Analisa Perbandingan Gland Seal Condenser 31-E-38

advertisement
Perhitungan Efectiveness
Dan Grafik
Terhadap Prosentase Plugging
•Efectiveness Gland Seal Condenser 31-E-10

qsea water Aktual
qhot fluid , Max
1.489 105W

 55.9 %
5
2.665 10 W
Terdapat 6 tube yang dilakukan
plugging
Performa Gland Seal Condenser
Perhitungan Efectiveness
Dan Grafik
Terhadap Prosentase Plugging
Penurunan Ɛ (efektivitas) akibat adanya plugging
TUBE
N
q aktual
q max
ε (%)
Penurunan ε (%)
0
64
148993.6384
266543.8718
55.89835453
0
1
63
146665.6128
266532.2062
55.02735106
0.871003461
2
62
144337.5872
266520.3548
54.15630912
0.871041948
3
61
142009.5616
266508.3115
53.28522806
0.871081056
4
60
139681.536
266496.0701
52.41410726
0.871120806
5
59
137353.5104
266483.6238
51.54294604
0.871161219
6
58
135025.4848
266470.9657
50.67174372
0.871202318
Performa Gland Seal Condenser
Perhitungan Efectiveness
Dan Grafik
Terhadap Prosentase Plugging
Grafik “Efektivitas terhadap Persentase Tube ter-Plug”
ε(%)
Grafik ε Vs Persentase per Plug
57
56
55
54
53
52
51
50
49
48
47
46
y = -2E-05x2 - 0.870x + 56.76
ε (%)
(%) Tube per Plug
Poly. ( ε (%))
Performa Gland Seal Condenser
Perhitungan Efectiveness
Dan Grafik
Terhadap Prosentase Plugging
Grafik “q Aktual terhadap Persentase Tube ter-Plug”
Grafik q aktual Vs Persentase per Plug
q Aktual (W)
155000
150000
145000
y = -2E-10x2 - 2328x + 15132
140000
135000
q aktual
130000
Poly. ( q aktual)
125000
120000
(%) Tube per Plug
Kesimpulan
Terjadinya erosi pada tubesheet yang diakibatkan turbulensi aliran
fluida pendingin yang masuk ke dalam inlet tube gland seal condenser
31-E-10.
Terjadinya erosion corrosion pada tube akibat turbulensi aliran fluida
di dalam tube.
Terjadinya pitting corrosion akibat adanya deposit cl (klorin) yang
berasal dari air laut pada jejak korosi hasil erosion corrosion di tube
yang berujung pada kebocoran.
Terjadinya erosion corrosion pada bagian permukaan dalam shell
yang disebabkan karena adanya kebocoran air laut pada tube gland
seal condenser 31-E-10.
Terjadinya korosi pada bagian permukaan luar shell akibat kontak
dengan uap air atau udara atmosfer yang mengandung cl (klorin).
Kesimpulan
 Untuk mengatasi permasalahan terjadinya kebocoran dapat dilakukan
penyumbatan (plugging), tetapi dengan konsekuensi akan terjadi
penurunan efektivitas sekitar ±0.87% untuk satu buah tube yang
mengalami plugging. Jumlah tube yang dapat di-plug hanya 10% dari jumlah
keseluruhan tube dari heat exchanger tersebut.
Melakukan pemasangan tube insert pada tube untuk mengurangi
terjadinya bubbles (gelembung udara) dan turbulensi aliran fluida pendingin
yang dapat menyebabkan terjadinya erosion corrosion.
Melakukan retubing atau mengganti tube yang mengalami kebocoran
dengan tube baru yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Kesimpulan
 Untuk mencegah terjadinya pitting corrosion pada tube dapat dilakukan
pemasangan chlorine analyzer yang berfungsi untuk mengukur kadar cl
(klorin) pada gland seal condenser 31-E-10.
Mengurangi flowrate aliran fluida pendingin atau air laut yang masuk ke
dalam gland seal condenser 31-E-10 sesuai dengan kondisi desain.
Melakukan recoating untuk menghindari terjadinya korosi pada bagian
permukaan luar shell akibat kontak dengan uap air atau udara atmosfer
yang mengandung klorin.
Saran
 Mengurangi laju aliran fluida pendingin atau air laut pada tube gland seal
condenser 31-E-10, karena akan mengakibatkan kebocoran pada tube yang
disebabkan oleh turbulensi air laut.
Solusi plugging pada tube sebaiknya dilakukan karena hanya mengurangi
sedikit nilai efektivitas dari gland seal condenser 31-E-10, akan tetapi
jumlah tube yang dapat di plugging maksimal 10% dari keseluruhan jumlah
tube.
Melakukan pemasangan chlorine analyzer pada keluaran gland seal
condenser 31-E-10 untuk mengukur kadar cl (klorin) yang terkandung pada
air laut.
Melakukan pemasangan tube insert untuk menghindari erosin corrosion
yang disebabkan turbulensi air laut.
Melakukan evaluasi, optimalisasi dan perbaikan pada instalasi supply
cooling water yang menggunakan air laut.
PT. Badak NGL harus melakukan perubahan strategi maintenance
meliputi desain, operasi, dan manajemen maintenance yang baru.
Download