with Confidence - Bayu Buana Travel Services

advertisement
2015
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Looking Ahead
with Confidence
Memandang ke depan dengan penuh Keyakinan
Looking Ahead
Di tengah kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan yang melanda seluruh
dunia, kami mampu mempertahankan pandangan yang optimis. Dengan puluhan
tahun pengalaman yang solid dan keahlian untuk memberikan solusi dalam setiap
keadaan, kami telah menyesuaikan strategi kami dan terus maju dengan penuh
kehati-hatian ke depan untuk mengatasi semua tantangan. Itu sebabnya kami
dapat melihat ke masa depan dengan penuh percaya diri.
Despite the unfavorable economic condition that swept across the globe, we are able to
maintain an optimistic outlook. We have decades of solid experience and the expertise
needed to provide solutions in any given time. We have adjusted our strategy and move
cautiously forward to cope with all the challenges. Therefore we can always look ahead
Visi. Vision
Misi. Mission
Menjadi pilihan utama penyedia
layanan wisata.
Kami berkomitmen untuk menyediakan
pelayanan yang terbaik kepada para
pelanggan, menggunakan teknologi terkini,
keahlian dan pelayanan sepenuh hati
To be the premier travel care provider of
choice.
We are committed to provide the highest level of
care and service to our customers using the latest
technology and expertise and delivering it from our
heart.
Daftar Isi
Table of Content
4.
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
5.
Informasi Mengenai Saham
Information Concerning Shares
8. Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
12. Laporan Direksi
Director’s Report
18. Sekilas Perusahaan
About the Company
21.
22.
Struktur Perusahaan
Company Structure
Struktur Organisasi
Organization Structure
24. Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
26. Profil Direksi
Director’s Profile
28. Aktifitas Penting 2015
Important Activities 2015
29. Prestasi & Penghargaan
Awards & Achievements
32. Analisa dan Pembahasan
Manajemen
Analysis and Management’s
Discussion
42. Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
46.
Tur Bayu Buana
ke Mancanegara
Over the World Tour
of Bayu Buana
47. Daftar Kantor Bayu Buana
& Anak Perusahaan
List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries
48.
Lembaga & Profesi
Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions & Professionals
49.
Tanggungjawab Laporan Tahunan 2015
Statement of Annual Report’s Responsiblity 2015
50. Laporan Keuangan
Financial Report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1
2
Looking Ahead With Confidence
Kilas Kinerja 2015
Performance Highlights 2015
Pendapatan
Revenues
down
4.11%
Laba Kotor
Gross Profit
up to
6.67%
Laba Tahun Berjalan
Laba Kotor
Gross Profit
Profit for the Year
down
34.17%
Total Penghasilan Komprehensif
Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income for the Year
up to
11.12%
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Keterangan
Description
Untuk Tahun Berjalan | For The Years Ending
Pendapatan | Revenues
Pertumbuhan Pendapatan | Revenues Growth
Laba Kotor | Gross Profit
Marjin Laba Kotor| Gross Profit Margin
Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year
Marjin Laba Tahun Berjalan | Profit Margin for the Year
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada : |
Profit for The Year Attributable to :
Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan |
Total Comprehensive Income for the Year
Total Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada : |
Total Comprehensive Income Attributable to :
Pemilik Entitas Induk | Owners of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest
Laba per Saham (dalam Rupiah) | Earnings per Shares (in Rupiah)
Pada Akhir Tahun | At The End of The Year
Modal Kerja Bersih | Net Working Capital
Jumlah Aset | Total Assets
Jumlah Liabilitas | Total Liabilities
Jumlah Ekuitas | Total Equity
Rasio-Rasio | Ratios
Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Aset |
Profit for the Year to Total Assets
Laba Tahun Berjalan terhadap Jumlah Ekuitas |
Profit for the Year to Total Equity
Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar |
Current Assets to current Liabilities
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas |
Total Liabilities to Total Equity
Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset |
Total Liabilities to Total Assets
2015
2014*
2013
1,572,653
-4,11 %
109,955
6,99 %
26,138
1,66 %
1,640,106
11,58%
103,076
6,28%
39,713
2,42%
1,469,958
6,02%
87,852
5,98%
21,104
1,43%
28,107
(1,969)
80,459
38,799
914
72,046
20,451
653
57,122
82,368
(1,909)
79,57
71,439
967
109,85
56,469
653
57,90
152,516
644,524
268,776
375,748
132,450
553,205
261,165
292,039
101,216
453,681
231,894
221,787
4,05 %
7,18%
4,65%
6,95 %
13,60%
9,52%
160,12 %
154,42%
144,40%
71,53 %
89,43%
104,56%
41,70 %
47,21%
51,11%
Dalam Jutaan Rupiah kecuali Laba per Saham dan Persentase
In Million Rupiah except Earnings per Share and Percentage
1,469,958
1,640,106
*) Disajikan kembali / As restated
87,852
1,572,653
103,076
109,955
Pendapatan
Laba Kotor
Revenues
Gross Profit
down
up to
4.11%
2013
21,104
2014
2015
39,713
26,138
6.67%
2013
57,122
2014
2015
72,046
80,459
Laba Tahun Berjalan
Total Penghasilan
Komprehensif
Tahun Berjalan
Profit for the Year
Total Comprehensive
Income for the Year
down
up to
34.17%
2013
2014
2015
11.12%
2013
2014
2015
* Perbandingan dari tahun 2014 ke 2015
* The comparison of 2014 to 2015
4
Looking Ahead With Confidence
Informasi Mengenai Saham
Information Concerning Shares
A. Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
Share Registration in Indonesia Stock Exchange (Formely Jakarta and Surabaya Stock Exchange).
Tahun
Keterangan
Descriptions
Jumlah Saham
Total Shares
Jumlah Saham Beredar
Total Outstandingshares
JSX
SSX
1989
x
x
Penawaran Umum Efek | Initial Public Offering
2,000,000
6,000,000
1993
x
x
Penawaran Umum Terbatas I | Right Issue I
18,000,000
24,000,000
1995
x
x
Penawaran Umum Terbatas II | Right Issue II
96,000,000
120,000,000
1996
x
x
Saham Bonus | Bonus Shares
10,909,091
130,909,091
1996
x
x
Pemecahan Nilai Nominal Saham | Stock Split
130,909,091
261,818,182
1997
x
x
Saham Bonus | Bonus Shares
37,402,598
299,220,780
2002
x
x
Penawaran Umum Terbatas Tanpa Hak Memegang
Efek Terlebih Dahulu | Right Issue without
Preemptive Right
54,000,000
353,220,780
2005
x
x
Delisting dari Bursa Efek Surabaya | Delisting from SSX
-
353,220,780
Volume
Unit
Years
B. Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia 2014 - 2015.
Share Price Movement 2014 - 2015 on IDX.
Periode
Period
Harga Tertinggi
Highest Price
Harga Terendah
Lowest Price
Akhir
Final
Kuartal I / Quarter I 2014
Rp 535,-
Rp 360,-
Rp 535,-
481,700
Kuartal II / Quarter II 2014
Rp 690,-
Rp 500,-
Rp 630,-
1,952,800
Kuartal III / Quarter III 2014
Rp 1,500,-
Rp 475,-
Rp 1,280,-
2,767,300
Kuartal IV / Quarter IV 2014
Rp 1,350,-
Rp 900,-
Rp 995,-
800,400
Kuartal I / Quarter I 2015
Rp 1,100,-
Rp 735,-
Rp 985,-
608,200
Kuartal II / Quarter II 2015
Rp 1,245,-
Rp 950,-
Rp 1,200,-
625,300
Kuartal III / Quarter III 2015
Rp 1,000,-
Rp 925,-
Rp 950,-
5,700
Kuartal IV / Quarter IV 2015
Rp 1,250,-
Rp 715,-
Rp 1,250,-
155,100
C. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2015
Shareholders Composition as of December 31st , 2015.
Keterangan
Description
Jumlah Saham
Number of Shares
Persentase Kepemilikan
Percentage of Ownership (%)
Jumlah
Total
Bank of Singapore Limited
114,089,552
32,30
57,044,776,000,-
Coutts & Co Ltd. Singapore
47,159,000
13,35
23,579,500,000,-
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk.
43,416,885
12,29
21,708,442,500,-
Johannes Susilo
24,000,000
6,79
12,000,000,000,-
Barclays Bank Plc Hongkong - Wealth Management
27,168,370
7,69
13,584,185,000,-
Masyarakat (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%
Public (ownership of each less than 5%)
97,386,973
27,57
48,693,486,500,-
JUMLAH / TOTAL
353,220,780
100,00
176,610,390,000,-
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
5
6
Looking Ahead With Confidence
Laporan Dewan
Komisaris & Direksi
Report of the Board of Commissioners & Directors
“ Dewan Direksi dengan Dewan
Komisaris. Ke depan, kami tetap
optimis menyambut peluang dan
tantangan yang dicanangkan
pemerintah di bidang investasi
dan pariwisata. ”
“ Board of Directors to the Board of
Commissioners. Going forward, we
remain optimistic in welcoming the
opportunities and challenges launched
by the government in the field of
investment and tourism.“
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
7
Dari kiri ke kanan
From left to right
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Thio Gwan Po Micky
Komisaris Utama
President Commissioner
Susanna Kusnowo
Komisaris
Commissioner
Suhanda Wiraatmadja
Komisaris Independen
Independent Commissioner
8
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Respected Shareholders,
Dalam tekanan krisis perekonomian dunia, depresiasi rupiah
dan situasi politik dalam negeri di era pemerintahan baru,
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2015 sebesar 4,79 persen. Pertumbuhan
ini melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on
year/yoy) yang mencapai 5,01 persen. Kami sebagai pelaku
usaha melihat, meskipun angka pertumbuhannya relatif
kecil dan terjadi perlambatan, tetapi Negara kita masih
memiliki daya tahan yang sangat baik.
Amid the pressures of the world economic crisis, depreciation
of the rupiah and domestic political situation under the new
government, the Central Statistics Agency (BPS) released
Indonesia’s economic growth in 2015 of 4.79 percent. This
growth slowed from the same period last year (year on year
/ yoy), which reached 5.01 percent. As abusiness player, we
understand that, although the growth rate is relatively lower,
Indonesia still has excellent resilience.
Dunia usaha secara umum sangat merasakan dampak
pertumbuhan yang melambat. Namun sebagai pelaku
usaha yang eksis lebih dari empat dasa warsa, Perusahaan
terus mengasah komitmen untuk berjuang menjaga
stabilitas pertumbuhan usaha. Determinasi pemerintah
untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor
penggerak ekonomi patut disambut sebagai tantangan
sekaligus peluang bagi dunia usaha ”perjalanan dan
wisata” sebagaimana yang digeluti oleh Perusahaan.
Bahkan, secara nasional sektor pariwisata dalam negeri
In general, the business world is very affected by the economic
slowdown. But as a business player with the existence of more
than four decades, the Company continues to strengthen
its commitment to strive to maintain the stability of the
growth of the business. The government’s determination to
make tourism sector as an economic powerhouse should be
welcomed as a challenge, but also an opportunity for travel
and tourism industry, the business that we engage in. In fact,
national tourism sector is projected to be the biggest foreign
exchange earner. While at global level, the tourism sector plays
Looking Ahead With Confidence
“Meskipun tahun 2015 berada dalam situasi perekonomian
global yang sulit, kami tetap dapat memberikan kinerja
pertumbuhan yang dapat dipertanggungjawabkan.“
“Despite 2015 saw an unfavorable global economic situation, we can
achieve growth performance that can be accounted for.”
diproyeksikan sebagai penyumbang devisa terbesar.
Sementara gambaran secara global pun memperlihatkan
sektor pariwisata kian signifikan menunjang pertumbuhan
ekonomi dunia.
an increasingly significant role in supporting the growth of the
world economy.
Presiden melakukan akselerasi dalam usahanya untuk
mewujudkan pencapaian target pembangunan pariwisata
tiga tahun ke depan sebesar 20 juta kunjungan wisatawan
mancanegara dan 275 juta wisatawan domestik. Target
ini secara langsung harus menginspirasi gerak tumbuh
Perusahaan dalam merencanakan strategi percepatan hasil
usaha.
The President strengthens his efforts in realizing the target of
achievement of tourism sector in the next three years, namely
20 million foreign tourists and 275 million local tourists. The
targets inspires the Company to prepare action plan and
strategy in accelerating business growth.
Sebagai perusahaan publik yang selalu transparan dalam
melakukan keterbukaan informasi dan mengikuti prinsip
tata kelola perusahaan yang baik, kami telah merampungkan
satu tahun usaha dan melaporkannya sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap segenap pemegang saham dan
pihak-pihak terkait. Kami bersyukur, meskipun tahun 2015
berada dalam situasi perekonomian global yang sulit, kami
tetap dapat memberikan kinerja pertumbuhan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
As a public company that is always transparent in conducting
information disclosure and upholds the principles of good
corporate governance, we have completed one year of
operations and reporting to all shareholders and stakeholders
as a form of our accountability. We are grateful that despite
2015 saw an unfavorable global economic situation, we can
achieve growth performance that can be accounted for.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
9
Laporan Dewan Komisaris | Report of the Board of Commmissioners
Penilaian Kinerja Usaha Tahun 2015
2015 Business Performance
Di samping tujuan mencetak keuntungan terbaik sebagai
pelaku usaha, Perusahaan telah memperkuat prinsipprinsip dasar etos kerja, peningkatan kualitas dan
kompetensi sumber daya manusia serta strategi bisnis ke
depan. Semuanya bertujuan demi kelangsungan hidup
Perusahaan dalam skala jangka panjang. Selaku Dewan
Komisaris, kami menilai tahun 2015 Perusahaan berada
pada tingkat pencapaian pertumbuhan dan profitabilitas
yang dapat dipertanggungjawabkan.
As a business player, besides making profit the best we could,
the Company also continues to strengthen our work ethic,
improve the quality and competence of human resources
and business strategy. All those undertaking aimed to ensure
the sustainability of the Company’s business in the long-term
scale. As the Board of Commissioners, we view that throughout
the year the Company is able to maintain reasonable level of
growth and profitability.
Menurunnya laba hasil usaha kami sikapi sebagai bagian
dari risiko usaha. Dikarenakan hal itu terjadi sejalan dengan
melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan lesunya
dunia usaha secara umum. Kami terus memotivasi seluruh
karyawan Perusahaan agar tetap berjuang secara konsisten
demi menjadikan Bayu Buana sebagai perusahaan yang
dinamis dan kompetitif di pasar domestik serta memiliki
kesiapan penuh dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).
We assume that the decline in operating income is part
of business risk, in line with the slower growth in national
economy and business world in general. We continue to
motivate our employees to continue striving to drive Bayu
Buana as a dynamic and competitive company in domestic
market as well as to be ready in the face of the Asean Economic
Community (AEC).
Perusahaan
tetap berkomitmen untuk melanjutkan
pengembangan MICE yang telah dicanangkan pada tahun
buku sebelumnya. Menyadari kenyataan di lapangan
yang tidak berjalan mulus sejalan adanya kendala kondisi
ekonomi yang melambat, Perusahaan terus menggali
berbagai kemungkinan agar penetrasi program MICE
dapat mengisi peluang pasar yang ada.
The Company remains committed to continuing the
development of MICE that have been implemented in the
previous fiscal year. Realizing that reality is not as smooth
as we expected, due to the slowing economic conditions, the
Company continues to explore various possibilities in order to
push MICE program to seize market opportunities.
Perusahaan sudah mulai menggarap bisnis on-line dengan
membentuk anak perusahaan baru yang diproyeksikan
dalam 3-4 tahun akan memberikan profit distribution bagi
Perusahaan. Bukan hal yang tak mungkin bila segmen ini
akan menjadi produk andalan mengingat pergerakan
masyarakat ke arah e-commerce bertumbuh sangat pesat.
The Company has already started to develop online business
by establishing a new subsidiary which is projected to provide
income for the Company in the next 3-4 years. Chances are,
this segment will become our mainstay given the increasing
tendency for people to use e-commerce.
Selaku Dewan Komisaris, kami merasa bangga bahwasanya
Perusahaan menambah sederetan pengakuan prestasi
dari berbagai pihak terpercaya dari 12 penghargaan pada
tahun 2014 menjadi 16 penghargaan pada tahun 2015,
diantaranya meraih penghargaan Superbrands. Kami
memaknainya bukan saja sebagai sebuah apresiasi atas
kinerja Perusahaan, namun terlebih lagi sebagai bukti
keunggulan Perusahaan di industri pariwisata tanah air.
As the Board of Commissioners, we are proud that the
Company gained recognition for its achievement awarded by
various trusted parties, as evidenced by the growing number
of appreciation that we received, from 12 awards in 2014 to 16
awards in 2015, including Superbrands. We interpret it not only
as an appreciation on our performance, but moreover as proof
of the excellence of the Company in national tourism industry.
“Perusahaan tetap berkomitmen untuk
melanjutkan pengembangan MICE yang
telah dicanangkan pada tahun buku
sebelumnya.”
The Company remains committed to continuing the development
of MICE that have been implemented in the previous fiscal year.
10
Looking Ahead With Confidence
Rencana Kerja Tahun 2016
2016 Work Plan
Evaluasi disemua lini usaha dan terhadap programprogram berjalan dilakukan secara intensif guna menyiasati
rencana kerja tahun 2016. Dewan Komisaris telah
menyetujui rencana-rencana ke depan yang dipersiapkan
dan dipaparkan oleh Direksi. Penekanan difokuskan untuk
memperkokoh posisi Perusahaan di industri dengan
komitmen pengembangan bisnis pendukung baru yang
diharapkan mampu melengkapi dan memberikan manfaat
bagi bidang usaha utama Perusahaan di tahun 2016 dan
masa mendatang.
Evaluation in all lines of business and on the running programs
are conducted intensively in order to prepare the work plan for
2016. The Board of Commissioners has approved the future
plans prepared and presented by the Board of Directors.
The emphasis is focused on strengthening the Company’s
position in the industry with a commitment to supporting the
development of new businesses to complement and to provide
benefits to the Company’s main business in 2016 and in the
foreseeable future.
Dalam lima tahun ke depan, Perusahaan melihat akan
terjadi perubahan pola konsumen dalam industri ini
terutama dengan perilaku belanja on-line. Disamping itu
Perusahaan juga melihat peluang dari program pemerintah
yang tengah menggalakkan destinasi-destinasi unggulan
di seluruh penjuru tanah air, oleh karena itu strategi
pengembangan usaha Perusahaan dalam lima tahun ke
depan adalah:
• Pengembangan E-commerce;
• Memperkuat divisi In bound;
• Memperkuat jaringan usaha dan data base konsumen;
• Memperkuat produk tour.
The Company believes that in the next five years, the consumer’s
pattern in this industry will change, especially on-line shopping
behavior. Besides, the Company also sees opportunities
from government program promoting the mainstay tourism
destinations throughout the country, therefore the Company
has prepared its business development strategy in the next five
years as follow:
Pengembangan usaha Perusahaan ini akan saling bersinergi
sehingga memperkuat landasan usaha yang telah dimiliki
oleh Perusahaan.
The Company’s business development will work in synergy so
as to solidify the Company’s business.
Demikianlah garis besar perkembangan kinerja Perusahaan
di tahun buku 2015. Sebagai penutup, Puji Syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kami
telah menuntaskan pelaporan ini secara transparan kepada
pemegang saham, pelanggan setia, segenap mitra usaha,
serta berbagai pihak terkait. Pada kesempatan ini pula kami
sampaikan ungkapan rasa terima kasih yang mendalam
atas kepercayaan dan dukungan Anda selama ini.
Broadly speaking, that was the progress of the Company in
fiscal year 2015. To close this report, we would like to thank
God that we have made this report in a transparent manner, to
shareholders, loyal customers, all business partners, as well as
related parties. On this occasion, please allow us to express our
gratitude for the trust and support you have given all this time.
Selaku Dewan Komisaris, kami sangat bangga terhadap
peran serta semua personil di semua lini usaha dan
mengapresiasi pencapaian hasil usaha di tahun buku
2015 ini. Kami sangat optimis menyambut tahun buku
mendatang dengan terus meningkatkan kreativitas usaha
dan menciptakan pertumbuhan usaha yang sehat.
As Board of Commissioners, we are very proud of the
participation of all personnels in all lines of business and
appreciate the operating income in fiscal year 2015. We are
very optimistic in welcoming the next fiscal year by continuing
to improve our business creativity and create sound business
growth.
•
•
•
•
The development of e-commerce
Strengthening the Inbound division;
Strengthening business networks and consumer data base;
Strengthening tour products.
Jakarta, Maret 2016 | March 2016
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Thio Gwan Po Micky
Susanna Kusnowo
Suhanda Wiraatmadja
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
11
Dari Kiri ke Kanan
From left to right
Hardy Karuniawan
Direktur
Director
Laporan Direksi
Pranowo Gumulia
Direktur Utama
President Director
Director’s Report
Agustinus Kasjaya
Pake Seko
Direktur Independen
Independent Director
12
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Respected Shareholders,
Era globalisasi yang membuka sekat-sekat antar Negara dan
mulai berjalannya era pasar bebas Asia membuka peluang
yang luar biasa bagi pelaku usaha yang benar-benar siap.
Tidak hanya secara modal kapital, tetapi lebih kepada
kesiapan “skill” untuk menyiasati pasang surut dunia usaha
serta mental berjuang untuk berkompetisi.
The era of globalization opens the barriers between countries
and gives way to free market era in Asia, leading to tremendous
opportunities for all business players geared up to tap into these
opportunities. By gearing up we meannot only financially, but
rather the readiness of skills to deal with the ups and downs of
business as well as the competitivementality.
Sebuah lembaga riset dunia memproyeksikan arus investasi
masuk ke Indonesia masih positif hingga akhir tahun 2016.
Sejumlah faktor domestik menjadi daya tarik mengalirnya
devisa ke Indonesia seperti proyek infrastruktur yang
sedang berjalan, belanja pemerintah, paket deregulasi
ekonomi dan instruksi Presiden tentang pemberdayaan
sektor pariwisata.
A world research institute projected that Indonesia will enjoy
positive investment inflow until the end of 2016. A number
of domestic factors serve to attract the inflow of foreign
exchange into Indonesia. Among those factorsare ongoing
infrastructure projects, government spending, economic
deregulation package and the instructions of the President of
the empowerment of the tourism sector.
Kemitraan Indonesia dengan Tiongkok dan Jepang
dalam hal investasi di berbagai proyek infrastruktur telah
membawa iklim dunia usaha yang terus bergulir di tengah
krisis ekonomi dunia. Disamping itu tak dapat dipungkiri
bahwa Indonesia sangat tangguh dalam industri kecil
yang berbasis sumber daya kekayaan alam, kultural dan
agroindustri.
Indonesia’s partnership with China and Japan in terms of
investment in infrastructure projects has brought the business
climate to continuously thriving despite the unfavorable
global economy. In addition, there is no doubt that Indonesia
has its strength in small industries based on natural resources,
cultural and agro-industries.
Looking Ahead With Confidence
“Ke depan, kami tetap optimis menyambut peluang dan
tantangan yang dicanangkan pemerintah di bidang investasi
dan pariwisata.“
“Going forward, we remain optimistic in welcoming the opportunities
and challenges launched by the government in the field of investment
and tourism.”
Di tengah melambatnya perekonomian nasional dan dunia
pada umumnya serta masalah depresiasi rupiah terhadap
mata uang asing, Perusahaan menutup tahun buku 2015
dengan keuntungan yang sedikit menurun dibanding
tahun buku sebelumnya. Kami tidak menutup mata bahwa
faktor depresiasi rupiah dan pemberlakuan peraturan BI
tentang pelabelan nominal dalam mata uang rupiah telah
membawa dampak psikologis bagi pemasaran produk dan
daya belanja konsumen. Angka nominal yang nampak lebih
besar membuat konsumen menunda belanja. Demikian
juga halnya dengan pelanggan korporasi yang melakukan
penghematan belanja perjalanan.
Against the backdrop of slowing global and national
economy, and the issue of depreciation of the rupiah against
foreign currencies, the Company closed the 2015 with profit
slightly decreased compared to the previous fiscal year. We
understand that the depreciation of rupiah and the enactment
of BI rules regarding labeling nominal in the rupiah currency
has brought some psychological impact for the marketing
of products and consumers’ spending power. The nominal
that appears larger may hold the consumers from spending.
Similarly, for corporate customers may have saved spending
on travel expenses.
Oleh karenanya kami merapatkan langkah – menyamakan
visi dalam menjaga iklim kerja dan menghasilkan layanan
yang lebih baik. Hal ini dimungkinkan oleh solidnya
sinergisitas Dewan Direksi dengan Dewan Komisaris.
Ke depan, kami tetap optimis menyambut peluang dan
tantangan yang dicanangkan pemerintah di bidang
investasi dan pariwisata. Di sisi lain nampak faktor
pendukung seperti membaiknya situasi perekonomian
Amerika, turunnya harga minyak dunia, serta ekspansi
Therefore we consolidate our steps–unifying our vision in
keeping the working climate and producing better services. This
is made possible by solid synergy between Board of Directors
to the Board of Commissioners. Going forward, we remain
optimistic in welcoming the opportunities and challenges
launched by the government in the field of investment and
tourism. On the other hand,some motivating factors like the
improving economic situation in America, the decline in world
oil prices, as well as the expansion of airline companies from
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
13
Laporan Direksi | Directors Report
14
maskapai penerbangan dari berbagai Negara, turut menjadi
motivasi bagi Perusahaan untuk terus maju.
different countries, becomes the motivation for the Company
to move forward.
Dewan Direksi menjalankan Perusahaan dengan
pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial. Holistiktematik artinya suatu program didekati dari berbagai
sektor, yaitu koordinasi. Integratif bermakna suatu program
kami laksanakan dengan pengawalan terpadu dan spasial
artinya program-program kami fokuskan secara detil.
Masing-masing Direksi menjalankan tugas pengawalan
terhadap semua cabang dan divisi dengan koordinasi
intensif secara vertikal.
The Board of Company runs the Company with a holisticthematic approach, integrative and spatially. Holisticthematic means that program shall be approached from
various sectors, namely coordination. Integrative means we
carried out a program under integrated surveillance and by
spatial we mean that we focus on detail of the program. Each
of Directors oversees all branches and divisions with intensive
vertical coordination.
Secara garis besar dapat kami laporkan hasil yang dapat
diraih Perusahaan di tahun buku 2015 adalah Pendapatan
sebesar Rp 1.572,65 Milyar atau turun sebesar 4,11%
dibanding tahun buku 2014 sebesar Rp 1.640,10 Milyar.
Perusahaan meraih Laba Sebelum Pajak sebesar Rp 32,64
Milyar, yang setelah dikurangi Beban Pajak Penghasilan
sebesar Rp 6,50 Milyar, menghasilkan Laba Tahun Berjalan
sebesar Rp 26,14 Milyar dibandingkan tahun buku 2014
Perusahaan menghasilkan Laba Tahun Berjalan sebesar
Rp 39,71 Milyar. Adapun Laba Tahun Berjalan yang
Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk tahun
2015 adalah sebesar Rp 28,10 Milyar atau naik 7,78%
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar. Pemilik
Entitas Induk tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar adalah
merupakan hasil dari Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 38,79
Milyar dikurangi dengan Keuntungan Penjualan Properti
Investasi sebesar Rp 12,72 Milyar.Dimana keuntungan
penjualan properti investasi tersebut tidak lagi terjadi di
tahun buku 2015. Total Ekuitas pada tahun 2015 adalah
sebesar Rp 375,74 Milyar naik 28,66% atau Rp 83,70 Milyar
dari Rp 292,04 Milyar tahun 2014.
Broadly speaking, can we report the Company’s achievement
in fiscal year 2015 as follow. Revenue was Rp 1,572.65 billion
or a decrease of 4.11% over the fiscal year 2014 of Rp 1,640.10
billion. The Company earned Profit Before Tax of Rp 32.64
billion, and after net of Income Tax of Rp 6.50 billion, resulting
in Current Year Earnings of Rp 26.14 billion, compared to
the fiscal year 2014, the Company produced Current Year
Earnings of Rp 39.71 billion. The Profit for the Year Attributable
to Owners of Parent Entity in 2015 was Rp 28.10 billion or an
increase of 7.78% compared to 2014 amounting to Rp 26.07
billion. Profit for the Year Attributable to Owners of Parent
Entity in 2014 amounted to Rp 26.07 billion is the result of
the Profit for the Year Attributable to Owner’s Parent Entity
amounted to Rp 38.79 billion net of Investment Property Sales
Gains of Rp 12.72 billion. Where investment property sales
gains do not reoccur in the fiscal year 2015. Total equity in 2015
was Rp 375.74 billion rose by 28.66% or Rp 83.70 billion from
Rp 292.04 billion in 2014.
Profil pencapaian hasil usaha tersebut memperlihatkan
penurunan pendapatan dan kami akui belum sesuai
dengan target pendapatan yang kami harapkan. Namun
mengingat perlambatan perekonomian nasional dan
berbagai tren perkembangan dunia usaha global,
hingga depresiasi rupiah yang mewarnai dunia usaha di
sepanjang tahun 2015, hasil yang kami raih masih dapat
dipertanggungjawabkan. Bahkan kami optimis profil
pendapatan ke depan akan membaik.
Profile of attainment of these efforts show a decline in
revenue and we admit that it is not in accordance with the
revenue targets we expected. However, given the slowdown
in the national economy and the trends of global business
development, and the rupiah depreciation that highlighted
the business world throughout 2015, we managed to achieve
results that can still be accounted for. We are even optimistic
that our future earnings profile will improve.
Kami memproyeksikan program-program andalan seperti
bisnis on-line,ziarah,inbound tour seiring dengan rencana
pengembangan wisata yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Kami juga menggalakkan program Sattelite Network yaitu
penjualan melalui outlet milik perusahaan dalam satu grup.
Sementara di sisi lain penggarapan paket korporasi dan
MICE terus kami tingkatkan. Perusahaan mengemas paket
tur hemat atau Saver Holiday di masa low season sebagai
penerapan pricing leadership strategy dan pemberlakuan
reservasi tiket grup secara lebih awal pada layanan produk
high season.
We are projecting our flagship programs such as on-line
business, pilgrimage, inbound tour along with tourism
development plan proposed by the Government. We also
promotethe Satellite Network program, ie sales through
company-owned outlets in one group. While on the other
hand, corporate and MICE packages continue to be improved.
The Company packagesan economic tour package, or Saver
Holiday,during low season as the application of leadership
pricing strategy and the implementation of group ticket early
reservation during high season.
Looking Ahead With Confidence
Retaining client atau memelihara konsumen lama dengan
memasok berbagai informasi terkini. Kami yakini sebagai
dasar kami untuk meraih konsumen baru. Didukung oleh
data CRM (Customer Relationship Management ) Perusahaan
memetakan market demand. Kami mengintensifkan
akses on-line. Dengan demikian penjualan off-line yang
didukung personil berkompeten kini secara sinergis saling
melengkapi bersama penjualan on-line. Kini dukungan
BBTC (Bayu Buana Travel Club) semakin diberdayakan
dengan bergabungnya sistem e-commerce Hulaa yang
dikelola oleh anak perusahaan Hulaa Travel Indonesia.
Retaining client or maintaining old customers by providing
the latest information. We believe as our base to reach
new customers. Supported by CRM (Customer Relationship
Management) data, the Company mapped the market
demand. We intensify the on-line access. Thus the offline sales,supported by competent personnel, are now
synergistically complementary with on-line sales. Now,the
BBTC (Bayu Buana Travel Club) support is increasingly
empowered with the merger of e-commerce system Hulaa,
managed by our subsidiary HulaaTravel Indonesia.
Pengembangan IT kami selaraskan dengan pengembangan
sumber daya manusia. Program peningkatan SDM dilakukan
dengan pengembangan kompetensi berupa pelatihan
secara periodik. Menyertakan personil dalam Program
Asuransi (hospitalization), tunjangan dan bonus bagi
karyawan berprestasi dan perbaikan sistem renumerisasi
secara berkala. Perusahaan telah melaksanakan Ketetapan
Undang-Undang Ketenegakerjaan No. 13 tahun 2003
tanggal 25 Maret 2003 tentang program imbalan paska kerja
karyawan yang perhitungannnya dilakukan oleh Konsultan
Aktuaria. Perusahaan juga menerapkan kebijakan mutu
K3. Di mana Perusahaan berpegang kepada komitmen
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber
Daya Manusia. Perusahaan juga telah melaksanakan
penyertaan karyawan dalam program BJPS yang sedang
dimasyarakatkan Pemerintah.
We align our IT development with the development of
human resources. Human resource development is brought
about by conducting periodic training on competence
development. Incorporating personnel in Insurance Program
(Hospitalization), allowances and bonuses for star employees
and improvement on remuneration system periodically. The
Company has been implementing the Law No. 13 of 2003 on
dated March 25, 2003 on post-employment benefit plans,which
calculated by Actuarial Consultant. The Company also
implemented Occupational Health and Safety (OHS) policy, in
which the Company adheres to its commitment on the OHS.
The Company also has implemented employee participation
in BJPS program as promoted by the Government.
Demikian hal-hal yang dapat kami sampaikan sebagai
laporan tahun buku 2015. Kami selaku Dewan Direksi
bersama seluruh elemen Perusahaan telah menjalankan
kegiatan usaha yang berpegang teguh kepada Visi dan Misi
Perusahaan. Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan
setinggi-tingginya dan terima kasih yang tulus kepada
para shareholders, dan seluruh rekanan, serta kepada
semua pihak yang telah bekerjasama dengan Perusahaan.
Kepercayaan Anda semua menjadi bekal bagi kami untuk
terus berkarya. Demikian juga kepada seluruh jajaran
manajemen dan karyawan yang merupakan anggota
keluarga besar Bayu Buana. Semoga kerja keras dan rasa
satu perjuangan akan semakin solid demi mencetak
prestasi dan mencapai hasil usaha yang lebih baik.
And that was our report for the fiscal year 2015. As the Board
of Directors, together with all elements of the Company, we
have been conducting our business by upholding the Vision
and Mission. Finally, we would like to express the highest
appreciation and sincere thanks to the shareholders, and all
partners, as well as to all those who have work together with
the Company. Your trust motivates us to continue working.
Similarly, to all management and employees who are
members of Bayu Buana family. Hopefully the hard work and
a sense of the struggle will become more solid for achieving
better business results.
Jakarta, Maret 2016 | March 2016
Direksi | Directors
Pranowo Gumulia
Hardy Karuniawan
Agustinus Kasjaya Pake Seko
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
15
16
Looking Ahead With Confidence
Profil
Perusahaan
Company Profile
“Di tengah dinamika dunia bisnis, Bayu
Buana mampu menjaga kinerjanya selama
ini dengan menerapkan sistem pengelolaan
perusahaan yang modern dan transparan.”
“In the midst of the dynamics of business world,
Bayu Buana is able to maintain its performance
by applying modern and transparent enterprise
management system.”
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
17
Sekilas Perusahaan
About the Company
Bayu Buana juga merupakan
agen perjalanan wisata pertama
mendapatkan
sertifikat
ISO
9001:2000 untuk Sistem Kualitas
Manajemen pada bulan Oktober
2002 serta sertifikat OHSAS
18001 untuk bidang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Meraih
penghargaan Superbrands sebagai
salah
satu
Perusahaan
jasa
perjalanan dan wisata terbaik.
Bayu Buana is also the first travel agent
to receive ISO 9001: 2000 for Quality
Management System in October 2002 and
OHSAS 18001 for Occupational Health and
Safety. The Company received Superbrands
award as one of the best travel and tourism
services company.
PT Bayu Buana Tbk didirikan di tengah pesatnya
perkembangan industri perjalanan wisata di Indonesia
pada tahun 1972. Lebih dari empat dekade kemudian,
kini Bayu Buana mampu mencatatkan namanya di papan
atas perusahaan-perusahaan penyedia jasa perjalanan
wisata di Indonesia. Hadirnya perusahaan-perusahaan
18
Looking Ahead With Confidence
PT Bayu Buana Tbk was established in the midst of rapid
development of tourism industry in Indonesia in 1972. Over
four decades later, Bayu Buana evolved to become one of
the top companies providing travel services in Indonesia. The
presence of new companies increases the competition, but
armed with long experience and quality of service-oriented
baru memang menambah ketatnya persaingan, namun
berbekal pengalaman panjang dan kualitas layanan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan, Bayu Buana
mampu mempertahankan kinerjanya secara konsisten.
to customer satisfaction, Bayu Buana is able to maintain its
performance consistently.
Kemampuan Bayu Buana bertahan di tengah ketatnya
persaingan
dan
fluktuasi
perekonomian
dunia
mencerminkan kualitas pengelolaan perusahaan yang
mampu mengantisipasi perubahan dan mengatasi
berbagai tantangan dalam perjalanan usahanya. Kemajuan
Teknologi Informasi berhasil dimanfaatkan dengan baik
oleh Perseroan. Bayu Buana tercatat sebagai perusahaan
perjalanan wisata pertama yang memanfaatkan teknologi
informasi untuk memacu pertumbuhannya, antara lain
melalui website (www.bayubuanatravel.com). Selain itu,
Perseroan juga memanfaatkan teknologi informasi untuk
membina Customers Relationship Management, yang
terbukti sangat menguntungkan pelanggan. Kehandalan
system IT Perseroan diakui public dan terbukti dengan
keberhasilan Perseroan meraih penghargaan “the Best
Performance” dari ABACUS – Sistem Reservasi melalui
komputerisasi (CRS), serta meraih gelar “Top Agent” selama
20 tahun dari berbagai maskapai penerbangan nasional
maupun internasional.
Bayu Buana ability to thrive in the midst of intense competition
and fluctuations in the world economy reflects the quality of
the company’s management in anticipating changes and
overcoming challenges in travel business. The Company
successfully leveraged on the advancement of Information
Technology. Bayu Buana recorded as the first travel company
to use information technology to spur growth, among other
through its website (www.bayubuanatravel.com). In addition,
the Company is also utilizing information technology to foster
Customers Relationship Management, which proved highly
beneficial for customers. The reliability of the Company’s
IT system is recognized by public as proved by numerous
awards received by the Company, among others “The Best
Performance” by ABACUS - Computerized Reservation System
(CRS), and named as “Top Agent” for 20 years from a variety of
national and international airlines.
Inovasi juga merupakan kunci keberhasilan Bayu Buana
dalam mengembangkan usahanya dan memenangkan
persaingan. Salah satu inovasi layanan yang dilahirkan oleh
Bayu Buana adalah Layanan Satu Atap Bayu Buana. Layanan
ini dirancang secara optimal demi memenuhi kebutuhan
konsumen, baik dalam reservasi perjalanan, penyediaan
tiket, pengurusan dokumen perjalanan maupun berbagai
layanan pendukung seperti penyediaan pemandu wisata,
penyewaan transportasi serta pemesanan akomodasi.
Innovation is also a key to Bayu Buana’s success in developing
its business and win the competition. One of the innovations
undertook by Bayu Buana is the “Layanan Satu Atap Bayu
Buana”. A one-stop-service designed to meet the needs
of customers, including travel reservation, tickets, travel
documents as well as various supporting services such as
tourist guide, transportation and accommodations.
Perseroan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam suatu
bentuk kemitraan yang strategis, baik dengan mitra lokal
dalam negeri maupun mitra dari luar negeri. Mitra strategis
yang bekerja sama dengan Bayu Buana adalah pemain
global yang memiliki pengalaman dan reputasi terbaik
dalam industri pariwisata. Salah satunya adalah BCD Travel
Management Company, penyedia layanan corporate travel
The Company colaborates with various parties, local and
foreign, to form strategic partnerships. Bayu Buana’s strategic
partners are global players with vast experience and solid
reputation in tourism industry. One of them is BCD Travel
Management Company, a provider of corporate travel
management services based in Utrecht, The Netherlands and
has operations in more than 100 countries. The partnership
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
19
Sekilas Perusahaan | About The Company
management yang berkedudukan di Utrecht, Belanda dan
beroperasi di lebih dari 100 negara. Kemitraan dengan BCD
memungkinkan para pelanggan Bayu Buana mendapatkan
layanan premium 24 jam di berbagai negara.
with BCD enables customers to get 24-hour premium services
from Bayu Buana in various countries.
Dalam menjalankan usahanya, Bayu Buana senantiasa
mengedepankan integritas, yang antara lain diwujudkan
melalui kepatuhan terhadap peraturan dan keterbukaan
informasi. Perseroan merupakan perusahaan perjalanan
wisata pertama yang terdaftar sebagai Perusahaan Publik
di Bursa Efek di Jakarta dan Surabaya pada bulan Oktober
1989. Bayu Buana juga merupakan agen perjalanan wisata
pertama mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 untuk
Sistem Kualitas Manajemen pada bulan Oktober 2002
serta sertifikat OHSAS 18001 untuk bidang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja serta meraih penghargaan Superbrands
sebagai salah satu perusahaan jasa perjalanan dan wisata
terbaik. Selain itu, penghargaan lain adalah dari Gubernur
DKI Jakarta, yakni Adikarya Wisata 2004 atas peran serta
Perseroan dalam memajukan industri pariwisata Indonesia
dan penghargaan “The Best Travel Agency – Indonesia“ dari
TTG Asia pada tahun 2005 dan 2006.
In conducting its business, Bayu Buana upholds integrity, which
include regulatory compliance and information disclosure.
The Company is the first travel company listed as Public
Company on the Stock Exchange in Jakarta and Surabaya
in October 1989. Bayu Buana is also the first travel agent to
recieive ISO 9001: 2000 for Quality Management System in
October 2002 and OHSAS 18001 Certification for Occupational
Health and Safety and achieving Superbrands Award as one
of the best Travel and Tourism Services company. In addition,
the Company also received awards from the Governor of
Jakarta, namely “Adikarya Wisata 2004” for the Company’s
participation in promoting Indonesian tourism industry and
named as “The Best Travel Agency - Indonesia” during the TTG
Asia in 2005 and 2006.
Keukenhof - Holland
Pure - Bali
20
Looking Ahead With Confidence
Struktur Perusahaan
Company Structure
PT BAYU BUANA Tbk
Jasa Perjalanan /
Travel Services
PT BUANA GELAR
PARIWICARA
PT KHARISMA ADIWIBAWA
TOUR & TRAVEL
PT BAYU BUANA
TRANSPORT
Pengelola Konvensi /
Event Organizer
Jasa Perjalanan /
Travel Services
Transportasi / Transportation
99,99 %
51%
99 %
PT DHARMA BUANA
EXPERINDO
PT DUTA BUANA
EXPRESS
PT HULAA TRAVEL
INDONESIA
PT ALFAZ TOUR
Agen Penjualan Tiket Mihinlanka Airlines & Uzbekistan
Airways /
Ticket Sales Agent Mihinlanka
Airlines & Uzbekistan Airways
Agen Penjualan Tiket Aeroflot
Russian Airlines & Hawaiian
Airlines /
Ticket Sales Agent Aeroflot Russian
Airlines & Hawaiian Airlines
Jasa Agent Perjalanan
Elektronik
Online Travel Agent Services
Jasa Perjalanan /
Travel Services
74,5 %
99 %
90 %
99 %
Byodo-In Temple - Kyoto of Japan
21
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
21
22
Looking Ahead With Confidence
Human
Resources &
Training
Business
Development
OTA &
Partnership
Product &
Pricing Tour
MICE
Finance
Accounting
& Tax
Branches, Tour Centre, NCD & BCD
Sales, CRM
& CTC
Marketing &
Promotion
Incoming
Service /
Inbound
Director 1
Corporate Secretary
President Director
Board of Commissioners
Collection
Legal
Quality
Assurance
(QA)
Information
Technology (IT)
Director 2
Internal Audit
Audit Committee
General
Affairs
Struktur Organisasi
Organization Structure
Per Desember 2015
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Composition of Employees Based on Level of Education
Pegawai
1 Pegawai
50 Pegawai
S MP
Diploma 1
1 Employee
Junior High School
50 Employees
Diploma 1 Degree
4 Pegawai
S tra ta 2
81 Pegawai
Diploma 3
4 Employees
Master Degree
81 Employees
Diploma 3 Degree
9 Pegawai
D i p l om a 2
115 Pegawai
Strata 1
9 Employees
Diploma 2 Degree
115 Employees
Bachelor Degree
24 Pegawai
270 Pegawai
D i p l om a 4
SMA
24 Employees
Diploma 4 Degree
270 Employees
Senior High School
Kelompok Lama Kerja Karyawan
Composition of Employees Based on Period of Employment
Kelompok Umur Karyawan
68
< 1 year
289
1 - 5 year
60
57
6 - 10 year
11 - 15 year
26
16 - 20 year
40
21 - 25 year
26 - 30 year
> 30 year
Composition of Employees Based on Age
13
1
43
<= 20 year old
233
146
21-30 year old
31 - 40 year old
99
41 - 50 year old
27
51-55 year old
6
>55 year old
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
23
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
Thio Gwan Po Micky
Komisaris Utama
President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Banjarmasin pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan terakhir di California
State University USA dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) tahun 1979. Bergabung
dengan PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk sebagai Komisaris Independen sejak Juli 2004 – 2010 dan sebelumnya
pernah menjabat sebagai Direktur pada tahun 1983 - 1986 yang waktu itu masih bernama PT Asuransi Bina Dharma
Arta. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Dharmala Group (1986 - 1996). Kemudian menjabat
sebagai Komisaris PT Nexus Finance (1996 – 2009). Menjabat sebagai Komisaris di PT Bayu Buana Tbk tahun 2010
– 2013 dan Komisaris PT Intiland Development Tbk tahun 2010 – sekarang. Diangkat menjadi Komisaris Utama PT
Bayu Buana Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 - sekarang.
Indonesian citizen, born in Banjarmasin in 1957. Graduated with a Master of Business Administration (MBA) Degree from
the California State University, USA, in 1979. He joined PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk as Independent Commissioner
from July 2004 to 2010 and previously served as Director in 1983 – 1986, then was known as PT Asuransi Bina Dharma
Arta. He was served as Executive Director at Dharmala Group (1986-1996). Then served as a Commissioner of PT Nexus
Finance (1996-2009). Appointed as Commissioner of PT Bayu Buana Tbk from 2010 - 2013 and Commissioner of PT
Intiland Development Tbk from 2010 - now. Appointed as President Commissioner of PT Bayu Buana Tbk in the Annual
General Meeting of Shareholders from April 30, 2013 - present.
24
Looking Ahead With Confidence
General Manager of Marketing of PT. Surya Putra Perkasa.
From July 1998 to 2001, she served as Director of PT. Putra
Sejahtera Pioneerindo, from 2001 to February 1, 2013 served
as a Director of PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (formerly PT.
Putra Sejahtera Pioneerindo). She serves as President Director
of PT Akira Indonesia since 8 April 2013 - present. From 1 Feb
2013 to 2 Feb 2014, serving as Director of PT. Dharma Buana
Experindo and PT. Duta Buana Express. Then she serves as
Commissioner of PT. Bayu Buana Tbk in the Annual General
Meeting of Shareholders from April 30, 2013 - present.
Concurrently, from August 2015 to present serves as President
Director of PT. Socieaty Restaurant Indonesia, PT. Vue
Restaurant Indonesia, and PT. Shabu Gen Indonesia.
Susanna Kusnowo
Komisaris
Commissioner
Lahir di Jakarta, 11 Januari 1969. Beliau menyelesaikan
pendidikan Bachelor of Science dalam bidang Finance
pada Loyola Marymount University, Los Angeles, California,
USA, tahun 1990. Selama memasuki dunia kerja, sejumlah
posisi telah diduduki olehnya, yaitu : 1989 – 1990 sebagai
Floor Operation Supervisor di Wells Fargo Bank, Los
Angeles, California, USA. Tahun 1990 – 1991 sebagai Quality
Control Supervisor di raksasa industri restoran McDonals
Corporation, Los Angeles, California, USA. Tahun 1991
– 1993, menjabat sebagai Chief Financial Officer Asean
Computer Technology Walnut, California, USA. Audit
Manager di PT Putra Sejahatera Pioneerindo tahun 19931994 dan tahun 1994-Oktober 1996 dipromosikan menjadi
Direktur PT Putra Sejahtera Pioneerindo. Oktober 1996 – 30
Juni 1998 menjadi Deputy General Manager Marketing PT.
Putra Surya Perkasa. Sejak bulan Juli 1998 – 2001 beliau
menjabat sebagai Direktur PT. Putra Sejahtera Pioneerindo,
tahun 2001 – 1 Februari 2013 menjabat sebagai Direktur
PT Pioneerindo Gourmet Int’l Tbk (d/h PT. Putra Sejahtera
Pioneerindo). Menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Akira Indonesia mulai 8 April 2013 – sekarang . Dari 1 Feb
2013 hingga 2 Feb 2014, menjabat sebagai Direktur PT.
Dharma Buana Experindo dan PT. Duta Buana Express.
Kemudian menjabat sebagai Komisaris PT. Bayu Buana
Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham
pada tanggal 30 April 2013 – sekarang. Sejak Agustus
2015 hingga sekarang, beliau merangkap jabatan sebagai
Presiden Direktur PT. Socieaty Restaurant Indonesia, PT. Vue
Restaurant Indonesia, dan PT. Shabu Gen Indonesia.
Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1954 sebagai Warga
Negara Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan
di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia pada tahun 1982 dan saat ini beliau adalah
Komisaris Utama PT Pioneerindo Gourmet International,
Tbk dan PT Dharma Nilaitama serta Komisaris Independen
PT Bayu Buana, Tbk sejak diangkat dalam Rapat Umum
Pemegang Saham pada tanggal 30 April 2013 - sekarang.
Dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Zurich Insurance Indonesia, PT Maskapai
Reasuransi Indonesia, Tbk, PT Towers Watson Purbajaga dan
PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk.
Born in Jakarta, January 11, 1969. She graduated with a
Bachelor of Science in Finance from Loyola Marymount
University, Los Angeles, California, USA, in 1990. She has a
vast working experience, serving in a number of positions,
namely: 1989-1990 as Floor Operation Supervisor at Wells
Fargo Bank, Los Angeles, California, USA. From 1990 to
1991 as Quality Control Supervisor at the restaurant giant
McDonalds Corporation, Los Angeles, California, USA. 1991
- 1993, served as Chief Financial Officer at Asean Computer
Technology Walnut, California, USA. Audit Manager at PT
Putra Sejahtera Pioneerindo in 1993-1994 and from 1994 to
October 1996 was promoted as Director of PT Putra Sejahtera
Pioneerindo. October 1996 - June 30 1998 served as Deputy
Born in Jakarta on March 25, 1954. Indonesian citizen,
completed his education at the Department of Accounting,
Faculty of Economics, University of Indonesia in 1982, he
is the President Commissioner of PT Pioneerindo Gourmet
International, Tbk and PT Dharma Nilaitama, as well as
Independent Commissioner of PT Bayu Buana , Tbk in the
Annual General Meeting of Shareholders from April 30, 2013
- present. Previously served as a Commissioner of PT Zurich
Insurance Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, Tbk,
PT Towers Watson Purbajaga and PT Asuransi Bina Dana Arta
Tbk.
Suhanda Wiraatmadja
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
25
Profil Direktur
Director`s Profile
Pranowo Gumulia
Direktur Utama
President Director
Lahir di Kalimantan tahun 1953. Lulus Akademi Perhotelan dan Pariwisata Universitas Trisakti tahun 1976 dan Master
of Business Administration dari University of the City of Manila tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur PT Bayu Buana,
Tbk dari tahun 1989 - 2010 dan diangkat menjadi Direktur Utama di PT. Bayu Buana, Tbk dalam Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 21 Mei 2010 – sekarang, serta menjabat sebagai pengurus dibeberapa anak perusahaan juga.
Born in Borneo in 1953. Graduated from the Trisakti Institute of Tourism in 1976 and received a Master of Business
Administration Degree from the University of the City of Manila in 1996. He served as Director of PT Bayu Buana Tbk from
1989 to 2010 and was appointed as President Director of PT. Bayu Buana Tbk in the Annual General Meeting of Shareholders
from May 21, 2010 - present, as well as serves as a member of the Board in several subsidiaries.
26
Looking Ahead With Confidence
Hardy Karuniawan
Direktur
Director
Agustinus Kasjaya Pake Seko
Direktur Independen
Independent Director
Lahir di Bangka pada tahun 1965. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi tahun 1990 di STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi
Indonesia) dan melanjutkan S2 Management di Unversitas
Trisakti dengan meraih gelar Magister Management (MM)
Jurusan Finance tahun 1996. Mengawali karirnya di Kantor
Akuntan Publik Richard B. Tanubrata dari tahun 1987 - 1990
dengan jabatan terakhir sebagai Chief Auditor. Menjabat sebagai
Chief Accounting and Tax di PT. Putra Surya Prima dari tahun
1990-1991. Melanjutkan karirnya di PT Putra Surya Pahala dari
tahun 1991 - 1994 sebagai Finance and Accounting Manager.
Tahun 1994 - 1996 menjabat sebagai Finance Manager di
PT Doson Indonesia (Nike). Berkarir di PT Primaswadana
Perkasa Finance sebagai Kepala Cabang dari tahun 1996 - 1998
dan sebagai Regional Operation Manager tahun 1998 - 2002.
Menjabat sebagai General Manager di PT Dharmatama Megah
Finance dari tahun 2002- 2003. Kemudian menjabat sebagai
Direktur Opr, Fin, Acc dari tahun 2003 - 2009. Diangkat menjadi
Direktur di PT Bayu Buana, Tbk dalam Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 21 Mei 2010 - sekarang.
Lahir di Lombok Timur, tahun 1973.
Sarjana Politeknik
Universitas Udayana Bali dengan studi di bidang Tourism
Management. Karirnya dimulai tahun 1996 sebagai Sales
Executive di Sol Elite Paradiso Hotel, Bali . Kemudian
meningkat menjadi Sales Manager dari tahun 1997 - 1999
dan meningkat lagi menjadi Director of Sales dari tahun 1999
- 2000. Memulai karirnya di PT Bayu Buana, Tbk sebagai
Branch Manager untuk wilayah Bali dari tahun 2000 - 2009,
di saat bersamaan menjabat sebagai Inbound Tour Manager
dari tahun 2000 - 2010. Dan dari tahun 2009 - 2010, juga
menjabat sebagai Area Manager untuk Indonesia bagian Timur,
meliputi Bali & Balikpapan. Serta pernah mengikuti berbagai
pendidikan dan pelatihan manajemen di dalam dan di luar
negeri antara tahun 2007 - 2010. Menjabat sebagai Direktur
PT. Bayu Buana, Tbk sejak 21 Mei 2010 – Mei 2014. Diangkat
menjadi Direktur Independen dalam Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 7 Mei 2014 – sekarang.
Born in Bangka in 1965. Obtained Bachelor in Accountancy
Economy in 1990 at STEI (Economy Academy of Indonesia)
and continued his study in Management at Trisakti University,
obtained his Magister Management (MM) degree in Finance in
1996. Started his career at Public Accountant Office of Richard
B. Tanubrata from 1987 - 1990 with last position as Chief
Auditor. Then from 1990 - 1991 served as Chief Accounting and
Tax of PT Putra Surya Prima. Joined PT Putra Surya Pahala
from 1991 - 1994 as Finance and Accounting Manager, and as
Finance Manager of PT Doson Indonesia (Nike) from 1994 1996. Joined PT Primaswadana Perkasa Finance as Head of
Branch Office from 1996 - 1998 and as Regional Operation
Manager from 1998 - 2002. Served as General Manager of
PT Dharmatama Megah Finance from 2002 - 2003. Then
served as Director Opr, Fin, Acc from 2003-2009. Appointed
as Director of PT Bayu Buana, Tbk in the Annual General
Meeting of Shareholders from May 21, 2010 - present.
Born in East Lombok in 1973. Graduated with a Bachelor
Degree from Polytechnic Academy of University of Udayana,
Bali, majoring in Tourism Management. Started his career in
1996 as Sales Executive of Sol Elite Paradiso Hotel, Bali, then
served as Sales Manager from 1997 - 1999, and as Director of
Sales from 1999 - 2000. Joined PT Bayu Buana, Tbk as Branch
Manager for Bali area from 2000 - 2009. Concurrently serves
as Inbound Tour Manager from 2000 - 2010. From 2009 - 2010
served as Area Manager for East Indonesia area, covering Bali
& Balikpapan. Attending various education and management
training within and outside the country between 2007 - 2010.
Appointed as Director of PT Bayu Buana, Tbk from May 21,
2010 – May 2014 and as Independent Director in the Annual
General Meeting of Shareholders from May 7, 2014 - present.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
27
Aktifitas Penting 2015
Important Activities 2015
27 – 29 Maret
March 27 - March 29
3 – 5 April
April 3 - 5
Pameran Bayu Buana Astindo, Jakarta
International EXPO, Kemayoran Jakarta
Pusat.
Pameran Garuda Travel Fair di
Jakarta Convention Centre, Jakarta
Selatan.
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa ,Hotel
Menara Peninsula, Jakarta Barat
Bayu Buana Astindo Exhibition, Jakarta
International EXPO, Kemayoran Jakarta
Pusat.
Garuda Travel Fair Exhibition at
Jakarta Convention Centre, South
Jakarta.
Annual and Extra Ordinary General
Meeting of Shareholders, Menara
Peninsula Hotel, West Jakarta.
28 – 30 Agustus
August 28 - August 30
12 Juni
June 12
Bakti
Asuhan
Sosial
di
Hati Suci –
Panti
Jakarta.
Social service activity at Hati Suci
Orphanage – Jakarta.
25 – 27 September
September 25 - September 27
Pameran Garuda Travel Fair di
Jakarta Convention Centre, Jakarta
Selatan.
Garuda Travel Fair Exhibition at
Jakarta Convention Centre ,South
Jakarta.
28
8 Mei
May 8
Looking Ahead With Confidence
28 – 30 Agustus
August 28 - August 30
Pameran Kompas Travel Fair di
Jakarta Convention Centre, Jakarta
Selatan.
Pameran Kompas Travel Fair di
Jakarta Convention Centre, Jakarta
Selatan.
Kompas Travel Fair Exhibition at
Jakarta Convention Centre, South
Jakarta.
Kompas Travel Fair Exhibition at
Jakarta Convention Centre, South
Jakarta.
16 Oktober
October 16
20 – 22 November
November 20 - November 22
Donor Darah di Kantor Pusat Bayu
Buana.
Pameran Bayu Buana Holiday Travel
Fair, Pondok Indah Mal.
Blood donor at BayuBuana Head
Office.
Bayu Buana Holiday Travel Fair,
Pondok Indah Mal.
Prestasi & Penghargaan
Awards & Achievements
Airlines Awards
Singapore Airlines
Lufthansa Airlines
Cathay Pacific Airways
Air France - KLM
Thai Airways
Japan Airlines
China Airlines
British Airways
Qantas Airways
Austrian Airlines
United Airlines
All Nippon Airways
Qatar Airways
Eva Airways
Etihad Airways
Emirates Airlines
Srilanka Airlines
Malaysia Airlines
Garuda Indonesia Airways
Vietnam Airlines
Phillipine Airlines
Top Agent Award
Top Agent Award
Top Agent Award
Top Agent Award
Top Agent Award
Top Agent Award
Top Agent Award
In Recognition of Outstanding Performance
In Recognition of Top Supporting Agent
The Best Supporting Award
Sales Performance Award
Sales Performance Award
Top Agent Award
Top Agent Award
Pearl Awards
Top Agent Award
Bronze Awards
Top Agent Award
The Best Agent Award
Top Travel Agent
Bronze Award
GDS (Global Distribution System) / CRS (Computerized Reservation System)
Abacus Distribution System
Abacus International
Best Performing Triple A Agency
Top Travel Agent Award
Hotel
Genting International Hotel & Resorts
Santika Hotel & Resorts
MG Bedbank
Best Supporting Travel Agent
Best Supporting Travel Agent
Best Supporting Agent
Corporate
Travel Tourism Gasette (Asia)
Gulliver Travel Associates
AIG Insurance Indonesia
ACE Insurance
Orang Tua Group
Superbrands Indonesia
Best Travel Agent Indonesia
Best Supporting Award
Top Travel Agent
Best Travel Agent
Certificate of Appreciation for Incentive Tour
Superbrands Award
Government
Governor of DKI
Singapore Tourism Board
Hongkong Tourism Board
Jakarta Adikarya Wisata 2004
Most Valued Partner Award
Hong Kong Top Producer Award
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
29
30
Looking Ahead With Confidence
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
Analysis and Management’s Discussion
“Keberhasilan strategi yang dijalankan
Perseroan tahun 2015 antara lain terlihat
dari peningkatan Total Aset yang signifikan,
dari Rp 553,21 Milyar menjadi Rp 644,52
Milyar, atau meningkat 16,51%.“
“The success of the Company’s strategy in 2015
is evidenced from the significant increase in total
assets, from Rp 553.21 billion to Rp 644.52 billion,
an increase of 16.51%.”
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
31
Analisa & Pembahasan Manajemen
Analysis & Management’s Discussion
32
A. TINJAUAN BISNIS
A. BUSINESS REVIEW
1. Tinjauan Industri
1. Industry Review
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun
2014 sebagaimana dirilis BPSI adalah sebesar 9,3 juta
wisatawan dan tahun 2015 ditargetkan menjadi 10 juta.
Sementara untuk wisatawan Nusantara tercatat 251 juta
perjalanan. Kekuatan pariwisata Indonesia mencakup
3 unsur yaitu nature/alam (60%), culture/heritage &
religi (35%) dan manmade 5 % meliputi wisata MICE event Dalam ruang lingkup itulah Perusahaan bergerak,
yakni menjalankan bidang usaha penyelenggaraan dan
pemasaran jasa perjalanan bisnis serta wisata. Baik lokal
– nasional dan internasional.
Tourist arrivals to Indonesia in 2014 was 9.3 million, as
reported by BPSI, and the target for 2015 was 10 million.
On the other hand, the number of domestic tourists trip
was 251 million. The strength of Indonesian tourism lies
in three elements, namely the nature (60%), culture/
heritage and religion (35%), and manmade 5%, which
include MICE – events. The Company engages in the
businesses of organizing and marketing of business and
tourism travelling, both domestic and overseas.
Kinerja hasil usaha di industri ini sangat dipengaruhi
berbagai situasi dan kondisi baik yang secara langsung
terkait maupun faktor-faktor lain di luar subjek usaha.
Dewasa ini terjadi peralihan minat publik dalam
pemakaian jasa transportasi dari perjalanan darat ke
perjalanan udara, dari tata kelola tatap muka ke on-line
dan sistem IT. Selaras dengan itu, pertumbuhan usaha
perjalanan dan wisata memiliki peluang yang sangat
menjanjikan sekaligus tantangan yang tidak mudah.
Business performance in this industry is influenced by
a variety of situations and conditions, whether related
directly, as well as other factors that are not directly
related to the Company’s business. Today, public
interest has shifted from land to air travel, from face
to face to on-line or through IT. Accordingly, the growth
of travel and tourism businesses is very promising yet
challenging.
Looking Ahead With Confidence
Menyikapi iklim bisnis tersebut, Perusahaan terus
menggali kreativitas usaha yang cerdas. Dukungan
sumber daya manusia yang saling mengisi dengan
dukungan teknologi informasi yang up to date.
Addressing the business climate, the Company continues
to creatively explore smart business opportunities.
Support from human resources is integrated with
support from up dated information technology.
2. Tinjauan Kinerja
2. Performance Review
Berikut kami sampaikan catatan analisis hasil usaha
yang disajikan berdasarkan angka-angka dari ikhtisar
Data Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Following is the report on results of operations, based
on the overview of Financial Data of the Company and
Subsidiaries for the years ended December 31, 2015
and 2014, which were audited by Public Accountant
Firm Amir Abadi Yusuf, Aryanto, Mawar and Partners
with an unqualified opinion .
Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2015 tercatat
sebesar Rp 1.572,65 Milyar turun 4,11% atau sebesar
Rp 67,45 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 1.640,10
Milyar. Beban pokok penjualan tahun 2015 tercatat
sebesar Rp 1.462,69 Milyar turun 4,84% atau sebesar
Rp 74,34 Milyar dari sebesar Rp 1.537,03 Milyar pada
tahun 2014. Persentase beban pokok penjualan terhadap
pendapatan usaha turun sebesar 0,71% dari 93,72%
tahun 2014 menjadi 93,01% pada tahun 2015.
The Company’s operating revenues in 2015 amounted to
Rp 1,572.65 billion, down 4.11% or Rp 67.45 billion from
that of 2014, which amounted to Rp 1,640.10 billion.
Cost of goods sold in 2015 amounted to Rp 1,462.69
billion, down 4.84% or Rp 74.34 billion from Rp 1,537.03
billion in 2014. The percentage of cost of goods sold to
operating revenues fell by 0.71% from 93.72% in 2014
to 93.01% in 2015.
Laba kotor tahun 2015 tercatat sebesar Rp 109,95
Milyar naik 6,67% atau Rp 6,88 Milyar dari tahun 2014
sebesar Rp 103,07 Milyar. Kenaikan terutama dihasilkan
dari Laba Kotor atas penjualan Tur sebesar Rp 18,81
Milyar atau naik 81,76%, Tiket sebesar Rp 4,37 Milyar
atau naik 8,98% sedang Dokumen dan Lainnya sebesar
Rp 1,57 Milyar atau naik 30,19% masing-masing dari
tahun 2014.
In 2015, the gross profit was Rp 109.95 billion, up 6.67%
or Rp 6.88 billion from 2014, amounting to Rp 103.07
billion. The increase mainly resulted from gross profit in
sales tours of Rp 18.81 billion, up 81.76%, Ticket of Rp
4.37 billion, up 8.98%, while the Documents and Others
amounted to Rp 1.57 billion, up 30,19%, respectively
from 2014.
Seiring dengan pertumbuhan dan peningkatan kegiatan
usaha Perusahaan pada tahun 2015, Beban Usaha yang
terdiri dari Beban Penjualan, Umum dan Administrasi,
dan Pendapatan dan Beban Lainnya mengalami pula
perubahan. Beban Penjualan turun sebesar Rp 1,15
Milyar atau 15,11% dari tahun 2014 sebesar Rp 7,61
Milyar menjadi Rp 6,46 Milyar pada tahun 2015, sedang
Beban Umum dan Administrasi naik sebesar Rp 9,86
Milyar atau 13,82% dari tahun 2014 sebesar Rp 71,33
Milyar menjadi Rp 81,19 Milyar pada tahun 2015. Beban
Lainnya naik sebesar Rp 1,78 Milyar atau 77,73% dari
tahun 2014 sebesar Rp 2,29 Milyar menjadi Rp 4,07
Milyar pada tahun 2015 terutama disebabkan beban
penurunan nilai piutang pada anak perusahaan sebesar
Rp 3,67 Milyar.
Along with the growth and the increasing operations
in 2015, Operating Expenses which consisting of Sales
Expenses, General and Administrative Expenses,
and Other Income and Expenses experience also
changes. Sales expenses decreased by Rp 1.15 billion
or 15.11% from 2014 amounting to Rp 7.61 billion to Rp
6.46 billion in 2015, while General and Administrative
Expenses increased by Rp 9.86 billion or 13.82% of
2014 amounted to Rp 71.33 billion to Rp 81.19 billion
in 2015. Other expenses increased by Rp 1.78 billion or
77.73%, from Rp 2.29 billion in 2014 to Rp 4.07 billion
in 2015, mainly due to impairment loss on receivable in
subsidiaries amounting to Rp 3.67 billion.
Pendapatan Lainnya tahun 2015 sebesar Rp 14,64 Milyar
turun 43,10% atau Rp 11,09 Milyar dari tahun 2014
sebesar Rp 25,73 Milyar. Penurunan tersebut terutama
disebabkan adanya keuntungan penjualan properti
investasi di tahun 2014 sebesar Rp 12,72 Milyar.
Other Revenues in 2015 amounted to Rp 14.64 billion,
down 43.10% or Rp 11.09 billion, from Rp 25.73 billion
in 2014, primarily due to the gain on sale of investment
property in 2014 amounted to Rp 12.72 billion.
Laba Usaha adalah Laba Kotor setelah memperhitungkan
biaya-biaya, pendapatan dan beban lainnya pada tahun
2015 tercatat sebesar Rp 32,81 Milyar turun 31,01%
atau Rp 14,75 Milyar dari tahun 2014 sebesar Rp 47,56
Milyar. Penurunan sebesar Rp14,75 Milyar diantaranya
sebesar Rp 12,72 Milyar merupakan keuntungan
penjualan properti investasi di tahun buku 2014 yang
Operating Income is Gross Profit net of cost of goods
sold and other expenses, which was Rp 32.81 billion in
2015, down 31.01% or Rp 14.75 billion from Rp 47.56
billion in 2014. Of the Rp14,75 billion decrease, Rp
12.72 billion of which resulted from sale of investment
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
33
34
dicatat sebagai Pendapatan Lainnya dan yang tidak
terjadi kembali di tahun buku 2015.
property in 2014, which was recorded as non recurring
income and which will not appear again in 2015 figures.
Laba Sebelum Pajak tahun 2015 tercatat sebesar Rp
32,64 Milyar dan setelah memperhitungkan Beban Pajak
Penghasilan sebesar Rp 6,50 Milyar maka dihasilkan
Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 26,14 Milyar turun
34,17% atau sebesar Rp 13,57 Milyar dibandingkan
tahun 2014 sebesar Rp 39,71 Milyar.
Profit Before Tax in 2015 amounted to Rp 32.64 billion
and after net of Income Tax of Rp 6.50 billion, lead to
Profit of the Current Year of Rp 26.14 billion, down
34.17% or Rp 13.57 billion, from Rp 39.71 billion in 2014.
Adapun Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2015 adalah sebesar
Rp 28,10 Milyar atau naik 7,78% dibandingkan tahun
2014 sebesar Rp 26,07 Milyar. Adapun Pemilik Entitas
Induk tahun 2014 sebesar Rp 26,07 Milyar adalah
merupakan hasil dari Pemilik Entitas Induk sebesar Rp
38,79 Milyar dikurangi dengan Keuntungan Penjualan
Properti Investasi sebesar Rp 12,72 Milyar. Dimana
keuntungan penjualan properti investasi tersebut tidak
lagi terjadi di tahun buku 2015.
Current Year Profit Attributable to Owners of Parent
Entity in 2015 stood at Rp 28.10 billion, grew 7.78% from
Rp 26.07 billion in 2014. The Owners of Parent Entity
in 2014 amounted to Rp 26.07 billion, resulted from
Owners of Parent Entity amounted to Rp 38.79 billion
reduced by the gains from the sales of Investment
Property amounting to Rp 12.72 billion. Such investment
property sales gains did not reoccur in the fiscal year
2015.
Laba Per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk tahun 2015 adalah sebesar Rp
79,57 sedangkan untuk tahun buku 2014 Laba Per
Saham tercatat sebesar Rp 109,85. Total Penghasilan
Komprehensif Tahun Berjalan 2015 tercatat sebesar Rp
80,46 Milyar naik 11,12% atau sebesar Rp 8,05 Milyar
dari tahun 2014 sebesar Rp 72,41 Milyar.
Earnings Per Share Attributable to Owners of the Parent
Entity in 2015 was Rp 79.57, while in 2014 Rp 109.85.
Total Comprehensive Income for Current Year 2015 was
Rp 80.46 billion rose 11.12% or Rp 8.05 billion from Rp
72.41 billion in 2014.
Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 2015 tercatat sebesar Rp
82,37 Milyar naik 15,30% atau sebesar Rp 10,93 Milyar
dari tahun 2014 sebesar Rp 71,44 Milyar.
Total Comprehensive Income Attributable to Owners of
Parent Entity amounted to Rp 82.37 billion, up 15.30%
or Rp 10.93 billion, from Rp 71.44 billion in 2014.
3. Resiko Usaha
3. Business Risks
Risiko usaha adalah hal yang akan dihadapi oleh semua
pelaku usaha. Menjadi tugas Perusahaan untuk dapat
mengatasi risiko usaha dan meminimalisir sebaik
mungkin. Dalam hal ini Perusahaan memiliki kesiapan
dan telah memetakan risiko usaha dalam berbagai
situasi yang terjadi. Disertai langkah-langkah sinergis
dan strategis untuk menanganinya tanpa mengorbankan
urgensi kegiatan usaha.
Business Risk is something that all business owner will
face. It must be faced by all business players and it is
the duty of the Company to minimize it. The Company
is geared up and has identified potential business
risks in various possible situations. In addition, the
Company has also established strategic measures to
address them without compromising the urgency of the
business activities.
Risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan disebabkan
oleh beberapa faktor, sebagai berikut :
Some of the business risk factors that must be
addressed by the Company are:
1. Perubahan Politik, Ekonomi dan Sosial.
Tahun 2015 masih diwarnai imbas krisis ekonomi
dunia. Dunia usaha tertekan depresiasi rupiah,
turunnya harga minyak dunia dan berubahnya
kebijakan dalam negeri. Di sisi lain, era pasar
bebas Asia mulai bergulir menguji kompetensi
pelaku usaha untuk bersaing. Ditambah lagi
dengan berkembangnya dunia IT yang membuat
peta persaingan pemasaran sulit diprediksi, karena
ruang publik sekarang bersaing dengan ruang
maya. Perusahaan harus siap menghadapi risiko
pembatalan oleh konsumen akibat harga tiket yang
mendadak berubah dan telah diketahui konsumen
segera secara online.
1. Political, Economical and Social Changes
2015 was marked by global economic crisis. Rupiah
depreciation, decline in world oil prices and changes
in domestic policy put business world under
pressure. On the other hand, Asian free market era
has began to roll and put the competing companies
competence to the test. Fast development of IT
makes it harder to predict and to map marketing
competition, now that public room must compete
with virtual world. The Company must be prepared
itself to face the risk of cancellation by consumer
due to sudden change in prices which immediately
informed through internet.
Looking Ahead With Confidence
Dalam menghadapi situasi ini Perusahaan melakukan
koordinasi pengawalan per divisi, serta dari cabang
ke cabang. sehingga risiko dapat diatasi dengan
segera. Risiko perubahan harga, perubahan jadwal,
pembatalan pemesanan dapat segera diantisipasi
dengan kapasitas online yang baik.
To address this situation, the Company coordinates
monitoring per division, as well as from branch to
branch so that risks can be mitigated immediately.
The risk of price changes, schedule changes, and
cancellations can be anticipated with excellent
online capacity.
2. Persaingan
Sistem reservasi retail di gerai off-line dan gerai
on-line menjadikan persaingan sangat ketat
dalam penjualan tiket.
Calon konsumen tak
perlu beranjak dari tempatnya untuk melakukan
reservasi pada pembelian tiket on-line. Demikian
juga dengan reservasi yang bisa dilakukan
melalui jaringan swalayan. Mengatasi ketatnya
persaingan ini, Perusahaan terus meningkatkan
layanan kantor cabang agar mengupayakan layanan
retail yang memuaskan konsumen. Perusahaan
mempersiapkan man power yang berpengalaman
untuk memandu calon konsumen agar benar-benar
mengerti terhadap layanan yang menguntungkan
bagi dirinya (value for money).
2. Competition
Rental reservation system in offline and on-line
outlets have increased the competition in ticket
sales. Customers have no need to go out to make
reservations by purchasing tickets on-line. Likewise
with the reservation made through a network of
chain stores. To address this intense competition,
the Company continued to improve branch’s services
to provide satisfactory retail services to consumers.
The Company prepared experienced man power to
guide prospective customers to truly understand
how the services can be of benefit for them (value
for money).
Di sisi lain konsumen semakin pintar terhadap
produk-produk tur, price war sesama travel agent
semakin tajam. Perusahaan mengatasi risiko usaha
ini dengan mendayagunakan sepenuhnya sistem
IT terpadu yang dapat diakses sesegera mungkin
sehingga layanan akan langsung diberikan kepada
konsumen.
On the other hand, consumers are getting wiser in
choosing tour product, leading to increased price
war among travel agents. The Company mitigates
the risk by utilizing fully integrated IT system, which
can be accessed as soon as possible, so that the
service will be provided promptly to the consumer.
Sedangkan secara off-line, Perusahaan mengadakan
pameran yang diselenggarakan di sejumlah mal
terkemuka dan banyak dikunjungi masyarakat, di
mana Perusahaan menyebarkan informasi programprogram menarik yang dikemas dalam layanan
ibadah, paket liburan sekolah, Star Cruise, dan
program Moslem vacation.
Offline wise, the Company holds exhibition in a
number of leading malls and visited by many people,
in which the Company disseminates information
regarding interesting programs, such as worship
services packages, school holiday packages, Star
Cruise and Moslem vacation program.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
35
Di samping itu, layanan satu atap tetap menjadi
andalan. Akses premium 24 jam, harga paket tur
yang kompetitif, memfokuskan pengembangan
penetrasi pasar MICE yang sangat menjanjikan serta
melakukan Retaining customer untuk memelihara
konsumen lama agar memakai jasa kembali.
In addition, one-stop service remains the Company’s
mainstay. A premium 24-hour access, competitive
tour prices, focus on the development of the MICE
market which is very promising and Customer
Retaining program held to maintain existing
customers to again use our services.
3. Perubahan Nilai Mata Uang Asing
Risiko yang diakibatkan perubahan nilai mata uang
sering mengkawatirkan dunia usaha mengingat
rupiah masih rentan terhadap perubahan nilai mata
uang asing, dan perubahan sewaktu-waktu sangat
dipengaruhi situasi global yang sulit diprediksi.
Perusahaan berupaya meminimalkan risiko ini
dengan melakukan penyeimbangan pengelolaan
aset dan kewajiban lancar valuta asingnya.
3. Risks associated with changes in currency exchange
rates often concerns the business world, considering
that rupiah remains vulnerable to changes in
foreign currencies, and is strongly influenced
by unpredictable global situation. The Company
seeks to minimize these risks through a balanced
management of the assets and current liabilities in
foreign currencies.
4. Aspek Pemasaran
4. Marketing Aspects
Tekad pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata
sebagai motor penggerak ekonomi patut disambut
sebagai tantangan sekaligus peluang bagi dunia usaha
perjalanan dan wisata. Sementara gambaran secara
global pun memperlihatkan sektor pariwisata kian
signifikan menunjang pertumbuhan ekonomi dunia.
Government’s determination to make the tourism sector
as the motor of the economy should be welcomed as
a challenge and an opportunity for travel and tourism
industry. Globally, it appears that the role of the tourism
sector is now increasingly significant in supporting the
growth of the world economy.
Peluang industri pariwisata yang sangat besar
menjadikan tantangan bagi upaya pemasaran. Baik
pemasaran secara tatap muka maupun secara online.
Perusahaan dituntut tangggap terhadap situasi pasar,
bagaimana menghadapi high season yang memerlukan
perlakuan berbeda dengan masa low season. Di sini
diperlukan sistem pemasaran yang cerdas dan kreatif.
Such a huge opportunities promised by the tourism
industry is a challenge in marketing efforts, either
through face-to-face or online. The Company is required
to be responsive toward market situation, dealing with
high season requires different treatment to low season.
It requires a marketing system that is smart and creative.
Pasar yang cerdas yaitu konsumen yang semakin
pintar menuntut kualitas terhadap dana yang telah
dikeluarkan. Sebaliknya juga memiliki loyalitas tinggi
jika kebutuhannya terpuaskan. Di sinilah Perusahaan
melakukan penajaman penetrasi pasar. Melalui
strategi yang tepat dan sarana penunjang yang lengkap
seperti IT, SDM berkualitas, insentif, promosi dan lain
Market is smarter nowadays, in which consumers
demand quality of service from their spending. They also
will have high loyalty if the requirement is satisfied. This
is where the Company sharpens its market penetration
using right strategy and complete supporting facilities,
such as IT, human resources quality, incentives,
promotions and so forth. The Company seeks to be
* Gyeongbokgung Palace - Seoul - Korea
36
Looking Ahead With Confidence
sebagainya. Perusahaan berupaya semakin dekat
dengan konsumennya di tingkat pasar lokal, MICE,
korporasi dan kalangan pejalan antar daerah seperti
pedagang hingga pasar mancanegara.
closer to its customers in the local market level, MICE,
corporate and inter-regional traveler circles as well as
entering foreign markets.
Perusahaan secara kontinyu melalui departemen
Product & Pricing terus menciptakan inovasi produk
yang dipasarkan melalui distribution channel, dan
kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Pendekatan
pasar dilakukan dengan mengadakan pameran di
pusat keramaian kelas menengah seperti mal, di mana
kebanyakan keluarga berekreasi.
Through the Department of Product & Pricing, the
Company continuously create innovative products to be
marketed through the distribution channel and branch
offices throughout Indonesia. Market approach is done
by holding exhibition in center of the crowd for middle
classes, such as malls, a popular spot for family leisure
time.
B. TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS
B. BUSINESS SUPPORT REVIEW
Sebagai Perusahaan berorientasi masa depan,IT
memegang peran penting sebagai bagian dari pendukung
usaha. Melalui IT ini pula lalu lintas komunikasi BBTC
(Bayu Buana Travel Club) dapat diberdayakan secara
maksimal. Sebagai bagian integral dari layanan satu atap
Bayu Buana, BBTC adalah wadah komunitas pelanggan
Bayu Buana yang memberikan berbagai kemudahan,
informasi teraktual serta prioritas layanan seperti progran
reward serta harga promosi. Di samping itu, Perusahaan
memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan handal
dalam mem-back up semua lini usaha.
As a future oriented company, IT plays an important role
in supporting the Company’s business. Leveraging on its
IT system, the Company is enabled to optimally empower
BBTC (Bayu Buana Travel Club) communications traffic.
As an integral part of Bayu Buana one-stop service,
BBTC is Bayu Buana’s customer community forum that
provides a variety of convenience, real-time information,
as well as priority services like reward programs and
promotional pricing. In addition, the Company has
placed well-trained and reliable human resources in
backing up all lines of business.
Sumber daya manusia adalah kunci sukses, oleh
karenanya Perusahaan mengajak setiap staff/karyawan
untuk
tumbuh kembang bersama pertumbuhan
Perusahaan. Pertama, melalui berbagai program
pelatihan berkesinambungan, meliputi pelatihan
Company Induction, Technical Skills Ticketing & Tour,
Soft Skills & Technology dan lainnya.
Human resources are the key to our success, therefore,
the Company encourages every staff / employees to
grow along with the growth of the Company. First,
through continuous training programs, among other
Company Induction, Technical Skills Ticketing & Tour,
Soft Skills & Technology and others.
Kedua, Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke
dalam program BPJS. Perusahaan juga memberlakukan
perbaikan paket renumenerasi berbasis kompetensi,
serta ke empat melakukan penerapan kebijakan
mutu K3, yaitu
komitmen terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja sumber daya manusia di mana
Perusahaan menciptakan budaya kerja pasti, aman
dan tetap mempertahankan suasana kekeluargaan
serta secara berkala melakukan penyesuaian
peningkatan kesejahteraan karyawan, di antaranya
melalui program-program seperti program Asuransi
(Hospitalization), Tunjangan Hari Raya dan lainnya.
Perusahaan telah melaksanakan ketetapan UndangUndang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal
25 Maret 2003, mengenai Imbalan Paska Kerja, yang
perhitungannya dilakukan oleh aktuaris independen.
Second, the Company enrolls employee into BPJS
program. The Company made improvements on the
remuneration package based on competence. Fourth,
the Company applies the quality policy of K3, as part of
its commitment to the implementation of occupational
health and safety program, among others through the
implementation of the work culture of certain, and safe,
while maintain a family atmosphere among employees,
as well as regularly upgrading employees’ welfare,
including through Insurance program (Hospitalization),
Religious Holiday Allowance and many others. The
Company implements the of Law of Labour No. 13 of
2003 dated March 25, 2003, regarding Post-Employment
Benefits, and the calculation of which is performed by
independent actuary.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
37
38
C. TINJAUAN KEUANGAN
C. FINANCIAL REVIEW
Pada tahun 2015, Perseroan mencatat Total Aset sebesar
Rp 644,52 Milyar naik 16,51% atau Rp 91,31 Milyar
dari tahun 2014 sebesar Rp 553,21 Milyar. Peningkatan
Aset sebesar Rp 91,31 Milyar terdiri atas Aset Lancar
sebesar Rp 30,32 Milyar terutama terjadi pada Kas dan
Setara Kas sebesar Rp 39,02 Milyar, Uang Muka sebesar
Rp 3,79 Milyar dan Piutang Usaha turun sebesar Rp
12,75 Milyar dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 60,99
Milyar terutama naiknya nilai Investasi Efek Tersedia
untuk Dijual Pihak Berelasi sebesar Rp 55,11 Milyar
dan penambahan Aset Tetap sebesar Rp 4,88 Milyar .
Total Liabilitas tahun 2015 tercatat sebesar Rp 268,77
Milyar naik 2,91% atau sebesar Rp 7,61 Milyar dari
tahun 2014 sebesar Rp 261,16 Milyar terutama
terjadi pada Utang Usaha sebesar Rp 7.03 Milyar
seiring meningkatnya pembelian tiket dan hotel
menjelang musim liburan akhir tahun, Utang Lain-lain
dan Uang Diterima Dimuka sebesar Rp 4,56 Milyar.
In 2015, the Company recorded a total assets of Rp
644.52 billion rose 16.51% or Rp 91.31 billion from
Rp 553.21 billion in 2014. The increase in assets of
Rp 91.31 billion consisting of Current Assets of Rp
30.32 billion mainly in cash and cash equivalents of Rp
39.02 billion, Advance Payment of Rp 3.79 billion and
Accounts Receivables decreased by Rp 12.75 billion
and Non Current Assets of Rp 60.99 billion mainly due
to increase in value of Investments Available for Sale
Securities with Related Parties amounted to Rp 55.11
billion and the addition of fixed assets of Rp 4.88 billion.
Total liabilities in 2015 was Rp 268.77 billion rose 2.91%
or Rp 7.61 billion from Rp 261.16 billion in 2014 mainly
due to Accounts Payable Rp 7.03 billion, along with
increase in purchasing tickets and hotel, towards the
holiday season at the end of the year, Other Payables
and Advance Receipts of Rp 4.56 billion.
Total Ekuitas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 375,74
Milyar naik 28,66% atau sebesar Rp 83,70 Milyar
dari tahun 2014 sebesar Rp 292,04 Milyar. Peningkatan
terutama terjadi pada Penghasilan Komprehensif Lainnya
sebesar Rp 55,11 Milyar merupakan penyesuaian nilai
wajar Investasi Efek Tersedia untuk Dijual-Pihak Berelasi
terhadap harga pasar yang berlaku pada tanggal 31
Desember 2015, dan kenaikan Saldo Laba Belum
Ditentukan Penggunaannya sebesar Rp 27,26 Milyar
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Total equity in 2015 was Rp 375.74 billion rose 28.66%
or Rp 83.70 billion from Rp 292.04 billion in 2014. The
increase was mainly occurred in Other Comprehensive
Income amounted to Rp 55.11 billion, a fair value
adjustment of Investment in Available for Sale Securities
- Related Parties to the prevailing market price on
December 31, 2015, and the increase in Unappropriated
Retained Earnings of Rp 27.26 billion, attributable to
owners of the parent.
D. KEBIJAKAN DIVIDEN
D. DIVIDEND POLICY
Sebagai Perusahaan publik, Pereroan telah memiliki
garis kebijakan dividen berupa pembagian dividen
minimal satu kali dalam setahun. Adapun jumlah
nominal pembayaran dividen sesuai dengan jumlah
keuntungan yang berhasil diraih Perusahaan dan Entitas
Anak di tahun buku yang bersangkutan. Hal tersebut
tidak mengurangi hak para pemegang saham untuk
mengajukan ketentuan-ketentuan lain sesuai Anggaran
Dasar Perusahaan dan disampaikan pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Sesuai dengan keputusan
RUPS Perusahaan pada tangga 8 Mei 2015, Perseroan
tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2014.
As a public company, the Company has a policy of
distributing dividend at least once a year. the nominal
amount of the dividend payment is adjusted in
accordance with the profit made by the Company and
its Subsidiaries during the fiscal year concerned, without
prejudice to the rights of shareholders to propose other
provisions, in comply with the Articles of Association
and shall be presented at the General Meeting of
Shareholders (AGM). In accordance with the resolution
from the AGM on May 8, 2015, the Company did not
distribute dividends for the financial year 2014.
E. PROSPEK USAHA
E. BUSINESS PROSPECTS
Sebagai sebuah negara yang mempunyai keindahan
alam dan keragaman budaya yang luar biasa, tentunya
Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan
bagi industri pariwisata. Terlebih, Pemerintah Indonesia
menyadari besarnya potensi industri pariwisata bagi
pemasukan devisa negara.
As a country blessed with abundant natural beauty
and mesmerizing cultural diversity, Indonesia certainly
is a very promising market for the tourism industry.
Moreover, the Government of Indonesia recognizes
the magnitude of the potential of tourism industry in
generating foreign exchange for the country.
Looking Ahead With Confidence
Di sisi lain, adanya rencana Pemerintah untuk lebih
mengembangkan wilayah Indonesia Timur akan
mendorong tumbuhnya pasar perjalanan dan wisata.
Potensi wisata di Indonesia Timur yang belum digarap
masih begitu besar sehingga hal ini menjanjikan prospek
yang lebih cerah bagi industri wisata dan bagi Perseroan
tentunya.
On the other hand, the Government’s plan to further
develop eastern part of Indonesia surely will encourage
the growth of travel and tourism market. A huge tourism
potential in Eastern Indonesia promises a brighter
prospects for the tourism industry and certainly for the
Company.
Hal-hal tersebut di atas menjadi alasan bagi Perseroan
untuk menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Dengan perangkat kerja yang lengkap yang dimiliki
oleh Perseroan, jejaring kemitraan baik lokal maupun
internasional, serta strategi pemasaran yang tepat,
maka Perseroan akan mampu memanfaatkan peluang
masa depan dengan optimal.
All the things mentioned above gives reason for
the Company to look at the future with confidence.
With such a complete working device, a network of
partnerships both locally and internationally, as well as
the right marketing strategy, the Company will be able
to optimaly take advantage of future opportunities.
IT LEAVES YOU
SPEECHLESS,THEN TURNS
YOU INTO A
STORYTELLER.
IBN BATTUTA
“
“ TRAVELING-
* Tian Tan Buddha on Lantau Island - HongKong
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
39
40
Looking Ahead With Confidence
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
“Sebagai acuan pengelolaan,
Perusahaan berbasiskan modal
dasar yang meliputi tanggung
jawab
menjaga
stabilitas
pertumbuhan usaha,”
“ The running of the Company observes
its key strength covering responsibility to
maintain stability of business growth“
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
41
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
42
Dalam mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang sehat
(Good Corporate Governance) Perusahaan senantiasa
berupaya berada dalam koridor etika bisnis dan mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai acuan
pengelolaan, Perusahaan berbasiskan modal dasar yang
meliputi, tanggung jawab menjaga stabilitas pertumbuhan
usaha, menjalankan kegiatan usaha dengan transparan, serta
melakukan kontrol pengawasan ketat di setiap lini organisasi
Perusahaan.
Seeking to always honor the business ethics and obeying
effective laws is essential for the Company to manifest
Good Corporate Governance. The running of the Company
observes its key strength covering responsibility to
maintain stability of business growth, transparency in
performing business activities, as well as tight control of
supervision of each line of business of the Company.
Menjaga stabilitas pertumbuhan usaha akan dicapai dengan
mendorong pelaksanaan kegiatan usaha yang memiliki daya
saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar.
Sementara transparansi kegiatan usaha akan memungkinkan
setiap elemen Perusahaan membina kepercayaan dan
keterbukaan dan publik pemilik saham dapat mengikuti
gerak tumbuh badan usaha. Sementara kontrol pengawasan
akan memastikan jalannya Perusahaan berada dalam koridor
yang benar. Pelaksana tata kelola yaitu Dewan Komisaris,
Direksi, Komite Audit, serta Internal Audit, merupakan jajaran
manajerial yang berjuang sekuat tenaga demi berlangsungnya
daya tumbuh perusahaan.
By driving the execution of competitive business activities
that have growing capacity amid the intense market
competition, stable business growth was maintained.
Transparency of business activities enables every element
of the Company to promote trust and openness, and public
shareholders will be able to follow the Company’s growth
while supervisory control will ensure the operation of
the Company stays on the right course. The Board of
Commissioners, Directors, Audit Committee and Internal
Audit, as implementers of corporate governance, form the
management corps that strive hard for the ongoing growth
potency of the Company.
Looking Ahead With Confidence
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris beranggotakan 3 personil yang dipilih,
diangkat, dan diberhentikan sesuai Anggaran Dasar
Perusahaan dalam sebuah proses Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Masa kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Susunan Dewan Komisaris saat ini meliputi 1 (satu) Komisaris
Utama, 1 (satu) Komisaris Independen dan 1 (satu) Komisaris.
Secara garis besar tugas utama Dewan Komisaris sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan adalah untuk
mengawasi pengurusan Perusahaan oleh Direksi dan memberi
nasehat, menghadiri rapat Direksi dan menerima laporanlaporan Direksi atas semua peristiwa penting yang terjadi
dalam proses jalannya usaha serta melakukan pengawasan
sebagaimana ditugaskan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Board of Commissioners
The Board of Commissioners contains 3 members,
selected, appointed and dismissed in accordance to the
Articles of Association of the Company, in a General
Meeting of Shareholders, for a 3 (three) year term.
Currently the Board of Commissioners is composed of
1 (one) President Commissioner, 1 (one) Independent
Commissioner and 1 (one) Commissioner members. The
main task of the Board of Commissioners as regulated
in the Articles of Association of the Company in broad
outline is to oversee the management of the Company
by the Board of Directors, to give advice, attend Board of
Directors’ meetings and receiving Directors’ reports on all
important events occurring in the process of the business
operation as well as conducting supervision as assigned in
the Articles of Association of the Company.
Direksi
Direksi terdiri dari 3 personil yang dipilih, diangkat, dan
diberhentikan sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dalam
sebuah proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Masa
kerja untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Susunan Direksi
saat ini meliputi 1 (satu) Direktur Utama, 1 (satu) Direktur
Independen dan 1 (satu) Direktur. Direksi bertanggung
jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai
maksud dan tujuan visi dan misi, dengan persetujuan Dewan
Komisaris. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota
Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) atau dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Board of Directors
The Board of Directors consists of 3 members selected,
appointed and dismissed according to the Articles of
Association of the Company, in a General Meeting of
Shareholders process, and is appointed for a 3 (three) year
term. The composition of the Board of Directors at this
time covers 1 (one) President Director, 1 (one) Independent
Director and 1 (one) Director Members. The Board of
Directors is fully responsible for implementing its tasks to
achieve the purpose and aims of the vision and mission, by
approval of the Board of Commissioners. The assignment of
duty and authority of each member of the Board of Directors
is decided by the General Meeting of Shareholders (RUPS)
or can be delegated to the Board of Commissioners.
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris 2015
Board of Commissioners Meeting attendance in 2015
Nama
Name
Jumlah Rapat
Number of Meetings
%
Jumlah Kehadiran
Number of Presence
Thio Gwan Po Micky
12
100
12
Suhanda Wiraatmadja
12
100
12
Susanna Kusnowo
12
100
12
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Komisaris | Commissioner
Daftar Kehadiran Rapat Direksi 2015
Nama
Name
Director Meeting attendance in 2015
Jumlah Rapat
Number of Meetings
%
Jumlah Kehadiran
Number of Presence
Pranowo Gumulia
12
100
12
Hardy Karuniawan
12
100
12
Agustinus Kasjaya Pake Seko
12
100
12
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director
Direktur Independen | Independent Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
43
44
Komite Audit
Perusahaan membentuk Komite Audit dimana tugas dan
fungsinya telah dijabarkan dalam keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/01-2001 tanggal 20 Juli 2001
yang telah dirubah dengan KEP-305/BEJ/07/2004 tanggal
19 Juli 2004 dan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-29/PM/2004 tanggal
24 September 2004 yang telah dirubah dengan KEP-643/
BL/2012 tangal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Audit Committee
The Company established the Audit Committee of which
the task and function is defined in the decision of the
Board of Directors of the Jakarta Stock Exchange number
Kep-339/BEJ/01-2001 dated July 20, 2001 that has been
amended by KEP-305/BEJ/07/2004 dated July 19, 2004
and the Regulation of Bapepam Number IX.I.5 Attachment
to the Decision of the Chairman of Bapepam Number Kep29/PM/2004 dated September 24, 2004 that has been
amended by KEP-643/ BL/2012 dated December 7, 2012
regarding Formation and Work Implementation Guidelines
of Audit Committee.
Adapun maksud dan tujuan pembentukan Komite Audit
adalah untuk membantu dan memberikan masukan kepada
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tangggung
jawab pengawasannya terhadap sistem pengendalian intern
Perusahaan dan pertanggungjawaban atas laporan keuangan
Perusahaan. Dalam hal ini apakah telah memenuhi ketentuan
dan peraturan perundangan yang berlaku guna melindungi
kepentingan pemegang saham dan para pihak pemegang
kepentingan lainnya.
The purpose and aim of the formation of the Audit
Committee is to assist and provide input to the Board
of Commissioners in implementing its function and
responsibility of supervising the internal control system
of the Company and accountability of the financial report
of the Company. In this respects it is mainly to assert
that the Company has fulfilled the rules and regulations
of the effective laws in order to protect the interests of
shareholders and other stakeholders.
Komite Audit diketuai oleh Drs. Suhanda Wiraatmadja dengan
anggota Daniel Dwi Surya dan Yoga Suryo Prabowo.
The Audit Committee is chaired by Drs. Suhanda
Wiraatmadja, with Daniel Dwi Surya and Yoga Suryo
Prabowo as members.
Pada tahun buku 2015 tercatat kegiatan Komite Audit adalah
melakukan evaluasi kegiatan internal meliputi antara lain;
menelaah laporan keuangan yang dikeluarkan Perusahaan
secara periodik, menilai sistem akuntansi serta pengendalian
intern, menelaah kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan di Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan usaha Perusahaan, serta melakukan penelaahan atas
kegiatan auditor eksternal meliputi antara lain melakukan
diskusi untuk membahas rencana audit, koreksi-koreksi dan
penemuan hasil audit serta komentar dan saran auditor
eksternal.
The activities of the Audit Committee in the 2015 fiscal
year consisted of internal activities evaluation among
others covering: analyzing financial report periodically
issued by the Company, evaluating accountancy system
and internal control, reviewing the Company’s obedience
to rules and regulations of laws in the Capital Market sector
and other laws in relation to the business operations of the
Company, as well as reviewing external auditor activities
that among others cover discussions about audit plans,
corrections and audit.
Internal Audit
Departemen ini dibentuk dengan tujuan sebagai sentral
pengawasan untuk mencegah terjadinya penyimpangan
dan penyalahgunaan wewenang dan kekayaan Perusahaan
serta meningkatkan produktivitas kerja dan kinerja keuangan
Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Departemen Internal
Audit antara lain; melakukan audit atas catatan dan laporan
keuangan yang dibuat dan dihasilkan kantor pusat dan
cabang-cabang, meyakinkan bahwa sistem dan prosedur
yang telah digariskan telah dilaksanakan, memberikan saransaran dan rekomendasi kepada Manajemen berdasarkan hasil
audit yang dilakukan. Pada tahun buku 2015 Departemen
Internal Audit telah melakukan pemeriksaan terhadap kantor
pusat dan cabang-cabang Perusahaan dan telah memberikan
laporan hasil pemeriksaan, saran-saran serta rekomendasinya
kepada Manajemen.
Internal Audit
This department was formed to function as control center
to prevent deviation and abuse of authority and assets of
the Company and to increase the work productivity and
financial performance of the Company. The Internal Audit
Department has among others the task and responsibility
to perform audit on financial notes and reports made and
produced by the head office and branch offices, ensure
that the specified system and procedures have been
implemented, to give advice and recommendations to the
Management based on the audit results. In the 2015 book
year the Internal Audit Department has audited the head
office and all branches and has submitted the audit result
report, advice and recommendations to the Management.
Sekretaris Perusahaan
Perusahaan membentuk dan menunjuk Sekretaris Perusahaan
dimana tugas dan fungsinya mengacu pada Peraturan nomor
IX.1.4 Lampiran Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal
Company Secretary
The Company formed and appointed a Company Secretary
tasked and functioning according to Regulation Number
IX.1.4 Attachment to the Decision of Capital Market
Looking Ahead With Confidence
(Bapepam) nomor Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996,
tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan Keputusan
Direksi PT Bursa Efek Jakarta nomor Kep-339/BEJ/07-2001
tanggal 20 Juli 2001 yang telah dirubah dengan KEP-035/
BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat. Perusahaan membentuk dan
menunjuk Sekretaris Perusahaan sesuai dengan tujuan untuk
melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik.
Supervisory Board (Bapepam) Number Kep-63/PM/1996
dated January 17, 1996, regarding Formation of Company
Secretary and Decision of the Board of Directors of the
Jakarta Stock Exchange number Kep-339/BEJ/07-2001
dated July 20, 2001 amended by KEP-035/BEJ/07/2004
dated July 19, 2004 regarding listing of Shares and Equity
Securities Other Than Shares Issued by Listed Company.
The appointment of a Company Secretary conforms to the
purpose of conducting good governance principles.
Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan dalam
Perusahaan, adalah sebagai berikut;
The task and function of the Company Secretary in the
Company is as follows:
1.Mengikuti perkembangan di Pasar Modal khususnya untuk
peraturan-peraturan yang berlaku.
2.Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi
yang dibutuhkan tentang Perusahaan.
3.Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk
mematuhi ketentuan serta peraturan yang berlaku di Pasar
Modal.
4.Sebagai penghubung / contact person antara Perusahaan
dengan Otoritas Jasa Keuangan (ex. Bapepam-LK), Bursa
Efek dan masyarakat.
1. Keeping updated on the development in Capital Market
in particular the effective regulations.
2. Serving the community by providing information
about the Company.
3. Provide input to the Board of Directors in order to
comply with the provisions and regulations effective in
the Capital Market.
4. As contact person between the Company and
Authority (ex. Bapepam-LK), Stock Exchange and the
community.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
45
Tur Bayu Buana ke Manca Negara
Over the World Tour of Bayu Buana
Asia
China
Osaka Castle, Bangkok,Pattaya Phuket, Singapore, Hongkong, Vietnam, Disneyland, Disney Hollywood Hotel, The Venetian Macau, Taipei, Hualien, Kaohsiung, Taichung, Sun Moon Lake, Tamshui, Yehliu,
Chiufen, Tokyo, Disneysea, Kawaguchi, Mt. Fuji, Hamamatsu, Toyohashi, Kyoto, Osaka, Universal Studio, Kansai, Seoul, Nami Island,
Mt. Sorak, Danyang Uiseong, .
Osaka Castle, Japan
Tian Tan Buddha, Hongkong
The Great Wall, Beijing
Longhua Temple, Shanghai
Venetian Resort, Macau
Nami Island, Korea
West Lake, Hangzhou
Sun Yat Sen, Nanjing
Europe
Venice, Rovaniemi, Amsterdam, Cologne, Frankfurt, Lucerne, Mt.
Titlis, Titisee, Dijon, Paris, London, Rome, Coloseum, Pisa, Florence, Prato, Venice, Euro Disneyland, Brussel, Dusseldorf, Athens, Saronic Cruise, Istanbul, Bosphorus Cruise, Berlin, Moscow,
Dubai.
46
Beijing, Shanghai, Shenzhen, Nanjing, Wuxi, Suzhou, Hangzhou,
Zhouzhuang, Huangshan, Guilin, Yangshuo.
America, Africa
& Australia
Rushmore Mountain, San Fransisco,Monterey Bay, Fresno,
Las Vegas, Anaheim, Disneyland, Universal Studios,
Los Angeles, Johanesburg, Pretoria, Mabula, Sun City, Cape
Town, Knysna, Oudtshoorn, Melbourne, Brisbane, Goldcoast,
Tangalooma, Dreamworld, Movie World, Sydney, Canberra, Cairo, South Africa, New Zealand.
Venice, Italia
Jokulsarlon Lagoon, Islandia
Rushmore Mountain, America
Vancouver City, Canada
Cappadocia, Turkey
Big Ben, London
North Island, New Zealand
Golden Gate, San Fransisco
Looking Ahead With Confidence
Daftar Kantor Bayu Buana & Anak Perusahaan
List of Bayu Buana’s Offices & Subsidiaries
PT BAYU BUANA Tbk
Head Office
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120 - INDONESIA
Telp : 021-2350 9999
Fax : 021-351 7432
Email : [email protected]
Website : www.bayubuanatravel.com
Kantor di Jakarta | Offices in Jakarta
TOUR CENTRE
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2
Jakarta 10120
P : 021-2350 9999 | F : 021-351 7432
E : [email protected]
EQUITY TOWER
Ground Floor Unit B1 (Lobby)
Sudirman Central Business District
(SCBD) Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
P : 021-2903 5010 | F : 021-2903 5040
E : [email protected]
KELAPA GADING PERMAI
Jl. Kelapa Gading Boulevard
Blok QA III No. 16, Jakarta 14240
P : 021-452 8720 | F : 021-452 2843
E : [email protected]
KEMANG
Jl. Kemang Raya No. 6B
Jakarta 12730
P : 021-7179 0662 | F : 021-7179 1586
E : [email protected]
MAL ALAM SUTERA
Lower Ground Floor - 07A
Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 16
Serpong - Tangerang 15325
P : 021-3044 9166 | F : 021-3044 9165
E : [email protected]
MENARA THAMRIN
24 th Floor Suite 2402
Jl. M. H. Thamrin Kav. 3
Jakarta 10250
P : 021-315 7927 | F : 021-230 0907
E : [email protected]
MAL EMPORIUM PLUIT
2 nd Floor Unit 2-32
Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara 14440
P : 021-6667 6266 | F : 021-6667 6276
E : [email protected]
PERKANTORAN HIJAU ARKADIA
Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 88
Jakarta 12520
•
Menara C
Ground Floor Suite 104
P : 021-782 7682 | F : 021-782 7681
E : [email protected]
•
Menara F
Ground Floor Suite 102
P : 021-781 6612 | F : 021-781 6362
E : [email protected]
MAL PONDOK INDAH
Ground Floor #31 (Bank Mall)
Jl. Metro Duta Niaga - Pd. Indah
Jakarta 12310
P : 021-750 6837 | F : 021-750 7041
E : [email protected]
MAL TAMAN ANGGREK
Basement Level P2/ 20
Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 21
Jakarta 11470
P : 021-563 9171 | F : 021-563 9252
E : [email protected]
NATIONAL CORPORATE DIVISION
Jl. Ir. H. Juanda III No. 10A
Jakarta 10120
P : 021-2350 9911 | F : 021-380 8287
E : [email protected]
Kantor di Luar Jakarta | Offices Outside Jakarta
BOGOR
Gedung Puri Begawan
Jl. Pajajaran No. 5-7 Bogor 16142
P : 0251-838 3377 | F : 0251-838 3379
E : [email protected]
BANDUNG
Jl. Pasir Kaliki No. 150 D
Bandung 40171
P : 022-421 1711 | F : 022-421 4455
E : [email protected]
BALI
Ruko Sunset Indah II No. 5
819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361
P : 0361-755 788 | F : 0361-754 311
E : [email protected]
CILEGON
Jl. S. A. Tirtayasa No. 17 B, Cilegon 42414
P : 0254-398 663 | F : 0254-392 948
E : [email protected]
SURABAYA
Jl. R. A. Kartini No. 121 B
Surabaya 60264
P : 031-561 5678 | F : 031-563 4949
E : [email protected]
BALIKPAPAN
Bandar Balikpapan
Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda RT 19 No. 9D
Balikpapan 76114
P : 0542-721 4466 | F : 0542-721 4470
E : [email protected]
Kantor Anak Perusahaan | Subsidiary Offices
JAKARTA
PT BUANA GELAR PARIWICARA
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2
Jakarta 10120
P : 021-2350 9999
F : 021-3517 432
JAKARTA
PT KHARISMA ADIWIBAWA TOUR & TRAVEL
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120
P : 021-2350 9999
F : 021-351 7432
JAKARTA
PT ALFAZ TOUR
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2
Jakarta 10120
P : 021 2350 9999
F : 021 351 7432
JAKARTA
PT DHARMA BUANA EXPERINDO
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2, Jakarta 10120
P : 021-3483 1550
F : 021-3483 1661
E : [email protected]
[email protected]
BALI
PT BAYU BUANA TRANSPORT
Ruko Sunset Indah II No. 5
819 Sunset Road, Kuta - Bali 80361
P : 0361- 755 788
F : 0361- 754 311
E : [email protected]
JAKARTA
PT DUTA BUANA EXPRESS
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2
Jakarta 10120
P : 021-3483 1525, 3483 1707
F : 021-3483 1661
E : [email protected]
[email protected]
JAKARTA
PT HULAA TRAVEL INDONESIA
Jl. Ir. H. Juanda III No. 2
Jakarta 10120
P : 021 2350 9999
F : 021 351 7432
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
47
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions & Professionals
Akuntan Publik
Public Accountant
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Plaza Abda Lt. 10 & 11
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Notaris
Notary
Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH
Jl. Tanjung Duren Timur VI No. 207
Jakarta 11470
Biro Administrasi Efek
Share Registrar
PT Electronic Data Interchange Indonesia
Wisma SMR, Lt. 10
Jl. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
48
Looking Ahead With Confidence
Tanggungjawab Laporan Tahunan 2015
Statement of Annual Report’s Responsibility 2015
SURAT PERNYATAAN
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG
TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015
PT BAYU BUANA Tbk.
STATEMENT LETTER
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
ABOUT
RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2015
PERIOD JANUARY-DECEMBER 2015
PT BAYU BUANA Tbk.
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan tahunan
PT Bayu Buana Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap
dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan perusahaan.
We the undersigned hereby declare that all
information in the annual report of PT Bayu Buana Tbk.
in 2015 has been fully and solely responsible for the
accuracy of the content of the company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter is made truthfully.
Jakarta, 01 April / April 01st , 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Thio Gwan Po Micky
Komisaris Utama
President Commissioner
Suhanda Wiraatmadja
Susanna Kusnowo
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris
Commissioner
Direksi
Board of Directors
Pranowo Gumulia
Direktur Utama
President Director
Hardy Karuniawan
Direktur
Director
Agustinus Kasjaya Pake Seko
Direktur Independen
Independent Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
49
LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bayu Buana Tbk dan Entitas Anak.
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Consolidated Financial Statements of PT Bayu Buana Tbk and Subsidiaries.
For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013
50
Looking Ahead With Confidence
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
serta 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
Consolidated Financial Statements
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
and January 1, 2014/ December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial
Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
2
Consolidated Statements of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Changes in
Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
Konsolidasian
5
Notes to the Consolidated Financial
Statements
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
51
PT. BAYU BUANA Tbk.
Head Office : Jl. Ir. H. Juanda III No. 2 Jakarta 10120, INDONESIA, Telp. : (021) 2350 9999 Fax. : (021) 351 7432, 386 1955
Website
: www.bayubuanatravel.com, E-mail : [email protected]
Looking Ahead With
Confidence
52
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
53
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/
Notes
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2015 and 2014, and
January 1, 2014/ December 31, 2013
(In Full Rupiah)
2015
2014 *)
Rp
Rp
1 Januari 2014/
31 Desember 2013 *)/
January 1, 2014/
December 31, 2013 *)
Rp
ASSETS
ASET
CURRENT ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
4, 27, 28
267,257,654,749
228,239,911,594
205,843,369,383
Piutang Usaha
5, 27, 28
96,485,793,230
109,241,041,395
89,752,080,379
Trade Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya
6, 27, 28
15,458,076,222
13,818,012,892
7,459,088,670
Other Current Financial Assets
Pajak Dibayar di Muka
15.a
Biaya Dibayar di Muka
7
8
Uang Muka
Total Aset Lancar
505,019,090
35,139,514
7,014,489
Prepaid Taxes
3,863,092,309
5,699,624,821
Prepaid Expenses
22,603,555,277
18,809,711,390
6,822,697,738
19,279,814,645
406,173,190,877
375,843,441,606
329,164,065,304
Total Current Assets
Assets
167,297,000,000
112,187,400,000
81,728,000,000
Other Non Current Financial Assets
ASET TIDAK LANCAR
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Piutang Pihak Berelasi
Cash and Cash Equivalents
Advances
NON CURRENT ASSETS
9, 25, 27
25,000,000
200,000,000
639,789,000
Due
Duefrom
fromRelated
RelatedParties
Parties
Properti Investasi
10
13,396,201,959
13,789,931,776
19,547,793,072
Investment Property
Aset Tetap
11
51,669,575,722
46,782,177,774
12
3, 15.c
1,163,584,765
4,800,198,281
238,351,560,727
1,100,767,471
3,301,788,274
177,362,065,295
20,548,433,354
1,100,245,398
2,770,243,198
126,334,504,022
Other Non Current Assets
Deferred Tax Assets
Total Non Current Assets
644,524,751,604
553,205,506,901
455,498,569,326
Aset Tidak Lancar Lainnya
Aset Pajak Tangguhan
Total Aset Tidak Lancar
25, 27
TOTAL ASET
Fixed Assets
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Utang Pajak
Bagian Lancar atas Pendapatan Diterima di Muka
Beban Akrual
Utang Lain-Lain dan Uang Muka Diterima
Total Liabilitas Jangka Pendek
13, 27, 28
15.d
16, 27
14, 27, 28
184,194,733,033
4,924,684,630
589,542,188
1,303,950,954
62,644,284,703
253,657,195,508
177,164,053,290
6,168,587,345
1,069,396,070
915,044,790
58,075,983,964
243,393,065,459
166,659,320,454
4,852,825,252
745,485,213
712,732,399
54,977,733,806
227,948,097,124
3,600,000,000
6,600,000,000
--
Due to Third Party
479,116,677
188,959,884
596,723,260
Long Term Deferred Income
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Pihak Ketiga
NON CURRENT LIABILITIES
27
Pendapatan Diterima di Muka Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
3, 17
Total Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
10,770,749,551
Long Term Employees Benefit Liabilities
15,118,844,428
17,772,832,812
11,367,472,811
Total Non Current Liabilities
268,776,039,936
11,039,727,751
261,165,898,271
10,983,872,928
239,315,569,935
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal Dasar - 960.000.000 Saham
Authorized Capital - 960,000,000 Shares
18
176,610,390,000
3
Saldo Laba (Defisit)
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
176,610,390,000
176,610,390,000
51,583,000
51,583,000
51,583,000
31,661,633,068
4,402,278,806
(33,578,028,415)
159,424,200,000
104,314,600,000
70,855,200,000
367,747,806,068
285,378,851,806
213,939,144,585
Entitas
Induk
Parent
8,000,905,600
6,660,756,824
Non - Controlling Interest
375,748,711,668
292,039,608,630
2,243,854,806
216,182,999,391
Issued and Fully Paid Capital - 353,220,780 Shares
Retained Earnings (Deficits)
Penghasilan Komprehensif Lainnya
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Ekuitas
Total Liabilities
EQUITY
Equity Attributable to Owners of
the Parent
Capital Stock - Par Value of Rp 500 per Share
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500 per Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor - 353.220.780 Saham
Trade Payables
Taxes Payable
Current Portion of Long Term Deferred Income
Accrued Expenses
Others Payable and Advance Receipts
Total Current Liabilities
3, 29
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
644,524,751,604
553,205,506,901
Appropriated
Unappropriated
Other Comprehensive Income
Total Equity Attributable to the Owners of the
Total Equity
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
455,498,569,326
*) Disajikan Kembali, Catatan 3
*) As restated, Note 3
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 29, 2016
consolidated financial statements
1
Paraf/Approved:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Catatan/
2015
2014 *)
Notes
Rp
Rp
PENDAPATAN
19
1,572,653,456,481
1,640,106,711,327
REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
20
1,462,697,546,190
1,537,030,367,336
COST OF REVENUES
109,955,910,291
103,076,343,991
GROSS PROFIT
Operating Expenses
LABA KOTOR
Beban Usaha
3, 21
(87,647,139,683)
(78,945,645,666)
Pendapatan Lainnya
22.a
14,636,801,513
25,734,000,811
Others Income
Beban Lainnya
22.b
(4,076,507,164)
(2,297,169,040)
Others Expense
(63,111,168)
(11,304,168)
Final Tax Expenses
32,805,953,789
47,556,225,928
OPERATING INCOME
(160,503,775)
(128,105,359)
Finance Costs
32,645,450,014
47,428,120,569
INCOME BEFORE INCOME TAX
(6,507,823,083)
(7,714,944,080)
INCOME TAX EXPENSES
26,137,626,931
39,713,176,489
PROFIT FOR THE YEAR
Beban Pajak Final
LABA USAHA
Beban Keuangan
23
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
3, 15.b
LABA TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke
Item that Will Not be Reclassified to
Laba Rugi
Profit or Loss
Pengukuran Kembali atas Program
Remeasurement on Defined Benefit
Imbalan Pasti
(1,024,708,983)
(1,145,102,657)
Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali
Liabilitas Imbalan Kerja
236,585,090
379,135,407
(788,123,893)
(765,967,250)
Pos yang akan Direklasifikasi ke
Employee Benefit Liabilities
Item that May be Reclassified
Laba Rugi
Subsequently to Profit or Loss
Keuntungan dari Pengukuran Kembali Aset Keuangan
yang Dikategorikan sebagai Tersedia untuk Dijual
Plan
Income Tax of Remeasurement of
Gain on Changes in Fair Value of
9
55,109,600,000
33,459,400,000
Penghasilan Komprehensif Lain Tahun
Available for Sale Securities
Other Comprehensive Income Current
Berjalan Setelah Pajak
54,321,476,107
32,693,432,750
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
Year After Tax
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN
80,459,103,038
72,406,609,239
Pemilik Entitas Induk
28,106,892,523
38,799,589,917
Owners of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali
(1,969,265,592)
913,586,572
Non - Controlling Interest
26,137,626,931
39,713,176,489
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:
FOR THE YEAR
Profit for The Year Attributable to:
Total Laba Komprehensif yang Dapat
Total Comprehensive Income
diatribusikan kepada:
Attributable to:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
82,368,954,262
29
24
71,439,707,221
Owners of the Parent Entity
(1,909,851,224)
966,902,018
Non - Controlling Interest
80,459,103,038
72,406,609,239
79.57
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 29, 2016
109.85
consolidated financial statements
2
Paraf/Approved:
29
29
D1/March 29, 2016
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
--
--
--
176,610,390,000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
program imbalan kerja
*) Saldo laba termasuk pengukuran kembali atas
Saldo per 31 Desember 2015
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
Penambahan Modal atas Entitas Anak
Entitas Anak Baru
Kepentingan Non Pengendali dari Pendirian
176,610,390,000
--
Saldo per 31 Desember 2014
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
---
29
176,610,390,000
--
176,610,390,000
Fully Paid of
Capital
Rp
Issued and
Penuh/
dan Disetor
Modal
Ditempatkan
51,583,000
--
--
--
51,583,000
--
--
--
51,583,000
--
51,583,000
Rp
Penggunaannya/
Appropriated
31,661,633,068
27,259,354,262
--
--
4,402,278,806
37,980,307,221
--
--
(33,578,028,415)
(5,565,219,579)
(28,012,808,836)
Rp
Penggunaanya/
Unappropriated
Ditentukan
3
159,424,200,000
55,109,600,000
--
--
104,314,600,000
33,459,400,000
--
--
70,855,200,000
--
70,855,200,000
Rp
Income
Other
Comprehensive
Lainnya/
367,747,806,068
82,368,954,262
--
--
285,378,851,806
71,439,707,221
--
--
213,939,144,585
(5,565,219,579)
219,504,364,164
Rp
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/
Equity Attributable to Owner of the Parent
Saldo Laba *)/ Retained Earnings*)
Penghasilan
Total Ekuitas/
Total Equity
Ditentukan
Belum
Komprehensif
Penambahan Modal atas Entitas Anak
Entitas Anak Baru
Kepentingan Non Pengendali dari Pendirian
Setelah Penyajian Kembali
Saldo per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
PSAK 24 (Revisi 2013)
Penyesuaian Sehubungan dengan Penerapan
Sebelum Penyajian Kembali
Saldo per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
Catatan/
Notes
Notes
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
8,000,905,600
(1,909,851,224)
3,000,000,000
250,000,000
6,660,756,824
966,902,018
2,450,000,000
1,000,000,000
2,243,854,806
(38,884,284)
2,282,739,090
Rp
Interests
Controlling
defined benefit plan
*) Retained earnings include remeasurement on
Balance as of December 31, 2015
Comprehensive Income For the Year
Capital Addition on Subsidiary
Established Subsidiary
Non-Controlling Interest from New
Balance as of December 31, 2014
Comprehensive Income For the Year
Capital Addition on Subsidiary
Established Subsidiary
Non-Controlling Interest from New
After Restatement
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013
Adjustment in Connection with the Adoption of
PSAK 24 (Revised 2013)
Before Restatement
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013
Paraf/Approved:
consolidated financial statements
The accompanying notes form an integral part of these
375,748,711,668
80,459,103,038
3,000,000,000
250,000,000
292,039,608,630
72,406,609,239
2,450,000,000
1,000,000,000
216,182,999,391
(5,604,103,863)
221,787,103,254
Rp
Total Equity
Non
Pengendali/
Non-
Total Ekuitas/
Kepentingan
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
CHANGES IN EQUITY
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/
Notes
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Rp
2014
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran Pajak
1,762,128,211,645
(8,368,682,458)
(9,938,718,755)
Payment for Income Tax
--
3,234,869
Cash Received from Tax Restitution
(1,518,078,852,013)
(1,743,901,051,983)
Cash Paid to Employees and Suppliers
37,299,853,975
8,291,675,776
5,000,000,000
971,211,000
Penerimaan Restitusi Pajak
Pembayaran kepada Karyawan dan Pemasok
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan Investasi Jangka Pendek
Penerimaan Bunga
Hasil Penjualan Properti Investasi
Hasil Penjualan Aset Tetap
Pencairan Obligasi
Penerimaan Uang Muka
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Pembelian Aset Tetap
Penempatan Investasi Jangka Pendek
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Cash Received from Customers
1,563,747,388,446
10
11
11
Aktivitas Investasi
Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Withdrawal of Short Term Investment
8,020,931,098
7,237,438,234
Interest Received
-819,729,135
---
18,896,000,000
1,093,001,907
3,000,000,000
5,657,886,643
Proceeds from Sale of Investment Property
Proceeds from Sale of Fixed Assets
Bond Redemption
Advance Receipts
(3,793,843,886)
(4,990,606,104)
(5,599,040,000)
(5,329,421,187)
(27,599,480,785)
(960,000,000)
Advance Payment for Purchase of Fixed Assets
Acquisition Fixed Assets
Placement in Short Term Investment
Net Cash Flows Provided by (Used in)
(542,829,757)
2,966,635,812
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pihak Berelasi
566,032,185
1,299,311,053
Cash Received from Related Parties
Penerimaan dari Pihak Non Pengendali
250,000,000
10,050,000,000
Cash Received from Non - Controlling Parties
(1,675,913,825)
(1,584,153,290)
Cash Paid to Related Parties
(859,881,640)
9,765,157,763
Net Cash Flows Provided by (Used in)
Financing Activities
35,897,142,578
21,023,469,351
3,120,600,577
1,373,072,860
228,239,911,594
205,843,369,383
267,257,654,749
228,239,911,594
10,124,262,719
73,443,108,315
8,774,589,619
77,986,631,975
183,690,283,715
267,257,654,749
141,478,690,000
228,239,911,594
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP
KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA
AKHIR TAHUN
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:
Kas
Bank
4
Deposito Berjangka
Total
Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi
arus kas disajikan pada Catatan 31.
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF:
Cash on Hand
Cash in Banks
Time Deposits
Total
Additional information of non cash activities is
presented in Note 31.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
March 29, 2016
NET INCREASE IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE
RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE BEGINNING OF THE YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE END OF THE YEAR
consolidated financial statements
4
Paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
1.
Umum
1.a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Bayu Buana Tbk (Perusahaan) berkedudukan
di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta Notaris Didi
Sudjadi, SH, No. 22 tanggal 17 Oktober 1972. Akta
tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 29 tanggal 12 April 1977,
tambahan No. 225 Tahun 1977. Berdasarkan Akta
Notaris Adam Kasdarmadji, SH No. 311 tanggal 30
April 1996, notaris di Jakarta, nama Perusahaan
telah diubah dari PT Bayu Buana menjadi
PT Bayu Buana Tbk sehubungan dengan
penawaran umum saham Perusahaan kepada
publik.
1.a. Establishment and General Information
PT Bayu Buana Tbk (the Company), is domiciled
in Jakarta, was established under Notarial Deed
No. 22 of Didi Sudjadi, SH, dated October 17,
1972. The deed was published in the State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 29
dated April 12, 1977 supplement No. 225 Year
1977. Based on the Notarial Deed No. 311 of
Adam Kasdarmadji, SH dated April 30, 1996, a
notary in Jakarta, the Company’s name has
been changed from PT Bayu Buana into
PT Bayu Buana Tbk in relation to the initial
public offering of the Company’s shares.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH,
No. 10 tanggal 5 Juni 2015 mengenai perubahan
Pasal 10, Pasal 11 ayat 3, Pasal 12, Pasal 13,
Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 18 anggaran dasar
Perusahaan. Perubahan anggaran dasar
Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHUAH.01.03-0948225 tanggal 3 Juli 2015, dan telah
dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan
Hukum.
The Company's article of association has been
amended for several times, most recently by
Notarial Deed No. 10 of Paulus Widodo Sugeng
Haryono, SH, dated June 5, 2015 concerning
amendment of Article 10, Article 11 verse 3,
Article 12, Article 13, Article 15, Article 16 and
Article 18 of the Company’s article of
association. This amendment was accepted by
Minister of Law and Human Rights of Republic of
Indonesia in his decree No. AHU-AH.01.030948225 dated July 3, 2015 and has been
recorded in Legal Administration System.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, Perusahaan bergerak dalam bidang
pelayanan jasa perjalanan wisata antara lain:
menyusun dan menjual paket wisata luar negeri;
menyelenggarakan dan menjual pelayaran wisata
(cruise); menyelenggarakan pemanduan wisata
(guiding and tour conducting); menyediakan
fasilitas sewa mobil untuk wisatawan; menjual
tiket/karcis sarana angkutan dan lain-lain;
mengadakan pemesanan sarana wisata; dan
mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
According to Article 3 of the Company’s article of
association, the Company’s scope of activities
includes: arranging and selling overseas tour
packages; organizing and selling travel services
for cruises; arranging tour guiding and tour
conducting services; providing vehicle rental
facilities for tourists; selling tickets for
transportation and other purposes; providing tour
reservation facilities; and preparing travel
documents in accordance with the existing
regulations.
Perusahaan berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda III
No. 2A, Jakarta Pusat dan telah beroperasi secara
komersial sejak tahun 1972. Untuk mendukung
kegiatan operasionalnya, Perusahaan memiliki 12
kantor cabang di Jakarta dan 6 kantor cabang di
luar Jakarta yang tersebar di Bandung,
Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar dan
Surabaya.
The Company is located in Jalan Ir. H. Juanda.
III No. 2A, Central Jakarta and has been
operating commercially since 1972. To support
its operational activities, the Company has 12
branch offices in Jakarta and 6 branch offices
outside Jakarta which are in Bandung,
Balikpapan, Bogor, Cilegon, Denpasar and
Surabaya.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk
pengendali karena tidak terdapat pemegang
saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif
atau hak suara di atas 50%.
The Company does not have a controlling parent
entity since there are no stockholders that has
effective ownership or voting rights above 50%.
D/March 29, 2016
1.
5
General
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 30 Oktober 1989, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan
penawaran umum efek kepada masyarakat
sebanyak 2.000.000 saham.
1.b. The Company’s Public Offerings
On October 30, 1989, the Company obtained
effective notification to conduct an initial public
offering of 2,000,000 shares.
Ringkasan pencatatan saham Perusahaan yang
diterbitkan sejak tanggal penawaran umum
perdana saham sampai dengan 31 Desember
2015 adalah sebagai berikut:
A summary of the listing of the Company’s share
from the date of the initial public offering up to
December 31, 2015 are as follows:
Tahun/
Years
1995
1996
Aktivitas Pencatatan Saham Perusahaan/
Listing Activities of The Company’s Share
Jumlah Saham yang
Beredar Setelah
Transaksi/
Total Outstanding
Shares After
Transactions
Peningkatan modal dasar dari Rp 120 milyar menjadi Rp 480
milyar melalui penawaran umum terbatas sebanyak 96.000.000
saham/ Increase in the authorized capital from Rp 120 billion to
Rp 480 billion through the limited public offering of 96,000,000
shares.
120,000,000
Penerbitan 10.909.091 saham bonus, setiap pemegang 11
saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 10,909,091
bonus shares, the holders of 11 old shares entitled to 1 bonus
share.
130,909,091
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500/
Stock split from Rp 1,000 to Rp 500.
1997
2002
Penerbitan 37.402.598 saham bonus, setiap pemegang 7
saham lama menerima 1 saham bonus / Issuance of 37,402,598
bonus shares, the holders of 7 old shares entitled for 1 bonus
share.
Entitas Anak/
Subsidiaries
PT Triputra Bayu Kencana
Domisili/
Domicile
Jakarta
353,220,780
The above listing activities of the Company’s
shares and the Company’s shares totaling
353,220,780 shares are listed in Indonesia Stock
Exchange as of December 31, 2015 and 2014.
1.c.
Struktur Entitas Anak
Penyertaan saham Perusahaan pada entitas anak
adalah sebagai berikut:
D/March 29, 2016
299,220,780
Pengeluaran 54.000.000 saham tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu/ Issuance of 54,000,000 shares without
preemptive rights.
Aktivitas pencatatan saham Perusahaan di atas
dan jumlah saham Perusahaan sebanyak
353.220.780 saham pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 telah tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
1.c
261,818,182
Kegiatan Usaha/
Business Activity
Subsidiaries’ Structure
The Company’s investment in shares of stock of
subsidiaries are as follows:
Tahun
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation
Persentase
Kepemilikan/
Ownership
Percentage
Perdagangan, Pembangunan
Belum Beroperasi/
60.00%
Industri, dan Jasa/
Trade, Industrial Development,
and Services
Not Yet Operating
6
Total Aset/Total Assets
2015
2014
Rp
Rp
%
19,000,000,000
19,000,000,000
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Entitas Anak/
Subsidiaries
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Total Aset/Total Assets
2015
2014
Rp
Rp
Domisili/
Domicile
Kegiatan Usaha/
Business Activity
Tahun
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation
Persentase
Kepemilikan/
Ownership
Percentage
Jakarta
Jasa Biro Perjalanan Wisata/
2012
51.00%
11,244,066,087
15,263,768,744
PT Alfaz Tour
Jakarta
Travel Bureau
Penyedia Jasa Umroh/
Umrah Service Provider
2015
99.00%
1,737,713,105
312,550,000
PT Hulaa Travel Indonesia
Jakarta
2015
90.00%
1,553,603,527
--
PT Dharma Buana Experindo
Jakarta
1986
74.50%
1,128,718,300
817,380,075
PT Duta Buana Express
Jakarta
Agen Penjualan Tiket
Penerbangan/
Airlines Ticket Sales Agent
2007
99.00%
3,206,892,630
2,344,350,696
PT Bayu Buana Transport
Bali
Transportasi/ Transportation
1990
99.00%
775,338,018
555,150,073
PT Buana Gelar Pariwicara
Jakarta
Pengelola Konvensi/
Convention Organizer
1992
99.99%
29,292,363
29,609,120
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Jasa Biro Perjalanan Wisata/
Travel Bureau
Agen Penjualan Tiket
Penerbangan/
%
Airlines Ticket Sales Agent
PT Bayu Buana Transport
PT Bayu Buana Transport (BBT), entitas anak,
berkedudukan di Kuta Bali, didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 45 pada tanggal 12 Desember
1990 yang dibuat oleh Josef Sunar Wibisono, S.H.,
notaris di Denpasar dengan nilai investasi awal
sejumlah Rp100.000.000, dengan persentase
kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan
sisanya dimiliki oleh PT Alfaz Tour (AT), entitas
anak. Akta ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-348.HT.01.01.TH.1992 tanggal
14 Januari 1992 serta telah didaftarkan dalam
Buku Register Kantor Pengadilan Negeri Denpasar
No. 68 tahun 1993.
PT Bayu Buana Transport
PT Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary,
is domiciled in Kuta Bali, established in
accordance with Notarial Deed of Josef Sunar
Wibisono, S.H., notary in Denpasar, No. 45
dated December 12, 1990, with an initial
capitalization of Rp100,000,000, as a 99%
owned subsidiary, and remaining is owned by
PT Alfaz Tour (AT), a subsidiary. The deed was
approved by Minister of Justice of Republic of
Indonesia
in
his
decree
No.
C2348.HT.01.01.TH.1992 dated January 14, 1992,
and has been registered in the Register Book of
Denpasar District Court Office No. 68 year
1993.
Anggaran dasar BBT telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta notaris
No. 85 tanggal 22 Desember 2014 yang dibuat di
hadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono,
S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan
susunan anggota direksi dan dewan komisaris
BBT. Perubahan ini telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat
Keputusan No. AHU-0003767.AH.01.03 Tahun
2015 tanggal 21 Januari 2015 dan telah dicatat di
dalam Sistem Administrasi Badan Hukum.
The BBT’s article of association has been
amended for several times, most recently by
Notarial Deed No. 85 of Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., dated December 22, 2014,
notary in Jakarta, regarding changes in the
composition of BBT’s board of directors and
board of commissioners. This amendment was
accepted by Minister of Law and Human Rights
of Republic of Indonesia in his decree
No. AHU-0003767.AH.01.03 Year 2015 dated
January 21, 2015, and has been recorded in
Legal Administration System.
PT Buana Gelar Pariwicara
PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), entitas anak,
berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 437 pada tanggal 19 Oktober
1992 yang dibuat oleh Richardus Nangkih
Sinulingga, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai
investasi awal sejumlah Rp625.000.000, dengan
persentase kepemilikan Perusahaan sebesar
99,99% dan sisanya dimiliki oleh PT Bayu Buana
Transport (BBT), entitas anak.
PT Buana Gelar Pariwicara
PT Buana Gelar Pariwicara (BGP), a subsidiary,
is domiciled in Jakarta, established in
accordance with Notarial Deed of Richardus
Nangkih Sinulingga, S.H., notary in Jakarta,
No. 437 dated October 19, 1992, with an initial
capitalization of Rp625,000,000, as a 99.99%
owned subsidiary, and remaining is owned by PT
Bayu Buana Transport (BBT), a subsidiary.
D/March 29, 2016
7
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Anggaran dasar BGP telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 14
tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan notaris
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di
Jakarta, mengenai perubahan susunan anggota
direksi dan dewan komisaris BGP. Perubahan ini
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sesuai
dengan
Surat
Keputusan
No. AHU-11484.40.22.2014 tanggal 3 Juni 2014
dan telah dicatat di dalam Sistem Administrasi
Badan Hukum.
The BGP’s article of association has been
amended for several times, most recently by
Notarial Deed No. 14 of Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in
Jakarta, regarding changes in the composition
of BBT’s board of directors and board of
commissioners. This amendment was accepted
by Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia in his decree
No.
AHU-11484.40.22.2014
dated
June 3, 2014, and has been recorded in Legal
Administration System.
PT Duta Buana Express
PT Duta Buana Express (DB), entitas anak,
berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 18 pada tanggal 5 Agustus 2005
yang dibuat oleh Paulus Widodo Sugeng Haryono,
S.H., notaris di Jakarta dengan nilai investasi awal
sejumlah Rp1.250.000.000, dengan persentase
kepemilikan Perusahaan sebesar 99% dan sisanya
dimiliki oleh PT Bayu Buana Transport (BBT),
entitas anak. Akta ini kemudian diubah dengan
Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 oleh notaris
yang sama dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007
tanggal 11 Juni 2007.
PT Duta Buana Express
PT Duta Buana Express (DB), a subsidiary, is
domiciled in Jakarta, established in accordance
with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng
Haryono,
S.H.,
notary
in
Jakarta,
No. 18 dated August 5, 2005, with an initial
capitalization of Rp1,250,000,000, as a 99%
owned subsidiary, and remaining is owned by
PT Bayu Buana Transport (BBT), a
subsidiary.The deed was then amended under
the notarial deed No. 1 by the same notary on
October 3, 2005 and was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia
in his Decree No. W7-06413.HT.01.01.TH.2007
dated June 11, 2007.
Anggaran dasar DB telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta notaris
No. 105 tanggal 23 Juli 2014 yang dibuat
dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai
perubahan susunan anggota direksi dan dewan
komisaris DB. Perubahan ini telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat
Keputusan No. AHU-25835.40.22.2014 tanggal
22 Agustus 2014 dan telah dicatat di dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum.
The DB’s article of association has been
amended for several times, most recently by
Notarial Deed No. 105 of Paulus Widodo
Sugeng Haryono, S.H., dated July 23, 2014,
notary in Jakarta, regarding changes in the
composition of DB’s board of directors and
board of commissioners. This amendment was
accepted by Minister of Law and Human Rights
of Republic of Indonesia in his decree
No.
AHU-25835.40.22.2014
dated
August 22, 2014, and has been recorded in
Legal Administration System.
PT Dharma Buana Experindo
PT Dharma Buana Experindo (DBE), entitas anak,
berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan
Akta
Notaris
No.
34
pada
tanggal
8 Oktober 1986 yang dibuat oleh Rachmat
Santoso, S.H., notaris di Jakarta dengan nilai
investasi awal sejumlah Rp800.000.000, dengan
persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 49%
dan sisanya Omar Putihrai dan Hendrik
Suhardiman, pihak ketiga. Akta ini kemudian
diubah dengan Akta No. 113 tanggal 20 Maret
1991 oleh notaris yang sama dan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Maret
1991.
PT Dharma Buana Experindo
PT Duta Buana Express (DBE), a subsidiary, is
domiciled in Jakarta, established in accordance
with Notarial Deed of Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., notary in Jakarta, No. 34 dated
October 8, 1986, with an initial capitalization of
Rp800,000,000, as a 49% owned subsidiary,
and remaining is owned by Omar Putihrai and
Hendrik Suhardiman, third parties. The deed
was then amended under the notarial deed No.
113 by the same notary on March 20, 1991 and
was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decree
No. C2.1163.HT.01.01.TH.91 dated March 30,
1991.
D/March 29, 2016
8
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Berdasarkan Akta Notaris Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 192 tanggal 26
Agustus 2011 yang telah disahkan oleh Notaris
Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Omar
Putihrai telah setuju mengalihkan sahamnya
kepada Perusahaan sejumlah 204.000 lembar
saham sebesar Rp204.000.000 sehingga
kepemilikan Perusahaan atas DBE menjadi
74,50%.
Based on General Meeting of Extraordinary
Shareholders No. 192 dated August 26, 2011,
which was legalized by Notary Paulus Widodo
Sugeng Haryono, S.H., Omar Putihrai has
agreed to transfer his ownership of 204,000
shares to the Company so that the Company’s
ownership in DBE became 74.50%.
Anggaran dasar DBE telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta notaris
No. 13 tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat di hadapan
notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H.,
notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan
anggota direksi dan dewan komisaris DBE.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No.
AHU-11204.40.22.2014 tanggal 2 Juni 2014 dan
telah dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan
Hukum.
The DBE’s article of association has been
amended for several times, most recently by
Notarial Deed No. 13 of Paulus Widodo Sugeng
Haryono, S.H., dated May 5, 2014, notary in
Jakarta, regarding changes in the composition
of DBE’s board of directors and board of
commissioners. This amendment was accepted
by Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia in his decree
No. AHU-11204.40.22.2014 dated June 2, 2014,
and has been recorded in Legal Administration
System.
PT Alfaz Tour
Pada tahun 2005, Perusahaan mengakuisisi
PT Alfaz Tour (AT). AT berdomisili di Jakarta dan
memiliki kegiatan usaha sebagai penyedia jasa
umroh. Jumlah seluruh penyertaan saham
Perusahaan dan PT Buana Gelar Pariwicara
(BGP), entitas anak, di PT Alfaz Tour (AT) adalah
sebesar Rp 300.000.000.
PT Alfaz Tour
In 2005, the Company acquired PT Alfaz Tour
(AT). AT is domiciled in Jakarta and has
bussiness activity as umrah service providers.
The total of investment in shares of stock of the
Company and PT Buana Gelar Pariwicara
(BGP), a subsidiary, in PT Alfaz Tour (AT) was
amounting to Rp 300,000,000.
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Pada tahun 2012, Perusahaan mengakuisisi
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel (KATT).
KATT berdomisili di Jakarta dan menjalin
kerjasama dengan agen perjalanan wisata dari
China. Berdasarkan Akta Notaris Dwie Ponny
Sulistiyan, S.H., M.Kn, No. 1 tanggal 4 September
2012, Perusahaan memiliki kepemilikan sebanyak
2.040 lembar saham dari 4.000 lembar dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau
sebesar 51%.
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
In 2012, the Company acquired PT Kharisma
Adiwibawa Tour & Travel (KATT). KATT is
domiciled in Jakarta and formed a partnership
with travel agents from China. Based on the
Notarial Deed of Dwie Ponny Sulistiyan, S.H.,
M.Kn, No. 1 dated September 4, 2012, the
Company had 2,040 ownership shares of 4,000
shares with a par value of Rp1,000,000 per
share or 51%.
Berdasarkan Akta Notaris No. 60 tanggal
28 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan notaris
Darmawan Tjoa, S.H., S.E., Notaris di Jakarta,
para pemegang saham menyepakati untuk
meningkatkan modal disetor menjadi 9.000 lembar
saham sehingga kepemilikan Perusahaan
meningkat menjadi 4.590 lembar saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan
No. AHU-06253.40.21 Tahun 2014 tanggal
17 September 2014.
Based on Notarial Deed No. 60 dated
August 28, 2014, of Darmawan Tjoa, S.H., S.E.,
Notary in Jakarta, stockholders agreed to
increase paid in capital into 9,000 shares so that
the Company’s ownership increased to 4,590
shares with a par value of Rp1,000,000 per
share. This amendment has approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in accordance with
Decree No. AHU-06253.40.21 Year 2014 dated
September 17, 2014.
D/March 29, 2016
9
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
PT Triputra Bayu Kencana
Pada bulan Juni 2014, sesuai Akta Notaris
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, No. 171
tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan mendirikan
PT Triputra Bayu Kencana (TBK), entitas anak,
dengan
nilai
investasi
awal
sejumlah
Rp2.500.000.000.
Perusahaan
memiliki
kepemilikan sebanyak 1.500 lembar saham dari
2.500 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000
per lembar saham atau sebesar 60% dan sisanya
dimiliki oleh PT Cakrawala Megah Perkasa (CMP).
PT Triputra Bayu Kencana berdomisili di Jakarta.
PT Triputra Bayu Kencana
In June 2014, in accordance with the Notarial
Deed of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn,
No. 171 dated June 25, 2014, the Company
established PT Triputra Bayu Kencana (TBK), a
subsidiary, with an initial capitalization of
Rp2,500,000,000. The Company had 1,500
ownership shares of 2,500 shares with a par
value of Rp1,000,000 per share or amounting to
60% and remaining is owned by PT Cakrawala
Megah Perkasa (CMP). PT Triputra Bayu
Kencana is domiciled in Jakarta.
Berdasarkan Akta Notaris No. 232 tanggal
20 Februari 2015 yang dibuat di hadapan notaris
Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta, para pemegang saham menyepakati untuk
meningkatkan modal disetor menjadi 10.000
lembar saham sehingga kepemilikan Perusahaan
meningkat menjadi 6.000 lembar saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham.
Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.03.0021767 Tahun 2015 tanggal
6 April 2015.
Based on Notarial Deed No. 232 dated
February 20, 2015, of Hasbullah Abdul Rasyid,
S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, stockholders
agreed to increase paid in capital into 10,000
shares so that the Company’s ownership
increased to 6,000 shares with a par value of
Rp1,000,000 per share. This amendment has
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in
accordance
with
Decree
No.
AHUAH.01.03.0021767 Year 2015 dated April 6,
2015.
PT Hulaa Travel Indonesia
Pada bulan Oktober 2014, sesuai Akta Notaris Ida
Waty Salim, S.H., M. Kn., notaris di Jakarta,
No. 1 tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan
mendirikan PT Hulaa Travel Indonesia (HTI),
entitas anak, dengan nilai investasi awal sejumlah
Rp2.500.000.000.
Perusahaan
memiliki
kepemilikan sebanyak 2.250 lembar saham dari
2.500 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000
per lembar saham atau sebesar 90% dan sisanya
dimiliki oleh PT Lugos Jaya Indonesia (LJI).
PT Hulaa Travel Indonesia berdomisili di Jakarta.
PT Hulaa Travel Indonesia
In October 2014, in accordance with the Notarial
Deed of Ida Waty Salim, S.H., M.Kn., notary in
Jakarta, No. 1 dated October 1, 2014, the
Company established PT Hulaa Travel
Indonesia (HTI), a subsidiary, with an initial
capitalization of Rp2,500,000,000.
The
Company had 2,250 ownership shares of 2,500
shares with a par value of Rp1,000,000 per
share or amounting to 90% and remaining is
owned by PT Lugos Jaya Indonesia (LJI).
PT Hulaa Travel Indonesia is domiciled in
Jakarta.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
Perusahaan dan entitas anak secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the
Company and its subsidiaries are collectively
referred as the “Group”.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Karyawan
1.d. Board of Commissioners, Board of Directors,
and Employees
On December 31, 2015 and 2014, the
composition of the Company’s Board of
Commissioners and Board of Directors based
on Notarial Deed No. 10 of Paulus Widodo
Sugeng Haryono, S.H., dated June 5, 2015 and
Deed No. 79 from the same notary dated
June 19, 2014, is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Paulus
Widodo Sugeng Haryono, S.H., No. 10 tanggal 5
Juni 2015 dan Akta No. 79 tanggal 19 Juni 2014,
dari notaris yang sama, adalah sebagai berikut:
D/March 29, 2016
10
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015 dan/ and 2014
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Board of Commissioners
President Commissioner
Thio Gwan Po Micky
Commissioners
Suhanda Wiraatmadja 1)
Susanna Kusnowo
Dewan Direktur
Direktur Utama
Board of Directors
President Director
Pranowo Gumulia
Direktur
Hardy Karuniawan
Agustinus Kasjaya
Directors
Pake Seko 2)
1)
2)
1)
Merangkap sebagai Komisaris Independen
Merangkap sebagai Direktur Independen
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah
karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak
masing-masing adalah sebanyak 576 dan 517
karyawan (tidak diaudit).
1.e.
As of December 31, 2015 and 2014, the
Company and subsidiaries have 576 and 517
permanent employees, respectively (unaudited).
1.e.
Komite Audit
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
Ketua
Anggota
Audit Committee
The composition of the Company’s Audit
Committee as of December 31, 2015 and 2014
is as follows:
2015 dan/ and 2014
Suhanda Wiraatmadja
Daniel Dwi Surya
Yoga Suryo Prabowo
1.f.
Kepala Audit Internal dan Sekretaris
Perusahaan
Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan
masing-masing adalah Adrian Aryanto dan Henry
Paul Lumoindong per 31 Desember 2015 dan
2014.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Signifikan
2.a.
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK –
IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku
antara
lain
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No.
VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan
keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK
D/March 29, 2016
Also act as an Independent Commissioner
2)
Also act as an Independent Director
1.f.
Chairman
Members
Head of Internal Audit and Corporate
Secretary
Head of Internal Audit and Corporate Secretary
are Adrian Aryanto and Henry Paul Lumoindong
as of December 31, 2015 and 2014,
respectively.
2.
Summary of Significant Accounting
Policies
2.a. Compliance with the Financial Accounting
Standards (SAK)
The consolidated financial statements were
prepared and presented in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards
which include the Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) and Interpretation
of Financial Accounting Standards (ISAK) issued
by the Financial Accounting Standard Board –
Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI),
and regulations in the Capital Market include
Regulations
of
Financial
Sevices
Authority/Capital Market and Supervisory Board
and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No.
VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation
11
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan emiten atau
perusahaan publik.
of financial statements, decree of Chairman of
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 regarding
presentation and disclosure of financial
statements of the issuer or public company.
2. b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan
disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha
serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.
Dasar
pengukuran
dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa
akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan
umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan
yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of
Consolidated Financial Statements
The consolidated financial statements have
been prepared and presented based on going
concern assumption and accrual basis of
accounting, except for the consolidated
statements of cash flows.
Basis of
measurement in preparation of these
consolidated financial statements is the historical
costs concept, except for certain accounts which
have been prepared on the basis of other
measurements as described in their respective
policies. Historical cost is generally based on the
fair value of the consideration given in exchange
for assets.
Laporan arus kas disajikan dengan metode
langsung (direct method) dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method by classifying
cash flows into operating, investing and
financing activities
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup
menetapkan mata uang fungsional sendiri dan
unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap
entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional
tersebut.
The presentation currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is Indonesian Rupiah which is the
functional currency of the Group. Each entity in
the Group determines its own functional
currency and items included in the financial
statements of each entity are measured using
that functional currency.
2.c.
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi
Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada
Tahun Berjalan
Berikut adalah standar baru, perubahan atas
standar dan interpretasi standar yang telah
diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk
tahun buku yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2015, yaitu:
 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan
Keuangan”
 PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan
Tersendiri”
 PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
 PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”



PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak
Penghasilan”
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai
Aset”
PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Penyajian”
D/March 29, 2016
12
New and Revised Statements and
Interpretation of Financial Accounting
Standards Effective in the Current Year
The following are new standards, amendments
of standards and interpretation of standard
issued by DSAK-IAI and effectively applied for
the period starting on or after January 1, 2015,
as follows:
 PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of
Financial Statements”
 PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate
Financial Statements”
 PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments
in Associates and Joint Ventures”
 PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee
Benefits”
 PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income
Taxes”
 PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of
Assets”
 PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Presentation”
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)







PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”
PSAK
No.
65
“Laporan
Keuangan
Konsolidasian”
PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”
PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain”
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali
Derivatif Melekat”







Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar
akuntansi diatas yang relevan dan signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

The following is the impact of the amendments in
accounting standards that are relevant and
significant to the consolidated financial
statements of the Group:
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan
Keuangan”
PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan
dalam format serta revisi judul laporan.
Dampak signifikan dari perubahan dalam
standar akuntansi ini terhadap Grup antara
lain:
- Perubahan nama laporan yang sebelumnya
adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif”
menjadi “Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain”
-
PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”
PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Disclosures”
PSAK No. 65 “Consolidated Financial
Statements”
PSAK No. 66 “Joint Arrangements”
PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in
Other Entities”
PSAK No.68 “Fair Value Measurement”
ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded
Derivatives”

Adanya persyaratan penyajian penghasilan
komprehensif lain yang dikelompokkan
menjadi (a) pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos
yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of
Financial Statements”
PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce
changes in the format and revision of the
title of the report. The significant impact of
changes of this accounting standard to the
Group, among others, are:
- Change of report title which previously
named “Statement of Comprehensive
Income” become “Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income”
-
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh
karenanya informasi pembanding tertentu
telah disajikan kembali.
Requirement for the presentation of other
comprehensive income are grouped into
(a) items that will not be reclassified to
profit or loss; and (b) items that will be
reclassified to profit or loss.
This standard is applied retrospectively and
certain comparative information have been
restated, accordingly.

PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan
Tersendiri”
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri” telah revisi dan diubah namanya
menjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan
Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu
standar yang hanya mengatur laporan
keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada
untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak
diubah.

PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate
Financial Statements”
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated
and Separate Financial Statements” has
been revised and re-titled into PSAK No. 4
(Revised 2013) “Separate Financial
Statements” which became a standard only
deals with requirement for separate financial
statements. The existing guidance for
separate financial statements remains
unchanged.

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee
Benefits”
This PSAK amending some accounting
provisions related to defined benefit plans.
The key amendments include elimination of
PSAK ini mengubah beberapa ketentuan
akuntansi terkait program imbalan pasti.
Perubahan utama mencakup penghapusan
D/March 29, 2016
13
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)

PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
“pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi
untuk pesangon dan penyempurnaan
ketentuan mengenai pengakuan, penyajian
dan pengakuan untuk program imbalan kerja
imbalan pasti.
the “corridor approach”, modification of
accounting for termination benefits and
improvement
of
the
recognition,
presentation and disclosure requirements
for defined benefit plans.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada
laporan keuangan konsolidasian Grup antara
lain sebagai berikut:
a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria
melalui penghasilan komprehensif lain;
b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban
pada tanggal yang lebih awal antara ketika
amandemen/kurtailmen program terjadi
atau ketika entitas mengakui biaya
terkait restrukturisasi atau pesangon.
Sehingga biaya jasa lalu yang belum
vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan
diakui sepanjang periode vesting;
c. beban bunga dan imbal hasil aset program
yang digunakan dalam PSAK No. 24
terdahulu diganti dengan konsep bunga
neto, yang dihitung dengan menggunakan
tingkat diskonto liabilitas (aset) neto
imbalan pasti yang ditentukan pada awal
setiap periode pelaporan tahunan.
Amended provisions that impacting the
Group's consolidated financial statements
are as follows:
a. the recognition of actuarial gains (losses)
through other comprehensive income;
b. all past service cost is recognized as an
expense at the earlier of the date when
the amendment/ curtailment occurs or
the date when the entity recognizes
related restructuring costs or termination
benefits. Therefore the unvested past
service cost is no longer be deferred and
recognized over the vesting period;
c. interest expense and returns on plan
assets used in the previous PSAK No. 24
is replaced by the concept of net interest,
which is calculated using a discount rate
liabilities (assets) net defined benefit as
determined at the beginning of each
annual reporting period.
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif
(kecuali perubahan nilai tercatat aset yang
mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai
tercatatnya) dan dampak perubahan dari
standar ini dijelaskan pada Catatan 16.
This amendments have been applied
retrospectively (except for changes to the
carrying value of assets that include
employee benefit costs in the carrying
amount) and the effect of the revised
standard is presented in Note 16.
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak
Penghasilan”
PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan
penekanan pada pengukuran pajak tangguhan
atas aset yang diukur dengan nilai wajar,
dengan mengasumsikan bahwa jumlah
tercatat aset akan dipulihkan melalui
penjualan. Selain itu, standar ini juga
menghilangkan pengaturan tentang pajak
final.

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian.

The adoption of the revised standard had no
material effect to the consolidated financial
statements.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai
Aset”
Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014),
terutama berkaitan dengan perubahan definisi
dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur
dalam PSAK No. 68.
D/March 29, 2016
PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income
Taxes”
This PSAK No. 46 (Revised 2013)
emphasize on measurement of deferred tax
on assets measured at fair value, assuming
that the carrying amount of the assets will
be recovered through sales. In addition, this
standard also removes provision on final
tax.

14
PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of
Assets”
Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014),
mainly to incorporate the changes in
definition and requirements of fair value as
governed in PSAK No. 68.
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan keuangan
konsolidasian.


The adoption of the revised standard had no
material effect to the consolidated financial
statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi
2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014)
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Presentation”, PSAK No. 55
(Revised 2014) “Financial Instrument:
Recognition and Measurement”, and PSAK
No. 60 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Disclosures”
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama
merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya
PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.
The amendment of these PSAKs mainly
related to the changes as an impact the
issuance of PSAK No. 68 concerning fair
value.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus
pengaturan pajak penghasilan yang terkait
dengan dividen dan akan mengacu pada
PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi
2014) memberikan pengaturan (pedoman
aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria
untuk melakukan saling hapus dan
penyelesaian neto aset dan liabilitas
keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014) removing
arrangement of income tax related to
dividend and will refer to PSAK No. 46.
Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014)
provides more specific arrangement
(application guidelines) related to the criteria
for offsetting and net settlement of financial
asset and financial liability.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
mengatur
tentang
pengukuran
dan
reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan
kriteria dan penghentian instrumen lindung
nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan
instrumen keuangan.
The changes in PSAK No. 55 (Revised
2014) deals with measurement and
reclassification of embedded derivative,
arrangement of criteria and derecognition of
hedging instrument, and arrangement of
date of recording financial instrument.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur
pengungkapan tambahan terkait nilai wajar,
saling hapus aset dan liabilitas keuangan,
serta pengalihan aset keuangan.
PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with
additional disclosures relates to the fair
value, offetting financial asset and liability,
and transfers of financial assets.
Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan
telah melengkapi persyaratan pengungkapan
yang diminta.
The Group had adopting these PSAKs and
had completed the required disclosures
requirements.
PSAK
No.
65
“Laporan
Keuangan
Konsolidasian”
Standar ini mengganti semua pedoman
mengenai pengendalian dan konsolidasi
dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK
No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas
konsolidasian menyajikan suatu induk dan
entitas-entitas
anaknya
seolah-olah
merupakan satu entitas ekonomi tunggal,
beserta prosedur konsolidasinya, tidak
berubah.

PSAK 65 memperkenalkan suatu model
konsolidasi tunggal yang menggunakan
pengendalian
sebagai
dasar
untuk
D/March 29, 2016
PSAK No. 65 “Consolidated Financial
Statements”
This standard replaces all of the guidance
on control and consolidation in PSAK No. 4
(Revised 2009) and ISAK No.7. The core
principle that a consolidated entity presents
a parent and its subsidiaries as if they are a
single economic entity remains unchanged,
as do the consolidation procedures.
PSAK 65 introduces a single consolidation
model that identifies control as the basis for
consolidation for all types of entities, where
15
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)

PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas,
dimana pengendalian didasarkan pada
apakah suatu investor memiliki kekuasaan
atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee
serta
kemampuannya
menggunakan
kekuasaannya
atas
investee
untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil
control is based on whether an investor has
power over the investee, exposure / rights to
variable returns from its involvement with
the investee and the ability to use its power
over the investee to affect the amount of the
returns.
Standar baru ini juga mencakup pedoman
mengenai hak substantif dan protektif serta
mengenai hubungan prinsipal-agen.
The new standard also includes guidance
on substantive and protective rights and on
agent -principal relationships.
Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan
pengaruh terhadap laporan keuangan
konsolidasian pada penerapan awal, karena
lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.
The adoption of the PSAK No. 65 has no
impact to the consolidated financial
statements upon initial adoption, as its
scope of consolidation remains unchanged.
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar,
menetapkan satu kerangka tunggal untuk
mengukur nilai wajar dan menetapkan
pengungkapan mengenai pengukuran nilai
wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain
mengharuskan dan mengizinkan pengukuran
nilai wajar.

PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”
PSAK No. 68 defines fair value, sets out a
single framework for measuring fair value
and requires disclosures about fair value
measurements. PSAK No.68 applies when
other SAKs require or permit fair value
measurements.
Grup
telah
melengkapi
persyaratan
pengungkapan yang diminta sesuai standar
ini.
The Group has completed the disclosures
requirement as required under this standard.
2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup
laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas
anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
2.d. Principles of Consolidation
The
consolidated
financial
statements
incorporate the financial statements of the
Company and subsidiaries as described in Note
1.c.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh
Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak,
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
A subsidiary is an entity controlled by the Group,
ie the Group is exposed, or has rights, to
variable returns from its involvement with the
entity and has the ability to affect those returns
through its current ability to direct the entity’s
relevant activities (power over the investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial
dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk
melaksanakan
(yakni
hak
substantif)
dipertimbangkan saat menilai apakah Grup
mengendalikan entitas lain.
The existence and effect of substantive potential
voting rights that the Group has the practical
ability to exercise (ie substantive rights) are
considered when assessing whether the Group
controls another entity.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha,
arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan
seluruh entitas anak yang, secara langsung dan
tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif
akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif
The Group’s financial statements incorporate the
results, cash flows, assets and liabilities of the
Company and all of its directly and indirectly
controlled subsidiaries. Subsidiaries are
consolidated from the effective date of
acquisition, which is the date on which the
D/March 29, 2016
16
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
memperoleh pengendalian atas bisnis yang
diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
Group effectively obtains control of the acquired
business, until that control ceases.
Entitas induk menyusun laporan keuangan
konsolidasian dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh
transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam
intra kelompok usaha terkait dengan transaksi
antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh.
A parent prepares consolidated financial
statements using uniform accounting policies for
like transactions and other events in similar
circumstances. All intragroup transactions,
balances, income, expenses and cash flows are
eliminated in full on consolidation.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap
komponen dari penghasilan komprehensif lain
kepada pemilik entitas induk dan kepentingan
nonpengendali
meskipun
hal
tersebut
mengakibatkan
kepentingan
nonpengendali
memiliki saldo defisit. Grup menyajikan
kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah
dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group attributed the profit and loss and
each component of other comprehensive income
to the owners of the parent and non-controlling
interest even though this results in the noncontrolling interests having a deficit balance. The
Group presents non-controlling interest in equity
in the consolidated statement of financial
position, separately from the equity owners of
the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas
(yaitu
transaksi
dengan
pemilik
dalam
kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi
ekuitas
yang
dimiliki
oleh
kepentingan
nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan
jumlah tercatat kepentingan pengendali dan
kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan
perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas
anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari
jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada
pemilik dari entitas induk.
Changes in the parent’s ownership interest in a
subsidiary that do not result in loss of control are
equity transactions (ie transactions with owners
in their capacity as owners). When the
proportion of equity held by non-controlling
interest change, the Group adjusted the carrying
amounts of the controlling interest and noncontrolling interest to reflect the changes in their
relative interest in the subsidiaries. Any
difference between the amount by which the
non-controlling interests are adjusted and the
fair value of the consideration paid or received is
recognised directly in equity and attributed to the
owners of the parent.
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup:
(a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk
goodwill) dan liabilitas entitas anak pada
jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
If the Group loses control, the Group:
(a) Derecognizes the assets (including goodwill)
and liabilities of the subsidiary at their
carrying amounts at the date when control is
lost;
(b) Derecognize the carrying amount of any
non-controlling interests in the former
subsidiary at the date when control is lost
(including any components of other
comprehensive income attributable to them);
(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap kepentingan nonpengendali pada entitas
anak terdahulu ketika pengendalian hilang
(termasuk setiap komponen penghasilan
komprehensif lain yang diatribusikan pada
kepentingan nonpengendali);
(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa,
atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian;
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak
terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian;
(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan
D/March 29, 2016
(c) Recognize the fair value of the consideration
received, if any, from the transaction, event
or circumstances that resulted in the loss of
control;
(d) Recognize any investment retained in the
former subsidiary at fair value at the date
when control is lost;
(e) Reclassify to profit or loss, or transfer
directly to retained earnings if required by
17
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
2.e.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dalam kaitan
dengan entitas anak;
(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba
rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
other SAKs, the amount recognized in other
comprehensive income in relation to the
subsidiary;
(f) Recognizes any resulting difference as a
gain or loss attributable to the parent.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap
entitas di dalam Grup mencatat dengan
menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi
utama di mana entitas beroperasi (“mata uang
fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan
dan seluruh entitas anak adalah Rupiah.
2.e. Foreign Currency Transactions and Balances
In preparing financial statements, each of the
entities within the Group record by using the
currency of the primary economic environment in
which the entity operates (“the functional
currency”). The functional currency of the
Company and all of the subsidiaries is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam
mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs
spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal
transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu
kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember
2015 dan 2014 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign
currencies are recorded in Rupiah by applying to
the foreign currency amount the spot exchange
rate between Rupiah and the foreign currency at
the date of transactions. At the end of reporting
period, foreign currency monetary items are
translated to Rupiah using the closing rate, ie
middle rate of Bank of Indonesia at
December 31, 2015 and 2014 as follows:
2015
Rp
Euro Uni Eropa (EUR)
Dolar Amerika (USD)
Dolar Australia (AUD)
Dolar Singapura (SGD)
Dolar Selandia Baru (NZD)
Ringgit Malaysia (MYR)
Yuan China (CNY)
Dolar Hongkong (HKD)
Yen Jepang (JPY)
2014
Rp
15,069.68
13,795.00
10,064.16
9,751.19
9,441.99
3,209.65
2,124.40
1,779.83
114.52
15,133.27
12,440.00
10,218.23
9,422.11
9,762.30
3,561.93
2,033.01
1,603.68
104.25
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos
moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam
mata uang asing diakui dalam laba rugi.
2.f.
Exchange differences arising on the settlement
of monetary items or on translating monetary
items in foreign currencies are recognized in
profit or loss.
2.f.
Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.
D/March 29, 2016
Europe Union Euro (EUR)
United States Dollar (USD)
Australian Dollar (AUD)
Singapore Dollar (SGD)
New Zealand Dollar (NZD)
Malaysian Ringgit (MYR)
China Yuan (CNY)
Hongkong Dollar (HKD)
Japanese Yen (JPY)
Related Parties Transactions and Balances
A related party is a person or entity that is
related to the Group (the reporting entity):
a. A person or a close member of that person's
family is related to a reporting entity if that
person:
i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. has significant influence over the
reporting entity; or
iii. is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
18
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor
jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lain);
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
v. Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a); atau
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
b. An entity is related to a reporting entity if
any of the following conditions applies:
i. The entity and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others);
ii. One entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of a member of
a group of which the other entity is a
member);
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang
relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
Notes.
2.g. Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi
salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal
aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup
mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset
keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar
tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi
yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan
aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba
rugi dibebankan segera.
D/March 29, 2016
iii. Both entities are joint ventures of the
same third party;
iv. One entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an associate
of the third entity;
v. The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity is itself such a plan, the
sponsoring employers are also related to
the reporting entity;
vi. The
entity is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a); or
vii. A person identified in (a)
(i) has
significant influence over the entity or is a
member of the key management
personnel of the entity (or of a parent of
the entity).
2.g.
19
Financial Instruments
Initial Recognition and Measurement
The Group recognize a financial assets or a
financial liabilities in the consolidated statement
of financial position when, and only when, it
becomes a party to the contractual provisions of
the instrument. At initial recognition, the Group
measure all financial assets and financial
liabilites at its fair value. In the case of a financial
asset or financial liability not at fair value through
profit or loss, fair value plus or minus with the
transaction costs that are directly attributtable to
the acquisition or issue of the financial asset or
financial liability. Transaction costs incurred on
acquisition of a financial asset and issue of a
financial liability classified at fair value through
profit or loss are expensed immediately.
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Subsequent Measurement of Financial
Assets
Subsequent measurement of financial assets
depends on their classification on initial
recognition. The Group classifies financial assets
in one of the following four categories:
(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit
or Loss (FVTPL)
Financial assets at FVTPL are financial
assets held for trading or upon initial
recognition it is designated as at fair value
through profit or loss. Financial asset
classified as held for trading if it is acquired
or incurred principally for the purpose of
selling and repurchasing it in the near term,
or it is a part of a portfolio of identified
financial instruments that are managed
together and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short-term profit
taking, or it is a derivative, except for a
derivative that is a designated and effective
hedging instrument.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung
pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal.
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam
salah satu dari empat kategori berikut:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL
adalah aset keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan atau yang pada saat
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset
keuangan diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio
instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola
ambil untung dalam jangka pendek aktual saat
ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif
yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang
diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar aset keuangan diakui
dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at
FVTPL are measured at its fair value. Gains
or losses arising from a change in the fair
value of financial assets are recognized in
profit or loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
nonderivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dimaksudkan untuk dijual dalam waktu
dekat dan yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang
pada saat pengakuan awal ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual; atau
(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam
hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh
kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan
kualitas pinjaman.
(ii) Loans and Receivables
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market, other than:
(a) those that intends to sell immediately or
in the near term and upon initial
recognition designated as at fair value
through profit or loss;
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable
are measured at amortized cost using the
effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)
Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments
HTM investments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
D/March 29, 2016
(b) those that upon initial recognition
designated as available for sale; or
(c) those for which the holder may not
recover substantially all of its initial
investment, other than because of credit
deterioration.
20
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
payments and fixed maturity that the Group
has the positive intention and ability to hold
to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments
are measured at amortized cost using the
effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan
nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan
sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan
dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo,
atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
AFS financial assets are non-derivative
financial assets that are designated as
available for sale on initial recognition or are
not classified as (a) loans and receivable,
(b) held-to-maturity investment, or (c)
financial assets at fair value through profit
or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS
diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain,
kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan
keuntungan atau kerugian akibat perubahan
kurs, sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets
are measured at its fair value. Gains or
losses arising from a change in the fair
value
is
recognized
on
other
comprehensive income, except for
impairment losses and foreign exchange
gains or losses, until the financial assets is
derecognized. At that time, the cumulative
gains or losses previously recognized in
other comprehensive income shall be
reclassified from equity to profit or loss as a
reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak
memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan
nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal
diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not
have a quoted market price in an active
market and whose fair value cannot be
reliably measured are measured at cost.
Subsequent Measurement of Financial
Liabilities
Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification on initial
recognition. The Group classifies financial
liabilities into one of the following categories:
(i) Financial Liabilities at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL are financial
liabilities held for trading or upon initial
recognition. It is designated as at fair value
through profit or loss. Financial liabilities
classified as held for trading if it is acquired
or incurred principally for the purpose of
selling and repurchasing it in the near term,
or it is a part of a portfolio of identified
financial instruments that are managed
together and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short-term profit
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat
pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas
keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL
adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk
diperdagangkan atau yang pada saat
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas
keuangan diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio
instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola
D/March 29, 2016
21
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
ambil untung dalam jangka pendek aktual saat
ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif
yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.
taking, or it is a derivative, except for a
derivative that is a designated and effective
hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at
FVTPL are measured at its fair value. Gains
or losses arising from a change in the fair
value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
(ii) Other Financial Liabilities
Financial liabilities that are not classified as
financial liabilities at FVTPL are grouped in
this category and are measured at
amortized cost using the effective interest
method.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan,
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan berakhir atau
Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima
kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap
memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi
juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
satu atau lebih pihak penerima melalui suatu
kesepakatan. Jika Grup secara substansial
mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan, maka Grup
menghentikan pengakuan aset keuangan dan
mengakui secara terpisah sebagai aset atau
liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan
tersebut. Jika Grup secara substansial tidak
mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut
dan masih memiliki pengendalian, maka Grup
mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika
Grup secara substansial masih memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan, maka Grup tetap mengakui aset
keuangan tersebut.
Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
The Group derecognize a financial asset when,
and only when the contractual rights to the cash
flows from the financial asset expire or the
Group transfer the contractual rights to receive
the cash flows of the financial asset or retains
the contractual rights to receive the cash flows
but assumes a contractual obligation to pay the
cash flows to one or more recipients in an
arrangement. If the Group transfers substantially
all the risks and rewards of ownership of the
financial asset, the Group derecognize the
financial asset and recognize separately as
asset or liabilities any rights and obligation
created or retained in the transfer. If the Group
neither transfer nor retains substantially all the
risks and rewards of ownership of the financial
asset and has retained control, the Group
continue to recognize the financial asset to the
extent of its continuing involvement in the
financial asset. If the Group retains substantially
all the risks and rewards of ownership of the
financial asset, the Group continue to recognize
the financial asset.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan,
jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan
dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kedaluwarsa.
The Group remove a financial liability from its
statement of financial position when, and only
when, it is extinguished, ie when the obligation
specified in the contract is discharged or
cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa
Impairment of Financial Assets
At the end of each reporting period, the Group
assess whether there is any objective evidence
D/March 29, 2016
22
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan
kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan dari aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara andal.
that a financial asset or group of financial assets
is impaired. A financial asset or group of
financial assets is impared and impairment
lossess are incurred, if and only if, there is
objective evidence of impairment as a result of
one or more events that occured after the initial
recognition of the asset (loss event), and that
loss event has an impact on the estimated future
cash flows of the financial asset or group of
financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam;
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal
bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang
mengindikasikan adanya penurunan yang
dapat diukur atas estimasi arus kas masa
depan dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan awal aset, seperti memburuknya
status pembayaran pihak peminjam atau
kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan
gagal bayar.
The following are objective evidence that a
financial asset or group of financial assets is
impaired:
(a) Significant financial difficulty of the issuer or
obligor;
(b) A breach of contract, such as default or
delinquency in interest or principal
payments;
(c) It becoming probable that the borrower will
enter bankruptcy or other financial
reorganization;
(d) Observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated
future cash flows from a group of financial
assets since the initial recognition, such as
adverse changes in the payment status of
borrowers or economic condition that
correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan
yang signifikan atau penurunan jangka panjang
dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya
perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya
penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant
and prolonged decline in the fair value of the
equity instrument below its cost is an objective
evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang
diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga
jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai
kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment
loss has been incurred on loans and receivable
or held-to-maturity investments carried at
amortized cost, the amount of impairment loss is
measured as the difference between the
carrying amount of the financial asset and the
present value of estimated future cash flows
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate and recognized in profit or
loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset
keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti
objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan
nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam penghasilan komprehensif lain
direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai
When a decline in the fair value of an availablefor-sale financial asset has been recognized in
other comprehensive income and there is
objective evidence that the asset is impaired,
the cumulative loss that had been recognized in
other comprehensive income shall be
reclassified from equity to profit or loss as a
D/March 29, 2016
23
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan
tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah
kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah
selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam
laba rugi.
reclassification adjustment even though the
financial assets has not been derecognized. The
amount of the cumulative loss that is reclassified
are the difference between the acquisition cost
(net of any principal repayment and
amortisation) and current fair value, less any
impairment loss on that financial asset
previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau
kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
atau beban bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara
tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas masa depan selama perkiraan
umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih
tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh jumlah tercatat neto dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat
menghitung
suku
bunga
efektif,
Grup
mengestimasi
arus
kas
dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi
serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan
kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini
mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan
dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan
seluruh premium atau diskonto lain.
The Effective Interest Method
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability (or group of financial
assets or financial liabilities) and of allocating the
interest income or interest expense over the
relevant period. The effective interest rate is the
rate that exactly discount estimated future cash
payments or receipts through the expected life
of the financial instrument or, when appropriate,
a shorter period to the net carrying amount of
the financial asset or financial liability. When
calculating the effective interest rate, the Group
estimate cash flows considering all contractual
terms of the financial instrument, for example,
prepayment, call and similar option, but shall
not consider future credit losses. The calculation
includes all fees and points paid or received
between parties to the contract that are an
integral part of the effective interest rate,
transaction costs, and all other premiums or
discounts.
Reklasifikasi
Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif
tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak
mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari
diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal
instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup
sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset
keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan
atau pembelian kembali aset keuangan tersebut
dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi
setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Reclassification
The Group shall not reclassify a derivative out of
the fair value through profit or loss category
while it is held or issued and not reclassify any
financial instrument out of the fair value through
profit or loss category if upon initial recognition it
was designated by the Group as at fair value
through profit or loss. The Group may reclassify
that financial asset out of the fair value through
profit or loss category if a financial asset is no
longer held for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term. The Group shall
not reclassify any financial instrument into the
fair value through profit or loss category after
initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan
Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi
menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali
If, as a result of a change in Group’s intention or
ability, it is no longer appropriate to classify an
investment as held to maturity, it shall be
reclassified as available for sale and
remeasured at fair value. Whenever sales or
D/March 29, 2016
24
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau
reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga
jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk
dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali,
terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh
secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau
telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait
dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar.
reclassification of more than an insignificant
amount of held-to-maturity investments, any
remaining held-to-maturity investments shall be
reclassified as available for sale, other than
sales or reclassification that are so close to
maturity or the financial asset’s call date, occur
after all the financial asset’s original principal
has been collected substantially through
scheduled payments or prepayments, or are
attributable to an isolated event that is beyond
control, non-recurring, and could not have been
reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
Aset
keuangan
dan liabilitas
keuangan
disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini
memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan berintensi untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Offsetting a Financial Asset and a Financial
Liability
A financial asset and financial liability shall be
offset when and only when, the Group currently
has a legally enforceable right to set off the
recognized amount; and intends either to settle
on a net basis, or to realise the asset and settle
the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
Fair Value Measurement
Fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants
at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi
untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau
untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial
liabilities must be estimated for recognition and
measurement or for disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda
dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada
apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi
dan signifikansi input terhadap keseluruhan
pengukuran nilai wajar:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang
dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level
1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk
aset atau liabilitas, baik secara langsung
maupun tidak langsung (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset
atau liabilitas (Level 3)
Fair values are categorised into different levels
in a fair value hierarchy based on the degree to
which the inputs to the measurement are
observable and the significance of the inputs to
the fair value measurement in its entirety:
(i) Quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or liabilities that
can be accessed at the measurement date
(Level 1)
(ii) Inputs other than quoted prices included in
Level 1 that are observable for the assets or
liabilities, either directly or indirectly (Level
2)
(iii) Unobservable inputs for the assets or
liabilities (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas,
Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar
yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset
atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara
When measuring the fair value of an asset or a
liability, the Group uses market observable data
to the extent possible. If the fair value of an
asset or a liability is not directly observable, the
D/March 29, 2016
25
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
langsung, Grup menggunakan teknik penilaian
yang
sesuai
dengan
keadaannya
dan
memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan
penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Group uses valuation techniques that
appropriate in the circumstances and maximizes
the use of relevant observable inputs and
minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh
Grup pada akhir periode pelaporan dimana
perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value
hierarchy are recognised by the Group at the
end of the reporting period during which the
change occurred.
2.h. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank
(rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang
pada saat penempatan yang tidak digunakan
sebagai
jaminan
atau
tidak
dibatasi
penggunaannya.
2.h. Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents are cash on hand,
cash in banks (demand deposits) and time
deposits with maturity periods of three months or
less at the time of placement that are not used
as collateral or are not restricted.
2.i.
2.i.
Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan yang meliputi harga perolehannya dan
setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung
untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang
diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi
manajemen.
Fixed Assets
Fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises its purchase price and any
cost directly attributable in bringing the assets to
the location and condition necessary for it to be
capable of operating in the manner intended by
management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat
mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap
diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan
aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk memproduksi persediaan selama
periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises
the initial estimate of the costs of dismantling
and removing the item and restoring the site on
which it is located, the obligation for which an
entity incurs either when the item is acquired or
as a consequence of having used the item
during a particular period for purposes other
than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land,
are carried at its cost less any accumulated
depreciation, and any accumulated impairment
losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan
tidak disusutkan.
Lands are recognized at its cost and are not
depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya
dan
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai
berikut:
Depreciation of fixed assets starts when they
available for use and they computed by using
straight-line method based on the estimated
useful lives of assets as follows:
Tahun/ Years
Bangunan
Dekorasi Gedung
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
D/March 29, 2016
20
5 – 20
5
5
26
Buildings
Building Improvements
Office Equipments
Motor Vehicles
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
2.j.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan
sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam
Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya
perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya
pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan
konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai
bagian dari biaya perolehan aset dalam
penyelesaian. Biaya perolehan aset dalam
penyelesaian tidak termasuk setiap laba internal,
jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang
terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga
kerja atau sumber daya lain.
Self-constructed fixed assets are presented as
part of the property and equipment under
“Construction in Progress” and are stated at its
cost. All costs, including borrowing costs,
incurred in relation with the construction of
these assets are capitalized as part of the cost
of construction in progress. Cost construction in
progress shall exclude any internal profits, cost
of abnormal amounts of wasted material,
labour, or other resources incurred.
Akumulasi biaya perolehan yang akan
dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap
yang sesuai pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan
sejak beroperasi.
The accumulated costs will be transferred to
the respective fixed assets items at the time the
asset is completed or ready for use and are
depreciated since the operation.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika
tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari penghentian pengakuan tersebut
(yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah
hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah
tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada
saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets
is derecognized on disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arrising from
derecognition (that determined as the
difference between the net disposal proceeds, if
any, and the carrying amount of the item) is
included in profit or loss when item is
derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Grup melakukan
penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai
residu, metode penyusutan, dan sisa umur
pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Group
made regular review of the useful lives, residual
values, depreciation method and residual life
based on the technical conditions.
Penurunan Nilai Aset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup
menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,
Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas
suatu aset individual, dan jika tidak
memungkinkan, Grup menentukan jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset
tersebut.
2.j.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai
adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan
akan diterima dari aset atau unit penghasil kas.
Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset
atau unit yang penurunan nilainya diukur.
D/March 29, 2016
Impairment of Assets
At the end of each reporting period, the Group
assess whether there is any indication that an
asset may be impaired. If any such indication
exists, the Group shall estimate the recoverable
amount of the asset. Recoverable amount is
determined for an individual asset, if it is not
possible, the Group determines the recoverable
amount of the asset’s cash-generating unit.
The recoverable amount is the higher of fair
value less costs to sell and its value in use.
Value in use is the present value of the
estimated future cash flows of the asset or cash
generating unit. Present values are computed
using pre-tax discount rates that reflect the time
value of money and the risks specific to the
asset or unit whose impairment is being
measured.
27
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
2.k.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset
lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah
terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi
penurunan nilai dan segera diakui dalam laba
rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an
asset is less than its carrying amount, the
carrying amount of the asset shall be reduced
to its recoverable amount. The reduction is an
impairment loss and is recognized immediately
in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi
penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian,
jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah
terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu
pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period for
an asset other than goodwill is reversed if, and
only if, there has been a change in the
estimates used to determine the asset’s
recoverable amount since the last impairment
loss was recognized. If this is the case, the
carrying amount of the asset shall be increased
to its recoverable amount. That increase is a
reversal of an impairment loss.
Pajak Penghasilan
Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini
dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak
kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi,
kecuali pajak penghasilan yang timbul dari
transaksi atau peristiwa yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain atau secara
langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak
tersebut
masing-masing
diakui
dalam
penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
2.k.
Income Tax
Tax expense is the aggregate amount included
in the determinination of profit or loss for the
period in respect of current tax and deferred tax.
Current tax and deferred tax is recognized in
profit or loss, except for income tax arising from
transactions or events that are recognized in
other comprehensive income or directly in
equity. In this case, the tax is recognized in
other comprehensive income or equity,
respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan
periode sebelumnya yang belum dibayar diakui
sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah
dibayar untuk periode berjalan dan periodeperiode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang
terutang untuk periode tersebut, maka
kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas
(aset) pajak kini untuk periode berjalan dan
periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi
dari) otoritas perpajakan, yang dihitung
menggunakan tarif pajak (dan undang-undang
pajak) yang telah berlaku atau secara substantif
telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall, to
the extent unpaid, be recognized as a liability. If
the amount already paid in respect of current
and prior periods exceeds the amount due for
those periods, the excess shall be recognised
as an asset. Current tax liabilities (assets) for
the current and prior periods shall be measured
at the amount expected to be paid to (recovered
from) the taxation authorities, using the tax
rates (and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted by the end of the
reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat
ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak
tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak
belum dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar
laba kena pajak masa depan akan tersedia
untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum
dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be
carried back to recover current tax of a previous
periods is recognized as an asset. Deferred tax
asset is recognized for the carryforward of
unused tax losses and unused tax credit to the
extent that it is probable that future taxable profit
will be available against which the unused tax
losses and unused tax credits can be utilized.
D/March 29, 2016
28
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui
sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali
perbedaan temporer kena pajak yang berasal
dari:
a) pengakuan awal goodwill; atau
b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan
pada saat transaksi tidak mempengaruhi
laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi
pajak).
A deferred tax liability shall be recognized for all
taxable temporary differences, except to the
extent that the deferred tax liability arises from:
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer dapat dikurangkan
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan temporer
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan
timbul dari pengakuan awal aset atau
pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang
bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi
tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba
kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognised for all
deductible temporary differences to the extent
that it is probable that taxable profit will be
available against which the deductible
temporary difference can be utilised, unless the
deferred tax asset arises from the initial
recognition of an asset or liability in a
transaction that is not a business combination
and at the time of the transaction affects neither
accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau
liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau
secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan. Pengukuran aset dan
liabilitas pajak tangguhan mencerminkan
konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara
Grup memperkirakan, pada akhir periode
pelaporan,
untuk
memulihkan
atau
menyelesaikan jumlah tercatat aset dan
liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are measured
at the tax rates that are expected to apply to the
period when the asset is realized or the liability
is settled, based on tax rates (and tax laws) that
have been enacted or substantively enacted by
the end of the reporting period. The
measurement of deferred tax liabilities and
deferred tax assets shall reflect the tax
consequences that would follow from the
manner in which the Group expects, at the end
of the reporting period, to recover or settle the
carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
ulang pada akhir periode pelaporan. Grup
mengurangi jumlah tercatat aset pajak
tangguhan jika kemungkinan besar laba kena
pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian
atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Setiap pengurangan tersebut dilakukan
pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga
kemungkinan besar laba kena pajak yang
tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset
reviewed at the end of each reporting period.
The Group shall reduce the carrying amount of
a deferred tax asset to the extent that it is no
longer probable that sufficient taxable profit will
be available to allow the benefit of part or all of
that deferred tax asset to be utilised. Any such
reduction shall be reversed to the extent that it
becomes probable that sufficient taxable profit
will be available.
Grup melakukan saling hapus aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika
dan hanya jika:
a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling
hapus aset pajak kini terhadap liabilitas
pajak kini; dan
The Group offset deferred tax assets and
deferred tax liabilities if, and only if:
D/March 29, 2016
a) the initial recognition of goodwill; or
b) the initial recognition of an asset or liability
in a transaction which is not a business
combination and
at the time of the
transaction, affects neither accounting profit
nor taxable profit (tax loss).
a) the Group has a legally enforceable right to
set off current tax assets against current tax
liabilities; and
29
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
2.l.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak penghasilan
yang dikenakan oleh otoritas perpajakan
yang sama atas:
i. entitas kena pajak yang sama; atau
ii. entitas kena pajak yang berbeda yang
bermaksud untuk memulihkan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto,
atau
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
liabilitas
secara
bersamaan, pada setiap periode masa
depan dimana jumlah signifikan atas aset
atau
liabilitas
pajak
tangguhan
diperkirakan untuk diselesaikan atau
dipulihkan.
b) the deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to income taxes levied by
the same taxation authority on either:
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak
kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika,
Grup:
a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang diakui; dan
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan
dasar neto atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group offset current tax assets and current
tax liabilities if, and only if, the Group:
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika
pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu
periode akuntansi, sebesar jumlah tidak
terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek
yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan
atas jasa tersebut.
i. the same taxable entity; or
ii. different taxable entities which intend
either to settle current tax liabilities and
assets on a net basis, or to realize the
assets and settle the liabilities
simultaneously, in each future period in
which significant amounts of deferred
tax liabilities or assets are expected to
be settled or recovered.
a) has legally enforceable right to set off the
recognized amounts; and
b) intends either to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle liabilities
simultaneously.
2.l.
Employee Benefit
Short-term Employee Benefits
Shor-term employee benefits are recognized
when an employee has rendered service during
accounting period, at the undiscounted amount
of short-term employee benefits expected to be
paid in exchange for that service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara
lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include such as
wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah
dan uang penghargaan masa kerja dihitung
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits
Post-employment benefits such as retirement,
severance and service payments are calculated
based on Labor Law No. 13/2003 (“Law
13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti
neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti
pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai
wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban
imbalan imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan imbalan tersebut.
The Group recognizes the amount of the net
defined benefit liability at the present value of
the defined benefit obligation at the end of the
reporting period less the fair value of plan
assets which calculated by independent
actuaries using the Projected Unit Credit
method. Present value benefit obligation
determine by discounting the benefit.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum
berdasarkan persyaratan formal program
imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif
yang timbul dari praktik informal entitas.
The Group account not only for its legal
obligation under the formal terms of a defined
benefit plan, but also for any constructive
obligation that arises from the entity’s informal
practices.
D/March 29, 2016
30
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga
neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto
diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain
or loss on settlement, and net interets on the net
defined benefit liability (asset) are recognized in
profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset)
imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan
dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset
program dan setiap perubahan dampak batas
atas aset diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit
liability (assets) comprises actuarial gains and
losses, the return on plan assets, and any
change in effect of the asset ceiling are
recognized in other comprehensive income.
Pesangon
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan
beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
Termination Benefits
The Group recognizes a liability and expense for
termination benefits at the earlier of the following
dates:
(a) When the Group can no longer withdraw
the offer of those benefits; and
(b) When the Group recognizes costs for a
restructuring that is within the scope of
PSAK No. 57 and involves payment of
termination benefits.
(a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik
tawaran atas imbalan tersebut; dan
(b) Ketika Group mengakui biaya untuk
restrukturisasi yang berada dalam ruang
lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan
pembayaran pesangon.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan
awal, dan mengukur dan mengakui perubahan
selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Group measures termination benefits on
initial recognition, and measures and recognizes
subsequent changes, in accordance with the
nature of the employee benefits.
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat jasa telah
direalisasi yang sudah dibuatkan fakturnya.
Sedangkan biaya dibebankan pada periode yang
sama dengan pendapatan yang bersangkutan,
sesuai dengan asas matching of cost against the
revenue.
2.m.
Revenues and Expenses Recognition
Revenue is recognized when services are
invoice made. While the cost charged to the
same period with related revenue, according to
the principle of matching of cost against the
revenue.
2.n. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan
kepada pemegang saham biasa entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang beredar dalam suatu periode.
2.n.
Earnings per Share
Basic earnings per share is computed by
dividing the profit or loss attributable to ordinary
equity holders of the parent entity by the
weighted average number of ordinary shares
outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham
dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang
dapat diatribusikan kepada pemegang saham
biasa entitas induk dan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar, atas dampak
dari seluruh instrument berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutif.
2.o. Segmen Operasi
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan
informasi keuangan yang digunakan oleh
pengambil keputusan operasional dalam menilai
kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber
D/March 29, 2016
For the purpose of calculationg diluted earnings
per share, the Group shall adjust profit or loss
attributable to ordinary equity holders of the
parent entity, and the weighted average number
of shares outstanding, for the effect of all
dilutive potential ordinary shares.
2.o.
31
Operating Segment
The Group presented operating segments
based on the financial information used by the
chief operating decision maker in assessing the
performance of segments and in the allocation
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan
aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal
di dalam Grup.
of resources. The segments are based on the
activities of each of the operating legal entities
within the Group.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari
entitas:
 yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban
yang terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama);
 hasil operasinya dikaji ulang secara berkala
oleh kepala operasional untuk pembuatan
keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
 tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
An operating segment is a component of the
entity:
 that engages in business activities from
which it may earn revenues and incur
expenses (including revenues and
expenses relating to the transactions with
other components of the same entity);
 whose operating results are regularly
reviewed by chief operating decision maker
to make decisions about resources to be
allocated to the segment and assesses its
performance; and
 for which separate financial information is
available.
2.p. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau
penyewa melalui sewa pembiayaan untuk
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau
untuk tujuan administratif; atau dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
2.p. Investment Property
Investment properties are properties (land or a
building or part of a building or both) held by the
owner or the lessee under a finance lease to
earn rentals or for capital appreciation or both,
rather than for use in the production or supply of
goods or services or for administrative purposes;
or sale in the daily business activities.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik
masa depan yang terkait dengan properti investasi
akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan
properti investasi dapat diukur dengan andal.
Investment property is recognised as an asset
when, and only when it is probable that the
future economic benefits that are associated
with the investment property will flow to the
entity; and the cost of the investment property
can be measured reliably.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar
biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian
dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan
secara langsung (biaya jasa hukum, pajak
pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya
transaksi termasuk dalam pengukuran awal
tersebut.
An investment property shall be measured
initially at its cost, comprises its purchase price
and any directly attributable expenditure
(professional fees for legal services, property
transfer taxes and other transaction costs).
Transaction costs are included in the initial
measurement.
Setelah pengakuan awal, Grup memilih
menggunakan model biaya dan mengukur properti
investasi sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak
disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan.
Bangunan disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis (20 tahun).
After initial recognition, the Group choose to use
cost model and measure its investment property
at acquisition cost less accumulated
depreciation and accumulated impairment
losses. Landrights are not depreciated and are
carried at costs. Buildings are depreciated using
the straight-line method over their estimated
useful lives (20 years).
D/March 29, 2016
32
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan
pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.
Maintenance and repairment costs are charged
to profit or loss as incurred, while renewals and
betterments are capitalized.
Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh
pemilik, atau dimulai sewa operasi ke pihak lain.
Transfer to investment property should be made
when, and only when, there is a change in use,
evidenced by the end of owner-occupation or
commencement of an operating lease to
another party.
Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika,
dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan
oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk
dijual.
Transfers from investment property shall be
made when, and only when, there is a change in
use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development
with a view to sell.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada
saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomi masa depan yang diperkirakan dari
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan
dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah
tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognizes on
disposal or when the investment property is
permanently withdrawn from use and no future
economic benefits are expected from its
disposal. Gains or losses arising from the
retirement or disposal are determined as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset, and are
recognized in profit or loss in the period of the
retirement or disposal.
2.q.
Program Loyalitas Pelanggan
Program loyalitas pelanggan berkaitan dengan poin
loyalitas dan kupon belanja diakui sebagai beban
akrual
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian dan dikreditkan ke laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
berdasarkan estimasi tingkat pertukaran konversi
atas poin dan penggunaan poin tersebut.
2.q.
Customers Loyalty Program
Customers loyalty program in relation to loyalty
point and shopping voucher is recorded as an
accrued
expenses in the consolidated
statements of financial position and credited to
the consolidated statements of profit or loss
and other comprehensive income based on
estimated redemption rates of the point and
coupon usage.
2.r.
Sumber Ketidakpastian Estimasi dan
Pertimbangan Akuntansi Yang Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada
akhir periode pelaporan. Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam
periode pelaporan berikutnya.
2.r.
Sources of Estimation Uncertainty and
Critical Accounting Judgements
The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to
make judgments, estimates and assumptions
that affect the reported amounts of revenues,
expenses, assets and liabilities, and the
disclosure of contingent liabilities, at the end of
the reporting period. Uncertainty about these
assumptions and estimates could result in
outcomes that require a material adjustment to
the carrying amount of the asset and liability
affected in future periods.
(i)
(i) Critical Accounting Estimates and
Assumptions
The key assumptions concerning the
future and other key sources of estimation
uncertainty at the reporting date that have
a significant risk of causing a material
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang
Penting
Asumsi utama masa depan dan sumber
utama ketidakpastian estimasi lain pada
tanggal pelaporan yang memiliki risiko
signifikan bagi penyesuaian yang material
D/March 29, 2016
33
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun berikutnya diungkapkan di
bawah ini.
adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next
financial year are disclosed below.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan
Properti Investasi
Grup melakukan penelahaan berkala atas
masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi
teknis dan perkembangan teknologi di
masa depan. Hasil operasi di masa depan
akan dipengaruhi secara material atas
perubahan estimasi ini yang diakibatkan
oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas (nilai tercatat aset tetap
dan properti investasi disajikan dalam
Catatan 11 dan 10).
Estimated Useful Lives of Fixed Assets
and Investment Properties
The Group reviews periodically the
estimated useful lives of fixed assets
based on factors such as technical
specification and future technological
developments. Future results of operations
could be materially affected by changes in
these estimates brought about by changes
in the factors mentioned (carrying amount
of fixed assets and investment properties
is presented in Notes 11 and 10).
Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja
tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan
dengan
dasar
aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) pensiun neto mencakup
tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan
pasca kerja.
Post Employment Benefits
The present value of the post-employment
benefits obligations depends on a number
of factors that are determined on an
actuarial basis using a number of
assumptions. The assumptions used in
determining the net cost (income) for
pensions include the discount rate. Any
changes in these assumptions will impact
the carrying amount of postemployment
benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang
sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni
tingkat suku bunga yang harus digunakan
untuk menentukan nilai kini arus kas keluar
masa depan estimasian yang diharapkan
untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam
menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai, Perusahaan mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah
yang didenominasikan dalam mata uang
imbalan akan dibayar dan memiliki jangka
waktu yang serupa dengan jangka waktu
liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate
discount rate at the end of each reporting
period. This is the interest rate that should
be used to determine the present value of
estimated future cash outflows expected to
be required to settle the obligations. In
determining the appropriate discount rate,
the Company considers the interest rates
of
government
bonds
that
are
denominated in the currency in which the
benefits will be paid and that have terms to
maturity approximating the terms of the
related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja
sebagian ditentukan berdasarkan kondisi
pasar saat ini. Informasi tambahan
diungkapkan pada Catatan 17.
Other key assumptions for postemployment benefit liabilities are based in
part on current market conditions.
Additional information is disclosed in
Note 17.
(ii)
(ii) Pertimbangan penting dalam penentuan
kebijakan akuntansi
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan
kebijakan akuntansi Perusahaan yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
D/March 29, 2016
34
Critical judgments in applying the
accounting policies
The following judgments are made by
management in the process of applying the
Company’s accounting policies that have the
most significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial
statements:
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and
Liabilities
The Group determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial
assets and financial liabilities by judging if
they meet the definition set forth in PSAK
No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the
Company’s accounting policies disclosed in
Note 2.g.
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas
keuangan
dengan
mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan
dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 2.g.
3.
Penyajian Kembali Laporan Keuangan
3.
Restatement of Financial Statements
Grup telah menilai kembali perhitungan imbalan kerja
untuk tahun 2014 dan 2013 dan telah membuat koreksi
atas akun-akun yang terkait dengan perubahan perlakuan
imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2013).
The Group has reassessed employee benefit
computation for years 2014 and 2013 and make the
correction to the accounts related to the changes in
treatment of employee benefit in accordance with
PSAK No. 24 (Revised 2013).
Dampak penyajian kembali laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The impact of the restatement of consolidated financial
statements for the year ended December 31, 2014 and
2013 is as follows:
1 Januari 2014/31 Desember 2013/
January 1, 2014/December 31, 2013
Sebelum
Sesudah
Penyajian
Penyajian
Kembali/
Kembali/
Before
Afer
Restatement
Restatement
Rp
Rp
2014
Sebelum
Penyajian
Kembali/
Before
Restatement
Rp
Sesudah
Penyajian
Kembali/
Afer
Restatement
Rp
Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
Aset
Aset Pajak Tangguhan
1,479,473,142
3,301,788,274
953,037,706
2,770,243,198
Assets
Deferred Tax Assets
Liabilitas
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
3,917,989,671
10,983,872,928
3,349,440,196
10,770,749,551
Liabilities
Long Term Employees Benefit Liabilities
Ekuitas
Saldo Laba (Defisit)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali
9,661,406,643
4,195,197,112
4,402,278,806
6,660,756,824
(28,012,808,836)
2,282,739,090
(33,578,028,415)
2,243,854,806
Equity
Retained Earnings (Deficits)
Unappropriated
Non- Controlling Interest
2014
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lainnya
Beban Usaha
Beban Pajak Penghasilan
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
D/March 29, 2016
Sebelum
Penyajian
Kembali/
Before
Restatement
Rp
Sesudah
Penyajian
Kembali/
Afer
Restatement
Rp
(80,446,174,419)
(7,352,222,483)
72,046,073,501
(78,945,645,666)
(7,714,944,080)
72,406,609,239
35
Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Operating Expenses
Income Tax Expenses
Comprehensive Income for the Year
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
4.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Kas dan Setara Kas
4.
2015
Rp
Kas
Rupiah
2014
Rp
7,743,165,883
4,654,986,393
Mata Uang Asing
USD (2015: USD77,992.00 ; 2014:
USD160,108.00)
EUR (2015: EUR51,759.00 ; 2014:
EUR32,721.00)
AUD (2015: AUD27,407.00; 2014:
AUD5,111.00)
JPY (2015: JPY1,115,900.00 ; 2014:
JPY1,657,119.00)
SGD (2015: SGD10,088.00; 2014:
SGD124,652.00)
HKD (2015: HKD13,043.00 ; 2014:
HKD97,703.00)
CNY (2015: Nihil ; 2014: CNY37,647.00)
Sub Total
Total Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Citibank, N.A.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Windu Kentjana Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100 juta)
Sub Total
Foreign Currencies
1,075,899,640
1,991,743,520
779,991,567
495,175,727
275,828,433
52,225,374
127,792,868
172,752,675
98,370,005
1,174,484,856
23,214,323
-2,381,096,836
10,124,262,719
156,684,347
76,536,727
4,119,603,226
8,774,589,619
5,425,995,573
5,885,701,679
87,249,868
8,073,031,926
7,857,789,033
620,724,049
416,760,686
131,522,177
898,697,725
81,938,574
1,715,326
1,098,737,069
Cash in Banks
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Citibank, N.A.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Windu Kentjana Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
15,842,062,294
14,237,723,383
4,964,950,602
4,553,485,564
2,066,706,723
1,357,903,204
909,127,079
483,513,400
275,876,444
233,060,973
202,266,509
129,577,879
256,776,916
617,482,279
45,513,030,970
31,197,345,964
D/March 29, 2016
Others (each below of Rp 100 million)
Sub Total
Foreign Currencies
4,810,831,881
6,724,959,131
4,094,162,318
7,624,647,796
2,856,011,544
2,157,344,054
2,498,613,305
2,483,534,786
2,056,907,942
--
1,925,641,567
2,996,871,884
1,501,612,085
3,489,475,250
1,415,500,015
658,030,445
1,044,913,725
13,305,790,412
651,626,000
224,933,487
610,986,455
1,046,483,513
602,163,143
640,041,314
564,527,819
187,246,258
545,296,485
270,116,064
(2015: USD296,785.96 ; 2014:
USD612,913.81)
ANZ Bank Dilli - Timor Leste
(2015: USD207,032.37 ; 2015: USD173,419.94)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
(2015: USD181,124.56 ; 2014: USD199,641.06)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: EUR136,493.19 ; 2014: Nihil)
PT Bank Central Asia Tbk
(2015: USD139,589.82 ; 2014: USD240,906.10)
PT Bank DBS Indonesia (2015: EUR99,644.59 ;
2014: EUR230,583.03)
Citibank, N.A. (2015 : EUR93,930.33 ; 2014:
EUR43,482.37)
Citibank, N.A. (2015: USD75,745.83 ; 2014:
USD1,069,597.30)
PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD47,236.39;
2014: USD18,081.47)
PT Bank DBS Indonesia (2015: SGD62,657.63 ;
2014: SGD111,066.79)
Malayan Banking Berhad (2015 : MYR187,610.22 ;
2014 : MYR179,689.47)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (2015: USD40,922.64;
2014: USD15,051.95)
BDO Unibank Inc. (2015: USD39,528.56;
2014: USD21,713.51)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
(2015: USD37,459.17 ; 2014: USD33,683.92)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: CNY149,830.93 ; 2014: Nihil)
Cash on Hands
Rupiah
USD (2015: USD77,992.00 ; 2014:
USD160,108.00)
EUR (2015: EUR51,759.00 ; 2014:
EUR32,721.00)
AUD (2015: AUD27,407.00; 2014:
AUD5,111.00)
JPY (2015: JPY1,115,900.00 ; 2014:
JPY1,657,119.00)
SGD (2015: SGD10,088.00; 2014:
SGD124,652.00)
HKD (2015: HKD13,043.00 ; 2014:
HKD97,703.00)
CNY (2015: Nil ; 2014: CNY37,647.00)
Sub Total
Total Cash on Hands
Mata Uang Asing
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: USD348,737.36 ; 2014:
USD540,591.57)
PT Bank DBS Indonesia
Cash and Cash Equivalents
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: USD348,737.36 ; 2014:
USD540,591.57)
PT Bank DBS Indonesia
(2015: USD296,785.96 ; 2014:
516,749,250
419,027,965
318,300,828
--
36
USD612,913.81)
ANZ Bank Dilli - Timor Leste
(2015: USD207,032.37 ; 2015: USD173,419.94)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
(2015: USD181,124.56 ; 2014: USD199,641.06)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: EUR136,493.19 ; 2014: Nil)
PT Bank Central Asia Tbk
(2015: USD139,589.82 ; 2014: USD240,906.10)
PT Bank DBS Indonesia (2015: EUR99,644.59 ;
2014: EUR230,583.03)
Citibank, N.A. (2015 : EUR93,930.33 ; 2014:
EUR43,482.37)
Citibank, N.A. (2015: USD75,745.83 ; 2014:
USD1,069,597.30)
PT Bank UOB Buana Tbk (2015: USD47,236.39;
2013: Nil)
PT Bank DBS Indonesia (2015: SGD62,657.63 ;
2014: SGD111,066.79)
Malayan Banking Berhad (2015 : MYR187,610.22 ;
2014 : MYR179,689.47)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (2015: USD40,922.64;
2013: Nil)
BDO Unibank Inc. (2015: USD39,528.56;
2014: USD21,713.51)
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
(2015: USD37,459.17 ; 2014: USD33,683.92)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2015: CNY149,830.93 ; 2014: Nil)
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT Bank Permata Tbk
(2015: USD21,048.30; 2014: USD34,462.99)
PT Bank DBS Indonesia (2015 : AUD27,304.09;
2014: AUD3,474.65)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2015: USD18,510.88; 2014: USD36,581.77)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2015: USD14,672.00 ; 2014: USD33,466.34)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(2014: USD12,710.07 ; 2014: USD43,847.86)
PT Bank Syariah Mandiri (2015: USD12,273.31 ;
2014: USD12,320.01)
PT Bank DBS Indonesia
(2014: CNY50,878.98; 2014: CNY56,997.80)
Lain-lain (masing-masing kurang dari
Rp 100 juta)
Sub Total
Total Bank
Deposito Berjangka
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sub Total
Mata Uang Asing
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(2015: USD3,000,000.00; 2014: Nihil)
PT Bank Permata Tbk
(2015: USD2,750,000.00; 2014: Nihil)
PT Bank UOB Buana Tbk
(2015: USD2,000,000; 2014: USD2,000,000.00)
PT Bank Central Asia Tbk
(2015: Nihil; 2014: USD1,750,000.00)
PT Bank DBS Indonesia
(2015: Nihil; 2014: USD1,200,000.00)
Sub Total
Total Deposito Berjangka
Total Kas dan Setara Kas
Tingkat Bunga Kontraktual
Rupiah
US Dolar
Periode Jatuh Tempo
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Rp
2014
Rp
290,361,299
428,719,596
274,792,730
35,504,773
455,077,219
255,357,590
202,400,240
416,321,270
175,335,416
545,467,378
169,310,311
153,260,924
108,087,305
115,877,097
440,588,092
2,410,555,395
27,930,077,345
73,443,108,315
46,789,286,011
77,986,631,976
PT Bank Permata Tbk
(2015: USD21,048.30; 2014: USD34,462.99)
PT Bank DBS Indonesia (2015 : AUD27,304.09;
2014: AUD3,474.65)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2015: USD18,510.88; 2014: USD36,581.77)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2015: USD14,672.00 ; 2014: USD33,466.34)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(2014: USD12,710.07 ; 2014: USD43,847.86)
PT Bank Syariah Mandiri (2015: USD12,273.31 ;
2014: USD12,320.01)
PT Bank DBS Indonesia
(2014: CNY50,878.98; 2014: CNY56,997.80)
Others (each below of
18,000,000,000
17,000,449,316
13,322,850,000
10,055,000,000
9,000,000,000
7,049,200,000
2,000,000,000
351,534,399
-76,779,033,715
5,000,000,000
20,000,000,000
17,822,850,000
-10,000,000,000
20,000,000,000
2,000,000,000
1,077,840,000
4,000,000,000
79,900,690,000
41,385,000,000
--
37,936,250,000
--
27,590,000,000
24,880,000,000
--
21,770,000,000
-106,911,250,000
183,690,283,715
14,928,000,000
61,578,000,000
141,478,690,000
267,257,654,749
228,239,911,594
4.80% - 9.25%
0.75% - 1.25%
1 - 3 Bulan/
1 - 3 Months
5,20% - 10,80%
0.75% - 3%
1 - 3 Bulan/
1 - 3 Months
Rp 100 million)
Sub Total
Total Bank
Time Deposits
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sub Total
Foreign Currencies
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(2015: USD3,000,000.00; 2014: Nil)
PT Bank Permata Tbk
(2015: USD2,750,000.00; 2014: Nil)
PT Bank UOB Buana Tbk
(2015: USD2,000,000; 2014: USD2,000,000.00)
PT Bank Central Asia Tbk
(2015: Nil; 2014: USD1,750,000.00)
PT Bank DBS Indonesia
(2015: Nil; 2014: USD1,200,000.00)
Sub Total
Total Time Deposits
Total Cash and Cash Equivalents
Contractual Interest Rates
Rupiah
US Dollars
Maturity Period
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah
mengasuransikan setoran dalam perjalanan dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp5.970.000.000, serta
Rp890.000.000 dan USD380,000 pada tahun 2014.
Manajemen berpendapat nilai tanggungan tersebut telah
memadai untuk menutup kerugian yang timbul dari risiko
yang disebabkan oleh pencurian.
As of December 31, 2015, the Group has insured their
cash in transit with sum insured of Rp5,970,000,000,
and Rp890,000,000 and USD380,000 in 2014.
Management believes that the sum insured is
adequate to cover possible loss arising from loss due
to the theft.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak
terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak
berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no
placement of cash and cash equivalents to related
parties.
D/March 29, 2016
37
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
5.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Piutang Usaha
5.
a. By Customers
a. Berdasarkan Pelanggan
2015
Rp
2014
Rp
Pihak Ketiga
Piutang Pelanggan
Kartu Kredit dan Giro Cek
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Total Piutang Usaha - Bersih
Third Parties
99,321,647,180
109,069,190,930
Customers Receivable
842,720,612
100,164,367,792
171,850,465
109,241,041,395
Credit Card and Post - Dated Cheques
(3,678,574,562)
96,485,793,230
-109,241,041,395
Piutang usaha timbul dari kegiatan usaha normal
Perusahaan berupa penjualan tiket, tour, hotel dan
pengurusan dokumen. Piutang kartu kredit (credit card)
dan piutang giro cek merupakan piutang atas penjualan
yang penerimaan pembayarannya dilakukan dengan
kartu kredit dan giro mundur, yang sampai dengan
tanggal pelaporan belum diuangkan dan belum jatuh
tempo.
b. By Aging
2015
Rp
31 - 60 Hari
Lebih dari 60 Hari
Total
2014
Rp
86,073,187,741
88,544,124,367
Less than 30 days
6,912,187,379
7,178,992,672
100,164,367,792
11,340,641,399
9,356,275,629
109,241,041,395
31 - 60 days
More than 60 days
Total
c. By Currencies
c. Berdasarkan Mata Uang
2015
Rp
Rupiah
Mata Uang Asing
USD (2015: USD640,778.58;
2014: USD4,932,205.66)
CNY (2014: CNY34,938.00;
2014: CNY558,258.00)
SGD (2015: Nihil; 2014: SGD15,392.10)
EUR (2015: Nihil; 2014: EUR7,261.01)
MYR (2015: Nihil; 2014: MYR1,900.00)
JPY (2015: Nihil; 2014: JPY6,439.99)
Subtotal
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Total
D/March 29, 2016
Less: Allowance for
Impairment Loss
Total Trade Receivables - Net
Accounts receivable are arising from normal activities
such as tickets sales, tour, hotel and document
handling. Credit card receivable and post-dated
cheques represent receivable from sales settled by
credit card or post dated cheques, wherein the amount
has not been cleared and cashed at reporting date.
b. Berdasarkan Umur Piutang
Kurang dari 30 Hari
Trade Receivables
2014
Rp
91,250,604,994
46,487,110,968
8,839,540,511
61,356,638,410
74,222,287
----8,913,762,798
(3,678,574,562)
96,485,793,230
1,134,944,097
145,026,059
109,882,825
6,767,667
671,369
62,753,930,427
-109,241,041,395
38
Rupiah
Foreign Currencies
USD (2015: USD640,778.58;
2014: USD4,932,205.66)
CNY (2014: CNY34,938.00;
2014: CNY558,258.00) 0
SGD (2015: Nil; 2014: SGD15,392.10)
EUR (2015: Nil; 2014: EUR7,261.01)
MYR (2015: Nil; 2014: MYR1,900.00)
JPY (2015: Nil; 2014: JPY6,439.99)
Subtotal
Allowance for Impairment Loss
Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Mutasi cadangan kerugian penurunan
sebagai berikut:
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
nilai adalah
Movement in allowance for impairment loss is as
follows:
2015
2014
Rp
Rp
Saldo Awal
Penambahan
-3,678,574,562
---
Beginning Balance
Addition
Saldo Akhir
3,678,574,562
--
Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha yang
telah dijadikan jaminan untuk fasilitas bank garansi yang
diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia sebesar
USD7,812,500 dan Rp18.750.000.000 dan dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp30.750.000.000
(Catatan 30).
As of December 31, 2015, accounts receivable have
been collateralized for bank guarantee facility obtained
from PT Bank DBS Indonesia amounting to
USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 and from
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to
Rp30,750,000,000 (Note 30).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari
tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Management believes that allowance for impairment
on third parties accounts receivable is adequate to
cover possible losses from uncollectible trade
accounts receivable in the future.
6. Aset Keuangan Lancar Lainnya
6.
2015
Rp
Investasi Jangka Pendek
Other Current Financial Assets
2014
Rp
4,914,000,000
3,494,760,000
Piutang Lain-Lain - Pihak Ketiga
Short-Term Investment
Other Receivables - Third Parties
Piutang Lain-Lain Official Receipt
3,584,040,201
4,833,124,927
Other Receivable Official Receipt
Piutang Refund
5,130,464,593
2,183,016,284
Refund Receivable
530,764,246
627,127,761
Employees
1,298,807,182
10,544,076,222
15,458,076,222
2,679,983,920
10,323,252,892
13,818,012,892
Karyawan
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp100.000.000)
Sub Total
Total Aset Keuangan Lancar Lainnya
Others (each below of
Rp100,000,000)
Sub Total
Total Other Current Financial Assets
Piutang refund merupakan lebih bayar tiket atau
pembatalan tiket ke airlines dan pengembalian dari tour
dan hotel yang belum dipakai oleh pelanggan.
Refund receivable represents ticket overpaid or ticket
canceled to airlines and refund from tour and hotel
which have not been used by customers.
Piutang lain-lain official receipt merupakan piutang tip dan
sponsorship yang berkaitan dengan kegiatan tour.
Other receivable official receipt represents tip
receivables and sponsorship related to tour activities.
Investasi jangka pendek pada tahun 2015 dan 2014
merupakan deposito yang dijaminkan pada Hongkong
Shanghai Banking Corporation Ltd dan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sehubungan dengan aktivitas usaha
Perusahaan sebagai agen penjualan tiket masing–
masing sebesar Rp4.914.000.000 dan Rp3.494.760.000
dengan jangka waktu selama satu tahun dengan tingkat
bunga tahunan sebesar 5,91% - 6,17% dan
3,43% - 7,5%, masing-masing pada tahun 2015 dan
2014. Deposito tersebut dapat diperpanjang setiap tahun.
Short term investment in 2015 and 2014 represents
time deposits pledged to Hongkong Shanghai Banking
Corporation Ltd and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in
relation to Company’s business activity as general
sales ticket agent of amounting to Rp4,914,000,000
and Rp3,494,760,000, respectively, for one year
period and interest rate of 5.91% - 6.17% and 3.43% 7.5% per annum, in 2015 and 2014, respectively. The
time deposit is extendable every year.
D/March 29, 2016
39
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
7. Biaya Dibayar di Muka
7.
2015
Rp
Sewa
Iklan
Asuransi
Lain-lain
Total
Prepaid Expenses
2014
Rp
2,777,012,255
297,075,532
45,789,747
743,214,775
3,863,092,309
4,286,021,721
366,136,313
944,390
1,046,522,397
5,699,624,821
Rental
Advertisement
Insurance
Others
Total
8. Uang Muka
8.
2015
Rp
Advances
2014
Rp
Hotel dan Tur
11,417,595,797
5,705,498,034
Tiket
10,049,917,727
7,515,641,565
Ticket
--
5,197,920,000
Pembelian Aset
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp100.000.000)
Total
1,136,041,753
390,651,791
Purchase of Assets
Others (each below of
Rp100,000,000)
22,603,555,277
18,809,711,390
Total
9. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Jumlah Saham
yang Dimiliki
(Lembar)/
Total Number
Of Shares
Jenis Usaha/
Type of Businees
2015
a. Investasi Efek Tersedia untuk
Dijual - Pihak Berelasi
(Catatan 25)
PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
2014
a. Investasi Efek Tersedia untuk
Dijual - Pihak Berelasi
(Catatan 25)
PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
10.
Makanan Cepat Saji/
Fast Food
Makanan Cepat Saji/
Fast Food
19,682,000
19,682,000
Hotel and Tour
9.
Persentase
Kepemilikan/
Percentage
of
Ownership
Biaya
Perolehan/
Acquisition
Cost
Nilai Wajar
Awal/
Beginning
Fair Value
%
Rp
Rp
8.91
8.91
7,872,800,000
7,872,800,000
Other Non Current Financial Assets
Keuntungan
(Kerugian) dari
Perubahan
Nilai Wajar
dari Efek Tersedia
untuk Dijual/
Gain (Loss)
from Changes
in Fair Value
of Available for
Sale Securities
Rp
112,187,400,000
78,728,000,000
55,109,600,000
33,459,400,000
Nilai Wajar
Akhir/
Ending
Fair Value
Rp
167,297,000,000
2015
a. Available for Sale Securities
- Related Party
(Note 25)
PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
112,187,400,000
2014
a. Available for Sale Securities
- Related Party
(Note 25)
PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
Properti Investasi
10. Investment Property
2015
31 Des 2014/
Dec 31, 2014
Rp
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
D/March 29, 2016
7,700,000,000
7,835,955,041
15,535,955,041
Penambahan/
Additions
Rp
Pengurangan/
Deductions
Rp
----
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Rp
----
40
7,700,000,000
7,835,955,041
15,535,955,041
Acquisition Cost
Direct Acquisition
Land
Building
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
31 Des 2014/
Dec 31, 2014
Rp
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Nilai Buku
1,746,023,265
1,746,023,265
13,789,931,776
Penambahan/
Additions
Rp
Pengurangan/
Deductions
Rp
393,729,817
393,729,817
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Rp
---
2,139,753,082
2,139,753,082
13,396,201,959
Accumulated Depreciation
Direct Acquisition
Building
Book Value
2014
31 Des 2013/
Dec 31, 2013
Rp
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Nilai Buku
7,700,000,000
14,318,721,683
22,018,721,683
2,470,928,611
2,470,928,611
19,547,793,072
Penambahan/
Additions
Rp
Pengurangan/
Deductions
Rp
----
-6,482,766,642
6,482,766,642
529,459,021
529,459,021
1,254,364,366
1,254,364,366
31 Des 2014/
Dec 31, 2014
Rp
7,700,000,000
7,835,955,041
15,535,955,041
1,746,023,265
1,746,023,265
13,789,931,776
Acquisition Cost
Direct Acquisition
Land
Building
Accumulated Depreciation
Direct Acquisition
Building
Book Value
Perusahaan telah mengadakan Perjanjian Jual Beli Unit
Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha
2
Sampoerna seluas 879,2 m dengan harga beli sebesar
USD1,595,748 pada tanggal 21 November 2008 sesuai
Akta No. 21, Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H.
Kemudian, berdasarkan Berita Acara Penyerahan Unit
Perkantoran pada tanggal 6 Mei 2010 dan 11 Juni 2010,
Perusahaan telah menerima dan menguasai unit
perkantoran tersebut.
The Company has entered into a Sales and Purchase
Agreement of Equity Tower Office Unit with PT Graha
Sampoerna Tower with an area of 879.2 sqm with a
purchase price of USD1,595,748 on November 21,
2008 in accordance with Deed No. 21, by Notary
Esther Mercia Sulaiman, S.H. Then, based on Record
of Handover of Office Unit on May 6, 2010 and
June 11, 2010, the Company has received and took
control on such office unit.
Pada tahun 2014, Perusahaan menjual salah satu unit
Gedung Perkantoran Equity Tower yang dimilikinya
2
seluas 290 m seharga Rp18.896.000.000 kepada
PT Inhwa Indonesia, pihak ketiga, pada tanggal 20 Juni
2014 sesuai dengan Akta Jual Beli No. 81, Notaris Ibnu
Hanny, S.H.
In 2014, the Company sold one of its unit of Equity
Office Building Tower which has an area of 290 sqm
for Rp18,896,000,000 to PT Inhwa Indonesia, third
party, on June 20, 2014 in accordance with the Sale
and Purchase Agreement No. 81, Notary Ibnu Hanny,
S.H.
Penjualan properti investasi pada tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
Sale of investment property in 2014 are as follows:
2014
Rp
Harga Jual
18,896,000,000
Selling Price
Nilai Buku
Keuntungan sebelum Beban Pajak Penghasilan
Dikurangi : Pajak Penghasilan 5% atas penjualan
Tanah dan Bangunan
Keuntungan Penjualan Properti Investasi
5,228,402,276
13,667,597,724
Net Book Value
Gain before Income Tax Expense
Less: Income Tax on Sale of Land and
Building of 5%
Gain on Sale of Investment Property
(Catatan 22.a)
944,800,000
12,722,797,724
Pada tahun 2010, berdasarkan Perjanjian Pengikatan
Jual Beli (PPJB) No. 6 tanggal 16 Desember 2010 dan
Berita Acara Serah Terima tanggal 15 Oktober 2012,
Perusahaan telah membeli dari PT Anggur Indoraya,
D/March 29, 2016
(Note 22.a)
In 2010, based on Sales and Purchase Agreement
(PPJB) No. 6 on December 16, 2010 and Minutes of
Handover dated October 15, 2012, the Company has
purchased from PT Anggur Indoraya, third party, a
41
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2
pihak ketiga, tanah seluas 8.949 m yang terletak di Desa
Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara dengan harga pembelian
sebesar Rp7.000.000.000. Pada tanggal laporan
keuangan, proses balik nama tanah tersebut masih
dalam proses.
land with an area of 8,949 sqm located in the Suka
Makmur Village, Sibolangit District, Deli Serdang
Regency, North Sumatra with purchase price
amounting to Rp7,000,000,000. At the reporting date,
the land was still in the processes of changing its
name into the Company’s name.
Beban penyusutan sejumlah Rp393.729.817 dan
Rp529.459.021 untuk tahun 2015 dan 2014 dicatat
sebagai bagian dari pendapatan (beban) lain-lain
(Catatan 22.b). Pendapatan sewa selama tahun 2015
dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.374.133.214 dan
Rp1.200.595.710 dicatat pada pendapatan lain-lain
(Catatan 22.a).
Depreciation expenses amounting to Rp393,729,817
and Rp529,459,021 for the year 2015 and 2014 is
recorded as part of other income (expenses) (Note
22.b). Rental income for the year 2015 and 2014
amounting to Rp1,374,133,214 and Rp1,200,595,710,
respectively is recorded in other income
(Note 22.a).
Properti investasi berupa bangunan telah diasuransikan
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
suatu paket polis tertentu. Nilai pertanggungan asuransi
pada 31 Desember 2015 dan 2014 menjadi suatu
kesatuan dalam nilai pertanggungan asuransi aset tetap
yang ditanggung oleh pengelola gedung. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup
memadai untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian
atas aset yang mungkin dialami Perusahaan.
Investment properties, that is building, is have been
insured against fire and other risks based on blanked
certain policy. Insurance coverage on December 31,
2015 and 2014 has been included in coverage value of
whole building which are beared by the building
management. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible
losses on assets to the Company.
Nilai wajar properti investasi bangunan per 31 Desember
2015 berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP
Aksa, Nelson & Rekan tanggal 13 Januari 2016 adalah
sebesar Rp37.044.000.000. Nilai wajar properti investasi
tanah per 31 Desember 2015 berdasarkan Laporan
Penilai Independen KJPP Muhammad Adlan & Rekan
tanggal
14
Januari
2016
adalah
sebesar
Rp7.784.760.000.
Fair value of investment property of building as of
December 31, 2015 based on the Independent
Appraisal Report of KJPP Aksa, Nelson & Rekan,
dated January 13, 2016 is amounting to
Rp37,044,000,000. Fair value of investment property
of land as of December 31, 2015 based on the
Independent Appraisal Report of KJPP Muhammad
Adlan & Rekan, dated January 14, 2016 is amounting
to Rp7,784,760,000.
Dalam penilaian properti investasi bangunan dan tanah,
masing-masing metode yang digunakan adalah metode
Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).
In the assessment of building and land of the
investment property, the method used is the Market
Data Approach, respectively.
11.
Aset Tetap
11.
31 Des 2014/
Dec 31, 2014
Rp
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Dekorasi Gedung
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Dekorasi Gedung
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
Nilai Buku
D/March 29, 2016
25,220,836,300
16,688,469,141
9,378,177,408
11,868,372,280
13,965,925,900
77,121,781,029
6,542,176,946
8,206,530,884
9,512,075,258
6,078,820,167
30,339,603,255
46,782,177,774
Penambahan/
Additions
Rp
2015
Pengurangan/
Deductions
Rp
2,080,000,000
5,577,406,000
428,563,566
1,618,556,538
484,000,000
10,188,526,104
--8,137,500
5,000,000
1,259,863,900
1,273,001,400
893,915,436
621,138,538
948,975,015
2,486,746,668
4,950,775,657
-5,425,000
666,666
916,557,233
922,648,899
42
Fixed Assets
31 Des 2015/
Dec 31, 2015
Rp
27,300,836,300
22,265,875,141
9,798,603,474
13,481,928,818
13,190,062,000
86,037,305,733
7,436,092,381
8,822,244,422
10,460,383,607
7,649,009,601
34,367,730,011
51,669,575,722
Acquisition Cost
Direct Aquisition
Land
Building
Building Improvement
Office Equipment
Motor Vehicles
Accumulated Depreciation
Direct Aquisition
Building
Building Improvement
Office Equipment
Motor Vehicles
Net Book Value
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
31 Des 2013/
Dec 31, 2013
Rp
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Dekorasi Gedung
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Dekorasi Gedung
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
Nilai Buku
5,629,366,000
14,421,894,141
9,197,433,289
10,728,944,433
8,554,160,900
48,531,798,763
5,730,957,146
7,795,399,504
8,801,862,257
5,655,146,502
27,983,365,409
20,548,433,354
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Penambahan/
Additions
Rp
2014
Pengurangan/
Deductions
Rp
19,591,470,300
2,266,575,000
550,820,151
1,174,049,334
7,213,141,000
30,796,055,785
31 Des 2014/
Dec 31, 2014
Rp
--370,076,032
34,621,487
1,801,376,000
2,206,073,519
811,219,800
781,207,413
736,571,924
2,042,049,665
4,371,048,802
-370,076,032
26,358,923
1,618,376,000
2,014,810,955
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Acquisition Cost
Direct Aquisition
Land
Building
Building Improvement
Office Equipment
Motor Vehicles
25,220,836,300
16,688,469,141
9,378,177,408
11,868,372,280
13,965,925,900
77,121,781,029
6,542,176,946
8,206,530,884
9,512,075,258
6,078,820,167
30,339,603,255
46,782,177,774
Accumulated Depreciation
Direct Aquisition
Building
Building Improvement
Office Equipment
Motor Vehicles
Net Book Value
Depreciation expense is allocated as follows:
2015
Rp
2014
Rp
Beban Pokok Penjualan (Catatan 20)
Beban Umum dan Administrasi (Catatan 21)
110,124,859
4,840,650,798
104,558,196
4,266,490,606
Cost of Revenues (Note 20)
General and Administrative Expenses (Note 21)
Total
4,950,775,657
4,371,048,802
Total
Penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Sale of fixed asset in 2015 and 2014 are as follows:
2015
Rp
2014
Rp
Harga Jual
819,729,135
1,093,001,907
Selling Price
Nilai Buku
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
347,640,001
183,000,000
Net Book Value
Gain on Sale of Fixed Assets
472,089,134
910,001,907
(Catatan 22.a)
(Note 22.a)
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu.
Nilai pertanggungan asuransi pada 31 Desember 2015
dan
2014
masing-masing
adalah
sebesar
Rp49.361.100.000 dan Rp46.022.340.000.
Fixed assets have been insured from fire and other
risks, under a certain blanket policy. The sum insured
on December 31, 2015 and 2014 was amounted to
Rp49,361,100,000
and
Rp46,022,340,000
respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
asuransi cukup memadai untuk menutupi kemungkinan
risiko kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insured amount is
adequate to cover any possible losses on the assets
insured.
12.
Aset Tidak Lancar Lainnya
12.
2015
Rp
Uang Jaminan
Lain-lain
Total
D/March 29, 2016
Other Non Current Assets
2014
Rp
1,034,552,619
129,032,146
1,163,584,765
964,785,919
135,981,552
1,100,767,471
43
Securities Deposits
Others
Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Uang jaminan merupakan uang jaminan atas sewa
kantor, jaminan telepon, jaminan deposit tiket dan
keanggotaan Sentul Golf yang dapat diterima kembali
(refundable) apabila hubungan sewa berakhir.
13.
Security deposits represents deposits of office rental,
telephone, ticket deposit and Sentul Golf membership
which are refundable at termination of the rental.
Utang Usaha
13.
a. Berdasarkan Kelompok Usaha
a. By Business Group
2015
Rp
Tur dan Hotel
Tiket
Lain-lain
Total
b.
2014
Rp
117,724,324,613
28,109,343,575
38,361,064,845
184,194,733,033
126,453,289,196
25,175,898,170
25,534,865,924
177,164,053,290
Berdasarkan Mata Uang
14.
Tour and Hotel
Ticket
Others
Total
b. By Currencies
2015
Rp
Rupiah
Mata Uang Asing
USD (2015: USD7,157,035.69;
2014: USD9,650,080.21)
EUR (2015: EUR656,197.77;
2014: EUR827,520.23)
JPY (2015: JPY32,387,957.60;
2014: JPY38,651,394.20)
SGD (2015: SGD329,798.85;
2014: SGD385,820.26)
AUD (2015: AUD103,779.83;
2014: AUD119,267.90)
HKD (2015: HKD59,054.20;
2014: HKD69,464.20)
Sub Total
Total
Trade Payables
2014
Rp
67,500,171,875
35,590,732,113
98,731,307,344
120,046,997,812
9,888,690,411
12,523,087,071
3,709,068,904
4,037,890,182
3,215,931,248
3,635,240,930
1,044,456,814
1,218,706,834
105,106,437
116,694,561,158
184,194,733,033
111,398,348
141,573,321,177
177,164,053,290
Utang Lain-Lain dan Uang Muka Diterima
14.
2015
Rp
Rupiah
Foreign Currencies
USD (2015: USD7,157,035.69;
2014: USD9,650,080.21)
EUR (2015: EUR656,197.77;
2014: EUR827,520.23)
JPY (2015: JPY32,387,957.60;
2014: JPY38,651,394.20)
SGD (2015: SGD329,798.85;
2014: SGD385,820.26)
AUD (2015: AUD103,779.83;
2014: AUD119,267.90)
HKD (2015: HKD59,054.20;
2014: HKD69,464.20)
Sub Total
Total
Others Payable and Advance Receipts
2014
Rp
Utang Refund
32,329,617,717
33,293,911,103
Refund Payables
Uang Muka Langganan
18,295,839,172
16,813,639,616
Advances from Customers
12,018,827,814
7,968,433,245
62,644,284,703
58,075,983,964
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp100.000.000)
Total
Others (each of below
Utang refund merupakan lebih bayar tiket dari pelanggan
yang harus dikembalikan dan penerimaan pembayaran
tiket hotel yang belum digunakan oleh pelanggan.
D/March 29, 2016
Rp100,000,000)
Total
Refund payable represents refundable tickets by
customers and proceeds from unused ticket payment
to hotel.
44
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Rincian berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah
Details by currencies are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
28,623,908,822
22,228,689,915
Mata Uang Asing
USD (2015: USD2,663,177.71;
2014: USD2,854,174.91)
EUR (2015: EUR17,545.85;
2014: EUR14,562.83)
SGD (2015: SGD23,470.72;
2014: SGD10,872.34)
AUD (2015: AUD1,562.13;
2014: AUD1,562.13)
JPY (2015: JPY19,044.00;
2014: JPY23,431.82)
HKD (2015: HKD80.80;
2014: HKD80.80)
Sub Total
Total
15.
USD (2015: USD2,663,177.71;
33,509,051,831
35,505,935,880
264,410,345
220,383,238
228,867,450
102,440,383
15,721,526
15,962,204
2,180,919
2,442,767
143,810
34,020,375,881
62,644,284,703
129,577
35,847,294,049
58,075,983,964
Perpajakan
469,879,576
33,727,891
1,411,623
505,019,090
505,019,090
-33,727,891
1,411,623
35,139,514
35,139,514
D/March 29, 2016
Subsidiaries
Income Tax:
PT Duta Buana
Express
Article
28A
Article 28A - 2014
PT BayuArticle
Buana28A
Transport
- 2013
Subtotal
Total
b. Income Tax Expenses
2015
Rp
Konsolidasian
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Taxation
2014
Rp
b. Beban Pajak Penghasilan
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Sub Total
EUR (2015: EUR17,545.85;
2014: EUR14,562.83)
SGD (2015: SGD23,470.72;
2014: SGD10,872.34)
AUD (2015: AUD1,562.13;
2014: AUD1,562.13)
JPY (2015: JPY19,044.00;
2014: JPY23,431.82)
HKD (2015: HKD80.80;
2014: HKD80.80)
Sub Total
Total
a. Prepaid Taxes
2015
Rp
Pajak Kini
Perusahaan
Entitas Anak
PT Duta Buana Express
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Sub Total
Pajak Tangguhan
Perusahaan
Entitas Anak
PT Duta Buana Express
2014: USD2,854,174.91)
15.
a. Pajak Dibayar di Muka
Entitas Anak
Pajak Penghasilan:
Pasal 28A
Pasal 28A - 2014
Pasal 28A - 2013
Subtotal
Total
Rupiah
Foreign Currencies
2014
Rp
(7,690,079,500)
(7,152,304,500)
(79,568,500)
-(7,769,648,000)
-(715,049,250)
(7,867,353,750)
341,829,618
147,917,841
18,036
--
919,977,263
4,491,829
1,261,824,917
152,409,670
(7,769,648,000)
1,261,824,917
(6,507,823,083)
(7,867,353,750)
152,409,670
(7,714,944,080)
45
Current Tax
The Company
Subsidiary
PT Duta Buana Express
PT Kharisma Adiwibawa
PT Duta Buana
Tour &Express
Travel
Sub Total
Deferred Tax
The Company
Subsidiaries
PT
PTDuta
DutaBuana
BuanaExpress
Express
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Sub Total
Consolidated
Current Tax
Deferred Tax
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan
hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai
berikut:
A reconciliation between the income tax expenses and
the amounts computed by applying the effective tax
rates to income before income tax of the Company is
as follows:
2015
Rp
2014
Rp
Laba Sebelum Pajak Konsolidasian
32,645,450,014
47,428,120,569
Income Before Income Taxed Consolidation
Laba Entitas Anak Sebelum Pajak
(7,281,777,961)
2,662,793,660
Income Before Income Tax - Subsidiaries
Laba Sebelum Pajak PenghasilanPerusahaan
39,927,227,975
44,765,326,909
Income Before Income tax the Company
1,412,668,774
1,536,213,370
Timing Differences
Employee Benefits Expenses
Beda Waktu
Beban Imbalan Kerja
Penyusutan
(29,061,803)
1,541,393,912
Depreciation
Biaya Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja
(2,438,613,052)
(1,285,935,920)
Severance Expense
Total Beda Waktu
(1,055,006,081)
1,791,671,362
Total of Timing Differences
751,731
--
-1,757,865,085
Sumbangan
300,384,948
217,251,300
Donation
Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan
690,731,362
652,913,945
Employee Expense and Allowance
Pendapatan Bersifat Final
(9,103,771,752)
(20,575,809,911)
Income Subjected to Final Tax
Total Beda Tetap
(8,111,903,711)
(17,947,779,581)
Total Permanent Differences
Penghasilan Kena Pajak
30,760,318,182
28,609,218,689
Taxable Income
Penghasilan Kena Pajak (Pembulatan)
Taksiran Pajak Penghasilan Badan
Dikurangi:
30,760,318,000
7,690,079,500
28,609,218,000
7,152,304,500
Taxable Income (Rounding)
Estimated Corporate Income Tax
Less:
853,135,164
307,633,480
4,923,427,440
(1,913,516,896)
4,182,054,504
(2,662,616,516)
Beda Tetap
Laba Penjualan Aset Tetap
Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka
Pajak Penghasilan 23
Pajak Penghasilan 25
Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan
Permanent Differences
Gain on Sales of Fixed Assets
Write Off Uncollectible Receivable
Prepaid Taxes
Income Tax Article 23
Income Tax Article 25
Underpayment of Income Tax
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia,
pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk
Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai
entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan
konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung
pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate
income tax is calculated for the Company and each of
its subsidiaries in the understanding that they are
separate legal entities (the consolidated financial
statements are not permitted for computing corporate
income tax) on an annual basis.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah
penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2015 didasarkan atas perhitungan
sementara. Karena Perusahaan belum menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun
pajak 2015. Namun demikian, penghasilan pajak tersebut
di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2015.
In these consolidated financial statements, the amount
of taxable income for the years ended December 31,
2015 is based on preliminary calculations. Since the
Company has not submitted its Annual Corporate Tax
Return (SPT) for 2015 fiscal year. However the
taxable income will be the basis in preparation of the
annual corporate tax return in 2015.
Perusahaan telah melaporkan SPT pajak penghasilan
badan untuk tahun fiskal 2014 pada bulan April 2015.
Tidak terdapat perbedaan laba kena pajak yang diakui
sebelumnya dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT
pada tahun berjalan.
The Company filed the company income tax returns
for the 2014 fiscal years in April 2015. There is no
difference between the previously recognised taxable
income and those reported in the tax returns in the
current year.
D/March 29, 2016
46
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Rp
2014
Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan
32,645,450,014
(7,281,777,961)
47,428,120,569
2,662,793,660
Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
39,927,227,975
44,765,326,909
Income Before Income Tax Based on
Consolidated Statements of Income
Income Before Income Tax of the Subsidiaries
Income Before
Income Tax of the Company
Laba Perusahaan
Sebelum Pajak Penghasilan (Pembulatan)
39,927,228,000
44,765,327,000
Income Before Income Tax (Rounded)
Pajak Dihitung pada Tarif yang
Berlaku
Koreksi Fiskal
9,981,807,000
(2,291,727,448)
11,191,331,750
(4,039,027,055)
Income Tax Computed with Prevailng
Tax Rates
Tax Correction
7,690,079,552
(7,690,079,500)
341,829,618
341,829,618
(7,348,249,882)
840,426,799
(6,507,823,083)
7,152,304,695
(7,152,304,500)
147,917,841
147,917,841
(7,004,386,659)
(710,557,421)
(7,714,944,080)
Laba Fiskal
Pajak Kini
Pajak Tangguhan dari Perbedaan Temporer
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Perusahaan
Beban Pajak Penghasilan - Entitas Anak
Beban Pajak Penghasilan - Konsolidasian
Perusahaan
Provisi atas
Imbalan Kerja
Aset Tetap
Sub Total
Entitas Anak
PT Bayu Buana Transport
PT Dharma Buana Experindo
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
PT Duta Buana Express
Sub Total
Total Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Laba Rugi/
Credited
(Charged) to
Profit or Loss
Rp
Rp
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Penghasilan
Komprehensif
Lain/
Credited
(Charged) to
Other
Comprehensive
Income
Rp
2014
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Laba Rugi/
Credited
(Charged) to
Profit or Loss
Rp
Rp
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Penghasilan
Komprehensif
Lain/
Credited
(Charged) to
Other
Comprehensive
Income
Rp
2015
Rp
2,569,625,701
110,545,892
2,680,171,593
(237,430,638)
385,348,478
147,917,841
379,135,407
-379,135,407
2,711,330,470
495,894,370
3,207,224,840
(256,486,069)
598,315,687
341,829,618
237,264,934
-237,264,934
2,692,109,335
1,094,210,057
3,786,319,392
The Company
Provision of Employee
Benefit Liabilities
Fixed Assets
Sub Total
1,899,474
84,021,702
4,140,423
10,006
--4,491,829
--
-----
1,899,474
84,021,702
8,632,252
10,006
--919,977,263
18,036
--(1,268,685)
588,841
1,899,474
84,021,702
927,340,830
616,883
Subsidiaries
PT Bayu Buana Transport
PT Dharma Buana Experindo
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
PT Duta Buana Express
90,071,605
4,491,829
--
94,563,434
919,995,299
(679,844)
1,013,878,889
2,770,243,198
152,409,670
379,135,407
3,301,788,274
1,261,824,917
236,585,090
4,800,198,281
2015
Rp
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai - Wajib Pungut
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25 - Desember
Pasal 29
Sub Total
Sub Total
Total Deferred Tax
Assets (Liabilities)
d. Taxes Payable
d. Utang Pajak
D/March 29, 2016
Income Tax Benefits (Expenses) - the Company
Income Tax Expenses - Subsidiaries
Income Tax Expenses - Consolidated
c. Deferred Tax Assets (Liabilities)
c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
2013
Taxable Income
Current Tax
Deferred Tax from Temporary Differences
2014
Rp
1,238,948,678
213,932,587
1,285,329,724
507,287,421
18,143,178
642,903,795
3,022,372
374,872,964
1,913,516,896
4,405,340,470
17,757,234
525,177,871
2,350,705
321,007,280
2,662,616,516
5,321,526,751
47
The Company
Value Added Tax
Value Added Tax - VAT Collector
Income Tax:
Article 4 Verse 2
Article 21
Article 23
Article 25 - December
Article 29
Sub Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Rp
Entitas Anak
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan
Pasal 4 ayat 2 (Final)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
PP No. 46
Sub Total
Total
2014
Rp
25,688,351
454,962,496
69,343,509
41,077,161
2,479,268
13,936,561
353,834,546
--
-22,740,907
8,454,181
42,553,000
-317,735,274
Subsidiaries
Value Added Tax
Income Tax
Article 4 Verse 2 (Final)
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
12,984,764
614,736
519,344,160
847,060,594
PP No. 46
Sub Total
4,924,684,630
6,168,587,345
Total
e. Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku
di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.
Untuk tahun pajak sebelum 2008, Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak
saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana
yang lebih awal. Untuk tahun 2008 dan tahun-tahun
selanjutnya, DJP dapat menetapkan atau mengubah
kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun
sejak terutangnya pajak.
e. Administration
Under the Taxation Law of Indonesia, the Company
submits tax returns on the basis of self assessment.
For fiscal years before 2008, Directorate General of
Taxation (DGT) may assess or amend taxes within ten
years of the time the tax becomes due, or until the end
of 2013, whichever is earlier. For fiscal year 2008 and
subsequent years, the DGT may assess or amend
taxes within five years of the time the tax becomes
due.
f. Pajak Penghasilan Final
Pajak penghasilan final sehubungan dengan peredaran
bruto yang tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam satu
tahun fiskal.
f. Final Income Tax
Final income tax in connection with gross income that
does not exceed Rp4,800,000,000 in a fiscal year.
Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai
berikut:
Details of final income tax payable are as follows:
2015
Rp
Saldo Awal
Pajak Penghasilan Final atas Pendapatan
Usaha Tahun Berjalan
Pajak Penghasilan Final yang telah Dibayar
Beban Pajak Penghasilan Final yang
Belum Dipotong
16.
2014
Rp
614,736
--
63,111,168
(50,741,140)
11,304,168
(10,689,432)
12,984,764
614,736
Beban Akrual
Program Loyalitas Pelanggan
Telepon, Listrik dan Air
Lain-lain
Total
D/March 29, 2016
Beginning Balance
Final Income Tax from Current
Revenue
Tax that Has Been Paid in Current Year
Unwithhold Final Income
Tax Expense
16.
Accrued Expenses
2015
Rp
2014
Rp
715,020,000
136,219,981
452,710,973
312,020,000
189,937,071
413,087,719
Customers Loyalty Program
Telephone, Electricity, and Water
Others
1,303,950,954
915,044,790
Total
48
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
17. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
17.
Long Term Employee Benefits Liabilities
Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti
Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13
Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
Post Employment Benefit – Defined Benefit Plan
The Group has calculated and recorded employee
benefits expenses based on Labor Law No. 13 year
2003 dated March 25, 2003.
Liabilitas imbalan kerja tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Sakura
Aktualita Indonesia dalam laporannya masing-masing
No. 4245/SAI/DS/III/16 tanggal 29 Februari 2016 dan
No. 4068/SAI/DS/III/15 tanggal 18 Maret 2015.
Employee benefits liabilities as of December 31, 2015
and 2014 are calculated by independent actuary of PT
Sakura Aktualita Indonesia with its reports
No. 4245/SAI/DS/III/16 dated February 29, 2016 and
No. 4068/SAI/DS/III/15 dated March 18, 2015.
Terhitung 1 Juni 2013, Perusahaan berpartisipasi dalam
"Manulife Program Pesangon-Plus", suatu program
imbalan pasti oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Premi yang dibayarkan oleh Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp5.400.000.000 dan Rp4.200.000.000.
Commencing June 1, 2013, Company participated in
"Manulife Program Pesangon-Plus", a defined benefit
plan by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
Premiums paid by the Company as of December 31,
2015 and 2014 are amounting to Rp5,400,000,000
and Rp4,200,000,000, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan
beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The actuarial assumptions used in measuring
employee benefits expenses and liabilities as of
December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Usia Pensiun Normal
Tingkat Diskonto
Estimasi Kenaikan Gaji di
Masa Datang
Tabel Mortalita
Tingkat Cacat
:
:
:
Tingkat Pengunduran Diri
:
55 Years
:
9% (2014: 8.5%) :
:
8%
TMI III Table
:
5% from Asumption :
Mortality Rate
15% decreases :
linearly until 1% on
45 years, and until
pension normal
age
:
:
55 Tahun
9% (2014: 8,5%)
8%
Tabel TMI III
5% dari Tingkat Asumsi
Mortalita
15% menurun linear sampai
1% pada usia 45 tahun,dan
seterusnya sampai
menjelang usia pensiun
normal
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Normal Pension Ages
Discount Rate
Estimated Salary Increase in
the Future
Mortality Table
Disability Rate
Resignation Rate
Employee benefits liabilities recognized in the
consolidated statements of financial position are as
follows:
2015
Rp
2014
Rp
Nilai Kini Liabilitas
Nilai Wajar Aset Program
16,222,173,792
(5,182,446,041)
15,373,621,605
(4,389,748,677)
Present Value of Liabilities
Fair Value of Plan Assets
Total
11,039,727,751
10,983,872,928
Total
Beban yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Total Beban Imbalan Kerja
(Catatan 21)
D/March 29, 2016
The amount recognized in the consolidated statements
profit or loss and other comprehensive income are as
follows:
2015
2014
Rp
Rp
1,016,854,106
469,507,536
943,049,346
687,488,319
1,486,361,642
1,630,537,665
49
Current Service Cost
Interest Expenses
Total Employee Benefits Expenses
(Note 21)
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The movement in employee benefits liabilities are as
follows:
2015
Rp
Saldo Awal Tahun
Pembayaran Iuran Bersih
Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan
2014
Rp
10,983,872,928
(1,200,000,000)
1,486,361,642
10,770,749,551
(1,200,000,000)
1,630,537,665
1,024,708,983
1,145,102,657
(1,255,215,802)
11,039,727,751
(1,362,516,945)
10,983,872,928
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial pada
Penghasilan Komprehensif Lainnya
Balance at the Beginning of the Year
Payment of Net Contribution
Current Employee Benefits Expenses
Actuarial Gain (Loss) on Other
Comprehensive Income
Pembayaran Imbalan Pasca Kerja pada
Tahun Berjalan
Saldo Akhir Tahun
Rekonsiliasi perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti
adalah sebagai berikut:
Reconciliation of change in present value of defined
benefit liabilities are as follows:
2015
Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Awal
Biaya Jasa
Bunga atas Liabilitas (Aset)
Imbalan yang dibayarkan
(Keuntungan) Kerugian pada Penghasilan
Komprehensif Lainnya
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Saldo Akhir
Current Severance Payment
Balance at the End of the Year
2014
Rp
15,373,621,605
1,016,854,106
820,687,430
(1,255,215,802)
13,471,661,247
943,049,346
903,561,255
(1,362,516,945)
266,226,453
1,417,866,702
16,222,173,792
15,373,621,605
Present Value of Defined Benefit Liabilities Beginning Balance
Service Cost
Interest on Liabilities (Assets)
Benefit Paid
(Gain) Loss on Other Comprehensive
Income
Present Value of Defined Benefit Liabilities Ending Balance
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup
terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko
tingkat bunga dan risiko gaji.
a. Risiko Investasi
Nilai kini liabilitas pasti dihitung menggunakan tingkat
diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada
imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi.
b. Risiko Tingkat Bunga
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung
menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan
dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi
berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi
akan meningkatkan liabilitas program.
c. Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program
akan meningkatkan liabilitas program itu.
The defined benefit plan typically expose the Group to
actuarial risks such as investment risk, interest risk
and salary risk.
a. Investment Risk
The present value of the defined benefit liability is
calculated using a discount rate determined by
reference to high quality corporate bond yields.
b. Interest Risk
The present value of the defined benefit liabilities
is calculated using a discount rate determined by
reference to yields on high quality corporate
bonds. A decrease in the bond interest rate will
increase the plan liability.
c. Salary Risk
The present value of the defined benefit plan
liability is calculated by reference to the future
salaries of plan participants. As such, an increase
in the salary of the plan participants will increase
the plan’s liability.
Analisis Sensitivitas
Sensitivity Analysis
2015
Rp
2014
Rp
Analisis Sensitivitas Tingkat Diskonto
Jika Tingkat +1%
Jika Tingkat -1%
15,221,569,628
17,333,627,728
14,498,052,676
16,391,697,916
Sensitivity Analysis of Discount Rate
If Rate +1%
If Rate -1%
Analisis Sensitivitas Kenaikan Gaji
Jika Tingkat +1%
Jika Tingkat -1%
17,249,381,884
15,276,255,526
16,316,164,131
14,547,083,378
Sensitivity Analysis of Salary Increase
If Rate +1%
If Rate -1%
D/March 29, 2016
50
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of plan assets are as
follows:
2015
Rp
Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program
Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan
Pasti - Bersih
Imbal Hasil Aset Program
Kontribusi Pemberi Kerja
Pembayaran Manfaat
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
2014
Rp
4,389,748,677
351,179,894
2,700,911,696
216,072,936
(665,080,577)
132,428,139
1,200,000,000
(225,830,092)
5,182,446,041
-272,764,045
1,200,000,000
-4,389,748,677
Kategori utama aset program, dan tingkat imbal hasil
ekspektasian pada akhir periode pelaporan untuk setiap
kategori, adalah sebagai berikut:
The major category of plan assets, and the expected
rate of return at the end of the reporting period for
each category, are as follows:
Tingkat Imbal Hasil Ekspektasian/
Expected Return
2015
2014
%
%
Instrumen Ekuitas
Deposito dan Lainnya
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun
58.95
41.05
100.00
Fair Value of Plan Assets - Beginning Balance
Expected Return on Plan Assets
Remeasurement on Defined Benefit
Liability - Net
Return on Plan Asset
Employer's Contribution
Benefit Payment
Fair Value of Plan Assets - Ending Balance
Nilai Wajar Aset Program/
Fair Value of Plan Assets
2015
2014
Rp
Rp
60.00
40.00
100.00
Nilai wajar instrumen ekuitas dan utang di atas ditentukan
berdasarkan harga pasar kuotasian di pasar aktif.
3,055,158,339
2,127,287,702
5,182,446,041
2,633,849,206
1,755,899,471
4,389,748,677
The fair value of the above equity and debt
instruments are determined based on quoted market
prices in active markets.
18. Modal Saham
18.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Lembar
Saham/
Shares
Bank of Singapore Limited
Couts and Co Ltd., Singapore
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk
UBS Switzerland AG
Barclays Bank PLC Hongkong
- Wealth Management
Johannes Susilo
Grassland Overseas Inc.
Masyarakat (Kepemilikan
masing-masing kurang dari 5%)
Total
D/March 29, 2016
Equity Instruments
Time Deposits and Others
Fair Value of Plan Assets - Ending Balance
Capital Stock
The composition of the Company’s shareholders as of
December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2015
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%
Jumlah
Modal Saham/
Paid in Capital
Rp
114,089,552
47,159,000
43,416,885
30,609,000
32.30
13.35
12.29
8.67
57,044,776,000
23,579,500,000
21,708,442,500
15,304,500,000
27,168,370
24,000,000
20,392,800
7.69
6.79
5.77
13,584,185,000
12,000,000,000
10,196,400,000
46,385,173
353,220,780
13.13
100.00
23,192,586,500
176,610,390,000
51
Bank of Singapore Limited
Couts and Co Ltd., Singapore
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk
UBS Switzerland AG
Barclays Bank PLC Hongkong
- Wealth Management
Johannes Susilo
Grassland Overseas Inc.
Public
(Ownership of each less than 5%)
Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Lembar
Saham/
Shares
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2014
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%
Jumlah
Modal Saham/
Paid in Capital
Rp
Bank of Singapore Limited
Couts and Co Ltd., Singapore
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk
Barclays Bank PLC Hongkong
- Wealth Management
Johannes Susilo
Masyarakat (Kepemilikan
masing-masing kurang dari 5%)
114,089,552
47,159,000
43,416,885
32.30
13.35
12.29
57,044,776,000
23,579,500,000
21,708,442,500
27,168,370
24,000,000
7.69
6.79
13,584,185,000
12,000,000,000
97,386,973
27.57
48,693,486,500
Bank of Singapore Limited
Couts and Co Ltd., Singapore
PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk
Barclays Bank PLC Hongkong
- Wealth Management
Johannes Susilo
Public
(Ownership of each less than 5%)
Total
353,220,780
100.00
176,610,390,000
Total
19.
Pendapatan Usaha
19.
Penjualan
Bruto/
Gross Revenue
Rp
Tiket
Non Keagenan
Keagenan
Tur
Hotel
Dokumen
Lain-lain
Total
1,017,895,144,677
160,766,923,300
400,932,234,358
119,738,049,899
21,438,614,891
4,611,066,491
1,725,382,033,616
Penjualan
Bruto/
Gross Revenue
Rp
Tiket
Non Keagenan
Keagenan
Tur
Hotel
Dokumen
Lain-lain
Total
D/March 29, 2016
2015
Tagihan dari
Prinsipal/
Payable to
Principal
Rp
Revenues
Penjualan
Neto/
Net Revenue
Rp
-152,728,577,135
----152,728,577,135
2014
Tagihan dari
Prinsipal/
Payable to
Principal
Rp
1,017,895,144,677
8,038,346,165
400,932,234,358
119,738,049,899
21,438,614,891
4,611,066,491
1,572,653,456,481
Ticket
Non Agency
Agency
Tour
Hotel
Document
Others
Total
Penjualan
Neto/
Net Revenue
Rp
1,052,048,049,097
148,223,734,280
432,836,210,369
123,206,099,163
21,225,321,763
-140,812,547,566
----
1,052,048,049,097
7,411,186,714
432,836,210,369
123,206,099,163
21,225,321,763
Ticket
Non Agency
Agency
Tour
Hotel
Document
3,379,844,221
--
3,379,844,221
Others
1,780,919,258,893
140,812,547,566
1,640,106,711,327
Total
52
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
20.
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Beban Pokok Pendapatan
20.
2015
Rp
Tiket
Tur
Hotel
Dokumen
Lain-lain
Total
2014
Rp
972,860,327,349
359,120,090,343
111,423,485,751
18,850,834,317
442,808,430
1,462,697,546,190
1,010,760,283,492
409,832,396,526
97,021,976,701
19,041,506,991
374,203,626
1,537,030,367,336
21. Beban Usaha
Beban Umum dan Administrasi
Gaji Pegawai
Penyusutan Aset Tetap (Catatan 11)
Telepon, Fax, Internet, Listrik dan Air
Transportasi dan Akomodasi
Sewa Gedung
Asuransi
Imbalan Kerja (Catatan 17)
Administrasi Bank
Alat Tulis, Foto Kopi dan Barang Cetakan
Pengurusan, Perijinan dan Iuran
Service Charge
Perbaikan dan Pemeliharaan
Beban Pegawai Lainnya
Insentif Kurir
Sumbangan dan Representasi
Materai dan Pos
Administrasi Efek
Ticket
Tour
Hotel
Document
Others
Total
21.
2015
Rp
Beban Penjualan
Iklan dan Promosi
Total Beban Penjualan
Cost of Revenues
Operating Expenses
2014
Rp
6,455,213,236
6,455,213,236
7,609,239,180
7,609,239,180
Selling Expenses
Advertising and Promotion
Total Selling Expenses
50,878,368,261
4,840,650,798
4,210,918,771
3,963,179,714
2,945,384,695
2,588,221,213
1,486,361,642
1,396,072,039
945,666,642
933,982,058
627,963,473
537,843,203
534,137,466
488,050,150
487,565,225
350,784,256
336,067,889
44,834,875,687
4,266,490,606
3,944,431,049
3,686,234,474
2,575,622,860
2,485,004,192
1,630,537,665
1,437,994,269
995,992,673
701,634,815
561,882,253
665,141,661
228,616,495
426,877,450
409,880,874
342,562,022
186,695,968
General and Administrative Expenses
Salaries
Depreciation of Fixed Assets (Note 11)
Telephone, Fax, Internet, Electricity and Water
Accomodation and Transportation
Rental Building
Insurance
Employee Benefits (Note 17)
Administration Bank
Stationery, Photo copy and Printing
License and Dues
Service Charge
Repairs and Maintenance
Other Employee Expenses
Courier Incentive
Donation and Representation
Postage Stamp and Mail
Share Administration
Honorarium Profesional
Lain-lain (Masing-masing di
bawah Rp 100 juta)
Total Beban Umum dan Administrasi
287,124,365
328,938,323
3,353,584,587
81,191,926,447
1,626,993,149
71,336,406,486
Others (each below of Rp 100 million)
Total General and Administrative Expenses
Total Beban Usaha
87,647,139,683
78,945,645,666
Total Operating Expenses
22. Pendapatan dan Beban Lain-Lain
22.
2015
Rp
D/March 29, 2016
Others Income and Expense
a. Others income
a. Pendapatan lain-lain
Bunga Deposito
Laba Selisih Kurs
Pendapatan Sewa (Catatan 10)
Laba Penghapusan Utang Refund
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11)
Jasa Giro
Professional Fee
2014
Rp
7,985,587,045
3,121,722,845
1,374,133,214
918,275,237
472,089,134
195,847,829
6,848,391,854
1,373,240,375
1,200,595,710
1,806,614,109
910,001,907
177,232,810
53
Interest on Time Deposits
Gain on Foreign Exchange
Rent Income (Note 10)
Gain on Written Off Refund Payable
Gain on Sales of Fixed Assets (Note 11)
Interest on Current Account
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Rp
Bunga Non Bank
Keuntungan Penjualan Properti Investasi
(Catatan 10)
Lain-Lain
Total
2014
Rp
136,428,208
339,918,929
-432,718,000
14,636,801,513
12,722,797,724
355,207,393
25,734,000,811
Non Bank Interest
Gain on Sales of Investment Property
(Note 10)
Others
Total
b. Other expenses
b. Beban lain-lain
2015
Rp
Beban Penurunan Nilai Piutang
(Catatan 5)
Beban Penyusutan Properti Investasi
(Catatan 10)
Rugi Selisih Kurs
Beban Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Lain-lain
Total
2014
Rp
3,678,574,562
--
393,729,817
1,490,285
-2,712,500
529,459,021
167,514
1,757,865,085
9,677,420
Impairment Loss on Receivable
(Note 5)
Depreciation Expenses of Investment Property
(Note 10)
Loss on Foreign Exchange
Write Off Uncollectable Receivable Expense
Others
4,076,507,164
2,297,169,040
Total
23. Beban Keuangan
23.
Rp
Beban Bunga
Total
Rp
160,503,775
160,503,775
128,105,359
128,105,359
Beban bunga ini merupakan beban bunga atas
penggunaan fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 30).
24.
2015
Rp
2014
Rp
28,106,892,523
353,220,780
353,220,780
79.57
79.57
38,799,589,917
353,220,780
353,220,780
109.85
109.85
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan tidak
memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa.
D/March 29, 2016
Interest Expense
Total
Interest expense is interest expense for the use of the
loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk and PT Bank DBS Indonesia (Note 30).
24. Laba Bersih Per Saham Dasar
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah Saham Beredar (Lembar)
Rata-rata Tertimbang
Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh)
Laba per Saham Dilusian (Rupiah Penuh)
Financial Costs
Basic Earnings Per Share
Income for The Year Attributable
To Owners of the Parent
Outstanding Shares
Weighted Average
Basic Earnings per Share (In full Rupiah)
Diluted Earnings per Share (In full Rupiah)
As of each reporting date, the Company has no
potential dilutive effects to common shares.
54
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
25. Transaksi dan Saldo dengan Pihak
Berelasi
25.
a. Balances and Transactions with Related
Parties
a. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
2015
Total/
Amounts
Rp
Transactions and Balances
with Related Parties
2014
Persentase
Terhadap
Total Aset/
Total Liabilitas/
Total Beban Usaha/
Percentage
to
Total Assets/
Total Liabilities/
Operating Expense
%
Total/
Amounts
Rp
Persentase
Terhadap
Total Aset/
Total Liabilitas/
Total Beban Usaha/
Percentage
to
Total Assets/
Total Liabilities/
Operating Expense
%
1. Piutang Pihak Berelasi
Personel Manajemen Kunci
(Program Kepemilikan Mobil)
1. Due From Related Parties
25,000,000
0.00
200,000,000
2. Investasi Efek Tersedia untuk Dijual
(Catatan 9)
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
3. Kompensasi Manajemen Kunci
(Gaji dan Tunjangan)
Personel Manajemen Kunci
2. Investment In Available for Sale Securities
(Note 9)
167,297,000,000
25.96
5,934,581,283
112,187,400,000
6.77
4,836,910,833
Sifat dan transaksi dengan pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
PT Pioneerindo Gourmet
International Tbk
Personel Manajemen Kunci/
Key Management Personnel
26.
20.28
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk
3. Key Management Compensation
(Salaries and Benefits)
Key Management Personel
6.13
b. Nature of Relationship with Related Parties
b. Hubungan dengan Pihak-Pihak Berelasi
Pihak Berelasi/
Related Parties
Key Management Personel
(Car Ownership Program)
0.04
Nature of relationships and transaction with the
related parties are as follows :
Sifat Relasi/
Nature of Relationship
Transaksi/
Transactions
Entitas Asosiasi/
Associates Entity
Dewan Komisaris, Dewan
Komisaris, dan Personel
Manajemen Kunci Lainnya/
Board of Commissioners,
Board of Directors, and
Other Key Management
Personnel
Investasi efek tersedia untuk dijual/ Investment in
available for sale securities
Kompensasi, remunerasi, dan pinjaman program
kepemilikan mobil/ Compensation, remuneration, and
loan for car ownership programes.
Informasi Segmen
26.
Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah para
Direksi Perusahaan. Para Direksi melakukan penelaahan
terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai
kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen
menentukan operasi segmen berdasarkan informasi ini.
The chief operating decision-maker has been identified
as the directors. Directors review the Company’s
internal reporting in order to assess performance and
allocate recources. Management has determined the
operating segment based on this information
Segmen Perusahaan dikelompokkan
kegiatan usaha sebagai berikut:
The Company segment grouping are based on
business activities as follows:
D/March 29, 2016
berdasarkan
55
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
Tiket/
Ticket
Rp
Pendapatan Bersih - Eksternal
Hasil Segmen
Beban Usaha Tidak Dapat
Dialokasikan
Pendapatan Bunga
Lain-lain yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Tur/
Tour
Rp
Lain-lain/
Others
Rp
Konsolidasi/
Consolidation
Rp
1,025,933,490,842
400,932,234,358
145,787,731,281
1,572,653,456,481
Net Revenues - External
53,073,163,493
41,812,144,015
15,070,602,783
109,955,910,291
Segment Result
Unallocated - Operating
Expenses
Interest Income
Others Unallocated
Income Tax Expense
Income for the Year
(87,647,139,683)
8,317,863,082
2,018,816,324
(6,507,823,083)
26,137,626,931
Penghasilan Komprehensif Lain
54,321,476,107
Other Comprehensive Income
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
80,459,103,038
Total Comprehensive Income For The Year
472,402,553,324
Assets
Segment Assets
172,122,198,280
644,524,751,604
Unallocated Assets
Total Assets
252,353,244,554
Liabilities
Segment Liabilities
16,422,795,382
268,776,039,936
Unallocated Liabilities
Total Liabilities
Aset
Aset Segmen
Aset Perusahaan yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Total Aset
Liabilitas
Liabilitas Segmen
Liabilitas yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Total Liabilitas
228,017,738,025
164,624,726,474
179,637,124,919
64,747,690,380
64,334,930,095
23,393,587,986
2014
Tiket/
Ticket
Rp
Pendapatan Bersih - Eksternal
Hasil Segmen
Beban Usaha Tidak Dapat
Dialokasikan
Pendapatan Bunga
Lain-lain yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Tahun Berjalan
Tur/
Tour
Rp
Lain-lain/
Others
Rp
Konsolidasi/
Consolidation
Rp
1,059,459,235,811
432,836,210,369
147,811,265,147
1,640,106,711,327
Net Revenues - External
48,698,952,319
23,003,813,843
31,373,577,829
103,076,343,991
Segment Result
Unallocated - Operating
Expenses
Interest Income
Others Unallocated
Income Tax Expense
Income for the Year
(78,945,645,666)
7,365,543,594
15,931,878,650
(7,714,944,080)
39,713,176,489
Penghasilan Komprehensif Lainnya
32,693,432,750
Other Comprehensive Income
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan
72,406,609,239
Total Comprehensive Income for The Year
437,516,318,628
Assets
Segment Assets
115,689,188,273
553,205,506,901
Unallocated Assets
Total Assets
242,478,020,669
Liabilities
Segment Liabilities
18,687,877,602
261,165,898,271
Unallocated Liabilities
Total Liabilities
Aset
Aset Segmen
Aset Perusahaan yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Total Aset
Liabilitas
Liabilitas Segmen
Liabilitas yang Tidak Dapat
Dialokasikan
Total Liabilitas
206,706,849,649
156,633,453,607
97,641,646,545
133,167,822,437
63,991,731,050
21,852,836,012
27. Instrumen Keuangan dan Manajemen
Risiko Keuangan
a.
27. Financial Instrument and Financial
Risks Management
a.
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko
Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu
risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Grup
mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
 Risiko kredit merupakan risiko yang muncul
dikarenakan debitur tidak membayar semua atau
sebagian piutang atau tidak membayar secara
tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian
bagi Grup.
 Risiko likuiditas merupakan risiko atas
ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya
D/March 29, 2016
Financial Risk Management Factors and
Policies
In its operating, investing and financing activities,
the Group are exposed to the following financial
risks: credit risk, liquidity risk and market risk. The
Group defines those risks as follows:
 Credit risk represents risk due to the
possibility that a customer will not repay all or
a portion of a receivable or will not repay in a
timely manner and therefore will cause a loss
to the Group.
 Liquidity risk represents risk of the Group’s
inability to repay all their liabilities at maturity
56
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap
dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh
tempo.
 Risiko pasar terdiri atas:
- Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi
nilai instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan nilai tukar mata uang asing.
date. At present the Group does expect to pay
all liabilities at their contractual maturity.
 Market risk consist of:
- Currency risk represents the fluctuation risk
in the value of financial instruments that
caused the changes foreign exchange
currency notes.
- Interest rate risk consist of interest rate risk
at fair value, which is the fluctuation risk of
the financial instruments value that caused
of the interest market rates and interest rate
risk on cash flows, the cash flows risk in the
future that will fluctuated because of
interest market rate changes.
- Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku
bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi
nilai instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga pasar dan risiko suku
arus kas di masa datang akan berfluktuasi
karena perubahan suku bunga pasar.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut
secara efektif, Manajemen telah menyetujui
beberapa strategi untuk pengelolaan risiko
keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup secara
keseluruhan. Program manajemen risiko keuangan
berfokus untuk meminimalisasi potensi kerugian
yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Grup.
Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang
harus diambil dalam rangka mengelola risiko
keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks,
Management has approved some strategies for
the financial risks management, which are in line
with Group’s objectives. Financial risk
management program focuses to minimize
potential loss which adversely impact on the
Group’s financial performance. These guidelines
set up objectives and action to be taken in order
to manage the financial risks that the Group
faced.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai
berikut:
 Meminimalkan dampak dari perubahan mata
uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi
dengan menyediakan cadangan mata uang yang
cukup;
 Memaksimalkan penggunaan lindung nilai
alamiah yang menguntungkan sebanyak
mungkin off-setting alami antara pendapatan dan
biaya dan utang/pinjaman dan piutang dalam
mata uang yang sama; dan
 Semua kegiatan manajemen risiko keuangan
dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan
mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are the
following:
 Minimize effect of changes in foreign
exchange and market risk for all kind of
transactions by providing adequate foreign
currencies reserve;
 Maximize the use of favourable “natural
hedge” as much as possible the natural offsetting of revenue and costs and payables
and receivables denominated in the same
currency; and
 All financial risk management activities carried
out on a prudent, consistent basis, and
following the best market practices.
(i)
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit Grup terutama melekat pada
rekening bank, piutang usaha, piutang lain-lain
yang dicatat dalam aset keuangan lancar lainnya
dan piutang kepada pihak berelasi.
Credit Risk
Credit risk of the Group primarily inherent at
bank accounts, trade receivable, other
receivables which recorded as other current
financial assets and due from related party.
Selain pengungkapan dibawah ini, Grup tidak
memiliki konsentrasi risiko kredit.
The Group has no concentration of credit risk
other than as disclosed below.
Kas dan Setara Kas
Risiko kredit atas penempatan rekening koran
dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai
dengan kebijakan Grup. Penempatan dana dan
deposito berjangka hanya dilakukan bank
dengan reputasi dan kredibilitas yang baik.
Cash and Cash Equivalents
Credit risk arising from placements of current
accounts and deposits is managed in
accordance with the Group’s policy. Fund
placement and time deposits only placing in
the banks that have a good reputation and
D/March 29, 2016
57
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi
untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit
sehingga mengurangi kemungkinan kerugian
akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
credibility. This policy is reviewed annually by
Director to minimize the concentration of
credit risk and therefore mitigate financial loss
through potential failure of the banks.
Piutang Usaha
Risiko kredit atas penjualan kredit kepada
pelanggan adalah risiko bahwa Grup akan
mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan
yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual
mereka. Grup mengelola dan mengendalikan
risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas
persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru.
Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh
Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses
persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi
dan rekam jejak pelanggan menjadi bahan
pertimbangan.
Trade Receivables
Credit risk in respect of credit sales to
customers is the risk that the Group will incur
a loss arising from its customers that fail to
discharge their contractual obligations. The
Group manages and controls this credit risk
by setting its policy in approval or rejection of
new credit contract. Compliance to the policy
is monitored by the Board of Director. As part
of the process in approval or rejection, the
customer reputation anad track record is
taking into consideration.
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan
pihak ketiga yang diakui dan kredibel.
Manajemen menerapkan peninjauan mingguan
dan bulanan pada umur piutang dan penagihan
untuk membatasi risiko kredit. Sesuai dengan
kebijakan
manajemen,
pelanggan yang
tagihannya telah melewati batas jatuh tempo
akan dikenakan status hold.
The Group trades only with recognized and
creditworthy third parties. The Group’s
management applies weekly and monthly
trade receivables aging review and collection
to limit its credit risk. Subject to management
decision, customer that has long outstanding
overdue accounts will be subject for hold
status.
Saat ini tidak ada risiko kredit terpusat secara
signifikan.
There are no significant concentrations of
credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum
Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai
tercatat masing-masing kategori aset keuangan
yang disajikan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum
exposure to credit risk is represented by the
carrying amount of each class of financial
assets presented in the consolidated
statements of financial position.
2015
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Piutang Pihak Berelasi
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Total Aset Keuangan
2014
267,257,654,749
228,239,911,594
Cash and Cash Equivalents
96,485,793,230
15,458,076,222
109,241,041,395
13,818,012,892
Other Current Financial Assets
25,000,000
200,000,000
Due from Related Parties
112,187,400,000
463,686,365,881
Other Non Current Financial Assets
167,297,000,000
546,523,524,201
Trade Receivables
Total Financial Assets
Kualitas Kredit Aset Keuangan
Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan
rekening bank dan piutang dengan memonitor
reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko
agregat dari masing-masing pihak dalam
kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak
independen dengan predikat bank yang diterima.
Credit Quality of Financial Assets
The Group manages credit risk exposed from its
deposits with banks and receivables by
monitoring reputation, credit ratings and limiting
the agregate risk to any individual counterpaty.
For banks, only independent parties with a good
rating are accepted.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang
belum jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu
The credit quality of financial assets that are
neither past due nor impaired can be assesed
by reference to external credit ratings (if
D/March 29, 2016
58
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia)
atau mengacu pada informasi historis mengenai
tingkat gagal bayar debitur:
available) or to historical information about
counterparty defaults rates:
a)
a) Kas dan Setara Kas
2015
Rp
Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat
Kredit Eksternal
Bank Pihak Ketiga
Fitch
AAA
AA
AA+
AAABBBBB+
Cash and Cash Equivalents
2014
Rp
Counterparties with External
Credit Rating
Cash in Banks - Third Parties
Fitch
AAA
AA
AA+
AAABBBBB+
30,385,871,975
766,794,328
2,113,418,232
5,624,748,099
----
---47,245,852
718,114,754
9,177,921,379
270,116,064
16,249,206
16,905,885,080
--
188,961,584
AA
-16,560,637,989
55,921,492
688,740,563
545,296,485
16,259,382,870
222,622,394
320,418,278
-----
AA+
AAA+
ABBBBB-
Pefindo
AAA
Pefindo
AA
AA+
AABBB
A+
ABBBOthers
BBOthers
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga
Fitch
AABBBPefindo
AAA
AASub Total
Dengan Pihak yang Tidak Memiliki
Peringkat
Peringkat
Kredit
Kredit
Eksternal
Eksternal
Bank Pihak Ketiga
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga
Sub Total
Total
48,313,584,399
--
-21,770,000,000
133,376,699,316
-254,707,344,954
34,000,000,000
42,702,850,000
126,324,135,385
Time Deposits at Third Parties
Fitch
AABBBPefindo
AAA
AASub Total
50,135,346,590
43,005,840,000
93,141,186,590
219,465,321,975
Counterparts without External
Credit
Credit
Rating
Rating
Cash in Banks - Third Parties
Time Deposits at Third Parties
Sub Total
Total
426,047,076
2,000,000,000
2,426,047,076
257,133,392,030
b)
b) Investasi Jangka Pendek
2015
Rp
Dengan Pihak yang Memiliki Peningkat
Kredit Eksternal
Pefindo
AAA
AADengan Pihak yang Tidak Memiliki
Peringkat
Peringkat
Kredit
Kredit
Eksternal
Eksternal
Total
D/March 29, 2016
AAA
Short Term Investment
2014
Rp
2,500,000,000
2,414,000,000
2,500,000,000
--
-4,914,000,000
994,760,000
3,494,760,000
59
Counterparties with External
Credit Rating
Pefindo
AAA
AACounterparts without External
Credit
Credit
Rating
Rating
Total
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
c)
c) Piutang Usaha
2015
2014
Rp
Rp
Dengan Pihak yang Tidak Memiliki
Account Receivables
Counterparties Without External
Peringkat Kredit Eksternal
Credit Rating
Grup 1
96,485,793,230
109,241,041,395
Group 1
Grup 2
Total
3,678,574,562
100,164,367,792
-109,241,041,395
Group 2
Total
 Grup 1 – pelanggan yang sudah ada (lebih
dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal
bayar di masa terdahulu.
 Grup 2 – pelanggan yang sudah ada (lebih
dari enam bulan) dengan beberapa kejadian
gagal bayar pada masa terdahulu.
 Group 1 – Existing customers (more than
six months) with no default in the past.
(ii) Risiko Likuiditas
Pada saat ini Grup berharap dapat membayar
semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk
memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap
kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus
kas masuk yang cukup.
(ii) Liquidity Risk
Currently the Group expects to pay all
liabilities at the maturity. In order to meet the
cash commitments, the Company expects its
operating activities will be able to generate
sufficient cash inflows.
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas
keuangan
Grup
yang
dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan
tanggal jatuh tempo kontraktual.
The table below analyses the Group’s
financial liabilities into relevant maturity
groupings based on the remaining period to
the contractual maturity date.
Kurang dari
1 Tahun/
Less than
1 Year
 Group 2 – Existing customers (more than
six months) with some defaults in the past.
1 s/d 2 Tahun/
1 to 2 Years
2 s/d 5 Tahun/
2 to 5 Years
> 5 Tahun
More than
5 Years
Total
Amounts
Per 31 Desember 2015
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Utang Pihak Ketiga
Total
184,194,733,033
44,348,445,532
1,303,950,954
-229,847,129,519
------
---3,600,000,000
3,600,000,000
------
184,194,733,033
44,348,445,532
1,303,950,954
3,600,000,000
233,447,129,519
Per 31 Desember 2014
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Utang Pihak Ketiga
Total
177,164,053,290
41,262,344,349
915,044,790
-219,341,442,429
------
---6,600,000,000
6,600,000,000
------
177,164,053,290
41,262,344,349
915,044,790
6,600,000,000
225,941,442,429
As of December 31, 2014
Trade Payables
Others Payable
Accrued Expenses
Due to Third Party
Total
Total
(ii) Foreign Currency Risk
The Company is significantly affected by
foreign currency risk, because most of the
Company's transactions are in foreign
currency. Total net foreign currency
exposures on the financial position date are
disclosed in Note 28. To minimizing this risk,
the Company always trying to maintain cash
flows by arranging the time of payment by
considering the exchange rate prevailing at
the time of payment will be made, and
carefully plan the placement allocation of
funds in foreign currency, to anticipate
significant of exchange rates changes on the
liabilities side and to avoid speculation of take
(iii) Risiko Mata Uang Asing
Perusahaan secara signifikan terpengaruh
dengan risiko mata uang asing, karena
sebagian besar transaksi Perusahaan dalam
mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang
asing bersih pada tanggal laporan posisi
keuangan diungkapkan dalam Catatan 28.
Untuk meminimalkan risiko ini, Perusahaan
selalu berusaha menjaga aliran kas dengan
mengatur
waktu
pembayaran
dengan
mempertimbangkan kurs yang berlaku pada
saat akan dilakukan pembayaran, serta
merencanakan
secara
cermat
alokasi
penempatan dana dalam mata uang asing,
untuk mengantisipasi perubahan kurs yang
D/March 29, 2016
As of December 31, 2015
Trade Payables
Others Payable
Accrued Expenses
Due to Third Party
Total
60
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
signifikan pada sisi liabilitas serta menghindari
spekulasi ambil keuntungan atas penempatan
dana dalam mata uang asing. Tidak terdapat
aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
advantage in the placement of funds in foreign
currency. There is no currency hedging
activities on December 31, 2015 and 2014.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas
kemungkinan perubahan tingkat pertukaran
Rupiah terhadap mata uang asing dengan
seluruh variabel lain tetap, dampak terhadap
laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian
(melalui dampak perubahan nilai mata uang)
adalah sebagai berikut:
The following table demonstrate the sensitivity
to a reasonably possible change in Rupiah
currency to foreign currencies with all other
variables hold constant, the consolidated
income before income tax (through the impact
on change on foreign currencies) is as
follows:
2015
Rp
Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%)
Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
2014
Rp
(80,903,591)
80,903,591
175,330,440
(175,330,440)
(iv) Interest Rate Risk
Group has no exposure to market interest rate
risk valid to fair value or cash flows since the
Group has no loan with market interest rate.
(iii) Risiko Tingkat Suku Bunga
Grup tidak memiliki eksposur terhadap fluktuasi
tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas
risiko nilai wajar maupun arus kas disebabkan
Grup tidak memiliki pinjaman dengan tingkat
bunga pasar.
b.
Effect on Income Before Income Tax
Change in exchange rate against Rupiah (1%)
Change in exchange rate against Rupiah (-1%)
b.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi
untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau
untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Estimation
The fair value of financial assets and financial
liabilities must be estimated for recognition and
measurement or for disclosure purposes.
PSAK
No.
60,
“Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas
pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai
wajar sebagai berikut:
(a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik (Tingkat 1);
(b) Input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk
aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung
(misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan
(c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi
(input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat
3).
PSAK No. 60, ”Financial Instruments:
Disclosures” requires disclosure of fair value
measurements by level of the following fair
value measurement hierarchy:
(a) Quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or liabilities
(Level 1);
(b) Inputs other than quoted prices included
within Level 1 that are observable for the
asset or liability, either directly (as prices)
or indirectly (e.g. derivation of prices)
(Level 2); and
(c) Inputs for the asset or liability that are not
based on observable market data
(unobservable inputs) (Level 3).
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat
dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The fair value of financial assets and liabilities
and their carrying amounts are as follows:
D/March 29, 2016
61
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Nilai Tercatat/Carrying Value
2015
2014
Rp
Rp
Aset
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Piutang Pihak Ketiga
Nilai Wajar/Fair Value
2015
2014
Rp
Rp
112,187,400,000
200,000,000
267,257,654,749
96,485,793,230
15,458,076,222
167,297,000,000
25,000,000
228,239,911,594
109,241,041,395
13,818,012,892
112,187,400,000
200,000,000
Assets
Cash and Cash Equivalents
Trade Receivables
Other Current Financial Assets
Other Non Current Financial Assets
Due from Third Party
546,523,524,201
463,686,365,881
546,523,524,201
463,686,365,881
Total Assets
184,194,733,033
44,348,445,532
1,303,950,954
3,600,000,000
177,164,053,290
41,262,344,349
915,044,790
6,600,000,000
184,194,733,033
44,348,445,532
1,303,950,954
3,600,000,000
177,164,053,290
41,262,344,349
915,044,790
6,600,000,000
Liabilities
Trade Payables
Others Payable
Accrued Expenses
Due to Third Party
233,447,129,519
225,941,442,429
233,447,129,519
225,941,442,429
Total Liabilities
267,257,654,749
96,485,793,230
15,458,076,222
228,239,911,594
109,241,041,395
13,818,012,892
167,297,000,000
25,000,000
Total Aset
Liabititas
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Utang Pihak Ketiga
Total Liabilitas
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas
keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak
pendiskontoan yang tidak signifikan.
c.
28.
The fair value of most of the financial assets and
liabilities approximates their carrying amount, as
the impact of discounting is not significant.
c.
Manajemen Permodalan
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah
untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang
sehat
untuk
mendukung
usaha
dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Grup disyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan
Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan
dan mempertahankan suatu dana cadangan yang
tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan
tersebut mencapai 20% dari modal saham
diterbitkan dan disetor penuh. Persyaratan
permodalan
eksternal
tersebut
akan
dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum
Pemegang Saham berikutnya.
Capital Management
The primary objective of the Group’s capital
management is to ensure that healthy capital
ratios are maintained in order to support its
business and maximize shareholder value. The
Group also required by the Limited Liability
Company Law No. 40, Year 2007 to contribute
and maintain a non-distributable reserve fund
until the said reserve reaches 20% of the issued
and fully pid share capital. This externally
imposed capital requirements will be considered
by the Group in their next Annual General
Shareholder’s Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan
menyesuaikan struktur permodalan, Grup
menerbitkan saham baru atau mengusahakan
pendanaan melalui pinjaman.
The Group manages its capital structure and
makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the
capital structure, the Group may issue new
shares or raise debt financing.
Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to
finance at a reasonable cost.
Aset dan Liabilitas
dalam Mata Uang Asing
28.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grup
mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing sebagai berikut:
D/March 29, 2016
Assets and Liabilities Denominated
in Foreign Currencies
At December 31, 2015 and 2014 the Group had
monetary assets and liabilities in foreign
currencies as follows:
62
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
2015
USD
Aset
Kas
Bank
Deposito Berjangka
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Uang Muka
Total Aset Dalam
Mata Uang Asing
Liabilitas
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Total Liabilitas Dalam
Mata Uang Asing
Aset dan Liabilitas Dalam
Mata Uang Asing - Bersih
SGD
HKD
AUD
JPY
CNY
MYR
EUR
Setara dengan/
Equivalent with
Rupiah
77,992.00
1,513,115.41
7,750,000.00
640,778.58
311,349.12
278,715.94
10,088.00
77,742.39
--1,015.00
153,205.50
13,043.00
------
27,407.00
27,304.09
---2,200.00
1,115,859.08
3,723,126.93
---13,041,281.71
-9,981.83
-34,938.00
41,054.83
--
-187,610.22
-----
51,759.02
330,068.17
---94,390.08
2,381,096,836
27,930,077,346
106,911,250,000
8,913,762,798
4,436,730,203
8,276,933,667
10,571,951.05
242,050.89
13,043.00
56,911.09
17,880,267.72
85,974.66
187,610.22
476,217.27
158,849,850,850
7,157,035.69
2,429,072.26
329,798.85
23,470.72
59,054.20
80.80
103,779.83
1,562.13
32,386,769.82
19,043.30
---
---
656,197.99
17,545.86
116,694,561,158
34,020,375,881
9,586,107.95
353,269.57
59,135.00
105,341.96
32,405,813.12
--
--
673,743.84
150,714,937,039
985,843.10
(111,218.68)
(46,092.00)
(48,430.87)
(14,525,545.40)
85,974.66
187,610.22
(197,526.58)
8,134,913,811
Assets
Cash on Hand
Cash in Banks
Time Deposits
Trade Receivables
Other Current Financial Assets
Advances
Total Assets in Foreign
Currencies
Liabilities
Trade Payables
Others Payable
Total Liabilities in
Foreign Currencies
Assets and Liabilities in
Foreign Currencies - Net
2014
USD
Aset
Kas
Bank
Deposito Berjangka
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Uang Muka
Total Aset Dalam
Mata Uang Asing
Liabilitas
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Total Liabilitas Dalam
Mata Uang Asing
Aset dan Liabilitas Dalam
Mata Uang Asing - Bersih
SGD
HKD
AUD
JPY
MYR
CNY
EUR
Setara dengan/
Equivalent with
Rupiah
160,108.00
3,168,388.40
4,950,000.00
4,932,205.66
202,534.92
429,210.56
124,652.07
148,301.48
-15,392.11
764.51
121,311.56
97,703.30
---13,920.04
--
5,111.00
5,593.58
--100.00
2,200.00
1,657,119.07
1,111,544.09
-6,440.06
-21,613,208.79
---1,900.00
---
37,647.00
179,689.72
-558,258.00
---
32,721.01
341,244.75
-7,261.01
2,873.00
10,454.34
4,119,603,226
46,789,286,011
61,578,000,000
62,753,930,427
2,593,560,587
8,916,229,200
13,842,447.54
410,421.73
111,623.34
13,004.58
24,388,312.01
1,900.00
775,594.72
394,554.11
186,750,609,451
9,650,080.21
2,190,482.90
385,820.46
3,304.75
69,464.42
--
119,267.96
436.43
38,733,205.39
4,387.87
---
---
827,520.50
5,540.90
141,573,321,177
27,369,513,902
11,840,563.11
389,125.21
69,464.42
119,704.39
38,737,593.26
--
--
833,061.40
168,942,835,079
2,001,884.43
21,296.52
42,158.92
(106,699.81)
(14,349,281.25)
1,900.00
775,594.72
(438,507.29)
17,807,774,370
29. Kepentingan Non Pengendali
29.
Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas
aset bersih entitas anak, sebagai berikut:
Total
Liabilities
Trade Payables
Others Payable
Total Liabilities in
Foreign Currencies
Assets and Liabilities in
Foreign Currencies - Net
Non-Controlling Interest
This account represents non-controlling interest in
net assets of subsidiaries is as follows:
2015
Rp
Total Tercatat Awal Tahun
Bagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun
Berjalan Entitas Anak
Penambahan Modal atas Entitas Anak
Kepentingan Non-Pengendali dari Pendirian
Entitas Anak Baru
Assets
Cash on Hand
Cash in Banks
Time Deposits
Trade Receivables
Other Current Financial Assets
Advances
Total Assets in Foreign
Currencies
2014
Rp
6,660,756,824
2,243,854,806
(1,909,851,224)
3,000,000,000
966,902,018
2,450,000,000
250,000,000
1,000,000,000
Beginning Balance Carrying Amount
Minority Interest of Subsidiaries'
Current Year Net Income
Capital Addition on Subsidiaries
Non-Controlling Interest from New
Established Subsidiary
8,000,905,600
6,660,756,824
Total
Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas
anak pada laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah sebagai berikut:
Non-controlling interest in net assets of
subsidiaries in consolidated statements of financial
position is as follows:
2015
Rp
2014
Rp
Entitas Anak
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
PT Triputra Bayu Kencana
PT Hulaa Travel Indonesia
PT Dharma Buana Experindo
4,591,800,087
4,000,000,000
(47,691,857)
(543,202,630)
6,196,405,889
1,000,000,000
-(535,649,065)
Subsidiaries
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
PT Triputra Bayu Kencana
PT Hulaa Travel Indonesia
PT Dharma Buana Experindo
Total
8,000,905,600
6,660,756,824
Total
D/March 29, 2016
63
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Kepentingan non pengendali atas laba bersih entitas
anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
adalah sebagai berikut:
Non-controlling interest in net income of subsidiaries
in consolidated statements of comprehensive income
is as follows:
2015
Rp
2014
Rp
Entitas Anak
PT Dharma Buana Experindo
PT Hulaa Travel Indonesia
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
(7,553,571)
(297,691,857)
(1,604,605,796)
(93,989,305)
-1,060,891,323
Subsidiaries
PT Dharma Buana Experindo
PT Hulaa Travel Indonesia
PT Kharisma Adiwibawa Tour & Travel
Total
(1,909,851,224)
966,902,018
Total
30. Perikatan dan Perjanjian Penting
30.
a.
a. Perjanjian Fasilitas Perbankan dari PT Bank DBS
Indonesia
Berdasarkan Akta No. 1 Notaris Herlina Suyati
Bachtiar, SH, tanggal 13 Nopember 2007, yang telah
diubah dengan Perjanjian Perubahan kedua No.
337/PFPA-DBSI/XII/2008 tanggal 2 Desember 2008
Perusahaan telah mendapat fasilitas kredit berupa
uncommitted bank guarantee facility dari PT Bank
DBS Indonesia sebesar USD4,000,000 dan
Rp10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah
sampai dengan 2 Maret 2009.
Commitments and Significant Agreement
Credit Facility Agreement from PT Bank DBS
Indonesia
Based on Deed No. 1 Notary Herlina Suyati
Bachtiar, SH, dated on November 13, 2007, which
have been amended by Perjanjian Perubahan
kedua No. 337/PFPA-DBSI/XII/2008 dated
December 2, 2008, the Company obtained
uncommitted bank guarantee facility from PT Bank
DBS Indonesia amounted to USD4,000,000 and
Rp10,000,000,000. This facility due on March 2,
2009.
Kemudian, berdasarkan Perubahan dan Penegasan
Kembali
atas Perjanjian Fasilitas Perbankan
No. 017/PFPA-DBSI/I/1-2/2016 tanggal 25 Januari
2015, fasilitas kredit berupa Uncommitted Bank
Guarantee Facility dan Uncommitted Revolving
Credit Facility masing-masing sebesar maksimum
USD5,500,000 dan Rp15.049.200.000 serta
USD750,000. Jangka waktu fasilitas 1 (satu) tahun
atau pada akhir jangka waktu penerbitan bank
garansi, mana yang paling akhir. Fasilitas ini masingmasing digunakan hanya untuk keperluan
penjaminan tiket pesawat pada IATA serta maskapai
penerbangan non IATA dan penerbitan performance
bond untuk klien korporasi yang meminta diterbitkan
performance bond setelah tender dimenangkan.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia yakni
berupa piutang usaha sebesar USD7,812,500 dan
Rp18.750.000.000 (Catatan 5).
Further, based on Amendment and Reaffirmation
of
Banking
Facility
Agreement
No. 017/PFPA-DBSI/I/1-2/2016 dated January 25,
2016, such Uncommitted Bank Guarantee Facility
and Uncommitted Revolving Guarantee Facility
respectively been amounted to USD5,500,000 and
Rp15,049,200,000 and USD750,000. Loan facility
is for a period of 1 (one) year or at the end of the
period of issuance of bank guarantees, whichever
is lately. This facility is used for the purposes of
the guarantee on IATA and non-IATA airlines
tickets and for issuance of performance bond for
corporate customers who required the
performance bond after the tender was won. The
facility is secured by accounts receivable of
USD7,812,500 and Rp18,750,000,000 (Note 5).
b. Perjanjian Kemitraan (Partner Agreement) dengan
World Travel International B.V. (WIB)
Pada tanggal 21 April 2006, Perusahaan telah
mengadakan
perjanjian
kemitraan
(partner
agreement) dengan World Travel International B.V.
(WIB). Di dalam perjanjian tersebut WIB akan
mengijinkan Perusahaan untuk menggunakan merek
dagang yang dimiliki WIB untuk kegiatan pemasaran
dan memberikan jasa manajemen travel kepada
klien-klien korporasi WIB di seluruh dunia. Jangka
b. Partner Agreement with World Travel
International B.V. (WIB)
On April 21, 2006, The Company has entered into
partnership agreement with the World Travel
International B.V. (WIB.) According to the
agreement, WIB allowed the Company to use
WIB’s trade mark for marketing activity and
providing travel management services to WIB’s
clients around the world. This agreement will be
valid within 3 years. This agreement has been
D/March 29, 2016
64
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
waktu perjanjian ini adalah 3 tahun. Perjanjian
tersebut telah diperpanjang dengan perubahan
perjanjian kemitraan pada tanggal 7 Juli 2011.
Perjanjian ini telah diperpanjang hingga tanggal 7 Juli
2016.
renewal with amanded partner agreement dated
July 7, 2011. The agreement has been extended
to July 7, 2016.
c.
c. Perjanjian Kredit (Bank Garansi) dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
Sesuai dengan Surat Penawaran Perpanjangan dan
Tambahan Fasilitas Bank Garansi antara
Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
No.
CBC.JSD/SPPK/7182/T.3/2014 tertanggal
4 November 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
telah menyetujui perpanjangan fasilitas kredit (bank
garansi) dan meningkatkan plafond kepada
Perusahaan menjadi sebesar USD1,250,000 dan
Rp10.000.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga
4 November 2015.
Credit Facility (Bank Guarantee) from PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk
In accordance with Letter of Offer and Additional
Extension of Bank Guarantee Facility between the
Company and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
No.
CBC.JSD/SPPK/7182/T.3/2014
dated
November 4, 2014, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk has approved the amandment of credit
facilities (bank guarantee) and increased the
maximum facilities to the Company becoming to
USD1,250,000 and Rp10,000,000,000. This
facility is valid until November 4, 2015.
Kemudian,
berdasarkan
Surat
Penawaran
Perpanjangan
Fasilitas
Bank
Garansi
No.
CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015
tanggal
2 November 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
telah menyetujui perpanjangan fasilitas bank garansi
dengan plafond fasilitas kredit berupa Non Cash
Loan sebesar USD1,250,000 dan Rp10.000.000.000,
serta menambah fasilitas kredit berupa fasilitas
Treasury Line sebesar USD1,500,000 dan fasilitas
Corporate Card sebesar Rp500.000.000. Fasilitas ini
berlaku hingga 4 November 2016 dan dijamin
dengan jaminan berupa piutang usaha sebesar
Rp30.750.000.000 (Catatan 5) dan deposito sebesar
Rp2.500.000.000 (Catatan 6).
Then,
based
on
Letter
of
Offering
Extension
of
Bank
Guarantee
Facility
No.
CBC.JSD/SPPK/5356/T.3/2015
dated
November 2, 2015, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk has approved the amendment of bank
guarantee facility with limit of credit facility of Non
Cash Loan amounting to USD1,250,000 and
Rp10,000,000,000, and increased Treasury Line
facility amounting to USD1,500,000 and Corporate
Card facility amounting to Rp500,000,000. This
facilities are valid until November 4, 2016 and
secured by collateral of accounts receivable
amounting to Rp30,750,000,000 (Note 5) and time
deposit amounting to Rp2,500,000,000 (Note 6).
d. Perjanjian Sewa Bangunan
Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa
bangunan dengan beberapa pemilik bangunan di
beberapa lokasi, diantaranya di Jakarta, Balikpapan,
Bogor dan Cilegon untuk periode sewa tertentu
sesuai dengan perjanjian sewa masing-masing.
d. Building Lease Agreement
The Company entered into building lease
agreement with several building owners in some
locations, among others in Jakarta, Balikpapan,
Bogor and Cilegon, for the particular lease terms
as specified in respective lease agreements.
31. Tambahan Informasi Arus Kas
31. Suplementary Cash Flows Information
Transaksi non kas yang signifikan:
Significant non cash transaction
2015
Rp
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas:
Penambahan Aset Tetap dari Reklasifikasi
Uang Muka Pembelian
Penambahan Modal atas Entitas Anak dari
Reklasifikasi Utang Pihak Ketiga
D/March 29, 2016
2014
Rp
5,197,920,000
3,196,575,000
3,000,000,000
--
65
Activities not Affecting Cash Flows:
Addition of Fixed Assets from Reclassification
of Advance Payment for Purchase
Capital Addition on Subsidiary from
Reclassification of Due to Third Party
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
32. Standar Akuntansi Baru yang Belum
Berlaku Tahun Buku 2015
32. New Accounting Standards Not Yet
Effective for Year 2015
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum
diterapkan
Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for
periods beginning on or after January 1, 2016, with
early application permitted as are follows:
Standar
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Standard
PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian
 PSAK 5: Segmen Operasi
 PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
 PSAK 13: Properti Investasi
 PSAK 16: Aset Tetap
 PSAK 19: Aset Tak berwujud
 PSAK 22: Kombinasi Bisnis
 PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Kesalahan,
 PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang
Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
 PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
 PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan
Pasti: Iuran Pekerja,
 PSAK
65: Laporan Keuangan Konsolidasian
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi,
 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas
Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi, dan
 ISAK 30: Pungutan.
Adjustment
 PSAK 5: Operating Segments
 PSAK 7: Related Party Disclosures
 PSAK 13: Investments Property
 PSAK 16: Property, Plant and Equipment
 PSAK 19: Intangible Assets
 PSAK 22: Business Combination
 PSAK 25: Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors
 PSAK 53: Share-based Payments
 PSAK 68: Fair Value Measureme
 PSAK 4: Separate Financial Statements about
Equity Method in Separate Financial Statements,
 PSAK 15: Investment in Associates and Joint
Venture about Investment Entities: Applying the
Consolidation Exception,
 PSAK 24: Employee Benefits about Defined
Benefit Plans: Employee Contributions,
 PSAK 65: Consolidation Financial Statements
about Investment Entities: Applying the
Consolidation Exception,
 PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities
about Investment Entities: Applying the
Consolidation Exception, and
 ISAK 30: Levies
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
dengan penerapan secara prospektif yaitu:
 PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi dan
PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi
Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amendments to standards and interpretation which are
effective for periods beginning on or after January 1,
2016, with prospective application are as follows:
 PSAK 16: Property, Plant and Equipment about
Clarification
of
Acceptable
Methods
of
Depreciation and Amortization,
 PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of
Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization, and
 PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting
for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017,
dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective
for periods beginning on or after January 1, 2017, with
early application permitted are amendments to
PSAK 1: Presentation of Financial Statements about
Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation
of PSAK 13: Investment Property.


D/March 29, 2016
66
paraf:
PT BAYU BUANA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
PT BAYU BUANA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended
December 31, 2015 and 2014
(In Full Rupiah)
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan
yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16:
Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for
periods beginning on or after January 1, 2018, with
early application permitted are PSAK 69: Agriculture
and amendments to PSAK 16: Property, Plant and
Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
33. Tanggung Jawab Manajemen atas
Laporan Keuangan Konsolidasian
33. The Management’s Responsibility to
The Consolidated Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian yang diotorisasi untuk diterbitkan oleh
Direksi pada tanggal 14 Maret 2016.
The management of the Company is responsible for
the preparation and presentation of the consolidated
financial statements which were authorized by Director
for issuance on March 14, 2016.
Menyetujui / Approved by
Pranowo Gumulia
Direktur Utama/President Director
D/March 29, 2016
Hardy Karuniawan
Direktur/Director
67
paraf:
54
Looking Ahead With Confidence
Download