PT ABM INVESTAMA TBK

advertisement
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM
Tanggal 30 September 2015
dan untuk Periode Sembilan Bulan
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of September 30, 2015
and for the Nine-Month Period then Ended
(Expressed in United States Dollar
Unless Otherwise Stated)
34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN
KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
SS (lanjutan)
b.
SS (continued)
Ijarah
b.
Ijarah
Pada bulan September 2014, SS memperoleh
fasilitas pembiayaan Ijarah Muntahiyah
Bittamlik (“IMBT”) dari PT Bank Syariah
Mandiri (“BSM”) dengan jumlah maksimum
sebesar Rp317,4 miliar dengan jangka waktu
pembiayaan selama 48 bulan. Fasilitas ini
ditujukan untuk penyewaan 69 unit mesin
genset. Berdasarkan perjanjian, SS akan
menyewa kembali mesin genset dalam jangka
waktu 48 bulan. Pengalihan kepemilikan obyek
sewa setelah akad IMBT selesai atau setelah
pembiayaan terakhir dengan cara pembelian
kembali obyek IMBT dengan harga jual IMBT
yang disepakati kemudian.
In September 2014, SS obtained an Ijarah
Muntahiyah Bittamlik (“IMBT”) financing facility
from PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) with a
maximum amount of Rp317.4 billion with credit
terms of 48 months. The facility is available for
rental of 69 units of engine gensets. Based on
the agreement, SS will leaseback the engine
gensets for a period of 48 months. The
transfer of ownership at the end of IMBT deed
or after the final financing is by purchase of the
IMBT object with selling price to be later
determined by the parties.
Pada bulan September 2014, SS melakukan
transaksi penjualan 47 unit mesin genset
kepada BSM dengan harga jual sebesar
Rp227,22
miliar
(setara
dengan
AS$19.108.222). Kerugian atas penjualan
obyek ijarah adalah sebesar Rp6,6 miliar
(setara dengan AS$550.924) dan disajikan
dalam akun “Beban Operasi Lainnya”. Sesuai
dengan PSAK No. 107, transaksi IMBT tersebut
diperlakukan sebagai sewa operasi dengan
opsi hibah pada akhir masa pembiayaan.
Angsuran pembiayaan dicatat sebagai beban
sewa. Total angsuran yang dibayar sampai
dengan tanggal 30 September 2015 adalah
sebesar
Rp32,7 miliar
(setara
dengan
AS$2.451.013).
In September 2014, SS sold 47 units of engine
gensets to BSM with a sale price amounting to
Rp227.22
billion
(equivalent
to
AS$19,108,222). Loss on sale of the ijarah
object amounted to Rp6.6 billion (equivalent to
US$550,924) and was presented as part of
“Other Operating Expenses”. In accordance
with PSAK No. 107, the IMBT transaction is
treated as operating lease with option hibah at
the end of lease period. The repayment of
installment was recorded as rent expense.
Total
repayments
made
up
to
September 30, 2015 amounted to Rp32.7
billion (equivalent to US$2,451,013).
Berdasarkan Perjanjian IMBT, SS diwajibkan
untuk mematuhi pembatasan tertentu yang
berkaitan dengan kegiatan usaha SS, kegiatan
korporasi perusahaan dan lainnya, serta
memenuhi rasio keuangan tertentu, seperti
menjaga rasio debt to equity dan rasio debt
service coverage.
Based on lMBT agreement, SS is required to
comply with certain restrictive covenants
related to the SS‟ nature of business,
corporate action and others and to maintain
certain ratios, such as debt to equity and debt
service coverage ratios.
SS telah memenuhi semua rasio keuangan
yang
harus
dipenuhi
pada
tanggal
30 September 2015 dan 31 Desember 2014.
SS has complied with all the financial ratios
required as of September 30, 2015 and
December 31, 2014.
125
Download