan oleh
konsumen dalam proses pembelian. Dengan implikasi bauran pemasaran
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari restoran.
47
Produk
Pada bagian ini atribut rasa merupakan bagian yang menjadi motivasi yang
sangat kuat bagi konsumen untuk melakukan pembelian di RM. Bumi Aki, karena
rasa makanan dan minuman direstoran ini dinilai enak oleh konsumen. Sehingga
pihak restoran harus mempertahankan kualitas rasa makanan dengan melakukan
training terhadap koki baru untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam
mengolah produk restoran. Akan tetapi perlu diperkuat untuk atribut porsi
makanan, karena produk yang ditawarkan kepada konsumen masih dinilai sedikit
walaupun tidak terlalu penting bagi konsumen. Menambah porsi makanan akan
dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan keunggulan produk restoran.
Harga
Harga yang ada di RM. Bumi Aki masih dianggap terlalua mahal bagi
mereka, walaupun sebanyak 44 persen konsumen memiliki pendapatan lebih dari
Rp 5000000. Sehingga perlu dilakukan strategi yang dapat tetap meningkatkan
minat membeli konsumen dengan cara memberikan kupon diskon atau potongan
harga dengan jumlah pembelian tertentu. Misalnya, dengan lima kupon pembelian
akan dapat ditukar dengan produk tertentu atau memberikan diskon dengan
besaran tertentu.
Tempat
Lokasi RM. Bumi Aki Kota Bogor dinilai sudah baik oleh konsumen,
karena letaknya berada di pinggir jalan utama kota yang mudah untuk dijangkau.
Letaknya yang strategis menyebabkan mudahnya produk untuk diperoleh
kosnumen, sehingga produk dari restoran lebih mudah untuk terdistribusi. Lokasi
restoran yang ada saat ini harus dipertahankan, karena hal ini sangat diperhatikan
konsumen dalam melakukan pembelian.
Proses
Proses pelayanan terhadap konsumen perlu diperhatikan dalam hal
kecepatan. Pada bagian ini konsumen memberikan perhatian yang besar, karena
kebanyakan konsumen yang berkunjung untuk menghilangkan rasa lapar.
Sehingga konsumen membutuhkan pelayanan yang cepat untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Akan tetapi berdasarkan penilaian konsumen pada bagian ini
masih sangat lemah. Hal ini disebabkan atribut seperti kecepatan penyajian
pesanan dan kesigapan dalam menangani keluhan sangat dipertimbangkan
konsumen, namun kinerjanya dinilai belum baik.Permasalahan ini seringa terjadi
ketika pengunjung ramai pada saat jam makan siang dan hari libur. Sehingga
pihak restoran perlu melakukan perbaikan pada atribut-atribut pada bagian proses.
Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tambahan karyawan
pada waktu-waktu ramai tersebut dengan cara memberikan jam kerja tambahan
bagi karyawan (lembur) atau menyediakan karyawan part time (paruh waktu)dari
kalangan umum seperti mahasiswa dan pelajar.
Lingkungan Fisik
Pada bagian ini terdapat banyak atribut yang dapat dinilai oleh konsumen,
seperti kebersihan restoran, ketersediaan lahan parkir, dekorasi restoran,
kenyamanan restoran, penampilan pramusaji. Atribut yang ada pada lingkungan
48
fisik belum semua kinerjanya dianggap baik oleh konsumen. Atribut penampilan
pramusaji masih dinilai kurang baik kinerjanya, akan tetapi hal ini tidak terlalu
diperhatikan oleh konsumen. Sehingga hal tidak menjadi hal yang sangat
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, akan tetapi jika kinerjanya diperbaiki
menjadi keunggulan lebih bagi restoran dibandingkan pesaing. Cara yang dapat
dilakukan pihak restoran dalam penampilan pramusaji adalah dengan membuat
seragam karyawan yang menunjukkan etnik tradisional sesuai dengan
pengetahuan konsumen akan restoran ini sebagi restoran etnik khas sunda.
Selain itu pihak restoran juga harus mempertahankan atribut lannya seperti
kebersihan restoran, ketersediaan lahan parkir, dekorasi restoran dan kenyamanan
restoran harus dipertahankan. Hal ini dikarenakan atribut-atibut tersebut sudah
baik kinerjanya. Jika tidak dipertahankan akan sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen yang melakukan pembelian di RM. Bumi Aki. Akan tetapi untuk
atribut dekorasi restoran tidak mempengaruhi kepuasan konsumen, hanya untuk
memberikan pelayanan lebih kepada konsumen yang dapat menjadi keungulan
restoran dibandingkan restoran lainnya.
Orang
Pada bagian ini terdapat satu atribut yang menjadi penilaian konsumen
yaitu keramahan dan kesopanan pramusaji. Atribut ini harusa dipertahankan
kinerjanya, karena hal ini dipertimbangkan konsumen dalam melakukan
pembelian di RM. Bumi Aki. Atribut ini sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen ketika berkunjung dalam melakukan pembelian. Sehingga perlu
dilakukan evaluasi berkala terhadap kinerja karyawan secara berkala, agar dapat
terlihat kelemahan karyawan yang perlu ditingkatkan dan membentuk
keseragaman kemampuan karyawan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis terhadap karakteristik konsumen RM. Bumi Aki yang paling
sering berkunjung adalah 56 persen adalah perempuan, 33 persen berusia pada
rentang 26-35 tahun,71 persen berdomisili di Bogor, 74 persen dengan status
pernikahan menikah, 61 persen dengan pendidikan terakhir sarjana, 32 persen
merupakan pegawai swasta, 44 persen dengan tingkat pendapatan lebih dari
Rp 5.000.000 per bulan dan 43 persen konsumen dengan tingkat pengeluaran
Rp 100.001- Rp 200.000 setiap berkunjung ke RM. Bumi Aki.
2. Hasil analisis proses pengambilan keputusan pembelian di RM. Bumi Aki
dalam tahap pengenalan kebutuhan, manfaat yang dicari konsumen adalah
untuk menghilangkan rasa lapar. Pada tahap pencarian informasi, konsumen
mengetahui RM. Aki ketika kebetulan lewat/lihat, ketika konsumen
mengetahuinya informasi yang paling ingin diketahui konsumen adalah
49
kenyamanan tempat, alat yang paling mempengaruhi konsumen melakukan
pembelian adalah spanduk restoran. Pada tahap evaluasi alternatif alasan
konsumen melakukan pembelian di RM. Bumi Aki dikarenakan rasa makanan
yang enak. Pada tahap keputusan pembelian, konsumen melakukan pembelian
di RM. Bumi Aki dengan mendadak yang dilakukan dengan inisiatif sendiri,
konsumen sering melakukan pembelian pada hari kerja dengan jumlah
berkunjung lebih sekali dalam sebulan. Pada tahap pascapembelian, konsumen
merasa puas setelh melakukan pembelian, dan akan melakukan pembelian
kembali walaupun terjadi kenaikan harga. Pada tahap terakhir ini konsumen
juga bersedia untuk memberikan informasi positif dan merekomendasikan
kepada orang disekitar mereka.
3. Hasil analisa tingkat kepentingan dan kinerja masing-masing atribut
menunjukkan terdapat tiga atribut yang terdapat pada kuadran I yang harus
dilakukan tindakan perbaikan karena dianggap penting oleh konsumen yaitu
harga makanan dan minuman, kecepatan penyajian pesanan, kesigapan dalam
menangani keluhan.Pada kuadran II terdapat enam atribut yang harus
dipertahankan yaitu rasa makanan dan minuman, lokasi restoran, kebersihan
restoran, ketersediaan lahan parkir, kenyamanan restoran, keramahan dan
kesopanan pramusaji. Pada kuadran III terdapat tiga atribut yang dianggap
tidak penting dan kinerjanya tidak baik oleh konsumen yaitu nama besar Bumi
Aki, prosi makanan, penampilan pramusaji. Pada kuadran IV terdapat tiga
atribut yang dianggap tidak penting dan kinerjanya baik oleh konsumen yaitu
variasi menu, kecepatan transaksi pembayaran dan dekorasi restoran.
4. Hasil analisis perhitungan CSI, RM. Bumi Aki memiliki indeks kepuasan
konsumen sebesar 79,32 persen yang dikategorikan dalam kriteria puas karena
berada pada skala 66 persen sampai dengan 80 persen. Hal ini
menunjukkanbahwa RM. Bumi Aki mampu memberikan kinerja yang baik
dalam memenuhi harapan konsumen.
Saran
1. Dalam menjaga kepuasan konsumen, RM. Bumi Aki harus mempertahankan
kinerja atribut yang ada di kuadran II yaitu rasa makanan dan minuman, lokasi
restoran, kebersihan restoran, ketersediaan lahan parkir, kenyamanan restoran,
keramahan dan kesopanan pramusaji. Dengan menjaga kinerja atribut pada
kuadran ini akan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2. Secara keseluruhan indeks kepuasan konsumen di RM.Bumi Aki sudah dalam
kriteria puas, namun perlu ditingkatkan hingga tahap sangat puas agar dapat
meningkatkan loyalitas konsumen dalam melakukan pembelian. Peningkatan
kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan memperbaiki atribut yang ada
pada kuadran I yaitu harga makanan dan minuman, kecepatan penyajian
pesanan, kesigapan dalam menangani keluhan. Dalam meningkatkan kinerja
harga makanan dan minuman dapat dilakukan dengan memperbanyak porsi
makanan, karena kedua atribut ini memiliki kinerja yang kurang baik.
Sehingga dengan porsi yang agak banyak, akan menyebabkan harga yang
dianggap mahal oleh konsumen dapat terlihat murah. Peningkatan kinerja
untuk atribut kecepatan penyajian pesanan dapat dilakukan dengan dapat
50
dilakukan dengan melakukan sistem first come first service. Pada waktu
kunjungan konsumen yang sering ramai, jumlah pelayan perlu ditingkatkan
juga sehingga keluhan konsumen dapat lebih cepat untuk di respon dan
diatasi.
3. Agar dilakukan evaluasi terhadap kepuasan konsumen secara berkala untuk
melihat dan mengetahui kinerja atribut dari restoran, untuk mencengah
terjadinya komplein akibat adanya kinerja atribut yang kurang baik dan
dianggap penting oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
DPR.2013. UU Perlindungan Konsumen. [Diacu 19 November 2013]. Tersedia
dari: http://prokum.esdm.go.id/uu/1999/uu-8-1999.pdf
Durianto D, Sugiarto, Sitinjak T. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW.1995. Perilaku Konsumen. Edisi ke 3.
Diterjemahkan oleh: Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara.
Fitriani J. 2012. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Ikan
Bakar Dalam Bambu “Karimata” Di Sentul Bogor Jawa Barat [Skripsi].
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Kotler P dan Keller KL.2007. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 12. Diterjemahkan
oleh: Molan B. Jakarta: Indeks.
Lovelock C, Wirtz J, Mussry J. 2010.Pemasaran Jasa Perspektif Indonesia Jl 1 Ed
ke-7.Wulandari D dan Putera DV, Penerjemah; Sallama NI, Editor.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Manalu DM. 2010.Analisis Sikap Dan Kepuasan Petani Terhadap Benih Padi
Hibrida (Studi Kasus di Kecamatan Baros Kota Sukabumi) [skripsi].
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Meiri A.2010. Analisis Kepuasan Dan Loyalitas Pengunjung Taman Rekreasi
Kampoeng Wisata Cinangneng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
(Pendekatan Structural Equation Model (SEM)) [skripsi]. Bogor.Institut
Pertanian Bogor.
Miranti A. 2011. Analisis Faktor Dan Proses Keputusan Pembelian Produk
Perawatan Tubuh Kendedes Princess Ritual Di Martha Tilaar Salon Day
Spa Bogor [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Mustaniroh SA, Astuti R dan Widyaningtias D.2006. Analisis Persepsi Konsumen
Tentang Atribut Produk Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Brem
Padat Di Kota Madiun. Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7. No.1 April
2006: 37-45.
Oktaviani W dan Nurmalina R. 2006.Analisis Kepuasan Pengunjung dan
Pengembangan Fasilitas Wisata Agro. Bogor Jurnal Agro Ekonomi, Vol
24. No.1 Mei 2006 :41-58.
Pasaribu DM. 2012. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran River Side Di
Palembang [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
51
Putrinanda E.2010. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan
Pembelian Frozen Yoghurt [skripsi]. Bogor.Institut Pertanian Bogor.
Putri L. 2011.Analisis Sikap Dan Kepuasan Konsumen Traktor Tangan (Studi
Kasus : di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur Jawa Barat).
[Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Peter JP dan Olson JC.1999.Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Sihombing D, Penerjemah; Sumiharti Y, Editor. Jakarta (ID):
Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Consumer Behavior and Marketing
Strategy. Ed Ke 4.
Siswanti H. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan
Konsumen Dalam Pembelian di Oktias Fried Chicken Cabang Cibinong
Dan Depok [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Sumarwan U. 2004.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Supranto J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Tjiptono F. 2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima.Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
Umar H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wiwoho A. 2008. Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
Zayanty NN. 2008. Analisis Kepuasan Pengunjung Met Liefde Café Bogor
[Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
52
LAMPIRAN
53
Lampiran 1Data kuesioner uji validitas atribut
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
X1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
X2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
X3
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
X5
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
X7
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
X8
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
X9
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
X10
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
X11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X12
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X13
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
X15
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
Keterangan:
1= Nama Besar Bumi Aki
10= Kesigapan Dalam Menangani Keluhan
2= Rasa Makanan dan Minuman
11= Kebersihan Restoran
3= Variasi Menu
12= Ketersedian Lahan Parkir
4= Porsi Makanan
13= Dekorasi Restoran
5= Harga Makanan dan Minuman 14= Kenyamanan Restoran
6= Lokasi Restoran
15= Penampilan Pramusaji
7= Iklan
16= Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
8= Kecepatan Penyajian Pesanan
9= Kecepatan Transaksi Pembayaran
X16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
54
Lampiran 2Hasil uji validitas atribut kuesioner
Cochran Test Tahap I (16 Atribut)
Frequencies
Value
0
1
X1
7
23
X2
2
28
X3
5
25
X4
6
24
X5
5
25
X6
2
28
X7
21
9
X8
4
26
X9
5
25
X10
4
26
X11
0
30
X12
1
29
X13
5
25
X14
2
28
X15
6
24
X16
1
29
Test Statisticsb
N
Cochran's Q
df
Asymp. Sig.
30
88.596a
15
.000
Nilai asymp. Sig (0.000) < alpha 5%, berarti belum semua atribut tersebut
dinyatakan valid. Sehingga atribut dengan dengan skor terendah harus dihapus
yaitu iklan (X7).
55
Cochran Test Tahap II (15 Atribut)
Frequencies
Value
0
1
X1
7
23
X2
2
28
X3
5
25
X4
6
24
X5
5
25
X6
2
28
X8
4
26
X9
5
25
X10
4
26
X11
0
30
X12
1
29
X13
5
25
X14
2
28
X15
6
24
X16
1
29
Test Statisticsb
N
Cochran's Q
df
Asymp. Sig.
30
21.238a
14
.096
Nilai asymp.Sig(0.096) > alpha 5%, berarti seluruh atribut tersebut sudah valid
56
56
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
X1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
X2
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X3
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
X5
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
Lampiran 3Hasil uji reabilitas atribut kuesioner
X6
X8
X9 X10 X11 X12 X13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
X15
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
X16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Xt
15
14
13
7
14
13
14
14
12
13
12
14
13
15
11
14
12
14
13
13
15
15
12
15
14
Xt2
225
196
169
49
196
169
196
196
144
169
144
196
169
225
121
196
144
196
169
169
225
225
144
225
196
57
26
27
28
29
30
B
B2
S
0
1
1
1
0
23
529
7
1
1
1
0
1
28
784
2
1
1
1
1
1
25
625
5
∑Xt = 156025
∑Xt2 = 5279
S = 55
Sumber Varians
Responden
Asosiasi
Sisa
Total
1
0
1
1
0
24
576
6
1
1
1
1
1
25
625
5
B = 395
B2 = 10477
Derajat Bebas
29
14
406
449
r tabel (0,05) = 0.361
r11=
= 1- (0,100/0,180)
= 1- 0,556
= 0,444
1
1
0
1
1
28
784
2
1
1
1
1
0
26
676
4
1
1
1
1
1
25
625
5
1
1
1
0
1
26
676
4
1
1
1
1
1
30
900
0
1
1
1
1
1
29
841
1
1
1
1
1
1
25
625
5
1
1
0
0
1
28
784
2
1
1
1
1
1
24
576
6
1
1
1
1
0
29
841
1
14
14
13
12
11
395
10467
55
196
196
169
144
121
5279
N= 30
k = 15
Jumlah Kuadrat
5.211
2.511
40.556
48.278
Varians
0.180
0.179
0.100
r tabel(α=5%, n=30)
r11> r tabel, maka atribut yang akan di uji di RM. Bumi Aki reliable (dapat diandalkan) pada penelitian ini.
57
58
Lampiran 4Kuesioner penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang berjudul
“Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Di RM. Bumi Aki Bogor”, oleh
Manto MP Pasaribu (H34114064) Mahasiswa Departemen Agribisnis, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.Saya sangat mengharapkan
kesediaan bapak/ibu dalam mengisi kuesioner ini. Saya sangat menghargai
kesediaan dan kejujuran bapak/ibu dalam mengisi kuesioner ini dan akan
menjamin kerahasiaan bapak/ibu. Atas kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih untuk setiap pertanyaan.
A.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia :
a. 15 – 25 tahun c. 36 – 45 tahun
b. 26 – 35 tahun d. >45 tahun
4. Kota Domisili :
a. Bogor
b. Jakarta
c. Lainnya, sebutkan…
5. Status Pernikahan:
a. Menikah
b. Belum menikah
c. Duda/Janda
6. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Diploma/Akademi
e. Sarjana
f. Pascasarjana
g. Lainnya, sebutkan…
7. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri/BUMN
d. Wiraswasta/Pengusaha
e. Ibu rumah tangga
f. Pensiunan
g. Lainya, sebutkan…
59
8. Rata-rata pendapatan per bulan:
a. Kurang dari Rp 2.000.000
d. Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000
b. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
e. Lebih dari Rp 5.000.000
c. Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000
9. Berapa rata-rata pengeluaran Anda makan di RM. Bumi Aki?
a. Kurang dari Rp 100.000
d. Rp 300.001 - Rp 400.000
b. Rp 100.001 – Rp 200.000
e. Lebih dari Rp 400.000
c. Rp 200.001 - Rp 300.000
B.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan Kebutuhan
B. 1 Manfaat apa yang Anda cari dari makan di RM. Bumi Aki?
a. Menghilangkan rasa lapar
c. Memperoleh suasana santai
b. Simbol status sosial
d. Lainnya, sebutkan…
Pencarian Informasi
B. 2 Darimana Anda mengetahui tentang RM.Bumi Aki?
a. Diri sendiri (ingatan)
f. Media cetak (……………..)
b. Kebetulan Lewat/Lihat
g. Lainnya, sebutkan… …….
c. Teman
d. Keluarga
e. Media elektronik (……………..)
B. 3 Informasi mengenai apa yang paling anda ingin ketahui dari RM.
Bumi Aki?
a. Lokasi Restoran
d. Kenyamanan tempat
b. Harga makanan dan minuman
e. Pelayanan restoran
c. Variasi menu
f.
Lainnya…………………….
B. 4 Alat promosi yang paling mempengaruhi Anda dalam melakukan
pembelian di RM. Bumi Aki ?
a. Papan nama restoran
d. Spanduk restoran
e. Brosur restoran
b. Media elektronik (TV/Radio/Internet)
c. Media cetak (koran/majalah)
Evaluasi Alternatif
B. 5 Apa yang menjadi alasan Anda untuk mengunjungi RM.Bumi
Aki?
a. Rasa makanan enak
f. Kemudahan memperoleh lokasi
b. Porsi makanan banyak
g. Suasana atau kenyamanan tempat
c. Harga terjangkau
h. Promosi yang menarik
d. Banyak variasi menu
i. Lainnya, sebutkan…
e. Kecepatan pelayanan
60
B. 6 Menurut Anda restoran etnik sunda mana yang menjadi pesaing
dari RM. Bumi Aki ?
a. Gurih 7
c. Saung Mirah
b. Bumbu Desa
d. lainnya…………
B. 7 Selain restoran etnik sunda, restoran etnik apakah yang menjadi
pilihan Anda ?
a. Padang
d. Cina
g. Eropa
b. Jawa
e. Timur Tengah
h. Lainnya…….
c. Aceh
f. Jepang
Keputusan Pembelian
B. 8 Bagaimana cara Anda memutuskan makan di RM.Bumi Aki?
a. Terencana
b. Mendadak, alasan……….
B. 9 Siapa yang mempengaruhi Anda untuk melakukan kunjungan ke
RM.Bumi Aki?
a. Inisiatif sendiri
c. Teman
b. Anggota keluarga (…..…….)
d. Lainnya, sebutkan…
B. 10 Kapan biasanya Anda mengunjungi RM.Bumi Aki?
a. Hari kerja, pagi/siang/sore/malam, jam…
b. Libur (sabtu/minggu), pagi/siang/sore/malam, jam…
B. 11 Seberapa sering Anda melakukan pembelian di RM. Bumi Aki ?
a. Seminggu sekali
c. sebulan sekali
b. 2 minggu sekali
d. lebih dari sebulan sekali
Perilaku Pascapembelian
B. 12 Apakah secara keseluruhan Anda merasa puas setelah berkunjung
ke RM.Bumi Aki Kota Bogor?
a. Puas
b. Tidak Puas
B. 13 Apakah Anda akan melakukana pembelian lagi di RM. Bumi Aki
Kota Bogor di lain waktu ?
a. Ya
b. Tidak……………….
B. 14 Jika harga keseluruhan produk makanan dan minuman di
RM.Bumi Aki mengalami kenaikan, apakah Anda akan tetap
membeli?
a. Ya
b. Tidak, alasan…
B. 15 Apakah Anda bersedia merekomendasikan RM.Bumi Aki kepada
orang lain yang Anda kenal?
a. Ya
b. Tidak
61
C.
TINGKAT KEPUASAN
C.1. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap nama besar RM. Bumi Aki pada
saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.2. Bagaimana menurut Anda kinerja nama besar RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.3. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap rasa makanan dan minuman RM.
Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.4. Bagaimana menurut Anda rasa makanan dan minuman RM. Bumi Aki ?
STB
TB
CB
B
SB
C.5. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap variasi menu RM. Bumi Aki
saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.6. Bagaimana menurut Anda Variasi menu RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
B
SB
STB
TB
CB
C.7. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap Porsi makanan RM. Bumi Aki
saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.8. Bagaimana menurut Anda porsi makanan RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.9. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap harga makanan RM. Bumi Aki
saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.10. Bagaimana menurut Anda harga makanan RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.11. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap Lokasi RM. Bumi Aki saat akan
melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
62
C.12. Bagaimana menurut Anda lokasi dari
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
RM. Bumi Aki
B
pada saat
SB
C.13. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap kecepatan penyajian pesanan di
RM. Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.14. Bagaimana menurut Anda kecepatan penyajian pesanan di RM. Bumi
Aki pada saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.15. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap kecepatan transaksi pembayaran
di RM. Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.16. Bagaimana menurut Anda kecepatan transaksi pembayaran RM. Bumi
Aki pada saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.17. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap kesigapan dalam menangani
keluhan di RM. Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.18. Bagaimana menurut Anda kesigapan dalam menangani keluhan di RM.
Bumi Aki pada saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.19. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap kebersihan di RM. Bumi Aki saat
akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.20. Bagaimana menurut Anda kebersihan di RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.21. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap ketersediaan lahan parkir di RM.
Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.22. Bagaimana menurut Anda ketersedian lahan parkir di RM. Bumi Aki
pada saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.23. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap dekorasi di RM. Bumi Aki saat
akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
63
C.24. Bagaimana menurut Anda dekorasi di
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
RM. Bumi Aki
B
pada saat
SB
C.25. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap kenyamanan di RM. Bumi Aki
saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.26. Bagaimana menurut Anda kenyamanan RM. Bumi Aki pada saat
melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.27. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap penampilan pramusaji RM. Bumi
Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.28. Bagaimana menurut Anda penampilan pramusaji RM. Bumi Aki pada
saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
C.29. Bagaimana pertimbangan Anda terhadap keramahan dan kesopanan
pramusaji di RM. Bumi Aki saat akan melakukan pembelian ?
STP
TP
CP
P
SP
C.30. Bagaimana menurut Anda keramahan dan kesopanan pramusaji RM.
Bumi Aki pada saat melakukan pembelian ?
STB
TB
CB
B
SB
64
Lampiran 5Dokumentasi RM. Bumi Aki Kota Bogor
65
RIWAYATHIDUP
Penulisdilahirkan di UrukHutapadatanggal 20 September 1989 dari ayah
Drs.
AlmanJuntriPasaribu,
MPddanibuHenniSinaga,
SPd.
Penulisadalahanakpertamadari lima bersaudara. Tahun 2007 penulis lulus dari
SMA Negeri 2 LubukPakamdanpadatahun yang samapenulis lulus
seleksimasukInstitutPertanian Bogor (IPB) melaluijalurUndanganSeleksiMasuk
IPB danditerimapada Program Keahlian Supervisor JaminanMutuPangan,
Direktorat Program Diploma danmemperolehgelarAhliMadyapadatahun 2010.
Setelah
lulus
dari
Diploma
penulissempatbekerja
di
PT.
PenerbitErlanggaMahamerusejakDesember
2010
hinggaDesember
2011sebelummelanjutkanpendidikansarjananyapada Program AlihJenisAgribisnis
IPB padatahun 2011.
Selamamenjadimahasiswa,
penulismenjadianggotaGerakanMahasiswa
Kristen Indonesiapadatahun 2007, danpernahmenjadipanitiafield trip Supervisor
JaminanMutuPangandivisitransportasipadatahun 2010. Padaakhirperkuliahan di
Diploma, padabulanMaret – Mei 2010 penulismelakukanPraktekKerjaLapangan
(PKL) di PT. Nippon IndosariCorpindo, Cikarang.
Download