1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kehadiran Teknologi Informasi sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Hal ini menuntut peningkatkan kinerja baik dari segi efektifitas dan efesiensi. Salah satu sektor yang menjadi hal penting untuk diperhatikan dalam peningkatan kinerja ialah sektor pendidikan. Dengan meningkat dan berkembangnya teknologi informasi dibutuhkan suatu sistem pendidikan yang berkualitas baik dari segi mutu materi pendidikan, pengajaran, pengujian serta sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini yang menjadi sorotan yang baik untuk dijadikan pembahasan ialah sistem pengujian atau evaluasi pembelajaran yang masih menggunakan cara manual. Penggunaan cara manual mengalami banyak kendala dalam pelaksanaannya, diantaranya dalam hal biaya penyediaan bahan soal, validasi jawaban ujian, waktu pengerjaan dan sebagainya. Diharapkan semua kendala yang ditemui pada saat menjalankan cara manual dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan. Dengan sentuhan teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya) beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan exam engine sebagai media evaluasi pembelajaran yang menuntut suatu sistem pengujian yang efektif dan efisien serta mampu melakukan pengujian secara cepat, tepat sehingga mempermudah proses evaluasi serta penilaian. 2 Exam engine telah banyak digunakan baik sebagai sarana evaluasi langsung maupun jarak jauh, namun exam engine sampai saat ini belum digunakan secara maksimal, khususnya pada evaluasi jarak jauh seperti misalnya pada penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) yang masih menggunakan cara manual, terlihat exam engine tidak membawa perubahan perkembangan teknologi sektor pendidikan, salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya pendekatan UX (User experience) pada rancangan aplikasi. Pengalaman penguna perlu dipertimbangkan pada proses pembuatan aplikasi, terlebih pada media evaluasi jarak jauh yang membutuhkan kemampuan aplikasi untuk menjadi instruktur pada saat proses evaluasi, sangat berbeda dengan evaluasi langsung (jarak dekat) yang biasanya diberikan instruksi oleh pihak penyelenggara. Sistem informasi yang baik dengan GUI yang buruk dapat menjadi penyebab kurangnya minat penggunaan exam engine. Begitu juga sebaliknya, dengan tampilan grafis yang sangat baik namun sistem informasi yang buruk akan menghambat proses evaluasi. Pengembangan aplikasi dengan sistem informasi dan desain grafis yang baik tanpa menerapkan pendekatan user experience didalamnya akan menyebabkan pengguna mengalami kesulitan berinteraksi dengan aplikasi sehingga proses evaluasi tidak berjalan secara efektif dan tidak sesuai dengan tujuan pengembangan aplikasi, pengembangan user experience memerlukan pendekatan psikologis untuk dijadikan acuan sebagai salah satu upaya memahami kebutuhan pengguna. Salah satu aspek psikologis yang mengkaji tentang kemapuan manusia menggunakan potensi kognitif adalah Psikologi Kognitif. Pemahaman psikologi 3 kognitif mempelajari bagaimana manusia menggunakan potensi berfikir dalam menjawab suatu permasalahan, aspek psikologi kognitif adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dapat memahami informasi dapat diterapkan dalam pengembangan aplikasi agar dapat berfokus pada tujuan dari exam engine karena akan mempelajari pola pikir manusia serta membahas informasi untuk menggali potensi dan produksi jawaban. Penerapan user experience berbasis psikologi kognitif pada aplikasi exam engine akan menjadikan proses evaluasi pembelajaran tidak hanya lebih efektif dan efisien, namun sangat membantu meningkatkan kenyamanan pengguna untuk berfikir lebih fokus, mengatasi ketegangan dan manajemen waktu yang baik dalam menjawab soal. Rumusan Masalah 1. Kualitas exam engine tidak begitu diperhatikan, kurangnya kreatifitas soal, kesulitan interaksi pengguna dan keterbatasan jenis uji soal, menyebabkan exam engine tidak membawa perubahan terhadap perkembangan teknologi sektor pendidikan, sehingga menjadi salah satu faktor penyelenggaraan ujian yang sampai saat ini masih dilakukan secara manual. 2. Kurangnya pertimbangan aspek kognitif dalam mengembangkan aplikasi sehingga membuat perkembangan teknologi hanya berpacu dalam teori sederhana, hal ini dapat membuat pengguna tidak dapat maksimal dalam menggunakan kemampuannya saat menggunakan aplikasi. 4 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menerapkan aspek psikologi kognitif dalam perancangan user experience, agar aspek tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam desain user experience. 2. Mengimplementasikan exam engine dalam aplikasi ujian kompetensi dasar dengan pendekatan user experience berbasis psikologi kognitif, sehingga meningkatkan kualitas soal ujian. Manfaat Penelitian Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis berharap penelitian ini akan memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Pengguna Aplikasi a. Peserta ujian Exam engine akan membantu peserta untuk lebih fokus terhadap pengerjaan soal – soal, lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi, serta membantu mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan oleh proses pengembangan aplikasi yang menggunakan pendekatan psikologi kognitif. b. Pihak penyelenggara Hasil ujian dengan kualitas yang baik akan mempermudah proses klasifikasi sasaran, exam engine yang dibuat berdasarkan psikologi kognitif akan meningkatkan kemampuan soal – soal untuk mengetahui 5 batasan kemampuan kognitif yang akan menggali potensi sasaran peserta ujian. 2. Bagi pihak lain a. Penerapan exam engine pada institusi pendidikan atau instansi lainnya akan meningkatkan mutu dan kualitas institusi, seperti misalnya pada Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Negara, penerapan teknologi seperti ini akan meningkatkan akreditasi pendidikan Negara. b. Exam engine dapat digunakan sebagai media ujian dalam penyelenggaran berbagai pihak seperti Ujian Nasional (UN), Tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dan UKA/UKG (Ujian Kompetensi Guru). Selain pelaksanaannya yang lebih efektif dan efisien dengan pendekatan user experience berbasis psikologi kognitif akan membantu memberikan hasil tes yang bermutu. c. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin mengaji lebih dalam tentang hal - hal yang berkaitan dengan pemanfaatan user experience berbasis psikologi kognitif terhadap pengembangan aplikasi. Batasan Masalah Pengembangan aplikasi exam engine yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas untuk diteliti, ada banyak komponen pendukung yang berpengaruh terhadap proses kesempurnaan pengembangan aplikasi. Berikut ini merupakan permasalahan yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 6 1. Keperluan biaya dan pertimbangan perubahan sistem ujian yang diadakan oleh penyelenggara. Seperti misalnya membutuhkan penelitian terhadap manajemen pendanaan sistem ujian yang diadakan secara online. 2. Membutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap merata pada seluruh institusi pendidikan sehingga proses evaluasi pembelajaran jarak jauh dapat terwujud. 3. Membutuhkan sistem informasi yang handal untuk implementasi dari setiap perancangan detail sistem. 4. Memerlukan metode pelatihan terhadap pengguna aplikasi baik dari sisi pengguna ataupun admin. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir ini digunakan beberapa metode. Adapun metodenya adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Dilakukan studi literatur dari paper, buku, penelitian sebelumnya, serta berbagai sumber dari teori ahli yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi exam engine, user experience dan psikologi kognitif. Kajian pustaka dan referensi yang didapatkan kemudian dipelajari dan digunakan sebagai dasar teori dalam melakukan penelitian. 2. Perancangan Sistem Dalam tahap ini, akan dimulai untuk membangun aplikasi berbasis psikologi kognitif yang akan diterapkan sesuai dengan kajian studi literatur 7 dan siklus pengembangan aplikasi. Perancangan sistem menggunakan konsep Unsur Pengalaman Pengguna. 3. Pengumpulan Data Dalam perancangan sistem serta analisis penelitian ini, pengumpulan data berfungsi untuk mengumpulkan data-data keperluan penelitian. Data yang diperlukan berupa data survei atau wawancara, dan data hasil pengamatan atau observasi. Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan suatu penelitian. 4. Uji Kelayakan Kuesioner Uji kelayakan kuesioner perlu dilakukan untuk memastikan hasil pengumpulan data kuesioner telah layak digunakan untuk di analisis. Metode yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas. 5. Analisis Data Analisis hasil pengembangan aplikasi bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan, dengan menyusun secara sistemaits data yang diperoleh untuk memilah data yang valid untuk diperhitungkan yang dilakukan dengan metode interaktif sehingga mendapat kesimpulan yang kredibel. 6. Dokumentasi Diambil dokumentasi dari tiap langkah yang dilakukan dalam penelitian. Hasil dokumentasi dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi apabila terdapat kekurangan pada penelitian dan analisis yang dilakukan, hasil dokumentasi 8 dapat menjadi acuan pengembangan sistem yang sudah dibangun untuk dilakukan penelitian yang lebih mendalam atau pengembangan secara ilmiah. Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disusun dalam 5 (lima) bab dengan rincian: BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan dan diuraikan tentang penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya dan menjelaskan teori–teori yang digunakan di dalam penelitian. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang metode dan langkah yang digunakan di dalam penelitian. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan tentang analisis serta pembahasan terkait hasil penelitian yang dilakukan. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini ditulis tentang kesimpulan serta saran untuk pengembangan penelitian serupa yang akan datang.