AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) I. PENDAHULUAN

advertisement
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
ANALISIS STATEGI BERSAING
PADA PT. SERAM TUNGGAL PRATAMA
Gibson Thomas
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]
Abstrak - PT. Seram Tunggal Pratama merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi bersaing
yang terbaik bagi perusahaan dengan mendeskripsikan kondisi
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
deskritif, yaitu menggunakan teknik pengumpulan data primer
berupa wawancara kepada beberapa informan perusahaan dan
data sekunder yang berupa studi dokumen. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa strategi bersaing yang terbaik
bagi perusahaan adalah strategi SO (strengths-opportunities),
yaitu mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap
memiliki kondisi keuangan yang stabil dan kepemilikian alat
berat dengan peluang tetap menjaga kepercayaan klien.
Kata kunci: Strategi
Infrastruktur
Bersaing,
Kontraktor,
Konstruksi,
I. PENDAHULUAN
Pembangunan di kota Ambon sendiri sekarang
ini sedang pesat, hampir pada semua jenis pembangunan
seperti pembangunan jembatan, gedung, rumah, pelebaran
jalan raya, irigasi, tempat wisata, dan lain-lain.
Pembangunan pesat di kota Ambon ini merupakan
perwujudan dari persaingan perusahaan-perusahaan dalam
bidang kontraktor yang mengerjakan pembangunan di kota
Ambon dan sekitarnya. Menurut data BPS (Badan Statistik
Pusat) dari BI (Bank Indonesia), pertumbuhan dalam bidang
kontraktor di kota Ambon dan sekitarnya pada tahun 2011
sebesar 9,08%, tahun 2012 sebesar 7,56%, tahun 2013
sebesar 7,74%, tahun 2014 sebesar 7,31%, dan tahun 2015
sebesar 5,53%.
Namun dengan adanya persaingan antara perusahaanperusahaan kontraktor lainnya membuat PT. Seram Tunggal
Pratama harus memiliki suatu strategi yang dapat
membuatnya unggul dalam bersaing dengan perusahaanperusahaan kontraktor lainnya di kota Ambon. Ini dilakukan
guna agar PT. Seram Tunggal Pratama dapat bertahan, dan
terus berkembang dalam persaingan yang terjadi di kota
Ambon ini. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi bersaing
yang dapat membuat PT. Seram Tunggal Pratama unggul
dibandingkan perusahaan-perusahaan kontraktor lainnya.
Selain pesaing-pesaing yang sudah ada sekarang ini faktor
ancaman lainnya adalah dengan munculnya pesaing-pesaing
baru yang membuat peluang kerja ini semakin ketat dan
sulit, sehingga PT. Seram Tunggal Pratama membutuhkan
strategi bersaing yang dapat membuatnya unggul dan terus
mengembangkan strategi bersaing itu agar dapat
mempertahankan eksistensinya dalam bidang kontraktor di
kota Ambon.
Dapat dikatakan strategi bersaing adalah penentu
sukses atau gagalnya suatu perusahaan. Perusahaan yang
menerapkan strategi bersaing yang tepat dan efektif dapat
membantu perusahaan tersebut untuk memenangkan
persaingan yang dihadapinya, karena di dalam strategi
bersaing yang tepat memberikan keunggulan-keunggulan
yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam bersaing.
Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat menerapkan strategi
bersaing yang tepat dan efektif dapat menyebabkan
kegagalan perusahaan tersebut dalam persaingan yang
dihadapinya karena tidak dapat memanfaatkan keunggulankeunggulan yang dimilikinya untuk bersaing dengan
pesaing-pesaingnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba
melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana PT.
Seram
Tunggal
Pratama
menggunakan
strategi
bersaingannya dengan cara terbaik sehingga penulis tertarik
untuk melakukan penelitian ini
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
 Bagaimana strategi bersaing yang terbaik untuk
digunakan PT. Seram Tunggal Pratama agar dapat
bersaing dengan perusahaan kontraktor lainnya di
Ambon ?
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka
tujuan penelitian ini adalah:
 Menganalisa dan menyusun strategi bersaing yang
terbaik untuk PT. Seram Tunggal Pratama agar
dapat bersaing dengan perusahaan kontraktor
lainnya di Ambon.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh pelanggan di masa depan. (Rangkuti,
2004:4). Strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang (Fred R.David, 2011).
Wheelen dan Hunger (2012) yang dikutip oleh Ihsan
dan Wandebori (2015, p. 133)
menjelaskan bahwa
komponen dari analisis lingkungan internal meliputi
lingkungan fisik (tangible) dan non fisik (itangible).
Lingkungan tangibles meliputi: bangunan, mesin, peralatan
dan aset lainnya yang berbentuk fisik sedangkan itangibles
diantaranya: sinergi dalam organisasi, iklim kerja.
Pengukuran terhadap lingkungan internal perusahaan
tersebut didasarkan pada: kapabilitas (capabilities) dan
keunggulan utama (core competence).
1. Kapabilitas (capabilities)
Jumlah sumberdaya yang dipekerjakan oleh
perusahaan sesuai dengan tuntutan untuk pencapaian
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
tujuan yang telah ditetapkan. Jika kapabilitas
sumberdaya yang dipekerjakan mendukung pencapaian
tujuan perusahaan berarti perusahaan memiliki kekuatan
dari sumberdaya internal.
2. Keunggulan utama (core competence)
Keunggulan kompetensi ini mengarah pada
integrasi
lintas
fungsi
dalam
organisasi
(cross‐ functional
integration)
dan
koordinasi
kapabilitas dalam organisasi (coordination of
capabilities). Kemampuan melakukan integrasi lintas
fungsi akan mampu meningkatkan kinerja secara
keseluruhan operasional perusahaan dan koordinasi
kapabilitas akan mampu menyatukan kekuatan masingmasing bagian sehingga tercipta keunggulan.
Komponen dari lingkungan eksternal perusahaan
secara umum dinyatakan oleh Wheelen dan Hunger (2012)
yang dikutip oleh Ihsan dan Wandebori (2015, p. 132),
yaitu: sosial demografi, politik, ekonomi, tehnologi, dan
hukum.
1. Sosial demografi
Lingkungan sosial demografi adalah lingkungan
masyarakat didasarkan pada perilaku sosial dalam
masyarakat.
Perilaku
masyarakat
tersebut
mempengaruhi kebijakan perusahaan karena perusahaan
selalu menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan
sosial. Lingkungan demografis menjelaskan mengenai
struktur demografis di masyarakat, misalnya kelompok
usia, pekerjaan, pendapatan dan lainnya. Penyesuaian
terhadap lingkungan demografis tersebut memberikan
keuntungan bagi perusahaan karena perusahaan bisa
memprioritas pasar yang akan dilayani.
2. Politik
Kondisi politik menentukan terhadap operasional
perusahaan karena politik berpengaruh terhadap gejolak
sosial di masyarakat. Lingkungan politik yang kondusif
mk perusahaan bisa secara optimal menjalankan
aktivitas operasional.
3. Ekonomi
Lingkungan ekonomi mencakup banyak hal,
diantaranya adalah tingat pendapatan masyarakat. Naik
turunnya tingkat pendapatan mempengaruhi kebijakan
yang ditetapkan perusahaan. Demikian hanya dengan
lingkungan ekonomi yang lainnya, seperti pertukaran
mata uang, tingkat bunga bank, dan lainnya juga ikut
memperhatikan kebijakan perusahaan.
4. Teknologi
Perkembangan
lingkungan
teknologi
mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh perusahaan.
Seperti halnya perkembangan teknologi komunikasi
seperti media online memungkinkan perusahaan untuk
melakukan promosi melalui media online.
5. Hukum
Hukum berisikan kebijakan pemerintah untuk
mengatur entitas ekonomi termasuk perusahaan,
sehingga semua kbiajakan perusahaan tidak boleh
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Hasil dari analisis kondisi internal dan eksternal
perusahaan dapat mengindetifikasikan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dapat digunakan untuk masukan
analisis SWOT.
Daft (2010) menjelaskan
pengertian SWOT
dengan pernyataan: “Analysis of the strengths, weaknesses,
opportunities, and threats (SWOT) that affect organizational
performance” (p. 192). SWOT dalam pendapat ini
dinyatakan sebuah analisis yang mendasarkan pada
kekuatan-kelemahan, peluang dan ancaman yang
mempengaruhi kinerja perusahaan. Kekuatan dijelaskan
bersaing karakteristik yang sifatnya positif dari lingkungan
internal perusahaan yang mendukung pencapaian tujuan
perusahaan dan kelemahan (weakness) adalah kondisi
sebaliknya yaitu karakteristik lingkungan internal yang
sifatnya tidak mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Peluang dinyatakan sebagai karakteristik lingkungan
eksternal yang sifatnya mendukung perusahaan untuk
mencapai tujuan dan ancaman (treath) adalah kondisi
sebaliknya yaitu karakteristik lingkungan eksternal yang
nenghambat pencapaian tujuan perusahaan.
Analisis SWOT dapat dibuat dalam bentuk matrik
yang menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut:
Matrik SWOT mempertemukan antara empat
bagian (kuadran) yaitu: strength, wekness, opportunities, dan
treath. Masing-masing kuadran tersebut bisa dibuat
pertemuan matrik yang menghasilkan sebuah strategi.
Pilihan-pilihan strategi didasarkan pada temuan-temuan dari
strength, wekness, opportunities, dan treath.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
sebagaimana pendapat Hancock, et al. (2009) tentang
penelitian kualitatif: “focuses on description and
interpretation and might lead to development of new
concepts or theory, or to an evaluation of an organisational
process” (p. 6). Pendapat ini mengungkapkan bahwa jenis
penelitian bisa dikategorikan sebuah penelitian kualitatif jika
dalam penelitian ini fokusnya adalah mendeskripsikan dan
mengintepretasikan, dan mungkin mengembangkan sebuah
konsep teori baru
atau sebagai evaluasi proses
organisasional. Penelitian ini mengarah pada evaluasi proses
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
organisasi khususnya melakukan evaluasi proses penerapan
strategi sehingga PT. Seram Tunggal Pratama dapat bersaing
dengan perusahaan kontraktor lainnya di Ambon.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan wawancara. Menurut Saunders, et al.
(2009): “Such ‘interviewing’ as does take place is likely to
be informal discussion. It will be part of the overall
approach of asking questions that should be adopted in this
research method” (p. 296). Wawancara digambarkan seperti
diskusi secara informal dan diajukan sejumlah pertanyaan
kepada informan
untuk bisa mendapatkan sejumlah
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Desain
wawancara yang dilakukan mengadopsi pendapat Robson
(2002): “first, to informants to clarify the situations you have
observed and, second, to yourself to clarify the situation and
the accounts given of the situation” (p. 296). Dalam
wawancara yang dilakukan, informan diminta untuk
mengambarkan kondisi lingkungan internal perusahaan yang
akan dilakukan observasi setalah itu, peneliti juga
menungkapkan gambaran informasi yang diterima untuk
meanayakan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
Saunders, et al. (2009, p. 297) menjelaskan bahwa
teknik analisis data dalam penelitian kualitatif yang berbasis
wawancara dilakukan dengan mendokumentasikan hasil
wawancara dan memberikan tanda (note) pada informasiinformasi penting yang bisa ditampilkan dalam penelitian.
Untuk itu, langkah terinci dari teknik analisis data penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Penyajian data secara penuh (data asli) hasil wawancara
Data disajikan dalam bentuk narasi hasil
wawancara sesuai dengan panduan wawancara.
2. Memilih data-data yang relevan dengan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian
Data-data dari hasil wawancara belum tentu relavan
dengan informasi utama yang dibutuhkan karena dalam
wawancara juga terdapat sejumlah tambahan data
pendukung dari informasi penelitian. Untuk itu, perlu
dipilih data-data yang relevan.
3. Memberikan catatan (note) pada informasi penting dfari
hasil wawancara
Setiap informasi penting yang didapatkan dai hasil
wawancara diberikan tanda sebagai kata kunci.
4. Melakukan tabulasi kata kunci dari temuan data
Semua kata kunci yang ditemukan dari dat
ditabulsikan untuk mempermudah analisis.
5. Mendekripsikan temuan-temuan data penelitian.
Menjelaskan temuan-temuan hasil penelitian sesuai
dengan tjuan penelitian yang ditetapkan.
.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Seram Tunggal Pratama didirikan pada tahun
2006 oleh Hendra Wibisono. PT. Seram Tunggal Pratama ini
beralamat di jalan Tulukabessy no.25, Ambon. Perusahaan
ini pada awalnya bergerak dalam bidang kontraktor,
leveransir (agen, distributor, pemasok, penyalur), dan
perdagangan umum. Bidang kontraktor yang dijalankan oleh
perusahaan ini hanya mengerjakan proyek-proyek dari
pemerintah seperti membangun jembatan, pelebaran jalan
raya, tempat wisata, dan lain-lain. Seiring dengan
berjalannya waktu, Hendra merasa bidang leveransir dan
perdagangan umum yang dijalankannya memiliki peluang
yang lebih kecil jika dibadingkan dengan bidang kontraktor
pada saat itu. Peluang yang lebih tinggi pada bidang
kontraktor karena kota Ambon sedang dalam perkembangan
pembangunan saat itu membuat Hendra beralih dan lebih
fokus dalam bidang kontraktor dibandingkan dengan
leveransir dan perdagangan umum yang sudah dijalankannya
beberapa waktu sebelumnya. Sampai saat ini, Hendra tetap
berfokus dalam bidang kontraktor dan ternyata lebih
menguntungkan bagi perusahaannya dibandingkan dengan
bidang leveransir (agen, distributor, pemasok, penyalur) dan
perdagangan umum. Sehingga Hendra tidak lagi
menjalankan pekerjaannya dalam bidang leveransir dan
perdagangan umum, hanya dalam bidang kontraktor saja.
Omzet per tahun yang dimiliki perusahaan saat bekerja
dalam bidang kontraktor ini adalah kurang lebih 20 milyar
rupiah. Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan kurang
lebih 100 orang karyawan dilapangan untuk pengerjaan
proyek dan 8 orang di kantor.
Visi Perusahaan adalah:
Menjadi perusahaan konstruksi terbaik di Ambon dan
sekitarnya.
Misi Perusahaan adalah:
Memberikan hasil pembangunan yang memuaskan
masyarakat kota Ambon.
Mengenai hasil analisis mengenai lingkungan internal
perusahaan yang meliputi sumberdaya keuangan,
sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, dan iklim kerja
adalah sebagai berikut:
1. Sumbedaya Keuangan
Sumberdaya keuangan atau yang dapat dikatakan sebagai
modal yang dimiliki oleh PT.Seram Tunggal Pratama sesuai
dengan keterangan informan satu yang merupakan direktur
sekaligus pemiliki perusahaan selama ini stabil atau baikbaik saja didukung oleh informan tiga yang merupakan staff
administrasi yang mengatakan bahwa kondisi sumberdaya
keuangan perusahaan sejauh ini lancer (pengeluaran dengan
pemasukan seimbang). Perusahaan harus memiliki
sumberdaya keuangan atau modal yang baik sehingga dapat
mendukung kebijakan operasional perusahaan karena
menurut direktur jika kondisi sumberdaya keuangan baik
maka dapat memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih
menunjang kepada karyawan perusahaan seperti mobil
daripada motor untuk lebih mendukung kebijakan
operasional perusahaan. PT.Seram Tunggal Pratama juga
mendapat sumberdaya keuangan atau modal dari pinjaman
bank, walaupun tidak mudah untuk mendapatkan pinjaman
ini karena membutuhkan beberapa tahapan yang ketat dari
pihak bank.
2. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia atau karyawan yang dimiliki oleh
PT.Seram Tunggal Pratama sesuai dengan keterangan
informan satu pada jumlah yang mencukupi, hal ini
didukung oleh informan dua yang merupakan manajer
operasional yang juga mengatakan bahwa jumlah karyawan
yang dimiliki perusahaan mencukupi. Keahlian atau skill
yang dimiliki oleh karyawan perusahaan rata-rata baik atau
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
bagus sehingga ini sangat mendukung kegiatan operasional
perusahaan sesuai dengan keterangan oleh informan satu dan
dua. PT.Seram Tunggal Pratama tidak sembarangan untuk
menerima atau mempekerjakan karyawan, sesuai dengan
keterangan informan satu bahwa perusahaan membutuhkan
tiga kriteria dasar yang harus dimiliki oleh karyawan yang
ingin bekerja di perusahaan ini, yaitu : (1) karyawan harus
memiliki keahlian atau skill yang sesuai dengan bidang yang
dikerjakannya, (2) karyawan harus memiliki integritas yang
tinggi serta jujur dan disiplin, (3) karyawan harus mampu
menghadapi tekanan yang biasa terjadi di perusahaan.
3. Sumberdaya fisik
PT.Seram Tunggal Pratama tentunya memiliki sumberdaya
fisik seperti bangunan, mesin, serta peralatan untuk
mendukung aktivitas operasional perusahaan. Bergerak di
bidang konstruksi tentu saja mengharuskan perusahaan
untuk memiliki mesin-mesin, dan alat berat untuk
mengerjakan proyeknya seperti crane hammer dan
excavator. Kondisi sumberdaya fisik yang dimiliki
perusahaan seperti fasilitas-fasilitas operasional berupa
kendaraan, mesin, alat berat, serta peralatan-peralatan
lainnya semua dalam kondisi yang layak dan siap untuk
digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek sesuai dengan
keterangan dari informan dua yang merupakan manajer
operasional mengatakan demikian. PT.Seram Tunggal
Pratama tentunya juga menyediakan peralatan-peralatan
keselamatan untuk semua karyawannya seperti helm, sepatu
safety, dan rompi proyek karena perusahaan sangat
mengutamakan keselamatan karyawan saat bekerja di lokasi
proyek. Sumberdaya fisik lainnya yang dimiliki perusahaan
adalah kantor serta gudang untuk menyimpan semua fasilitas
operasional perusahaan yang salah satunya adalah alat berat.
4. Iklim Kerja
Kerjasama karyawan yang bekerja di PT.Seram Tunggal
Pratama dapat dikatakan tidak terlalu baik atau karyawan
kurang mampu untuk bekerjasama dalam mengerjakan
sebuah proyek padahal hubungan antar karyawan maupun
karyawan dengan pemimpin selama ini baik, sehingga
membutuhkan komunikasi yang lebih baik antar karyawan
serta dibutuhkan juga peran penting seorang pemimpin
untuk membantu karyawannya dan menjaga stabilitas
kinerja perusahaan sesuai dengan keterangan dari informan
satu yang merupakan direktur perusahaan. Iklim kerja dalam
lingkungan PT.Seram Tunggal Pratama dapat dikatakan
nyaman dikarenakan fasilitas perusahaan yang memadai
serta berlokasi dipusat kota, karyawan juga merasa nyaman
dengan lingkungan kerjanya karena selama ini belum ada
laporan perselisihan antar karyawan diperusahaan sesuai
dengan keterangan dari informan satu. Gaya kepemimpinan
yang diterapkan di PT.Seram Tunggal Pratama adalah
demokratis, yaitu dimana pemimpin melibatkan karyawan
dalam mengambil keputusan-keputusan kecuali untuk
sesuatu yang penting, tetapi sebisa mungkin pemimpin akan
berusaha untuk mendapatkan ide dan masukan dari para
karyawannya. Gaya kepemimpinan yang seperti ini dapat
memotivasi kerja karyawan karena dengan melibatkan
mereka, karyawan lebih merasa dihargai dan respek.
Selanjutnya hasil analisis mengenai lingkungan
eksternal perusahaan yang meliputi sosial demografi, politik,
ekonomi, teknologi, dan hukum adalah sebagai berikut:
1. Sosial Demografi
Gambaran untuk kondisi sosial masyarakat khususnya yang
disekitar perusahaan selama ini baik-baik saja menurut
keterangan dari informan satu. Perusahaan diterima oleh
masyarakat yang berada disekitarnya dengan baik dan tidak
terdapat gejala-gejala perubahan perilaku sosial dalam
masyarakatnya. Kondisi seperti ini secara tidak langsung
mendukung aktivitas operasional perusahaan untuk bekerja
karena jika masyarkat disekitar perusahaan merasa
terganggu dengan aktivitas perusahaan, maka akan terjadi
protes yang dapat menganggu atau menghambat aktivitas
operasional perusahaan.
2. Politik
Bekerja pada bagian konstruksi membuat PT.Seram Tunggal
Pratama bersentuhan langsung dengan dunia politik,
sehingga stabilitas politik yang ada secara tidak langsung
berpengaruh pada aktivitas operasional perusahaan. Politik
yang lebih berpengaruh pada aktivitas operasional
perusahaan menurut keterangan informan satu yaitu politik
yang ada di daerah Ambon dan sekitarnya daripada politik
secara nasional, selama ini juga menurut informan satu tidak
ada gejala-gejala akan perubahan peta politik nasional.
Sehingga jika stabilitas politik di daerah Ambon dan
sekitarnya sedang kacau atau tidak baik maka akan dapat
berdampak buruk juga pada aktivitas opersaional
perusahaan.
3. Ekonomi
PT.Seram Tunggal Pratama bekerja pada bagian konstruksi
yang mendapat atau menerima proyek langsung dari
pemerintah kota Ambon bukan swasta, sehingga kondisi
ekonomi yang dimiliki pemerintah terutama di daerah
Ambon sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Kondisi
ekonomi yang baik secara tidak langsung membuat
pemerintah akan menyediakan banyak proyek yang dapat
dikerjakan oleh para kontraktor di kota Ambon, sebaliknya
jika kondisi ekonomi sedang buruk maka proyek yang
disediakan tidak banyak atau terbatas dan ini membuat para
kontraktor harus bersaing lebih keras untuk mendapatkan
proyek tersebut. Selain kondisi ekonomi, suku bunga bank
juga turut mempengaruhi opersaional PT.Seram Tunggal
Pratama karena bank dijadikan perusahaan sebagai lembaga
keuangan, seperti pinjaman dari bank sehingga jika ada
kenaikan pada suku bunga bank maka akan memberatkan
perusahaan juga.
4. Teknologi
Teknologi saat ini sangat membantu untuk memudahkan
pekerjaan manusia dalam bidang apapun, karena teknologi
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif dan
efisien terutama dalam segi waktu, sumberdaya, dan biaya.
PT.Seram Tunggal Pratama menurut informan satu tidak
menggunakan teknologi tertentu untuk mendukung aktivitas
operasional perusahaannya, selama ini perusahaan hanya
menggunakan alat-alat berat seperti crane hammer dan
excavator dalam aktivitas operasional perusahaannya.
5. Hukum
PT.Seram Tunggal Pratama yang bekerja pada bidang
konstruksi otomatis berhubungan langsung dengan hukum,
karena setiap proyek yang dikerjakan berkaitan dengan
kontrak atau perjanjian-perjanjian kerja yang didalamnya
terdapat unsur hukum. Selama ini menurut informan satu
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
perusahaan tidak mengalami kendala dengan berbagai aturan
hukum yang berlaku karena perusahaan selalu bekerja
dibawah hukum yang berlaku di Indonesia, serta tidak ada
kebijakan hukum tertentu yang mempengaruhi aktivitas
operasional perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis mengenai lingkungan
internal dan eksternal perusahaan maka ditemukan kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman seperti berikut ini:
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan dalam PT.Seram Tunggal Pratama berdasarkan
hasil analisis, adalah :
a) Kondisi keuangan yang stabil
Kondisi keuangan yang stabil merupakan salah satu
kekuatan utama PT.Seram Tunggal Pratama karena dana
yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek dalam
bidang konstruksi tidaklah sedikit sehingga dibutuhkan
kondisi keuangan yang stabil untuk memperlancar aktivitas
proyek yang dikerjakan perusahaan. Kestablian keuangan
perusahaan ini juga dibantu oleh pinjaman dari bank.
b) Memiliki alat berat sendiri
Alat berat memiliki peran penting dalam mengerjakan suatu
proyek karena dapat memudahkan pekerjaan manusia dan
hasilnya juga lebih maksimal. Memiliki alat berat sendiri
menjadi kekuatan dari PT.Seram Tunggal Pramata karena
saat mengerjakan suatu proyek perusahaan tidak perlu lagi
menyewa alat berat dimana biaya sewa tidaklah murah,
sehingga otomatis menghemat biaya pengeluaran perusahaan
saat mengerjakan proyek tersebut.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dalam PT.Seram Tunggal Pratama berdasarkan
hasil analisis, adalah :
b) Kerjasama tim masih belum kompak
Kerjasama tim dalam sebuah perusahaan sangat penting
untuk mencapai hasil yang diinginkan, komunikasi yang
baik dibutuhkan antar karyawan untuk menciptakan
kerjasama tim yang baik. PT.Seram Tunggal Pratama
memiliki kerjasama tim yang masih belum kompak,
miskomunikasi antar karyawan saat bekerja seperti
keterlambatan dalam laporan bahan dasar yang dibutuhkan
untuk suatu proyek menyebabkan waktu untuk
menyelesaikan proyek tersebut menjadi lebih lama dan ini
merugikan perusahaan baik dari segi waktu dalam mengejar
deadline maupun biaya yang harus dikeluarkan per harinya
untuk mengerjakan proyek tersebut akibat kerjasama tim
yang masih belum kompak ini.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang bagi PT.Seram Tunggal Pratama adalah :
b) Memiliki kepercayaan klien (pemerintah)
PT.Seram Tunggal Pratama tidak pernah mengalami
masalah dengan klien (pemerintah) selama bekerja dalam
bidang konstruksi, secara tidak langsung ini membuat
reputasi perusahaan dimata klien (pemerintah) menjadi baik
sehingga mendapatkan kepercayaannya untuk dapat terus
bekerja bersama. Kepercayaaan ini membuat klien
(pemerintah) berani memberikan atau menggunakan jasa
PT.Seram Tunggal Pratama untuk mengerjakan proyekproyek yang tersedia setiap tahunnya.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman bagi PT.Seram Tunggal Pratama adalah :
a) Persaingan yang semakin ketat
Persaingan semakin ketat dikarenakan banyaknya peserta
yang ada untuk mengikuti tender dalam rangka mendapatkan
proyek yang tersedia, dengan ketat mereka menurunkan nilai
anggaran dalam rapat tender untuk mendapatkan proyek
tersebut dan adanya perusahaan dengan grade yang lebih
tinggi dari PT.Seram Tunggal Pratama yang mengikuti rapat
tender ini bisa menjadi ancaman bagi perusahaan untuk
mendapatkan proyek yang tersedia.
b) Kompetitor baru
Kompetitor baru muncul dengan ide-ide tersendirinya dalam
hal bersaing menghadapi perusahaan yang lebih lama
menekuni bidang ini, walaupun pengalamannya masih tidak
sebanyak PT.Seram Tunggal Pratama dan lainnya. Hal ini
secara tidak langsung menjadi ancaman bagi perusahaan
sehingga harus berhati-hati dengan kompetitor baru tersebut.
Dengan hasil analisis SWOT perusahaan diatas,
selanjutnya dapat dibuat dalam bentuk matriks untuk
menemukan analisis strategi yang diperlukan perusahaan
untuk dapat terus bertahan dalam bidang yang dikerjakan.
Dari penyusunan strategi pada matriks SWOT pada
tabel dihasilkan beberapa alternatif strategi antara lain:
a) Strategi SO (stregths-opportunities)
Strategi strengths dan opportunities perusahaan adalah
mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap memiliki
kondisi keuangan yang stabil dan kepemilikian alat berat
dengan peluang tetap menjaga kepercayaan klien
(pemerintah). Strategi yang harus dilakukan untuk
mempertahankan hal tersebut adalah :
1. Untuk
mempertahankan
kondisi
keuangan
perusahaan agar tetap stabil adalah dengan cara
perusahaan harus analisis struktur biaya perusahaan
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
dengan baik sehingga dapat mengetahui upaya apa
yang harus dimaksimalkan dan diminimalkan
dengan kondisi keuangan perusahaan. Biaya yang
harus dimaksimalkan perusahaan adalah biaya
akomodasi untuk karyawan yang mengerjakan
suatu proyek agar dapat diselesaikan dengan cepat
dan baik, karena jika pengerjaan proyek tersebut
molor maka akan membutuhkan biaya lainnya
seperti upah karyawan per harinya. Secara langsung
perusahaan tidak dapat meminimalkan biaya yang
harus dikeluarkan untuk mengerjakan suatu proyek,
karena dapat menurunkan kualitas proyeknya dan
kinerja karyawan.
2. Untuk mempertahankan kepemilikan alat berat
perusahaan harus rajin untuk maintenance sehingga
kondisi alat berat tetap baik dan siap dipakai
kapanpun untuk mengerjakan proyek-proyek yang
diberikan.
3. Untuk tetap menjaga kepercayaan klien (pemerintah)
perusahaan harus tetap bekerja dengan jujur dan
menghasilkan
kerja
yang
terbaik
dalam
mengerjakan proyek yang diberikan, sehingga
dapat tetap dipercaya oleh klien (pemerintah) dan
dapat bekerjasama lagi dengan baik dikedepan
harinya.
b) Strategi WO (weakness-opportunities)
Strategi weakness dan opportunities perusahaan adalah
dengan menutupi kelemahan perusahaan yaitu kerjasama tim
yang masih belum kompak dalam bekerja dengan cara
mempekerjakan seorang sosok pemimpin (mandor) yang
dapat mengatur dan mengawasi karyawan yang bekerja dan
mampu membuat karyawan dapat berkomunikasi dengan
baik sehingga tercipta sebuah kerjasama yang baik untuk
menghasilkan kerja yang terbaik atau memberikan pelatihan
kepada karyawan agar dapat bekerjasama dengan baik.
Terciptanya kerjasama yang baik menghasilkan kerja yang
lebih baik pula sehingga dapat menjaga kepercayaan klien
(pemerintah) untuk tetap memberikan proyek kepada
perusahaan untuk dikerjakan.
c) Strategi ST (strengths-threats)
Strategi strengths dan threats perusahaan adalah mencari
dan mempekerjakan sumberdaya manusia baru yang lebih
berkualitas lagi. Hal ini dilakukan untuk dapat bertahan
dalam persaingan usaha sejenis yang semakin ketat karena
walaupun perusahaan memiliki aset berupa alat berat namun
tidak didampingi dengan sumberdaya manusia yang
berkualitas maka aset tersebut tidak dapat digunakan dengan
maksimal.
d) Strategi WT (weakness-threats)
Strategi weakness dan threats perusahaan adalah dengan
membuat karyawan dapat berkomunikasi dengan baik
sehingga menciptakan kerjasama tim yang baik agar
menghasilkan kerja yang terbaik, dengan cara menghadirkan
seorang mandor baru yang dapat mengatur dan mengawasi
karyawan sehingga dapat bekerjasama dengan baik atau
memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kerjasama.
Hasil kerja yang baik dari kerjasama tim itu membuat
perusahaan dapat mengatasi dan bertahan dalam persaingan
usaha sejenis yang semakin ketat, dari perusahaan lama
maupun pendatang baru.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil analisis dan penelitian yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PT. Seram
Tunggal Pratama memiliki beberapa kekuatan dan
kelemahan pada lingkungan internal serta peluang dan
ancaman pada lingkungan eksternal. Dalam lingungan
internal kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah kondisi
keuangan yang stabil dan perusahaan memiliki alat berat
sendiri, sedangkan kelemahannya adalah kerjasama tim
masih belum kompak antar karyawan saat bekerja. Dalam
lingkungan eksternal peluang yang dimiliki perusahaan
adalah memiliki kepercayaan klien (pemerintah) dan
ancaman yang dimiliki perusahaan adalah persaingan yang
semakin ketat serta competitor baru. Dari hasil penelitian
ditemukan empat strategi bersaing yang dapat digunakan,
antara lain: (a) Strategi SO yaitu mempertahankan kondisi
perusahaan agar tetap memiliki kondisi keuangan yang stabil
dan kepemilikian alat berat dengan peluang tetap menjaga
kepercayaan klien (pemerintah). (b) Strategi WO yaitu fokus
dalam memperbaiki kerjasama tim antar karyawan sehingga
mendapatkan hasil kerja yang maksimal, dan sambil
menjaga kepercayaan klien (pemerintah). (c) Strategi ST
yaitu mempekerjakan sumberdaya manusia baru yang lebih
berkualitas sehingga dapat menghadapi dan bertahan dalam
persaingan usaha yang semakin ketat. (d) Strategi WT yaitu
memperbaiki kerjasama tim antar karyawan sehingga
mendapatkan hasil kerja yang maksimal, sehingga
perusahaan dapat mengatasi dan bertahan dalam persaingan
usaha sejenis yang semakin ketat, dari perusahaan lama
maupun pendatang baru. Strategi bersaing terbaik yang
dapat digunakan oleh PT. Seram Tunggal Pratama adalah
strategi SO.
Saran
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor,
PT. Seram Tunggal Pratama dapat menggunakan teknologi
seperti program visualisasi secara 3D untuk membantu
memvisualisasikan rancangan proyek sehingga pekerjaan
lebih efisien dalam segi waktu dan peningkatan kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ariendi, GT., A. Daryanto, dan B. Sanim. (2015). Strategy
for Increasing Business Competitiveness of Green
Property. International Journal of Innovation and
Scientific Research 19(1), 24-32
Baso T. dan Y. Astuti. (2014). Competitiveness
Development Strategy in Textile Industry Center of
Cigondewah Bandung, Indonesia. International
Journal of Science and Research 6(14), 203-208
Daft, RL. (2010). Management. Ninth Edition. Canada:
Cengage Learning
David. FR. (2011). Strategic management: Concept and
cases. Thirteenth edition. New Jersey: Pearson
Education
Ezar AF. dan R. Indriyani. (2014). Analisis Strategi
Bersaing Pada PT. Gading Sakti Motor. AGORA
2(2), 1-10
AGORA Vol. 5, No. 3, (2017)
Grant,
R.M.
(2011).Contemporary
strategy
analysis.Edinburgh Napier: University
Gupta M., C. Shri, dan A. Agrawal. (2015).Strategy
Formulation for Performance Improvement of Indian
Corrugated Industry: An Application of SWOT
Analysis and QSPM Matrix. Journal of Applied
Packaging Research 7(3), 60-75
Hancock, B., E. Ockleford, dan K. Windridge. (2009). An
Introduction to Qualitative Research. Nottingham:
University of Nottingham
Ihsan M. dan H. Wandebori. (2015). Strategic Management
For Retaurant Business (Case Study: Kedai Papa
Liem). Journal of business and management 4(2),
130-145
Lindawati, T., B. Christiananta, dan L. Elitan. (2014). et al.
(2014) dengan judul: “Determining Basis for The
Position of Competitive Advantage and The Choice
of Strategic Alternatives in Widya Mandala catholoc
University of Surabaya. Academic Research
International 5(1), 120-129
Osita, IC., I. Onyebuchi, dan N. Justina. (2014).
Organization’s stability and productivity: the role of
SWOT analysis an acronym for strength, weakness,
opportunities and threat. International Journal of
Innovative and Applied Research 2(9), 23- 3
Ritson, N. (2013). Strategic management. 2nd Edition.
Bookboon.com
Saunders, M., P. Lewis, dan A. Thornhill. (2009). Research
methods for business students. 5th ed. England:
Prentice Hall Inc.
Tandy L. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Jasa
Pada salon Megah di Sidoarjo. AGORA 3(1), 379384
Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar : Dengan
Pemasaran Efekt if dan Profitabel, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis, Gramedia Pusat Utama, Jakarta.
Michael E. Porter, “Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan
mempertahankan kinerja unggul”, Binarupa Aksara, 1994.
Hal 1
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Download