hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI
DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KREATIF SISWA
Survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta,
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
IRENE CAHYA PRANANINGTYAS
NIM: 131334089
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembakan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tuaku yang luar biasa
Adik adikku Tercinta
Dosen pembimbing
Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Teman teman satu bimbingan skripsi
Teman teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi 2013
Untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Lakukan segala sesuatu dengan TAAT
Tuhan berfirman
Aku percaya
Aku melakukan bagianku
Tuhan pun akan melakukan bagianNya
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu
(1 Petrus 5:7)
Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah seakan untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia
(Kolose 3:23)
Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak
(Albert Einstein)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2017
Penulis
Irene Cahya Prananingtyas
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Irene Cahya Prananingtyas
Nomor Mahasiswa
: 131334089
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF
PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Juli 2017
Yang menyatakan,
Irene Cahya Prananingtyas
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR
DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta,
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta di Kota Yogyakarta
Irene Cahya Prananingtyas
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan: 1) motivasi belajar siswa, 2)
keterampilan berpikir kreatif siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas XII Jurusan IIS di Kota Yogyakarta yang menerapkan Kurikulum 2013.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Maret
2017. Dari populasi sebanyak 412 siswa, diambil sampel 106 dengan teknik
Cluster Sampling. Hipotesis di uji dengan menggunakan korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar
siswa (Spearman’s rho = +0,643; nilai sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01); 2)
terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan
keterampilan berpikir kreatif (Spearman’s rho = +0,616; nilai sig (1-tailed) =
0,000 < α = 0,01).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATIVE LEVEL OF ACTIVE LEARNING
ACTIVITIES IN ACCOUNTING MATERIALS TOWARDS
LEARNING MOTIVATION AND CREATIVE THINKING SKILLS
OF THE STUDENTS
A survey on the last year of high school students of SMA N 3 Yogyakarta, SMA N
8 Yogyakarta, and SMA Stella Duce 1 Yogyakarta in Yogyakarta
Irene Cahya Prananingtyas
Sanata Dharma University
2017
The purpose of this research is to find out the correlation between the
level of active learning activities and: 1) students’ learning motivation, 2)
students’ creative thinking skills.
The type of this research a correlation research. The population of this
research are the twelfth year students of social science department which have
already implemented 2013 curriculum. This research was carried out from
February to March 2017. The populations of this study were 412 respondents,
with total samples were 106 that were collected by using Cluster Sampling. The
hypothesis was analyzed by using Spearman Correlation.
The results show that: 1) there is a positive correlation level of active
learning in accounting materials towards the students’ learning motivation
(Spearman’s rho = + 0,643; value sig (1-tailed) = 0,000 < 𝛼 = 0,01); 2) there is
a positive correlation level of active learning in accounting materials towards
creative thingking skills (Spearman’s rho = + 0,616; value sig (1-tailed) = 0,000
< 𝛼 = 0,01).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul “Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”
dengan lancar.
Penulisan proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat
terselesaikannya skripsi yang mana skripsi adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi. Selama penyusunan dan penilisan proposal penelitian ini
banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal penelitian ini
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus endidikan Akuntansi,
Akuntansi Sanata Dharma.
4. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen
Pembimbing itu terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya
selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Laurentius Saptono yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama
proses perkuliahan.
7. Staf Kesekretariatan Pendidikan Akuntansi BKK Pendidikan Akuntansi
yang telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses
perkuliahan.
8. Kedua Orang Tuaku Bapak Tri Suranto dan Ibu Rantimi yan telah dengan
sabar membimbingku selama ini dengan senantiasa meberikan doa,
dukungan, dan perhatian dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini.
9. Adikku Elkana Gracia Prananingtyas dan Athalia Tri Prananingtyas yang
telah memberikan doa, dukungan dan menjadi bagian dari semangatku
untuk menyelesaikan skripsi.
10. Keluarga besarku Alm. Wito Suwarno dan Alm. Tuginem.
11. Sahabar-sahabat terbaikku: Anastasia Lana, Bety Cahyaning, Ayuni
Teguh, Asavia Bulan Marie, Wahyu Dwi, Leo Yoga, Yovita Kasih.
12. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Yosepha Irma, Stella Maris Ria,
Mandala Surya, Monika Elsa, Ira Satria, Kornelia Venti, Yeriani Gulo,
Laurentius Dedy, Agnes Aryanti, Leni Katri, Agus Purwoko, Manda,
Desy.
13. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas empat tahu yang
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penuh dengan pengalaman yang begitu luar biasa dan dinamika kita yang
mendewasakan semasa kuliah.
14. Adik-adik SOLAGOSPA Choir yang menjadi salah satu penyemangat dan
penghibur dalam menyelesaikan skripsi.
15. Delta Copy Center and Digital Printing yang telah banyak membantu
penulis dalam proses mencetak skripsi.
16. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Yogyakarta, 28 Juli 2017
Penulis,
Irene Cahya Prananingtyas
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ .......i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ......ii
HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................. .....iii
HALAMAN PERSEMBAHAN. ......................................................................... .....iv
HALAMAN MOTTO. ......................................................................................... ......v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ............................................................. .....vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK LEPENTINGAN AKADEMIS. .......................................... ....vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ...viii
ABSTRACT ........................................................................................................... .....ix
KATA PENGANTAR. ......................................................................................... ......x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ...xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN. ....................................................................................... .xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Batasan Masalah ........................................................................................ 3
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 6
A. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 6
B. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif .......................................................... 9
C. Motivasi Belajar....................................................................................... 20
D. Keterampilan Berpikir Kreatif ................................................................. 25
E. Kerangka Berpikir .................................................................................... 31
F. Model Penelitian ...................................................................................... 32
G. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 34
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................................. 35
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................................. 35
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ................................ 39
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 43
G.Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................ 44
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H.Teknik Analisis Data ................................................................................ 51
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................................ 57
A. Identitas SMA Negeri 3 Yogyakarta ....................................................... 57
B. Identitas SMA Negeri 8 Yogyakarta ....................................................... 60
C. Identitas SMA Stella Duce 1 ................................................................... 63
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................ 66
A. Deskripsi Data ................................................................................................... 66
B. Pengujian Prasyarat Analisa Data ...................................................................... 70
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................................... 72
D. Pembahasan ....................................................................................................... 75
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ......................................... 83
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 83
B. Keterbatasan ...................................................................................................... 83
C. Saran .................................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 86
LAMPIRAN. ..............................................................................................................89
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Nama dan Alamat Sekolah........................................................
34
Tabel 3.2
Nama Sekolah dan Jumlah Siswa……………………………..
35
Tabel 3.3
Nama Sekolah dan Jumlah Responden………………………..
37
Tabel 3.4
Operasional Variabel Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…...
40
Tabel 3.5
Operasional Variabel Motivasi………………………………..
41
Tabel 3.6
Operasional Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif…………
42
Tabel 3.7
Skor Instrumen………………………………………………...
43
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Aktif……………………………………………
45
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar…………
46
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Kedua Validitas Variabel Motivasi Belajar…
47
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Keterampilan Berpikir Kreatif…….
48
Tabel 3.12
Hasil Pengujian KeduaValiditas Keterampilan Berpikir
Kreatif…………………………………………………………
49
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian…………. ...
50
Tabel 3.14
Nilai Persentil PAP Tipe II……………………………………
52
Tabel 3.15
Interval Skor Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…...
53
Tabel 3.16
Interval Skor Motivasi Belajar………………………………...
53
Tabel 3.17
Interval Skor Keterampilan Berpikir Kreatif………………….
54
Tabel 3.18
Tingkat Hubungan Variabel…………………………………..
56
Tabel 5.1
Responden Penenlitian………………………………………...
66
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal
Sekolah………………………………………………………… 67
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis
Kelamin………………………………………………………..
67
Tabel 5.4
Interpretasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif……..
68
Tabel 5.5
Interpretasi Motivasi Belajar Siswa…………………………… 69
Tabel 5.6
Interpretasi Keterampilan Berpikir Kreatif……………………. 70
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Siswa...
Tabel 5.8
71
Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir
Kreatif Siswa………………………………………………….
Tabel 5.9
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran
Aktifpada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar………...
Tabel 5.10
71
73
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran
Aktifpada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir
Kreatif………………………………………………………….
xvii
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ......................................................................................................... 90
LAMPIRAN 1 Data SMA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. ........................ 90
LAMPIRAN 2 Kuesioner Instrumen Penelitian. ................................................ 93
LAMPIRAN 3 Data Induk Penelitian. ..............................................................104
LAMPIRAN 4 Perhitungan Tabel Korelasi R. .................................................114
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas ....................................................................118
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................124
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Normalitas.................................................................126
LAMPIRAN 8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................128
LAMPIRAN 9 Surat Ijin Penelitian ..................................................................131
LAMPIRAN 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................136
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita hidup di era globalisasi, dimana teknologi dan komunikasi
berkembang begitu cepat. Semua informasi dapat diakses dengan begitu
mudahnya. Dalam masyarakat, pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal
untuk kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan adalah salah satu faktor penting
yang harus dimiliki individu agar mampu bersaing dan menghadapi tantangan
perkembangan zaman.
Pendidikan di Indonesia terus menerus di perbaiki. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan kurikulum yang terus berubah. Kurikulum yang
digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk lebih
aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Keaktifan siswa dapat ditumbuhkan
dengan menggunakan pembelajaran aktif. Namun belum semua sekolah yang
ada di Indonesia menerapkan pembelajaran aktif. Dalam pelaksanaan
pembelajaran ini guru hanya sebagai fasilitator dan siswa harus lebih aktif
untuk pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mental dan fisik siswa.
Hal ini dianggap tidak mudah sehingga belum semua sekolah mampu
menerapan pembelajaran ini.
Pembelajaran
aktif
itu
penuh
semangat,
hidup,
giat,
berkesinambungan, kuat, dan efektif. Dalam pembelajaran aktif guru
diharapkan untuk membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan
supaya pembelajaran menjadi hidup dan penuh semangat. Banyak sekali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
metode pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran aktif dan akan
memicu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat membantu
guru dalam menyampaikan pembelajaran dan mempermudah siswa karena
metode-metode pembelajaran yang ada begitu menyenangkan. Pembelajaran
aktif ini diharapkan akan menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri
siswa. Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa lebih
bersemangat dan giat dalam belajar. Setiap siswa akan mengambil peranannya
di kelas dengan aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini akan
memacu keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sehingga
timbulah motivasi belajar siswa. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik
secara mental ataupun secara fisik. Siswa yang aktif dalam pembelajaran tentu
saja akan menanggapi atau memberikan umpan balik terhadap pembelajaran
yang disampaikan oleh guru. Dibutuhkan mental yang baik untuk ikut aktif
dalam kegiatan belajar di kelas. Ketika siswa ingin aktif dengan cara bertanya
atau menyampaikan gagasan tentu saja siswa akan membuat atau menyusun
pertanyaan secara baik sehingga pertanyaan atau
pernyataan
yang
disampaikan itu bermutu dan sesuai dengan materi yang sedang di pelajari.
Dibutuhkan kreativitas untuk menyusun suatu pertanyaan atau gagasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bermutu. Pembelajaran aktif diharapkan mampu menumbuhkan rasa
keingintahuan siswa sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir
kreatif siswa.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan konfirmasi terhadap tiga
sekolah menengah atas di kota Yogyakarta. Ketiga sekolah tersebut yakni
SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA Stella Duce 1. Sekolah - sekolah
tersebut dianggap memiliki prestasi yang tinggi di kota Yogyakarta dan
pembelajaran aktif sudah dilaksanakan dalam setiap kegiatan pembelajaran di
sekolah tersebut. Maka penulis berkeinginan untuk meneliti “Hubungan
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Materi Akuntansi dengan
Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”.
B. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti
membatasi ruang lingkup masalah mengenai persepsi siswa tentang hubungan
tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan
motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dan motivasi belajar siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apakah ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif
pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Adanya hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan
motivasi belajar siswa pada materi akuntansi.
2. Adanya hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan
keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan penulis
tentang hubungan yang terjadi antara pembelajaran aktif dengan motivasi
belajar dan keterampilan berpikir kreatif.
2. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi bahan evaluasi guru
dalam menerapkan pembelajaran aktif dalam proses pembelajaran di
sekolah supaya siswa juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sebagai bahan acuan kalangan akademi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
akan melakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang hubungan antara
pembelajaran aktif dengan motivasi belajar dan kemampuan berpikir
kreatif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. Kurikulum 2013
Kurikulum (Widyastono, 2014: 119) adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di
Indonesia pada saat ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini
menuntut untuk siswa belajar dengan aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik
(seimbang).
2. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
Menurut Daryanto (2014:16-19), pembelajaran kurikulum 2013
mempunyai 14 prinsip sebagai berikut:
a. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu.
b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber.
c. Dari
pendekatan
tekstual
menuju
proses
sebagai
penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah.
d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan
keterampilan mental.
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat.
j. Pembelajaran
yang
menerapkan
nilai-nilai
dengan
memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
siswa dalam proses pembelajaran.
k. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
l. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru dan
siapa saja adalah siswa.
m. Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
siswa, cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa
yang berbeda-beda.
3. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014
pada sekolah yang ditunjuk pemerintah, maupun sekolah yang siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
melakukannya. Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau
penyempurnaan kurikulum 2013, yaitu kelebihan dan kekurangan
(Kurniasih, 2014: 40-42):
a. Kelebihan Kurikulum 2013
1) Siswa dituntut lebih aktif. Kurikulum 2013 mengajak siswa untuk
ikut andil dalam setiap proses pembelajaran. Tidak hanya guru
saja yang aktif dalam pembelajaran namun siswa pun ikut
berkontribusi.
2) Adanya penilaian dari semua aspek. Kurikulum 2013 tidak hanya
menilai tugas atau ujian siswa namun juga menilai dari segi sikap,
keterampilan siswa etika mengikuti pembelajaran.
3) Munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic
domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
b. Kekurangan Kurikulum 2013
1) Banyak guru yang salah kaprah. Dalam kurikulum 2013 ada
beberapa guru yang menganggap bahwa siswa yang aktif dalam
pembelajaran tanpa bimbingan dari guru. Padahal guru tetap
dituntut untuk membangkitkan keaktifan siswa.
2) Banyak guru yang belum siap secara mental. Dalam kurikulum
2013 guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pembelajaran di dalam kelas dan guru belum siap untuk hal
tersebut.
3) Kurangnya kemampuan guru untuk memenuhi administrasi.
Dalam kurikulum 2013 ada beberapa administrasi yang harus
dipenuhi seperti silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
B. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
1. Keterlaksanaan
Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(2007:
627)
keterlaksanaan berasal dari kata dasar laksana, yang mempunyai arti sifat,
laku, atau perbuatan. Imbuhan keter-an menyatakan suatu hal atau
peristiwa yang telah terjadi. Maka dari itu, keterlaksanaan adalah suatu
hal, peristiwa, atau kejadian yang telah terjadi.
2. Pengertian Pembelajaran Aktif
Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. Menurut Pat Hollingsworth dan Gina Lewis (2008: viii),
pembelajaran aktif itu siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus
menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran
aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif.
Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa
bersemangat, siap secara mental, dan bias memahami pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dialami. Menurut Silberman (2013: ix) ketika pembelajaran terjadi secara
aktif, murid mengerjakan sebagian besar tugasnya. Mereka menggunakan
otaknya, memelajari ide-ide memecahkan masalah, dan menerapkan halhal yang mereka pelajari.
Berdasarkan
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
keterlaksanaan pembelajaran aktif merupakan terjadinya suatu proses
pembelajaran dimana siswa turut berperan dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Siswa mau menyampaikan gagasan-gagasan dan pertanyaan
yang berhubungan dengan pelajaran. Siswa dengan penuh semangat
mengikuti pembelajaran.
3. Model Pembelajaran Aktif
Menurut E. Kosasih (2014: 83-97) model pembelajaran aktif dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a. Discovery Learning
Model ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu
melalui proses pembelajaran yang dilakukannya. Sebagai strategi
belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan
inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang
prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya
tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam
masalah yang direkayasa oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran
yang
menyajikan
masalah
kontekstual
sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata (real world).
c. Project Based Learning
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL)
adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
4. Metode Pembelajaran Aktif
Dalam buku Amir (2013: 113) terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam strategi ini dan dapat dipilih
dalam gambaran metode di bawah ini:
a. Metode Pembelajaran dengan Audio Visuals
Metode pembelajaran yang menggunakan audio visual dapat
memberikan dimensi lain pada pembelajaran dan selain itu materi
audio visual efektif menjangkau pembelajar dengan gaya belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berbeda-beda. Materi audio visual dapat berteknologi rendah (misalnya
tape recorder) ataupun berteknologi tinggi (seperti TV dan pemutar
DVD).
b. Metode Curah Pendapat
Metode curah pendapat dapat juga digunakan dalam strategi
pembelajaran yang aktif. Metode ini sangat efektif untuk mengetahui
apa yang telah diketahui oleh siswa.
c. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus juga dapat digunakan dalam pembelajaran
aktif. Strategi pembelajaran dengan memanfaatkan situasi atau kasus
yang
dapat
memberikan
siswa
pembelajaran
bermakna
dan
bermanfaat. Biasanya, guru memberikan sebuah cerita yang berkaitan
dengan konsep ataupun keterampilan yang akan dipelajari. Kemudian,
siswa berdiskusi untuk melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi atas
fakta-fakta ataupun situasi yang ada dalam kasus tersebut.
d. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi juga digunakan dalam pembelajaran aktif,
sebab bersentuhan dengan bagaimana siswa memperagakan sesuatu.
Strategi pembelajaran ini memperlihatkan bagaimana ia melakukan
sesuatu yang kemudian diamati dan dibahas.
e. Metode Penemuan
Metode penemuan merupakan metode yang mendorong siswa
aktif. Metode penemuan ini merupakan strategi pembelajaran di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep
baru.
f. Metode Kegiatan Lapangan
Metode pembelajaran kegiatan lapangan adalah metode yang
berusaha menelusuri dan menginvestigasi masalah tertentu di
lapangan. Kegiatan di luar kelas untuk mempelajari situasi baru dan
berbeda.
g. Metode Ceramah
Metode pembelajaran melalui ceramah adalah metode yang
menghendaki siswa harus mendapat informasi yang sama dalam
jumlah siswa yang banyak. Kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada penyampaian informasi secara verbal dan cenderung searah
(guru  siswa) ini dapat terstruktur, menggunakan teknologi rendah,
dan memungkinkan. Kegiatan ini untuk mengajarkan siswa –siswa
dalam waktu yang relatif singkat.
h. Metode Diskusi Kelompok
Metode
diskusi
kelompok
merupakan
metode
yang
menghendaki agar siswa dan guru serta siswa dengan siswa lainnya
terjadi interaksi dan saling tukar pengalaman dan informasi dalam
memecahkan suatu masalah. Kegiatan pembelajaran dengan metode
ini mendorong siswa untuk berinteraksi dan membantu memahami
pendapat
berbeda
yang
mungkin
muncul
selama
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berlangsung. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk menghargai
perbedaan pendapat.
i. Metode Debat
Metode pembelajaran dengan metode debat adalah metode
yang dirancang untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang
berbeda.
Biasanya
menghadirkan
beberapa
ahli,
sehingga
memecahkan masalah dari sudut pandang keahlian mereka. Metode
ini biasanya terdiri dari diskusi antara dua belah pihak yang
mempunyai pendapat yang berbeda bahkan bertentangan, terutama
berkaitan dengan masalah-masalah yang kontroversial.
5. Indikator Pembelajaran Aktif
Menurut Zulfahmi, (2003: 278-284) diuraikan indikator-indikator
pembelajaran aktif sebagai berikut:
a.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa
Pembelajaran hendaknya berpusat pada siswa. Oleh sebab itu,
materi pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan kebutuhan, minat,
dan orientasi siswa dalam kehidupan nyata. Jika materi pembelajaran
hanya perlu dalam pandangan guru, siswa tidak akan berpartisipasi
aktif dalam proses dan pemerolehan hasil belajarnya.
b.
Pembelajaran didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa.
Pembelajaran hendaknya didasarkan atas tujuan yang jelas dan
dipahami siswa. Guru hendaknya mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kejelasan tujuan, siswa tidak mungkin terlibat aktif dalam proses dan
pemerolehan hasil belajarnya.
c.
Pembelajaran aktif membuat siswa melakukan proses penemuan.
Pembelajaran
aktif
hanya
dimungkinkan
jika
siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang perlu dipecahkan sehingga
siswa melakukan proses penemuan. Namun, perlu dipertimbangkan
kualitas masalah tersebut. Jika masalah terlalu ringan atau mudah
untuk dipecahkan siswa cenderung tidak termotivasi. Sebaliknya, jika
masalah terlalu berat atau sukar (mungkin disebabkan juga oleh
ketidakmampuan guru mengemas masalah tersebut) siswa cederung
menarik diri atau tidak termotivasi.
d.
Melakukan penemuan dengan memiliki rambu-rambu yang jelas.
Melakukan penemuan, siswa hendaknya memiliki ramburambu yang jelas. Rambu-rambu tersebut dirumuskan bersama oleh
guru
dan
siswa,
atau
dirumuskan
guru
namun
yang
dimiliki
disetujui,
dikomunikasikan, dan dipahami siswa.
e.
Mengaitkan
pengalaman/pengetahuan
dengan
pengalaman baru.
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan
siswa mengaitkan pengalaman atau pengetahuan siap yang telah
dimilikinya dengan pengalaman baru yang ditawarkan guru dalam
bentuk masalah tersebut. Selanjutnya, interrelasi pengalaman tersebut
akan mengembangkan kesadaran siswa tentang kebermaknaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pembelajaran bagi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari maupun
kehidupan akademis. Jika tidak terdapat pengaitan dan interrelasi
pengalaman, pembelajaran tersebut tidak akan bermakna bagi siswa.
f.
Adanya perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi
pembelajaran.
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan
adanya perspektif/pandangan baru siswa tentang topik atau materi
pembelajaran. Perspektif baru tentang topik atau materi hendaknya
bukan karena dijejalkan guru, tetapi sesuai dengan pengalaman ketika
melakukan proses penemuan dan pemecahan masalah. Oleh sebab itu,
keaktifan siswa dapat diunjukkan melalui menanyakan, menanggapi,
menyanggah, atau mengusulkan sesuatu kepada kelas (siswa lain dan
guru).
g.
Berkembangnya konteslasi nilai dan asumsi dari disiplin ilmu dalam
diri siswa.
Pembelajaran
aktif
hendaknya
memungkinkan
berkembangnya konteslasi nilai dan asumsi dari berbagai disiplin
ilmu dalam diri siswa. Pembelajaran tentang menyimak berita,
misalnya, hendaknya mampu mengembangkan kesadaran siswa
bahwa berita yang baik bukan hanya didasarkan atas penggunaan
bahasa yang baik dan benar, tetapi juga didasarkan atas wawasan
keilmuan (sosiologi, psikologi, antropologi, dan sebagainya) penulis
berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
h.
Siswa dapat mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil belajarnya.
Pembelajaran
aktif
hendaknya
memungkinkan
siswa
mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil pembelajarannya.
Artinya, siswa memahami hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai
sesuai dengan topik dan menyadari hal-hal apa yang belum dipahami.
i.
Pembelajaran dengan media yang layak.
Untuk menfasilitasi memahami permasalahan dan mengaitkan
pengalaman siap dengan pengalaman yang baru, pembelajaran aktif
memerlukan media yang layak. Konsep kelayakan media jelas bersifat
relatif
tergantung
pada
karakteristik
siswa,
materi,
tujuan
pembelajaran, sarana dan prasarana, serta kemampuan guru. Namun,
dalam pembelajaran menyimak, karakteristik utama media yang
diperlukan
siswa
adalah
media
yang
memungkinkan
siswa
mengembangkan kemampuan auditori. Jadi, media tersebut dapat
berupa media audiovisual atau yang paling sederhana adalah media
auditif. Untuk pembelajaran menulis, misalnya menulis artikel, media
teks tertulis merupakan hal yang mutlak diperlukan agar siswa tidak
mengembangkan
verbalisme
tentang
artikel
dan
langsung
memperoleh gambaran yang jelas tentang artikel tersebut beserta
karakteristiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
j.
Siswa sadar bahwa dia adalah subyek yang bertanggungjawab secara
mandiri.
Pembelajaran hanya dimungkinkan jika siswa memiliki
kesadaran bahwa dirinya merupakan subyek yang bertanggung jawab
secara mandiri, baik dalam proses maupun pemerolehan hasil
belajarnya. Faktor kesadaran dan tanggung jawab individual siswa
merupakan faktor yang penting karena siswa akan aktif memilih,
merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan strategi
individual guna mencapai keberhasilan belajarnya. Untuk itu, siswa
hendaknya
mengembangkan
kesadaran
tentang
apa
tujuan
pembelajaran yang hendak ditempuh, apa manfaatnya baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks akademis, sosial, dan
pengembangan diri, apa langkah yang harus ditempuh dalam
pembelajaran, bagaimana melaksanakan langkah-langkah tersebut,
dan berani menanggung resiko atas hal-hal yang sudah disadari dan
dilakukannya dalam proses pembelajaran.
k. Tidak hanya melibatkan aktivitas fisik dan mental tapi juga
keseluruhan indera.
Pembelajaran tidak hanya melibatkan aktivitas fisik dan
mental tetapi juga keseluruhan indera. Seluruh faktor tersebut akan
digerakkan jika siswa menempuh prinsip belajar sambil berbuat dan
belajar melalui mengalami. Dengan kata lain, aktivitas tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengembangkan kesadaran siswa tentang pembelajaran yang
bermakna atau meaningfull learning.
l. Melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan dan juga kiri.
Dari sudut aktivitas otak, pembelajaran bukan hanya
melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga kiri.
Dengan kata lain, faktor kesadaran dan ambang sadar hendaknya
dikembangkan secara maksimal. Faktor emosi sangat tergantung pada
penciptaan suasana yang menyenangkan dalam konteks kelas yang
demokratis. Siswa hendaknya juga mampu mengendalikan emosi dan
dapat menikmati proses dan pemerolehan hasil belajarnya.
m. Terdapat aktivitas individual dan juga faktor interaksi sosial juga
menentukan.
Meskipun pembelajaran merupakan aktivitas individual,
namun faktor interaksi sosial juga sangat menentukan. Interaksi
sosial, baik antara siswa-guru, siswa-siswa lainnya, siswa lingkungan
merupakan manifestasi kemandirian dan tanggung jawab individu
dalam konteks kebersamaan melalui kerja sama. Kebersamaan dan
kerja sama sangat diperlukan dalam pembelajaran bahwa karena
fungsi utama bahasa adalah alat komunikasi sehingga belajar bahasa
berarti belajar berkomunikasi. Komunikasi tidak mungkin terjadi jika
tidak ada konteks, di antaranya adalah pengirim dan penerima pesan
atau peserta komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
n. Pembelajaran aktif dipengaruhi oleh umpan balik.
Pembelajaran aktif dipengaruhi oleh umpan balik. Bagi siswa,
umpan balik dimanfaatkan untuk merefleksi apa yang telah dipelajari,
apa yang belum dikuasai, apa yang dapat direncanakan dan dikerjakan
pada masa mendatang untuk mengembangkan hal-hal yang telah
dipelajari, dan apa manfaat materi tersebut bagi pengembangan
keilmuan maupun kehidupan masa mendatang. Bagi guru, umpan
balik dapat dimanfaatkan untuk mencermati kelemahaman dan
kekuatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan mengembangkan
pembelajaran yang lebih baik pada masa mendatang.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu (Uno, 2016: 3). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Menurut Yamin (2003: 82) dalam Kompri (2015:
2), motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan atau
wujud perilaku mencapai tujuan. Menurut Gleitman yang dikutip oleh
Mahmuh (2010: 100), pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu. Menurut Mitcell (1997: 60-61) dikutip Kompri
(2015: 3), motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan). Menurut Mc.
Donald dikutip Sardiman (2005: 73-74), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Berdasarkan pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu tindakan demi mencapai tujuan yang diharapkan atau dalam
pemenuhan kebutuhan diri. Sehingga motivasi belajar merupakan
dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Fungsi Motivasi
Fungsi motivasi menurut Hamalik dikutip Yamin (2006: 158-159)
dalam Kompri (2015: 5) meliputi sebagai berikut:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi
berfungsi
sebagai
pengarah,
artinya
mengarahkan
perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Motivasi Belajar Siswa
Uno (2016: 23), motivasi dan belajar merupakan dua hal yang
saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik
atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Mudjiyono (2009: 97-99), mengemukakan beberapa unsur yang
memengaruhi motivasi dalam belajar, yakni:
a. Cita-cita dan aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi
belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.
b. Kemampuan siswa. Keinginan seseorang anak perlu dibarengi
dengan kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya.
c. Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi siswa dan rohani
memengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit
akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang
sehat akan mudah memusatkan perhatian dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan
alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan
bermasyarakat.
4. Jenis-Jenis Motivasi
Woodworth dalam Purwanto (1998: 64) dikutip Kompri (2015: 6),
menggolongkan/ membagi motif-motif menjadi tiga golongan, yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam diri tubuh.
b. Motif-motif darurat, yakni motivasi yang timbul jika motivasi
menuntut timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari kita.
Dalam hal ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar.
c. Motif objektif, yakni motif yang diarahkan, ditujukan kepada suatu
objek atau tujua tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya
dorongan dari dalam diri.
Sumadi (2011: 72-73) dalam Kompri (2015: 6), juga membedakan motif
menjadi dua, yakni:
a. Motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsi karena adanya
perangsangan dari luar, misalkan seseorang belajar dengan giat karena
diberi tahu bahwa aka nada ujian.
b. Motif intrinsik, motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar. Dalam diri individu sudah memiliki dorongan itu. Misalnya
seseorang yang gemar membaca akan mencari sendiri buku-buku yang
ingin dibacanya.
5. Indikator Motivasi
Hamzah B Uno (2016: 23), membagi indikator motivasi menjadi beberapa,
yaitu:
a.
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Motivasi akan ada ketika seseorang memiliki tujuan dalam melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b.
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Motivasi ada bukan hanya adanya hasrat semata. Motivasi
muncul karena adanya sutu dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan terkadang
membuat seseorang termotivasi.
c.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi ketika memiliki
suatu cita-cita yang harus dicapai. Seseorang akan berusaha dan
bersemangat dalam usaha mencapai harapan dan cita-cita yang
dimilikinya.
d.
Adanya penghargaan dalam belajar
Seseorang akan bersemangat dalam melakukan sesuatu hal
ketikan diberikan suatu penghargaan. Penghargaan tersebut seperti
sebuah pengakuan dari orang lain. Dalam proses belajar, seorang
siswa dapat mendapat penghargaan dari guru seperti acungan jempol
atau ungkapan “bagus” kepada siswa.
e.
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Motivasi dapat muncul ketika ada hal yang menarik dalam
proses belajar. Guru dalam menyampaikan pelajaran dapat dengan
variasi yang lain atau dengan menyelipkan permainan dalam kegiatan
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
f.
Tekun menghadapi tugas
Ketika siswa tekun menghadapi tugas yang mudah maupun
yang sulit akan timbul motivasi dalam belajar. Siswa merasa
tertantang dan giat dalam menghadapi tugas yang ada dan motivasi itu
pun muncul.
g.
Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga kemungkinan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Lingkungan yang kondusif akan mendukung kegiatan belajar.
siswa akan lebih fokus dan bersemangat dalam kegiatan belajar,
sehingga proses belajar akan terlaksana dengan baik.
D. Keterampilan Berpikir Kreatif
1. Pengertian Berpikir Kreatif
a. Berpikir
Menurut Uno (2014: 110), berpikir menurut pemahaman umum
manusia adalah hal yang menyangkut nilai kemanusiaan, karena
berpikir inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lain.
Dengan berpikir manusia dapat menemukan hak-hal baru sehingga
secara ekologi
dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Berpikir
menjadi hal utama penyebab manusia terhindar dari kepunahan sampai
saat ini.
b. Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata to create yang memiliki arti
membuat. Dengan kata lain, kreativitas adalah kemampuan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
untuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide, langkah, atau
produk (Sudarman, 2013: 9). Awalnya kreativitas dipahami sebagai
sesuatu yang langka, sehingga hanya orang-orang tertentu yang
memilikinya yaitu orang yang diyakini telah mendapatkan anugerah
dari Tuhan. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh teori spekulatif
tentang kreativitas. Disebut spekulatif karena tidak didasari oleh
kerangka keilmiahan yang memadai. Menurut teori ini kreativitas
dipandang sebagai; inspirasi ilahi, sebuah bentuk kegilaan, sebuah
bentuk intuisi yang sangat dikembangkan, sebuah manifestasi dari
daya kreatif yang melekat dari dalam diri sendiri, dan sebuah daya
kosmis yang berpusat pada alam (Uno, 2014: 105).
c. Berpikir Kreatif
Upaya untuk menghubungkan benda-benda atau gagasangagasan yang sebelumnya tidak berhubungan. Perhatikan bahwa
berfikir kreatif menggunakan benda-benda atau gagasan-gagasan yang
sudah nyata ada, dan di dalam pikiran kitalah sesungguhnya proses
kreativitas itu berlangsung. Proses ini tidak harus selalu menciptakan
suatu konsep baru, walaupun hasil akhirnya mungkin akan tampak
sebagai sesuatu yang baru hasil dari penggabungan dua atau lebih
konsep-konsep yang sudah ada (Uno, 2014: 113). Menurut Robert
(1989: 11) berpikir kreatif, kreativitas sering dianggap dari 2 unsur
yaitu
kefasihan
dan
keluwesan.
Kefasihan
ditunjukkan
oleh
kemampuan menghasilkan sejumlah gagasan pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
secara lancar dan cepat. Sedangkan keluwesan pada umumnya
mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbedabeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.
2. Ganjalan – Ganjalan Mental Penghambat Berpikir Kreatif
Menurut Rawlinson (1981: 15-33) terdapat beberapa gejala mental
penghambat berpikir kreatif, yaitu:
a. Ganjalan yang ditimbulkan sendiri
Ganjalan yang ditimbulkan sendiri merupakan suatu jenis ganjalan
yang lebih sulit kita kenali. Kita menyimpannya di dalam diri kita
sendiri baik secara sadar ataupun tidak.
b. Terpola atau terpaku pada suatu jawaban yang unik
Setelah berhasil membentuk suatu pola, maka mungkin seseorang
tidak mau bersusah payah lagi mencari bentuk-bentuk pola yang lain
yang mungkin benar-benar ada.
c. Kesesuaian, atau memberikan jawaban yang diharapkan
Adanya kesesuaian jawaban yang diharapkan merupakan ganjalan
dalam berpikir kreatif. Ketika jawaban sesuai tidak ada alternatif
jawaban yang lainnya.
d. Tidak mau menantang kenyataan
Salah satu bentuk ganjalan yang ada adalah kurangnya usaha untuk
menantang suatu jalan keluar yang sudah ada. Apabila kita
dihadapkan
pada
suatu
persoalan,
biasanya
kita
memiliki
kecenderungan untuk berusaha mencari jawaban yang nyata, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kemudian akan dapat diterima dengan suara bulat. Bahkan kita cukup
senang kalau kita sudah dapat menemukan satu jawaban itu saja,
setelah kita berhasil kita enggan untuk mempermasalahkan kembali
tentang jawaban itu, walaupun mungkin saja kita dapat menemukan
jawaban yang lebih baik.
e. Menilai terlampau cepat
Kebiasaan untuk menilai lebih cepat merupakan salah satu jenis
ganjalan mental yang tidak terlampau mudah untuk dihilangan. Pada
dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menilai gagasangagasan dan umumnya mekanisme ini akan berjalan secara otomatis
segera setelah mereka dihadapkan dengan suatu ide ataupun gagasan
baru. Seperti juga halnya dengan respon penolakan otomatis terhadap
gagasan atau ide-ide yang agak berbeda.
f. Takut terlihat bodoh
Perasaan takut terlihat bodoh merupakan ganjalan mental terbesar
dan paling sulit kita hilangkan. Ini merupakan jenis ganjalan tertua
yang kita miliki dan sudah dimulai sejak awal kehidupan kita.
Seseorang takut mengambil resiko khususnya ketika menyampaikan
ide-ide baru yang berbeda dengan kebiasaan umum dan dianggap
bodoh oleh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Indikator Berpikir Kreatif
Menurut Uno, (2014: 115) diuraikan indikator-indikator berpikir
kreatif sebagai berikut:
a. Kelancaran berpikir
Gagasan dan ide baru akan muncul ketika memiliki kelancaran
berpikir. Setiap kasus dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan
dengan berbagai cara. Kreativitas akan timbul dengan baik.
b. Keluwesan berpikir
Kreativitas akan timbul ketika memiliki keluwesan berpikir. Ide
dan gagasan akan muncul begitu saja dan akan mempermudah dalam
menyelesaikan suatu masalah.
c. Rasional berpikir
Keterampilan berpikir kreatif dipengaruhi oleh cara berpikir
seseorang. Ketika seseorang berpikir secara rasional maka akan
timbul ide-ide yang sudah ada maupun ide-ide baru.
d. Elaborasi
Tidak hanya pengamatan dari dalam saja namun pengamatan dari luar
akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif seseorang.
e. Menilai
Dengan berpegangan pada prinsip atau nilai yang ada, kemampuan
berpikir kreatif akan muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
f. Imajinatif
Berimajinasi akan sesuatu hal membuat seseorang menemukan
sesuatu yang baru atau mendapatkan hal-hal yang belum ada
sebelumnya.
g. Keaslian berpikir
Keaslian dalam berpikir menimbulkan hal-hal yang asli pula.
h. Menghadapi tantangan
Keterampilan berpikir kreatif tumbuh ketika seseorang mau
menghadapi setiap tantangan yang ada. Tantangan tersebut memaksa
seseorang untuk berpikir bagaimana cara untung menghadapi
tantangan tersebut.
i. Ingin tahu
Rasa ingin tahu akan sesuatu hal membuat seseorang terus berpikir
bagaimana cara mengetahui hal tersebut. Akan timbul pertanyaanpertanyaan baru untuk mendapatkan informasi baru pula.
j. Berani mengambil resiko
Keberanian dalam mengambil resiko membuat seseorang berpikir
apa saja resiko yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya
nanti. Berani dalam memulai sesuatu dan akan menerima setiap resiko
yang ada.
k. Menghargai
Menghargai sesuatu yang dimiliki oleh diri sendiri dan menghargai
setiap apa yang ada dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
l. Memiliki prinsip
Memiliki prinsip dimana seseorang berusaha mempertahankan prinsip
yang dimiliki.
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan
keterlaksanaan
pembelajaran
aktif
pada
materi
akuntansi dengan motivasi belajar siswa
Dalam pembelajaran aktif terdapat beberapa indikator yang salah
satunya yaitu pembelajaran didasarkan atas tujuan yang jelas dan
dipahami siswa. Tujuan pembelajaran merupakan dasar dari suatu
pembelajaran dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu hal yang
akan dicapai dalam proses belajar. Guru dapat mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Ketika
siswa mengetahui tujuan pembelajaran sebelum proses pembelajaran,
siswa mengetahui kemana arah pembelajaran akan berlangsung. Siswa
akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah disampaikan oleh guru.
Dalam usaha mencapai tujuan siswa akan aktif dalam proses
pembelajaran. Siswa tidak hanya diam mendengarkan namun aktif
memberikan umpan balik atau bertanya kepada guru mengenai hal yang
belum dimengerti. Hal tersebut menumbuhkan semangat belajar dari
siswa, sehingga motivasi belajar siswa akan tumbuh. Oleh karena itu,
pembelajaran aktif yang berjalan dengan baik akan menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Hubungan
keterlaksanaan
pembelajaran
aktif
pada
materi
akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa
Dalam pembelajaran aktif terdapat salah satu indikator yaitu adanya
perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi pembelajaran.
Siswa diminta untuk berani menyampaikan gagasa-gagasan atau ide-ide
yang baru maupun yang sudah mereka ketahui ketika proses
pembelajaran. Siswa terkadang malas untuk menemukan gagasan atau ide
baru. Sebagai fasilitator, guru dapat membantu siswa untuk memunculkan
ide atau gagasan baru. Guru dapat memberikan suatu permasalahan yang
sesuai dengan materi pelajaran. Siswa dapat memecahkan permasalahan
tersebut dengan saling memberikan ide dan gagasan. Setiap siswa pasti
memiliki
pemikiran
yang
berbeda
untuk
memecahkan
permasalahan. Dari perbedaan pemikiran tersebut
suatu
akan muncul
pertanyaan - pertanyaan baru dan tanggapan dari siswa. Hal itu akan
menciptakan keterampilan berpikir kreatif dari siswa.
F. Model Penelitian
Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini jika digambarkan
secara sistematis dalam paradigma penelitian adalah sebagai berikut:
Y1
X
1
2
Y2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
X : Pembelajaran aktif
Y : 1. Motivasi belajar siswa
2. KeterampilanBepikir kreatif siswa
1. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan motivasi belajar siswa
2. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti dapat mengajukan rumusan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ho:
Tidak
ada
hubungan
positif
antara
tingkat
keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar
siswa
Ha:
Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa.
2. Ho:
Tidak
ada
hubungan
positif
antara
tingkat
keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan
berpikir kreatif siswa.
Ha: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian korelasional merupakan studi yang mempelajari hubungan
dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel
berhubungan dengan variasi dalam variabel lain (Juliansyah, 2011: 39).
Menurut Suharsimi (1989: 20) koefisien korelasi adalah suatu alat statistik,
yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel
yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabelvariabel ini.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2017 sampai dengan bulan
Maret 2017.
2. Tempat Penelitian
Tiga SMA di wilayah Kota Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013.
Tabel 3.1
Nama dan Alamat Sekolah
No
1
Nama Sekolah
SMA Negeri 3
2
SMA Negeri 8
3
SMA Stella Duce 1
Alamat
Jl. Laksda Laut Yos Sudarso No.7,
Yogyakarta
Jl. Sidobali No.1, Muja Muju,
Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Jl. Sabirin No. 1-3, Kotabaru,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IIS di wilayah Kota
Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa dan keterampilan berfikir kreatif siswa.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampling
1. Populasi
Menurut
Sugiyono
(2014:
148)
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah
siswa kelas XII IIS di wilayah Kota Yogyakarta yang menerapkan
kurikulum 2013. Datanya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Nama Sekolah dan Jumlah Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Sekolah
SMA Negeri 1
SMA Negeri 2
SMA Negeri 3
SMA Negeri 8
SMA Muhammadiyah 1
SMA Muhammadiyah 2
SMA BOPKRI 1
SMA Stella Duce 1
Jumlah
Jumlah Siswa
8
30
14
18
76
97
80
89
412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014:149) sampel adalah bagian dari jumlah
dan
karakteristik
yang
dimiliki
oleh
populasi
tersebut.
Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2011:124). Besarnya
sampel dapat menggunakan perhitungan Krejcie-Morgan yaitu dengan
rumus (Indrawan dan Yaniawati, 2014: 101):
𝑆=
𝑋 2 . 𝑁. 𝑃 (1 − 𝑃)
(𝑁 − 1)𝑑 2 + 𝑋 2 . 𝑃 (1 − 𝑃)
Keterangan:
S
= jumlah sampel
N
= ukuran populasi
𝑋2
= nilai chi kuadrat (3,84)
P
= proporsi populasi (0,5)
d
= drajat ketelitian (0,05)
𝑆=
3,84.412.0,5 (1 − 0,5)
(412 − 1)0,052 + 3,84 . 0,5 (1 − 0,5)
𝑆=
395,52
1,9875
𝑆 = 199,0037735849
𝑆 = 199 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 199 responden. Namun
demikian, sampel yang seharusnya sejumlah 199 responden menjadi 106
responden. Dalam penelitian ini terdapat 93 tidak terisi karena tidak
mengembalikan kuesioner dan beberapa kuesioner tidak terisi dengan
baik. Hal lain terdapat dua sekolah yaitu SMA Muhammadiyah 1 dan
SMA Muhammadiyah 2 yang tidak mengizinkan dilakukannya penelitian
pada semester genap. Berdasarkan teknik sampling yang dipilih, maka
penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA
Stella Duce. Data sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nama Sekolah dan Jumlah Responden
No
1
2
3
Nama Sekolah
SMA Negeri 3
SMA Negeri 8
SMA Stella Duce 1
Jumlah
Jumlah Responden
14
18
74
106
Jumah sampel dalam penelitian ini tidak memenuhi proporsi, sehingga
perhitungan ulang untuk derajat ketelitian sebagai berikut:
𝑛=
𝑁
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
106 =
412
1 + 412𝑒 2
106 (1+ 412𝑒 2 ) = 412
106 + 43627𝑒 2 = 412
43627𝑒 2 = 412 – 106
43627𝑒 2 = 306
𝑒 2 = 306/43627
𝑒 2 = 0,0070140051
𝑒 = 0,083749657313
𝑒 = 8,37
𝑒 = 8,4%
Dikarenakan dalam penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan lebih
kecil dari jumlah sampel minimal hasil perhitungan, maka margin of
error berubah dari 5% menjadi 8,4% dengan perhitungan menggunakan
rumus Slovin.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan teknik Cluster Sampling. Menurut Siregar (2013: 32) teknik
penarikan sampel dengan menggunakan metode cluster sampling adalah
populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster, lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut
bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan cluster adalah sekolah. Sekolahsekolah yang masuk ke dalam populasi mempunyai ciri yang sama atau
mirip yaitu telah menerapkan kurikulum 2013, telah mempelajari materi
akuntansi perusahaan jasa, melakukan pembelajaran aktif dan siswa SMA
kelas XII IIS di kota Yogyakarta.
E. Definisi Operasional dan Pengukurannya Variabel
1. Operasional Variabel
Operasional variabel adalah kegiatan menjabarkan variabel penelitian
kedalam indikator untuk mendefinisikan dan mengukur variabel
penelitian.
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif merupakan derajat
yang menunjukkan seberapa sering kegiatan pembelajaran memenuhi
kriteria /karakteristik pembelajaran aktif. Menurut Ryan dan Marten
yang
dikutip
oleh
Bonwel
(1991:
18)
pembelajaran
aktif
didefinisikan sebagai berikut:
Students learns both pssively and actively. Passive
learning takes places when students take on the role of
"reseptacles of knowledge"; that is; they do not directly
participate in the learning process..Active learning is
more likely to take place when students are doing
something besides listening.
Sejalan dengan definisi tersebut, melalui PP No.19 tahun 2005
BAB IV pasal 19 ayat 1 pemerintah menyatakan, "Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik".
Berdasarkan definisi tersebut, Zulfahmi mengembangkan
indikator-indikator pembelajaran aktif yang tersaji pada tabel berikut:
(2013: 278-284)
Tabel 3.4
Operasional Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Aktif
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Indikator
Berpusat pada siswa
Didasarkan atas tujuan yang jelas
Bersifat pemecahan masalah
Mengoptimalkan kegiatan penemuan
Memungkinkan siswa mengaitkan pengalaman
yang telah dimiliki dengan pengalaman baru
Memungkinkan adanya perspektif baru pada diri
siswa tentang apa yang dipelajari
Memungkinkan berkembangnya konstelasi nilai
dan asumsi dari berbagai disiplin ilmu dalam diri
siswa
Memungkinkan siswa mengembangkan sikap
terbuka terhadap hasil pembelajarannya
Menggunakan media pembelajaranyang layak
Hanya dimungkinkan jika siswa memiliki
kesadaran bahwa dirinya merupakan subjek yang
bertanggung jawab secara mandiri
Melibatkan aktivitas fisik, mental, dan
keseluruhan indera
Pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas
belahan otak sebelah kanan namun juga sebelah
kiri
Terjadi dalam interaksi sosial yang kondusif dan
dinamis
Nomor
Item
1
2
3, 4
5
6, 7
8, 9
10, 11
12, 13
14
15, 16
17, 18, 19
20, 21
22, 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No
Indikator
Nomor
Item
24, 25
14. Adanya umpan bali.
b. Motivasi
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal
pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, yang ditunjukkan dengan beberapa indikator atau unsur,
yakni: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2) adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar; 3) adanya harapan dan cita-cita masa
depan; 4) adanya penghargaan dalam belajar; 5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar; dan 6) adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik
(Hamzah B Uno, 2016:23).
Tabel 3.5
Operasional Variabel Motivasi
Aspek
Dorongan
Internal
Dorongan
Eksternal
Indikator
No Item
1. Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan citacita masa depan
1. Adanya penghargaan
dalam belajar
2. Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar
3. Adanya lingkungan belajar
yang kondusif sehingga
memungkinkan peserta
didik belajar dengan baik
6, 9, 10, 22
1, 3, 4, 23
2, 5, 7, 24
12, 13, 25
15, 16, 17, 18
8, 19, 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Berfikir kreatif
Berpikir kreatif merupakan bentuk pemikiran individu
melalui tahap-tahap berpikir untuk menemukan hubungan baru,
jawaban, metode baru dalam menanggapi suatu persoalan untuk
memecahkan masalah yang bercirikan: 1) kelancaran perpikir; 2)
keluwesan berpikir; 3) rasional berpikir; 4) menilai; 5) imajinatif; 6)
keaslian berpikir; 7) senang menghadapi tantangan; 8) ingin tahu; 9)
berani mengambil risiko; 10) menghargai; 11) memiliki prinsip.
(Uno, 2014: 105).
Tabel 3.6
Operasional Variabel Keterampilan Berfikir Kreatif
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Indikator
Kelancaran berpikir
Keluwesan berpikir
Rasional berpikir
Menilai
Imajinatif
Keaslian berpikir
Menghadapi tantangan
Ingin tahu
Berani mengambil resiko
Menghargai
Memiliki prinsip
Nomor Item
1, 3, 9
4,
6, 7
11
14, 15
17, 18
19
22, 23
24
26
28,29
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran yang dilakukan peneliti dalam mengukur persepsi peserta
didik terhadap pembelajaran aktif terhadap motivasi siswa dan
kemampuan berfikir kreatif adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2014:
168) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Syofian Siregar (2013: 25) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek
atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan,
yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Tabel 3.7
Skor Instrumen
Tanggapan
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak Pernah
Pernyataan Positif
5
4
3
2
1
Pernyataan Negatif
1
2
3
4
5
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
non tes yaitu teknik kuesioner yang berjenis kuesioner tertutup. Menurut
Siregar (2013: 21) kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi
yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bias
dipengaruhi oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Menurut Siregar (2013; 21) kuesioner tertutup adalah kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk
pilihan ganda, responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan
pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:
203). Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment
menurut Azwar, (1992) dalam Siregar (2013: 47)
rxy =
𝐧 ∑ 𝐱𝐲−(∑ 𝐱) (∑ 𝐲)
√{𝐧 ∑ 𝐱 𝟐 −(∑ 𝐱)𝟐 }{𝐧 ∑ 𝐲 𝟐 −(∑ 𝐲)𝟐 }
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dengan y
X = nilai tiap item
Y = nilai total item
N = jumlah sampel
Untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau
tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.
c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka Ho akan tetap
ditolak dan Ha diterima.
Untuk menentukan apakah instrumen itu valid maka ketentuannya
yaitu besarnya koefisien korelasi r dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan signifikansi 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan penelitian
di SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, dan SMA Stella
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Duce 1 Yogyakarta dengan jumlah data (n) 106 siswa dengan df = n-2.
Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 104
(df=106-2) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabel sebesar 0,1909.
Hasil pengujian dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada penyajian
sebagai berikut:
a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Aktif
No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
1
0,577
0,1909
Valid
2
0,611
0,1909
Valid
3
0,645
0,1909
Valid
4
0,667
0,1909
Valid
5
0,559
0,1909
Valid
6
0,544
0,1909
Valid
7
0,560
0,1909
Valid
8
0,677
0,1909
Valid
9
0,567
0,1909
Valid
10
0,651
0,1909
Valid
11
0,509
0,1909
Valid
12
0,696
0,1909
Valid
13
0,654
0,1909
Valid
14
0,731
0,1909
Valid
15
0,637
0,1909
Valid
16
0,663
0,1909
Valid
17
0,671
0,1909
Valid
18
0,602
0,1909
Valid
19
0,694
0,1909
Valid
20
0,680
0,1909
Valid
21
0,658
0,1909
Valid
22
0,713
0,1909
Valid
23
0,619
0,1909
Valid
24
0,675
0,1909
Valid
25
0,522
0,1909
Valid
(Output Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan
Pembelajaran Aktif Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel
3.8
menunjukkan
bahwa
keseluruhan
butir
pernyataan tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
adalah valid, dimana seluruh nilai corrected item-total
correlation > rtabel = 0,1909
b. Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar
No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
1
0,621
0,1909
Valid
2
0,642
0,1909
Valid
3
0,715
0,1909
Valid
4
0,641
0,1909
Valid
5
0,650
0,1909
Valid
6
0,633
0,1909
Valid
7
0,700
0,1909
Valid
8
0,767
0,1909
Valid
9
0,438
0,1909
Valid
10
0,582
0,1909
Valid
11
0,438
0,1909
Valid
12
0,557
0,1909
Valid
13
0,689
0,1909
Valid
14
0,038
0,1909
Tidak Valid
15
0,585
0,1909
Valid
16
-0,203
0,1909
Tidak Valid
17
0,671
0,1909
Valid
18
0,556
0,1909
Valid
19
0,415
0,1909
Valid
20
-0,503
0,1909
Tidak Valid
21
0,536
0,1909
Valid
22
0,316
0,1909
Valid
23
0,612
0,1909
Valid
24
0,529
0,1909
Valid
25
0,608
0,1909
Valid
(Output Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Pribadi
Terlampir)
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa ada tiga butir pernyataan yang tidak
valid karena < 0,1909 yaitu pada butir 14, 16, dan 20 maka harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dilakukan pengujian validitas ulang dengan mengeluarkan butir 14,
16, dan 20.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Kedua Validitas Instrumen Variabel
Motivasi Belajar
No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
1
0,631
0,1909
Valid
2
0,672
0,1909
Valid
3
0,719
0,1909
Valid
4
0,673
0,1909
Valid
5
0,666
0,1909
Valid
6
0,622
0,1909
Valid
7
0,695
0,1909
Valid
8
0,766
0,1909
Valid
9
0,447
0,1909
Valid
10
0,588
0,1909
Valid
11
0,411
0,1909
Valid
12
0,560
0,1909
Valid
13
0,694
0,1909
Valid
15
0,580
0,1909
Valid
17
0,698
0,1909
Valid
18
0,568
0,1909
Valid
19
0,428
0,1909
Valid
21
0,547
0,1909
Valid
22
0,329
0,1909
Valid
23
0,623
0,1909
Valid
24
0,536
0,1909
Valid
25
0,598
0,1909
Valid
(Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Motivasi Belajar
Siswa Terlampir)
Tabel 3.10 merupakan hasil pengujian setelah dikeluarkan butir 14,
16, dan 20, hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh corrected itemtotal correlation > 0,1909 sehingga seluruh butir pernyataan adalah
valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Keterampilan Berpikir Kreatif
No. Item
rhitung
1
0,199
2
-0,370
3
0,539
4
0,500
5
0,134
6
0,417
7
0,392
8
-0,255
9
0,438
10
0,096
11
0,500
12
0,099
13
-0,417
14
0,400
15
0,555
16
-0,028
17
0,637
18
0,.491
19
0,656
20
0,064
21
-0,110
22
0,394
23
0,291
24
0,478
25
-0,199
26
0,265
27
-0,293
28
0,471
29
0,501
(Output Pengujian Validitas
Siswa Terlampir)
rtabel
Keterangan
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Tidak Valid
0,1909
Valid
0,1909
Valid
Keterampilan Berpikir Kreatif
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa ada sebelas butir pernyataan yang
tidak valid karena nilai corrected item-total correlation < 0,1909
yaitu pada butir 2, 5, 8, 10, 12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
perlu dilakukan pengujian validitas kembali untuk mendapatkan hasil
keseluruhan butir pernyataan adalah valid.
Tabel 3.12
Hasil Pengujian KeduaValiditas Keterampilan Berpikir
Kreatif
No. Item
rhitung
rtabel
Keterangan
1
0,295
0,1909
Valid
3
0,630
0,1909
Valid
4
0,542
0,1909
Valid
6
0,540
0,1909
Valid
7
0,523
0,1909
Valid
9
0,582
0,1909
Valid
11
0,582
0,1909
Valid
14
0,426
0,1909
Valid
15
0,607
0,1909
Valid
17
0,663
0,1909
Valid
18
0,591
0,1909
Valid
19
0,642
0,1909
Valid
22
0,519
0,1909
Valid
23
. 0,400
0,1909
Valid
24
0,611
0,1909
Valid
26
0,302
0,1909
Valid
28
0,527
0,1909
Valid
29
0,537
0,1909
Valid
(Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Keterampilan
Berpikir Kreatif Siswa Terlampir)
Tabel 3.12 merupakan hasil pengujian ulang setelah butir 2, 5, 8, 10,
12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27 dikeluarkan. Hasil dari table diatas
menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan telah valid yaitu
corrected item-total correlation keterampilan berpikir kreatif siswa >
0,1909.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas
adalah
untuk
mengetahui
sejauh
mana
hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula
(Siregar, 2013: 55). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Noor (2014: 24-25) tentang uji
reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut:
a. Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam
menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk
sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.
b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
pertanyaan.
c. Jika nilai alpha > 0.60, disebut reliabel.
Hasil
dari
pengujian
reliabilitas
variabel
tingkat
keterlaksanaan
pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif
siswa terdapat dalam tabel berikut:
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel
Tingkat
Keterlaksanaan
Pembelajaran
Aktif
Motivasi Belajar
Keterampilan
Berpikir Kreatif
Cronbach Alpha
Parameter
Keterangan
0,947
0,6
Reliabel
0,886
0,6
Reliabel
0,677
0,6
Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel
pembelajaran aktif, variabel motivasi belajar, dan variabel keterampilan
berpikir kreatif adalah reliabel (keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s
alpha > 0,6)
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan
statistik deskriptif. Deskriptif data adalah menggambarkan karakteristik
atau ukuran sekelompok data yang di analisis dengan menggunakan teknik
statistik (Siregar, 2013: 95). Analisis deskriptif bertujuan untuk
memaparkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar, dan keterampilan
berpikir kreatif, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II.
PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada
persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal
yang paling rendah. Persentil score pada persentl kurang dari 56 dan lebih
dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut
telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun, kiranya masih
terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah sekitar
persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih
tetap memperhitungkan keadaan. Nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai
berikut (Masidjo, 1995, 157-159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.14
Nilai Persentil PAP Tipe II
Nilai Persentil
81% - 100%
66% – 80%
56% – 65%
46% – 55%
<46%
Kategori Kecenderungan Variabel
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki
skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendeskripsikan
kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan
skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :
a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembalajaran Aktif
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 25 = 125
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 25 = 25
Skor :
25 + 81% (125 – 25) = 106
25 + 66% (125 – 25) = 91
25 + 56% (125 – 25) = 81
25 + 46% (125 – 25) = 71
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.15
Interval Skor Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Interval Skor
106 – 125
91 – 105
81 – 90
71 – 80
25 – 70
Kategori Kecenderungan Variabel
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
b. Variabel Motivasi Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 22 = 110
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 22 = 22
Skor :
22 + 81% (110 – 22) = 93,28 dibulatkan 93
22 + 66% (110 – 22) = 80,08 dibulatkan 80
22 + 56% (110 – 22) = 71,28 dibulatkan 71
22 + 46% (110 – 22) = 62,48 dibulatkan 62
Tabel 3.16
Interval Skor Motivasi Belajar Siswa
Interval Skor
Kategori Kecenderungan Variabel
93 – 110
Sangat Tinggi
80 – 92
Tinggi
71 – 79
Sedang
62 – 70
Rendah
22 – 62
Sangat Rendah
c. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 18 = 90
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 18 = 18
Skor :
18 + 81% (90 – 18) = 76,32 dibulatkan 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
18 + 66% (90 – 18) = 65,52 dibulatkan 66
18 + 56% (90 – 18) = 58,32 dibulatkan 58
18 + 46% (90 – 18) = 51,12 dibulatkan 51
Tabel 3.17
Interval Skor Keterampilan Berpikir Kreatif
Interval Skor
76 – 90
66 – 75
58 – 65
51 – 57
18 – 50
Kategori Kecenderungan Variabel
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
ada berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis
dapat dilakukan. Pengujian didasarkan pada pengujian normalitas
bivariat yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. Ketentuannya
adalah sebagai berikut: Jika RSquare lebih besar dari 0,8 maka data
tersebut berdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika RSquare lebih kecil
dari 0,8 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.
b. Pengujian Hipotesis
1) Rumusan Hipotesis
a) Hipotesis Pertama
𝐻𝑜 =
Tidak
ada
keterlaksanaan
hubungan
positif
pembelajaran
antara
aktif
akuntansi dengan motivasi belajar siswa.
pada
tingkat
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
𝐻𝑎 =
Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktifpada materi akuntansi dengan
motivasi belajar siswa.
b) Hipotesis Kedua
𝐻𝑜 =
Tidak
ada
hubungan
keterlaksanaan
positif
pembelajaran
aktif
antara
pada
tingkat
materi
akuntansi dengan keterampilan berfikir kreatif siswa.
𝐻𝑎 =
Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan
keterampilan berfikir kreatif siswa.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama hingga keempat ini dilakukan
berdasarkan rumus rumus korelasi product moment yaitu dengan
(Noor, 2014:77):
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝐧(∑ 𝐱𝐲) − (∑ 𝐱) (∑ 𝐲)
√{𝐧(∑ 𝐱 𝟐 ) − (∑ 𝐱)𝟐 }{𝐧(∑ 𝐲 𝟐 ) − (∑ 𝐲)𝟐 }
Keterangan:
N = jumlah responden
x = nilai tiap item
y = nilai total item
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menentukan arah dari variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi
tersebut berkisar (𝑟𝑠 ) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Berikut ini disajikan tabel
tentang korelasi dan kekuatan hubungan variabel menurut Siregar
(2013: 251-251):
Tabel 3.18
Tingkat Hubungan Variabel
No
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai Korelasi
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan
Sangat Lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat Kuat
3) Penarikan Kesimpulan
a. Jika nilai Sig.(1-tailed) < α = 0,01, maka 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎
diterima. Artinya, ada hubungan positif antara pembelajaran
aktif dan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(1tailed) > α = 0,01, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak. Artinya,
tidak ada hubungan positif antara pembelajaran aktif dan
motivasi belajar siswa.
b. Jika nilai Sig.(1-tailed) < α = 0,01, maka 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎
diterima. Artinya, ada hubungan positif antara pembelajaran
aktif dan kemampuan berfikir kreatif siswa. Sebaliknya, jika
nilai Sig.(1-tailed) > α = 0,01, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎
ditolak.
Artinya,
tidak
ada
hubungan
positif
antara
pembelajaran aktif dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMA Negeri 3 Yogyakarta
1. Alamat
Jalan Laksda Laut Yos Sudarso No. 7, Kotabaru, Gondokusuman,
Kotabaru, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah bewawasan
global, berbudaya, dan berkepribadian nasional, berbasis teknologi
informasi yang mampu menyiapkan generasi penerus yang memiliki
iman, taqwa, budi pekerti luhur, terdidik dan kemampuan sebagai
kekuatan garda terdepan dalam membangun Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
b. Misi
1) Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa
SMA Negeri 3 Yogyakarta sesuai dengan tujuan pendidikan
sekolah menengah atas dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional.
2) Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa SMA Negeri
3 Yogyakarta untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagai dasar
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, baik
nasional maupun internasional.
3) Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai anak
Indonesia yang memiliki intaq, budi pekerti luhur, jiwa
kepemimpinan,
mandiri,
berwawasan
kebangsaan,
saling
menghargai dan menghormati serta hidup berkerukunan dalam
kebhinekaan, baik dalam lingkungan lokal, nasional maupun
internasional.
3. Sejarah Singkat
SMA Negeri 3 Yogyakarta sudah berdiri sejak zaman penjajahan
Belanda. Bahkan, sekolah ini telah ada sejak tahun 1918, karena sebuah
dokumen menunjukkan bahwa pada tanggal 30 Februari 1938, sekolah ini
merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Sampai dengan pecahnya Perang
Dunia II (Desember 1941), sekolah ini dikenal dengan nama AMS
(Algemeene Middelbare School) afdeling B. Saat itu, sekolah ini hanya
diisi oleh mereka dari golongan elite pribumi.
AMS afd. B berganti nama menjadi SMT (Sekolah Menengah Tinggi)
bagian A dan bagian B pada masa pendudukan Jepang, tahun 1942. Hingga
akhirnya, tanggal 19 September 1942, didukung oleh Kepala Sekolah saat
itu (Alm. RJ. Katamsi) berdiri organisasi pelajar sekolah ini yang diberi
nama PADMANABA. Padma dalam bahasa Sanskerta berarti teratai merah
atau dalam Bahasa Latin adalah Nelumbium speciosum. Pada masa itu,
sekolah ini juga biasa dikenal dengan nama SMT Kotabaru. Hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sekarang, tanggal 19 September selalu diperingati sebagai Hari Lahir
Padmanaba dengan serangkaian acara yang diselenggarakan oleh para
peserta didik aktif, alumni, guru dan karyawan, dan segenap keluarga
besar Padmanaba yang dikenal sebagai Pekan Peringatan Hari Padmanaba
(PPHP), yang pada tahun 2013 ini adalah PPHP ke-71.
Tahun 1948, sekolah ini terbagi menjadi dua, yaitu SMA A di Jalan
Pakem 2 dan SMA B di Jalan Taman Krida 7. Pada tanggal 21 Desember
1948, sekolah ini diduduki Belanda. Tanggal 6 Juni 1949, SMA B berhasil
dibuka kembali dengan pendidikan yang lebih berkualitas. Tahun 1956,
SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi
SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah pimpinan kepala Sekolah Ibu
Mujono Probopranowo.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, sekolah ini bernama SMU
(Sekolah
Menengah
Umum)
Negeri
3
Yogyakarta,
tetapi
sejak
diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan mulai tahun 2004, diubah lagi menjadi SMA Negeri 3
Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas sampai sekarang masih
mengenalnya sebagai "SMA Padmanaba" atau "SMA 3 Bhe".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. SMA Negeri 8 Yogyakarta
1. Alamat
Jalan Sidobali No. 1, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55165
2. Visi dan Misi
a. Visi
Dengan semangat kerja keras dan dedikasi tinggi SMA Negeri 8
Yogyakarta bertekad untuk mempersiapkan dan mengantarkan anak
didik mencapai cita-cita luhur.
b. Misi
1) Meningkatkan mutu pembelajaran.
2) Memberdayakan
peserta
didik
menjadi
manusia
Indonesia
seutuhnya.
3) Meningkatkan
komitmen
dan
profesionalisme
tenaga
kependidikan.
4) Menciptakan lingkungan yang kondusif.
5) Menciptakan budaya damai dan anti kekerasan.
3. Sejarah Singkat
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Nomor 235/O/1973 tertanggal 18 Desember 1973, Sekolah
Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) di Indonesia sejumlah 34
buah sekolah (termasuk SMPP 10 Yogyakarta) pada Selasa Pahing, 8
Januari 1974, kegiatan belajar mengajar SMPP 10 Yogyakarta dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menempati gedung baru berlantai dua. Sebagai penyelenggara kegiatan
proses belajar mengajar di serahkan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang
waktu itu dipimpin oleh Bapak R. Muh. Solihin, dengan jumlah siswa
196 orang terbagi dalam 5 kelas.
Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang
karyawan tata usaha dengan resmi dimutasi dari SMA Negeri 5
Yogyakarta ke SMPP 10 Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1976 SMA 5
Yogyakarta dipindahkan ke lokasi baru yaitu Desa Tinalan, Kecamatan
Kotagede Yogyakarta. Oleh karena itu SMPP 10 Yogyakarta harus
berusaha melengkapi meja dan kursi siswa yang jumlahnya tidak sedikit.
Namun kerjasama sekolah dengan BP-3 serta bantuan Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta maka kekurangan tersebut dapat diatasi.
Tahun pelajaran 1977 SMPP 10 Yogyakarta ditunjuk oleh
Depdikbud menjadi sekolah Pradiseminasi untuk sistem pengajaran
dengan modul. Pada tahun pelajaran 1980/1981, nama SMPP 10
Yogyakarta semakin terkenal dalam masyarakat. Akibatnya animo untuk
masuk SMPP 10 Yogyakarta semakin besar. Pada tahun pelajaran
1982/1983 SMPP 10 Yogyakarta mendapat kepercayaan Dekdikbud
untuk melaksanakan sistem belajar tuntas (Mastery Learning) pendekatan
seluruh kelas (pada waktu itu jumlah kelas 12 buah, masing-masing
tingkat 4 kelas). Tahun pelajaran 1985/1986 terjadi perubahan nama
SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA 8 Yogyakarta. Pada tahun ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
diberlakukan kurikulum 1984 dengan penjurusan di kelas dua dengan 4
program pilihan yaitu A1 untuk program IPA, A2 program Biologi, A3
program IPS dan A4 program ilmu pengetahuan Bahasa.
Riwayat singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak dapat
meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan
SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta.
Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0353/O/1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang
perubahan nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP)
menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya dengan instruksi
Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
01/F/96 tertanggal 17 Januari 1986 tentang perubahan nama SMPP 10
Yogyakarta menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Dengan perjuangan sekuat tenaga baik kepala sekolah, guru,
karyawan, siswa, selangkah demi selangkah prestasi SMA 8 terus
meningkat baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat
dari rata-rata nem EBTANAS maupun keberhasilan dalam menempuh
UMPTN dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Prestasi non
akademik (bersifat Ekstrakurikuler) hal ini dapat dari peroleh
penghargaan/ piala/ trofi kejuaraan apabila dibuat rata-rata dalam satu
bulan mendapat 5-10 buah tropi kejuaraan dalam berbagai kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
C. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
1. Alamat
Jalan Sabirin No. 1-3, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Berkepribadian utuh, berbela rasa, cerdas, dan berwawasan global.
b. Misi
1) Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya
perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, santun,
dan tangguh.
2) Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual,
kreatif,
mandiri, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab berasaskan
iman Katolik.
3) Membangun keunggulan akademik berbasis teknologi.
4) Menanamkan wawasan kebangsaan.
5) Menanamkan wawasan global.
3. Sejarah Singkat
Atas hasil permufakatan antara Rm. A. Djojoseputro SJ dan sustersuster St. Carolus Borromeus serta didukung oleh Mgr. A. Sugijopranoto
SJ, pada tanggal 19 Agustus 1948 didirikan Sekolah Menengah Atas
Kanisius (SMA K). Sekolah ini ada dua bagian, bagian putra dipimpin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
oleh romo-romo Jesuit dan bagian putri dipimpin suster-suster St. Carolus
Borromeus.
SMA K bagian putra dipimpin oleh Rm. B. Dumarno SJ dengan
mengambil St. Joanes De Britto sebagai pelindung, yang sekarang menjadi
SMA Kolese De Britto. SMA K bagian putri dipimpin oleh Sr. Chatarinia
CB dengan mengambil nama pelindung STELLA DUCE, yang berarti
Bintang Pembimbing, dan sekarang menjadi SMA Stella Duce.
Tanggal 30 Juni 1949 Belanda meninggalkan Yogyakarta. Sr.
Chatarinia CB dan Sr. Bernadia CB memboyong murid-muridnya ke Jalan
Sumbing (sekarang Jalan Sabirin) dari Jalan Code 4. Sejak Agustus 1949
berlangsunglah kegiatan belajar-mengajar di Jalan Sumbing 1. Untuk
menampung pelajar dari luar kota Yogyakarta didirikanlah Asrama Putri
Stella Duce di Terban Taman (sekarang Jl. Colombo). Tahun 1973 asrama
yang berada di Jalan Sabirin 3 dipindahkan ke Jalan Supadi 5. Tahun 1987
gedung asrama di Terban Taman dibongkar dan didirikan gedung
provinsialat Suster-suster CB, asrama dipindahkan ke Samirono, tepatnya
dibelakang Asrama Syantikara. Sampai sekarang ada dua asrama putri
Stella Duce yaitu di Samirono dan di Jalan Supadi 5.
Untuk mewadahi sekolah-sekolah yang ada, suster-suster St.
Carolus
Borromeus
TARAKANITA,
dari
mendirikan
bahasa
yayasan
Sansekerta
yang
yang
diberi
berarti
nama
Bintang
Pembimbing. Yayasan ini didirikan pada tanggal 29 April 1952, dan
pertama kali diketuai Sr. Ursulia CB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Seiring dengan perkembangan zaman dan dahsyatnya tantangan,
upaya untuk terus meningkatkan SMA Stella Duce 1 menjadi lembaga
pendidikan generasi muda putri yang terdepan terus diupayakan. Hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya peringkat ”A” pada Akreditasi Sekolah
tahun 2008, berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 22 November 2008
dengan No. Sertifikat
Ma.000051. Keberhasilan sebuah institusi
pendidikan tidak hanya diukur dengan suksesnya penyelenggaraan,
ketersediaan sarana prasarana fisik, staf pengajar yang andal dan struktur
kurikulum yang komprehensif, akan tetapi sejauh mana institusi tersebut
berhasil menciptakan lulusan yang handal dan berhasil diterima di banyak
Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta baik dalam negeri maupun
luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini terdiri dari data tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas XII
IIS SMA di wilayah Kota Yogyakarta. Data tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik
dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas XII IIS.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017. Penelitian ini dilakukan
di sekolah yang telah menerapan Kurikulum 2013 di Wilayah Kota
Yogyakarta yaitu SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA Stella Duce 1.
Subjek dari penilitian ini adalah peserta didik kelas XII IIS SMA di
sekolah-sekolah tersebut. Kursioner yang diberikan kepada responden
sebanyak 121 sedangkan kuesioner yang tidak terisi adalah 15 kuesioner.
Tabel 5.1
Responden Penelitian
Kuesioner
No.
Nama Sekolah
Sampel
Tidak Terisi
1 SMA Negeri 3
14
0
2 SMA Negeri 8
18
0
3 SMA Stella Duce 1
89
15
121
15
Total
66
Responden
14
18
74
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a. Asal Sekolah
Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan asal
sekolah:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
Jumlah
Frekuensi
No.
Asal Sekolah
Responden
Relatif
1 SMA Negeri 3
14
13,2%
2 SMA Negeri 8
18
17%
3 SMA Stella Duce 1
74
69,8%
106
100%
Tabel 5.2 menunjukan bahwa jumlah siswa menjadi responden
adalah 106 siswa, dengan rincian sebagai berikut: SMA Negeri 3
berjumlah 14 siswa, SMA Negeri 8 berjumlah 18 siswa, dan SMA
Stella Duce berjumlah 74 siswa.
b. Jenis Kelamin
Berikut adalah distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan jenis
kelamin:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Frekuensi Relatif
1
Laki-laki
7
6,6%
2
Perempuan
99
93,4%
Jumlah
106
100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden peneltian
sebanyak 106 dengan 7 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 99 siswa
berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa
responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Deskripsi Variabel
Di dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 3 variabel,
yaitu tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan
keterampilan
berpikir
kreatif.
Variabel-variabel
tersebut
akan
dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II.
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai keterlaksanaan
pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif
siswa. variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP
tipe II. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang
diperoleh:
Tabel 5.4
Interpretasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
No
1
2
3
4
5
Interval Skor
106 – 125
91 – 105
81 – 90
71 – 80
25 – 70
F
25
47
18
9
7
106
FR
23,6%
44,3%
17%
8,5%
6,6%
100%
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki persepsi
tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kategori
sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi adalah 47 siswa
(44,3%), kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori rendah
adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa
(6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sering muncul (modus) = 97. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran aktif yang dialami sebagian besar siswa
tinggi.
b. Motivasi Belajar
Berikut tabel kategori dan interpretasi motivasi belajar atas data
yang diperoleh:
Tabel 5.5
Interpretasi Motivasi Belajar Siswa
No
1
2
3
4
5
Interval Skor
93 – 110
80 – 92
71 – 79
62 – 70
22 – 61
F
41
44
16
2
3
106
FR
38,7%
41,5%
15,1%
1,9%
2,8%
100%
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki motivasi
belajar dengan kategori sangat tinggi adalah 41 siswa (38,7%),
kategori tinggi adalah 44 siswa (41,5%), kategori sedang adalah 16
siswa (15,1%), kategori rendah adalah 2 siswa (1,9%), dan kategori
sangat rendah adalah 3 siswa (2,8%). Dalam variabel ini diperoleh
hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 88,3; nilai tengah
(median) = 89,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 88. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki
motivasi belajar yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Keterampilan Berpikir Kreatif
Berikut tabel kategori dan interpretasi keterampilan berpikir kreatif
atas data yang diperoleh:
Tabel 5.6
Interpretasi Keterampilan Berpikir Kreatif
No
1
2
3
4
5
Interval Skor
76 – 90
66 – 75
58 – 65
51 – 57
18 – 50
F
14
33
35
19
5
106
FR
13,2%
31,1%
33%
18%
4,7%
100%
Kriteria
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat Rendah
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki
keterampilan berpikir kreatif dengan kategori sangat tinggi adalah 14
siswa (13,2%), kategori tinggi adalah 33 siswa (31,1%), kategori
sedang adalah 35 siswa (33%), kategori rendah adalah 19 siswa (18%),
dan kategori sangat rendah adalah 5 siswa (4,7%). Dalam variabel ini
diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 64,4; nilai
tengah (median) = 63; dan nilai yang sering muncul (modus) = 62.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki keterampilan yang sedang dalam berpikir kreatif.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi
dengan Motivasi Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.7
Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Siswa
Dependent Variable:chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation R Square
Linear
.293
F
43.128
df1
df2
1
104
Sig.
.000
Constant
.044
b1
.007
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar
diperoleh nilai Rsquare= 0,293 < 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan motivasi belajar cenderung berdistribusi tidak
normal.
b. Tingkat Keterampilan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi
dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Tabel 5.8
Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Dependent Variable:chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation R Square
Linear
.293
F
43.128
df1
df2
1
104
Sig.
.000
Constant
.044
b1
.007
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kreatif diperoleh nilai Rsquare= 0,293 < 0,8, maka dapat disimpulkan
bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada
materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif cenderung
berdistribusi tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa cenderng berdistribusi tidak
normal (R Square < 0,8). Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman
yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
1. Pengujian Hipotesis I
a. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Motivasi Belajar
Ho:
Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa
Ha:
Ada
hubungan
positif
antara
tingkat
keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.9
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif
pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar
Pembelajaran. Motivasi.
Aktif
Belajar
Spearman's
rho
1.000
.643**
.
.000
106
106
.643**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Pembelajaran Correlation
Aktif
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Motivasi
Belajar
Correlation
Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = +0,643. Nilai tersebut menunjukkan menunjukkan
bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan
motivasi belajar siswa adalah positif dengan kategori kuat. Hubungan
positif yang dimaksud adalah semakin baik tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif maka memiliki kecenderungan meningkatkan
motivasi belajar siswa. Hubungan pada kategori kuat dikarenakan
berada pada nilai korelasi antara 0,60-0,79. Pada tabel 5.9 nilai Sig (1tailed) adalah sebesar 0,00 yang menunjukkan adanya hubungan
tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi
dengan motivasi belajar siswa yang signifikan, dikarenakan nilai Sig
(1-tailed) = 0,00 < α 0,01. Dapat diartikan bahwa Ha diterima atau
terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dengan motivasi belajar siswa. Dengan demikian maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa dapat
digeneralisasikan pada populasinya.
b. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Ho:
Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran
aktif
pada
materi
akuntansi
dengan
keterampilan berpikir kreatif siswa.
Ha:
Ada
hubungan
pembelajaran
positif
aktif
antara
pada
tingkat
materi
keterlaksanaan
akuntansi
dengan
keterampilan berpikir kreatif siswa.
Tabel 5.10
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif
pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Pembelajaran
Aktif
Spearman's
rho
1.000
.616**
.
.000
106
106
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Pembelajaran Correlation
Aktif
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Berpikir
Kreatif
Berpikir
Kreatif
Correlation
Coefficient
.616
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Berdasarkan tabel 5.10 tampak bahwa Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = +0,616. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif adalah positif dengan
kategori kuat. Hubungan positif yang dimaksud adalah semakin baik
tingkat
keterlaksanaan
pembelajaran
aktif
maka
memiliki
kecenderungan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Hubungan pada kategori kuat dikarenakan berada pada nilai korelasi
antara 0,60-0,79. Pada tabel 5.10 nilai Sig (1-tailed) adalah 0,00 yang
menunjukkan adanya hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi yang signifikan, dikarenakan Sig (1-tailed)
= 0,00 < α 0,01. Dapat diartikan Ha diterima atau tedapat hubungan
positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan
berpikir kreatif siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dapat digeneralisasikan
pada populasinya.
D. Pembahasan
1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Motivasi Belajar
Dari hasil analisis data terdapat 106 siswa yang menjadi responden
dalam penelitian, persepsi siswa tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
dengan kategori sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi
adalah 47 siswa (44,3%) , kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori
rendah adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
(6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang sering
muncul (modus) = 97. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran
aktif yang dialami oleh sebagian besar responden tinggi. Sementara itu
pada motivasi belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 41 siswa
(38,7%), kategori tinggi adalah 44 siswa (41,5%), kategori sedang adalah
16 siswa (15,1%), kategori rendah adalah 2 siswa (1,9%), dan kategori
sangat rendah adalah 3 siswa (2,8%). Dalam variabel ini diperoleh hasil
perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 88,3; nilai tengah (median) =
89,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 88 menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa sebagian besar tinggi. Jika dilihat dari pengujian
analisis data untuk menguji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran
aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa, diketahui
bahwa memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini berdasarkan
perhitungan hipotesis yaitu dengan korelasi Spearman’s rho dengan nilai
asymp. Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01.
Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi siswa tentang tingkat
keterlaksanaan pembelajara aktif adalah tinggi. Pada motivasi belajar
menunjukkan kategori yang tinggi pula. Sementara itu nilai korelasi
tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar
menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan
kategori kuat. Hal ini disebabkan hubungan yang sensitif antara kedua
variabel. Hubungan sensitif dapat terjadi ketika semua responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
cenderung menjawab setiap butir pertanyaan dengan skor yang tinggi
untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor tinggi
untuk variabel motivasi belajar sehingga kedua variabel menjadi kuat.
Sedangkan hubungan yang kurang sensitif antara tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa terjadi karena tidak
semua responden memiliki kecenderungan untuk menghasilkan skor yang
tinggi untuk kedua variabel, melainkan skor tinggi untuk tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor rendah untuk motivasi belajar
siswa atau sebaliknya.
Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan derajat
hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan
motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator
pembelajaran aktif oleh Zulfahmi (2003: 278) yaitu pembelajaran
didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa. Tujuan
pembelajaran
terlebih
dahulu
dikomunikasikan
sebelum
proses
pembelajaran dilaksanakan. Tujuan pembelajaran merupakan dasar dari
suatu pembelajaran atau sesuatu yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Siswa mengetahui ke mana arah pembelajaran akan
berlangsung dan berusaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
usaha mencapai tujuan, siswa tidak hanya diam namun akan turut aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi belajar
akan terpacu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ada. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
akan membuat siswa lebih bersemangat dan aktif terlibat dalam proses
pembelajaran.
Uraian di atas sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Hollingsworth (2008: viii) yaitu pembelajaran aktif itu siswa belajar secara
aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental
ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat,
berkesinambungan,
kuat,
dan
efektif.
Pembelajaran
aktif
akan
menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa bersemangat dan
giat ketika mengikuti setiap kegiatan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, pembelajaran aktif dengan motivasi belajar
siswa memiliki hubungan yang positif. Hubungan positif ini menunjukkan
apabila pembelajaran aktif meningkat maka motivasi belajar siswa
meningkat, begitu pula apabila pembelajaran aktif menurun maka motivasi
belajar siswa akan menurun. Pembelajaran aktif dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa, karena siswa tidak hanya diam mendengarkan
namun terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan hal tersebut
menimbulkan semangat belajar dalam diri siswa. Berdasarkan uraian
diatas bahwa pembelajaran aktif dengan minat belajar siswa memiliki
hubungan positif yang kuat, maka dapat dijelaskan bahwa pembelajaran
aktif dengan motivasi belajar siswa dapat berjalan secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi
Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Dari hasil analisis data terdapat 106 siswa yang menjadi responden
dalam penelitian, persepsi siswa tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
dengan kategori sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi
adalah 47 siswa (44,3%) , kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori
rendah adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa
(6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean)
diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang sering
muncul (modus) = 97. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran
aktif yang dialami oleh sebagian besar responden tinggi. sementara itu
pada keterampilan berpikir kreatif yang memiliki kategori sangat tinggi
adalah 14 siswa (13,2%), kategori tinggi adalah 33 siswa (31,1%), kategori
sedang adalah 35 siswa (33%), kategori rendah adalah 19 siswa (18%),
dan kategori sangat rendah adalah 5 siswa (4,7%). Dalam variabel ini
diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 64,4; nilai
tengah (median) = 63; dan nilai yang sering muncul (modus) = 62. Jika
kita melihat dari hasil analisis data untuk menguji hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan
keterampilan berpikir kreatif memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini
berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu dengan korelasi Spearman’s rho
dengan nilai asymp. Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi siswa tentang tingkat
keterlaksanaan pembelajara aktif adalah tinggi. Sementara keterampilan
berpikir kreatif menunjukkan kategori yang sedang. Nilai korelasi tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif
menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan
kategori kuat. Hal ini disebabkan hubungan yang sensitif antara kedua
variabel. Hubungan sensitif dapat terjadi ketika semua responden
cenderung menjawab setiap butir pertanyaan dengan skor yang tinggi
untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor tinggi
untuk variabel keterampilan berpikir kreatif sehingga kedua variabel
menjadi kuat. Sedangan hubungan yang kurang sensitif anatara tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif
terjadi karena tidak semua responden memiliki kecenderungan untuk
menghasilkan skor yang tinggi untuk kedua variabel, melainkan skor
tinggi untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor rendah
untuk keterampilan berpikir kreatif siswa atau sebaliknya.
Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan derajat
hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan
keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan salah satu
indikator pembelajaran aktif oleh Zulfahmi (2003: 278) yaitu adanya
perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi pembelajaran.
Perspektif baru tentang topik atau materi sesuai dengan pengalaman siswa
ketika melakukan proses penemuan dan pemecahan masalah. Siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
aktif melalui menanya, menanggapi, menyanggah, atau mengusulkan
sesuatu mengenai topik atau materi pembelajaran. Setiap siswa memiliki
pemikiran yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Dari
perbedaan pemikiran tersebut akan memicu siswa untuk menanggapi atau
memunculkan pertanyaan baru. Siswa menjadi semakin aktif dan
menciptakan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam
proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan, hal ini sesuai dengan apa yang telah diuraian di atas.
Pembelajaran aktif akan menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa
sehingga siswa giat dan aktif dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran.
Selain berhubungan, pembelajaran aktif dengan kemampuan
berpikir kreatif siswa memiliki hubungan positif antara keduanya.
Hubungan positif ini menunjukkan bahwa jika pembelajaran aktif
meningkat maka keterampilan berpikir kreatif siswa akan meningkat,
begitu pula apabila pembelajaran aktif menurun maka keterampilan
berpikir kreatif siswa akan menurun pula. Pembelajaran aktif dapat
menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa, ketika siswa berusaha
untuk mengemukakan gagasan – gagasan atau ide – ide baru tentang topik
atau materi pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kreatif siswa memiliki hubungan positif yang kuat, sehingga dapat
dijelaskan bahwa pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif
dapat berjalan secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi
dengan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan
dengan nilai Spearman’s rho = +0,643; sig (1-tailed) = 0,000 < α 0,01.
Hubungan positif ini dapat berarti bila pembelajaran aktif pada materi
akuntansi meningkat maka motivasi belajar siswa juga meningkat.
2. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi
akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif. hasil penelitian ini
dibuktikan dengan nilai Spearman’s rho = +0,616; sig (1-tailed) = 0,000 <
α 0,01. Hubungan positif ini berarti bila pembelajaran aktif pada materi
akuntansi meningkat maka keterampilan berpikir kreatif siswa juga
meningkat.
B. Keterbatasan
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian
ini. Peneliti tidak dapat dengan penuh memantau keseriusan dan kejujuran siswa
dalam mengisi kuesioner tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif,
motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif siswa, meskipun dalam
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
proses pengisisan kuesioner peneliti berusaha terlibat secara langsung dan
menjelaskan kepada siswa untuk menjawab setiap butir pernyataan dengan
benar.
C. Saran
Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada hubungan positif tingkat
keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi
belajar siswa pada kategoti kuat. Penulis menyarankan supaya
pembelajaran aktif yang sudah baik dapat ditingkatkan. Supaya motivasi
belajar siswa dapat tumbuh atau semakin naik, guru dapat membuat
suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan
dengan mengisi pembelajaran dengan games dan siswa selalu terlibat
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan
pembelajaran aktif pada materi akuntasi dengan keterlaksanaan berpikir
kreatif dengan kategori kuat. Penulis menyarankan supaya pembelajaran
aktif yang sudah baik dapat dipertahankan. Untuk tetap dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, guru dapat memberikan
permasalahan untuk dipecahkan atau ditanggapi oleh siswa. Sehingga
siswa dapat terpacu untuk mengutarakan gagasan atau ide yang sesuai
dengan permasalahan dalam pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian ulang dengan
sampel yang lebih representatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT Penerbit Pustakarya.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif: Meningkatkan
Keasyikan di Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung:
PT Refika Aditama
Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran: Prespektif Guru dan Siswa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Dari Pembelajaran Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta:
PT Gramedia.
Olson, W. Robert. 1989. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.
Rawlinson, J. Geoffrey. 1989. Berfikir Kreatif dan Sumbangan Saran. Jakarta
Barat: Binarupa Aksara.
Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudarma, Momon. 2013. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Uno, Hamzah B. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Uno, Hamzah; Umar, Kudrat; dan Panjaitan, Keysar. 2014. Variabel Penelitian
Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: PT Ina Publikatama
Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar Dengan Pendekatan
PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,
Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zulfahmi. 2013. Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1 nomor 4 Indikator Pembelajaran Aktif
dalam Konteks Pengimplementasian Pendekatan Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).
www.jurnaljournal.tarbiyahiainib.ac.id.
Homepage SMA Stella Duce 1. Tersedia: http://sma-stece.tarakanita.or.id/sejarahsekolah.html
Website
SMA
Negeri
8
Yogyakarta.
http://delayotashs.blogspot.co.id/2009/11/about-delayota.html
Tersedia:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 1
Data SMA Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 2
Kuesioner Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF
PADA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Pendidikan Akuntansi
FKIP - Universitas Sanata Dharma
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hal
: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansi
di Kabupaten Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian
dengan judul ”Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Pada
Pelajaran Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir
Kreatif”. Penelitian ini dimaksudkan untuk penyelesaian tugas akhir (skripsi).
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi
responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab
keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan
jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya
digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner
ini akan mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Januari 2017
Hormat saya,
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Siswa
:
……………………........................……
Jenis Kelamin
:
 Laki-laki
 Perempuan
(Pilih salah satu; tandai dengan tanda silang (X))
Kelas
:
X
 XI
 XII
Jurusan
Bahasa
:
 IPA
 IPS

 ......................................................
Nilai Rapor Mapel. Akuntansi
:
………..…….....................................
BAGIAN I
TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF
INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan
cara memilih satu dari alternatif berikut ini: TP = jika isi pernyataan tersebut
TIDAK PERNAH dilakukan; Jr = jika isi pernyataan tersebut JARANG
dilakukan; Kk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukan;
Sr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukan; Sl = jika isi pernyataan
tersebut SELALU dilakukan.
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah ...
1
inovatif sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
orientasi para siswa sebagai pembelajar
akuntansi (misal: materi tidak selalu
diberikan dalam bentuk ceramah dan latihan
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
soal saja)
2
disampaikan tujuannya secara jelas pada awal
pembelajaran topik/materi pembelajaran baru
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
3
mengkaji masalah/kasus akuntansi yang jelas,
nyata, dan relevan dengan topik yang
dipelajari
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
4
menekankan pada kemampuan siswa
menyelesaikan masalah/kasus baik secara
individual ataupun kelompok
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
5
menginformasikan langkah-langkah dan
rambu-rambu yang jelas untuk setiap
penyelesaian masalah/kasus akuntansi
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
6
memungkinkan siswa dapat mengaitkan
pengetahuan baru yang diperoleh di kelas
dengan kenyataan hidup di
keluarga/masyarakat
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
7
membuat para siswa menyadari pentingnya
belajar akuntansi dan memanfaatkannya
dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
8
membuat para siswa memiliki pandangan
baru tentang bagaimana praktik pencatatan
yang sistematis dilakukan di berbagai unit
bisnis
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
9
memberikan keleluasaan setiap siswa untuk
mengeksplorasi (mengembangkan)
pengetahuan yang dipelajari melalui
bertanya, menanggapi, menyanggah, atau
mengungkapkan ide kepada teman-teman dan
guru
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah ...
10
menyadarkan para siswa akan pentingnya
nilai-nilai akuntansi dalam hidup mereka
(seperti: kejujuran, tanggung jawab,
ketelitian, dll)
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
11
menyadarkan para siswa akan keterkaitan
yang erat antara akuntansi dan bidang-bidang
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
ilmu lainnya
12
membuat para siswa menjadi pribadi yang
lebih terbuka terhadap hasil-hasil
pembelajaran yang mereka capai (misal:
dapat menerima hasil akhir pembelajaran
karena telah sesuai dengan usaha yang
dilakukan)
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
13
menyadarkan para siswa tentang hal-hal
mana yang telah mereka kuasai dan hal mana
yang belum
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
14
menggunakan media yang tepat sehingga
memudahkan siswa memahami materi
pembelajaran
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
15
mendorong setiap siswa menjadi pribadi yang
mandiri dan bertanggung jawab dalam belajar
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
16
membuat setiap siswa menyadari bahwa
capaian hasil belajar merupakan cerminan
usaha mereka selama proses belajar
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
17
melibatkan aktivitas mental siswa, misal:
mengingat atau memahami konsep/teori yang
menjadi materi pembelajaran
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
18
melibatkan aktivitas fisik dari para siswa,
misalnya: bertukar tempat dengan teman,
maju ke depan kelas, menempel sesuatu, dll
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
19
menuntut keterampilan dari para siswa,
misalnya: keterampilan bertanya,
berpendapat, mengomunikasikan hasil
diskusi, dll
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
20
menciptakan suasana yang aktif dan
menyenangkan bagi para siswa
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
21
berlangsung secara demokratis sehingga
siswa menjadi terlatih untuk saling
menghargai satu sama lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
22
melatih setiap siswa untuk mampu saling
bekerja sama secara positif, khususnya dalam
penyelesaian tugas kelompok
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
23
melatih setiap siswa mampu berkomunikasi
dengan baik, baik kepada teman-teman
maupun guru
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
24
mendorong siswa untuk mampu
merefleksikan (memaknai) tentang apa yang
telah dipelajari, apa yang sudah atau belum
dikuasai, mengambil manfaat dari apa yang
dipelajari, mengembangkan apa yang sudah
dipelajari, dll
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
25
memberikan kesempatan yang kepada siswa
untuk memberikan evaluasi terhadap
metode/strategi pembelajaran yang
diterapkan oleh guru
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
25
memberikan kesempatan yang kepada siswa
untuk memberikan evaluasi terhadap
metode/strategi pembelajaran yang
diterapkan oleh guru
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
BAGIAN II
MOTIVASI BELAJAR
INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan
cara memilih satu dari alternatif berikut ini: Sts = jika isi pernyataan tersebut
SANGAT TIDAK SETUJU; Ts = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU
; Rr = jika isi pernyataan tersebut RAGU-RAGU; S = jika isi pernyataan
tersebut SETUJU; Ss = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU.
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
Saya belajar akuntansi, karena saya ...
1
senang mempelajari sesuatu yang baru
Sts
Ts
Rr
S
Ss
2
ingin menyiapkan diri untuk pekerjaan
yang telah saya pilih di masa depan
Sts
Ts
Rr
S
Ss
3
bahagia saat mampu meningkatkan
kemampuan/potensi saya
Sts
Ts
Rr
S
Ss
4
bahagia saat menemukan sesuatu yang
baru yang belum pernah saya pelajari
sebelumnya
Sts
Ts
Rr
S
Ss
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
5
ingin memiliki wawasan lebih luas pada
bidang pekerjaan yang saya sukai
Sts
Ts
Rr
S
Ss
6
ingin menyelesaikan studi dengan hasil
yang memuaskan
Sts
Ts
Rr
S
Ss
7
menginginkan kehidupan yang lebih baik
di kemudian hari
Sts
Ts
Rr
S
Ss
8
merasa senang jika dapat berdiskusi dengan
teman dan guru tentang materi yang
dipelajari
Sts
Ts
Rr
S
Ss
9
ingin menyelesaikan tugas-tugas yang sulit
secara mandiri
Sts
Ts
Rr
S
Ss
10
ingin menunjukkan kepada orang lain
sebagai pribadi yang berhasil dalam belajar
Sts
Ts
Rr
S
Ss
11
menghadapi ulangan atau ujian semesteran
Sts
Ts
Rr
S
Ss
12
akan diberikan apresiasi oleh guru untuk
capaian keberhasilan saya
Sts
Ts
Rr
S
Ss
13
ingin memperoleh hasil belajar yang
optimal
Sts
Ts
Rr
S
Ss
14
ingin sekedar memenuhi batas bawah
kelulusan yang ditetapkan guru untuk
ulangan/kuis/ujian
Sts
Ts
Rr
S
Ss
15
tertarik dengan tayangan video yang
diputar saat pembelajaran di kelas
Sts
Ts
Rr
S
Ss
16
kurang mampu menyerap materi saat
pembelajaran di kelas yang dilaksanakan
dengan metode diskusi
Sts
Ts
Rr
S
Ss
17
ingin tahu lebih banyak hal dari materi
yang saya pelajari
Sts
Ts
Rr
S
Ss
18
berkeinginan dapat menyampaikan
idea/gagasan tertentu saat diskusi
kelompok
Sts
Ts
Rr
S
Ss
19
merasa ruangan kelas nyaman digunakan
untuk belajar
Sts
Ts
Rr
S
Ss
Saya belajar akuntansi, karena saya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
NO
PERNYATAAN
TANGGAPAN
20
ingin dihargai teman yang mengalami
kesulitan belajar
Sts
Ts
Rr
S
Ss
21
senang dengan strategi pembelajaran yang
dipilih guru
Sts
Ts
Rr
S
Ss
22
merasa kurang percaya diri saat saya belum
memahami materi
Sts
Ts
Rr
S
Ss
23
merasa hal itu perlu dilakukan sekalipun
guru tidak hadir di kelas
Sts
Ts
Rr
S
Ss
24
menargetkan capaian hasil belajar tertentu
Sts
Ts
Rr
S
Ss
25
tidak ingin membuat kesalahan dalam
mengerjakan tugas
Sts
Ts
Rr
S
Ss
BAGIAN III
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan
cara memilih satu dari alternatif berikut ini: TP = jika isi pernyataan tersebut
TIDAK PERNAH dilakukan; Jr = jika isi pernyataan tersebut JARANG
dilakukan; Kk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukan;
Sr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukan; Sl = jika isi pernyataan
tersebut SELALU dilakukan.
No
PERNYATAAN
TANGGAPAN
Selama pembelajaran akuntansi, saya ...
1
dapat menyelesaikan soal yang diberikan guru,
meskipun saya tidak mengikuti prosedur yang
sudah ada
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
Selama pembelajaran akuntansi, saya ...
2
memikirkan satu alternatif jawaban saja untuk
setiap soal yang saya kerjakan
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
3
terdorong untuk berpendapat, meskipun ada
kemungkinan orang lain akan meremehkan
pendapat saya
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
4
memikirkan cara-cara yang lain untuk
menyelesaikan soal, jika cara sebelumnya tidak
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
No
PERNYATAAN
TANGGAPAN
berhasil
5
lebih senang bekerja dalam tim daripada
bekerja secara mandiri
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
6
dapat menerima gagasan unik (di luar
kebiasaan), walaupun gagasan itu sebenarnya
tidak dapat diaplikasikan
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
7
memikirkan gagasan-gagasan baru, meskipun
gagasan itu tidak dapat diaplikasikan
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
8
beranggapan lebih baik mengikuti gagasan
orang lain daripada memunculkan gagasan
sendiri
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
9
dapat menyelesaikan soal-soal lebih cepat
dibandingkan dengan orang lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
10
menganggap hal yang sia-sia jika saya
menganalisis kegagalan/keberhasilan belajar
orang lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
11
berpegang pada prinsip “benar” atau “salah”
dalam setiap pemecahan masalah
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
12
tidak dapat berpikir saat sedang dihantui
masalah-masalah yang saya hadapi
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
13
berpikir sumber informasi lebih penting
daripada kandungan/isi informasi
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
14
merasa bahwa berimajinasi (membayangkan
sesuatu hal) terkadang menjadi pendorong saya
untuk dapat menyelesaikan tugas
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
15
membayangkan bahwa suatu soal memiliki
beberapa alternatif penyelesaian
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
16
memikirkan pandangan negatif orang lain
terhadap diri saya
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
17
memiliki peluang untuk menghasilkan suatu
karya besar bagi masyarakat
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
18
memiliki gagasan/ide yang baik tanpa
mendapat bantuan dari orang lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
19
berpandangan bahwa setiap masalah harus
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No
PERNYATAAN
TANGGAPAN
dihadapi dengan penuh semangat (antusias)
20
merasa kesulitan bila berhadapan dengan orang
yang bersemangat dalam segala hal
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
21
menghindari keadaan yang membuat saya
merasa tidak percaya diri
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
22
berpandangan bahwa melihat tempat dan
bentuknya merupakan hal yang terpenting
untuk mengetahui sesuatu
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
23
melakukan apa yang saya yakini benar tanpa
perlu mendapatkan persetujuan dari orang lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
24
dapat memulai mengerjakan, walaupun
persoalannya masih samar-samar
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
25
merasa tidak perlu bertanggung jawab secara
penuh, saat diberikan kepercayaan orang lain
untuk menyelesaikan tugas tertentu
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
26
berpandangan bahwa menghargai diri sendiri
jauh lebih penting dibandingkan penghargaan
yang saya terima dari orang lain
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
27
memandang penting penghargaan yang
diberikan oleh teman-teman sekelompok
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
28
berpandangan bahwa orang yang bijaksana
adalah orang yang berusaha keras untuk
kesempurnaan dalam penyelesaian
pekerjaan/tugas-tugasnya
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
29
berprinsip “berusaha sebelum bersenangsenang”
TP
Jr
Kk
Sr
Sl
Selama pembelajaran akuntansi, saya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 3
Data Induk Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. Data Induk Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 3 Yogyakarta
2. SMA Negeri 8 Yogyakrata
3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Data Induk Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 3 Yogyakarta
2. SMA Negeri 8 Yogyakarta
3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Keterampilan Berpikir Kreatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Keterangan Kode Sekolah (KS):
1. SMA Negeri 1 Yogyakarta
2. SMA Negeri 3 Yogyakarta
3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 4
Perhitungan Tabel Korelasi R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel r untuk df = 1-38
df = (N-2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Tingkat signifikasi untuk uji satu arah
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikasi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
0.9877
0.9969
0.9995
0.9999
1.0000
0.9000
0.9500
0.9800
0.9900
0.9990
0.8054
0.8783
0.9343
0.9587
0.9911
0.7293
0.8114
0.8822
0.9172
0.9741
0.6694
0.7545
0.8329
0.8745
0.9509
0.6215
0.7067
0.7887
0.8343
0.9249
0.5822
0.6664
0.7498
0.7977
0.8983
0.5494
0.6319
0.7155
0.7646
0.8721
0.5214
0.6021
0.6851
0.7348
0.8470
0.4973
0.5760
0.6581
0.7079
0.8233
0.4762
0.5529
0.6339
0.6835
0.8010
0.4575
0.5324
0.6120
0.6614
0.7800
0.4409
0.5140
0.5923
0.6411
0.7604
0.4259
0.4973
0.5742
0.6226
0.7419
0.4124
0.4821
0.5577
0.6055
0.7247
0.4000
0.4683
0.5425
0.5897
0.7084
0.3887
0.4555
0.5285
0.5751
0.6932
0.3783
0.4438
0.5155
0.5614
0.6788
0.3687
0.4329
0.5034
0.5487
0.6652
0.3598
0.4227
0.4921
0.5368
0.6524
0.3515
0.4132
0.4815
0.5256
0.6402
0.3438
0.4044
0.4716
0.5151
0.6287
0.3365
0.3961
0.4622
0.5052
0.6178
0.3297
0.3882
0.4534
0.4958
0.6074
0.3233
0.3809
0.4451
0.4869
0.5974
0.3172
0.3739
0.4372
0.4785
0.5880
0.3115
0.3673
0.4297
0.4705
0.5790
0.3061
0.3610
0.4226
0.4629
0.5703
0.3009
0.3550
0.4158
0.4556
0.5620
0.2960
0.3494
0.4093
0.4487
0.5541
0.2913
0.3440
0.4032
0.4421
0.5465
0.2869
0.3388
0.3972
0.4357
0.5392
0.2826
0.3338
0.3916
0.4296
0.5322
0.2785
0.3291
0.3862
0.4238
0.5254
0.2746
0.3246
0.3810
0.4182
0.5189
0.2709
0.3202
0.3810
0.4128
0.5126
0.2673
0.3160
0.3760
0.4076
0.5066
0.2638
0.3120
0.3712
0.4026
0.5007
0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel r untuk df = 39-76
df = (N-2)
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Tingkat signifikasi untuk uji satu arah
0.025
0.005
0.01
0.0005
Tingkat signifikasi untuk uji dua arah
0.05
0.01
0.1
0.2
0.001
0.2605
0.3081
0.3621
0.3978
0.4950
0.2573
0.3044
0.3578
0.3932
0.4896
0.2542
0.3008
0.3536
0.3887
0.4843
0.2512
0.2973
0.3496
0.3843
0.4791
0.2483
0.2940
0.3457
0.3801
0.4742
0.2455
0.2907
0.3420
0.3761
0.4694
0.2429
0.2876
0.3384
0.3721
0.4647
0.2403
0.2845
0.3348
0.3683
0.4601
0.2377
0.2816
0.3314
0.3646
0.4557
0.2353
0.2787
0.3281
0.3610
0.4514
0.2329
0.2759
0.3249
0.3575
0.4473
0.2306
0.2732
0.3218
0.3542
0.4432
0.2284
0.2706
0.3188
0.3509
0.4393
0.2262
0.2681
0.3158
0.3477
0.4354
0.2241
0.2656
0.3129
0.3445
0.4317
0.2221
0.2632
0.3102
0.3415
0.4280
0.2201
0.2609
0.3074
0.3385
0.4244
0.2181
0.2586
0.3048
0.3357
0.4210
0.2162
0.2564
0.3022
0.3328
0.4176
0.2144
0.2542
0.2997
0.3301
0.4143
0.2126
0.2521
0.2972
0.3274
0.4110
0.2108
0.2500
0.2948
0.3248
0.4079
0.2091
0.2480
0.2925
0.3223
0.4048
0.2075
0.2461
0.2902
0.3198
0.4018
0.2058
0.2441
0.2880
0.3173
0.3988
0.2042
0.2423
0.2858
0.3150
0.3959
0.2027
0.2404
0.2837
0.3126
0.3931
0.2012
0.2387
0.2816
0.3104
0.3903
0.1997
0.2369
0.2796
0.3081
0.3876
0.1982
0.2352
0.2776
0.3060
0.3850
0.1968
0.2335
0.2756
0.3038
0.3823
0.1954
0.2319
0.2737
0.3017
0.3798
0.1940
0.2303
0.2718
0.2997
0.3793
0.1927
0.2287
0.2700
0.2977
0.3373
0.1914
0.2272
0.2682
0.2957
0.3724
0.1901
0.2257
0.2664
0.2938
0.3701
0.1888
0.2242
0.2647
0.2919
0.3678
0.1876
0.2227
0.2630
0.2900
0.3655
0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel r untuk df = 77-114
df = (N-2)
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
Tingkat signifikasi untuk uji satu arah
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikasi untuk uji dua arah
0.1
0.05
0.02
0.01
0.001
0.1864
0.2213
0.2613
0.2882
0.3633
0.1852
0.2199
0.2597
0.2864
0.3611
0.1841
0.2185
0.2581
0.2847
0.3589
0.1829
0.2172
0.2565
0.2830
0.3568
0.1818
0.2159
0.2550
0.2813
0.3547
0.1807
0.2146
0.2535
0.2796
0.3527
0.1796
0.2133
0.2520
0.2780
0.3507
0.1786
0.2120
0.2505
0.2764
0.3487
0.1775
0.2108
0.2491
0.2748
0.3468
0.1765
0.2096
0.2477
0.2732
0.3349
0.1755
0.2084
0.2463
0.2717
0.3430
0.1745
0.2072
0.2449
0.2702
0.3412
0.1735
0.2061
0.2435
0.2687
0.3393
0.1726
0.2050
0.2422
0.2673
0.3375
0.1716
0.2039
0.2409
0.2659
0.3358
0.1707
0.2028
0.2396
0.2645
0.3341
0.1698
0.2017
0.2384
0.2631
0.3323
0.1689
0.2006
0.2371
0.2617
0.3307
0.1680
0.1996
0.2359
0.2604
0.3290
0.1671
0.1986
0.2347
0.2591
0.3274
0.1663
0.1975
0.2335
0.2578
0.3258
0.1654
0.1966
0.2324
0.2565
0.3242
0.1646
0.1956
0.2312
0.2552
0.3226
0.1638
0.1946
0.2301
0.2540
0.3211
0.1630
0.1937
0.2290
0.2528
0.3196
0.1622
0.1927
0.2279
0.2515
0.3181
0.1614
0.1918
0.2268
0.2504
0.3166
0.1606
0.1909
0.2257
0.2492
0.3152
0.1599
0.1900
0.2247
0.2480
0.3137
0.1591
0.1891
0.2236
0.2469
0.3123
0.1584
0.1882
0.2226
0.2458
0.3109
0.1576
0.1874
0.2216
0.2446
0.3095
0.1569
0.1865
0.2206
0.2436
0.3082
0.1562
0.1857
0.2196
0.2425
0.3068
0.1555
0.1848
0.2186
0.2414
0.3055
0.1548
0.1840
0.2177
0.2403
0.3042
0.1541
0.1832
0.2167
0.2393
0.3029
0.1535
0.1824
0.2158
0.2383
0.3016
0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
HASIL UJI VALIDITAS
a. Hasil Uji Validitas Variabel Pembelajaran Aktif
Item-Total Statistics
Scale Mean
Corrected
Squared
Cronbach's
if Item
Scale Variance
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
butir1
92.24
219.306 .577
.488
.946
butir2
91.65
219.315 .611
.606
.945
butir3
91.76
219.058 .645
.631
.945
butir4
91.92
217.736 .667
.626
.944
butir5
91.79
222.433 .559
.499
.946
butir6
92.20
220.903 .544
.657
.946
butir7
92.20
219.932 .560
.600
.946
butir8
91.89
218.082 .677
.624
.944
butir9
91.84
222.669 .567
.642
.946
butir10
91.92
216.993 .651
.664
.945
butir11
92.08
222.631 .509
.546
.946
butir12
91.82
217.672 .696
.664
.944
butir13
91.75
219.139 .654
.576
.945
butir14
91.75
216.135 .731
.644
.944
butir15
91.68
220.182 .637
.551
.945
butir16
91.68
217.801 .663
.602
.944
butir17
91.74
220.539 .671
.614
.944
butir18
92.08
215.317 .602
.738
.946
butir19
91.80
217.227 .694
.751
.944
butir20
91.82
217.653 .680
.688
.944
butir21
91.74
221.072 .658
.624
.945
butir22
91.61
218.011 .713
.758
.944
butir23
91.62
220.028 .619
.651
.945
butir24
91.79
220.071 .675
.582
.944
butir25
92.16
220.060 .522
.556
.946
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
b. Hasil Uji Validitas Tahap I Variabel Motivasi Belajar
Item-Total Statistics
Scale
Cronbach'
Mean if
Corrected Item-
Squared
s Alpha if
Item
Scale Variance if
Total
Multiple
Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
butir1
92.86
122.370
.621
.613
.878
butir2
92.83
119.057
.642
.685
.877
butir3
92.48
122.023
.715
.696
.876
butir4
92.68
122.791
.641
.693
.878
butir5
92.54
120.441
.650
.712
.877
butir6
92.35
123.506
.633
.800
.878
butir7
92.34
122.607
.700
.769
.877
butir8
92.74
120.311
.767
.722
.875
butir9
93.02
125.333
.438
.519
.882
butir10
92.73
123.953
.582
.642
.879
butir11
92.59
126.739
.438
.467
.882
butir12
93.06
122.454
.557
.614
.879
butir13
92.45
122.974
.689
.746
.877
butir14
93.69
132.597
.038
.510
.895
butir15
93.21
118.357
.585
.616
.878
butir16
93.92
138.878
-.203
.401
.900
butir17
92.82
121.806
.671
.713
.877
butir18
92.99
123.476
.556
.519
.880
butir19
93.05
126.369
.415
.495
.883
butir20
94.34
146.093
-.503
.544
.907
butir21
93.31
124.178
.536
.580
.880
butir22
93.11
126.787
.316
.333
.886
burir23
93.20
121.684
.612
.557
.878
butir24
92.69
125.569
.529
.546
.881
butir25
92.72
123.614
.608
.543
.879
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
c. Hasil Uji Validitas Tahap II (Setelah item tidak valid dihapus 14, 16, dan
20) Variabel Motivasi Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Corrected Item-
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Deleted
butir1
84.34
133.236
.631
.609
.924
butir2
84.31
129.283
.672
.632
.923
butir3
83.96
132.989
.719
.694
.923
butir4
84.16
133.279
.673
.655
.924
butir5
84.02
131.066
.666
.709
.923
butir6
83.83
134.790
.622
.790
.924
butir7
83.82
133.749
.695
.762
.923
butir8
84.22
131.276
.766
.687
.922
butir9
84.50
136.329
.447
.494
.928
butir10
84.21
134.966
.588
.642
.925
butir11
84.08
138.451
.411
.427
.928
butir12
84.54
133.451
.560
.532
.926
butir13
83.93
133.948
.694
.736
.923
butir15
84.69
129.378
.580
.602
.926
butir17
84.30
132.327
.698
.708
.923
butir18
84.47
134.347
.568
.494
.925
butir19
84.53
137.356
.428
.438
.928
butir21
84.79
135.099
.547
.546
.926
butir22
84.59
137.748
.329
.301
.930
burir23
84.68
132.468
.623
.553
.924
butir24
84.17
136.638
.536
.534
.926
butir25
84.20
134.884
.598
.517
.925
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
d. Hasil Uji Validitas Tahap I Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Item
Scale Variance
Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
if Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
butir1
93.23
74.196
.199
.394
.670
butir2
94.00
83.429
-.370
.349
.709
butir3
93.07
69.281
.539
.623
.643
butir4
92.89
70.063
.500
.555
.647
butir5
94.40
75.384
.134
.351
.675
butir6
93.07
70.519
.417
.592
.652
butir7
93.35
70.782
.392
.567
.654
butir8
93.57
82.019
-.255
.602
.708
butir9
93.42
69.731
.438
.591
.649
butir10
93.36
75.204
.096
.256
.680
butir11
93.03
69.456
.500
.584
.645
butir12
93.22
75.352
.099
.478
.679
butir13
93.67
84.280
-.417
.569
.713
butir14
92.87
70.840
.400
.494
.653
butir15
92.79
69.595
.555
.623
.644
butir16
93.58
77.559
-.028
.593
.691
butir17
93.00
67.829
.637
.625
.635
butir18
93.17
69.990
.491
.576
.647
butir19
92.60
68.356
.656
.646
.636
burir20
93.41
75.824
.064
.506
.682
butir21
93.96
79.199
-.110
.514
.695
butir22
93.12
71.823
.394
.534
.656
butir23
93.21
72.623
.291
.415
.663
butir24
93.44
70.097
.478
.637
.648
butir25
93.04
81.122
-.199
.581
.709
butir26
93.11
72.616
.265
.481
.664
butir27
94.10
82.456
-.293
.467
.708
butir28
92.60
70.127
.471
.550
.648
butir29
92.38
69.951
.501
.535
.647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
e. Hasil Uji Validitas Tahap II (Setelah item tidak valid dihapus 2, 5, 8, 10,
12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27) Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
if Item
Variance if
Total
Multiple
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Correlation
Deleted
butir1
60.99
91.248
.295
.258
.892
butir3
60.83
85.933
.630
.562
.881
butir4
60.65
87.620
.542
.424
.884
butir6
60.83
86.676
.540
.459
.884
butir7
61.11
86.806
.523
.505
.885
butir9
61.18
85.329
.582
.531
.883
butir11
60.79
86.223
.582
.492
.883
butir14
60.63
88.711
.426
.401
.888
butir15
60.56
86.935
.607
.597
.882
butir17
60.76
85.344
.663
.566
.880
butir18
60.93
86.596
.591
.529
.883
butir19
60.37
86.540
.642
.501
.881
butir22
60.89
88.311
.519
.425
.885
butir23
60.97
89.247
.400
.322
.889
butir24
61.21
86.166
.611
.556
.882
butir26
60.88
90.490
.302
.337
.893
butir28
60.37
87.435
.527
.409
.885
butir29
60.14
87.570
.537
.457
.884
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN 6
HASIL UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Hasil Uji Reliabilitas
1. Variable Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.947
.948
25
2. Variabel Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.886
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.900
25
3. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.890
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.892
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 7
HASIL UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Hasil Uji Normalitas
1. Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan
Motivasi Belajar
Dependent Variable:chisquare
Model Summary
Equation R Square
F
df1 df2
Parameter Estimates
Sig.
Constant
Linear
.293 43.128 1 104 .000
The independent variable is Mahalanobis Distance.
b1
.044 .007
2. Hasil Uji Normalitas Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan
Keterampilan Berpikir Kreatif
Dependent Variable:chisquare
Parameter
Estimates
Model Summary
Equation R Square
F
df1
df2
Sig.
Linear
.293 43.128 1 104
.000
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Constant
.044
b1
.007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 8
UJI HASIL HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
HASIL UJI HIPOTESIS
A. Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa
Ha: Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada
materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa.
Tabel
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada
Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar
Pembelajaran. Motivasi.
Aktif
Belajar
Spearman's
rho
1.000
.643**
.
.000
106
106
.643**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Pembelajaran Correlation
Aktif
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Motivasi
Belajar
Correlation
Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
B. Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Ho: Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif
pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Ha: Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada
materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Tabel
Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada
Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif
Pembelajaran
Aktif
Spearman's
rho
1.000
.616**
.
.000
106
106
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
106
106
Pembelajaran Correlation
Aktif
Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Berpikir
Kreatif
Berpikir
Kreatif
Correlation
Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
.616
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 9
SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 10
SURAT KETERANGAN TELAH
MELAKUKAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Download