BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kelapa 2.1.1 Sistematika Tanaman Kelapa Sistematika tumbuhan kelapa menurut Suwarto, 2010 adalah: 2.1.2 Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Arecales Familia : Arecaceae Genus : Cocos Spesies : Cocos nucifera Morfologi Keluarga Palmae (Palem) umumnya tidak bercabang dan tidak mempunyai berkas daun yang berbentuk cincin. Daunnya menyirip atau berbentuk kipas dengan pelepah daun yang melebar. Karangan bunga umumnya terletak di ketiak daun dan sering dikelilingi satu atau lebih selubung daun (Suhardiman, 1999). A. Batang Batang kelapa mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lainnya, pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar matahari. Setelah umur 3-4 tahun yaitupada waktu pangkal batang terbentuk, maka lingkar batang tidak akan tumbuh Universitas Sumatera Utara membesar lagi. Karena tanaman kelapa selain termasuk tumbuhan Monocotyledoneae,pada batangnya tidak terdapat selubung kambium sehingga tidak mempunyai pertumbuhan sekunder. Bila pertumbuhan normal setiap tahun tanaman kelapa akan bertambah panjang 1-1½ m pada tanaman muda, ½ m pada tanaman dewasa dan pada pohon tua hanya 10-15 cm (Suhardiman, 1999). B. Akar Pohon kelapa tidak memiliki akar tunggang. Tetapi akar serabutnya lebat sekali, mencapai 4000-7000 helai pada pohon yang telah dewasa. Banyak sedikit perakaran tergantung pada perakaran tanaman dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh mendatar dekat permukaaan tanah, kadang-kadang mencapai 1015 meter. Sebagian lainnya tumbuh ke dalam tanah sampai 3-5 meter, tetapi tidak dapat menembus lapisan yang keras. Demikian juga jika ujung akar sampai pada permukaan air tanah, bagian ujung berhenti memanjang (Setyamidjaja, 1982). C. Daun Pada biji yang baru tumbuh, mula-mula terbentuk 4-6 helai daun tersusun satu membalut yang lain sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah ujungnya. Kemudian daun-daun lainnya menyusul terbentuk berturut-turut, ukurannya bertambah besar. Pangkal-pangkal daun membungkus bagian pangkal batang, membentuk batang palsu. Daun-daun tadi berangsur-angsur bertambah menyirip, dimulai dari sebelah pangkal helai daun menuju ke ujung (Setyamidjaja, 1982). D. Bunga Jika pohon kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu (4-5 tahun), karangan bunga berturut-turut keluar dari ketiak daun. Karangan bunga terdiri dari induk Universitas Sumatera Utara tangkai bunga dan bercabang-cabang sebanyak 30-40 helai. Pada pangkal cabangcabang tumbuh bunga-bunga betina, kemudian menyusul bunga-bunga jantan sampai ke ujung tangkai. Bunga betina maupun bunga jantan letaknya melekat pada cabang. Bunga tersebut tidak bertangkai. Jumlah bunga jantan banyak sekali, pada tiap cabang terdapat ±200 bunga, sedangkan jumlah bunga betina hanya 2050 (Setyamidjaja, 1982). E. Buah Bunga betina yang telah dibuahi mulai tumbuh menjadi buah kira-kira 3-4 minggu setelah manggar terbuka. Tidak semua buah yang terbentuk akan menjadi buah yang bisa dipetik, tetapi diperkirakan ½ buah muda berguguran. Buah yang masih muda sering disebut bluluk (Suhardiman, 1999). Daging buah terdiri dari bagian-bagian (Setyamidjaja, 1982). 1. epicarp, yaitu kulit luar yang permukaannya licin, agak keras. 2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut. 3. endocarp, bagian tempurung yang keras sekali. 4. endosperm atau putih lembaga yang tebalnya 8-10 mm. 2.1.3 Manfaat Tanaman Kelapa Kelapa adalah tanaman serba guna. Seluruh bagian tamanan ini bermanfaat bagi kehidupan manusia. Itulah sebabnya tanaman ini sejak ratusan tahun di kenal di seluruh kepulauan Nusantara. Hasil kelapa yang diperdagangkan adalah minyak kelapa. Karena perdagangan minyak kelapa dan kopra terus meningkat maka modal asing di Indonesia mulai memperkebunkan kelapa (Setyamidjaja, 1982). Universitas Sumatera Utara Daging buahnya bisa diolah menjadi aneka panganan. Airnya mengandung komposisi gizi yang bagus untuk pertumbuhan mikroba seperti Acetobacter xylinum, sehingga bisa dibuat nata de coco dan minuman penyegar lain. Batangnya sebagai bahan baku kerajinan dan kerangka rumah, daunnya dipakai diberbagai perayaan budaya. Di Bali daunnya dipakai sebagai pelengkap sesajen. Minyaknya digunakan untuk menggoreng makanan, batok sebagai bahan bakar. kelapa digunakan Sabutnya digunakan untuk membuat keset, cocofiber, hingga matras. Kudapan dan masakan yang digoreng dengan VCO tampil lebih menarik. Warna kecoklatan dengan permukaan mengkilap untuk gorengan dan bau lebih harum. Di Amerika, VCO digunakan sebagai cooking oil, menggantikan peran minyak zaitun dalam salad. Pencampuran VCO pada pakan unggas menyebabkan unggas lebih tahan terhadap serangan penyakit (Trubus, 2012). Biasanya, air kelapa digunakan sebagai minuman segar, pembuat cuka, penawar racun, dan pencegah demam. Selain itu, air kelapa juga diyakini sebagai penawar saat makan masakan laut, seperti kupang. Batang pohon kelapa dapat digunakan sebagai tiang penyangga dalam pembuatan rumah, sedangkan daunnya seringkali digunakan sebagai pembuat hiasan pada acara pernikahan (Sutarmi, 2005). 2.2 Minyak dan Lemak Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota dari golongan lipid, yaitu merupakan lipid netral. Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dalam jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida yaitu lipid Universitas Sumatera Utara kompleks, sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut dalam lemak dan hidrokarbon (Ketaren, 1986). Lemak merupakan senyawa kimia yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Senyawa kimia lemak antara lain adalah monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfatida, serebrosida, sterol, terpen, alkohol lemak, dan asam lemak. Lemak sebagai diet merupakan sumber energi, pembawa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, serta merupakan antioksidan dan senyawa bioaktif. Lemak juga merupakan komponen struktural dari otak dan membran sel (Darmoyuwono, 2006). Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buahbuahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman dan sayur-sayuran. Trigliserida dapat berwujud padat atau cair, dan hal ini tergantung dari komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh, yaitu asam oleat, linoleat, atau asam linolenat dengan titik cair yang rendah. Lemak hewani pada umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya asam palmitat dan stearat yang mempunyai titik cair yang lebih tinggi (Ketaren, 1986). Gliserida dalam minyak dan lemak bukan merupakan gliserida sederhana tetapi merupakan gliserida campuran yaitu molekul gliserol berikatan dengan radikal asam lemak yang berbeda (Ketaren, 1986). Universitas Sumatera Utara 2.3 Minyak Kelapa 2.3.1 Kandungan Minyak Kelapa Minyak kelapa adalah minyak yang berwarna kuning pucat sampai tidak berwarna atau lemak semi padat berwarna putih yang diperoleh dari daging buah kelapa, digunakan secara luas dalam industri makanan dan produksi kosmetika serta sabun. Minyak kelapa terdiri dari 90% lemak jenuh yang diekstraksi dari buah kelapa. Minyak kelapa kaya akan asam laurat, asam lemak rantai medium. Minyak kelapa murni mencair pada suhu 20-25°C. Minyak kelapa merupakan minyak yang paling stabil diantara minyak nabati (Darmoyuwono, 2006). Minyak kelapa sebenarnya memiliki banyak kelebihan, 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7% asam kapriat. Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolisir dan bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri, dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan imun tubuh (kekebalan tubuh) dan mudah diubah menjadi energi. Dalam tubuh, asam laurat menjadi monolaurin, sedangkan asam kapriat menjadi monokaprin. Selain itu, ternyata hasil pecahan lemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang menumpuk di pembuluh darah. Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 eicosa-pentaeinoic acid (EPA) dan docasa-hexaenoic acid (DHA) yang dapat menurunkan very low density lipoprotein (VLDL) dan viskositas darah, menghambat tromboksan, serta mencegah penyumbatan darah (Sutarmi, 2005). Universitas Sumatera Utara Minyak kelapa yang belum dimurnikanmengandung sejumlah kecil komponen bukan minyak, misalnya fosfatida, gum, sterol (0,06-0,08%), tokoferol (0,003%) dan asam lemak bebas (kurang dari 5%), sterol yang terdapat dalam minyak nabati disebut phitosterol dan mempunyai 2 isomer, yaitu β-sitosterol (C29H50O) dan stigmasterol (C29H48O). Sterol bersifat tidak berwarna, tidak berbau, stabil dan berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak. Tokoferol mempunyai tiga isomer yaitu, α-tokoferol (titk cair 158°-160°C), β-tokoferol (titik cair 138°-140°C) dan γ-tokoferol. Persenyawaan tokoferol bersifat tidak dapat tersabunkan, dan berfungsi sebagai anti-oksidan (Ketaren, 1986). Asam lemak pada minyak kelapa banyak mengandung MCFA (medium chain fatty acid)yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengonsumsi MCFA bisa meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA juga sama seperti air susu ibu (ASI) yaitu memberi gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif (Sutarmi, 2005). 2.3.2 Jenis-Jenis Minyak Kelapa Minyak kelapa berdasarkan cara pembuatannya dapat digolongkan menjadi(Gani, 2005). 1. Minyak Kopra Minyak ini diproses dari perkebunan sampai ke pemurnian minyak membutuhkan waktu berbulan-bulan sejak dilakukan pemanenan sampai ke proses pembuatan. Hal ini disebabkan minyak kopra membutuhkan penyulingan, Universitas Sumatera Utara pemutihan, dan penghilangan bau (mengandung asam lemak bebas lebih dari 3% sehingga berbau) agar bisa diterima secara komersial. Penyulingan pada minyak kopra, menggunakan asam hydrochloric, pelarut, dan uap pada suhu tinggi untuk menghilangkan kontaminasi. Proses ini dapat meninggalkan residu dari pelarut dan bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Selain itu, proses inipun menghilangkan zat-zat volatil alami yang mudah menguap dan antioksidan yang dimiliki oleh minyak kelapa. Pemanasan lebih dari 200°C akan terjadi perubahan struktur molekul asam lemak menjadi asam lemak trans. 2. Minyak Kelapa Minyak kelapa yang dikenal dengan nama kelentik dan dulu banyak digunakan oleh masyarakat di pedesaan, sekarang jarang sekali ditemukan di pasaran. Kualitas minyak kelapa sangat dipengaruhi oleh asal dan kualitas bahan baku serta proses pembuatan. Minyak kelentik diproses dengan pemanasan 110°C-120°C sehingga menghasilkan minyak yang berwarna kuning. 3. Minyak kelapa murni (VCO/Virgin Coconut Oil) Jenis ini merupakan minyak kelapa murni yang biasanya digunakan untuk obat. Pembuatannya dilakukan dengan suhu rendah (<60°C) dan tidak dimasak sampai tua. Keunggulan dari minyak yang diproses seperti ini adalah struktur kimia terutama medium chain fatty acids (asam laurat dan kaprat) tidak banyak berubah. Perlu diketahui bahwa asam laurat dan kaprat ini merupakan asam lemak yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan. Universitas Sumatera Utara Jenis minyak kelapa dan spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Jenis Minyak Kelapa dan Spesifikasinya (Gani, 2005) No Karakteristik 1 Bahan baku 2 Proses Minyak kelapa Minyak kopra VCO Buah kelapa tua segar Buah kelapa Buah kelapa tua kering segar Non RDB tanpa RDB dengan Non RDB tanpa hidrogenasi hidrogenasi hidrogenasi 3 Bahan kimia - + - 4 Kandungan <45 % - <45 % 110°C-120°C 200°C <60°C Kekuningan sampai Putih/kuning Jernih/bening Tidak berbau Khas kelapa asam laurat 5 Suhu proses 6 Warna kecoklatan 7 Aroma Khas kelapa RBD (Refining, Bleaching, Deodorazing) 2.4 Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) 2.4.1 Defenisi Minyak Kelapa Murni Minyak kelapa murni (VCO) adalah minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera) tua yang segar dan diproses dengan atau tanpa penambahan air, tanpa pemanasan atu pemanasan tidak lebih dari 60°C dan aman dikonsumsi manusia (SNI7381-2008). Virgin coconut oil merupakanminyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera) tua yang segar yang diolah pada suhu rendah (<60°C) dan dimasak tidak sampai tua. Selain itu tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga menghasilkan minyak murni. Proses tersebut membuat minyak ini Universitas Sumatera Utara dikenal dengan sebutan minyak perawan (virgin coconut oil) atau ada juga yang menamainya minyak dara (Gani, 2005). Secara defenisi minyak kelapa murni adalah minyak yang tidak mengalami proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami hidrogenasi, maka ekstraksi minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin. Misalnya secara fermentasi, pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara cepat, dan lain-lain (Darmoyuwono, 2006). 2.4.2 Sifat Kimia-Fisika Minyak Kelapa Murni Berikut ini adalah sifat-sifat kimia dan fisika dari minyak kelapa murni (Darmoyuwono, 2006). − Penampakan : Tidak berwarna. − Aroma : Ada sedikit berbau asam ditambah harum karamel. − Kelarutan : Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol. − Berat jenis : 0,883 pada suhu 20°C. − pH : di bawah 7. − Titik cair : 20-25°C. − Titik didih : 225°C. 2.4.3 Kandungan Minyak Kelapa Murni Virgin Coconut Oil mengandung asam laurat yang tinggi. Asam laurat adalah lemak jenuh yang berantai medium atau biasa disebut medium chain fattyacid (MCFA). Dalam VCO terkandung energi sebanyak 6,8 kal/gr dan MCFA sebanyak 92%. Berbeda dengan asam lemak yang berantai panjang, asam lemak yang berantai medium ini merupakan sumber energi yang siap pakai dan Universitas Sumatera Utara lebih mudah diserap oleh tubuh.Untuk memanfaatkan asam lemak jenis ini, tubuh menimbunnya dalam bentuk lemak terlebih dahulu sehingga menimbulkan kegemukan (Gani, 2005). VCO mengandung polyunsaturated acid sangat kecil hanya 2%, sehingga minyak ini bersifat sangat stabil dan tahan terhadap oksidasi. VCO tidak mengandung trans fatty acid yang berbahaya bagi tubuh. Karena sulit teroksidasi maka VCO tidak akan melepaskan radikal bebas yang diketahui bersifat merusak tubuh (Trubus, 2012). Asam lemak pada minyak kelapa yang banyak mengandung MCFA berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA, bisa meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA juga sama seperti air susu ibu (ASI), yaitu sumber gizi dan melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif (Sutarmi, 2005). Kandungan nutrisi dan asam lemak VCO per 100g dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO per 100 g (Gani, 2005) No Sumber Kandungan 1 Energi (kj.kcal) 3,760 2 Protein 0 3 Karbohidrat 0 4 Gula 0 5 Lemak 100 g 6 Lemak jenuh 92,1 g Medium chain fatty acids (MCFA) Universitas Sumatera Utara 1 Asam kaprilat 8g 2 Asam kaprat 10 g 3 Asam laurat 48 g 4 Asam miristat 17 g Long chain fatty acids (LCFA) 1 Asam palmitat 9g 2 Asam stearat 2g 3 Polyunsatured 2,1 g 2.4.4 Manfaat Minyak Kelapa Murni Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) merupakan minyak yang paling sehat dan aman dibandingkan minyak goreng golongan minyak sayur. VCO mampu mendukung sistem kekebalan dengan membebaskan tubuh dari mikroorganisme berbahaya. Jika organisme berbahaya yang memakan energi tubuh dapat ditekan jumlahnya, sistem kekebalan dapat berfungsi lebih baik. Minyak kelapa murni dapat memberikan sumber energi cepat dan merangsang metabolisme. Semakin tinggi metabolisme tubuh maka efisiensi sistem kekebalannya semakin baik (Sutarmi, 2005). Berikut manfaat minyak kelapa murni bagi kehidupan manusia (Sutarmi, 2005). A. Mengatasi Berbagai Penyakit Degeneratif 1. Diabetes Mellitus Diabetes mellitus (kencing manis) adalah glikosuria (glukosa dalam urin) yang diakibatkan karena menumpuknya glukosa dalam darah sehingga dikeluarkan bersama urin, produk insulin atau enzim menurun sehingga metabolisme terganggu. Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi Universitas Sumatera Utara untuk sel dengan cara mentransfer glukosa darah dalam sel-sel yang membutuhkan juga mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glikogen dan lemak). Kandungan MCFA dalam VCO mampu merangsang produksi insulin, yaitu hormon pengangkut zat gula ke dalam sel-sel tubuh. Selain itu, VCO juga dapat menembus dinding usus tanpa bantuan enzim sehingga sel menghasilkan energi lebih cepat. 2. Kegemukan/Obesitas Saat mengonsumsi minyak kelapa murni, tubuh langsung menggunakannya untuk memproduksi energi, bukan menimbunnya di jaringan sebagai lemak tubuh. Kandungan MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa dapat menurunkan lemak, mengurangi tumpukan lemak, dan juga mendorong pembakaran LCFA (long chain fatty acid)penyebab obesitas. Selain itu, MCFA juga dapat merubah metabolisme ke tingkatan yang lebih tinggi dan membakar lebih banyak kalori tubuh yang tidak dikonsumsi. 3. Kolesterol Secara alami, minyak kelapa murni tidak mengalami proses hidrogenasi. Hal ini menyebabkan minyak ini tidak mengandung asam lemak trans (trans fatty acid) yang berakibat buruk pada kesehatan dan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan serum kolesterol dapat disebabkan oleh penekanan hormon tiroid oleh lemak tidak jenuh yang bersifat tidak stabil dan membentuk asam lemak trans. Oleh karena itu, minyak kelapa murni sangat Universitas Sumatera Utara dianjurkan digunakan terus-menerus untuk mencegah dan menghambat efek asam lemak trans. 4. Penyakit Jantung Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kadar kolesterol darah yang tinggi. Penumpukan kolesterol disebabkan konsumsi lemak yang berlebihan dalam menu sehari-hari sehingga kelebihannya disimpan dalam tubuh. Dalam minyak kelapa murni terdapat asam rantai sedang (MCFA) yang mudah dimetabolisir untuk menghasilkan energi, tidak ditimbun sebagai lemak tubuh. 5. Osteoporosis Osteoporosis merupakan penyakit degeneratif akibat kekurangan kalsium sehingga tulang menjadi keropos. Osteoporosis dapat disebabkan oleh radikal bebas yang terdapat dalam minyak sayur yang teroksidasi pada proses pembentukan tulang. Radikal bebas dapat diatasi oleh kandungan lemak jenuh yang terkandung pada minyak kelapa murni. Asam lemak pada minyak kelapa berfungsi sebagai antioksidan sehingga akan mengindarkan dan melindungi tulang dari radikal bebas perusak tulang. B. Membasmi Penyakit yang Disebabkan Mikroba dan Jamur 1. Keputihan Keputihan disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini juga menjadi penyebab sariawan di mulut dan infeksi jamur kulit lainnya seperti kutu air dan kurap. Kandungan MCFA dalam minyak kelapa murni dapat mematikan infeksi jamur Candida albicans secara efektif. Asam kaprilik Universitas Sumatera Utara dalam minyak kelapa murni dapat mengendalikan pertumbuhan jamur tanpa menimbulkan efek samping. 2. Influenza Influenza disebabkan oleh virus hemophilus influenza. Faktor pemicu melemahnya daya tahan tubuh adalah tidak sempurnanya proses metabolisme tubuh. Konsumsi minyak kelapa murni dapat menambah suplai lemak penting yang menormalkan proses metabolisme. Kandungan MCFA pada minyak ini dapat meningkatkan pembakaran kalori dari makanan sehingga energi yang diperoleh juga bertambah. Dengan demikian, daya tahan tubuh akan meningkat. Selain itu aktifitas virus influenza juga dapat terhambat oleh aktivitas MCFA dalam minyak. 3. Herpes dan Cacar Penyakit ini terjadi karena kondisi penderita lemah akibat proses pembakaran nutrisi dalam tubuhnya tidak sempurna atau kekurangan energi. Ketika penderita mengalami stress dan daya tahan tubuh lemah maka ada kemungkinan virus ini (golongan Eipstein-Bar virus) akan aktif. Konsumsi minyak kelapa murni dapat mematikan aktifitas virus, dikarenakan kandungan asam lemak sangat efektif dalam meningkatkan daya tahan tubuh sehingga serangan virus tersebut dapat teratasi. 4. HIV/AIDS AIDS (acquire immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit kekurangan daya tahan tubuh. Penderita AIDS akan tampak kurus dan lemah karena sistem kekebalan tubuhnya digerogoti oleh virus HIV. Hasil riset Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa MCFA, yaitu asam laurat dan asam kaprat dapat mematikan HIV pada pembiakan di laboratorium. Bahan berkhasiat menurunkan HIV adalah monolaurin. Monolaurin akan memisahkan membran sel virus dengan cara melemahkan sampai akhirnya terlepas dan otomatis semakin lama virus pun akan mati. C. Menghalau Penyakit Akibat Radikal Bebas Asam lemak jenuh stabil dalam pemanasan tidak mudah tengik dan tidak mudah teroksidasi sehingga tidak banyak mengandung peroksida. Sementara lemak tak jenuh yang mengandung peroksida membentuk radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas sangat berbahaya bagi tubuh sebagai berikut: − Radikal bebas pemicu kanker. − Merusak enzim sel. − Mempengaruhi kemampuan sel memproduksi energi yang dibutuhkan. − Pemicu penyakit jantung − Pemicu katarak dan perusakan saraf. − Terlibat dalam peradangan, pengapuran tulang, dan asma. D. Anti Kerut dan Penuaan Dini Minyak kelapa juga dapat digunakan secara langsung di kulit sebagai lotion. Efek kesehatan minyak kelapa adalah sebagai antioksidan dan antikeriput sehingga dapat mencegah penuaan dini. Lotion minyak kelapa dapat menghaluskan dan menjaga kelembapan kulit. E. Untuk Pertumbuhan Anak Beberapa manfaat MCFA dalam minyak kelapa murni bagi anak adalah: Universitas Sumatera Utara − Memudahkan anak menyerap nutrisi yang dibutuhkan. − Memperbaiki penyerapan vitamin, mineral, protein yang bisa dilarutkan oleh lemak. − Meningkatkan absorbsi kalsium yang penting bagi pertumbuhan anak. − Melindungi anak dari mikroorganisme berbahaya. F. Untuk Farmasi Pada bidang farmasi, biasanya minyak kelapa murni digunakan untuk obat-obatan dan kosmetika. Contoh pada minyak telon, handbody, atau pelembab wajah. Selain itu, VCO juga mampu memperbaiki sistem pencernaan. Hal ini dikarenakan asam lemak dalam VCO merupakan asam lemak rantai menengah (MCFA) yang langsung diserap melalui dinding usus. MCFA dalam VCO banyak dipakai sebagai komponen minuman berenergi dan infus untuk pasien yang mengalami gangguan pencernaan. 2.4.5 Parameter Syarat Mutu Minyak Kelapa Murni Parameter syarat mutu minyak kelapa murni (VCO) dapat dilihat pada Tabel 3di bawah ini. Tabel 3. Parameter Syarat Mutu Minyak Kelapa Murni (VCO) (SNI 73812008 dan APCC 2003) No 1 Jenis Uji Satuan Persyaratan Keadaan: 1.1 Bau - Khas kelapa segar, tidak tengik 1.2 Rasa - Normal, khas minyak kelapa 1.3 Warna - Tidak berwarna hingga Universitas Sumatera Utara kuning pucat 2 Air dan senyawa yang menguap 3 Bilangan Iod 4 Asam Lemak Bebas ( dihitung % Maks 0,2 G iod/100g 4,1 – 11,0 % Maks 0,2 % Maks 0,5 sebagai asam Laurat ) (SNI) Menurut APCC 5 Bilangan Peroksida mg ek/kg Maks 2,0 6 Bilangan asam menurut APCC mgKOH/g < 0,5 7 Asam Lemak: 7.1 Asam Kaproat (C6:0) % ND - 0,7 7.2 Asam Kaprilat (C8:0) % 4,6-10,0 7.3 Asam Kaprat (C10:0) % 5,0-8,0 7.4 Asam Laurat (C12:0) % 45,1-53,2 7.5 Asam Miristat (C14:0) % 16,8-21 7.6 Asam Palmitat (C16:0) % 7,5-10,2 7.7 Asam Stearat (C18) % 2,0-4,0 7.8 Asam Oleat (C18:1) % 5,0-10,0 7.9 Asam Linoleat (C18:2) % 1,0-2,5 7.10 Asam Linolenat (C18:3) % ND-0,2 Koloni/ml Maks 10 9.1 Timbal (Pb) mg/kg maks 0,1 9.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks 0,4 9.3 Besi (Fe) mg/kg maks 5,0 9.4 Cadmium (Cd) mg/kg maks 0,1 Cemaran Arsen mg/kg maks 0,1 8 Cemaran Mikroba 9 Cemaran Logam: 10 Universitas Sumatera Utara 2.5 Penentuan Kualitas Minyak 2.5.1 Asam Lemak Bebas Asamlemak bebasdiperoleh dari proses hidrolisa, yaitu penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Kerusakan lemak dan minyak yang utama adalah karena peristiwa oksidasi dan hidrolitik, baik enzimatis maupun non enzimatis (Ketaren, 1986). Asam lemak bebas terbentuk selama oksidasi yang dihasilkan dari pemecahan dan oksidasi ikatan rangkap. Asam lemak bebas yang dapat menguap dengan jumlah atom karbon C4, C6, C8 dan C10, menghasilkan bau tengik dan rasa tidak enak dalam bahan pangan berlemak. Asam lemak ini pada umumnya terdapat dalam lemak susu dan minyak nabati, misalnya minyak inti sawit (Ketaren, 1986). Asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak dapat diketahui dengan mengukur bilangan asamnya. Caranya adalah dengan jalan melarutkan sejumlah minyak atau lemak ke dalam alkohol-eter dan diberi indikator fenolftalein. Kemudian dititrasi dengan larutan KOH O,1 N atau NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu yang tetap. Besarnya bilangan asam tergantung dari kemurnian minyak atau lemak tadi. Bilangan asam yang besar menunjukkan asam lemak bebas yang berasal dari hidrolisa minyak, ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Semakin tinggi angka asam, maka semakin rendah mutu minyak (Ketaren, 1986). Minyak kelapa memiliki banyak kelebihan, 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7% asam kaprilat. Kedua asam tersebut merupakan Universitas Sumatera Utara asam lemak jenuh berantai sedang yang mudah dimetabolisir dan bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri, dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mudah diubah menjadi energi. Dalam tubuh asam laurat menjadi monolaurin, sedangkan asam kapriat menjadi monokaprin. Selain itu ternyata hasil pecahanlemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang menumpuk di pembuluh darah. Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 eicosa-penta-einoic acid (EPA) dan docasahexaenoic acid (DHA) yang dapat menurunkan very low density lipoprotein(VLDL) dan viskositas darah, menghambat tromboksan, serta mencegah penyumbatan pembuluh darah (Sutarmi, 2005). Untuk menghitung kadar asam lemak bebas dalam minyak/lemak dapat dipergunakan rumus(SNI 7381-2008). Asam lemak bebas (sebagai asam laurat) = V × N ×200 m ×10 dengan: V adalah volume NaOH yang diperlukan dalam penitaran (ml) N adalah Normalitas NaOH m adalah bobot contoh (g) 200 adalah bobot molekul asam laurat Universitas Sumatera Utara