AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) ANALISIS STATEGI BERSAING PADA PT. SERAM TUNGGAL PRATAMA Gibson Thomas Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak - PT. Seram Tunggal Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi bersaing yang terbaik bagi perusahaan dengan mendeskripsikan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskritif, yaitu menggunakan teknik pengumpulan data primer berupa wawancara kepada beberapa informan perusahaan dan data sekunder yang berupa studi dokumen. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi bersaing yang terbaik bagi perusahaan adalah strategi SO (strengths-opportunities), yaitu mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap memiliki kondisi keuangan yang stabil dan kepemilikian alat berat dengan peluang tetap menjaga kepercayaan klien. Kata kunci: Strategi Infrastruktur Bersaing, Kontraktor, Konstruksi, I. PENDAHULUAN Pembangunan di kota Ambon sendiri sekarang ini sedang pesat, hampir pada semua jenis pembangunan seperti pembangunan jembatan, gedung, rumah, pelebaran jalan raya, irigasi, tempat wisata, dan lain-lain. Pembangunan pesat di kota Ambon ini merupakan perwujudan dari persaingan perusahaan-perusahaan dalam bidang kontraktor yang mengerjakan pembangunan di kota Ambon dan sekitarnya. Menurut data BPS (Badan Statistik Pusat) dari BI (Bank Indonesia), pertumbuhan dalam bidang kontraktor di kota Ambon dan sekitarnya pada tahun 2011 sebesar 9,08%, tahun 2012 sebesar 7,56%, tahun 2013 sebesar 7,74%, tahun 2014 sebesar 7,31%, dan tahun 2015 sebesar 5,53%. Namun dengan adanya persaingan antara perusahaanperusahaan kontraktor lainnya membuat PT. Seram Tunggal Pratama harus memiliki suatu strategi yang dapat membuatnya unggul dalam bersaing dengan perusahaanperusahaan kontraktor lainnya di kota Ambon. Ini dilakukan guna agar PT. Seram Tunggal Pratama dapat bertahan, dan terus berkembang dalam persaingan yang terjadi di kota Ambon ini. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi bersaing yang dapat membuat PT. Seram Tunggal Pratama unggul dibandingkan perusahaan-perusahaan kontraktor lainnya. Selain pesaing-pesaing yang sudah ada sekarang ini faktor ancaman lainnya adalah dengan munculnya pesaing-pesaing baru yang membuat peluang kerja ini semakin ketat dan sulit, sehingga PT. Seram Tunggal Pratama membutuhkan strategi bersaing yang dapat membuatnya unggul dan terus mengembangkan strategi bersaing itu agar dapat mempertahankan eksistensinya dalam bidang kontraktor di kota Ambon. Dapat dikatakan strategi bersaing adalah penentu sukses atau gagalnya suatu perusahaan. Perusahaan yang menerapkan strategi bersaing yang tepat dan efektif dapat membantu perusahaan tersebut untuk memenangkan persaingan yang dihadapinya, karena di dalam strategi bersaing yang tepat memberikan keunggulan-keunggulan yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam bersaing. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat menerapkan strategi bersaing yang tepat dan efektif dapat menyebabkan kegagalan perusahaan tersebut dalam persaingan yang dihadapinya karena tidak dapat memanfaatkan keunggulankeunggulan yang dimilikinya untuk bersaing dengan pesaing-pesaingnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana PT. Seram Tunggal Pratama menggunakan strategi bersaingannya dengan cara terbaik sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi bersaing yang terbaik untuk digunakan PT. Seram Tunggal Pratama agar dapat bersaing dengan perusahaan kontraktor lainnya di Ambon ? Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah: Menganalisa dan menyusun strategi bersaing yang terbaik untuk PT. Seram Tunggal Pratama agar dapat bersaing dengan perusahaan kontraktor lainnya di Ambon. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. (Rangkuti, 2004:4). Strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang (Fred R.David, 2011). Wheelen dan Hunger (2012) yang dikutip oleh Ihsan dan Wandebori (2015, p. 133) menjelaskan bahwa komponen dari analisis lingkungan internal meliputi lingkungan fisik (tangible) dan non fisik (itangible). Lingkungan tangibles meliputi: bangunan, mesin, peralatan dan aset lainnya yang berbentuk fisik sedangkan itangibles diantaranya: sinergi dalam organisasi, iklim kerja. Pengukuran terhadap lingkungan internal perusahaan tersebut didasarkan pada: kapabilitas (capabilities) dan keunggulan utama (core competence). 1. Kapabilitas (capabilities) Jumlah sumberdaya yang dipekerjakan oleh perusahaan sesuai dengan tuntutan untuk pencapaian AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) tujuan yang telah ditetapkan. Jika kapabilitas sumberdaya yang dipekerjakan mendukung pencapaian tujuan perusahaan berarti perusahaan memiliki kekuatan dari sumberdaya internal. 2. Keunggulan utama (core competence) Keunggulan kompetensi ini mengarah pada integrasi lintas fungsi dalam organisasi (cross‐ functional integration) dan koordinasi kapabilitas dalam organisasi (coordination of capabilities). Kemampuan melakukan integrasi lintas fungsi akan mampu meningkatkan kinerja secara keseluruhan operasional perusahaan dan koordinasi kapabilitas akan mampu menyatukan kekuatan masingmasing bagian sehingga tercipta keunggulan. Komponen dari lingkungan eksternal perusahaan secara umum dinyatakan oleh Wheelen dan Hunger (2012) yang dikutip oleh Ihsan dan Wandebori (2015, p. 132), yaitu: sosial demografi, politik, ekonomi, tehnologi, dan hukum. 1. Sosial demografi Lingkungan sosial demografi adalah lingkungan masyarakat didasarkan pada perilaku sosial dalam masyarakat. Perilaku masyarakat tersebut mempengaruhi kebijakan perusahaan karena perusahaan selalu menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan sosial. Lingkungan demografis menjelaskan mengenai struktur demografis di masyarakat, misalnya kelompok usia, pekerjaan, pendapatan dan lainnya. Penyesuaian terhadap lingkungan demografis tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan karena perusahaan bisa memprioritas pasar yang akan dilayani. 2. Politik Kondisi politik menentukan terhadap operasional perusahaan karena politik berpengaruh terhadap gejolak sosial di masyarakat. Lingkungan politik yang kondusif mk perusahaan bisa secara optimal menjalankan aktivitas operasional. 3. Ekonomi Lingkungan ekonomi mencakup banyak hal, diantaranya adalah tingat pendapatan masyarakat. Naik turunnya tingkat pendapatan mempengaruhi kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Demikian hanya dengan lingkungan ekonomi yang lainnya, seperti pertukaran mata uang, tingkat bunga bank, dan lainnya juga ikut memperhatikan kebijakan perusahaan. 4. Teknologi Perkembangan lingkungan teknologi mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Seperti halnya perkembangan teknologi komunikasi seperti media online memungkinkan perusahaan untuk melakukan promosi melalui media online. 5. Hukum Hukum berisikan kebijakan pemerintah untuk mengatur entitas ekonomi termasuk perusahaan, sehingga semua kbiajakan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku. Hasil dari analisis kondisi internal dan eksternal perusahaan dapat mengindetifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat digunakan untuk masukan analisis SWOT. Daft (2010) menjelaskan pengertian SWOT dengan pernyataan: “Analysis of the strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) that affect organizational performance” (p. 192). SWOT dalam pendapat ini dinyatakan sebuah analisis yang mendasarkan pada kekuatan-kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Kekuatan dijelaskan bersaing karakteristik yang sifatnya positif dari lingkungan internal perusahaan yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan dan kelemahan (weakness) adalah kondisi sebaliknya yaitu karakteristik lingkungan internal yang sifatnya tidak mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Peluang dinyatakan sebagai karakteristik lingkungan eksternal yang sifatnya mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan dan ancaman (treath) adalah kondisi sebaliknya yaitu karakteristik lingkungan eksternal yang nenghambat pencapaian tujuan perusahaan. Analisis SWOT dapat dibuat dalam bentuk matrik yang menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut: Matrik SWOT mempertemukan antara empat bagian (kuadran) yaitu: strength, wekness, opportunities, dan treath. Masing-masing kuadran tersebut bisa dibuat pertemuan matrik yang menghasilkan sebuah strategi. Pilihan-pilihan strategi didasarkan pada temuan-temuan dari strength, wekness, opportunities, dan treath. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sebagaimana pendapat Hancock, et al. (2009) tentang penelitian kualitatif: “focuses on description and interpretation and might lead to development of new concepts or theory, or to an evaluation of an organisational process” (p. 6). Pendapat ini mengungkapkan bahwa jenis penelitian bisa dikategorikan sebuah penelitian kualitatif jika dalam penelitian ini fokusnya adalah mendeskripsikan dan mengintepretasikan, dan mungkin mengembangkan sebuah konsep teori baru atau sebagai evaluasi proses organisasional. Penelitian ini mengarah pada evaluasi proses AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) organisasi khususnya melakukan evaluasi proses penerapan strategi sehingga PT. Seram Tunggal Pratama dapat bersaing dengan perusahaan kontraktor lainnya di Ambon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Menurut Saunders, et al. (2009): “Such ‘interviewing’ as does take place is likely to be informal discussion. It will be part of the overall approach of asking questions that should be adopted in this research method” (p. 296). Wawancara digambarkan seperti diskusi secara informal dan diajukan sejumlah pertanyaan kepada informan untuk bisa mendapatkan sejumlah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Desain wawancara yang dilakukan mengadopsi pendapat Robson (2002): “first, to informants to clarify the situations you have observed and, second, to yourself to clarify the situation and the accounts given of the situation” (p. 296). Dalam wawancara yang dilakukan, informan diminta untuk mengambarkan kondisi lingkungan internal perusahaan yang akan dilakukan observasi setalah itu, peneliti juga menungkapkan gambaran informasi yang diterima untuk meanayakan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Saunders, et al. (2009, p. 297) menjelaskan bahwa teknik analisis data dalam penelitian kualitatif yang berbasis wawancara dilakukan dengan mendokumentasikan hasil wawancara dan memberikan tanda (note) pada informasiinformasi penting yang bisa ditampilkan dalam penelitian. Untuk itu, langkah terinci dari teknik analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyajian data secara penuh (data asli) hasil wawancara Data disajikan dalam bentuk narasi hasil wawancara sesuai dengan panduan wawancara. 2. Memilih data-data yang relevan dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian Data-data dari hasil wawancara belum tentu relavan dengan informasi utama yang dibutuhkan karena dalam wawancara juga terdapat sejumlah tambahan data pendukung dari informasi penelitian. Untuk itu, perlu dipilih data-data yang relevan. 3. Memberikan catatan (note) pada informasi penting dfari hasil wawancara Setiap informasi penting yang didapatkan dai hasil wawancara diberikan tanda sebagai kata kunci. 4. Melakukan tabulasi kata kunci dari temuan data Semua kata kunci yang ditemukan dari dat ditabulsikan untuk mempermudah analisis. 5. Mendekripsikan temuan-temuan data penelitian. Menjelaskan temuan-temuan hasil penelitian sesuai dengan tjuan penelitian yang ditetapkan. . III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT. Seram Tunggal Pratama didirikan pada tahun 2006 oleh Hendra Wibisono. PT. Seram Tunggal Pratama ini beralamat di jalan Tulukabessy no.25, Ambon. Perusahaan ini pada awalnya bergerak dalam bidang kontraktor, leveransir (agen, distributor, pemasok, penyalur), dan perdagangan umum. Bidang kontraktor yang dijalankan oleh perusahaan ini hanya mengerjakan proyek-proyek dari pemerintah seperti membangun jembatan, pelebaran jalan raya, tempat wisata, dan lain-lain. Seiring dengan berjalannya waktu, Hendra merasa bidang leveransir dan perdagangan umum yang dijalankannya memiliki peluang yang lebih kecil jika dibadingkan dengan bidang kontraktor pada saat itu. Peluang yang lebih tinggi pada bidang kontraktor karena kota Ambon sedang dalam perkembangan pembangunan saat itu membuat Hendra beralih dan lebih fokus dalam bidang kontraktor dibandingkan dengan leveransir dan perdagangan umum yang sudah dijalankannya beberapa waktu sebelumnya. Sampai saat ini, Hendra tetap berfokus dalam bidang kontraktor dan ternyata lebih menguntungkan bagi perusahaannya dibandingkan dengan bidang leveransir (agen, distributor, pemasok, penyalur) dan perdagangan umum. Sehingga Hendra tidak lagi menjalankan pekerjaannya dalam bidang leveransir dan perdagangan umum, hanya dalam bidang kontraktor saja. Omzet per tahun yang dimiliki perusahaan saat bekerja dalam bidang kontraktor ini adalah kurang lebih 20 milyar rupiah. Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan kurang lebih 100 orang karyawan dilapangan untuk pengerjaan proyek dan 8 orang di kantor. Visi Perusahaan adalah: Menjadi perusahaan konstruksi terbaik di Ambon dan sekitarnya. Misi Perusahaan adalah: Memberikan hasil pembangunan yang memuaskan masyarakat kota Ambon. Mengenai hasil analisis mengenai lingkungan internal perusahaan yang meliputi sumberdaya keuangan, sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, dan iklim kerja adalah sebagai berikut: 1. Sumbedaya Keuangan Sumberdaya keuangan atau yang dapat dikatakan sebagai modal yang dimiliki oleh PT.Seram Tunggal Pratama sesuai dengan keterangan informan satu yang merupakan direktur sekaligus pemiliki perusahaan selama ini stabil atau baikbaik saja didukung oleh informan tiga yang merupakan staff administrasi yang mengatakan bahwa kondisi sumberdaya keuangan perusahaan sejauh ini lancer (pengeluaran dengan pemasukan seimbang). Perusahaan harus memiliki sumberdaya keuangan atau modal yang baik sehingga dapat mendukung kebijakan operasional perusahaan karena menurut direktur jika kondisi sumberdaya keuangan baik maka dapat memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih menunjang kepada karyawan perusahaan seperti mobil daripada motor untuk lebih mendukung kebijakan operasional perusahaan. PT.Seram Tunggal Pratama juga mendapat sumberdaya keuangan atau modal dari pinjaman bank, walaupun tidak mudah untuk mendapatkan pinjaman ini karena membutuhkan beberapa tahapan yang ketat dari pihak bank. 2. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia atau karyawan yang dimiliki oleh PT.Seram Tunggal Pratama sesuai dengan keterangan informan satu pada jumlah yang mencukupi, hal ini didukung oleh informan dua yang merupakan manajer operasional yang juga mengatakan bahwa jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan mencukupi. Keahlian atau skill yang dimiliki oleh karyawan perusahaan rata-rata baik atau AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) bagus sehingga ini sangat mendukung kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan keterangan oleh informan satu dan dua. PT.Seram Tunggal Pratama tidak sembarangan untuk menerima atau mempekerjakan karyawan, sesuai dengan keterangan informan satu bahwa perusahaan membutuhkan tiga kriteria dasar yang harus dimiliki oleh karyawan yang ingin bekerja di perusahaan ini, yaitu : (1) karyawan harus memiliki keahlian atau skill yang sesuai dengan bidang yang dikerjakannya, (2) karyawan harus memiliki integritas yang tinggi serta jujur dan disiplin, (3) karyawan harus mampu menghadapi tekanan yang biasa terjadi di perusahaan. 3. Sumberdaya fisik PT.Seram Tunggal Pratama tentunya memiliki sumberdaya fisik seperti bangunan, mesin, serta peralatan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan. Bergerak di bidang konstruksi tentu saja mengharuskan perusahaan untuk memiliki mesin-mesin, dan alat berat untuk mengerjakan proyeknya seperti crane hammer dan excavator. Kondisi sumberdaya fisik yang dimiliki perusahaan seperti fasilitas-fasilitas operasional berupa kendaraan, mesin, alat berat, serta peralatan-peralatan lainnya semua dalam kondisi yang layak dan siap untuk digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek sesuai dengan keterangan dari informan dua yang merupakan manajer operasional mengatakan demikian. PT.Seram Tunggal Pratama tentunya juga menyediakan peralatan-peralatan keselamatan untuk semua karyawannya seperti helm, sepatu safety, dan rompi proyek karena perusahaan sangat mengutamakan keselamatan karyawan saat bekerja di lokasi proyek. Sumberdaya fisik lainnya yang dimiliki perusahaan adalah kantor serta gudang untuk menyimpan semua fasilitas operasional perusahaan yang salah satunya adalah alat berat. 4. Iklim Kerja Kerjasama karyawan yang bekerja di PT.Seram Tunggal Pratama dapat dikatakan tidak terlalu baik atau karyawan kurang mampu untuk bekerjasama dalam mengerjakan sebuah proyek padahal hubungan antar karyawan maupun karyawan dengan pemimpin selama ini baik, sehingga membutuhkan komunikasi yang lebih baik antar karyawan serta dibutuhkan juga peran penting seorang pemimpin untuk membantu karyawannya dan menjaga stabilitas kinerja perusahaan sesuai dengan keterangan dari informan satu yang merupakan direktur perusahaan. Iklim kerja dalam lingkungan PT.Seram Tunggal Pratama dapat dikatakan nyaman dikarenakan fasilitas perusahaan yang memadai serta berlokasi dipusat kota, karyawan juga merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya karena selama ini belum ada laporan perselisihan antar karyawan diperusahaan sesuai dengan keterangan dari informan satu. Gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT.Seram Tunggal Pratama adalah demokratis, yaitu dimana pemimpin melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan-keputusan kecuali untuk sesuatu yang penting, tetapi sebisa mungkin pemimpin akan berusaha untuk mendapatkan ide dan masukan dari para karyawannya. Gaya kepemimpinan yang seperti ini dapat memotivasi kerja karyawan karena dengan melibatkan mereka, karyawan lebih merasa dihargai dan respek. Selanjutnya hasil analisis mengenai lingkungan eksternal perusahaan yang meliputi sosial demografi, politik, ekonomi, teknologi, dan hukum adalah sebagai berikut: 1. Sosial Demografi Gambaran untuk kondisi sosial masyarakat khususnya yang disekitar perusahaan selama ini baik-baik saja menurut keterangan dari informan satu. Perusahaan diterima oleh masyarakat yang berada disekitarnya dengan baik dan tidak terdapat gejala-gejala perubahan perilaku sosial dalam masyarakatnya. Kondisi seperti ini secara tidak langsung mendukung aktivitas operasional perusahaan untuk bekerja karena jika masyarkat disekitar perusahaan merasa terganggu dengan aktivitas perusahaan, maka akan terjadi protes yang dapat menganggu atau menghambat aktivitas operasional perusahaan. 2. Politik Bekerja pada bagian konstruksi membuat PT.Seram Tunggal Pratama bersentuhan langsung dengan dunia politik, sehingga stabilitas politik yang ada secara tidak langsung berpengaruh pada aktivitas operasional perusahaan. Politik yang lebih berpengaruh pada aktivitas operasional perusahaan menurut keterangan informan satu yaitu politik yang ada di daerah Ambon dan sekitarnya daripada politik secara nasional, selama ini juga menurut informan satu tidak ada gejala-gejala akan perubahan peta politik nasional. Sehingga jika stabilitas politik di daerah Ambon dan sekitarnya sedang kacau atau tidak baik maka akan dapat berdampak buruk juga pada aktivitas opersaional perusahaan. 3. Ekonomi PT.Seram Tunggal Pratama bekerja pada bagian konstruksi yang mendapat atau menerima proyek langsung dari pemerintah kota Ambon bukan swasta, sehingga kondisi ekonomi yang dimiliki pemerintah terutama di daerah Ambon sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Kondisi ekonomi yang baik secara tidak langsung membuat pemerintah akan menyediakan banyak proyek yang dapat dikerjakan oleh para kontraktor di kota Ambon, sebaliknya jika kondisi ekonomi sedang buruk maka proyek yang disediakan tidak banyak atau terbatas dan ini membuat para kontraktor harus bersaing lebih keras untuk mendapatkan proyek tersebut. Selain kondisi ekonomi, suku bunga bank juga turut mempengaruhi opersaional PT.Seram Tunggal Pratama karena bank dijadikan perusahaan sebagai lembaga keuangan, seperti pinjaman dari bank sehingga jika ada kenaikan pada suku bunga bank maka akan memberatkan perusahaan juga. 4. Teknologi Teknologi saat ini sangat membantu untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam bidang apapun, karena teknologi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien terutama dalam segi waktu, sumberdaya, dan biaya. PT.Seram Tunggal Pratama menurut informan satu tidak menggunakan teknologi tertentu untuk mendukung aktivitas operasional perusahaannya, selama ini perusahaan hanya menggunakan alat-alat berat seperti crane hammer dan excavator dalam aktivitas operasional perusahaannya. 5. Hukum PT.Seram Tunggal Pratama yang bekerja pada bidang konstruksi otomatis berhubungan langsung dengan hukum, karena setiap proyek yang dikerjakan berkaitan dengan kontrak atau perjanjian-perjanjian kerja yang didalamnya terdapat unsur hukum. Selama ini menurut informan satu AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) perusahaan tidak mengalami kendala dengan berbagai aturan hukum yang berlaku karena perusahaan selalu bekerja dibawah hukum yang berlaku di Indonesia, serta tidak ada kebijakan hukum tertentu yang mempengaruhi aktivitas operasional perusahaan. Berdasarkan hasil analisis mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan maka ditemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman seperti berikut ini: 1. Strength (Kekuatan) Kekuatan dalam PT.Seram Tunggal Pratama berdasarkan hasil analisis, adalah : a) Kondisi keuangan yang stabil Kondisi keuangan yang stabil merupakan salah satu kekuatan utama PT.Seram Tunggal Pratama karena dana yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek dalam bidang konstruksi tidaklah sedikit sehingga dibutuhkan kondisi keuangan yang stabil untuk memperlancar aktivitas proyek yang dikerjakan perusahaan. Kestablian keuangan perusahaan ini juga dibantu oleh pinjaman dari bank. b) Memiliki alat berat sendiri Alat berat memiliki peran penting dalam mengerjakan suatu proyek karena dapat memudahkan pekerjaan manusia dan hasilnya juga lebih maksimal. Memiliki alat berat sendiri menjadi kekuatan dari PT.Seram Tunggal Pramata karena saat mengerjakan suatu proyek perusahaan tidak perlu lagi menyewa alat berat dimana biaya sewa tidaklah murah, sehingga otomatis menghemat biaya pengeluaran perusahaan saat mengerjakan proyek tersebut. 2. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dalam PT.Seram Tunggal Pratama berdasarkan hasil analisis, adalah : b) Kerjasama tim masih belum kompak Kerjasama tim dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan, komunikasi yang baik dibutuhkan antar karyawan untuk menciptakan kerjasama tim yang baik. PT.Seram Tunggal Pratama memiliki kerjasama tim yang masih belum kompak, miskomunikasi antar karyawan saat bekerja seperti keterlambatan dalam laporan bahan dasar yang dibutuhkan untuk suatu proyek menyebabkan waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut menjadi lebih lama dan ini merugikan perusahaan baik dari segi waktu dalam mengejar deadline maupun biaya yang harus dikeluarkan per harinya untuk mengerjakan proyek tersebut akibat kerjasama tim yang masih belum kompak ini. 3. Opportunities (Peluang) Peluang bagi PT.Seram Tunggal Pratama adalah : b) Memiliki kepercayaan klien (pemerintah) PT.Seram Tunggal Pratama tidak pernah mengalami masalah dengan klien (pemerintah) selama bekerja dalam bidang konstruksi, secara tidak langsung ini membuat reputasi perusahaan dimata klien (pemerintah) menjadi baik sehingga mendapatkan kepercayaannya untuk dapat terus bekerja bersama. Kepercayaaan ini membuat klien (pemerintah) berani memberikan atau menggunakan jasa PT.Seram Tunggal Pratama untuk mengerjakan proyekproyek yang tersedia setiap tahunnya. 4. Threat (Ancaman) Ancaman bagi PT.Seram Tunggal Pratama adalah : a) Persaingan yang semakin ketat Persaingan semakin ketat dikarenakan banyaknya peserta yang ada untuk mengikuti tender dalam rangka mendapatkan proyek yang tersedia, dengan ketat mereka menurunkan nilai anggaran dalam rapat tender untuk mendapatkan proyek tersebut dan adanya perusahaan dengan grade yang lebih tinggi dari PT.Seram Tunggal Pratama yang mengikuti rapat tender ini bisa menjadi ancaman bagi perusahaan untuk mendapatkan proyek yang tersedia. b) Kompetitor baru Kompetitor baru muncul dengan ide-ide tersendirinya dalam hal bersaing menghadapi perusahaan yang lebih lama menekuni bidang ini, walaupun pengalamannya masih tidak sebanyak PT.Seram Tunggal Pratama dan lainnya. Hal ini secara tidak langsung menjadi ancaman bagi perusahaan sehingga harus berhati-hati dengan kompetitor baru tersebut. Dengan hasil analisis SWOT perusahaan diatas, selanjutnya dapat dibuat dalam bentuk matriks untuk menemukan analisis strategi yang diperlukan perusahaan untuk dapat terus bertahan dalam bidang yang dikerjakan. Dari penyusunan strategi pada matriks SWOT pada tabel dihasilkan beberapa alternatif strategi antara lain: a) Strategi SO (stregths-opportunities) Strategi strengths dan opportunities perusahaan adalah mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap memiliki kondisi keuangan yang stabil dan kepemilikian alat berat dengan peluang tetap menjaga kepercayaan klien (pemerintah). Strategi yang harus dilakukan untuk mempertahankan hal tersebut adalah : 1. Untuk mempertahankan kondisi keuangan perusahaan agar tetap stabil adalah dengan cara perusahaan harus analisis struktur biaya perusahaan AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) dengan baik sehingga dapat mengetahui upaya apa yang harus dimaksimalkan dan diminimalkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Biaya yang harus dimaksimalkan perusahaan adalah biaya akomodasi untuk karyawan yang mengerjakan suatu proyek agar dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, karena jika pengerjaan proyek tersebut molor maka akan membutuhkan biaya lainnya seperti upah karyawan per harinya. Secara langsung perusahaan tidak dapat meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengerjakan suatu proyek, karena dapat menurunkan kualitas proyeknya dan kinerja karyawan. 2. Untuk mempertahankan kepemilikan alat berat perusahaan harus rajin untuk maintenance sehingga kondisi alat berat tetap baik dan siap dipakai kapanpun untuk mengerjakan proyek-proyek yang diberikan. 3. Untuk tetap menjaga kepercayaan klien (pemerintah) perusahaan harus tetap bekerja dengan jujur dan menghasilkan kerja yang terbaik dalam mengerjakan proyek yang diberikan, sehingga dapat tetap dipercaya oleh klien (pemerintah) dan dapat bekerjasama lagi dengan baik dikedepan harinya. b) Strategi WO (weakness-opportunities) Strategi weakness dan opportunities perusahaan adalah dengan menutupi kelemahan perusahaan yaitu kerjasama tim yang masih belum kompak dalam bekerja dengan cara mempekerjakan seorang sosok pemimpin (mandor) yang dapat mengatur dan mengawasi karyawan yang bekerja dan mampu membuat karyawan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tercipta sebuah kerjasama yang baik untuk menghasilkan kerja yang terbaik atau memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat bekerjasama dengan baik. Terciptanya kerjasama yang baik menghasilkan kerja yang lebih baik pula sehingga dapat menjaga kepercayaan klien (pemerintah) untuk tetap memberikan proyek kepada perusahaan untuk dikerjakan. c) Strategi ST (strengths-threats) Strategi strengths dan threats perusahaan adalah mencari dan mempekerjakan sumberdaya manusia baru yang lebih berkualitas lagi. Hal ini dilakukan untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha sejenis yang semakin ketat karena walaupun perusahaan memiliki aset berupa alat berat namun tidak didampingi dengan sumberdaya manusia yang berkualitas maka aset tersebut tidak dapat digunakan dengan maksimal. d) Strategi WT (weakness-threats) Strategi weakness dan threats perusahaan adalah dengan membuat karyawan dapat berkomunikasi dengan baik sehingga menciptakan kerjasama tim yang baik agar menghasilkan kerja yang terbaik, dengan cara menghadirkan seorang mandor baru yang dapat mengatur dan mengawasi karyawan sehingga dapat bekerjasama dengan baik atau memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kerjasama. Hasil kerja yang baik dari kerjasama tim itu membuat perusahaan dapat mengatasi dan bertahan dalam persaingan usaha sejenis yang semakin ketat, dari perusahaan lama maupun pendatang baru. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Kesimpulan Berdasarkan data dari hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PT. Seram Tunggal Pratama memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal serta peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal. Dalam lingungan internal kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah kondisi keuangan yang stabil dan perusahaan memiliki alat berat sendiri, sedangkan kelemahannya adalah kerjasama tim masih belum kompak antar karyawan saat bekerja. Dalam lingkungan eksternal peluang yang dimiliki perusahaan adalah memiliki kepercayaan klien (pemerintah) dan ancaman yang dimiliki perusahaan adalah persaingan yang semakin ketat serta competitor baru. Dari hasil penelitian ditemukan empat strategi bersaing yang dapat digunakan, antara lain: (a) Strategi SO yaitu mempertahankan kondisi perusahaan agar tetap memiliki kondisi keuangan yang stabil dan kepemilikian alat berat dengan peluang tetap menjaga kepercayaan klien (pemerintah). (b) Strategi WO yaitu fokus dalam memperbaiki kerjasama tim antar karyawan sehingga mendapatkan hasil kerja yang maksimal, dan sambil menjaga kepercayaan klien (pemerintah). (c) Strategi ST yaitu mempekerjakan sumberdaya manusia baru yang lebih berkualitas sehingga dapat menghadapi dan bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. (d) Strategi WT yaitu memperbaiki kerjasama tim antar karyawan sehingga mendapatkan hasil kerja yang maksimal, sehingga perusahaan dapat mengatasi dan bertahan dalam persaingan usaha sejenis yang semakin ketat, dari perusahaan lama maupun pendatang baru. Strategi bersaing terbaik yang dapat digunakan oleh PT. Seram Tunggal Pratama adalah strategi SO. Saran Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor, PT. Seram Tunggal Pratama dapat menggunakan teknologi seperti program visualisasi secara 3D untuk membantu memvisualisasikan rancangan proyek sehingga pekerjaan lebih efisien dalam segi waktu dan peningkatan kualitas. DAFTAR PUSTAKA Ariendi, GT., A. Daryanto, dan B. Sanim. (2015). Strategy for Increasing Business Competitiveness of Green Property. International Journal of Innovation and Scientific Research 19(1), 24-32 Baso T. dan Y. Astuti. (2014). Competitiveness Development Strategy in Textile Industry Center of Cigondewah Bandung, Indonesia. International Journal of Science and Research 6(14), 203-208 Daft, RL. (2010). Management. Ninth Edition. Canada: Cengage Learning David. FR. (2011). Strategic management: Concept and cases. Thirteenth edition. New Jersey: Pearson Education Ezar AF. dan R. Indriyani. (2014). Analisis Strategi Bersaing Pada PT. Gading Sakti Motor. AGORA 2(2), 1-10 AGORA Vol. 5, No. 3, (2017) Grant, R.M. (2011).Contemporary strategy analysis.Edinburgh Napier: University Gupta M., C. Shri, dan A. Agrawal. (2015).Strategy Formulation for Performance Improvement of Indian Corrugated Industry: An Application of SWOT Analysis and QSPM Matrix. Journal of Applied Packaging Research 7(3), 60-75 Hancock, B., E. Ockleford, dan K. Windridge. (2009). An Introduction to Qualitative Research. Nottingham: University of Nottingham Ihsan M. dan H. Wandebori. (2015). Strategic Management For Retaurant Business (Case Study: Kedai Papa Liem). Journal of business and management 4(2), 130-145 Lindawati, T., B. Christiananta, dan L. Elitan. (2014). et al. (2014) dengan judul: “Determining Basis for The Position of Competitive Advantage and The Choice of Strategic Alternatives in Widya Mandala catholoc University of Surabaya. Academic Research International 5(1), 120-129 Osita, IC., I. Onyebuchi, dan N. Justina. (2014). Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research 2(9), 23- 3 Ritson, N. (2013). Strategic management. 2nd Edition. Bookboon.com Saunders, M., P. Lewis, dan A. Thornhill. (2009). Research methods for business students. 5th ed. England: Prentice Hall Inc. Tandy L. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Usaha Jasa Pada salon Megah di Sidoarjo. AGORA 3(1), 379384 Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar : Dengan Pemasaran Efekt if dan Profitabel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia Pusat Utama, Jakarta. Michael E. Porter, “Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan mempertahankan kinerja unggul”, Binarupa Aksara, 1994. Hal 1 Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga