Lampiran 1.Hasil Identifikasi Hewan Universitas Sumatera Utara Lampiran 2.Gambar Hewan Rajungan betina (Portunus trituberculatus) Rajungan jantan (Portunus pelagis) Universitas Sumatera Utara Lampiran 3.Data Perhitungan Kadar air Serbuk Cangkang Rajungan Kadar air = x 100% x = bobot sampel mula-mula y = bobot sampel kering a. Kadar air I Cawan kosong = 45,073 g Berat sampel (x) = 2,012 g Berat cawan + sampel setelah dikeringkan = 46,943 g Berat sampel setelah kering (y) = 1,870 g Kadar air = x 100% = 7,05 % b. Kadar air II Cawan kosong = 43,226 g Berat sampel (x) = 2,003 g Berat cawan + sampel setelah dikeringkan = 45,084 g Berat sampel setelah kering (y) = 1,858 g Kadar air = x 100% = 7,23 % Universitas Sumatera Utara c. Kadar air III Cawan kosong = 47,715 g Berat sampel (x) = 2,098 g Berat cawan + sampel setelah dikeringkan = 49,667 g Berat sampel setelah kering (y) = 1,952 g Kadar air = x 100% = 6,95 % Kadar air rata-rata = = = 7,07 % Universitas Sumatera Utara Lampiran 4.Data Perhitungan Karakterisasi Kitosan a. Derajat Deasetilasi =5,8 2, P=1,4 P=1, [ %DD = 1 – x ] 100% = Log = Log = Log = Log = 0,66 = 0,26 [ %DD = 1 – x ] 100% = (1-0,2961) x 100% = 70,38 % Universitas Sumatera Utara Lampiran4.(lanjutan) b. Kadar Air Kitosan Kadar air = x 100% x = bobot kitosan mula-mula y = bobot kitosan kering a. Kadar air I Berat Cawan kosong = 42,971 Berat kitosan (x) = 2,011 g Berat cawan + kitosan setelah dikeringkan = 44,882 g Berat kitosan setelah kering (y) = 1,911 g Kadar air = x 100% = 4,97 % b. Kadar air II Cawan kosong = 44,088 g Berat kitosan (x) = 2,003 g Berat cawan + kitosan setelah dikeringkan = 45,996 g Berat kitosan setelah kering (y) = 1,908 g Kadar air = x 100% = 4,74 % c. Kadar air III Cawan kosong = 46,265 g Berat kitosan (x) = 2,001 g Berat cawan + kitosan setelah dikeringkan = 48,184 g Universitas Sumatera Utara Berat kitosan setelah kering (y) = 1,919 g Kadar air = x 100% = 4,09 % Kadar air rata-rata = = = 4,60 % Universitas Sumatera Utara Lampiran4. (lanjutan) c. Kadar Abu Kitosan Kadar abu : = a. x 100% Kadar abu I Berat sampel = 2,0001 g Berat Abu = 0,0139 g % kadar = x 100% = 0,69 % b. Kadar abu II Berat sampel = 2,0002 g Berat Abu = 0,0139 g % kadar = x 100% = 0,69 % c. Kadar abu III Berat sampel = 2,0001 g Berat Abu = 0,0139 g % kadar = x 100% = 0,69 % Kadar abu rata-rata = = 0,69 % Universitas Sumatera Utara Lampiran5. BaganKerja a. Bagan Pengolahan cangkang rajungan Cangkang Rajungan 5 kg Dicuci dengan air Dikeringkan selama 2 hari di bawah sinar matahari Cangkang Rajungan kering Dihaluskan dan diayak ditimbang Serbuk cangkang 1000 g Universitas Sumatera Utara Lampiran5 (lanjutan) b. Bagan Tahap Deproteinasi Serbuk cangkang rajungan Ditimbang 120 gram ` Ditambahkan NaOH 2N sebanyak 720 ml (1:6) Dipanaskan pada suhu 80 oC selama 1 jam, lalu disaring filtrat endapan dicuci dengan akuades sampai netral dikeringkan pada penangas air dan dilanjutkan pada oven suhu 80-90oC selama 4 jam Serbuk cangkang rajungan bebas protein Universitas Sumatera Utara Lampiran5.(lanjutan) c. Bagan Demineralisasi Serbuk cangkang rajungan bebas protein Ditimbang 97 gram ` Ditambahkan HCl 1,5 N sebanyak 1455 ml (1:15 b/v) Dipanaskan pada suhu 80 oC selama 1 jam, lalu disaring filtrat endapan dicuci dengan akuades sampai air bilasan tidak keruh dengan penambahan AgNO3 dikeringkan pada penangas air dan dilanjutkan pada oven suhu 80-90oC selama 4 jam Kitin dilarutkan dalam asam fosfat pekat Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran5.(lanjutan) d. Bagan Tahap Pembuatan kitosan Kitin Ditimbang 21 gram ` Ditambahkan NaOH 50% sebanyak 420 ml (1:20 b/v) Dipanaskan pada suhu 80-90 oCselama 4 jam, lalu disaring filtrat endapan dicuci dengan akuades sampai netral dikeringkan pada penangas air dan dilanjutkan pada oven suhu 80-90 oC selama 4 jam Kitosan dilarutkan asetat dalam 1 % asam dan dikarakterisasi Hasil karakteristik Universitas Sumatera Utara Lampiran5. (lanjutan) e. Pembuatan Larutan Induk 50 mg kitosan Dilarutkan dalam HCl 0,5% sampai 5 ml Larutan I C = 10.000 bpj Dipipet 0,5 ml dan diencerkan dengan akuades 5 ml Larutan II C = 1000 bpj Dipipet 0,5 ml dan diencerkan dengan akuades 5 ml Larutan III C = 100 bpj Universitas Sumatera Utara Lampiran5.(lanjutan) f. Bagan Kerja Brine Shrimp Lethality Test Larutan I C = 10.000 bpj Dipipet 0,5 ml,ditambahkan 0,5 ml NaOH 0,0603N (pH =7) ditambahkan2 ml air laut buatan dan 1 ml NaCMC ditambahkan 10 ekor larva Artemia salina dicukupkan dengan air laut buatan hingga 5 ml ditambahkan1tetes suspensi ragi Larutan Uji C = 1000 bpj Larutan II C = 1000 bpj Dipipet 0,5 ml, ditambahkan 0,05 ml NaOH 0,0603N (pH =7) Ditambahkan 2 ml air laut buatan dan 1 ml NaCMC ditambahkan 10 ekor larva Artemia salina dicukupkan dengan air laut buatan hingga 5 ml ditambahkan1tetes suspensi ragi Larutan Uji C = 100 bpj Universitas Sumatera Utara Lampiran5.(lanjutan) Larutan III C = 100 bpj Dipipet 0,5 ml, ditambahkan 0,005 ml NaOH 0,0603N (pH =7) ditambahkan 2 ml air laut buatan dan 1 ml NaCMC ditambahkan 10 ekor larva Artemia salina dicukupkan dengan air laut buatan hingga 5 ml ditambahkan1tetes suspensi ragi Larutan Uji C = 10 bpj Larutan Kontrol Dipipet 0,5 ml HCL 0,5 % dan 0,5 ml NaOH 0,0603 N (pH =7) ditambahkan 2 ml air laut buatan dan 1 ml NaCMC ditambahkan 10 ekor larva Artemia salina dicukupkan dengan air laut buatan hingga 5 ml ditambahkan 1 tetes suspensi ragi Larutan Kontrol Universitas Sumatera Utara Lampiran5. (lanjutan) Larutan Uji dibiarkan di bawah sinar lampu selama 24 jam dihitung jumlah larva yang mati dihitung nilai LC50 menggunakan analisis regresi linear Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Data Persen Kematian Nauplii Jumlah nauplii Jumlah nauplii % Kematian % yang mati yang hidup nauplii Kematian Konsentrasi (µg/ml) P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P2 rata-rata 10 2 3 1 8 7 9 20 30 10 20 100 4 4 5 6 6 5 40 40 50 43,33 1000 7 8 7 3 2 3 70 80 70 73,33 Kontrol - 10 0 0 Universitas Sumatera Utara Lampiran7. Perhitungan Uji Aktivitas Biologi 1. Perhitungan Persentase Kematian Persentase Kematian = 2. Tes − (Kontrol ) X 100% Total Tes = Jumlah kematian nauplii larutan uji Kontrol = Jumlah kematian nauplii larutan kontrol Total = Jumlah nauplii yang digunakan PerhitunganHarga LC50 Menggunakan Analisa Regresi Linear. 2.1. Perhitungan harga LC50 Perhitungan harga LC50 menggunakan metode Analisa Regresi Linier No Log Konsentrasi (X) % Kematian (Y) XY X2 1. 1 20 20 1 2. 2 43,33 86,66 4 3. 3 73,33 219,99 9 ∑X = 6 =2 ∑Y = 136,66 = 45,55 ∑XY = 326,65 ∑X2 = 14 Persamaan garis regresi linear : Y = aX + b Y = persentase kematian X = log konsentrasi Universitas Sumatera Utara Lampiran7 (lanjutan) ∑ XY − (∑ X ∑ Y )/ n a = 2 ∑ X 2 − (∑ X ) / n = = = = 26,66 b = Y - aX = 45,55 – 26,66 . 2 = 45,55 – 53,34 = -7,77 Y = aX + b = 26,66 X -7,77 Untuk Y = 50 LC50 50 = 26,66X -7,77 X = X = 2,1669 = 146,86 µg/ml Universitas Sumatera Utara Lampiran 8. Spektrum FTIR Kitosan Universitas Sumatera Utara