BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap tujuhbelas perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2013 dapat disimpulkan bahwa potensi tingkat kebangkrutan perusahaan tersebut yaitu: 1. Terdapat tujuh perusahaan yang termasuk dalam kategori zona aman dengan perolehan nilai Z”-Score masing-masing perusahaan setiap tahunnya lebih besar dari 2,60 yaitu PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT). 2. Terdapat enam perusahaan yang termasuk dalam kategori zona abu-abu atau grey area dengan perolehan nilai Z”-Score berkisar antara 1,21 sampai dengan 2,60 yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH). 66 67 3. Terdapat empat perusaahan yang termasuk dalam kategori zona berbahaya yaitu dengan perolehan nilai Z”-Score dibawah 1,21 diantaranya PT Atlas Resources Tbk (ARII), PT ATPK Resources Tbk (ATPK), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tujuhbelas perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2013, maka peneleti ingin memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan yang termasuk dalam kategori zona aman sebaiknya terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangannya khusunya pada rasio modal kerja, apabila modal kerja terpenuhi secara terus-menerus pendapatan atau laba perusahaan pun akan meningkat sehingga perusahaan terhindar dari kemungkinan terjadinya kebangkrutan. 2. Bagi perusahaan yang termasuk dalam kategori zona abu-abu atau grey area, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan kinerja keuangannya pada rasio modal kerja, laba ditahan dan nilai buku total hutang, apabila modal kerja terus menurun secara tidak langsung pendapatan atau laba perusahaan ikut menurun dan mengakibatkan perusahaan tidak memiliki laba ditahan dan apabila utang terlampau besar dari laba yang dihasilkan tidak menutup kemungkinan perusahaan akan masuk kedalam kategori zona berbahaya atau mengalami kebangkrutan. 68 3. Bagi perusahaan yang termasuk dalam kategori zona berbahaya sebaiknya pihak manajemen perusahaan segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan baik dari segi manajemen maupun kinerja keuangan perusahaan. Lakukanlah perbaikan-perbaikan pada rasio modal kerja, laba ditahan, laba sebelum bunga dan pajak dan nilai buku ekuitas karena nilainya terus menurun bahkan menunjukan nilai yang negatif. Pada kondisi seperti ini investor, seharusnya lebih selektif sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Pilihlah perusahaan yang menunjukan peningkatan kinerja keuangan atau perusahaan yang memiliki kinerja keuangan dengan baik. Selain itu, keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya juga dapat dilihat dari sisi laba perusahaan itu sendiri. Apabila laba perusahaan terus meningkat, modal kerja perusahaan terpenuhi dan utang perusahaan kecil, itu menjadi pilihan yang lebih aman untuk investor.