Akuntansi adalah suatu kegi

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1
Informasi Akuntansi
Menurut Accounting Principle Board Statement No. 4: Akuntansi
adalah suatu kegiatan jasa (Service Activity)yang berfungsi untuk
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, tentang
entitas – entitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan
keputusan, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam penentuan pilihan – pilihan logis, yang digunakan dalam
memilih di antara beberapa alternatif.
Soemarso S. R (2004), American Accounting Association
mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur,
melaporkan informasi ekonomi, dan memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut.
Kieso: Akuntansi adalah pengindentifikasian, pengukuran, dan
pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada
pemakai yang berkepentingan.
1.1.1 Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Neraca

Laporan Arus Kas

Laporan Perubahan Modal / Ekuitas

Catatan Atas Laporan Keuangan
2.1.2 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu
perusahaan
akuntansi yang
menjabarkan
yang
dihasilkan
unsur-unsur
pada
pendapatan
suatu periode
dan
beban
perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi. Peran dari laporan
laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai
perusahaan serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang di
dapat dalam suatu periode.
2.1.2.1 Format laporan laba rugi
Laba bersih berasal dari transaksi pendapatan dan beban.
Transaksi - transaksi ini diikhtisarkan dalam laporan laba rugi.
Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan transaksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
(transaction approach) karena berfokus pada aktivitas yang
berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama periode
akuntansi.
Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield
(2011) adalah sebagai berikut:
1.
Pendapatan
Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva
atau pelunasan kewajibannya selama suatu periode, yang
ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang,
penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
2.
Beban
Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva atau
penambahan kewajibannya selama suatu periode, yang
ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang,
penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
2.1.2.2 Teori Pendapatan Menurut Beberapa Ahli
Berbagai
karakteristik
dilekatkan
pada
pengertian
pendapatan. Berbagai sumber memaknai pendapatan yang kurang
lebih sama walaupun terdapat variasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisi pendapatan dan
untung (gains) sebagai berikut:
“Revenues are inflows or other enhancements of assets of
an entity or settlements of its liabilities (or combination of both)
from delivering or producing goods, rendering services, or other
activities that constitute the entity’s ongoing major or central
operations.” (prg. 78)
“Gains are increases in equity (net assets) from peripheral
or incidental transaction of an entity and from all other
transactions and other events and circumstances affecting the
entity except those that result from revenues or investments by
owners.” (prg. 82)
Paton dan Littleton (1970) mengkarakterisasi pendapatan
sebagai berikut:
“Revenue is the product of the enterprise, measured by the
amount of new assets received from customers; … Stated in terms
of assets the revenue of the enterprise is represented, finally, by the
flow of founds from the customers or patrons in exchange for the
product of the business, either commodities or services.” (Pg. 47)
Dalam Standar Akuntansi Keuangan,
IAI mengadopsi
definisi pendapatan dari IASC yang menempatkan pendapatan
(revenue) sebagai unsur penghasilan (income) sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
“Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau perangkat
tambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan peserta ekuitas.
Definisi penghasilan baik pendapatan dan keuntungan, pendapatan
timbul dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan disebut
dengan berbagai nama yang berbeda termasuk penjualan, biaya,
bunga, dividen, royalti, dan sewa. Keuntungan merupakan
kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian tidak berbeda di
alam dari pendapatan. Oleh karena itu, mereka tidak dianggap
sebagai merupakan elemen yang terpisah dalam kerangka kerja ini”
Menurut
Accounting
Zaki
Baridwan
merumuskan
dalam
pengertian
Buku
Intermediate
pendapatan
adalah:
“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva
suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari
keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau
pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang
merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan
usaha”
Pendapatan menurut Theodorus. M. Tuanakotta dalam buku
“Teori Akuntansi” adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
“Pendapatan adalah inflow of assets ke dalam perusahaan
sebagai akibat penjualan barang dan jasa”. (2000;153)
Dari beberapa definisi di atas, dapat diikhtisarkan
karakteristik pendapatan sebagai sebagai berikut:
1. Aliran masuk atau kenaikan aset (inflows or other
enhancements of asset)
2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral
yang menerus
(activities that constitute the entity’s
ongoing major or central operations, in the course of the
ordinary activities)
3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban
(settlements of liabilities, decreases in liabilities, gross
decreases in liabilities).
4. Suatu entitas (of an entity, of an enterprise).
5. Produk perusahaan (goods and services, product of the
enterprise).
6. Pertukaran produk (exchange for the product).
7. Menggunakan beberapa namaatau mengambil beberapa
bentuk (sales, fees, interests, dividends, royalties, and
subscribtion).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas (Result in increases in
equity, change owner’s equity).
Penjelasan untuk 8 karakteristik tersebut sebagai berikut:
1. Kenaikan Aset
Paton dan littleton (1970, hlm. 47) menyebutkan
bahwa aset dapat bertambah karena berbagai transaksi,
kejadian atau keadaan sebagai berikut. Pendapatan
dianggap baru ada setelah transaksi penjualan terjadi.
Dengan kata lain pendapatan timbul karena peristiwa atau
transaksi pada saat tertentu.
2. Operasi Utama
Kegiatan operasi ini diwujudkan dalam bentuk
memproduksi dan mengirim berbagai barang kepada
pelanggan atau menyerahkan atau melaksanakan berbagai
jasa.
Pengertian ”operasi utama” dalam hal ini lebih
dikaitkan
dengan
tujuan
utama
perusahaan
yaitu
menghasilkan produk atau jasa untuk mendatangkan laba
(profit-directed activities) dan bukan untuk membatasi
jenis produk utama dan produk samping. Pengertian
operasi dalam klasifikasi ini adalah statemen aliran kas
yaitu, operasi (operating), investasi (investing), dan
pendanaan (financing).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
3. Penurunan Kewajiban
Pendapatan tidak hanya didefinisi dari sudut
kenaikan aset tetapi juga dari penurunan atau pelunasan
kewajiban. Hal ini terjadi bila suatu entitas telah
mengalami kenaikan aset sebelumnya misalnya menerima
pembayaran di muka dari pelanggan. Penerimaan ini
bukan merupakan pendapatan karena perusahaan belum
melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas aset
yang diterima. Oleh karena itu, jumlah rupiah yang
diterima biasanya diperlakukan sebagai
tangguhan
pendapatan
(deferred revenues) yang statusnya adalah
kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa
pengiriman barang atau pelaksanaan jasa.
4. Suatu Entitas
Hubungan perusahaan dengan pemilik adalah
hutang-piutang, pada saat aset naik sebagai pendapatan
utang perusahaan kepada pemilik juga naik dengan jumlah
yang sama.
5. Produk Perusahaan
Definisi yang netral terhadap konsep aliran adalah
definisi oleh Paton dan Littleton yang menyatakan bahwa
pendapatan adalah produk perusahaan (walaupun disebut
produk, produk di sini meliputi pula jasa yang dihasilkan
perusahaan). Pengertian semacam ini sesuai dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
konsep upaya dan capaian (effort and accomplishment)
yaitu pendapatan merupakan capaian dari upaya produktif
perusahaan. Produk merupakan capaian dari tiap kegiatan
produktif.
6. Pertukaran Produk
Paton dan littleton memasukan kata pertukaran
(exchange) dalam definisinya karena pendapatanakhirnya
harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam
sistem pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif
adalah kalau jumlah rupiah tersebut merupakan hasil
transaksi atau pertukaran antara pihak independen.
7. Berbagai bentuk dan nama pendapatan
Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan
mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama
apapun. Pendapatan untuk perusahaan perdagangan,
misalnya, disebut dengan penjualan.
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas
Pendapatan
mengakibatkan
kenaikan
ekuitas,
namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua kenaikan
ekuitas
merupakan
mempunyai
pengaruh
pendapatan.
Untung
(Gains)
terhadap
kenaikan
ekuitas.
Karakteristik yang melekat pada pengertian untung adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
a. Kenaikan ekuitas (aset bersih)
b. Transaksi periferal atau
insidental (bukan
merupakan utama)
c. Selain yang berupa pendapatan atau investasi
oleh pemilik.
2.1.3 Pengakuan Pendapatan
Pendapatan sebagai produk perusahaan tidak mengisyaratkan berapa
jumlahnya dan kapan harus dicatat tetapi lebih mengisyaratkan bahwa pendapatan
memang ada atau terwujud (to exist).
Pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh
karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau
memenuhi
kualitas
keterukuran
(measurability)
dan
keterandalan
(reliability). Kualitas tersebut harus dioperasionalkan dalam bentuk kriteria
pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk perusahaan,
kriteria keterukuran berkaitan dengan masalah berapa jumlah rupiah produk
tersebut dan kriteria keterandalan berkaitan dengan masalah apakah jumlah
tersebut objektif serta dapat diuji kebenarannya. Kedua kriteria harus dipenuhi
untuk pengakuan pendapatan. Dengan kata lain, pendapatan belum terrealisasi
sebelum terjadinya penjualan (transfer produk) yang nyata ke pihak lain.
Sebaliknya, terjadinya kontrak penjualan belum cukup untuk menandai eksistensi
pendapatan sebelum barang/jasa sudah cukup selesai dikerjakan atau diserahkan
kepada pelangganan. Dengan kata lain, pendapatan belum terbentuk sebelum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
perusahaan melakukan upaya produktif. Untuk menjabarkan kriteria kualitas
informasi menjadi kriteria pengakuan pendapatan, perlu dipahami dua konsep
penting, yaitu pembentukan pendapatan (earning of revenue) dan realisasi
pendapatan (realization of revenue).
2.1.3.1 Pembentukan Pendapatan
Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya
pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan
pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun,
atau terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekat pada
seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan
dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Konsep pembentukan
ini sering disebut pendekatan proses pembentukan pendapatan
(earning process approach) atau pendekatan kegiatan (activities
approach).
2.1.3.2 Realisasi Pendapatan
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan
terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak
dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik
produk telah selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat
sama sekali. Dengan kata lain, pendapatan terbentuk pada saat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat
terjual atas dasar kontrak penjualan (barang mungkin belum
jadi atau belum diserahkan). Berdasarkan konsep, pendapatan
sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi
penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak
tersebut
terjadi pendapatan
belum
terjadi
atau terbentuk.
Pendekatan ini oleh Hendriksen dan van Breda (1991) disebut
pendekatan transaksi (transaction approach).
2.1.4 Kriteria Pengakuan Pendapatan
FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang
keduanya harus dipenuhi yaitu (SFAC No. 5, prg. 83):
a. Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized or realizable) Ketika barang atau jasa telah terjual.
b. Terbentuk / Terhak (Earned) - Misal ketika perusahaan telah
menunaikan kewajibannya.
Jika kedua hal diatas harus dipenuhi, Berikut beberapa kaidah
pengakuan (recognition rule):
1. Pada saat kontrak penjualan
Terjadi apabila perusahaan telah menanda tangani kontrak
penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai
kontrak tetapi perusahaan belum memproduksi barang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2. Selama proses produksi secara bertahap
Dalam industri tertentu, pembuatan produk memerlukan
waktu yang cukup lama, seperti pada industri konstruksi. Dalam hal
ini pengakuan pendapatan dapat diakui secara bertahap sejalan
dengan kemajuan proses produksi atau yang disebut metode
persentase penyelesaian (percentage-of-completition) atau sekaligus
ketika proyek selesai dan diserahkan (completed contract method).
3. Pada saat produksi selesai
Jika sebelumnya telah ada kontrak maka kedua kriteria telah
dipenuhi ketika produk selesai, pendapatan bisa diakui, namun jika
tidak ada kontrak sebelumnya maka hanya salah satu kriteria saja
yang terpenuhi. Namun dalam industri ekstraktif (pertambangan)
termasuk pertanian, yang mempunyai pasar yang cukup luas dan
harga yang sudah pasti (berapapun jumlahnya pasti akan terserap oleh
pasar), pendapatan dapat diakui ketika produk telah selesai
diproduksi.
4. Pada saat penjualan
Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum karena
pada saat penjualan, kriteria penghimpunan dan relisasi telah
terpenuhi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
5. Pada saat kas terkumpul
Pengakuan dasar kas digunakan untuk transaksi penjualan
yang barang atau jasanya telah diserahkan/dilaksanakan tetapi kasnya
baru akan diterima secara berkala dalam waktu yang cukup panjang.
Maka dari itu pendapatan diakui sejumlah kas yang diterima pada
akhir periode.
2.1.4.1 Pengukuran dan Ruang Lingkup Pendapatan
Pendapatan diukur
dengan nilai wajar
imbalan
yang
diterima.Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya oleh
persetujuan antara pembeli atau pengguna tersebut.
1. Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui seluruh kondisi
berikut dipenuhi:

Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan kepada pembeli

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya
terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektifatas barang yang dijual

Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas

Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
2. Penjualan Jasa
Pendapatan dari penjualan jasa diakui seluruh kondisi berikut
dipenuhi:

Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas

Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat diukur secara andal

Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal.
2.1.5 Jasa Konstruksi
"Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa
konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. Jasa konstruksi disebut juga usaha
dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau
pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau
pemanfaatan bangunan tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan
masyarakat pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta
kelestarian lingkungan hidup. Dibagi menjadi 3 macam yaitu: Perencana
konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa perencanaaan dalam konstruksi
yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari
studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja
konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana. Pelaksana konstruksi
yaitu yang memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi
yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari
penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi,
yang umumnya disebut Kontraktor Konstruksi.Pengawasan konstruksi yaitu
kegiatan yang memberikan layanan jasa pengawasan baik sebagian atau
keseluruhan
pekerjaan
pelaksanaan
konstruksi
mulai
dari
penyiapan
lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi.
2.1.5.1 Dasar Pengakuan Pendapatan Kontrak Pada Jasa Konstruksi
PSAK 34, Paragraf 22 menyebutkan:
“Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka
pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak
konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan
memerhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
periode pelaporan.Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera
diakui sebagai beban.”
Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini,
yaitu:

Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil
kontrak dapat diestimasi secara handal;

Pengakuan
pendapatan
dan
biaya
kontrak
konstruksi
memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak
tentunya); dan

Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih
tinggi dari hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).
Rumusan kontrak konstruksi dibagi menjadi 2 macam yaitu: (a) kontrak
harga tetap; dan (b) kontrak biaya-plus.
PSAK 34 memberikan panduan mengenai kriteria yang harus dipenuhi
oleh pendapatan dan biaya kontrsuksi agar bisa dikatakan “dapat
diestimasi secara handal”, yaitu:
a. Kontrak Harga Tetap
Kontrak Harga Tetap adalah kontrak konstruksi dengan syarat
bahwa kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah
ditentukan, atau tarif tetap yang telah ditentukan per unit output,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan
kenaikan. Pada rumusan ini, hasil kontrak konstruksi dapat
diestimasi secara andal jika semua kondisi berikut ini dapat
terpenuhi :

Total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal;

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akan mengalir ke entitas;

Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun
tahap penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan
dapat diukur secara andal; dan

Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat
diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga
biaya kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi
sebelumnya.
b. Kontrak Biaya-Plus
Kontrak Biaya-Plus adalah kontrak konstruksi di mana kontraktor
mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan
atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase
terhadap biaya atau imbalan tetap.
Pada rumusan ini, hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara
andal 2 kondisi berikut ini terpenuhi :
1. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akanmengalir ke entitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
2. Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak, apakah
dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi
dengan jelas dan diukur secara andal.
2.1.5.2 Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi
Menurut PSAK 34 ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda
untuk kontrak konstruksi, yaitu:
1. Metode Kontrak Selesai
Metode kontrak selesai biasanya digunakan perusahaan
yang mempunyai kontrak jangka pendek atau proyek yang
memiliki resiko tidak dapat diestimasi secara andal.Pada metode
ini, laba dilaporkan pada periode sewaktu proyek selesai. Metode
pengakuan pendapatan dengan kontrak selesai dapat digunakan
hanya pada saat tertentu, yaitu :
a. Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka
pendek
b. Jika
syarat-syarat
untuk
menggunakan
metode
persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi
c. Jika terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di
luar risiko bisnis yang normal dan berulang.
Berdasarkan pendapat di atas pengakuan pendapatan
dengan kontrak selesai baru bisa dilaksanakan jika pengakuan
pendapatan
dengan
persentase
penyelesaian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak
dapat
27
dilakukan.Dalam metode kontrak selesai biaya – biaya dari kontrak
yang dikerjakan diakumulasikan, dan tidak ada pembebanan yang
dilakukan atas rekening pendapatan, biaya dan laba kotor sampai
dengan kontrak selesai dikerjakan.
2. Metode Persentase Penyelesaian
Metode pengakuan pendapatan persentase penyelesaian
adalah metode pengakuan yang biasanya digunakan oleh
perusahaan yang memiliki kontrak jangka panjang, dimana jangka
waktunya
lebih
dari
satu
periode
akuntansi.Metode
ini
mencerminkan prestasi kerja masa berjalan atas penyelesaian
kontrak lebih dari satu periode akuntansi. Metode persentase
penyelesaian
dalam
pengakuan
pendapatan
kontrak
akan
memerlukan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi:
a. Total pendapatan kontrak harus dapat diukur secara
andal.
b. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan
dengan kontrak tersebut akan tertagih dan mengalir ke
perusahaan.
c. Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak
maupun tahap penyelesaian kontrak pada tanggal neraca
dapat diukur secara andal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
d. Biaya kontrak yang dapat diatribusikan ke kontrak dapat
diidentifikasi secara jelas sehingga biaya kontrak actual
dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.
2.1.6 Pendapatan dan Biaya Kontrak Konstruksi
Ikatan Akuntan Indonesia, menyebutkan bahwa pendapatan kontrak
terdiri dari:
a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak.
b. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan pembayaran
intensif :

Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan
pendapatan.

Dapat diukur secara andal.
Biaya kontrak menurut PSAK No. 34 (paragraf 15 s/d 19) Harga Pokok
Jasa Konstruksi/ Biaya Kontrak adalah biaya suatu kontrak konstruksi yang terdiri
atas:
a. Biaya yang berhubungan dengan kontrak tertentu.
b. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak pada umumnya
dan dapat dialokasikan ke kontrak tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
c. Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pemberi kerja
sesuai isi kontrak. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan
suatu kontrak meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
 Biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia.
 Biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi.
 Penyusutan sarana dan peralatan yan digunakan dalam kontrak
tersebut.
 Biaya pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari dan ke
lokasi pelaksanaan kontrak.
 Biaya penyewaan sarana dan peralatan.
 Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung
berhubungan dengan kontrak tersebut dan estimasi biaya
pembetulan atau biaya lain-lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download