Perhitungan Efectiveness Dan Grafik Terhadap Prosentase Plugging •Efectiveness Gland Seal Condenser 31-E-10 qsea water Aktual qhot fluid , Max 1.489 105W 55.9 % 5 2.665 10 W Terdapat 6 tube yang dilakukan plugging Performa Gland Seal Condenser Perhitungan Efectiveness Dan Grafik Terhadap Prosentase Plugging Penurunan Ɛ (efektivitas) akibat adanya plugging TUBE N q aktual q max ε (%) Penurunan ε (%) 0 64 148993.6384 266543.8718 55.89835453 0 1 63 146665.6128 266532.2062 55.02735106 0.871003461 2 62 144337.5872 266520.3548 54.15630912 0.871041948 3 61 142009.5616 266508.3115 53.28522806 0.871081056 4 60 139681.536 266496.0701 52.41410726 0.871120806 5 59 137353.5104 266483.6238 51.54294604 0.871161219 6 58 135025.4848 266470.9657 50.67174372 0.871202318 Performa Gland Seal Condenser Perhitungan Efectiveness Dan Grafik Terhadap Prosentase Plugging Grafik “Efektivitas terhadap Persentase Tube ter-Plug” ε(%) Grafik ε Vs Persentase per Plug 57 56 55 54 53 52 51 50 49 48 47 46 y = -2E-05x2 - 0.870x + 56.76 ε (%) (%) Tube per Plug Poly. ( ε (%)) Performa Gland Seal Condenser Perhitungan Efectiveness Dan Grafik Terhadap Prosentase Plugging Grafik “q Aktual terhadap Persentase Tube ter-Plug” Grafik q aktual Vs Persentase per Plug q Aktual (W) 155000 150000 145000 y = -2E-10x2 - 2328x + 15132 140000 135000 q aktual 130000 Poly. ( q aktual) 125000 120000 (%) Tube per Plug Kesimpulan Terjadinya erosi pada tubesheet yang diakibatkan turbulensi aliran fluida pendingin yang masuk ke dalam inlet tube gland seal condenser 31-E-10. Terjadinya erosion corrosion pada tube akibat turbulensi aliran fluida di dalam tube. Terjadinya pitting corrosion akibat adanya deposit cl (klorin) yang berasal dari air laut pada jejak korosi hasil erosion corrosion di tube yang berujung pada kebocoran. Terjadinya erosion corrosion pada bagian permukaan dalam shell yang disebabkan karena adanya kebocoran air laut pada tube gland seal condenser 31-E-10. Terjadinya korosi pada bagian permukaan luar shell akibat kontak dengan uap air atau udara atmosfer yang mengandung cl (klorin). Kesimpulan Untuk mengatasi permasalahan terjadinya kebocoran dapat dilakukan penyumbatan (plugging), tetapi dengan konsekuensi akan terjadi penurunan efektivitas sekitar ±0.87% untuk satu buah tube yang mengalami plugging. Jumlah tube yang dapat di-plug hanya 10% dari jumlah keseluruhan tube dari heat exchanger tersebut. Melakukan pemasangan tube insert pada tube untuk mengurangi terjadinya bubbles (gelembung udara) dan turbulensi aliran fluida pendingin yang dapat menyebabkan terjadinya erosion corrosion. Melakukan retubing atau mengganti tube yang mengalami kebocoran dengan tube baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Kesimpulan Untuk mencegah terjadinya pitting corrosion pada tube dapat dilakukan pemasangan chlorine analyzer yang berfungsi untuk mengukur kadar cl (klorin) pada gland seal condenser 31-E-10. Mengurangi flowrate aliran fluida pendingin atau air laut yang masuk ke dalam gland seal condenser 31-E-10 sesuai dengan kondisi desain. Melakukan recoating untuk menghindari terjadinya korosi pada bagian permukaan luar shell akibat kontak dengan uap air atau udara atmosfer yang mengandung klorin. Saran Mengurangi laju aliran fluida pendingin atau air laut pada tube gland seal condenser 31-E-10, karena akan mengakibatkan kebocoran pada tube yang disebabkan oleh turbulensi air laut. Solusi plugging pada tube sebaiknya dilakukan karena hanya mengurangi sedikit nilai efektivitas dari gland seal condenser 31-E-10, akan tetapi jumlah tube yang dapat di plugging maksimal 10% dari keseluruhan jumlah tube. Melakukan pemasangan chlorine analyzer pada keluaran gland seal condenser 31-E-10 untuk mengukur kadar cl (klorin) yang terkandung pada air laut. Melakukan pemasangan tube insert untuk menghindari erosin corrosion yang disebabkan turbulensi air laut. Melakukan evaluasi, optimalisasi dan perbaikan pada instalasi supply cooling water yang menggunakan air laut. PT. Badak NGL harus melakukan perubahan strategi maintenance meliputi desain, operasi, dan manajemen maintenance yang baru.