ABSTRAK ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA PASAR INPRES SEKAYU KE PASAR TRADISIONAL RANDIK SEKAYU Oleh: SHEDY APRILIZA Kebijakan penataan pedagang kaki lima Pasar Inpres Sekayu ke Pasar Tradisional Randik Sekayu, yang didasarkan pada Rencana Kerja Dinas Koperasi, UMKM, dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Musi Banyuasin mengalami kegagalan implementasi pada tahun 2014. Setelah sebelumnya pada tahun 2012 dan 2013 gagal diimplementasikan. Sehingga permasalahan kemacetan dan permasalahan Pasar Inpres Sekayu lainnya belum mampu untuk diselesaikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan kebijakan penataan pedagang kaki lima Pasar Inpres Sekayu ke Pasar Tradisional Randik Sekayu, dengan menggunakan tipe penelitian kuasi kualitatif dan metode eksplanatif, serta teori kegagalan kebijakan Hogwood dan Gunn sebagai alat analisisnya. Sedangkan metode pengumpulan data pada penelitian ini, adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa faktor yang paling dominan menyebabkan terjadinya kegagalan kebijakan penataan pedagang kaki lima Pasar Inpres Sekayu ke Pasar Tradisional Randik Sekayu yaitu faktor kebijakan yang jelek, sebab tujuan kebijakan yang diwujudkan dalam implementasinya tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan oleh biasnya kebijakan publik partisipatif yang ditunjukkan dengan minimnya peranan dan manfaat kebijakan yang diperoleh pihak PKL. Sehingga, muncul aksi penolakan dari para PKL yang didorong oleh beberapa faktor penolakan kebijakan. Terutama berupa rasa khawatir pada dampak ekonomis yang ditimbulkan dari perubahan akibat kebijakan dan beberapa faktor lainnya, seperti kebijakan yang bertentangan dengan sistem nilai yang mengada, tidak adanya kepastian hukum, adanya konsep ketidakpatuhan selektif terhadap hukum, dan beberapa faktor penolakan bersifat psikologis dari pihak PKL. Kata kunci: kegagalan kebijakan, implementasi kebijakan, penataan pedagang kaki lima