PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta di Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: IRENE CAHYA PRANANINGTYAS NIM: 131334089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Kupersembakan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tuaku yang luar biasa Adik adikku Tercinta Dosen pembimbing Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Teman teman satu bimbingan skripsi Teman teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi 2013 Untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO Lakukan segala sesuatu dengan TAAT Tuhan berfirman Aku percaya Aku melakukan bagianku Tuhan pun akan melakukan bagianNya Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:7) Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah seakan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23) Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak (Albert Einstein) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 28 Juli 2017 Penulis Irene Cahya Prananingtyas vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Irene Cahya Prananingtyas Nomor Mahasiswa : 131334089 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 28 Juli 2017 Yang menyatakan, Irene Cahya Prananingtyas vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta di Kota Yogyakarta Irene Cahya Prananingtyas Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan: 1) motivasi belajar siswa, 2) keterampilan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan IIS di Kota Yogyakarta yang menerapkan Kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Maret 2017. Dari populasi sebanyak 412 siswa, diambil sampel 106 dengan teknik Cluster Sampling. Hipotesis di uji dengan menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa (Spearman’s rho = +0,643; nilai sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01); 2) terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif (Spearman’s rho = +0,616; nilai sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01). viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE CORRELATIVE LEVEL OF ACTIVE LEARNING ACTIVITIES IN ACCOUNTING MATERIALS TOWARDS LEARNING MOTIVATION AND CREATIVE THINKING SKILLS OF THE STUDENTS A survey on the last year of high school students of SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 8 Yogyakarta, and SMA Stella Duce 1 Yogyakarta in Yogyakarta Irene Cahya Prananingtyas Sanata Dharma University 2017 The purpose of this research is to find out the correlation between the level of active learning activities and: 1) students’ learning motivation, 2) students’ creative thinking skills. The type of this research a correlation research. The population of this research are the twelfth year students of social science department which have already implemented 2013 curriculum. This research was carried out from February to March 2017. The populations of this study were 412 respondents, with total samples were 106 that were collected by using Cluster Sampling. The hypothesis was analyzed by using Spearman Correlation. The results show that: 1) there is a positive correlation level of active learning in accounting materials towards the students’ learning motivation (Spearman’s rho = + 0,643; value sig (1-tailed) = 0,000 < 𝛼 = 0,01); 2) there is a positive correlation level of active learning in accounting materials towards creative thingking skills (Spearman’s rho = + 0,616; value sig (1-tailed) = 0,000 < 𝛼 = 0,01). ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa” dengan lancar. Penulisan proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat terselesaikannya skripsi yang mana skripsi adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Selama penyusunan dan penilisan proposal penelitian ini banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal penelitian ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus endidikan Akuntansi, Akuntansi Sanata Dharma. 4. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing itu terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya selama ini. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bapak Laurentius Saptono yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses perkuliahan. 7. Staf Kesekretariatan Pendidikan Akuntansi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan. 8. Kedua Orang Tuaku Bapak Tri Suranto dan Ibu Rantimi yan telah dengan sabar membimbingku selama ini dengan senantiasa meberikan doa, dukungan, dan perhatian dan kasih sayang dalam penyusunan skripsi ini. 9. Adikku Elkana Gracia Prananingtyas dan Athalia Tri Prananingtyas yang telah memberikan doa, dukungan dan menjadi bagian dari semangatku untuk menyelesaikan skripsi. 10. Keluarga besarku Alm. Wito Suwarno dan Alm. Tuginem. 11. Sahabar-sahabat terbaikku: Anastasia Lana, Bety Cahyaning, Ayuni Teguh, Asavia Bulan Marie, Wahyu Dwi, Leo Yoga, Yovita Kasih. 12. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Yosepha Irma, Stella Maris Ria, Mandala Surya, Monika Elsa, Ira Satria, Kornelia Venti, Yeriani Gulo, Laurentius Dedy, Agnes Aryanti, Leni Katri, Agus Purwoko, Manda, Desy. 13. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas empat tahu yang xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penuh dengan pengalaman yang begitu luar biasa dan dinamika kita yang mendewasakan semasa kuliah. 14. Adik-adik SOLAGOSPA Choir yang menjadi salah satu penyemangat dan penghibur dalam menyelesaikan skripsi. 15. Delta Copy Center and Digital Printing yang telah banyak membantu penulis dalam proses mencetak skripsi. 16. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Yogyakarta, 28 Juli 2017 Penulis, Irene Cahya Prananingtyas xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ .......i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ......ii HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................. .....iii HALAMAN PERSEMBAHAN. ......................................................................... .....iv HALAMAN MOTTO. ......................................................................................... ......v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ............................................................. .....vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK LEPENTINGAN AKADEMIS. .......................................... ....vii ABSTRAK ............................................................................................................ ...viii ABSTRACT ........................................................................................................... .....ix KATA PENGANTAR. ......................................................................................... ......x DAFTAR ISI ......................................................................................................... ...xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ ...xvi DAFTAR LAMPIRAN. ....................................................................................... .xviii BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................... 1 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Batasan Masalah ........................................................................................ 3 C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4 BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 6 A. Kurikulum 2013 ........................................................................................ 6 B. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif .......................................................... 9 C. Motivasi Belajar....................................................................................... 20 D. Keterampilan Berpikir Kreatif ................................................................. 25 E. Kerangka Berpikir .................................................................................... 31 F. Model Penelitian ...................................................................................... 32 G. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 33 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 34 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 34 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 34 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................................. 35 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ................................................. 35 E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ................................ 39 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 43 G.Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................ 44 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H.Teknik Analisis Data ................................................................................ 51 BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................................ 57 A. Identitas SMA Negeri 3 Yogyakarta ....................................................... 57 B. Identitas SMA Negeri 8 Yogyakarta ....................................................... 60 C. Identitas SMA Stella Duce 1 ................................................................... 63 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................ 66 A. Deskripsi Data ................................................................................................... 66 B. Pengujian Prasyarat Analisa Data ...................................................................... 70 C. Pengujian Hipotesis ........................................................................................... 72 D. Pembahasan ....................................................................................................... 75 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ......................................... 83 A. Kesimpulan ........................................................................................................ 83 B. Keterbatasan ...................................................................................................... 83 C. Saran .................................................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 86 LAMPIRAN. ..............................................................................................................89 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Nama dan Alamat Sekolah........................................................ 34 Tabel 3.2 Nama Sekolah dan Jumlah Siswa…………………………….. 35 Tabel 3.3 Nama Sekolah dan Jumlah Responden……………………….. 37 Tabel 3.4 Operasional Variabel Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…... 40 Tabel 3.5 Operasional Variabel Motivasi……………………………….. 41 Tabel 3.6 Operasional Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif………… 42 Tabel 3.7 Skor Instrumen………………………………………………... 43 Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…………………………………………… 45 Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar………… 46 Tabel 3.10 Hasil Pengujian Kedua Validitas Variabel Motivasi Belajar… 47 Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Keterampilan Berpikir Kreatif……. 48 Tabel 3.12 Hasil Pengujian KeduaValiditas Keterampilan Berpikir Kreatif………………………………………………………… 49 Tabel 3.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian…………. ... 50 Tabel 3.14 Nilai Persentil PAP Tipe II…………………………………… 52 Tabel 3.15 Interval Skor Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…... 53 Tabel 3.16 Interval Skor Motivasi Belajar………………………………... 53 Tabel 3.17 Interval Skor Keterampilan Berpikir Kreatif…………………. 54 Tabel 3.18 Tingkat Hubungan Variabel………………………………….. 56 Tabel 5.1 Responden Penenlitian………………………………………... 66 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah………………………………………………………… 67 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin……………………………………………………….. 67 Tabel 5.4 Interpretasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…….. 68 Tabel 5.5 Interpretasi Motivasi Belajar Siswa…………………………… 69 Tabel 5.6 Interpretasi Keterampilan Berpikir Kreatif……………………. 70 Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Siswa... Tabel 5.8 71 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa…………………………………………………. Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktifpada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar………... Tabel 5.10 71 73 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktifpada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif…………………………………………………………. xvii 74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN ......................................................................................................... 90 LAMPIRAN 1 Data SMA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. ........................ 90 LAMPIRAN 2 Kuesioner Instrumen Penelitian. ................................................ 93 LAMPIRAN 3 Data Induk Penelitian. ..............................................................104 LAMPIRAN 4 Perhitungan Tabel Korelasi R. .................................................114 LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas ....................................................................118 LAMPIRAN 6 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................124 LAMPIRAN 7 Hasil Uji Normalitas.................................................................126 LAMPIRAN 8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................128 LAMPIRAN 9 Surat Ijin Penelitian ..................................................................131 LAMPIRAN 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................136 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita hidup di era globalisasi, dimana teknologi dan komunikasi berkembang begitu cepat. Semua informasi dapat diakses dengan begitu mudahnya. Dalam masyarakat, pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal untuk kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan adalah salah satu faktor penting yang harus dimiliki individu agar mampu bersaing dan menghadapi tantangan perkembangan zaman. Pendidikan di Indonesia terus menerus di perbaiki. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kurikulum yang terus berubah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Keaktifan siswa dapat ditumbuhkan dengan menggunakan pembelajaran aktif. Namun belum semua sekolah yang ada di Indonesia menerapkan pembelajaran aktif. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini guru hanya sebagai fasilitator dan siswa harus lebih aktif untuk pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mental dan fisik siswa. Hal ini dianggap tidak mudah sehingga belum semua sekolah mampu menerapan pembelajaran ini. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Dalam pembelajaran aktif guru diharapkan untuk membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan supaya pembelajaran menjadi hidup dan penuh semangat. Banyak sekali 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 metode pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran aktif dan akan memicu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran dan mempermudah siswa karena metode-metode pembelajaran yang ada begitu menyenangkan. Pembelajaran aktif ini diharapkan akan menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa. Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa lebih bersemangat dan giat dalam belajar. Setiap siswa akan mengambil peranannya di kelas dengan aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini akan memacu keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sehingga timbulah motivasi belajar siswa. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Siswa yang aktif dalam pembelajaran tentu saja akan menanggapi atau memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dibutuhkan mental yang baik untuk ikut aktif dalam kegiatan belajar di kelas. Ketika siswa ingin aktif dengan cara bertanya atau menyampaikan gagasan tentu saja siswa akan membuat atau menyusun pertanyaan secara baik sehingga pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan itu bermutu dan sesuai dengan materi yang sedang di pelajari. Dibutuhkan kreativitas untuk menyusun suatu pertanyaan atau gagasan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 bermutu. Pembelajaran aktif diharapkan mampu menumbuhkan rasa keingintahuan siswa sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan konfirmasi terhadap tiga sekolah menengah atas di kota Yogyakarta. Ketiga sekolah tersebut yakni SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA Stella Duce 1. Sekolah - sekolah tersebut dianggap memiliki prestasi yang tinggi di kota Yogyakarta dan pembelajaran aktif sudah dilaksanakan dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Maka penulis berkeinginan untuk meneliti “Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa”. B. Batasan Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah mengenai persepsi siswa tentang hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan motivasi belajar siswa? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 2. Apakah ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dan keterampilan berpikir kreatif siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Adanya hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan motivasi belajar siswa pada materi akuntansi. 2. Adanya hubungan antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi akuntansi. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan penulis tentang hubungan yang terjadi antara pembelajaran aktif dengan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif. 2. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, diharapkan menjadi bahan evaluasi guru dalam menerapkan pembelajaran aktif dalam proses pembelajaran di sekolah supaya siswa juga dapat berperan aktif dalam pembelajaran. 3. Bagi Lembaga Pendidikan Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai bahan acuan kalangan akademi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 akan melakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang hubungan antara pembelajaran aktif dengan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN TEORI A. Kurikulum 2013 1. Kurikulum 2013 Kurikulum (Widyastono, 2014: 119) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di Indonesia pada saat ini adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini menuntut untuk siswa belajar dengan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). 2. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 Menurut Daryanto (2014:16-19), pembelajaran kurikulum 2013 mempunyai 14 prinsip sebagai berikut: a. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu. b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber. c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi. g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif. h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan keterampilan mental. i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat. j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. k. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. l. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru dan siapa saja adalah siswa. m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa, cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa yang berbeda-beda. 3. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah, maupun sekolah yang siap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 melakukannya. Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum 2013, yaitu kelebihan dan kekurangan (Kurniasih, 2014: 40-42): a. Kelebihan Kurikulum 2013 1) Siswa dituntut lebih aktif. Kurikulum 2013 mengajak siswa untuk ikut andil dalam setiap proses pembelajaran. Tidak hanya guru saja yang aktif dalam pembelajaran namun siswa pun ikut berkontribusi. 2) Adanya penilaian dari semua aspek. Kurikulum 2013 tidak hanya menilai tugas atau ujian siswa namun juga menilai dari segi sikap, keterampilan siswa etika mengikuti pembelajaran. 3) Munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti. 4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. 5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. b. Kekurangan Kurikulum 2013 1) Banyak guru yang salah kaprah. Dalam kurikulum 2013 ada beberapa guru yang menganggap bahwa siswa yang aktif dalam pembelajaran tanpa bimbingan dari guru. Padahal guru tetap dituntut untuk membangkitkan keaktifan siswa. 2) Banyak guru yang belum siap secara mental. Dalam kurikulum 2013 guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 pembelajaran di dalam kelas dan guru belum siap untuk hal tersebut. 3) Kurangnya kemampuan guru untuk memenuhi administrasi. Dalam kurikulum 2013 ada beberapa administrasi yang harus dipenuhi seperti silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya. B. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif 1. Keterlaksanaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 627) keterlaksanaan berasal dari kata dasar laksana, yang mempunyai arti sifat, laku, atau perbuatan. Imbuhan keter-an menyatakan suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi. Maka dari itu, keterlaksanaan adalah suatu hal, peristiwa, atau kejadian yang telah terjadi. 2. Pengertian Pembelajaran Aktif Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Menurut Pat Hollingsworth dan Gina Lewis (2008: viii), pembelajaran aktif itu siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bias memahami pengalaman yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 dialami. Menurut Silberman (2013: ix) ketika pembelajaran terjadi secara aktif, murid mengerjakan sebagian besar tugasnya. Mereka menggunakan otaknya, memelajari ide-ide memecahkan masalah, dan menerapkan halhal yang mereka pelajari. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran aktif merupakan terjadinya suatu proses pembelajaran dimana siswa turut berperan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa mau menyampaikan gagasan-gagasan dan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran. Siswa dengan penuh semangat mengikuti pembelajaran. 3. Model Pembelajaran Aktif Menurut E. Kosasih (2014: 83-97) model pembelajaran aktif dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Discovery Learning Model ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran yang dilakukannya. Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 b. Problem Based Learning Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). c. Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. 4. Metode Pembelajaran Aktif Dalam buku Amir (2013: 113) terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam strategi ini dan dapat dipilih dalam gambaran metode di bawah ini: a. Metode Pembelajaran dengan Audio Visuals Metode pembelajaran yang menggunakan audio visual dapat memberikan dimensi lain pada pembelajaran dan selain itu materi audio visual efektif menjangkau pembelajar dengan gaya belajar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 berbeda-beda. Materi audio visual dapat berteknologi rendah (misalnya tape recorder) ataupun berteknologi tinggi (seperti TV dan pemutar DVD). b. Metode Curah Pendapat Metode curah pendapat dapat juga digunakan dalam strategi pembelajaran yang aktif. Metode ini sangat efektif untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh siswa. c. Metode Studi Kasus Metode studi kasus juga dapat digunakan dalam pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran dengan memanfaatkan situasi atau kasus yang dapat memberikan siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat. Biasanya, guru memberikan sebuah cerita yang berkaitan dengan konsep ataupun keterampilan yang akan dipelajari. Kemudian, siswa berdiskusi untuk melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi atas fakta-fakta ataupun situasi yang ada dalam kasus tersebut. d. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi juga digunakan dalam pembelajaran aktif, sebab bersentuhan dengan bagaimana siswa memperagakan sesuatu. Strategi pembelajaran ini memperlihatkan bagaimana ia melakukan sesuatu yang kemudian diamati dan dibahas. e. Metode Penemuan Metode penemuan merupakan metode yang mendorong siswa aktif. Metode penemuan ini merupakan strategi pembelajaran di mana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 siswa didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru. f. Metode Kegiatan Lapangan Metode pembelajaran kegiatan lapangan adalah metode yang berusaha menelusuri dan menginvestigasi masalah tertentu di lapangan. Kegiatan di luar kelas untuk mempelajari situasi baru dan berbeda. g. Metode Ceramah Metode pembelajaran melalui ceramah adalah metode yang menghendaki siswa harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah siswa yang banyak. Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada penyampaian informasi secara verbal dan cenderung searah (guru siswa) ini dapat terstruktur, menggunakan teknologi rendah, dan memungkinkan. Kegiatan ini untuk mengajarkan siswa –siswa dalam waktu yang relatif singkat. h. Metode Diskusi Kelompok Metode diskusi kelompok merupakan metode yang menghendaki agar siswa dan guru serta siswa dengan siswa lainnya terjadi interaksi dan saling tukar pengalaman dan informasi dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan pembelajaran dengan metode ini mendorong siswa untuk berinteraksi dan membantu memahami pendapat berbeda yang mungkin muncul selama kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 berlangsung. Kegiatan ini juga mendorong siswa untuk menghargai perbedaan pendapat. i. Metode Debat Metode pembelajaran dengan metode debat adalah metode yang dirancang untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda. Biasanya menghadirkan beberapa ahli, sehingga memecahkan masalah dari sudut pandang keahlian mereka. Metode ini biasanya terdiri dari diskusi antara dua belah pihak yang mempunyai pendapat yang berbeda bahkan bertentangan, terutama berkaitan dengan masalah-masalah yang kontroversial. 5. Indikator Pembelajaran Aktif Menurut Zulfahmi, (2003: 278-284) diuraikan indikator-indikator pembelajaran aktif sebagai berikut: a. Pembelajaran yang berpusat pada siswa Pembelajaran hendaknya berpusat pada siswa. Oleh sebab itu, materi pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan kebutuhan, minat, dan orientasi siswa dalam kehidupan nyata. Jika materi pembelajaran hanya perlu dalam pandangan guru, siswa tidak akan berpartisipasi aktif dalam proses dan pemerolehan hasil belajarnya. b. Pembelajaran didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa. Pembelajaran hendaknya didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa. Guru hendaknya mengkomunikasikan tujuan pembelajaran sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Tanpa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 kejelasan tujuan, siswa tidak mungkin terlibat aktif dalam proses dan pemerolehan hasil belajarnya. c. Pembelajaran aktif membuat siswa melakukan proses penemuan. Pembelajaran aktif hanya dimungkinkan jika siswa dihadapkan pada suatu masalah yang perlu dipecahkan sehingga siswa melakukan proses penemuan. Namun, perlu dipertimbangkan kualitas masalah tersebut. Jika masalah terlalu ringan atau mudah untuk dipecahkan siswa cenderung tidak termotivasi. Sebaliknya, jika masalah terlalu berat atau sukar (mungkin disebabkan juga oleh ketidakmampuan guru mengemas masalah tersebut) siswa cederung menarik diri atau tidak termotivasi. d. Melakukan penemuan dengan memiliki rambu-rambu yang jelas. Melakukan penemuan, siswa hendaknya memiliki ramburambu yang jelas. Rambu-rambu tersebut dirumuskan bersama oleh guru dan siswa, atau dirumuskan guru namun yang dimiliki disetujui, dikomunikasikan, dan dipahami siswa. e. Mengaitkan pengalaman/pengetahuan dengan pengalaman baru. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa mengaitkan pengalaman atau pengetahuan siap yang telah dimilikinya dengan pengalaman baru yang ditawarkan guru dalam bentuk masalah tersebut. Selanjutnya, interrelasi pengalaman tersebut akan mengembangkan kesadaran siswa tentang kebermaknaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 pembelajaran bagi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari maupun kehidupan akademis. Jika tidak terdapat pengaitan dan interrelasi pengalaman, pembelajaran tersebut tidak akan bermakna bagi siswa. f. Adanya perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan adanya perspektif/pandangan baru siswa tentang topik atau materi pembelajaran. Perspektif baru tentang topik atau materi hendaknya bukan karena dijejalkan guru, tetapi sesuai dengan pengalaman ketika melakukan proses penemuan dan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, keaktifan siswa dapat diunjukkan melalui menanyakan, menanggapi, menyanggah, atau mengusulkan sesuatu kepada kelas (siswa lain dan guru). g. Berkembangnya konteslasi nilai dan asumsi dari disiplin ilmu dalam diri siswa. Pembelajaran aktif hendaknya memungkinkan berkembangnya konteslasi nilai dan asumsi dari berbagai disiplin ilmu dalam diri siswa. Pembelajaran tentang menyimak berita, misalnya, hendaknya mampu mengembangkan kesadaran siswa bahwa berita yang baik bukan hanya didasarkan atas penggunaan bahasa yang baik dan benar, tetapi juga didasarkan atas wawasan keilmuan (sosiologi, psikologi, antropologi, dan sebagainya) penulis berita. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 h. Siswa dapat mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil belajarnya. Pembelajaran aktif hendaknya memungkinkan siswa mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil pembelajarannya. Artinya, siswa memahami hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai sesuai dengan topik dan menyadari hal-hal apa yang belum dipahami. i. Pembelajaran dengan media yang layak. Untuk menfasilitasi memahami permasalahan dan mengaitkan pengalaman siap dengan pengalaman yang baru, pembelajaran aktif memerlukan media yang layak. Konsep kelayakan media jelas bersifat relatif tergantung pada karakteristik siswa, materi, tujuan pembelajaran, sarana dan prasarana, serta kemampuan guru. Namun, dalam pembelajaran menyimak, karakteristik utama media yang diperlukan siswa adalah media yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan auditori. Jadi, media tersebut dapat berupa media audiovisual atau yang paling sederhana adalah media auditif. Untuk pembelajaran menulis, misalnya menulis artikel, media teks tertulis merupakan hal yang mutlak diperlukan agar siswa tidak mengembangkan verbalisme tentang artikel dan langsung memperoleh gambaran yang jelas tentang artikel tersebut beserta karakteristiknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 j. Siswa sadar bahwa dia adalah subyek yang bertanggungjawab secara mandiri. Pembelajaran hanya dimungkinkan jika siswa memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan subyek yang bertanggung jawab secara mandiri, baik dalam proses maupun pemerolehan hasil belajarnya. Faktor kesadaran dan tanggung jawab individual siswa merupakan faktor yang penting karena siswa akan aktif memilih, merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan strategi individual guna mencapai keberhasilan belajarnya. Untuk itu, siswa hendaknya mengembangkan kesadaran tentang apa tujuan pembelajaran yang hendak ditempuh, apa manfaatnya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks akademis, sosial, dan pengembangan diri, apa langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran, bagaimana melaksanakan langkah-langkah tersebut, dan berani menanggung resiko atas hal-hal yang sudah disadari dan dilakukannya dalam proses pembelajaran. k. Tidak hanya melibatkan aktivitas fisik dan mental tapi juga keseluruhan indera. Pembelajaran tidak hanya melibatkan aktivitas fisik dan mental tetapi juga keseluruhan indera. Seluruh faktor tersebut akan digerakkan jika siswa menempuh prinsip belajar sambil berbuat dan belajar melalui mengalami. Dengan kata lain, aktivitas tersebut akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 mengembangkan kesadaran siswa tentang pembelajaran yang bermakna atau meaningfull learning. l. Melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan dan juga kiri. Dari sudut aktivitas otak, pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga kiri. Dengan kata lain, faktor kesadaran dan ambang sadar hendaknya dikembangkan secara maksimal. Faktor emosi sangat tergantung pada penciptaan suasana yang menyenangkan dalam konteks kelas yang demokratis. Siswa hendaknya juga mampu mengendalikan emosi dan dapat menikmati proses dan pemerolehan hasil belajarnya. m. Terdapat aktivitas individual dan juga faktor interaksi sosial juga menentukan. Meskipun pembelajaran merupakan aktivitas individual, namun faktor interaksi sosial juga sangat menentukan. Interaksi sosial, baik antara siswa-guru, siswa-siswa lainnya, siswa lingkungan merupakan manifestasi kemandirian dan tanggung jawab individu dalam konteks kebersamaan melalui kerja sama. Kebersamaan dan kerja sama sangat diperlukan dalam pembelajaran bahwa karena fungsi utama bahasa adalah alat komunikasi sehingga belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi. Komunikasi tidak mungkin terjadi jika tidak ada konteks, di antaranya adalah pengirim dan penerima pesan atau peserta komunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 n. Pembelajaran aktif dipengaruhi oleh umpan balik. Pembelajaran aktif dipengaruhi oleh umpan balik. Bagi siswa, umpan balik dimanfaatkan untuk merefleksi apa yang telah dipelajari, apa yang belum dikuasai, apa yang dapat direncanakan dan dikerjakan pada masa mendatang untuk mengembangkan hal-hal yang telah dipelajari, dan apa manfaat materi tersebut bagi pengembangan keilmuan maupun kehidupan masa mendatang. Bagi guru, umpan balik dapat dimanfaatkan untuk mencermati kelemahaman dan kekuatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang lebih baik pada masa mendatang. C. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu (Uno, 2016: 3). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Yamin (2003: 82) dalam Kompri (2015: 2), motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan atau wujud perilaku mencapai tujuan. Menurut Gleitman yang dikutip oleh Mahmuh (2010: 100), pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Menurut Mitcell (1997: 60-61) dikutip Kompri (2015: 3), motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuan). Menurut Mc. Donald dikutip Sardiman (2005: 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan demi mencapai tujuan yang diharapkan atau dalam pemenuhan kebutuhan diri. Sehingga motivasi belajar merupakan dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar. 2. Fungsi Motivasi Fungsi motivasi menurut Hamalik dikutip Yamin (2006: 158-159) dalam Kompri (2015: 5) meliputi sebagai berikut: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 3. Motivasi Belajar Siswa Uno (2016: 23), motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Mudjiyono (2009: 97-99), mengemukakan beberapa unsur yang memengaruhi motivasi dalam belajar, yakni: a. Cita-cita dan aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik. b. Kemampuan siswa. Keinginan seseorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya. c. Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi siswa dan rohani memengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat akan mudah memusatkan perhatian dalam belajar. d. Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. 4. Jenis-Jenis Motivasi Woodworth dalam Purwanto (1998: 64) dikutip Kompri (2015: 6), menggolongkan/ membagi motif-motif menjadi tiga golongan, yakni: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 a. Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam diri tubuh. b. Motif-motif darurat, yakni motivasi yang timbul jika motivasi menuntut timbulnya tindakan kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar. c. Motif objektif, yakni motif yang diarahkan, ditujukan kepada suatu objek atau tujua tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri. Sumadi (2011: 72-73) dalam Kompri (2015: 6), juga membedakan motif menjadi dua, yakni: a. Motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsi karena adanya perangsangan dari luar, misalkan seseorang belajar dengan giat karena diberi tahu bahwa aka nada ujian. b. Motif intrinsik, motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Dalam diri individu sudah memiliki dorongan itu. Misalnya seseorang yang gemar membaca akan mencari sendiri buku-buku yang ingin dibacanya. 5. Indikator Motivasi Hamzah B Uno (2016: 23), membagi indikator motivasi menjadi beberapa, yaitu: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil Motivasi akan ada ketika seseorang memiliki tujuan dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Motivasi ada bukan hanya adanya hasrat semata. Motivasi muncul karena adanya sutu dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan terkadang membuat seseorang termotivasi. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan Seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi ketika memiliki suatu cita-cita yang harus dicapai. Seseorang akan berusaha dan bersemangat dalam usaha mencapai harapan dan cita-cita yang dimilikinya. d. Adanya penghargaan dalam belajar Seseorang akan bersemangat dalam melakukan sesuatu hal ketikan diberikan suatu penghargaan. Penghargaan tersebut seperti sebuah pengakuan dari orang lain. Dalam proses belajar, seorang siswa dapat mendapat penghargaan dari guru seperti acungan jempol atau ungkapan “bagus” kepada siswa. e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Motivasi dapat muncul ketika ada hal yang menarik dalam proses belajar. Guru dalam menyampaikan pelajaran dapat dengan variasi yang lain atau dengan menyelipkan permainan dalam kegiatan belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 f. Tekun menghadapi tugas Ketika siswa tekun menghadapi tugas yang mudah maupun yang sulit akan timbul motivasi dalam belajar. Siswa merasa tertantang dan giat dalam menghadapi tugas yang ada dan motivasi itu pun muncul. g. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga kemungkinan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Lingkungan yang kondusif akan mendukung kegiatan belajar. siswa akan lebih fokus dan bersemangat dalam kegiatan belajar, sehingga proses belajar akan terlaksana dengan baik. D. Keterampilan Berpikir Kreatif 1. Pengertian Berpikir Kreatif a. Berpikir Menurut Uno (2014: 110), berpikir menurut pemahaman umum manusia adalah hal yang menyangkut nilai kemanusiaan, karena berpikir inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lain. Dengan berpikir manusia dapat menemukan hak-hal baru sehingga secara ekologi dapat menyesuaikan dengan lingkungan. Berpikir menjadi hal utama penyebab manusia terhindar dari kepunahan sampai saat ini. b. Kreativitas Kreativitas berasal dari kata to create yang memiliki arti membuat. Dengan kata lain, kreativitas adalah kemampuan seseorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 untuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide, langkah, atau produk (Sudarman, 2013: 9). Awalnya kreativitas dipahami sebagai sesuatu yang langka, sehingga hanya orang-orang tertentu yang memilikinya yaitu orang yang diyakini telah mendapatkan anugerah dari Tuhan. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh teori spekulatif tentang kreativitas. Disebut spekulatif karena tidak didasari oleh kerangka keilmiahan yang memadai. Menurut teori ini kreativitas dipandang sebagai; inspirasi ilahi, sebuah bentuk kegilaan, sebuah bentuk intuisi yang sangat dikembangkan, sebuah manifestasi dari daya kreatif yang melekat dari dalam diri sendiri, dan sebuah daya kosmis yang berpusat pada alam (Uno, 2014: 105). c. Berpikir Kreatif Upaya untuk menghubungkan benda-benda atau gagasangagasan yang sebelumnya tidak berhubungan. Perhatikan bahwa berfikir kreatif menggunakan benda-benda atau gagasan-gagasan yang sudah nyata ada, dan di dalam pikiran kitalah sesungguhnya proses kreativitas itu berlangsung. Proses ini tidak harus selalu menciptakan suatu konsep baru, walaupun hasil akhirnya mungkin akan tampak sebagai sesuatu yang baru hasil dari penggabungan dua atau lebih konsep-konsep yang sudah ada (Uno, 2014: 113). Menurut Robert (1989: 11) berpikir kreatif, kreativitas sering dianggap dari 2 unsur yaitu kefasihan dan keluwesan. Kefasihan ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah gagasan pemecahan masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 secara lancar dan cepat. Sedangkan keluwesan pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbedabeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. 2. Ganjalan – Ganjalan Mental Penghambat Berpikir Kreatif Menurut Rawlinson (1981: 15-33) terdapat beberapa gejala mental penghambat berpikir kreatif, yaitu: a. Ganjalan yang ditimbulkan sendiri Ganjalan yang ditimbulkan sendiri merupakan suatu jenis ganjalan yang lebih sulit kita kenali. Kita menyimpannya di dalam diri kita sendiri baik secara sadar ataupun tidak. b. Terpola atau terpaku pada suatu jawaban yang unik Setelah berhasil membentuk suatu pola, maka mungkin seseorang tidak mau bersusah payah lagi mencari bentuk-bentuk pola yang lain yang mungkin benar-benar ada. c. Kesesuaian, atau memberikan jawaban yang diharapkan Adanya kesesuaian jawaban yang diharapkan merupakan ganjalan dalam berpikir kreatif. Ketika jawaban sesuai tidak ada alternatif jawaban yang lainnya. d. Tidak mau menantang kenyataan Salah satu bentuk ganjalan yang ada adalah kurangnya usaha untuk menantang suatu jalan keluar yang sudah ada. Apabila kita dihadapkan pada suatu persoalan, biasanya kita memiliki kecenderungan untuk berusaha mencari jawaban yang nyata, yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 kemudian akan dapat diterima dengan suara bulat. Bahkan kita cukup senang kalau kita sudah dapat menemukan satu jawaban itu saja, setelah kita berhasil kita enggan untuk mempermasalahkan kembali tentang jawaban itu, walaupun mungkin saja kita dapat menemukan jawaban yang lebih baik. e. Menilai terlampau cepat Kebiasaan untuk menilai lebih cepat merupakan salah satu jenis ganjalan mental yang tidak terlampau mudah untuk dihilangan. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menilai gagasangagasan dan umumnya mekanisme ini akan berjalan secara otomatis segera setelah mereka dihadapkan dengan suatu ide ataupun gagasan baru. Seperti juga halnya dengan respon penolakan otomatis terhadap gagasan atau ide-ide yang agak berbeda. f. Takut terlihat bodoh Perasaan takut terlihat bodoh merupakan ganjalan mental terbesar dan paling sulit kita hilangkan. Ini merupakan jenis ganjalan tertua yang kita miliki dan sudah dimulai sejak awal kehidupan kita. Seseorang takut mengambil resiko khususnya ketika menyampaikan ide-ide baru yang berbeda dengan kebiasaan umum dan dianggap bodoh oleh orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 3. Indikator Berpikir Kreatif Menurut Uno, (2014: 115) diuraikan indikator-indikator berpikir kreatif sebagai berikut: a. Kelancaran berpikir Gagasan dan ide baru akan muncul ketika memiliki kelancaran berpikir. Setiap kasus dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan berbagai cara. Kreativitas akan timbul dengan baik. b. Keluwesan berpikir Kreativitas akan timbul ketika memiliki keluwesan berpikir. Ide dan gagasan akan muncul begitu saja dan akan mempermudah dalam menyelesaikan suatu masalah. c. Rasional berpikir Keterampilan berpikir kreatif dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang. Ketika seseorang berpikir secara rasional maka akan timbul ide-ide yang sudah ada maupun ide-ide baru. d. Elaborasi Tidak hanya pengamatan dari dalam saja namun pengamatan dari luar akan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif seseorang. e. Menilai Dengan berpegangan pada prinsip atau nilai yang ada, kemampuan berpikir kreatif akan muncul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 f. Imajinatif Berimajinasi akan sesuatu hal membuat seseorang menemukan sesuatu yang baru atau mendapatkan hal-hal yang belum ada sebelumnya. g. Keaslian berpikir Keaslian dalam berpikir menimbulkan hal-hal yang asli pula. h. Menghadapi tantangan Keterampilan berpikir kreatif tumbuh ketika seseorang mau menghadapi setiap tantangan yang ada. Tantangan tersebut memaksa seseorang untuk berpikir bagaimana cara untung menghadapi tantangan tersebut. i. Ingin tahu Rasa ingin tahu akan sesuatu hal membuat seseorang terus berpikir bagaimana cara mengetahui hal tersebut. Akan timbul pertanyaanpertanyaan baru untuk mendapatkan informasi baru pula. j. Berani mengambil resiko Keberanian dalam mengambil resiko membuat seseorang berpikir apa saja resiko yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya nanti. Berani dalam memulai sesuatu dan akan menerima setiap resiko yang ada. k. Menghargai Menghargai sesuatu yang dimiliki oleh diri sendiri dan menghargai setiap apa yang ada dalam hidup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 l. Memiliki prinsip Memiliki prinsip dimana seseorang berusaha mempertahankan prinsip yang dimiliki. E. Kerangka Berpikir 1. Hubungan keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa Dalam pembelajaran aktif terdapat beberapa indikator yang salah satunya yaitu pembelajaran didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa. Tujuan pembelajaran merupakan dasar dari suatu pembelajaran dengan kata lain, pembelajaran merupakan suatu hal yang akan dicapai dalam proses belajar. Guru dapat mengkomunikasikan tujuan pembelajaran sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Ketika siswa mengetahui tujuan pembelajaran sebelum proses pembelajaran, siswa mengetahui kemana arah pembelajaran akan berlangsung. Siswa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah disampaikan oleh guru. Dalam usaha mencapai tujuan siswa akan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya diam mendengarkan namun aktif memberikan umpan balik atau bertanya kepada guru mengenai hal yang belum dimengerti. Hal tersebut menumbuhkan semangat belajar dari siswa, sehingga motivasi belajar siswa akan tumbuh. Oleh karena itu, pembelajaran aktif yang berjalan dengan baik akan menumbuhkan motivasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 2. Hubungan keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa Dalam pembelajaran aktif terdapat salah satu indikator yaitu adanya perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi pembelajaran. Siswa diminta untuk berani menyampaikan gagasa-gagasan atau ide-ide yang baru maupun yang sudah mereka ketahui ketika proses pembelajaran. Siswa terkadang malas untuk menemukan gagasan atau ide baru. Sebagai fasilitator, guru dapat membantu siswa untuk memunculkan ide atau gagasan baru. Guru dapat memberikan suatu permasalahan yang sesuai dengan materi pelajaran. Siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan saling memberikan ide dan gagasan. Setiap siswa pasti memiliki pemikiran yang berbeda untuk memecahkan permasalahan. Dari perbedaan pemikiran tersebut suatu akan muncul pertanyaan - pertanyaan baru dan tanggapan dari siswa. Hal itu akan menciptakan keterampilan berpikir kreatif dari siswa. F. Model Penelitian Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini jika digambarkan secara sistematis dalam paradigma penelitian adalah sebagai berikut: Y1 X 1 2 Y2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 X : Pembelajaran aktif Y : 1. Motivasi belajar siswa 2. KeterampilanBepikir kreatif siswa 1. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa 2. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa G. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti dapat mengajukan rumusan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa. 2. Ho: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Ha: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian korelasional merupakan studi yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain (Juliansyah, 2011: 39). Menurut Suharsimi (1989: 20) koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabelvariabel ini. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari 2017 sampai dengan bulan Maret 2017. 2. Tempat Penelitian Tiga SMA di wilayah Kota Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013. Tabel 3.1 Nama dan Alamat Sekolah No 1 Nama Sekolah SMA Negeri 3 2 SMA Negeri 8 3 SMA Stella Duce 1 Alamat Jl. Laksda Laut Yos Sudarso No.7, Yogyakarta Jl. Sidobali No.1, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta Jl. Sabirin No. 1-3, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IIS di wilayah Kota Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa dan keterampilan berfikir kreatif siswa. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampling 1. Populasi Menurut Sugiyono (2014: 148) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas XII IIS di wilayah Kota Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013. Datanya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Nama Sekolah dan Jumlah Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Sekolah SMA Negeri 1 SMA Negeri 2 SMA Negeri 3 SMA Negeri 8 SMA Muhammadiyah 1 SMA Muhammadiyah 2 SMA BOPKRI 1 SMA Stella Duce 1 Jumlah Jumlah Siswa 8 30 14 18 76 97 80 89 412 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 2. Sampel Menurut Sugiyono (2014:149) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:124). Besarnya sampel dapat menggunakan perhitungan Krejcie-Morgan yaitu dengan rumus (Indrawan dan Yaniawati, 2014: 101): 𝑆= 𝑋 2 . 𝑁. 𝑃 (1 − 𝑃) (𝑁 − 1)𝑑 2 + 𝑋 2 . 𝑃 (1 − 𝑃) Keterangan: S = jumlah sampel N = ukuran populasi 𝑋2 = nilai chi kuadrat (3,84) P = proporsi populasi (0,5) d = drajat ketelitian (0,05) 𝑆= 3,84.412.0,5 (1 − 0,5) (412 − 1)0,052 + 3,84 . 0,5 (1 − 0,5) 𝑆= 395,52 1,9875 𝑆 = 199,0037735849 𝑆 = 199 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 199 responden. Namun demikian, sampel yang seharusnya sejumlah 199 responden menjadi 106 responden. Dalam penelitian ini terdapat 93 tidak terisi karena tidak mengembalikan kuesioner dan beberapa kuesioner tidak terisi dengan baik. Hal lain terdapat dua sekolah yaitu SMA Muhammadiyah 1 dan SMA Muhammadiyah 2 yang tidak mengizinkan dilakukannya penelitian pada semester genap. Berdasarkan teknik sampling yang dipilih, maka penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA Stella Duce. Data sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Nama Sekolah dan Jumlah Responden No 1 2 3 Nama Sekolah SMA Negeri 3 SMA Negeri 8 SMA Stella Duce 1 Jumlah Jumlah Responden 14 18 74 106 Jumah sampel dalam penelitian ini tidak memenuhi proporsi, sehingga perhitungan ulang untuk derajat ketelitian sebagai berikut: 𝑛= 𝑁 1 + 𝑁𝑒 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan dengan Margin of Error PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 106 = 412 1 + 412𝑒 2 106 (1+ 412𝑒 2 ) = 412 106 + 43627𝑒 2 = 412 43627𝑒 2 = 412 – 106 43627𝑒 2 = 306 𝑒 2 = 306/43627 𝑒 2 = 0,0070140051 𝑒 = 0,083749657313 𝑒 = 8,37 𝑒 = 8,4% Dikarenakan dalam penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan lebih kecil dari jumlah sampel minimal hasil perhitungan, maka margin of error berubah dari 5% menjadi 8,4% dengan perhitungan menggunakan rumus Slovin. 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Cluster Sampling. Menurut Siregar (2013: 32) teknik penarikan sampel dengan menggunakan metode cluster sampling adalah populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau cluster, lalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 kemudian beberapa cluster dipilih sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan cluster adalah sekolah. Sekolahsekolah yang masuk ke dalam populasi mempunyai ciri yang sama atau mirip yaitu telah menerapkan kurikulum 2013, telah mempelajari materi akuntansi perusahaan jasa, melakukan pembelajaran aktif dan siswa SMA kelas XII IIS di kota Yogyakarta. E. Definisi Operasional dan Pengukurannya Variabel 1. Operasional Variabel Operasional variabel adalah kegiatan menjabarkan variabel penelitian kedalam indikator untuk mendefinisikan dan mengukur variabel penelitian. a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif merupakan derajat yang menunjukkan seberapa sering kegiatan pembelajaran memenuhi kriteria /karakteristik pembelajaran aktif. Menurut Ryan dan Marten yang dikutip oleh Bonwel (1991: 18) pembelajaran aktif didefinisikan sebagai berikut: Students learns both pssively and actively. Passive learning takes places when students take on the role of "reseptacles of knowledge"; that is; they do not directly participate in the learning process..Active learning is more likely to take place when students are doing something besides listening. Sejalan dengan definisi tersebut, melalui PP No.19 tahun 2005 BAB IV pasal 19 ayat 1 pemerintah menyatakan, "Proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik". Berdasarkan definisi tersebut, Zulfahmi mengembangkan indikator-indikator pembelajaran aktif yang tersaji pada tabel berikut: (2013: 278-284) Tabel 3.4 Operasional Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Indikator Berpusat pada siswa Didasarkan atas tujuan yang jelas Bersifat pemecahan masalah Mengoptimalkan kegiatan penemuan Memungkinkan siswa mengaitkan pengalaman yang telah dimiliki dengan pengalaman baru Memungkinkan adanya perspektif baru pada diri siswa tentang apa yang dipelajari Memungkinkan berkembangnya konstelasi nilai dan asumsi dari berbagai disiplin ilmu dalam diri siswa Memungkinkan siswa mengembangkan sikap terbuka terhadap hasil pembelajarannya Menggunakan media pembelajaranyang layak Hanya dimungkinkan jika siswa memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan subjek yang bertanggung jawab secara mandiri Melibatkan aktivitas fisik, mental, dan keseluruhan indera Pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga sebelah kiri Terjadi dalam interaksi sosial yang kondusif dan dinamis Nomor Item 1 2 3, 4 5 6, 7 8, 9 10, 11 12, 13 14 15, 16 17, 18, 19 20, 21 22, 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 No Indikator Nomor Item 24, 25 14. Adanya umpan bali. b. Motivasi Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang ditunjukkan dengan beberapa indikator atau unsur, yakni: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4) adanya penghargaan dalam belajar; 5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; dan 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik (Hamzah B Uno, 2016:23). Tabel 3.5 Operasional Variabel Motivasi Aspek Dorongan Internal Dorongan Eksternal Indikator No Item 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan citacita masa depan 1. Adanya penghargaan dalam belajar 2. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 3. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan baik 6, 9, 10, 22 1, 3, 4, 23 2, 5, 7, 24 12, 13, 25 15, 16, 17, 18 8, 19, 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 c. Berfikir kreatif Berpikir kreatif merupakan bentuk pemikiran individu melalui tahap-tahap berpikir untuk menemukan hubungan baru, jawaban, metode baru dalam menanggapi suatu persoalan untuk memecahkan masalah yang bercirikan: 1) kelancaran perpikir; 2) keluwesan berpikir; 3) rasional berpikir; 4) menilai; 5) imajinatif; 6) keaslian berpikir; 7) senang menghadapi tantangan; 8) ingin tahu; 9) berani mengambil risiko; 10) menghargai; 11) memiliki prinsip. (Uno, 2014: 105). Tabel 3.6 Operasional Variabel Keterampilan Berfikir Kreatif No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Indikator Kelancaran berpikir Keluwesan berpikir Rasional berpikir Menilai Imajinatif Keaslian berpikir Menghadapi tantangan Ingin tahu Berani mengambil resiko Menghargai Memiliki prinsip Nomor Item 1, 3, 9 4, 6, 7 11 14, 15 17, 18 19 22, 23 24 26 28,29 2. Pengukuran Variabel Pengukuran yang dilakukan peneliti dalam mengukur persepsi peserta didik terhadap pembelajaran aktif terhadap motivasi siswa dan kemampuan berfikir kreatif adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2014: 168) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Syofian Siregar (2013: 25) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala Likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Tabel 3.7 Skor Instrumen Tanggapan Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Pernyataan Positif 5 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik non tes yaitu teknik kuesioner yang berjenis kuesioner tertutup. Menurut Siregar (2013: 21) kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bias dipengaruhi oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Menurut Siregar (2013; 21) kuesioner tertutup adalah kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalam bentuk pilihan ganda, responden tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014: 203). Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment menurut Azwar, (1992) dalam Siregar (2013: 47) rxy = 𝐧 ∑ 𝐱𝐲−(∑ 𝐱) (∑ 𝐲) √{𝐧 ∑ 𝐱 𝟐 −(∑ 𝐱)𝟐 }{𝐧 ∑ 𝐲 𝟐 −(∑ 𝐲)𝟐 } Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel x dengan y X = nilai tiap item Y = nilai total item N = jumlah sampel Untuk mengetahui skor masing-masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut: a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka Ho akan tetap ditolak dan Ha diterima. Untuk menentukan apakah instrumen itu valid maka ketentuannya yaitu besarnya koefisien korelasi r dihitung dengan menggunakan korelasi dengan signifikansi 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan penelitian di SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA Negeri 8 Yogyakarta, dan SMA Stella PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Duce 1 Yogyakarta dengan jumlah data (n) 106 siswa dengan df = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 104 (df=106-2) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabel sebesar 0,1909. Hasil pengujian dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada penyajian sebagai berikut: a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif No. Item rhitung rtabel Keterangan 1 0,577 0,1909 Valid 2 0,611 0,1909 Valid 3 0,645 0,1909 Valid 4 0,667 0,1909 Valid 5 0,559 0,1909 Valid 6 0,544 0,1909 Valid 7 0,560 0,1909 Valid 8 0,677 0,1909 Valid 9 0,567 0,1909 Valid 10 0,651 0,1909 Valid 11 0,509 0,1909 Valid 12 0,696 0,1909 Valid 13 0,654 0,1909 Valid 14 0,731 0,1909 Valid 15 0,637 0,1909 Valid 16 0,663 0,1909 Valid 17 0,671 0,1909 Valid 18 0,602 0,1909 Valid 19 0,694 0,1909 Valid 20 0,680 0,1909 Valid 21 0,658 0,1909 Valid 22 0,713 0,1909 Valid 23 0,619 0,1909 Valid 24 0,675 0,1909 Valid 25 0,522 0,1909 Valid (Output Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Terlampir) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Tabel 3.8 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah valid, dimana seluruh nilai corrected item-total correlation > rtabel = 0,1909 b. Variabel Motivasi Belajar Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar No. Item rhitung rtabel Keterangan 1 0,621 0,1909 Valid 2 0,642 0,1909 Valid 3 0,715 0,1909 Valid 4 0,641 0,1909 Valid 5 0,650 0,1909 Valid 6 0,633 0,1909 Valid 7 0,700 0,1909 Valid 8 0,767 0,1909 Valid 9 0,438 0,1909 Valid 10 0,582 0,1909 Valid 11 0,438 0,1909 Valid 12 0,557 0,1909 Valid 13 0,689 0,1909 Valid 14 0,038 0,1909 Tidak Valid 15 0,585 0,1909 Valid 16 -0,203 0,1909 Tidak Valid 17 0,671 0,1909 Valid 18 0,556 0,1909 Valid 19 0,415 0,1909 Valid 20 -0,503 0,1909 Tidak Valid 21 0,536 0,1909 Valid 22 0,316 0,1909 Valid 23 0,612 0,1909 Valid 24 0,529 0,1909 Valid 25 0,608 0,1909 Valid (Output Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Pribadi Terlampir) Tabel 3.9 menunjukkan bahwa ada tiga butir pernyataan yang tidak valid karena < 0,1909 yaitu pada butir 14, 16, dan 20 maka harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 dilakukan pengujian validitas ulang dengan mengeluarkan butir 14, 16, dan 20. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Kedua Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar No. Item rhitung rtabel Keterangan 1 0,631 0,1909 Valid 2 0,672 0,1909 Valid 3 0,719 0,1909 Valid 4 0,673 0,1909 Valid 5 0,666 0,1909 Valid 6 0,622 0,1909 Valid 7 0,695 0,1909 Valid 8 0,766 0,1909 Valid 9 0,447 0,1909 Valid 10 0,588 0,1909 Valid 11 0,411 0,1909 Valid 12 0,560 0,1909 Valid 13 0,694 0,1909 Valid 15 0,580 0,1909 Valid 17 0,698 0,1909 Valid 18 0,568 0,1909 Valid 19 0,428 0,1909 Valid 21 0,547 0,1909 Valid 22 0,329 0,1909 Valid 23 0,623 0,1909 Valid 24 0,536 0,1909 Valid 25 0,598 0,1909 Valid (Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Motivasi Belajar Siswa Terlampir) Tabel 3.10 merupakan hasil pengujian setelah dikeluarkan butir 14, 16, dan 20, hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh corrected itemtotal correlation > 0,1909 sehingga seluruh butir pernyataan adalah valid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 c. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Keterampilan Berpikir Kreatif No. Item rhitung 1 0,199 2 -0,370 3 0,539 4 0,500 5 0,134 6 0,417 7 0,392 8 -0,255 9 0,438 10 0,096 11 0,500 12 0,099 13 -0,417 14 0,400 15 0,555 16 -0,028 17 0,637 18 0,.491 19 0,656 20 0,064 21 -0,110 22 0,394 23 0,291 24 0,478 25 -0,199 26 0,265 27 -0,293 28 0,471 29 0,501 (Output Pengujian Validitas Siswa Terlampir) rtabel Keterangan 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Tidak Valid 0,1909 Valid 0,1909 Valid Keterampilan Berpikir Kreatif Tabel 3.11 menunjukkan bahwa ada sebelas butir pernyataan yang tidak valid karena nilai corrected item-total correlation < 0,1909 yaitu pada butir 2, 5, 8, 10, 12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 perlu dilakukan pengujian validitas kembali untuk mendapatkan hasil keseluruhan butir pernyataan adalah valid. Tabel 3.12 Hasil Pengujian KeduaValiditas Keterampilan Berpikir Kreatif No. Item rhitung rtabel Keterangan 1 0,295 0,1909 Valid 3 0,630 0,1909 Valid 4 0,542 0,1909 Valid 6 0,540 0,1909 Valid 7 0,523 0,1909 Valid 9 0,582 0,1909 Valid 11 0,582 0,1909 Valid 14 0,426 0,1909 Valid 15 0,607 0,1909 Valid 17 0,663 0,1909 Valid 18 0,591 0,1909 Valid 19 0,642 0,1909 Valid 22 0,519 0,1909 Valid 23 . 0,400 0,1909 Valid 24 0,611 0,1909 Valid 26 0,302 0,1909 Valid 28 0,527 0,1909 Valid 29 0,537 0,1909 Valid (Output Pengujian Validitas Kedua Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Terlampir) Tabel 3.12 merupakan hasil pengujian ulang setelah butir 2, 5, 8, 10, 12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27 dikeluarkan. Hasil dari table diatas menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan telah valid yaitu corrected item-total correlation keterampilan berpikir kreatif siswa > 0,1909. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013: 55). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Noor (2014: 24-25) tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut: a. Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan. b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan. c. Jika nilai alpha > 0.60, disebut reliabel. Hasil dari pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif siswa terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Motivasi Belajar Keterampilan Berpikir Kreatif Cronbach Alpha Parameter Keterangan 0,947 0,6 Reliabel 0,886 0,6 Reliabel 0,677 0,6 Reliabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Tabel 3.13 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel pembelajaran aktif, variabel motivasi belajar, dan variabel keterampilan berpikir kreatif adalah reliabel (keseluruhan nilai r hitung atau cronbach’s alpha > 0,6) H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Deskriptif Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Deskriptif data adalah menggambarkan karakteristik atau ukuran sekelompok data yang di analisis dengan menggunakan teknik statistik (Siregar, 2013: 95). Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe II. PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Persentil score pada persentl kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari persentil minimal dan maksimal. Namun, kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah sekitar persentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995, 157-159). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Tabel 3.14 Nilai Persentil PAP Tipe II Nilai Persentil 81% - 100% 66% – 80% 56% – 65% 46% – 55% <46% Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut : a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembalajaran Aktif Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 25 = 125 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 25 = 25 Skor : 25 + 81% (125 – 25) = 106 25 + 66% (125 – 25) = 91 25 + 56% (125 – 25) = 81 25 + 46% (125 – 25) = 71 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Tabel 3.15 Interval Skor Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Interval Skor 106 – 125 91 – 105 81 – 90 71 – 80 25 – 70 Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah b. Variabel Motivasi Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 22 = 110 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 22 = 22 Skor : 22 + 81% (110 – 22) = 93,28 dibulatkan 93 22 + 66% (110 – 22) = 80,08 dibulatkan 80 22 + 56% (110 – 22) = 71,28 dibulatkan 71 22 + 46% (110 – 22) = 62,48 dibulatkan 62 Tabel 3.16 Interval Skor Motivasi Belajar Siswa Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel 93 – 110 Sangat Tinggi 80 – 92 Tinggi 71 – 79 Sedang 62 – 70 Rendah 22 – 62 Sangat Rendah c. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 18 = 90 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 18 = 18 Skor : 18 + 81% (90 – 18) = 76,32 dibulatkan 76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 18 + 66% (90 – 18) = 65,52 dibulatkan 66 18 + 56% (90 – 18) = 58,32 dibulatkan 58 18 + 46% (90 – 18) = 51,12 dibulatkan 51 Tabel 3.17 Interval Skor Keterampilan Berpikir Kreatif Interval Skor 76 – 90 66 – 75 58 – 65 51 – 57 18 – 50 Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Pengujian Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang ada berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Pengujian didasarkan pada pengujian normalitas bivariat yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. Ketentuannya adalah sebagai berikut: Jika RSquare lebih besar dari 0,8 maka data tersebut berdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika RSquare lebih kecil dari 0,8 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Pengujian Hipotesis 1) Rumusan Hipotesis a) Hipotesis Pertama 𝐻𝑜 = Tidak ada keterlaksanaan hubungan positif pembelajaran antara aktif akuntansi dengan motivasi belajar siswa. pada tingkat materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 𝐻𝑎 = Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktifpada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa. b) Hipotesis Kedua 𝐻𝑜 = Tidak ada hubungan keterlaksanaan positif pembelajaran aktif antara pada tingkat materi akuntansi dengan keterampilan berfikir kreatif siswa. 𝐻𝑎 = Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berfikir kreatif siswa. 2) Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pertama hingga keempat ini dilakukan berdasarkan rumus rumus korelasi product moment yaitu dengan (Noor, 2014:77): 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐧(∑ 𝐱𝐲) − (∑ 𝐱) (∑ 𝐲) √{𝐧(∑ 𝐱 𝟐 ) − (∑ 𝐱)𝟐 }{𝐧(∑ 𝐲 𝟐 ) − (∑ 𝐲)𝟐 } Keterangan: N = jumlah responden x = nilai tiap item y = nilai total item Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 menentukan arah dari variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar (𝑟𝑠 ) = (-1 ≤ 0 ≤ 1). Berikut ini disajikan tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan variabel menurut Siregar (2013: 251-251): Tabel 3.18 Tingkat Hubungan Variabel No 1. 2. 3. 4. 5. Nilai Korelasi 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat 3) Penarikan Kesimpulan a. Jika nilai Sig.(1-tailed) < α = 0,01, maka 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Artinya, ada hubungan positif antara pembelajaran aktif dan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(1tailed) > α = 0,01, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan positif antara pembelajaran aktif dan motivasi belajar siswa. b. Jika nilai Sig.(1-tailed) < α = 0,01, maka 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima. Artinya, ada hubungan positif antara pembelajaran aktif dan kemampuan berfikir kreatif siswa. Sebaliknya, jika nilai Sig.(1-tailed) > α = 0,01, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan positif antara pembelajaran aktif dan kemampuan berpikir kreatif siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMA Negeri 3 Yogyakarta 1. Alamat Jalan Laksda Laut Yos Sudarso No. 7, Kotabaru, Gondokusuman, Kotabaru, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224 2. Visi dan Misi a. Visi Terwujudnya SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah bewawasan global, berbudaya, dan berkepribadian nasional, berbasis teknologi informasi yang mampu menyiapkan generasi penerus yang memiliki iman, taqwa, budi pekerti luhur, terdidik dan kemampuan sebagai kekuatan garda terdepan dalam membangun Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Misi 1) Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah menengah atas dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. 2) Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagai dasar 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, baik nasional maupun internasional. 3) Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai anak Indonesia yang memiliki intaq, budi pekerti luhur, jiwa kepemimpinan, mandiri, berwawasan kebangsaan, saling menghargai dan menghormati serta hidup berkerukunan dalam kebhinekaan, baik dalam lingkungan lokal, nasional maupun internasional. 3. Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Yogyakarta sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Bahkan, sekolah ini telah ada sejak tahun 1918, karena sebuah dokumen menunjukkan bahwa pada tanggal 30 Februari 1938, sekolah ini merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Sampai dengan pecahnya Perang Dunia II (Desember 1941), sekolah ini dikenal dengan nama AMS (Algemeene Middelbare School) afdeling B. Saat itu, sekolah ini hanya diisi oleh mereka dari golongan elite pribumi. AMS afd. B berganti nama menjadi SMT (Sekolah Menengah Tinggi) bagian A dan bagian B pada masa pendudukan Jepang, tahun 1942. Hingga akhirnya, tanggal 19 September 1942, didukung oleh Kepala Sekolah saat itu (Alm. RJ. Katamsi) berdiri organisasi pelajar sekolah ini yang diberi nama PADMANABA. Padma dalam bahasa Sanskerta berarti teratai merah atau dalam Bahasa Latin adalah Nelumbium speciosum. Pada masa itu, sekolah ini juga biasa dikenal dengan nama SMT Kotabaru. Hingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 sekarang, tanggal 19 September selalu diperingati sebagai Hari Lahir Padmanaba dengan serangkaian acara yang diselenggarakan oleh para peserta didik aktif, alumni, guru dan karyawan, dan segenap keluarga besar Padmanaba yang dikenal sebagai Pekan Peringatan Hari Padmanaba (PPHP), yang pada tahun 2013 ini adalah PPHP ke-71. Tahun 1948, sekolah ini terbagi menjadi dua, yaitu SMA A di Jalan Pakem 2 dan SMA B di Jalan Taman Krida 7. Pada tanggal 21 Desember 1948, sekolah ini diduduki Belanda. Tanggal 6 Juni 1949, SMA B berhasil dibuka kembali dengan pendidikan yang lebih berkualitas. Tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA IIIB, dan berubah lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, di bawah pimpinan kepala Sekolah Ibu Mujono Probopranowo. Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, sekolah ini bernama SMU (Sekolah Menengah Umum) Negeri 3 Yogyakarta, tetapi sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai tahun 2004, diubah lagi menjadi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas sampai sekarang masih mengenalnya sebagai "SMA Padmanaba" atau "SMA 3 Bhe". PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 B. SMA Negeri 8 Yogyakarta 1. Alamat Jalan Sidobali No. 1, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55165 2. Visi dan Misi a. Visi Dengan semangat kerja keras dan dedikasi tinggi SMA Negeri 8 Yogyakarta bertekad untuk mempersiapkan dan mengantarkan anak didik mencapai cita-cita luhur. b. Misi 1) Meningkatkan mutu pembelajaran. 2) Memberdayakan peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya. 3) Meningkatkan komitmen dan profesionalisme tenaga kependidikan. 4) Menciptakan lingkungan yang kondusif. 5) Menciptakan budaya damai dan anti kekerasan. 3. Sejarah Singkat Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 235/O/1973 tertanggal 18 Desember 1973, Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) di Indonesia sejumlah 34 buah sekolah (termasuk SMPP 10 Yogyakarta) pada Selasa Pahing, 8 Januari 1974, kegiatan belajar mengajar SMPP 10 Yogyakarta dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 menempati gedung baru berlantai dua. Sebagai penyelenggara kegiatan proses belajar mengajar di serahkan SMA Negeri 5 Yogyakarta yang waktu itu dipimpin oleh Bapak R. Muh. Solihin, dengan jumlah siswa 196 orang terbagi dalam 5 kelas. Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang karyawan tata usaha dengan resmi dimutasi dari SMA Negeri 5 Yogyakarta ke SMPP 10 Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1976 SMA 5 Yogyakarta dipindahkan ke lokasi baru yaitu Desa Tinalan, Kecamatan Kotagede Yogyakarta. Oleh karena itu SMPP 10 Yogyakarta harus berusaha melengkapi meja dan kursi siswa yang jumlahnya tidak sedikit. Namun kerjasama sekolah dengan BP-3 serta bantuan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maka kekurangan tersebut dapat diatasi. Tahun pelajaran 1977 SMPP 10 Yogyakarta ditunjuk oleh Depdikbud menjadi sekolah Pradiseminasi untuk sistem pengajaran dengan modul. Pada tahun pelajaran 1980/1981, nama SMPP 10 Yogyakarta semakin terkenal dalam masyarakat. Akibatnya animo untuk masuk SMPP 10 Yogyakarta semakin besar. Pada tahun pelajaran 1982/1983 SMPP 10 Yogyakarta mendapat kepercayaan Dekdikbud untuk melaksanakan sistem belajar tuntas (Mastery Learning) pendekatan seluruh kelas (pada waktu itu jumlah kelas 12 buah, masing-masing tingkat 4 kelas). Tahun pelajaran 1985/1986 terjadi perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA 8 Yogyakarta. Pada tahun ini juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 diberlakukan kurikulum 1984 dengan penjurusan di kelas dua dengan 4 program pilihan yaitu A1 untuk program IPA, A2 program Biologi, A3 program IPS dan A4 program ilmu pengetahuan Bahasa. Riwayat singkat SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak dapat meninggalkan riwayat SMPP 10 Yogyakarta, karena secara kelembagaan SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah nama baru SMPP 10 Yogyakarta. Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0353/O/1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang perubahan nama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01/F/96 tertanggal 17 Januari 1986 tentang perubahan nama SMPP 10 Yogyakarta menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta. Dengan perjuangan sekuat tenaga baik kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, selangkah demi selangkah prestasi SMA 8 terus meningkat baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini terlihat dari rata-rata nem EBTANAS maupun keberhasilan dalam menempuh UMPTN dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Prestasi non akademik (bersifat Ekstrakurikuler) hal ini dapat dari peroleh penghargaan/ piala/ trofi kejuaraan apabila dibuat rata-rata dalam satu bulan mendapat 5-10 buah tropi kejuaraan dalam berbagai kegiatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 C. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta 1. Alamat Jalan Sabirin No. 1-3, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Visi dan Misi a. Visi Berkepribadian utuh, berbela rasa, cerdas, dan berwawasan global. b. Misi 1) Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, santun, dan tangguh. 2) Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, kreatif, mandiri, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab berasaskan iman Katolik. 3) Membangun keunggulan akademik berbasis teknologi. 4) Menanamkan wawasan kebangsaan. 5) Menanamkan wawasan global. 3. Sejarah Singkat Atas hasil permufakatan antara Rm. A. Djojoseputro SJ dan sustersuster St. Carolus Borromeus serta didukung oleh Mgr. A. Sugijopranoto SJ, pada tanggal 19 Agustus 1948 didirikan Sekolah Menengah Atas Kanisius (SMA K). Sekolah ini ada dua bagian, bagian putra dipimpin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 oleh romo-romo Jesuit dan bagian putri dipimpin suster-suster St. Carolus Borromeus. SMA K bagian putra dipimpin oleh Rm. B. Dumarno SJ dengan mengambil St. Joanes De Britto sebagai pelindung, yang sekarang menjadi SMA Kolese De Britto. SMA K bagian putri dipimpin oleh Sr. Chatarinia CB dengan mengambil nama pelindung STELLA DUCE, yang berarti Bintang Pembimbing, dan sekarang menjadi SMA Stella Duce. Tanggal 30 Juni 1949 Belanda meninggalkan Yogyakarta. Sr. Chatarinia CB dan Sr. Bernadia CB memboyong murid-muridnya ke Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin) dari Jalan Code 4. Sejak Agustus 1949 berlangsunglah kegiatan belajar-mengajar di Jalan Sumbing 1. Untuk menampung pelajar dari luar kota Yogyakarta didirikanlah Asrama Putri Stella Duce di Terban Taman (sekarang Jl. Colombo). Tahun 1973 asrama yang berada di Jalan Sabirin 3 dipindahkan ke Jalan Supadi 5. Tahun 1987 gedung asrama di Terban Taman dibongkar dan didirikan gedung provinsialat Suster-suster CB, asrama dipindahkan ke Samirono, tepatnya dibelakang Asrama Syantikara. Sampai sekarang ada dua asrama putri Stella Duce yaitu di Samirono dan di Jalan Supadi 5. Untuk mewadahi sekolah-sekolah yang ada, suster-suster St. Carolus Borromeus TARAKANITA, dari mendirikan bahasa yayasan Sansekerta yang yang diberi berarti nama Bintang Pembimbing. Yayasan ini didirikan pada tanggal 29 April 1952, dan pertama kali diketuai Sr. Ursulia CB. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Seiring dengan perkembangan zaman dan dahsyatnya tantangan, upaya untuk terus meningkatkan SMA Stella Duce 1 menjadi lembaga pendidikan generasi muda putri yang terdepan terus diupayakan. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya peringkat ”A” pada Akreditasi Sekolah tahun 2008, berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 22 November 2008 dengan No. Sertifikat Ma.000051. Keberhasilan sebuah institusi pendidikan tidak hanya diukur dengan suksesnya penyelenggaraan, ketersediaan sarana prasarana fisik, staf pengajar yang andal dan struktur kurikulum yang komprehensif, akan tetapi sejauh mana institusi tersebut berhasil menciptakan lulusan yang handal dan berhasil diterima di banyak Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini terdiri dari data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik kelas XII IIS SMA di wilayah Kota Yogyakarta. Data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas XII IIS. A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017. Penelitian ini dilakukan di sekolah yang telah menerapan Kurikulum 2013 di Wilayah Kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri 3, SMA Negeri 8, dan SMA Stella Duce 1. Subjek dari penilitian ini adalah peserta didik kelas XII IIS SMA di sekolah-sekolah tersebut. Kursioner yang diberikan kepada responden sebanyak 121 sedangkan kuesioner yang tidak terisi adalah 15 kuesioner. Tabel 5.1 Responden Penelitian Kuesioner No. Nama Sekolah Sampel Tidak Terisi 1 SMA Negeri 3 14 0 2 SMA Negeri 8 18 0 3 SMA Stella Duce 1 89 15 121 15 Total 66 Responden 14 18 74 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 a. Asal Sekolah Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan asal sekolah: Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah Jumlah Frekuensi No. Asal Sekolah Responden Relatif 1 SMA Negeri 3 14 13,2% 2 SMA Negeri 8 18 17% 3 SMA Stella Duce 1 74 69,8% 106 100% Tabel 5.2 menunjukan bahwa jumlah siswa menjadi responden adalah 106 siswa, dengan rincian sebagai berikut: SMA Negeri 3 berjumlah 14 siswa, SMA Negeri 8 berjumlah 18 siswa, dan SMA Stella Duce berjumlah 74 siswa. b. Jenis Kelamin Berikut adalah distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Laki-laki 7 6,6% 2 Perempuan 99 93,4% Jumlah 106 100% Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah responden peneltian sebanyak 106 dengan 7 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 99 siswa berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 2. Deskripsi Variabel Di dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 3 variabel, yaitu tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II. a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif siswa. variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II. Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh: Tabel 5.4 Interpretasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif No 1 2 3 4 5 Interval Skor 106 – 125 91 – 105 81 – 90 71 – 80 25 – 70 F 25 47 18 9 7 106 FR 23,6% 44,3% 17% 8,5% 6,6% 100% Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki persepsi tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kategori sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi adalah 47 siswa (44,3%), kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori rendah adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa (6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 sering muncul (modus) = 97. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran aktif yang dialami sebagian besar siswa tinggi. b. Motivasi Belajar Berikut tabel kategori dan interpretasi motivasi belajar atas data yang diperoleh: Tabel 5.5 Interpretasi Motivasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 Interval Skor 93 – 110 80 – 92 71 – 79 62 – 70 22 – 61 F 41 44 16 2 3 106 FR 38,7% 41,5% 15,1% 1,9% 2,8% 100% Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi adalah 41 siswa (38,7%), kategori tinggi adalah 44 siswa (41,5%), kategori sedang adalah 16 siswa (15,1%), kategori rendah adalah 2 siswa (1,9%), dan kategori sangat rendah adalah 3 siswa (2,8%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 88,3; nilai tengah (median) = 89,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 88. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 c. Keterampilan Berpikir Kreatif Berikut tabel kategori dan interpretasi keterampilan berpikir kreatif atas data yang diperoleh: Tabel 5.6 Interpretasi Keterampilan Berpikir Kreatif No 1 2 3 4 5 Interval Skor 76 – 90 66 – 75 58 – 65 51 – 57 18 – 50 F 14 33 35 19 5 106 FR 13,2% 31,1% 33% 18% 4,7% 100% Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 106 siswa yang memiliki keterampilan berpikir kreatif dengan kategori sangat tinggi adalah 14 siswa (13,2%), kategori tinggi adalah 33 siswa (31,1%), kategori sedang adalah 35 siswa (33%), kategori rendah adalah 19 siswa (18%), dan kategori sangat rendah adalah 5 siswa (4,7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 64,4; nilai tengah (median) = 63; dan nilai yang sering muncul (modus) = 62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki keterampilan yang sedang dalam berpikir kreatif. B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Siswa Dependent Variable:chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation R Square Linear .293 F 43.128 df1 df2 1 104 Sig. .000 Constant .044 b1 .007 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar diperoleh nilai Rsquare= 0,293 < 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar cenderung berdistribusi tidak normal. b. Tingkat Keterampilan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Dependent Variable:chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation R Square Linear .293 F 43.128 df1 df2 1 104 Sig. .000 Constant .044 b1 .007 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 kreatif diperoleh nilai Rsquare= 0,293 < 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif cenderung berdistribusi tidak normal. C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa cenderng berdistribusi tidak normal (R Square < 0,8). Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows. 1. Pengujian Hipotesis I a. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Ho: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Pembelajaran. Motivasi. Aktif Belajar Spearman's rho 1.000 .643** . .000 106 106 .643** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Pembelajaran Correlation Aktif Coefficient Sig. (1-tailed) N Motivasi Belajar Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel 5.9 tampak bahwa Correlation Coefficient (Spearman’s rho) = +0,643. Nilai tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa adalah positif dengan kategori kuat. Hubungan positif yang dimaksud adalah semakin baik tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif maka memiliki kecenderungan meningkatkan motivasi belajar siswa. Hubungan pada kategori kuat dikarenakan berada pada nilai korelasi antara 0,60-0,79. Pada tabel 5.9 nilai Sig (1tailed) adalah sebesar 0,00 yang menunjukkan adanya hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa yang signifikan, dikarenakan nilai Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01. Dapat diartikan bahwa Ha diterima atau terdapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 dengan motivasi belajar siswa. Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa dapat digeneralisasikan pada populasinya. b. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Ho: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Ha: Ada hubungan pembelajaran positif aktif antara pada tingkat materi keterlaksanaan akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Pembelajaran Aktif Spearman's rho 1.000 .616** . .000 106 106 ** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Pembelajaran Correlation Aktif Coefficient Sig. (1-tailed) N Berpikir Kreatif Berpikir Kreatif Correlation Coefficient .616 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Berdasarkan tabel 5.10 tampak bahwa Correlation Coefficient (Spearman’s rho) = +0,616. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif adalah positif dengan kategori kuat. Hubungan positif yang dimaksud adalah semakin baik tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif maka memiliki kecenderungan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa. Hubungan pada kategori kuat dikarenakan berada pada nilai korelasi antara 0,60-0,79. Pada tabel 5.10 nilai Sig (1-tailed) adalah 0,00 yang menunjukkan adanya hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi yang signifikan, dikarenakan Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01. Dapat diartikan Ha diterima atau tedapat hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dapat digeneralisasikan pada populasinya. D. Pembahasan 1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Dari hasil analisis data terdapat 106 siswa yang menjadi responden dalam penelitian, persepsi siswa tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kategori sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi adalah 47 siswa (44,3%) , kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori rendah adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 (6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 97. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran aktif yang dialami oleh sebagian besar responden tinggi. Sementara itu pada motivasi belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 41 siswa (38,7%), kategori tinggi adalah 44 siswa (41,5%), kategori sedang adalah 16 siswa (15,1%), kategori rendah adalah 2 siswa (1,9%), dan kategori sangat rendah adalah 3 siswa (2,8%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 88,3; nilai tengah (median) = 89,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 88 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebagian besar tinggi. Jika dilihat dari pengujian analisis data untuk menguji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa, diketahui bahwa memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu dengan korelasi Spearman’s rho dengan nilai asymp. Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01. Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajara aktif adalah tinggi. Pada motivasi belajar menunjukkan kategori yang tinggi pula. Sementara itu nilai korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori kuat. Hal ini disebabkan hubungan yang sensitif antara kedua variabel. Hubungan sensitif dapat terjadi ketika semua responden PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 cenderung menjawab setiap butir pertanyaan dengan skor yang tinggi untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor tinggi untuk variabel motivasi belajar sehingga kedua variabel menjadi kuat. Sedangkan hubungan yang kurang sensitif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa terjadi karena tidak semua responden memiliki kecenderungan untuk menghasilkan skor yang tinggi untuk kedua variabel, melainkan skor tinggi untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor rendah untuk motivasi belajar siswa atau sebaliknya. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan derajat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator pembelajaran aktif oleh Zulfahmi (2003: 278) yaitu pembelajaran didasarkan atas tujuan yang jelas dan dipahami siswa. Tujuan pembelajaran terlebih dahulu dikomunikasikan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Tujuan pembelajaran merupakan dasar dari suatu pembelajaran atau sesuatu yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Siswa mengetahui ke mana arah pembelajaran akan berlangsung dan berusaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam usaha mencapai tujuan, siswa tidak hanya diam namun akan turut aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan terpacu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ada. Hal tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 akan membuat siswa lebih bersemangat dan aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Uraian di atas sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hollingsworth (2008: viii) yaitu pembelajaran aktif itu siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif akan menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa bersemangat dan giat ketika mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif. Hubungan positif ini menunjukkan apabila pembelajaran aktif meningkat maka motivasi belajar siswa meningkat, begitu pula apabila pembelajaran aktif menurun maka motivasi belajar siswa akan menurun. Pembelajaran aktif dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, karena siswa tidak hanya diam mendengarkan namun terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan hal tersebut menimbulkan semangat belajar dalam diri siswa. Berdasarkan uraian diatas bahwa pembelajaran aktif dengan minat belajar siswa memiliki hubungan positif yang kuat, maka dapat dijelaskan bahwa pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa dapat berjalan secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Dari hasil analisis data terdapat 106 siswa yang menjadi responden dalam penelitian, persepsi siswa tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kategori sangat tinggi adalah 25 siswa (23,6%), kategori tinggi adalah 47 siswa (44,3%) , kategori sedang adalah 18 siswa (17%), kategori rendah adalah 9 siswa (8,5%), dan kategori sangat rendah adalah 7 siswa (6,6%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 95,7; nilai tengah (median) = 97,5; dan nilai yang sering muncul (modus) = 97. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran aktif yang dialami oleh sebagian besar responden tinggi. sementara itu pada keterampilan berpikir kreatif yang memiliki kategori sangat tinggi adalah 14 siswa (13,2%), kategori tinggi adalah 33 siswa (31,1%), kategori sedang adalah 35 siswa (33%), kategori rendah adalah 19 siswa (18%), dan kategori sangat rendah adalah 5 siswa (4,7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 64,4; nilai tengah (median) = 63; dan nilai yang sering muncul (modus) = 62. Jika kita melihat dari hasil analisis data untuk menguji hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif memiliki hubungan yang signifikan. Hasil ini berdasarkan perhitungan hipotesis yaitu dengan korelasi Spearman’s rho dengan nilai asymp. Sig (1-tailed) = 0,00 < α 0,01. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi siswa tentang tingkat keterlaksanaan pembelajara aktif adalah tinggi. Sementara keterampilan berpikir kreatif menunjukkan kategori yang sedang. Nilai korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif menunjukkan derajat hubungan kedua variabel adalah positif dengan kategori kuat. Hal ini disebabkan hubungan yang sensitif antara kedua variabel. Hubungan sensitif dapat terjadi ketika semua responden cenderung menjawab setiap butir pertanyaan dengan skor yang tinggi untuk variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor tinggi untuk variabel keterampilan berpikir kreatif sehingga kedua variabel menjadi kuat. Sedangan hubungan yang kurang sensitif anatara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif terjadi karena tidak semua responden memiliki kecenderungan untuk menghasilkan skor yang tinggi untuk kedua variabel, melainkan skor tinggi untuk tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dan skor rendah untuk keterampilan berpikir kreatif siswa atau sebaliknya. Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan derajat hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator pembelajaran aktif oleh Zulfahmi (2003: 278) yaitu adanya perspektif/ pandangan baru siswa tentang topik/ materi pembelajaran. Perspektif baru tentang topik atau materi sesuai dengan pengalaman siswa ketika melakukan proses penemuan dan pemecahan masalah. Siswa dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 aktif melalui menanya, menanggapi, menyanggah, atau mengusulkan sesuatu mengenai topik atau materi pembelajaran. Setiap siswa memiliki pemikiran yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Dari perbedaan pemikiran tersebut akan memicu siswa untuk menanggapi atau memunculkan pertanyaan baru. Siswa menjadi semakin aktif dan menciptakan kemampuan berpikir kreatif siswa. Menurut Depdiknas (2005: 3) kata aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan, hal ini sesuai dengan apa yang telah diuraian di atas. Pembelajaran aktif akan menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa sehingga siswa giat dan aktif dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Selain berhubungan, pembelajaran aktif dengan kemampuan berpikir kreatif siswa memiliki hubungan positif antara keduanya. Hubungan positif ini menunjukkan bahwa jika pembelajaran aktif meningkat maka keterampilan berpikir kreatif siswa akan meningkat, begitu pula apabila pembelajaran aktif menurun maka keterampilan berpikir kreatif siswa akan menurun pula. Pembelajaran aktif dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa, ketika siswa berusaha untuk mengemukakan gagasan – gagasan atau ide – ide baru tentang topik atau materi pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 kreatif siswa memiliki hubungan positif yang kuat, sehingga dapat dijelaskan bahwa pembelajaran aktif dengan keterampilan berpikir kreatif dapat berjalan secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai Spearman’s rho = +0,643; sig (1-tailed) = 0,000 < α 0,01. Hubungan positif ini dapat berarti bila pembelajaran aktif pada materi akuntansi meningkat maka motivasi belajar siswa juga meningkat. 2. Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif. hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai Spearman’s rho = +0,616; sig (1-tailed) = 0,000 < α 0,01. Hubungan positif ini berarti bila pembelajaran aktif pada materi akuntansi meningkat maka keterampilan berpikir kreatif siswa juga meningkat. B. Keterbatasan Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini. Peneliti tidak dapat dengan penuh memantau keseriusan dan kejujuran siswa dalam mengisi kuesioner tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kreatif siswa, meskipun dalam 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 proses pengisisan kuesioner peneliti berusaha terlibat secara langsung dan menjelaskan kepada siswa untuk menjawab setiap butir pernyataan dengan benar. C. Saran Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan: 1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa pada kategoti kuat. Penulis menyarankan supaya pembelajaran aktif yang sudah baik dapat ditingkatkan. Supaya motivasi belajar siswa dapat tumbuh atau semakin naik, guru dapat membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan dengan mengisi pembelajaran dengan games dan siswa selalu terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran. 2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntasi dengan keterlaksanaan berpikir kreatif dengan kategori kuat. Penulis menyarankan supaya pembelajaran aktif yang sudah baik dapat dipertahankan. Untuk tetap dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, guru dapat memberikan permasalahan untuk dipecahkan atau ditanggapi oleh siswa. Sehingga siswa dapat terpacu untuk mengutarakan gagasan atau ide yang sesuai dengan permasalahan dalam pembelajaran tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian ulang dengan sampel yang lebih representatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT Penerbit Pustakarya. Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan di Kelas. Jakarta: PT Indeks. Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. 2014. Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran: Prespektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Dari Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Penerbit Yrama Widya. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: PT Gramedia. Olson, W. Robert. 1989. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga. Rawlinson, J. Geoffrey. 1989. Berfikir Kreatif dan Sumbangan Saran. Jakarta Barat: Binarupa Aksara. Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indeks Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudarma, Momon. 2013. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Uno, Hamzah B. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah; Umar, Kudrat; dan Panjaitan, Keysar. 2014. Variabel Penelitian Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta: PT Ina Publikatama Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Zulfahmi. 2013. Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1 nomor 4 Indikator Pembelajaran Aktif dalam Konteks Pengimplementasian Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). www.jurnaljournal.tarbiyahiainib.ac.id. Homepage SMA Stella Duce 1. Tersedia: http://sma-stece.tarakanita.or.id/sejarahsekolah.html Website SMA Negeri 8 Yogyakarta. http://delayotashs.blogspot.co.id/2009/11/about-delayota.html Tersedia: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 LAMPIRAN 1 Data SMA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 LAMPIRAN 2 Kuesioner Instrumen Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Pendidikan Akuntansi FKIP - Universitas Sanata Dharma 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansi di Kabupaten Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul ”Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Pelajaran Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Berpikir Kreatif”. Penelitian ini dimaksudkan untuk penyelesaian tugas akhir (skripsi). Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Januari 2017 Hormat saya, Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN Nama Siswa : ……………………........................…… Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan (Pilih salah satu; tandai dengan tanda silang (X)) Kelas : X XI XII Jurusan Bahasa : IPA IPS ...................................................... Nilai Rapor Mapel. Akuntansi : ………..……..................................... BAGIAN I TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu dari alternatif berikut ini: TP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan; Jr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukan; Kk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukan; Sr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukan; Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukan. NO PERNYATAAN TANGGAPAN Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah ... 1 inovatif sesuai dengan kebutuhan, minat, dan orientasi para siswa sebagai pembelajar akuntansi (misal: materi tidak selalu diberikan dalam bentuk ceramah dan latihan TP Jr Kk Sr Sl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 NO PERNYATAAN TANGGAPAN soal saja) 2 disampaikan tujuannya secara jelas pada awal pembelajaran topik/materi pembelajaran baru TP Jr Kk Sr Sl 3 mengkaji masalah/kasus akuntansi yang jelas, nyata, dan relevan dengan topik yang dipelajari TP Jr Kk Sr Sl 4 menekankan pada kemampuan siswa menyelesaikan masalah/kasus baik secara individual ataupun kelompok TP Jr Kk Sr Sl 5 menginformasikan langkah-langkah dan rambu-rambu yang jelas untuk setiap penyelesaian masalah/kasus akuntansi TP Jr Kk Sr Sl 6 memungkinkan siswa dapat mengaitkan pengetahuan baru yang diperoleh di kelas dengan kenyataan hidup di keluarga/masyarakat TP Jr Kk Sr Sl 7 membuat para siswa menyadari pentingnya belajar akuntansi dan memanfaatkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat TP Jr Kk Sr Sl 8 membuat para siswa memiliki pandangan baru tentang bagaimana praktik pencatatan yang sistematis dilakukan di berbagai unit bisnis TP Jr Kk Sr Sl 9 memberikan keleluasaan setiap siswa untuk mengeksplorasi (mengembangkan) pengetahuan yang dipelajari melalui bertanya, menanggapi, menyanggah, atau mengungkapkan ide kepada teman-teman dan guru TP Jr Kk Sr Sl Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah ... 10 menyadarkan para siswa akan pentingnya nilai-nilai akuntansi dalam hidup mereka (seperti: kejujuran, tanggung jawab, ketelitian, dll) TP Jr Kk Sr Sl 11 menyadarkan para siswa akan keterkaitan yang erat antara akuntansi dan bidang-bidang TP Jr Kk Sr Sl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 NO PERNYATAAN TANGGAPAN ilmu lainnya 12 membuat para siswa menjadi pribadi yang lebih terbuka terhadap hasil-hasil pembelajaran yang mereka capai (misal: dapat menerima hasil akhir pembelajaran karena telah sesuai dengan usaha yang dilakukan) TP Jr Kk Sr Sl 13 menyadarkan para siswa tentang hal-hal mana yang telah mereka kuasai dan hal mana yang belum TP Jr Kk Sr Sl 14 menggunakan media yang tepat sehingga memudahkan siswa memahami materi pembelajaran TP Jr Kk Sr Sl 15 mendorong setiap siswa menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab dalam belajar TP Jr Kk Sr Sl 16 membuat setiap siswa menyadari bahwa capaian hasil belajar merupakan cerminan usaha mereka selama proses belajar TP Jr Kk Sr Sl 17 melibatkan aktivitas mental siswa, misal: mengingat atau memahami konsep/teori yang menjadi materi pembelajaran TP Jr Kk Sr Sl 18 melibatkan aktivitas fisik dari para siswa, misalnya: bertukar tempat dengan teman, maju ke depan kelas, menempel sesuatu, dll TP Jr Kk Sr Sl 19 menuntut keterampilan dari para siswa, misalnya: keterampilan bertanya, berpendapat, mengomunikasikan hasil diskusi, dll TP Jr Kk Sr Sl 20 menciptakan suasana yang aktif dan menyenangkan bagi para siswa TP Jr Kk Sr Sl 21 berlangsung secara demokratis sehingga siswa menjadi terlatih untuk saling menghargai satu sama lain TP Jr Kk Sr Sl 22 melatih setiap siswa untuk mampu saling bekerja sama secara positif, khususnya dalam penyelesaian tugas kelompok TP Jr Kk Sr Sl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 NO PERNYATAAN TANGGAPAN 23 melatih setiap siswa mampu berkomunikasi dengan baik, baik kepada teman-teman maupun guru TP Jr Kk Sr Sl 24 mendorong siswa untuk mampu merefleksikan (memaknai) tentang apa yang telah dipelajari, apa yang sudah atau belum dikuasai, mengambil manfaat dari apa yang dipelajari, mengembangkan apa yang sudah dipelajari, dll TP Jr Kk Sr Sl 25 memberikan kesempatan yang kepada siswa untuk memberikan evaluasi terhadap metode/strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru TP Jr Kk Sr Sl 25 memberikan kesempatan yang kepada siswa untuk memberikan evaluasi terhadap metode/strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru TP Jr Kk Sr Sl BAGIAN II MOTIVASI BELAJAR INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu dari alternatif berikut ini: Sts = jika isi pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SETUJU; Ts = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU ; Rr = jika isi pernyataan tersebut RAGU-RAGU; S = jika isi pernyataan tersebut SETUJU; Ss = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU. NO PERNYATAAN TANGGAPAN Saya belajar akuntansi, karena saya ... 1 senang mempelajari sesuatu yang baru Sts Ts Rr S Ss 2 ingin menyiapkan diri untuk pekerjaan yang telah saya pilih di masa depan Sts Ts Rr S Ss 3 bahagia saat mampu meningkatkan kemampuan/potensi saya Sts Ts Rr S Ss 4 bahagia saat menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah saya pelajari sebelumnya Sts Ts Rr S Ss PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 NO PERNYATAAN TANGGAPAN 5 ingin memiliki wawasan lebih luas pada bidang pekerjaan yang saya sukai Sts Ts Rr S Ss 6 ingin menyelesaikan studi dengan hasil yang memuaskan Sts Ts Rr S Ss 7 menginginkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari Sts Ts Rr S Ss 8 merasa senang jika dapat berdiskusi dengan teman dan guru tentang materi yang dipelajari Sts Ts Rr S Ss 9 ingin menyelesaikan tugas-tugas yang sulit secara mandiri Sts Ts Rr S Ss 10 ingin menunjukkan kepada orang lain sebagai pribadi yang berhasil dalam belajar Sts Ts Rr S Ss 11 menghadapi ulangan atau ujian semesteran Sts Ts Rr S Ss 12 akan diberikan apresiasi oleh guru untuk capaian keberhasilan saya Sts Ts Rr S Ss 13 ingin memperoleh hasil belajar yang optimal Sts Ts Rr S Ss 14 ingin sekedar memenuhi batas bawah kelulusan yang ditetapkan guru untuk ulangan/kuis/ujian Sts Ts Rr S Ss 15 tertarik dengan tayangan video yang diputar saat pembelajaran di kelas Sts Ts Rr S Ss 16 kurang mampu menyerap materi saat pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan metode diskusi Sts Ts Rr S Ss 17 ingin tahu lebih banyak hal dari materi yang saya pelajari Sts Ts Rr S Ss 18 berkeinginan dapat menyampaikan idea/gagasan tertentu saat diskusi kelompok Sts Ts Rr S Ss 19 merasa ruangan kelas nyaman digunakan untuk belajar Sts Ts Rr S Ss Saya belajar akuntansi, karena saya ... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 NO PERNYATAAN TANGGAPAN 20 ingin dihargai teman yang mengalami kesulitan belajar Sts Ts Rr S Ss 21 senang dengan strategi pembelajaran yang dipilih guru Sts Ts Rr S Ss 22 merasa kurang percaya diri saat saya belum memahami materi Sts Ts Rr S Ss 23 merasa hal itu perlu dilakukan sekalipun guru tidak hadir di kelas Sts Ts Rr S Ss 24 menargetkan capaian hasil belajar tertentu Sts Ts Rr S Ss 25 tidak ingin membuat kesalahan dalam mengerjakan tugas Sts Ts Rr S Ss BAGIAN III KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan cara memilih satu dari alternatif berikut ini: TP = jika isi pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan; Jr = jika isi pernyataan tersebut JARANG dilakukan; Kk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukan; Sr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukan; Sl = jika isi pernyataan tersebut SELALU dilakukan. No PERNYATAAN TANGGAPAN Selama pembelajaran akuntansi, saya ... 1 dapat menyelesaikan soal yang diberikan guru, meskipun saya tidak mengikuti prosedur yang sudah ada TP Jr Kk Sr Sl Selama pembelajaran akuntansi, saya ... 2 memikirkan satu alternatif jawaban saja untuk setiap soal yang saya kerjakan TP Jr Kk Sr Sl 3 terdorong untuk berpendapat, meskipun ada kemungkinan orang lain akan meremehkan pendapat saya TP Jr Kk Sr Sl 4 memikirkan cara-cara yang lain untuk menyelesaikan soal, jika cara sebelumnya tidak TP Jr Kk Sr Sl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 No PERNYATAAN TANGGAPAN berhasil 5 lebih senang bekerja dalam tim daripada bekerja secara mandiri TP Jr Kk Sr Sl 6 dapat menerima gagasan unik (di luar kebiasaan), walaupun gagasan itu sebenarnya tidak dapat diaplikasikan TP Jr Kk Sr Sl 7 memikirkan gagasan-gagasan baru, meskipun gagasan itu tidak dapat diaplikasikan TP Jr Kk Sr Sl 8 beranggapan lebih baik mengikuti gagasan orang lain daripada memunculkan gagasan sendiri TP Jr Kk Sr Sl 9 dapat menyelesaikan soal-soal lebih cepat dibandingkan dengan orang lain TP Jr Kk Sr Sl 10 menganggap hal yang sia-sia jika saya menganalisis kegagalan/keberhasilan belajar orang lain TP Jr Kk Sr Sl 11 berpegang pada prinsip “benar” atau “salah” dalam setiap pemecahan masalah TP Jr Kk Sr Sl 12 tidak dapat berpikir saat sedang dihantui masalah-masalah yang saya hadapi TP Jr Kk Sr Sl 13 berpikir sumber informasi lebih penting daripada kandungan/isi informasi TP Jr Kk Sr Sl 14 merasa bahwa berimajinasi (membayangkan sesuatu hal) terkadang menjadi pendorong saya untuk dapat menyelesaikan tugas TP Jr Kk Sr Sl 15 membayangkan bahwa suatu soal memiliki beberapa alternatif penyelesaian TP Jr Kk Sr Sl 16 memikirkan pandangan negatif orang lain terhadap diri saya TP Jr Kk Sr Sl 17 memiliki peluang untuk menghasilkan suatu karya besar bagi masyarakat TP Jr Kk Sr Sl 18 memiliki gagasan/ide yang baik tanpa mendapat bantuan dari orang lain TP Jr Kk Sr Sl 19 berpandangan bahwa setiap masalah harus TP Jr Kk Sr Sl PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 No PERNYATAAN TANGGAPAN dihadapi dengan penuh semangat (antusias) 20 merasa kesulitan bila berhadapan dengan orang yang bersemangat dalam segala hal TP Jr Kk Sr Sl 21 menghindari keadaan yang membuat saya merasa tidak percaya diri TP Jr Kk Sr Sl 22 berpandangan bahwa melihat tempat dan bentuknya merupakan hal yang terpenting untuk mengetahui sesuatu TP Jr Kk Sr Sl 23 melakukan apa yang saya yakini benar tanpa perlu mendapatkan persetujuan dari orang lain TP Jr Kk Sr Sl 24 dapat memulai mengerjakan, walaupun persoalannya masih samar-samar TP Jr Kk Sr Sl 25 merasa tidak perlu bertanggung jawab secara penuh, saat diberikan kepercayaan orang lain untuk menyelesaikan tugas tertentu TP Jr Kk Sr Sl 26 berpandangan bahwa menghargai diri sendiri jauh lebih penting dibandingkan penghargaan yang saya terima dari orang lain TP Jr Kk Sr Sl 27 memandang penting penghargaan yang diberikan oleh teman-teman sekelompok TP Jr Kk Sr Sl 28 berpandangan bahwa orang yang bijaksana adalah orang yang berusaha keras untuk kesempurnaan dalam penyelesaian pekerjaan/tugas-tugasnya TP Jr Kk Sr Sl 29 berprinsip “berusaha sebelum bersenangsenang” TP Jr Kk Sr Sl Selama pembelajaran akuntansi, saya ... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 LAMPIRAN 3 Data Induk Penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 1. Data Induk Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Keterangan Kode Sekolah (KS): 1. SMA Negeri 3 Yogyakarta 2. SMA Negeri 8 Yogyakrata 3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 2. Data Induk Motivasi Belajar Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Keterangan Kode Sekolah (KS): 1. SMA Negeri 3 Yogyakarta 2. SMA Negeri 8 Yogyakarta 3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 3. Keterampilan Berpikir Kreatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Keterangan Kode Sekolah (KS): 1. SMA Negeri 1 Yogyakarta 2. SMA Negeri 3 Yogyakarta 3. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 LAMPIRAN 4 Perhitungan Tabel Korelasi R PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Tabel r untuk df = 1-38 df = (N-2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Tingkat signifikasi untuk uji satu arah 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikasi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189 0.2709 0.3202 0.3810 0.4128 0.5126 0.2673 0.3160 0.3760 0.4076 0.5066 0.2638 0.3120 0.3712 0.4026 0.5007 0.05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Tabel r untuk df = 39-76 df = (N-2) 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 Tingkat signifikasi untuk uji satu arah 0.025 0.005 0.01 0.0005 Tingkat signifikasi untuk uji dua arah 0.05 0.01 0.1 0.2 0.001 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3793 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3373 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655 0.05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Tabel r untuk df = 77-114 df = (N-2) 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 Tingkat signifikasi untuk uji satu arah 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikasi untuk uji dua arah 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3349 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016 0.05 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 HASIL UJI VALIDITAS a. Hasil Uji Validitas Variabel Pembelajaran Aktif Item-Total Statistics Scale Mean Corrected Squared Cronbach's if Item Scale Variance Item-Total Multiple Alpha if Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted butir1 92.24 219.306 .577 .488 .946 butir2 91.65 219.315 .611 .606 .945 butir3 91.76 219.058 .645 .631 .945 butir4 91.92 217.736 .667 .626 .944 butir5 91.79 222.433 .559 .499 .946 butir6 92.20 220.903 .544 .657 .946 butir7 92.20 219.932 .560 .600 .946 butir8 91.89 218.082 .677 .624 .944 butir9 91.84 222.669 .567 .642 .946 butir10 91.92 216.993 .651 .664 .945 butir11 92.08 222.631 .509 .546 .946 butir12 91.82 217.672 .696 .664 .944 butir13 91.75 219.139 .654 .576 .945 butir14 91.75 216.135 .731 .644 .944 butir15 91.68 220.182 .637 .551 .945 butir16 91.68 217.801 .663 .602 .944 butir17 91.74 220.539 .671 .614 .944 butir18 92.08 215.317 .602 .738 .946 butir19 91.80 217.227 .694 .751 .944 butir20 91.82 217.653 .680 .688 .944 butir21 91.74 221.072 .658 .624 .945 butir22 91.61 218.011 .713 .758 .944 butir23 91.62 220.028 .619 .651 .945 butir24 91.79 220.071 .675 .582 .944 butir25 92.16 220.060 .522 .556 .946 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 b. Hasil Uji Validitas Tahap I Variabel Motivasi Belajar Item-Total Statistics Scale Cronbach' Mean if Corrected Item- Squared s Alpha if Item Scale Variance if Total Multiple Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted butir1 92.86 122.370 .621 .613 .878 butir2 92.83 119.057 .642 .685 .877 butir3 92.48 122.023 .715 .696 .876 butir4 92.68 122.791 .641 .693 .878 butir5 92.54 120.441 .650 .712 .877 butir6 92.35 123.506 .633 .800 .878 butir7 92.34 122.607 .700 .769 .877 butir8 92.74 120.311 .767 .722 .875 butir9 93.02 125.333 .438 .519 .882 butir10 92.73 123.953 .582 .642 .879 butir11 92.59 126.739 .438 .467 .882 butir12 93.06 122.454 .557 .614 .879 butir13 92.45 122.974 .689 .746 .877 butir14 93.69 132.597 .038 .510 .895 butir15 93.21 118.357 .585 .616 .878 butir16 93.92 138.878 -.203 .401 .900 butir17 92.82 121.806 .671 .713 .877 butir18 92.99 123.476 .556 .519 .880 butir19 93.05 126.369 .415 .495 .883 butir20 94.34 146.093 -.503 .544 .907 butir21 93.31 124.178 .536 .580 .880 butir22 93.11 126.787 .316 .333 .886 burir23 93.20 121.684 .612 .557 .878 butir24 92.69 125.569 .529 .546 .881 butir25 92.72 123.614 .608 .543 .879 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 c. Hasil Uji Validitas Tahap II (Setelah item tidak valid dihapus 14, 16, dan 20) Variabel Motivasi Belajar Item-Total Statistics Scale Mean Scale Squared Cronbach's if Item Variance if Corrected Item- Multiple Alpha if Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted butir1 84.34 133.236 .631 .609 .924 butir2 84.31 129.283 .672 .632 .923 butir3 83.96 132.989 .719 .694 .923 butir4 84.16 133.279 .673 .655 .924 butir5 84.02 131.066 .666 .709 .923 butir6 83.83 134.790 .622 .790 .924 butir7 83.82 133.749 .695 .762 .923 butir8 84.22 131.276 .766 .687 .922 butir9 84.50 136.329 .447 .494 .928 butir10 84.21 134.966 .588 .642 .925 butir11 84.08 138.451 .411 .427 .928 butir12 84.54 133.451 .560 .532 .926 butir13 83.93 133.948 .694 .736 .923 butir15 84.69 129.378 .580 .602 .926 butir17 84.30 132.327 .698 .708 .923 butir18 84.47 134.347 .568 .494 .925 butir19 84.53 137.356 .428 .438 .928 butir21 84.79 135.099 .547 .546 .926 butir22 84.59 137.748 .329 .301 .930 burir23 84.68 132.468 .623 .553 .924 butir24 84.17 136.638 .536 .534 .926 butir25 84.20 134.884 .598 .517 .925 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 d. Hasil Uji Validitas Tahap I Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Item-Total Statistics Scale Mean if Corrected Item- Squared Cronbach's Item Scale Variance Total Multiple Alpha if Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted butir1 93.23 74.196 .199 .394 .670 butir2 94.00 83.429 -.370 .349 .709 butir3 93.07 69.281 .539 .623 .643 butir4 92.89 70.063 .500 .555 .647 butir5 94.40 75.384 .134 .351 .675 butir6 93.07 70.519 .417 .592 .652 butir7 93.35 70.782 .392 .567 .654 butir8 93.57 82.019 -.255 .602 .708 butir9 93.42 69.731 .438 .591 .649 butir10 93.36 75.204 .096 .256 .680 butir11 93.03 69.456 .500 .584 .645 butir12 93.22 75.352 .099 .478 .679 butir13 93.67 84.280 -.417 .569 .713 butir14 92.87 70.840 .400 .494 .653 butir15 92.79 69.595 .555 .623 .644 butir16 93.58 77.559 -.028 .593 .691 butir17 93.00 67.829 .637 .625 .635 butir18 93.17 69.990 .491 .576 .647 butir19 92.60 68.356 .656 .646 .636 burir20 93.41 75.824 .064 .506 .682 butir21 93.96 79.199 -.110 .514 .695 butir22 93.12 71.823 .394 .534 .656 butir23 93.21 72.623 .291 .415 .663 butir24 93.44 70.097 .478 .637 .648 butir25 93.04 81.122 -.199 .581 .709 butir26 93.11 72.616 .265 .481 .664 butir27 94.10 82.456 -.293 .467 .708 butir28 92.60 70.127 .471 .550 .648 butir29 92.38 69.951 .501 .535 .647 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 e. Hasil Uji Validitas Tahap II (Setelah item tidak valid dihapus 2, 5, 8, 10, 12, 13, 16, 20, 21, 25, dan 27) Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Item-Total Statistics Scale Mean Scale Corrected Item- Squared Cronbach's if Item Variance if Total Multiple Alpha if Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted butir1 60.99 91.248 .295 .258 .892 butir3 60.83 85.933 .630 .562 .881 butir4 60.65 87.620 .542 .424 .884 butir6 60.83 86.676 .540 .459 .884 butir7 61.11 86.806 .523 .505 .885 butir9 61.18 85.329 .582 .531 .883 butir11 60.79 86.223 .582 .492 .883 butir14 60.63 88.711 .426 .401 .888 butir15 60.56 86.935 .607 .597 .882 butir17 60.76 85.344 .663 .566 .880 butir18 60.93 86.596 .591 .529 .883 butir19 60.37 86.540 .642 .501 .881 butir22 60.89 88.311 .519 .425 .885 butir23 60.97 89.247 .400 .322 .889 butir24 61.21 86.166 .611 .556 .882 butir26 60.88 90.490 .302 .337 .893 butir28 60.37 87.435 .527 .409 .885 butir29 60.14 87.570 .537 .457 .884 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 LAMPIRAN 6 HASIL UJI RELIABILITAS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Hasil Uji Reliabilitas 1. Variable Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .947 .948 25 2. Variabel Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha .886 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .900 25 3. Variabel Keterampilan Berpikir Kreatif Reliability Statistics Cronbach's Alpha .890 Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .892 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 LAMPIRAN 7 HASIL UJI NORMALITAS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 Hasil Uji Normalitas 1. Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Motivasi Belajar Dependent Variable:chisquare Model Summary Equation R Square F df1 df2 Parameter Estimates Sig. Constant Linear .293 43.128 1 104 .000 The independent variable is Mahalanobis Distance. b1 .044 .007 2. Hasil Uji Normalitas Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Dependent Variable:chisquare Parameter Estimates Model Summary Equation R Square F df1 df2 Sig. Linear .293 43.128 1 104 .000 The independent variable is Mahalanobis Distance. Constant .044 b1 .007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 LAMPIRAN 8 UJI HASIL HIPOTESIS PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 HASIL UJI HIPOTESIS A. Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar siswa. Tabel Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Motivasi Belajar Pembelajaran. Motivasi. Aktif Belajar Spearman's rho 1.000 .643** . .000 106 106 .643** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Pembelajaran Correlation Aktif Coefficient Sig. (1-tailed) N Motivasi Belajar Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 B. Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Ho: Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Ha: Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif siswa. Tabel Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembebelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan Keterampilan Berpikir Kreatif Pembelajaran Aktif Spearman's rho 1.000 .616** . .000 106 106 ** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 106 106 Pembelajaran Correlation Aktif Coefficient Sig. (1-tailed) N Berpikir Kreatif Berpikir Kreatif Correlation Coefficient **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). .616 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 LAMPIRAN 9 SURAT IZIN PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 LAMPIRAN 10 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137