Universitas Gadjah Mada A. Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer lahir karena adanya revolusi teknologi pada tahun 1970, yaitu penggabungan antara telekornunikasi dan pengolahan data yang akhirnya disebut komunikasi data. Pengolahan data disini adalah pengolahan data menggunakan teknologi komputer. Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi / komunikasi, sehingga dapat saling berbagi pakai sumber yang ada dan berkomunikasi. Sumber tersebut antara lain: Data dan informasi Program aplikasi Perangkat keras seperti printer, hardisk, dll Alasan pentingnya komunikasi data: Menjamin integrasi data meskipun transaksi yang terjadi di suatu tempat yang berbeda dengan tempat pengolahan datanya. Menjamin melakukan distribusi proses, data dan informasi meskipun tempat kerja tersebar. Memungkinkan terbentuknya kelompok kerja yang efektif. Sasaran pembentukan jaringan komputer: Berbagi sumber Integrasi dan pengamanan data Komunikasi Pengembangan dan pemeliharaan Universitas Gadjah Mada B. Jenis Jaringan Komputer 1. Berdasarkan areanya Lokal Area Network (LAN), LAN merupakan jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang jaraknya tidak terlalu jauh, biasanya di dalam satu gedung dengan jarak maksimal 10 kilometer. Interconection Network, jaringan ini digunakan untuk menghubungkan antar jaringan LAN. Metropolitan Area Network (MAN), MAN merupakan jaringan yang menghubungkan komputer antar gedung di dalam suatu kota dengan jarak maksimal 10-50 kilometer. Wide Area Network (WAN), jaringan WAN memiliki radius yang sangat lugs, yaitu antar benua, melewati batasan geografis negara dan bersifat milik umum. 2. Berdasarkan kecepatannya Low Speed Network (< 1 Mbps) Medium Speed Network (1-2 Mbps) High Speed Network (>20-150 Mbps) Super High Network (1 Gb) C. Protokol Protokol merupakan suatu prosedur yang harus saling dimengerti oleh masingmasing komputer agar dapat saling berhubungan. Ada beberapa macam protokol, diantaranya: TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol), merupakan protokol yang digunakan oleh hamper semua sistem operasi. Protokoi ini ditotapkan sebagai protokol standar untuk semua komputer dan semua platform. Di dalam protocol TCP/IP terdapat protokol-protokol lain yang digunakan untuk mendukung kerja dare protokol TCP/IP, diantaranya: SMTP (simple mail transfer protocol), protokol ini digunakan untuk memproses pesan teks (mail) yang hanya berisi rangkaian ASCII serta alamat yang dituju. Universitas Gadjah Mada FTP (file transfer protocol), protokol yang digunakan untuk mengatur pemindahan file-file antar remote. Telnet, digunakan untuk memproses dan menjalankan komputer lain dari komputer lokal yang terhubung dalam jaringan. NeBIOS (Network Basic Input / Output System), merupakan protokol yang dikembangkan IBM Corporation. Protokol ini mempunyai kompatibilitas yang sangat rendah dengan komputer lain non IBM. Apple Talk, protokol ini digunakan pada sistem machintos. IPX (Intemetwork Packer Exchange) I SPX (Sequenced Packer Exchange): protokol ini digunakan khusus pada netware. Net BUI, protokol yang dikembangkan dan digunakan untuk komputer yang menggunakan sistem operasi dari Microsoft. D. Model OSI dan DOD Untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain dari proses pengolahan data ini agar terdapat keseragaman diantara perusahaan pembuat peralatan jaringan, International Standard Organization (ISO) mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut referensi model Open Systems Interconection (OSI). Didalarn model OSI ini, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh lapisan (layer) dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Universitas Gadjah Mada Referensi Model OSI Lapisan Nama 7 Application Fungsi Pelayanan/Protokol Menyediakan pelayanan yang File transfer, e-mail dan langsung mendukung aplikasi akses ke database pemakai 6 Presentation Menterjemahkan kompresi dan enkripsi data ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, TIFI, JPEG, PICT Quick Time 5 Session Mengkoordinasikan komunikasi antara sistem SQL, NEBEUI, RPC, XWINDOW 4 Transport Memungkinkan paket data TCP, UDP, SPX dikirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat 3 Network Menentukan jalur pengiriman IP, IPX, ARP, RARP, data meneruskan paket ke ICMP, RIP, OSFT, BGD alamat peralatan lain yang berjauhan 2 DataLink Mengatur data biner ( 0 dan 1) SLIP, PPP, MTU melalui logical group 1 Physical Transmisi data biner melalui 10BaseT, 100BaseTX, jalur komunikasi. HSSI, V.35, X.21 Perlu diketahui proses pengolahan data dari satu lapisan ke lapisan yang lain yang disebut dengan data encapsulation. Data encapsulation adalah proses penambahan informasi depan ke suatu data di suatu lapisan. Proses Encapsulation Lapisan Proses Encapsulation Application, Presentation, Session Informasi diubah menjadi data Transport Data diubah menjadi segmen atau data Network stream Segmen diubah menjadi paket atau Data-link datagram Paket diubah menjadi frame Physical Frame diubah menjadi bit. Universitas Gadjah Mada Model DOD Selain referensi model OSI, ada pula referensi model lain yang penting diketahui yaitu referensi model DOD yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika (Department of Defense Amerika atau DOD) mengembangkan riset mengenai jaringan komputer. Jaringan komputer yang dibangun ini menggunakan metode yang mirip dengan hubungan telepon dimana komputer dapat berhubungan satu dengan lain, bahkan ke suatu tempat atau negara yang berjauhan. Lapisan model DOD Model DOD Model OSI Protokol Process / Application, Telnet, FTP, SMTP, Kerbores DNS, Application Presentation, Session TFTP, SNMP, NFS, X windows Transport UDP,TCP Host to Host Network IP, ARP, RARP, ICMP, BootP Internet Data Link, Physical Ethernet, Token Ring, FDDI Network Access Keuntungan penggunaan model OSI: Mengadakan standarisasi interface Mengurangi kerumitan dalam perancangan El Memungkinkan modular engineering Memberikan pengertian secara umum dan bukan secara terperinci Perubahan di satu lapisan tidak mengganggu lapisan lain Berguna untuk training E. IP Address IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1 Mengubah Angka Biner ke Desimal Biner 1 1 1 1 1 1 1 1 Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1 Universitas Gadjah Mada Contoh 1) 11001010 1 1 0 0 1 0 1 0 128 64 0 0 8 0 2 0 = 202 2) 00111100 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 32 16 8 4 0 0 = 60 1 1 1 1 1 1 1 128 64 32 16 4 2 1 = 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 = 192 3) 11111111 1 8 4) 11000000 1 1 128 64 Mengubah Angka Desimal ke Biner 1) 202 202 : 2 = 101 sisa 0 101 : 2 = 50 sisa 1 50 : 2 = 25 sisa 0 25 : 2 = 12 sisa 1 12 : 2 = 6 sisa 0 6 : 2 = 3 sisa 0 3 : 2 =1 sisa 1 1 diletakkan di posisi akhir Dari pembagian diatas, angka biner adalah angka-angka sisa yang dibaca dari bawah 11001010 Universitas Gadjah Mada 2) 60 60 : 2 = 30 sisa 0 30 : 2 = 15 sisa 0 15 : 2 = 7 sisa 1 7 : 2 = 3 sisa 1 3 : 2 = 1 sisa 1 1 diletakkan di posisi akhir Dari pembagian di atas, angka biner adalah angka-angka sisa yang dibaca dari bawah 00111100 Kelas IP Address IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat ditulis dalam empat kelompok, terdiri atas 8 bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik. Contoh: 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0 — 255) sebagai berikut: 192.16.10.1 atau secara simbolik dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka sebagai berikut: w.X.Y.Z IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, di mana network ID menentukan alamat dari jaringan, host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan. Pada contoh ini, alamat jaringan (network ID) yang sering disebut network address adalah 192.168.10.0, sedang alamat lengkap atau IP address dari masing-masing server dan workstation adalah 192.168.10.1, 192.168.10.2, 192.168.10.3, 192.16E.10.4 (Gambar 12) Universitas Gadjah Mada Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan si pemakai. Oleh sebab itu IP address dibagi dalam tiga kelas sebagai berikut: Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask A W X.Y.Z 255.0.0.0 B W.X Y.Z 255.255.0.0 C W.X.Y Z 255.255.255.0 Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas yang lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut: Oktet pertama dari kelas A harus dimulai dengan angka biner 0 Oktet pertama dari kelas B harus dimulai dengan angka biner 10 Oktet pertama dari kelas C harus dimuiai dengan angka biner 110 Universitas Gadjah Mada Jumlah network dan host dari kelas-kelas IP Address Kelas Rance A 1 —126 B C Jumlah mak. Jumlah mak. host / network network 127 16777214 128 —191 16384 65534 192 — 223 2097152 254 Ada peraturan tambahan: Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 Host ID tidak boieh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1. Selain kelas A,B,C yang sering dipakai, sebenarnya ada lagi kelas D dan E yang jarang dipakai. Oktet pertama dari kelas D dimulai dengan angka biner 1110 => dipergunakan untuk alamat-alamat multicast Oktet pertama dari kelas E dimulai dengan angka biner 1111 => dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi Contoh: 1. 2. 3. IP address 25.20.5.31 Default subtes mask 255.0.0.0 Berada di kelas A IP address 172.20.5.31 Default subtes mask 255.255.0.0 Berada di kelas B IP address 195.20.5.31 Default subtes mask 255.255.255.0 Berada di kelas C Agar pemakaian IP address ini seragam di seluruh dunia, maka pemberian IP address untuk digunakan di internet diatur oleh sebuah badan internasional yang bernama Internic. Dalam pemberian IP address ini, Internic hanya memberikan IP Universitas Gadjah Mada address dengan network ID saja, sedang host ID-nya diatur oleh pemilik IP address tersebut. Sistem yang mengatur translasi antara suatu nama situs dengan suatu IP address lainnya disebut DNS (domain name system) Contoh: IP address DNS 202.46.249.6 ugm.ac.id 202.159.65.166 yogya.wasantara.net.id 202. 159. 65.171 202.134.0.155 telkornnet 202.134.0.5 202.155.0.10 indosat 202.155.0.15 202.152.0.1 idola 202.152.0.2 198.133.219.25 cisco.com F. Topologi Jaringan Topologi adalah pola berhubungan antara terminal dalam jaringan komputer. Ada enam macam topologi yang dapat dipilih antara lain: 1. Topologi BUS Pada topologi BUS semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Keuntungan: Mudah dikembangkan Jarak LAN tidak terbatas Keterandalan jaringan tinggi Kecepatan pengiriman tinggi Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa mengganggu operasi yang telah berjalan Tidak diperlukan pengendali pusat Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat. Universitas Gadjah Mada Kerugian: Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kongesti (kemacetan) Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pada pemasangan jarak jauh El Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal 2. Topologi Star Sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Keuntungan: Keterandalan terbesar diantara topologi yang lain Mudah dikembangkan Keamanan data tinggi Kemudahan akses ke jaringan LAN lain Kerugian: Lalu lintas yang padat dapat menyebabkan jaringan lambat Jaringan tergantung pada terminal pusat 3. Topologi Ring Topologi ini mirip dengan topologi titik ke titik tetapi semua terminal saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Keuntungan: Laju data tinggi Dapat melayani lalu lintas data yang padat Tidak diperlukan host, relatif lebih murah Dapat melayani berbagai rnedia pengirim Komunikasi antar terminal mudah Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal Universitas Gadjah Mada Kerugian: Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikar kerja seluruh jaringan Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan kelumpuhan jaringan Tidak kondusif untuk pengiriman suara, video, dan data 4. Star Wired Ring Topologi ini adalah topologi di mana secara fisik berbentuk Star, tetapi secara logika berbentuk ring. Komputer atau terminal dihubungkan ke suatu central hub atau Multistation Access Unit (MAU) tetapi proses kerjanya secara Ring. Keuntungannya : jika ada kabel atau NIC atau terminal yang rusak, MAU dapal mengisolasi peralatan, tetapi jika MAU yang rusak, maka MAU tersebut akan dikeluarkan dari jaringan, sehingga jaringan tetap dapat beroperasi secara normal. G. Arsitektur Jaringan Sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang di bangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan : 1. Peer to Peer Pada bentuk ini, setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama. Pada konektivitas ini, semua terminal dapat bertindak sebagai workstation atau server. Keuntungannya : menghemat biaya untuk pembelian server dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya seperti : harddisk, printer, processor dan memori dan masing-masing komputer yang ada. Kekurangannya : pengelola jaringan atau pengakses akan mengalami kesulitan untuk melacak keberadaan data atau file yang dibutuhkan. Universitas Gadjah Mada proses pemeliharaan dan pengamanan file data dan file aplikasi menjadi sulit dan rumit Bentuk ini dirancang untuk WAN. Contoh NOS Peer to Peer. MS Windows for workgroup, Artisoft Lantastic, Novel Netware Lite Netware DOS 7. Arsitektur ini digunakan pada perusahaan berskala kecil-menengah. 2. File Server Pada sistem file server terdapat, terminal khusus yang disebut sebagai server yang memiliki kapasitas hard disk yang sangat besar. Server akan bertindak sebagai tempat penyimpan (file) bersarna, namun tidak ada pelayanan komputasi. Keuntungannya : Perawatan data dan file aplikasi akan mudah dan sederhana. Proses pelacakan data atau file aplikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Kekurangannya : Perlu penambahan biaya anggaran untuk penyediaan sebuah komputer server sendiri. Sistem operasi jaringan dengan arsitektur ini : Nowell Netware 5.xx dan 6.0, IBM LAN SERVER dan Unix Network File System (NFS). Sistem file server ini sangat tepat bagi perusahaan yang berskala kecil-menengah yang baru pertama kali merancang jaringan komputer sebagai pusat aliran informasi. 3. Client Server Arsitektur jaringan client-server merupakan pengembangan dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model arsitektur client-server terdapat terminal khusus yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi. Sistem client-server ini dirancang untuk pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protocol utama TCP/IP. Unix dan window NT merupakan contoh yang baik dari sistem operasi jaringan client-server. Universitas Gadjah Mada