ACARA I BIOLOGI REPRODUKSI TANAMAN A. Hasil Pengamatan 1. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) a. Bunga 1 5 3 2 Keterangan gambar: 1. Lemma 2. Palea 3. Anther 4. Stigma 5. Awn 6. Pedicel 4 1 6 Deskrpsi: Padi termasuk dalam suku padi-padian (Graminae, sinonim Glumiflorae, sinonim Poaceae). bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret, floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret. Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual ini umumnya siap reproduksi dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak Bunga malai padi adalah bulir majemuk, ibu tangkai bunga bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. Tangkai bunga malai sebagian terbalut oleh daun bendera. b. Bulir 2 5 4 3 Keterangan gambar: 1. Embryo 2. Awn 3. Endosperm 4. Lemma 5. Palea 1 Deskrpsi: Biji padi atau bulir/ gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian – bagian lain membentuk sekam (kulit gabah). Dinding bakal buahterdiri dari tiga bagian: bagian luar disebut epicarpium, bagian tengah disebut mesocarpium dan bagian dalam disebut endocarpium. Biji sebagian besar ditempatti oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embryo (lembaga) yang terletak dibagian sentral yakni dibagian lemma. Pada lembaga terdapat daun dan akar lembaga. Endosperm umumnya terdiri dari zat tepung yang diliputi oleh selaput protein.Endosperm juga mengandung zat gula, lemak serta zat – zat anorganik. 2. Tanaman Jagung (Zea mays L.) a. Bunga Jantan Keterangan gambar: 1. Anther 2. Filament 1 2 Deskripsi : Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat.Pollen memiliki sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung butiran – butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari dua lapisan exine dan intin dan cukup keras. Adanya perbedaan perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas dan bawah dan ketidaksinkronan matangnya spike, maka pollen pecah continue dari tiap tassel dalam tempo seminggu atau lebih. Serbuk sari (pollen) terlepas mulai dari spikelet yang terletak pada spike yang ditengah, 2-3 cm dari ujung malai kemudian turun kebawah. Satu bulir anther melepas 1530 juta serbuk sari.Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas, suhu dan kelembapan.Serbuk sari masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding). b. Bunga Betina Keterangan gambar: 1.Lemma bunga fertil 2.Palea bunga fertil 3.Tangkai putik 4.Bakal buah 5.Lemma bunga steril 6.Palea bunga steril 7. Glumae atas 8.Glumae bawah Deskripsi : Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Rambut jagung (slik) adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol.Rabut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30.5 cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Dalam keadaan tercekam (stress) karena kekurangan air, keluarnya rambut tongkol kemungkinan tertunda sedangkan keluarnya malai tidak terpengaruh.Interval antara keluarnya bunga betina dan jantan yang disebut (anthesis silking interval, ASI). ASI yang kecil menunjukkan terdapat sinkronisasi pembungaan yang berarti peluang terjadinya penyerbukan sempurna sangat besar.Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3—8 hari. Penyerbukan selesai dalam 24—36 jam dan bijj mulai terbentuk sesudah 10—15 hari.Setelah penyerbukan warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan kemudian kering.Setiap tongkol terdiri atas 10—16 baris biji yang jumlahhya selalu genap. c. Bulir 4 1 2 5 3 Keterangan gambar: 1. Pericarp 2. Endosperm 3. Plumule 4. Seed coat 5. Embryo Deskripsi : Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau menyatu dengan kulit biji atau testa membentuk dinding bauh. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme penggangu dan kehilangan air; (b) endosperm, sebagai cadangan makanan mencapai 75% dari bobot biji yang mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak dan lainnya; dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniature tanaman yang terdiri dari atas plamule, akar radikula, scutulem dan koleoptil (Hardman dan Gunsolus, 1998). Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa fraksi, yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi albumin (larut dalam air), globumin (larut dalam larutan salin), zeni atau ptolamin (larut dalam alcohol konsentrasi tinggi) dang lutein (larut dalam alkali). Pada sebagian besar jagung, proporsi masing – masing fraksi protein adalah albumin 3%, globulin 3%, ptolamin 60% dang lutein 34% (Vasal, 1994) 3. Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) a. Bunga 1 3 2 4 Keterangan gambar: 1. Stigma 2. Petal 3. Sepal 4. Anther 5. Receptacle 5 Deskripsi : Bunga tomat memiliki bentuk kelopak yang aktinomorf (bentuk kelopak yang beraturan) atau terkadang zigomorf (setangkup tunggal) sedang daun-daun kelopak serta mahkotanya berlekatan dalam kuncup berlipatan. Bunga ini mempunyai 5 buah benang sari dan kepala sarinya membuka dengan suatu celah membujur atau dengan suatu liang. Putiknya terdiri atas 2 buah daun bakal buah yang menumpang, beruang dua dengan sekat yang arahnya tidak berimpit dengan bidang median. Tangkai putiknya memanjang dengan kepala putik berlekuk atau berbagi dua dan tembuni (bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji) terletak di pusat (Tjitrosoepomo, 1994). Bunga tomat merupakan bunga lengkap, berbentuk seperti bintang laut, letak bakal buah lebuh tunggi dari dasar/pangkal benang sari dan mahkota bunganya. Bunga tomat merupakan bunga sempurna , memiliki 5 buah tepung sari dengan kepal putik yang berwarna sama dengan mahkota bunga. Bunga tomat merupakan bunga banci/ hermafrodit dimana benang sari dan putik berada dalam satu bunga. Tangkai putik lebih panjang dari tangkai sari. Benang sari membentuk suatu pola yang berbentuk cone. Bunga membuka pada waktu pagi hari, dan stigma reseptif pada saat pembungaan. Bunga tomat termasuk tipe bunga penyerbuk sendiri dan penyerbukan silang, dimana agen penyerbukaanya ialah serangga dan angin. b. Buah 2 1 Keterangan gambar: 1. Septa 2. Pericarp 3. Placenta 4. Seed 3 4 Deskripsi : Ukuran buah tomat yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau, bila sudah matang warnanya menjadi merah.Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin yang berbentuk lender. Jumlah ruang di dalam buah bervariasi, ada yang hanya dua seperti Tomat Cherry dan Tomat Roma lebih dari dua seperti Tomat Marmade yang beruangan delapan. Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat dikelupas bila sudah matang. Buah tomat mengalami tiga periode pertumbuhan sejak masih muda hingga masak fisiologi.Periode pertama mencakup perkembangan ovari yang telah dibuahi hingga berat buah mencapai sekitar 10% dari berat buah maksimal.Periode ini berlangsung antara 2-3 minggu. Periode kedua mencakup perkembangan buah hingga berat buah mencapai maksimal. Periode ketiiga mencakup proses pemasakan buah hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning (sekitar dua minggu) dan akhirnya menjadi merah (3-5 minggu). c. Biji 2 1 Keterangan gambar: 1. Seed coat 2. Embryo 3. Endosperm 3 Deskripsi : Pada setiap bakal buah tomat terdapat 250 – 1.000 bakal biji.Dari jumlah tersebut yang dapat berkembang menjadi biji sekitar 20%-50% tergantung dari varietas, teknik budi daya dan lingkungan tumbuhnya. Biji tomat berbentuk seperti ginjal, berbulu, berwarna putih, putih kekuningan atau coklat muda, berukuran lebar 2-4 mm dan panjangn 3-5 mm. pada umumnya setiap 1 kg buah tomat berisi sekitar 4 gram benih. Sementara dalam setiap 1 gram biji berisi 200-500 butir biji tomat.Biji kering yang disimpan dengan baik dapat bertahan selama 3-4 tahun.Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari. Sementara itu berdasarkan tipe pertumbuhan atau ketinggian pohonnya, tanaman tomat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : tipe indeterminate, tipe determinate dan tipe semi indeterminate atau intermediate. 4. Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis) a. Bunga 5 2 6 1 4 Keterangan gambar: 1. Sepal 2. Petal 3. Anther 4. Filament 5. Stigma 6. Style 3 Deskripsi : Bunga kacang panjang merupakan bunga lengkap yang tersusun atas kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum) dalam satu bunga. Calyx menyerupai bentuk segitiga, tersusun 5 helai daun kelopak (sepalum) yang saling berlekatan (gamosepalus) membungkus stamen dan putik, dimana yang 2 helai menyatu di bagian atas serta lenbih panjang dari yang lain. Corolla juga terdiri dari 5 helai daun tajuk (petalum), berwarna ungu agak putih, dua helai berbentuk sayap dan lainnya menyatu seperti lidah, panjang antara 22,5 cm. Setiap bunga mempunyai 10 stamen sari, terdiri dari 9 filamen yang bersatu dalam ikatan dan 1 filamen bebas, masing-masing memiliki kepala sari (anther) berwarna kuning terang. Kepala putik (stigma)agak menyamping dengan tangkai putik (stillus) pendek. Bakal buah (ovary) terletak di dasar bunga (receptaculum) dan mengandung banyak bakal biji (ovul). Perhiasan bunganya terdiri atas daun kelopak, dan daun mahkota. Mahkota bunga terdiri atas daun-daun bendera, sayap, dan lunas. Perhiasan bunga ini biasanya berwarna kuning kotor atau kehijauan. Putik terdiri atas bakal buah, tangkai putik yang seperti cambuk dan kepala putik Ujung tangkai putiknya berbentuk spiral dan penuh bulu sehingga benang sarinya terpilit spiral tersebut (Sutarno,1977). b. Buah 1 Keterangan gambar: 1. Pericarp 2. Seed 2 Deskripsi : Buah kacang panjang adalah buah polong. Buah berbentuk panjang, gilik dan ramping. Warna buah beragam, ada yang hijau keputih – putihan, hijau, merah atau kemerah – merahan. Selain itu ada juga polong yang berwarna merah dan bergaris putih memanjang. Jika telah tua, kulit buah kacang panjang menjadi lembek, berwarna putih kekuning – keningan atau hijau kekuning – kuningan dan akhirnya kecoklat - coklatan. Pada satu tangkai biasanya terdapat antara 1-3 buah, paling banyak ada dua buah dan jarang yang lebih dari 4 buah. Ada korelasi positif antara besar dan kuatnya tangkai buah dengan banyak serta panjangnya polong. Biasanya, tangkai buah yang kecil hanya mampu menopang buah dalam jumlah sedikit dan polong berukuran pendek. Sebaliknya, tangkai buah yang besar dan kuat umumnya mampu mendukung polong yang banyak dan panjang – panjang. Jumlah biji yang terbentuk berkorelasi positif dengan panjang polong. Polong yang panjang berisi lebih banyak dibandingkan dengan polong yang pendek. c. Biji 1 5 Keterangan gambar: 1. Seed coat 2. Embryo 3. Endosperm 4. Plumule 5. Micropyle 4 3 2 Deskripsi : Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang agak pipih.Pada bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji yang semakin tua akan semakin mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih – putihan, coklat dan hitam.Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman dan varietas kacang panjang. 5. Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) a. Bunga 5 Keterangan gambar: 1. Petal 2. Sepal 3. Pistil 4. Stamen 5. Staminodes 1 4 2 3 Deskripsi : Bunga kakao merupakan bunga sempurna, yang terdiri dari 5 helai daun kelopak (calyx), dan 10 helai benang sari (androecium). Disamping itu bunga kakao termasuk bunga kauliflori, dimana bunga kakao berkembang dari bekas ketiak daun baik pada batang maupun pada cabang. Sebelum tumbuh bunga, pada batang atau cabang bekas ketiak daun mengalami pembesaran dan penebalan yang disebut sebagai bantalan bunga (cushion). Warna bunga kakao putih keunguunguan atau kemerah-merahan, tergantung dari kultivar kakao (Bahri,1996). b. Buah 1 Keterangan gambar: 1. Pericarp 2. Seed 2 Deskripsi : Buah kakao berupa buah buni yang dagingnya sangat lunak. Kulit buah mempunyai sepuluh alur dan tebalnya 1—2 cm. Bentuk, ukuran dan warna buah kakao bermacam – macam serta panjangnya sekitar 10—30 cm. Umumnya ada tiga macam warna buah kakao, yaitu hijau muda sampai hijau tua waktu muda dan menjadi kuning setelah masak, warna merah serta campuran antara merah dan hijau. Buah akan masak 5—6 bulan setelah terjadi penyerbukan. Pada saat buah masak, ukuran buah yang terbentuk cukup beragam dengan ukuran berkisar 10— 30 cm, diameter 7—15 cm, tetapi tergantung pada kultival dan faktor – faktor selama proses perkembangan buah. Di dalam buah, biji tersusun dalam 5 baris menelilingi poros buah, jumlahnya beragam antara 20—25 biji per buah. c. Biji 3 Keterangan gambar: 1. Seed coat 2. Embryo 3. Endosperm 1 2 Deskripsi : Biji kakao dilindugi oleh daging buah (pulpa) yang berwarna putih, rasanya asam-manis dan diduga mengandung zat penghambat perkecambahan. Di sebelah dalam daging buah terdapat kulit biji (testa) yang membungkus dua kotiledon dan embryo axis. Biji kakao bersifat rekalsitran dan tidak memiliki masa dorman. Walaupun daging buah mengandung zat penghambat perkecambahan, terkadang biji bisa berkecambah, yakni bila pada buah yang terlambat dipanen daging buahnya telah mongering. Pada penampang melintang biji akan terlihat dua kotiledon yang saling melipat dan bagian pangkalnya menempel pada embryo axis. Embryo axis berperan sebagai poros lembaga berukuran sangat kecil yang terdiri atas 3 bagian, yaitu epikotil, hipokotil dan radikula. Warna kotiledon kakao ada yang berwarna putih (pada jenis Criollo) dan ada yang berwarna ungu (pada jenis Forestero). 6. Tanaman Kelapa (Cocos nucifera) a. Bunga Jantan Keterangan gambar: 1. Anther 2. Stamen 1 2 Deskripsi : Tanaman kelapa mulai berbunga pada umur antara 3-4 tahun.Karangan bunga selalu tumbuh dari ketiak daun yang pada bagian luarnya diselubungi oleh seludang atau mancung (septha).Mancung merupakan kulit tebal yang berfungsi sebagai pelindung calon bunga, yang memiliki ukuran panjang sekitar 80-90 cm. Bunga kelapa merupakan bunga karangan yang dikenal dengan istilah inflorescentia atau mayang atau manggar.Manggar mempunyai induk tangkai dan bercabang – cabang sebanyak 30-40 helai. Bunga jantan meliputi 3 helai kelopak bunga (kalyx) yang berukuran pendek (3-5 mm), 3 helai daun mahkota (corolla) yang berukuran 15 mm, 6 helai benang sari (stamen) dan 1 putik rudimentair dengan kepala putik bersirip tiga (mempunyai tiga lembar daun buah) dan diantara sirip – sirip tersebut terdapat madu atau nectar.Bunga jantan melekat pada cabang (duduk) tanpa tangkai bunga. Setiap cabang akan terdapat bunga jantan sebanyak 200 kuntum, sehingga di dalam setiap manggar akan terdapat 6.000-8.000 kuntum bunga jantan. Sebelum bunga membuka seludung (mancung) akan pecah lebih dulu. Dua hari kemudian bunga – bunga jantan berangsur – angsur masak dan membuka (mekar), dimulai dari bunga jantan yang berada dibagian ujung cabang menuju kebagian pangkal manggar. Seluruh bunga jantan dalam sebuah manggar akan mekar dalam waktu 29 hari dan setiap kuntum bunga jantan akan mekar selama 2 hari. Pada hari pertama, bunga membuka perlahan – lahan. Pada hari kedua, bunga akan membuka penuh pada pagi hari dan jatuh pada sore harinya (Warisno,2003). b. Bunga Betina Keterangan gambar: 1. Pistil 2. Stigma 2 1 Deskripsi : Bunga betina akan terletak pada pangkal cabang. Setiap cabang akan terdapat 1-2 kuntum bunga betina sehingga didalam setiap manggar akan terdapat 30-80 bunga betina. Pada pohon kelapa yang baru berbunga, kadang – kadang tidak terdapat bunga betina sama sekali. Bunga betina berukuran lebih besar 3 cm. kelopak bunga tebal dan lebar, membungkus hampir seluruh bagian – bagian lainnya.Pada bagian ujung masih Nampak keluar sedikit bagian ujung dari daun mahkota bunga.Putik tidak bertangkai, tetapi sisa – sisa dari benang sari (rudimentair) masih tampak dan tersusun seperti gelembung – gelembung, banyaknya 6 buah.Dasar buah terdiri atas tiga ruangan dan pada setiap terdapat satu bakal biji. Dari tiga bakal biji hanya satu yang dapat tumbuh terus menjadi biji yang normal Setelah bunga jantan mekar, bunga betina akan mekar secara berangsur – angsur selama satu minggu dan setiap kuntum bunga akan mekar selama 6 hari. Dengan demikian, bunga betina dan bunga jantan dalam satu manggar akan masak dalam waktu yang tidak bersamaan. Keadaan seperti ini disebut protandri.Artinya, di dalam satu karangan bunga, bunga jantan lebih dulu masak dari pada bunga betina. Sifat tersebut menyebabkan bunga betina tidak mungkin diserbuki oleh tepung sari yang berasal dari manggar yang sama (Djoehana, 2006). c. Buah 1 4 2 Keterangan gambar: 1. Mesocarp 2. Endocarp 3. Endosperm 4. Testa 3 Deskripsi : 3-4 minggu setelah manggar membuka, bunga betina telah dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah.Setengahnya secara berangsur – angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan buah tadi. Rontoknya buah – buah muda ini berlangsung selama dua bulan dan sisanya akan tumbuh sampai tua. Pertumbuhan buah melalui tiga fase, yaitu: 1. Fase pertama : berlansung selama 4-6 bulan. Pada fase ini bagian tempurung dan sabut hanya membesar dan masih lunak. 2. Fase kedua : belangsung selama 2-3 bulan. Pada fase ini bagian tempurung berangsur – angsur tebal, tetapi belum keras betul. 3. Fase ketiga : pada fase ini putih lembaga atau endosperm sedang dalam penyusunan. Penyusunan dimulai dari pangkal buah menuju keujung. Pada bagiaan pangkal mulai tampak terbentuknya lembaga, warna tempurung berubah dari putih menjadi coklat kehitaman dan bertambah keras. Pada umur 9 bulan buah mencapai ukuran maksimal dengan berrat 3-4 kg berisi cairan 0.3-0.4 liter. Buah mencapai masak benar pada umur 12-13 bulan, tetapi beratnya turun menjadi 1.5-2.5 kg.buah terdiri dari bagian – bagian: Daging buah, yaitu terdiri atas 3 bagian yaitu: - Epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin agak keras dan tebalnya 0.14 mm. - Mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut. Bagian ini terdiri dari serat –serat yang keras tebalnya 3-5 cm. - Putih lembaga atau endosperm yang tebalnya 8-10 mm. Buah yang telah tua bobotnya terdiri dari : 35% sabut, 12% tempurung, 28 % endosperm dan 25% air. 7. Tanaman Pepaya (Carica papaya) a. Bunga Jantan 1 3 Keterangan gambar: 1. Anther 2. Sepal 3. Tepal 4. Filament 4 2 Deskripsi : Bunga jantan lebih mudah dikenali karena tersusun atas rangkaian bunga yang bertangkai panjang. Adapun ciri – ciri yang khas dari bunga jantan yaitu: a. Bentuk tabung yang ramping dengan panjang sekitar 2.5 cm b. Memiliki banyak cabang c. Bunga tidak dapat menghasilkan buah karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik, hanya berperan sebagai tepung sari. d. Memiliki 5 buah daun bunga yang berukuran kecil – kecil. Daun bunga bagian bawah terletak saling berlekatan, sedangkan daun bunga bagian atas saling terlepas seperti corong. Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna dengan bakal buah berbentuk bulat telur. b. Bunga Betina 1 Keterangan gambar: 1. Stigma 2. Ovary 3. Petal 4. Sepal 3 4 2 Deskripsi : Berikut ialah ciri – ciri dari bunga betina pepaya : a. Bakal buah terdiri atas 5 daun buah, berbentuk agak bulat dan licin. b. Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman lain. c. Memiliki 5 buah daun bunga yang saling lepas pada bagian atas, namun pada bagian dasar saling melekat. d. Tidak memiliki benang sari. e. Buah berbentuk bulat atau bulat telur, licin dan rata. c. Bunga Hermafrodit 2 4 1 3 5 Keterangan gambar: 1. Stigma 2. Anther 3. Ovary 4. Petal 5. Sepal Deksripsi : Bunga pepaya merupakan bunga berkelamin satu atau berumah dua. Bunga sempurna disebut juga bunga jenis kelamin dua (hermaprodit) karena dalam satu kuntum bunga terdapat putik, bakal buah dan benang sari. Bunga sempurna memiliki tangkai bunga yang pendek. Bunga hermaprodit pepaya merupakan bunga sempurna. Biji yang terdapat dalam ruang bakal biji banyak dan dibungkus oleh selaput berisi cairan. Bunga pepaya biasanya mekar pada pagi hari. Saat terjadinya penyerbukan biasanya pagi hari. Sifat penyerbukannya adalah allogami sehingga memerlukan bantuan agen penyerbuk. Agen penyerbuk biasanya adalah serangga. Penyerbukan juga bersifat geitonogami yaitu kepala sari diserbuki tepung sari dari satu tanaman tetapi berbeda bunga. d. Buah 2 3 4 Keterangan gambar: 1. Mesocarp 2. Exocarp 3. Placenta 4. Seed 1 Deskripsi : Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal.Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saj.Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.Buah papaya terdapat beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.Papaya juga termasuk buah buni (bacca) yaitu buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan.Lapisan luar yang tipis dan menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dimakan.Biji – biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak.Buah papaya juga bentuknya bulat lonjong. e. Biji 1 Keterangan gambar: 1. Seed coat 2. Embryo 2 Deskripsi : Biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermim). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel – sel yang berarsal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah – belah menjadi jaringan penimbun makanan. Melihat asalnya putih lembaga dalam, maka biji dengan bagian ini hanya dapat biji tumbuhan tertutup (angiospermae). B. Pembahasan Bunga mempunyai struktur reproduksi seksual tanaman. Bunga biasanya tersusun atas empat bagian utama yaitu kalik, korola, putik dan benangsari. Kalik berukuran kecil dan biasanya berwarna hijau sedangkan korola berwarna cerah dan menarik. Keduanya tidak banyak berperan dalam reproduksi tanaman meskipun berperan dalam menarik datangnya serangga yang dapat membantu proses penyerbukan. Bagian bunga yang berperan dalam reproduksi / pembentukan biji adalah putik dan benang sari. Benangsari biasanya terbentuk oleh tangkai yang panjang atau filament yang mendukung anter (serbuksari). Bagian putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik yang bagian bawahnya membesar (akal buah) dimana biji akan dibentuk. Dalam bakal buah terdapat sel telur yang akan dibuahi sel sperma dalam menghasilkan zigot. Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Di dalam pemuliaan tanaman mempelajari biologi bunga bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe persilangan pada masingmasing bunga, untuk mengetahui waktu yang tepat melakukan penyilangan, dan untuk memeksimalkan efektifitas penyilangan. Suatu bunga dapat dikatakan bunga lengkap apabila bunga itu mempunyai bagian-bagian bunga seperti: a) Kelopak bunga (calyx) yaitu modifikasi dari daun berupa kelopak yang biasanya berwarna hijau menyerupai daun kecil, tetapi lebih kaku dan kasar. Jumlahnya tidak banyak, sering kali hanya 3, 4, atau 5 helai dan jarng lebih. Kelopak berguna untuk melindungi bagian-bagian bunga lainnya dari gangguan luar, sebelum kuncup bunga itu mekar. Kelopak dinyatakan dengan huruf K singkatan dari Kalix. b) Mahkota bunga (corolla), biasanya mempunyai warna yang beraneka ragam. Mahkota dinyatakan dengan huruf C singkatan dari corolla. Mahkota bunga (corolla) adalah rangkaian daun-daun bunga yang kedua dari bawah, yaitu yang terletak pada lingkaran di atas kelopak. Mahkota terdiri atas beberapa helai daun tajuk (petalum), biasanya lebih halus, lebih lemas, tidak kaku, lebar, dan lebih indah warnanya. Mahkota bunga berguna untuk memberi kecantikan pada bunga tersebut. Sehingga dapat menarik perhatian serangga untuk membantu penyerbukan. c) Organ-organ kelamin (sporaphyl) yang berupa organ kelamin jantan dan organ kelamin betina. Organ kelamin jantan terdiri dari: stamen, filament, anthera dan pollen. Tajuk atau benang-benang sari dinyatakan dengan huruf A, singkatan dari androecium. Sedang organ kelamin betina yaitu putik terdiri dari: pastil, stylus, stigma dan ovulum. Putik dinyatakan dengan huruf G,singkatan dari gynaecium. Bunga dibagi dalam 3 jenis, yaitu bunga sempurna (bunga memiliki benangsari sekaligus putik), bunga tidak sempurna atau bunga unisexual (bunga yang hanyaa memiliki benangsari atau meliki putik saja) dan bunga lengkap (bunga yang memiliki aksesoris lengkap). Menurut letak bunga jantan dan bunga betina, bunga dapat dibagi menjadi 3 yaitu, monoecious atau berumah satu (putik dan benangsari berada dalam 1 tanaman), dioecious atau berumah dua (putik dan benangsari berada dalam 2 tanaman berbeda) dan polygamous (dalam 1 tanaman mempunyai 3 macam bunga yang berbeda). Berdasarkan dari hasil pengamatan praktikum jagung termasuk bunga tidak lengkap dan dioecius; padi memiliki bunga tidak lengkap dan termasuk monoecious; tomat memiliki bunga sempurna bunga lengkap serta termasuk bunga monoecious; kakao meliliki bunga lengkap, bunga sempurna dan termasuk bunga yang monoeciuous; pepaya memeiliki bunga tidak lengkap dan termasuk bunga polygamous, kacang panjang memiliki bunga sempurna dan bunga yang monoecious; dan kelapa termasuk memiliki bunga yang sempurna dan monoecious. Pada proses penyerbukan, viabilitas pollen umumnya dianggap menunjukkan kemampuan butiran serbuk sari untuk melakukan fungsinya memberikan sel – sel sperma ke kantung embrio mengikuti penyerbukan kompatibel.Viabilitas serbuk sari terutama dipengaruhi oleh kekeringan atau dehidarasi, stress panas dan sinar UV-B.faktor – faktor yang memiliki efek positif terhadap kelangsungan hidup serbuk sari yaiu kelembaban relati selama penyumpanan serbuk sari, suhu penyimpanan rendah, suasana komposisi seperti peningkatan CO dan tekanan oksigen yang menurun (Trognitz, B. 1991). Putik memiliki peran yang penting sama seperti serbuksari dalam proses penyerbukan.Secara visual reseptivitas dapat dideteksi dari perubahan kelekatan (stickiness), warna dan bentuk, baik pada kepala maupun tangakai putik. Pada kebanyakan kasus, rangsangan yang memulai proses perbungaan tampaknya berasal dari luar. Suhu merupakan perangsang yang kritis. Hal itu terutama terjadi pada spesies biennial, yakni tumbuhan yang memerlukan dua musim tumbuh agar dapat melengkapi daur hidupnya. Sebagai contoh pada tanaman bit, wortel, dan kubis. Selain itu, faktor yang lain adalah perubahan pada intensitas penyinaran matahari terhadap tumbuhan. Perilaku tersebut disebut fotoperiodisme (Kimball et al., 1988). Menurut Astarini dan Phoemer (1997), kebanyakan tanaman yang saat pemasakan pollen dan tepung sari tidak bersamaan, pada polen representatifnya dipengaruhi oleh temperatur dan kandungan uap lembab, umumnya pada suhu rendah dan pada kadar uap lembab akan meningkatkan umur polen. Dalam jangka pendek membutuhkan temperatur yang rendah dan kelembaban yang cukup tinggi. Kelangsungan hidup polen penting diperoleh sebagai parameter untuk pemuliaan tanaman. Panjang polen, panjang usia polen dapat diketahui dari nilai takaran kelangsungan hidupnya setelah penyimpanan pada kondisi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini terdapat istilah Protandri dan Protagini. Protandri yakni sel kelamin jantan terlebih dahulu masak/matang daripada sel kelamin betinanya. Protagini yakni sel kelamin betina masak/matang terlabih dahulu daripada sel kelamin jantannya. Persilangan buatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keragaman. Melalui peristiwa antar varietas/galur, kegiatan penggabungan sifat unggul dapat dilakuakan. Dari suatu persilangan dapat diharapkan keturunan yang mempunyai sifat lebih baik dari salah satu atau kedua induknya. Keberhasilan persilangan sangat dipengaruhi oleh kondisi tanaman, lingkungan, pelaksanaan emaskulasi dan polinasi serta jumlah polen yang diserbukan (Koeswanto et al., 2000). Dalam penyerbukan terdapat beberapa tipe penyerbukan. Beberapa tipe penyerbukan antara lain : Self-pollination (penyerbukan sendiri) Penyerbukan sendiri adalah proses pindahnya pollen dari benang sari kekepala putik dalam bunga yang sama atau kepala putik bunga lain pada tanaman yang sama.Tanaman menyerbuk sendiri yaitu tanaman yang menghasilkan keturunan hasil penyerbukan sendiri > 95% dan hanya sebagian kecil merupakan hasil penyerbukan silang.Contoh tanaman menyerbuk sendiri pada praktikum ini yaitu padi, kacang panjang dan tomat. Ciri – ciri tanaman menyerbuk sendiri yaitu: a. Bunga tidak membuka ketika benangsari dan putik sudah masak. b. Bunga tidak dapat membuka. c. Tepung sari luruh sebelum bunga membuka. d. Putik dan benangsari terlindung oleh organ bunga. e. Putik memanjang menerobos kumpulan benangsari segera setelah bunga membuka. Cross- Pollination (penyerbukan silang) Penyerbukan silang adalah proses perpindahan pollen dari benangsari suatu tanaman ke kepala putik bunga ditanaman yang lain. Tanaman menyerbuk silang adalah tanaman yang menghasilkan keturunan dimana sebagian besar (> 95%) krturuunannya merupakan hasil penyerbukan silang. Contoh tanaman yang menyerbuk silang pada praktikum ini yaitu jagung, kakao, kelapa dan pepaya. Karakter bunga yang menyebabkan terjadinya penyerbukan silang yaitu: a. Secara mekanis sulit terjadi penyerbukan sendiri karena susunan bunga tidak memungkinkan. b. Masaknya pollen dan putik tidak bersamaan. c. Self-serility atau self incompability merupakan ketidakcocokan diri (kemandulan diri) karena kegagalan gamet dari tanaman yang sama untuk membentuk embrio yang layak. Dalam angiosperma biasanya disebabkan interaksi kompleks antara jaringan serbuksari dan stigma. Kesimpulan 1. Struktur morfologi suatu bunga akan menentukan tipe penyerbukannya. 2. Struktur bunga terdiri dari bunga lengkap dan bunga tak lengkap. 3. Berdasarkan cara penyerbukan tanaman dapat digolongkan menjadi dua yaitu tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri dan tanaman yang melakukan penyerbukan silang. 4. Tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri adalah padi, kacang panjang dan tomat. 5. Tanaman yang melakukan penyerbukan silang adalah jagung, kakao, kelapa dan pepaya. Daftar Pustaka Astarini, L.A. dan J.A. Poemer. 1997. Pollen viability study on 13 genotype of Boreria (Rutaceae). Journal Biology. 2 : 55—60. Bahri, S. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Djoehana. 2006. Principles of Plant Biology for the Tropics 2. Gramedia, Jakarta. Hardman R., dan Gunsolus. 1998. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia, Jakarta. Kimball, J.W., S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri. 1988. Biologi edisi 5. Erlangga. Jakarta. Koeswanto, R. Hasri, Y. Sugito, dan S. Lestari. 2000. Pengujian jumlah anther dan waktu polinasi pada keberhasilan persilangan kacang panjang. Habitat. XI 113 : 247—252 . Sutarno, H. 1975. Pembungaan kacang hijau (Phaseolus radiatus). Buletin Kebun Raya 2:41—44 . Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Vassal G.S. 1994.Plant Physiology 2nd Edition.Colliermacmillan International Edition, New York. Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Kanisius, Yogyakarta. Tugas Tambahan Pak Aziz Purwantoro Pada Tanaman kacang tanah, kita kadang-kadang masih merasa bingung apa yang sebenarnya kita makan. Biji atau buah yang kita makan pada kacang tanah. Berdasarkan dari sumber http://blog.lib.umn.edu/michaels/plantprop5/2008/11/fruits.html , kacang tanah yang kita makan merupakan bagian dari biji kacang tanah. Hal ini di buktikan dengan gambar yang disediakan situs tersebut. Adanya kulit tipis berwarna coklat yang merupakan kulit biji kacang tanah membuktikan bahwa yang selama ini kita makan adalah bagian dari biji kacang tanah. Lalu mana buah kacang tanah tersebut. Bagian buah kacang tanah ialah pericarp/carpal yang selama ini kita sebut cangkang kacang (yang keras) yang tidak kita konsumsi dan dibuang. Bagian biji yang kita makan adalah kotiledon yang merupakan cadangan makanan bagi biji kacang tanah yang digunakan untuk kelanjutan pertumbuhan perkecambahan kacang tanah hingga bisa membuat makanannya sendiri.