Beberapa Jenis Flora Langka 1. Bunga Bangkai

advertisement
Beberapa Jenis Flora Langka
1. Bunga Bangkai (Rafflesia arnoldii)
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Amorphophallus
Spesies : A. titanum
Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif),
Amorphophallus titanum Becc. Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi
Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan
ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi
nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase
vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya
dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya
dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga
majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau
spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu
dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai
mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di
penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m
pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di
Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya
Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m
pada dini hari tanggal 11 Maret 2004. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, kemudian
layu. Apabila pembuahan terjadi, akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji di pada
bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini dapat ditanam. Setelah bunga masak, seluruh bagian
generatif layu. Pada saat itu umbi mengempis dan dorman. Apabila mendapat cukup air, akan
tumbuh tunas daun dan dimulailah fase vegetatif kembali.
Bunga bangkai sekarang telah tersebar di berbagai tempat di penjuru dunia, terutama dimiliki
oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Di Amerika, bunga yang muncul
seringkali diberi julukan atau nama tertentu dan selalu menarik perhatian banyak pengunjung.
Uniknya banyak pengunjung datang untuk "menikmati bau"nya.
2. Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek
yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum
asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun
Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga
menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek
langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam
sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh
subur di DDTS.
Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang
dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu
(6/6).Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22
hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah
“First Class Certificate” dari pemerintah Inggris.
3.Bunga Edelweiss (Anaphalis Javanica)
Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Eudicots
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Anaphalis
Spesies : A. javanica
Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss),
adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi
Nusantara.Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki
manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang
dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bungabunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupukupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi
tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis
sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau
sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat
636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan
sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi,
terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabangcabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung
untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
4. Angrek Hitam (Coelogyne pandurata)
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae;
Divisi: Magnoliophyta;
Kelas: Liliopsida;
Ordo: Asparagales;
Famili: Orchidaceae;
Genus: Coelogyne;
Spesies: Coelogyne pandurata;
Nama binomial: Coelogyne pandurata
Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena
terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin
disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan
Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitat asli (liar) semakin
langka dan mengalami penurunan yang cukup drastis karena menyusutnya luas hutan
dan perburuan untuk dijual kepada para kolektor anggrek.
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas
pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini
dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur,
Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”.
Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di
hutan liar Kalimantan juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan
Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.
Ciri-ciri Angrrek Hitam. Jenis anggrek ini dinamakan Anggrek hitam lantaran
memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau
dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau lebih.
Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, melancip,
berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset
melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1
alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua.
Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara
40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk
jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga
tidak banyak yang menjadi buah.
Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah
mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni.
Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada
tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang
hidup di daerah pantai atau rawa.
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya jenis
anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur ini tumbuh di dataran rendah
pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup
panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah.
Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak
dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara
memisahkan umbi semunya.
Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. Populasi anggrek hitam (Coelogyne
pandurata) di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP
Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas
(kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan
menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda.
Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta
terjadinya kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek
hitam di alam liar semakin terancam kepunahan.
Mungkin para pecinta dan kolektor anggrek sebelum membeli Anggrek hitam musti
teliti, apakah anggrek hitam yang dibeli itu hasil penangkaran atau hasil perburuan dari
alam liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi
kepunahan spesies ini di alam bebas tetap merupakan kerugian yang besar bagi
biodeversity Indonesia. Jangan sampai para pecinta anggrek justru menjadi penyebab
utama kepunahan Anggrek hitam di alam liar.
5.Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)
27
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Order
: Laurales
Family
: Lauraceae
Genus
: Cinnamon
Species : Cinnamomum burmannii
Merupakan spesies yang berasal dari Family Lauraceae dan Genus Cinnamomum.Cinnamomum
burmannii, juga dikenal sebagai Bahasa Indonesia Cinnamon, Cassia Padang, atau Korintje, ini adalah
salah satu dari beberapa tanaman dalam genus Cinnamomum kulit yang dijual sebagai rempah-rempah
kayu manis, walaupun di banyak negara hanya berlaku kayu manis dapat dijual . Rempah-rempah adalah
yang paling murah dari tiga bentuk umum kayu manis karena memiliki kandungan minyak esensial
terendah. Yang paling umum dan termurah jenis kayu manis di Amerika terbuat dari bubuk
Cinnamomum burmanni. Sebagai hasil dari kandungan minyak rendah, Cinnamon Indonesia mungkin
kurang dari zat beracun coumarin ringan daripada C. cassia. Dalam
Bahasa Inggris Sering dikenal
dengan nama Cinnamomum tree. Biasanya disebut dengan padang cassia. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia biasa disebut kayu manis. Dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan ”kaneel”
Jawa. Penyebaran Cinnamomum burmannii di indonesia banyak terdapat di daerah Sumatra,
khususnya di daerah Sumatra Barat dan Kerinci. Nama daerahnya yaitu di Sumatra : holim,
holim manis, modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang kulit manih
(Minangkabau). Jawa Huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean). Kesingar (Nusa
Tenggara), kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), Puu ndinga (Flores).
Warga Lauraceae seperti Cinnamomum burmannii ini, merupakan penghuni daerah-daerah yang
seluruhnya mencakup lebih dari 1000 jenis yang terbagi dalam sekitar 50 marga. Tanaman ini
juga terdapat di daerah Srilanka. Tetapi di daerh Srilanka, kulit batangnya lebih tipis dari kulit
batang Cinnamomum burmannii yang ada di Indonesia. Dikenal 2 varietas, varietas pertama
yang berdaun muda berwarna merah pekat dan varietas kedua berdaun hijau ungu. Varietas
pertama terdiri dari 2 tipe, ialah tipe pucuk merah tua dan tipe pucuk merah muda. Varietas yang
banyak ditanam di daerah pusat produksi di Sumatra Barat dan Kerinci adalah varietas pertama.
Varietas kedua hanya didapat dalam jumlah populasi yang kecil. Kayu manis pucuk merah
mempunyai kualitas yang lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah daripada kayu manis yang
berpucuk hijau.
6. Tanaman Pakis Ekor Monyet
Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go
kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari
tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru
berbulu/berambut seperti monyet.
Pohon “ekor monyet” yang ideal adalah tinggi antarpohonnya sama. Selain itu, pohon “ekor
monyet” ini dapat dikembangbiakkan dengan cara di stek yaitu memotong salah satu bagian
tanaman kemudian ditanam di pot. Perawatan pohon Monyet ini tidak begitu rumit, pohon hanya
membutuhkan banyak air saja. Jika ditempatkan di tempat yang lembab akan menjadi semakin
baik pertumbuhannya. Pohon Monyet tidak begitu membutuhkan cahaya. Peletakan pohon
monyet ini paling baim ditaruh di teras rumah karena di teras rumah umumnya tidak begitu
terkena sinar matahari. Kemudian harus sering disiram. Pohon “ekor monyet” ini tidak perlu
dipupuk.
Ada dua jenis pohon “ekor monyet”, yaitu pohon “ekor monyet” yang sudah jadi dan pohon
“ekor monyet” yang belum jadi. Pohon “ekor monyet” yang belum jadi jika bulunya dielus akan
rontok. Akan tetapi, jika pohon “ekor monyet” yang sudah jadi jika bulunya dielus tidak akan
rontok. Pohon “ekor monyet” ini termasuk dalam kelas Pakis Monyet. Melihat bentuknya yang
unik tak sedikit orang kagum bahkan ada pula yang takut terhadap pohon “ekor monyet” ini.
Bulu yang tumbuh di sekitar batang pohon tersebut membuat bulu kuduk orang yang melihatnya
berdiri.
7. KANTONG SEMAR
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili: Nepenthaceae
Genus : Nepenthes
Nepenthes adalah tanaman unik. Tanaman karnivora ini termasuk tanaman langka ang dilindungi, hal
tersebut dikarenakan Nepenthes/ kantong semar semakin langka karena adanya pembukaan hutan dan
banyaknya orang yang memburu keberadaannya, tanpa mencoba untuk melestarikannya.
Di Indonesia banyak sebutan diberikan pada tanaman karnivora ini, ada yang
menyebut kantong semar, periuk monyet, kantong beruk, ketakung, sorok raja
mantra dan masih banyak lagi. Tanaman merambat ini hidup di tanah-tanah
lembap yang sedikit nutrisi makanan/ miskin hara. Namun ada juga yang
menempel pada tanaman
inang (epifit).
Keindahan tanaman ini dapat dilihat dari Kantongnya yang merupakan ujung daun yang berbentuk
kantong dan berfungsi menjadi perangkap serangga atau binatang kecil lainnya.
Perbanyakan tanaman Nepenthes dilakukan melalui stek batang, biji dan
memisahkan anakan. Umumnya Nepenthes yang hidup terrestrial di dataran
rendah tumbuh di tempat-tempat yang berair atau dekat sumber air pada substrat
yang bersifat asam. Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif
dengan panjang siang hari antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan
suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban udara antara 50-70%.
8. KEMIRI (Aleurites moluccana),
Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai
sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan
antarnegara dikenal sebagai candleberry,Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya
disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya
berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat.
Tidak diketahui dengan tepat asal-usulnya, tumbuhan ini menyebar luas mulai
dari India danCina, melewati Asia Tenggara dan Nusantara,
hingga Polinesia dan Selandia Baru.[1] Di Indonesia, kemiri dikenal dengan banyak
nama. Di antaranya, kembiri, gambiri,
hambiri(Bat.); kemili (Gayo); kemiling (Lamp.); buah kareh (buah
keras, Mink.; Nias); keminting(Day.). Juga muncang (Sd.); dèrèkan, pidekan,
miri (Jw.); kamèrè, komèrè, mèrè (Md.); dan lain-lain.[2]
Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tanaman ini adalah tumbuhan
resmi negara bagian Hawaii.
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Malpighiales
Famili:
Euphorbiaceae
Genus:
Aleurites
Spesies: A. moluccana
CIRI-CIRI
Pohon besar; dengan tinggi mencapai 40 m dan gemang hingga 1,5 m. Pepagan abuabu, sedikit kasar berlentisel. Daun muda, ranting, dan karangan bungadihiasi dengan
rambut bintang yang rapat, pendek, dan berwarna perak mentega; seolah
bertabur tepung. Dari kejauhan tajuk pohon ini nampak keputihan ataukeperakan.
Daun tunggal, berseling, hijau tua, bertangkai panjang hingga 30 cm, dengan sepasang
kelenjar di ujung tangkai. Helai daun hampir bundar, bundar telur, bundar telur lonjong
atau menyegitiga, berdiameter hingga 30 cm, dengan pangkal bentuk jantung,
bertulang daun menjari hanya pada awalnya, bertaju 3-5 bentuk segitiga di ujungnya.
Perbungaan dalam malai thyrsoid yang terletak terminal atau di ketiak ujung, panjang
10–20 cm. Bunga-bunga berkelamin tunggal, putih, bertangkai pendek. Bunga-bunga
betina berada di ujung malai payung tambahan; bunga-bunga jantan yang lebih kecil
dan mekar lebih dahulu berada di sekelilingnya, berjumlah lebih banyak. Kelopak
bertaju 2-3; mahkota bentuk lanset, bertaju-5, panjang 6–7 mm pada bunga jantan, dan
9–10 mm pada bunga betina. Buah batu agak bulat telur gepeng, 5-6 cm × 4-7 cm,
hijau zaitun di luar dengan rambut beledu, berdaging keputihan, tidak memecah, berbiji2 atau 1. Bijibertempurung keras dan tebal, agak gepeng, hingga 3 cm × 3 cm; dengan
keping biji keputihan, kaya akan minyak.
9. KAYU CENDANA
Kerajaan
Divisi
Kelas
: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Santalales
: Santalaceae
: Santalum
: S. album
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan
minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan
dupa, aromaterapi, campuranparfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik
bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini
digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia,
kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya diPulau Timor,
meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa
Tenggaralainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya
memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya
sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal.
Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang
paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai.
Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana
jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia
yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.
10. Jambu Monyet (Anacardium occidentale)
Jambu monyet atau jambu mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman
darisuku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki "buah" yang dapat
dimakan. Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang
mete atau kacang mente;bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan
pelbagai macam penganan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota
jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah
lebih dekat kekerabatannya dengan mangga(suku Anacardiaceae
PEMERIAN
Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12m, dengan tajuk melebar, sangat
bercabang-cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah
dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.
Daun-daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik,
kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam,
gundul, 8–22 × 5–13 cm.
Berumah satu (monoesis), bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam
sebuah malai rata berambut halus, lebar 15–25 cm. Kelopak berambut, 4–5 mm.
Mahkota runcing, lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna
coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.
Kerajaan
(tidak termasuk)
(tidak termasuk)
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae
Eudicots
Rosids
: Sapindales
: Anacardiaceae
: Anacardium
: A. occidentale
Download