TUGAS UJIAN KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS “Penjualan Minyak Kayu Putih” Nama : GALIH SADAM TALAOHU N I M : 10.11.4231 Kelas : S1 TI 2i JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ( S1 TI ) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STIMK AMIKOM Yogyakarta 2011 Absrtak Berbisnis merupakan cara efektik yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan, dan menghidupi biaya kuliah serta makan sehari – hari. Pada dasarnya berbisnis diguluti oleh mahasiswa yang berfikiran mandiri dan tidak ingin membebankan kedua Orang Tuanya dalam biaya hidup perkuliahan yang semakin hari semakin tinggi. Usaha minyak kayu putih yang hingga kini telah berkembang pesat di seluruh Indonesia. Mengapa penulis mengambil usaha minyak kayu putih sebagai suatu usaha yang akan dijalankan oleh penulis? Karena tentunya dengan berbisnis minyak kayu putih dapat menghesilkan uang yang bermanfaat untuk biaya kuliah. Pada dasarnya berbisnis minyak kayu putih dilakukan dengan berbagai cara, dimasak dan langsung di jual kepada konsumen, di kirim ke daerah – daerah dengan jumlah yang besar baru di pasarkan dan berbagai macam cara lainnya. Yang dilakukan penulis yaitu menerima pesanan minyak kayu putih pada daerah Yogyakarta dan sekitarnya kemudian minyak kayu putih tersebut di kirim dari Ambon yang merupakan salah satu daerah penghasil minyak kayu putih. Minyak kayu putih telah banyak di gunakan oleh masyarak Indonesia pada umumnya. Proses pembuatannya di lakukan dengan cara daun kayu putih di masak dalam wadah berukuran besar, sehinnga dapat menghasilkan minyak yang di namakan minyak kayu putih. Penggunaan minyak kayu putih di gunakan oleh semua jenis umur. Pemanfaatan telah dirasakan oleh berbagai macam konsumen sehingga minyak kayu putih telah marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Isi Minyak kayu putih adalah salah satu produk kehutanan yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri hasil destilasi atau penyulingan daun dan ranting kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) yang memiliki bau dan khasiat yang khas, sehingga banyak dipakai para ibu untuk anaknya yang terkena sakit perut atau kembung, terutama ketika anaknya masih bayi. Kayu Putih (Meialeuca leucadendra L.) Famili MyrtaceaeKayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali meskipun setelah terjadi kebakaran.Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi, dapat tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering atau basah. 1. Ciri-ciri pohon kayu putih Ciri-ciri pohon kayu putih mempunyai tinggi berkisar antara 10-20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung kebawah. Daunnya tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata dan tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong. Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar. 2. Proses pembuatan minyak Kayu putih a. Menyediakan tempat pemasakan, dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak. b. Katel atau Wadah berukuran besar yang dapat mena,pung daun kayu putih sekitar 200 kg. c. Penyulingan di awali dengan memasukan daun kayu putih ke dalam katel dan selanjutnya katelnya ditutup agar tidak mengeluarkan uap. Dan kayu di masukan ke dalam tungku kemudian di bakar. d. Penyulingan berlangsung kurang lebih 20 menit. Proses penyulingan disebut juga dengan kepala 1, 2 dan seterusnya. Dengan maksud kepala 1 atau penyulingan pertama merupakan minyak kayu putih sangat tajam aromanya, lebih panas dan warnanya hijau gelap. Harganya pun mahal kemudian kepala 2 dan seterusnya. 3. Strategi Pemasaran Penjualan minyak kayu putih dilakukan dengan cara pemesanan oleh konsumen di daerah Yogyakararta dan sekitarnya. dimana harga yang di tentukan sebagai berikut: Harga pemasaran minyak kayu putih. Ukuran harga • Botol kecil Rp. 50.000 • Botol sedang Rp. 75.000 • Botol besar Rp. 100.000 4. Proses Transaksi a. Setelah di pesan sesuai ukuran botol yang telah diinginkan pembayaran di awali dengan setengah harga dari harga yang telah di tetapkan. b. Minyak kayu putih dapat diperoleh 1 – 2 minggu dari waktu pemesanan. c. Setelah minyak kayu putih telah diberikan selanjutnya pembayaran setengahnya diberikan. Semoga rancangan bisnis minyak kayu putih ini dapat penulis jalankan sesuai rencana yang telah direncanakan. “Dijamin Minyak Kayu Putih berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen” 5. Penutup a. Kesimpulan Minyak kayu putih adalah pilihan penulis untuk dapat berbisnis, karena dengan minyak kayu putih penulis bisa mendapatkan penghasilan guna biaya perkuliahan. Dan juga minyak kayu putih berasal dari daerah Penulis yaitu AMBON, olehnya akses mendapatkan minyak kayu putih tidak sulit untuk dapat dijual. b. Sumber http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Flora/Penyulingan-Kayu-Putih http://www.kbmink1.perumperhutani.com/index.php?option=com_content&task=view&id=41&Itemid= 1 http://gilnova.multiply.com/journal/item/14