BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Antar Persona Komunikasi antar persona adalah komunkasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan 2 orang seperti suami – istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru – murid, dan sebagainya. Ciri – cirri komunikasi diadik adalah pihak – pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat, pihak – pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan baik secara verbal maupun non verbal. 6 Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan orang lain atau sekolompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera. Barnlund mendefinisikan komunikasi antar persona sebagai perantara dua sampai tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan berstruktur. Barnlund sebagaimana dikutip oleh Alo Liwileri7 mengemukakan beberapa ciri untuk mengenali komunikasi antar persona, sebagai berikut : 6 Stewart L, Tubbs, dan Silvia Moss. Human Communication , Edisi ke-2. New York : Random House. 1997. Hal : 12 7 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo. Jakarta. 2005 Hal 33 8 9 1. Bersikap spontan 2. Tidak mempunyai struktur 3. Terjadi secara kebetulan 4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan 5. Identitas keanggotaan tidak jelas 6. Dapat terjadi hanya sambil lalu Everett M. Rogers8 mengartikan bahwa komunikasi antar persona merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Ciri – ciri komunikasi antar persona menurut Rogers adalah sebagai berikut : 1. Arus pesan cenderung dua arah 2. Konteks komunikasi dua arah 3. Tingkat umpan balik yang terjadi sangat tinggi 4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi. 5. Ketepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap Dari ciri-ciri diatas dapat dilihat bahwa komunikasi antar persona dapat terjadi dimana pun dan kapan pun apabila umpan balik dapat langsung diterima oleh komunikator sebagai penyampai pesan. Komunikasi antar pesona juga terjadi secara dinamis karena komunikator dan komunikan dapat berganti peran dengan cepat. 8 Ibid 35 10 Efektifitas komunikasi antar pribadi memiliki 5 ciri seperti yang disampaikan oleh Kumar, yaitu : 1. Keterbukaan (openness) Kemampuan untuk menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan pribadi 2. Empati (empathy) Merasakan apa yang dirasakan orang lain 3. Dukungan (supportiveness) Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif 4. Rasa positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi komunikasi yang kondusif untuk interaksi yang efektif. 5. Kesetaraan (equality) Pengakuan secara diam – diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna dan memiliki sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Komunikasi antarpesona menjadi sebuat alat paling efektif untuk menyampaikan sebuah pesan karena kemungkinan terjadi gangguan salah presepsi sangat kecil. Isi dari pesan akan dapat langsung diterima oleh komunikan sesuai dengan harapan komunikator. Dalam kaitannya dengan personal selling, komunikasi antar pribadi menjadi bentuk komunikasi yang paling efektif dilakukan karena komunikasi terjadi secara dua arah antara tenaga pemasar dengan komsumen, dimana dalam 11 interaksi ini, tenaga pemasar menggunakan tehnik-tehnik komunikasi antar pribadi untuk memaksimalkan segala bentuk informasi mengenai produk atau jasa agar bisa dijadikan sebuah bujukan dan sebagai acuan bagi konsumen untuk memilih produk atau jasa yang dipasarkan dan sesuai dengan kebutuhannya. 2.2 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengkoordinasikan beberapa elemen promosi dan kegiatan pemasaran lainnya sehingga terjalin komunikasi dengan konsumen perusahaan (Belch & Belch, dalam Isnaini (2010).9 Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi penyajian.10 Komunikasi pemasaran (marketing communication) juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.11 9 10 11 Santi Isnaini. Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu sebagai Penyampai Pesan Promosi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia; Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, Vol. 22 (4). 2010 hal 324-332. John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communocation. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2009 hal 4. John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara. Op.cit., 5. 12 Menurut Saladin dan Marti (2002) komunikasi pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.12 Komunikai pemasaran didefinisikan sebagai proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang akan hendak ditawarkan pada pasar sasarannya.13 Komunikasi pemasaran merupakan suatu usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi. Terdapat lima jenis bauran promosi yaitu iklan, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, dan pemasaran langsung. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.14 Menurut Kotler diterjemaahkan Benyamin Molan (2004) saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:15 1. Saluran Komunikasi Personal 12 Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman. Intisari Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Kedua, CV. Linda Karya. Bandung. 2002. 13 Uyung Sulaksana. Integrated Marketing Communication: Teks dan Kasus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003. 14 15 Sutisna. Perilaku Kosumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja. 2001. Philips Kotler. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Terjemahan Drs. Benyamin Molan. PT Indeks Kelompok Gramedia. 2004. 13 Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, satu orang dengan banyak (audiens), melalui telepon, atau melalui surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya. Saluran komunikasi personal dapat berupa : a. Advocate channels, seperti tenaga penjualan dalam sebuah perusahaan b. Expert channels, seperti para ahli dalam bidang-bidang tertentu c. Social channels, seperti tetangga, anggota keluarga, teman, dan rekan sejawat Banyak pihak-pihak yang semakin menyadari pengaruh kuat dari “faktor ucapan” atau “perkataan dari mulut ke mulut (word-of-mouth communication)”, termasuk pihak perusahaan, mereka mendapatkan informasi yang dapat menciptakan dan mendorong bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan berasal dari saluran pakar dan sosial. 2. Saluran Komunikasi Nonpersonal Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah proses yang dilakukan perusahaan dalam merancang kegiatan untuk mengenali kebutuhan konsumen dengan harapan dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahsn pengetahuan, sikap dan perubahan sikap. 14 2.3. Pemasaran Jasa dan Bauran Pemasaran 2.3.1. Definisi Pemasaran Pemasaran termasuk kegiatan utama sebuah usaha. Tanpa pemasaran, tentulah sebuah usaha atau bisnis tidak akan berjalan. Pemasaran yang terencana dengan baik akan menghasilkan suatu keberhasilan bagi perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pemasaran dapat didefinisikan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda tetapi memiliki maksud dan tujuan yang sama. Menurut AMA (American Marketing Association), pemasaran diartikan, “The process of planning and executing the conception, pricing promotion, and distribution of idea, goods, and services to create exchange that satisfy individual and organizational objectives”. Definisi ini lebih menekankan pada pertukaran sebagai konsep utama pada pemasaran dan komunikasi adalah kemampuan yang diperlukan dalam prosesnya. Pemasaran menurut Kotler : “A sociental process by which individual and groups obtains what they need and want through creating offering, and freely exchanging product and service of value with others.”16 Banyak orang menganggap bahwa pemasaran identik atau sama dengan penjualan. akan tetapi definisi yang diajukan oleh AMA menekankan pada exchange (pertukaran) sebagai konsep utama pada pemasaran. Di sini jelas bahwa proses pertukaran apapun dalam pemasran dimaksud memerlukan kemampuan 16 Khotler, Phillip. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Erlangga. 2004 Hal : 3 15 berkomunikasi. Akan tetapi, konsepsi pertukaran dalam pemasaran ini ditentang bila tidak sesuai dimasukkan dalam aktifitas pemasaran dari perusahaan nirlaba, seperti pendanaan atau sumbangan, dimana si penyumbang tidak akan mendapatkan pertukaran dalam proses aktifitas pemasaran yang disebutkan di atas. Pemasaran merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Maka dari itu, pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dalam hal ini konsep pemasaran memiliki peranan yang penting sebagai penghasil laba serta meningkatkan penjualan. Pada umumnya ada kerancuan dalam membedakan pemasaran dan penjualan. Pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Berikut merupakan beberapa definisi tentang pemasaran yang kemukakan oleh para ahli, antara lain : Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan 16 inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.17 Pemasaran menurut W Stanton adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial. 18 Definisi yang dikemukakan tersebut menuntut konsumen ikut memahami tentang pemasaran. Hal ini mengingat konsumen merupakan sasaran dari pemasaran dimana konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang atau dana dalam jumlah tertentu untuk mengkomsumsi sebuah produk. Manajemen pemasaran sendiri merupakan proses yang meliputi analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tentang produk perusahaan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak - pihak yang terlibat baik individu maupun organisasi perusahaan. Bentuk komunikasi dua arah menjadi lebih efektif untuk diterapkan pada masa kini, sebagaimana Peter Ducker mengatakan pemasaran adalah melihat bisnis melalui mata penlanggan19. Berarti untuk dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, perusahaan perlu melakukan tindakan – tindakan komunikasi dua arah, sehingga dapat diketahui apakah yang sesungguhnya diingkinkan oleh pelanggan ataupun calon pelanggan. Dengan mengetahui apa 17 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. PT Indeks Kelompok Gramedia. 2005 Hal 6 18 Majidbsz wordpress. 2008. http://majidbsz.wordpress.co./2008/06/30/pengertian-konsepdefinisi-pemasaran/ . [20 November 3013 ; jam 22:00] 19 Rod Davey dan Anthony Jacks. How To Be Better at Marketing Meningkatkan Kinerja Pemasaran, Jakarta. PT. Elek Media Kompetindo. 2002 Hal 2 17 yang diingkan pelanggan tentu akan mempermudah penetrasi pemasaran yang akan dilakukan dan tercapainya tujuan pemasaran sehingga fokus penjualan dan penawaran subuah produk akan lebih terarah dan efisien. 2.3.2 Definisi Pemasaran Jasa Pengertian jasa menurut William J. Stanton, pengertian jasa yang diuraikan dalam definisi berikut: “Services are those separately identifiable, essentially intangible activities that provide want – satisfaction, and that are not necessarily tied to the sale of a productor another service. To produce a service may or not require the use of tangible goods. However, when such use is required, there’s no transfer of the title (permanent ownership) to these tangible goods”. Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.20 Menurut Djaslim Saladin pengertian jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Menurut Zeithaml dan Bitner pengertian jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan 20 Psycologymania. 2013. www.psycologymania.com/2013/04/pengertian-pemasaranjasa.html?m=1. Tanggal 27 Maret 2014. Jam 14.25 18 diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.21 Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa. Jasa mempunyai empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu : Tidak berwujud (intangibility), Tidak dapat dipisahkan (inspirability), Berubah – ubah (variability), Mudah lenyap (perishability)22. 1. Tidak Berwujud (Intangibility). Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bias dilihat, dirasa, di dengar, didengar, diraba, atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. 2. Tidak Dapat Dipisahkan (Inspirability). Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. 3. Berubah – ubah (variability). Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah karena jasa ini sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. 21 Irwan Sahaja. 2013. http://irwansaharja.blogspot.com/2013/05/pengertian-jasa-karakteristikjasa-dan.html?m=1. Tanggal 27 Maret 2014. Jam 15.20 22 Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Penerbit Andi. 2004 Hal : 15-18 19 4. Mudah Lenyap (Perishability). Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan mantap karena penghasilan jasa di muka dengan mudah. Bila permintaan atau turun, maka masalah yang sulit akan segera muncul. Karakteristik jasa yang bermacam-macam memerlukan cara untuk memasarkan jasa yang berbeda untuk setiap karakteristiknya. Perbedaan ini diperlukan karena tidak semua jasa dapat ditawarkan dengan cara yang sama. Penawaran jasa ini dikatagorikan menjadi lima macam, antara lain23 : 1. Produk fisik murni (pure tangible good). Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik tanpa ada jasa atau pelayanan yang melekat pada produk tersebut. Contohnya sabun , pasta gigi, sampo dan lain-lain. 2. Produk fisik dengan jasa pendukung (tangible good with accompanying services). Pada katagori ini penawaran terdiri atas suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik kepada konsumen. Contohnya penjual mobil memberikan jaminan atau garansi, misalnya satu tahun gratis service kerusakan. 3. Jasa campuran (Hybrid). Jasa campuran merupakan penawaran barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Contohnya makanan ditawarkan di restoran disertai pelayanan yang mengesankan. 4. Jasa utama yang didukung dengan barang dan jasa minor ( major service with accompanying minor goods and service). Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa tambahan (pelengkap) dan atau 23 Ibid 6 - 7 20 barang-barang pendukung. Contohnya penumpang pesawat yang membeli jasa angkutan (trasportasi) selama menempuh perjalanan ada beberapa produk fisik yang terlibat seperti makanan, koran dan lain- lain. 5. Jasa murni ( pure service ). Jasa murni merupakan tawaran hanya berupa jasa. Contoh : panti pijat, konsultasi psikologis dan lain-lain. Berdasarkan tingkat keterlibatannya (involvement), produk barang dan jasa dibagi menjadi dua katagori24, yaitu : 1. Low Involvement, yaitu barang yang pembeliannya tidak memerlukan pemikiran panjang dalam mengambil keputusan. Produk low involvement biasanya tidak menimbulkan resiko besar. Walaupun kita salah memilih merk produk resikonya tidaklah terlalu besar baik resiko keuangan maupun non keuangan. Contoh : permen, produk makanan, dan lain-lain. 2. High Involvement, yaitu produk yang membutuhkan perhatian khusus sebelum pembeli melakukan transaksi. Hal ini dikarenakan resiko yang ditimbulkan besar jika terjadi kesalahan pembelian. Contoh : Mobil, produk asuransi, pembiayaan, dan lain-lain. Dalam dunia bisnis, jasa merupakan suatu elemen yang paling penting. Persaingan dalam dunia bisnis mengharuskan para penjual jasa harus berpikir lebih kreatif dalam memasarkan jasanya untuk menarik calon pelanggan. Terdapat tiga tipe pemasaran dalam dunia usaha, antara lain25: 24 25 Hermawan Kertajaya. Marketing Mix. Mizan Pustaka. 2007. Hal :78 Irwan Sahaja. 2013. http://irwansaharja.blogspot.com/2013/05/pengertian-jasa-karakteristikjasa-dan.html?m=1. Tanggal 27 Maret 2014. Jam 15.20 21 1. Pemasaran Eksternal (External Marketing). Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 4P (product, price, promotion, place) 2. Pemasaran Internal (Internal Marketing). Pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran ekternal (4P) tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu, juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang meyakinkan pelanggan. 3. Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing). Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi, tetapi juga harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan. 2.3.3 Definisi Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu, yang dijalankan perusahaan berkaitan dengan penentuan, mengenai bagaimana perusahaan menyajikan suatu produk pada suatu segmen pasar tertentu yang menjadi sasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran, variable mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variable atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan 22 dikordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkordinasikan berbagai variable marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus – menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran Pemasaran ini lazim dikenal sebagai 4P yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat/ saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Bauran Pemasaran (marketing mix) Product Ragam Kualitas Design Fitur Kemasan Merk Layanan Price Daftar harga Diskon Potongan harga, etc Place Promotion Lokasi Trasportasi Logistic Persedian Pemilihan tempat Iklan Promosi penjualan Personal selling PR, etc Gambar 2.1 Marketing Mix Konsep bauran pemasaran merupakan alat yang dikembangkan dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh para pemasar. Konsep ini terdiri dari berbagai macam unsure program pemasaran dalam pasar perusahaan 23 tersebut.Disiplin pemikiran integrasi unsur-unsur bauran pemasaran, juga unsurunsur individual yang bervariasi, membantu memastikan bahwa adakonsistensi didalam strategi pemasaran sebagai keseluruhan.26 Berkaitan dengan semakin mendominasinya jasa perbankan dan semakin ketatnya industry perbangkan saat ini berdampak semakin kritisnya konsumen dalam pencarian informasi mengenai produk dan selektif dalam pemilihan dan pengambilan keputusan. Hal ini menuntut seluruh penyedia jasa perbankan untuk lebih mampu menghadirkan pelayanan yang memiliki nilai tinggi serta mampu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap pelayanan yang diterimanya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu program pemayaran jasa yang tepat. Konsep bauran pemasaran jasa pada hakekatnya sama dengan konsep kinerja bauran pemasaran barang, karena dalam kedua hal tersebut pemasar harus mampu memilih dan menganalisis pasar sasarannya. 2.4. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication) Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi (promotional mix). 26 Adrian Payne. The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa. Andi and Pearson Education Asia Pte.Ltd. 2000. Hal 153 24 Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Marketing communication atau komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan mempergunakan berbagai media dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki27. Perusahaan perlu melakukan investasi pada system komunikasinya dengan konsumen, pelanggan dan khalayak luas yang terkait dengan eksistensi perusahaan (stakeholder). Paadigma komunikasi yang selama ini dianut, yang hanya mementingkan upaya perusahaan memikat konsumen dengan mengandalkan iklan dan promosi semata mulai dipertanyakan banyak pihak. Munculnya berbagai macam alat komunikasi, pesan dan audiens memaksa perusahaan untuk mulai memilih integrated marketing communication (IMC). Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication) atau yang lebih dikenal dengan IMC adalah proses pengembangan dan 27 Keneedy, John E. R. Dermawan Soemangsara. Marketing Communication Taktik dan Strategi. PT. Buana Ilmu Populer. 2006. Hal 5 25 pelaksanaan berbagai bentuk program komunikasi persuasive dengan pelanggan dan pelanggan potensial dari waktu ke waktu. Asosiasi Biro Iklan Amaerika (the American Association of Advertising Agency) berhasil menyusun definisi komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi definisi pertama dibidang ini, yaitu: “A concept of marketing communication planning that recognizes the added value of a comprehensive plan that evaluated the strategic rules of a variety of communication disciplines – for example, general advertising, direct response, sales promotion, and public relations – and combine this disciplines to provide clarity, consistency, and maximum communications impact” (Suatu konsep perencanaan komunikasi yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran stategis dari berbagai disiplin komunikasi, misalnya iklan, respon langsung, promosi penjualan dan hubungan masyarakat dan menggabungkan berbagi disiplin tersebut guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak komunikasi yang maksimal melalui pengintegrasian pesan)28. Komunikasi efektif dihasilkan dari pemikiran terstruktur yang dikombinasikan dengan wawasan dan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan, aspirasi dan prilaku pelanggan sasaran. Jika tidak memiliki hal itu maka integrasi hanyalah sebatas teori belaka karena komunikasi dapat bergerak tanpa target yang jelas. 29 28 29 Sulaksana. Uyung. Integrated Marketing Communication. Pustaka Pelajar. 2003. Hal 30 Brannam. Tom. Integrated Marketing Communication Memadukan Upaya Public Relation, Iklan dan Promosi untuk Membangun Identitas Merek. Seri Manajemen Pemasaran. 2005. Hal 11 26 Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan pemasaran secara sempit, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh berbagai aspek perusahaan. Kepopuleran IMC memunculkan paradigm baru dalam perusahaan. Bila sebelumnya manajer merk, iklan, promosi, penjualan, atau hubungan masyarakat merasa menjadi pahlawan paling berjasa dibidang masing – masing, kini mereka mulai memadukan kekuatan karena memahami pentingnya keterpaduan. Selain itu, kini muncul kesadaran perlunya konsistensi pesan kampanye pemasaran, serta keterkaitan media komunikasi yang digunakan agar menghasilkan konsistensireputasi antara citra merk dengan citra korporat. 2.5. Promosi dan Bauran Promosi 2.5.1. Pengertian Promosi Promosi merupakan alat bauran pemasaran (marketing mix) meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya ke pasar sasaran. Perusahaan tersebut harus membuat program komunikasi dan promosi yang terdiri dari iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan juga pemasaran langsung dari suatu produk. William Shoell menyatakan “Promotion is marketers, effort to communicate with target audiences. Communication is the proses of influencing other behavior by sharing ideas, information of felling with them”. Promosi adalah pasar, usaha untuk berkomunikasi dengan target audiens. Komunikasi adalah proses untuk mempengaruhi sikap dengan berbagi ide dan informasi 27 tentang apa yang dirasakan oleh audiens30. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi dibutuhkan untuk mencari informasi tentang target audiens, apa yang diingkan dan apa saja yang dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi dan merubah sikap konsumen terhadap produk yang akan dipasarkan melalui sebuah promosi. Sebuah perusahaan atau produsen memerlukan strategi pemasaran untuk memperkenalkan produk yang mereka miliki. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Promosi sendiri merupakan salah satu factor yang diperlukan bagi keberhasilan dari strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, karena promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya dan dimana produk tersebut dapat diperoleh. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu memberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk : 1. Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat 2. Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaannya 3. Memperkenalkan barang atau jasa baru 30 Prof. Dr. H. Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit Alfabeta. Bandung. 2007. Hal 179 28 Perusahaan harus melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Harus disesuaikan antara jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan promosi yang dilakukan. Promosi merupakan kegiatan marketing mix, kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya untuk penjualan, baik produk, harga dan lokasi. Jasa perbankan juga membutuhkan promosi untuk memperkenalkan produknya kepada calon nasabahnya. Promosi juga merupakan cara yang paling ampuh bagi jasa perbankan untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan jasa perbankan menggunakan promosi adalah untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan menarik nasabah baru, kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, dan promosi dapat meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya. 2.5.2. Bauran promosi Komponen yang paling terlihat nyata dalam bauran pemasaran adalah promosi yang berkaitan dengan teknik – teknik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Kotler mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdisi atas lima perangkat utama, yaitu31 : 31 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. PT Indeks Kelompok Gramedia. 2005 Hal 264-312 29 1. Advertising (Periklanan) Periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran akan jasa, untuk menambah pengetahuan pelanggan akan jasa, untuk membantu membujuk pelanggan supaya membeli, dan untuk mendeferensiasi jasa dan penawaran jasa yang lain. Periklanan mempunyai peran dalam menyampaikan positioning yang diharapkan untuk jasa. Karena sifat jasa yang tidak berwujud, maka sulit untuk mempromosikannya. Untuk itulah perusahaan memilih media berwujud sebagai sarana promosi. media tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media above the line dan media below the line. Media above the line (media lini atas) meliputi media cetak, media elektronik, dan media luar ruangan seperti internet. Sedangkan media below the line (media lini bawah) meliputi direct mail, pameran, point of sale, selebaran, poster, leaflet, brosur dan banyak lagi. 2. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Bentuk ini terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Akhir-akhir ini banyak perusahaan jasa menggunakan promosi penjualan untuk menaikkan penjualan. Promosi penjualan mempunyai beberapa karakteristik yang menonjol, yaitu perhatian, memberikan informasi yang bernilai bagi konsumen. Memberikan kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan konsumen untuk terlibat dalam suatu transaksi. 30 3. Publicity (Publisitas) Seperti halnya periklanan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, tetapi tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk waktud an ruang beriklan.publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publisitas tidak dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya. 4. Personal Selling (Penjualan Perorangan) Penjualan perorangan adalah bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli atau pembeli produk atau jasa dari perusahaan. Personal selling dapat diakatakan bersifat luwes, karena tenaga penjual dapat menyesuaikan diri secara langsung dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Personal selling memiliki peranan yang sangat vital dalam jasa, dikarenakan kebanyakan bisnis jasa melibatkan interaksi demikian personal personal antara penyedia selling lebih jasa dan pelanggan.dengan memungkinkan terwujunya pemasaran jasa yang sesuai dengan pemasaran relasional. Keunggulan dari personal selling adalah mampu menciptakan kontak dengan pelanggan. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan, dan dapat menciptakan 31 penjualan silang, yakni penjual dapat menawarkan produk-produk jasa lain kepada pelanggan. 5. Direct Marketing (Pemasaran langsung) Ini merupakan promosi perusahaan dengan menggunakan surat, telpon , faksimil, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi dengan konsumen secara langsung, dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan. 2.6. Personal Selling 2.6.1. Definisi Personal Selling Personal selling merupakan improvisasi dari penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person. Personal selling atau penjualan personal yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya. Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Tidak seperti iklan, penjualan personal melibatkan kontak langsung antara penjual dan pembeli, baik secara tatap muka ataupun melalui alat telekomunikasi seperti telepon. 32 Seni penjualan yang paling tua dan termasuk penting adalah personal selling. Cara ini unik, tidak mudah untuk diulang, dapat menciptakan two ways communication dari ide yang berlain antara penjual dan pembeli. Cara ini adalah satu – satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli 32 Morissan, M. A. 2010. Hal : 34 32 dengan segera, dan pada tempat waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli. J Paul Peter dan Jerry C Olsen33 memberikan penjabaran, pertama komunikasi pribadi antara pemasar yang dapat meningkatkan keterlibatan dari konsumen dengan produk dan proses pembelian tersebut. Kedua, situasi komunikasi yang saling berinteraksi memberikan kesempatan bagi pemasar untuk mengadaptasikan keinginan dari tiap-tiap pembeli potensial disetiap presentasi yang diberikan. Personal Selling merupakan penyajian lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan barang atau jasa yang akan ditawarkan dapat terjual. Jadi dalam personal selling terdapat kontrak pribadi secara langsung antara penjual dengan pembeli, sehingga dapat menciptakan komunikasi dua arah antara pembeli dengan penjual, disamping itu memberitahukan atau membujuk seseorang untuk membeli produk tersebut. Personal selling adalah suatu cara mempromosikan barang atau jasa dengan menawarkan langsung kepada calon pembeli. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa inti dari kegiatan promosi adalah komunikasi, sedangkan komunikasi yang terbaik adalah komunikasi langsung.34 Kita telah mengetahui bahwa penjualan tatap muka (personal selling) merupakan hal yang paling penting dalam bauran promosi dan benar – benar 33 Peter, J Paul. Jerry C Olsen. Consumer Behavior & Marketing Strategy 7th Edition. McGrawHill/Irwin. 2005. Hal 427 34 Drs. Marwan Asri, MBA. Marketing. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Yagyakarta, Hal 371 33 sangat penting dalam bauran lain. Sebagian orang perpendapat bahwa personal selling merupakan unsur promosi yang paling dinamis untuk meningkatkan kegiatan pemasaran. Personal selling tidak hanya menjual produk kepada pelanggan, namun mereka mengkomunikasikan kelebihan dan kelemahan produk mereka, cara seperti ini menimbulkan kepuasan bagi pelanggan dan hubungan jangka panjang. Hubungan ini seringkali merupakan dasar bagi keunggulan bersaing perusahaan, khususnya dalam pasar bisnis. Personal selling merupakan proses penyampaian informasi kepada konsumen dalam membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi. Personal selling membuat seorang pemasar mempunyai keleluasaan untuk menyesuaikan pesan guna memenuhi kebutuhan konsumen pada informasi. Dibandingkan dengan metode promosi yang lain, personal selling merupakan upaya paling tepat, yang memungkinkan pemasar untuk berfokus pada prospek penjualan yang paling menjanjikan.35 Penjualan personal adalah alat yang paling efektif biaya pada tahap pembelian lebih lanjut, terutama membangun referensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjual personal, memiliki tiga ciri khusus : 1. Konfrontasi personal : penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung atau interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat. 2. Mempererat : penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis 35 Mahmud machfoedz, loc.cit., 34 hubungan mulai dari hubungan penjual sampai hubungan persahabatan. Marketing biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan dengan sangat baik. 3. Tanggapan : penjual personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan marketing. Dari ciri-ciri diatas dapat dilihat bahwa personal selling merupakan alat promosi yang paling tepat dilakukan untuk pemasarkan produk barang dan jasa yang memiliki karakter produk yang sangat detail. 2.6.2. Proses Personal Selling Personal selling dapat menjadi alat promosi paling efektif jika dijalankan secara benar dan tepat sasaran audiencenya. Proses personal selling perlu dilakukan secara sistematis agar lebih efisiensi dalam hal waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Maka sangat diperlukan pengetahuan mengenai proses personal seliing oleh seorang yang akan melakukan kegiatan personal selling. Proses personal selling menurut Churchill, Ford dan Walker dalam buku karangan Sutisna yang berjudul Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran adalah sebagai berikut36 : 1. Prospecting for customer, Tahapan pertama dalam penjualan tatap muka adalah membidik calon pembeli potensial. Dengan melakukan identifikasi pasar sasaran berarti 36 Sutisna. Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rodakarya. Bandung. 2002. Hal 316-319 35 tenaga penjual telah melakukan bidikan. 2. Opening the relationship Tahap kedua pendekatan awal siapa yang akan didatangi dan bertemu dengan siapa yang mempunyai otoritas dalam membuat keputusan dalam pembelian lalu melakukan komunikasi. 3. Qualifiying the prospect Tahap ketiga mengidentifikasi apakah target adalah pelanggan prospektif bernilai sebagai konsumen potensial atau tidak. Jika tidak memiliki kualifikasi sebagai konsumen yang bernilai, tenaga penjual bisa mengeluarkan waktu untuk konsumen prospektif lainnya agar lebih efektif biaya dan waktu 4. Presenting the sales message Tahap ini merupakan tahapan yang penting yaitu presentasi, tenaga penjual mengantarkan informasi mengenai produk atau jasa dan berusaha membujuk konsumen prospektif untuk menjadi konsumen. 5. Closing the sales Kemudian adalah tahap memperoleh kesepakatan akhir pembelian. Seluruh armada penjualan akan sia-sia apabila konsumen prospektif tidak melakukan pembelian. Tenaga penjualan seringkali mengusahakan agar proses proses pembelian terjadi dengan upaya komunikasi. 6. Servicing the account Tahap terakhir dalam penjualan personal adalah memberikan servis 36 kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian. Ini bertujuan agar pelanggan merasa puas dan melakukan pembelian ulang. 2.6.2. Personal Selling dalam Jasa Perbankan Dalam dunia perbankan personal selling secara umum dapat dilakukan oleh seluruh pegawai bank. Mulai dari cleaning service, security, sampai pejabat bank. Personal selling juga dilakukan melalui merekrut tenaga-tenaga salesman atau salesgirl untuk melakukan penjualan door to door. Penjualan secara personal akan memberikan beberapa keuntungan bank, antara lain37 : 1. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah secara rinci. 2. Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah mengenai produk kita, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang bank lain (competitor) 3. Petugas bank dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan argumen yang kita miliki 4. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank dengan nasabah 5. Petugas bank yang memberikan pelayanan merupakanb citra bank yang diberikan kepada nasabah jika pelayanan yang diberikan baik dan 37 Kasmir, SE, MM. Pemasaran Bank. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Media Group. Hal 160 37 memuaskan 6. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengar, memperhatikan dan menanggapi bank Personal selling sangat membutuhkan orang-orang yang mempunyai capability yang baik dalam hal berkomunikasi baik secara individu maupun secara kelompok. Dengan kemampuan itu dan dengan kepercayaan yang tinggi akan menghasilkan hal yang positif. Personal selling dalam perbankan sangat dibutuhkan terutama dalam hal penjualan produk kepada target sasaran. Kemampuan dalam berkomunikasi secara individu yang baik sangat dibutuhkan dalam menjalankan strategy personal selling. Dalam dunia perbankan kegiatan promosi seperti personal selling sangat dibutuhkan. Melalui personal selling komunikasi antara bank dengan nasabah dapat terjalin dengan baik dan dapat saling membutuhkan hingga proses kesepakatan tercapai. Personal selling dapat juga dikatakan sebagai moderator yang menghubungkan pihak bank dengan nasabah. Mengingat pentingnya personal selling, maka perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas karyawannya. Pelaksanaan personal selling yang ditunjang dengan kualitas kemampuan karyawan yang handal, secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi konsumen dalam tindakan pembelian mereka. Selain itu, personal selling juga dapat menciptakan, mempertahankan hubungan pertukaran antara perusahaan dengan konsumennya. Personal selling juga merupakan alat promosi yang baik dalam menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli, serta tindakan pembelian konsumen. Pelaksanaan personal selling diharapkan dapat 38 memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi mengenai produk dan kenyamanan dalam melakukan pembelian. 2.7. Bank dan Nasabah 2.7.1. Pengertian Bank Pada dasarnya Bank adalah lembaga keuangan yang melayani kebutuhan masyarakat, baik untuk menyimpan uang, meminjam uang dan jasa pelayanan lalu lintas pembayaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, menetapkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannnya dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Jopie Jusuf menjelaskan bahawa Bank adalah lembaga perantara antara sektor yang kelebihan dana (surplus) dan sektor yang kekurangan dana (minus)38. A. Abdurahman menerangkan bahwa Bank adalah sutau jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain39. 38 Jusuf Jopie, Panduan Dasar untuk Account Officer, Jakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN 2004 hal 1 39 Abdurachman, A, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Lainnya, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. 1999 Hal 7 39 G.M Verry Stuart mengemukakan bahwa Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri maupun dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral40. Amsa Barata mengemukakan pengertian bahwa Bank adalah suatu lembaga keuangan yang pada pokoknya berusaha memberikan pelayanan kepada semua pihak dalam bidang penyediaan jasa pengelolaan dana, lalu lintas pembayaran, peredaran uang dan pemberian kredit, baik dengan menggunakan modalnya sendiri maupun dana-dana yang dikumpulkan dari pihak ketiga41. Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya mengumpulkan dana dengan menarik dana dari masyarakat berupa tabungan, deposito, giro dan lain-lain, dan kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. 2.7.2. Pengertian Nasabah Arti nasabah pada lembaga perbankan sangat penting. Nasabah itu ibarat nafas yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan suatu bank. Oleh karena itu bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh bank yang nantinya disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan bank. 40 Suyatno Thomas, Kelembagaan Perbankan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 1999 hal 1 41 Barata Amsa, Dasar-Dasar Perbankan, Bandung : CV. ARMICO. 1994 Hal 74 40 Menurut Djaslim Saladin menyatakan bahwa Nasabah adalah orang atau badan yang mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank42. Komaruddin menyatakan bahwa Nasabah adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mempunyai rekening koran atau deposito atau tabungan serupa lainnya pada sebuah bank43. Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank. 44 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Nasabah adalah seseorang ataupun badan usaha (korporasi) yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah bank. 42 Saladin Djaslim, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Bank, Jakarta : CV Rajawali. 1994 43 Komaruddin, Kamus Perbankan, Jakarta : CV. Rajawali. 1994 44 Kasmir, SE, MM. Pemasaran Bank. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Media Group. 2000 Hal 82