BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sepanjang bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Purna Bakti KC Cililitan dengan alamat Jl. Dewi Sartika No.46 Cililitan, Kramat Jati. Jakarta Timur 13640. B. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal dengan cara pendekatan survey. Penelitian ini dapat di golongkan sebagai penelitian kausal karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2015) Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Independen Variabel independen yang disimbolkan dengan huruf ( X ) yaitu variabel yang sering disebut sebagai variabel bebas. Pengertian variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : b. Kualitas Pelayanan ( X1 ) Personal Selling ( X2 ) Variabel Dependen Variabel Dependen yang diberi lambang dengan huruf ( Y ) adalah variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dopengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Keputusan Nasabah ( Y ) 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran variabel sehingga dia dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut ini peneliti mendefinisikan operasional variabel di kelompok ke dalam tabel sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel 1.Kualitas Layanan (X1) Dimensi Indikator Skala 1. Realibility 1. Keandalan Ordinal karyawan dalam melancarkan prosedur pelayanan 2. Keandalan karyawan dalam memudahkan teknik pelayanan 2. Responsiveness 1. Kesigapan karyawan dalam melayani nasabah 2. Kecepatan credit accaptance dalam merespon keluhan nasabah 3. Assurance 1. Credit acceptance memberikan jaminan tepat waktu dan legalitas dalam pelayanan 2. Kesopanan karyawan 4. Emphaty 1. Penanganan keluhan nasabah dengan cepat 2. Pihak bank dapat memahami kebutuhan nasabah 5. Tangibels 1. Penampilan karyawan rapi 2. Ruang tunggu nyaman dan bersih Fandy Tjiptono (2012) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 2. Personal Selling (X2) Philip Kotler yang diterjemahkan oleh A.B Susanto (2007) 3. Keputusan Nasabah (Y) Moh. Tjoekam (2003) 1. Preapproach 1. Kerapihan penampilan sales 2. Memulai pembicaraan dengan menarik 2. Presentasion and demonstration 1. Presentasi menarik 2. Presentasi meningkatkan minat beli 3. Overcoming objections 1. Kemampuan sales dalam mendengarkan keberatan atas keluhan nasabah 2. Kemampuan mengatasi penolakan 4. Closing 1. Kemampuan melakukan menutup pembicaraan 2. Kemampuan mempengaruhi keputusan nasabah 5. Follow Up 1. Ketepatan waktu menghubungi nasabah 2. Hubungan jangka panjang 1. Keputusan tentang jenis produk 1. Produk kredit Ordinal lebih lengkap 2. Syarat kredit lebih mudah 2. Keputusan 1. Pencairan kredit http://digilib.mercubuana.ac.id/ Ordinal 44 tentang cara kredit 3. Keputusan waktu mengambil kredit D. terperinci jelas saat akad kredit 2. Menggunakan angsuran auto debet 1. Memilih produk kredit pensiun dengan memaksimalkan tenor (jangka waktu) 2. Ada jarak antara persetujuan kredit dan pelunasannya Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini yang dipakai adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelempok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 45 Tabel 3.2 Skor Skala Likert (Sugiyono, 2015) E. Jawaban pertanyaan Skor jawaban Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu-ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2015) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah semua nasabah kredit pensiun di PT Bank BTPN Tbk Purna Bakti KC Cililitan yang berjumlah 1854 orang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2015) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Nonprobability Sampling dengan teknik Sampling Insidental. Menurut Sugiyono (2015) Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sumber sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu kebetulan cocok sebagai sumber data. Kriteria sampel dalam penelitian adalah nasabah yang sudah mengambil kredit di PT. Bank BTPN Tbk Purna Bakti KC Cililitan. Adapun penetuan jumlah sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode slovin (lihat Sevilla 1994) dalam Husein Umar (2008) yaitu sebagai berikut n= N 1+Ne2 Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Sebagai peneliti dengan jumlah populasi yang cukup besar maka presisi yang ditetapkan dalam penelitian ini besar. Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang diperoleh penelitian ini dengan nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% adalah sebagai berikut: n= 1854 1+1854.0,102 = 94,88 = 95 Maka sampel dibulatkan menjadi 95 orang. Sampel yang dapat dijadikan penelitian adalah sejumlah 95 responden. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk djawabnya (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti membagikan angket langsung kepada nasabah kredit pensiun PT. Bank BTPN Purna Bakti Tbk KC Cililitan. Pembagian angket bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kualitas pelayanan dan personal selling. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal penelitian terdahulu dan literatur lain yang berhubungan dengan materi penelitian. Dalam penelitian ini studi kepustakaan yang diperoleh digunakan sebagai teori dasar serta http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 pembelajaran tentang kualitas pelayanan, personal selling dan keputusan nasabah. G. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Metode analisis yang diinginkan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis data berdasarkan perhitungan statistik untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis kuantitatif ini juga merupakan pengujian hipotesis untuk mencari pengaruh Kualitas Pelayanan dan Personal Selling terhadap Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit Pensiun Pada PT Bank BTPN Tbk Purna Bakti KC Cililitan yaitu dengan menggunakan perhitungan SPSS For MS Window release 23.0. Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan angket atau kuisioner, karena itu diperlukan adanya alat ukur untuk menentukan validitas dan reliabilitas. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015). Validitas yang digunakan dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Augusty Ferdinand, 2006). Dasar pengambilan keputusan yang digunakan untuk menguji validitas butir angket adalah : 1) Jika r hitung positif dan r hitung> r tabel maka variabel tersebut valid. 2) Jika r hitung tidak positif serta r hitung< r tabel maka variabel tersebut tidak valid. Jika hasil menunjukkan nilai yang signifikan maka masingmasing indikator pertanyaan adalah valid. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Sevice Solutions). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas memiliki pengertian tingkat kepercayaan data yang tinggi terjadi jika fakta yang telah dikumpulkan tidak berubah apabila diadakan pengamatan ulang. Kehandalan ini terutama berhubungan dengan kemampuan peneliti untuk mencari data , kemampuan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, serta kemampuan peneliti dalam menginterpretasikan jawaban yang diberikan responden (Sonny Sumarsono, 2004). Uji reliabilitas melihat nilai Cronbach Alpha’s (a) sebesar 0,6. Jika nilai Cronbach Alpha’s (a) melebihi atau sama dengan 0,6 maka pernyataan-pernyataan tersebut konsisten dan relevan terhadap variabel serta reliabel atau daat diandalkan jika diterapkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 pada sampel, tempat dan waktu pengambilan data yang berbeda (Malhotra, 2007). 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013). Pengujian dilakukan dengan metode sebagai brikut : 1) Metode grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2013). Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2) Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka menunjukkan distribusi data normal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 b. Uji Multikolinieritas Diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga akan menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang independen dari model yang ada. Akibat adanya multikolinearitas ini koefisien regresi tidak tertentu dan kesalahan standarnya tidak terhingga. Hal ini akan menimbulkan bias dalam spesifikasi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola. Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varians dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan menguji tingkat signifikansinya. Pengujian ini dilakukan untuk merespon variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolut unstandardized residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila hasil uji di atas level signifikan (r < 0,05) berarti terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Secara umum analisis regresi ialah analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh hubungan (asosiasi) antara dua variabel yakni variabel X (independen) dan variabel Y (dependen) (Fuad Mas‟ud, 2004). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Kualitas Pelayanan (X1), Personal Selling (X2) terhadap Keputusan Nasabah (Y). Hubungan tersebut diukur dengan model persamaan sebagai berikut (Ghozali,2006) Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y = Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit Pensiun A K= Konstanta dari persamaan regresi b1 = Koefisien regresi dari variabel X1, Kualitas Pelayanan b2 = Koefisien regresi dari variabel X2, Personal Selling X1 = Kualitas Pelayanan X2 = Personal Selling E = Error / variabel pengganggu 5. Uji Hipotesis a. Uji Determinasi (R²) Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009). b. Uji Parsial (t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dengan variabel Y, apakah variabel X1, X2 benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y. pengujian hipotesis untuk korelasi secara manual digunakan uji T dengan rumus sebagai berikut: Dimana : T = Nilai Thitung r = Koefisiensi korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden Pengambilan keputusan menggunakan hipotesis : H1 = variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. H2 = variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. Sedangkan kriteria pengujian sebagai berikut : 1) Jika Thitung> Ttable, maka H1 ditolak, H2 diterima. 2) Jika Thitung< Ttable, maka H1 diterima, H2 ditolak. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Nilai Probabilitas dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi : 1) Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka H1 diterima dan H2 ditolak. 2) Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka H1 ditolak dan H2 diterima. http://digilib.mercubuana.ac.id/