haji kelompok bimbingan ibadah haji (kbih)

advertisement
MANAJEMEN PELATIHAN BIMBINGAN MANASIK
(BIMSIK) HAJI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH
HAJI (KBIH) DARUL ULUM KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2015 M.
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
NOPRIAN
NIM. 1111053100035
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)) SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M/1436 H.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi merupakan hasil asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan sesuai dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Oktober 2015
NOPRIAN
Noprian
Jurusan
Fakultas
: 1111053100035
: Manajemen Dakwah
: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum
Kabupaten Bogor 2015 M/1436 H.
ABSTRAK
Dalam hal ini haji merupakan ibadah ritual keagamaan kaum muslimin
yang bersifat personal, meskipun demikian sepanjang sejarahnya pelaksanaan
ibadah haji selalu mendapatkan perhatian Negara, KBIH Darul Ulum berperan
aktif dalam penyelenggaraan haji khususnya dalam masalah bimbingan manasik
haji. hal yang menarik bagi penulis adalah meneliti Manajemen Pelatihan
Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor 2015. Karena
pelatihan bimbingan manasik merupakan hal yang sangat penting dalam segi
keilmuan yang harus dimiliki para jamaah calon haji yang pada akhirnya
memberikan pemahaman bahwa manajemen pelatihan manasik haji merupakan
hal yang mutlak dibutuhkan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan ibadah haji.
Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana manajemen pelatihan
bimbingan manasik haji KBIH Darul Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah haji
tahun 2015, dalam upaya membina serta kesiapan dan kemandirian jamaah haji.
Secara Akademis dan praktis tentuanya untuk memberikan sumbangan keilmuan
dan pengetahuan yang meliputi Manajemen Haji dan diharapkan menambah
wawasan dalam keilmuan tentang manajemen pelatihan jamaah haji khususnya
pada KBIH kemudian menjadi masukan untuk KBIH Darul Ulum Kabupaten
Bogor upaya peningkatan kualitas dalam pembinaan jamaah.
Penulis menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif. dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil Penelitian KBIH Darul Ulum tidak lepas memberikan pengarahan
secara teori dan praktek kepada jamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits
Rasulullah SAW. Dimulai dari proses bimbingan manasik haji serta ketika haji di
mekkah dan madinah. KBIH Darul Ulum menggunakan 4 fungsi Manajemen
dalam melaksanakan kegiatan Manajemen dan pelatihan jamaah haji yang terdiri
dari Perencanaaan (planning), Pengorganisasian (organizing), Penggerakan
(Actuating), dan Pengawasan (Controling).
Kata Kunci : Manajemen, Pelatihan, Bimbingan Manasik.
i
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrahiimi
Assalam mu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Karna berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya Skripsi ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Manusia pilihan yang menjadi panutan umat di seluruh
penjuru Dunia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil skripsi ini bukan semata-mata
hasil peneliti sendiri akan tetapi dukungan dari berbagai pihak, khususnya para
pembimbing yang memberikan dorongan atau motivasi sehingga menimbulkan
semangat untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini untuk itu dengan ketulusan
sepenuh hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya dan
penghargaan yang begitu tulus kepada berbagai pihak, terutama untuk :
1. Bapak Dr. Arif Subhan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Suparto, M.Ed Ph, D, Selaku Wakil Dekan I (Satu) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan II (Dua) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
ii
4. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan III (tiga) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Konuikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Sugiharto, MA.,
selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA., selaku pembimbing penulis dalam
penyusunan skripsi ini, yang dengan sabar meluangkan waktu beliau untuk
membimbing penulis dan terus-menerus memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis untuk menyelsaikan skripsi ini.
8. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Manajemen
Dakwah yang telah berbagai ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga
kepada penulis.
9. Ayahanda tercinta (Alm) Bpk. Nosan dan ibunda tersayang ibu Enah atas
limpahan Do’a yang tulus ikhlas dan dengan penuh rasa kasih sayang serta
pengorbanan besar dapat mengantarkan penulis seperti pada saat ini. Serta
kepada kakak-kakakku tercinta (kakak Wiwin, Heni, Yoyon, Nova, Iis dan
bibi Cicih) yang memberikan penulis cerahan, motivasi dan informasi
serta pengetahuan kepada penulis.
iii
10. Bapak H. Ikbal Farisi S.H.I selaku ketua KBIH Darul Ulum yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan wawancara
penelitian dan juga kepada ibu Khodijah selaku bendahara KBIH Darul
Ulum yang telah memberikan informasi data baik secara tertulis maupun
secara lisan.
11. Pimpinan dan Staff perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk
mengadakan studi kepustakaan.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan Jurusan Manajemen Haji dan Umroh
angkatan 2015 khususnya Fuad, Zanuwar, Ari, Qori, Hadi, Habib, Mbi,
Ateng, Dimas, Sa’ban, Azmi, Apit, Faiz, Adul, Syamsul.
Tanpa dukungan mereka semua, skripsi ini tidak akan terwujud.
Semoga Do’a dan dukungan dari mereka semua akan dibalas oleh Allah
SWT.Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca dalam memberikan khasanah ilmu dalam bidang Manajemen
Haji dan Umroh. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 18 September 2015
Noprian
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 6
D. Metodologi Penelitian ..................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 12
F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 16
BAB II. TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen ....................................................... 18
2. Fungsi Manajemen .............................................................. 21
3. Unsur- unsur Manajemen .................................................... 22
B. Pelatihan
1. Pengertian Pelatihan ........................................................... 24
2. Unsur-unsur Pelatihan ......................................................... 25
3. Tujuan Pelatihan ................................................................. 26
C. Bimbingan Manasik haji
1. Pengertian bimbingan ........................................................ 27
v
2. Metode bimbingan manasik haji ..................................... 28
3. Tujuan bimbingan mansik haji ........................................ 35
4. Manfaat bimbingan manasik haji ................................... 36
BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG KBIH DARUL ULUM
KABUPATEN BOGOR
A. Gambaran Umum KBIH
1. Sejarah Singkat KBIH Darul Ulum ...................................... 38
2. Visi, Misi KBIH Dalam Bimbingan Jama’ah Haji ............... 39
3. Struktur Organisasi KBIH .................................................... 39
4. Susunan Personalia KBIH Darul Ulum ................................ 41
5. Jumlah Jamaah Haji KBIH Darul Ulum Tahun 2015............ 42
6. Jumlah Pegawai KBIH .......................................................... 42
B. Peran KBIH dalam Bimbingan Jama’ah Haji Tahun 2015
1. Peran KBIH Dalam Bimbingan Jama’ah Haji .................... 42
2. Pembinaan Pasca Haji .......................................................... 43
BAB IV. ANALISIS TENTANG MANAJEMEN PELATIHAN JAMA’AH
HAJI PADA KBIH DARUL ULUM BOGOR.
A. Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji ...................... 45
1. Perencanaan Pelatihan Jama’ah Haji .................................. 46
2. Pengorganisasiaan ................................................................ 50
3. Pengerakan ........................................................................... 52
4. Pengawasan .......................................................................... 55
vi
5. Evaluasi ................................................................................ 56
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelatihan Jama’ah Haji Pada KBIH
Darul Ulum 2015
1. Faktor Pendukung ................................................................ 59
2. Faktor Penghambat .............................................................. 60
BAB V. KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ............................................................................... 62
B. SARAN ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 66
LAMPIRAN ..................................................................................... 68
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Hasil wawancara dengan Jamaah
KBIH Darul Ulum
2015............................................................................................... 10
2. Tabel 2 Realisasi Biaya Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul
Ulum ............................................................................................. 49
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum .................. 68
2. Surat Permohonan Judul Skripsi ................................................... 77
3. Surat Izin Penelitian ...................................................................... 78
4. Surat Bimbingan Skripsi ............................................................... 79
5. Surat Keterangan Penelitian Skripsi .............................................. 80
6. Hasil Penelitian Wawancara .......................................................... 81
7. Hasil Dokumentasi Foto-foto Calon Jamaah Haji Tahun 2015.... 93
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan syari’at Islam
yang paling agung. Ia fardhu (wajib) bagi setiap muslim yang mukallaf dan
mampu, satu kali sepanjang hayat, dan selebihnya adalah sunnah. Orang yang
mengingkari kewajibannya adalah kafir berdasarkan nash dan ijma. 1
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum berdiri sejak
tahun 1.999 M. di Bogor dan memiliki ijin operasional (KW. 10.
3/3/HJ.01/1078/2012).
Pada tahun 2013 jamaah yang diberangkatkan
sebanyak 92 jamaah, tahun 2014 : 133 jamaah dan pada tahun 2015 : 137
calon jamaah haji hingga dari tahun 1999 sampai pada saat ini jamaah yang
sudah diberangkatkan sekitar 1.288 jamaah haji .2
Haji wajib atas setiap orang Islam, yang baligh, yang berakal, yang
merdeka dan mampu dan Allah SWT berfirman :
‫ع ِميق‬
ِّْ ‫هْ ُك‬
ْْ ‫امرْْيَأْتِيهَْْ ِم‬
ِّْ ‫علَىْْ ُك‬
ْ ً ‫جِْيَأْتُوكَْْ ِر َج‬
ّْ ‫اسْبِ ْال َح‬
ْ ِ َّ‫نْفِيْالن‬
ْْ ّ‫وأ َ ِذ‬
ِ ‫ض‬
َ ْْ‫لْفَ ّج‬
َ ْ‫ل‬
َ ‫الْ َو‬
1
An-Nadwi Abu Umar, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umroh, (Jakarta, : Robbani
Press, 2004) hal. 8
2
Arsip Program-program pembinaan KBIH Darul Ulum
1
2
Artinya
: Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai
unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (Q.S. Al-Hajj :27)3
Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menjadi
tanggungjawab pemerintah dibawah kordinasi Menteri Agama, dalam teknis
pelaksanaanya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah. 4
Al- Qur’an dan sunnah nabi dengan tegas memerintahkan kepada
orang yang menjalankan haji untuk senantiasa ikhlas karena semata dalam
menjalankannya. Adapun indikator ikhlasnya seseorang dapat dilakukan
dengan cara memperbaiki niatnya, mengembalikan hak-hak Adam kepada
yang berhak apabila ia telah mampu, hendaklah ia pasrahkan kepada Allah
dengan berharap kepada-Nya agar diberi kemampuan untuk mengembalikan
hak itu, memohon keridaan keluarganya, menjalin silaturahmi dengan mereka
dan tidak lupa bertobat kepada Allah dengan memperbanyak membaca
istigfar.5
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008
tentang penyelenggaraan Ibadah Haji pada bab VII tentang pembinaan pasal
29 menjelaskan point pertama dalam rangka pembinaan ibadah haji, menteri
menetapkan mekanisme dan prosedur pembinaan ibadah haji dan pedoman
3
hal.335
4
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Cahaya Qur’an 2012)
Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Desain
Program (Jakarta, 2010) hal. 13
5
Najmuddin Zuhdi Muhammad & Luqman Arifin Muh, (Solo Tiga Serangkai, 2008) hal.55
3
pembinaan, tuntunan manasik, dan panduan perjalanan. Dan point ke dua
yaitu pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa
memungut biaya tambahan dari jemaah haji di luar BPIH yang diteteapkan.
Sebagaimana dijelaskan pada pasal 30 point pertama dalam rangka
pembinaan ibadah haji, masyarakat dapat memberikan bimbingan ibadah haji,
baik dilakukan secara perseorangan maupun dengan membentuk kelompok
bimbingan. point ke dua ketentuan lebih lanjut mengenai bimbingan haji oleh
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan
menteri.6
Profil Jama’ah Haji Indonesia sangat beragam Kebanyakan mereka
masih berpendidikan rendah dan baru pertama kali menunaikan ibadah haji.
Namun di sisi lain, kondisi di Arab Saudi sangat berbeda dengan di tanah air,
terutama terkait sosial budaya, alam, dan bahasanya. Demikian pula dengan
tata cara beribadah yang sangat beragam. Tak hanya itu, saat ini infrastruktur
di Arab Saudi khususnya di Makkah dan Armina pun belum memenuhi
standar pelayanan bagi jama’ah haji seluruh dunia yang jumlahnya sangat
besar. Semua itu bisa jadi akan membuat bingung dan shock bagi jama’ah
haji yang tidak siap secara fisik serta tidak mandiri terhadap pemahaman
tentang ibadah.
Dalam penyelenggaraan haji tiap tahun selalu ditemukan berbagai hal
yang menjadi ajang pujian dan kritik dari berbagai kalangan yang
6
Kementerian Agama Republik Indonesia, Data dan Profil Penyelenggaraan ibadah haji
khusus (Jakarta : Dirjen Penyelenggaraan haji dan umroh 2013) hal. 68
4
disampaikan secara lisan maupun tertulis, wacana yang selalu muncul
kepermukaan sebagian besar adalah ketidakpuasaan terhadap manajemen
penyelenggaraan haji
dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah
walaupun disisi lain pemerintah melalui berbagai inovasi dan penyempurnaan
telah melakukan berbagai upaya-upaya peningkatan baik dari aspek
manajerial, sumber daya manusia, pola operasional, diversivikasi angkutan,
diversivikasi pemondokan dan memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan haji.7
Oleh karenanya ibadah haji adalah ibadah yang dilaksanakan hanya
sekali dalam setahun yang melibatkan banyak unsur maka sangat perlu
dilakukan manjemen pelatihan manasik kepada calon jamaah haji guna
memberikan pengetahuan yang komprehensif tentang ibadah haji agar
pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik.
Jika kita bercermin pada fenomena jamaah haji indonesia yang telah
melaksanakan ibadah haji, kita akan menemukan bahwa jamaah tersebut
belum bisa mandiri dalam pelaksanaan dari segi ibadah haji karena dalam
keilmuanya sangat beragam, ada yang belum bisa baca, tulis huruf dalam
pelatihan bimbingan manasik dan ada pula yang memang cepat mengerti
tentang ilmu manasik. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor usia jamaah
haji atau mungkin agak sulit dalam menyerap pelajaran-pelajaran tentang
pelatihan ilmu tata cara ibadah haji. terlepas dari faktor apa saja yang
7
Ke-1
Achmad Nidjam dan Alatif Hanan, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2001) Cet.
5
membuat jamaah haji indonesia khusunya KBIH Darul Ulum mengalami
permasalahan dalam pelatihan bimbingan manasik haji. adalah merupakan
kewajiban bagi KBIH untuk membimbing jamaah yang dalam hal ini
mengurusi permasalahan haji. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
jamaah haji dalam masalah pelatihan bimbingan manasik, agar kemungkinankemungkinan terjadinya permasalahan yang dialami oleh jamaah haji
indonesia. Bahkan ada jamaah yang tidak mengetahui sama sekali tentang
ilmu manasik haji.
Oleh sebab itu menurut hemat penulis hal ini sangat menarik untuk
dibahas pada sebuah penelitian yang dituangkan dalam skripsi, dengan judul
“Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum
tahun 2014-2015”
B. Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah
Karena begitu luasnya permasalahan haji dan karena kertebatasan
pengetahuan penulis maka penulis, hanya membatasi pada Manajemen
Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor
2015 .
Berdasarkan
Pembatasan
Masalah
di
atas,
maka
penulis
merumuskan masalah yang akan dibahas pada skripsi ini adalah :
1. Bagaimana manajemen pelatihan bimbingan manasik haji KBIH Darul
Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah haji tahun 2015 ?
6
2. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam manajemen
pelatihan manasik Haji KBIH Darul Ulum 2015?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pelatihan bimbingan
manasik haji KBIH Darul Ulum kabupaten Bogor terhadap jamaah
haji tahun 2015 dalam upaya membina serta kesiapan dan
kemandirian jamaah haji.
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelatihan
jamaah pada KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis tentuanya untuk memberikan sumbangan
keilmuan dan pengetahuan yang meliputi Manajemen Haji dan
Umroh. Khususnya yang berkaitan dengan “Manajemen Pelatihan
Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum”
b. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan
penulis dalam keilmuan tentang manajemen pelatihan jamaah haji
khususnya pada KBIH kemudian menjadi masukan untuk KBIH
Darul Ulum Kabupaten Bogor upaya peningkatan kualitas dalam
pembinaan jamaah.
7
D. Metodologi Penelitian
1. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan
metodologi kualitatif yaitu penulis mencari data-data dengan cara bertatap
muka langsung dan berinteraksi di tempat penelitian tersebut. Penelitian
kualitatif
perlu
kiranya
dikemukan
oleh
Bogdan
dan
Taylor
mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.8 Dengan memilih metode ini
penulis berharap dapat data-data yang akurat dan lengkap tentang
manajemen pelatihan bimbingan manasik haji pada KBIH Darul Ulum.
Untuk mendapatkan data-data tersebut. Penulis akan menggunakan cara :
2. Sumber Data
Sumber data ini merupakan sesuatu yang sangat penting digunakan
dalam sebuah penelitian. Sumber data yang paling utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data-data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.9
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Sumber data primer yang
8
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya 2009) Cet.
ke-26 hal.4
9
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya , 2004)
hal.157
8
dimaksud di sini adalah sumber data yang dicari langsung dari obyek
penelitian, KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang tertulis yang terdapat dalam buku dan literatur terkait. Dalam hal ini
data sekunder diperoleh dari sumber buku, sumber data dari arsip,
dokumen
pribadi
dan
dokumen
resmi
yang
berkait
dengan
penyelenggaraan pelatihan jamaah haji di KBIH Darul Ulum Kabupaten
Bogor.
3. Penentuan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Darul Ulum Jl. H. Suhaemi No. 9 Duren Mekar Bojongsari
Depok. Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan pemilihan lokasi
ini yaitu peneliti ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan
Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji, sehingga lokasi tersebut
sesuai dengan yang peneliti inginkan.
4. Subyek dan Obyek Penelitian
Adapun subyek peneltian ini adalah Staff KBIH 2 orang, dan 7
orang calon jama’ah haji dan 1 orang Ketua KBIH Darul Ulum. Penulis
menentukan subyek penelitian tersebut pada
bendahara dan sekertaris
KBIH, sehingga penulis mendapatkan data yang cukup baik dan bervariasi
seseuai dengan judul penelitian. Lalu dengan 7 calon jamaah haji penulis
mengambil subyek demikian karena jamaah tersebut sedang berkumpul
untuk melaksanakan bimbingan manasik haji dan jumlah jamaah tersebut
9
ada sekitar 137 orang, dan sesuai kriteria yang penulis harapkan yaitu 7
orang, penulis harap cukup untuk mewakili subyek penelitian dari seluruh
calon jamaah haji yang penulis sudah batasi permasalahanya ditambah
dengan 1 orang yaitu ketua KBIH, bisa memperkaya data dari informasi
yang penulis butuhkan. Kemudian objek penelitian ini Manajemen
Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum Parung Kabupaten
Bogor.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Interview (Wawancara)
Wawancara
Percakapan
itu
adalah
dilakukan
percakapan
oleh
du
dengan
pihak,
maksud
yaitu
tertentu.
pewawancara
(interviewer), yang mengajukan pertanyaan untuk memperoleh data dan
informasi dari terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. pada wawancara ini penulis akan mengadakan
komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
Ketua, Staff Bndahara KBIH orang dan juga kepada 7 orang calon
jama’ah, hasil wawancara dengan jamaah terlampir atau dilihat pada
lembar lampiran-lampiran.
10
Tabel 1 : Interview (wawancara) dengan Jamaah
KBIH Darul
Ulum 2015
NO Hari/Tgl
Narasumber
Tempat
1
Minggu, 5 Juli 2015
UUS KUOSIAH
KBIH Darul Ulum
2
Minggu, 5 Juli 2015
MOKSEN SIRFEFA
KBIH Darul Ulum
3
Minggu, 5 Juli 2015
BAHIJKHAS
KBIH Darul Ulum
4
Minggu, 5 Juli 2015
S.R NARTOYO
KBIH Darul Ulum
5
Minggu, 5 Juli 2015
M. SYAMSI SITA H
KBIH Darul Ulum
6
Minggu, 5 Juli 2015
UJANG MURSIDI
KBIH Darul Ulum
7
Minggu, 5 Juli 2015
MUHAMMAD ELANG
KBIH Darul Ulum
b. Dokumentasi
Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh dokumen atau
arsip yang ada guna mengetahui data-data yang ada di KBIH Darul Ulum
Kabupaten Bogor.
c. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan data yang
dilakukan melalui pengamatan dan mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.10
Dalam hal Peneliti sudah 2 kali untuk mengetahui lokasi penelitian
berkenalan dan mengetahui beberapa orang petugas lembaga dala rangka
10
Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam penelitian Psikologi (Jakarta : LPSP3,
1998) hal. 62
11
perizinan penelitian dan mendapatkan penjelasan terkait lembaga baik
dari segi pembinaan dan kegiatan yang ada di lembaga, kemudian
peneliti mengadakan observasi tersendiri mengenai pembinaan dan
kegiatan bimbingan manasik yang berjalan di lembaga. Dalam hal ini
peneliti
menggunakan teknik observasi
participant)
yaitu
penulis
terlibat
langsung
langsung
(observation
dalam
kegiatan
penyelenggaraan bimbingan manasik haji di KBIH dari bulan Apriljuni 2015 dengan ketentuan peneliti bergabung dengan tujuan untuk
memperoleh subjek penelitian yang peneliti harapkan dan memperoleh
informasi yang mendukung dalam rangkaian kegiatan.
6. Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data interview, dokumentasi, dan observasi,
langkah
selanjutnya
adalah
mengklasifikasikan
sesuai
dengan
permasalahan yang diteliti, kemudian data tersebut disusun dan
dianalisis. Untuk menganalisis penerapan manajemen dalam pelatihan
jamaah haji di KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor, maka penulis
menggunakan metode deskriftif, yaitu menyajikan dan menganalisis
fakta secara sistemik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan
disimpulkan. Dalam hal ini menganalisis data berdasarkan informasi dari
hasil wawancara, buku-buku yang relevan dan berkaitan erat dengan
penelitian.
7. Teknik Penulisan
12
Untuk Penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada buku
pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh
UIN Jakarta Presss Tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis mancari dan melihat judul skripsi yang terdapat di
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
banyak pendapat
yang harus
diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya adapun setelah
peneulis mengadakan suatu kajian kepustakaan akhirnya penulis
menemukan beberapa skripsi yang memebahas tentang ibadah haji ,akan
tetapi ada judul skripsi yang hampir sama dengan skripsi yang akan
penulis teliti, judul-judul skripsi tersebut :
1. Siti Nur Alfisyah “Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji Pada
KBIH Al- Mujahidin, Pamulang”,
skripsi ini berisikan
tentang
Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji yang dilakukan Pada KBIH
Al- Mujahidin, Pamulang. Proses pembinaan yang di lakuakan selain
melaksanakan bimbingan manasik haji terdapat pula pengajian rutin
mingguan. 11
persamaan
antara penulis dengan siti Nur Alfisyah sama-sama membahas tentang
manajemen yang dilakukan oleh KBIH.
Perbedaan
11
Siti Nur Alfisyah, Manajemen Pembinaan Calon Jamaah Haji Pada KBIH Al- Mujahidin,
Pamulang (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010)
13
Adapun perbedaan antara penulis dan saudara Siti Nuralfisyah yaitu
terdapat pada manajemen pembinaan yang dilakuakan, yakni penulis
melakukan penelitian fokus tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan
Manasik calon Jamaah haji. Sedangkan siti Nur Alfisyah melakukan
penelitian pada saat sebelum pemberangkatan calon jamaah haji ke
Mekkah, Madinah dan program-program KBIH tersebut.
2. Tirta Wijaya “Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH
(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Ulul Albab Tanggerang”. Skripsi
ini berisikan tentang manajemen pembinaan jamaah haji yang
dilakuakan oleh KBIH Ulul Albab Tanggerang. Proses pembinaan
yang dilakuakan, selain melaksanakan Bimbingan manasik haji
terdapat pula program-program setelah melaksanakan ibadah haji. 12
Persamaan
letak persamaaan antara penulis dan skripsi karya saudara Tirta Wijaya
yaitu sama-sama membahas tentang manjemen yang dilakukan oleh
KBIH masing-masing.
Perbedaan
perbedaan antara skripsi penulis dan saudara Tirta Wijaya yaitu
terdapat perbedaan pada program-program pada KBIH, yakni penulis
lebih fokus pada sebelum pemberangkatan dan pasca pemberangkatan.
Sedangkan Tirta Wijaya melakukan penelitian fokus pada kepada
12
Tirta Wijaya, Manajemen Pembinaan Jamaah Haji Pada KBIH (Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji) Ulul Albab Tanggerang ( UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011 )
14
pembinaan yang dilakukan mulai sebelum pemberangkatan, ketika
pelaksanaan haji dan setelah pelaksanaan haji.
3. Agus Supriyadi “Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Manasik Haji Calon Jamaah Haji” NIM : 107053002169, Jurusan :
Manajemen
Dakwah,
Skripsi
berisikan
tentang
Strategi
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Calon Jamaah
Haji.13
Persamaan
Persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Agus Supriyadi yaitu
sama-sama membahas tentang pendidikan atau pelatihan bimbingan
manasik haji pada calon haji.
Perbedaan
Adapun perbedaan antara skripsi penulis dengan Agus supriyadi
membahas
tentang
strategi
penyelenggaraan
manasik
haji
menggunakan proses strategi yaitu formulasi, implementasi, dan
evaluasi. Sedangkan penulis dalam pelatihan bimbingan manasik haji
menggunakan fungsi manajemen yaitu meliputi
perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
4. Dzulkifli “Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan Umroh PT. Patuna
Tour dan Travel” NIM : 10503001783, Jurusan : Manajemen Dakwah.
Skrpsi ini berisikan tentang Manajemen Pelayanan Jamaah Haji dan
Umroh PT. Patuna Tour dan Travel.
13
Agus Supriyadi, Strategi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji
Calon Jamaah Haji (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011)
15
Persamaan
Letak persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Dzulkifli samasama membahas tentang Manajemen yang dilaksanakan oleh lembaga.
Perbedaan
Sedangkan perbedaan antara skripsi penulis dengan skripsi Dzulkifli
sangat berbeda ialah dalam pembahasannya Dzulkifli membahas
tentang manajemen pelayanan jamaah haji dan umroh sedangkan
penulis fokus membahas tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan
Manasik Haji.
5. Yafi’ul Fadilah, “Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji
(KBIH)
yayasan
pendidikan
Islam
Al-Azhar”.
NIM
:
103053022712, Jurusan : Manajemen Dakwah. Skripsi ini berisikan
tentang Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) yayasan pendidikan Islam Al-Azhar.14
Persamaan
Letak persamaan antara skripsi penulis dengan skripsi Yafi’ul Fadilah
sama membahas tentang fungsi manajemen pada lembaga atau KBIH
yang melipti : Penggerakan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan
Pengawasan.
Perbedaan
Adapun letak perbedaanya yaitu dari segi pembahasan, Yafi’ul Fadilah
membahas Manajemen dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) pada
14
Yafi’ul Fadilah, Manajemen SDM pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
yayasan pendidikan Islam Al-Azhar (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2011)
16
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji sedangkan penulis fokus pada
Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis
membagi atas 5 bab secara rinci sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini didalamnya memuat Latar Belakang, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB II
: TINJAUAN TEORITIS
Bab ini berisi tentang : a) Pengertian Manajemen meliputi : fungsi
manajemen, unsur-unsur manajemen b) Pengertian Pelatihan
meliputi : Tujuan dan manfaat pelatihan, unsur-unsur Pelatihan,
c) Bimbingan Manasik Haji yang meliputi : Pengertian
bimbingan, Metode bimbingan manasik Haji, Tujuan bimbingan
manasik haji, Manfaat bimbingan manasik Haji.
BAB III
: GAMBARAN UMUM KBIH
Pada bab ini akan membahas tentang : a) Gambaran umum
tentang KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor yang meliputi :
Sejarah KBIH Darul Ulum, Visi-Misi KBIH Dalam Pelatihan
Jama’ah Haji, Susunan pengurus KBIH Daru Ulum, Jumlah
Pegawai KBIH, Struktur Organisasi KBIH,
Jumlah Jama’ah
Bimbingan Manasik KBIH Darul Ulum Tahun 2015/1436 H.
17
b) Peran KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor dalam pelatihan
jamaah haji meliputi dan Pembinaan Pasca Haji.
BAB IV
: Analisis tentang Manajemen pelatihan jamaah haji pada
KBIH Darul Ulum Kabupaten Bogor
Memuat tentang Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji,
faktor pendukung dan penghambat manajemen pelatihan jamaah
haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum
Kabupaten Bogor.
BAB V
: PENUTUP
Kesimpulan dan saran-saran, bagian akhir memuat daftar pustaka,
dan lampiran-lampiran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja bahasa inggris “to manage”
yang berarti mengatur1. Selain itu kata “to manage” mempunyai sinonim
guide (menentukan/ mengemudikan). Manajemen berarti mengurus,
memeriksa, mengawasi, pengendalian, mengemudikan, membimbing.2
Suatu organisasi di bentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun
untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan menajemen yang baik dan
benar. Terdapat berbagai pendapat tentang manjemen, walaupun pada
dasarnya mempunyai makna yang kurang lebih sama. Mary parker follet
menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting things done
through people, yaitu sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala
sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada
kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur
orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan
pekerjaan sendiri.3
Sementara itu Robbins dan Coultar memberikan defenisi
manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan
1
Melayu SP. Hasibuan. Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT.
Gunung Agung, 1986) cet. II hal.2
2
Jhon M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia, 1996) hal.375
3
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.8-9
18
19
secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efesien
menunjukan hubungan anatar input dan output dengan mencari biaya
sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukan makna pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.4
Dubrin
menyatakan bahwa manajemen mempunyai
tiga
pengertian lainnya, yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen sebagai disiplin atau bidang studi
Manajemen merupakan bidang pengetahuan seperti pengetahuan lainnya
yang
dapat
dipelajari.
Kebanyakan
eksekutif
puncak
menguasai
manajemen . mempelajari manajemen menghasilkan return on investment
yang sangat besar.
b. Manajemen sebagai orang
Manajemen juga mengindikasikan manajer secara kolektif dalam suatu
organisasi, yaitu individu yang menjalankan manajemen.
c. Manajemen sebagai karier
Banyak organisasi yang merekrut lulusan perguruan tinggi dengan
menawarkan peluang karier dalam manajemen. Serangkai pekerjaan secara
progresif mengarahkan pada tanggung jawab yang lebih besar apabila
calon menunjukan kompetensi manajerial.5
4
5
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.9
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.10
20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
proses penggunaan sumber daya organisasi dengan menggunakan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.6
Maka dikenal pula pengertian lain dari manajemen, yaitu
sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh and McHugh the
process used to accomplish organitational goals through planing,
organizing, directing, and controling people and other organizational
resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang
serta sumber daya organisasi lainnya.7
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen
pada
dasarnya
merupakan
seni
atau
proses
dalam
menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam
penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat :
a.
Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya
manusia,
maupun
faktor-faktor
produksi
lain
nya.
Atau
sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi
sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan,
serta informasi.
6
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.8-10
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana,
2009) Edisi Pertama hal.6
7
21
b.
Adanya
proses
yang
bertahap
dari
mulai
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga
pengendalian dan pengawasan.
c.
Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.8
2. Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang
dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsifungsi manajemen, terdiri dari empat fungsi,9 yaitu:
a. Perencanaan (Planing)
yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecendrungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi. Di antara kecendrungan dunia bisnis sekarang, misalnya,
bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan , bagaimana
merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan
global, dan lain sebagainya.
b. Pengorganisasian (Organizing)
yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
8
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana,
2009) Edisi Pertama hal. 6
9
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana,
2009) Edisi Pertama hal.7
22
yang kondusif dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa berkerja secara efektif dan efesien guna pencapain
tujuan organisasi.
c. Pengimplementasian (Directing)
yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d. Pengendalian dan Pengawasan (Controling)
yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan
yang
telah
direncanakan,
diorganisasikan
dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.10
3. Unsur-unsur Manajemen
Faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting
sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung pada
kemampuan manajer untuk mendorong dan menggerakan orang-orang
kearah tujuan yang akan dicapai.
Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa manajemen selalu
dikaitkan
dengan
usaha
bersama
sekelompok
manusia
dengan
menggunakan unsur-unsur yang diperlukan. Adapun unsur-unsur tersebut
10
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta : Kencana,
2009) Edisi Pertama hal. 8
23
terdiri dari 6 (enam) macam : man, money, material, machine, method,
market (manusia, uang, barang, mesin, metode, pasar) yang dirumuskan
menjadi 6 M.11
a. Man (manusia), faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur
terpenting sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung
pada kemampuan manajemen seorang manajer untung mendorong
menggerakan orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai. Manusia
pulalah yang menjadi pelaku dalam proses kegiatan tersebut. Posisi
sumberdaya manusia mutlak, tidak akan ada manajemen tanpa adanya
manusia sebab manusia yang merencanakan, melakukan, menggunakan,
dan merasakan hasil dari pada manajemen itu sendiri.12
b. Money (uang), untuk melakukan aktivitas-aktivitas diperlukan uang
seperti, pembelian bahan-bahan mentah, upah gaji pegawai, pembayaran
utang dan sebagainya. Jadi, uang sangat diperlukan dalam pelaksanaan
manajemen guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Material (bahan-bahan) dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia
menggunakan material, dalam operasional guna menghasilkan barang
atau jasa untuk dijual, material ini sangat penting karena dunia usaha
tanpa materi tidak mudah mencapai tujuan yang dikehendaki.
d. Machine (mesin) peranan mesin dalam pekerjaan menyingkat waktu
bekerja untuk menghasilkan sesuatu sehingga keuntungan lebih banyak.
11
Zaini Muchtaron, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta ; Al-Amin Press,
1996). hal. 42-43
12
Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, (Bandung :
Diponegoro, 1984), Cet. Ke-1, hal. 31
24
e. Method (cara-cara kerja) yaitu cara melaksanakan sesuatu pekerjaan
dalam rangka mencapai pekerjaan yang telah ditetapkan, cara kerja yang
tepat amat menetukan kelancaran jalannya roda manajemen.
f. Market (pasar), merupakan tempat yang hendak dimasukan barang atau
jasa perusahaan untuk menghasilkan uang dari penjualan. Pasar
merupakan merupakan tempat yang penting yang hendak dimasukan
barang atau jasa perusahaan agar hasil-hasil produksi sampai ketangan
konsumen.13
B. Pelatihan
1. Pengertian pelatihan
Pelatihan akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan
dilakukan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan itu adalah
untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan
atau sikap dengan masing-masing kadar kemampuannya.
mengenai defenisi pelatihan . menurut Prof. Dr. Soekidjo
Notatmojo dalam bukunya “Pengembangan Sumber Daya Manusia” yang
dimaksud dengan pelatihan adalah upaya untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadiaan manusia. 14
Sedangkan menurut Dr. Oemar Hamalik melihat dari segi
oprasional, pelatihan diartikan suatu proses yaitu meliputi serangkaian
tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
13
hal. 15
14
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), Cet. Ke-1
Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT. Rieneka
Cipta, 2004)
25
pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga
professional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu
guna meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan
tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu
organisasi. 15
2. Unsur-unsur Pelatihan
a. Trainer
Yang dimaksud dengan trainer adalah orang. Kelompok atau lembaga
yang menadakan pelatihan yang mana dalam pelatihan tersebut trainer
sangat berperan utama untuk keberhasilan suatu pelatihan yang telah
ditetapkan. Seorang trainer harusnya memiliki integrasi keperibadiaan,
kemampuan intelektual dan keterampilan yang memadai.
b. Peserta
manusia yang menjadi sasaran pelatihan atau manusia penerima pelatihan.
c. Materi Pelatihan
Materi pelatihan adalah masalah isi pesan atau materi yang di sampaikan
trainer kepada peserta.
d. Media
Alat atau sarana yang digunakan dalam proses pelatihan.
e. Metode
15
Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan
Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpadu, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004) hal.10
26
Cara bagi seorang trainer dalam menyampaikan materi pelatihan kepada
para peserta.16
3. Tujuan Pelatihan
Tujuan
dari
pelatihan
adalah
suatu
pernyataan
tentang
pengetahuan, keterampilan dan attitude yang diharapkan dapat dicapai
atau dikuasai oleh peserta pelatihan ketika pelatihan telah selesai.
Pada saat ini umumnya tujuan pelatihan dibuat dalam standard
kompetensi, karena biasanya pelatihan bertujuan untuk pemenuhan suatu
kompetensi tertentu. Kadangkala suatu pelatihan disiapkan untuk
pemenuhan suatu jenis. Tujuan pelatihan merupakan standard kualifikasi
bagi pencapaian kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan
dan belajar mengajar. Umumnya tujuan pelatihan dirumuskan dalam dua
jenis yaitu: Tujuan umum (Goals) dan Tujuan khusus (Objectives). Ketika
proses pelatihan selesai atau proses belajar mengajar berakhir , maka
sebaiknya dilakukan post test dan evaluasi. Post test dilakukan dengan
cara menguji kemampuan atau kompetensi yang diharapkan terhadap
peserta
pelatihan,
sehingga
dapat
diketahui
pencapaian
dan
perkembangannya akibat proses belajar mengajar. Sedangkan evaluasi
biasanya dilakukan untuk menilai seberapa jauh kesesuaian antara
pelaksanaan proses pelatihan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dan adapun point-point dari pada tujuan pelatihan :
a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.
16
Aep Kusnawan, Manajemen Pelatihan Dakwah .
27
b. Meningkatkan produktivitas kerja.
c. Menigkatkan kualitas kerja.
d. Menigkatkan ketetapan perencanaan.
e. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.
f. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara
maksimal.
g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
h. Menghindarkan keusangan (obsolescence).
i. Meningkatkan perkembangan pegawai.17
C. Bimbingan Manasik Haji
1. Pengertian Bimbingan
Menurut
kamus
besar
bahasa
indonesia
berarti
petunjuk
(penjelasan) cara mengerjakan dan sebagainya sesuatu pimpinan.18
Sementara
itu
pengertian
bimbingan
secara
terminologi
mempunyai banyak defenisi. Berikut ini yang penulis ambil beberapa
defenisi tentang bimbingan di antaranya :
H.M. Arifin, mengemukakan bahwa,” bimbingan yaitu usaha
pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan baik
lahiriah maupun batiniah yang mencakup kehidupan di masa kini dan
masa yang akan datang, bantuan tersebut berupa pertolongan di bidang
mental spiritual, dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu
17
Dr . A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,Drs.,M,Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007) cet. Ke-7 hal.45
18
Departemen pendidikan dan budaya, kamus besar bahasa indonesia “bimbing”,
(jakarta : balai pustaka, 1996) ed. K-2 cet. Ke-9, hal. 133
28
mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri,
melalui dorongan dari kekuatan iman, dan takwa kepada tuhan yang Maha
Esa”.19
defenisi yang dikemukakan dalam “jear book of education”,
bahwa bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui
usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya
agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial. 20
Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk
dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memamgku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu. Bimbingan
membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas
kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka
miliki atau dapat mereka kerjakan, dan sebagai satu bentuk bantuan yang
sistemik melalui siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian yang
baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan.
2.
Metode Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji memiliki bentuk dan metode, didalam
bentuk bimbingan manasik haji, terbagi dalam dua sistem yaitu bentuk
kelompok dan bentuk massal21. Sedangkan metode bimbingan manasik
haji ada tujuh metode yang dapat digunakan. Sebelumnya penulis akan
19
H.M. Arifin M. Ed, pedoman bimbingan dan penyuluhan agama, (jakarta: golden
terayyon press, 1982) cet. Ke-5 hal.1
20
Djumhur dan Moh.Surya, bimbingan dan penyuluhan di sekolah,(guidance &
counseling), (bandung: CV.Ilmu, tth) cet. Ke-24, hal.25
21
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
2011, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umroh, (2011), hal.7
29
menjelaskan tentang bentuk bimbingan manasik terlebih dahulu, bentuk
bimbingan manasik haji yang pertama:
a. Bentuk Kelompok
Bimbingan kelompok pada dasarnya sifat dan masalahnya sama
dengan bimbingan perorangan hanya saja disampaikan kepada kelompok
baik dalam kelompok kecil maupun kelompok yang lebih besar yang
beranggotakan kelompok bimbingan yang berjumlah 45 (empat puluh
lima) orang (rombongan). Setiap kelompok dibagi menjadi 4 regu, dan
masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang termasuk ketua regunya.
Dilaksanakan oleh KUA atau kecamatan, dilaksanakan di tempat yang
cukup memadai seperti masjid berkoordinasi dengan kantor departemen
agama kab/kota. Dilakukan sebanyak 7 (tujuh)
kali, dengan tujuan
membimbing calon haji secara lebh efektif, terutama tentang pengetahuan
tentang manasik haji.22
Metode yang digunakan dalam bentuk kelompok ini bermacammacam seperti metode ceramah, metode tutorial, metode simulasi , metode
bermain peran, metode study kasus, metode peragaan dan terakhir metode
diskusi. Untuk memperjelas metode ini maka akan dijelaskan satu persatu.
1) Metode Ceramah
Metode ceramah dapat digunakan pada pembelajaran bimbingan
secara massal dan materi bersifat informatif. Yang dimaksud metode
ceramah adalah metode pemaparan penjelasan dan penuturan secara lisan
22
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,( 2007), hal.39
30
oleh pembimbing dihadapkan peserta pelatihan. Dalam pelaksanaan
pemaparan dapat dilengkapi dengan alat bantu pembelajaran seperti
proyektor, film slide. Jenis, tempat dan proses pembelajaran secara metode
pembelajaran akan menentukan pencapaian tujuan pembelajran yang
efektif .23
Metode ceramah ini dapat digunakan apabila :
a) Persertanya berjumlah banyak
b) Bermaksud menyampaikan dan memaparkan materi yang telah
tersedia dan telah dipersiapkan sebelumnya
c) Digunakan apabila metode lain tidak mungkin dilakukan meningat
materi dan peserta yang banyak.
2) Metode Tutorial
Metode tutorial merupakan istilah teknis pembelajaran yang
diartikan sebagai bimbingan dan bantuan belajar. Metode tutorial
merupakan kerangka prosedural pembelajaran yang menitik beratkan pada
pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh pembimbing atau peserta
sendiri agar satu sama lain saling memberi rangsangan belajar, sehingga
pembelajaran menjadi dinamis dan demokratis. Tutor bukanlah sebagai
guru tetapi sebagai teman belajar. Topik bahasan seyogyanya bersifat
problematik, diambil dari materi pelaksanaan ibadah haji dan umrah, agar
mengundang pemikiran dan diskusi yang digali dari buku-buku bimbingan
manasik haji. Di dalam pelaksanaannya yaitu:
23
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.23
31
a) Pendahuluan skenario
b) Kegiatan ini yaitu tanya jawab untuk menggali pendapat peserta diskusi,
simulasi dan kerja kelompok
c) Penutup, menyimpulkan pokok-pokok masalah.24
3) Metode Simulasi
Metode simulasi digunakan apabila situasi sebenarnya tidak bisa
dihadirkan. Maka diciptakan situasi tiruan yang dapat mendekati keadaan
sebenarnya. Peserta berada di situasi tiruan tersebut dan diharapkan dapat
memahami situasi secara lebih baik sehingga pada gilirannya nanti apabila
melaksanakan dalam situasi sebenarnya calon haji dapat melaksanakan
kegiatan ibadahnya dengan baik.
Alasan menggunakan metode simulasi, yaitu25:
a) Teknik ini berguna dalam meningkatkan motivasi peserta dalam
pembelajaran.
b) Memberi kesempatan untuk mempelajari masalah dengan metode yang
sistemik.
c) Menyajikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan tertentu dalam
konteks kenyataan yang sebenarnya atau disimulasikan.
d) Melibatkan peserta untuk membuat berbagai keputusan dan melibatkan
dirinya pada sederetan kegiatan.
24
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.24
25
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal. 25-26
32
e) Peserta mempunyai kesempatan untuk mengembangkan rasa empati, rasa
tanggung jawab dan keberanian untuk mengambil resiko.
4) Metode Bermain Peran
Metode bermain peran berarti pembelajaran berarti memainkan satu peran
tertentu sehingga bermain itu harus berbuat, bertindak dan berbicara
seperti peran yang dimainkannya, misalnya yang diperankan calon haji
sedang melakukan thawaf, sa’i atau lontar jumroh. Bermain peran sangat
mirip dengan simulasi dengan demikian bahwa main peran adalah simulasi
tiruan dari perilaku orang yang diperankan26. Tujuan bermain peran
menumbuhkan kesadaran dan kepekaan serta positif, sehingga mampu
memahami dan menghayati berbagai masalah yang akan dihadapi dalam
pelaksanaan manasik haji di Arab Saudi.
5) Metode Study Kasus
Study kasus bukan untuk menjawab masalah secara cepat dan
tepat, akan tetapi lebih bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan
keterampilan dan menggambarkan penerapan konsep dan teknik
pemecahan masalah serta pengambilan keputusan, yang mungkin timbul
dalam proses perjalanan haji. pemecahan masalah dalam study kasus ini
lebih menekankan pada alasan logika yang dipergunakan dalam
pemecahan masalah, misalnya tentang penggunaan toilet di pesawat
26
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.27
33
terbang, jamaah yang tersesat jalan, kehilangan uang atau barang, jamaah
yang sakit dan wafat, kebakaran di pondokan.27
6) Metode Peragaan
Metode peragaan atau pagelaran dalam bimbingan calon haji
dilaksanakan melalui: spanduk, poster, panel, maket ka’bah mini, mas’a
dan jamrah yang ditempatkan pada tempat-tempat strategis yang mudah
dilihat oleh calon haji. Metode peragaan atau pagelaran dalam bimbingan
calon haji dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan dan
pengetahuan, yang bersifat ”tontonan sebagai tuntunan”.28
7) Metode Praktek
Merupakan tindak lanjut metode sebelumnya sekaligus sebagai alat
ukur sejauh mana calon haji memahami materi bimbingan yang telah
disampaikan, praktek dilakuakan dengan cara pembimbing menunjukan
beberapa calon haji untuk berperan melakukan amalan-amalan ibadah
tertentu, calon haji melihat sambil mendengarkan petunjuk-petunjuk
pembimbing.29
8) Metode Diskusi
27
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006) hal.40
28
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta,
Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.66
29
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.67
34
Dengan diskusi diharapkan peserta mampu mengungkapkan
pikiran-pikirannya dan menumbuhkan kebersamaan. Bentuk diskusi ada 2
(dua) macam.30
a) Diskusi panel yaitu diskusi yang dilakukan dalam kelompok besar,
dipandu oleh moderator dengan materi yang disajikan oleh panelis.
b) Diskusi kelompok yaitu diskusi yang dilaksanakan dalam kelompok kecil
yang dipandu oleh seorang ketua yang ditunjuk oleh peserta dan
didampingi oleh narasumber.
b. Bentuk Massal
Setelah bentuk kelompok selanjutnya adalah bentuk massal dan
metode yang dipakai.
Bentuk massal yaitu bimbingan kepada jamaah secara umum,
dapat dilaksanakan khusus intern kelompok terbang sendiri, maupun
bersama-sama dengan kelompok yang lebih luas dan lebih besar dan juga
bisa diartikan seluruh calon haji yang terdaftar di kantor departemen
agama kabupaten/kota, dilaksanakan di tempat yang cukup memadai yaitu
dilakukan di masjid yang telah ditunjuk sebagai tempat pelaksanaannya,
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan sebagai pelaksanaan adalah kantor
departemen agama Kabupaten/Kota yang dilaksanakan sekitar 3 (tiga)
bulan sebelum pemberangkatan calon haji ke tanah air dengan bertujuan
memberikan bekal akhir tentang praktek manasik haji dan penentuan
kloter.
30
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.68
35
Metode yang digunakan dalam bentuk massal ini tidak berbeda
dengan bentuk kelompok yang di dalamnya terdapat metode ceramah dan
diskusi atau tanya jawab.
1) Metode Ceramah
Dalam bentuk massal ini digunakan pada bimbingan manasik haji,
ahlakul karimah, kesehatan dan penerbangan. Diharapkan pesan-pesan
atau materi pelajaran yang disusun dan disiapkan dengan cara lebih mudah
mencapai sasaran, dapat mendukung adanya jam pelajaran yang sangat
singkat, hendaknya penceramah menggunakan alat bantu yang tersedia,
karena penceramah yang mengandalkan penyampaian secara lisan saja
akan mengakibatkan kebosanan bagi calon haji, untuk itu perlu umpan
balik mengenai penjelasan isi ceramah.31
2) Metode Diskusi
Seperti halnya dalam kelompok metode diskusi ini diharapkan para
calon haji mampu mengungkapkan pikiran-pikirannya dan menumbuhkan
ke arah kebersamaan.
3. Tujuan Bimbingan Manasik Haji
Untuk mengetahui tujuan manasik haji, Kementerian agama RI
telah menjelaskan fungsi bimbingan manasik haji ke dalam buku desain
pola bimbingan manasik haji, di dalam bukunya tujuan manasik haji yaitu
31
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
Desain Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007) hal.69
36
dapat melaksanakan tata cara ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan
ajaran agama islam.32
Tujuan selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon jamaah
haji
yang
memiliki
pengetahuan
manasik
haji
dan
tata
cara
pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban sehingga
dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan ajaran agama
islam.33
Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang niat berangkat
menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman dalam arti
jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib
dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib sesuai
tuntunan agama. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan
ibadah dan manasik.34
4. Manfaat bimbingan manasik haji
a. Menambah pengetahuan calon haji tentang makna ibadah haji serta
rangkaian kegiatan selama beribadah haji.
b. Memberikan gambaran kondisi yang akan dihadapi selama melaksanakan
ibadah haji. Hal ini karena kondisi dan medan yang akan dihadapi selama
menjalankan ibadah haji, tentu berbeda dengan yang kita hadapi seharihari.
32
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007, hal.26
33
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta
Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2006, hal.35
34
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) hal.19
37
c. Meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan sebelum
pelaksanaan ibadah haji berlangsung. 35
35
M. Ali Hasan, Tuntunan Haji, (Jakarta : PT. Raji Grafindo Persada, 2001), hal. 35
proses
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG KBIH DARUL ULUM
A. Gambaran Umum KBIH
1. Sejarah Singkat KBIH Darul Ulum
KBIH Darul Ulum adalah yayasan yang bergerak pada bidang jasa
pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji. KBIH Darul ulum berdiri sejak
tahun 1999 M. Di Kabupaten Bogor dan mendapat izin operasional pada
tahun 2012 M. KBIH Darul Ulum beralamat di Jln. Inkopad No.79 Desa
Kalisuren Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor 16320 . Dengan
memiliki izin dari keputusan wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi
Jawa Barat No.KW.10.3/3Hj.01/3288/2009 dan telah di perpanjang dengan
No. KW.10.3/3HJ.01/1078/2012 tentang ijin penyelenggaraan kelompok
bimbingan Ibadah Haji yang terakreditasi “B”.1
Total Jamaah yang sudah diberangkatkan dari tahun 1999 sampai
tahun 2014 sekitar 1.288 dan pada tahun 2015 telah memberangkatkan calon
jamaah haji sebanyak 137 orang. Seiring perkembangan zaman pengelolaan
haji mengalami banyak perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan,
pembinaan serta perlindungan terhadapa jamaah. KBIH Darul Ulum selalu
berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan
menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan dan kejujuran
1
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum.
38
39
serta
keutamaan
dalam
memberikan
pembinaan,
pelayanan
dan
perlindungan yang optimal.2
2. Visi dan Misi KBIH Darul Ulum
a. Visi
Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul karimah
dan menjadi haji mabrur.3
b. Misi
1) Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya
2) Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kab.
Bogor pada umumnya.4
3. Struktur Organisasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Darul Ulum
Dalam suatu lembaga penting sekali adanya struktur dan pembagian
tugas sesuai jabatan yang dipegang agar tidak terjadi over lapping dalam
menjalani tujuan. Struktur organisasi KBIH Darul Ulum terdiri dari ketua
yang berada di bawah yayasan Darul Ulum, di bawah ketua ada wakil ketua
dibantu oleh Bendahara Sekertaris, dibawah ketua ada Seksi-seksi untuk
jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.5
2
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum.
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
4
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum.
5
Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum.
3
40
Gambar 1 : Struktur Organisasi KBIH Darul Ulum Kab. Bogor
1.
PEMBINA
KH. Drs. ANWAR
HIDAYAT, SH,.MH,. MM
YAYASAN
DARUL ULUM
2.
3.
4.
5.
6.
KETUA
HJ. RUMSIAH
7.
8.
KEP. KEMENAG
KAB BOGOR
KETUA MUI KAB.
BOGOR
KH. ANWAR
HIDAYAT
KH. CEP TAHYAR
DR. H. WAHYUDI
(KLINIK KARNADI)
UST. H. IKBAL
FARISI
UST. H. WAHDAN
UST. H. SUARDI
WAKIL KETUA
UST. H. IKBAL FARISI, S.H.I
BENDAHARA
SEKRETARIS
KHODIJAH
AYU LESTARI
SEKSI - SEKSI
LOGISTIK
DOKUMENTASI
HUMAS
YUSUF FAUZI R
HJ. BAIDILLAH ZALILAH,
S. Ag
ACHMAD JAMHOER
JAMAAH HAJI DARUL ULUM
Sumber : Arsip kegiatan Program-program KBIH Darul Ulum.
41
4. Susunan Personalia KBIH Darul Ulum
Penasehat
: Drs. KH. Anwar Hidayat, SH, MH, MM.
Ketua
: Hj. Rumsiah
Wakil Ketua
: H. Ikbal Farisi, S.H.I
Sekretaris
: Ayu Lestari
Bendahara
: Khodijah, S.Pd.i.
Pembimbing
: 1.Drs. KH. Anwar Hidayat, SH, MH,
MM.
2. KH. Cep Tahyar
3. H. Ikbal Farisi, S.H.I
4. H. Wahdan
5. H. Suardi
Pendamping
: 1. Hj. Rumsiah
2. H. Ikbal Farisi, S.H.I
Seksi-seksi
Kesehatan
: Dr. Wahyudi
Logistik
: Yusuf Fauzi Rahman
Dokumentasi
: Hj. Baidilah Zalilah, S.Ag
Humas
: H. Achmad Djamhoir6
5. Jumlah Jama’ah Bimbingan Manasik KBIH Tahun 2015
6
Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum.
42
Setiap tahun para jamaah yang terdaftar di KBIH Darul Ulum terus
meningkat dengan jumlah yang signifikan hingga saat ini calon jamaah yang
akan berangkat pada tahun 2015 berjumlah 137 orang.7
6. Jumlah Pegawai KBIH
Pegawai ialah orang yang mewujudkan indonesia yang aman dan
damai, mewujudkan indonesia yang adil, demokratis dan sejahtera.
setelah penulis mencari data pada KBIH Darul Ulum bahwa jumlah
pegawai yang ada pada KBIH Darul Ulum berjumlah 12 dan Bahwa dalam
rangka peningkatan mutu produktivitas kerja dan pelayanan serta bimbingan
terhadap calon jamaah haji Kabupaten Bogor di bawah pembinaan dan
manasik Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Yayasan Pondok
Pesantren Darul Ulum sesuai dengan tugas dan standar kompetensi.8
B. Peran KBIH Darul Ulum dalam Bimbingan Jamaah Haji Tahun 2015
1. Peran KBIH Dalam Bimbingan Jamaah Haji
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian
atau memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson
sebagaimana dikutip oleh Soejono soekanto, sebagai berikut :
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan yang
penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma
yang
dikembangkan
dengan
rangkaian
peraturan-peraturan
yang
membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.9
7
Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum.
Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum.
9
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : Balai Pustaka 1998) Cet. Ke-1
8
hal. 213
43
Secara umum peran KBIH Darul Ulum dalam bimbingan jamaah haji
adalah Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul
karimah dan menjadi haji mabrur Dan secara khusus KBIH Darul Ulum
berperan Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya,
Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat/KBIH
di Kab. Bogor pada umumnya.
adapun peran KBIH yang signifikan adalah memeberikan bimbingan
yang baik dan benar khususnya dalam keilmuan manasik haji (teorinya) dan
juga praktek manasik di lapangan.
2. Pembinaan Pasca Haji
Adapun pembinaan yang dibina KBIH Darul Ulum kepada jamaah
haji itu terbagi tiga bagian yaitu pra haji, ketika haji, dan sesudah haji atau
pasca haji.
Pembinaan pasca haji bertujuan untuk silaturahim antara jamaah
dengan jamaah maupun jamaah dengan para pengurus KBIH. Pada
silaturahmi ini angkatan tiap angkatan di bawahi oleh ketua angkatan. Dan
KBIH Darul Ulum merancang berbagai program kegiatan bagi para
alumni jamaah haji untuk tetap terjalin silaturahmi antara para jamaah
dengan pengurus KBIH dan berbagai programnya yaitu :10
a. Program-program alumni haji :
1.
10
Program dakwah
Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum.
44
a) Adanya kegiatan PHBI
b) Pengajian rutin bulanan
2.
Program sosial
a) Mengadakan sunatan massal
b) Bantuan bencana alam
c) Santunan kaum dhuafa atau anak yatim
d) Periksa kesehatan gratis
e) Kegiatan bakti sosial
f) Pertemuan alumni akbar setiap tahun pada saat halal bihalal.
3. Program pemberdayaan dana zakat dan wakaf
a) Membangun masjid
b) Membangun koperasi Darul Ulum11
Dengan berbagai program yang ada pada KBIH Darul Ulum ini
merupakan suatu kegiatan untuk merekatkan para alumni jamaah haji,
seluruh dana untuk merealisasikan kegiatan tersebut hasil dari pada zakat,
infaq, sadaqah para alumni haji KBIH Darul Ulum dan jamaah KBIH Darul
Ulum. program-program yang diberikan ini menandakan bahwa KBIH
Darul Ulum dan para alumni haji bisa mengaplikasikan ilmu yang telah di
dapat dan bermanfaat bagi orang lain.
11
Wawancara pribadi dengan bapak H. Ikbal Farisi, S.H.I. (Wakil Ketua) pada tanggal 5
juli 2015 di Yayasan KBIH Darul Ulum.
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA MANAJEMEN PELATIHAN
BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIH DARUL ULUM KABUPATEN
BOGOR
A. Manajemen Pelatihan Bimbingan Manasik Haji KBIH Darul Ulum
Manajemen pelatihan bimbingan mansik haji yang dilakukan oleh
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul Ulum, baik dari
pengelolaan, perencanaan, penorganisasian, penggerakan dan pengawasan
agar suatu tujuan pelatihan dapat berjalan dengan baik dan maksimal
sesuai yang diharapkan.
Dalam mencapai tujuan yang diinginkan, perlu adanya upaya
pelatihan yang terarah dan terpadu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
manajemen yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan bimbingan
manasik pada jamaahnya. Dimana manajemen inilah yang akan mengatur
seluruh
proses
kegiatan
pelatihan,
dari
mulai
perencanaan,
pengorganisasian sampai dengan pengontrolan dan evaluasi.1
Pelatihan bimbingan manasik haji merupakan program yang
dilakukan oleh lembaga KBIH. Program ini bertujuan untuk mendidik para
calon jamaah haji agar bisa dapat melaksanakan tata cara ibadah haji
dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam.
1
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
45
46
Tujuan selanjutnya adalah untuk membentuk sosok calon jamaah
haji
yang
memiliki
pengetahuan
manasik
haji
dan
tata
cara
pelaksanaannya dalam praktik, mengetahui hak dan kewajiban sehingga
dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan ketentuan ajaran agama
islam.
Tujuan terakhir adalah supaya jamaah yang niat berangkat
menunaikan ibadah haji merasa aman, tertib dan sah. Aman dalam arti
jemaah tidak merasa khawatir terhadap dirinya dan harta bendanya. Tertib
dalam arti melaksanakan dan memenuhi syarat, rukun dan wajib sesuai
tuntunan agama. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam menjalankan
ibadah manasik. Maka untuk merealisasikan program pelatihan BIMSIK,
maka perlu diterapkan manajemen yang baik. 2
Dimana dalam manjemen terdapat fungsi manajemen yang
menurut pendapat George R. Terry terdapat empat fungsi manajemen3 ,
yaitu:
1. Perencanaan (planing)
Perencanaan merupakan awal dari setiap kegiatan, karena
perencanaan adalah proses peramalan di masa yang akan datang baik
penerapan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam merencanakan sebuah kegiatan ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu :
2
3
Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003) hal.19
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal.12
47
a. Decree objectives (penetapan tujuan)
Dalam rangka meramalkan maka seseorang pengelola atau manajer
harus menentukan dengan tegas hasil akhir yang diinginkan. Disinilah
pentingnya tujuan, dimana tujuan merupakan gambaran mengenai hal-hal
yang ingin dicapai. Menetapkan tujuan ini merupakan tugas perencana.
Penetapan tujuan (decree objectives) yang diinginkan harus dirumuskan
dengan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami orang lain. Adapun tujuan
dari bimbingan manasik haji adalah untuk memfasilitasi dan mengajarkan
pelatihan kepada calon jamaah haji yang bertujuan untuk mendidik para
calon jamaah haji agar bisa dapat melaksanakan tata cara ibadah haji
dengan benar sesuai tuntunan ajaran agama islam.4
Kemudian lembaga ini juga memiliki tujuan untuk
mencetak
kader-kader islam yang yang bisa memaknai dan mengerti tentang ilmu
manasik haji dengan baik dan benar, dan dinyatakan baik dari
lembaga/KBIH bimbingan manasik haji, maka para jamaah bisa
mengajarkannya kepada peserta yang belum mengetahui.
adapun tujuan dari seorang manajer pada KBIH Darul Ulum yaitu
agar KBIH yang di pimpinnya dapat tertata, terprogram, terorganisir
dalam bimbingan haji dan umroh.
b. Programming (pemrograman)
Dalam sebuah program perencanaan harus menetapkan kegiatankegiatan yang dibutuhkan demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
4
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
48
Adapun program pelatihan bimbingan manasik haji yaitu : program
pembelajaran yang berupa materi-materi tertulis yang berkaitan dengan
materi fiqih haji dan praktek manasik haji.
Sedangkan untuk menentukan pemateri yang mengisi programprogram ini dilakukan berdasarkan pendidikannya dan keahliannya di
bidang ilmu agama pada khususnya ditentukan oleh yayasan KBIH Darul
Ulum.
c. Scheduling (penjadwalan)
Penjadwalan merupakan hal yang cukup penting dalam setiap
kegiatan, yang dalam hal ini adalah kegiatan pelatihan. Penjadwalan ini
berguna baik dalam penentuan lokasi maupun waktu yang dipergunakan
yang dirasa cocok.
Lokasi yang dipergunakan dalam aktivitas program pelatihan ini
berada di yayasan KBIH Darul Ulum Parung Tengah, Bojongsari Depok
yang dilaksanakan pelatihan bimbingan manasiknya pada setiap hari
minggu, sesuai kesepakatan antara pihak jamaah calon haji 2015 dan
KBIH Darul Ulum. Pelatihan ini dilaksanakan mulai pukul 09.00-13.00
WIB. Penjadwalan pelatihan bimbingan manasik haji lihat pada lembar
lampiran.5
d. Budgeting
Dalam setiap kegiatan anggaran merupakan yang tidak boleh
dilupakan. Karenanya penyusunan anggaran harus dilakukan pada saat
5
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum.
49
perencanaan,
agar
dalam
pelaksanaanya
seorang
manajer
sudah
mengetahui pos-pos pengeluaran yang nantinya akan terjadi, sehingga
apabila anggaran yang nantinya diterima atau dikeluarkan tidak kurang
atau tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Asal
pendanaan program ini berasal dari jamaah yang melaksanakan pelatihan
di lembaga KBIH, namun pemberian dana yang diberikan oleh jamaah
kepada KBIH Darul Ulum berjumlah sebesar Rp. 3.500.000,00./orang.
Maka dari pendanaan inilah yang akhirnya lembaga ini bisa melaksanakan
kegiatannya dengan mengelola keuangan yang ada dengan sebaik-baiknya.
Tabel 2 : Realisasi Biaya Bimbingan Manasik Haji KBIH “Darul Ulum” 6
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
6
URAIAN
PENERIMAAN
Penerimaan dari jamaah haji Rp. 455.000.000
BPIH/ONH
Pembimbing
Pendamping ke Tanah Suci
Pengadaan ATK, Foto Copy,
Materai dll.
Pemeliharaan Gedung, Air,
Listrik dan Peralatan
Konsumsi / Snack (20 kali
pertemuan)
Honor
dan
Transport
Penceramah dan Panitia
Honor
Petugas
TU
dan
Administrasi
Pengembangan Pendidikan TK,
SD, SMP, SMK, MA, MT dan
Ponpes
Infak,
Zariah
dan
Pengembangan Yayasan
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
PENGELUARAN
Rp. 117.000.000
Rp. 9.856.325
Rp. 5.514.874
Rp. 25.250.000
Rp. 12.350.000
Rp. 85.000.000
Rp. 101.000.000
Rp. 40.500.000
50
9
Transport Pengurus KBIH
Konsultasi
dengan
Kankemenag, BPS dan Dinas
Kesehatan
Persiapan Obat-obatan
Rp. 9.300.000
Baju, Seragam dan infaq IPHI,
FK KBIH, BAZIS dan PMI
Jumlah
Rp. 455.400.000
Saldo
Rp.30.817.000
Rp.2.000.000
10
11
Rp. 438.588.229
Rp. 16.811.701
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukan
hubungan kewenangan setiap individu.
Adapun langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut :
a. Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai
Sebelum seorang manajer melakukan pengorganisasian, maka dia
harus terlebih dahulu mengetahui tujuan organisasi yang dipimpinnya
yang dalam hal ini dengan tujuan memberikan sumbangsih nilai positif
bagi anggota (pelatih) bimbingan manasik haji maupun kepada peserta
pelatihan dan memberi kontribusi nilai-nilai islami dalam pelaksanaan
kegiatan bimbingan manasik haji sehingga baik anggota (pelatih) dan
pesertanya bisa mengerti dan bahkan bisa mempraktikan ilmu manasik
haji dengan sebaik-baiknya. Maka inilah penerapan yang dilakukan oleh
51
lembaga KBIH dalam tujuan organisasinya dan dilaksanakan sesuai
dengan apa yang diharapkan.7
b. Penentuan kegiatan-kegiatan
Pada langkah ini seorang manajer harus mengetahui , merumuskan,
dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan dalam pelatihan bimbingan
manasik haji. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga KBIH hanya
sebatas mengajarkan pelatihan manasik dengan kompetensi yang
ditentukan oleh lembaga dan diajarkan oleh pelatih kepada para jamaahnya
sampai jamaah tersebut benar-benar memahami dan bisa mengerti
bimbingan manasik.8
c. Pendelegasian wewenang
Dalam wewenang terhadap pelatih dan peserta jamaah pelatihan
pada lembaga KBIH, dalam pelaksanaanya menetapkan 20 pertemuan
setiap 1 minggu sekali mulai awal bulan muharam sampai pertengahan
bulan ramadhan atau tanggal 5 juli 2015. Namun ketika ada pelatih yang
tidak bisa hadir dalam pelatihan bimbingan manasik yang disampaikan
kepada para calon jamaah haji maka Hj. Rumsiah sebagai ketua sekaligus
manajer, mendelegasiakan kepada anggota pelatih yang lain untuk
menggantikan pelatih yang tidak bisa hadir tersebut, sehingga proses
7
8
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum.
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
52
pelaksanaan
pelatihan bimbingan manasik tetap terlaksana sebagai
mestinya.9
3. Penggerakan (Actuating)
Pada fungsi ini seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Karena
pada fungsi ini, semua yang telah dilakukan pada fungsi perencanaan dan
pengorganisasian dilakukan sehingga seorang manajer memerlukan cukup
banyak orang terutama bila ingin mencapai tujuan yang diinginkan.
Karena ini merupakan program pelatihan bimbingan manasik haji, maka
pada penggerakannya bukan hanya pihak penyelenggara
saja yang
terlibat, akan tetapi juga para pelatih dan peserta pelatihan. Dimana
tentunya pelatih dilibatkan dalam proses pentrasferan ilmu yang dalam hal
ini adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan manasik haji, sedangkan untuk
peserta pelatihan merupakan penerima pentrasferan tersebut.10
Adapun penggerakan yang diterapkan pada program pelatihan
bimbingan manasik (BIMSIK) haji ini sebagai berikut :
1) Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
d. Praktek Lapangan11
9
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
11
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
10
53
2) Materi Bimbingan
1. Materi Dasar :
a. Peraturan Kebijakan Pemerintah dan Undang-undang tentang
perhajian
b. Panduan Perjalanan haji di Tanah Air dan Tanah Suci
c. Panduan Pelestarian Haji Mabrur12
2. Materi Inti :
a. Bimbingan manasik haji tentang Umrah Wajib dan Umrah Sunnah
b. Bimbingan manasik haji tentang Haji
c. Bimbingan manasik haji tentang Wukuf, Mabit di Muzdalifah dan
Mina
d. Bimbingan manasik haji tentang Melontar Jumro
e. Bimbingan manasik haji tentang Thawaf Ifadah – Sa'i Haji
f. Bimbingan manasik haji tentang Thawaf Wada
g. Bimbingan Ziarah ketempat-tempat bersejarah di Makkah dan
Madinah
h. Tuntunan membaca dan menghafalkan doa-doa
i. Bimbingan manasik haji tentang Akhlakul Karimah
j. Bimbingan manasik haji tentang kegiatan selama di pesawat
k. Bimbingan manasik haji tentang Shalat Jama dan Qasar, Shalat Safar,
dan Thoharoh
k. Bimbingan manasik haji tentang Adat Istiadat Bangsa Arab13
12
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
54
3. Materi Pendukung :
a. Bimbingan Kesehatan Haji
b. Praktek Lapangan (Praktek Thawaf dan sa’i haji) di Yayasan dan
Asrama Haji Pondok Gede
c. Manasik Massal di Kabupaten
d. Bimbingan Manasik di Tingkat Kecamatan
4. Materi Bimbingan di Tanah Air sebanyak
a. Informasi Umum
: 5 kali
b. Panduan Perjalanan Haji : 5 kali
c. Manasik Haji
: 20 kali
d. Ziarah
: 5 kali
e. Kesehatan
: 5 kali
f. Aqidah Ahlak
: 2 kali
g. Ibadah Sholat
: 5 kali
h. Peserta
1. Pria
: 65 Orang
2. Wanita : 72 Orang
Jumlah
: 137 Orang
i. Administrasi
: Rp. 3.500.000 / orang
j. Nama Pembimbing yang menyertai jamaah ke Tanah Suci
1) Drs. KH. Anwar Hidayat, SH.,MH.,MM.
2) Hj Rumsiah.
13
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
55
3) Hj. Baidilah Zaliliah S. Ag.
k. Jadwal Kegiatan
dalam pembelajarannya KBIH Darul Ulum menerapkan sistem
pekuliahan yang akan mengatur tiap-tiap mata pelajaran, jam,
pembimbing/ustadz dan dokter (dinkes kab. Bogor). Adapun jadwal
kegiatanya terdapat atau dilihat pada lembar lampiran.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan proses penentuan yang harus diselesaikan
yaitu pelaksanaan dan penilaian pelaksanaan, bila perlu melakukan
tindakan korektif agar supaya pelaksanaanya tetap sesuai dengan
rencana.14
Pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan bimbingan
manasik haji ini dilakukan langsung oleh lembaga KBIH Darul Ulum dan
kementerian agama kabupaten bogor sebagai pihak penyelenggara ibadah
haji ini. Dalam tahapan evaluasi kinerja belajar mengajar yang sudah
diajarkan maka lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Darul
Ulum ini mengevaluasi secara klasikal atau individual, secara sporadis dan
spontanitas, dari awal hingga akhir materi yang sudah dipelajari. Dengan
cara tanya jawab antara pemateri dan calon jamaah haji dan mengamalkan
ilmu manasik haji dengan cara praktik di lapangan.15
14
15
Soewarno Hoedayaningrat, Pengantar study Ilmu Administrasi dan Manajemen hal.55
Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum.
56
Maka ketika para calon jamaah haji yang sudah mempelajari tehnik
dan metode pembelajaran bimbingan manasik haji ini diuji kelayakannya
calon jamaah haji bisa atau tidaknya paham dan lulus atau tidaknya dalam
mempelajari materi bimbingan manasik haji dan juga hal tersebut juga
menjadi tolak ukur bagi para pengajar di KBIH ini sudah benar-benar
berhasil menjalankanya kegiatannya baik dan benar sesuai prosedur yang
sudah ditentukan.
5. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi pelatihan dilakukan pada saat :
1. Awal latihan setiap 3 bulan pelaksanaan latihan dengan menggunakan
tes kebugaran jasmani (tes jalan cara rockport 1 km)
2. setiap peningkatan beban latihan (setiap bulan) dengan mengetahui
ada tidaknya keluhan jamaah haji serta kemampuan melakukan setiap
sesi pelatihan bimbingan manasik haji.
3. Pihak KBIH melakukan tes secara langsung kepada jamaah ketika
pelaksanaan bimbingan manasik dengan memberikan pertanyaan
tentang ilmu manasik haji maupun mengadakan tes kemampuan
praktek dilapangan.16
Adapun analisis yang dapat penulis kemukakan terhadap
pelaksanaan manajemen yang dilakukan badan pelaksana KBIH,
berdasarkan temuan yang penulis kumpulkan bahwa penerapan fungsi
16
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
57
manajemen sudah cukup bagus. Terbukti dengan diadakannya beberapa
langkah atau kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan program
pelatihan ini.
Hal itu dapat dilihat dari pelaksanaan fungsi manajemen yang mulai dari:
1.
Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan KBIH meliputi : a) Penetapan tujuan
yang pada hal ini jamaah benar-benar di didik dengan sebenar-benarnya
agar setelah jamaah selesai dari pelatiahan ini dapat mangaplikasikannya
dengan baik, entah di waktu pelaksanaan haji maupun diluar pelaksanaan
haji. b) pemrograman, perencanaan pada pemrograman yang dilakuakan
meliputi : penentuan kegiatan yang dilakuakan yaitu kegiatan bimbingan
secara teori dan praktek, dan penentuan pembimbing/pemateri yang
ditentukan oleh KBIH. c) penjadwalan, dalam penjadwalan yang
dilakukan
oleh
KBIH/kemenag
Bogor
menetapkan
lokasi
dan
pemebentukan jadwal pada pokok bahasan materi bimbingan dan apabila
diliahat dari segi tempat dan waktu pelaksanaan penjadwalan ini dirasa
sudah cukup tepat, walaupun pada hal ini masih terdapat kekurangan yaitu
dari pihak jamaah masih kurangnya menyadari masalah bimbingan seperti
keterlambatan hadir dan tidak hadir jamaah. d) anggaran, pemasukan
anggaran yang diterima dari jamaah dialokasikan untuk kepentingan
bimbingan jamaah berjumlah sebesar Rp. 3.500.000.00,- seperti untuk
58
konsumsi, pemateri, rihlah ilmiyah dan lain-lain. Penulis rasa hal tersebut
sudah cukup tepat dalam pengalokasian dana yang dikeluarkan.17
2.
Pengorganisasian
Dalam pemprograman ini apa yang dilakuakan penyelenggara
penulis rasa sudah cukup baik dalam penyelenggaraan haji, terutama
dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
bidangnya. Dalam hal ini kementerian agama RI sebagai penyelenggara
pusat,
dan
pada
kementerian
agama
kabupaten
Bogor
sebagai
penyelenggara bimbingan secara massal, dan pada setiap wilayah
kabupaten bogor terdapat beberapa KBIH yang akan menjadi rujukan para
jamaah haji yang diamanahkan atau ditugaskan oleh kementerian agama
kabupaten untuk melakukan bimbingan kepada calon jamaah haji.18
3.
Penggerakan
Penggerakan yang dilakukan pihak penyelenggara pelatihan
bimbingan manasik haji sudah sesuai dengan perencanaan yang sudah
ditetapkan, hal itu terlihat dengan menetapkan beberapa pokok bahasan
materi yang akan diikuti para calon jamaah haji serta metode yang akan
diberlakukan dalam pelaksanaan proses pengajaran.
4.
Pengawasan
17
18
Arsip kegiatan program-program pembinaa KBIH Darul Ulum
Arsip kegiatan program-program pembinaan KBIH Darul Ulum.
59
Pengawasan yang dilakuakan pihak KBIH atau penyelenggara
pelatihan BIMSIK (bimbingan manasik) penulis rasa sudah cukup bagus
sesuai dengan tujuan sebuah pengawasan, khususnya sebuah pengawasan
sebuah program yang berkaitan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
5.
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan oleh KBIH Darul Ulum khususnya untuk
bimbingan manasik penulis rasa sudah cukup baik dengan adanya evaluasi
ini maka KBIH pun akan terus dapat menigkatkan kualitas dan dapat
melayani bimbingan manasik jamaah dengan lebih optimal.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelatihan Jama’ah Haji Pada KBIH
Darul Ulum 2015
1. Faktor Pendukung
Dalam segi perencanaan yang dilakukan oleh KBIH Darul Ulum
sudah baik yaitu :
a. Penetapan tujuan yang dilakukan KBIH Darul Ulum kepada calon
jamaah haji dalam pelatihan bimbingan manasik cukup efektif dan
efesien.
b. penjadwalan, dalam penjadwalan yang dilakukan oleh KBIH dalam
menetapkan lokasi dan pemebentukan jadwal pada pokok bahasan
materi bimbingan dan apabila dilihat dari segi tempat dan waktu
pelaksanaan penjadwalan ini sudah disepakati antara pihak jamaah
dan pengurus KBIH Darul Ulum.
60
c. secara geografis KBIH Darul Ulum memiliki tempat yang strategis,
dan juga berada di tempat yang masyarakatnya mayoritas
berpenduduk muslim religius dan ketokohan KH. Anwar Hidayat,
dan keluarganya yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi
KBIH Darul Ulum, beliaulah menjadi tokoh masyarakat sekitar
kalanganya dan menjadi salah satu daya tarik pada yayasan KBIH
Darul Ulum, sehingga jamaah tidak ragu untuk mengikuti
bimbingan manasik pada KBIH Darul Ulum.
2. Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi penghambat dalam pelatihan bimbingan,
manasik pada KBIH Darul Ulum dilihat dari salah satu fungsi manajemen
atau dari segi perencanaan yaitu:
a.
Dalam jadwal bimbingan manasik yang dibuat KBIH Darul Ulum
sudah cukup tepat akan tetapi dalam bimbingan manasik haji pada
KBIH Darul Ulum yang menjadi faktor penghambatnya adalah
masih kurang kesadaran para jamaahnya dalam mengikuti
bimbingan manasik seperti masih ada beberapa jamaah yang tidak
hadir dalam mengikuti bimbingan manasik haji.
b.
sebagian jamaah berusia tidak produktif dan berpendidikan rendah
sehingga penerapan bimbingannya harus menyesuaikan usia
jamaah dan pembinaannya dilakukan dengan secara bertahap dan
juga kesulitan dalam menghafal do’a-do’a manasik.
61
c.
Yang selanjutnya ada sebagian jamaah yang memiliki kesibukan
kerja, sehingga jamaah tersebut sulit untuk meluangkan waktunya
untuk pembinaan yang berkesinambungan, sehingga pengurus
mengambil kebijakan untuk memberikan bimbingan dengan skala
prioritas kepada jamaah.
Dalam hal ini KBIH Darul Ulum mengatasi hambatan-hambatan
tersebut dengan cara mengevaluasi permaslahan-permaslahan tersebut
untuk lebih diperhatikan, diperbaiki dan melakukan pendekatan dengan
calon jamaah haji dengan lebih maksimal dalam pelatihan bimbingan
manasik haji.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bagian akhir skripsi ini, berdasarkan pengamatan penelitian dan
pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya maka secara
garis besar dalam penerapan fungsi manajemen penulis berkesimpulan :
1. a. Perencanaan
Setiap program acara dan kegiatan yang diadakan oleh KBIH telah
direncanakan terlebih dahulu. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
telah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, meliputi :
penetapan tujuan, programing, Penjadwalan, dan Penganggaran.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk menunjukan hubungan
kewenangan setiap individu. Adapun langkah-langkah pengorganisasian
adalah sebagai berikut : Menerapkan tujuan organisasi yang ingin dicapai,
penentuan kegiatan dan pendelegasian wewenang.
c. Penggerakan
Adapun penggerakan yang diterapkan pada program pelatihan bimbingan
manasik (BIMSIK) haji ini sebagai berikut :
1) Metode yang digunakan pada KBIH ialah : Ceramah, tanya jawab,
diskusi, praktek lapangan.
62
63
2) Materi Bimbingan pada KBIH Darul Ulum memberikan : Materi
dasar, materi inti dan materi pendukung.
d. Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan pada program pelatihan bimbingan manasik
haji ini dilakukan langsung oleh lembaga KBIH Darul Ulum dan
kementerian agama kabupaten bogor sebagai pihak penyelenggara
ibadah haji ini. Dalam tahapan evaluasi kinerja belajar mengajar yang
sudah diajarkan maka lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Darul Ulum ini mengevaluasi secara klasikal atau individual,
secara sporadis dan spontanitas, dari awal hingga akhir materi yang
sudah dipelajari. Dengan cara tanya jawab antara pemateri dan calon
jamaah haji dan mengamalkan ilmu manasik haji dengan cara praktik di
lapangan.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam segi aspek manajemen salah
satu dari fungsi manajemen yaitu perencanaan yang dilakukan oleh KBIH
Darul Ulum sudah baik yaitu : Penetapan tujuan yang dilakukan KBIH
Darul Ulum kepada calon jamaah haji dalam pelatihan bimbingan manasik
sangat efektif dan efesien dan manajemen pelatihan bimbingan manasik
haji KBIH Darul tak lepas memberikan pengarahan secara teori dan
praktek kepada jamaah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah
SAW. Dimulai dari proses bimbingan manasik haji serta ketika haji di
Mekkah dan Madinah.
64
Faktor yang menjadi penghambat dalam pelatihan bimbingan,
manasik pada KBIH Darul Ulum dilihat dari salah satu fungsi manajemen
atau dari segi perencanaan yaitu: sebagain jamaah berusia tidak produktif
dan berpendidikan rendah sehingga penerapan bimbingannya harus
menyesuaikan usia jamaah dan pembinaannya dilakukan dengan secara
bertahap dan juga kesulitan dalam menghafal do’a-do’a manasik dan
Yang selanjutnya ada sebagian jamaah yang memiliki kesibukan kerja,
sehingga jamaah tersebut sulit untuk meluangkan waktunya untuk
pembinaan yang berkesinambungan, sehingga pengurus mengambil
kebijakan untuk memberikan bimbingan dengan skala prioritas kepada
jamaah.
B. Saran-saran
Pada akhirnya penulis hanya dapat memberikan sekelumit saran
untuk KBIH Kelompok bimbingan ibadah haji) Darul Ulum. Mudahmudahan dengan saran ini bisa bermanfaat dan menjadi masukan untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam mengatur bimbingan manasik yang
dilakukan setiap tahunya.
1. Untuk tetap terus menjaga hubungan kerjasama yang baik antara
KBIH Darul Ulum dengan Kementerian Agama Kabupaten Bogor.
Dan untuk saling memberikan masukan yang baik dan tepat antara
kedua lembaga tersebut.
65
2. Untuk terus-menerus memberikan sosialisasi kepada para jamaah
yang mendaftarkan dirinya untuk memilih lembaga bimbingan
manasik haji yang tepat dan baik dengan melalui brosur, pamflet,
booklet, mengadakan seminar maupun melalui media yang lain.
3. Karena dalam permasalahan rata-rata jamaah yang lanjut usia agak
susah untuk menyerap pelajaran-pelajaran bimbingan manasik haji
maka oleh itu untuk tetap maksimal dalam memberikan bimbingan
kepada jamaah yang lanjut usia khususnya dan untuk lebih
diperhatikan lagi dalam bimbingan manasiknya.
4. Untuk lebih meningkatkan lagi pendekatan antara jamaah calon haji
dan pengurus sehingga ketika bimbingan manasik dapat berjalan
dengan baik dan jamaah pun dapat memahamai pelajaran-pelajaran
yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Umar An-Nadwi, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umroh, (Jakarta, :
Robbani Press, 2004)
Arsip kegiatan program-program pembinaan pada KBIH Darul Ulum Kabupaten
Bogor.
Departemen pendidikan dan budaya, kamus besar bahasa indonesia “bimbing”,
(jakarta : balai pustaka, 1996) ed. K-2 cet. Ke-9
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Jakarta 2011, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umroh, (2011)
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Jakarta, Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji,( 2007)
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Jakarta, Modul Pembelajaran Manasik Haji,( 2006)
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji,( 2007)
Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Jakarta Desain Pola Bimbingan Calon Jamaah Haji, 2007
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Cahaya Qur’an
2012)
Djumhur dan Moh.Surya, bimbingan dan penyuluhan di sekolah,(guidance &
counseling), (bandung: CV.Ilmu, tth) cet. Ke-24
Dr . A.A. Anwar Prabu Mangkunegara,M,Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2007) cet. Ke-7
Echols Jhon M., Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta PT. Gramedia, 1996)
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta :
Kencana, 2009) Edisi Pertama
Hasibuan Melayu SP. Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, (Jakarta: PT.
Gunung Agung, 1986) cet. II
66
67
Hamalik Oemar, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan
Ketenaga Kerjaan Pendekatan Terpadu, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2004)
H.M. Arifin M. Ed, pedoman bimbingan dan penyuluhan agama, (jakarta: golden
terayyon press, 1982) cet. Ke-5 .
Kristi E Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam penelitian Psikologi (Jakarta :
LPSP3, 1998)
Kementerian Agama Republik Indonesia, Data dan Profil Penyelenggaraan
ibadah haji khusus (Jakarta : Dirjen Penyelenggaraan haji dan umroh 2013)
M. Ali Hasan, Tuntunan Haji, (Jakarta : PT. Raji Grafindo Persada, 2001)
Moleong Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Rosdakarya
2009) Cet. ke-26
Muhammad Najmuddin Zuhdi & Muh Arifin Luqman, (Solo Tiga Serangkai,
2008)
Nidjam Achmad dan Alatif Hanan, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim,
2001) cet. Ke-1
Nidjam Ahmad dan Latif Hasan, Manajemen Haji. (Jakarta : Zikrul Hakim, 2003)
Soekidjo Notatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta
Rieneka Cipta, 2004)
: PT.
Soewarno Hoedayaningrat, Pengantar Ilmu Administrasi dan Manajemen .
Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006)
JADWAL PEMBINAAN MANASIK HAJI (BINSIK) 1436 H / 2015M KELOMPOK
BIMBINGAN IBADAH HAJI “DARUL ULUM” PARUNG KABUPATEN BOGOR
NO
HARI/TANGGL
WAKTU
POKOK
PENYAJIAN
PETUGAS
PENANG
K
BAHASAN
MATERI
MONITORI
GUNG
E
NG
JAWAB
T
MATERI
LOKASI
1
AHAD
28 Desember
2014
2
“Yayasan
Ustazah
Khodijah &
Darul
Yusuf
Ulum”
Ust.
09.00
Do’a
Farisi/
Manasik
Hj. Rumsiah
09.00-
Pembukaan
KAKKEMENA
10.30
Manasik
G & Ketua MUI
Haji
Kab. Bogor
H.
10.30-
Tata Tertib K.
12.30
Tamu Allah
Hidayat
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
KH. Cep Tahyar
10.30
Manasik
LIBUR
11 Januari 2015
LIBUR
18 Januari 2015
Ayu Lestari,
Bimbingan
4 Januari 2015
AHAD
Ikbal
08.30-
H.
H.
Anwar
Haji
10.30-
Panduan
KH.
12.30
Perjalanan
Hidayat
Haji selama
di tanah air
Anwar
3
AHAD
25 Januari 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
KH. Cep Tahyar
10.30
Manasik
H.
Haji
10.30-
Panduan
KH.
Anwar
12.30
Perjalanan
Hidayat
Haji selama
di tanah air
1 Februari 2015
4
AHAD
8 Februari 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Kabijakan
KEMENAG/
10.30
Pemerintah
MUI Kab. Bogor
H.
Tentang
Perhajian
10.30-
Bimbingan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
Tentang
Sholat
di
Pesawat
5
AHAD
15 Februari 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
Ust.
10.30
Manasik
Saepudin
Haji
H.
H.
Asep
tentang
Ahlakul
Karimah
10.30-
Bimbingan
12.30
Manasik
Haji
KH. Anwar
Hidayat
tentang
Rukun dan
Wajib Haji
22 Februari 2015
6
AHAD
1 Maret 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
Ust. H. Nesif
10.30
Manasik
H.
Haji
10.30-
Adat
12.30
Istiadat
Ust. H. Wahdan
bangsa
Arab 1
7
AHAD
8 Maret 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
Ust. H. Djamhur
10.30
Ibadah
H.
Sholat 1
15 Maret 2015
10.30-
Bimbingan
DR.
12.30
Kesehatan
Wahyudi/
1
H. Eva
LIBUR
H.
DR.
8
AHAD
22 Maret 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
Hj.
10.30
Kesehatan
Sanit
H.
DR.
Rizal
2
10.30-
Bimbingan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
tentang
Niat Haji
9
AHAD
29 Maret 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
KH. Cep Tahyar
10.30
Manasik
H.
Haji
tentang
Masjidil
Harom
10.30-
Peragaan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
tentang
Tawaf dan
Sa’i
5 April 2015
10
AHAD
12 April 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
H.
09.00-
Bimbingan
10.30
Manasik
Ust. H. Nesif
Haji
tentang
Shalat
Safar
10.30-
Bimbingan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
tentang
Wukuf
11
AHAD
19 April 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bimbingan
Ust. H. Djamhur
10.30
Ibadah
H.
Shalat 2
10.30-
Bimbingan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
tentang
Mabit dan
Jamarat
26 April 2015
12
AHAD
3 Mei 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Bersuci/
Ust. H. Wahdan
10.30
Thaharoh
10.30-
Hafalan
KH.
H.
Anwar
12.30
Do’a-do’a
Hidayat
Manasik
13
AHAD
10 Mei 2015
08.30-
Praktek
KH.
Anwar
Selesai
Manasik
Hidayat
Haji
Ayu Lestari,
Asrama
Khodijah &
Haji
Yusuf
Pondok
Gede
17 Mei 2015
14
AHAD
24 Mei 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Adat
Ust.
10.30
Istiadat
Krisnadi
H.
H.
Elang
Bangsa
arab 2
10.30-
Bimbingan
KH.
Anwar
12.30
Manasik
Hidayat
Haji
tentang
Thawaf
Ifadah dan
Sa’i Haji
15
AHAD
31 Mei 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Hikmah
Ust.
10.30
Pelestarian
Saepudin
H.
Asep
Haji
Mabrur
10.30-
Tempat-
KH.
12.30
tempat
Hidayat
Bersejarah
Anwar
di Madinah
7 Juni 2015
16
AHAD
14 Juni 2015
LIBUR
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
H.
09.00-
Haji
dan KH.
Anwar
10.30
Ramadhan
Hidayat
10.30-
Tempat-
KH.
12.30
tempat
Hidayat
Anwar
bersejarah
di Mekkah
dan Jeddah
17
AHAD
21 Juni 2015
08.30-
Bimbingan
Ust.
Ikbal
Ayu Lestari,
“Yayasan
09.00
Do’a
Farisi/ Ustadzah
Khodijah &
Darul
Manasik
Hj. Rumsiah
Yusuf
Ulum”
09.00-
Hikmah
KH.
10.30
Puasa
Hidayat
H.
Anwar
Ramadhan
10.30-
Pembentuk
KH.
12.30
an
Hidayat
Kelompok
Bimbingan,
KARU,
KAROM
dan
Bimbingan
tentang
barang
bawaan
28 Juni 2015
LIBUR
Anwar
18
AHAD
05 Juli 2015
08.30-
Evaluasi
KH.
Selesai
Manasik
Hidayat
Anwar
Haji
19
12 Juli 2015
LIBUR
19 Juli 2015
LIBUR
Jadwal dari
KAKEMENAG
KAB. BOGOR
Ayu Lestari,
“Yayasan
Khodijah &
Darul
Yusuf
Ulum”
Manasik
KAKEMENAG
Ayu Lestari,
Masjid
Masal
KAB. BOGOR
Khodijah &
Baitul
Yusuf
Faizin
Cibinong
Kab.
Bogor
20
Jadwal dari
DINAS
KESEHATAN
KAB. BOGOR
Kesehatan/
Dinas Kesehatan
Ayu Lestari,
Puskesma
Vaksin
Kab. Bogor
Khodijah &
s
Yusuf
dan
RSUD
yang
ditentukan
oleh
Dinas
Kesehatan
Kab.
Bogor
Hasil Wawancara
Hari/Tgl
: 5-Juli-2015
Narasumber
: H. Ikbal Farisi, S.H.I.
Jabatan
: Wakil Ketua
Tempat
: KBIH Darul Ulum
1. Bagaimana sejarah berdirinya KBIH Darul Ulum ?
Jawab : KBIH Darul Ulum adalah yayasan yang bergerak pada bidang
jasa pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. KBIH Darul
ulum berdiri sejak tahun 1999 M. Di Kabupaten Bogor dan mendapat izin
operasional pada tahun 2012 M. KBIH Darul Ulum beralamat di Jln. H
Suhaemi No. 9 Rt. 02/03 Parung tengah, Kelurahan Duren Mekar,
Kecamatan Bojongsari, Depok 16517. Dengan memiliki izin dari
keputusan
wilayah
Kementerian
Agama
Provinsi
Jawa
Barat
No.KW.10.3/3Hj.01/3288/2009 dan telah di perpanjang dengan No.
KW.10.3/3HJ.01/1078/2012 tentang ijin penyelenggaraan kelompok
bimbingan Ibadah Haji yang terakreditasi “B”.
Total Jamaah yang sudah di berangkatkan sampai tahun 2014
sekitar 1.288 dan pada tahun 2015 akan memberangkatkan calon jamaah
haji sebanyak 137 orang. Seiring perkembangan zaman pengelolaan haji
dan umroh mengalami banyak perubahan dalam upaya peningkatan
pelayanan, pembinaan serta perlindungan terhadapa jamaah. KBIH Darul
Ulum selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
jamaah dengan menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan
dan kejujuran serta keutamaan dalam memberikan pembinaan, pelayanan
dan perlindungan yang optimal.
2. Apa visi-misi pelatihan bimbingan manasik haji?
Jawab :
Visi : Membentuk pribadi jamaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul
karimah dan menjadi haji mabrur.
Misi : Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya,
Menjadi contoh teladan bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kab.
Bogor pada umumnya.
3. Apa tujuan didirikannya KBIH?
Jawab : Tujuan nya yaitu agar masyarakat tertata, mandiri, dan
terorganisir dalam pembinaan haji.
4. Berapa lama KBIH menyelenggarakan pelatihan bimbingan manasik haji?
Jawab : Mulai dari bulan muharam akhir sampai menjelang bulan
ramadhan. Jadi dalam satu bulan empat kali pertemuan untuk
menyelenggarakan pelatihan bimbingan manasik dan sampai nya pada
bulan ramadhan sekitar kurang dan lebihnya 20 kali pertemuan.
5. Kapan saja waktu pelatihan ini?
Jawab : Setiap hari minggu mulai jam 9.00-13.00.
6. Dimana pelatihan ini di lakukan?
Jawab : Bertempat di KBIH Darul Ulum Duren Mekar Parung Tengah.
7. Dari mana asal pendanaan pelatihan bimbingan manasik haji?
Jawab : Anggaran pelatihan bimbingan manasik haji berasal dari calon
jamaah haji dan untuk calon jamaah haji.
8. Apa saja syarat untuk mengikuti pelatiahan bimbingan manasik haji?
Jawab : Memiliki nomor porsi keberangkatan tahun 2015 atau sudah
terdata di depag.
9. Apa saja kriteria yang di tetapkan oleh kemenag/pelaksana dalam
mentapkan pembimbing haji?
Jawab :
-
Pernah membimbing haji minimal dalam sekali 5 tahun berturut-turut
-
Pernah mengikuti sertifikasi pembimbing haji
-
Memiliki keilmuan tentang ilmu manasik haji
10. Apa pengertian haji menurut pak kyai?
Jawab : Menyengaja datang ke baitullah dalam rangka menjalankan
panggilan Allah SWT. Yaitu rukun islam yang ke-lima, dengan catatan
orang tersebut mampu.
11. Apa saja tugas sebagai haji?
Jawab : Menjaga kemabruran haji di anataranya menjaga hati,
mengerjakan solat lima waktu dan memiliki ahlak mulia.
12. Apa saja kriteria haji menurut kyai?
Jawab : Yaitu sebelum, ketika dan setelah dia memiliki ahlak yang baik
tentunya orang tersebut mengetahui makna dari pada taqwa. Adapun
makna taqwa ialah menjalankan perintah Allah SWT. Dan menjauhi
segala larangan-larangan Allah SWT.
13. Apakah kriteria ini sudah di miliki oleh para haji kita saat ini?
Jawab : Mungkin sekitar 50-60 % saja yang benar mengikuti bimbingan
pelatihan manasik haji secara terus-menerus. Kebanyakan calon jamaah
haji ketika berada disana lebih memilih belanja-belanja dan liburan dari
pada beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sangatlah berbeda dengan
jamaah haji tahun delapan puluhan (80-an).
14. Apakah kriteria ini juga menjadi tolak ukur dalam menilai para jama’ah
pelatihan bimbingan mansik haji?
Jawab : Iya menjadi tolak ukur.
15. Bagaimana peran KBIH dalam melatih calon haji?
Jawab :
-
Memberikan pengathuan ilmu manasik haji
-
Dan memberikan peratek lapangan untuk jamaah tentang manasik haji.
16. Bagaiman kurikulum yang di terapkan oleh KBIH?
Jawab : Yaitu mengambil materi-materi dari kitab tentang keilmuan
mansik haji dan umroh dan dirangkum, di elaborasi dikemas menjadi
materi yang simpel.
17. Metode apa saja yang di lakukan program pelatihan bimbingan manasik
ini dalam proses pelatihan bagi calon haji?
Jawab : Yaitu metode diskusi, metode pedagogif, ceramah dan peraktek
dilapangan langsung.
18. Apa saja aktifitas rutin yang di terapkan oleh pelatihan BIMSIK ini pada
para jamaah calon haji?
Jawab :
-
Menjaga kesehatan
-
Menjalin silaturahmi
-
Menjaga hati dhohir dan batin dalam melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-larangan Allah SWT.
19. Apa saja materi yang di sampaikan dalam kegiatan pelatihan BIMSIK ini?
Jawab :
1. Yaitu tentang syarat-syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan ketika
setelah niat haji dan di sunnahkan setelah niat haji,
2. Yaitu tentang etika dalam perjalanan haji, etika ketika berada di tanah
haram dan etika ketika kepulangan jamaah haji, demi menjaga
kemabruran haji dan juga di terangkan ketika haji jaman nabi ibrahim
as sampai zaman nabi muhammad SAW. hingga sampai sekarang.
20. Apa saja yang di lakukan pelatihan BIMSIK dalam mengevaluasi program
yang telah di laksanakan?
Jawab : Melakukan ujian yang di buat untuk para calon jamaah haji
dengan melalui pertanyaan yang tertulis maupun tidak tertulis.
21. Adakah faktor pendukung
pelaksanaannya?
yang di
alami
program
ini
selama
Jawab : Yang menjadi faktor pendukung dalam pelatihan bimbingan
manasik haji yaitu adanya infocus dan layar screen, papan tulis spidol,
alat-alat peraga haji seperti ka’bah, maqam Ibrahim dan tempat yang
kondusif atau nyaman.
22. Adakah
faktor
penghambat
yang
dialami
lembaga
ini
selama
pelaksanaanya?
Jawab : Kurang sadarnya jamaah dalam pelaksanaan pelatihan bimbingan
manasik haji seperti masih ada kealfaan yang jamaah lakukan, kurangnya
mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh pemateri atau pembimbing.
Hasil Wawancara dengan Jama’ah Calon Haji 2015
Hari/Tgl
: 5-Juli-2015
Narasumber
: Uus Kuosiah
Tempat
: KBIH Daru Ulum
1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini?
Jawab : Mendapatkan bimbingan manasik, lebih terkodinir ketika di
Mekkah dan Madinah, banyak tambahan pengertian keagamaan/Islam.
2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini?
Jawab : mengetahui tentang Bimbingan Manasik dari Kemenag Kab.
Bogor dan dari teman-teman.
3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini?
Jawab : KBIH Darul Ulum terbaik di Bogor, Pimpinan yang sangat
amanah dan kapabel.
4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana
BIMSIK/KBIH sudah cukup?
Jawab : Lebih dari cukup
5. Apa pengertian haji menurut anda?
Jawab : Haji adalah rukun Islam yang harus dilaksanakan bagi yang
mampu. Haji adalah ibadah khusus yang banyak rukun dan wajib yang
harus diketahui. Haji juga dilaksanakan diluar negara maka harus ada
persiapan dan bimbingan khusus.
6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang
ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian
tersebut?
Jawab : ya.
7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami
selama mengikuti program ini?
Jawab : tidak ada
8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung?
Jawab : teori dan praktek bimbingan pelatihan manasik haji.
TTD
Uus Kuosiah
Hari/Tgl
: 5-Juli-2015
Narasumber
: Moksen Sirfefa
Tempat
: KBIH Daru Ulum
1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini?
Jawab : agar lebih paham tentang rukun dan wajib haji serta khusuk
dalam menjalankan ibadah.
2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini?
Jawab : kantor Kemenag (kementerian Agama) kabupaten Bogor
3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini?
Jawab : KBIH Darul Ulum Duren Mekar Depok yang di pimpin KH.
Anwar Hidayat sudah berpengalaman dalam melaksanakan bimbingan
manasik haji dan umroh, KH Anwar Hidayat dan pihak yayasan sangat
komunikatif dalam membimbing kader-kader haji. dan para calon haji
sangat terbantu dengan adanya pelatihan bimbingan manasik haji di KBIH
Darul Ulum.
4.
Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana
BIMSIK/KBIH sudah cukup?
Jawab : Sangat cukup
5. Apa pengertian haji menurut anda?
Jawab : Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi
orang islam yang mampu menjalankannya dari sisi rohani, jasmani dan
finansial.
6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang
ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian
tersebut?
Jawab : ya.
7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami
selama mengikuti program ini?
Jawab : tidak ada
8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung?
Jawab : teori dan praktek serta seputar pengetahuan seputar tanah haram
(mekkah dan madinah).
TTD
Moksen Sirfefa
Hari/Tgl
: 5-Juli-2015
Narasumber
: Ujang Mursidi
Tempat
: KBIH Daru Ulum
1. Apa alasan anda mengikuti pelatihan BIMSIK ini?
Jawab : Karna, ingin lebih mengetahui ilmu Manasik Haji (Fiqih Haji)
supaya dalam beribadah lebih bermakna.
2. Dari mana anda mengetahui tentang program BIMSIK ini?
Jawab : kantor Kemenag (kementerian Agama) kabupaten Bogor
3. Apa yang anda ketahui tentang BIMSIK ini?
Jawab : KBIH Darul Ulum Duren Mekar memberikan pelayanan yang
cukup baik, dan dengan ketokohan Abuya Anwar para calon jamaah haji
lebih percaya terhadap Bimbingan Manasik pada KBIH Darul Ulum ini.
4. Menurut anda, apakah sosialisasi yang di lakukan badan pelaksana
BIMSIK/KBIH sudah cukup?
Jawab : Sudah Lumayan Cukup, dan harus lebih Sosialisasi kepada para
calon jamaah haji, dan ketika pelatihan harus lebih beradaptasi kepada
jamaah.
5. Apa pengertian haji menurut anda?
Jawab : Haji adalah salah satu rukun Islam atau menyengaja datang ke
baitullah dan inti haji itu wukuf berada di padang Arafah.
6. Dari pengertian haji yang anda kemukakan, apakah semua kegiatan yang
ada pada program pelatihan BIMSIK ini sudah bisa mewakili pengertian
tersebut?
Jawab : ya.
7. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang anda alami
selama mengikuti program ini?
Jawab : Faktor pendukung nya yaitu dalam penyampaian materi yang
dibawakan
ole
pemateri
sangat
cukup
baik,
sedangkan
faktor
penghambatnya yaitu jarak KBIH dari rumah cukup jauh.
8. Apa saja kegiatan yang di lakukan selama pelatihan berlangsung?
Jawab : melakukan teori tentang ilmu manasik seperti Thawaf, Sa’i,
melontar Jumrroh, Wukuf dan lain-lain, dan melakukan praktek Manasik
Haji di Asrama Haji Pondok Gede.
TTD
Ujang Mursidi
Download