2015 LAPORAN TAHUNAN Annual Report Looking Ahead with Confidence Memandang ke depan dengan penuh Keyakinan Looking Ahead Di tengah kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan yang melanda seluruh dunia, kami mampu mempertahankan pandangan yang optimis. Dengan puluhan tahun pengalaman yang solid dan keahlian untuk memberikan solusi dalam setiap keadaan, kami telah menyesuaikan strategi kami dan terus maju dengan penuh kehati-hatian ke depan untuk mengatasi semua tantangan. Itu sebabnya kami dapat melihat ke masa depan dengan penuh percaya diri. Despite the unfavorable economic condition that swept across the globe, we are able to maintain an optimistic outlook. We have decades of solid experience and the expertise needed to provide solutions in any given time. We have adjusted our strategy and move cautiously forward to cope with all the challenges. Therefore we can always look ahead Visi. Vision Misi. Mission Menjadi pilihan utama penyedia layanan wisata. Kami berkomitmen untuk menyediakan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan, menggunakan teknologi terkini, keahlian dan pelayanan sepenuh hati To be the premier travel care provider of choice. We are committed to provide the highest level of care and service to our customers using the latest technology and expertise and delivering it from our heart. Daftar Isi Table of Content 4. Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 5. Informasi Mengenai Saham Information Concerning Shares 8. Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners 12. Laporan Direksi Director’s Report 18. Sekilas Perusahaan About the Company 21. 22. Struktur Perusahaan Company Structure Struktur Organisasi Organization Structure 24. Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile 26. Profil Direksi Director’s Profile 28. Aktifitas Penting 2015 Important Activities 2015 29. Prestasi & Penghargaan Awards & Achievements 32. Analisa dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management’s Discussion 42. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 46. Tur Bayu Buana ke Mancanegara Over the World Tour of Bayu Buana 47. Daftar Kantor Bayu Buana & Anak Perusahaan List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries 48. Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professionals 49. Tanggungjawab Laporan Tahunan 2015 Statement of Annual Report’s Responsiblity 2015 50. Laporan Keuangan Financial Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report 1 2 Looking Ahead With Confidence Kilas Kinerja 2015 Performance Highlights 2015 Pendapatan Revenues down 4.11% Laba Kotor Gross Profit up to 6.67% Laba Tahun Berjalan Laba Kotor Gross Profit Profit for the Year down 34.17% Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income for the Year up to 11.12% Laporan Tahunan 2015 Annual Report 3 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Keterangan Description Untuk Tahun Berjalan | For The Years Ending Pendapatan | Revenues Pertumbuhan Pendapatan | Revenues Growth Laba Kotor | Gross Profit Marjin Laba Kotor| Gross Profit Margin Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year Marjin Laba Tahun Berjalan | Profit Margin for the Year Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada : | Profit for The Year Attributable to : Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan | Total Comprehensive Income for the Year Total Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada : | Total Comprehensive Income Attributable to : Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest Laba per Saham (dalam Rupiah) | Earnings per Shares (in Rupiah) Pada Akhir Tahun | At The End of The Year Modal Kerja Bersih | Net Working Capital Jumlah Aset | Total Assets Jumlah Liabilitas | Total Liabilities Jumlah Ekuitas | Total Equity Rasio-Rasio | Ratios Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Aset | Profit for the Year to Total Assets Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Ekuitas | Profit for the Year to Total Equity Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar | Current Assets to current Liabilities Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas | Total Liabilities to Total Equity Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset | Total Liabilities to Total Assets 2015 2014* 2013 1,572,653 -4,11 % 109,955 6,99 % 26,138 1,66 % 1,640,106 11,58% 103,076 6,28% 39,713 2,42% 1,469,958 6,02% 87,852 5,98% 21,104 1,43% 28,107 (1,969) 80,459 38,799 914 72,046 20,451 653 57,122 82,368 (1,909) 79,57 71,439 967 109,85 56,469 653 57,90 152,516 644,524 268,776 375,748 132,450 553,205 261,165 292,039 101,216 453,681 231,894 221,787 4,05 % 7,18% 4,65% 6,95 % 13,60% 9,52% 160,12 % 154,42% 144,40% 71,53 % 89,43% 104,56% 41,70 % 47,21% 51,11% Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba per Saham dan Persentase In Million Rupiah except Earnings per Share and Percentage 1,469,958 1,640,106 *) Disajikan kembali / As restated 87,852 1,572,653 103,076 109,955 Pendapatan Laba Kotor Revenues Gross Profit down up to 4.11% 2013 21,104 2014 2015 39,713 26,138 6.67% 2013 57,122 2014 2015 72,046 80,459 Laba Tahun Berjalan Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Profit for the Year Total Comprehensive Income for the Year down up to 34.17% 2013 2014 2015 11.12% 2013 2014 2015 * Perbandingan dari tahun 2014 ke 2015 * The comparison of 2014 to 2015 4 Looking Ahead With Confidence Informasi Mengenai Saham Information Concerning Shares A. Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Share Registration in Indonesia Stock Exchange (Formely Jakarta and Surabaya Stock Exchange). Tahun Keterangan Descriptions Jumlah Saham Total Shares Jumlah Saham Beredar Total Outstandingshares JSX SSX 1989 x x Penawaran Umum Efek | Initial Public Offering 2,000,000 6,000,000 1993 x x Penawaran Umum Terbatas I | Right Issue I 18,000,000 24,000,000 1995 x x Penawaran Umum Terbatas II | Right Issue II 96,000,000 120,000,000 1996 x x Saham Bonus | Bonus Shares 10,909,091 130,909,091 1996 x x Pemecahan Nilai Nominal Saham | Stock Split 130,909,091 261,818,182 1997 x x Saham Bonus | Bonus Shares 37,402,598 299,220,780 2002 x x Penawaran Umum Terbatas Tanpa Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu | Right Issue without Preemptive Right 54,000,000 353,220,780 2005 x x Delisting dari Bursa Efek Surabaya | Delisting from SSX - 353,220,780 Volume Unit Years B. Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia 2014 - 2015. Share Price Movement 2014 - 2015 on IDX. Periode Period Harga Tertinggi Highest Price Harga Terendah Lowest Price Akhir Final Kuartal I / Quarter I 2014 Rp 535,- Rp 360,- Rp 535,- 481,700 Kuartal II / Quarter II 2014 Rp 690,- Rp 500,- Rp 630,- 1,952,800 Kuartal III / Quarter III 2014 Rp 1,500,- Rp 475,- Rp 1,280,- 2,767,300 Kuartal IV / Quarter IV 2014 Rp 1,350,- Rp 900,- Rp 995,- 800,400 Kuartal I / Quarter I 2015 Rp 1,100,- Rp 735,- Rp 985,- 608,200 Kuartal II / Quarter II 2015 Rp 1,245,- Rp 950,- Rp 1,200,- 625,300 Kuartal III / Quarter III 2015 Rp 1,000,- Rp 925,- Rp 950,- 5,700 Kuartal IV / Quarter IV 2015 Rp 1,250,- Rp 715,- Rp 1,250,- 155,100 C. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015 Shareholders Composition as of December 31st , 2015. Keterangan Description Jumlah Saham Number of Shares Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership (%) Jumlah Total Bank of Singapore Limited 114,089,552 32,30 57,044,776,000,- Coutts & Co Ltd. Singapore 47,159,000 13,35 23,579,500,000,- PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk. 43,416,885 12,29 21,708,442,500,- Johannes Susilo 24,000,000 6,79 12,000,000,000,- Barclays Bank Plc Hongkong - Wealth Management 27,168,370 7,69 13,584,185,000,- Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5% Public (ownership of each less than 5%) 97,386,973 27,57 48,693,486,500,- JUMLAH / TOTAL 353,220,780 100,00 176,610,390,000,- Laporan Tahunan 2015 Annual Report 5 6 Looking Ahead With Confidence Laporan Dewan Komisaris & Direksi Report of the Board of Commissioners & Directors “ Dewan Direksi dengan Dewan Komisaris. Ke depan, kami tetap optimis menyambut peluang dan tantangan yang dicanangkan pemerintah di bidang investasi dan pariwisata. ” “ Board of Directors to the Board of Commissioners. Going forward, we remain optimistic in welcoming the opportunities and challenges launched by the government in the field of investment and tourism.“ Laporan Tahunan 2015 Annual Report 7 Dari kiri ke kanan From left to right Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner Susanna Kusnowo Komisaris Commissioner Suhanda Wiraatmadja Komisaris Independen Independent Commissioner 8 Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Respected Shareholders, Dalam tekanan krisis perekonomian dunia, depresiasi rupiah dan situasi politik dalam negeri di era pemerintahan baru, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,79 persen. Pertumbuhan ini melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang mencapai 5,01 persen. Kami sebagai pelaku usaha melihat, meskipun angka pertumbuhannya relatif kecil dan terjadi perlambatan, tetapi Negara kita masih memiliki daya tahan yang sangat baik. Amid the pressures of the world economic crisis, depreciation of the rupiah and domestic political situation under the new government, the Central Statistics Agency (BPS) released Indonesia’s economic growth in 2015 of 4.79 percent. This growth slowed from the same period last year (year on year / yoy), which reached 5.01 percent. As abusiness player, we understand that, although the growth rate is relatively lower, Indonesia still has excellent resilience. Dunia usaha secara umum sangat merasakan dampak pertumbuhan yang melambat. Namun sebagai pelaku usaha yang eksis lebih dari empat dasa warsa, Perusahaan terus mengasah komitmen untuk berjuang menjaga stabilitas pertumbuhan usaha. Determinasi pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi patut disambut sebagai tantangan sekaligus peluang bagi dunia usaha ”perjalanan dan wisata” sebagaimana yang digeluti oleh Perusahaan. Bahkan, secara nasional sektor pariwisata dalam negeri In general, the business world is very affected by the economic slowdown. But as a business player with the existence of more than four decades, the Company continues to strengthen its commitment to strive to maintain the stability of the growth of the business. The government’s determination to make tourism sector as an economic powerhouse should be welcomed as a challenge, but also an opportunity for travel and tourism industry, the business that we engage in. In fact, national tourism sector is projected to be the biggest foreign exchange earner. While at global level, the tourism sector plays Looking Ahead With Confidence “Meskipun tahun 2015 berada dalam situasi perekonomian global yang sulit, kami tetap dapat memberikan kinerja pertumbuhan yang dapat dipertanggungjawabkan.“ “Despite 2015 saw an unfavorable global economic situation, we can achieve growth performance that can be accounted for.” diproyeksikan sebagai penyumbang devisa terbesar. Sementara gambaran secara global pun memperlihatkan sektor pariwisata kian signifikan menunjang pertumbuhan ekonomi dunia. an increasingly significant role in supporting the growth of the world economy. Presiden melakukan akselerasi dalam usahanya untuk mewujudkan pencapaian target pembangunan pariwisata tiga tahun ke depan sebesar 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 275 juta wisatawan domestik. Target ini secara langsung harus menginspirasi gerak tumbuh Perusahaan dalam merencanakan strategi percepatan hasil usaha. The President strengthens his efforts in realizing the target of achievement of tourism sector in the next three years, namely 20 million foreign tourists and 275 million local tourists. The targets inspires the Company to prepare action plan and strategy in accelerating business growth. Sebagai perusahaan publik yang selalu transparan dalam melakukan keterbukaan informasi dan mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kami telah merampungkan satu tahun usaha dan melaporkannya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap segenap pemegang saham dan pihak-pihak terkait. Kami bersyukur, meskipun tahun 2015 berada dalam situasi perekonomian global yang sulit, kami tetap dapat memberikan kinerja pertumbuhan yang dapat dipertanggungjawabkan. As a public company that is always transparent in conducting information disclosure and upholds the principles of good corporate governance, we have completed one year of operations and reporting to all shareholders and stakeholders as a form of our accountability. We are grateful that despite 2015 saw an unfavorable global economic situation, we can achieve growth performance that can be accounted for. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 9 Laporan Dewan Komisaris | Report of the Board of Commmissioners Penilaian Kinerja Usaha Tahun 2015 2015 Business Performance Di samping tujuan mencetak keuntungan terbaik sebagai pelaku usaha, Perusahaan telah memperkuat prinsipprinsip dasar etos kerja, peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia serta strategi bisnis ke depan. Semuanya bertujuan demi kelangsungan hidup Perusahaan dalam skala jangka panjang. Selaku Dewan Komisaris, kami menilai tahun 2015 Perusahaan berada pada tingkat pencapaian pertumbuhan dan profitabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. As a business player, besides making profit the best we could, the Company also continues to strengthen our work ethic, improve the quality and competence of human resources and business strategy. All those undertaking aimed to ensure the sustainability of the Company’s business in the long-term scale. As the Board of Commissioners, we view that throughout the year the Company is able to maintain reasonable level of growth and profitability. Menurunnya laba hasil usaha kami sikapi sebagai bagian dari risiko usaha. Dikarenakan hal itu terjadi sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan lesunya dunia usaha secara umum. Kami terus memotivasi seluruh karyawan Perusahaan agar tetap berjuang secara konsisten demi menjadikan Bayu Buana sebagai perusahaan yang dinamis dan kompetitif di pasar domestik serta memiliki kesiapan penuh dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). We assume that the decline in operating income is part of business risk, in line with the slower growth in national economy and business world in general. We continue to motivate our employees to continue striving to drive Bayu Buana as a dynamic and competitive company in domestic market as well as to be ready in the face of the Asean Economic Community (AEC). Perusahaan tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan MICE yang telah dicanangkan pada tahun buku sebelumnya. Menyadari kenyataan di lapangan yang tidak berjalan mulus sejalan adanya kendala kondisi ekonomi yang melambat, Perusahaan terus menggali berbagai kemungkinan agar penetrasi program MICE dapat mengisi peluang pasar yang ada. The Company remains committed to continuing the development of MICE that have been implemented in the previous fiscal year. Realizing that reality is not as smooth as we expected, due to the slowing economic conditions, the Company continues to explore various possibilities in order to push MICE program to seize market opportunities. Perusahaan sudah mulai menggarap bisnis on-line dengan membentuk anak perusahaan baru yang diproyeksikan dalam 3-4 tahun akan memberikan profit distribution bagi Perusahaan. Bukan hal yang tak mungkin bila segmen ini akan menjadi produk andalan mengingat pergerakan masyarakat ke arah e-commerce bertumbuh sangat pesat. The Company has already started to develop online business by establishing a new subsidiary which is projected to provide income for the Company in the next 3-4 years. Chances are, this segment will become our mainstay given the increasing tendency for people to use e-commerce. Selaku Dewan Komisaris, kami merasa bangga bahwasanya Perusahaan menambah sederetan pengakuan prestasi dari berbagai pihak terpercaya dari 12 penghargaan pada tahun 2014 menjadi 16 penghargaan pada tahun 2015, diantaranya meraih penghargaan Superbrands. Kami memaknainya bukan saja sebagai sebuah apresiasi atas kinerja Perusahaan, namun terlebih lagi sebagai bukti keunggulan Perusahaan di industri pariwisata tanah air. As the Board of Commissioners, we are proud that the Company gained recognition for its achievement awarded by various trusted parties, as evidenced by the growing number of appreciation that we received, from 12 awards in 2014 to 16 awards in 2015, including Superbrands. We interpret it not only as an appreciation on our performance, but moreover as proof of the excellence of the Company in national tourism industry. “Perusahaan tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan MICE yang telah dicanangkan pada tahun buku sebelumnya.” The Company remains committed to continuing the development of MICE that have been implemented in the previous fiscal year. 10 Looking Ahead With Confidence Rencana Kerja Tahun 2016 2016 Work Plan Evaluasi disemua lini usaha dan terhadap programprogram berjalan dilakukan secara intensif guna menyiasati rencana kerja tahun 2016. Dewan Komisaris telah menyetujui rencana-rencana ke depan yang dipersiapkan dan dipaparkan oleh Direksi. Penekanan difokuskan untuk memperkokoh posisi Perusahaan di industri dengan komitmen pengembangan bisnis pendukung baru yang diharapkan mampu melengkapi dan memberikan manfaat bagi bidang usaha utama Perusahaan di tahun 2016 dan masa mendatang. Evaluation in all lines of business and on the running programs are conducted intensively in order to prepare the work plan for 2016. The Board of Commissioners has approved the future plans prepared and presented by the Board of Directors. The emphasis is focused on strengthening the Company’s position in the industry with a commitment to supporting the development of new businesses to complement and to provide benefits to the Company’s main business in 2016 and in the foreseeable future. Dalam lima tahun ke depan, Perusahaan melihat akan terjadi perubahan pola konsumen dalam industri ini terutama dengan perilaku belanja on-line. Disamping itu Perusahaan juga melihat peluang dari program pemerintah yang tengah menggalakkan destinasi-destinasi unggulan di seluruh penjuru tanah air, oleh karena itu strategi pengembangan usaha Perusahaan dalam lima tahun ke depan adalah: • Pengembangan E-commerce; • Memperkuat divisi In bound; • Memperkuat jaringan usaha dan data base konsumen; • Memperkuat produk tour. The Company believes that in the next five years, the consumer’s pattern in this industry will change, especially on-line shopping behavior. Besides, the Company also sees opportunities from government program promoting the mainstay tourism destinations throughout the country, therefore the Company has prepared its business development strategy in the next five years as follow: Pengembangan usaha Perusahaan ini akan saling bersinergi sehingga memperkuat landasan usaha yang telah dimiliki oleh Perusahaan. The Company’s business development will work in synergy so as to solidify the Company’s business. Demikianlah garis besar perkembangan kinerja Perusahaan di tahun buku 2015. Sebagai penutup, Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kami telah menuntaskan pelaporan ini secara transparan kepada pemegang saham, pelanggan setia, segenap mitra usaha, serta berbagai pihak terkait. Pada kesempatan ini pula kami sampaikan ungkapan rasa terima kasih yang mendalam atas kepercayaan dan dukungan Anda selama ini. Broadly speaking, that was the progress of the Company in fiscal year 2015. To close this report, we would like to thank God that we have made this report in a transparent manner, to shareholders, loyal customers, all business partners, as well as related parties. On this occasion, please allow us to express our gratitude for the trust and support you have given all this time. Selaku Dewan Komisaris, kami sangat bangga terhadap peran serta semua personil di semua lini usaha dan mengapresiasi pencapaian hasil usaha di tahun buku 2015 ini. Kami sangat optimis menyambut tahun buku mendatang dengan terus meningkatkan kreativitas usaha dan menciptakan pertumbuhan usaha yang sehat. As Board of Commissioners, we are very proud of the participation of all personnels in all lines of business and appreciate the operating income in fiscal year 2015. We are very optimistic in welcoming the next fiscal year by continuing to improve our business creativity and create sound business growth. • • • • The development of e-commerce Strengthening the Inbound division; Strengthening business networks and consumer data base; Strengthening tour products. Jakarta, Maret 2016 | March 2016 Dewan Komisaris | Board of Commissioners Thio Gwan Po Micky Susanna Kusnowo Suhanda Wiraatmadja Laporan Tahunan 2015 Annual Report 11 Dari Kiri ke Kanan From left to right Hardy Karuniawan Direktur Director Laporan Direksi Pranowo Gumulia Direktur Utama President Director Director’s Report Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Independen Independent Director 12 Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Respected Shareholders, Era globalisasi yang membuka sekat-sekat antar Negara dan mulai berjalannya era pasar bebas Asia membuka peluang yang luar biasa bagi pelaku usaha yang benar-benar siap. Tidak hanya secara modal kapital, tetapi lebih kepada kesiapan “skill” untuk menyiasati pasang surut dunia usaha serta mental berjuang untuk berkompetisi. The era of globalization opens the barriers between countries and gives way to free market era in Asia, leading to tremendous opportunities for all business players geared up to tap into these opportunities. By gearing up we meannot only financially, but rather the readiness of skills to deal with the ups and downs of business as well as the competitivementality. Sebuah lembaga riset dunia memproyeksikan arus investasi masuk ke Indonesia masih positif hingga akhir tahun 2016. Sejumlah faktor domestik menjadi daya tarik mengalirnya devisa ke Indonesia seperti proyek infrastruktur yang sedang berjalan, belanja pemerintah, paket deregulasi ekonomi dan instruksi Presiden tentang pemberdayaan sektor pariwisata. A world research institute projected that Indonesia will enjoy positive investment inflow until the end of 2016. A number of domestic factors serve to attract the inflow of foreign exchange into Indonesia. Among those factorsare ongoing infrastructure projects, government spending, economic deregulation package and the instructions of the President of the empowerment of the tourism sector. Kemitraan Indonesia dengan Tiongkok dan Jepang dalam hal investasi di berbagai proyek infrastruktur telah membawa iklim dunia usaha yang terus bergulir di tengah krisis ekonomi dunia. Disamping itu tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sangat tangguh dalam industri kecil yang berbasis sumber daya kekayaan alam, kultural dan agroindustri. Indonesia’s partnership with China and Japan in terms of investment in infrastructure projects has brought the business climate to continuously thriving despite the unfavorable global economy. In addition, there is no doubt that Indonesia has its strength in small industries based on natural resources, cultural and agro-industries. Looking Ahead With Confidence “Ke depan, kami tetap optimis menyambut peluang dan tantangan yang dicanangkan pemerintah di bidang investasi dan pariwisata.“ “Going forward, we remain optimistic in welcoming the opportunities and challenges launched by the government in the field of investment and tourism.” Di tengah melambatnya perekonomian nasional dan dunia pada umumnya serta masalah depresiasi rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan menutup tahun buku 2015 dengan keuntungan yang sedikit menurun dibanding tahun buku sebelumnya. Kami tidak menutup mata bahwa faktor depresiasi rupiah dan pemberlakuan peraturan BI tentang pelabelan nominal dalam mata uang rupiah telah membawa dampak psikologis bagi pemasaran produk dan daya belanja konsumen. Angka nominal yang nampak lebih besar membuat konsumen menunda belanja. Demikian juga halnya dengan pelanggan korporasi yang melakukan penghematan belanja perjalanan. Against the backdrop of slowing global and national economy, and the issue of depreciation of the rupiah against foreign currencies, the Company closed the 2015 with profit slightly decreased compared to the previous fiscal year. We understand that the depreciation of rupiah and the enactment of BI rules regarding labeling nominal in the rupiah currency has brought some psychological impact for the marketing of products and consumers’ spending power. The nominal that appears larger may hold the consumers from spending. Similarly, for corporate customers may have saved spending on travel expenses. Oleh karenanya kami merapatkan langkah – menyamakan visi dalam menjaga iklim kerja dan menghasilkan layanan yang lebih baik. Hal ini dimungkinkan oleh solidnya sinergisitas Dewan Direksi dengan Dewan Komisaris. Ke depan, kami tetap optimis menyambut peluang dan tantangan yang dicanangkan pemerintah di bidang investasi dan pariwisata. Di sisi lain nampak faktor pendukung seperti membaiknya situasi perekonomian Amerika, turunnya harga minyak dunia, serta ekspansi Therefore we consolidate our steps–unifying our vision in keeping the working climate and producing better services. This is made possible by solid synergy between Board of Directors to the Board of Commissioners. Going forward, we remain optimistic in welcoming the opportunities and challenges launched by the government in the field of investment and tourism. On the other hand,some motivating factors like the improving economic situation in America, the decline in world oil prices, as well as the expansion of airline companies from Laporan Tahunan 2015 Annual Report 13 Laporan Direksi | Directors Report 14 maskapai penerbangan dari berbagai Negara, turut menjadi motivasi bagi Perusahaan untuk terus maju. different countries, becomes the motivation for the Company to move forward. Dewan Direksi menjalankan Perusahaan dengan pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial. Holistiktematik artinya suatu program didekati dari berbagai sektor, yaitu koordinasi. Integratif bermakna suatu program kami laksanakan dengan pengawalan terpadu dan spasial artinya program-program kami fokuskan secara detil. Masing-masing Direksi menjalankan tugas pengawalan terhadap semua cabang dan divisi dengan koordinasi intensif secara vertikal. The Board of Company runs the Company with a holisticthematic approach, integrative and spatially. Holisticthematic means that program shall be approached from various sectors, namely coordination. Integrative means we carried out a program under integrated surveillance and by spatial we mean that we focus on detail of the program. Each of Directors oversees all branches and divisions with intensive vertical coordination. Secara garis besar dapat kami laporkan hasil yang dapat diraih Perusahaan di tahun buku 2015 adalah Pendapatan sebesar Rp 1.572,65 Milyar atau turun sebesar 4,11% dibanding tahun buku 2014 sebesar Rp 1.640,10 Milyar. Perusahaan meraih Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 32,64 Milyar, yang setelah dikurangi Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,50 Milyar, menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 26,14 Milyar dibandingkan tahun buku 2014 Perusahaan menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 39,71 Milyar. Adapun Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2015 adalah sebesar Rp 28,10 Milyar atau naik 7,78% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar. Pemilik Entitas Induk tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar adalah merupakan hasil dari Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 38,79 Milyar dikurangi dengan Keuntungan Penjualan Properti Investasi sebesar Rp 12,72 Milyar.Dimana keuntungan penjualan properti investasi tersebut tidak lagi terjadi di tahun buku 2015. Total Ekuitas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 375,74 Milyar naik 28,66% atau Rp 83,70 Milyar dari Rp 292,04 Milyar tahun 2014. Broadly speaking, can we report the Company’s achievement in fiscal year 2015 as follow. Revenue was Rp 1,572.65 billion or a decrease of 4.11% over the fiscal year 2014 of Rp 1,640.10 billion. The Company earned Profit Before Tax of Rp 32.64 billion, and after net of Income Tax of Rp 6.50 billion, resulting in Current Year Earnings of Rp 26.14 billion, compared to the fiscal year 2014, the Company produced Current Year Earnings of Rp 39.71 billion. The Profit for the Year Attributable to Owners of Parent Entity in 2015 was Rp 28.10 billion or an increase of 7.78% compared to 2014 amounting to Rp 26.07 billion. Profit for the Year Attributable to Owners of Parent Entity in 2014 amounted to Rp 26.07 billion is the result of the Profit for the Year Attributable to Owner’s Parent Entity amounted to Rp 38.79 billion net of Investment Property Sales Gains of Rp 12.72 billion. Where investment property sales gains do not reoccur in the fiscal year 2015. Total equity in 2015 was Rp 375.74 billion rose by 28.66% or Rp 83.70 billion from Rp 292.04 billion in 2014. Profil pencapaian hasil usaha tersebut memperlihatkan penurunan pendapatan dan kami akui belum sesuai dengan target pendapatan yang kami harapkan. Namun mengingat perlambatan perekonomian nasional dan berbagai tren perkembangan dunia usaha global, hingga depresiasi rupiah yang mewarnai dunia usaha di sepanjang tahun 2015, hasil yang kami raih masih dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan kami optimis profil pendapatan ke depan akan membaik. Profile of attainment of these efforts show a decline in revenue and we admit that it is not in accordance with the revenue targets we expected. However, given the slowdown in the national economy and the trends of global business development, and the rupiah depreciation that highlighted the business world throughout 2015, we managed to achieve results that can still be accounted for. We are even optimistic that our future earnings profile will improve. Kami memproyeksikan program-program andalan seperti bisnis on-line,ziarah,inbound tour seiring dengan rencana pengembangan wisata yang dicanangkan oleh Pemerintah. Kami juga menggalakkan program Sattelite Network yaitu penjualan melalui outlet milik perusahaan dalam satu grup. Sementara di sisi lain penggarapan paket korporasi dan MICE terus kami tingkatkan. Perusahaan mengemas paket tur hemat atau Saver Holiday di masa low season sebagai penerapan pricing leadership strategy dan pemberlakuan reservasi tiket grup secara lebih awal pada layanan produk high season. We are projecting our flagship programs such as on-line business, pilgrimage, inbound tour along with tourism development plan proposed by the Government. We also promotethe Satellite Network program, ie sales through company-owned outlets in one group. While on the other hand, corporate and MICE packages continue to be improved. The Company packagesan economic tour package, or Saver Holiday,during low season as the application of leadership pricing strategy and the implementation of group ticket early reservation during high season. Looking Ahead With Confidence Retaining client atau memelihara konsumen lama dengan memasok berbagai informasi terkini. Kami yakini sebagai dasar kami untuk meraih konsumen baru. Didukung oleh data CRM (Customer Relationship Management ) Perusahaan memetakan market demand. Kami mengintensifkan akses on-line. Dengan demikian penjualan off-line yang didukung personil berkompeten kini secara sinergis saling melengkapi bersama penjualan on-line. Kini dukungan BBTC (Bayu Buana Travel Club) semakin diberdayakan dengan bergabungnya sistem e-commerce Hulaa yang dikelola oleh anak perusahaan Hulaa Travel Indonesia. Retaining client or maintaining old customers by providing the latest information. We believe as our base to reach new customers. Supported by CRM (Customer Relationship Management) data, the Company mapped the market demand. We intensify the on-line access. Thus the offline sales,supported by competent personnel, are now synergistically complementary with on-line sales. Now,the BBTC (Bayu Buana Travel Club) support is increasingly empowered with the merger of e-commerce system Hulaa, managed by our subsidiary HulaaTravel Indonesia. Pengembangan IT kami selaraskan dengan pengembangan sumber daya manusia. Program peningkatan SDM dilakukan dengan pengembangan kompetensi berupa pelatihan secara periodik. Menyertakan personil dalam Program Asuransi (hospitalization), tunjangan dan bonus bagi karyawan berprestasi dan perbaikan sistem renumerisasi secara berkala. Perusahaan telah melaksanakan Ketetapan Undang-Undang Ketenegakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang program imbalan paska kerja karyawan yang perhitungannnya dilakukan oleh Konsultan Aktuaria. Perusahaan juga menerapkan kebijakan mutu K3. Di mana Perusahaan berpegang kepada komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber Daya Manusia. Perusahaan juga telah melaksanakan penyertaan karyawan dalam program BJPS yang sedang dimasyarakatkan Pemerintah. We align our IT development with the development of human resources. Human resource development is brought about by conducting periodic training on competence development. Incorporating personnel in Insurance Program (Hospitalization), allowances and bonuses for star employees and improvement on remuneration system periodically. The Company has been implementing the Law No. 13 of 2003 on dated March 25, 2003 on post-employment benefit plans,which calculated by Actuarial Consultant. The Company also implemented Occupational Health and Safety (OHS) policy, in which the Company adheres to its commitment on the OHS. The Company also has implemented employee participation in BJPS program as promoted by the Government. Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan sebagai laporan tahun buku 2015. Kami selaku Dewan Direksi bersama seluruh elemen Perusahaan telah menjalankan kegiatan usaha yang berpegang teguh kepada Visi dan Misi Perusahaan. Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih yang tulus kepada para shareholders, dan seluruh rekanan, serta kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan Perusahaan. Kepercayaan Anda semua menjadi bekal bagi kami untuk terus berkarya. Demikian juga kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang merupakan anggota keluarga besar Bayu Buana. Semoga kerja keras dan rasa satu perjuangan akan semakin solid demi mencetak prestasi dan mencapai hasil usaha yang lebih baik. And that was our report for the fiscal year 2015. As the Board of Directors, together with all elements of the Company, we have been conducting our business by upholding the Vision and Mission. Finally, we would like to express the highest appreciation and sincere thanks to the shareholders, and all partners, as well as to all those who have work together with the Company. Your trust motivates us to continue working. Similarly, to all management and employees who are members of Bayu Buana family. Hopefully the hard work and a sense of the struggle will become more solid for achieving better business results. Jakarta, Maret 2016 | March 2016 Direksi | Directors Pranowo Gumulia Hardy Karuniawan Agustinus Kasjaya Pake Seko Laporan Tahunan 2015 Annual Report 15 16 Looking Ahead With Confidence Profil Perusahaan Company Profile “Di tengah dinamika dunia bisnis, Bayu Buana mampu menjaga kinerjanya selama ini dengan menerapkan sistem pengelolaan perusahaan yang modern dan transparan.” “In the midst of the dynamics of business world, Bayu Buana is able to maintain its performance by applying modern and transparent enterprise management system.” Laporan Tahunan 2015 Annual Report 17 Sekilas Perusahaan About the Company Bayu Buana juga merupakan agen perjalanan wisata pertama mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Kualitas Manajemen pada bulan Oktober 2002 serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Meraih penghargaan Superbrands sebagai salah satu Perusahaan jasa perjalanan dan wisata terbaik. Bayu Buana is also the first travel agent to receive ISO 9001: 2000 for Quality Management System in October 2002 and OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety. The Company received Superbrands award as one of the best travel and tourism services company. PT Bayu Buana Tbk didirikan di tengah pesatnya perkembangan industri perjalanan wisata di Indonesia pada tahun 1972. Lebih dari empat dekade kemudian, kini Bayu Buana mampu mencatatkan namanya di papan atas perusahaan-perusahaan penyedia jasa perjalanan wisata di Indonesia. Hadirnya perusahaan-perusahaan 18 Looking Ahead With Confidence PT Bayu Buana Tbk was established in the midst of rapid development of tourism industry in Indonesia in 1972. Over four decades later, Bayu Buana evolved to become one of the top companies providing travel services in Indonesia. The presence of new companies increases the competition, but armed with long experience and quality of service-oriented baru memang menambah ketatnya persaingan, namun berbekal pengalaman panjang dan kualitas layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, Bayu Buana mampu mempertahankan kinerjanya secara konsisten. to customer satisfaction, Bayu Buana is able to maintain its performance consistently. Kemampuan Bayu Buana bertahan di tengah ketatnya persaingan dan fluktuasi perekonomian dunia mencerminkan kualitas pengelolaan perusahaan yang mampu mengantisipasi perubahan dan mengatasi berbagai tantangan dalam perjalanan usahanya. Kemajuan Teknologi Informasi berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan. Bayu Buana tercatat sebagai perusahaan perjalanan wisata pertama yang memanfaatkan teknologi informasi untuk memacu pertumbuhannya, antara lain melalui website (www.bayubuanatravel.com). Selain itu, Perseroan juga memanfaatkan teknologi informasi untuk membina Customers Relationship Management, yang terbukti sangat menguntungkan pelanggan. Kehandalan system IT Perseroan diakui public dan terbukti dengan keberhasilan Perseroan meraih penghargaan “the Best Performance” dari ABACUS – Sistem Reservasi melalui komputerisasi (CRS), serta meraih gelar “Top Agent” selama 20 tahun dari berbagai maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Bayu Buana ability to thrive in the midst of intense competition and fluctuations in the world economy reflects the quality of the company’s management in anticipating changes and overcoming challenges in travel business. The Company successfully leveraged on the advancement of Information Technology. Bayu Buana recorded as the first travel company to use information technology to spur growth, among other through its website (www.bayubuanatravel.com). In addition, the Company is also utilizing information technology to foster Customers Relationship Management, which proved highly beneficial for customers. The reliability of the Company’s IT system is recognized by public as proved by numerous awards received by the Company, among others “The Best Performance” by ABACUS - Computerized Reservation System (CRS), and named as “Top Agent” for 20 years from a variety of national and international airlines. Inovasi juga merupakan kunci keberhasilan Bayu Buana dalam mengembangkan usahanya dan memenangkan persaingan. Salah satu inovasi layanan yang dilahirkan oleh Bayu Buana adalah Layanan Satu Atap Bayu Buana. Layanan ini dirancang secara optimal demi memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam reservasi perjalanan, penyediaan tiket, pengurusan dokumen perjalanan maupun berbagai layanan pendukung seperti penyediaan pemandu wisata, penyewaan transportasi serta pemesanan akomodasi. Innovation is also a key to Bayu Buana’s success in developing its business and win the competition. One of the innovations undertook by Bayu Buana is the “Layanan Satu Atap Bayu Buana”. A one-stop-service designed to meet the needs of customers, including travel reservation, tickets, travel documents as well as various supporting services such as tourist guide, transportation and accommodations. Perseroan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam suatu bentuk kemitraan yang strategis, baik dengan mitra lokal dalam negeri maupun mitra dari luar negeri. Mitra strategis yang bekerja sama dengan Bayu Buana adalah pemain global yang memiliki pengalaman dan reputasi terbaik dalam industri pariwisata. Salah satunya adalah BCD Travel Management Company, penyedia layanan corporate travel The Company colaborates with various parties, local and foreign, to form strategic partnerships. Bayu Buana’s strategic partners are global players with vast experience and solid reputation in tourism industry. One of them is BCD Travel Management Company, a provider of corporate travel management services based in Utrecht, The Netherlands and has operations in more than 100 countries. The partnership Laporan Tahunan 2015 Annual Report 19 Sekilas Perusahaan | About The Company management yang berkedudukan di Utrecht, Belanda dan beroperasi di lebih dari 100 negara. Kemitraan dengan BCD memungkinkan para pelanggan Bayu Buana mendapatkan layanan premium 24 jam di berbagai negara. with BCD enables customers to get 24-hour premium services from Bayu Buana in various countries. Dalam menjalankan usahanya, Bayu Buana senantiasa mengedepankan integritas, yang antara lain diwujudkan melalui kepatuhan terhadap peraturan dan keterbukaan informasi. Perseroan merupakan perusahaan perjalanan wisata pertama yang terdaftar sebagai Perusahaan Publik di Bursa Efek di Jakarta dan Surabaya pada bulan Oktober 1989. Bayu Buana juga merupakan agen perjalanan wisata pertama mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Kualitas Manajemen pada bulan Oktober 2002 serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta meraih penghargaan Superbrands sebagai salah satu perusahaan jasa perjalanan dan wisata terbaik. Selain itu, penghargaan lain adalah dari Gubernur DKI Jakarta, yakni Adikarya Wisata 2004 atas peran serta Perseroan dalam memajukan industri pariwisata Indonesia dan penghargaan “The Best Travel Agency – Indonesia“ dari TTG Asia pada tahun 2005 dan 2006. In conducting its business, Bayu Buana upholds integrity, which include regulatory compliance and information disclosure. The Company is the first travel company listed as Public Company on the Stock Exchange in Jakarta and Surabaya in October 1989. Bayu Buana is also the first travel agent to recieive ISO 9001: 2000 for Quality Management System in October 2002 and OHSAS 18001 Certification for Occupational Health and Safety and achieving Superbrands Award as one of the best Travel and Tourism Services company. In addition, the Company also received awards from the Governor of Jakarta, namely “Adikarya Wisata 2004” for the Company’s participation in promoting Indonesian tourism industry and named as “The Best Travel Agency - Indonesia” during the TTG Asia in 2005 and 2006. Keukenhof - Holland Pure - Bali 20 Looking Ahead With Confidence Struktur Perusahaan Company Structure PT BAYU BUANA Tbk Jasa Perjalanan / Travel Services PT BUANA GELAR PARIWICARA PT KHARISMA ADIWIBAWA TOUR & TRAVEL PT BAYU BUANA TRANSPORT Pengelola Konvensi / Event Organizer Jasa Perjalanan / Travel Services Transportasi / Transportation 99,99 % 51% 99 % PT DHARMA BUANA EXPERINDO PT DUTA BUANA EXPRESS PT HULAA TRAVEL INDONESIA PT ALFAZ TOUR Agen Penjualan Tiket Mihinlanka Airlines & Uzbekistan Airways / Ticket Sales Agent Mihinlanka Airlines & Uzbekistan Airways Agen Penjualan Tiket Aeroflot Russian Airlines & Hawaiian Airlines / Ticket Sales Agent Aeroflot Russian Airlines & Hawaiian Airlines Jasa Agent Perjalanan Elektronik Online Travel Agent Services Jasa Perjalanan / Travel Services 74,5 % 99 % 90 % 99 % Byodo-In Temple - Kyoto of Japan 21 Laporan Tahunan 2015 Annual Report Laporan Tahunan 2015 Annual Report 21 22 Looking Ahead With Confidence Human Resources & Training Business Development OTA & Partnership Product & Pricing Tour MICE Finance Accounting & Tax Branches, Tour Centre, NCD & BCD Sales, CRM & CTC Marketing & Promotion Incoming Service / Inbound Director 1 Corporate Secretary President Director Board of Commissioners Collection Legal Quality Assurance (QA) Information Technology (IT) Director 2 Internal Audit Audit Committee General Affairs Struktur Organisasi Organization Structure Per Desember 2015 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Composition of Employees Based on Level of Education Pegawai 1 Pegawai 50 Pegawai S MP Diploma 1 1 Employee Junior High School 50 Employees Diploma 1 Degree 4 Pegawai S tra ta 2 81 Pegawai Diploma 3 4 Employees Master Degree 81 Employees Diploma 3 Degree 9 Pegawai D i p l om a 2 115 Pegawai Strata 1 9 Employees Diploma 2 Degree 115 Employees Bachelor Degree 24 Pegawai 270 Pegawai D i p l om a 4 SMA 24 Employees Diploma 4 Degree 270 Employees Senior High School Kelompok Lama Kerja Karyawan Composition of Employees Based on Period of Employment Kelompok Umur Karyawan 68 < 1 year 289 1 - 5 year 60 57 6 - 10 year 11 - 15 year 26 16 - 20 year 40 21 - 25 year 26 - 30 year > 30 year Composition of Employees Based on Age 13 1 43 <= 20 year old 233 146 21-30 year old 31 - 40 year old 99 41 - 50 year old 27 51-55 year old 6 >55 year old Laporan Tahunan 2015 Annual Report 23 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan terakhir di California State University USA dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) tahun 1979. Bergabung dengan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2004 – 2010 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur pada tahun 1983 - 1986 yang waktu itu masih bernama PT Asuransi Bina Dharma Arta. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Dharmala Group (1986 - 1996). Kemudian menjabat sebagai Komisaris PT Nexus Finance (1996 – 2009). Menjabat sebagai Komisaris di PT Bayu Buana Tbk tahun 2010 – 2013 dan Komisaris PT Intiland Development Tbk tahun 2010 – sekarang. Diangkat menjadi Komisaris Utama PT Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 - sekarang. Indonesian citizen, born in Banjarmasin in 1957. Graduated with a Master of Business Administration (MBA) Degree from the California State University, USA, in 1979. He joined PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk as Independent Commissioner from July 2004 to 2010 and previously served as Director in 1983 – 1986, then was known as PT Asuransi Bina Dharma Arta. He was served as Executive Director at Dharmala Group (1986-1996). Then served as a Commissioner of PT Nexus Finance (1996-2009). Appointed as Commissioner of PT Bayu Buana Tbk from 2010 - 2013 and Commissioner of PT Intiland Development Tbk from 2010 - now. Appointed as President Commissioner of PT Bayu Buana Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders from April 30, 2013 - present. 24 Looking Ahead With Confidence General Manager of Marketing of PT. Surya Putra Perkasa. From July 1998 to 2001, she served as Director of PT. Putra Sejahtera Pioneerindo, from 2001 to February 1, 2013 served as a Director of PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (formerly PT. Putra Sejahtera Pioneerindo). She serves as President Director of PT Akira Indonesia since 8 April 2013 - present. From 1 Feb 2013 to 2 Feb 2014, serving as Director of PT. Dharma Buana Experindo and PT. Duta Buana Express. Then she serves as Commissioner of PT. Bayu Buana Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders from April 30, 2013 - present. Concurrently, from August 2015 to present serves as President Director of PT. Socieaty Restaurant Indonesia, PT. Vue Restaurant Indonesia, and PT. Shabu Gen Indonesia. Susanna Kusnowo Komisaris Commissioner Lahir di Jakarta, 11 Januari 1969. Beliau menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science dalam bidang Finance pada Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, tahun 1990. Selama memasuki dunia kerja, sejumlah posisi telah diduduki olehnya, yaitu : 1989 – 1990 sebagai Floor Operation Supervisor di Wells Fargo Bank, Los Angeles, California, USA. Tahun 1990 – 1991 sebagai Quality Control Supervisor di raksasa industri restoran McDonals Corporation, Los Angeles, California, USA. Tahun 1991 – 1993, menjabat sebagai Chief Financial Officer Asean Computer Technology Walnut, California, USA. Audit Manager di PT Putra Sejahatera Pioneerindo tahun 19931994 dan tahun 1994-Oktober 1996 dipromosikan menjadi Direktur PT Putra Sejahtera Pioneerindo. Oktober 1996 – 30 Juni 1998 menjadi Deputy General Manager Marketing PT. Putra Surya Perkasa. Sejak bulan Juli 1998 – 2001 beliau menjabat sebagai Direktur PT. Putra Sejahtera Pioneerindo, tahun 2001 – 1 Februari 2013 menjabat sebagai Direktur PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (d/h PT. Putra Sejahtera Pioneerindo). Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Akira Indonesia mulai 8 April 2013 – sekarang . Dari 1 Feb 2013 hingga 2 Feb 2014, menjabat sebagai Direktur PT. Dharma Buana Experindo dan PT. Duta Buana Express. Kemudian menjabat sebagai Komisaris PT. Bayu Buana Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 – sekarang. Sejak Agustus 2015 hingga sekarang, beliau merangkap jabatan sebagai Presiden Direktur PT. Socieaty Restaurant Indonesia, PT. Vue Restaurant Indonesia, dan PT. Shabu Gen Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954 sebagai Warga Negara Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan saat ini beliau adalah Komisaris Utama PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk dan PT Dharma Nilaitama serta Komisaris Independen PT Bayu Buana, Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 - sekarang. Dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk, PT Towers Watson Purbajaga dan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk. Born in Jakarta, January 11, 1969. She graduated with a Bachelor of Science in Finance from Loyola Marymount University, Los Angeles, California, USA, in 1990. She has a vast working experience, serving in a number of positions, namely: 1989-1990 as Floor Operation Supervisor at Wells Fargo Bank, Los Angeles, California, USA. From 1990 to 1991 as Quality Control Supervisor at the restaurant giant McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA. 1991 - 1993, served as Chief Financial Officer at Asean Computer Technology Walnut, California, USA. Audit Manager at PT Putra Sejahtera Pioneerindo in 1993-1994 and from 1994 to October 1996 was promoted as Director of PT Putra Sejahtera Pioneerindo. October 1996 - June 30 1998 served as Deputy Born in Jakarta on March 25, 1954. Indonesian citizen, completed his education at the Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982, he is the President Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet International, Tbk and PT Dharma Nilaitama, as well as Independent Commissioner of PT Bayu Buana , Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders from April 30, 2013 - present. Previously served as a Commissioner of PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk, PT Towers Watson Purbajaga and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Suhanda Wiraatmadja Komisaris Independen Independent Commissioner Laporan Tahunan 2015 Annual Report 25 Profil Direktur Director`s Profile Pranowo Gumulia Direktur Utama President Director Lahir di Kalimantan tahun 1953. Lulus Akademi Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti tahun 1976 dan Master of Business Administration dari University of the City of Manila tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur PT Bayu Buana, Tbk dari tahun 1989 - 2010 dan diangkat menjadi Direktur Utama di PT. Bayu Buana, Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Mei 2010 – sekarang, serta menjabat sebagai pengurus dibeberapa anak perusahaan juga. Born in Borneo in 1953. Graduated from the Trisakti Institute of Tourism in 1976 and received a Master of Business Administration Degree from the University of the City of Manila in 1996. He served as Director of PT Bayu Buana Tbk from 1989 to 2010 and was appointed as President Director of PT. Bayu Buana Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders from May 21, 2010 - present, as well as serves as a member of the Board in several subsidiaries. 26 Looking Ahead With Confidence Hardy Karuniawan Direktur Director Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Independen Independent Director Lahir di Bangka pada tahun 1965. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi tahun 1990 di STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia) dan melanjutkan S2 Management di Unversitas Trisakti dengan meraih gelar Magister Management (MM) Jurusan Finance tahun 1996. Mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik Richard B. Tanubrata dari tahun 1987 - 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Chief Auditor. Menjabat sebagai Chief Accounting and Tax di PT. Putra Surya Prima dari tahun 1990-1991. Melanjutkan karirnya di PT Putra Surya Pahala dari tahun 1991 - 1994 sebagai Finance and Accounting Manager. Tahun 1994 - 1996 menjabat sebagai Finance Manager di PT Doson Indonesia (Nike). Berkarir di PT Primaswadana Perkasa Finance sebagai Kepala Cabang dari tahun 1996 - 1998 dan sebagai Regional Operation Manager tahun 1998 - 2002. Menjabat sebagai General Manager di PT Dharmatama Megah Finance dari tahun 2002- 2003. Kemudian menjabat sebagai Direktur Opr, Fin, Acc dari tahun 2003 - 2009. Diangkat menjadi Direktur di PT Bayu Buana, Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Mei 2010 - sekarang. Lahir di Lombok Timur, tahun 1973. Sarjana Politeknik Universitas Udayana Bali dengan studi di bidang Tourism Management. Karirnya dimulai tahun 1996 sebagai Sales Executive di Sol Elite Paradiso Hotel, Bali . Kemudian meningkat menjadi Sales Manager dari tahun 1997 - 1999 dan meningkat lagi menjadi Director of Sales dari tahun 1999 - 2000. Memulai karirnya di PT Bayu Buana, Tbk sebagai Branch Manager untuk wilayah Bali dari tahun 2000 - 2009, di saat bersamaan menjabat sebagai Inbound Tour Manager dari tahun 2000 - 2010. Dan dari tahun 2009 - 2010, juga menjabat sebagai Area Manager untuk Indonesia bagian Timur, meliputi Bali & Balikpapan. Serta pernah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan manajemen di dalam dan di luar negeri antara tahun 2007 - 2010. Menjabat sebagai Direktur PT. Bayu Buana, Tbk sejak 21 Mei 2010 – Mei 2014. Diangkat menjadi Direktur Independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014 – sekarang. Born in Bangka in 1965. Obtained Bachelor in Accountancy Economy in 1990 at STEI (Economy Academy of Indonesia) and continued his study in Management at Trisakti University, obtained his Magister Management (MM) degree in Finance in 1996. Started his career at Public Accountant Office of Richard B. Tanubrata from 1987 - 1990 with last position as Chief Auditor. Then from 1990 - 1991 served as Chief Accounting and Tax of PT Putra Surya Prima. Joined PT Putra Surya Pahala from 1991 - 1994 as Finance and Accounting Manager, and as Finance Manager of PT Doson Indonesia (Nike) from 1994 1996. Joined PT Primaswadana Perkasa Finance as Head of Branch Office from 1996 - 1998 and as Regional Operation Manager from 1998 - 2002. Served as General Manager of PT Dharmatama Megah Finance from 2002 - 2003. Then served as Director Opr, Fin, Acc from 2003-2009. Appointed as Director of PT Bayu Buana, Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders from May 21, 2010 - present. Born in East Lombok in 1973. Graduated with a Bachelor Degree from Polytechnic Academy of University of Udayana, Bali, majoring in Tourism Management. Started his career in 1996 as Sales Executive of Sol Elite Paradiso Hotel, Bali, then served as Sales Manager from 1997 - 1999, and as Director of Sales from 1999 - 2000. Joined PT Bayu Buana, Tbk as Branch Manager for Bali area from 2000 - 2009. Concurrently serves as Inbound Tour Manager from 2000 - 2010. From 2009 - 2010 served as Area Manager for East Indonesia area, covering Bali & Balikpapan. Attending various education and management training within and outside the country between 2007 - 2010. Appointed as Director of PT Bayu Buana, Tbk from May 21, 2010 – May 2014 and as Independent Director in the Annual General Meeting of Shareholders from May 7, 2014 - present. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 27 Aktifitas Penting 2015 Important Activities 2015 27 – 29 Maret March 27 - March 29 3 – 5 April April 3 - 5 Pameran Bayu Buana Astindo, Jakarta International EXPO, Kemayoran Jakarta Pusat. Pameran Garuda Travel Fair di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa ,Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat Bayu Buana Astindo Exhibition, Jakarta International EXPO, Kemayoran Jakarta Pusat. Garuda Travel Fair Exhibition at Jakarta Convention Centre, South Jakarta. Annual and Extra Ordinary General Meeting of Shareholders, Menara Peninsula Hotel, West Jakarta. 28 – 30 Agustus August 28 - August 30 12 Juni June 12 Bakti Asuhan Sosial di Hati Suci – Panti Jakarta. Social service activity at Hati Suci Orphanage – Jakarta. 25 – 27 September September 25 - September 27 Pameran Garuda Travel Fair di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan. Garuda Travel Fair Exhibition at Jakarta Convention Centre ,South Jakarta. 28 8 Mei May 8 Looking Ahead With Confidence 28 – 30 Agustus August 28 - August 30 Pameran Kompas Travel Fair di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan. Pameran Kompas Travel Fair di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan. Kompas Travel Fair Exhibition at Jakarta Convention Centre, South Jakarta. Kompas Travel Fair Exhibition at Jakarta Convention Centre, South Jakarta. 16 Oktober October 16 20 – 22 November November 20 - November 22 Donor Darah di Kantor Pusat Bayu Buana. Pameran Bayu Buana Holiday Travel Fair, Pondok Indah Mal. Blood donor at BayuBuana Head Office. Bayu Buana Holiday Travel Fair, Pondok Indah Mal. Prestasi & Penghargaan Awards & Achievements Airlines Awards Singapore Airlines Lufthansa Airlines Cathay Pacific Airways Air France - KLM Thai Airways Japan Airlines China Airlines British Airways Qantas Airways Austrian Airlines United Airlines All Nippon Airways Qatar Airways Eva Airways Etihad Airways Emirates Airlines Srilanka Airlines Malaysia Airlines Garuda Indonesia Airways Vietnam Airlines Phillipine Airlines Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award Top Agent Award In Recognition of Outstanding Performance In Recognition of Top Supporting Agent The Best Supporting Award Sales Performance Award Sales Performance Award Top Agent Award Top Agent Award Pearl Awards Top Agent Award Bronze Awards Top Agent Award The Best Agent Award Top Travel Agent Bronze Award GDS (Global Distribution System) / CRS (Computerized Reservation System) Abacus Distribution System Abacus International Best Performing Triple A Agency Top Travel Agent Award Hotel Genting International Hotel & Resorts Santika Hotel & Resorts MG Bedbank Best Supporting Travel Agent Best Supporting Travel Agent Best Supporting Agent Corporate Travel Tourism Gasette (Asia) Gulliver Travel Associates AIG Insurance Indonesia ACE Insurance Orang Tua Group Superbrands Indonesia Best Travel Agent Indonesia Best Supporting Award Top Travel Agent Best Travel Agent Certificate of Appreciation for Incentive Tour Superbrands Award Government Governor of DKI Singapore Tourism Board Hongkong Tourism Board Jakarta Adikarya Wisata 2004 Most Valued Partner Award Hong Kong Top Producer Award Laporan Tahunan 2015 Annual Report 29 30 Looking Ahead With Confidence Analisa dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management’s Discussion “Keberhasilan strategi yang dijalankan Perseroan tahun 2015 antara lain terlihat dari peningkatan Total Aset yang signifikan, dari Rp 553,21 Milyar menjadi Rp 644,52 Milyar, atau meningkat 16,51%.“ “The success of the Company’s strategy in 2015 is evidenced from the significant increase in total assets, from Rp 553.21 billion to Rp 644.52 billion, an increase of 16.51%.” Laporan Tahunan 2015 Annual Report 31 Analisa & Pembahasan Manajemen Analysis & Management’s Discussion 32 A. TINJAUAN BISNIS A. BUSINESS REVIEW 1. Tinjauan Industri 1. Industry Review Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2014 sebagaimana dirilis BPSI adalah sebesar 9,3 juta wisatawan dan tahun 2015 ditargetkan menjadi 10 juta. Sementara untuk wisatawan Nusantara tercatat 251 juta perjalanan. Kekuatan pariwisata Indonesia mencakup 3 unsur yaitu nature/alam (60%), culture/heritage & religi (35%) dan manmade 5 % meliputi wisata MICE event Dalam ruang lingkup itulah Perusahaan bergerak, yakni menjalankan bidang usaha penyelenggaraan dan pemasaran jasa perjalanan bisnis serta wisata. Baik lokal – nasional dan internasional. Tourist arrivals to Indonesia in 2014 was 9.3 million, as reported by BPSI, and the target for 2015 was 10 million. On the other hand, the number of domestic tourists trip was 251 million. The strength of Indonesian tourism lies in three elements, namely the nature (60%), culture/ heritage and religion (35%), and manmade 5%, which include MICE – events. The Company engages in the businesses of organizing and marketing of business and tourism travelling, both domestic and overseas. Kinerja hasil usaha di industri ini sangat dipengaruhi berbagai situasi dan kondisi baik yang secara langsung terkait maupun faktor-faktor lain di luar subjek usaha. Dewasa ini terjadi peralihan minat publik dalam pemakaian jasa transportasi dari perjalanan darat ke perjalanan udara, dari tata kelola tatap muka ke on-line dan sistem IT. Selaras dengan itu, pertumbuhan usaha perjalanan dan wisata memiliki peluang yang sangat menjanjikan sekaligus tantangan yang tidak mudah. Business performance in this industry is influenced by a variety of situations and conditions, whether related directly, as well as other factors that are not directly related to the Company’s business. Today, public interest has shifted from land to air travel, from face to face to on-line or through IT. Accordingly, the growth of travel and tourism businesses is very promising yet challenging. Looking Ahead With Confidence Menyikapi iklim bisnis tersebut, Perusahaan terus menggali kreativitas usaha yang cerdas. Dukungan sumber daya manusia yang saling mengisi dengan dukungan teknologi informasi yang up to date. Addressing the business climate, the Company continues to creatively explore smart business opportunities. Support from human resources is integrated with support from up dated information technology. 2. Tinjauan Kinerja 2. Performance Review Berikut kami sampaikan catatan analisis hasil usaha yang disajikan berdasarkan angka-angka dari ikhtisar Data Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Following is the report on results of operations, based on the overview of Financial Data of the Company and Subsidiaries for the years ended December 31, 2015 and 2014, which were audited by Public Accountant Firm Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar and Partners with an unqualified opinion . Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.572,65 Milyar turun 4,11% atau sebesar Rp 67,45 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 1.640,10 Milyar. Beban pokok penjualan tahun 2015 tercatat sebesar Rp 1.462,69 Milyar turun 4,84% atau sebesar Rp 74,34 Milyar dari sebesar Rp 1.537,03 Milyar pada tahun 2014. Persentase beban pokok penjualan terhadap pendapatan usaha turun sebesar 0,71% dari 93,72% tahun 2014 menjadi 93,01% pada tahun 2015. The Company’s operating revenues in 2015 amounted to Rp 1,572.65 billion, down 4.11% or Rp 67.45 billion from that of 2014, which amounted to Rp 1,640.10 billion. Cost of goods sold in 2015 amounted to Rp 1,462.69 billion, down 4.84% or Rp 74.34 billion from Rp 1,537.03 billion in 2014. The percentage of cost of goods sold to operating revenues fell by 0.71% from 93.72% in 2014 to 93.01% in 2015. Laba kotor tahun 2015 tercatat sebesar Rp 109,95 Milyar naik 6,67% atau Rp 6,88 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 103,07 Milyar. Kenaikan terutama dihasilkan dari Laba Kotor atas penjualan Tur sebesar Rp 18,81 Milyar atau naik 81,76%, Tiket sebesar Rp 4,37 Milyar atau naik 8,98% sedang Dokumen dan Lainnya sebesar Rp 1,57 Milyar atau naik 30,19% masing-masing dari tahun 2014. In 2015, the gross profit was Rp 109.95 billion, up 6.67% or Rp 6.88 billion from 2014, amounting to Rp 103.07 billion. The increase mainly resulted from gross profit in sales tours of Rp 18.81 billion, up 81.76%, Ticket of Rp 4.37 billion, up 8.98%, while the Documents and Others amounted to Rp 1.57 billion, up 30,19%, respectively from 2014. Seiring dengan pertumbuhan dan peningkatan kegiatan usaha Perusahaan pada tahun 2015, Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan, Umum dan Administrasi, dan Pendapatan dan Beban Lainnya mengalami pula perubahan. Beban Penjualan turun sebesar Rp 1,15 Milyar atau 15,11% dari tahun 2014 sebesar Rp 7,61 Milyar menjadi Rp 6,46 Milyar pada tahun 2015, sedang Beban Umum dan Administrasi naik sebesar Rp 9,86 Milyar atau 13,82% dari tahun 2014 sebesar Rp 71,33 Milyar menjadi Rp 81,19 Milyar pada tahun 2015. Beban Lainnya naik sebesar Rp 1,78 Milyar atau 77,73% dari tahun 2014 sebesar Rp 2,29 Milyar menjadi Rp 4,07 Milyar pada tahun 2015 terutama disebabkan beban penurunan nilai piutang pada anak perusahaan sebesar Rp 3,67 Milyar. Along with the growth and the increasing operations in 2015, Operating Expenses which consisting of Sales Expenses, General and Administrative Expenses, and Other Income and Expenses experience also changes. Sales expenses decreased by Rp 1.15 billion or 15.11% from 2014 amounting to Rp 7.61 billion to Rp 6.46 billion in 2015, while General and Administrative Expenses increased by Rp 9.86 billion or 13.82% of 2014 amounted to Rp 71.33 billion to Rp 81.19 billion in 2015. Other expenses increased by Rp 1.78 billion or 77.73%, from Rp 2.29 billion in 2014 to Rp 4.07 billion in 2015, mainly due to impairment loss on receivable in subsidiaries amounting to Rp 3.67 billion. Pendapatan Lainnya tahun 2015 sebesar Rp 14,64 Milyar turun 43,10% atau Rp 11,09 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 25,73 Milyar. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya keuntungan penjualan properti investasi di tahun 2014 sebesar Rp 12,72 Milyar. Other Revenues in 2015 amounted to Rp 14.64 billion, down 43.10% or Rp 11.09 billion, from Rp 25.73 billion in 2014, primarily due to the gain on sale of investment property in 2014 amounted to Rp 12.72 billion. Laba Usaha adalah Laba Kotor setelah memperhitungkan biaya-biaya, pendapatan dan beban lainnya pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 32,81 Milyar turun 31,01% atau Rp 14,75 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 47,56 Milyar. Penurunan sebesar Rp14,75 Milyar diantaranya sebesar Rp 12,72 Milyar merupakan keuntungan penjualan properti investasi di tahun buku 2014 yang Operating Income is Gross Profit net of cost of goods sold and other expenses, which was Rp 32.81 billion in 2015, down 31.01% or Rp 14.75 billion from Rp 47.56 billion in 2014. Of the Rp14,75 billion decrease, Rp 12.72 billion of which resulted from sale of investment Laporan Tahunan 2015 Annual Report 33 34 dicatat sebagai Pendapatan Lainnya dan yang tidak terjadi kembali di tahun buku 2015. property in 2014, which was recorded as non recurring income and which will not appear again in 2015 figures. Laba Sebelum Pajak tahun 2015 tercatat sebesar Rp 32,64 Milyar dan setelah memperhitungkan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp 6,50 Milyar maka dihasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 26,14 Milyar turun 34,17% atau sebesar Rp 13,57 Milyar dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 39,71 Milyar. Profit Before Tax in 2015 amounted to Rp 32.64 billion and after net of Income Tax of Rp 6.50 billion, lead to Profit of the Current Year of Rp 26.14 billion, down 34.17% or Rp 13.57 billion, from Rp 39.71 billion in 2014. Adapun Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2015 adalah sebesar Rp 28,10 Milyar atau naik 7,78% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar. Adapun Pemilik Entitas Induk tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar adalah merupakan hasil dari Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 38,79 Milyar dikurangi dengan Keuntungan Penjualan Properti Investasi sebesar Rp 12,72 Milyar. Dimana keuntungan penjualan properti investasi tersebut tidak lagi terjadi di tahun buku 2015. Current Year Profit Attributable to Owners of Parent Entity in 2015 stood at Rp 28.10 billion, grew 7.78% from Rp 26.07 billion in 2014. The Owners of Parent Entity in 2014 amounted to Rp 26.07 billion, resulted from Owners of Parent Entity amounted to Rp 38.79 billion reduced by the gains from the sales of Investment Property amounting to Rp 12.72 billion. Such investment property sales gains did not reoccur in the fiscal year 2015. Laba Per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2015 adalah sebesar Rp 79,57 sedangkan untuk tahun buku 2014 Laba Per Saham tercatat sebesar Rp 109,85. Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 2015 tercatat sebesar Rp 80,46 Milyar naik 11,12% atau sebesar Rp 8,05 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 72,41 Milyar. Earnings Per Share Attributable to Owners of the Parent Entity in 2015 was Rp 79.57, while in 2014 Rp 109.85. Total Comprehensive Income for Current Year 2015 was Rp 80.46 billion rose 11.12% or Rp 8.05 billion from Rp 72.41 billion in 2014. Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2015 tercatat sebesar Rp 82,37 Milyar naik 15,30% atau sebesar Rp 10,93 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 71,44 Milyar. Total Comprehensive Income Attributable to Owners of Parent Entity amounted to Rp 82.37 billion, up 15.30% or Rp 10.93 billion, from Rp 71.44 billion in 2014. 3. Resiko Usaha 3. Business Risks Risiko usaha adalah hal yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Menjadi tugas Perusahaan untuk dapat mengatasi risiko usaha dan meminimalisir sebaik mungkin. Dalam hal ini Perusahaan memiliki kesiapan dan telah memetakan risiko usaha dalam berbagai situasi yang terjadi. Disertai langkah-langkah sinergis dan strategis untuk menanganinya tanpa mengorbankan urgensi kegiatan usaha. Business Risk is something that all business owner will face. It must be faced by all business players and it is the duty of the Company to minimize it. The Company is geared up and has identified potential business risks in various possible situations. In addition, the Company has also established strategic measures to address them without compromising the urgency of the business activities. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut : Some of the business risk factors that must be addressed by the Company are: 1. Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial. Tahun 2015 masih diwarnai imbas krisis ekonomi dunia. Dunia usaha tertekan depresiasi rupiah, turunnya harga minyak dunia dan berubahnya kebijakan dalam negeri. Di sisi lain, era pasar bebas Asia mulai bergulir menguji kompetensi pelaku usaha untuk bersaing. Ditambah lagi dengan berkembangnya dunia IT yang membuat peta persaingan pemasaran sulit diprediksi, karena ruang publik sekarang bersaing dengan ruang maya. Perusahaan harus siap menghadapi risiko pembatalan oleh konsumen akibat harga tiket yang mendadak berubah dan telah diketahui konsumen segera secara online. 1. Political, Economical and Social Changes 2015 was marked by global economic crisis. Rupiah depreciation, decline in world oil prices and changes in domestic policy put business world under pressure. On the other hand, Asian free market era has began to roll and put the competing companies competence to the test. Fast development of IT makes it harder to predict and to map marketing competition, now that public room must compete with virtual world. The Company must be prepared itself to face the risk of cancellation by consumer due to sudden change in prices which immediately informed through internet. Looking Ahead With Confidence Dalam menghadapi situasi ini Perusahaan melakukan koordinasi pengawalan per divisi, serta dari cabang ke cabang. sehingga risiko dapat diatasi dengan segera. Risiko perubahan harga, perubahan jadwal, pembatalan pemesanan dapat segera diantisipasi dengan kapasitas online yang baik. To address this situation, the Company coordinates monitoring per division, as well as from branch to branch so that risks can be mitigated immediately. The risk of price changes, schedule changes, and cancellations can be anticipated with excellent online capacity. 2. Persaingan Sistem reservasi retail di gerai off-line dan gerai on-line menjadikan persaingan sangat ketat dalam penjualan tiket. Calon konsumen tak perlu beranjak dari tempatnya untuk melakukan reservasi pada pembelian tiket on-line. Demikian juga dengan reservasi yang bisa dilakukan melalui jaringan swalayan. Mengatasi ketatnya persaingan ini, Perusahaan terus meningkatkan layanan kantor cabang agar mengupayakan layanan retail yang memuaskan konsumen. Perusahaan mempersiapkan man power yang berpengalaman untuk memandu calon konsumen agar benar-benar mengerti terhadap layanan yang menguntungkan bagi dirinya (value for money). 2. Competition Rental reservation system in offline and on-line outlets have increased the competition in ticket sales. Customers have no need to go out to make reservations by purchasing tickets on-line. Likewise with the reservation made through a network of chain stores. To address this intense competition, the Company continued to improve branch’s services to provide satisfactory retail services to consumers. The Company prepared experienced man power to guide prospective customers to truly understand how the services can be of benefit for them (value for money). Di sisi lain konsumen semakin pintar terhadap produk-produk tur, price war sesama travel agent semakin tajam. Perusahaan mengatasi risiko usaha ini dengan mendayagunakan sepenuhnya sistem IT terpadu yang dapat diakses sesegera mungkin sehingga layanan akan langsung diberikan kepada konsumen. On the other hand, consumers are getting wiser in choosing tour product, leading to increased price war among travel agents. The Company mitigates the risk by utilizing fully integrated IT system, which can be accessed as soon as possible, so that the service will be provided promptly to the consumer. Sedangkan secara off-line, Perusahaan mengadakan pameran yang diselenggarakan di sejumlah mal terkemuka dan banyak dikunjungi masyarakat, di mana Perusahaan menyebarkan informasi programprogram menarik yang dikemas dalam layanan ibadah, paket liburan sekolah, Star Cruise, dan program Moslem vacation. Offline wise, the Company holds exhibition in a number of leading malls and visited by many people, in which the Company disseminates information regarding interesting programs, such as worship services packages, school holiday packages, Star Cruise and Moslem vacation program. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 35 Di samping itu, layanan satu atap tetap menjadi andalan. Akses premium 24 jam, harga paket tur yang kompetitif, memfokuskan pengembangan penetrasi pasar MICE yang sangat menjanjikan serta melakukan Retaining customer untuk memelihara konsumen lama agar memakai jasa kembali. In addition, one-stop service remains the Company’s mainstay. A premium 24-hour access, competitive tour prices, focus on the development of the MICE market which is very promising and Customer Retaining program held to maintain existing customers to again use our services. 3. Perubahan Nilai Mata Uang Asing Risiko yang diakibatkan perubahan nilai mata uang sering mengkawatirkan dunia usaha mengingat rupiah masih rentan terhadap perubahan nilai mata uang asing, dan perubahan sewaktu-waktu sangat dipengaruhi situasi global yang sulit diprediksi. Perusahaan berupaya meminimalkan risiko ini dengan melakukan penyeimbangan pengelolaan aset dan kewajiban lancar valuta asingnya. 3. Risks associated with changes in currency exchange rates often concerns the business world, considering that rupiah remains vulnerable to changes in foreign currencies, and is strongly influenced by unpredictable global situation. The Company seeks to minimize these risks through a balanced management of the assets and current liabilities in foreign currencies. 4. Aspek Pemasaran 4. Marketing Aspects Tekad pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi patut disambut sebagai tantangan sekaligus peluang bagi dunia usaha perjalanan dan wisata. Sementara gambaran secara global pun memperlihatkan sektor pariwisata kian signifikan menunjang pertumbuhan ekonomi dunia. Government’s determination to make the tourism sector as the motor of the economy should be welcomed as a challenge and an opportunity for travel and tourism industry. Globally, it appears that the role of the tourism sector is now increasingly significant in supporting the growth of the world economy. Peluang industri pariwisata yang sangat besar menjadikan tantangan bagi upaya pemasaran. Baik pemasaran secara tatap muka maupun secara online. Perusahaan dituntut tangggap terhadap situasi pasar, bagaimana menghadapi high season yang memerlukan perlakuan berbeda dengan masa low season. Di sini diperlukan sistem pemasaran yang cerdas dan kreatif. Such a huge opportunities promised by the tourism industry is a challenge in marketing efforts, either through face-to-face or online. The Company is required to be responsive toward market situation, dealing with high season requires different treatment to low season. It requires a marketing system that is smart and creative. Pasar yang cerdas yaitu konsumen yang semakin pintar menuntut kualitas terhadap dana yang telah dikeluarkan. Sebaliknya juga memiliki loyalitas tinggi jika kebutuhannya terpuaskan. Di sinilah Perusahaan melakukan penajaman penetrasi pasar. Melalui strategi yang tepat dan sarana penunjang yang lengkap seperti IT, SDM berkualitas, insentif, promosi dan lain Market is smarter nowadays, in which consumers demand quality of service from their spending. They also will have high loyalty if the requirement is satisfied. This is where the Company sharpens its market penetration using right strategy and complete supporting facilities, such as IT, human resources quality, incentives, promotions and so forth. The Company seeks to be * Gyeongbokgung Palace - Seoul - Korea 36 Looking Ahead With Confidence sebagainya. Perusahaan berupaya semakin dekat dengan konsumennya di tingkat pasar lokal, MICE, korporasi dan kalangan pejalan antar daerah seperti pedagang hingga pasar mancanegara. closer to its customers in the local market level, MICE, corporate and inter-regional traveler circles as well as entering foreign markets. Perusahaan secara kontinyu melalui departemen Product & Pricing terus menciptakan inovasi produk yang dipasarkan melalui distribution channel, dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Pendekatan pasar dilakukan dengan mengadakan pameran di pusat keramaian kelas menengah seperti mal, di mana kebanyakan keluarga berekreasi. Through the Department of Product & Pricing, the Company continuously create innovative products to be marketed through the distribution channel and branch offices throughout Indonesia. Market approach is done by holding exhibition in center of the crowd for middle classes, such as malls, a popular spot for family leisure time. B. TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS B. BUSINESS SUPPORT REVIEW Sebagai Perusahaan berorientasi masa depan,IT memegang peran penting sebagai bagian dari pendukung usaha. Melalui IT ini pula lalu lintas komunikasi BBTC (Bayu Buana Travel Club) dapat diberdayakan secara maksimal. Sebagai bagian integral dari layanan satu atap Bayu Buana, BBTC adalah wadah komunitas pelanggan Bayu Buana yang memberikan berbagai kemudahan, informasi teraktual serta prioritas layanan seperti progran reward serta harga promosi. Di samping itu, Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan handal dalam mem-back up semua lini usaha. As a future oriented company, IT plays an important role in supporting the Company’s business. Leveraging on its IT system, the Company is enabled to optimally empower BBTC (Bayu Buana Travel Club) communications traffic. As an integral part of Bayu Buana one-stop service, BBTC is Bayu Buana’s customer community forum that provides a variety of convenience, real-time information, as well as priority services like reward programs and promotional pricing. In addition, the Company has placed well-trained and reliable human resources in backing up all lines of business. Sumber daya manusia adalah kunci sukses, oleh karenanya Perusahaan mengajak setiap staff/karyawan untuk tumbuh kembang bersama pertumbuhan Perusahaan. Pertama, melalui berbagai program pelatihan berkesinambungan, meliputi pelatihan Company Induction, Technical Skills Ticketing & Tour, Soft Skills & Technology dan lainnya. Human resources are the key to our success, therefore, the Company encourages every staff / employees to grow along with the growth of the Company. First, through continuous training programs, among other Company Induction, Technical Skills Ticketing & Tour, Soft Skills & Technology and others. Kedua, Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam program BPJS. Perusahaan juga memberlakukan perbaikan paket renumenerasi berbasis kompetensi, serta ke empat melakukan penerapan kebijakan mutu K3, yaitu komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia di mana Perusahaan menciptakan budaya kerja pasti, aman dan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan serta secara berkala melakukan penyesuaian peningkatan kesejahteraan karyawan, di antaranya melalui program-program seperti program Asuransi (Hospitalization), Tunjangan Hari Raya dan lainnya. Perusahaan telah melaksanakan ketetapan UndangUndang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, mengenai Imbalan Paska Kerja, yang perhitungannya dilakukan oleh aktuaris independen. Second, the Company enrolls employee into BPJS program. The Company made improvements on the remuneration package based on competence. Fourth, the Company applies the quality policy of K3, as part of its commitment to the implementation of occupational health and safety program, among others through the implementation of the work culture of certain, and safe, while maintain a family atmosphere among employees, as well as regularly upgrading employees’ welfare, including through Insurance program (Hospitalization), Religious Holiday Allowance and many others. The Company implements the of Law of Labour No. 13 of 2003 dated March 25, 2003, regarding Post-Employment Benefits, and the calculation of which is performed by independent actuary. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 37 38 C. TINJAUAN KEUANGAN C. FINANCIAL REVIEW Pada tahun 2015, Perseroan mencatat Total Aset sebesar Rp 644,52 Milyar naik 16,51% atau Rp 91,31 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 553,21 Milyar. Peningkatan Aset sebesar Rp 91,31 Milyar terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp 30,32 Milyar terutama terjadi pada Kas dan Setara Kas sebesar Rp 39,02 Milyar, Uang Muka sebesar Rp 3,79 Milyar dan Piutang Usaha turun sebesar Rp 12,75 Milyar dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 60,99 Milyar terutama naiknya nilai Investasi Efek Tersedia untuk Dijual Pihak Berelasi sebesar Rp 55,11 Milyar dan penambahan Aset Tetap sebesar Rp 4,88 Milyar . Total Liabilitas tahun 2015 tercatat sebesar Rp 268,77 Milyar naik 2,91% atau sebesar Rp 7,61 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 261,16 Milyar terutama terjadi pada Utang Usaha sebesar Rp 7.03 Milyar seiring meningkatnya pembelian tiket dan hotel menjelang musim liburan akhir tahun, Utang Lain-lain dan Uang Diterima Dimuka sebesar Rp 4,56 Milyar. In 2015, the Company recorded a total assets of Rp 644.52 billion rose 16.51% or Rp 91.31 billion from Rp 553.21 billion in 2014. The increase in assets of Rp 91.31 billion consisting of Current Assets of Rp 30.32 billion mainly in cash and cash equivalents of Rp 39.02 billion, Advance Payment of Rp 3.79 billion and Accounts Receivables decreased by Rp 12.75 billion and Non Current Assets of Rp 60.99 billion mainly due to increase in value of Investments Available for Sale Securities with Related Parties amounted to Rp 55.11 billion and the addition of fixed assets of Rp 4.88 billion. Total liabilities in 2015 was Rp 268.77 billion rose 2.91% or Rp 7.61 billion from Rp 261.16 billion in 2014 mainly due to Accounts Payable Rp 7.03 billion, along with increase in purchasing tickets and hotel, towards the holiday season at the end of the year, Other Payables and Advance Receipts of Rp 4.56 billion. Total Ekuitas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 375,74 Milyar naik 28,66% atau sebesar Rp 83,70 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 292,04 Milyar. Peningkatan terutama terjadi pada Penghasilan Komprehensif Lainnya sebesar Rp 55,11 Milyar merupakan penyesuaian nilai wajar Investasi Efek Tersedia untuk Dijual-Pihak Berelasi terhadap harga pasar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015, dan kenaikan Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya sebesar Rp 27,26 Milyar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Total equity in 2015 was Rp 375.74 billion rose 28.66% or Rp 83.70 billion from Rp 292.04 billion in 2014. The increase was mainly occurred in Other Comprehensive Income amounted to Rp 55.11 billion, a fair value adjustment of Investment in Available for Sale Securities - Related Parties to the prevailing market price on December 31, 2015, and the increase in Unappropriated Retained Earnings of Rp 27.26 billion, attributable to owners of the parent. D. KEBIJAKAN DIVIDEN D. DIVIDEND POLICY Sebagai Perusahaan publik, Pereroan telah memiliki garis kebijakan dividen berupa pembagian dividen minimal satu kali dalam setahun. Adapun jumlah nominal pembayaran dividen sesuai dengan jumlah keuntungan yang berhasil diraih Perusahaan dan Entitas Anak di tahun buku yang bersangkutan. Hal tersebut tidak mengurangi hak para pemegang saham untuk mengajukan ketentuan-ketentuan lain sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sesuai dengan keputusan RUPS Perusahaan pada tangga 8 Mei 2015, Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2014. As a public company, the Company has a policy of distributing dividend at least once a year. the nominal amount of the dividend payment is adjusted in accordance with the profit made by the Company and its Subsidiaries during the fiscal year concerned, without prejudice to the rights of shareholders to propose other provisions, in comply with the Articles of Association and shall be presented at the General Meeting of Shareholders (AGM). In accordance with the resolution from the AGM on May 8, 2015, the Company did not distribute dividends for the financial year 2014. E. PROSPEK USAHA E. BUSINESS PROSPECTS Sebagai sebuah negara yang mempunyai keindahan alam dan keragaman budaya yang luar biasa, tentunya Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi industri pariwisata. Terlebih, Pemerintah Indonesia menyadari besarnya potensi industri pariwisata bagi pemasukan devisa negara. As a country blessed with abundant natural beauty and mesmerizing cultural diversity, Indonesia certainly is a very promising market for the tourism industry. Moreover, the Government of Indonesia recognizes the magnitude of the potential of tourism industry in generating foreign exchange for the country. Looking Ahead With Confidence Di sisi lain, adanya rencana Pemerintah untuk lebih mengembangkan wilayah Indonesia Timur akan mendorong tumbuhnya pasar perjalanan dan wisata. Potensi wisata di Indonesia Timur yang belum digarap masih begitu besar sehingga hal ini menjanjikan prospek yang lebih cerah bagi industri wisata dan bagi Perseroan tentunya. On the other hand, the Government’s plan to further develop eastern part of Indonesia surely will encourage the growth of travel and tourism market. A huge tourism potential in Eastern Indonesia promises a brighter prospects for the tourism industry and certainly for the Company. Hal-hal tersebut di atas menjadi alasan bagi Perseroan untuk menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Dengan perangkat kerja yang lengkap yang dimiliki oleh Perseroan, jejaring kemitraan baik lokal maupun internasional, serta strategi pemasaran yang tepat, maka Perseroan akan mampu memanfaatkan peluang masa depan dengan optimal. All the things mentioned above gives reason for the Company to look at the future with confidence. With such a complete working device, a network of partnerships both locally and internationally, as well as the right marketing strategy, the Company will be able to optimaly take advantage of future opportunities. IT LEAVES YOU SPEECHLESS,THEN TURNS YOU INTO A STORYTELLER. IBN BATTUTA “ “ TRAVELING- * Tian Tan Buddha on Lantau Island - HongKong Laporan Tahunan 2015 Annual Report 39 40 Looking Ahead With Confidence Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance “Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha,” “ The running of the Company observes its key strength covering responsibility to maintain stability of business growth“ Laporan Tahunan 2015 Annual Report 41 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 42 Dalam mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang sehat (Good Corporate Governance) Perusahaan senantiasa berupaya berada dalam koridor etika bisnis dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai acuan pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan usaha, menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi Perusahaan. Seeking to always honor the business ethics and obeying effective laws is essential for the Company to manifest Good Corporate Governance. The running of the Company observes its key strength covering responsibility to maintain stability of business growth, transparency in performing business activities, as well as tight control of supervision of each line of business of the Company. Menjaga stabilitas pertumbuhan usaha akan dicapai dengan mendorong pelaksanaan kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi kegiatan usaha akan memungkinkan setiap elemen Perusahaan membina kepercayaan dan keterbukaan dan publik pemilik saham dapat mengikuti gerak tumbuh badan usaha. Sementara kontrol pengawasan akan memastikan jalannya Perusahaan berada dalam koridor yang benar. Pelaksana tata kelola yaitu Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, serta Internal Audit, merupakan jajaran manajerial yang berjuang sekuat tenaga demi berlangsungnya daya tumbuh perusahaan. By driving the execution of competitive business activities that have growing capacity amid the intense market competition, stable business growth was maintained. Transparency of business activities enables every element of the Company to promote trust and openness, and public shareholders will be able to follow the Company’s growth while supervisory control will ensure the operation of the Company stays on the right course. The Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Internal Audit, as implementers of corporate governance, form the management corps that strive hard for the ongoing growth potency of the Company. Looking Ahead With Confidence Dewan Komisaris Dewan Komisaris beranggotakan 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 (satu) Komisaris Utama, 1 (satu) Komisaris Independen dan 1 (satu) Komisaris. Secara garis besar tugas utama Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberi nasehat, menghadiri rapat Direksi dan menerima laporanlaporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi dalam proses jalannya usaha serta melakukan pengawasan sebagaimana ditugaskan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Board of Commissioners The Board of Commissioners contains 3 members, selected, appointed and dismissed in accordance to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders, for a 3 (three) year term. Currently the Board of Commissioners is composed of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Independent Commissioner and 1 (one) Commissioner members. The main task of the Board of Commissioners as regulated in the Articles of Association of the Company in broad outline is to oversee the management of the Company by the Board of Directors, to give advice, attend Board of Directors’ meetings and receiving Directors’ reports on all important events occurring in the process of the business operation as well as conducting supervision as assigned in the Articles of Association of the Company. Direksi Direksi terdiri dari 3 personil yang dipilih, diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Susunan Direksi saat ini meliputi 1 (satu) Direktur Utama, 1 (satu) Direktur Independen dan 1 (satu) Direktur. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan visi dan misi, dengan persetujuan Dewan Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Board of Directors The Board of Directors consists of 3 members selected, appointed and dismissed according to the Articles of Association of the Company, in a General Meeting of Shareholders process, and is appointed for a 3 (three) year term. The composition of the Board of Directors at this time covers 1 (one) President Director, 1 (one) Independent Director and 1 (one) Director Members. The Board of Directors is fully responsible for implementing its tasks to achieve the purpose and aims of the vision and mission, by approval of the Board of Commissioners. The assignment of duty and authority of each member of the Board of Directors is decided by the General Meeting of Shareholders (RUPS) or can be delegated to the Board of Commissioners. Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris 2015 Board of Commissioners Meeting attendance in 2015 Nama Name Jumlah Rapat Number of Meetings % Jumlah Kehadiran Number of Presence Thio Gwan Po Micky 12 100 12 Suhanda Wiraatmadja 12 100 12 Susanna Kusnowo 12 100 12 Komisaris Utama | President Commissioner Komisaris Independen | Independent Commissioner Komisaris | Commissioner Daftar Kehadiran Rapat Direksi 2015 Nama Name Director Meeting attendance in 2015 Jumlah Rapat Number of Meetings % Jumlah Kehadiran Number of Presence Pranowo Gumulia 12 100 12 Hardy Karuniawan 12 100 12 Agustinus Kasjaya Pake Seko 12 100 12 Direktur Utama | President Director Direktur | Director Direktur Independen | Independent Director Laporan Tahunan 2015 Annual Report 43 44 Komite Audit Perusahaan membentuk Komite Audit dimana tugas dan fungsinya telah dijabarkan dalam keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/01-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 dan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 yang telah dirubah dengan KEP-643/ BL/2012 tangal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Audit Committee The Company established the Audit Committee of which the task and function is defined in the decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/01-2001 dated July 20, 2001 that has been amended by KEP-305/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 and the Regulation of Bapepam Number IX.I.5 Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam Number Kep29/PM/2004 dated September 24, 2004 that has been amended by KEP-643/ BL/2012 dated December 7, 2012 regarding Formation and Work Implementation Guidelines of Audit Committee. Adapun maksud dan tujuan pembentukan Komite Audit adalah untuk membantu dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tangggung jawab pengawasannya terhadap sistem pengendalian intern Perusahaan dan pertanggungjawaban atas laporan keuangan Perusahaan. Dalam hal ini apakah telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku guna melindungi kepentingan pemegang saham dan para pihak pemegang kepentingan lainnya. The purpose and aim of the formation of the Audit Committee is to assist and provide input to the Board of Commissioners in implementing its function and responsibility of supervising the internal control system of the Company and accountability of the financial report of the Company. In this respects it is mainly to assert that the Company has fulfilled the rules and regulations of the effective laws in order to protect the interests of shareholders and other stakeholders. Komite Audit diketuai oleh Drs. Suhanda Wiraatmadja dengan anggota Daniel Dwi Surya dan Yoga Suryo Prabowo. The Audit Committee is chaired by Drs. Suhanda Wiraatmadja, with Daniel Dwi Surya and Yoga Suryo Prabowo as members. Pada tahun buku 2015 tercatat kegiatan Komite Audit adalah melakukan evaluasi kegiatan internal meliputi antara lain; menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan secara periodik, menilai sistem akuntansi serta pengendalian intern, menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan, serta melakukan penelaahan atas kegiatan auditor eksternal meliputi antara lain melakukan diskusi untuk membahas rencana audit, koreksi-koreksi dan penemuan hasil audit serta komentar dan saran auditor eksternal. The activities of the Audit Committee in the 2015 fiscal year consisted of internal activities evaluation among others covering: analyzing financial report periodically issued by the Company, evaluating accountancy system and internal control, reviewing the Company’s obedience to rules and regulations of laws in the Capital Market sector and other laws in relation to the business operations of the Company, as well as reviewing external auditor activities that among others cover discussions about audit plans, corrections and audit. Internal Audit Departemen ini dibentuk dengan tujuan sebagai sentral pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan serta meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja keuangan Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Departemen Internal Audit antara lain; melakukan audit atas catatan dan laporan keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan cabang-cabang, meyakinkan bahwa sistem dan prosedur yang telah digariskan telah dilaksanakan, memberikan saransaran dan rekomendasi kepada Manajemen berdasarkan hasil audit yang dilakukan. Pada tahun buku 2015 Departemen Internal Audit telah melakukan pemeriksaan terhadap kantor pusat dan cabang-cabang Perusahaan dan telah memberikan laporan hasil pemeriksaan, saran-saran serta rekomendasinya kepada Manajemen. Internal Audit This department was formed to function as control center to prevent deviation and abuse of authority and assets of the Company and to increase the work productivity and financial performance of the Company. The Internal Audit Department has among others the task and responsibility to perform audit on financial notes and reports made and produced by the head office and branch offices, ensure that the specified system and procedures have been implemented, to give advice and recommendations to the Management based on the audit results. In the 2015 book year the Internal Audit Department has audited the head office and all branches and has submitted the audit result report, advice and recommendations to the Management. Sekretaris Perusahaan Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Company Secretary The Company formed and appointed a Company Secretary tasked and functioning according to Regulation Number IX.1.4 Attachment to the Decision of Capital Market Looking Ahead With Confidence (Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-035/ BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Supervisory Board (Bapepam) Number Kep-63/PM/1996 dated January 17, 1996, regarding Formation of Company Secretary and Decision of the Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/07-2001 dated July 20, 2001 amended by KEP-035/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004 regarding listing of Shares and Equity Securities Other Than Shares Issued by Listed Company. The appointment of a Company Secretary conforms to the purpose of conducting good governance principles. Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perusahaan, adalah sebagai berikut; The task and function of the Company Secretary in the Company is as follows: 1.Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk peraturan-peraturan yang berlaku. 2.Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan tentang Perusahaan. 3.Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar Modal. 4.Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan (ex. Bapepam-LK), Bursa Efek dan masyarakat. 1. Keeping updated on the development in Capital Market in particular the effective regulations. 2. Serving the community by providing information about the Company. 3. Provide input to the Board of Directors in order to comply with the provisions and regulations effective in the Capital Market. 4. As contact person between the Company and Authority (ex. Bapepam-LK), Stock Exchange and the community. Laporan Tahunan 2015 Annual Report 45 Tur Bayu Buana ke Manca Negara Over the World Tour of Bayu Buana Asia China Osaka Castle, Bangkok,Pattaya Phuket, Singapore, Hongkong, Vietnam, Disneyland, Disney Hollywood Hotel, The Venetian Macau, Taipei, Hualien, Kaohsiung, Taichung, Sun Moon Lake, Tamshui, Yehliu, Chiufen, Tokyo, Disneysea, Kawaguchi, Mt. Fuji, Hamamatsu, Toyohashi, Kyoto, Osaka, Universal Studio, Kansai, Seoul, Nami Island, Mt. Sorak, Danyang Uiseong, . Osaka Castle, Japan Tian Tan Buddha, Hongkong The Great Wall, Beijing Longhua Temple, Shanghai Venetian Resort, Macau Nami Island, Korea West Lake, Hangzhou Sun Yat Sen, Nanjing Europe Venice, Rovaniemi, Amsterdam, Cologne, Frankfurt, Lucerne, Mt. Titlis, Titisee, Dijon, Paris, London, Rome, Coloseum, Pisa, Florence, Prato, Venice, Euro Disneyland, Brussel, Dusseldorf, Athens, Saronic Cruise, Istanbul, Bosphorus Cruise, Berlin, Moscow, Dubai. 46 Beijing, Shanghai, Shenzhen, Nanjing, Wuxi, Suzhou, Hangzhou, Zhouzhuang, Huangshan, Guilin, Yangshuo. America, Africa & Australia Rushmore Mountain, San Fransisco,Monterey Bay, Fresno, Las Vegas, Anaheim, Disneyland, Universal Studios, Los Angeles, Johanesburg, Pretoria, Mabula, Sun City, Cape Town, Knysna, Oudtshoorn, Melbourne, Brisbane, Goldcoast, Tangalooma, Dreamworld, Movie World, Sydney, Canberra, Cairo, South Africa, New Zealand. Venice, Italia Jokulsarlon Lagoon, Islandia Rushmore Mountain, America Vancouver City, Canada Cappadocia, Turkey Big Ben, London North Island, New Zealand Golden Gate, San Fransisco Looking Ahead With Confidence Daftar Kantor Bayu Buana & Anak Perusahaan List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries PT BAYU BUANA Tbk Head Office Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 - INDONESIA Telp : 021-2350 9999 Fax : 021-351 7432 Email : [email protected] Website : www.bayubuanatravel.com Kantor di Jakarta | Offices in Jakarta TOUR CENTRE Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-2350 9999 | F : 021-351 7432 E : [email protected] EQUITY TOWER Ground Floor Unit B1 (Lobby) Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 P : 021-2903 5010 | F : 021-2903 5040 E : [email protected] KELAPA GADING PERMAI Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok QA III No. 16, Jakarta 14240 P : 021-452 8720 | F : 021-452 2843 E : [email protected] KEMANG Jl. Kemang Raya No. 6B Jakarta 12730 P : 021-7179 0662 | F : 021-7179 1586 E : [email protected] MAL ALAM SUTERA Lower Ground Floor - 07A Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 16 Serpong - Tangerang 15325 P : 021-3044 9166 | F : 021-3044 9165 E : [email protected] MENARA THAMRIN 24 th Floor Suite 2402 Jl. M. H. Thamrin Kav. 3 Jakarta 10250 P : 021-315 7927 | F : 021-230 0907 E : [email protected] MAL EMPORIUM PLUIT 2 nd Floor Unit 2-32 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara 14440 P : 021-6667 6266 | F : 021-6667 6276 E : [email protected] PERKANTORAN HIJAU ARKADIA Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 • Menara C Ground Floor Suite 104 P : 021-782 7682 | F : 021-782 7681 E : [email protected] • Menara F Ground Floor Suite 102 P : 021-781 6612 | F : 021-781 6362 E : [email protected] MAL PONDOK INDAH Ground Floor #31 (Bank Mall) Jl. Metro Duta Niaga - Pd. Indah Jakarta 12310 P : 021-750 6837 | F : 021-750 7041 E : [email protected] MAL TAMAN ANGGREK Basement Level P2/ 20 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 21 Jakarta 11470 P : 021-563 9171 | F : 021-563 9252 E : [email protected] NATIONAL CORPORATE DIVISION Jl. Ir. H. Juanda III No. 10A Jakarta 10120 P : 021-2350 9911 | F : 021-380 8287 E : [email protected] Kantor di Luar Jakarta | Offices Outside Jakarta BOGOR Gedung Puri Begawan Jl. Pajajaran No. 5-7 Bogor 16142 P : 0251-838 3377 | F : 0251-838 3379 E : [email protected] BANDUNG Jl. Pasir Kaliki No. 150 D Bandung 40171 P : 022-421 1711 | F : 022-421 4455 E : [email protected] BALI Ruko Sunset Indah II No. 5 819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361 P : 0361-755 788 | F : 0361-754 311 E : [email protected] CILEGON Jl. S. A. Tirtayasa No. 17 B, Cilegon 42414 P : 0254-398 663 | F : 0254-392 948 E : [email protected] SURABAYA Jl. R. A. Kartini No. 121 B Surabaya 60264 P : 031-561 5678 | F : 031-563 4949 E : [email protected] BALIKPAPAN Bandar Balikpapan Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda RT 19 No. 9D Balikpapan 76114 P : 0542-721 4466 | F : 0542-721 4470 E : [email protected] Kantor Anak Perusahaan | Subsidiary Offices JAKARTA PT BUANA GELAR PARIWICARA Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-2350 9999 F : 021-3517 432 JAKARTA PT KHARISMA ADIWIBAWA TOUR & TRAVEL Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 P : 021-2350 9999 F : 021-351 7432 JAKARTA PT ALFAZ TOUR Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021 2350 9999 F : 021 351 7432 JAKARTA PT DHARMA BUANA EXPERINDO Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 P : 021-3483 1550 F : 021-3483 1661 E : [email protected] [email protected] BALI PT BAYU BUANA TRANSPORT Ruko Sunset Indah II No. 5 819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361 P : 0361- 755 788 F : 0361- 754 311 E : [email protected] JAKARTA PT DUTA BUANA EXPRESS Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021-3483 1525, 3483 1707 F : 021-3483 1661 E : [email protected] [email protected] JAKARTA PT HULAA TRAVEL INDONESIA Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120 P : 021 2350 9999 F : 021 351 7432 Laporan Tahunan 2015 Annual Report 47 Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professionals Akuntan Publik Public Accountant Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza Abda Lt. 10 & 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Notaris Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH Jl. Tanjung Duren Timur VI No. 207 Jakarta 11470 Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Electronic Data Interchange Indonesia Wisma SMR, Lt. 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 48 Looking Ahead With Confidence Tanggungjawab Laporan Tahunan 2015 Statement of Annual Report’s Responsibility 2015 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015 PT BAYU BUANA Tbk. STATEMENT LETTER BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ABOUT RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2015 PERIOD JANUARY-DECEMBER 2015 PT BAYU BUANA Tbk. Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Bayu Buana Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Bayu Buana Tbk. in 2015 has been fully and solely responsible for the accuracy of the content of the company’s annual report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement letter is made truthfully. Jakarta, 01 April / April 01st , 2016 Dewan Komisaris Board of Commissioners Thio Gwan Po Micky Komisaris Utama President Commissioner Suhanda Wiraatmadja Susanna Kusnowo Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Direksi Board of Directors Pranowo Gumulia Direktur Utama President Director Hardy Karuniawan Direktur Director Agustinus Kasjaya Pake Seko Direktur Independen Independent Director Laporan Tahunan 2015 Annual Report 49 LAPORAN KEUANGAN Financial Report Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bayu Buana Tbk dan Entitas Anak. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Consolidated Financial Statements of PT Bayu Buana Tbk and Subsidiaries. For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 50 Looking Ahead With Confidence PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Table of Contents Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 2 Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 5 Notes to the Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2015 Annual Report 51 PT. BAYU BUANA Tbk. Head Office : Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120, INDONESIA, Telp. : (021) 2350 9999 Fax. : (021) 351 7432, 386 1955 Website : www.bayubuanatravel.com, E-mail : [email protected] Looking Ahead With Confidence 52 Laporan Tahunan 2015 Annual Report 53 PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Notes PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/ December 31, 2013 (In Full Rupiah) 2015 2014 *) Rp Rp 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 *)/ January 1, 2014/ December 31, 2013 *) Rp ASSETS ASET CURRENT ASSETS ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 4, 27, 28 267,257,654,749 228,239,911,594 205,843,369,383 Piutang Usaha 5, 27, 28 96,485,793,230 109,241,041,395 89,752,080,379 Trade Receivables Aset Keuangan Lancar Lainnya 6, 27, 28 15,458,076,222 13,818,012,892 7,459,088,670 Other Current Financial Assets Pajak Dibayar di Muka 15.a Biaya Dibayar di Muka 7 8 Uang Muka Total Aset Lancar 505,019,090 35,139,514 7,014,489 Prepaid Taxes 3,863,092,309 5,699,624,821 Prepaid Expenses 22,603,555,277 18,809,711,390 6,822,697,738 19,279,814,645 406,173,190,877 375,843,441,606 329,164,065,304 Total Current Assets Assets 167,297,000,000 112,187,400,000 81,728,000,000 Other Non Current Financial Assets ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Cash and Cash Equivalents Advances NON CURRENT ASSETS 9, 25, 27 25,000,000 200,000,000 639,789,000 Due Duefrom fromRelated RelatedParties Parties Properti Investasi 10 13,396,201,959 13,789,931,776 19,547,793,072 Investment Property Aset Tetap 11 51,669,575,722 46,782,177,774 12 3, 15.c 1,163,584,765 4,800,198,281 238,351,560,727 1,100,767,471 3,301,788,274 177,362,065,295 20,548,433,354 1,100,245,398 2,770,243,198 126,334,504,022 Other Non Current Assets Deferred Tax Assets Total Non Current Assets 644,524,751,604 553,205,506,901 455,498,569,326 Aset Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Total Aset Tidak Lancar 25, 27 TOTAL ASET Fixed Assets TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS DAN EKUITAS CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Utang Pajak Bagian Lancar atas Pendapatan Diterima di Muka Beban Akrual Utang Lain-Lain dan Uang Muka Diterima Total Liabilitas Jangka Pendek 13, 27, 28 15.d 16, 27 14, 27, 28 184,194,733,033 4,924,684,630 589,542,188 1,303,950,954 62,644,284,703 253,657,195,508 177,164,053,290 6,168,587,345 1,069,396,070 915,044,790 58,075,983,964 243,393,065,459 166,659,320,454 4,852,825,252 745,485,213 712,732,399 54,977,733,806 227,948,097,124 3,600,000,000 6,600,000,000 -- Due to Third Party 479,116,677 188,959,884 596,723,260 Long Term Deferred Income LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Pihak Ketiga NON CURRENT LIABILITIES 27 Pendapatan Diterima di Muka Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 3, 17 Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 10,770,749,551 Long Term Employees Benefit Liabilities 15,118,844,428 17,772,832,812 11,367,472,811 Total Non Current Liabilities 268,776,039,936 11,039,727,751 261,165,898,271 10,983,872,928 239,315,569,935 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Dasar - 960.000.000 Saham Authorized Capital - 960,000,000 Shares 18 176,610,390,000 3 Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya 176,610,390,000 176,610,390,000 51,583,000 51,583,000 51,583,000 31,661,633,068 4,402,278,806 (33,578,028,415) 159,424,200,000 104,314,600,000 70,855,200,000 367,747,806,068 285,378,851,806 213,939,144,585 Entitas Induk Parent 8,000,905,600 6,660,756,824 Non - Controlling Interest 375,748,711,668 292,039,608,630 2,243,854,806 216,182,999,391 Issued and Fully Paid Capital - 353,220,780 Shares Retained Earnings (Deficits) Penghasilan Komprehensif Lainnya Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Capital Stock - Par Value of Rp 500 per Share Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 353.220.780 Saham Trade Payables Taxes Payable Current Portion of Long Term Deferred Income Accrued Expenses Others Payable and Advance Receipts Total Current Liabilities 3, 29 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 644,524,751,604 553,205,506,901 Appropriated Unappropriated Other Comprehensive Income Total Equity Attributable to the Owners of the Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 455,498,569,326 *) Disajikan Kembali, Catatan 3 *) As restated, Note 3 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan D1/March 29, 2016 consolidated financial statements 1 Paraf/Approved: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Catatan/ 2015 2014 *) Notes Rp Rp PENDAPATAN 19 1,572,653,456,481 1,640,106,711,327 REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN 20 1,462,697,546,190 1,537,030,367,336 COST OF REVENUES 109,955,910,291 103,076,343,991 GROSS PROFIT Operating Expenses LABA KOTOR Beban Usaha 3, 21 (87,647,139,683) (78,945,645,666) Pendapatan Lainnya 22.a 14,636,801,513 25,734,000,811 Others Income Beban Lainnya 22.b (4,076,507,164) (2,297,169,040) Others Expense (63,111,168) (11,304,168) Final Tax Expenses 32,805,953,789 47,556,225,928 OPERATING INCOME (160,503,775) (128,105,359) Finance Costs 32,645,450,014 47,428,120,569 INCOME BEFORE INCOME TAX (6,507,823,083) (7,714,944,080) INCOME TAX EXPENSES 26,137,626,931 39,713,176,489 PROFIT FOR THE YEAR Beban Pajak Final LABA USAHA Beban Keuangan 23 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3, 15.b LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Item that Will Not be Reclassified to Laba Rugi Profit or Loss Pengukuran Kembali atas Program Remeasurement on Defined Benefit Imbalan Pasti (1,024,708,983) (1,145,102,657) Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja 236,585,090 379,135,407 (788,123,893) (765,967,250) Pos yang akan Direklasifikasi ke Employee Benefit Liabilities Item that May be Reclassified Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss Keuntungan dari Pengukuran Kembali Aset Keuangan yang Dikategorikan sebagai Tersedia untuk Dijual Plan Income Tax of Remeasurement of Gain on Changes in Fair Value of 9 55,109,600,000 33,459,400,000 Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Available for Sale Securities Other Comprehensive Income Current Berjalan Setelah Pajak 54,321,476,107 32,693,432,750 TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF Year After Tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 80,459,103,038 72,406,609,239 Pemilik Entitas Induk 28,106,892,523 38,799,589,917 Owners of the Parent Entity Kepentingan Non Pengendali (1,969,265,592) 913,586,572 Non - Controlling Interest 26,137,626,931 39,713,176,489 Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: FOR THE YEAR Profit for The Year Attributable to: Total Laba Komprehensif yang Dapat Total Comprehensive Income diatribusikan kepada: Attributable to: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN 82,368,954,262 29 24 71,439,707,221 Owners of the Parent Entity (1,909,851,224) 966,902,018 Non - Controlling Interest 80,459,103,038 72,406,609,239 79.57 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan D1/March 29, 2016 109.85 consolidated financial statements 2 Paraf/Approved: 29 29 D1/March 29, 2016 laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan -- -- -- 176,610,390,000 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program imbalan kerja *) Saldo laba termasuk pengukuran kembali atas Saldo per 31 Desember 2015 Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Penambahan Modal atas Entitas Anak Entitas Anak Baru Kepentingan Non Pengendali dari Pendirian 176,610,390,000 -- Saldo per 31 Desember 2014 Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan --- 29 176,610,390,000 -- 176,610,390,000 Fully Paid of Capital Rp Issued and Penuh/ dan Disetor Modal Ditempatkan 51,583,000 -- -- -- 51,583,000 -- -- -- 51,583,000 -- 51,583,000 Rp Penggunaannya/ Appropriated 31,661,633,068 27,259,354,262 -- -- 4,402,278,806 37,980,307,221 -- -- (33,578,028,415) (5,565,219,579) (28,012,808,836) Rp Penggunaanya/ Unappropriated Ditentukan 3 159,424,200,000 55,109,600,000 -- -- 104,314,600,000 33,459,400,000 -- -- 70,855,200,000 -- 70,855,200,000 Rp Income Other Comprehensive Lainnya/ 367,747,806,068 82,368,954,262 -- -- 285,378,851,806 71,439,707,221 -- -- 213,939,144,585 (5,565,219,579) 219,504,364,164 Rp Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owner of the Parent Saldo Laba *)/ Retained Earnings*) Penghasilan Total Ekuitas/ Total Equity Ditentukan Belum Komprehensif Penambahan Modal atas Entitas Anak Entitas Anak Baru Kepentingan Non Pengendali dari Pendirian Setelah Penyajian Kembali Saldo per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 PSAK 24 (Revisi 2013) Penyesuaian Sehubungan dengan Penerapan Sebelum Penyajian Kembali Saldo per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Catatan/ Notes Notes PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 8,000,905,600 (1,909,851,224) 3,000,000,000 250,000,000 6,660,756,824 966,902,018 2,450,000,000 1,000,000,000 2,243,854,806 (38,884,284) 2,282,739,090 Rp Interests Controlling defined benefit plan *) Retained earnings include remeasurement on Balance as of December 31, 2015 Comprehensive Income For the Year Capital Addition on Subsidiary Established Subsidiary Non-Controlling Interest from New Balance as of December 31, 2014 Comprehensive Income For the Year Capital Addition on Subsidiary Established Subsidiary Non-Controlling Interest from New After Restatement Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Adjustment in Connection with the Adoption of PSAK 24 (Revised 2013) Before Restatement Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Paraf/Approved: consolidated financial statements The accompanying notes form an integral part of these 375,748,711,668 80,459,103,038 3,000,000,000 250,000,000 292,039,608,630 72,406,609,239 2,450,000,000 1,000,000,000 216,182,999,391 (5,604,103,863) 221,787,103,254 Rp Total Equity Non Pengendali/ Non- Total Ekuitas/ Kepentingan PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Notes PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Rp 2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran Pajak 1,762,128,211,645 (8,368,682,458) (9,938,718,755) Payment for Income Tax -- 3,234,869 Cash Received from Tax Restitution (1,518,078,852,013) (1,743,901,051,983) Cash Paid to Employees and Suppliers 37,299,853,975 8,291,675,776 5,000,000,000 971,211,000 Penerimaan Restitusi Pajak Pembayaran kepada Karyawan dan Pemasok Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan Investasi Jangka Pendek Penerimaan Bunga Hasil Penjualan Properti Investasi Hasil Penjualan Aset Tetap Pencairan Obligasi Penerimaan Uang Muka Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penempatan Investasi Jangka Pendek Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Cash Received from Customers 1,563,747,388,446 10 11 11 Aktivitas Investasi Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal of Short Term Investment 8,020,931,098 7,237,438,234 Interest Received -819,729,135 --- 18,896,000,000 1,093,001,907 3,000,000,000 5,657,886,643 Proceeds from Sale of Investment Property Proceeds from Sale of Fixed Assets Bond Redemption Advance Receipts (3,793,843,886) (4,990,606,104) (5,599,040,000) (5,329,421,187) (27,599,480,785) (960,000,000) Advance Payment for Purchase of Fixed Assets Acquisition Fixed Assets Placement in Short Term Investment Net Cash Flows Provided by (Used in) (542,829,757) 2,966,635,812 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari Pihak Berelasi 566,032,185 1,299,311,053 Cash Received from Related Parties Penerimaan dari Pihak Non Pengendali 250,000,000 10,050,000,000 Cash Received from Non - Controlling Parties (1,675,913,825) (1,584,153,290) Cash Paid to Related Parties (859,881,640) 9,765,157,763 Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities 35,897,142,578 21,023,469,351 3,120,600,577 1,373,072,860 228,239,911,594 205,843,369,383 267,257,654,749 228,239,911,594 10,124,262,719 73,443,108,315 8,774,589,619 77,986,631,975 183,690,283,715 267,257,654,749 141,478,690,000 228,239,911,594 Pembayaran kepada Pihak Berelasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Bank 4 Deposito Berjangka Total Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 31. CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Total Additional information of non cash activities is presented in Note 31. Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan March 29, 2016 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR consolidated financial statements 4 Paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 1. Umum 1.a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bayu Buana Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris Didi Sudjadi, SH, No. 22 tanggal 17 Oktober 1972. Akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 12 April 1977, tambahan No. 225 Tahun 1977. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, SH No. 311 tanggal 30 April 1996, notaris di Jakarta, nama Perusahaan telah diubah dari PT Bayu Buana menjadi PT Bayu Buana Tbk sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada publik. 1.a. Establishment and General Information PT Bayu Buana Tbk (the Company), is domiciled in Jakarta, was established under Notarial Deed No. 22 of Didi Sudjadi, SH, dated October 17, 1972. The deed was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 12, 1977 supplement No. 225 Year 1977. Based on the Notarial Deed No. 311 of Adam Kasdarmadji, SH dated April 30, 1996, a notary in Jakarta, the Company’s name has been changed from PT Bayu Buana into PT Bayu Buana Tbk in relation to the initial public offering of the Company’s shares. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, No. 10 tanggal 5 Juni 2015 mengenai perubahan Pasal 10, Pasal 11 ayat 3, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 18 anggaran dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHUAH.01.03-0948225 tanggal 3 Juli 2015, dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum. The Company's article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 10 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dated June 5, 2015 concerning amendment of Article 10, Article 11 verse 3, Article 12, Article 13, Article 15, Article 16 and Article 18 of the Company’s article of association. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-AH.01.030948225 dated July 3, 2015 and has been recorded in Legal Administration System. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak dalam bidang pelayanan jasa perjalanan wisata antara lain: menyusun dan menjual paket wisata luar negeri; menyelenggarakan dan menjual pelayaran wisata (cruise); menyelenggarakan pemanduan wisata (guiding and tour conducting); menyediakan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan; menjual tiket/karcis sarana angkutan dan lain-lain; mengadakan pemesanan sarana wisata; dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. According to Article 3 of the Company’s article of association, the Company’s scope of activities includes: arranging and selling overseas tour packages; organizing and selling travel services for cruises; arranging tour guiding and tour conducting services; providing vehicle rental facilities for tourists; selling tickets for transportation and other purposes; providing tour reservation facilities; and preparing travel documents in accordance with the existing regulations. Perusahaan berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda III No. 2A, Jakarta Pusat dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1972. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Perusahaan memiliki 12 kantor cabang di Jakarta dan 6 kantor cabang di luar Jakarta yang tersebar di Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar dan Surabaya. The Company is located in Jalan Ir. H. Juanda. III No. 2A, Central Jakarta and has been operating commercially since 1972. To support its operational activities, the Company has 12 branch offices in Jakarta and 6 branch offices outside Jakarta which are in Bandung, Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar and Surabaya. Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%. The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%. D/March 29, 2016 1. 5 General paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum efek kepada masyarakat sebanyak 2.000.000 saham. 1.b. The Company’s Public Offerings On October 30, 1989, the Company obtained effective notification to conduct an initial public offering of 2,000,000 shares. Ringkasan pencatatan saham Perusahaan yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana saham sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: A summary of the listing of the Company’s share from the date of the initial public offering up to December 31, 2015 are as follows: Tahun/ Years 1995 1996 Aktivitas Pencatatan Saham Perusahaan/ Listing Activities of The Company’s Share Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Total Outstanding Shares After Transactions Peningkatan modal dasar dari Rp 120 milyar menjadi Rp 480 milyar melalui penawaran umum terbatas sebanyak 96.000.000 saham/ Increase in the authorized capital from Rp 120 billion to Rp 480 billion through the limited public offering of 96,000,000 shares. 120,000,000 Penerbitan 10.909.091 saham bonus, setiap pemegang 11 saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 10,909,091 bonus shares, the holders of 11 old shares entitled to 1 bonus share. 130,909,091 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500/ Stock split from Rp 1,000 to Rp 500. 1997 2002 Penerbitan 37.402.598 saham bonus, setiap pemegang 7 saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 37,402,598 bonus shares, the holders of 7 old shares entitled for 1 bonus share. Entitas Anak/ Subsidiaries PT Triputra Bayu Kencana Domisili/ Domicile Jakarta 353,220,780 The above listing activities of the Company’s shares and the Company’s shares totaling 353,220,780 shares are listed in Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2015 and 2014. 1.c. Struktur Entitas Anak Penyertaan saham Perusahaan pada entitas anak adalah sebagai berikut: D/March 29, 2016 299,220,780 Pengeluaran 54.000.000 saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu/ Issuance of 54,000,000 shares without preemptive rights. Aktivitas pencatatan saham Perusahaan di atas dan jumlah saham Perusahaan sebanyak 353.220.780 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. 1.c 261,818,182 Kegiatan Usaha/ Business Activity Subsidiaries’ Structure The Company’s investment in shares of stock of subsidiaries are as follows: Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan/ Ownership Percentage Perdagangan, Pembangunan Belum Beroperasi/ 60.00% Industri, dan Jasa/ Trade, Industrial Development, and Services Not Yet Operating 6 Total Aset/Total Assets 2015 2014 Rp Rp % 19,000,000,000 19,000,000,000 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Entitas Anak/ Subsidiaries PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Total Aset/Total Assets 2015 2014 Rp Rp Domisili/ Domicile Kegiatan Usaha/ Business Activity Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation Persentase Kepemilikan/ Ownership Percentage Jakarta Jasa Biro Perjalanan Wisata/ 2012 51.00% 11,244,066,087 15,263,768,744 PT Alfaz Tour Jakarta Travel Bureau Penyedia Jasa Umroh/ Umrah Service Provider 2015 99.00% 1,737,713,105 312,550,000 PT Hulaa Travel Indonesia Jakarta 2015 90.00% 1,553,603,527 -- PT Dharma Buana Experindo Jakarta 1986 74.50% 1,128,718,300 817,380,075 PT Duta Buana Express Jakarta Agen Penjualan Tiket Penerbangan/ Airlines Ticket Sales Agent 2007 99.00% 3,206,892,630 2,344,350,696 PT Bayu Buana Transport Bali Transportasi/ Transportation 1990 99.00% 775,338,018 555,150,073 PT Buana Gelar Pariwicara Jakarta Pengelola Konvensi/ Convention Organizer 1992 99.99% 29,292,363 29,609,120 PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Jasa Biro Perjalanan Wisata/ Travel Bureau Agen Penjualan Tiket Penerbangan/ % Airlines Ticket Sales Agent PT Bayu Buana Transport PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak, berkedudukan di Kuta Bali, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 45 pada tanggal 12 Desember 1990 yang dibuat oleh Josef Sunar Wibisono, S.H., notaris di Denpasar dengan nilai investasi awal sejumlah Rp100.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan sisanya dimiliki oleh PT Alfaz Tour (AT), entitas anak. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-348.HT.01.01.TH.1992 tanggal 14 Januari 1992 serta telah didaftarkan dalam Buku Register Kantor Pengadilan Negeri Denpasar No. 68 tahun 1993. PT Bayu Buana Transport PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary, is domiciled in Kuta Bali, established in accordance with Notarial Deed of Josef Sunar Wibisono, S.H., notary in Denpasar, No. 45 dated December 12, 1990, with an initial capitalization of Rp100,000,000, as a 99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Alfaz Tour (AT), a subsidiary. The deed was approved by Minister of Justice of Republic of Indonesia in his decree No. C2348.HT.01.01.TH.1992 dated January 14, 1992, and has been registered in the Register Book of Denpasar District Court Office No. 68 year 1993. Anggaran dasar BBT telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 85 tanggal 22 Desember 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris BBT. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0003767.AH.01.03 Tahun 2015 tanggal 21 Januari 2015 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum. The BBT’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 85 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated December 22, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of BBT’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-0003767.AH.01.03 Year 2015 dated January 21, 2015, and has been recorded in Legal Administration System. PT Buana Gelar Pariwicara PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 437 pada tanggal 19 Oktober 1992 yang dibuat oleh Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp625.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99,99% dan sisanya dimiliki oleh PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak. PT Buana Gelar Pariwicara PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., notary in Jakarta, No. 437 dated October 19, 1992, with an initial capitalization of Rp625,000,000, as a 99.99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary. D/March 29, 2016 7 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Anggaran dasar BGP telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 14 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris BGP. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-11484.40.22.2014 tanggal 3 Juni 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum. The BGP’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 14 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of BBT’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-11484.40.22.2014 dated June 3, 2014, and has been recorded in Legal Administration System. PT Duta Buana Express PT Duta Buana Express (DB), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 18 pada tanggal 5 Agustus 2005 yang dibuat oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp1.250.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan sisanya dimiliki oleh PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak. Akta ini kemudian diubah dengan Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007 tanggal 11 Juni 2007. PT Duta Buana Express PT Duta Buana Express (DB), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notary in Jakarta, No. 18 dated August 5, 2005, with an initial capitalization of Rp1,250,000,000, as a 99% owned subsidiary, and remaining is owned by PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary.The deed was then amended under the notarial deed No. 1 by the same notary on October 3, 2005 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007 dated June 11, 2007. Anggaran dasar DB telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 105 tanggal 23 Juli 2014 yang dibuat dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris DB. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-25835.40.22.2014 tanggal 22 Agustus 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum. The DB’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 105 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated July 23, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of DB’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-25835.40.22.2014 dated August 22, 2014, and has been recorded in Legal Administration System. PT Dharma Buana Experindo PT Dharma Buana Experindo (DBE), entitas anak, berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 34 pada tanggal 8 Oktober 1986 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal sejumlah Rp800.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 49% dan sisanya Omar Putihrai dan Hendrik Suhardiman, pihak ketiga. Akta ini kemudian diubah dengan Akta No. 113 tanggal 20 Maret 1991 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Maret 1991. PT Dharma Buana Experindo PT Duta Buana Express (DBE), a subsidiary, is domiciled in Jakarta, established in accordance with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notary in Jakarta, No. 34 dated October 8, 1986, with an initial capitalization of Rp800,000,000, as a 49% owned subsidiary, and remaining is owned by Omar Putihrai and Hendrik Suhardiman, third parties. The deed was then amended under the notarial deed No. 113 by the same notary on March 20, 1991 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 dated March 30, 1991. D/March 29, 2016 8 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Berdasarkan Akta Notaris Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 192 tanggal 26 Agustus 2011 yang telah disahkan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Omar Putihrai telah setuju mengalihkan sahamnya kepada Perusahaan sejumlah 204.000 lembar saham sebesar Rp204.000.000 sehingga kepemilikan Perusahaan atas DBE menjadi 74,50%. Based on General Meeting of Extraordinary Shareholders No. 192 dated August 26, 2011, which was legalized by Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Omar Putihrai has agreed to transfer his ownership of 204,000 shares to the Company so that the Company’s ownership in DBE became 74.50%. Anggaran dasar DBE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 13 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris DBE. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-11204.40.22.2014 tanggal 2 Juni 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum. The DBE’s article of association has been amended for several times, most recently by Notarial Deed No. 13 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in Jakarta, regarding changes in the composition of DBE’s board of directors and board of commissioners. This amendment was accepted by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-11204.40.22.2014 dated June 2, 2014, and has been recorded in Legal Administration System. PT Alfaz Tour Pada tahun 2005, Perusahaan mengakuisisi PT Alfaz Tour (AT). AT berdomisili di Jakarta dan memiliki kegiatan usaha sebagai penyedia jasa umroh. Jumlah seluruh penyertaan saham Perusahaan dan PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak, di PT Alfaz Tour (AT) adalah sebesar Rp 300.000.000. PT Alfaz Tour In 2005, the Company acquired PT Alfaz Tour (AT). AT is domiciled in Jakarta and has bussiness activity as umrah service providers. The total of investment in shares of stock of the Company and PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), a subsidiary, in PT Alfaz Tour (AT) was amounting to Rp 300,000,000. PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Pada tahun 2012, Perusahaan mengakuisisi PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT berdomisili di Jakarta dan menjalin kerjasama dengan agen perjalanan wisata dari China. Berdasarkan Akta Notaris Dwie Ponny Sulistiyan, S.H., M.Kn, No. 1 tanggal 4 September 2012, Perusahaan memiliki kepemilikan sebanyak 2.040 lembar saham dari 4.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau sebesar 51%. PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel In 2012, the Company acquired PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT is domiciled in Jakarta and formed a partnership with travel agents from China. Based on the Notarial Deed of Dwie Ponny Sulistiyan, S.H., M.Kn, No. 1 dated September 4, 2012, the Company had 2,040 ownership shares of 4,000 shares with a par value of Rp1,000,000 per share or 51%. Berdasarkan Akta Notaris No. 60 tanggal 28 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan notaris Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyepakati untuk meningkatkan modal disetor menjadi 9.000 lembar saham sehingga kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 4.590 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-06253.40.21 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Based on Notarial Deed No. 60 dated August 28, 2014, of Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notary in Jakarta, stockholders agreed to increase paid in capital into 9,000 shares so that the Company’s ownership increased to 4,590 shares with a par value of Rp1,000,000 per share. This amendment has approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHU-06253.40.21 Year 2014 dated September 17, 2014. D/March 29, 2016 9 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) PT Triputra Bayu Kencana Pada bulan Juni 2014, sesuai Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, No. 171 tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan mendirikan PT Triputra Bayu Kencana (TBK), entitas anak, dengan nilai investasi awal sejumlah Rp2.500.000.000. Perusahaan memiliki kepemilikan sebanyak 1.500 lembar saham dari 2.500 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau sebesar 60% dan sisanya dimiliki oleh PT Cakrawala Megah Perkasa (CMP). PT Triputra Bayu Kencana berdomisili di Jakarta. PT Triputra Bayu Kencana In June 2014, in accordance with the Notarial Deed of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, No. 171 dated June 25, 2014, the Company established PT Triputra Bayu Kencana (TBK), a subsidiary, with an initial capitalization of Rp2,500,000,000. The Company had 1,500 ownership shares of 2,500 shares with a par value of Rp1,000,000 per share or amounting to 60% and remaining is owned by PT Cakrawala Megah Perkasa (CMP). PT Triputra Bayu Kencana is domiciled in Jakarta. Berdasarkan Akta Notaris No. 232 tanggal 20 Februari 2015 yang dibuat di hadapan notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyepakati untuk meningkatkan modal disetor menjadi 10.000 lembar saham sehingga kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 6.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.0021767 Tahun 2015 tanggal 6 April 2015. Based on Notarial Deed No. 232 dated February 20, 2015, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, stockholders agreed to increase paid in capital into 10,000 shares so that the Company’s ownership increased to 6,000 shares with a par value of Rp1,000,000 per share. This amendment has approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHUAH.01.03.0021767 Year 2015 dated April 6, 2015. PT Hulaa Travel Indonesia Pada bulan Oktober 2014, sesuai Akta Notaris Ida Waty Salim, S.H., M. Kn., notaris di Jakarta, No. 1 tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan mendirikan PT Hulaa Travel Indonesia (HTI), entitas anak, dengan nilai investasi awal sejumlah Rp2.500.000.000. Perusahaan memiliki kepemilikan sebanyak 2.250 lembar saham dari 2.500 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau sebesar 90% dan sisanya dimiliki oleh PT Lugos Jaya Indonesia (LJI). PT Hulaa Travel Indonesia berdomisili di Jakarta. PT Hulaa Travel Indonesia In October 2014, in accordance with the Notarial Deed of Ida Waty Salim, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, No. 1 dated October 1, 2014, the Company established PT Hulaa Travel Indonesia (HTI), a subsidiary, with an initial capitalization of Rp2,500,000,000. The Company had 2,250 ownership shares of 2,500 shares with a par value of Rp1,000,000 per share or amounting to 90% and remaining is owned by PT Lugos Jaya Indonesia (LJI). PT Hulaa Travel Indonesia is domiciled in Jakarta. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersamasama disebut sebagai “Grup”. In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred as the “Group”. 1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees On December 31, 2015 and 2014, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors based on Notarial Deed No. 10 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dated June 5, 2015 and Deed No. 79 from the same notary dated June 19, 2014, is as follows: Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 10 tanggal 5 Juni 2015 dan Akta No. 79 tanggal 19 Juni 2014, dari notaris yang sama, adalah sebagai berikut: D/March 29, 2016 10 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 dan/ and 2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Board of Commissioners President Commissioner Thio Gwan Po Micky Commissioners Suhanda Wiraatmadja 1) Susanna Kusnowo Dewan Direktur Direktur Utama Board of Directors President Director Pranowo Gumulia Direktur Hardy Karuniawan Agustinus Kasjaya Directors Pake Seko 2) 1) 2) 1) Merangkap sebagai Komisaris Independen Merangkap sebagai Direktur Independen Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah sebanyak 576 dan 517 karyawan (tidak diaudit). 1.e. As of December 31, 2015 and 2014, the Company and subsidiaries have 576 and 517 permanent employees, respectively (unaudited). 1.e. Komite Audit Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Audit Committee The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: 2015 dan/ and 2014 Suhanda Wiraatmadja Daniel Dwi Surya Yoga Suryo Prabowo 1.f. Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan masing-masing adalah Adrian Aryanto dan Henry Paul Lumoindong per 31 Desember 2015 dan 2014. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK D/March 29, 2016 Also act as an Independent Commissioner 2) Also act as an Independent Director 1.f. Chairman Members Head of Internal Audit and Corporate Secretary Head of Internal Audit and Corporate Secretary are Adrian Aryanto and Henry Paul Lumoindong as of December 31, 2015 and 2014, respectively. 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation 11 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company. 2. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset. 2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets. Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency. 2.c. 2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” D/March 29, 2016 12 New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK-IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows: PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat” Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the consolidated financial statements of the Group: PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Grup antara lain: - Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain” - PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements” PSAK No. 66 “Joint Arrangements” PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities” PSAK No.68 “Fair Value Measurement” ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives” Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi. PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Group, among others, are: - Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income” - Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b) items that will be reclassified to profit or loss. This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly. PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah revisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah. PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” has been revised and re-titled into PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” which became a standard only deals with requirement for separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged. PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan D/March 29, 2016 13 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti. the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain sebagai berikut: a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting; c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan. Amended provisions that impacting the Group's consolidated financial statements are as follows: a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income; b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/ curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period; c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate liabilities (assets) net defined benefit as determined at the beginning of each annual reporting period. Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 16. This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 16. PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian. The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements. PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68. D/March 29, 2016 PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax. 14 PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68. paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian. The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements. PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar. The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value. PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan. PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability. Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan. The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument. PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan. PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets. Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta. The Group had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements. PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah. PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk D/March 29, 2016 PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements” This standard replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009) and ISAK No.7. The core principle that a consolidated entity presents a parent and its subsidiaries as if they are a single economic entity remains unchanged, as do the consolidation procedures. PSAK 65 introduces a single consolidation model that identifies control as the basis for consolidation for all types of entities, where 15 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil control is based on whether an investor has power over the investee, exposure / rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power over the investee to affect the amount of the returns. Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen. The new standard also includes guidance on substantive and protective rights and on agent -principal relationships. Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah. The adoption of the PSAK No. 65 has no impact to the consolidated financial statements upon initial adoption, as its scope of consolidation remains unchanged. PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No.68 applies when other SAKs require or permit fair value measurements. Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini. The Group has completed the disclosures requirement as required under this standard. 2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c. 2.d. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiaries as described in Note 1.c. Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee). A subsidiary is an entity controlled by the Group, ie the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee). Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (ie substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity. Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif The Group’s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the D/March 29, 2016 16 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir. Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases. Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh. A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation. Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the noncontrolling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk. Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (ie transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and noncontrolling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent. Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang; If the Group loses control, the Group: (a) Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost; (b) Derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them); (b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali); (c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; (d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian; (e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan D/March 29, 2016 (c) Recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control; (d) Recognize any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost; (e) Reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by 17 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 2.e. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak; (f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk. other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary; (f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan seluruh entitas anak adalah Rupiah. 2.e. Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company and all of the subsidiaries is Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and 2014 as follows: 2015 Rp Euro Uni Eropa (EUR) Dolar Amerika (USD) Dolar Australia (AUD) Dolar Singapura (SGD) Dolar Selandia Baru (NZD) Ringgit Malaysia (MYR) Yuan China (CNY) Dolar Hongkong (HKD) Yen Jepang (JPY) 2014 Rp 15,069.68 13,795.00 10,064.16 9,751.19 9,441.99 3,209.65 2,124.40 1,779.83 114.52 15,133.27 12,440.00 10,218.23 9,422.11 9,762.30 3,561.93 2,033.01 1,603.68 104.25 Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. 2.f. Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss. 2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. D/March 29, 2016 Europe Union Euro (EUR) United States Dollar (USD) Australian Dollar (AUD) Singapore Dollar (SGD) New Zealand Dollar (NZD) Malaysian Ringgit (MYR) China Yuan (CNY) Hongkong Dollar (HKD) Japanese Yen (JPY) Related Parties Transactions and Balances A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity): a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. 18 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes. 2.g. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera. D/March 29, 2016 iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). 2.g. 19 Financial Instruments Initial Recognition and Measurement The Group recognize a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately. paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories: (i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument. Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut: (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi. After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss. (ii) Pinjaman yang diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman. (ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss; Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method. (iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah (iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable D/March 29, 2016 (b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or (c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. 20 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. (iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan. Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost. Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories: (i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition. It is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut: (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola D/March 29, 2016 21 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss. (ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut. Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. The Group remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence D/March 29, 2016 22 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar. The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor; (b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; (c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; (d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults. Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai. For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi. If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss. Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai When a decline in the fair value of an availablefor-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a D/March 29, 2016 23 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi. reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain. The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts. Reklasifikasi Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal. Reclassification The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali If, as a result of a change in Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or D/March 29, 2016 24 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar. reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated. Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: (i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1) (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2) (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3) Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety: (i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1) (ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2) (iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3) Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the D/March 29, 2016 25 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs. Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi. Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred. 2.h. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. 2.h. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted. 2.i. 2.i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen. Fixed Assets Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut. When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period. Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses. Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan. Lands are recognized at its cost and are not depreciated. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Depreciation of fixed assets starts when they available for use and they computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows: Tahun/ Years Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor D/March 29, 2016 20 5 – 20 5 5 26 Buildings Building Improvements Office Equipments Motor Vehicles paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 2.j. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain. Self-constructed fixed assets are presented as part of the property and equipment under “Construction in Progress” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of construction in progress. Cost construction in progress shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi. The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation. Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized. Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis. At the end of each reporting period, the Group made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. 2.j. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur. D/March 29, 2016 Impairment of Assets At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if it is not possible, the Group determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit. The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured. 27 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 2.k. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi. If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. 2.k. Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized. D/March 29, 2016 28 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available. Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: D/March 29, 2016 a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss). a) the Group has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and 29 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 2.l. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan. b) the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either: Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered. a) has legally enforceable right to set off the recognized amounts; and b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously. 2.l. Employee Benefit Short-term Employee Benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service. Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif. Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”). Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”). Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut. The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit. Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas. The Group account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices. D/March 29, 2016 30 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi. Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss. Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses, the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income. Pesangon Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: Termination Benefits The Group recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Group can no longer withdraw the offer of those benefits; and (b) When the Group recognizes costs for a restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits. (a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja. The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits. 2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat jasa telah direalisasi yang sudah dibuatkan fakturnya. Sedangkan biaya dibebankan pada periode yang sama dengan pendapatan yang bersangkutan, sesuai dengan asas matching of cost against the revenue. 2.m. Revenues and Expenses Recognition Revenue is recognized when services are invoice made. While the cost charged to the same period with related revenue, according to the principle of matching of cost against the revenue. 2.n. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. 2.n. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. 2.o. Segmen Operasi Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber D/March 29, 2016 For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares. 2.o. 31 Operating Segment The Group presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup. of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. An operating segment is a component of the entity: that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and for which separate financial information is available. 2.p. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. 2.p. Investment Property Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities. Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal. Investment property is recognised as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement. Setelah pengakuan awal, Grup memilih menggunakan model biaya dan mengukur properti investasi sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (20 tahun). After initial recognition, the Group choose to use cost model and measure its investment property at acquisition cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Landrights are not depreciated and are carried at costs. Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives (20 years). D/March 29, 2016 32 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi. Maintenance and repairment costs are charged to profit or loss as incurred, while renewals and betterments are capitalized. Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, atau dimulai sewa operasi ke pihak lain. Transfer to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation or commencement of an operating lease to another party. Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Transfers from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sell. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan. An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal. 2.q. Program Loyalitas Pelanggan Program loyalitas pelanggan berkaitan dengan poin loyalitas dan kupon belanja diakui sebagai beban akrual dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dikreditkan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian berdasarkan estimasi tingkat pertukaran konversi atas poin dan penggunaan poin tersebut. 2.q. Customers Loyalty Program Customers loyalty program in relation to loyalty point and shopping voucher is recorded as an accrued expenses in the consolidated statements of financial position and credited to the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income based on estimated redemption rates of the point and coupon usage. 2.r. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. 2.r. Sources of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. (i) (i) Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material D/March 29, 2016 33 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (nilai tercatat aset tetap dan properti investasi disajikan dalam Catatan 11 dan 10). Estimated Useful Lives of Fixed Assets and Investment Properties The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (carrying amount of fixed assets and investment properties is presented in Notes 11 and 10). Imbalan Pasca Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja. Post Employment Benefits The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefits obligations. Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation. Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 17. Other key assumptions for postemployment benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 17. (ii) (ii) Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: D/March 29, 2016 34 Critical judgments in applying the accounting policies The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.g. Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.g. 3. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 3. Restatement of Financial Statements Grup telah menilai kembali perhitungan imbalan kerja untuk tahun 2014 dan 2013 dan telah membuat koreksi atas akun-akun yang terkait dengan perubahan perlakuan imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2013). The Group has reassessed employee benefit computation for years 2014 and 2013 and make the correction to the accounts related to the changes in treatment of employee benefit in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2013). Dampak penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The impact of the restatement of consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 and 2013 is as follows: 1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Sebelum Sesudah Penyajian Penyajian Kembali/ Kembali/ Before Afer Restatement Restatement Rp Rp 2014 Sebelum Penyajian Kembali/ Before Restatement Rp Sesudah Penyajian Kembali/ Afer Restatement Rp Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position Aset Aset Pajak Tangguhan 1,479,473,142 3,301,788,274 953,037,706 2,770,243,198 Assets Deferred Tax Assets Liabilitas Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 3,917,989,671 10,983,872,928 3,349,440,196 10,770,749,551 Liabilities Long Term Employees Benefit Liabilities Ekuitas Saldo Laba (Defisit) Belum Ditentukan Penggunaannya Kepentingan Non Pengendali 9,661,406,643 4,195,197,112 4,402,278,806 6,660,756,824 (28,012,808,836) 2,282,739,090 (33,578,028,415) 2,243,854,806 Equity Retained Earnings (Deficits) Unappropriated Non- Controlling Interest 2014 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Beban Usaha Beban Pajak Penghasilan Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan D/March 29, 2016 Sebelum Penyajian Kembali/ Before Restatement Rp Sesudah Penyajian Kembali/ Afer Restatement Rp (80,446,174,419) (7,352,222,483) 72,046,073,501 (78,945,645,666) (7,714,944,080) 72,406,609,239 35 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Operating Expenses Income Tax Expenses Comprehensive Income for the Year paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 4. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Kas dan Setara Kas 4. 2015 Rp Kas Rupiah 2014 Rp 7,743,165,883 4,654,986,393 Mata Uang Asing USD (2015: USD77,992.00 ; 2014: USD160,108.00) EUR (2015: EUR51,759.00 ; 2014: EUR32,721.00) AUD (2015: AUD27,407.00; 2014: AUD5,111.00) JPY (2015: JPY1,115,900.00 ; 2014: JPY1,657,119.00) SGD (2015: SGD10,088.00; 2014: SGD124,652.00) HKD (2015: HKD13,043.00 ; 2014: HKD97,703.00) CNY (2015: Nihil ; 2014: CNY37,647.00) Sub Total Total Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A. PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Windu Kentjana Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) Sub Total Foreign Currencies 1,075,899,640 1,991,743,520 779,991,567 495,175,727 275,828,433 52,225,374 127,792,868 172,752,675 98,370,005 1,174,484,856 23,214,323 -2,381,096,836 10,124,262,719 156,684,347 76,536,727 4,119,603,226 8,774,589,619 5,425,995,573 5,885,701,679 87,249,868 8,073,031,926 7,857,789,033 620,724,049 416,760,686 131,522,177 898,697,725 81,938,574 1,715,326 1,098,737,069 Cash in Banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A. PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Windu Kentjana Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 15,842,062,294 14,237,723,383 4,964,950,602 4,553,485,564 2,066,706,723 1,357,903,204 909,127,079 483,513,400 275,876,444 233,060,973 202,266,509 129,577,879 256,776,916 617,482,279 45,513,030,970 31,197,345,964 D/March 29, 2016 Others (each below of Rp 100 million) Sub Total Foreign Currencies 4,810,831,881 6,724,959,131 4,094,162,318 7,624,647,796 2,856,011,544 2,157,344,054 2,498,613,305 2,483,534,786 2,056,907,942 -- 1,925,641,567 2,996,871,884 1,501,612,085 3,489,475,250 1,415,500,015 658,030,445 1,044,913,725 13,305,790,412 651,626,000 224,933,487 610,986,455 1,046,483,513 602,163,143 640,041,314 564,527,819 187,246,258 545,296,485 270,116,064 (2015: USD296,785.96 ; 2014: USD612,913.81) ANZ Bank Dilli - Timor Leste (2015: USD207,032.37 ; 2015: USD173,419.94) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (2015: USD181,124.56 ; 2014: USD199,641.06) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: EUR136,493.19 ; 2014: Nihil) PT Bank Central Asia Tbk (2015: USD139,589.82 ; 2014: USD240,906.10) PT Bank DBS Indonesia (2015: EUR99,644.59 ; 2014: EUR230,583.03) Citibank, N.A. (2015 : EUR93,930.33 ; 2014: EUR43,482.37) Citibank, N.A. (2015: USD75,745.83 ; 2014: USD1,069,597.30) PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD47,236.39; 2014: USD18,081.47) PT Bank DBS Indonesia (2015: SGD62,657.63 ; 2014: SGD111,066.79) Malayan Banking Berhad (2015 : MYR187,610.22 ; 2014 : MYR179,689.47) PT Bank Pan Indonesia Tbk (2015: USD40,922.64; 2014: USD15,051.95) BDO Unibank Inc. (2015: USD39,528.56; 2014: USD21,713.51) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (2015: USD37,459.17 ; 2014: USD33,683.92) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: CNY149,830.93 ; 2014: Nihil) Cash on Hands Rupiah USD (2015: USD77,992.00 ; 2014: USD160,108.00) EUR (2015: EUR51,759.00 ; 2014: EUR32,721.00) AUD (2015: AUD27,407.00; 2014: AUD5,111.00) JPY (2015: JPY1,115,900.00 ; 2014: JPY1,657,119.00) SGD (2015: SGD10,088.00; 2014: SGD124,652.00) HKD (2015: HKD13,043.00 ; 2014: HKD97,703.00) CNY (2015: Nil ; 2014: CNY37,647.00) Sub Total Total Cash on Hands Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: USD348,737.36 ; 2014: USD540,591.57) PT Bank DBS Indonesia Cash and Cash Equivalents PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: USD348,737.36 ; 2014: USD540,591.57) PT Bank DBS Indonesia (2015: USD296,785.96 ; 2014: 516,749,250 419,027,965 318,300,828 -- 36 USD612,913.81) ANZ Bank Dilli - Timor Leste (2015: USD207,032.37 ; 2015: USD173,419.94) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (2015: USD181,124.56 ; 2014: USD199,641.06) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: EUR136,493.19 ; 2014: Nil) PT Bank Central Asia Tbk (2015: USD139,589.82 ; 2014: USD240,906.10) PT Bank DBS Indonesia (2015: EUR99,644.59 ; 2014: EUR230,583.03) Citibank, N.A. (2015 : EUR93,930.33 ; 2014: EUR43,482.37) Citibank, N.A. (2015: USD75,745.83 ; 2014: USD1,069,597.30) PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD47,236.39; 2013: Nil) PT Bank DBS Indonesia (2015: SGD62,657.63 ; 2014: SGD111,066.79) Malayan Banking Berhad (2015 : MYR187,610.22 ; 2014 : MYR179,689.47) PT Bank Pan Indonesia Tbk (2015: USD40,922.64; 2013: Nil) BDO Unibank Inc. (2015: USD39,528.56; 2014: USD21,713.51) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (2015: USD37,459.17 ; 2014: USD33,683.92) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015: CNY149,830.93 ; 2014: Nil) paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT Bank Permata Tbk (2015: USD21,048.30; 2014: USD34,462.99) PT Bank DBS Indonesia (2015 : AUD27,304.09; 2014: AUD3,474.65) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2015: USD18,510.88; 2014: USD36,581.77) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015: USD14,672.00 ; 2014: USD33,466.34) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2014: USD12,710.07 ; 2014: USD43,847.86) PT Bank Syariah Mandiri (2015: USD12,273.31 ; 2014: USD12,320.01) PT Bank DBS Indonesia (2014: CNY50,878.98; 2014: CNY56,997.80) Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta) Sub Total Total Bank Deposito Berjangka Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Internasional Indonesia Tbk Sub Total Mata Uang Asing PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2015: USD3,000,000.00; 2014: Nihil) PT Bank Permata Tbk (2015: USD2,750,000.00; 2014: Nihil) PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD2,000,000; 2014: USD2,000,000.00) PT Bank Central Asia Tbk (2015: Nihil; 2014: USD1,750,000.00) PT Bank DBS Indonesia (2015: Nihil; 2014: USD1,200,000.00) Sub Total Total Deposito Berjangka Total Kas dan Setara Kas Tingkat Bunga Kontraktual Rupiah US Dolar Periode Jatuh Tempo PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Rp 2014 Rp 290,361,299 428,719,596 274,792,730 35,504,773 455,077,219 255,357,590 202,400,240 416,321,270 175,335,416 545,467,378 169,310,311 153,260,924 108,087,305 115,877,097 440,588,092 2,410,555,395 27,930,077,345 73,443,108,315 46,789,286,011 77,986,631,976 PT Bank Permata Tbk (2015: USD21,048.30; 2014: USD34,462.99) PT Bank DBS Indonesia (2015 : AUD27,304.09; 2014: AUD3,474.65) PT Bank CIMB Niaga Tbk (2015: USD18,510.88; 2014: USD36,581.77) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015: USD14,672.00 ; 2014: USD33,466.34) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2014: USD12,710.07 ; 2014: USD43,847.86) PT Bank Syariah Mandiri (2015: USD12,273.31 ; 2014: USD12,320.01) PT Bank DBS Indonesia (2014: CNY50,878.98; 2014: CNY56,997.80) Others (each below of 18,000,000,000 17,000,449,316 13,322,850,000 10,055,000,000 9,000,000,000 7,049,200,000 2,000,000,000 351,534,399 -76,779,033,715 5,000,000,000 20,000,000,000 17,822,850,000 -10,000,000,000 20,000,000,000 2,000,000,000 1,077,840,000 4,000,000,000 79,900,690,000 41,385,000,000 -- 37,936,250,000 -- 27,590,000,000 24,880,000,000 -- 21,770,000,000 -106,911,250,000 183,690,283,715 14,928,000,000 61,578,000,000 141,478,690,000 267,257,654,749 228,239,911,594 4.80% - 9.25% 0.75% - 1.25% 1 - 3 Bulan/ 1 - 3 Months 5,20% - 10,80% 0.75% - 3% 1 - 3 Bulan/ 1 - 3 Months Rp 100 million) Sub Total Total Bank Time Deposits Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Internasional Indonesia Tbk Sub Total Foreign Currencies PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2015: USD3,000,000.00; 2014: Nil) PT Bank Permata Tbk (2015: USD2,750,000.00; 2014: Nil) PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD2,000,000; 2014: USD2,000,000.00) PT Bank Central Asia Tbk (2015: Nil; 2014: USD1,750,000.00) PT Bank DBS Indonesia (2015: Nil; 2014: USD1,200,000.00) Sub Total Total Time Deposits Total Cash and Cash Equivalents Contractual Interest Rates Rupiah US Dollars Maturity Period Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah mengasuransikan setoran dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp5.970.000.000, serta Rp890.000.000 dan USD380,000 pada tahun 2014. Manajemen berpendapat nilai tanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang timbul dari risiko yang disebabkan oleh pencurian. As of December 31, 2015, the Group has insured their cash in transit with sum insured of Rp5,970,000,000, and Rp890,000,000 and USD380,000 in 2014. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible loss arising from loss due to the theft. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi. As of December 31, 2015 and 2014, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties. D/March 29, 2016 37 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 5. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Piutang Usaha 5. a. By Customers a. Berdasarkan Pelanggan 2015 Rp 2014 Rp Pihak Ketiga Piutang Pelanggan Kartu Kredit dan Giro Cek Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total Piutang Usaha - Bersih Third Parties 99,321,647,180 109,069,190,930 Customers Receivable 842,720,612 100,164,367,792 171,850,465 109,241,041,395 Credit Card and Post - Dated Cheques (3,678,574,562) 96,485,793,230 -109,241,041,395 Piutang usaha timbul dari kegiatan usaha normal Perusahaan berupa penjualan tiket, tour, hotel dan pengurusan dokumen. Piutang kartu kredit (credit card) dan piutang giro cek merupakan piutang atas penjualan yang penerimaan pembayarannya dilakukan dengan kartu kredit dan giro mundur, yang sampai dengan tanggal pelaporan belum diuangkan dan belum jatuh tempo. b. By Aging 2015 Rp 31 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari Total 2014 Rp 86,073,187,741 88,544,124,367 Less than 30 days 6,912,187,379 7,178,992,672 100,164,367,792 11,340,641,399 9,356,275,629 109,241,041,395 31 - 60 days More than 60 days Total c. By Currencies c. Berdasarkan Mata Uang 2015 Rp Rupiah Mata Uang Asing USD (2015: USD640,778.58; 2014: USD4,932,205.66) CNY (2014: CNY34,938.00; 2014: CNY558,258.00) SGD (2015: Nihil; 2014: SGD15,392.10) EUR (2015: Nihil; 2014: EUR7,261.01) MYR (2015: Nihil; 2014: MYR1,900.00) JPY (2015: Nihil; 2014: JPY6,439.99) Subtotal Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Total D/March 29, 2016 Less: Allowance for Impairment Loss Total Trade Receivables - Net Accounts receivable are arising from normal activities such as tickets sales, tour, hotel and document handling. Credit card receivable and post-dated cheques represent receivable from sales settled by credit card or post dated cheques, wherein the amount has not been cleared and cashed at reporting date. b. Berdasarkan Umur Piutang Kurang dari 30 Hari Trade Receivables 2014 Rp 91,250,604,994 46,487,110,968 8,839,540,511 61,356,638,410 74,222,287 ----8,913,762,798 (3,678,574,562) 96,485,793,230 1,134,944,097 145,026,059 109,882,825 6,767,667 671,369 62,753,930,427 -109,241,041,395 38 Rupiah Foreign Currencies USD (2015: USD640,778.58; 2014: USD4,932,205.66) CNY (2014: CNY34,938.00; 2014: CNY558,258.00) 0 SGD (2015: Nil; 2014: SGD15,392.10) EUR (2015: Nil; 2014: EUR7,261.01) MYR (2015: Nil; 2014: MYR1,900.00) JPY (2015: Nil; 2014: JPY6,439.99) Subtotal Allowance for Impairment Loss Total paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Mutasi cadangan kerugian penurunan sebagai berikut: PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) nilai adalah Movement in allowance for impairment loss is as follows: 2015 2014 Rp Rp Saldo Awal Penambahan -3,678,574,562 --- Beginning Balance Addition Saldo Akhir 3,678,574,562 -- Ending Balance Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha yang telah dijadikan jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia sebesar USD7,812,500 dan Rp18.750.000.000 dan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp30.750.000.000 (Catatan 30). As of December 31, 2015, accounts receivable have been collateralized for bank guarantee facility obtained from PT Bank DBS Indonesia amounting to USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 and from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp30,750,000,000 (Note 30). Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari. Management believes that allowance for impairment on third parties accounts receivable is adequate to cover possible losses from uncollectible trade accounts receivable in the future. 6. Aset Keuangan Lancar Lainnya 6. 2015 Rp Investasi Jangka Pendek Other Current Financial Assets 2014 Rp 4,914,000,000 3,494,760,000 Piutang Lain-Lain - Pihak Ketiga Short-Term Investment Other Receivables - Third Parties Piutang Lain-Lain Official Receipt 3,584,040,201 4,833,124,927 Other Receivable Official Receipt Piutang Refund 5,130,464,593 2,183,016,284 Refund Receivable 530,764,246 627,127,761 Employees 1,298,807,182 10,544,076,222 15,458,076,222 2,679,983,920 10,323,252,892 13,818,012,892 Karyawan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000.000) Sub Total Total Aset Keuangan Lancar Lainnya Others (each below of Rp100,000,000) Sub Total Total Other Current Financial Assets Piutang refund merupakan lebih bayar tiket atau pembatalan tiket ke airlines dan pengembalian dari tour dan hotel yang belum dipakai oleh pelanggan. Refund receivable represents ticket overpaid or ticket canceled to airlines and refund from tour and hotel which have not been used by customers. Piutang lain-lain official receipt merupakan piutang tip dan sponsorship yang berkaitan dengan kegiatan tour. Other receivable official receipt represents tip receivables and sponsorship related to tour activities. Investasi jangka pendek pada tahun 2015 dan 2014 merupakan deposito yang dijaminkan pada Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehubungan dengan aktivitas usaha Perusahaan sebagai agen penjualan tiket masing– masing sebesar Rp4.914.000.000 dan Rp3.494.760.000 dengan jangka waktu selama satu tahun dengan tingkat bunga tahunan sebesar 5,91% - 6,17% dan 3,43% - 7,5%, masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Deposito tersebut dapat diperpanjang setiap tahun. Short term investment in 2015 and 2014 represents time deposits pledged to Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in relation to Company’s business activity as general sales ticket agent of amounting to Rp4,914,000,000 and Rp3,494,760,000, respectively, for one year period and interest rate of 5.91% - 6.17% and 3.43% 7.5% per annum, in 2015 and 2014, respectively. The time deposit is extendable every year. D/March 29, 2016 39 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 7. Biaya Dibayar di Muka 7. 2015 Rp Sewa Iklan Asuransi Lain-lain Total Prepaid Expenses 2014 Rp 2,777,012,255 297,075,532 45,789,747 743,214,775 3,863,092,309 4,286,021,721 366,136,313 944,390 1,046,522,397 5,699,624,821 Rental Advertisement Insurance Others Total 8. Uang Muka 8. 2015 Rp Advances 2014 Rp Hotel dan Tur 11,417,595,797 5,705,498,034 Tiket 10,049,917,727 7,515,641,565 Ticket -- 5,197,920,000 Pembelian Aset Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100.000.000) Total 1,136,041,753 390,651,791 Purchase of Assets Others (each below of Rp100,000,000) 22,603,555,277 18,809,711,390 Total 9. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Saham yang Dimiliki (Lembar)/ Total Number Of Shares Jenis Usaha/ Type of Businees 2015 a. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual - Pihak Berelasi (Catatan 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 2014 a. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual - Pihak Berelasi (Catatan 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 10. Makanan Cepat Saji/ Fast Food Makanan Cepat Saji/ Fast Food 19,682,000 19,682,000 Hotel and Tour 9. Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Biaya Perolehan/ Acquisition Cost Nilai Wajar Awal/ Beginning Fair Value % Rp Rp 8.91 8.91 7,872,800,000 7,872,800,000 Other Non Current Financial Assets Keuntungan (Kerugian) dari Perubahan Nilai Wajar dari Efek Tersedia untuk Dijual/ Gain (Loss) from Changes in Fair Value of Available for Sale Securities Rp 112,187,400,000 78,728,000,000 55,109,600,000 33,459,400,000 Nilai Wajar Akhir/ Ending Fair Value Rp 167,297,000,000 2015 a. Available for Sale Securities - Related Party (Note 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 112,187,400,000 2014 a. Available for Sale Securities - Related Party (Note 25) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Properti Investasi 10. Investment Property 2015 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan D/March 29, 2016 7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041 Penambahan/ Additions Rp Pengurangan/ Deductions Rp ---- 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp ---- 40 7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041 Acquisition Cost Direct Acquisition Land Building paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Nilai Buku 1,746,023,265 1,746,023,265 13,789,931,776 Penambahan/ Additions Rp Pengurangan/ Deductions Rp 393,729,817 393,729,817 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp --- 2,139,753,082 2,139,753,082 13,396,201,959 Accumulated Depreciation Direct Acquisition Building Book Value 2014 31 Des 2013/ Dec 31, 2013 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Nilai Buku 7,700,000,000 14,318,721,683 22,018,721,683 2,470,928,611 2,470,928,611 19,547,793,072 Penambahan/ Additions Rp Pengurangan/ Deductions Rp ---- -6,482,766,642 6,482,766,642 529,459,021 529,459,021 1,254,364,366 1,254,364,366 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp 7,700,000,000 7,835,955,041 15,535,955,041 1,746,023,265 1,746,023,265 13,789,931,776 Acquisition Cost Direct Acquisition Land Building Accumulated Depreciation Direct Acquisition Building Book Value Perusahaan telah mengadakan Perjanjian Jual Beli Unit Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha 2 Sampoerna seluas 879,2 m dengan harga beli sebesar USD1,595,748 pada tanggal 21 November 2008 sesuai Akta No. 21, Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H. Kemudian, berdasarkan Berita Acara Penyerahan Unit Perkantoran pada tanggal 6 Mei 2010 dan 11 Juni 2010, Perusahaan telah menerima dan menguasai unit perkantoran tersebut. The Company has entered into a Sales and Purchase Agreement of Equity Tower Office Unit with PT Graha Sampoerna Tower with an area of 879.2 sqm with a purchase price of USD1,595,748 on November 21, 2008 in accordance with Deed No. 21, by Notary Esther Mercia Sulaiman, S.H. Then, based on Record of Handover of Office Unit on May 6, 2010 and June 11, 2010, the Company has received and took control on such office unit. Pada tahun 2014, Perusahaan menjual salah satu unit Gedung Perkantoran Equity Tower yang dimilikinya 2 seluas 290 m seharga Rp18.896.000.000 kepada PT Inhwa Indonesia, pihak ketiga, pada tanggal 20 Juni 2014 sesuai dengan Akta Jual Beli No. 81, Notaris Ibnu Hanny, S.H. In 2014, the Company sold one of its unit of Equity Office Building Tower which has an area of 290 sqm for Rp18,896,000,000 to PT Inhwa Indonesia, third party, on June 20, 2014 in accordance with the Sale and Purchase Agreement No. 81, Notary Ibnu Hanny, S.H. Penjualan properti investasi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Sale of investment property in 2014 are as follows: 2014 Rp Harga Jual 18,896,000,000 Selling Price Nilai Buku Keuntungan sebelum Beban Pajak Penghasilan Dikurangi : Pajak Penghasilan 5% atas penjualan Tanah dan Bangunan Keuntungan Penjualan Properti Investasi 5,228,402,276 13,667,597,724 Net Book Value Gain before Income Tax Expense Less: Income Tax on Sale of Land and Building of 5% Gain on Sale of Investment Property (Catatan 22.a) 944,800,000 12,722,797,724 Pada tahun 2010, berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) No. 6 tanggal 16 Desember 2010 dan Berita Acara Serah Terima tanggal 15 Oktober 2012, Perusahaan telah membeli dari PT Anggur Indoraya, D/March 29, 2016 (Note 22.a) In 2010, based on Sales and Purchase Agreement (PPJB) No. 6 on December 16, 2010 and Minutes of Handover dated October 15, 2012, the Company has purchased from PT Anggur Indoraya, third party, a 41 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2 pihak ketiga, tanah seluas 8.949 m yang terletak di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan harga pembelian sebesar Rp7.000.000.000. Pada tanggal laporan keuangan, proses balik nama tanah tersebut masih dalam proses. land with an area of 8,949 sqm located in the Suka Makmur Village, Sibolangit District, Deli Serdang Regency, North Sumatra with purchase price amounting to Rp7,000,000,000. At the reporting date, the land was still in the processes of changing its name into the Company’s name. Beban penyusutan sejumlah Rp393.729.817 dan Rp529.459.021 untuk tahun 2015 dan 2014 dicatat sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain (Catatan 22.b). Pendapatan sewa selama tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.374.133.214 dan Rp1.200.595.710 dicatat pada pendapatan lain-lain (Catatan 22.a). Depreciation expenses amounting to Rp393,729,817 and Rp529,459,021 for the year 2015 and 2014 is recorded as part of other income (expenses) (Note 22.b). Rental income for the year 2015 and 2014 amounting to Rp1,374,133,214 and Rp1,200,595,710, respectively is recorded in other income (Note 22.a). Properti investasi berupa bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2015 dan 2014 menjadi suatu kesatuan dalam nilai pertanggungan asuransi aset tetap yang ditanggung oleh pengelola gedung. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang mungkin dialami Perusahaan. Investment properties, that is building, is have been insured against fire and other risks based on blanked certain policy. Insurance coverage on December 31, 2015 and 2014 has been included in coverage value of whole building which are beared by the building management. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets to the Company. Nilai wajar properti investasi bangunan per 31 Desember 2015 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Aksa, Nelson & Rekan tanggal 13 Januari 2016 adalah sebesar Rp37.044.000.000. Nilai wajar properti investasi tanah per 31 Desember 2015 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Muhammad Adlan & Rekan tanggal 14 Januari 2016 adalah sebesar Rp7.784.760.000. Fair value of investment property of building as of December 31, 2015 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Aksa, Nelson & Rekan, dated January 13, 2016 is amounting to Rp37,044,000,000. Fair value of investment property of land as of December 31, 2015 based on the Independent Appraisal Report of KJPP Muhammad Adlan & Rekan, dated January 14, 2016 is amounting to Rp7,784,760,000. Dalam penilaian properti investasi bangunan dan tanah, masing-masing metode yang digunakan adalah metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). In the assessment of building and land of the investment property, the method used is the Market Data Approach, respectively. 11. Aset Tetap 11. 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Nilai Buku D/March 29, 2016 25,220,836,300 16,688,469,141 9,378,177,408 11,868,372,280 13,965,925,900 77,121,781,029 6,542,176,946 8,206,530,884 9,512,075,258 6,078,820,167 30,339,603,255 46,782,177,774 Penambahan/ Additions Rp 2015 Pengurangan/ Deductions Rp 2,080,000,000 5,577,406,000 428,563,566 1,618,556,538 484,000,000 10,188,526,104 --8,137,500 5,000,000 1,259,863,900 1,273,001,400 893,915,436 621,138,538 948,975,015 2,486,746,668 4,950,775,657 -5,425,000 666,666 916,557,233 922,648,899 42 Fixed Assets 31 Des 2015/ Dec 31, 2015 Rp 27,300,836,300 22,265,875,141 9,798,603,474 13,481,928,818 13,190,062,000 86,037,305,733 7,436,092,381 8,822,244,422 10,460,383,607 7,649,009,601 34,367,730,011 51,669,575,722 Acquisition Cost Direct Aquisition Land Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Accumulated Depreciation Direct Aquisition Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Net Book Value paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 31 Des 2013/ Dec 31, 2013 Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Dekorasi Gedung Peralatan Kantor Kendaraan Bermotor Nilai Buku 5,629,366,000 14,421,894,141 9,197,433,289 10,728,944,433 8,554,160,900 48,531,798,763 5,730,957,146 7,795,399,504 8,801,862,257 5,655,146,502 27,983,365,409 20,548,433,354 PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Penambahan/ Additions Rp 2014 Pengurangan/ Deductions Rp 19,591,470,300 2,266,575,000 550,820,151 1,174,049,334 7,213,141,000 30,796,055,785 31 Des 2014/ Dec 31, 2014 Rp --370,076,032 34,621,487 1,801,376,000 2,206,073,519 811,219,800 781,207,413 736,571,924 2,042,049,665 4,371,048,802 -370,076,032 26,358,923 1,618,376,000 2,014,810,955 Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Acquisition Cost Direct Aquisition Land Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles 25,220,836,300 16,688,469,141 9,378,177,408 11,868,372,280 13,965,925,900 77,121,781,029 6,542,176,946 8,206,530,884 9,512,075,258 6,078,820,167 30,339,603,255 46,782,177,774 Accumulated Depreciation Direct Aquisition Building Building Improvement Office Equipment Motor Vehicles Net Book Value Depreciation expense is allocated as follows: 2015 Rp 2014 Rp Beban Pokok Penjualan (Catatan 20) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 21) 110,124,859 4,840,650,798 104,558,196 4,266,490,606 Cost of Revenues (Note 20) General and Administrative Expenses (Note 21) Total 4,950,775,657 4,371,048,802 Total Penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Sale of fixed asset in 2015 and 2014 are as follows: 2015 Rp 2014 Rp Harga Jual 819,729,135 1,093,001,907 Selling Price Nilai Buku Keuntungan Penjualan Aset Tetap 347,640,001 183,000,000 Net Book Value Gain on Sale of Fixed Assets 472,089,134 910,001,907 (Catatan 22.a) (Note 22.a) Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp49.361.100.000 dan Rp46.022.340.000. Fixed assets have been insured from fire and other risks, under a certain blanket policy. The sum insured on December 31, 2015 and 2014 was amounted to Rp49,361,100,000 and Rp46,022,340,000 respectively. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Management believes that the insured amount is adequate to cover any possible losses on the assets insured. 12. Aset Tidak Lancar Lainnya 12. 2015 Rp Uang Jaminan Lain-lain Total D/March 29, 2016 Other Non Current Assets 2014 Rp 1,034,552,619 129,032,146 1,163,584,765 964,785,919 135,981,552 1,100,767,471 43 Securities Deposits Others Total paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Uang jaminan merupakan uang jaminan atas sewa kantor, jaminan telepon, jaminan deposit tiket dan keanggotaan Sentul Golf yang dapat diterima kembali (refundable) apabila hubungan sewa berakhir. 13. Security deposits represents deposits of office rental, telephone, ticket deposit and Sentul Golf membership which are refundable at termination of the rental. Utang Usaha 13. a. Berdasarkan Kelompok Usaha a. By Business Group 2015 Rp Tur dan Hotel Tiket Lain-lain Total b. 2014 Rp 117,724,324,613 28,109,343,575 38,361,064,845 184,194,733,033 126,453,289,196 25,175,898,170 25,534,865,924 177,164,053,290 Berdasarkan Mata Uang 14. Tour and Hotel Ticket Others Total b. By Currencies 2015 Rp Rupiah Mata Uang Asing USD (2015: USD7,157,035.69; 2014: USD9,650,080.21) EUR (2015: EUR656,197.77; 2014: EUR827,520.23) JPY (2015: JPY32,387,957.60; 2014: JPY38,651,394.20) SGD (2015: SGD329,798.85; 2014: SGD385,820.26) AUD (2015: AUD103,779.83; 2014: AUD119,267.90) HKD (2015: HKD59,054.20; 2014: HKD69,464.20) Sub Total Total Trade Payables 2014 Rp 67,500,171,875 35,590,732,113 98,731,307,344 120,046,997,812 9,888,690,411 12,523,087,071 3,709,068,904 4,037,890,182 3,215,931,248 3,635,240,930 1,044,456,814 1,218,706,834 105,106,437 116,694,561,158 184,194,733,033 111,398,348 141,573,321,177 177,164,053,290 Utang Lain-Lain dan Uang Muka Diterima 14. 2015 Rp Rupiah Foreign Currencies USD (2015: USD7,157,035.69; 2014: USD9,650,080.21) EUR (2015: EUR656,197.77; 2014: EUR827,520.23) JPY (2015: JPY32,387,957.60; 2014: JPY38,651,394.20) SGD (2015: SGD329,798.85; 2014: SGD385,820.26) AUD (2015: AUD103,779.83; 2014: AUD119,267.90) HKD (2015: HKD59,054.20; 2014: HKD69,464.20) Sub Total Total Others Payable and Advance Receipts 2014 Rp Utang Refund 32,329,617,717 33,293,911,103 Refund Payables Uang Muka Langganan 18,295,839,172 16,813,639,616 Advances from Customers 12,018,827,814 7,968,433,245 62,644,284,703 58,075,983,964 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100.000.000) Total Others (each of below Utang refund merupakan lebih bayar tiket dari pelanggan yang harus dikembalikan dan penerimaan pembayaran tiket hotel yang belum digunakan oleh pelanggan. D/March 29, 2016 Rp100,000,000) Total Refund payable represents refundable tickets by customers and proceeds from unused ticket payment to hotel. 44 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Details by currencies are as follows: 2015 2014 Rp Rp 28,623,908,822 22,228,689,915 Mata Uang Asing USD (2015: USD2,663,177.71; 2014: USD2,854,174.91) EUR (2015: EUR17,545.85; 2014: EUR14,562.83) SGD (2015: SGD23,470.72; 2014: SGD10,872.34) AUD (2015: AUD1,562.13; 2014: AUD1,562.13) JPY (2015: JPY19,044.00; 2014: JPY23,431.82) HKD (2015: HKD80.80; 2014: HKD80.80) Sub Total Total 15. USD (2015: USD2,663,177.71; 33,509,051,831 35,505,935,880 264,410,345 220,383,238 228,867,450 102,440,383 15,721,526 15,962,204 2,180,919 2,442,767 143,810 34,020,375,881 62,644,284,703 129,577 35,847,294,049 58,075,983,964 Perpajakan 469,879,576 33,727,891 1,411,623 505,019,090 505,019,090 -33,727,891 1,411,623 35,139,514 35,139,514 D/March 29, 2016 Subsidiaries Income Tax: PT Duta Buana Express Article 28A Article 28A - 2014 PT BayuArticle Buana28A Transport - 2013 Subtotal Total b. Income Tax Expenses 2015 Rp Konsolidasian Pajak Kini Pajak Tangguhan Taxation 2014 Rp b. Beban Pajak Penghasilan PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Sub Total EUR (2015: EUR17,545.85; 2014: EUR14,562.83) SGD (2015: SGD23,470.72; 2014: SGD10,872.34) AUD (2015: AUD1,562.13; 2014: AUD1,562.13) JPY (2015: JPY19,044.00; 2014: JPY23,431.82) HKD (2015: HKD80.80; 2014: HKD80.80) Sub Total Total a. Prepaid Taxes 2015 Rp Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak PT Duta Buana Express PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Sub Total Pajak Tangguhan Perusahaan Entitas Anak PT Duta Buana Express 2014: USD2,854,174.91) 15. a. Pajak Dibayar di Muka Entitas Anak Pajak Penghasilan: Pasal 28A Pasal 28A - 2014 Pasal 28A - 2013 Subtotal Total Rupiah Foreign Currencies 2014 Rp (7,690,079,500) (7,152,304,500) (79,568,500) -(7,769,648,000) -(715,049,250) (7,867,353,750) 341,829,618 147,917,841 18,036 -- 919,977,263 4,491,829 1,261,824,917 152,409,670 (7,769,648,000) 1,261,824,917 (6,507,823,083) (7,867,353,750) 152,409,670 (7,714,944,080) 45 Current Tax The Company Subsidiary PT Duta Buana Express PT Kharisma Adiwibawa PT Duta Buana Tour &Express Travel Sub Total Deferred Tax The Company Subsidiaries PT PTDuta DutaBuana BuanaExpress Express PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Sub Total Consolidated Current Tax Deferred Tax paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: A reconciliation between the income tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before income tax of the Company is as follows: 2015 Rp 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Konsolidasian 32,645,450,014 47,428,120,569 Income Before Income Taxed Consolidation Laba Entitas Anak Sebelum Pajak (7,281,777,961) 2,662,793,660 Income Before Income Tax - Subsidiaries Laba Sebelum Pajak PenghasilanPerusahaan 39,927,227,975 44,765,326,909 Income Before Income tax the Company 1,412,668,774 1,536,213,370 Timing Differences Employee Benefits Expenses Beda Waktu Beban Imbalan Kerja Penyusutan (29,061,803) 1,541,393,912 Depreciation Biaya Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (2,438,613,052) (1,285,935,920) Severance Expense Total Beda Waktu (1,055,006,081) 1,791,671,362 Total of Timing Differences 751,731 -- -1,757,865,085 Sumbangan 300,384,948 217,251,300 Donation Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan 690,731,362 652,913,945 Employee Expense and Allowance Pendapatan Bersifat Final (9,103,771,752) (20,575,809,911) Income Subjected to Final Tax Total Beda Tetap (8,111,903,711) (17,947,779,581) Total Permanent Differences Penghasilan Kena Pajak 30,760,318,182 28,609,218,689 Taxable Income Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan) Taksiran Pajak Penghasilan Badan Dikurangi: 30,760,318,000 7,690,079,500 28,609,218,000 7,152,304,500 Taxable Income (Rounding) Estimated Corporate Income Tax Less: 853,135,164 307,633,480 4,923,427,440 (1,913,516,896) 4,182,054,504 (2,662,616,516) Beda Tetap Laba Penjualan Aset Tetap Penghapusan Piutang Tak Tertagih Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pajak Penghasilan 23 Pajak Penghasilan 25 Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Permanent Differences Gain on Sales of Fixed Assets Write Off Uncollectible Receivable Prepaid Taxes Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Underpayment of Income Tax Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan). In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 didasarkan atas perhitungan sementara. Karena Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2015. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2015. In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for the years ended December 31, 2015 is based on preliminary calculations. Since the Company has not submitted its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2015 fiscal year. However the taxable income will be the basis in preparation of the annual corporate tax return in 2015. Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2014 pada bulan April 2015. Tidak terdapat perbedaan laba kena pajak yang diakui sebelumnya dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT pada tahun berjalan. The Company filed the company income tax returns for the 2014 fiscal years in April 2015. There is no difference between the previously recognised taxable income and those reported in the tax returns in the current year. D/March 29, 2016 46 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Rp 2014 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan 32,645,450,014 (7,281,777,961) 47,428,120,569 2,662,793,660 Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan 39,927,227,975 44,765,326,909 Income Before Income Tax Based on Consolidated Statements of Income Income Before Income Tax of the Subsidiaries Income Before Income Tax of the Company Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan (Pembulatan) 39,927,228,000 44,765,327,000 Income Before Income Tax (Rounded) Pajak Dihitung pada Tarif yang Berlaku Koreksi Fiskal 9,981,807,000 (2,291,727,448) 11,191,331,750 (4,039,027,055) Income Tax Computed with Prevailng Tax Rates Tax Correction 7,690,079,552 (7,690,079,500) 341,829,618 341,829,618 (7,348,249,882) 840,426,799 (6,507,823,083) 7,152,304,695 (7,152,304,500) 147,917,841 147,917,841 (7,004,386,659) (710,557,421) (7,714,944,080) Laba Fiskal Pajak Kini Pajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Perusahaan Beban Pajak Penghasilan - Entitas Anak Beban Pajak Penghasilan - Konsolidasian Perusahaan Provisi atas Imbalan Kerja Aset Tetap Sub Total Entitas Anak PT Bayu Buana Transport PT Dharma Buana Experindo PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Duta Buana Express Sub Total Total Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Profit or Loss Rp Rp Dikreditkan (Dibebankan) ke Penghasilan Komprehensif Lain/ Credited (Charged) to Other Comprehensive Income Rp 2014 Dikreditkan (Dibebankan) ke Laba Rugi/ Credited (Charged) to Profit or Loss Rp Rp Dikreditkan (Dibebankan) ke Penghasilan Komprehensif Lain/ Credited (Charged) to Other Comprehensive Income Rp 2015 Rp 2,569,625,701 110,545,892 2,680,171,593 (237,430,638) 385,348,478 147,917,841 379,135,407 -379,135,407 2,711,330,470 495,894,370 3,207,224,840 (256,486,069) 598,315,687 341,829,618 237,264,934 -237,264,934 2,692,109,335 1,094,210,057 3,786,319,392 The Company Provision of Employee Benefit Liabilities Fixed Assets Sub Total 1,899,474 84,021,702 4,140,423 10,006 --4,491,829 -- ----- 1,899,474 84,021,702 8,632,252 10,006 --919,977,263 18,036 --(1,268,685) 588,841 1,899,474 84,021,702 927,340,830 616,883 Subsidiaries PT Bayu Buana Transport PT Dharma Buana Experindo PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Duta Buana Express 90,071,605 4,491,829 -- 94,563,434 919,995,299 (679,844) 1,013,878,889 2,770,243,198 152,409,670 379,135,407 3,301,788,274 1,261,824,917 236,585,090 4,800,198,281 2015 Rp Perusahaan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai - Wajib Pungut Pajak Penghasilan: Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 - Desember Pasal 29 Sub Total Sub Total Total Deferred Tax Assets (Liabilities) d. Taxes Payable d. Utang Pajak D/March 29, 2016 Income Tax Benefits (Expenses) - the Company Income Tax Expenses - Subsidiaries Income Tax Expenses - Consolidated c. Deferred Tax Assets (Liabilities) c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan 2013 Taxable Income Current Tax Deferred Tax from Temporary Differences 2014 Rp 1,238,948,678 213,932,587 1,285,329,724 507,287,421 18,143,178 642,903,795 3,022,372 374,872,964 1,913,516,896 4,405,340,470 17,757,234 525,177,871 2,350,705 321,007,280 2,662,616,516 5,321,526,751 47 The Company Value Added Tax Value Added Tax - VAT Collector Income Tax: Article 4 Verse 2 Article 21 Article 23 Article 25 - December Article 29 Sub Total paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Rp Entitas Anak Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 (Final) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 PP No. 46 Sub Total Total 2014 Rp 25,688,351 454,962,496 69,343,509 41,077,161 2,479,268 13,936,561 353,834,546 -- -22,740,907 8,454,181 42,553,000 -317,735,274 Subsidiaries Value Added Tax Income Tax Article 4 Verse 2 (Final) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 12,984,764 614,736 519,344,160 847,060,594 PP No. 46 Sub Total 4,924,684,630 6,168,587,345 Total e. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak sebelum 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Untuk tahun 2008 dan tahun-tahun selanjutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak terutangnya pajak. e. Administration Under the Taxation Law of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal years before 2008, Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and subsequent years, the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. f. Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan final sehubungan dengan peredaran bruto yang tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam satu tahun fiskal. f. Final Income Tax Final income tax in connection with gross income that does not exceed Rp4,800,000,000 in a fiscal year. Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut: Details of final income tax payable are as follows: 2015 Rp Saldo Awal Pajak Penghasilan Final atas Pendapatan Usaha Tahun Berjalan Pajak Penghasilan Final yang telah Dibayar Beban Pajak Penghasilan Final yang Belum Dipotong 16. 2014 Rp 614,736 -- 63,111,168 (50,741,140) 11,304,168 (10,689,432) 12,984,764 614,736 Beban Akrual Program Loyalitas Pelanggan Telepon, Listrik dan Air Lain-lain Total D/March 29, 2016 Beginning Balance Final Income Tax from Current Revenue Tax that Has Been Paid in Current Year Unwithhold Final Income Tax Expense 16. Accrued Expenses 2015 Rp 2014 Rp 715,020,000 136,219,981 452,710,973 312,020,000 189,937,071 413,087,719 Customers Loyalty Program Telephone, Electricity, and Water Others 1,303,950,954 915,044,790 Total 48 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 17. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 17. Long Term Employee Benefits Liabilities Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Post Employment Benefit – Defined Benefit Plan The Group has calculated and recorded employee benefits expenses based on Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003. Liabilitas imbalan kerja tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Sakura Aktualita Indonesia dalam laporannya masing-masing No. 4245/SAI/DS/III/16 tanggal 29 Februari 2016 dan No. 4068/SAI/DS/III/15 tanggal 18 Maret 2015. Employee benefits liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are calculated by independent actuary of PT Sakura Aktualita Indonesia with its reports No. 4245/SAI/DS/III/16 dated February 29, 2016 and No. 4068/SAI/DS/III/15 dated March 18, 2015. Terhitung 1 Juni 2013, Perusahaan berpartisipasi dalam "Manulife Program Pesangon-Plus", suatu program imbalan pasti oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premi yang dibayarkan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp5.400.000.000 dan Rp4.200.000.000. Commencing June 1, 2013, Company participated in "Manulife Program Pesangon-Plus", a defined benefit plan by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Premiums paid by the Company as of December 31, 2015 and 2014 are amounting to Rp5,400,000,000 and Rp4,200,000,000, respectively. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The actuarial assumptions used in measuring employee benefits expenses and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang Tabel Mortalita Tingkat Cacat : : : Tingkat Pengunduran Diri : 55 Years : 9% (2014: 8.5%) : : 8% TMI III Table : 5% from Asumption : Mortality Rate 15% decreases : linearly until 1% on 45 years, and until pension normal age : : 55 Tahun 9% (2014: 8,5%) 8% Tabel TMI III 5% dari Tingkat Asumsi Mortalita 15% menurun linear sampai 1% pada usia 45 tahun,dan seterusnya sampai menjelang usia pensiun normal Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Normal Pension Ages Discount Rate Estimated Salary Increase in the Future Mortality Table Disability Rate Resignation Rate Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows: 2015 Rp 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program 16,222,173,792 (5,182,446,041) 15,373,621,605 (4,389,748,677) Present Value of Liabilities Fair Value of Plan Assets Total 11,039,727,751 10,983,872,928 Total Beban yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: Beban Jasa Kini Beban Bunga Total Beban Imbalan Kerja (Catatan 21) D/March 29, 2016 The amount recognized in the consolidated statements profit or loss and other comprehensive income are as follows: 2015 2014 Rp Rp 1,016,854,106 469,507,536 943,049,346 687,488,319 1,486,361,642 1,630,537,665 49 Current Service Cost Interest Expenses Total Employee Benefits Expenses (Note 21) paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: The movement in employee benefits liabilities are as follows: 2015 Rp Saldo Awal Tahun Pembayaran Iuran Bersih Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan 2014 Rp 10,983,872,928 (1,200,000,000) 1,486,361,642 10,770,749,551 (1,200,000,000) 1,630,537,665 1,024,708,983 1,145,102,657 (1,255,215,802) 11,039,727,751 (1,362,516,945) 10,983,872,928 Keuntungan (Kerugian) Aktuarial pada Penghasilan Komprehensif Lainnya Balance at the Beginning of the Year Payment of Net Contribution Current Employee Benefits Expenses Actuarial Gain (Loss) on Other Comprehensive Income Pembayaran Imbalan Pasca Kerja pada Tahun Berjalan Saldo Akhir Tahun Rekonsiliasi perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: Reconciliation of change in present value of defined benefit liabilities are as follows: 2015 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Awal Biaya Jasa Bunga atas Liabilitas (Aset) Imbalan yang dibayarkan (Keuntungan) Kerugian pada Penghasilan Komprehensif Lainnya Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Akhir Current Severance Payment Balance at the End of the Year 2014 Rp 15,373,621,605 1,016,854,106 820,687,430 (1,255,215,802) 13,471,661,247 943,049,346 903,561,255 (1,362,516,945) 266,226,453 1,417,866,702 16,222,173,792 15,373,621,605 Present Value of Defined Benefit Liabilities Beginning Balance Service Cost Interest on Liabilities (Assets) Benefit Paid (Gain) Loss on Other Comprehensive Income Present Value of Defined Benefit Liabilities Ending Balance Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji. a. Risiko Investasi Nilai kini liabilitas pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. b. Risiko Tingkat Bunga Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. c. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. The defined benefit plan typically expose the Group to actuarial risks such as investment risk, interest risk and salary risk. a. Investment Risk The present value of the defined benefit liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields. b. Interest Risk The present value of the defined benefit liabilities is calculated using a discount rate determined by reference to yields on high quality corporate bonds. A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability. c. Salary Risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability. Analisis Sensitivitas Sensitivity Analysis 2015 Rp 2014 Rp Analisis Sensitivitas Tingkat Diskonto Jika Tingkat +1% Jika Tingkat -1% 15,221,569,628 17,333,627,728 14,498,052,676 16,391,697,916 Sensitivity Analysis of Discount Rate If Rate +1% If Rate -1% Analisis Sensitivitas Kenaikan Gaji Jika Tingkat +1% Jika Tingkat -1% 17,249,381,884 15,276,255,526 16,316,164,131 14,547,083,378 Sensitivity Analysis of Salary Increase If Rate +1% If Rate -1% D/March 29, 2016 50 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: Movements in the present value of plan assets are as follows: 2015 Rp Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti - Bersih Imbal Hasil Aset Program Kontribusi Pemberi Kerja Pembayaran Manfaat Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 2014 Rp 4,389,748,677 351,179,894 2,700,911,696 216,072,936 (665,080,577) 132,428,139 1,200,000,000 (225,830,092) 5,182,446,041 -272,764,045 1,200,000,000 -4,389,748,677 Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap kategori, adalah sebagai berikut: The major category of plan assets, and the expected rate of return at the end of the reporting period for each category, are as follows: Tingkat Imbal Hasil Ekspektasian/ Expected Return 2015 2014 % % Instrumen Ekuitas Deposito dan Lainnya Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 58.95 41.05 100.00 Fair Value of Plan Assets - Beginning Balance Expected Return on Plan Assets Remeasurement on Defined Benefit Liability - Net Return on Plan Asset Employer's Contribution Benefit Payment Fair Value of Plan Assets - Ending Balance Nilai Wajar Aset Program/ Fair Value of Plan Assets 2015 2014 Rp Rp 60.00 40.00 100.00 Nilai wajar instrumen ekuitas dan utang di atas ditentukan berdasarkan harga pasar kuotasian di pasar aktif. 3,055,158,339 2,127,287,702 5,182,446,041 2,633,849,206 1,755,899,471 4,389,748,677 The fair value of the above equity and debt instruments are determined based on quoted market prices in active markets. 18. Modal Saham 18. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Lembar Saham/ Shares Bank of Singapore Limited Couts and Co Ltd., Singapore PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk UBS Switzerland AG Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management Johannes Susilo Grassland Overseas Inc. Masyarakat (Kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) Total D/March 29, 2016 Equity Instruments Time Deposits and Others Fair Value of Plan Assets - Ending Balance Capital Stock The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: 2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership % Jumlah Modal Saham/ Paid in Capital Rp 114,089,552 47,159,000 43,416,885 30,609,000 32.30 13.35 12.29 8.67 57,044,776,000 23,579,500,000 21,708,442,500 15,304,500,000 27,168,370 24,000,000 20,392,800 7.69 6.79 5.77 13,584,185,000 12,000,000,000 10,196,400,000 46,385,173 353,220,780 13.13 100.00 23,192,586,500 176,610,390,000 51 Bank of Singapore Limited Couts and Co Ltd., Singapore PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk UBS Switzerland AG Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management Johannes Susilo Grassland Overseas Inc. Public (Ownership of each less than 5%) Total paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) Lembar Saham/ Shares PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2014 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership % Jumlah Modal Saham/ Paid in Capital Rp Bank of Singapore Limited Couts and Co Ltd., Singapore PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management Johannes Susilo Masyarakat (Kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) 114,089,552 47,159,000 43,416,885 32.30 13.35 12.29 57,044,776,000 23,579,500,000 21,708,442,500 27,168,370 24,000,000 7.69 6.79 13,584,185,000 12,000,000,000 97,386,973 27.57 48,693,486,500 Bank of Singapore Limited Couts and Co Ltd., Singapore PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk Barclays Bank PLC Hongkong - Wealth Management Johannes Susilo Public (Ownership of each less than 5%) Total 353,220,780 100.00 176,610,390,000 Total 19. Pendapatan Usaha 19. Penjualan Bruto/ Gross Revenue Rp Tiket Non Keagenan Keagenan Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total 1,017,895,144,677 160,766,923,300 400,932,234,358 119,738,049,899 21,438,614,891 4,611,066,491 1,725,382,033,616 Penjualan Bruto/ Gross Revenue Rp Tiket Non Keagenan Keagenan Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total D/March 29, 2016 2015 Tagihan dari Prinsipal/ Payable to Principal Rp Revenues Penjualan Neto/ Net Revenue Rp -152,728,577,135 ----152,728,577,135 2014 Tagihan dari Prinsipal/ Payable to Principal Rp 1,017,895,144,677 8,038,346,165 400,932,234,358 119,738,049,899 21,438,614,891 4,611,066,491 1,572,653,456,481 Ticket Non Agency Agency Tour Hotel Document Others Total Penjualan Neto/ Net Revenue Rp 1,052,048,049,097 148,223,734,280 432,836,210,369 123,206,099,163 21,225,321,763 -140,812,547,566 ---- 1,052,048,049,097 7,411,186,714 432,836,210,369 123,206,099,163 21,225,321,763 Ticket Non Agency Agency Tour Hotel Document 3,379,844,221 -- 3,379,844,221 Others 1,780,919,258,893 140,812,547,566 1,640,106,711,327 Total 52 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) 20. PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Beban Pokok Pendapatan 20. 2015 Rp Tiket Tur Hotel Dokumen Lain-lain Total 2014 Rp 972,860,327,349 359,120,090,343 111,423,485,751 18,850,834,317 442,808,430 1,462,697,546,190 1,010,760,283,492 409,832,396,526 97,021,976,701 19,041,506,991 374,203,626 1,537,030,367,336 21. Beban Usaha Beban Umum dan Administrasi Gaji Pegawai Penyusutan Aset Tetap (Catatan 11) Telepon, Fax, Internet, Listrik dan Air Transportasi dan Akomodasi Sewa Gedung Asuransi Imbalan Kerja (Catatan 17) Administrasi Bank Alat Tulis, Foto Kopi dan Barang Cetakan Pengurusan, Perijinan dan Iuran Service Charge Perbaikan dan Pemeliharaan Beban Pegawai Lainnya Insentif Kurir Sumbangan dan Representasi Materai dan Pos Administrasi Efek Ticket Tour Hotel Document Others Total 21. 2015 Rp Beban Penjualan Iklan dan Promosi Total Beban Penjualan Cost of Revenues Operating Expenses 2014 Rp 6,455,213,236 6,455,213,236 7,609,239,180 7,609,239,180 Selling Expenses Advertising and Promotion Total Selling Expenses 50,878,368,261 4,840,650,798 4,210,918,771 3,963,179,714 2,945,384,695 2,588,221,213 1,486,361,642 1,396,072,039 945,666,642 933,982,058 627,963,473 537,843,203 534,137,466 488,050,150 487,565,225 350,784,256 336,067,889 44,834,875,687 4,266,490,606 3,944,431,049 3,686,234,474 2,575,622,860 2,485,004,192 1,630,537,665 1,437,994,269 995,992,673 701,634,815 561,882,253 665,141,661 228,616,495 426,877,450 409,880,874 342,562,022 186,695,968 General and Administrative Expenses Salaries Depreciation of Fixed Assets (Note 11) Telephone, Fax, Internet, Electricity and Water Accomodation and Transportation Rental Building Insurance Employee Benefits (Note 17) Administration Bank Stationery, Photo copy and Printing License and Dues Service Charge Repairs and Maintenance Other Employee Expenses Courier Incentive Donation and Representation Postage Stamp and Mail Share Administration Honorarium Profesional Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 100 juta) Total Beban Umum dan Administrasi 287,124,365 328,938,323 3,353,584,587 81,191,926,447 1,626,993,149 71,336,406,486 Others (each below of Rp 100 million) Total General and Administrative Expenses Total Beban Usaha 87,647,139,683 78,945,645,666 Total Operating Expenses 22. Pendapatan dan Beban Lain-Lain 22. 2015 Rp D/March 29, 2016 Others Income and Expense a. Others income a. Pendapatan lain-lain Bunga Deposito Laba Selisih Kurs Pendapatan Sewa (Catatan 10) Laba Penghapusan Utang Refund Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Jasa Giro Professional Fee 2014 Rp 7,985,587,045 3,121,722,845 1,374,133,214 918,275,237 472,089,134 195,847,829 6,848,391,854 1,373,240,375 1,200,595,710 1,806,614,109 910,001,907 177,232,810 53 Interest on Time Deposits Gain on Foreign Exchange Rent Income (Note 10) Gain on Written Off Refund Payable Gain on Sales of Fixed Assets (Note 11) Interest on Current Account paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Rp Bunga Non Bank Keuntungan Penjualan Properti Investasi (Catatan 10) Lain-Lain Total 2014 Rp 136,428,208 339,918,929 -432,718,000 14,636,801,513 12,722,797,724 355,207,393 25,734,000,811 Non Bank Interest Gain on Sales of Investment Property (Note 10) Others Total b. Other expenses b. Beban lain-lain 2015 Rp Beban Penurunan Nilai Piutang (Catatan 5) Beban Penyusutan Properti Investasi (Catatan 10) Rugi Selisih Kurs Beban Penghapusan Piutang Tak Tertagih Lain-lain Total 2014 Rp 3,678,574,562 -- 393,729,817 1,490,285 -2,712,500 529,459,021 167,514 1,757,865,085 9,677,420 Impairment Loss on Receivable (Note 5) Depreciation Expenses of Investment Property (Note 10) Loss on Foreign Exchange Write Off Uncollectable Receivable Expense Others 4,076,507,164 2,297,169,040 Total 23. Beban Keuangan 23. Rp Beban Bunga Total Rp 160,503,775 160,503,775 128,105,359 128,105,359 Beban bunga ini merupakan beban bunga atas penggunaan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 30). 24. 2015 Rp 2014 Rp 28,106,892,523 353,220,780 353,220,780 79.57 79.57 38,799,589,917 353,220,780 353,220,780 109.85 109.85 Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa. D/March 29, 2016 Interest Expense Total Interest expense is interest expense for the use of the loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Note 30). 24. Laba Bersih Per Saham Dasar Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham Beredar (Lembar) Rata-rata Tertimbang Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) Laba per Saham Dilusian (Rupiah Penuh) Financial Costs Basic Earnings Per Share Income for The Year Attributable To Owners of the Parent Outstanding Shares Weighted Average Basic Earnings per Share (In full Rupiah) Diluted Earnings per Share (In full Rupiah) As of each reporting date, the Company has no potential dilutive effects to common shares. 54 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 25. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 25. a. Balances and Transactions with Related Parties a. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi 2015 Total/ Amounts Rp Transactions and Balances with Related Parties 2014 Persentase Terhadap Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Beban Usaha/ Percentage to Total Assets/ Total Liabilities/ Operating Expense % Total/ Amounts Rp Persentase Terhadap Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Beban Usaha/ Percentage to Total Assets/ Total Liabilities/ Operating Expense % 1. Piutang Pihak Berelasi Personel Manajemen Kunci (Program Kepemilikan Mobil) 1. Due From Related Parties 25,000,000 0.00 200,000,000 2. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual (Catatan 9) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 3. Kompensasi Manajemen Kunci (Gaji dan Tunjangan) Personel Manajemen Kunci 2. Investment In Available for Sale Securities (Note 9) 167,297,000,000 25.96 5,934,581,283 112,187,400,000 6.77 4,836,910,833 Sifat dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: PT Pioneerindo Gourmet International Tbk Personel Manajemen Kunci/ Key Management Personnel 26. 20.28 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 3. Key Management Compensation (Salaries and Benefits) Key Management Personel 6.13 b. Nature of Relationship with Related Parties b. Hubungan dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak Berelasi/ Related Parties Key Management Personel (Car Ownership Program) 0.04 Nature of relationships and transaction with the related parties are as follows : Sifat Relasi/ Nature of Relationship Transaksi/ Transactions Entitas Asosiasi/ Associates Entity Dewan Komisaris, Dewan Komisaris, dan Personel Manajemen Kunci Lainnya/ Board of Commissioners, Board of Directors, and Other Key Management Personnel Investasi efek tersedia untuk dijual/ Investment in available for sale securities Kompensasi, remunerasi, dan pinjaman program kepemilikan mobil/ Compensation, remuneration, and loan for car ownership programes. Informasi Segmen 26. Segment Information Pembuat keputusan dalam operasional adalah para Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini. The chief operating decision-maker has been identified as the directors. Directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate recources. Management has determined the operating segment based on this information Segmen Perusahaan dikelompokkan kegiatan usaha sebagai berikut: The Company segment grouping are based on business activities as follows: D/March 29, 2016 berdasarkan 55 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 Tiket/ Ticket Rp Pendapatan Bersih - Eksternal Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan Pendapatan Bunga Lain-lain yang Tidak Dapat Dialokasikan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Tur/ Tour Rp Lain-lain/ Others Rp Konsolidasi/ Consolidation Rp 1,025,933,490,842 400,932,234,358 145,787,731,281 1,572,653,456,481 Net Revenues - External 53,073,163,493 41,812,144,015 15,070,602,783 109,955,910,291 Segment Result Unallocated - Operating Expenses Interest Income Others Unallocated Income Tax Expense Income for the Year (87,647,139,683) 8,317,863,082 2,018,816,324 (6,507,823,083) 26,137,626,931 Penghasilan Komprehensif Lain 54,321,476,107 Other Comprehensive Income Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 80,459,103,038 Total Comprehensive Income For The Year 472,402,553,324 Assets Segment Assets 172,122,198,280 644,524,751,604 Unallocated Assets Total Assets 252,353,244,554 Liabilities Segment Liabilities 16,422,795,382 268,776,039,936 Unallocated Liabilities Total Liabilities Aset Aset Segmen Aset Perusahaan yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Aset Liabilitas Liabilitas Segmen Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Liabilitas 228,017,738,025 164,624,726,474 179,637,124,919 64,747,690,380 64,334,930,095 23,393,587,986 2014 Tiket/ Ticket Rp Pendapatan Bersih - Eksternal Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasikan Pendapatan Bunga Lain-lain yang Tidak Dapat Dialokasikan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Tur/ Tour Rp Lain-lain/ Others Rp Konsolidasi/ Consolidation Rp 1,059,459,235,811 432,836,210,369 147,811,265,147 1,640,106,711,327 Net Revenues - External 48,698,952,319 23,003,813,843 31,373,577,829 103,076,343,991 Segment Result Unallocated - Operating Expenses Interest Income Others Unallocated Income Tax Expense Income for the Year (78,945,645,666) 7,365,543,594 15,931,878,650 (7,714,944,080) 39,713,176,489 Penghasilan Komprehensif Lainnya 32,693,432,750 Other Comprehensive Income Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 72,406,609,239 Total Comprehensive Income for The Year 437,516,318,628 Assets Segment Assets 115,689,188,273 553,205,506,901 Unallocated Assets Total Assets 242,478,020,669 Liabilities Segment Liabilities 18,687,877,602 261,165,898,271 Unallocated Liabilities Total Liabilities Aset Aset Segmen Aset Perusahaan yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Aset Liabilitas Liabilitas Segmen Liabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan Total Liabilitas 206,706,849,649 156,633,453,607 97,641,646,545 133,167,822,437 63,991,731,050 21,852,836,012 27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan a. 27. Financial Instrument and Financial Risks Management a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian bagi Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya D/March 29, 2016 Financial Risk Management Factors and Policies In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk. The Group defines those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Group. Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity 56 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko pasar terdiri atas: - Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Market risk consist of: - Currency risk represents the fluctuation risk in the value of financial instruments that caused the changes foreign exchange currency notes. - Interest rate risk consist of interest rate risk at fair value, which is the fluctuation risk of the financial instruments value that caused of the interest market rates and interest rate risk on cash flows, the cash flows risk in the future that will fluctuated because of interest market rate changes. - Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar dan risiko suku arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Manajemen telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup secara keseluruhan. Program manajemen risiko keuangan berfokus untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. In order to effectively manage those risks, Management has approved some strategies for the financial risks management, which are in line with Group’s objectives. Financial risk management program focuses to minimize potential loss which adversely impact on the Group’s financial performance. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faced. Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan utang/pinjaman dan piutang dalam mata uang yang sama; dan Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik. The major guidelines of this policy are the following: Minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve; Maximize the use of favourable “natural hedge” as much as possible the natural offsetting of revenue and costs and payables and receivables denominated in the same currency; and All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices. (i) (i) Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank, piutang usaha, piutang lain-lain yang dicatat dalam aset keuangan lancar lainnya dan piutang kepada pihak berelasi. Credit Risk Credit risk of the Group primarily inherent at bank accounts, trade receivable, other receivables which recorded as other current financial assets and due from related party. Selain pengungkapan dibawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. The Group has no concentration of credit risk other than as disclosed below. Kas dan Setara Kas Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Penempatan dana dan deposito berjangka hanya dilakukan bank dengan reputasi dan kredibilitas yang baik. Cash and Cash Equivalents Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Fund placement and time deposits only placing in the banks that have a good reputation and D/March 29, 2016 57 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut. credibility. This policy is reviewed annually by Director to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks. Piutang Usaha Risiko kredit atas penjualan kredit kepada pelanggan adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan rekam jejak pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Trade Receivables Credit risk in respect of credit sales to customers is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers that fail to discharge their contractual obligations. The Group manages and controls this credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation anad track record is taking into consideration. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Manajemen menerapkan peninjauan mingguan dan bulanan pada umur piutang dan penagihan untuk membatasi risiko kredit. Sesuai dengan kebijakan manajemen, pelanggan yang tagihannya telah melewati batas jatuh tempo akan dikenakan status hold. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. The Group’s management applies weekly and monthly trade receivables aging review and collection to limit its credit risk. Subject to management decision, customer that has long outstanding overdue accounts will be subject for hold status. Saat ini tidak ada risiko kredit terpusat secara signifikan. There are no significant concentrations of credit risk. Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position. 2015 Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Aset Keuangan 2014 267,257,654,749 228,239,911,594 Cash and Cash Equivalents 96,485,793,230 15,458,076,222 109,241,041,395 13,818,012,892 Other Current Financial Assets 25,000,000 200,000,000 Due from Related Parties 112,187,400,000 463,686,365,881 Other Non Current Financial Assets 167,297,000,000 546,523,524,201 Trade Receivables Total Financial Assets Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat bank yang diterima. Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregate risk to any individual counterpaty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted. Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if D/March 29, 2016 58 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur: available) or to historical information about counterparty defaults rates: a) a) Kas dan Setara Kas 2015 Rp Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat Kredit Eksternal Bank Pihak Ketiga Fitch AAA AA AA+ AAABBBBB+ Cash and Cash Equivalents 2014 Rp Counterparties with External Credit Rating Cash in Banks - Third Parties Fitch AAA AA AA+ AAABBBBB+ 30,385,871,975 766,794,328 2,113,418,232 5,624,748,099 ---- ---47,245,852 718,114,754 9,177,921,379 270,116,064 16,249,206 16,905,885,080 -- 188,961,584 AA -16,560,637,989 55,921,492 688,740,563 545,296,485 16,259,382,870 222,622,394 320,418,278 ----- AA+ AAA+ ABBBBB- Pefindo AAA Pefindo AA AA+ AABBB A+ ABBBOthers BBOthers Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Fitch AABBBPefindo AAA AASub Total Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Peringkat Kredit Kredit Eksternal Eksternal Bank Pihak Ketiga Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Sub Total Total 48,313,584,399 -- -21,770,000,000 133,376,699,316 -254,707,344,954 34,000,000,000 42,702,850,000 126,324,135,385 Time Deposits at Third Parties Fitch AABBBPefindo AAA AASub Total 50,135,346,590 43,005,840,000 93,141,186,590 219,465,321,975 Counterparts without External Credit Credit Rating Rating Cash in Banks - Third Parties Time Deposits at Third Parties Sub Total Total 426,047,076 2,000,000,000 2,426,047,076 257,133,392,030 b) b) Investasi Jangka Pendek 2015 Rp Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat Kredit Eksternal Pefindo AAA AADengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Peringkat Kredit Kredit Eksternal Eksternal Total D/March 29, 2016 AAA Short Term Investment 2014 Rp 2,500,000,000 2,414,000,000 2,500,000,000 -- -4,914,000,000 994,760,000 3,494,760,000 59 Counterparties with External Credit Rating Pefindo AAA AACounterparts without External Credit Credit Rating Rating Total paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) c) c) Piutang Usaha 2015 2014 Rp Rp Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Account Receivables Counterparties Without External Peringkat Kredit Eksternal Credit Rating Grup 1 96,485,793,230 109,241,041,395 Group 1 Grup 2 Total 3,678,574,562 100,164,367,792 -109,241,041,395 Group 2 Total Grup 1 – pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu. Group 1 – Existing customers (more than six months) with no default in the past. (ii) Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. (ii) Liquidity Risk Currently the Group expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities will be able to generate sufficient cash inflows. Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 Year Group 2 – Existing customers (more than six months) with some defaults in the past. 1 s/d 2 Tahun/ 1 to 2 Years 2 s/d 5 Tahun/ 2 to 5 Years > 5 Tahun More than 5 Years Total Amounts Per 31 Desember 2015 Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga Total 184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 -229,847,129,519 ------ ---3,600,000,000 3,600,000,000 ------ 184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000 233,447,129,519 Per 31 Desember 2014 Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga Total 177,164,053,290 41,262,344,349 915,044,790 -219,341,442,429 ------ ---6,600,000,000 6,600,000,000 ------ 177,164,053,290 41,262,344,349 915,044,790 6,600,000,000 225,941,442,429 As of December 31, 2014 Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party Total Total (ii) Foreign Currency Risk The Company is significantly affected by foreign currency risk, because most of the Company's transactions are in foreign currency. Total net foreign currency exposures on the financial position date are disclosed in Note 28. To minimizing this risk, the Company always trying to maintain cash flows by arranging the time of payment by considering the exchange rate prevailing at the time of payment will be made, and carefully plan the placement allocation of funds in foreign currency, to anticipate significant of exchange rates changes on the liabilities side and to avoid speculation of take (iii) Risiko Mata Uang Asing Perusahaan secara signifikan terpengaruh dengan risiko mata uang asing, karena sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 28. Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan selalu berusaha menjaga aliran kas dengan mengatur waktu pembayaran dengan mempertimbangkan kurs yang berlaku pada saat akan dilakukan pembayaran, serta merencanakan secara cermat alokasi penempatan dana dalam mata uang asing, untuk mengantisipasi perubahan kurs yang D/March 29, 2016 As of December 31, 2015 Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party Total 60 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari spekulasi ambil keuntungan atas penempatan dana dalam mata uang asing. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. advantage in the placement of funds in foreign currency. There is no currency hedging activities on December 31, 2015 and 2014. Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap mata uang asing dengan seluruh variabel lain tetap, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian (melalui dampak perubahan nilai mata uang) adalah sebagai berikut: The following table demonstrate the sensitivity to a reasonably possible change in Rupiah currency to foreign currencies with all other variables hold constant, the consolidated income before income tax (through the impact on change on foreign currencies) is as follows: 2015 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%) 2014 Rp (80,903,591) 80,903,591 175,330,440 (175,330,440) (iv) Interest Rate Risk Group has no exposure to market interest rate risk valid to fair value or cash flows since the Group has no loan with market interest rate. (iii) Risiko Tingkat Suku Bunga Grup tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas disebabkan Grup tidak memiliki pinjaman dengan tingkat bunga pasar. b. Effect on Income Before Income Tax Change in exchange rate against Rupiah (1%) Change in exchange rate against Rupiah (-1%) b. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3). PSAK No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: (a) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); (b) Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (e.g. derivation of prices) (Level 2); and (c) Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan: The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows: D/March 29, 2016 61 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Nilai Tercatat/Carrying Value 2015 2014 Rp Rp Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Piutang Pihak Ketiga Nilai Wajar/Fair Value 2015 2014 Rp Rp 112,187,400,000 200,000,000 267,257,654,749 96,485,793,230 15,458,076,222 167,297,000,000 25,000,000 228,239,911,594 109,241,041,395 13,818,012,892 112,187,400,000 200,000,000 Assets Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Due from Third Party 546,523,524,201 463,686,365,881 546,523,524,201 463,686,365,881 Total Assets 184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000 177,164,053,290 41,262,344,349 915,044,790 6,600,000,000 184,194,733,033 44,348,445,532 1,303,950,954 3,600,000,000 177,164,053,290 41,262,344,349 915,044,790 6,600,000,000 Liabilities Trade Payables Others Payable Accrued Expenses Due to Third Party 233,447,129,519 225,941,442,429 233,447,129,519 225,941,442,429 Total Liabilities 267,257,654,749 96,485,793,230 15,458,076,222 228,239,911,594 109,241,041,395 13,818,012,892 167,297,000,000 25,000,000 Total Aset Liabititas Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Utang Pihak Ketiga Total Liabilitas Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. c. 28. The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant. c. Manajemen Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup disyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan disetor penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya. Capital Management The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value. The Group also required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully pid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered by the Group in their next Annual General Shareholder’s Meeting. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may issue new shares or raise debt financing. Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing 28. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: D/March 29, 2016 Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies At December 31, 2015 and 2014 the Group had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 62 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 2015 USD Aset Kas Bank Deposito Berjangka Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Uang Muka Total Aset Dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang Usaha Utang Lain-lain Total Liabilitas Dalam Mata Uang Asing Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing - Bersih SGD HKD AUD JPY CNY MYR EUR Setara dengan/ Equivalent with Rupiah 77,992.00 1,513,115.41 7,750,000.00 640,778.58 311,349.12 278,715.94 10,088.00 77,742.39 --1,015.00 153,205.50 13,043.00 ------ 27,407.00 27,304.09 ---2,200.00 1,115,859.08 3,723,126.93 ---13,041,281.71 -9,981.83 -34,938.00 41,054.83 -- -187,610.22 ----- 51,759.02 330,068.17 ---94,390.08 2,381,096,836 27,930,077,346 106,911,250,000 8,913,762,798 4,436,730,203 8,276,933,667 10,571,951.05 242,050.89 13,043.00 56,911.09 17,880,267.72 85,974.66 187,610.22 476,217.27 158,849,850,850 7,157,035.69 2,429,072.26 329,798.85 23,470.72 59,054.20 80.80 103,779.83 1,562.13 32,386,769.82 19,043.30 --- --- 656,197.99 17,545.86 116,694,561,158 34,020,375,881 9,586,107.95 353,269.57 59,135.00 105,341.96 32,405,813.12 -- -- 673,743.84 150,714,937,039 985,843.10 (111,218.68) (46,092.00) (48,430.87) (14,525,545.40) 85,974.66 187,610.22 (197,526.58) 8,134,913,811 Assets Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Trade Receivables Other Current Financial Assets Advances Total Assets in Foreign Currencies Liabilities Trade Payables Others Payable Total Liabilities in Foreign Currencies Assets and Liabilities in Foreign Currencies - Net 2014 USD Aset Kas Bank Deposito Berjangka Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Uang Muka Total Aset Dalam Mata Uang Asing Liabilitas Utang Usaha Utang Lain-lain Total Liabilitas Dalam Mata Uang Asing Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing - Bersih SGD HKD AUD JPY MYR CNY EUR Setara dengan/ Equivalent with Rupiah 160,108.00 3,168,388.40 4,950,000.00 4,932,205.66 202,534.92 429,210.56 124,652.07 148,301.48 -15,392.11 764.51 121,311.56 97,703.30 ---13,920.04 -- 5,111.00 5,593.58 --100.00 2,200.00 1,657,119.07 1,111,544.09 -6,440.06 -21,613,208.79 ---1,900.00 --- 37,647.00 179,689.72 -558,258.00 --- 32,721.01 341,244.75 -7,261.01 2,873.00 10,454.34 4,119,603,226 46,789,286,011 61,578,000,000 62,753,930,427 2,593,560,587 8,916,229,200 13,842,447.54 410,421.73 111,623.34 13,004.58 24,388,312.01 1,900.00 775,594.72 394,554.11 186,750,609,451 9,650,080.21 2,190,482.90 385,820.46 3,304.75 69,464.42 -- 119,267.96 436.43 38,733,205.39 4,387.87 --- --- 827,520.50 5,540.90 141,573,321,177 27,369,513,902 11,840,563.11 389,125.21 69,464.42 119,704.39 38,737,593.26 -- -- 833,061.40 168,942,835,079 2,001,884.43 21,296.52 42,158.92 (106,699.81) (14,349,281.25) 1,900.00 775,594.72 (438,507.29) 17,807,774,370 29. Kepentingan Non Pengendali 29. Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak, sebagai berikut: Total Liabilities Trade Payables Others Payable Total Liabilities in Foreign Currencies Assets and Liabilities in Foreign Currencies - Net Non-Controlling Interest This account represents non-controlling interest in net assets of subsidiaries is as follows: 2015 Rp Total Tercatat Awal Tahun Bagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun Berjalan Entitas Anak Penambahan Modal atas Entitas Anak Kepentingan Non-Pengendali dari Pendirian Entitas Anak Baru Assets Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Trade Receivables Other Current Financial Assets Advances Total Assets in Foreign Currencies 2014 Rp 6,660,756,824 2,243,854,806 (1,909,851,224) 3,000,000,000 966,902,018 2,450,000,000 250,000,000 1,000,000,000 Beginning Balance Carrying Amount Minority Interest of Subsidiaries' Current Year Net Income Capital Addition on Subsidiaries Non-Controlling Interest from New Established Subsidiary 8,000,905,600 6,660,756,824 Total Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Non-controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated statements of financial position is as follows: 2015 Rp 2014 Rp Entitas Anak PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Triputra Bayu Kencana PT Hulaa Travel Indonesia PT Dharma Buana Experindo 4,591,800,087 4,000,000,000 (47,691,857) (543,202,630) 6,196,405,889 1,000,000,000 -(535,649,065) Subsidiaries PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel PT Triputra Bayu Kencana PT Hulaa Travel Indonesia PT Dharma Buana Experindo Total 8,000,905,600 6,660,756,824 Total D/March 29, 2016 63 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Kepentingan non pengendali atas laba bersih entitas anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: Non-controlling interest in net income of subsidiaries in consolidated statements of comprehensive income is as follows: 2015 Rp 2014 Rp Entitas Anak PT Dharma Buana Experindo PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (7,553,571) (297,691,857) (1,604,605,796) (93,989,305) -1,060,891,323 Subsidiaries PT Dharma Buana Experindo PT Hulaa Travel Indonesia PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel Total (1,909,851,224) 966,902,018 Total 30. Perikatan dan Perjanjian Penting 30. a. a. Perjanjian Fasilitas Perbankan dari PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta No. 1 Notaris Herlina Suyati Bachtiar, SH, tanggal 13 Nopember 2007, yang telah diubah dengan Perjanjian Perubahan kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 tanggal 2 Desember 2008 Perusahaan telah mendapat fasilitas kredit berupa uncommitted bank guarantee facility dari PT Bank DBS Indonesia sebesar USD4,000,000 dan Rp10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah sampai dengan 2 Maret 2009. Commitments and Significant Agreement Credit Facility Agreement from PT Bank DBS Indonesia Based on Deed No. 1 Notary Herlina Suyati Bachtiar, SH, dated on November 13, 2007, which have been amended by Perjanjian Perubahan kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 dated December 2, 2008, the Company obtained uncommitted bank guarantee facility from PT Bank DBS Indonesia amounted to USD4,000,000 and Rp10,000,000,000. This facility due on March 2, 2009. Kemudian, berdasarkan Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 017/PFPA-DBSI/I/1-2/2016 tanggal 25 Januari 2015, fasilitas kredit berupa Uncommitted Bank Guarantee Facility dan Uncommitted Revolving Credit Facility masing-masing sebesar maksimum USD5,500,000 dan Rp15.049.200.000 serta USD750,000. Jangka waktu fasilitas 1 (satu) tahun atau pada akhir jangka waktu penerbitan bank garansi, mana yang paling akhir. Fasilitas ini masingmasing digunakan hanya untuk keperluan penjaminan tiket pesawat pada IATA serta maskapai penerbangan non IATA dan penerbitan performance bond untuk klien korporasi yang meminta diterbitkan performance bond setelah tender dimenangkan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia yakni berupa piutang usaha sebesar USD7,812,500 dan Rp18.750.000.000 (Catatan 5). Further, based on Amendment and Reaffirmation of Banking Facility Agreement No. 017/PFPA-DBSI/I/1-2/2016 dated January 25, 2016, such Uncommitted Bank Guarantee Facility and Uncommitted Revolving Guarantee Facility respectively been amounted to USD5,500,000 and Rp15,049,200,000 and USD750,000. Loan facility is for a period of 1 (one) year or at the end of the period of issuance of bank guarantees, whichever is lately. This facility is used for the purposes of the guarantee on IATA and non-IATA airlines tickets and for issuance of performance bond for corporate customers who required the performance bond after the tender was won. The facility is secured by accounts receivable of USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 (Note 5). b. Perjanjian Kemitraan (Partner Agreement) dengan World Travel International B.V. (WIB) Pada tanggal 21 April 2006, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kemitraan (partner agreement) dengan World Travel International B.V. (WIB). Di dalam perjanjian tersebut WIB akan mengijinkan Perusahaan untuk menggunakan merek dagang yang dimiliki WIB untuk kegiatan pemasaran dan memberikan jasa manajemen travel kepada klien-klien korporasi WIB di seluruh dunia. Jangka b. Partner Agreement with World Travel International B.V. (WIB) On April 21, 2006, The Company has entered into partnership agreement with the World Travel International B.V. (WIB.) According to the agreement, WIB allowed the Company to use WIB’s trade mark for marketing activity and providing travel management services to WIB’s clients around the world. This agreement will be valid within 3 years. This agreement has been D/March 29, 2016 64 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) waktu perjanjian ini adalah 3 tahun. Perjanjian tersebut telah diperpanjang dengan perubahan perjanjian kemitraan pada tanggal 7 Juli 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang hingga tanggal 7 Juli 2016. renewal with amanded partner agreement dated July 7, 2011. The agreement has been extended to July 7, 2016. c. c. Perjanjian Kredit (Bank Garansi) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sesuai dengan Surat Penawaran Perpanjangan dan Tambahan Fasilitas Bank Garansi antara Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBC.JSD/SPPK/7182/T.3/2014 tertanggal 4 November 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui perpanjangan fasilitas kredit (bank garansi) dan meningkatkan plafond kepada Perusahaan menjadi sebesar USD1,250,000 dan Rp10.000.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga 4 November 2015. Credit Facility (Bank Guarantee) from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk In accordance with Letter of Offer and Additional Extension of Bank Guarantee Facility between the Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBC.JSD/SPPK/7182/T.3/2014 dated November 4, 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has approved the amandment of credit facilities (bank guarantee) and increased the maximum facilities to the Company becoming to USD1,250,000 and Rp10,000,000,000. This facility is valid until November 4, 2015. Kemudian, berdasarkan Surat Penawaran Perpanjangan Fasilitas Bank Garansi No. CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015 tanggal 2 November 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyetujui perpanjangan fasilitas bank garansi dengan plafond fasilitas kredit berupa Non Cash Loan sebesar USD1,250,000 dan Rp10.000.000.000, serta menambah fasilitas kredit berupa fasilitas Treasury Line sebesar USD1,500,000 dan fasilitas Corporate Card sebesar Rp500.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga 4 November 2016 dan dijamin dengan jaminan berupa piutang usaha sebesar Rp30.750.000.000 (Catatan 5) dan deposito sebesar Rp2.500.000.000 (Catatan 6). Then, based on Letter of Offering Extension of Bank Guarantee Facility No. CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015 dated November 2, 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has approved the amendment of bank guarantee facility with limit of credit facility of Non Cash Loan amounting to USD1,250,000 and Rp10,000,000,000, and increased Treasury Line facility amounting to USD1,500,000 and Corporate Card facility amounting to Rp500,000,000. This facilities are valid until November 4, 2016 and secured by collateral of accounts receivable amounting to Rp30,750,000,000 (Note 5) and time deposit amounting to Rp2,500,000,000 (Note 6). d. Perjanjian Sewa Bangunan Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa bangunan dengan beberapa pemilik bangunan di beberapa lokasi, diantaranya di Jakarta, Balikpapan, Bogor dan Cilegon untuk periode sewa tertentu sesuai dengan perjanjian sewa masing-masing. d. Building Lease Agreement The Company entered into building lease agreement with several building owners in some locations, among others in Jakarta, Balikpapan, Bogor and Cilegon, for the particular lease terms as specified in respective lease agreements. 31. Tambahan Informasi Arus Kas 31. Suplementary Cash Flows Information Transaksi non kas yang signifikan: Significant non cash transaction 2015 Rp Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Penambahan Aset Tetap dari Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Penambahan Modal atas Entitas Anak dari Reklasifikasi Utang Pihak Ketiga D/March 29, 2016 2014 Rp 5,197,920,000 3,196,575,000 3,000,000,000 -- 65 Activities not Affecting Cash Flows: Addition of Fixed Assets from Reclassification of Advance Payment for Purchase Capital Addition on Subsidiary from Reclassification of Due to Third Party paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) 32. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2015 32. New Accounting Standards Not Yet Effective for Year 2015 Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standards and interpretations issued not yet adopted Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows: Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13: Properti Investasi PSAK 16: Aset Tetap PSAK 19: Aset Tak berwujud PSAK 22: Kombinasi Bisnis PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan ISAK 30: Pungutan. Adjustment PSAK 5: Operating Segments PSAK 7: Related Party Disclosures PSAK 13: Investments Property PSAK 16: Property, Plant and Equipment PSAK 19: Intangible Assets PSAK 22: Business Combination PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 53: Share-based Payments PSAK 68: Fair Value Measureme PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu: PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows: PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation. Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property. D/March 29, 2016 66 paraf: PT BAYU BUANA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh) PT BAYU BUANA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah) Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants. 33. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian 33. The Management’s Responsibility to The Consolidated Financial Statements Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 14 Maret 2016. The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements which were authorized by Director for issuance on March 14, 2016. Menyetujui / Approved by Pranowo Gumulia Direktur Utama/President Director D/March 29, 2016 Hardy Karuniawan Direktur/Director 67 paraf: 54 Looking Ahead With Confidence