I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman Yunani kuno, biji wijen telah dikenal memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Biji wijen mengandung 35%-63% minyak, 20% protein, 7 macam asam amino, 14% lemak jenuh, 85,8% lemak tak jenuh, fosfor, kalium, kalsium, natrium, besi, vitamin B dan E, anti oksidan, dan alanin atau lignin. Wijen digunakan untuk aneka industri seperti industri bahan makanan ringan, industri farmasi, dan industri kecantikan. Wijen tergolong dalam bahan makanan yang bermutu tinggi karena mengandung mineral dan protein yang cukup tinggi serta memiliki kadar asam lemak jenuh yang rendah, sehingga baik untuk kesehatan. Dalam dunia kesehatan, biji wijen bermanfaat sebagai anti kanker, menurunkan kolesterol dalam darah, dan dapat mencegah penuaan dini (Suddiyam dan Maneekhao, 1997; Soenardi, 2004). Wijen mudah untuk dibudidayakan karena syarat tumbuhnya tidak sulit untuk dipenuhi yaitu dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase yang baik. Selain itu, wijen tahan terhadap kekeringan dan tidak diminati oleh hewan ternak, tetapi pengembangan wijen masih menghadapi kendala yaitu produktivitasnya yang rendah dan rendahnya daya saing wijen terhadap komoditas lain sehingga wijen dibudidayakan pada lahan yang kurang subur, seperti lahan pasir. Wijen yang ditanam di lahan pasir pantai harus mendapatkan asupan nitrogen yang cukup karena nitrogen mampu meningkatkan daya hasil wijen, sedangkan kertersediaan nitrogen di lahan pasir pantai sangat sedikit. Nitrogen yang tersedia hanya 0,02% saja sehingga wijen memerlukan tambahan pemupukan nitrogen (Yuwono, 2009). Pemupukan nitrogen diyakini dapat meningkatkan ketersediaan nitrogen di tanah lahan pasir pantai, tetapi tingkat drainase yang tinggi menjadikan pemupukan nitrogen fast release seperti urea kurang efisien karena nitrogen mudah mengalami pencucian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemupukan dengan jenis nitrogen slow release yang tahan terhadap pencucian. Selain itu, perlu dilakukan pemupukan dengan takaran yang tepat agar hasil wijen dapat meningkat. 1 B. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan takaran pupuk nitrogen yang tepat bagi tanaman wijen (Sesamum indicum L) yang ditanam pada lahan pasir pantai agar hasilnya dapat meningkat C. Manfaat Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi mengenai jenis dan takaran pupuk nitrogen yang sesuai bagi tanaman wijen yang dibudidayakan pada lahan pasir pantai, agar dapat meningkatkan hasil wijen sehigga kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani wijen di Indonesia. 2