http://epserv.fe.unila.ac.id ABSTRAK ANALISIS KEEFEKTIVAN KEBIJAKAN NILAI TUKAR RUPIAH PASCA KRISIS EKONOMI OLEH BANK SENTRAL DI INDONESIA Oleh Tri Ariati Sarojaini Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui pola pergerakan dari nilai tukar rupiah pada periode sebelum krisis, saat krisis dan setelah krisis ekonomi dalam rangka mengetahui keefektifan kebijakan nilai tukar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia Indikator kebijakan nilai tukar dikatakan efektif, apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar AS periode kebijakan nilai tukar mengambang bebas bergerak stabil disertai adanya kecenderungan terjadi penguatan nilai tukar domestik terhadap mata uang asing (apresiasi). Sedangkan, pada periode kebijakan nilai tukar mengambang terkendali, indikator kebijakan nilai tukar dikatakan efektif, apabila nilai tukar bergerak stabil dengan adanya kecenderungan depresiasi yang terkendali, mengingat hal ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan daya saing ekspor produk dalam negeri untuk menjaga keseimbangan pada neraca pembayaran. Alat analisis yang digunakan adalah analisis rata-rata untuk mengetahui rata-rata pergerakan nilai tukar, analisis standar deviasi untuk mencermati gejolak perubahan nilai tukar yang diamati selama periode penelitian, analisis skewness untuk menunjukkan besarnya penyimpangan distribusi dari nilai normalnya dan menunjukkan posisi dari keberadaan angka-angka yang ekstrim. Serta analisis kurtosis yang digunakan untuk mengukur seberapa tinggi puncak suatu distribusi data dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Science). Sedangkan, uji signifikansi rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rata-rata pergerakan nilai tukar pada masingmasing periode terhadap rata-rata target nilai tukar uang diharapkan oleh bank sentral. Tri Ariati Sarojaini Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui bahwa pada periode sebelum krisis ekonomi, nilai tukar rupiah memiliki stabilitas yang lebih tinggi dengan distribusi nilai tukar lebih didominasi oleh depresiasi, sedangkan hasil uji signifikan rata-rata diketahui bahwa rata-rata pergerakan nilai tukar rupiah perbulan pada periode ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan pada periode ini kebijakan nilai tukar mengambang terkendali yang dianut oleh Indonesia telah berjalan efektif. Pada periode saat dan setelah krisis ekonomi diketahui bahwa kedua periode ini pergerakan nilai tukar rupiah memiliki stabilitas yang rendah dengan distribusi nilai tukar lebih didominasi oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, berdasarkan uji signifikansi rata-rata diketahui bahwa periode ini ratarata pergerakan nilai tukar rupiah lebih besar dari target nilai tukar yang diharapkan oleh bank sentral. Hal ini tidak sesuai dengan indikator keefektifan kebijakan nilai tukar rupiah mengambang bebas yang diterapkan pada periode ini, sehingga dapat disimpulkan kebijakan nilai tukar rupiah periode ini belum berjalan efektif.