perilaku ibu dalam penyiapan bekal makanan dan

advertisement
PERILAKU IBU DALAM PENYIAPAN BEKAL MAKANAN DAN SUMBANGANNYA
TERHADAP KECUKUPAN GIZI ANAK TK AISYIYAH BUSTHANUL ATHFAL
TANJUNG SARI MEDAN TAHUN 2014
Hardianti Meliala1 ; Albiner Siagian2 ; Ernawati Nasution2
1
Program Sarjana Kesehatan Masyarakat FKM USU
2
Departermen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM USU
Medan, 20155, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRACT
Preschool children have a habit to bring food every day to school. Food supplies
children are generally pepared the mother of the house. Preparation of food supplies seen from
the type, variety, and quantity of food.
The purpose of this study is to find out the behavior of mother in the preparation of
their food supplies and contribution to a child’s nutritional adequacy TK Aisyiyah Busthabul
Athfal Tanjung Sari Medan in 2014. This study is a descriptive survey. The data of mothers
behavior that is knowledge and attitudes which conducted by using questionnaires and
interview mother preparing food supplies based on the type and amount of energy and protein
consumption is obtained by food weighing their food brought to school children.
The results showed that most of the mothers have a good knowledge about 88% and the
mother who has a good attitude about 84% in the preparation of food supplies to children. All
mother (100%) to prepare the food for children to school every day. Types of food supplies of
child which is already prepared by the mothers usually a biscuit about (30%). The amount of
contribution intake (52%) energy and (54%) protein in the child’s food supplies still not fill the
nutritional needs of children yet. The average of contribution for food supplies of child toward
the rate of nutritional adequacy provide energy contribution about 209,5 ccal (13,1%) and the
protein about 5,02 g (14,3%).
It is recommended to mothers to concern for the nutritional content of food given to
child’s such as snack especially for the food that contain energy and protein and suggested the
school to provide guidance for parents to not give or prepare their food such as snack foods to
be consumed by children during recess at school.
Keywords: maternal behavior, food supplies, preschooler.
Pendahuluan
Taman kanak – kanak (TK)
merupakan awal dari pengenalan anak
dengan suatu lingkungan sosial yang ada
di masyarakat umum di luar keluarga.
Seorang anak usia TK sedang mengalami
masa tumbuh kembang yang relatif pesat.
Pada masa ini, proses perubahan fisik,
emosi dan sosial anak berlangsung dengan
cepat. Proses ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor dari diri anak sendiri dan
lingkungan. Dalam hal ini, konsumsi
pangan pada usia ini masih merupakan
golongan konsumen pasif, yaitu belum
dapat mengambil dan memilih makanan
sendiri sesuai dengan kebutuhannya
sehingga pada usia ini anak sangat rentan
terhadap berbagai masalah apabila
kondisinya kurang gizi (Santoso, 2004).
1
Berbagai
masalah
kesehatan
dijumpai dikalangan anak prasekolah/TK,
diantaranya kurangnya pertumbuhan fisik
secara optimal. Salah satu faktor yang
sangat menentukan yaitu faktor gizi.
Kurang gizi pada masa ini akan
mengakibatkan
terganggunya
pertumbuhan badan, mental, kecerdasan,
dan mudah terserang penyakit infeksi. Di
samping kurang gizi, ditemukan juga
masalah kesehatan pada anak yang
disebabkan gizi lebih yang dapat
menyebabkan kegemukan dan anak
beresiko menderita penyakit degeneratif
seperti penyakit hipertensi, penyakit
jantung dan lain sebagainya (Santoso,
2009).
Pada anak prasekolah usia (3-6
tahun)
sudah
memiliki
kebiasaan
membawa bekal makanan kesekolah.
Kebiasaan membawa bekal makanan ke
sekolah tidak terlepas dari peran ibu dalam
penentuan
jumlah,
jenis
dan
keanekaragaman makanan. Ibu akan
menyediakan bekal makanan untuk
mencukupi kebutuhan gizi anak dan untuk
menghindari anak agar tidak jajan
makanan sembarangan yang belum tentu
sehat dimana makanan jajanan anak
sekolah sangat beresiko terhadap cemaran
biologis atau kimiawi yang banyak
menganggu kesehatan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang (Februhartanty
dan Iswaranti, 2004). Dan juga untuk
memenuhi kebutuhan gizi anak yang tidak
sempat sarapan pagi.
Ibu selalu menyediakan sarapan
pagi bagi keluarganya. Namun kadang
pagi hari menjadi sangat sulit untuk anak
dibangunkan pagi dan buru- buru bersiap
kesekolah agar anak tidak terlambat.
Sehingga anak tidak sempat untuk sarapan
pagi atau anak hanya sekedar minum susu
di pagi hari sebagai sarapannya. Kebiasaan
tidak sarapan pagi pada anak akan
menyebabkan lambung kosong dan kadar
gula
darah
berkurang
sehingga
menyebakan badan lemas, mengantuk,
sulit menerima pelajaran, serta turunnya
gairah belajar dan kemampuan merespons
(Irianto, 2006). Padahal sarapan pagi
sangat
penting
untuk
memenuhi
kecukupan energi yang diperlukan pertama
dalam melakukan aktivitas dan juga sangat
berpengaruh bagi perkembangan dan
proses belajar anak terutama disekolah
(Moehji, 2003).
Berdasarkan hasil survei awal di
TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tanjung Sari
Medan, kebanyakan anak tidak sarapan
dari rumah namun ibu hanya meyiapkan
bekal makanan anak berupa mie hun atau
mie goreng tanpa lauk maupun sayur,
membawa bekal makanan berupa snack
atau jajanan seperti biscuit, kerupuk,
wafer, permen, chiki-chiki, dan ada
seorang anak yang setiap harinya dibekali
jajanan oleh ibunya karena anak tidak suka
mengkonsumsi nasi atau sejenisnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
tentang perilaku ibu dalam penyiapan
bekal makanan dan sumbangannya
terhadap kecukupan gizi anak di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Tanjung Sari di
Medan.
Tujuan
Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui perilaku ibu dalam penyiapan
bekal makanan dan sumbangannya
terhadap kecukupan gizi anak TK
Aisyiyah Bustanul Athfal Tanjung Sari
Medan.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian survei yang bersifat deskriptif.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menggambarkan perilaku ibu dalam
penyiapan
bekal
makanan
dan
sumbangannya terhadap kecukupan gizi
anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Tanjung Sari Medan.
Penelitian di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Tanjung Sari Medan ini dilakukan
pada bulan Agustus 2014 sampai dengan
November 2014. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu yang anaknya
bersekolah di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal Medan yang berjumlah 50 orang.
2
Teknik pengambilan sampel menggunakan
total sampling yang berjumlah 50 orang.
Data primer diperoleh dengan
wawancara menggunakan kuesioner terdiri
dari pengetahuan dan sikap ibu dan
mengamati jenis bekal makanan dan
menimbang jumlah bekal makanan
terhadap penyiapan bekal makanan anak
yang dibawa kesekolah sedangkan data
sekunder meliputi data jumlah anak yang
bersekolah di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal yang diperoleh dari bagian
administrasi.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Ibu
Responden dalam penelitian ini
adalah ibu yang mempunyai anak
berumur 4-6 tahun di TK Aisyiyah
Busthanul Athfal Tanjung Sari Medan
sebanyak
50
orang.
Karakteristik
responden dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 1.
No
1
2
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
Distribusi Karakteristik Ibu di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
Karakteristik Responden
Umur
26-36 tahun
37-47 tahun
Total
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Pegawai negeri/BUMN
Total
Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
Akademi (D1-D3)
Perguruan Tinggi (S1)
Total
f
%
42
8
50
84
16
100
18
9
14
9
50
36
18
28
18
100
0
0
4
18
10
18
50
0
0
8
36
20
36
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa umur ibu terbanyak pada
golongan umur 26-36 tahun yaitu 42 orang
(84%). Pekerjaan ibu sebagian besar
adalah ibu rumah tangga yaitu 18 orang
(36%). Dimana ibu lebih memiliki waktu
yang lebih banyak untuk membuat dan
menyiapkan bekal makanan anak untuk
dibawa kesekolah dari pada ibu yang
bekerja. Pendidikan ibu terbanyak adalah
SMA yaitu 18 orang (36,0%) dan
Perguruan tinggi (S1) yaitu 18 orang
(36,0%). Dimana tingkat pendidikan
sangat berpengaruh terhadap sikap dan
tindakan gizi. Perubahan sikap dan
tindakan sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan.
Pengetahuan Ibu
Distribusi
kategori
tingkat
pengetahuan ibu dalam penyiapan bekal
makanan dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.
No
1
2
3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Responden tentang Penyiapan
bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Total
f
44
6
0
50
%
88
12
0
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui responden memiliki pengetahuan
tentang penyiapan bekal makanan yang
baik yaitu 44 orang (88%) dan 6 orang
(12%) memiliki kategori sedang, tidak ada
responden yang berpengetahuan kurang.
Hal ini berhubungan dengan penelitan
Rahmaningtyas (2014) menyatakan bahwa
sebagian besar ibu memiliki pengetahuan
baik (78,6%) dalam memberikan asupan
energi pada bekal anak sekolah.
Sikap Ibu
Distribusi
kategori
tingkat
pengetahuan Ibu dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 3.
No
1
2
3
Distribusi
Frekuensi
Sikap
Responden tentang Penyiapan
bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
Sikap
Baik
Sedang
Kurang
Total
f
42
8
0
50
%
84
16
0
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa
responden memiliki
sikap tentang penyiapan bekal makanan
yang baik yaitu 42 orang (84%) dan 8
orang (16%) memiliki kategori sedang,
tidak ada responden yang berpengetahuan
kurang.
3
Jenis Bekal Makanan
Penyiapan bekal makanan adalah
segala tindakan ibu dalam menyediakan
bekal makanan dilihat dari jenis dan
jumlah bekal makanan anak. Jenis bekal
makanan anak diperoleh dari pengamatan
langsung selama 3 hari berturut-turut.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.
No
1
2
Distribusi Frekuensi Jenis Bekal
Makanan yang dibawa Anak
Selama 3 hari di TK Aisyiyah
Busthanul Atfhal Tanjung Sari
Medan Tahun 2014
Jenis bekal makanan
Makanan
a.Nasi, lauk pauk
b.Nasi, lauk pauk, sayur
c.Nasi goreng
d.Mie
e.Roti
f.Biskuit
g.Wafer
h.Chiki
i.Bakso
Minuman
a.Air putih
b.Susu
Total
f
%
11
2
2
3
4
15
3
9
1
22
4
4
6
8
30
6
18
2
43
7
50
86
14
100
Berdasarkan hasil pengamatan
langsung selama 3 hari memperlihatkan
bahwa ibu memberikan bekal makanan
paling banyak berupa biscuit sebesar
(30%). Biskuit adalah makanan jajanan
yang populer sebagai makanan jajanan
kemudahan untuk mengakses, rasa enak
dan harga terjangkau menjadi penyebab
mengapa biskuit menjadi pilihan ibu
sebagai bekal makanan yang populer
dibawakan oleh ibu sebagai bekal
makanan anak saat istirahat sekolah. Bekal
makanan kedua tertinggi adalah nasi dan
lauk pauk yaitu sebesar 22%. Jenis lauk
pauk yang disiapkan oleh ibu untuk bekal
makanan anak kesekolah yaitu telur,
daging ayam, tempe dan ikan.Minuman
yang disiapkan oleh ibu paling banyak
adalah air putih yaitu sebesar (86%).
Bekal makanan yang disiapkan
oleh ibu biasanya sesuai dengan kemauan
anak, dimana anak tidak suka dengan
bekal makanan seperti nasi, lauk pauk dan
diberi sayur. Anak lebih suka dibekali
dengan bekal makanan jajanan karena
kebanyakan
teman-teman
mereka
disekolah membawa makanan jajanan.
Anak yang membawa bekal makanan nasi
dan
lauk
pauk
sebagian
tidak
mengkonsumsi bekal makanannya namun
meminta makanan temannya untuk
dimakan saat istirahat disekolah. Hal ini
yang menyebabkan orang tua lebih sering
memyiapkan bekal makanan berupa
makanan jajanan yang praktis berbasis
karbohidrat kepada anak.
Jumlah Energi dan Protein pada Bekal
Makanan.
Jumlah makanan terdiri dari Energi
dan Protein yang didapatkan melalui
penimbangan (food weighing) selama 3 hari
yaitu hari sabtu, hari senin dan hari selasa.
Distribusi
berdasarkan jumlah bekal
makanan yaitu energi dan protein pada bekal
makanan yang dibawa anak kesekolah
selama 3 hari dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5.
No
1
2
Distribusi
Bekal
Makanan
Menurut Rata-rata Jumlah Energi
dan Protein pada Bekal Makanan
anak selama 3 hari di TK Aisyiyah
Busthanul Atfhal Tanjung Sari
Medan Tahun 2014
Zat Gizi Bekal
Makanan
Kandungan energy
Kandungan protein
Jumlah
Kalori
209,5 kkal
5,02 gram
% AKG
13,1
14,3
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa rata-raja jumlah energy
pada bekal makanan anak selama 3 hari
sebesar 209,5 kkal (13,1% AKG) dan ratarata jumlah protein pada bekal makanan
anak sebesar 5,02 gram (14,3% AKG).
Tinggi rendahnya sumbangan
energi dan protein berhubungan erat
dengan ragam dan jumlah bekal makanan
yang dikonsumsi. Makin banyak jumlah
dan ragam bekal makanan yang
dikonsumsi maka makin tinggi sumbangan
energi dan protein terhadap kecukupan
yang dianjurkan. Menurut Tarwotjo (1998)
Kebutuhan gizi yang dianjurkan pada
bekal makanan anak yaitu sebesar 150-200
kkal dan 4-5 gram (10-13 % AKG).
4
Pengetahuan Ibu terhadap Jumlah
Energi dan Protein Bekal Makanan.
Berikut tabulasi silang pengetahuan
ibu terhadap jumlah energy dan protein
pada bekal makanan yang disiapkan oleh
ibu dari rumah untuk dibawa anak
kesekolah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.
Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu
terhadap Jumlah Energi pada
Bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
N
o Pengetahuan
1 Baik
2 Sedang
< 150
kkal
f
22
4
%
50
66,7
Jumlah zat gizi Energi
150>200 kkal
Total
200
kkal
f %
f %
f
%
1 2,3 21 47,7
44
100
0 0
2 33,3
6
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa ibu yang memiliki
pengetahuan
baik
lebih
banyak
menyiapkan bekal makanan yang memiliki
kontribusi atau sumbangan dibawah 150
kkal sebesar 22 orang (50%).Bekal yang
disiapkan oleh ibu kandungan energi dan
protein rendah karena terdapat 18 % ibu
memberikan bekal makanan berupa
makanan jajanan seperti chiki-chiki yang
miskin akan
kandungan energi dan
protein. Sehingga rasa kenyang terpenuhi,
namun kebutuhan energi dan protein serta
zat gizi lainnya tidak terpenuhi.
Penelitian ini sependapat dengan
penelitian
Hermina
(2002)
yang
menunjukkan bahwa (100%) anak-anak
membawa bekal makanan berupa chikichiki kesekolah. Makanan tersebut
mungkin karena makanan kesukaan anak
sehingga ibu menyiapkan makanan
tersebut sebagai bekal makanan anak
kesekolah. Padahal makanan tersebut bagi
anak balita dan anak prasekolah dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan dan
pola kebiasaan makan anak.
Tabel 7.
N
o
Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu
terhadap Jumlah Protein pada
Bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
Pengetahua
n
Jumlah zat gizi Protein
4-5 gram
>5 gram
< 4 gram
1
Baik
f
22
2
Sedang
5
%
50
F
3
%
6,8
83,3
1
16,7
f
1
9
0
Total
%
43,2
F
44
%
100
0
6
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui adalah ibu yang memiliki
pengetahuan baik
lebih banyak
menyiapkan
bekal
makanan
yang
memberikan kontribusi atau sumbangan
dibawah 4 gram yaitu sebesar 22 orang
(50%).
Sikap Ibu terhadap Jumlah Energi dan
Protein pada Bekal Makanan
Berikut tabulasi silang sikap ibu
terhadap jumlah energi dan protein pada
bekal makanan yang disiapkan oleh ibu
dari rumah untuk dibawa anak kesekolah
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8.
N
o
Sikap
1
2
Baik
Sedang
Tabulasi
Silang
Sikap
Ibu
terhadap Jumlah Energi pada
Bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
< 150 kkal
f
23
3
%
54,8
37,5
Jumlah zat gizi Energi
150-200 >200 kkal
kkal
f
%
f
%
1 2,4
18 42,8
0
0
5
62,5
Total
f
42
8
%
100
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap
baik terhadap penyiapan bekal makanan
anak lebih banyak memberikan kontribusi
atau sumbangan dibawah 150 kkal yaitu
sebesar 23 orang ( 54,8%).
Tabel 9.
N
o
1
2
Sikap
Baik
Sedang
Tabulasi
Silang
Sikap
Ibu
terhadap Jumlah Protein pada
Bekal Makanan Anak di TK
Aisyiyah
Busthanul
Atfhal
Tanjung Sari Medan Tahun 2014
< 4 gram
f
22
5
%
52,4
62,5
Jumlah zat gizi Protein
4-5
>5 gram
gram
f
%
f
%
4
9,5
16
38,1
0
0
3
37,5
Total
f
42
8
%
100
100
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa ibu yang memiliki sikap
baik terhadap penyiapan bekal makanan
anak lebih banyak memberikan kontribusi
atau sumbangan dibawah 4 gram yaitu
sebesar 22 orang (52,4%).
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Pada umumnya ibu sudah memiliki
pengetahuan baik (88%), sikap ibu
baik (84%), namun pada tindakan
dalam penyiapan bekal makanan
5
anak dapat dikatakan masih belum
baik karena masih banyak bekal
makanan anak yang belum
mencukupi
kebutuhan
gizi
terutama kebutuhan energi dan
proteinnya.
2. Jenis bekal makanan yang paling
banyak disiapkan oleh ibu adalah
biscuit sebesar 30%.
3. Sumbangan bekal makanan untuk
asupan energi sebesar 13,1% dan
protein sebesar 14,3% pada bekal
makanan anak terhadap kecukupan
gizi.
Irianto, 2006. Panduan Gizi Lengkap
Keluarga dan Olahragawan. Andi
Offiset, Yogyakarta.
Moehji,
S.
2003.
Ilmu
Gizi:
Penanggulangan
Gizi
Buruk.
Jakarta:Bhratara Niaga Media.
Rahmaningtyas,
2014.
Hubungan
Pengetahuan Gizi Ibu Dengan
Asupan Bekal Anak Sekolah Dan
Status Gizi Anak di Taman KanakKanak di Depok. Skripsi. Jakarta
Barat: Fakultas Ilmu Gizi, Universitas
Esa Unggul.
Saran
1. Diharapkan kepada ibu untuk
memperhatikan kandungan gizi
yang
diberikan
pada
bekal
makanan anak terutama kandungan
nilai protein dan energinya.
2. Diharapkan kepada ibu untuk
membiasakan anak sarapan pagi
setiap hari sebelum berangkat
kesekolah meskipun anak sudah
membawa bekal makanan.
3. Kepada pihak sekolah disarankan
agar
memberikan pengarahan
kepada orang tua agar tidak
memberikan atau menyiapkan
bekal makanan berupa makanan
jajajanan
kesekolah
untuk
dikonsumsi anak saat istirahat
disekolah.
Santoso, Soegoeng dan Anne Lies Ranti,
2004. Kesehatan dan Gizi, Jakarta,
Rineka Cipta.
Santoso, Soegoeng dan Anne Lies Ranti,
2009. Kesehatan dan Gizi, Jakarta,
Rineka Cipta.
Tarwotjo, CS. 1998. Dasar-dasar Gizi
Kuliner. Jakarta: PT.Grasindo.
Daftar Pustaka
Februhartanty, J dan Iswaranti. 2004.
Amankah Makanan Jajanan Anak
Sekolah
di
Indonesia.
http://www.gizi.net. 2 Februari 2012.
Hermina, S.Hidayat, T.Mujiyanto. 2002.
Kecenderungan
Konsumsi
Makanan Modern pada Anak
Prasekolah di Taman KanakKanak. Journal Kesehatan.
6
Download