PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN SLAG BAJA DAN FLY ASH PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP CBR DAN SWELLING Rendra Prasetyo, Arief Rachmansyah, Suroso Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT.Haryono 167, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia Email : [email protected] Abstrak Tanah lempung ekspansif adalah tanah yang akan membentuk gumpalan yang sangat keras pada saat musim kemarau dan akan sangat lengket atau liat pada saat musim hujan. Tanah tersebut memiliki potensi mengembang dan menyusut secara ekstrim apabila terjadi perubahan kadar air. Besarnya pengembangan dan penyusutan tanah lempung pada umumnya tidak sama dari satu titik ke titik lain, sehingga menyebabkan timbulnya perbedaan ketinggian dari permukaan yang dapat mengakibatkan kerugian – kerugian konstruksi.Tanah yang diteliti adalah tanah yang terdapat di wilayah Bojonegoro khususnya Kecamatan Ngasem. Penelitian dilakukan pada tanah asli maupun tanah asli yang distabilisasi dengan campuran slag baja dan fly ash dengan variasi slag baja 2,5% + fly ash 2,5%, slag baja 5% + fly ash 5%, slag baja 7,5% + fly ash 7,5%. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi penurunan indeks plastisitas, peningkatan berat isi kering, penurunan kadar air optimum, peningkatan nilai CBR serta penurunan nilai Swelling. Untuk kondisi yang paling optimum untuk melakukan stabilisasi pada tanah lempung ekspansif pada wilayah Bojonegoro khususnya Kecamatan Ngasem yaitu kondisi 10% campuran atau slag baja 5% + fly ash 5% yang pada kondisi tersebut didapatkan nilai CBR sebesar 12,545% terjadi peningkatan dari nilai CBR tanah asli yang hanya 6,433%. Seperti halnya pada nilai CBR, nilai Swelling optimum juga didapat pada kondisi 10% campuran atau slag baja 5% + fly ash 5% yang pada kondisi tersebut didapatkan nilai swelling sebesar 2,115% dan hal ini terjadi penurunan nilai swelling tanah asli yang nilainya 5,377%. Kata Kunci : Lempung Ekspansif, Stabilisasi, Fly Ash,Slag Baja, CBR, Swelling