10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tentu menggunakan komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada rekanan atau khalayak. Menurut Benard Berelson & Gary A.Steiner7, “komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain”. Definisi menurut para ahli yang dikutip oleh Deddy Mulyana8 dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar “komunikasi adalah usaha menyampaikan informasi antara dua orang atau lebih sehingga menimbulkan suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan melalui bahasa manusia yang berartikulasi berdasarkan simbol-simbol yang dapat menghasilkan sebuah pesan sehingga memperoleh suatu makna”. Dari definisi yang dikemukakan oleh para pendapat ahli diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan salah satu 7 Riswandi,.Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.. 2009 .Hal 2 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2013. Hal: 76 8 11 kebutuhan yang paling mendasar, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri. Dalam perkembangan kehidupan, manusia saling berkomunikasi satu sama lain. Mereka saling menyapa, berbicara, bertukar pikiran hingga mampu membuat tindakan karena adanya pengaruh atau dampak dari komunikasi mereka dengan melalui berbagai macam simbol, baik berupa verbal maupun non verbal. Keberlangsungan komunikasi ini dapat terus terjalin dengan catatan bahwa komunikasi mendapatkan tanggapan dari komunikan dengan pola komunikasi. 2.1.2 Proses Komunikasi Dari penjabaran yang telah disebutkan sebelumnya, komunikasi akan berjalan dengan adanya suatu proses komunikasi. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahaminya informasi oleh komunikan. Komunikasi adalah suatu proses, suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Selanjutnya, ada lima faktor yang mempengaruhi proses komunikasi menerut William G. Scott dalam buku Pengantar Teori Komunikasi oleh Suprapto9, yakni : 1. The Act (Perbuatan) Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan 9 Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo. 2006.Hal 7 12 bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan. 2. The Scene (Adegan) Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakukan, symbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan kata lain, dengan menggunakan simbol apa sesuatu itu dapat dikomunikasikan. 3. The Agent (Pelaku) Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi disebut pelaku komunikasi. Pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan) yang terlibat di dalamnya adalah contoh pelaku komunikasi tersebut, dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang. 4. The Agency (Perantara) Alat-alat yang dipergunakan dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis, seperti surat perintah, memo, bulletin, nota, surat tugas dan jenis lainnya. 13 5. The Purpose (Tujuan) Menurut Grace dalam Suprapto ada 4 macam tujuan tersebut : a. Tujuan Fungsional (The Functional Goals), ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi atau lembaga. b. Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals), tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan sikapnya sendiri. c. Tujuan Keindahan (The Aesthetics Goals), tujuan ini bermaksud untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan. d. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals), tujuan ini bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan. Dengan adanya proses komunikasi yang berjalan dengan baik, suatu kelompok atau lembaga atau organisasi dapat melakukan kegiatan komunikasi kepada masyarakatnya dan akan dilengkapi dengan fungsi dan tujuan komunikasi yang baik untuk menciptakan suatu kebersamaan. 14 2.1.4 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Pada dasarnya, manusia dalam kehidupan sehari-hari tentu saja banyak melakukan aktifitas-aktifitas yang dimiliki setiap orang. Dengan adanya aktifitas, tentu saja manusia melakukan kegiatan komunikasi untuk menunjang iteraksi manusia satu dengan yang lainnya yang di dasari oleh fungsi komunikasi. Menurut Harold D.Lasswell10, proses komunikasi dimasyarakat menunjukan tiga fungsi, yaitu: a. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment), penyikapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di dalamnya. b. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan sekitar. c. Penyebaran warisan sosial. Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun di area tempat kegiatan yang sedang berlangsung. Komunikasi dapat dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok yang berperan memberikan informasi, mendidik masyarakat, mempengaruhi masyarakat, dan menghibur masyarakat, maka fungsi komunikasi 10 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Prektek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.Hal 27 15 menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi-Dimensi Komunikasi, yaitu: 1. Memberikan Informasi (Public Information) kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar, masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication. 2. Mendidik Masyarakat (Public Education). Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberikan informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelaskelas dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang 16 paling efektif adalah melalui kegiatan komunikasi interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan dan diantara orang tua dengan anak-anaknya. 3. Mempengaruhi Masyarakat (Public Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut kearah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui komunikasi interpersonal. 4. Menghibur Masyarakat (Public Entertainment). Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.11 11 Onong Uchjana Effendy. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.Hal 89 17 Sementara itu, untuk tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah sebagai berikut : 1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat, tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. 2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi kepada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. 3. Perubahan Pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat, tujuan akhirnya supaya masyarakat mau merubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai penilangan kendaraan bermotor. Terutama informasi mengenai kebijakan peraturan perundang-undangan mengenai tata tertib menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya yang biasanya selalu dilanggar oleh pengendara dan mendapat tentangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. 18 4. Perubahan Perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.12 2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Definisi Komunikasi Massa Menurut Defleur dan Dennis McQuail dalam buku Riswandi13, menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. 2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa akan terbentuk jika dilandaskan dengan karakteristik komunikasi massa. Seperti yang terdapat dalam buku Ilmu Komunikasi, yaitu: 1. Komunikator Terlembaga Komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel yang dirancang oleh media yang bersangkutan. Selanjutnya pesan tersebut diperiksa oleh 12 Onong Uchjana Effendy. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.Hal 9 13 Riswandi.Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009.Hal 103 19 penanggung jawab rubrik atau oleh pemimpin redaksi untuk mengetahui apakah tulisan tersebut sudah sesuai dengan visi dan misi lembaga yang bersangkutan. 2. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan kepada khalayak yang luas. 3. Bentuk kegiatan melalui media massa bersifat umum, dalam arti perseorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak menyangkut kepentingan orang perorangan atau pribadi. 4. Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas. 5. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. 6. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. 7. Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala. 8. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa mencakup berbagai aspek kehidupan.14 Setelah beberapa karakteristik komunikasi massa disebutkan di atas, maka terdapat fungsi komunikasi massa. 14 Riswandi.Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009.Hal 105-107 20 2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Sean MacBride yang dikutip oleh Cangara15 dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, mengemukakan bahwa “komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok untuk mengenai pertukaran data, fakta dan ide”. Karena itu, komunikasi massa dapat berfungsi untuk : a. Informasi Kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar. Sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional. b. Sosialisasi Menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sebagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. c. Motivasi Mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media massa. 15 Hafied Cangara ,. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2006.Hal 63 21 d. Bahan Diskusi Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak. e. Pendidikan Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal, serta meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik menarik dan mengesankan. f. Memajukan Kebudayaan Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah tercetak seperti buku dan penerbitan-penerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan peningkatan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masingmasing Negara, serta mempertinggi kerjasama hubungan antarnegara. g. Hiburan Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya. 22 h. Integrasi Banyak bangsa di dunia, dewasa ini diguncang oleh kepentingan-kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras, komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa. 2.3 Public Relations 2.3.4 Definisi Public Relations Definisi Public Relations manajemen bersama yang antara khas dan organisasi menurut mendukng dengan Rex Harlow adalah “fungsi pembinaan, publiknya, pemeliharaan menyangkut jalur aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”. 16 16 Ruslan Rosady. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2010 hal 16 23 Sedangkan definisi PR yang diambil dari The British Institute of Public Relations dalam Ruslan Rosady17, berbunyi : 1. Public Relations activity is management of communications between an organization and its public. (Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya). 2. Public Relations pratice is deliberate, planned, and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public. (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan, dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya). Berdasarkan definisi-definisi yang sudah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations memiliki fungsi manajemen dalam menjalankan komunikasi antara organisasi dan publiknya yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. 2.3.2 Fungsi dan Tujuan Public Relations Fungsi Public Relations menurut Cutlip & Centre, and Canfield dalam Rosady Ruslan18, adalah sebagai berikut: 17 Ruslan Rosady. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2010 .Hal 15-16 24 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/ organisasi). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/ organisasi dengan publiknya (masyarakat) yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/ organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya (masyarakat) dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/ organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Tiga fungsi utama Public Relations menurut Edward L. Bernay dalam Ruslan Rosady19, adalah sebagai berikut : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 18 Ruslan, Rosady. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:RajaGrafindoPersada. 2010.Hal19 19 Ibid,. hal 17 25 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/ lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Selain dari fungsi-fungsi di atas, terdapat empat hal prinsip dari tujuan Humas, yaitu: 1. Menciptakan citra yang baik. 2. Memelihara citra yang baik. 3. Meningkatkan citra yang baik. 4. Memperbaiki citra jika citra organisasi menurun/rusak.20 2.3.3 Ruang Lingkup Public Relations Ruang lingkup tugas Public Relations dalam sebuah organisasi/ lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut : 1. Membina hubungan baik ke dalam (publik internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/ badan/ perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau 20 Neni Yulianita. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam. 2003. Hal: 42-43 26 mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. 2. Membina hubungan keluar (publik eksternal) Yang dimaksud publik eksternal adalah umum (masyarakat). Mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.21 2.3.4 Kegiatan Public Relations Menurut H. Fayol dalam beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah sebagai berikut : 1. Membangun indentitas dan citra perusahaan. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. 2. Menghadapi krisis, menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. 21 Ruslan Rosady,. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:RajaGrafindoPersada. 2010.Hal 23 27 3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan, mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik serta mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya.22 2.3.5 Peran Public Relations Menurut Dozier & Broom dalam Ruslan Rosady23, peranan public relations dalam satu organisasi dapat dibagi empat kategori : 1. Penasehat Ahli Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dan membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator Komunikasi Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan publiknya. 22 Ruslan, Rosady. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi.Jakarta:RajaGrafindoPersada. 2010.Hal 23-24 23 Ibid,. hal 20-21 dan diharapkan oleh 28 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. 4. Teknisi Komunikasi Peranan teknisi sebagai journalist komunikasi in ini resident menjadikan yang hanya praktisi PR menyediakan layanan teknis komunikasi atau yang dikenal dengan methode of communication in organization. Fungsi yang dikemukakan di atas, seringkali memposisikan PR dalam situasi yang dilematis. Kondisi ini, membutuhkan seorang praktisi yang mampu dengan cepat dan kreatif mengambil inisiatif serta menyampaikan klarifikasi yang mampu memuaskan semua pihak. Upaya memuaskan semua pihak caranya adalah selalu berusaha mencari fakta yang berkaitan dengan selera, harapan, keinginan dan kebutuhan organisasi serta sebagai peneliti dan penilai selera dan sikap masyarakat, menyelaraskan kebijakan organisasi dengan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat. 29 2.4 Community Relations 2.4.1 Definisi Community Relations Dalam public relations terdapat banyak kegiatan untuk membentuk citra yang baik, salah satunya yaitu community relations. Menurut Jerold dalam buku Yosal Iriantara24 mendefinisikan community relations sebagai “peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya untuk kemaslahan bersama bagi organisasi dan komunitas”. Sedangkan di lain hal, community relations memiliki dua pendekatan yang berkesinambungan antara organisasi dengan publiknya, yaitu: 1. Pendekatan pertama, dalam konsep PR lama yang memposisikan organisasi sebagai pemberi donasi, maka program community relations merupakan bagian dari aksi dan komunikasi. Hal ini dapat di artikan apabila berdasarkan dengan pengumpulan fakta dan rumusan masalah ditemukan bahwa permasalahan yang mendesak adalah menangani komunitas, maka dalam perencanaan akan disusun program community relations yang dikemukakan melalui aksi dan komunikasi. 2. Pendekatan kedua, memposisikan komunitas sebagai mitra, dan konsep komunitasnya bukan sekedar kumpulan orang yang 24 Yosal Iriantara,.Community Relations. Jakarta: Simbiosis Rekatama Media. 2007.Hal 20 30 berdiam di sekitar wilayah operasi organisasi. Community relations dianggap sebagai program tersendiri yang merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi.25 Dengan adanya definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya, community relations memiliki tahapan-tahapan sebagai pendekatan dalam suatu organisasi kepada publiknya. 2.4.2 Tahapan-Tahapan Community Relations Berdasarkan pendekatan, maka program dan kegiatan community relations organisasi pun akan melalui tahapan-tahapan, sebagai berikut: 1. Pengumpulan Fakta Permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat kita cukup banyak. Mulai dari permasalahan lingkungan seperti polusi, sanitasi lingkungan, tercemarnya sumber air dan penggundulan hutan sampai dengan permasalahan ekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tak berketerampilan, rendahnya sikap-mental kewirausahaan atau tingkat produktivitas yang rendah. Misalnya, dari berita media massa, data statistik, obrolan warga masyarakat, atau keluhan langsung dari masyarakat. 25 Ibid. hal 79-80 31 2. Perumusan Masalah Masalah sederhana bisa dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang dialami, untuk menyelesaikannya diperlukan kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat. Misalnya, dari pengumpulan fakta diketahui salah satu masalah yang mendesak dan bisa diselesaikan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki organisasi adalah rendahnya keterampilan para pemuda sehingga tak bisa bersaing dipasar kerja atau tak bisa di andalkan untuk membuka lapangan kerja bagi dirinya sendiri. 3. Perencanaan dan Pemrogaman Dalam membuat rencana, berarti kita mengandaikan suatu akan terwujud atau terjadi pada kemudian hari. Sesuatu yang akan terwujud atau terjadi dikemudian hari itu adalah tujuan yang ingin dicapai.dengan kata lain, rencana merupakan sebuah prakiraan yang didasarkan pada fakta dan informasi tentang sesuatu yang akan terwujud atau terjadi. Misalnya, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi para pemuda lulusan sekolah menengah. 4. Aksi dan Komunikasi Aspek aksi dan komunikasi menjadi watak yang membedakan kegiatan community relations dalam konteks PR dan bukan PR. PR pada dasarnya merupakan proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk membangun 32 dan menjaga raputasi dan citra organisasi di mata publiknya. Sedangkan aksi sebagai implementasi program yang sudah direncanakan, pada dasarnya sama saja dengan implementasi program apa pun. Seperti contoh yang telah disebutkan sebelumnya, ketika program pendidikan dan pelatihan keterampilan itu dijalankan, harus ada ruangan, baik untuk penyampaian teori maupun bengkel kerja sebagai praktik. Maka dari situlah aksi pendidikan dan pelatihan dijalankan. 5. Evaluasi Evauasi merupakan keharusan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi program. Berdasarkan hasil evaluasi itu bisa diketahui apakah program bisa dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.26 Berdasarkan dari tahapan-tahapan yang sudah dijabarkan, community relations akan berjalan berdasarkan langkah-langkah yang telah dimiliknya. 2.4.3 Langkah- Langkah Community Relations Menurut DeMartinis dalam Yosal Iriantara dalam buku Community Relations27, menjelaskan langkah-langkah dalam community relations, antara lain: 1. Merumuskan komunitas organisasi dan berbagai kelompok yang ada di dalamnya. 26 27 Yosal Iriantara ,. Community Relations. Jakarta: Simbiosis Rekatama Media. 2007.Hal 80-84 Yosal Iriantara,.Community Relations. Jakarta: Simbiosis Rekatama Media. 2007.Hal 87-88 33 2. Menentukan tujuan program community relations organisasi. 3. Menyusun pesan yang hendak disampaikan. 4. Memilih metode yang paling baik dalam penyampaian pesan. 5. Melaksanakan program community relations organisasi. 6. Menganalisis hasil. 2.4.4 Konsep Community Relations Dalam buku Yosal Iriantara28, penelliti mengutip salah satu yang dikemukakan dalam buku Community Relations Konsep dan Aplikasinya, antara lain: 1. Membangun hubungan yang terbuka dengan komunitas. 2. Menjaga agar publik tetap memperoleh informasi kemajuan proyek dan hasil penelitian. 3. Menyediakan mekanisme penyebarluasan informasi, baik yang rutin maupun insidental, berdasarkan permintaan individual. 4. Menyediakan mekanisme bagi publik untuk memberikan umpan balik dan masukan. 28 Yosal Iriantara,.Community Relations. Jakarta: Simbiosis Rekatama Media. 2007.Hal 116