MANAJEMEN PELATIHAN BIMBINGAN MANASIK (BIMSIK) HAJI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) DARUL ULUM KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 M. Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : NOPRIAN NIM. 1111053100035 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H. LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi merupakan hasil asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan sesuai dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 19 Oktober 2015 NOPRIAN Noprian Jurusan Fakultas : 1111053100035 : Manajemen Dakwah : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor 2015 M/1436 H. ABSTRAK Dalam hal ini haji merupakan ibadah ritual keagamaan kaum muslimin yang bersifat personal, meskipun demikian sepanjang sejarahnya pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian Negara, KBIH Darul Ulum berperan aktif dalam penyelenggaraan haji khususnya dalam masalah bimbingan manasik haji. hal yang menarik bagi penulis adalah meneliti Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor 2015. Karena pelatihan bimbingan manasik merupakan hal yang sangat penting dalam segi keilmuan yang harus dimiliki para jamaah calon haji yang pada akhirnya memberikan pemahaman bahwa manajemen pelatihan manasik haji merupakan hal yang mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan ibadah haji. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana manajemen pelatihan bimbingan manasik haji KBIH Darul Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah haji tahun 2015, dalam upaya membina serta kesiapan dan kemandirian jamaah haji. Secara Akademis dan praktis tentuanya untuk memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Manajemen Haji dan diharapkan menambah wawasan dalam keilmuan tentang manajemen pelatihan jamaah haji khususnya pada KBIH kemudian menjadi masukan untuk KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor upaya peningkatan kualitas dalam pembinaan jamaah. Penulis menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian KBIH Darul Ulum tidak lepas memberikan pengarahan secara teori dan praktek kepada jamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Dimulai dari proses bimbingan manasik haji serta ketika haji di mekkah dan madinah. KBIH Darul Ulum menggunakan 4 fungsi Manajemen dalam melaksanakan kegiatan Manajemen dan pelatihan jamaah haji yang terdiri dari Perencanaaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan (Controling). Kata Kunci : Manajemen, Pelatihan, Bimbingan Manasik. i Kata Pengantar Bismillahirrohmanirrahiimi Assalam mu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karna berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Manusia pilihan yang menjadi panutan umat di seluruh penjuru Dunia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil skripsi ini bukan semata-mata hasil peneliti sendiri akan tetapi dukungan dari berbagai pihak, khususnya para pembimbing yang memberikan dorongan atau motivasi sehingga menimbulkan semangat untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini untuk itu dengan ketulusan sepenuh hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan yang begitu tulus kepada berbagai pihak, terutama untuk : 1. Bapak Dr. Arif Subhan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Suparto, M.Ed Ph, D, Selaku Wakil Dekan I (Satu) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan II (Dua) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. ii 4. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan III (tiga) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Sugiharto, MA., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA., selaku pembimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini, yang dengan sabar meluangkan waktu beliau untuk membimbing penulis dan terus-menerus memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelsaikan skripsi ini. 8. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Manajemen Dakwah yang telah berbagai ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga kepada penulis. 9. Ayahanda tercinta (Alm) Bpk. Nosan dan ibunda tersayang ibu Enah atas limpahan Do’a yang tulus ikhlas dan dengan penuh rasa kasih sayang serta pengorbanan besar dapat mengantarkan penulis seperti pada saat ini. Serta kepada kakak-kakakku tercinta (kakak Wiwin, Heni, Yoyon, Nova, Iis dan bibi Cicih) yang memberikan penulis cerahan, motivasi dan informasi serta pengetahuan kepada penulis. iii 10. Bapak H. Ikbal Farisi S.H.I selaku ketua KBIH Darul Ulum yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan wawancara penelitian dan juga kepada ibu Khodijah selaku bendahara KBIH Darul Ulum yang telah memberikan informasi data baik secara tertulis maupun secara lisan. 11. Pimpinan dan Staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi kepustakaan. 12. Sahabat-sahabat seperjuangan Jurusan Manajemen Haji dan Umroh angkatan 2015 khususnya Fuad, Zanuwar, Ari, Qori, Hadi, Habib, Mbi, Ateng, Dimas, Sa’ban, Azmi, Apit, Faiz, Adul, Syamsul. Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini tidak akan terwujud. Semoga Do’a dan dukungan dari mereka semua akan dibalas oleh Allah SWT.Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dalam memberikan khasanah ilmu dalam bidang Manajemen Haji dan Umroh. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Jakarta, 18 September 2015 Noprian iv DAFTAR ISI ABSTRAK .................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................. v DAFTAR TABEL ................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6 D. Metodologi Penelitian ..................................................................... 7 E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 12 F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 16 BAB II. TINJAUAN TEORITIS A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen ....................................................... 18 2. Fungsi Manajemen .............................................................. 21 3. Unsur- unsur Manajemen .................................................... 22 B. Pelatihan 1. Pengertian Pelatihan ........................................................... 24 2. Unsur-unsur Pelatihan ......................................................... 25 3. Tujuan Pelatihan ................................................................. 26 C. Bimbingan Manasik haji 1. Pengertian bimbingan ........................................................ 27 v 2. Metode bimbingan manasik haji ..................................... 28 3. Tujuan bimbingan mansik haji ........................................ 35 4. Manfaat bimbingan manasik haji ................................... 36 BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG KBIH DARUL ULUM KABUPATEN BOGOR A. Gambaran Umum KBIH 1. Sejarah Singkat KBIH Darul Ulum ...................................... 38 2. Visi, Misi KBIH Dalam Bimbingan Jama’ah Haji ............... 39 3. Struktur Organisasi KBIH .................................................... 39 4. Susunan Personalia KBIH Darul Ulum ................................ 41 5. Jumlah Jamaah Haji KBIH Darul Ulum Tahun 2015............ 42 6. Jumlah Pegawai KBIH .......................................................... 42 B. Peran KBIH dalam Bimbingan Jama’ah Haji Tahun 2015 1. Peran KBIH Dalam Bimbingan Jama’ah Haji .................... 42 2. Pembinaan Pasca Haji .......................................................... 43 BAB IV. ANALISIS TENTANG MANAJEMEN PELATIHAN JAMA’AH HAJI PADA KBIH DARUL ULUM BOGOR. A. Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji ...................... 45 1. Perencanaan Pelatihan Jama’ah Haji .................................. 46 2. Pengorganisasiaan ................................................................ 50 3. Pengerakan ........................................................................... 52 4. Pengawasan .......................................................................... 55 vi 5. Evaluasi ................................................................................ 56 B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelatihan Jama’ah Haji Pada KBIH Darul Ulum 2015 1. Faktor Pendukung ................................................................ 59 2. Faktor Penghambat .............................................................. 60 BAB V. KESIMPULAN A. KESIMPULAN ............................................................................... 62 B. SARAN ......................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 66 LAMPIRAN ..................................................................................... 68 vii DAFTAR TABEL 1. Tabel 1 Hasil wawancara dengan Jamaah KBIH Darul Ulum 2015............................................................................................... 10 2. Tabel 2 Realisasi Biaya Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum ............................................................................................. 49 viii DAFTAR LAMPIRAN 1. Jadwal Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum .................. 68 2. Surat Permohonan Judul Skripsi ................................................... 77 3. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 78 4. Surat Bimbingan Skripsi ............................................................... 79 5. Surat Keterangan Penelitian Skripsi .............................................. 80 6. Hasil Penelitian Wawancara .......................................................... 81 7. Hasil Dokumentasi Foto-foto Calon Jamaah Haji Tahun 2015.... 93 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan syari’at Islam yang paling agung. Ia fardhu (wajib) bagi setiap muslim yang mukallaf dan mampu, satu kali sepanjang hayat, dan selebihnya adalah sunnah. Orang yang mengingkari kewajibannya adalah kafir berdasarkan nash dan ijma. 1 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum berdiri sejak tahun 1.999 M. di Bogor dan memiliki ijin operasional (KW. 10. 3/3/HJ.01/1078/2012). Pada tahun 2013 jamaah yang diberangkatkan sebanyak 92 jamaah, tahun 2014 : 133 jamaah dan pada tahun 2015 : 137 calon jamaah haji hingga dari tahun 1999 sampai pada saat ini jamaah yang sudah diberangkatkan sekitar 1.288 jamaah haji .2 Haji wajib atas setiap orang Islam, yang baligh, yang berakal, yang merdeka dan mampu dan Allah SWT berfirman : ع ِميق ِّْ هْ ُك ْْ امرْْيَأْتِيهَْْ ِم ِّْ علَىْْ ُك ْ ً جِْيَأْتُوكَْْ ِر َج ّْ اسْبِ ْال َح ْ ِ َّنْفِيْالن ْْ ّوأ َ ِذ ِ ض َ ْْلْفَ ّج َ ْل َ الْ َو 1 An-Nadwi Abu Umar, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umroh, (Jakarta, : Robbani Press, 2004) hal. 8 2 Arsip Program-program pembinaan KBIH Darul Ulum 1 2 Artinya : Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (Q.S. Al-Hajj :27)3 Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggungjawab pemerintah dibawah kordinasi Menteri Agama, dalam teknis pelaksanaanya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 4 Al- Qur’an dan sunnah nabi dengan tegas memerintahkan kepada orang yang menjalankan haji untuk senantiasa ikhlas karena semata dalam menjalankannya. Adapun indikator ikhlasnya seseorang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki niatnya, mengembalikan hak-hak Adam kepada yang berhak apabila ia telah mampu, hendaklah ia pasrahkan kepada Allah dengan berharap kepada-Nya agar diberi kemampuan untuk mengembalikan hak itu, memohon keridaan keluarganya, menjalin silaturahmi dengan mereka dan tidak lupa bertobat kepada Allah dengan memperbanyak membaca istigfar.5 Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji pada bab VII tentang pembinaan pasal 29 menjelaskan point pertama dalam rangka pembinaan ibadah haji, menteri menetapkan mekanisme dan prosedur pembinaan ibadah haji dan pedoman 3 hal.335 4 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Cahaya Qur’an 2012) Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Desain Program (Jakarta, 2010) hal. 13 5 Najmuddin Zuhdi Muhammad & Luqman Arifin Muh, (Solo Tiga Serangkai, 2008) hal.55 3 pembinaan, tuntunan manasik, dan panduan perjalanan. Dan point ke dua yaitu pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa memungut biaya tambahan dari jemaah haji di luar BPIH yang diteteapkan. Sebagaimana dijelaskan pada pasal 30 point pertama dalam rangka pembinaan ibadah haji, masyarakat dapat memberikan bimbingan ibadah haji, baik dilakukan secara perseorangan maupun dengan membentuk kelompok bimbingan. point ke dua ketentuan lebih lanjut mengenai bimbingan haji oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan menteri.6 Profil Jama’ah Haji Indonesia sangat beragam Kebanyakan mereka masih berpendidikan rendah dan baru pertama kali menunaikan ibadah haji. Namun di sisi lain, kondisi di Arab Saudi sangat berbeda dengan di tanah air, terutama terkait sosial budaya, alam, dan bahasanya. Demikian pula dengan tata cara beribadah yang sangat beragam. Tak hanya itu, saat ini infrastruktur di Arab Saudi khususnya di Makkah dan Armina pun belum memenuhi standar pelayanan bagi jama’ah haji seluruh dunia yang jumlahnya sangat besar. Semua itu bisa jadi akan membuat bingung dan shock bagi jama’ah haji yang tidak siap secara fisik serta tidak mandiri terhadap pemahaman tentang ibadah. Dalam penyelenggaraan haji tiap tahun selalu ditemukan berbagai hal yang menjadi ajang pujian dan kritik dari berbagai kalangan yang 6 Kementerian Agama Republik Indonesia, Data dan Profil Penyelenggaraan ibadah haji khusus (Jakarta : Dirjen Penyelenggaraan haji dan umroh 2013) hal. 68 4 disampaikan secara lisan maupun tertulis, wacana yang selalu muncul kepermukaan sebagian besar adalah ketidakpuasaan terhadap manajemen penyelenggaraan haji dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah walaupun disisi lain pemerintah melalui berbagai inovasi dan penyempurnaan telah melakukan berbagai upaya-upaya peningkatan baik dari aspek manajerial, sumber daya manusia, pola operasional, diversivikasi angkutan, diversivikasi pemondokan dan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan haji.7 Oleh karenanya ibadah haji adalah ibadah yang dilaksanakan hanya sekali dalam setahun yang melibatkan banyak unsur maka sangat perlu dilakukan manjemen pelatihan manasik kepada calon jamaah haji guna memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang ibadah haji agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik. Jika kita bercermin pada fenomena jamaah haji indonesia yang telah melaksanakan ibadah haji, kita akan menemukan bahwa jamaah tersebut belum bisa mandiri dalam pelaksanaan dari segi ibadah haji karena dalam keilmuanya sangat beragam, ada yang belum bisa baca, tulis huruf dalam pelatihan bimbingan manasik dan ada pula yang memang cepat mengerti tentang ilmu manasik. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor usia jamaah haji atau mungkin agak sulit dalam menyerap pelajaran-pelajaran tentang pelatihan ilmu tata cara ibadah haji. terlepas dari faktor apa saja yang 7 Ke-1 Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2001) Cet. 5 membuat jamaah haji indonesia khusunya KBIH Darul Ulum mengalami permasalahan dalam pelatihan bimbingan manasik haji. adalah merupakan kewajiban bagi KBIH untuk membimbing jamaah yang dalam hal ini mengurusi permasalahan haji. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji dalam masalah pelatihan bimbingan manasik, agar kemungkinankemungkinan terjadinya permasalahan yang dialami oleh jamaah haji indonesia. Bahkan ada jamaah yang tidak mengetahui sama sekali tentang ilmu manasik haji. Oleh sebab itu menurut hemat penulis hal ini sangat menarik untuk dibahas pada sebuah penelitian yang dituangkan dalam skripsi, dengan judul “Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum tahun 2014-2015” B. Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah Karena begitu luasnya permasalahan haji dan karena kertebatasan pengetahuan penulis maka penulis, hanya membatasi pada Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor 2015 . Berdasarkan Pembatasan Masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini adalah : 1. Bagaimana manajemen pelatihan bimbingan manasik haji KBIH Darul Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah haji tahun 2015 ? 6 2. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam manajemen pelatihan manasik Haji KBIH Darul Ulum 2015? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pelatihan bimbingan manasik haji KBIH Darul Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah haji tahun 2015 dalam upaya membina serta kesiapan dan kemandirian jamaah haji. b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelatihan jamaah pada KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis tentuanya untuk memberikan sumbangan keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Manajemen Haji dan Umroh. Khususnya yang berkaitan dengan “Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum” b. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis dalam keilmuan tentang manajemen pelatihan jamaah haji khususnya pada KBIH kemudian menjadi masukan untuk KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor upaya peningkatan kualitas dalam pembinaan jamaah. 7 D. Metodologi Penelitian 1. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan metodologi kualitatif yaitu penulis mencari data-data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi di tempat penelitian tersebut. Penelitian kualitatif perlu kiranya dikemukan oleh Bogdan dan Taylor mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.8 Dengan memilih metode ini penulis berharap dapat data-data yang akurat dan lengkap tentang manajemen pelatihan bimbingan manasik haji pada KBIH Darul Ulum. Untuk mendapatkan data-data tersebut. Penulis akan menggunakan cara : 2. Sumber Data Sumber data ini merupakan sesuatu yang sangat penting digunakan dalam sebuah penelitian. Sumber data yang paling utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.9 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Sumber data primer yang 8 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya 2009) Cet. ke-26 hal.4 9 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya , 2004) hal.157 8 dimaksud di sini adalah sumber data yang dicari langsung dari obyek penelitian, KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur terkait. Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari sumber buku, sumber data dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi yang berkait dengan penyelenggaraan pelatihan jamaah haji di KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor. 3. Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum Jl. H. Suhaemi No. 9 Duren Mekar Bojongsari Depok. Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan pemilihan lokasi ini yaitu peneliti ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji, sehingga lokasi tersebut sesuai dengan yang peneliti inginkan. 4. Subyek dan Obyek Penelitian Adapun subyek peneltian ini adalah Staff KBIH 2 orang, dan 7 orang calon jama’ah haji dan 1 orang Ketua KBIH Darul Ulum. Penulis menentukan subyek penelitian tersebut pada bendahara dan sekertaris KBIH, sehingga penulis mendapatkan data yang cukup baik dan bervariasi seseuai dengan judul penelitian. Lalu dengan 7 calon jamaah haji penulis mengambil subyek demikian karena jamaah tersebut sedang berkumpul untuk melaksanakan bimbingan manasik haji dan jumlah jamaah tersebut 9 ada sekitar 137 orang, dan sesuai kriteria yang penulis harapkan yaitu 7 orang, penulis harap cukup untuk mewakili subyek penelitian dari seluruh calon jamaah haji yang penulis sudah batasi permasalahanya ditambah dengan 1 orang yaitu ketua KBIH, bisa memperkaya data dari informasi yang penulis butuhkan. Kemudian objek penelitian ini Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Parung Kabupaten Bogor. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Interview (Wawancara) Wawancara Percakapan itu adalah dilakukan percakapan oleh du dengan pihak, maksud yaitu tertentu. pewawancara (interviewer), yang mengajukan pertanyaan untuk memperoleh data dan informasi dari terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. pada wawancara ini penulis akan mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ketua, Staff Bndahara KBIH orang dan juga kepada 7 orang calon jama’ah, hasil wawancara dengan jamaah terlampir atau dilihat pada lembar lampiran-lampiran. 10 Tabel 1 : Interview (wawancara) dengan Jamaah KBIH Darul Ulum 2015 NO Hari/Tgl Narasumber Tempat 1 Minggu, 5 Juli 2015 UUS KUOSIAH KBIH Darul Ulum 2 Minggu, 5 Juli 2015 MOKSEN SIRFEFA KBIH Darul Ulum 3 Minggu, 5 Juli 2015 BAHIJKHAS KBIH Darul Ulum 4 Minggu, 5 Juli 2015 S.R NARTOYO KBIH Darul Ulum 5 Minggu, 5 Juli 2015 M. SYAMSI SITA H KBIH Darul Ulum 6 Minggu, 5 Juli 2015 UJANG MURSIDI KBIH Darul Ulum 7 Minggu, 5 Juli 2015 MUHAMMAD ELANG KBIH Darul Ulum b. Dokumentasi Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh dokumen atau arsip yang ada guna mengetahui data-data yang ada di KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor. c. Observasi Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.10 Dalam hal Peneliti sudah 2 kali untuk mengetahui lokasi penelitian berkenalan dan mengetahui beberapa orang petugas lembaga dala rangka 10 Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam penelitian Psikologi (Jakarta : LPSP3, 1998) hal. 62 11 perizinan penelitian dan mendapatkan penjelasan terkait lembaga baik dari segi pembinaan dan kegiatan yang ada di lembaga, kemudian peneliti mengadakan observasi tersendiri mengenai pembinaan dan kegiatan bimbingan manasik yang berjalan di lembaga. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik observasi participant) yaitu penulis terlibat langsung langsung (observation dalam kegiatan penyelenggaraan bimbingan manasik haji di KBIH dari bulan Apriljuni 2015 dengan ketentuan peneliti bergabung dengan tujuan untuk memperoleh subjek penelitian yang peneliti harapkan dan memperoleh informasi yang mendukung dalam rangkaian kegiatan. 6. Teknik Analisis Data Setelah memperoleh data interview, dokumentasi, dan observasi, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, kemudian data tersebut disusun dan dianalisis. Untuk menganalisis penerapan manajemen dalam pelatihan jamaah haji di KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor, maka penulis menggunakan metode deskriftif, yaitu menyajikan dan menganalisis fakta secara sistemik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Dalam hal ini menganalisis data berdasarkan informasi dari hasil wawancara, buku-buku yang relevan dan berkaitan erat dengan penelitian. 7. Teknik Penulisan 12 Untuk Penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Presss Tahun 2007. E. Tinjauan Pustaka Setelah penulis mancari dan melihat judul skripsi yang terdapat di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, banyak pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya adapun setelah peneulis mengadakan suatu kajian kepustakaan akhirnya penulis menemukan beberapa skripsi yang memebahas tentang ibadah haji ,akan tetapi ada judul skripsi yang hampir sama dengan skripsi yang akan penulis teliti, judul-judul skripsi tersebut : 1. Siti Nur Alfisyah “Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji Pada KBIH Al- Mujahidin, Pamulang”, skripsi ini berisikan tentang Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji yang dilakukan Pada KBIH Al- Mujahidin, Pamulang. Proses pembinaan yang di lakuakan selain melaksanakan bimbingan manasik haji terdapat pula pengajian rutin mingguan. 11 persamaan antara penulis dengan siti Nur Alfisyah sama-sama membahas tentang manajemen yang dilakukan oleh KBIH. Perbedaan 11 Siti Nur Alfisyah, Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji Pada KBIH Al- Mujahidin, Pamulang (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010) 13 Adapun perbedaan antara penulis dan saudara Siti Nuralfisyah yaitu terdapat pada manajemen pembinaan yang dilakuakan, yakni penulis melakukan penelitian fokus tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik calon Jamaah haji. Sedangkan siti Nur Alfisyah melakukan penelitian pada saat sebelum pemberangkatan calon jamaah haji ke Mekkah, Madinah dan program-program KBIH tersebut. 2. Tirta Wijaya “Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Ulul Albab Tanggerang”. Skripsi ini berisikan tentang manajemen pembinaan jamaah haji yang dilakuakan oleh KBIH Ulul Albab Tanggerang. Proses pembinaan yang dilakuakan, selain melaksanakan Bimbingan manasik haji terdapat pula program-program setelah melaksanakan ibadah haji. 12 Persamaan letak persamaaan antara penulis dan skripsi karya saudara Tirta Wijaya yaitu sama-sama membahas tentang manjemen yang dilakukan oleh KBIH masing-masing. Perbedaan perbedaan antara skripsi penulis dan saudara Tirta Wijaya yaitu terdapat perbedaan pada program-program pada KBIH, yakni penulis lebih fokus pada sebelum pemberangkatan dan pasca pemberangkatan. Sedangkan Tirta Wijaya melakukan penelitian fokus pada kepada 12 Tirta Wijaya, Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Ulul Albab Tanggerang ( UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011 ) 14 pembinaan yang dilakukan mulai sebelum pemberangkatan, ketika pelaksanaan haji dan setelah pelaksanaan haji. 3. Agus Supriyadi “Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji Calon Jamaah Haji” NIM : 107053002169, Jurusan : Manajemen Dakwah, Skripsi berisikan tentang Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Calon Jamaah Haji.13 Persamaan Persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Agus Supriyadi yaitu sama-sama membahas tentang pendidikan atau pelatihan bimbingan manasik haji pada calon haji. Perbedaan Adapun perbedaan antara skripsi penulis dengan Agus supriyadi membahas tentang strategi penyelenggaraan manasik haji menggunakan proses strategi yaitu formulasi, implementasi, dan evaluasi. Sedangkan penulis dalam pelatihan bimbingan manasik haji menggunakan fungsi manajemen yaitu meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. 4. Dzulkifli “Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel” NIM : 10503001783, Jurusan : Manajemen Dakwah. Skrpsi ini berisikan tentang Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel. 13 Agus Supriyadi, Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji Calon Jamaah Haji (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011) 15 Persamaan Letak persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Dzulkifli samasama membahas tentang Manajemen yang dilaksanakan oleh lembaga. Perbedaan Sedangkan perbedaan antara skripsi penulis dengan skripsi Dzulkifli sangat berbeda ialah dalam pembahasannya Dzulkifli membahas tentang manajemen pelayanan jamaah haji dan umroh sedangkan penulis fokus membahas tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji. 5. Yafi’ul Fadilah, “Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yayasan pendidikan Islam Al-Azhar”. NIM : 103053022712, Jurusan : Manajemen Dakwah. Skripsi ini berisikan tentang Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yayasan pendidikan Islam Al-Azhar.14 Persamaan Letak persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Yafi’ul Fadilah sama membahas tentang fungsi manajemen pada lembaga atau KBIH yang melipti : Penggerakan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengawasan. Perbedaan Adapun letak perbedaanya yaitu dari segi pembahasan, Yafi’ul Fadilah membahas Manajemen dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) pada 14 Yafi’ul Fadilah, Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yayasan pendidikan Islam Al-Azhar (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011) 16 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji sedangkan penulis fokus pada Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi atas 5 bab secara rinci sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini didalamnya memuat Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITIS Bab ini berisi tentang : a) Pengertian Manajemen meliputi : fungsi manajemen, unsur-unsur manajemen b) Pengertian Pelatihan meliputi : Tujuan dan manfaat pelatihan, unsur-unsur Pelatihan, c) Bimbingan Manasik Haji yang meliputi : Pengertian bimbingan, Metode bimbingan manasik Haji, Tujuan bimbingan manasik haji, Manfaat bimbingan manasik Haji. BAB III : GAMBARAN UMUM KBIH Pada bab ini akan membahas tentang : a) Gambaran umum tentang KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor yang meliputi : Sejarah KBIH Darul Ulum, Visi-Misi KBIH Dalam Pelatihan Jama’ah Haji, Susunan pengurus KBIH Daru Ulum, Jumlah Pegawai KBIH, Struktur Organisasi KBIH, Jumlah Jama’ah Bimbingan Manasik KBIH Darul Ulum Tahun 2015/1436 H. 17 b) Peran KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor dalam pelatihan jamaah haji meliputi dan Pembinaan Pasca Haji. BAB IV : Analisis tentang Manajemen pelatihan jamaah haji pada KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor Memuat tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji, faktor pendukung dan penghambat manajemen pelatihan jamaah haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum Kabupaten Bogor. BAB V : PENUTUP Kesimpulan dan saran-saran, bagian akhir memuat daftar pustaka, dan lampiran-lampiran BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata kerja bahasa inggris “to manage” yang berarti mengatur1. Selain itu kata “to manage” mempunyai sinonim guide (menentukan/ mengemudikan). Manajemen berarti mengurus, memeriksa, mengawasi, pengendalian, mengemudikan, membimbing.2 Suatu organisasi di bentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan menajemen yang baik dan benar. Terdapat berbagai pendapat tentang manjemen, walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang kurang lebih sama. Mary parker follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaan sendiri.3 Sementara itu Robbins dan Coultar memberikan defenisi manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan 1 Melayu SP. Hasibuan. Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986) cet. II hal.2 2 Jhon M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia, 1996) hal.375 3 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.8-9 18 19 secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efesien menunjukan hubungan anatar input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.4 Dubrin menyatakan bahwa manajemen mempunyai tiga pengertian lainnya, yaitu sebagai berikut. a. Manajemen sebagai disiplin atau bidang studi Manajemen merupakan bidang pengetahuan seperti pengetahuan lainnya yang dapat dipelajari. Kebanyakan eksekutif puncak menguasai manajemen . mempelajari manajemen menghasilkan return on investment yang sangat besar. b. Manajemen sebagai orang Manajemen juga mengindikasikan manajer secara kolektif dalam suatu organisasi, yaitu individu yang menjalankan manajemen. c. Manajemen sebagai karier Banyak organisasi yang merekrut lulusan perguruan tinggi dengan menawarkan peluang karier dalam manajemen. Serangkai pekerjaan secara progresif mengarahkan pada tanggung jawab yang lebih besar apabila calon menunjukan kompetensi manajerial.5 4 5 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.9 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.10 20 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.6 Maka dikenal pula pengertian lain dari manajemen, yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh and McHugh the process used to accomplish organitational goals through planing, organizing, directing, and controling people and other organizational resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.7 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat : a. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lain nya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi. 6 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.8-10 Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana, 2009) Edisi Pertama hal.6 7 21 b. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan. c. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.8 2. Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsifungsi manajemen, terdiri dari empat fungsi,9 yaitu: a. Perencanaan (Planing) yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecendrungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan , bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya. b. Pengorganisasian (Organizing) yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi 8 Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana, 2009) Edisi Pertama hal. 6 9 Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana, 2009) Edisi Pertama hal.7 22 yang kondusif dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa berkerja secara efektif dan efesien guna pencapain tujuan organisasi. c. Pengimplementasian (Directing) yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. d. Pengendalian dan Pengawasan (Controling) yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.10 3. Unsur-unsur Manajemen Faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung pada kemampuan manajer untuk mendorong dan menggerakan orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai. Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama sekelompok manusia dengan menggunakan unsur-unsur yang diperlukan. Adapun unsur-unsur tersebut 10 Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana, 2009) Edisi Pertama hal. 8 23 terdiri dari 6 (enam) macam : man, money, material, machine, method, market (manusia, uang, barang, mesin, metode, pasar) yang dirumuskan menjadi 6 M.11 a. Man (manusia), faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung pada kemampuan manajemen seorang manajer untung mendorong menggerakan orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai. Manusia pulalah yang menjadi pelaku dalam proses kegiatan tersebut. Posisi sumberdaya manusia mutlak, tidak akan ada manajemen tanpa adanya manusia sebab manusia yang merencanakan, melakukan, menggunakan, dan merasakan hasil dari pada manajemen itu sendiri.12 b. Money (uang), untuk melakukan aktivitas-aktivitas diperlukan uang seperti, pembelian bahan-bahan mentah, upah gaji pegawai, pembayaran utang dan sebagainya. Jadi, uang sangat diperlukan dalam pelaksanaan manajemen guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Material (bahan-bahan) dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia menggunakan material, dalam operasional guna menghasilkan barang atau jasa untuk dijual, material ini sangat penting karena dunia usaha tanpa materi tidak mudah mencapai tujuan yang dikehendaki. d. Machine (mesin) peranan mesin dalam pekerjaan menyingkat waktu bekerja untuk menghasilkan sesuatu sehingga keuntungan lebih banyak. 11 Zaini Muchtaron, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta ; Al-Amin Press, 1996). hal. 42-43 12 Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, (Bandung : Diponegoro, 1984), Cet. Ke-1, hal. 31 24 e. Method (cara-cara kerja) yaitu cara melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam rangka mencapai pekerjaan yang telah ditetapkan, cara kerja yang tepat amat menetukan kelancaran jalannya roda manajemen. f. Market (pasar), merupakan tempat yang hendak dimasukan barang atau jasa perusahaan untuk menghasilkan uang dari penjualan. Pasar merupakan merupakan tempat yang penting yang hendak dimasukan barang atau jasa perusahaan agar hasil-hasil produksi sampai ketangan konsumen.13 B. Pelatihan 1. Pengertian pelatihan Pelatihan akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya. mengenai defenisi pelatihan . menurut Prof. Dr. Soekidjo Notatmojo dalam bukunya “Pengembangan Sumber Daya Manusia” yang dimaksud dengan pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadiaan manusia. 14 Sedangkan menurut Dr. Oemar Hamalik melihat dari segi oprasional, pelatihan diartikan suatu proses yaitu meliputi serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk 13 hal. 15 14 M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), Cet. Ke-1 Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT. Rieneka Cipta, 2004) 25 pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi. 15 2. Unsur-unsur Pelatihan a. Trainer Yang dimaksud dengan trainer adalah orang. Kelompok atau lembaga yang menadakan pelatihan yang mana dalam pelatihan tersebut trainer sangat berperan utama untuk keberhasilan suatu pelatihan yang telah ditetapkan. Seorang trainer harusnya memiliki integrasi keperibadiaan, kemampuan intelektual dan keterampilan yang memadai. b. Peserta manusia yang menjadi sasaran pelatihan atau manusia penerima pelatihan. c. Materi Pelatihan Materi pelatihan adalah masalah isi pesan atau materi yang di sampaikan trainer kepada peserta. d. Media Alat atau sarana yang digunakan dalam proses pelatihan. e. Metode 15 Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpadu, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004) hal.10 26 Cara bagi seorang trainer dalam menyampaikan materi pelatihan kepada para peserta.16 3. Tujuan Pelatihan Tujuan dari pelatihan adalah suatu pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan dan attitude yang diharapkan dapat dicapai atau dikuasai oleh peserta pelatihan ketika pelatihan telah selesai. Pada saat ini umumnya tujuan pelatihan dibuat dalam standard kompetensi, karena biasanya pelatihan bertujuan untuk pemenuhan suatu kompetensi tertentu. Kadangkala suatu pelatihan disiapkan untuk pemenuhan suatu jenis. Tujuan pelatihan merupakan standard kualifikasi bagi pencapaian kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan dan belajar mengajar. Umumnya tujuan pelatihan dirumuskan dalam dua jenis yaitu: Tujuan umum (Goals) dan Tujuan khusus (Objectives). Ketika proses pelatihan selesai atau proses belajar mengajar berakhir , maka sebaiknya dilakukan post test dan evaluasi. Post test dilakukan dengan cara menguji kemampuan atau kompetensi yang diharapkan terhadap peserta pelatihan, sehingga dapat diketahui pencapaian dan perkembangannya akibat proses belajar mengajar. Sedangkan evaluasi biasanya dilakukan untuk menilai seberapa jauh kesesuaian antara pelaksanaan proses pelatihan dengan rencana yang telah ditetapkan. Dan adapun point-point dari pada tujuan pelatihan : a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi. 16 Aep Kusnawan, Manajemen Pelatihan Dakwah . 27 b. Meningkatkan produktivitas kerja. c. Menigkatkan kualitas kerja. d. Menigkatkan ketetapan perencanaan. e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal. g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. h. Menghindarkan keusangan (obsolescence). i. Meningkatkan perkembangan pegawai.17 C. Bimbingan Manasik Haji 1. Pengertian Bimbingan Menurut kamus besar bahasa indonesia berarti petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan dan sebagainya sesuatu pimpinan.18 Sementara itu pengertian bimbingan secara terminologi mempunyai banyak defenisi. Berikut ini yang penulis ambil beberapa defenisi tentang bimbingan di antaranya : H.M. Arifin, mengemukakan bahwa,” bimbingan yaitu usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriah maupun batiniah yang mencakup kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang mental spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu 17 Dr . A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,Drs.,M,Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007) cet. Ke-7 hal.45 18 Departemen pendidikan dan budaya, kamus besar bahasa indonesia “bimbing”, (jakarta : balai pustaka, 1996) ed. K-2 cet. Ke-9, hal. 133 28 mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman, dan takwa kepada tuhan yang Maha Esa”.19 defenisi yang dikemukakan dalam “jear book of education”, bahwa bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial. 20 Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memamgku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu. Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kerjakan, dan sebagai satu bentuk bantuan yang sistemik melalui siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan. 2. Metode Bimbingan Manasik Haji Bimbingan manasik haji memiliki bentuk dan metode, didalam bentuk bimbingan manasik haji, terbagi dalam dua sistem yaitu bentuk kelompok dan bentuk massal21. Sedangkan metode bimbingan manasik haji ada tujuh metode yang dapat digunakan. Sebelumnya penulis akan 19 H.M. Arifin M. Ed, pedoman bimbingan dan penyuluhan agama, (jakarta: golden terayyon press, 1982) cet. Ke-5 hal.1 20 Djumhur dan Moh.Surya, bimbingan dan penyuluhan di sekolah,(guidance & counseling), (bandung: CV.Ilmu, tth) cet. Ke-24, hal.25 21 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta 2011, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umroh, (2011), hal.7 29 menjelaskan tentang bentuk bimbingan manasik terlebih dahulu, bentuk bimbingan manasik haji yang pertama: a. Bentuk Kelompok Bimbingan kelompok pada dasarnya sifat dan masalahnya sama dengan bimbingan perorangan hanya saja disampaikan kepada kelompok baik dalam kelompok kecil maupun kelompok yang lebih besar yang beranggotakan kelompok bimbingan yang berjumlah 45 (empat puluh lima) orang (rombongan). Setiap kelompok dibagi menjadi 4 regu, dan masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang termasuk ketua regunya. Dilaksanakan oleh KUA atau kecamatan, dilaksanakan di tempat yang cukup memadai seperti masjid berkoordinasi dengan kantor departemen agama kab/kota. Dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan tujuan membimbing calon haji secara lebh efektif, terutama tentang pengetahuan tentang manasik haji.22 Metode yang digunakan dalam bentuk kelompok ini bermacammacam seperti metode ceramah, metode tutorial, metode simulasi , metode bermain peran, metode study kasus, metode peragaan dan terakhir metode diskusi. Untuk memperjelas metode ini maka akan dijelaskan satu persatu. 1) Metode Ceramah Metode ceramah dapat digunakan pada pembelajaran bimbingan secara massal dan materi bersifat informatif. Yang dimaksud metode ceramah adalah metode pemaparan penjelasan dan penuturan secara lisan 22 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,( 2007), hal.39 30 oleh pembimbing dihadapkan peserta pelatihan. Dalam pelaksanaan pemaparan dapat dilengkapi dengan alat bantu pembelajaran seperti proyektor, film slide. Jenis, tempat dan proses pembelajaran secara metode pembelajaran akan menentukan pencapaian tujuan pembelajran yang efektif .23 Metode ceramah ini dapat digunakan apabila : a) Persertanya berjumlah banyak b) Bermaksud menyampaikan dan memaparkan materi yang telah tersedia dan telah dipersiapkan sebelumnya c) Digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan meningat materi dan peserta yang banyak. 2) Metode Tutorial Metode tutorial merupakan istilah teknis pembelajaran yang diartikan sebagai bimbingan dan bantuan belajar. Metode tutorial merupakan kerangka prosedural pembelajaran yang menitik beratkan pada pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh pembimbing atau peserta sendiri agar satu sama lain saling memberi rangsangan belajar, sehingga pembelajaran menjadi dinamis dan demokratis. Tutor bukanlah sebagai guru tetapi sebagai teman belajar. Topik bahasan seyogyanya bersifat problematik, diambil dari materi pelaksanaan ibadah haji dan umrah, agar mengundang pemikiran dan diskusi yang digali dari buku-buku bimbingan manasik haji. Di dalam pelaksanaannya yaitu: 23 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.23 31 a) Pendahuluan skenario b) Kegiatan ini yaitu tanya jawab untuk menggali pendapat peserta diskusi, simulasi dan kerja kelompok c) Penutup, menyimpulkan pokok-pokok masalah.24 3) Metode Simulasi Metode simulasi digunakan apabila situasi sebenarnya tidak bisa dihadirkan. Maka diciptakan situasi tiruan yang dapat mendekati keadaan sebenarnya. Peserta berada di situasi tiruan tersebut dan diharapkan dapat memahami situasi secara lebih baik sehingga pada gilirannya nanti apabila melaksanakan dalam situasi sebenarnya calon haji dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya dengan baik. Alasan menggunakan metode simulasi, yaitu25: a) Teknik ini berguna dalam meningkatkan motivasi peserta dalam pembelajaran. b) Memberi kesempatan untuk mempelajari masalah dengan metode yang sistemik. c) Menyajikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan tertentu dalam konteks kenyataan yang sebenarnya atau disimulasikan. d) Melibatkan peserta untuk membuat berbagai keputusan dan melibatkan dirinya pada sederetan kegiatan. 24 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.24 25 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal. 25-26 32 e) Peserta mempunyai kesempatan untuk mengembangkan rasa empati, rasa tanggung jawab dan keberanian untuk mengambil resiko. 4) Metode Bermain Peran Metode bermain peran berarti pembelajaran berarti memainkan satu peran tertentu sehingga bermain itu harus berbuat, bertindak dan berbicara seperti peran yang dimainkannya, misalnya yang diperankan calon haji sedang melakukan thawaf, sa’i atau lontar jumroh. Bermain peran sangat mirip dengan simulasi dengan demikian bahwa main peran adalah simulasi tiruan dari perilaku orang yang diperankan26. Tujuan bermain peran menumbuhkan kesadaran dan kepekaan serta positif, sehingga mampu memahami dan menghayati berbagai masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan manasik haji di Arab Saudi. 5) Metode Study Kasus Study kasus bukan untuk menjawab masalah secara cepat dan tepat, akan tetapi lebih bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dan menggambarkan penerapan konsep dan teknik pemecahan masalah serta pengambilan keputusan, yang mungkin timbul dalam proses perjalanan haji. pemecahan masalah dalam study kasus ini lebih menekankan pada alasan logika yang dipergunakan dalam pemecahan masalah, misalnya tentang penggunaan toilet di pesawat 26 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.27 33 terbang, jamaah yang tersesat jalan, kehilangan uang atau barang, jamaah yang sakit dan wafat, kebakaran di pondokan.27 6) Metode Peragaan Metode peragaan atau pagelaran dalam bimbingan calon haji dilaksanakan melalui: spanduk, poster, panel, maket ka’bah mini, mas’a dan jamrah yang ditempatkan pada tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh calon haji. Metode peragaan atau pagelaran dalam bimbingan calon haji dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan dan pengetahuan, yang bersifat ”tontonan sebagai tuntunan”.28 7) Metode Praktek Merupakan tindak lanjut metode sebelumnya sekaligus sebagai alat ukur sejauh mana calon haji memahami materi bimbingan yang telah disampaikan, praktek dilakuakan dengan cara pembimbing menunjukan beberapa calon haji untuk berperan melakukan amalan-amalan ibadah tertentu, calon haji melihat sambil mendengarkan petunjuk-petunjuk pembimbing.29 8) Metode Diskusi 27 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.40 28 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.66 29 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.67 34 Dengan diskusi diharapkan peserta mampu mengungkapkan pikiran-pikirannya dan menumbuhkan kebersamaan. Bentuk diskusi ada 2 (dua) macam.30 a) Diskusi panel yaitu diskusi yang dilakukan dalam kelompok besar, dipandu oleh moderator dengan materi yang disajikan oleh panelis. b) Diskusi kelompok yaitu diskusi yang dilaksanakan dalam kelompok kecil yang dipandu oleh seorang ketua yang ditunjuk oleh peserta dan didampingi oleh narasumber. b. Bentuk Massal Setelah bentuk kelompok selanjutnya adalah bentuk massal dan metode yang dipakai. Bentuk massal yaitu bimbingan kepada jamaah secara umum, dapat dilaksanakan khusus intern kelompok terbang sendiri, maupun bersama-sama dengan kelompok yang lebih luas dan lebih besar dan juga bisa diartikan seluruh calon haji yang terdaftar di kantor departemen agama kabupaten/kota, dilaksanakan di tempat yang cukup memadai yaitu dilakukan di masjid yang telah ditunjuk sebagai tempat pelaksanaannya, dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan sebagai pelaksanaan adalah kantor departemen agama Kabupaten/Kota yang dilaksanakan sekitar 3 (tiga) bulan sebelum pemberangkatan calon haji ke tanah air dengan bertujuan memberikan bekal akhir tentang praktek manasik haji dan penentuan kloter. 30 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.68 35 Metode yang digunakan dalam bentuk massal ini tidak berbeda dengan bentuk kelompok yang di dalamnya terdapat metode ceramah dan diskusi atau tanya jawab. 1) Metode Ceramah Dalam bentuk massal ini digunakan pada bimbingan manasik haji, ahlakul karimah, kesehatan dan penerbangan. Diharapkan pesan-pesan atau materi pelajaran yang disusun dan disiapkan dengan cara lebih mudah mencapai sasaran, dapat mendukung adanya jam pelajaran yang sangat singkat, hendaknya penceramah menggunakan alat bantu yang tersedia, karena penceramah yang mengandalkan penyampaian secara lisan saja akan mengakibatkan kebosanan bagi calon haji, untuk itu perlu umpan balik mengenai penjelasan isi ceramah.31 2) Metode Diskusi Seperti halnya dalam kelompok metode diskusi ini diharapkan para calon haji mampu mengungkapkan pikiran-pikirannya dan menumbuhkan ke arah kebersamaan. 3. Tujuan Bimbingan Manasik Haji Untuk mengetahui tujuan manasik haji, Kementerian agama RI telah menjelaskan fungsi bimbingan manasik haji ke dalam buku desain pola bimbingan manasik haji, di dalam bukunya tujuan manasik haji yaitu 31 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.69 36 dapat melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam.32 Tujuan selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan manasik haji dan tata cara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam.33 Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang niat berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman dalam arti jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib sesuai tuntunan agama. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan ibadah dan manasik.34 4. Manfaat bimbingan manasik haji a. Menambah pengetahuan calon haji tentang makna ibadah haji serta rangkaian kegiatan selama beribadah haji. b. Memberikan gambaran kondisi yang akan dihadapi selama melaksanakan ibadah haji. Hal ini karena kondisi dan medan yang akan dihadapi selama menjalankan ibadah haji, tentu berbeda dengan yang kita hadapi seharihari. 32 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007, hal.26 33 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2006, hal.35 34 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) hal.19 37 c. Meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan sebelum pelaksanaan ibadah haji berlangsung. 35 35 M. Ali Hasan, Tuntunan Haji, (Jakarta : PT. Raji Grafindo Persada, 2001), hal. 35 proses BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KBIH DARUL ULUM A. Gambaran Umum KBIH 1. Sejarah Singkat KBIH Darul Ulum KBIH Darul Ulum adalah yayasan yang bergerak pada bidang jasa pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji. KBIH Darul ulum berdiri sejak tahun 1999 M. Di Kabupaten Bogor dan mendapat izin operasional pada tahun 2012 M. KBIH Darul Ulum beralamat di Jln. Inkopad No.79 Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor 16320 . Dengan memiliki izin dari keputusan wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat No.KW.10.3/3Hj.01/3288/2009 dan telah di perpanjang dengan No. KW.10.3/3HJ.01/1078/2012 tentang ijin penyelenggaraan kelompok bimbingan Ibadah Haji yang terakreditasi “B”.1 Total Jamaah yang sudah diberangkatkan dari tahun 1999 sampai tahun 2014 sekitar 1.288 dan pada tahun 2015 telah memberangkatkan calon jamaah haji sebanyak 137 orang. Seiring perkembangan zaman pengelolaan haji mengalami banyak perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan, pembinaan serta perlindungan terhadapa jamaah. KBIH Darul Ulum selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan dan kejujuran 1 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum. 38 39 serta keutamaan dalam memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang optimal.2 2. Visi dan Misi KBIH Darul Ulum a. Visi Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul karimah dan menjadi haji mabrur.3 b. Misi 1) Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya 2) Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kab. Bogor pada umumnya.4 3. Struktur Organisasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darul Ulum Dalam suatu lembaga penting sekali adanya struktur dan pembagian tugas sesuai jabatan yang dipegang agar tidak terjadi over lapping dalam menjalani tujuan. Struktur organisasi KBIH Darul Ulum terdiri dari ketua yang berada di bawah yayasan Darul Ulum, di bawah ketua ada wakil ketua dibantu oleh Bendahara Sekertaris, dibawah ketua ada Seksi-seksi untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.5 2 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum. Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 4 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum. 5 Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum. 3 40 Gambar 1 : Struktur Organisasi KBIH Darul Ulum Kab. Bogor 1. PEMBINA KH. Drs. ANWAR HIDAYAT, SH,.MH,. MM YAYASAN DARUL ULUM 2. 3. 4. 5. 6. KETUA HJ. RUMSIAH 7. 8. KEP. KEMENAG KAB BOGOR KETUA MUI KAB. BOGOR KH. ANWAR HIDAYAT KH. CEP TAHYAR DR. H. WAHYUDI (KLINIK KARNADI) UST. H. IKBAL FARISI UST. H. WAHDAN UST. H. SUARDI WAKIL KETUA UST. H. IKBAL FARISI, S.H.I BENDAHARA SEKRETARIS KHODIJAH AYU LESTARI SEKSI - SEKSI LOGISTIK DOKUMENTASI HUMAS YUSUF FAUZI R HJ. BAIDILLAH ZALILAH, S. Ag ACHMAD JAMHOER JAMAAH HAJI DARUL ULUM Sumber : Arsip kegiatan Program-program KBIH Darul Ulum. 41 4. Susunan Personalia KBIH Darul Ulum Penasehat : Drs. KH. Anwar Hidayat, SH, MH, MM. Ketua : Hj. Rumsiah Wakil Ketua : H. Ikbal Farisi, S.H.I Sekretaris : Ayu Lestari Bendahara : Khodijah, S.Pd.i. Pembimbing : 1.Drs. KH. Anwar Hidayat, SH, MH, MM. 2. KH. Cep Tahyar 3. H. Ikbal Farisi, S.H.I 4. H. Wahdan 5. H. Suardi Pendamping : 1. Hj. Rumsiah 2. H. Ikbal Farisi, S.H.I Seksi-seksi Kesehatan : Dr. Wahyudi Logistik : Yusuf Fauzi Rahman Dokumentasi : Hj. Baidilah Zalilah, S.Ag Humas : H. Achmad Djamhoir6 5. Jumlah Jama’ah Bimbingan Manasik KBIH Tahun 2015 6 Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum. 42 Setiap tahun para jamaah yang terdaftar di KBIH Darul Ulum terus meningkat dengan jumlah yang signifikan hingga saat ini calon jamaah yang akan berangkat pada tahun 2015 berjumlah 137 orang.7 6. Jumlah Pegawai KBIH Pegawai ialah orang yang mewujudkan indonesia yang aman dan damai, mewujudkan indonesia yang adil, demokratis dan sejahtera. setelah penulis mencari data pada KBIH Darul Ulum bahwa jumlah pegawai yang ada pada KBIH Darul Ulum berjumlah 12 dan Bahwa dalam rangka peningkatan mutu produktivitas kerja dan pelayanan serta bimbingan terhadap calon jamaah haji Kabupaten Bogor di bawah pembinaan dan manasik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum sesuai dengan tugas dan standar kompetensi.8 B. Peran KBIH Darul Ulum dalam Bimbingan Jamaah Haji Tahun 2015 1. Peran KBIH Dalam Bimbingan Jamaah Haji Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono soekanto, sebagai berikut : Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.9 7 Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum. Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum. 9 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : Balai Pustaka 1998) Cet. Ke-1 8 hal. 213 43 Secara umum peran KBIH Darul Ulum dalam bimbingan jamaah haji adalah Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul karimah dan menjadi haji mabrur Dan secara khusus KBIH Darul Ulum berperan Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya, Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat/KBIH di Kab. Bogor pada umumnya. adapun peran KBIH yang signifikan adalah memeberikan bimbingan yang baik dan benar khususnya dalam keilmuan manasik haji (teorinya) dan juga praktek manasik di lapangan. 2. Pembinaan Pasca Haji Adapun pembinaan yang dibina KBIH Darul Ulum kepada jamaah haji itu terbagi tiga bagian yaitu pra haji, ketika haji, dan sesudah haji atau pasca haji. Pembinaan pasca haji bertujuan untuk silaturahim antara jamaah dengan jamaah maupun jamaah dengan para pengurus KBIH. Pada silaturahmi ini angkatan tiap angkatan di bawahi oleh ketua angkatan. Dan KBIH Darul Ulum merancang berbagai program kegiatan bagi para alumni jamaah haji untuk tetap terjalin silaturahmi antara para jamaah dengan pengurus KBIH dan berbagai programnya yaitu :10 a. Program-program alumni haji : 1. 10 Program dakwah Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum. 44 a) Adanya kegiatan PHBI b) Pengajian rutin bulanan 2. Program sosial a) Mengadakan sunatan massal b) Bantuan bencana alam c) Santunan kaum dhuafa atau anak yatim d) Periksa kesehatan gratis e) Kegiatan bakti sosial f) Pertemuan alumni akbar setiap tahun pada saat halal bihalal. 3. Program pemberdayaan dana zakat dan wakaf a) Membangun masjid b) Membangun koperasi Darul Ulum11 Dengan berbagai program yang ada pada KBIH Darul Ulum ini merupakan suatu kegiatan untuk merekatkan para alumni jamaah haji, seluruh dana untuk merealisasikan kegiatan tersebut hasil dari pada zakat, infaq, sadaqah para alumni haji KBIH Darul Ulum dan jamaah KBIH Darul Ulum. program-program yang diberikan ini menandakan bahwa KBIH Darul Ulum dan para alumni haji bisa mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dan bermanfaat bagi orang lain. 11 Wawancara pribadi dengan bapak H. Ikbal Farisi, S.H.I. (Wakil Ketua) pada tanggal 5 juli 2015 di Yayasan KBIH Darul Ulum. BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA MANAJEMEN PELATIHAN BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIH DARUL ULUM KABUPATEN BOGOR A. Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Manajemen pelatihan bimbingan mansik haji yang dilakukan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum, baik dari pengelolaan, perencanaan, penorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar suatu tujuan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan maksimal sesuai yang diharapkan. Dalam mencapai tujuan yang diinginkan, perlu adanya upaya pelatihan yang terarah dan terpadu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah manajemen yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan bimbingan manasik pada jamaahnya. Dimana manajemen inilah yang akan mengatur seluruh proses kegiatan pelatihan, dari mulai perencanaan, pengorganisasian sampai dengan pengontrolan dan evaluasi.1 Pelatihan bimbingan manasik haji merupakan program yang dilakukan oleh lembaga KBIH. Program ini bertujuan untuk mendidik para calon jamaah haji agar bisa dapat melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam. 1 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 45 46 Tujuan selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon jamaah haji yang memiliki pengetahuan manasik haji dan tata cara pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban sehingga dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam. Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang niat berangkat menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman dalam arti jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib sesuai tuntunan agama. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan ibadah manasik. Maka untuk merealisasikan program pelatihan BIMSIK, maka perlu diterapkan manajemen yang baik. 2 Dimana dalam manjemen terdapat fungsi manajemen yang menurut pendapat George R. Terry terdapat empat fungsi manajemen3 , yaitu: 1. Perencanaan (planing) Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan, karena perencanaan adalah proses peramalan di masa yang akan datang baik penerapan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam merencanakan sebuah kegiatan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu : 2 3 Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) hal.19 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.12 47 a. Decree objectives (penetapan tujuan) Dalam rangka meramalkan maka seseorang pengelola atau manajer harus menentukan dengan tegas hasil akhir yang diinginkan. Disinilah pentingnya tujuan, dimana tujuan merupakan gambaran mengenai hal-hal yang ingin dicapai. Menetapkan tujuan ini merupakan tugas perencana. Penetapan tujuan (decree objectives) yang diinginkan harus dirumuskan dengan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami orang lain. Adapun tujuan dari bimbingan manasik haji adalah untuk memfasilitasi dan mengajarkan pelatihan kepada calon jamaah haji yang bertujuan untuk mendidik para calon jamaah haji agar bisa dapat melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam.4 Kemudian lembaga ini juga memiliki tujuan untuk mencetak kader-kader islam yang yang bisa memaknai dan mengerti tentang ilmu manasik haji dengan baik dan benar, dan dinyatakan baik dari lembaga/KBIH bimbingan manasik haji, maka para jamaah bisa mengajarkannya kepada peserta yang belum mengetahui. adapun tujuan dari seorang manajer pada KBIH Darul Ulum yaitu agar KBIH yang di pimpinnya dapat tertata, terprogram, terorganisir dalam bimbingan haji dan umroh. b. Programming (pemrograman) Dalam sebuah program perencanaan harus menetapkan kegiatankegiatan yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan yang diinginkan. 4 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 48 Adapun program pelatihan bimbingan manasik haji yaitu : program pembelajaran yang berupa materi-materi tertulis yang berkaitan dengan materi fiqih haji dan praktek manasik haji. Sedangkan untuk menentukan pemateri yang mengisi programprogram ini dilakukan berdasarkan pendidikannya dan keahliannya di bidang ilmu agama pada khususnya ditentukan oleh yayasan KBIH Darul Ulum. c. Scheduling (penjadwalan) Penjadwalan merupakan hal yang cukup penting dalam setiap kegiatan, yang dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan. Penjadwalan ini berguna baik dalam penentuan lokasi maupun waktu yang dipergunakan yang dirasa cocok. Lokasi yang dipergunakan dalam aktivitas program pelatihan ini berada di yayasan KBIH Darul Ulum Parung Tengah, Bojongsari Depok yang dilaksanakan pelatihan bimbingan manasiknya pada setiap hari minggu, sesuai kesepakatan antara pihak jamaah calon haji 2015 dan KBIH Darul Ulum. Pelatihan ini dilaksanakan mulai pukul 09.00-13.00 WIB. Penjadwalan pelatihan bimbingan manasik haji lihat pada lembar lampiran.5 d. Budgeting Dalam setiap kegiatan anggaran merupakan yang tidak boleh dilupakan. Karenanya penyusunan anggaran harus dilakukan pada saat 5 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum. 49 perencanaan, agar dalam pelaksanaanya seorang manajer sudah mengetahui pos-pos pengeluaran yang nantinya akan terjadi, sehingga apabila anggaran yang nantinya diterima atau dikeluarkan tidak kurang atau tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Asal pendanaan program ini berasal dari jamaah yang melaksanakan pelatihan di lembaga KBIH, namun pemberian dana yang diberikan oleh jamaah kepada KBIH Darul Ulum berjumlah sebesar Rp. 3.500.000,00./orang. Maka dari pendanaan inilah yang akhirnya lembaga ini bisa melaksanakan kegiatannya dengan mengelola keuangan yang ada dengan sebaik-baiknya. Tabel 2 : Realisasi Biaya Bimbingan Manasik Haji KBIH “Darul Ulum” 6 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 6 URAIAN PENERIMAAN Penerimaan dari jamaah haji Rp. 455.000.000 BPIH/ONH Pembimbing Pendamping ke Tanah Suci Pengadaan ATK, Foto Copy, Materai dll. Pemeliharaan Gedung, Air, Listrik dan Peralatan Konsumsi / Snack (20 kali pertemuan) Honor dan Transport Penceramah dan Panitia Honor Petugas TU dan Administrasi Pengembangan Pendidikan TK, SD, SMP, SMK, MA, MT dan Ponpes Infak, Zariah dan Pengembangan Yayasan Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum PENGELUARAN Rp. 117.000.000 Rp. 9.856.325 Rp. 5.514.874 Rp. 25.250.000 Rp. 12.350.000 Rp. 85.000.000 Rp. 101.000.000 Rp. 40.500.000 50 9 Transport Pengurus KBIH Konsultasi dengan Kankemenag, BPS dan Dinas Kesehatan Persiapan Obat-obatan Rp. 9.300.000 Baju, Seragam dan infaq IPHI, FK KBIH, BAZIS dan PMI Jumlah Rp. 455.400.000 Saldo Rp.30.817.000 Rp.2.000.000 10 11 Rp. 438.588.229 Rp. 16.811.701 2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukan hubungan kewenangan setiap individu. Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut : a. Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai Sebelum seorang manajer melakukan pengorganisasian, maka dia harus terlebih dahulu mengetahui tujuan organisasi yang dipimpinnya yang dalam hal ini dengan tujuan memberikan sumbangsih nilai positif bagi anggota (pelatih) bimbingan manasik haji maupun kepada peserta pelatihan dan memberi kontribusi nilai-nilai islami dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan manasik haji sehingga baik anggota (pelatih) dan pesertanya bisa mengerti dan bahkan bisa mempraktikan ilmu manasik haji dengan sebaik-baiknya. Maka inilah penerapan yang dilakukan oleh 51 lembaga KBIH dalam tujuan organisasinya dan dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan.7 b. Penentuan kegiatan-kegiatan Pada langkah ini seorang manajer harus mengetahui , merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan dalam pelatihan bimbingan manasik haji. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga KBIH hanya sebatas mengajarkan pelatihan manasik dengan kompetensi yang ditentukan oleh lembaga dan diajarkan oleh pelatih kepada para jamaahnya sampai jamaah tersebut benar-benar memahami dan bisa mengerti bimbingan manasik.8 c. Pendelegasian wewenang Dalam wewenang terhadap pelatih dan peserta jamaah pelatihan pada lembaga KBIH, dalam pelaksanaanya menetapkan 20 pertemuan setiap 1 minggu sekali mulai awal bulan muharam sampai pertengahan bulan ramadhan atau tanggal 5 juli 2015. Namun ketika ada pelatih yang tidak bisa hadir dalam pelatihan bimbingan manasik yang disampaikan kepada para calon jamaah haji maka Hj. Rumsiah sebagai ketua sekaligus manajer, mendelegasiakan kepada anggota pelatih yang lain untuk menggantikan pelatih yang tidak bisa hadir tersebut, sehingga proses 7 8 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum. Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 52 pelaksanaan pelatihan bimbingan manasik tetap terlaksana sebagai mestinya.9 3. Penggerakan (Actuating) Pada fungsi ini seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Karena pada fungsi ini, semua yang telah dilakukan pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian dilakukan sehingga seorang manajer memerlukan cukup banyak orang terutama bila ingin mencapai tujuan yang diinginkan. Karena ini merupakan program pelatihan bimbingan manasik haji, maka pada penggerakannya bukan hanya pihak penyelenggara saja yang terlibat, akan tetapi juga para pelatih dan peserta pelatihan. Dimana tentunya pelatih dilibatkan dalam proses pentrasferan ilmu yang dalam hal ini adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan manasik haji, sedangkan untuk peserta pelatihan merupakan penerima pentrasferan tersebut.10 Adapun penggerakan yang diterapkan pada program pelatihan bimbingan manasik (BIMSIK) haji ini sebagai berikut : 1) Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Diskusi d. Praktek Lapangan11 9 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 11 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 10 53 2) Materi Bimbingan 1. Materi Dasar : a. Peraturan Kebijakan Pemerintah dan Undang-undang tentang perhajian b. Panduan Perjalanan haji di Tanah Air dan Tanah Suci c. Panduan Pelestarian Haji Mabrur12 2. Materi Inti : a. Bimbingan manasik haji tentang Umrah Wajib dan Umrah Sunnah b. Bimbingan manasik haji tentang Haji c. Bimbingan manasik haji tentang Wukuf, Mabit di Muzdalifah dan Mina d. Bimbingan manasik haji tentang Melontar Jumro e. Bimbingan manasik haji tentang Thawaf Ifadah – Sa'i Haji f. Bimbingan manasik haji tentang Thawaf Wada g. Bimbingan Ziarah ketempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah h. Tuntunan membaca dan menghafalkan doa-doa i. Bimbingan manasik haji tentang Akhlakul Karimah j. Bimbingan manasik haji tentang kegiatan selama di pesawat k. Bimbingan manasik haji tentang Shalat Jama dan Qasar, Shalat Safar, dan Thoharoh k. Bimbingan manasik haji tentang Adat Istiadat Bangsa Arab13 12 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 54 3. Materi Pendukung : a. Bimbingan Kesehatan Haji b. Praktek Lapangan (Praktek Thawaf dan sa’i haji) di Yayasan dan Asrama Haji Pondok Gede c. Manasik Massal di Kabupaten d. Bimbingan Manasik di Tingkat Kecamatan 4. Materi Bimbingan di Tanah Air sebanyak a. Informasi Umum : 5 kali b. Panduan Perjalanan Haji : 5 kali c. Manasik Haji : 20 kali d. Ziarah : 5 kali e. Kesehatan : 5 kali f. Aqidah Ahlak : 2 kali g. Ibadah Sholat : 5 kali h. Peserta 1. Pria : 65 Orang 2. Wanita : 72 Orang Jumlah : 137 Orang i. Administrasi : Rp. 3.500.000 / orang j. Nama Pembimbing yang menyertai jamaah ke Tanah Suci 1) Drs. KH. Anwar Hidayat, SH.,MH.,MM. 2) Hj Rumsiah. 13 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 55 3) Hj. Baidilah Zaliliah S. Ag. k. Jadwal Kegiatan dalam pembelajarannya KBIH Darul Ulum menerapkan sistem pekuliahan yang akan mengatur tiap-tiap mata pelajaran, jam, pembimbing/ustadz dan dokter (dinkes kab. Bogor). Adapun jadwal kegiatanya terdapat atau dilihat pada lembar lampiran. 4. Pengawasan (Controling) Pengawasan merupakan proses penentuan yang harus diselesaikan yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan tindakan korektif agar supaya pelaksanaanya tetap sesuai dengan rencana.14 Pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan bimbingan manasik haji ini dilakukan langsung oleh lembaga KBIH Darul Ulum dan kementerian agama kabupaten bogor sebagai pihak penyelenggara ibadah haji ini. Dalam tahapan evaluasi kinerja belajar mengajar yang sudah diajarkan maka lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum ini mengevaluasi secara klasikal atau individual, secara sporadis dan spontanitas, dari awal hingga akhir materi yang sudah dipelajari. Dengan cara tanya jawab antara pemateri dan calon jamaah haji dan mengamalkan ilmu manasik haji dengan cara praktik di lapangan.15 14 15 Soewarno Hoedayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Manajemen hal.55 Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum. 56 Maka ketika para calon jamaah haji yang sudah mempelajari tehnik dan metode pembelajaran bimbingan manasik haji ini diuji kelayakannya calon jamaah haji bisa atau tidaknya paham dan lulus atau tidaknya dalam mempelajari materi bimbingan manasik haji dan juga hal tersebut juga menjadi tolak ukur bagi para pengajar di KBIH ini sudah benar-benar berhasil menjalankanya kegiatannya baik dan benar sesuai prosedur yang sudah ditentukan. 5. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi pelatihan dilakukan pada saat : 1. Awal latihan setiap 3 bulan pelaksanaan latihan dengan menggunakan tes kebugaran jasmani (tes jalan cara rockport 1 km) 2. setiap peningkatan beban latihan (setiap bulan) dengan mengetahui ada tidaknya keluhan jamaah haji serta kemampuan melakukan setiap sesi pelatihan bimbingan manasik haji. 3. Pihak KBIH melakukan tes secara langsung kepada jamaah ketika pelaksanaan bimbingan manasik dengan memberikan pertanyaan tentang ilmu manasik haji maupun mengadakan tes kemampuan praktek dilapangan.16 Adapun analisis yang dapat penulis kemukakan terhadap pelaksanaan manajemen yang dilakukan badan pelaksana KBIH, berdasarkan temuan yang penulis kumpulkan bahwa penerapan fungsi 16 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum 57 manajemen sudah cukup bagus. Terbukti dengan diadakannya beberapa langkah atau kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan program pelatihan ini. Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan fungsi manajemen yang mulai dari: 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan KBIH meliputi : a) Penetapan tujuan yang pada hal ini jamaah benar-benar di didik dengan sebenar-benarnya agar setelah jamaah selesai dari pelatiahan ini dapat mangaplikasikannya dengan baik, entah di waktu pelaksanaan haji maupun diluar pelaksanaan haji. b) pemrograman, perencanaan pada pemrograman yang dilakuakan meliputi : penentuan kegiatan yang dilakuakan yaitu kegiatan bimbingan secara teori dan praktek, dan penentuan pembimbing/pemateri yang ditentukan oleh KBIH. c) penjadwalan, dalam penjadwalan yang dilakukan oleh KBIH/kemenag Bogor menetapkan lokasi dan pemebentukan jadwal pada pokok bahasan materi bimbingan dan apabila diliahat dari segi tempat dan waktu pelaksanaan penjadwalan ini dirasa sudah cukup tepat, walaupun pada hal ini masih terdapat kekurangan yaitu dari pihak jamaah masih kurangnya menyadari masalah bimbingan seperti keterlambatan hadir dan tidak hadir jamaah. d) anggaran, pemasukan anggaran yang diterima dari jamaah dialokasikan untuk kepentingan bimbingan jamaah berjumlah sebesar Rp. 3.500.000.00,- seperti untuk 58 konsumsi, pemateri, rihlah ilmiyah dan lain-lain. Penulis rasa hal tersebut sudah cukup tepat dalam pengalokasian dana yang dikeluarkan.17 2. Pengorganisasian Dalam pemprograman ini apa yang dilakuakan penyelenggara penulis rasa sudah cukup baik dalam penyelenggaraan haji, terutama dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bidangnya. Dalam hal ini kementerian agama RI sebagai penyelenggara pusat, dan pada kementerian agama kabupaten Bogor sebagai penyelenggara bimbingan secara massal, dan pada setiap wilayah kabupaten bogor terdapat beberapa KBIH yang akan menjadi rujukan para jamaah haji yang diamanahkan atau ditugaskan oleh kementerian agama kabupaten untuk melakukan bimbingan kepada calon jamaah haji.18 3. Penggerakan Penggerakan yang dilakukan pihak penyelenggara pelatihan bimbingan manasik haji sudah sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan, hal itu terlihat dengan menetapkan beberapa pokok bahasan materi yang akan diikuti para calon jamaah haji serta metode yang akan diberlakukan dalam pelaksanaan proses pengajaran. 4. Pengawasan 17 18 Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum. 59 Pengawasan yang dilakuakan pihak KBIH atau penyelenggara pelatihan BIMSIK (bimbingan manasik) penulis rasa sudah cukup bagus sesuai dengan tujuan sebuah pengawasan, khususnya sebuah pengawasan sebuah program yang berkaitan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 5. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan oleh KBIH Darul Ulum khususnya untuk bimbingan manasik penulis rasa sudah cukup baik dengan adanya evaluasi ini maka KBIH pun akan terus dapat menigkatkan kualitas dan dapat melayani bimbingan manasik jamaah dengan lebih optimal. B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelatihan Jama’ah Haji Pada KBIH Darul Ulum 2015 1. Faktor Pendukung Dalam segi perencanaan yang dilakukan oleh KBIH Darul Ulum sudah baik yaitu : a. Penetapan tujuan yang dilakukan KBIH Darul Ulum kepada calon jamaah haji dalam pelatihan bimbingan manasik cukup efektif dan efesien. b. penjadwalan, dalam penjadwalan yang dilakukan oleh KBIH dalam menetapkan lokasi dan pemebentukan jadwal pada pokok bahasan materi bimbingan dan apabila dilihat dari segi tempat dan waktu pelaksanaan penjadwalan ini sudah disepakati antara pihak jamaah dan pengurus KBIH Darul Ulum. 60 c. secara geografis KBIH Darul Ulum memiliki tempat yang strategis, dan juga berada di tempat yang masyarakatnya mayoritas berpenduduk muslim religius dan ketokohan KH. Anwar Hidayat, dan keluarganya yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi KBIH Darul Ulum, beliaulah menjadi tokoh masyarakat sekitar kalanganya dan menjadi salah satu daya tarik pada yayasan KBIH Darul Ulum, sehingga jamaah tidak ragu untuk mengikuti bimbingan manasik pada KBIH Darul Ulum. 2. Faktor Penghambat Faktor yang menjadi penghambat dalam pelatihan bimbingan, manasik pada KBIH Darul Ulum dilihat dari salah satu fungsi manajemen atau dari segi perencanaan yaitu: a. Dalam jadwal bimbingan manasik yang dibuat KBIH Darul Ulum sudah cukup tepat akan tetapi dalam bimbingan manasik haji pada KBIH Darul Ulum yang menjadi faktor penghambatnya adalah masih kurang kesadaran para jamaahnya dalam mengikuti bimbingan manasik seperti masih ada beberapa jamaah yang tidak hadir dalam mengikuti bimbingan manasik haji. b. sebagian jamaah berusia tidak produktif dan berpendidikan rendah sehingga penerapan bimbingannya harus menyesuaikan usia jamaah dan pembinaannya dilakukan dengan secara bertahap dan juga kesulitan dalam menghafal do’a-do’a manasik. 61 c. Yang selanjutnya ada sebagian jamaah yang memiliki kesibukan kerja, sehingga jamaah tersebut sulit untuk meluangkan waktunya untuk pembinaan yang berkesinambungan, sehingga pengurus mengambil kebijakan untuk memberikan bimbingan dengan skala prioritas kepada jamaah. Dalam hal ini KBIH Darul Ulum mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan cara mengevaluasi permaslahan-permaslahan tersebut untuk lebih diperhatikan, diperbaiki dan melakukan pendekatan dengan calon jamaah haji dengan lebih maksimal dalam pelatihan bimbingan manasik haji. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada bagian akhir skripsi ini, berdasarkan pengamatan penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya maka secara garis besar dalam penerapan fungsi manajemen penulis berkesimpulan : 1. a. Perencanaan Setiap program acara dan kegiatan yang diadakan oleh KBIH telah direncanakan terlebih dahulu. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan telah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, meliputi : penetapan tujuan, programing, Penjadwalan, dan Penganggaran. b. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukan hubungan kewenangan setiap individu. Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut : Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai, penentuan kegiatan dan pendelegasian wewenang. c. Penggerakan Adapun penggerakan yang diterapkan pada program pelatihan bimbingan manasik (BIMSIK) haji ini sebagai berikut : 1) Metode yang digunakan pada KBIH ialah : Ceramah, tanya jawab, diskusi, praktek lapangan. 62 63 2) Materi Bimbingan pada KBIH Darul Ulum memberikan : Materi dasar, materi inti dan materi pendukung. d. Pengawasan Pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan bimbingan manasik haji ini dilakukan langsung oleh lembaga KBIH Darul Ulum dan kementerian agama kabupaten bogor sebagai pihak penyelenggara ibadah haji ini. Dalam tahapan evaluasi kinerja belajar mengajar yang sudah diajarkan maka lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum ini mengevaluasi secara klasikal atau individual, secara sporadis dan spontanitas, dari awal hingga akhir materi yang sudah dipelajari. Dengan cara tanya jawab antara pemateri dan calon jamaah haji dan mengamalkan ilmu manasik haji dengan cara praktik di lapangan. 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam segi aspek manajemen salah satu dari fungsi manajemen yaitu perencanaan yang dilakukan oleh KBIH Darul Ulum sudah baik yaitu : Penetapan tujuan yang dilakukan KBIH Darul Ulum kepada calon jamaah haji dalam pelatihan bimbingan manasik sangat efektif dan efesien dan manajemen pelatihan bimbingan manasik haji KBIH Darul tak lepas memberikan pengarahan secara teori dan praktek kepada jamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Dimulai dari proses bimbingan manasik haji serta ketika haji di Mekkah dan Madinah. 64 Faktor yang menjadi penghambat dalam pelatihan bimbingan, manasik pada KBIH Darul Ulum dilihat dari salah satu fungsi manajemen atau dari segi perencanaan yaitu: sebagain jamaah berusia tidak produktif dan berpendidikan rendah sehingga penerapan bimbingannya harus menyesuaikan usia jamaah dan pembinaannya dilakukan dengan secara bertahap dan juga kesulitan dalam menghafal do’a-do’a manasik dan Yang selanjutnya ada sebagian jamaah yang memiliki kesibukan kerja, sehingga jamaah tersebut sulit untuk meluangkan waktunya untuk pembinaan yang berkesinambungan, sehingga pengurus mengambil kebijakan untuk memberikan bimbingan dengan skala prioritas kepada jamaah. B. Saran-saran Pada akhirnya penulis hanya dapat memberikan sekelumit saran untuk KBIH Kelompok bimbingan ibadah haji) Darul Ulum. Mudahmudahan dengan saran ini bisa bermanfaat dan menjadi masukan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengatur bimbingan manasik yang dilakukan setiap tahunya. 1. Untuk tetap terus menjaga hubungan kerjasama yang baik antara KBIH Darul Ulum dengan Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Dan untuk saling memberikan masukan yang baik dan tepat antara kedua lembaga tersebut. 65 2. Untuk terus-menerus memberikan sosialisasi kepada para jamaah yang mendaftarkan dirinya untuk memilih lembaga bimbingan manasik haji yang tepat dan baik dengan melalui brosur, pamflet, booklet, mengadakan seminar maupun melalui media yang lain. 3. Karena dalam permasalahan rata-rata jamaah yang lanjut usia agak susah untuk menyerap pelajaran-pelajaran bimbingan manasik haji maka oleh itu untuk tetap maksimal dalam memberikan bimbingan kepada jamaah yang lanjut usia khususnya dan untuk lebih diperhatikan lagi dalam bimbingan manasiknya. 4. Untuk lebih meningkatkan lagi pendekatan antara jamaah calon haji dan pengurus sehingga ketika bimbingan manasik dapat berjalan dengan baik dan jamaah pun dapat memahamai pelajaran-pelajaran yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Abu Umar An-Nadwi, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umroh, (Jakarta, : Robbani Press, 2004) Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor. Departemen pendidikan dan budaya, kamus besar bahasa indonesia “bimbing”, (jakarta : balai pustaka, 1996) ed. K-2 cet. Ke-9 Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta 2011, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umroh, (2011) Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,( 2007) Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Cahaya Qur’an 2012) Djumhur dan Moh.Surya, bimbingan dan penyuluhan di sekolah,(guidance & counseling), (bandung: CV.Ilmu, tth) cet. Ke-24 Dr . A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,M,Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007) cet. Ke-7 Echols Jhon M., Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia, 1996) Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana, 2009) Edisi Pertama Hasibuan Melayu SP. Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986) cet. II 66 67 Hamalik Oemar, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpadu, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004) H.M. Arifin M. Ed, pedoman bimbingan dan penyuluhan agama, (jakarta: golden terayyon press, 1982) cet. Ke-5 . Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam penelitian Psikologi (Jakarta : LPSP3, 1998) Kementerian Agama Republik Indonesia, Data dan Profil Penyelenggaraan ibadah haji khusus (Jakarta : Dirjen Penyelenggaraan haji dan umroh 2013) M. Ali Hasan, Tuntunan Haji, (Jakarta : PT. Raji Grafindo Persada, 2001) Moleong Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya 2009) Cet. ke-26 Muhammad Najmuddin Zuhdi & Muh Arifin Luqman, (Solo Tiga Serangkai, 2008) Nidjam Achmad dan Alatif Hanan, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2001) cet. Ke-1 Nidjam Ahmad dan Latif Hasan, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta Rieneka Cipta, 2004) : PT. Soewarno Hoedayaningrat, Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen . Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) JADWAL PEMBINAAN MANASIK HAJI (BINSIK) 1436 H / 2015M KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI “DARUL ULUM” PARUNG KABUPATEN BOGOR NO HARI/TANGGL WAKTU POKOK PENYAJIAN PETUGAS PENANG K BAHASAN MATERI MONITORI GUNG E NG JAWAB T MATERI LOKASI 1 AHAD 28 Desember 2014 2 “Yayasan Ustazah Khodijah & Darul Yusuf Ulum” Ust. 09.00 Do’a Farisi/ Manasik Hj. Rumsiah 09.00- Pembukaan KAKKEMENA 10.30 Manasik G & Ketua MUI Haji Kab. Bogor H. 10.30- Tata Tertib K. 12.30 Tamu Allah Hidayat 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan KH. Cep Tahyar 10.30 Manasik LIBUR 11 Januari 2015 LIBUR 18 Januari 2015 Ayu Lestari, Bimbingan 4 Januari 2015 AHAD Ikbal 08.30- H. H. Anwar Haji 10.30- Panduan KH. 12.30 Perjalanan Hidayat Haji selama di tanah air Anwar 3 AHAD 25 Januari 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan KH. Cep Tahyar 10.30 Manasik H. Haji 10.30- Panduan KH. Anwar 12.30 Perjalanan Hidayat Haji selama di tanah air 1 Februari 2015 4 AHAD 8 Februari 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Kabijakan KEMENAG/ 10.30 Pemerintah MUI Kab. Bogor H. Tentang Perhajian 10.30- Bimbingan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji Tentang Sholat di Pesawat 5 AHAD 15 Februari 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan Ust. 10.30 Manasik Saepudin Haji H. H. Asep tentang Ahlakul Karimah 10.30- Bimbingan 12.30 Manasik Haji KH. Anwar Hidayat tentang Rukun dan Wajib Haji 22 Februari 2015 6 AHAD 1 Maret 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan Ust. H. Nesif 10.30 Manasik H. Haji 10.30- Adat 12.30 Istiadat Ust. H. Wahdan bangsa Arab 1 7 AHAD 8 Maret 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan Ust. H. Djamhur 10.30 Ibadah H. Sholat 1 15 Maret 2015 10.30- Bimbingan DR. 12.30 Kesehatan Wahyudi/ 1 H. Eva LIBUR H. DR. 8 AHAD 22 Maret 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan Hj. 10.30 Kesehatan Sanit H. DR. Rizal 2 10.30- Bimbingan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji tentang Niat Haji 9 AHAD 29 Maret 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan KH. Cep Tahyar 10.30 Manasik H. Haji tentang Masjidil Harom 10.30- Peragaan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji tentang Tawaf dan Sa’i 5 April 2015 10 AHAD 12 April 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” H. 09.00- Bimbingan 10.30 Manasik Ust. H. Nesif Haji tentang Shalat Safar 10.30- Bimbingan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji tentang Wukuf 11 AHAD 19 April 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bimbingan Ust. H. Djamhur 10.30 Ibadah H. Shalat 2 10.30- Bimbingan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji tentang Mabit dan Jamarat 26 April 2015 12 AHAD 3 Mei 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Bersuci/ Ust. H. Wahdan 10.30 Thaharoh 10.30- Hafalan KH. H. Anwar 12.30 Do’a-do’a Hidayat Manasik 13 AHAD 10 Mei 2015 08.30- Praktek KH. Anwar Selesai Manasik Hidayat Haji Ayu Lestari, Asrama Khodijah & Haji Yusuf Pondok Gede 17 Mei 2015 14 AHAD 24 Mei 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Adat Ust. 10.30 Istiadat Krisnadi H. H. Elang Bangsa arab 2 10.30- Bimbingan KH. Anwar 12.30 Manasik Hidayat Haji tentang Thawaf Ifadah dan Sa’i Haji 15 AHAD 31 Mei 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Hikmah Ust. 10.30 Pelestarian Saepudin H. Asep Haji Mabrur 10.30- Tempat- KH. 12.30 tempat Hidayat Bersejarah Anwar di Madinah 7 Juni 2015 16 AHAD 14 Juni 2015 LIBUR 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” H. 09.00- Haji dan KH. Anwar 10.30 Ramadhan Hidayat 10.30- Tempat- KH. 12.30 tempat Hidayat Anwar bersejarah di Mekkah dan Jeddah 17 AHAD 21 Juni 2015 08.30- Bimbingan Ust. Ikbal Ayu Lestari, “Yayasan 09.00 Do’a Farisi/ Ustadzah Khodijah & Darul Manasik Hj. Rumsiah Yusuf Ulum” 09.00- Hikmah KH. 10.30 Puasa Hidayat H. Anwar Ramadhan 10.30- Pembentuk KH. 12.30 an Hidayat Kelompok Bimbingan, KARU, KAROM dan Bimbingan tentang barang bawaan 28 Juni 2015 LIBUR Anwar 18 AHAD 05 Juli 2015 08.30- Evaluasi KH. Selesai Manasik Hidayat Anwar Haji 19 12 Juli 2015 LIBUR 19 Juli 2015 LIBUR Jadwal dari KAKEMENAG KAB. BOGOR Ayu Lestari, “Yayasan Khodijah & Darul Yusuf Ulum” Manasik KAKEMENAG Ayu Lestari, Masjid Masal KAB. BOGOR Khodijah & Baitul Yusuf Faizin Cibinong Kab. Bogor 20 Jadwal dari DINAS KESEHATAN KAB. BOGOR Kesehatan/ Dinas Kesehatan Ayu Lestari, Puskesma Vaksin Kab. Bogor Khodijah & s Yusuf dan RSUD yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Bogor Hasil Wawancara Hari/Tgl : 5-Juli-2015 Narasumber : H. Ikbal Farisi, S.H.I. Jabatan : Wakil Ketua Tempat : KBIH Darul Ulum 1. Bagaimana sejarah berdirinya KBIH Darul Ulum ? Jawab : KBIH Darul Ulum adalah yayasan yang bergerak pada bidang jasa pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. KBIH Darul ulum berdiri sejak tahun 1999 M. Di Kabupaten Bogor dan mendapat izin operasional pada tahun 2012 M. KBIH Darul Ulum beralamat di Jln. H Suhaemi No. 9 Rt. 02/03 Parung tengah, Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Depok 16517. Dengan memiliki izin dari keputusan wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat No.KW.10.3/3Hj.01/3288/2009 dan telah di perpanjang dengan No. KW.10.3/3HJ.01/1078/2012 tentang ijin penyelenggaraan kelompok bimbingan Ibadah Haji yang terakreditasi “B”. Total Jamaah yang sudah di berangkatkan sampai tahun 2014 sekitar 1.288 dan pada tahun 2015 akan memberangkatkan calon jamaah haji sebanyak 137 orang. Seiring perkembangan zaman pengelolaan haji dan umroh mengalami banyak perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan, pembinaan serta perlindungan terhadapa jamaah. KBIH Darul Ulum selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan dan kejujuran serta keutamaan dalam memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang optimal. 2. Apa visi-misi pelatihan bimbingan manasik haji? Jawab : Visi : Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul karimah dan menjadi haji mabrur. Misi : Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya, Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kab. Bogor pada umumnya. 3. Apa tujuan didirikannya KBIH? Jawab : Tujuan nya yaitu agar masyarakat tertata, mandiri, dan terorganisir dalam pembinaan haji. 4. Berapa lama KBIH menyelenggarakan pelatihan bimbingan manasik haji? Jawab : Mulai dari bulan muharam akhir sampai menjelang bulan ramadhan. Jadi dalam satu bulan empat kali pertemuan untuk menyelenggarakan pelatihan bimbingan manasik dan sampai nya pada bulan ramadhan sekitar kurang dan lebihnya 20 kali pertemuan. 5. Kapan saja waktu pelatihan ini? Jawab : Setiap hari minggu mulai jam 9.00-13.00. 6. Dimana pelatihan ini di lakukan? Jawab : Bertempat di KBIH Darul Ulum Duren Mekar Parung Tengah. 7. Dari mana asal pendanaan pelatihan bimbingan manasik haji? Jawab : Anggaran pelatihan bimbingan manasik haji berasal dari calon jamaah haji dan untuk calon jamaah haji. 8. Apa saja syarat untuk mengikuti pelatiahan bimbingan manasik haji? Jawab : Memiliki nomor porsi keberangkatan tahun 2015 atau sudah terdata di depag. 9. Apa saja kriteria yang di tetapkan oleh kemenag/pelaksana dalam mentapkan pembimbing haji? Jawab : - Pernah membimbing haji minimal dalam sekali 5 tahun berturut-turut - Pernah mengikuti sertifikasi pembimbing haji - Memiliki keilmuan tentang ilmu manasik haji 10. Apa pengertian haji menurut pak kyai? Jawab : Menyengaja datang ke baitullah dalam rangka menjalankan panggilan Allah SWT. Yaitu rukun islam yang ke-lima, dengan catatan orang tersebut mampu. 11. Apa saja tugas sebagai haji? Jawab : Menjaga kemabruran haji di anataranya menjaga hati, mengerjakan solat lima waktu dan memiliki ahlak mulia. 12. Apa saja kriteria haji menurut kyai? Jawab : Yaitu sebelum, ketika dan setelah dia memiliki ahlak yang baik tentunya orang tersebut mengetahui makna dari pada taqwa. Adapun makna taqwa ialah menjalankan perintah Allah SWT. Dan menjauhi segala larangan-larangan Allah SWT. 13. Apakah kriteria ini sudah di miliki oleh para haji kita saat ini? Jawab : Mungkin sekitar 50-60 % saja yang benar mengikuti bimbingan pelatihan manasik haji secara terus-menerus. Kebanyakan calon jamaah haji ketika berada disana lebih memilih belanja-belanja dan liburan dari pada beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sangatlah berbeda dengan jamaah haji tahun delapan puluhan (80-an). 14. Apakah kriteria ini juga menjadi tolak ukur dalam menilai para jama’ah pelatihan bimbingan mansik haji? Jawab : Iya menjadi tolak ukur. 15. Bagaimana peran KBIH dalam melatih calon haji? Jawab : - Memberikan pengathuan ilmu manasik haji - Dan memberikan peratek lapangan untuk jamaah tentang manasik haji. 16. Bagaiman kurikulum yang di terapkan oleh KBIH? Jawab : Yaitu mengambil materi-materi dari kitab tentang keilmuan mansik haji dan umroh dan dirangkum, di elaborasi dikemas menjadi materi yang simpel. 17. Metode apa saja yang di lakukan program pelatihan bimbingan manasik ini dalam proses pelatihan bagi calon haji? Jawab : Yaitu metode diskusi, metode pedagogif, ceramah dan peraktek dilapangan langsung. 18. Apa saja aktifitas rutin yang di terapkan oleh pelatihan BIMSIK ini pada para jamaah calon haji? Jawab : - Menjaga kesehatan - Menjalin silaturahmi - Menjaga hati dhohir dan batin dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT. 19. Apa saja materi yang di sampaikan dalam kegiatan pelatihan BIMSIK ini? Jawab : 1. Yaitu tentang syarat-syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan ketika setelah niat haji dan di sunnahkan setelah niat haji, 2. Yaitu tentang etika dalam perjalanan haji, etika ketika berada di tanah haram dan etika ketika kepulangan jamaah haji, demi menjaga kemabruran haji dan juga di terangkan ketika haji jaman nabi ibrahim as sampai zaman nabi muhammad SAW. hingga sampai sekarang. 20. Apa saja yang di lakukan pelatihan BIMSIK dalam mengevaluasi program yang telah di laksanakan? Jawab : Melakukan ujian yang di buat untuk para calon jamaah haji dengan melalui pertanyaan yang tertulis maupun tidak tertulis. 21. Adakah faktor pendukung pelaksanaannya? yang di alami program ini selama Jawab : Yang menjadi faktor pendukung dalam pelatihan bimbingan manasik haji yaitu adanya infocus dan layar screen, papan tulis spidol, alat-alat peraga haji seperti ka’bah, maqam Ibrahim dan tempat yang kondusif atau nyaman. 22. Adakah faktor penghambat yang dialami lembaga ini selama pelaksanaanya? Jawab : Kurang sadarnya jamaah dalam pelaksanaan pelatihan bimbingan manasik haji seperti masih ada kealfaan yang jamaah lakukan, kurangnya mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh pemateri atau pembimbing. Hasil Wawancara dengan Jama’ah Calon Haji 2015 Hari/Tgl : 5-Juli-2015 Narasumber : Uus Kuosiah Tempat : KBIH Daru Ulum 1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini? Jawab : Mendapatkan bimbingan manasik, lebih terkodinir ketika di Mekkah dan Madinah, banyak tambahan pengertian keagamaan/Islam. 2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini? Jawab : mengetahui tentang Bimbingan Manasik dari Kemenag Kab. Bogor dan dari teman-teman. 3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini? Jawab : KBIH Darul Ulum terbaik di Bogor, Pimpinan yang sangat amanah dan kapabel. 4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana BIMSIK/KBIH sudah cukup? Jawab : Lebih dari cukup 5. Apa pengertian haji menurut anda? Jawab : Haji adalah rukun Islam yang harus dilaksanakan bagi yang mampu. Haji adalah ibadah khusus yang banyak rukun dan wajib yang harus diketahui. Haji juga dilaksanakan diluar negara maka harus ada persiapan dan bimbingan khusus. 6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian tersebut? Jawab : ya. 7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami selama mengikuti program ini? Jawab : tidak ada 8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung? Jawab : teori dan praktek bimbingan pelatihan manasik haji. TTD Uus Kuosiah Hari/Tgl : 5-Juli-2015 Narasumber : Moksen Sirfefa Tempat : KBIH Daru Ulum 1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini? Jawab : agar lebih paham tentang rukun dan wajib haji serta khusuk dalam menjalankan ibadah. 2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini? Jawab : kantor Kemenag (kementerian Agama) kabupaten Bogor 3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini? Jawab : KBIH Darul Ulum Duren Mekar Depok yang di pimpin KH. Anwar Hidayat sudah berpengalaman dalam melaksanakan bimbingan manasik haji dan umroh, KH Anwar Hidayat dan pihak yayasan sangat komunikatif dalam membimbing kader-kader haji. dan para calon haji sangat terbantu dengan adanya pelatihan bimbingan manasik haji di KBIH Darul Ulum. 4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana BIMSIK/KBIH sudah cukup? Jawab : Sangat cukup 5. Apa pengertian haji menurut anda? Jawab : Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi orang islam yang mampu menjalankannya dari sisi rohani, jasmani dan finansial. 6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian tersebut? Jawab : ya. 7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami selama mengikuti program ini? Jawab : tidak ada 8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung? Jawab : teori dan praktek serta seputar pengetahuan seputar tanah haram (mekkah dan madinah). TTD Moksen Sirfefa Hari/Tgl : 5-Juli-2015 Narasumber : Ujang Mursidi Tempat : KBIH Daru Ulum 1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini? Jawab : Karna, ingin lebih mengetahui ilmu Manasik Haji (Fiqih Haji) supaya dalam beribadah lebih bermakna. 2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini? Jawab : kantor Kemenag (kementerian Agama) kabupaten Bogor 3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini? Jawab : KBIH Darul Ulum Duren Mekar memberikan pelayanan yang cukup baik, dan dengan ketokohan Abuya Anwar para calon jamaah haji lebih percaya terhadap Bimbingan Manasik pada KBIH Darul Ulum ini. 4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana BIMSIK/KBIH sudah cukup? Jawab : Sudah Lumayan Cukup, dan harus lebih Sosialisasi kepada para calon jamaah haji, dan ketika pelatihan harus lebih beradaptasi kepada jamaah. 5. Apa pengertian haji menurut anda? Jawab : Haji adalah salah satu rukun Islam atau menyengaja datang ke baitullah dan inti haji itu wukuf berada di padang Arafah. 6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian tersebut? Jawab : ya. 7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami selama mengikuti program ini? Jawab : Faktor pendukung nya yaitu dalam penyampaian materi yang dibawakan ole pemateri sangat cukup baik, sedangkan faktor penghambatnya yaitu jarak KBIH dari rumah cukup jauh. 8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung? Jawab : melakukan teori tentang ilmu manasik seperti Thawaf, Sa’i, melontar Jumrroh, Wukuf dan lain-lain, dan melakukan praktek Manasik Haji di Asrama Haji Pondok Gede. TTD Ujang Mursidi